Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

18
Nama : Khaerul Syabar Kurniawan NIM : 0707674 Prodi : Pendidikan Ekonomi dan Koperasi 1. Dalam masalah tenteng evaluasi proses dan hasil pembelajaran. Perlu kita ketahui tentang input, proses dan output evaluasi dan juga pembelajaran itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui yang merupakan inputnya adalah seperti mahasiswa / siswa / peserta didik, pendidik / guru / dosen, metode , kurikulum, dll. Proses merupakan keadaan dimana pembelajaran dilakukan ataupun evaluasi dilakukan. Dan output merupakan keluaran dari hasil proses tersebut seperti halnya pengetahuan dan ilmu dari peserta didik yang bertambah dan juga nilai yang diperoleh oleh siswa dan pendidik. Dari hal tersebut, kita dapat mengambil sebuah konsep tentang masalah yang di bahas yaitu tentang perbedaan evaluasi proses dan evaluasi hasil. Dapat disimpulkan bahwa evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung, sedangkan evaluasi hasil merupakan evaluasi yang dilakukan setelah proses pembelajaran dilakukan. Selain hal tersebut untuk lebih menerangkan, sebagai berikut : Evaluasi Proses Pembelajaran Evaluasi Proses Pembelajaran merupakan proses evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada setiap semester atau proses untuk mendapatkan respon dari

Transcript of Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

Page 1: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

Nama : Khaerul Syabar Kurniawan

NIM : 0707674

Prodi : Pendidikan Ekonomi dan Koperasi

1. Dalam masalah tenteng evaluasi proses dan hasil pembelajaran. Perlu kita ketahui tentang

input, proses dan output evaluasi dan juga pembelajaran itu sendiri. Sebagaimana kita

ketahui yang merupakan inputnya adalah seperti mahasiswa / siswa / peserta didik,

pendidik / guru / dosen, metode , kurikulum, dll. Proses merupakan keadaan dimana

pembelajaran dilakukan ataupun evaluasi dilakukan. Dan output merupakan keluaran dari

hasil proses tersebut seperti halnya pengetahuan dan ilmu dari peserta didik yang

bertambah dan juga nilai yang diperoleh oleh siswa dan pendidik. Dari hal tersebut, kita

dapat mengambil sebuah konsep tentang masalah yang di bahas yaitu tentang perbedaan

evaluasi proses dan evaluasi hasil. Dapat disimpulkan bahwa evaluasi proses merupakan

evaluasi yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung, sedangkan evaluasi

hasil merupakan evaluasi yang dilakukan setelah proses pembelajaran dilakukan. Selain

hal tersebut untuk lebih menerangkan, sebagai berikut :

Evaluasi Proses Pembelajaran

Evaluasi Proses Pembelajaran merupakan proses evaluasi terhadap proses belajar

mengajar yang dilaksanakan pada setiap semester atau proses untuk mendapatkan respon

dari mahasiswa dan dosen tentang penilaian proses pembelajaran serta analisisnya,

sebagai dasar langkah-langkah perbaikan untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Misalnya saja evaluator harus mencatat secara detail apa saja yang terjadi dalam

pelaksanaan program. Pemonitor harus mempunyai catatan harian dan perkembangan

setiap langkah dalarn pelaksanaan program. Tanpa mengetahui catatan tentang data

pelaksanaan program tidaklah rnungkin pengambil keputusan menentukan tindak lanjut

program apabila waktu berakhir telah tiba. Tugas lain dari penilai proses adalah melihat

catatan kejadian kejadian yang muncul selama program tersebut berlangsung dari waktu

ke waktu. Catatan catatan semacam itu barangkali akan sangat berguna dalam

menentukan kelemahan dan kekuatan atau faktor pendukung serta faktor penghambat

program jika dikaitkan dengan keluaran yang ditemukan. 

Page 2: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

Suatu program yang baik (yang pantas untuk dinilai) tentu sudah dirancang mengenai

siapa diberi tanggung jawab dalam kegiatan apa, apa bentuk kegiatannya, dan kapan

kegiatan tersebut sudlah terlaksana. Tujuannya adalah membantu penanggung jawab

pemantau (monitor) agar lebih mudah mengetahui kelemahan kelemahan program dari

berbagai aspek untuk kemudian dapat dengan mudah melakukan remedial atau perbaikan

di dalam proses pelaksanaan program.

Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:

a. Membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses

b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi

guru

Contoh : Pembimbing ( guru ) memberikan jurnal refleksi pembelajaran.

Evaluasi Hasil Pembelajaran

Evaluasi Hasil Pembelajaran Adalah evaluasi yang dilakukan oleh penilai di dalam

mengukur keberhasilan pencapaian tujuan tersebut dikembangkan dan diadministrasikan.

Data yang dihasilkan akan sangat berguna bagi pengambil keputusan dalam menentukan

apakah program diteruskan dimodifikasi atau dihentikan.

Evaluasi hasil mernerlukan perbandingan antara tujuan yang ditetapkan dalarn

rancangan dengan hasil program dicapai. Hasil yang dinilai dapat berupa skor tes, data

observasi, diagram data, sosiometri dan lain sebagainya, yang masing masing dapat

ditelusuri kaitannya dengan tujuan tujuan yang lebih rinci. Kita dapat memperbandingkan

pencapaian tujuan dengan hasil yang dicapai rnelalui presentase tiap tiap komponen

program. Kemudian membuat analisis kualitatif mengapa sekian persen dicapai dan

mengapa hal itu terjadi. 

Contoh : ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan

dan produk.

Page 3: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

2. Dalam evaluasi proses pembelajaran terdapat tes yang digunakan untuk mengetahui

bagaimana proses pembelajaran dapat ditangkap oleh siswa.

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat

pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan

kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses  pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan

tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,

penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan

Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.

Hal tersebut diatas dapat diketahui dengan menggunakan tes sebagai berikut, diantaranya

adalah:

a. Tes Kecepatan (Speed Test)

Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes (testi) dalam hal kecepatan berpikir

atau keterampilan, baik yang bersifat spontanitas (logik) maupun hafalan dan

pemahaman dalam mata pelajaan yang telah dipelajarinya. Waktu yang disediakan

untuk menjawab atau menyelesaikan seluruh materi tes ini relatif singkat

dibandingkan dengan tes lainnya, sebab yang lebih diutamakan adalah waktu yang

minimal dan dapat mengerjakan tes itu sebanyak-banyaknya dengan baik dan benar,

cepat dan tepat penyelesaiannya.Tes yang termasuk kategori tes kecepatan misalnya

tes intelegensi, dan tes ketrampilan bongkar pasang suatu alat.

b. Tes Kemampuan (Power Test)

Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes dalam mengungkapkan

kemampuannya (dalam bidang tertentu) dengan tidak dibatasi secara ketat oleh waktu

yang disediakan. Kemampuan yang dievaluasi bisa berupa kognitif maupun

psikomotorik. Soal-soal biasanya relatif sukar menyangkut berbagai konsep dan

pemecahan masalah dan menuntut peserta tes untuk mencurahkan segala

kemampuannya baik analisis, sintesis dan evaluasi.

c. Tes Kemajuan Belajar ( Gains/Achievement Test)

Page 4: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

Tes kemajuan belajar disebut juga dengan tes perolehan adalah tes untuk mengetahui

kondisi awal testi sebelum pembelajaran dan kondisi akhir testi setelah pembelajaran.

Untuk mengetahui kondisi awal testi digunakan pre-tes dan kondisi akhir testi

digunakan post-tes.

d. Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk mendiagnosis atau

mengidentifikasi kesukaran-kesukaran dalam belajar, mendeteksi faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya kesukaran belajar, dan menetapkan cara mengatasi

kesukaran atau kesulitan belajar tersebut.

Tes tersebut di atas merupakan tes yang dilakukan saat proses kegiatan pembelajaran

berlangsung. Dengan dilakukannya tes tersebut, dapat diketahui bagaimana proses

pembelajaran yang telah dilakukan berhasil atau tidak, sehingga dengan diketahuinya hal

tersebut maka kualitas seorang pendidik akan diketahui.

Hasil dari tes tersebut dapat dijadikan suatu indicator bagaimana tindak lanjut dari

kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung ke depan. Jika tes menunjukan hasil yang

baik, maka proses pembelajaran yang telah dilakukan berhasil dan dapat dilanjutkan

untuk proses selanjutnya. Sebaliknya, jika hasil tes tersebut menunjukan hasil yang

kurang baik, maka kualits pendidik harus mendapatkan tindak lanjut baik teguran

maupun dengan kegiatan pelatihan.

3. Dalam evaluasi hasil pembelajaran terdapat tes yang dilakukan untuk mengetahui

bagaimana kualitas dari pembelajaran itu dapat memenuhi tujuan dari pembelajaran yang

sudah ditetapkan.

a. Tes Hasil Belajar (Achievement Test)

Tes ini dimaksudkan untuk mengevaluasi hal yang telah diperoleh dalam suatu

kegiatan. Tes Hasil Belajar (THB), baik itu tes harian (formatif) maupun tes akhir

semester (sumatif) bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran dalam suatu kurun waktu tertentu. Makalah ini akan lebih

banyak memberikan penekanan pada tes hasil belajar ini.

b. Tes Formatif

Page 5: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

Tes formatif adalah penggunaan tes hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana

kemajuan belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pembelajaran

tertentu.

c. Tes Sumatif

Istilah sumatif berasal dari kata “sum” yang berarti jumlah. Dengan demikian tes

sumatif berarti tes yang ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa dalam

sekumpulan materi pelajaran (pokok bahasan) yang telah dipelajari.

Tes tersebut di atas merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui hasil

pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan dilakukannya tes tersebut, dapat diketahui

bagaimana hasil pembelajaran menunjukan kualitas dari peserta didik , sehingga dengan

diketahuinya hal tersebut maka akan menjadi referensi pada bagaimana kualitas

pembelajaran yang telah diberikan atau kualitas belajar siswa.

Hasil dari tes tersebut dapat dijadikan suatu indicator bagaimana tindak lanjut dari

kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung ke depan. Jika tes menunjukan hasil yang

baik, maka proses pembelajaran yang telah dilakukan berhasil maka tujuan pembelajaran

yang telah dilakukan telah tercapai dan sebaliknya jika hasilnya kurang baik maka tujuan

pendidikan yang ada tidak tercapai. Maka harus dilakukan koreksi dan remedial.

4. Untuk menghasilkan sebuah proses pembelajaran yang baik, maka paling tidak harus

terdapat 4 tahapan, yaitu :

a. Tahap berbagi dan mengolah informasi, kegiatan dikelas, laboratorium, perpustakaan

adalah termasuk dalam aktifitas untuk berbagi dan mengolah informasi.

b. Tahap internalisasi, aktifitas dalam bentuk PR, tugas, paper, diskusi, tutorial,  adalah

bagian dari tahap internalisasi.

c. Mekanisme balikan, kuis, ulangan/ujian serta komentar dan survey adalah bagian

dari proses balikan.

d. Evaluasi, aktifitas assesment yang berdasar pada test ataupun tanpa test termasuk

assesment diri adalah bagian dari proses evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan secara

peer review ataupun dengan survey terbatas.

Page 6: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran

secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan

proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:

a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar

proses,

b. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan 

kompetensi guru.

Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam

proses pembelajaran.

5. Tahapan evaluasi hasil belajar

a. Pengembangan Soal Ujian

Pengembangan soal ujian ini meliputi tiga kegiatan yaitu, analisis kompetensi,

pengembangan kisi-kisi, dan pengembangan soal.

1. Analisis Kompetensi

Analisis kompetensi merupakan kegiatan menentukan kemampuan dan

keterampilan (kompetensi) yang akan dibelajarkan kepada mahasiswa dalam

sebuah program atau matakuliah. Hal ini dilakukan pada saat sebuah

program/matakuliah dirancang. Berdasarkan kompetensi tersebut kemudian

diturunkan tujuan-tujuan instruksional yang harus dicapai dalam sebuah

matakuliah. Dengan dilakukannya analisis kompetensi ini, dimungkinkan

penggunaan penilaian acuan patokan dalam evaluasi hasil belajar dengan

menggunakan kompetensi sebagai kriteria yang harus dicapai oleh mahasiswa.

2. Pengembangan Kisi-kisi

Setelah menentukan tujuan instruksional yang akan dicapai maka tahapan

selanjutnya dalam EHB adalah pengembangan kisi-kisi yang mencakup penulisan

Page 7: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

dan penelaahan kisi-kisi. Penulisan kisi-kisi ini merupakan upaya untuk

merencanakan ujian dengan baik dengan memperhatikan tujuan ujian,

kompetensi yang hendak diukur, dan sumber daya yang tersedia. Kisi-kisi atau

test blueprint ini mencakup informasi yang diperlukan untuk menulis soal ujian.

Untuk mengembangkan kisi-kisi yang mampu menghasilkan ujian yang

mempunyai validitas isi diperlukan kerjasama yang baik antara pakar bidang ilmu

dan ahli evaluasi. Sebagian besar dari kisi-kisi ujian UT dikembangkan dengan

melakukan outsourcing ke perguruan tinggi (PT) lain untuk penulisan sedangkan

penelaahan dilakukan oleh staf akademik UT yang sudah terlatih dalam EHB.

Namun karena para penulis dan penelaah berada di lokasi yang berbeda maka

kegiatan pengembangan kisi-kisi ini memerlukan proses yang agak lama. Oleh

karena itu tidak terlalu mudah untuk mengakomodasi secara cepat perubahan

yang terjadi dalam bahan ajar ke dalam kisi-kisi ujian.

3. Pengembangan Soal

Pengembangan soal ujian, seperti kisi-kisi, terdiri atas dua kegiatan yaitu,

penulisan soal dan penelaahan soal. Soal yang berkualitas adalah soal yang

mengikuti rambu-rambu penulisan soal yang baik sehingga dapat membedakan

mahasiswa yang telah mencapai tujuan dan yang belum (Jacobs & Chase, 1992;

Osterlind 1989; Zainul & Nasoetion, 2001). Untuk menghasilkan soal seperti ini

diperlukan keterlibatan pakar bidang ilmu yang telah dibekali dengan

keterampilan menulis soal. Sebagai institusi yang banyak memanfaatkan jaringan

kerjasama, UT dalam menyediakan soal ujiannya juga mengikutsertakan dosen

dari PT lainnya. Sebelum para pakar ini menulis soal biasanya mereka dibekali

terlebih dahulu dengan pengetahuan dan keterampi}an untuk mengernbangkan

soal jenis ujian tertentu. Oleh karena adanya jarak antara UT dan PT lainnya ini,

pembekalan para penulis soal ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang

tidak sedikit. Soal ujian yang telah ditulis tidak bisa langsung digunakan, tapi

harus melewati proses penelaahan yang juga memerlukan waktu dan sumber

daya.

Page 8: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

b. Penyiapan Bahan Ujian

Penyiapan bahan ujian ini terdiri dari tiga kegiatan, pengetikan soal, penggandaan

bahan ujian, dan pengiriman hahan ujian ke lokasi ujian.

1. Pengetikan Soal

Penyiapan bahan ujian diawali dengan pengetikan soal untuk dijadikan naskah

ujian. Dengan jumlah matakuliah yang terus bertambah seiring dengan

pembukaan program baru, maka jumlah naskah ujian yang harus disiapkan

oleh UT juga bertambah untuk setiap masa ujian. institusi PTJJ seperti UT

memerlukan sebuah unit tersendiri untuk menangani penyiapan bahan ujian

ini. Penyiapan bahan ujian UT merupakan tugas yang diemban oleh Pusat

Pengujian (Pusjian). Pengetikan soal melibatkan kerjasama antara para staf

akademik sebagai perakit dan pemfinal naskah ujian dan para tenaga

administratif sebagai pengetik soal. Soal ujian yang telah ditulis dan telaah

kemudian dirakit menjadi set soal. Soal yang sudah berupa set ini kemudian

diserahkan kepada pengetik untuk diketik, dilengkapi dengan petunjuk, serta

di layout menjadi naskah ujian. Sebelum menjadi master naskah ujian yang

siap digandakan diperlukan proses editing yang cukup menyita waktu. Dengan

pertimbangan keamanan penyiapan bahan ujian ini dilakukan di sebuah

gedung yang agak jauh terpisah dari gedung lainnya. Namun hal ini membuat

proses pengetikan soal dan editing naskah ujian menjadi agak terhambat

karena memerlukan penyediaan waktu khusus staf akademik untuk

berkunjung ke gedung tersebut.

2. Penggandaan Bahan Ujian

Setelah master naskah ujian disiapkan maka selanjutnya bahan ini harus

digandakan. Penggandaan ini dilakukan di kantor pusat UT untuk kemudian

dikirim ke unit pembelajaran jarak jauh (UPBJJ) yang ada di daerah. Oleh

karena jumlah mahasiswa peserta ujian bisa mencapai ratusan ribu per

matakuliah sedangkan mesin cetak yang digunakan jumlahnya terbatas dan

Page 9: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

dengan kondisi yang sudah tidak prima lagi, maka proses penggandaan inipun

cukup menyita waktu dan sumber daya.

3. Pengiriman Bahan Ujian

Bahan ujian yang sudah digandakan tadi kemudian ditata menurut matakuliah,

jam, hari, dan lokasi ujiannya. Dengan jumlah naskah yang banyak dan tenaga

yang terbatas, maka dalam penataan bahan ujian ini masih terjadi human

error. Walaupun jumlah dan jenis kesalahan penataan ini selalu diupayakan

untuk menurun, namun karena adanya jarak antara lokasi Ujian dan kantor UT

setiap kesalahan akan berakibat terhadap kualitas penyelenggaraan ujian.

Setelah penataan, bahan ujian tersebut siap untuk dikirim. Pengiriman

dilakukan dengan ekspedisi darat untuk wilayah Sumatera (kecuali Bengkulu),

Jawa, Bali, dan NTB. Sedangkan wilayah yang lain dikirim lewat udara

sehingga beban pengiriman ini cukup menyita sumber daya UT.

c. Penyelenggaraan Ujian

Penyelenggaraan ujian terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu penyiapan bahan,

ruang dan pengawas ujian; pelaksanaan ujian; dan pengiriman hasil ujian.

1. Penyiapan bahan, ruang dan pengawas ujian

Kegiatan penyelenggaraan ujian dimulai dengan penyiapan bahan ujian, ruang

dan pengawas ujian. Bahan ujian terdiri dari naskah uj ian dan bahan

pendukung ujian. Bahan pendukung ujian meliputi Lembar Jawaban Ujian

(LJU) atau buku jawaban ujian (BJU), daftar hadir, daftar peserta ujian, dan

berita acara pelaksanaan ujian. Sebelum pelaksanaan ujian, bahan ujian harus

dicek terlebih dahulu, apakah naskah ujian yang diterima sesuai dengan yang

akan diujikan, apakah jumlah naskah dan jumlah lembar jawaban sesuai

dengan jumlah peserta ujian, dan apakah sudah tersedia format daftar hadir

peserta ujian. Bahan Ujian lain yang harus disiapkan adalah pensil cadangan,

penghapus, rautan, cassette player atau stop watch bila diperlukan. Dalam

Page 10: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

memeriksa kelengkapan bahan ujian panitia ujian perlu berpedoman pada

check list bahan ujian agar tidak ada bahan ujian yang terlupa belum

disiapkan. Untuk Ujian listening, kelayakan cassette player dan sound system

harus diuji terlebih dahulu. Sebelum pelaksanaan ujian, bahan ujian harus

disiapkan di tempat yang aman untuk mencegah terjadinya kebocoran ujian.

2. Pelaksanaan ujian

Agar tidak terjadi keributan di luar ruang Ujian pada saat ujian berlangsung,

perlu dipasang pengumuman di sekitar ruang ujian. Untuk menjaga ketertiban

dan keamanan ujian, ada beberapa hal yang wajib dilakukan oleh pengawas

ujian, yaitu antara lain: a) membacakan tata tertib ujian, b) menginformasikan

waktu ujian, dan memberi tanda untuk memulai dan mengakhiri ujian.

3. Pengiriman hasil ujian

Setelah pelaksanaan ujian selesai, hasil ujian dan daftar hadir dipak dan segera

diberikan kepada dosen pemeriksa untuk menjaga keamanan hasil ujian. Di

UT, setelah pelaksanaan ujian, LJU dan BJU, serta daftar hadir langsung

dikirim ke UT pusat dari tempat-tempat ujian.

d. Pemrosesan Hasil Ujian

Pemrosesan hasil ujian terdiri atas proses scoring dan grading. Scoring merupakan

proses pemberian skor (nilai mentah) terhadap jawaban siswa. Umumnya skor

diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Kelebihan cara ini adalah dosen segera

mengetahui materi-materi yang tidak dapat dijawab oleh siswa dengan benar,

sehingga dapat segera memberikan umpan balik. Bila scoring dilakukan oleh

orang lain, diperlukan pedoman penskoran yang valid (terutama untuk soal

uraian), dan scoring harus dilakukan oleh orang yang menguasai materi ujian serta

sudah terlatih melakukan penskoran. Scoring dapat dilakukan oleh orang yang

tidak menguasai materi ujian, meskipun tetap harus dilakukan oleh orang yang

terlatih dan mengacu kepada penskoran yang ada. Ketelitian tetap diperlukan,

Page 11: Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )

terutama dalam menggunakan pedoman penskoran dan menghitung jawaban

benar. Sedangkan scoring untuk ujian objektif juga dapat dilakukan secara dengan

bantuan komputer. Grading merupakan proses konversi dari nilai mentah (skor)

menjadi nilai huruf (grade). Nilai huruf yang umum digunakan adalah A, B; C, D,

E atau F. Proses grading dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berdasarkan

penilaian acuan norma (PAN) atau berdasarkan penilaian acuan patokan (PAP).

Ada juga instansi pendidikan yang memilih menggunakan istilah Lulus (L) dan

tidak Lulus (TI).

e. Pelaporan Nilai

Setiap institusi pendidikan wajib memberikan laporan nilai kepada siswanya.

laporan nilai wa jib diberikan agar siswa mempunyai catatan kemajuan belajarnya

sendiri, sehinga dapat digunakan untuk melakukan rencana studi selanjutnya.

Pada tingkat perguruan tinggi, laporan nilai umumnya diberikan dalam bentuk

kartu hasil studi, daftar nilai ujian atau transkrip. Laporan nilai dapat juga

diberikan kepada orang tua atau instansi pemberi beasiswa yang memberikan

biaya belajar kepada siswa.

Kegiatan pelaporan nilai terdiri dari dua kegiatan, yaitu pencetakan dan

pengumuman hasil ujian. Pencetakan hasil ujian atau pencetakan nilai merupakan

akhir dari proses penilaian. Pengumuman hasil ujian dapat dilakukan dalam

berbagai bentuk, seperti dipasang di papan pengumuman, diberikan langsung

kepada siswa, atau dikirimkan melalui jasa pos.