EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah...

70
LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Diajukan untuk melengkapi persyaratan menempuh ujian akhir Program S1 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang Oleh : RESTU SAPUTRA C.111.13.0108 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS SEMARANG 2017

Transcript of EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah...

Page 1: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

LAPORAN TUGAS AKHIR

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS

DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

Diajukan untuk melengkapi persyaratan menempuh ujian akhir

Program S1 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang

Oleh :

RESTU SAPUTRA C.111.13.0108

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS SEMARANG

2017

Page 2: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

i

LAPORAN TUGAS AKHIR

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS

DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

Diajukan untuk melengkapi persyaratan menempuh ujian akhir

Program S1 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang

Oleh :

RESTU SAPUTRA C.111.13.0108

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS SEMARANG

2017

Page 3: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Scanned by CamScanner

Page 4: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini , penulis memilih bidang transportasi yang

merupakan salah satu bagian penting dari ilmu Teknik Sipil. Dipilihnya bidang ini

berdasarkan kenyataan dilapangan bahwa bidang transportasi khususnya transportasi laut

sangat berperan bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Laporan Tugas Akhir ini

berjudul “EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL PETI

KEMAS SEMARANG”

Atas selesainya Laporan Tugas Akhir ini , penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr.H. Pahlawansjah Harahap, SE, ME selaku Rektor Universitas

Semarang.

2. Bapak Ir. Supoyo, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Semarang dan

selaku Pembimbing I.

3. Bapak Purwanto, ST, MT selaku ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Semarang.

4. Bapak Agus Muldiyanto, ST , MT selaku dosen Pembimbing II.

5. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Teknik Universitas Semarang.

6. Segenap keluarga tercinta Bapak , Ibu , Om dan Tante serta keluarga tercinta

lainnya, yang telah banyak memberikan dorongan moril dan material serta doa

demi keberhasilan ini.

7. Rekan-rekan Jurusan Teknik Sipil yang memberikan sumbangan pemikiran dan

motivasi. Kawan seangkatanku teman-teman Teknik Sipil B angkatan 2013

Universitas Semarang serta seluruh rekan-rekan Fakultas Teknik Universitas

Semarang yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 5: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penulis telah berusaha semaksimal

mungkin namun penulis menyadari akan keterbatasan pengetehuan, kemampuan,

pengalaman dan waktu sehingga Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna. Sehingga sangat diharapkan saran dan masukan yang dapat mendukung

untuk menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.

Sekian penulis dapat sampaikan, semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang , Agustus 2017

Penulis

Page 6: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii

DAFTAR BAGAN .................................................................................................. vii

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah .................................................................................. 3

1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum................................................................................... 6

2.2 Sejarah Perkembangan Angkutan Peti Kemas di Indonesia ............... 7

2.3 Ketentuan Penggunaan Peti Kemas .................................................... 7

1. Pengertian Peti Kemas ................................................................. 7

2. Dimensi dan Ketentuan Peti Kemas ............................................. 9

3. Jenis-Jenis Peti Kemas.................................................................. 10

4. Tujuan Penggunaan Peti Kemas .................................................. 12

5. Istilah-istilah dalam Penggunaan Peti Kemas ............................. 12

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Peti Kemas.............................................. 14

2.5 Pelabuhan Peti Kemas ........................................................................ 15

1. Kinerja Pelabuhan ........................................................................ 15

2. Indikator Kinerja Pelabuhan ........................................................ 16

2.6 Fasilitas Pelabuhan Peti Kemas ......................................................... 18

Page 7: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

vi

a. Dermaga Pelabuhan ..................................................................... 19

b. Lapangan Penumpukan ................................................................ 19

c. Gudang Penumpukan ................................................................... 20

d. Perlengkapan Bongkar Muat Peti kemas ..................................... 20

2.7 Proses Pemuatan Peti Kemas ............................................................ 24

2.8 Administrasi dan Prosedur Pelayanan Peti Kemas ............................ 25

BAB III METODOLOGI PENELIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 28

3.2 Langkah – langkah penelitian ............................................................ 28

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 30

3.4 Metode Analisa Data........................................................................... 31

3.5 Tata Cara Melakukan Survey.............................................................. 32

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Survey dan Pengumpulan Data di Lapangan....................................... 33

a. Data Sekunder ........................................................................ 33

b. Data Primer .............................................................................. 34

4.2 Analisa Data

4.2.1 Arus Bongkar Barang / Impor .................................................. 34

4.2.2 Arus Muat Barang / Ekspor ..................................................... 36

4.2.3 Perhitungan Rata-Rata Arus Kegiatan Impor dan Ekspor ........ 38

4.2.4 Perhitungan Jumlah Slot Peti Kemas ....................................... 39

4.2.5 Perhitungan Kapasitas Lapangan Penumpukan ....................... 42

4.3 Permasalahan di Lapangan.................................................................... 44

4.4 Upaya Pemecahan Masalah .................................................................. 45

4.5 Simulasi Sistem Penumpukan .............................................................. 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 48

5.2 Saran ................................................................................................... 49

LAMPIRAN

Page 8: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk Peti Kemas ................................................................................ 9

Gambar 2.2 Berbagai Jenis Peti Kemas .................................................................... 11

Gambar 2.3 Alat Gantry Crane ................................................................................. 22

Gambar 2.4 Container Spreader ............................................................................... 22

Gambar 2.5 Side Loader ........................................................................................... 23

Gambar 2.6 Container Forklift ................................................................................. 24

Gambar 2.7 Proses Pelayanan Kedatangan Kapal dan Muat Bongkar Peti Kemas .. 25

Gambar 2.8 Proses Pelayanan Muat Peti Kemas ...................................................... 26

Gambar 2.9 Proses Pelayanan Bongkar Peti Kemas ................................................ 26

Gambar 2.10 Proses Pelayanan Delivery / Impor Peti Kemas ................................. 27

Gambar 2.11 Proses Pelayanan Receiving / Ekspor Peti Kemas ............................. 27

Gambar 4.1 Perencanaan Denah Slot Lapangan Penumpukan (Ekspor) .................. 40

Gambar 4.2 Perencanaan Denah Slot Lapangan Penumpukan (Ekspor) .................. 41

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Diagram Alur Metodologi Tugas Akhir .................................................. 29

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Arus Bongkar Barang / Impor.................................................................. 35

Grafik 4.2 Arus Muat Barang / Ekspor .................................................................... 37

Grafik 4.3 Arus Bongkar Muat Barang ................................................................... 38

Page 9: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kedatangan Kapal (ships call) di TPKS.................................................... 33

Tabel 4.2 Arus Bongkar Barang / Impor .................................................................. 36

Tabel 4.3 Arus Muat Barang / Ekspor ...................................................................... 37

Tabel 4.4 Rata-rata Arus Kegiatan Impor dan Ekspor .............................................. 38

Tabel 4.5 Perhitungan Kapasitas Slot Lapangan Penumpukan ................................ 42

Tabel 4.6 Kapasitas Lapangan Penumpukan Peti Kemas ......................................... 43

Tabel 4.7 Kapasitas Box Tiap Lapangan Penumpukan ............................................ 44

Tabel 4.8 Kapasitas Total Box Peti Kemas di Lapangan Penumpukan .................. 44

Tabel 4.9 Resum Permasalahan dan Solusi ............................................................. 46

Page 10: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada awalnya, pelabuhan hanya merupakan suatu tepian dimana kapal- kapal dan

perahu-perahu dapat merapat dan bertambat untuk bisa melakukan bongkar muat barang,

menaik-turunkan penumpang dan kegitan lain. Seiring berkembangnya kehidupan sosial dan

ekonomi penduduk suatu daerah atau negara maka kebutuhan akan sandang, pangan dan

fasilitas hidup lainya meningkat (Bambang Triatmodjo,2010:01).

Untuk mendukung sarana angkutan laut diperlukan prasarana berupa pelabuhan.

Untuk masuk ke suatu wilayah atau negara dan sebagai prasarana penghubung antar daerah,

antar pulau atau bahkan antar negara, benua dan bangsa (Abu Khusyairi dan Endang

Setyawati Hisyam,2016:75).

Pelabuhan menjadi simpul penting dalam arus perdagangan dan distribusi barang di

Indonesia maupun di dunia. Delapan puluh lima persen (85%) perdagangan dunia melalui

jalur laut, sementara perdagangan di Indonesia 90% melalui jalur laut (Arianto Patunru et.al,

2007).

Sarana dan prasarana transportasi sangat mendukung untuk mengembangkan potensi

daerah yang ada, yaitu salah satu dari fasilitas transportasi yang sudah ada sejak dahulu yang

efektif dan efisien untuk mendukung perkembangan suatu daerah dengan menggunakan

sistem transportasi laut.

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang merupakan obyek penelitian ini. Selain menjadi

satu satunya pelabuhan bongkar muat diwilayah Semarang, pelabuhan Tanjung Emas

Semarang juga merupakan sentral perekonomian diwilayah Semarang dan sekitarnya.

Pelabuhan Tanjung Emas pada saat ini menjadi pilihan banyak orang dalam menggunkan

jasa transportasi, karena selain mengangkut dalam jumlah yang besar juga menempuh jarak

yang jauh. Arus container yang melalui pelabuhan Tanjung Emas semakin meningkat. Hal

ini dapat dilihat dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas (container) dari tahun ketahun

(Handajani, Mudjiastui.2004:2),

Salah satu fasilitas yang menjadi andalan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

yaitu Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). Jumlah pengiriman barang yang

Page 11: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

2

menggunakan peti kemas baik ekspor maupun impor ini dari tahun ke tahun terus meningkat.

Dalam perkembangannya TPKS ini dibuat terpisah dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,

guna mengantisipasi terhadap pertumbuhan angkutan peti kemas itu sendiri. Hal ini

merupakan salah satu bentuk pelayanan yang lebih profesional dari manajemen Pelabuhan

Tanjung Emas Semarang yang sekarang sepenuhnya dilakukan sendiri oleh manajemen

Terminal Peti Kemas Semarang. (Terminal Peti Kemas Semarang, 2016).

Pola operasi dan proses bongkar muat angkutan peti kemas harus diperhatikan.

Keberhasilan penanganan proses bongkar muat peti kemas dipengaruhi oleh pelayanan

manajemen yang baik. Pihak manajemen harus mengawasi setiap kinerja yang ada, agar

dapat memberikan mutu dan service yang terbaik. Menurut Thomas dan monie (2000),

pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya.

Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal peti kemas ini penting karena vital bagi

ekonomi suatu bangsa untuk mencapai keberhasilan dan kemakmuran dalam dunia industri

pelabuhan.

Salah satu penelitian dari uraian singkat diatas tentang pengevaluasian kinerja

angkutan peti kemas. Apakah kinerja angkutan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas

Semarang sudah seoptimal mungkin atau perlu untuk ditingkatkan kembali, maka penulis

mengangkat topik penelitian dengan judul “ EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI

KEMAS DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG ˮ

1.2. Rumusan Masalah

Perkembangan laju kedatangan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas selalu

mengalami fluktuasi sepanjang tahun, baik perkembangan perdagangan dari dalam maupun

luar negeri. Pada saat puncak arus peti kemas baik impor / ekspor, maka sering terjadi

penumpukan peti kemas yang cukup lama terutama penumpukan dilapangan. Dalam hal ini

peran strategis Terminal Peti Kemas Semarang untuk menjamin kelancaran arus keluar

masuk harus diperhatikan agar tidak menganggu proses bongkar muat peti kemas, oleh sebab

itu perlu adanya parameter dan indikator-indikator untuk menilai apakah suatu pelabuhan

memiliki kinerja yang optimal dalam melayani perkembangan perdagangan terutama untuk

Terminal Peti Kemas Semarang.

Secara khusus permasalahan yang dihadapi oleh Terminal Peti Kemas Semarang

adalah permintaan arus angkutan peti kemas yang tiap tahunnya selalu mengalami

Page 12: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

3

peningkatan, sehingga perlu lagi diperhatikannya kinerja dari TPKS dan pertimbangan

fasilitas-fasilitas yang ada agar pelayanan peti kemas dapat diberikan seoptimal mungkin.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui kinerja dari

TPKS apakah sudah optimal terhadap kinerja angkutan Peti Kemas oleh Pelabuhan Tanjung

Emas Semarang.

Hasil penelitian diharapkan dapat mengungkapkan berbagai permasalahan yang

berkaitan dengan jasa kegiatan bongkar muat angkutan Peti Kemas ekspor-impor, terutama

menyangkut hal sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja angkutan peti kemas di

Terminal Peti Kemas Semarang.

2. Mengetahui seberapa besar kapasitas yang dimiliki Terminal Peti Kemas Tanjung Emas

Semarang dalam menampung proses ekpor impor dalam satu hari.

3. Mengetahui infrastruktur dan fasilitas untuk meningkatkan kinerja Terminal Peti Kemas

Semarang, baik untuk proses bongkar muat dan penumpukan peti kemas di lapangan.

4. Mengetahui mana yang harus terlebih dahulu atau diprioritaskan untuk proses bongkar

muat.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian evaluasi kienerja angkutan peti kemas di Terminal Peti Kemas Semarang

ini merupakan bagian dari salah satu perencanaan transportasi, terutama yaitu sistem

angkutan barang. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan atau sebagai bahan acuan untuk meningkatkan

kinerja, fasilitas dan infrastruktur yang ada.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan diarahkan pada evaluasi kinerja terminal peti kemas

tanjung emas semarang, hal – hal yang perlu diteliti dalam evaluasi kinerja terminal peti

kemas Tanjung Emas Semarang sebagai berikut :

Page 13: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

4

1. Lokasi penelitian atau wilayah studi dan pengambilan data hanya dilingkup Terminal Peti

Kemas Semarang.

2. Objek penelitian : Terminal Peti Kemas Semarang (container terminal)

3. Spesifikasi terminal peti kemas Tanjung Emas Semarang, seperti panjang dermaga,

jumlah crane yang melayani proses bongkar muat ekpor- impor, prioritas mana yang

terlebiha dahulu untuk dilakukan proses bongkar muat barang (seperti muatan gas, cair,

dan padat), tata cara penumpukan peti kemas di lapangan dan seberapa banyak peti kemas

yang beroperasi keluar – masuk dalam Terminal Peti Kemas Semarang.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan tentang : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Maksud dan

Tujuan, Manfaat Penelitian dan Batasan Masalah, Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Mengurai tentang teori-teori yang mendukung dalam pemecahan masalah

dan analisis meliputi : Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tata Letak

Terminal Peti Kemas Semarang, Fasilitas Terminal Peti Kemas Semarang ,

Proses Bongkar Muat Peti Kemas, Administrasi dan Prosedur Pelayanan

Peti Kemas, Kinerja Terminal Peti Kemas Semarang, Pengukuran Kinerja

Pelayanan Terminal Peti Kemas Semarang, Suplay dan Demand Pelabuhan

Peti Kemas Semarang, Pemodelan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan tahap atau langkah – langkah penelitian sesuai dengan prosedur

penelitian pada umumnya, metode pengambilan sample, penentuan jumlah

sample, tempat dan waktu penelitian, yang mengarahkan peneliti pada

evaluasi dan pemecahan masalah dengan baik.

Page 14: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

5

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Merupakan bab pengolahan data dari hasil survey di lapangan atau dari data

sekunder yang diperoleh selama melakukan penelitian, untuk selanjutnya

dilakukan pembahasan dan analisis.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan tahap akhir dalam menyusun tugas akhir, yang berisikan

kesimpulan dan saran atau rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi

Perusahaan (TPKS) untuk menetapkan kebijakan pengembangan kinerja

agar lebih baik di Terminal Peti Kemas Semarang.

Sebagai pelengkap laporan disertakan juga beberapa data pendukung sebagai

LAMPIRAN-LAMPIRAN.

Page 15: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

Seiring dengan berkembangnya perekonomian di kota Semarang sebagai pusat

perdagangan di Jawa Tengah yang terdiri dari ekspor migas dan non migas serta dari produk

unggulan lainnya seperti mebel kayu, tekstil, plastik ,elektronik dan lain sebagainya. Serta

melajunya pertumbuhan transportasi dan pesatnya perkembangan teknologi, maka peran serta

transportasi ini maka sangat penting dalam perdagangan nasional maupun internasional.

Angkutan peti kemas telah menjadi sistem pengangkutan secara modern yang dapat

digunakan dengan transportasi angkutan darat, laut, dan udara. Pengoperasiannya juga

dijalankan secara efisien dengan bantuan alat komputer. Sarana transportasi menggunakan peti

kemas ini memungkinkan adanya proses pengoperasian yang lebih mudah, lebih cepat, efektif

dan efisien baik proses bongkar muat ataupun penataan di lapangan. Sarana pengangkutan

seperti yang digambarkan diatas dikenal sebagai Combined Transportation dan Multi-modal

Transpotation System.

Pelayaran internasional sudah lama ini merasakan hambatan yang disebabkan oleh

kemampuan proses muat bongkar. Biaya tenaga kerja yang merupakan bagian terbesar dari

pengeluaran untuk keperluan operasional yang selalu mengalami kenaikan dan hal ini lah yang

menyebabkan waktu tunggu untuk berlabuh menjadi lama, sehingga membuat produktivitas

angkutan menjadi lebih rendah dan membuat biaya operasional pelayaran semakin meningkat.

Usaha-usaha pemecahan masalah mulai dari keterlambatan atau prioritas muat bongkar

yang pada akhirnya membuat perombakan pola pengangkutan laut pada umumnya. Malcom

Mc Lean pemilik perusahaan angkutan truck Sea-Land pada awal tahun 1950-an yang

memperkenalkan sistem pengangkutan peti kemas diatas truck, dengan latar belakang yang

mengikutsertakan angkutan truk melalui jalur laut.

2.2 Sejarah Perkembangan Angkutan Peti Kemas di Indonesia

Perkembangan sistem angkutan Peti Kemas, dimulai pada akhir dasa warsa lalu (1950-

an) ketika Malcom Mc Lean pemilik perusahaan angkutan truk Sea-Land Inc di Amerika

Serikat mulai memperkenalkan pengangkutan peti kemas diatas truk, dan diteruskan kembali

ke moda tansportasi laut dengan menggunakan kapal. Perkembangan peti kemas sendiri di

Page 16: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Indonesia di mulai sejak tahun 1970-an yang di tandai dengan adanya pelabuhan peti kemas

pertama di Indonesia.

Seacara mendetail, era pengangkutan peti kemas di Indonesia dimulai pada tahun 1973

dengan menggunakan kapal general cargo carrier konvensional atau kapal semi container.

Pada masa itu belum terdapat fasilitas dermaga khusus peti kemas dan belum ada alat untuk

bongkar muat peti kemas (gantry crane, transtainer dan lain-lain). Perusahaan pelayaran

Indonesia dalam sistem angkutan peti kemas yang masih terbatas ini sebagai pemberi umpan

(feeder) ke pelabuhan terdekat yang sudah memiliki fasilitas lengkap yaitu Singapura.

Angkutan peti kemas kemas ini masih bersifat insidental yaitu langsung dari pelabuhan asal

muatan ke pelabuhan tujuannya luar negeri, begitu pula sebaliknya.

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini berada di bawah Perum Pelabuhan III yang ada

di Pelabuhan Tanjung Priok Surabaya. Pembangunan tahap I Pelabuhan Semarang dan

diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 November 1985 kemudian diberi nama

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Perkembangan sistem angkutan Peti Kemas sendiri telah dipercepat dengan adanya

kenyataan bahwa bertambah banyaknya kapal yang terlalu lama menunggu untuk bersandar di

dermaga karena membutuhkan waktu yang lama untuk proses bongkar muat kapal yang

lainnya. Makin lama proses bongkar muat barang, maka makin panjang pula antrian kapal.

Selain membuat panjangnya antrian kapal hal ini juga menghabiskan waktu dan

membengkaknya biaya.

2.3 Ketentuan Penggunaan Peti Kemas

1. Pengertian Peti Kemas

Peti kemas adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai ISO

(International Standart Organization) sebagai alat atau perangkat pengangkutan barang yang

bisa digunakan di berbagai moda transportasi yaitu mulai dari jalan raya dengan truk peti

kemas, kereta api dan kapal peti kemas.

Kramadibrata (2002 : 208) Peti kemas adalah suatu kotak yang terbuat dari bahan

campuran baja dan tembaga atau anti karat dengan pintu yang dapat terkunci dan tiap sisi-sisi

dipasang suatu “fitting sudut dan kunci putar” ( Corner Fitting and Twist Lock ) , sehingga

antara peti kemas satu dengan yang lainnya dapat disatukan atau dilepaskan dengan mudah.

Peti kemas itu sendiri juga ada yang langsung dikirim ke gudang pemilik (importer/eksporter)

Page 17: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

yaitu dari suatu tempat ke tempat yang lain tanpa ada batasan wilayah. Pengangkutan dengan

mennggunaka peti kemas ini, mengangkut muatan (cargo) yang didalamnya terdapat juga jenis

angkutan yang lainnya.

Koleangan (Ibid : 6), mencantumkan batasan pengertian peti kemas (Freight

Container) menurut Internasional Standard Organization (ISO) sebagai berikut :

a. Sifatnya cukup kuat untuk digunakan berulang kali.

b. Dirancang khusus sebagai fasilitas untuk membawa barang dengan moda-moda transport

yang ada.

c. Dipasang alat-alat yang memungkinkan sewaktu-waktu digunakan untuk menangani dari

satu alat transportasi ke alat transportasi yang lain.

d. Dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk mengisi maupun

mengosongkannya.

e. Mempunyai isi ruangan dalam (Interval Volume) sekurang-kurangnya 1 m3 = 35,8 Cuft

(Cubic Feet)

Peti Kemas itu sendiri juga mempunyai syarat yang sesuai dengan ketentuan

International Standard Organization (ISO) :

a. Ukuran dan berat bruto sesuai container, meliputi : kode, tinggi, panjang, dan berat

maksimum container dan cargo.

b. Sarana pengangkutan harus menggunakan metode kunci putar pada sudut-sudutnya untuk

memudahkan pengangkutan.

c. Container harus dapat disusun sebanyak 6 susun dalam keadaan full load tanpa menunjukkan

perubhan yang berarti.

Page 18: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Gambar 2.1 Bentuk Peti Kemas

2. Dimensi dan Ketentuan Peti Kemas

Pengoperasian peti kemas dapat berjalan dengan baik apabila semua pihak yang

terlibat harus menyetujui agar ukuran-ukuran peti kemas harus sama dan sejenis serta

mudah diangkat. Badan Internasional Standard Organization (ISO) telah menetapkan

ukuran-ukuran dari Peti Kemas sebagai berikut :

a. Container 20’ Dry Freight (20 feet)

Ukuran / panjang = 6,058 m

Lebar = 2,438 m

Tinggi = 2,591 m

b. Container 40’ Dry Freight (40 feet)

Ukuran / panjang = 12,192 m

Lebar = 2,438 m

Tinggi = 2,591 m

c. Container 45’ Dry Freight (45 feet)

Ukuran / panjang = 13,716 m

Lebar = 2,438 m

Tinggi = 2,591 m

Page 19: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

3. Jenis-Jenis Peti Kemas

a. Peti Kemas (Container), memiliki beberapa jenis dan kegunaannya antara lain

:

1. Dry Freight Container / General Cargo, digunakan untuk mengangkut

barang-barang umum. Contoh : elektronik, dll.

2. Thermal Container, digunakan untuk mengangkut barang-barang yang

memerlukan suhu rendah (dingin) yang terkontrol. Contoh : sayuran,

daging, buah dll.

3. Flat Rack Container, dengan sisi yang dapat dicopot / dilipat sehingga

membuat rak datar untuk pengiriman dari berbagai macam barang. Contoh

: Truck , buldozer dan alat-alat berat yang lainnya.

4. Tank container, container jenis ini biasanya digunakan untuk

pengangkutan bahan cair dalam proporsi yang besar dari pengirimian

seluruh industri. Sebagian besar terbuat dari bahan baja yang kuat atau

bahan anti korosif. Digunakan untuk mengangkut muatan cair (bulk liquid)

maupun muatan gas (bulk gas).

5. Dry Bulk Container, digunakan untuk mengangkut muatan curah atau bulk

cargo. Jenis cargo ini beda dari biasanya karena untuk memasukkan

muatannya melalui lubang atau pintu dibagian atas sedangkan untuk

mengeluarkannya dipintu bagian bawah (gravity discharge) hal ini dapat

mempermudah proses pembongkarannya yaitu dengan cara dihisap.

6. Special Container, peti kemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu

seperti hewan ternak (Cattlee Container) atau kendaraan (Auto Container).

7. Open Top/Side Container, peti kemas yang terbuat dari steel untuk

mengangkut alat berat, mesin, traktor dan sebagainya.

Page 20: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Gambar 2.2 Berbagai Jenis Peti Kemas

b. Berbagai variasi bentuk peti kemas digunakan untuk barang-barang yang

spesifik namun mengggunakan ukuran yang standar untuk mempermudah

handling dan perpindahan moda angkutan.

1. Peti kemas barang umum untuk diisi kotak-kotak, karung, drum, palet dll,

jenis yang paling banyak digunakan.

2. Peti kemas tangki, yaitu tangki baja yang dibangun didalam kerangka

container digunakan untuk mengangkut tanki yang didalamnya diisi

barang-barang yang berbahaya. Misalnya gas, minyak dan bahan kimia

yang mudah meledak.

3. Peti kemas berventilasi untuk barang organik yang membutuhkan

ventilasi.

Page 21: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

4. Peti kemas generator.

5. Peti kemas berpendingin digunakan untuk mengangkut barang-barang

yang memerlukan suhu pendingin. Misalnya untuk sayuran, daging, buah-

buahan dll.

6. Peti kemas curah, digunakan untuk mengankut muatan curah. Misalnya

beras dan gandum.

7. Peti kemas yang dilengkapi dengan isolasi.

8. Peti kemas dengan pintu disamping digunakan untuk mengangkut muatan

yang ukurannya tidak memungkinkan untuk dimasukkan dari pintu

belakang peti kemas.

4. Tujuan Penggunaan Peti Kemas

Dalam buku Makassar Container Terminal (2010:12) penggunaan peti kemas

bertujuan untuk wadah penyimpanan barang yang dapat menampung atau menyimpan

barang di dalamnya yang diinginkan untuk dapat dikirimkan dalam jarak jauh (dengan

menggunakan alat transport) dengan maksud agar barang yang ada di dalamnya aman

dalam perjalanannya mulai dari si pengirim sampai kepada si penerima.

Peti Kemas (Container) digunakan untuk pengangkutan barang :

a. Dari dalam negeri/luar dari pabean (impor)

b. Ke luar negeri/luar dari pabean (ekspor)

c. Interinsuler apabila sudah dipenuhi persyaratan-persyaratan impor.

5. Istilah-istilah Dalam Penggunaan Peti Kemas (Container)

a. FCL ( Full Container Load) atau CY ( Container Yard )

Isi Container satu jenis barang dari satu pengirim dan satu orang penerima.

b. LCL ( Less Container Load ) atau CFS ( Container Freight Station )

Isi container terdiri dari berbagai jenis barang dan pengirim maupun penerima

barang (dapat) lebih dari satu orang.

c. Door-to-door

Penggunaan container dari tempat / gudang pengirim barang sampai ke tempat /

gudang penerima barang disebut doot-to-door service.

Page 22: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

d. TEU ( Twenty foot Equivalent Unit )

Peti kemas mempunyai ukuran baku (standar) yang ditetapkan oleh ISO (

International Shipping Organization ) yakni, 8 kaki lebar x 8 kaki tinggi,

sedangkan panjangnya berbeda-beda antara 10 kaki, 20 kaki dan 40 kaki. Ukuran

dasar yang dipakai adalah Peti Kemas dengan ukuran 20 kaki, sehingga dalam

container dikenali istilah satuan TEU dengan kapasitas 15-20 ton. Selain dari

ukuran diatas, pada setiap container bersangkutan dalam keadaan kosong.

e. Stuffing

Penyusunan peti kemas di dalam kapal maupun di terminal disebut stuffing.

f. Stripping/Unstuffing

Pengeluaran barang dari dalam container disebut stripping namun ada juga yang

menyebutnya unstuffing.

g. Reefers

Pengiriman barang dengan menggunakan istilah refers yang berarti pengiriman

barang dengan menggunakan kapal atau container yang didinginkan (refrigerated

ship or container)

h. Roro (Roll on roll off)

Roro adalah peti kemas yang beroda sehingga memudahkan pemuatan dan

pembongkarannya, yaitu dengan cara didorong atau ditarik dan ada pula yang

dilengkapi dengan mesin penggerak sendiri. Kapal yang khusus dipakai untuk

Roro, disebut roll on/rolll off ship yang mempunyai pintu di buritan atau di

lambung.

i. Lash ( Lighier aboard ship)

Lash adalah container yang berbentuk tongkang (barge) dengan atau tanpa mesin

penggerak.

j. Mother Fessel / Lash Fessel

Kapal dengan konstruksi khusus untuk mengangkut lash dan dapat disebut kapal

induk, yaitu mempunyai derek khusus yang bergerak dari bagian depan ke bagian

Page 23: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

belakang kapal dan sebaliknya untuk membongkar atau memuat lash di atau dari

buritan kapal.

k. Flash (Feeder vassel for lash barge)

Flash menyerupai dok terapung yang dapat dibenamkan atau diapungkan di air

untuk memuat atau menurunkan lash. Flash biasanya tidak memiliki mesin

penggerak sehingga ditarik oleh kapal tunda ke tempat tujuan.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Peti Kemas

Walaupun sistem peti kemas telah memberikan kepuasan kepada yang

menggunakannya, namun pada sisi lain masih terdapat dampak yang merugikan secara umum

(Makasar Container Terminal, 2010:14)

1. Keuntungan-keuntungan pada sistem peti kemas :

a. Cepat dan ekonomis dalam menangani peti kemas terutama dalam menangani bongkar

muat peti kemas.

b. Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga.

c. Efisien.

d. Dapat digunakan untuk angkutan doot-to-door.

e. Cukup kuat untuk dipakai berkali-kali.

f. Mengurangi waktu tambat kapal di pelabuhan.

g. Dibuat khusus untuk mengangkut barang dari satu moda transportasi ke moda

transportasi lainnya.

h. Dapat menghemat tenaga kerja dan menghemat biaya.

2. Kerugian-kerugian pada sistem peti kemas

a. Kapal peti kemas yang mahal.

b. Port off call kapal peti kemas terbatas hanya bagi pelabuhan pelabuhan yang memiliki

sarana terminal peti kemas.

c. Harus menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan menumpuknya pada saat

bongkar muat.

d. Biaya investasi termasuk pembangunan terminal peti kemas dan insfrastruktur atau

sarana-sarana penunjang lainnya.

e. Dibutuhkan skill yang tinggi bagi para pekerja, terutama dalam bidang teknik.

Page 24: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

2.5 Pelabuhan Peti Kemas

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 33 Tahun 2001

tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut, kegiatan bongkat muat adalah

kegiatan bongkar muat barang dari dan/ atau ke kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang

dari palka kapal ke dermaga di lambung kapal atau sebaliknya (stevedoring), kegiatan

pemindahan barang dari dermaga dilambung kapal ke gudang penumpukan atau sebaliknya

(cardoging) dan kegiatan pengambilan barang dari gudang / lapangan menggunkan truk atau

sebaliknya ( receiving/delivery).

1. Kinerja Pelabuhan

Kinerja pelabuhan digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan pelabuhan

kepada pengguna pelabuhan (kapal dan barang), yang tergantung pada waktu pelayanan

kapal selama berada di pelabuhan. Kinerja pelabuhan yang tinggi menunjukkan bahwa

pelalbuhan dapat memberikan pelayanan yang baik (Triatmodjo,2010).

Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor UM.002/38/18DJPL-

11 tanggal 15 Desember 2011 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional

Pelabuhan, kinerja pelayanan operasional adalah hasil kerja terukur yang dicapai di

pelabuhan dalam melaksanakan pelayanan kapal, barang, utilitas fasilitas dan alat

dalam periode waktu dan satuan tertentu. Indikator kinerja pelayanan yang terkait

dengan jasa pelabuhan terdiri dari :

a. Waktu Tunggu Kapal ( Waiting Time/ WT)

Merupakan jumlah waktu sejak pengajuan permohonan tambat setelah kapal tiba

dilokasi labuh sampai kapal digerakkan menuju tambatan.

b. Waktu Pelayanan Pemanduan (Approach Time / AT)

Merupakan jumlah waktu terpakai untuk kapal bergerak dari lokasi labuh sampai

ikat tali pada tambatan atau sebaliknya.

c. Waktu Efektif ( Effective Time/ ET)

Merupakan jumlah jam bagi suatu kapal yang benar-benar dipergunakan untuk

bongkar muat selama kapal di tambatan.

d. Berth Time (BT)

Merupakan jumlah waktu siap operasi tambatan untuk melayani kapal.

e. Receiving / Delivery peti kemas

Page 25: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Merupakan kecepatan pelayanan/penerimaan di terminal peti kemas yang dihitung

sejak alat angkut masuk hingga keluar yang dicatat di pintu masuk/keluar.

f. Tingkat Penggunaan Dermaga ( Berth Occupancy Ratio / BOR )

Merupakan perbandingan antara waktu penggunaan dermaga dengan waktu yang

tersedia (dermaga siap operasi) dalam periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam

presentase.

g. Tingkat Penggunaan Gudang ( Shed Occupancy Ratio / SOR)

Merupakan perbandingan antara jumlah pengguna ruang penumpukan dengan ruang

penumpukan yang tesedia yang dihitung dakam satuan ton/hari atau satuan m3/hari.

h. Tingkat Penggunaan Lapangan Penumpukan ( Yard Occupancy Racio / YOR)

Merupakan perbandingan antara jumlah penggunaan ruang penumpukan dengan

ruang penumpukan yang tersedia (siap operasi) yang dihitung dalam satuan ton/hari

atau m3/hari.

i. Kesiapan operasi peralatan merupakan perbandingan antara jumlah peralatan yang

siap untuk dioperasikan dengan jumlah perlatan yang tersedia dalam periode waktu

tertentu.

2. Indikator Kinerja Pelabuhan

Kinerja pelabuhan di tunjukkan oleh Berth Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat

pemakaian dermaga, yaitu perbandingan antara jumlah waktu pemakaian tiap dermaga

yang tersedia selama satu periode ( bulan/tahun) yang dinyatakan dalam presentase.

Indikator kinerja pelabuhan digunakan untuk mengukur sejauh mana fasilitas dermaga

dan sarana penunjang dimanfaatkan secara intensif (Triatmodjo, 2010)

BOR (Berth Occupancy Ratio) dihitung untuk masing-masing dermaga, dan

nilainya tergantung pada beberapa parameter berikut ini ( Triatmodjo, 2010 ) :

a. Jenis barang yang ditangani di dermaga

Pelabuhan melayani berbagai jenis muatan/barang yang diangkut melalui laut, yang

bisa berupa muatan barang ( general cargo), muatan peti kemas, muatan curah dan

muatan cair. Dermaga yang melayani satu jenis muatan mempunyai tingkat

pelayanan yang lebih baik karena fasilitas peralatan bongkar muat dan tenaga kerja

memang khusus menangani jenis muatan tersebut.

Page 26: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

b. Ukuran kapal

Ukuran kapal (kapasitas angkut dan panjang kapal) sangat berpengaruh terhadap

nilai BOR suatu dermaga. Suatu dermaga dengan panjang tertentu dapat digunakan

bertambat satu kapal besar atau lebih dari satu kapal dengan ukuran yang lebih kecil.

c. Produktivitas kerja untuk bongkar/muat

Produktivitas kerja untuk bongkar/muat tergantung pada sistem penanganan barang

yang dilakukan terhadap masing-masing jenis muatan. Produktivitas kerja di suatu

pelabuhan berbeda dengan pelabuhan lainnya, yang tergantung pada peralatan

bongkar muat dan ketrampilan tenaga kerja.

d. Jumlah gang yang bekerja

Kegiatan bongkar muat barang dilakukan oleh tenaga kerja dalam suatu kelompok

yang disebut dengan gang. Jumlah gang yang melakukan kegiatan bongkar muat

tergantung ukuran kapal ( volume barang ) yang dilayani.

e. Jam kerja dan jumlah shift kerja

Jam kerja dan jumlah shift kerja untuk penanganan barang juga berpengaruh

terhadap kinerja pelabuhan. Pada pelabuhan besar yang sangat padat, jam kerja biasa

selama 24 jam sehari dengan 3 shift pekerja. Sementara ubtuk pelabuhan kecil bisa

hanya 8 jam kerja/ hari.

f. Panjang tambatan

Dermaga yang cukup panjang dapat digunakan merapat lebih dari satu buah kapal

sehingga antrian kapal bisa berkurang. Berbeda dengan tambatn tunggal yang hanya

bisa digunakan secara bergantian.

g. Hari kerja efektif per tahun

Nilai BOR dihitung berdasarkan hari kerja efektif dengan mempertimbangkan waktu

pemeliharaan.

h. Cadangan waktu untuk tidak bekerja selama kapal bersandar

Setelah kapal bersandar di dermaga kegiatan bongkar muat barang tidak langsung

dilakukan. Demikian juga setelah selesai melakukan bongkar muat barang, kapal

tidak langsung meninggalkan dermaga. Waktu dimana tidak dilakukan kegiatan

tersebut dinamakan Not Operating Time, yang digunakan untuk kegiatan survey,

inspeksi, pengurusan dokumen, persiapan muatan menunggu pandu untuk lepas

sandar dan lain-lain.

Page 27: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Dermaga hanya digunakan untuk satu tambatan, penggunaan dermaga tidak

dipengaruhi oleh panjang kapal, sehingga nilai BOR dihitung menggunakan persamaan

:

BOR = 𝑉𝑠 𝑥 𝑆𝑡

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 𝑛 𝑥 100 %

St = ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡

Dengan :

BOR = Berth Occupancy Ratio

VS = Jumlah kapal yang dilayani (unit/hari)

St = Service Time (jam/hari)

n = Jumlah Tambatan

Waktu Efektif = jumlah hari dalam satu bulan

2. 6 Fasilitas Pelabuhan Peti Kemas

Menurut PP Nomor 61 Tahun 2009 tentang kepelabuhan, pelabuhan adalah tempat

yang terdiri dari daratan dan/ atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan

pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,

naik turun penumpang dan/ atau sebagai proses bongkar muat barang, berupa terminal dan

tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran

dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda

transportasi.

Karakteristik pelabuhan peti kemas berbeda dari pelabuhan konvensional, karena itu

kapal fuul container ship tidak dianjurkan mengunjungi pelabuhan konvensional dan

melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas hal ini karena turn round time kapal tersebut

dipelabuahn konvensional akan tinggi sekali yang tentunya merugikan pemilik kapal itu

sendiri.

Fasilitas kepelabuhanan yang diperlukan bagi suatu dermaga pelabuhan peti kemas

yang sesuai dengan karakteristik bongkar muat peti kemas itu sendiri antara lain :

1. Dermaga Pelabuhan

Dermaga pelabuhan peti kemas adalah tempat dimana kapal dapat berlabuh atau bersandar

guna melakukan bongkar muat atau yang lainnya. Dermaga peti kemas ini berbeda dengan

dermaga biasanya karena dermaga ini menggunakan beton dengan jalur rel kereta api di

bagian tepinya untuk menempatkan gantry crane yang melayani kegiatan bongkar muat.

Page 28: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

2. Lapangan Penumpukan Peti Kemas

Lapangan peti kemas atau container yard adalah lapangan yang diperlukan untuk menimbun

peti kemas, memarkir trailer atau container chasis dan kendaraan penghela trailer atau prime

mover. Peti kemas yang kosong akan disimpan ditempat berbeda yang lokasinya dekat

diluar pelabuhan yang disebut dengan Depot Empty Container. Lapangan peti kemas itu

sendiri di bagi menjadi dua petak (kaveling) :

a. Petak yang digunakan untuk menampung peti kemas yang baru dibongkar dari kapal

dan hendak dikerjakan lebih lanjut ( Marshalling Yard Inbound )

b. Petak untuk menampung peti kemas ekspor yang datang dari luar pelabuhan, dari

CFS, dari Depot Empty Container atau dari bengkel reparasi ( Container Repair

Shop ) dan akan di muat ke kapal ( Marshalling Yard Outbound )

Perhitungan pemakaian lapangan penumpukan peti kemas atau ( Yard Occupancy Ratio

) merupakan perbandingan antara pemakaian fasilitas lapangan penumpukan peti kemas

dengan kapasitas tersedia yang dinyatakan dengan presentase. Indikator ini berkaitan

dengan penggunaan lapangan penumpukan peti kemas ( Yard Occupancy Ratio ) dengan

tujuan untuk menghitung penggunaan tambatan yang tersedia disuatu pelabuhan.

Perhitungan penggunaan lapangan penumpukan dapat dihitung dengan menggunakan

rumus :

𝑌𝑂𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑡𝑖 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑠 𝑥 𝐷𝑇

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 𝑇𝐼𝐸𝑅 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑥 100 %

Dimana :

Jumlah Peti Kemas = Peti kemas muatan kapal

DT ( Dwelling Time ) = Lama penumpukan maksimum dilapangan atau

ketetapan pelabuhan. Apabila tidak ada

informasi, bisa digunakan untuk proses eksport

selama 5 hari , dan untuk peti kemas import

selama 7 hari. Sedangkan untuk peti kemas yang

kosong waktu penyimpanannya bisa 20 hari.

Kapasitas lapangan = Kapasitas slot dikalikan banyaknya peti kemas

tiap slot

TIER = Tinggi penumpukan peti kemas

Hari = Jumlah hari kalender bulan berjalan

Page 29: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

3. Gudang Penumpukan atau CFS (Container Fraight Station)

Gudang penumpukan atau CFS (Container Fraight Station) adalah tempat untuk

menyimpan dan menimbun barang baik impor maupun ekspor yang berasal dari hasil peti

kemas LCL ( Less then Container Load ) yang telah dibongkar dan barang ekspor yang

direncanakan akan dimasukkan ( stuffing ) ke peti kemas LCL, untuk diserahkan kepada

penerima/ pemilik barang. Untuk peti kemas yang kosong setelah barang di dalam peti

kemas dibongkar dan ditumpuk dalam gudang CFS, peti kemas kosong tersebut ditarik ke

lokasi Depo Container. Fungsi dari CFS (Container Fraight Station ) atau gudang

penumpukan antara lain :

a. Konsolidasi muatan ( Consolidation Cargo )

b. Penyerahan barang ( Distribution Cargo )

c. Penimbunan barang ( Store Cargo )

d. Pemindahan barang ( Transfering Cargo )

4. Perlengkapan Muat Bongkar Peti Kemas ( Container Handling Equipment )

Penanganan (handling) Peti Kemas di pelabuhan terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai

berikut :

a. Mengambil peti kemas dari kapal dan meletakkannya di bawah portal gantry crane

b. Mengambil dari kapal dan langsung meletakannya diatas bak truk atau trailer yang

sudah siap dibawah portal gantry, yang akan segera mengangkutnya keluar

pelabuhan

c. Memindahkan peti kemas dari suatu tempat penumpukan untuk ditumpuk di tempat

lainnya diatas Container Yard yang sama.

d. Melakukan shifting peti kemas, karena peti kemas yang berada ditumpukan bawah

akan diambil sehingga peti kemas yang menindihnya harus dipindah lebuh dahulu

e. Mengumpulkan atau menyatukan beberapa peti kemas dari satu shipment ke satu

lokasi penumpukan (yang terpencar pada beberapa kaveling)

Page 30: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Alat bantu bongkar peti kemas secara berturut-turut dapat digambarkan sebagai

berikut :

a. Gantry Crane

Cara kerja Gantry Crane dapat dijelaskan sebagai berikut : pada saat crane tidak

beroperasi, bagian portal yang menghadap laut diangkat agar tidak menhalagi

manuver kapal ketika merapat ke dermaga atau keluar dari dermaga, jika hendak

beroperasi bagian tersebut diturunkan menjadi horizontal.

Saat beroperasi membongkar peti kemas, kemudian mengambil dari tumpukan di

kapal dan mengankatnya pada ketinggian yang cukup, selanjutnya mesin crane di

gondola membawanya sepanjang portal ke belakang ke arah lantai dermaga.

Kecepatan kerja bongkar muat peti kemas dengan cara tersebut dinamakan Hook

Cycle berjalan cukup cepat yaitu kurang lebih 2 sampai 3 menit per box. Dengan

demikian produktivitas hook cycle berkisar 20 sampai 25 box setiap jamnya.

Hook Cycle adalah waktu yang diperlukan dalam proses pekerjaan muat bongkar

dihitung sejak takap atau spreader disangkutkan pada muatan, diangkat untuk

dipindahkan ketempat yang berlawanan di dermaga atau kapal. Kecepatan hook

cycle yang dikutip diatas merupakan produktivitas muat bongkar peti kemas di

pelabuhan peti kemas luar negeri ( negara maju ). Di Indonesia untuk di Pelabuahan

tercepat yaitu ada di Pelabuhan Tanjung Priok yang prestasi kerjanya dijadikan tolak

ukur bagi pelabuhanpelabuhan lainnya, yaitu prestasinya masih sekitar 18-20 box

per jam.

Gambar 2.3 Gantry Crane

Page 31: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

b. Container Spreader

Alat bongkar muat peti kemas ini berupa kerangka baja segi empat yang dilengkapi

dengan pena pengunci pada bagian bawah keempat sudutnya dan digantung pada

kabel dengan baja dari Gantry Crane, Transtainer, Stranddler Loader, dan dengan

konstruksi yang sedikit berbeda, juga pada container forklift.

Gambar 2.4 Container Spreader

c. Side Loader

Alat ini digunakan untuk menaikkan dan menurunkan peti kemas dari dan keatas

trailer atau chasis dibawa kesamping loader. Kegiatan bongkar muat dengan

menggunakan side loader ini memakan waktu yang lumayan lama karena sebelum

mengangkat peti kemas, kaki penopang side loader harus dipasang dahulu supaya

loader tidak terguling ketika mengangkat peti kemas.

Gambar 2.5 Side Loader

Page 32: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

d. Container Forklift

Alat ini adalah alat truck garpu angkat yang khusus untuk mengangkat peti kemas

(bukan mengangkat muatan dalam rangka stuffing) yang memiliki daya angkat jauh

lebih besar yaitu lebih dari 20 ton dengan jangkauan lebih tinggi supaya dapat

mengambil peti kemas dari susunan tiga atau empat tier, bahkan sampai lima tier.

Penggunaan container forklift ini cukup luwes karena dapat bergerak bebas kemana

saja sehingga dapat digunakan untuk memuat peti kemas ke atas trailer,

menyediakan peti kemas untuk diangkut oleh gantry, memadat peti kemas pada

ruang yang sempit di Container Yard dan yang lainnya.

Gambar 2.6 Container Forklift

2.7 Proses Pemuatan Peti Kemas

Pada proses pemuatan peti kemas terdapat tiga kemungkinan pemuatan antara lain :

1. Pemuatan Peti Kemas FCL dalam kondisi pengapalan CY to CY

Proses pengisisan muatan kedalam peti kemas yang dikenal dengan

istilah stuffing yang dilakukan di dalam gudang eksportir atau di CFS luar

pelabuhan.

Kegiatan stuffing yang harus diperhatikan antara lain :

a. Berat jenis barang, berat dengan volume kecil atau barang ringan dengan

volume besar

Page 33: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

b. Jenis kemasan konvensional ( shipment package) yang membungkus barang

tersebut dan bentuk kemasan

c. Jenis barang yang akan dikirimkan melalui peti kemas dan sifatnya,

higrokopis (menghisap air), peka terhadap suhu tinggi dan tekanan udara

yang melebihi udara laut, mempunyai bau tajam dan lain-lain.

2. Pemuatan Peti Kemas dalam kondisi pengapalan LCL to FCL (CFS to

CY )

Muatan yang dikapalkan dalam status tersebut yaitu muatan yang langsung

diantar oleh shippernya ke TPKS sebagai breakbulk cargo, yang akan di stuff

oleh Port CFS yang dioperasikan oleh agen perusahaan pelayaran dimana

setelah penuh baru dimuat ke kapal. Proses pemuatannya tidak berbeda dari

pemuatan peti kemas masuk dalam pelabuhan berstatus FCL, baik status FCL

itu berawal dari udang eksportir / shipper maupun dari private CFS.

3. Pemuatan Peti Kemas Kosong

Pemuatan peti kemas kosong tidak memerlukan prosedu tertentu, asalkan

dibuktikan kepada Bea dan Cukai bahwa peti kemas tersebut memang

dikirimkan ke pelabuhan lain untuk memenuhi kekurangan peti kemas dan

bukan termasuk dalam ekspor peti kemas, maka harus ada surat permintaan

Relokasi Peti Kemas Kosong dari pelabuhan yang akan menerima Peti Kemas.

2.8 Administrasi dan Prosedur Pelayanan Peti Kemas

Terdapat beberapa jenis pelayanan yang berkaitan dengan bongkar muat pada Terminal

Peti Kemas Semarang. Berikut adalah beberapa proses pelayanan yang terdapat pada Terminal

Peti Kemas Semarang :

Page 34: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

1. Perencanaan Kedatangan Kapal dan Muat Bongkar Peti Kemas

Gambar 2.7 Proses Pelayanan Kedatangan Kapal dan Muat Bongkar Peti Kemas

Sumber : Andy.doc/TESIS/Kuesioner_08

2. Pelayanan Muat Peti Kemas

Gambar 2.8 Proses Pelayanan Muat Peti Kemas

Sumber : Andy.doc/TESIS/Kuesioner_08

Page 35: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

3. Pelayanan Bongkar Peti Kemas

Gambar 2.9 Proses Pelayanan Bongkar Peti Kemas

Sumber : Andy.doc/TESIS/Kuesioner_08

4. Pelayanan Delivery / Impor Peti Kemas

Gambar 2.10 Proses Pelayanan Delivery / Impor Peti Kemas

Sumber : Andy.doc/TESIS/Kuesioner_08

Page 36: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

5. Pelayanan Receiving / Ekspor Peti Kemas

Gambar 2.11 Proses Pelayanan Receiving / Ekspor Peti Kemas

Sumber : Andy.doc/TESIS/Kuesioner_08

Page 37: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan diterapkan dalam Metodologi Penelitian ini disusun

dengan mengikuti alur penelitian sebagai berikut, yang menggambarkan tahap-tahap penelitian

yang akan dilakukan, proses analisa dan hubungan antar parameter dan variable serta konsep

model evaluasi dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.

3.2. Langkah-Langkah Penelitian

1. Melakukan studi literatur / pustaka, agar memperoleh gambaran permasalahan yang

dihadapi oleh TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengetahui kinerja terminal.

2. Mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan untuk menganalisa kinerja TPKS yaitu

: jumlah atau volume peti kemas, waktu pelayanan, letak dan denah lapangan

penumpukan, data pertumbuhan ekonomi.

3. Mengolah dan menganalisa data hasil penelitian sehingga diperoleh gambaran secara

teknis dari berbagai parameter yang dibutuhkan dala mengevaluasi kinerja TPKS dan

lapangan penumpukan peti kemas.

4. Menyusun model scenario dalam proses evaluasi untuk peningkatan kinerja TPKS saat

ini. Sehingga diperoleh model skenario yang dapat diterapkan agar kinerja TPKS lebih

baik dari saat ini (existing condition pada 2017)

5. Keluaran yang diharapkan dari proses diatas adalah :

Indikator kinerja terminal berupa BOR, YOR, BTP dan mengoptimal lapangan

penumpukan peti kemas.

6. Menyusun simpulan dan saran dari hasil yang diperoleh dalam proses evaluasi kinerja

TPKS dan mengoptimal lapangan penumpukan peti kemas.

Page 38: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

TIDAK

YA

Gambar 3.1 Diagram Alur Metodologi Tugas Akhir

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Kesimpulan / Saran

Tinjauan Pustaka

Survai Pendahuluan

Selesai

Data Primer

1. Survai Lapangan /Wawancara

Data Sekunder

1. Jadual kedatangan container

2. Data Fasilitas TPKS

3. Data Pelanggan

4. Jumlah keluar masuk petikemas

5. Data-data lainnya yangdiperlukan

Hasil

Mulai

AnalisaData

Page 39: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

3.3. Metode Pengumpulan Data

A. Data yang Diperlukan

Data yang harus dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang

dimaksud yaitu dengan menggunakan metode deskriptif analitis, sedangkan data sekunder

yang dimaksud adalah data penunjang yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang

diambil dari sumber-sumber yang terkait dengan penelitian.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan yaitu di

Terminal Peti Kemas Semarang dengan cara wawancara dengan salah satu staff /

karyawan PT. Terminal Peti Kemas Semarang guna mengetahui kondisi dilapangan

yang ada.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dengan metode

dokumentasi dimana memperoleh data dari kantor Terminal Peti Kemas Semarang,

literatur dan sumber-sumber pustaka lainnya.

a. Pengkajian dari berbagai literature pustaka yang tersedia.

b. Jadwal kedatangan kapal container yang akan sandar di dermaga TPKS /

pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

c. Data luas dan kapasitas lapangan penumpukan peti kemas (data fasilitas).

d. Data arus bongkar muat peti kemas.

e. Data Pelanggan EMKL yang ada.

f. Site Plan

g. Data fasilitas alat bongkar muat.

Data yang dibutuhkan diatas guba untuk mengetahui daya tampung di lapangan

penumpukan barang dan faktor kinerja dari peti kemas.

B. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data ini antara lain :

1. Metode Survey

a. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab atau wawancara

langsung. Sebelumnya telah dibuat terlebih dahulu kemudian ditunjukkan

Page 40: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

kepada responden untuk dapat memberikan keterangan yang diperlukan

atau dapat dilakukan kepada pihak yang ditunjuk oleh TPKS untuk

mewakili guna memberikan keterangan yang diperlukan.

b. Studi Pustaka

Mempelajari buku – buku referensi yang ada hubungannya dengan obyek

yang diteliti. Ini dilakukan untuk memperoleh dasar – dasar teoritik

mengenai masalah kualitas pelayanan lapangan penumpukan TPKS

terhadap waktu keluar masuk peti kemas yang digunakan untuk

menganalisa kenyataan yang ada pada obyek yang diteliti.

3.4 Metode Analisa Data

Metode Kualitatif

Metode yang merupakan data yang bersifat menggolongkan saja, tidak bisa dicacah

atau dihitung atau uraian yang bersifat keterangan tanpa rumus dengan angka-angka

melainkan dengan cara menggunakan perbandingan hal-hal yang berhubungan dengan

kinerja angkutan peti kemas yang akan diteliti.

Analisa data setelah data-data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisa untuk

mengetahui tingkat kinerja angkutan peti kemas adalah sebagai berikut:

1. Data Masukan

Data masukan yang dimaksud disini adalah data primer dan data sekunder yang

telah diperoleh baik dari hasil pengamatan langsung atau wawancara maupun

berasal dari dinas terkait.

a) Site Plane lapangan penumpukan peti kemas.

b) Rencana Maximal daya tampung penumpukan peti kemas.

c) Daftar nama perusahaan EMKL.

d) Data Arus export import di TPKS selama 5 tahun terakhir

e) Data lama waktu penumpukan peti kemas di TPKS.

f) Data karakteristik umum kapal peti kemas yang ada di TPKS

g) Data fasilitas TPKS

Page 41: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

3.5 Tata Cara Melakukan Survey

1. Memasukakn surat permohonan data dan permohonan ijin dokumen tasi atau

survey lokasi kepada Genaral Manager Terminal Peti Kemas Semarang.

2. Menunggu konfirmasi dari pihak General Manager untuk menyetujui surat

permohonan.

3. Setelah pihak General Manager menyetujui surat permohonan , maka pelaksanaan

survey dilakukan dengan cara teknik wawancara kepada bagian operasional di

Terminal Peti Kemas Semarang.

3.6 Tempat dan Waktu Peneletian

a. Tempat Penelitian

Survai pendahuluan, dilakukan sebelum pelaksanaan survai dilaksanakan

yaitu meliputi :

1. Survai tempat yaitu untuk memilih obyek pengamatan yang tepat

dari maksud dan tujuan diadakannya penelitian yang akan dilakukan

dengan kebutuhan pengambilan data.

2. Survai terhadap reaksi emosional responden yang akan di survai

agar menghasilkan data yang tepat.

b. Waktu Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data dimulai dari jam aktivitas kantor di

Terminal Peti Kemas Semarang sampai berakhirnya jam aktivitas.

Penelitian ini dilaksanakan sampai dengan didapatkan sampel data yang

memenuhi untuk diolah dan dianalisis, dengan maksud untuk mendapatkan

data langsung dengan wawancara pada waktu senggang yang dapat

meluangkan waktu responden untuk menjawab beberapa pertanyaan.

Page 42: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Survey dan Pengumpulan Data di Lapangan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey kepada beberapa karyawan PT.

Terminal Peti Kemas Semarang dengan menggunakan metode wawancara, dan mendapatkan

beberapa data sekunder yang kami dapat dari Dinas Perencanaan dan Administrasi Operasi

Terminal Peti Kemas Semarang, maka dari beberapa data tersebut dapat kami olah sebagai

berikut :

a. Data Sekunder

1. Kedatangan / Keberangkatan Kapal

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang merupakan pintu gerbang masuknya kapal-

kapal yang akan melakukan bongkar muat barang, dan naik turunnya penumpang

yang menggunakan jasa ekspedisi maupun transportasi laut. Data kedatangan kapal

disini adalah data kedatangan / keberangkatan kapal secara bulanan dalam jangka

waktu lima tahun terakhir yang di dapat dari Dinas Perencanaan dan Administrasi

Operasi TPKS. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1, yang dimana data tersebut

data digunakan untuk mendefinisikan laju kedatangan kapal.

Tahun Jumlah Kedatangan Kapal

Export dan Import

2012 523

2013 480

2014 504

2015 532

2016 536

Tabel 4.1 Kedatangan Kapal ( Ships Call ) di TPKS

Sumber : Dinas Perencanaan dan Administrasi Operasi TPKS 2017

2. Data Arus Bongkar Muat Barang

Data arus bongkar muat barang disini adalah data bulanan peti kemas baik bongkar

(import) maupun muat (eksport) selama 5 tahun terkahir baik yang masuk maupun

keluar dari lapangan penumpukan ( Container Yard ) Terminal Peti Kemas

Semarang. Kedatangan barang yang akan dibongkar adalah banyaknya barang yang

akan dibongkar di kapal yang sudah merapat di dermaga. Sedangkan kedatangan

Page 43: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

barang yang akan dimuat adalah banyaknya barang yang akan dimuat di pintu masuk

pelabuhan dari darat. Barang yang akan dimuat ke kapal peti kemas di dermaga peti

kemas dimana sebelum dimuat, disimpan terlebih dahulu di lapangan penumpukan /

container yard.

3. Data Lapangan Penumpukan Peti Kemas ( Container Yard )

Data lapangan penumpukan peti kemas ( container yard ) ini memiliki luasan yang

berbeda dan kapasitas serta fungsi yang berbeda juga. Data yang di dapat dari

lapangan ini dapat dilihat pada tabel 4.4.

4. Data Fasilitas Alat

Data fasilitas alat yang dimaksud disini adalah jumlah alat yang saat ini beroperasi

di Terminal Peti Kemas Semarang. Fasilitas alat yang ada antara lain Container

Crane ( CC ), Rubber Tyred Gantry ( RTG ), Head Truck ( HT ), Forklift Electric

dan lain-lain yang dapat dilihat pada tabel 4.5.

b. Data Primer

Data primer yang di dapat dari hasil wawancara kepada salah satu karyawan PT.

Terminal Peti Kemas Semarang adalah tentang prosedur / administrasi dan prioritas

bongkar muat yang ada pada terminal peti kemas.

4.2 Analisis Data

4.2 1 Arus bongkar barang / Import

Import barang secara umum membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara

pengirim maupun penerima. Import merupakan bagian penting dari perdagangan

internasional, jika perusahaan menjual produknya secara lokal mereka dapat manfaat

karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam

negeri. Dalam penelitian ini data arus kedatangan barang yang kami dapat dari Dinas

Perencanaan dan Administrasi Operasi Terminal Peti Kemas Semarang meliputi data 5

tahun terakhir. Dibawah ini merupakan data kedatangan barang / import di dermaga

peti kemas per tahun yang telah kami olah sebagai berikut :

Page 44: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

NO Tahun Import

(Teus)

Import

(box)

1 2012 215.824 137.591

2 2013 227.488 143.660

3 2014 260.319 163.981

4 2015 286.736 177.748

5 2016 291.794 181.889

Tabel 4.2 Arus Bongkar Barang / Import

Sumber : Dinas Perencanaan dan Administrasi Operasi TPKS 2017

Grafik 4.1 Arus Bongkar Barang / Import

Perhitungan Kedatangan Peti Kemas Import= ℎ 100 %2012 = 137.591 7990,50 4 365 100 % = 66,60 %2013 = 143.660 7990,50 4 365 100 % = 69,54 %2014 = 163.981 7990,50 4 365 100 % = 79,37 %

137.591143.660

163.981177.748 181.889

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

200000

2012 2013 2014 2015 2016

BOX

TAHUN

TOTAL IMPORT

Page 45: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

2015 = 177.748 7990,50 4 365 100 % = 86,04 %2016 = 181.889 7990,50 4 365 100 % = 88,04 %

Berdasarkan analisa diatas terhadap pemakaian lapangan peti kemas untuk kegiatan

arus import peti kemas selama 5 tahun terakhir yaitu mulai tahun 2012 sampai dengan tahun

2016 dengan kapasitas 990,50 box dalam 4 tumpukan peti kemas tingkat pemakaiannya rata-

rata sebesar 77,92 %.

4.2.2 Arus Muat Barang / Eksport

Arus muat barang / eksport adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas

dari dalam negeri untuk memasukkan ke negara lain. Eksport barang secara besar

umunya memerlukan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun

penerima. Kegiatan eksport ini dikenai beebagai ketentuan dan pembatasan serta

syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penanganan dan

pengamanannya. Data sekunder yang di dapat dari Dinas Perencanaan dan Administrasi

Operasi TPKS selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

NO Tahun Eksport

(Teus)

Eksport

(box)

1 2012 241.072 148.678

2 2013 260.804 159.244

3 2014 291.336 177.755

4 2015 302.643 182.906

5 2016 305.786 186.436

Tabel 4.3 Arus Muat Barang / Eksport Tahun

Sumber : Dinas Perencanaan dan Administrasi Operasi TPKS 2017

Page 46: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Grafik 4.2 Arus Muat Barang / Eksport , Agustus 2017

Perhitungan Kedatangan Peti Kemas Eksport := ℎ 100 %2012 = 148.678 51294,5 4 365 100 % = 39,33 %2013 = 159.244 51294,5 4 365 100 % = 42,12 %2014 = 177.755 51294,5 4 365 100 % = 47,02 %2015 = 182.906 51294,5 4 365 100 % = 48,38 %2016 = 182.436 51294,5 4 365 100 % = 48,26 %

Berdasarkan analisa diatas terhadap pemakaian lapangan peti kemas untuk kegiatan

arus eksport peti kemas selama 5 tahun terakhir yaitu mulai tahun 2012 sampai dengan tahun

2016 dengan kapasitas 1294,5 box dalam 4 tumpukan peti kemas tingkat pemakaiannya rata-

rata sebesar 45,02 %.

Dari kedua analisa diatas dapat disimpulkan bahwa untuk perhitungan arus import lebih

besar dibandingkan arus eksport yaitu untuk import sebesar 77,92 %, sedangkan eksport

148.678159.244

177.755 182.906 186.436

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

200000

2012 2013 2014 2015 2016

BOX

TAHUN

TOTAL EKSPORT

Page 47: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

sebesar 45,02 %. Hal ini lah yang menyebabkan penggunaan lapangan penumpukan di

Terminal Peti Kemas Semarang tergolong cukup tinggi sehingga dapat mengganggu kinerja

operasional angkutan peti kemas dan kinerja operasional terminal itu sendiri.

Grafik 4.3 Arus Kedatangan Bongkar Muat Barang TPKS, Agustus 2017

4.2.3 Perhitungan Rata-rata Arus Kegiatan Impor dan Ekspor

Dari data sekunder diatas yang sudah ada kemudian dirata-rata untuk menghitung

kebutuhan kapasitas lapangan penumpukan yang dibutuhkan pada kurun waktu 5

tahun terakhir.

NO Tahun Eksport

(Teus)

Import

(Teus)

1 2012 241.072 215.824

2 2013 260.804 227.488

3 2014 291.336 260.319

4 2015 302.643 286.736

5 2016 305.786 291.794

Jumlah 1.401.641 1.282.161

Rata - rata 280.328 256.432

Tabel 4.4 Rata – rata Arus Kegiatan Impor dan Ekspor

Sumber : Dinas Perencanaan dan Administrasi Operasi TPKS 2017

137.591 143.660

163.981177.748 181.889

148.678159.244

177.755 182.906 186.436

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

200.000

2012 2013 2014 2015 2016

BOX

TAHUN

TOTAL IMPORT

TOTAL EKSPORT

Page 48: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Dari perhitungan arus kegiatan peti kemas ekpor tahun 2012 – 2016 dapat dilihat dari

tabel diatas, dimana rata – rata tiap tahun masuk sebesar 280.328 Teus peti kemas ke lapangan

penumpukan peti kemas ekport ( container yard / CY ) dan untuk kegiatan peti kemas impor

tahun 2012 – 2016 rata – rata tiap tahun masuk sebesar 256.432 Teus peti kemas ke lapangan

penumpukan peti kemas import (Container yard/ CY). Pada penelitian ini karena tidak adanya

data resmi dwelling time dari pihak TPKS, dapat dikatakan bahwa peti kemas menempati

lapangan selama 5 hari sebelum peti kemas ini dimuat ke kapal untuk di ekspor, sedangakan 7

hari untuk peti kemas impor sebelum dimuat di truk. Dengan panjang dermaga 495 m dan lebar

25 m, Pelabuhan Tanjung Emas dapat melayani 2 kapal container sekaligus untuk proses

bongkar muat, dengan type kapal Celullar Container Ship. Type kapal yang sandar tersebut

memiliki LOA 231 m dan draft 9 m.

4.2.4 Perhitungan Jumlah Slot Penumpukan Peti Kemas

Slot adalah istilah untuk blok pada lapangan penumpukan sehingga memudahkan

untuk proses bongkar muat peti kemas. Jumlah peti kemas yang ada untuk maksimal

penumpukannya sebanyak 4 tumpuk box peti kemas yang telah sesuai dengan standar yang

telah di tetapkan. Pada lapangan slot ini disekitarnya terdapat jalan/ line guna

beroperasinya forklift / top loader. Dapat dilihat dari gambar denah perencanaan slot

penumpukan peti kemas sebagai berikut :

Page 49: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Export Yard Allocation TPKS

B L O K H B L O K G B L O K F B L O K E B L O K D

6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1

= Ekstra berat ( 27-35 ton ) Row 1

= Berat (20 – 25 ton ) Row 2

= Sedang ( 13-19 ton ) Row 3,4

= Ringan ( 12 ton ) Row 5,6

Gambar 4.1 Perencanaan Denah Slot Lapangan penumpukan ( container yard

eksport)

Page 50: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Import Yard Allocation TPKS

B L O K C B L O K B B L O K A B L O K A A

6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1

= Ekstra berat ( 27-35 ton ) Row 1

= Berat (20 – 25 ton ) Row 2

= Sedang ( 13-19 ton ) Row 3,4

= Ringan ( 12 ton ) Row 5,6

Gambar 4.2 Perencanaan Denah Slot Lapangan penumpukan (container yard

import)

Page 51: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Untuk mendapatkan jumlah slot pada tiap lapangan penumpukan dengan jumlah 300

box, maka dapat dihiting dengan menggunakan rumus dibawah ini :

ℎ =Pada Terminal Peti Kemas Semarang mayoritas peti kemas yang digunakan adalah

dengan kapasitas 40 feet atau dengan luasan 29,724 m2 ( dengan ukuran panjang 12,192 m dan

lebar 2,438 m ). Dapat ditentukan jumlah slot untuk tiap lapangan dan dapat dilihat dengan

perhitungan dibawah ini :

Luas Peti Kemas : 300 x 29,724 = 8917,2 m2

Luas Efektif : 60% x Luas Lapangan

NO Lapangan Luas

(m2)

Luas Efektif

(m2)

Kapasitas Slot

1 Ekspor 50.169,16 30.101,50 3,4

2 Impor 38.320,84 22.992,50 2,6

TOTAL 88.490,00 53.094,00 6

Tabel 4.5 Perhitungan Kapasitas Slot Lapangan Penumpukan

Sumber : Analisa Data, 2017

Berdasarkan perhitungan data diatas maka dapat diketahui jumlah slot sebanyak 6 slot.

Besar kecilnya ukuran peti kemas juga mempengaruhi jumlah slot yang ada dan kapasitas dari

lapangan peti kemas yang secara langsung juga berpengaruh penting terhadap kinerja

pelayanan peti kemas.

4.2.5 Perhitungan Kapasitas Lapangan Penumpukan Peti Kemas

Kapasitas lapangan penumpukan peti kemas yang ada di Terminal Peti Kemas

dari data sekunder yang di dapat, setiap container yard memiliki luasan yang berbeda

dan kapasitas yang berbeda serta fungsi yang berbeda. Berikut adalah tabel kapasitas

dari lapangan penumpukan (container yard ) :

Page 52: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

CY Large

(m2)

Capacity

( Teu’s )

Remark

CY 01 88.490 12.789 Export & Import

CY 02 20.000 715 Empty, DG

CY 03 25.000 1.366 Behandle

CY 04 23.500 1.512 Ex-Behandle Import

CY 05 8.500 Proses Perluasan

CY 06 19.000 2.318 Import

Total 184.490 18.700

Tabel 4.6 Kapasitas Lapangan Penumpukan Peti Kemas / Container Yard (CY)

Sumber: Dinas Perencanaan dan Adm Opersai TPKS, 2017

Kapasitas disetiap lapangan penumpukan memiliki kapasitas yang berbeda-

beda tergantung dari jumlah luasan daya tampungnya. Lapangan penumpukan memiliki

4 pintu , yang terdiri dari 3 pintu masuk ( gate 3-in) dan 1 pintu keluar ( gate 1-out).

Terminal peti kemas juga mempunyai dua gudang lapangan penumpukan peti kemas /

CFS (Container Fraight Station) yang luasannya juga berbeda yaitu CFS 02 dengan

luas 3600 m2 dan CFS 03 6000 m2.

Telah dijelaskan sebelumnya pada perhitungan jumlah slot peti kemas bahwa

luas efektif lapangan penumpukan peti kemas adalah 60% dari luas lapangan artinya

hanya digunakan 60% untuk menumpuk, sedangkan yang 40% untuk akses jalan atau

ruang operasional alat seperti top loader. Penumpukan peti kemas dapat disebut juga

dengan istilah Tier yaitu jumlah penumpukan secara vertikal. Jumlah tier tergantung

pada alat yang digunakan atau kemampuan alat untuk menumpuk peti kemas. Top

loader adalah alat yang digunakan untuk proses penumpukan peti kemas dengan

maksimal penumpukan peti kemas sebanyak 4 tumpuk yang telah sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Untuk dapat menghitung kapasitas box peti kemas maka dapat

digunakan menggunakan rumus :

= ℎ ℎ

Page 53: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

NO Lapangan Jumlah Slot Jumlah Peti

Kemas / Slot

Tier /

Tumpukan

Kapasitas

Box

1 Ekspor 3,4 300 4 4080

2 Impor 2,6 300 4 3120

Tabel 4.7 Kapasitas Box Tiap Lapangan Penumpukan

sumber : Analisa Data, 2017

Dengan perhitungan diatas maka dapat diketahui jumlah kapasitas untuk tiap

lapangan penumpukan adalah sebagai berikut :

NO Lapangan Luas Efektif

(m2)

Kapasitas Slot Kapasitas Box

1 Ekspor 30.101,50 3,4 4080

2 Impor 22.992,50 2,6 3120

TOTAL 6 7200

Tabel 4.8 Kapasitas Total Box Peti Kemas di Lapangan Penumpukan

Sumber : Perhitungan / Pengolahan Data, 2017

Dengan demikian dapat diketahui, kapasitas lapangan penumpukan peti kemas

(container yard ) Terminal Peti Kemas Semarang adalah 7200 box peti kemas dengan ukuran

yang mayoritas digunakan untuk proses ekspor dan impor ( 40 feet ) dengan jumlah 4 tier yang

memeliki luasan efektif sebesar 60% dari luas lapangan.

4. 3 Permasalah dilapangan

1. Sistem penumpukan container di TPKS

Tidak adanya prioritas komoditi ekport maupun import pada sistem online di

pengurusan berkas. Mengakibatkan barang – barang yang memiliki karakteristik

tertentu dan perawatan khusus, seperti komoditi buah – buahan, sayuran dan daging

dimana memiliki rentang waktu yang pendek dan beresiko barang tersebut membusuk

sebelum diterima ditangan pemilik. Ditambah adanya proses pengurusan berkas yang

apabila tidak di prioritaskan akan menimbulkan permasalahan, serta mengenai

pengujian barang import yang perlu diprioritaskan seperti bahan obat dan makanan.

Sehingga diperlukan suatu pembahasan lebuh lanjut bagaimana solusi pemecahanya.

2. Kondisi infrastruktur di TPKS

Page 54: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Kemajuan system online pada TPKS tidak sebanding dengan kemajuan infrastruktur

yang ada didalam TPKS. Seperti jalan akses di TPKS yang masih kurang layak. Dapat

dilihat dari beberapa titik jalan yang masih berlobang, bergelombang dan digenani air.

Dengan kondisi jalan akses yang kurang layak dapat mengahambat mobilitas angkutan

yang beroprasi di dalam TPKS. Adanya pos – pos penjagaan yang kurang dan terkadang

tidak ada petugas yang berjaga dipos tersebut, kondisi ini mengakibatkan para

pengunjung sering kebingungan mendapatkan informasi karena tidak adanya petugas

yang berjaga dipos. Ditambah lagi adanya papan informasi atau petunjuk arah yang

sudah tidak terbaca dengan jelas.

4.4 Upaya Pemecahan Masalah

Hasil analisa dari data – data yang telah diperoleh dari penelitian dilapangan maka

diperlukan upaya – upaya dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan system pelayanan berbasis online yang harus dikaji kembali.

2. Perbaikan manajemen penumpukan container menurut skala prioritas agar barang –

barang impor maupun ekpor tertentu dapat diterima oleh pemilik dengan kondisi utuh

tanpa ada yang merasa dirugikan baik dari pihak penerima maupun pihak TPKS

3. Meningkatkan kualifikasi barang yang masuk maupun keluar, import maupun ekport

agar barang yang dikirim maupun diterima tidak merugikan bagi 13egara pengirim

maupun penerima serta dapat lebih tersaring dengan prosedur yang sudah ada.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan tanpa mengurangi kualitas infrastruktur yang ada di

TPKS.

5. Perbaikan infrastruktur penunjang kinerja angkutan peti kemas yang beroprasi di dalam

TPKS khususnya jalan akses.

Page 55: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Hasil Resum Permasalahan dan Solusi di Atas

NO PERMASALAHAN SOLUSI

1 Sistem penumpukan yang kurang baik

pada lapangan penumpukan

Memberlakukan sistem skala prioritas

pada barang-barang khusus seperti

komoditi import dan eksport khususnya

komoditi buah-buahan, sayuran, daging

dan bahan yang mudah basi lainnya.

2 Banyaknya barang eksport import yang

masuk dan keluar tanpa adanya

penyaringan khusus

Meningkatkan pengamanan disemua

bidanng khususnya pada sitem

kualifikasi penyaringan barang yang

masuk dan keluar agar barang eksport

maupun import tidak menimbulkan efek

berbahaya bagi negara baik penerima

maupun pengirim. Seperti bahan obat-

obatan , gas dan makanan yang sering

menjadi permasalahan mulai dari ijin,

kelayakan sampai halal atau tidaknya

makanan tersebut.

3 Kurangnya kapasitas lapangan

penumpukan

Menambah luas lapangan penumpukan /

container yard serta memperbaiki

kinerja operasioanal yang ada.

4 Kurangnya fasilitas seperti rest area dan

ruang terbuka hijau

Menambah ruang terbuka hijau pada titik

tertentu agar pengunjung atau customer

merasa nyaman dan dapat beristirahat

dengan baik pada.

5 Buruknya jalan akses di TPKS membuat

para pengendara ekstra hati – hati

Memperbaiki akses jalan masuk di TPKS

(semisal untuk saat ini masih paving,

mungkin untuk jangka waktu ke depan

bisa menggunakan beton )

6 Buruknya fasilitas infrastruktur pendukung

di TPKS yang kurang terawat

Melakukan perawatan berkala pada

setiap infrastruktur di TPKS

Tabel 4.9 Resum Permasalahan dan Solusi

Page 56: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

4.5 Simulasi sistem penumpukan berskala prioritas

1. Petugas TPKS memeriksa kelengkapan berkas – berkas kapal sebelum.

2. Sebelum kapal siap untuk dibongkar ada petugas yang memeriksa semua isi kapal.

Apakah cocok dengan berkas yang diserahkan atau tidak?

3. Pada proses pembongkaran ada petugas yang memeriksa satu persatu kontainer saat

akan diangkut melalui Container Crane dan diletakkan pada Head Truck yang sudah

siap.

4. Pada setiap yang ingin mengangkut kontainer. Head Truck tersebut dilengkapi surat

kontainer yang dibawa.

5. Head Truck yang sudah siap. Akan menuju tempat penumpukan, sesuai berkas yang

sudah diperiksa oleh petugas sebelum diangkat container crane.

6. Kontainer dengan isi tertentu akan ditumpuk pada container yard tertentu, misal

kontainer tersebut berisi komoditi buah – buahan maka kontainer tersebut ditumpuk di

container yard yang paling dekat dengan pintu keluar agar akses kontainer tersebut

mudah untuk diangkat kembali ke truk selanjutnya. Sedangkan kontainer yang berisi

barang elektronik ditumpuk setelah barisan kontainer komoditi buah – buahan.

7. Kontainer yang berisi obat – obatan dan bahan berbahaya ditumpuk menjauhi lapangan

penumpukan komoditi buah – buahan dan barang elektronik. Agar isi kontainer tersebut

tidak mempengaruhi kontainer yang memiliki prioritas utama.

8. Setelah kontainer ditumpuk pada masing – masing lapangan penumpukan. Petugas

TPKS harus memeriksa kembali apakah kontainer sudah benar sesuai dengan

tempatnya.

9. Kontainer dengan isi seperti obat dan bahan makanan, akan segera diperiksa terlebih

dahulu izin dan kelayakannya sebelum kontainer tersebut mendiami lapangan selama

kurang lebih 5 hari agar selama selang waktu tersebut kontainer tidak mengalami

perubahan baik dari isi ataupun kualitas.

10. Setelah pemeriksaan semua kontainer pada setiap lapangan penumpukan oleh petugas

TPKS, kontainer tersebut sudah siap untuk diangkut keluar TPKS.

11. Kontainer yang baru masuk pada lapangan di TPKS akan diletakkan paling bawah oleh

Rubber Tyred Gantry agar kontainer tidak tertukar saat pengangkutan ke luar.

Page 57: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa pada data sekunder dan primer diatas dapat disimpulkan beberapa

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Data sekunder

1. Dari analisis / data arus bongkar muat barang di Terminal Peti Kemas Semarang baik

dari eksport maupun import selama 5 tahun terakhir ( tahun 2012 sampai dengan 2016

) mengalami kenaikan yang signifikan yaitu selama tahun 2013 sampai dengan tahun

2014 sebesar 63.361 Teus. Dimana rata-rata tiap tahun untuk arus kedatangan peti

kemas ekspor sebesar 280.328 Teus dan untuk arus impor sebesar 256.432 Teus.

2. Dengan total luas lapangan penumpukan ekspor dan impor seluas 88.490 m 2 yang

memiliki luas efektif dari penggunaan lapangan penumpukan sebesar 60 % yaitu 53.094

m2 dapat menampung 4080 box peti kemas ekspor dan 3120 box peti kemas impor

dengan jumlah penumpukan 4 Tier dan 6 slot. Jadi dengan total 88.490 m2 dapat

menampung sebesar 7200 box untuk kegiatan ekpor dan impor dengan ukuran yang

mayoritas 40 feet.

3. Terus adanya peningkatan arus kedatangan peti kemas, maka harus adanya perluasan

kembali untuk lapangan penumpukan (untuk saat ini pada CY.05 masih dalam proses

perluasan).

4. Dari perhitungan arus kedatangan dan kapasitas lapangan penumpukan peti kemas

untuk kegiatan ekspor akan mencapai 100% bahkan lebih 0,40% yaitu pada tahun 2029

dengan total 379.519 box. Sedangkan untuk kegiatan impor lapangan penumpukan

mencapai penuh 100% bahkan lebih 0,64% pada tahun 2020 dengan total 207.904 box.

Hasil analisa berbeda karena untuk luasan lapangan penumpukan peti kemas juga

berbeda yaitu untuk ekspor 50.169,16 m2 dan impor 38.320,84 m2. Lapangan

penumpukan peti kemas membutuhkan perluasan sebesar 44.593 m2 (20.067,667 m2

untuk ekspor dan 24.525, 333 m2) untuk kedua lapangan penumpukan peti kemas baik

ekspor maupun impor yaitu pada CY 01.

5. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada hari Rabu, 9 Agustus 2017 lalu , dapat

disimpulkan bahwa pada kenyataanya di lapangan tidak ada prioritas khusus untuk

proses bongkar muat barang yang mengangkut barang baik berupa gas ( yang mudah

Page 58: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

meledak ) , cair ( alkohol, ethanol ataupun zat cair yang lainnya yang mudah meledak)

dan padat ( seperti bahan makanan yang mudah basi seperti daging, buah dan sayur

yang tidak tahan lama ). Hal ini dikarenakan proses pengurusan dokumen

baik dari eksport maupun import telah menggunakan sistem online. Dimana pihak

eksportir atau importir tidak langsung bertatap muka dengan teller / pihak administrasi

untuk pengurusan dokumen.

5.2 Saran

1. Tingginya tingkat kinerja angkutan peti kemas juga harus diimbangai dengan

tingkat keselamatan yang memadai serta timgkat pemeliharaan angkutan secara

berkala.

2. Dengan meningkatnya arus bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas

dari tahun ke tahun maka pihak PT Persero Pelabuhan III cabang Tanjung Emas

Semarang Perlu mempersiapkan Program Perencanaan pembangunan fasilitas

seperti akses jalan keluar masuk menuju Terminal Peti Kemas Semarang.

3. Perlu mengkaji ulang untuk adanya prioritas barang yang berbahaya seperti gas

yang mudah meledak, bahan cair yang mudah meledak dan bahan makanan yang

mudah basi. Seperti penempatan slot yang terpisah dan penempatannya didekat

pintu keluar agar mudah untuk proses baik bongkar maupun muat.

Page 59: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Daftar Nama Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Terminal Peti

Kemas Semarang tercantum sebagai berikut :

NO NAME

1 SAMUDERA PERDANA SELARAS, PT

2 TRIAGUNG LUMINTU, PT

3 SURYA LAUT LINGKAR, PT

4 TRANFOCUS, PT

5 KALISARI PUTRA, PT

6 SINERGI ARTHA SAMUDRA, PT

7 WISANTARA M.A, PT

8 MEGA INDAH, PT

9 BALAI LELANG BUMI JAYA, PT

10 TRISTAR LOGISTIC, PT

11 PUTRA OGAN TRANSINDO, PT

12 PAC INTI COPRORA, PT

13 DUTA SERVICE, PT

14 JASCO LOGISTICS, PT

15 SINGGANG ARSA MULYA, PT

16 MERCUSUAR ABADI JAYA, PT

17 AHLERS THOENG INDO, PT

18 TOTAL GLOBALINDO, PT

19 SINAR TIRTA EMAS, PT

20 CV.MULIA JAYA ABADI

21 SILKARGO INDONESIA, PT

22 DHANA PERSADA MANUNGGAL, PT

23 INT.FORTUNA EKSPRES, PT

24 MAJU JAYA LOGISTIC, PT

25 CV.INDOMARKET

26 INDO BAHARI EXPRESS, PT

27 ARJUNA CAKRA BUANA, PT

28 TIRTA SARI ABADI

29 NEW WAVE LOGISTIC, PT

Page 60: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

30 JASA BENUA, PT

31 MULYAREKSA JAYASAKTI, PT

32 MASAJI TATANAN CONT, PT

33 WAHANA MITRA JASA SAM, PT

34 MULTICONINDRAJAYA TERM, PT

35 LINA CARGO, PT

36 MENDOET LINTAS CONTENA, PT

37 TALENTAARTHA SAMUDRA, PT

38 KAYU LAPIS INDONESIA, PT

39 SEGERA MAS SENAPUTRA, PT

40 ANDALAN PASIFIC S, PT

41 JAYA PUTRA PANDANARAN, PT

42 ARINDO JAYA MANDIRI, PT

43 BAHANA SAMUDRA TRANS, PT

44 PURA NUSAPERSADA, PT

45 EMKL WAHYU MANDIRI, PT

46 SEGERA CITRA PERKASA, PT

47 CV. MAHKOTA INTERNUSA

48 DANA TRANS SERVICE LOG, PT

49 SARANA KARYA MUSTIKA, PT

50 KARYA KENCANA, PT

51 TOSSA SHAKTI, PT

52 LAUT SELATAN SEMESTA, PT

53 BERMUDA CEMERLANG, PT

54 SEMARANG JAYA MITRA, PT

55 DIAN BAHARI, PT

56 SANGO CERAMIC, PT

57 SUMBER ALAM SEJATI, PT

58 MANDALA SAMUDERA TRANS, PT

59 BUANA JASA MANDIRI, PT

60 LAUTAN JASA MANUNGGAL, PT

Page 61: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

SOAL TUGAS AKHIR

Diberikan kepada :

Nama : Restu Saputra

NIM : C.111.13.0108

Program Studi : S1 Teknik Sipil

Fakultas : Teknik

Tanggal :

SOAL :

Evaluasi Kinerja Angkutan Peti Kemas di Terminal Peti Kemas Semarang

Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir selama 6 ( enam ) bulan mulai tanggal :

.......................................................s/d.......................................................

Pembimbing Utama :

Ir. Supoyo, ST

Page 62: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Fasilitas Terminal Peti Kemas Semarang

NO URAIAN KET

1 Dermaga 495 m

2 Lapangan Penumpukan / Container Yard (CY) 184.490 m2

3 Container Freight Station (CFS) 9.600 m2

(Sumber: Dinas Perencanaan dan Adm Opersai TPKS, 2017)

Peralatan Handling

No Jenis Jumlah

(Unit)

1 Container Crane 5

2 Rubber Tyred Gantry 17

3 Top Loader 3

4 Side Loader 2

5 Froklift Diesel 3

6 Froklift Elektric 10

7 Reach Stacker 2

8 Head Truck 36

9 Chassis 40

10 Head Truck 10

(Sumber: Dinas Perencanaan dan Adm Opersai TPKS, 2017)

Page 63: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

DAFTAR PUSTAKA

Andy Wahyu Hermanto (2008).“Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap PelayananTerminal Peti Kemas Semarang,” Tesis Magister Teknik Sipil UNDIP.

Hisyam,Endang Setyawati,Abu. “Analisis Kinerja Pelayanan Operasional Peti Kemas diPelabuhan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang ”. Forum Profesional Teknik Sipil.BangkaBelitung.

http://www.tpks.co.id/new/

MTS UNDIP, (2003). “Pedoman Penulisan Tesis, Magister Teknik Sipil”, PPs-MTSUNDIP, Semarang.

Mudjiastuti Handajani (2004). “Analisa Kinerja Operasional Bongkar Muat Peti KemasPelabuhan Tanjung Emas Semarang”, Universitas Semarang.

Pelabuhan Indonesia III, PT (2002). “Sistem dan Prosedur Pelayanan Jasa Peti Kemas”Terminal Peti Kemas Semarang.

Pelabuhan Indonesia III, PT (2017). “Data Arus Bongkar Muat Peti Kemas dan FasilitasAlat”, Terminal Peti Kemas Semarang.

Pelabuhan Indonesia III, PT. “Company Profile”, Terminal Peti Kemas Semarang.

Prof. Dr. Ir Bambang Triatmodjo. (2010). “Perencanaan Pelabuhan ”. Beta Offet.Yogyakarta

Siswadi (2005). “Kajian Kinerja Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas di Terminal PetiKemas Semarang (TPKS)-Studi Kasus di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang”, TesisMagister Teknik Sipil UNDIP.

Page 64: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Gambar Alat Rubber Tyred Gantry ( RTG )

Sumber Dokumentasi, 2017

Gambar Alat Container Crane ( CC )

Sumber Dokumentasi, 2017

Page 65: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Gambar Alat Empty Handler (EH)

Sumber Dokumentasi, 2017

Page 66: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Perhitungan Pertumbuhan Arus dan Kapasitas Lapangan Penumpukan PetiKemasPerhitungan pertumbuhan data dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a. Ekspor − 100 %Tahun Peti Kemas Ekspor

Ekspor(Box)

DwellingTime(Day)

KapasitasLapangan

Hari YOR

2012 148.678 5 4080 365 39,33 %2013 159.244 5 4080 365 42,12 %2014 177.755 5 4080 365 47,02 %2015 182.906 5 4080 365 48,38 %2016 186.436 5 4080 365 48,26 %2017 194.710 5 4080 365 51,51 %2018 209.145 5 4080 365 55,33 %2019 218.236 5 4080 365 57,74 %2020 238.547 5 4080 365 63,11 %2021 254.912 5 4080 365 67,44 %2022 272.472 5 4080 365 72,08 %2023 298.732 5 4080 365 79,03 %2024 312.267 5 4080 365 82,61 %2025 323.985 5 4080 365 85,71 %2026 342.767 5 4080 365 90,86 %2027 352.126 5 4080 365 93,16 %2028 367.282 5 4080 365 97,17 %2029 379.519 5 4080 365 100,40 %

b. Impor

Tahun Peti Kemas Ekspor

Impor(Box)

DwellingTime(Day)

KapasitasLapangan

Hari YOR

2012 137.591 7 3120 365 66,60 %2013 143.660 7 3120 365 69,54 %2014 163.981 7 3120 365 79,37 %2015 177.748 7 3120 365 86,04 %2016 181.889 7 3120 365 88,04 %2017 186.421 7 3120 365 90,24 %2018 193.632 7 3120 365 93,73 %2019 201.786 7 3120 365 97,67 %2020 207.904 7 3120 365 100,64 %

Page 67: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Berdasarkan analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa lapangan

penumpukan peti kemas untuk kegiatan ekspor akan mencapai 100% bahkan lebih

0,40% yaitu pada tahun 2029 dengan total 379.519 box. Sedangkan untuk kegiatan

impor lapangan penumpukan mencapai penuh 100% bahkan lebih 0,64% pada tahun

2020 dengan total 207.904 box.

Hasil analisa berbeda karena untuk luasan lapangan penumpukan peti kemas

juga berbeda yaitu untuk ekspor 50.169,16 m2 dan impor 38.320,84 m2. Dari hasil

perhitungan lapangan penumpukan peti kemas membutuhkan perluasan sebesar

44.593 m2 ( 20.067,667 m2 untuk ekspor dan 24.525, 333 m2) untuk kedua lapangan

penumpukan peti kemas baik ekspor maupun impor yaitu pada CY 01.

Page 68: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

ProyeksiProyeksi merupakan perkiraan atau peramalan data pada tahun mendatang,

untuk mengetahui kapasitas maupun pelayanan Terminal Peti Kemas Semarang padatahun mendatang. Dapat dihitung menggunakan regregasi linier dengan rumussebagai berikut :

y = a + b XDimana :y = variabel yang dicari trend nyax = variabel waktu

a = =

b = =

Tahun Kapal Peti Kemas( CALL )

Jumlah Peti KemasEkspor( Box )

Jumlah Peti KemasImpor( Box )

2012 523 148.678 137.5912013 480 159.244 143.6602014 504 177.755 163.9812015 532 182.906 177.7482016 536 186.438 181.889

(Sumber : Analisa Data )

Menghitung proyeksi kapal peti kemas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

y = 515 – 20 X

Page 69: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

TAHUN A B X PROYEKSIKAPAL

2017 515 -20 2 4752018 515 -20 3 4552019 515 -20 4 4352020 515 -20 5 4152021 515 -20 6 3952022 515 -20 7 3752023 515 -20 8 3552024 515 -20 9 3352025 515 -20 10 3152026 515 -20 11 2952027 515 -20 12 2752028 515 -20 13 2552029 515 -20 14 2352030 515 -20 15 2152031 515 -20 16 1952032 515 -20 17 1752033 515 -20 18 1552034 515 -20 19 1352035 515 -20 20 1152036 515 -20 21 952037 515 -20 22 752038 515 -20 23 552039 515 -20 24 352040 515 -20 25 152041 515 -20 26 -5

Tabel Perhitungan Proyeksi Arus Kapal Peti Kemas

(Sumber : Analisa Data )

Menurut perhitungan regresi data real di atas maka dapat diketahui proyeksi aruskapal peti kemas pada tahun 2041 sebanyak -5, sehingga kapal sudah habis dan tidak akandatang lagi.

Page 70: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS DI TERMINAL …...pelabuhan dan terminal peti kemas haruslah melakukan pengukuran terhadap kinerjanya. Pengukuran efisiensi pelabuhan atau terminal

Untuk menghitung proyeksi kapal peti kemas, maka digunakan rumus :