etika profesi makalah

18
PENDAHULUAN A. Latar Belakang “Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat”. (Thedore Brameld) Pendidikan dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan individu agar mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan juga memenuhi tuntutan sosial, kultural, serta religius dalam lingkungan kehidupannya. Implikasi dari pengertian tersebut adalah segala upaya yang dilakukan dalam konkteks pendidikan hendaknya terfokus pada upaya memfasilitasi proses perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan kehidupan yang dianutnya. Salah satu komponen penting dalam pendidikan yang perlu diberdayakan sebagai perwujudan upaya memfasilitasi perkembangan individu adalah sumber daya manusia (SDM) yang terkait langsung dengan dunia kependidikan yaitu guru. Guru sebagai komponen utama dalam pendidikan merupakan suatu profesi yang harus memiliki pedoman yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan tugas – tugasnya demi kepentingan peserta didiknya. Pedoman tersebut harus sesuai dengan nilai – nilai dan norma – norma yang berlaku 1

description

etika

Transcript of etika profesi makalah

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangIstilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. (Thedore Brameld) Pendidikan dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan individu agar mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan juga memenuhi tuntutan sosial, kultural, serta religius dalam lingkungan kehidupannya. Implikasi dari pengertian tersebut adalah segala upaya yang dilakukan dalam konkteks pendidikan hendaknya terfokus pada upaya memfasilitasi proses perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan kehidupan yang dianutnya.Salah satu komponen penting dalam pendidikan yang perlu diberdayakan sebagai perwujudan upaya memfasilitasi perkembangan individu adalah sumber daya manusia (SDM) yang terkait langsung dengan dunia kependidikan yaitu guru. Guru sebagai komponen utama dalam pendidikan merupakan suatu profesi yang harus memiliki pedoman yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan tugas tugasnya demi kepentingan peserta didiknya. Pedoman tersebut harus sesuai dengan nilai nilai dan norma norma yang berlaku dalam masyarakat yang disebut dengan etika profesi. Rancangan yang kemudian dijadikan pedoman dan dihormati oleh setiap anggota profesi dalam hal ini tenaga pendidik atau guru disebut dengan kode etik. Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikanbahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi. Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Kode etik guru di Indonesia dirumuskan oleh Persatuan Guru Repulik Indonesia (PGRI) yang ke XVI berisi 9 point peraturan yang wajib dilaksanakan oleh setiap guru Indonesia. Dalam makalah ini selanjutnya akan dibahas mengenai etika profesi di Indonesia.Selain itu, penting kiranya untuk mengetahui etika profesi dari negara lain sebagai penerapan dari pendidikan komparatif dengan membandingkan etika profesi guru di Indonesia dengan etika profesi guru di negara lain dengan tujuan untuk mengetahui perbandingannya kemudian dapat dijadikan sebagai saran bagi perbaikan etika profesi guru yang ada di Indonesia. Selanjutnya dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai etika profesi yang ada di beberapa negara antara lain Filipina, Korea Selatan, dan Belanda.

PEMBAHASANA. Pengertian ProfesiPengertian profesi mencakup beberapa hal berikut ini, antara lain:1. Profesi merupakan suatu pernyataan atau janji terbukaPenyataan yang dikemukakan oleh tenaga profesional tentu saja berbeda dari pernyataan yang dikemukakan oleh tenaga non-profesional. Pernyataan yang dikemukakan oleh tenaga profesional berasal dari dalam lubuk hatinya sehingga mengandung norma norma tersendiri yang diyakininya baik, dalam hal ini tidak hanya baik bagi dirinya namun juga baik bagi masyarakat. Pernyataan tersebut tidak hanya sebatas kata kata yang muncul dari lisan seseorang namun juga tercermin dari perilakunya sehari hari. Implikasi dari hal ini adalah adanya sanksi bagi pelanggar pernyataan atau janji yang dikemukakan secara terbuka tersebut.2. Profesi mengandung unsur pengabdianHal ini berarti suatu profesi harus mengedepankan kepentingan orang banyak. Contoh, profesi dalam bidang kedokteran adalah untuk kepentingan pasien dalam upayanya agar cepat sembuh, profesi dalam bidang hukum adalah untuk kepentingan kliennya di hadapan pengadilan, dan dalam hal ini profesi kependidikan adalah untuk kepentingan peserta didiknya.3. Profesi merupakan suatu pekerjaanPekerjaan disini dimaksudkan sebagai suatu pekerjaan yang menuntut keahlian tertentu dari pekerjanya, sehingga dalam pekerjaan ini dirumuskan pula kompetensi tertentu yang wajib dipunyai oleh orang orang yang terjun kedalamnya.Dari uraian tersebut, dapat dirumuskan karakteristik profesi antara lain:1. Pekerjaan itu mempunyai signifikansi sosial karena diperlukan mengabdi kepada masyarakat.2. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang sebelumnya harus didapat dari adanya program pelatihan dan pendidikan dari lembaga pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan3. Ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya4. Sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh imbalan finansial.

B. Etika ProfesiEtika (ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Menurut Drs. O.P. Simorangkir, etika atau etik sebagai pandangan manusia dalamberprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.Etika dijadikan sebagai dasar pertimbangan seseorang dalam membuat keputusan tentang moral dan caranya berinteraksi dengan lingkungannya berdasarkan moral yang berlaku tersebut. Dengan adanya etika, manusia dapat memilih dan memutuskan perilaku sesuai dengan norma norma yang berlaku.Dalam dunia pekerjaan, dalam hal ini difokuskan pada konteks profesi, etika dapat dijadikan sebagai landasan perilaku kerja tenaga profesional. Etika kerja umumnya dirumuskan atas dasar kesepakatan para tenaga profesional yang terlibat didalamnya dengan mengacu pada sumber sumber dasar nilai dan moral. Rumusan etika kerja yang disepakati bersama itulah yang kemudian disebut dengan kode etik. Kode etik dijadikan sebagai rujukan untuk mewujudkan perilaku etika dalam hal ini tenaga profesional dalam melakukan tugas tugas pekerjaannya Oteng/ Sutisna (1986: 364). Semua anggota yang terlibat dalam suatu profesi harus menghormati, menghayati, dan mengamalkan isi dari semua kode etik yang telah disepakati bersama. Karena kode etik merupakan suatu kesepakatan bersama dari para anggota profesi, maka kode etik ditetapkan oleh organisasi yang mendapat kesepakatan dari para anggotanya.

C. Etika Profesi Guru di IndonesiaPada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya lebih dari itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).1. Pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang orang yang memiliki kompetensi tertentu, diantaranya: kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi kemasyarakatan. Apabila kompetensi tersebut telah dimiliki oleh guru maka ia akan memiliki kewenangan untuk mengajar dan kemudia diberikan imbalan secara wajar sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Untuk mendapatkan kompetensi tersebut tentunya seorang guru terlebih dahulu harus mengikuti pelatihan dan menempuh program pendidikan pada suatu lembaga pendidikan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.2. Pekerjaan sebagai guru berkaitan erat dengan pengabdian masyarakat dan perlu ditata dengan adanya kode etik tertentu. Kode etik tersebut mengatur bagaimana seorang guru harus bertingkah laku sesuai dengan norma norma pekerjaannya, baik dalam hubungan dengan anak didiknya maupun dalam hubungan dengan teman sejawatnya.Kode Etik Guru di IndonesiaKode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan. Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah air, pertama dalam Kongres ke XIII di Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempurnakan dalam Kongres PGRI ke XVI tahun 1989 juga di Jakarta.Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesiaterdapat dua unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral, dan (2) sebagai pedoman tingkah laku. Adapun teks kode etik guru di Indonesia adalah sebagai berikut:Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalahbidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa, dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-undang Dasar 1945, turut bertanggungjawab atas terwujdunya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan mendominasi dasar-dasar sebagai berikut:1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat di sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.9. Guru melaksanakan segala kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan.(Sumber: Kongres Guru ke XVI, 1989 di Jakarta melalui Sudarman Darwin, 2010).

D. Etika Profesi di Berbagai Negara1. Etika Profesi Guru di FilipinaGuru-guru di Negara Filipina memepunyai tanggung jawab khusus. Tanggung jawab guru-guru di Filipina menurut Danim Sudarman (2010, hlm.132) meliputi:a. Melaksanakan tugasnya disekolah sesuai tangung jawabnya sejalan dengan filosofi, tujuan, dan sasara sekolah.b. Bertangung jawab bagi efektiitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.c. Menyampaikan lapoan mengenai kinerja siswa siswa atau sebagian siswa yang memiliki masalah khusus dan menyampaikan kepada oragtua siswa atau siswa sendiri dengan sasaran spesifik bagi kemajuand. Memelihara dan meningkatkan pertumbuhan profesonal diri.e. Membuat rekoedasi bagi siswa yang menempati peringkat baik secara skolastik dalam kerangka pemeberian beasiswa, termasuk beasiswa bagi yang berprestasi dari kalangan eluarga miskin.f. Berpartisipasi sebagaiagen kontruksi perubahan sosila, ekonomi, moral,intelektual, kultural, dan poliyik disekolah dan komutitas dalam konteks kebijakan nasional.Persyaratan menjadi guru di Filpina diatur dalam Republic Act No 4670 mengenai Magna Carta for Public School Teacher, yang berlaku bagi semua guru sekolah pemerintah, kecuali mereka yang berfungsi sebagai staf professional paa akademi dan unversitas negeri.Persyaratan GuruNoJenjang PendidikanPersyaratan

1.Taman Kanak-kanak dan Sekolah DasarSarjana muda bidang pendidikan dasar

2.Sekolah Menengah Sarjana muda pendidikan dasar Sarjana muda bidang seni atau sains dengan sekurang - kurangnya harus berpengalaman professional selama delapan belas tahun pada unit-unit pendidikan

3.Sekolah Menengah Profesioanal dan kursus teknikal dua tahunSarjana muda dibidang spesialis dengan sekurang-kurangnya harus berpengalaman professional selama delapan beas tahun pada unti-unti pendidikan tertentu

4.Tingkat Akademi, terasuk sekolah-seklah vokasiMaster dengan bidang keahlian atau spesialis tertentu

Tabel 1. Persyaratan Guru di Filipina

2. Etika Profesi Guru di Korea SelatanSebagai bagian dari upaya mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu tinggi dan menjamin rasa profesionalisme dan komitmen pada tugas-tugas pengajaran, lisensi guru dengan kriteria legal menjadi persyaratan kelulusan calon guru yang belajar pada institut pelatihan guru. Lisensi atau sertifikat mengajar ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan yang legalitasnya diatur dengan Keputusan Presiden.Sertifikat diberikan kepada calon guru yang telah menyelesaikan semua beban studi kependidikan sebagai bagian dari program universitas . sejak tahun 1983, semua guru harus berkualifikasi undergraduate atau setara dengan S1/D4 di negara kita. Meski begitu, sebagian sekolah semua gurunya telah berkualifikasi master. Semua guru berstatus sebagai pelayan publik, dan pelatihan guru diatur secara sentral. Namun demikian, urusan-urusan pengelolaan guru didelegasikan kepada super-intendents pada kantor pendidikan pada metropolitan atau provinsi. Guru di Korea Selatan diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu level 1 dan level 2. Di samping itu, ada juga guru asisten, konselor profesional, pustakawan, guru pelatih, dan guru pembimbing. Mereka harus memenuhi kualifikasi dan kriteria khusus untuk masing-masing kategori sebagai mana yang diatur di undang-undang. Pendidikan di korea Selatan di bawah tanggungjawab Kementerian Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pendidikan menempati salah satu prioritas utama dalam kebijakan pembangunan di Korea Selatan dan berpusat pada pengembangan SDM. Guru mendapat posisi yang sentral dan terhormat dalam kehidupan masyarakat dan dunia pendidikan.Di Korea Selatan, terdapat beberapa jenis pelatihan dalam jabatan untuk guru. Program ini ditawarkan di dalam beberapa kategori (Danim Sudarman: 2010, hlm. 136), yaitu:a. Pendidikan dan pelatihan sertifikasi pengembangan karirDiperlukan untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi. Program dan pelatihan juga disediakan di guru level 1 dan 2, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pustakawan dan konselor profesional, dengan jumlah jam sebanyak 180 jam atau lebih.b. Pendidikan dan pelatihan profesiDiarahkan bagi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru ahli, pengelola pendidikan, guru yang menjadi guru kembali sesudah lama tidak bertugas dan guru yang baru direkrut.c. Pendidikan dan pelatihan kekhususanProgram jangka panjang (2-3 tahun) ditawarkan bagi guru pelatih di institut untuk memperdalam bidang khusus, bisa di dalam negeri maupun luar negeri.d. Pendidikan dan pelatihan ke luar negeriDilakukan melalui program studi banding seperti mengunjungi negara-negara di asia, Amerika Utara, Eropa, dan Oceania untuk membantu guru mengembangkan pandangan tentang pendidikan dan budaya serta pemahaman yang lebih dalam pada berbagai negara melalui kunjungan kelembaga pendidikan dan pelatihan dalam subjek umum seperti bahasa asing, teknologi, ilmu pengetahuan dan lain-lain.3. Etika Profesi Guru di BelandaDi negeri ini seorang guru dipersiapkan melalui lembaga pendidikan khusus, contohnya untuk sekolah dasar dipersiapkan melalui PABO (Pedegogisch Acedemic Basic Onderwijs) dan pendidikan guru untuk sekolah menengah. Lamanya pendidikan itu adalah 4 tahun, sedangkan materinya didapat secara paralel dan dikombinasikan oleh praktik mengajar disekolah.Ada 3 komponen terpadu dalam pendidikan guru di belanda, yaitu Materi bidang studi Pedagogi Praktik mengajar (PPL)Dan diakhir nanti menjelang kelulusan, guru menulis semacam skripsi yang berisi refleksi pengalaman pendidikan di sekolah atau selama praktik mengajar.Alur untuk menjadi guru di negeri ini adalah sebagai berikut: Setelah selesai sekolah menengah kemudian melanjutkan Pendidikan 3 tahun bidang studi (misal matematika, sains) di Universitas Mengikuti LPTK selama 2 tahun di perguruan tinggi Praktik mengajar di sekolah (SD, TK, SMP, SMA) selama satu tahun Diuji oleh komisi pendidikan apakah layak mengajar disekolah tersebut atau tidakGuru di negeri Belanda mengajar selama 20 jam perminggu sedangkan sisa waktunya digunakan untuk meningkatkan mutu pendidik itu sendiri.

PENUTUP

Kesimpulan1. Profesi memiliki pengertian yang mencakup sebagai berikut: Pengertian profesi mencakup beberapa hal berikut ini, antara lain: a) Profesi merupakan suatu pernyataan atau janji terbuka; b) Profesi mengandung unsur pengabdian; c) Profesi merupakan suatu pekerjaan2. Ciri ciri profesi antara lain: a) mempunyai signifikansi sosial; b) menuntut ketrampilan tertentu; c) ada kode etik yang menjadi pedoman anggotanya; d) anggota profesi mendapat imbalan finansial3. Pada konteks profesi, etika dapat dijadikan sebagai landasan perilaku kerja tenaga profesional.4. Rumusan etika kerja yang disepakati bersama kemudian disebut dengan kode etik. Kode etik dijadikan sebagai rujukan untuk mewujudkan perilaku etika dalam hal ini tenaga profesional dalam melakukan tugas tugas pekerjaannya.5. Guru merupakan suatu profesi. Kode etik guru di Indonesia ditetapkan oleh Persatuan Guru Republik (Indonesia) yang berisi 9 butir peraturan.6. Guru di negara Filipina memiliki tanggung jawab khusus yang harus dilaksanakan.7. Guru di Korea Selatan diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu level 1 dan level 2. Di samping itu, ada juga guru asisten, konselor profesional, pustakawan, guru pelatih, dan guru pembimbing. Mereka harus memenuhi kualifikasi dan kriteria khusus untuk masing-masing kategori sebagai mana yang diatur di undang-undang.8. Guru di negara Belanda dipersiapkan melalui lembaga pendidikan khusus. Ada 3 komponen terpadu dalam pendidikan guru di belanda, yaitu: a) materi bidang studi; b) pedagogi; c) praktik mengajar (PPL). Dan diakhir nanti menjelang kelulusan, guru menulis semacam skripsi yang berisi refleksi pengalaman pendidikan di sekolah atau selama praktik mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Penerbit Alfabeta

Mariyana, Rita. d/a. Etika Profesi Guru. https://www.academia.edu/4692452/Etika_Profesi_Guru. Diakses pada tanggal 18 Mei 2015 pukul 14.00 WIB

PB PGRI. 1973.Profesionalisme PGRI. Jakarta: PB PGRI

Setiawan, Wawan. 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196601011991031-WAWAN_SETIAWAN/22._Profesionalisme_Guru.pdf. Diakses pada tanggal 18 Mei 2015 pukul 14.15 WIB12