Evaluasi Kinerja Proses

download Evaluasi Kinerja Proses

of 9

Transcript of Evaluasi Kinerja Proses

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    1/20

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    2/20

    TINJUAN PUSTAA

    1! Pr"s#s P#n$airan %as

    Salah satu cara pengolahan gas alam adalah mengubah gas alam tersebut menjadi cair atau

    disebut juga dengan Natural Gas Liquefaction. Gas alam yang telah dicairkan atau yang biasa

    disebut LNG ( Liquefied Natural Gas) digunakan sebagai bahan bakar maupun diperdagangkan.

    LNG secara umum merupakan gas alam yang telah dibersihkan dari pengotor-pengotor seperti

    Hg, HS, H!, serta "!, serta dihilangkan dari #raksi beratnya sehingga sebagian besar dari

    LNG terdiri dari metana.

    $roses pembentukan LNG dimulai dengan penghilangan gas alam dari H S dan "! sebagai acid 

     gas, kemudian dilanjutkan penghilangan H! dan Hg. Setelah pengotor-pengotor dihilangkan,

    gas alam di #raksionasi, untuk menghilangkan #raksi-#raksi berat yaitu butana, propana, serta

    etana, dan sehingga hanya menyisakan metana. Gas metana yang tersisa selanjutnya dicairkan

    dengan cara didinginkan dan dan dikondensasi sehingga menjadi cair (LNG). %iagram alir 

     proses dari pembuatan LNG secara umum ditampilkan pada Gambar &.

    Gambar &. %iagram alir proses LNG

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    3/20

    $roses pencairan gas metana, saat ini dikenal melalui beberapa paten teknologi yang telah ada,

    antara lain  Linde Process  serta Claude Process. Secara umum kedua proses tersebut

    menggunakan prinsip yang sama yaitu mencairkan gas metana dengan peningkatan tekanan gas

    yang diikuti pendinginan, kemudian gas tersebut dikondensasi dengan cara menurunkan

    tekanannya. Claude Process  merupakan pengembangan dari  Linde Process  dimana terdapat

     beberapa perbedaan yang berpengaruh pada e#ekti#itas prosesnya. 'erikut merupakan penjabaran

    dari Linde Process serta Claude Process.

    1!1!  Pr"s#s &ind#

    $roses Linde atau bisa disebut pula  Joule-Thomson Process merupakan proses pencairan gas

    yang dikembangkan oleh "arl Linde pada tahun &*, dan dapat digunakan pada proses

    re#rigerasi pada le+el temperatur nitrogen.  Linde Process  merupakan proses pencairan gas

    dengan prinsip self-refrigeration, dimana gas tersebut didinginkan menggunakan gas itu sendiri,

    sehingga tidak memerlukan gas re#rigeran lain. nit utama yang digunakan pada proses ini

    antara lain multistage compressor dengan intercoolers dan a#tercooler, heat echanger dengan

    tipe counter-current, serta throttling +al+e (oule-/homson +al+e). %iagram alir prose dari $roses

    Linde ditampilkan dalam Gambar .

    Gambar . %iagram alir $roses Linde

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    4/20

    $roses Linde dia0ali dengan mengkompresi gas umpan menggunakan kompresor multistage

    sampai tekanan yang cukup tinggi, nilai dari tekanan yang dituju bergantung pada gas yang

    digunakan. Gas bertekanan tinggi didinginkan menggunakan aftercooler   hingga temperatur 

    rendah (ambient ). 1emudian gas didinginkan sampai temperatur yang sangat rendah (diba0ah

    23") menggunakan heat exchanger . 4liran gas keluaran heat exchanger  kemudian di ekspansi

    secara isentalpi menggunakan  JT-valve  untuk menurunkan tekanannya (proses kondensasi)

    sehingga dapat terbentuk #asa cairnya. 1emudian antara gas dan cairan yang terbentuk 

    dipisahkan menggunakan separator dua #asa. $roduk ba0ah dari separator dua #asa merupakan

     produk LNG yang dikehendaki, sedangkan produk atas merupakan gas dingin. Gas dingin

    tersebut dikembalikan ke aliran umpan, dan digunakan pula sebagai refrigerant   pada heat 

    exchanger . Hal tersebut bertujuan untuk meman#aatkan gas keluaran atas separator yang bersuhu

    sangat rendah untuk mendinginkan gas umpan melalui heat exchanger . Gambar 5 menunjukkan

    siklus JT Thomson yang digunakan pada proses Linde.

    Gambar 5. Siklus JT Thomson

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    5/20

    $roses Linde memiliki beberapa kelebihan dibandingan proses pencairan gas menggunakan

    teknologi lain, yaitu 6

    • Gas tere+aporasi pada temperatur konstan, sehingga temperatur pendinginan relati# stabil

    • %ensitas dari cairan lebih tinggi dibandingkan densitas gas, maka salah satunya dapat

    menggunakan small cooling channel 

    • 1apasitas panas +olumetrik dari cairan lebih besar 

    • 1oe#isien perpindahan panas untuk boliling liquid tinggi

    • 4danya kemungkinan untuk memperoleh cairan dari back-up purpose.

    Selain itu kelemahan dari proses Linde adalah membutuhkan tekanan yang relati# tinggi, dimana

    dibutuhkan high-pressure multistage compressor .

    1!2! Pr"s#s 'laud#

    $ada proses pencairan gas alam terdapat proses yang juga biasa digunakan, yaitu proses "laude.

    $roses "laude menggabungkan keunggulan yang ada pada siklus oule-/homson (proses Linde)

    dan siklus 'rayton sehingga terbentuk siklus seperti pada Gambar 7. $roses "laude dapat

    mencairkan gas alam melalui tahap oule-/homson dan memiliki tahap pendinginan yang sangat

    e#isien menggunakan turbin ekspansi. Hal ini membuat proses "laude lebih e#isien jika

    dibandingkan dengan proses Linde.

    Gambar 7. Siklus "laude

    Seperti halnya proses pencairan gas lain, proses "laude terdiri dari tahap kompresi dan ekspansi

    untuk mencapai tekanan #luida yang tinggi dan temperatur sangat rendah. /ahap kompresi pada

     proses "laude dilakukan sebanyak satu kali untuk menaikkan tekanan gas alam sebelum

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    6/20

    memasuki tahap penurunan temperatur maupun ekspansi. /ahap ekspansi pada proses "laude

    dilakukan sebanyak dua kali melalui ekspansi isentropi menggunakan /urboepander dan

    ekspansi isentalpi menggunakan / 8al+e. 9kspansi isentropi memungkinkan penurunan

    temperatur yang lebih besar daripada ekspansi isentalpi pada nilai turun tekan yang sama.

    %iagram alir proses "laude ditunjukkan pada Gambar * berikut.

    Gambar *. %iagram alir proses "laude

    $roses "laude dia0ali dengan mengkompresi gas umpan menggunakan kompresor sampai

    tekanan tertentu. Gas bertekanan tinggi didinginkan menggunakan cooler hingga temperatur 

    rendah (ambient). 1emudian gas didinginkan sampai temperatur yang sangat rendah (diba0ah

    23") menggunakan heat exchanger  dengan meman#aatkan aliran pendingin produk yang didaur 

    ulang. 4liran gas keluaran heat exchanger  kemudian dibagi menjadi dua aliran menggunakan

     splitter  4liran pertama akan didinginkan kembali melalui heat exchanger! sedangkan aliran

    kedua akan diekspansi menggunakan /urboepander untuk didaur ulang sebagai aliran pendingin

    maupun umpan. 4liran pertama didinginkan oleh aliran produk yang didaur ulang, lalu

    diekspansi secara isentalpi menggunakan /-+al+e untuk menurunkan tekanannya (proses

    kondensasi) sehingga terbentuk #asa cairnya. 1emudian antara gas dan cairan yang terbentuk 

    dipisahkan menggunakan separator dua #asa untuk menghasilkan produk LNG.

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    7/20

    $roduk ba0ah dari separator dua #asa merupakan produk LNG yang dikehendaki, sedangkan

     produk atas merupakan gas dingin. Gas dingin tersebut merupakan #luida yang didaur ulang ke

    aliran umpan, dan digunakan pula sebagai pendingin pada heat exchanger . Hal ini bertujuan

    untuk meman#aatkan gas keluaran atas separator yang bersuhu sangat rendah untuk 

    mendinginkan gas umpan melalui heat echanger.

    2!  Spesifik Brake Horse Power  (S)HP*

    tekanan (bar)

    SBHP (kWt!n)

    %ari pembahasan

    sebelumnya diketahui bah0a proses pencairan gas dapat dilakukan dengan beberapa teknologi

    yang sudah ada, yaitu contohnya Linde  Process dan Claude Process. %ari kedua proses tersebut

    membutuhkan daya yang cukup besar, daya tersebut digunakan untuk kerja kompresor. %aya

     pada proses pencairan gas, khususnya proses LNG dinamakan Spesi#ic 'rake Horse $o0er 

    (S'H$) dengan satuan k:att per ton produk yang dihasilkan (k:;ton). %isini nilai S'H$ dari

     proses LNG dapat dioptimasi dengan mengubah tekanan keluaran kompresor sehingga nantinya

     berpengaruh pada nilai S'H$nya. ntuk Claude Process S'H$ juga dipengaruhi oleh #lo0 rasio

    splitter yang digunakan. Gambar < dan gambar = menunjukkan niali S'H$ terhadap parameter 

    yang mempengaruhi.

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    8/20

    Gambar

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    9/20

    RU+USAN +ASA&AH

    %iketahui suatu gas metana pada suhu 52"" dengan tekanan &, kg;cm

     akan dicairkan denganmenggunakan proses Linde. Gas umpan ditekan hingga $5 kg;cm, kemudian didinginkan hingga

    /7 > 52"" dan diekspan menggunakan  JT valve  ke tekanan a0al. 9ksplorasi pengaruh

     perubahan tekanan $5 dengan rentang 2-&22 kg;cm  terhadap "pesific #rake $orse Po%er 

    (S'H$) untuk & ton;hari LNG. &inimal approach yang digunakan yaitu *"", serta ?$ peralatan

    > 2 kg;cm . Process 'lo% (iagram proses Linde yang digunakan ditampilkan oleh gambar .

    Gambar . $@% proses Linde

    Setelah optimasi proses Linde selesai, kemudian dilanjutkan dengan membuat kasus tersebut

    dengan proses "laude. $ada proses "laude digunakan parameter-parameter hasil optimasi dari

     proses Linde, dan dioptimasi kembali.  Process 'lo% (iagram proses "laude ditampilkan pada

    gambar .

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    10/20

    Gambar . $@% proses "laude

    $roses Linde serta proses "laude yang telah dioptimasi dibandingkan kee#ekti#annya, sehingga

    dapat ditentukan proses pembuatan LNG yang paling e#ekti#.

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    11/20

    +,T-.-&-%I

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    12/20

    P,+)AHASAN

    1. Pr"s#s &ind#

    $embuatan LNG menggunakan proses Linde sesuai rumusan masalah, disimulasikan

    menggunakan soft%are $)")" **. Gambar &2 menampilkan $@% dari proses Linde yang dibuat.

    Gambar &2. $@% proses Linde

    $roses dia0ali dengan memasukkan umpan berupa gas metana murni kedalam mixer   dimana

    dicampur dengan aliran rec+cle  gas metana. 1emudian aliran keluaran mixer   dikompresi

    menggunakan kompresor dan dilanjutkan dengan pendinginan menggunakan cooler . Gas yang

    sudah bertekanan tinggi dan bersuhu rendah didinginkan kembali menggunakan heat exchanger .

     $eat exchanger   menggunakan gas metana rec+cle  sebagai gas r efrigerant . Gas keluaran heat 

    exchanger   kemudian dikondensasi menggunakan  JT-valve  sehingga tekanan gas turun dan

    membentuk #asa cair. Gas dan cairan pada aliran dipisahkan menggunakan separator dua #asa,

    dimana produk ba0ahnya adalah metana cair yang merupaka produk LNG, sedangkan produk 

    atas adalah gas metana yang bertemperatur rendah. Gas mentana dingin tersebut di alirkan

    kembali sebagai aliran rec+cle  ke mixer , namun sebelumnya gas ini diman#aatkan sebagai

    refrigerant   oleh heat exchanger . 1ondisi operasi tiap aliran pada simulasi proses Linde

    ditunjukkan oleh tabel &.

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    13/20

    /abel &. 1ondisi operasi aliran

     Nomor 

    aliran

    /emperatur ("") /ekanan (bar) Laju alir (ton;hari) 8apour #raction

    &

    5

    7

    *

    <

    =

    $rod LNG

     Nilai S'H$ dari proses ini akan menurun dengan meningkatnya tekanan aliran keluaran

    kompresor. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi tekanan aliran keluaran kompresor maka

    semakin banyak produk yang dihasilkan dan semakin sedikit aliran recycle yang masuk bersama

    umpan. %ari optimasi proses Linde yang telah dibuat didapatkan nilai "pesific #rake $orse

     Po%er  (S'H$) sebesar & k:;ton.

    2! Pr"s#s 'laud#

    $roses "laude untuk mencairkan gas alam disimulasikan menggunakan HASAS . yang

    ditunjukkan pada Gambar && berikut.

    Gambar &&. Simulasi HASAS . proses "laude

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    14/20

    mpan gas alam sebesar & ton;hari masuk pada aliran & dan bercampur dengan gas alam hasil

    daur ulang produk LNG. 1emudian, gas dikompresi untuk menaikkan tekanan dan didinginkan

    menggunakan cooler   hingga temperatur *o". 4liran gas didinginkan melalui heat exchanger 

    sebelum memasuki  splitter . 4liran keluraran splitter dibagi menjadi dua, yaitu aliran yang

    didinginkan melalu heat exchanger lalu diekspansi menggunakan / 8al+e sehingga

    menghasilkan #asa cair (LNG) dan aliran yang diekspansi menggunakan /urboepander untuk 

    didaur ulang. 4liran gas alam yang telah mengandung #raksi cair hasil ekspansi / 8al+e masuk 

    ke dalam separator dua #asa untuk dipisahkan #asa gas dan cairnya. $roduk atas dari separator 

    tersebut berupa gas yang akan didaur ulang menjadi umpan, sedangkan produk ba0ah berupa

     produk LNG yang diharapkan dengan laju & ton;hari. 1ondisi operasi dan spesi#ikasi aliran dapat

    dilihat pada /abel .

    /abel . 1ondisi operasi aliran proses "laudeAliran T#m/#ratur ("'* T#anan (ar* &aju alir (t"nhari* a/"r fra$ti"n

    &

    5

    7

    *

    *a

    *b

    *c

    *d

    <

    $roduk 

    LNG

    &2

    &&

    &

    $ada proses ini dilakukan optimasi ob,ect function berupa S'H$ dengan mem+ariasikan +ariabel

     proses berupa tekanan keluaran kompresor dan  flo% ratio splitter . /etapi proses optimasi diberi

     batasan berupa  process constraint  berupa minimum approach H9 9-&2& dan 9-&2 sebesar o"

    serta vapor fraction aliran suction kompresor sebesar &,22. Hal ini dilakukan untuk menurunkan

    nilai S'H$ sehingga proses pencairan gas alam menjadi e#isien. Hasil optimasi proses "laude

    dapat dilihat pada /abel 5 berikut.

    /abel 5. Hasil optimasi proses "laude

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    15/20

    Param#t#r Nilai

    S)HP .5

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    16/20

    $2 $2% $2* $2*% $23 $23% $2+ $2+% $2% $2%%$

    *

    3

    +

    %

    #

    &

    '

    !/ rati! splitter

    SBHP (./t!nne 0a1)

    Gambar &5. $engaruh flo% ratio terhadap S'H$

    Gambar &5. menunjukkan hasil pengaluran nilai S'H$ proses "laude terhadap +ariasi +ariabel

     proses berupa flo% ratio dalam rentang 2,&-2,&7. 'lo% ratio merupakan perbandingan aliran *a

    terhadap *b. 'erdasarkan hasil tersebut, nilai S'H$ cenderung turun seiring kenaikan flo% ratio

    dan tidak didapatkan nilai minimum. Namun, berdasarkan hasil optimasi didapatkan  flo% ratio

    optimum sebesar 2,&2.

    3! P#randinan Pr"s#s &ind# d#nan Pr"s#s 'laud#

    %ari pembahasan sebelumnya diketahui bah0a proses "alude merupakan pengembangan dari

     proses Linde, sehingga dapat dipastikan bah0a kedua proses tersebut berbeda untuk kondisi

    operasi yang dihasilkan maupun daya yang dibutuhkan. /abel 7 menunjukkan perbedaan dari

    +apour #raction aliran keluaran /-+al+e antara proses Linde dengan proses "laude.

    /abel 7. $erbandingan +apour #raction keluaran /-+al+e proses Linde dengan proses "laude

    /ipe proses 8apour #raction

    keluaran /-+al+e

    $roses Linde 2,

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    17/20

    %ari tabel diketahui bah0a +apour #raction dari proses "laude lebih rendah dari proses linde.

    Hal tersebut dikarenakan pada proses "laude gas didinginkan menggunakan heat echanger 

    sebanyak dua kali, sedangkan pada proses Linde hanya satu kali, sehingga menyebabkan gasyang masuk ke /-+al+e pada proses "laude memiliki temperatur lebih rendah. %ikarenakan gas

    yang masuk pada /-+al+e memiliki suhu yang lebih rendah, dengan usaha /-+al+e yang sama

    maka +apour #raction yang dihasilkan proses "laude lebih rendah dari proses Linde.

    Selain +apour #raction, parameter pembanding lain antara proses Linde dengan proses "laude

    adalah nilai S'H$ hasil optimasi proses. Benurut hukum & dan termodinamika, nilai S'H$

    untuk proses Linde dinyatakan sebagai berikut. 

     Nilai S'H$ untuk proses "laude dinyatakan sebagai berikut

    dengan merupakan flo% ratio splitter  dan komponen xh.-he / merupakan energi yang dihasilkan

    dari ekspansi /urboepander. 1omponen energi ekspansi ini dapat menurunkan nilai S'H$ pada

     proses "laude. Hal ini mengakibatkan nilai S'H$ proses "laude lebih kecil jika dibandingankan

    dengan nilali S'H$ proses Linde.

    $ada proses "laude, energi yang dimiliki gas sebagian digunakan untuk menghasilkan kerja

    melalui ekspansi isentropik menggunakan /urboepander. Sebagian lainnya diekspansi

    menggunakan / 8al+e sehingga dapat menghasilkan #asa cair yang lebih tinggi. Selain itu,

     proses "laude lebih e#isien karena gas hasil ekspansi isentropi mampu menurunkan temperatur 

    yang cukup besar sehingga menge#ekti#kan pendinginan gas yang akan dicairkan. 1erja yang

    dihasilkan oleh /urboepander dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kerja kompresor 

    sehingga dapat menurunkan nilai S'H$ pula seperti yang dapat dilihat pada /abel *. berikut.

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    18/20

    /abel *. 1erja kompresor dan epander serta S'H$ yang dihasilkan

    W$"m/ W#/Nilai S)HP d#nan

    W$"m/8W#/

    - .5*< k: &.5= k:

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    19/20

    ,SI+PU&AN

    $roses pencairan gas khususnya pada pembuatan LNG dapat dilakukan melalui dua pilihan

     proses yaitu proses Linde dan proses "laude. 1edua proses tersebut menggunakan prinsip

    operasi yang sama yaitu menekan gas ke tekanan yang tinggi kemudian mendinginkan gas

    tersebut, namun proses "laude merupakan pengembangan dari proses linde sehingga alur 

     prosesnya lebih rumit. Setelah memperoleh hasil optimasi kedua proses tersebut dapat

    disimpulkan bah0a proses yang dinilai lebih e#ekti# adalah proses "laude karena memiliki nilai

    S'H$ yang lebih kecil. %engan nilai S'H$ yang kecil maka daya yang dibutuhkan proses

    "laude lebih sedikit dibandingkan dengan proses Linde dengan jumlah produk yang sama. Baka

    dari itu proses "laude dinilai lebih e#ekti#.

  • 8/19/2019 Evaluasi Kinerja Proses

    20/20