Etio Dan Patogenesis
-
Upload
ahmad-arif-nur-yuwono -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of Etio Dan Patogenesis
BSS
Etiologi
Penyebab umum dari BSS antara lain trauma, neoplasma, hernia disc,
demielinisasi, infeksi / peradangan atau epidural hematoma dengan trauma tembus
(Upasana Ranga & Senthil Kumar Aiyappan, 2014).
PATOGENESIS
BSS merupakan syndrome yang dimana kehilangan dari fungsi motorik
ipsilateral bagian atas akibat disfungsi saluran kortikospinalis, disertai hilanganya
sensasi getaran, nyeri dan suhu akibat spinocerebellar dan traktus spinotalamikus
(Julio Urrutia dan Ricardo Fadic, 2010).
MS
ETIOLOGI
Penyebab MS belum diketahui. Hal ini diyakini bahwa respon imun yang
abnormal terhadap lingkungan pada orang yang sebelumnya mempunyai bakat
genetik (NICE, 2014). Akan tetapi hal ini melibatkan kombinasi antara faktor genetic
dan factor non- genetik seperti infeksi virus, factor metabolisme atau lingkungan.
Kemudian, ini akan menyebabkan gangguan autoimun dan akan menyerang SSP
secara berulang (Marvin M. 2012).
PATOGENESIS
Awal terjadinya multiple sklerosis terjadinya kerusakan yang menyebabkan
peradangan di sistem saraf pusat. Masih belum diketahui penyebab pastinya, tetapi
penelitian yang lain menunjukkan adanya faktor dari agen genetik, lingkungan dan
infeksi yang mungkin mempengaruhi perkembangan multiple sklerosis. Terdapat
respon imunologi yang mempengaruhi terjadinya multiple sklerosis yang dapat
berupa bawaan dan bisa dengan imun adaptif. Dimana pada respon imun bawaan
terjadi pengaktifan reseptor mikroba tertentu yaitu antigen TLRs yang diikat dengan
sitokin yang memodulasi respon imun adaptif. Pada sistem imun bawaan memainkan
peran dalam melakukan inisiasi dan mempengaruhi sel T dan sel B dalam multiple
sklerosis, misalnya ketika sel dendrit menjadi semi matang dan menginduksi sel T
untuk menghasilkan sitokin lalu menghambat IL – 10 atau TGF. Sel T berdiferensiasi
Th 1, Th 2, dan Th 17. Dimana ketika sel T berdiferensiasi ke Th 1 peradangan sudah
dimulai dan sudah mulai menjalar dan reseptor Th 17 mulai memperlihatkan tanda
klinis dari multiple sklerosis baik itu yang akut ataupun kronis ( Loma, R 2011 ).
Multiple Sclerosis ditandai dengan inflamasi kronis, demyelinasi dan gliokis
(bekas luka). Keadaan neuropatologis yang utama adalah reaksi inflamatori, mediasi
imune, proses demyelinasi. Yang beberapa percaya bahwa inilah yang mungkin
mendorong virus secara genetik mudah diterima individu. Diaktifkannya sel T
merespon pada lingkungan, (ex: infeksi). T sel ini dalan hubungannya dengan
astrosit, merusak barier darah otak, karena itu memudahkan masuknya mediator imun
( Jose Sa, M 2012 ).
Faktor ini dikombinasikan dengan hancurnya digodendrosit (sel yang
membuat mielin) hasil dari penurunan pembentukan mielin. Makrofage yang dipilih
dan penyebab lain yang menghancurkan sel. Proses penyakit terdiri dari hilangnya
mielin, menghilangnya dari oligodendrosit, dan poliferasi astrosit. Perubahan ini
menghasilkan plak , atau sklerosis dengan plak yang tersebar. Bermula pada sarung
mielin pada neuron diotak dan spinal cord yang terserang. Cepatnya penyakit ini
menghancurkan mielin tetapi serat saraf tidak dipengaruhi dan impulsif saraf akan
tetap terhubung. Pada poin ini klien dapat komplain (melaporkan) adanya fungsi yang
merugikan (ex : kelemahan) ( Jose Sa, M 2012 ).
Bagaimanapaun mielin dapat beregenerasi dan hilangnya gejala menghasilkan
pengurangan. Sebagai peningkatan penyakit, mielin secara total robek/rusak dan
akson menjadi ruwet. Mielin ditempatkan kembali oleh jeringan pada bekas luka,
dengan bentuk yang sulit, plak sklerotik, tanpa mielin impuls saraf menjadi lambat,
dan dengan adanya kehancuranpada saraf, axone, impuls secara total tertutup, sebagai
hasil dari hilangnya fungsi secara permanen. Pada banyak luka kronik, demylination
dilanjutkan dengan penurunan fungsisaraf secara progresif ( Jose Sa, M 2012 ).
1. Upasana Ranga & Senthil Kumar Aiyappan. 2014. Brown-Séquard syndrome.
http://www.ijmr.org.in
2. Julio Urrutia and Ricardo Fadic. 2010. Case report : Cervical disc herniation producing acute Brown-Sequard syndrome: dynamic changes documented by intraoperative neuromonitoring. http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs00586-
011-1881-8?LI=true#page-1
4. Marvin M. Goldenberg, 2012. Multiple Sclerosis Review. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3351877/
5. Maria José Sá. 2012. Physiopathology of symptoms and signs in
multiple sclerosis. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22990733
6. NICE. 2014. Multiple sclerosis management of multiple sclerosis in primary and secondary care. http://www.nice.org.uk/guidance/cg186/resources/guidance-multiple-sclerosis-pdf