ETIOLOGI KOMPLIKASI

2
SAFRINA DARAYANI 220110110037 Secara klinis sindrom nefrotik dibagi menjadi 2 golongan yaitu: a. Sindrom Nefrotik Primer Faktor etiologinya tidak diketahui atau ideopatik (90%). Dikatakan sindrom nefrotik primer oleh karena sindrom nefrotik ini secara primer terjadi akibat kelainan pada glomerulus itu sendiri, tanpa ada penyebab lain. Golongan ini paling sering terjadi pada anak. Termasuk dalam sindrom nefrotik primer adalah sindrom nefrotik congenital, yaitu salah satu jenis sindrom nefrotik yang ditemukan sejak anak itu lahir atau usia dibawah 1 tahun. b. Sindrom nefrotik sekunder Timbul sebagai akibat dari suatu penyakit sistemik atau sebagai akibat dari berbagai sebab yang nyata seperti misalnya efek samping obat. Penyebab yang sering dijumpai adalah: 1. Penyakit metabolik atau congenital : Seperti Diabetes Mellitus, Amiloidosis, sindrom alport, miksedema 2. Infeksi :Hepatitis B, malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis, streptococcus, AIDS 3. Toksin dan allergen : Logam berat (Hg), penisillamin, probenesid, racun serangga, bias ular 4. Penyakit sistemik bermediasi imunologik : Lupus Eritematosus Sistemik, Purpura Henoch-Schonlen, Sarkoidosis 5. Neoplasma : Tumor paru, penyakit Hodgkin, tumor gastrointestinal Komplikasi 1. Ateroskelerosis: dicetus karena adanya hiperlipidemia dan hipertensi 2. Infeksi sekunder: hilangnya imunoglobin akibat hipoalbuminemia 3. Trombosis: (thrombosis vena renalis, thrombosis vena profunda pada tungkai, dan embolisme paru) akibat gangguan system koagulasi sehingga terjadi penanganan fibrinogen plasma/factor V, VII, VIII, dan X. 4. Syok terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (<1 gm / 100 ml) yang menyebabkan hipovolemi berat sehingga terjadi syok.

Transcript of ETIOLOGI KOMPLIKASI

SAFRINA DARAYANI220110110037Secara klinis sindrom nefrotik dibagi menjadi 2 golongan yaitu: a. Sindrom Nefrotik Primer Faktor etiologinya tidak diketahui atau ideopatik (90%). Dikatakan sindrom nefrotik primer oleh karena sindrom nefrotik ini secara primer terjadi akibat kelainan pada glomerulus itu sendiri, tanpa ada penyebab lain. Golongan ini paling sering terjadi pada anak. Termasuk dalam sindrom nefrotik primer adalah sindrom nefrotik congenital, yaitu salah satu jenis sindrom nefrotik yang ditemukan sejak anak itu lahir atau usia dibawah 1 tahun. b. Sindrom nefrotik sekunder Timbul sebagai akibat dari suatu penyakit sistemik atau sebagai akibat dari berbagai sebab yang nyata seperti misalnya efek samping obat. Penyebab yang sering dijumpai adalah: 1. Penyakit metabolik atau congenital : Seperti Diabetes Mellitus, Amiloidosis, sindrom alport, miksedema 2. Infeksi :Hepatitis B, malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis, streptococcus, AIDS 3. Toksin dan allergen : Logam berat (Hg), penisillamin, probenesid, racun serangga, bias ular 4. Penyakit sistemik bermediasi imunologik : Lupus Eritematosus Sistemik, Purpura Henoch-Schonlen, Sarkoidosis 5. Neoplasma : Tumor paru, penyakit Hodgkin, tumor gastrointestinalKomplikasi1. Ateroskelerosis: dicetus karena adanya hiperlipidemia dan hipertensi 2. Infeksi sekunder: hilangnya imunoglobin akibat hipoalbuminemia 3. Trombosis: (thrombosis vena renalis, thrombosis vena profunda pada tungkai, dan embolisme paru) akibat gangguan system koagulasi sehingga terjadi penanganan fibrinogen plasma/factor V, VII, VIII, dan X. 4. Syok terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (