Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

31
PERANAN ETIKA BISNIS TERHADAP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Disampaikan sebagai salah satu tugas UTS untuk mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi Akuntansi Oleh : Dion Ferdinando 1051282/Ak-R UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA JURUSAN AKUNTANSI 2013

Transcript of Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Page 1: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

PERANAN ETIKA BISNIS TERHADAP TRANSPARANSI DAN

AKUNTABILITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DALAM

PERUSAHAAN

Disampaikan sebagai salah satu tugas UTS untuk mata kuliah Etika Bisnis dan

Profesi Akuntansi

Oleh :

Dion Ferdinando

1051282/Ak-R

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

JURUSAN AKUNTANSI

2013

Page 2: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan globalisasi di Indonesia saat ini menyebabkan

kebutuhan akan laporan keuangan yang handal sangat diperlukan. Hal ini

menyebabkan adanya tuntutan terhadap manajemen perusahaan untuk

memberikan kinerjanya dengan baik, terutama dalam segi laporan keuangan

yang akan ditampilkan ke publik, sehingga diperlukan adanya etika bisnis

yang baik. Didalam aktivitasnya suatu perusahaan, baik pada masa lalu

maupun masa kini, dipastikan ingin mencapai tujuan dengan sebaik-

baiknya. Dalam pencapaian tujuan tersebut seringkali perusahaan

menerapkan strategi-strategi yang mungkin bisa berdampak pada suatu

pelanggaran etika, segala cara dilakukan manajemen perusahaan agar

tujuannya bisa tercapai.

Pada perjalanannya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan

mungkin tidak telaksana dengan baik, sedangkan disatu sisi manjemen

perusahan menginginkan kinerjanya dinilai baik, sehingga kondisi

perusahaan yang tidak sehat seringkali oleh manajemen ditutupi dengan

menampilkan atau melaporkan kinerja keuangannya tetap baik. Akibat dari

kondisi seperti inilah manajemen biasanya bekolusi dengan akuntan internal

dan akuntan publik dalam menyusun laporan keuangannya agar kinerja

perusahaan tetap bisa dinilai baik oleh para calon investor, calon kreditur,

pemilik perusahaan atau pihak lain yang berkepentingan dengan kinerja

perusahaan.

Page 3: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Karena ingin memperoleh kepastian tentang kesenjangan dan

harapan, maka penulis tertarik untuk memilih judul tentang “Peranan Etika

Bisnis Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Penyajian Laporan

Keuangan Dalam Perusahaan”

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam hal ini ialah :

1. Bagaimana peranan etika bisnis di dalam perusahaan?

2. Apa hubungan etika bisnis terhadap transparansi dan akuntabilitas

perusahaan dalam penyajian laporan keuangan?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “Etika Bisnis dan Profesi

Akuntasi” serta mempelajari mengenai etika bisnis, transparansi dan

akuntabilitas didalam perusahaan.

1.4 Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini untuk memperoleh keyakinan tentang bagaimana

peranan etika bisnis terhadap transparansi dan akutabilitas dalam penyajian

laporan keuangan.

Page 4: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1 Etika2.1.1 Definisi Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah

“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika

biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari

bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang

berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan

perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang

buruk.

Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam

kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk

penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk

pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Etika adalah Ilmu yang

membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat

dipahami oleh pikiran manusia.

2.1.2 Jenis Etika

1. Etika Filosofis

Ialah etika yang menguraikan pokok-pokok etika atau moral menurut

pandangan filsafat. Dalam filsafat yang diuraikan terbatas pada baik-buruk,

masalah hak-kewajiban, masalah nilai-nilai moral secara mendasar.

2. Etika Teologis

Ialah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk

berdasarkan ajaran-ajaran agama. Etika ini memandang semua perbuatan

Page 5: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

moral sebagai perbuatan yang mewujudkan kehendak Tuhan atau sesuai

dengan kehendak Tuhan.

3. Etika Sosiologis

Etika ini menitik beratkan pada keselamatan dan kesejahteraan hidup

bermasyarakat. Etika sosiologis memandang etika sebagai alat untuk

mencapai keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat.

4. Etika Deskriptif

Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan

perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan

sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini berbicara tentang kenyataan

sebagaimana adanya tentang nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu

fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit. Dengan demikian etika

ini berbicara tentang realitas pengahayatan nilai, namun tidak menilai. Etika

ini hanya memaparkan, karenanya dikatakan bersifat diskriptif.

5. Etika Normatif

Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal

yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak. Etika ini berbicara

tentang norma-norma yang menuntun perilaku manusia serta memberi

penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana

seharusnya. Secara umum norma-norma tersebut dikelompokan menjadi

dua, yaitu :

Norma khusus : norma yang mengatur tingkah laku dan tindakan

manusia dalam kelompok/bidang tertentu.

Norma umum : norma umum justru sebaliknya karena norma umum

bersifat universal, yang artinya berlaku luas tanpa membedakan

Page 6: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

kondisi atau situasi, kelompok orang tertentu. Secara umum norma

umum dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Norma Sopan Santun : norma ini menyangkut aturan pola

tingkah laku dan sikap lahiriah seperti tata cara berpakaian,

cara bertamu, cara duduk, dll.

Norma Hukum : norma ini sangat tegas dituntut oleh

masyarakat. Alasan ketegasan tuntutan ini karena demi

kepentingan bersama. Dengan adanya berbagai macam

peraturan, masyarakat mengharapkan mendapatkan

keselamatan dan kesejahteraan bersama. Keberlakuan norma

hukum dengan norma sopan santun lebih tegas dan lebih pasti

karena disertai dengan jaminan, yakni hukuman terhadap

orang yang melanggar norma ini.

Norma Moral : norma ini mengenai sikap dan perilaku

manusia sebagai manusia. Norma moral menjadi tolak ukur

untuk menilai tindakan seseorang itu baik atau buruk, oleh

karena itu norma moral lebih tinggi dari pada norma yang

sebelumnya.

6. Etika Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata yunani yang berarti kewajiban,

etika ini menetapkan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.

Argumentasi dasar yang dipakai adalah bahwa suatu tindakan itu baik

bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari suatu

tindakan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri baik pada dirinya.

Page 7: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

7. Etika Teleologis

Teleologis berasal dari kata yunani, yakni telos yang berarti tujuan.

Etika teleologis menjadikan tujuan menjadi ukuran untuk baik buruknya

suatu tindakan. Dengan kata lain, suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan

untuk mencapai sesuatu yang baik atau kalau akibat yang ditimbulkan baik.

Dalam teori teleologis terdapat dua aliran, yaitu :

Egoism Etis : inti pandangan dari egoism adalah tindakan

dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar

kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri.

Utilitarianisme : berasal dari bahasa latin yaitu utilis yang

memiliki arti baik jika membawa manfaat yang baik bagi

seluruh masyarakat.

2.2 Definisi Bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada

konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata

bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”

dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian,

sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau

sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan

keuntungan.kata bisnis sendiri memiilki tiga penggunaan, tergantung pada

skupnya. Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha,

yaitu kesautan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan

mencari laba atau keuntungan.

Page 8: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

2.2.1 Jenis-Jenis Bisnis

1. Monopsoni

Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai

penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam

suatu pasar komoditas. Kondisi monopsoni sering terjadi didaerah-daerah

perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar

dalam harga bagi petani adalah nonsen.

2. Monopoli

Monopoli (dari bahasa yunani; monos, satu + polein, menjual) adalah suatu

bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu

harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai

monopolis.sebagai penentu harga (price-maker).

3. Oligopoli

Adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa

perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari

sepuluh. Dalam pasar oligopoli, perusahaan memposisikan dirinya sebagai

bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka

dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.

4. Oligopsoni

Adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha mengusasai penerimaan

pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam suatu pasar

komoditas.

Page 9: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

2.3 Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang

mencakup keseluruhan aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan

dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk

nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun

hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang

saham, masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang

beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang

dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan

peraturan yang berlaku.

Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh

karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk

melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,

jujur, transparan dan sikap professional.

2.3.1 Pendekatan Dasar Tingkah Laku Etika Bisnis

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance

Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam

merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

Utilitarian Approach

Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena

itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang

dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan

cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

 

Page 10: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Individual Rights Approach

Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar

yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut

harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan

dengan hak orang lain.

Justice Approach

Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan

bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik

secara perseorangan ataupun secara kelompok.

2.3.2 Manfaat Etika Berbisnis

Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis adalah:

1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab sosial mendapatkan

rasa hormat dari stakeholder.

2. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan

perusahaan sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan

tantangan jaringan kerja yang semakin komplek.

3. Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak

berkaitan dengan reputasi.

4. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab

sosial dapat menambah uang dalam bisnis mereka

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik,

sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang

andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan

konsekuen.

Page 11: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu

menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka

panjang, karena :

Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan

terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.

Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

Melindungi prinsip kebebasan berniaga.

Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

2.4 Akuntabilitas

Merupakan suatu evaluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang

petugas baik masih berada pada jalur otoritasnya atau sudah berada jauh

diluar tanggung jawab dan kewenangannya. Dengan demikian, dalam setiap

tingkah lakunya seorang pejabat pemerintah mutlak harus selalu

memperhatikan lingkungannya. Ada empat dimensi yang membedakan

akuntabilitas dengan yang lain, yaitu siapa yang harus melaksanakan

akuntabilitas; kepada siapa dia berakuntabilitas; apa standar yang digunakan

untuk penilaian akuntabilitasnya; dan nilai akuntabilitas itu sendiri.

2.4.1 Pembagian Akuntabilitas

1. Akuntabilitas keuangan : akuntabilitas keuangan merupakan

peranggung jawaban mengenai integritas keuangan,

pengangkutan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan.

Sasaran pertanggung jawaban ini adalah laporan keuangan yang

disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku yang

mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh

instansi pemerintah.

Page 12: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

2. Akuntabilitas manfaat : akuntabilitas manfaat pada dasarnya

memberi perhatian kepada hasil dari kegiatan-kegiatan

pemerintahan. Dalam hal ini seluruh aparat pemerintahan

dipandang berkemampuan menjawab pencapaian tujuan (dengan

memperhatikan biaya dan manfaatnya) dan tidak hanya sekedar

kepatuhan terhadap kebutuhan hirarki atau prosedur. Efektifitas

yang harus dicapai bukan hanya berupa output akan tetapi yang

lebih penting ialah efektivitas dari sudut pandang output akan

tetapi yang lebih penting adalah efektivitas dari sudut pandang

outcome

3. Akuntabilitas prosedural : akuntabilitas procedural merupakan

pertanggung jawaban mengenai apakah suatu kebijakan telah

mempertimbangkan masalah moralitas, etika, kepastian hukum,

dan ketaatan pada keputusan politis untuk mendukung

pencapaian tujuan akhir yang telah ditetapkan.

2.5 Transparansi

Transparansi merupakan salah satu prasyarat akuntanbilitas

administratif kepada publik. Transparansi merupakan salah satu elemen

kunci di dalam good corporate governance yang berupa penjaminan akses

dan kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi pengelolaan

keuangan publik.

Folscher (2000) mengungkapkan keuntungan dari adanya

transparansi ialah;

Page 13: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

1. Transparansi dapat mengurangi ketidakpastian yang memberikan kontribusi

pada stabilitas fiskal dan makroekonomi, sehingga penyesuaian-penyesuaian

dikemudian dapat diminimalisir.

2. Meningkatkan akuntanbilitas. Media dan masyarakat dapat melakukan

fungsi control terhadap perussahaan-perusahaan lebih baik lagi jika mereka

mempunyai informasi kebijakan, pelaksanaan kebijakan dan penerimaan dan

pengeluaran perusahaan.

3. Transparansi dapat meningkatkan kepercayaan kepada perusahaan-

perusahaan dan membangun hubungan sosial yang lebih erat, misalnya

masyarakat dapat memahami kebijakan perusahaan.

4. Serta meningkatkan iklim investasi perusahaan.

Page 14: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peranan Etika Bisnis di Dalam Perusahaan

Peranan etika bisnis di era globalisasi pada masa kini dalam perusahaan

sangatlah penting untuk dijunjung, karena etika bisnis ini berpengaruh sangat

besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Jika perusahaan berani

melanggar etika bisnis yang sudah seharusnya diterapkan, maka dapat

dipastikan bahwa kelangsungan hidup perusahaan akan dipertaruhkan.

Contoh nyata perusahaan yang melanggar etika bisnis ialah seperti kasus

kecurangan yang terjadi antara Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen dengan

perusahaan energi gas dan listrik Enron yang ada di Amerika Serikat.

Kecurangan ini terjadi karena setiap dari pelaku tersebut tidak menjunjung

tinggi etika bisnis di dalam perusahaannya. Mereka hanya berfikir bagaimana

caranya untuk memperkaya diri sendiri. Karena ingin memperkaya diri, maka

aturan-aturan yang seharusnya di patuhinya pun berani mereka langgar.

Hal ini dikatakan dalam teori tentang etika, yaitu Etika teleologis yang

membahas tentang apa yang menjadi ukuran baik buruknya suatu tindakan.

Dengan kata lain suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan untuk mencapai

sesuatu yang baik atau kalau akibat yang ditimbulkan baik. Didalam etika

teleologis disebutkan ada dua aliran, yaitu aliran egoism etis (mengenai tentang

inti pandangan dari egoism adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya

untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri) dan aliran

utilitarianisme (yang memiliki arti baik jika bisa membawa manfaat baik bagi

seluruh masyarakat.)

Page 15: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Kasus yang menimpa Enron dan KAP publik Arthur Andersen ini, dapat

dimasukan atau digolongkan kedalam aliran egoism etis (mengenai tentang inti

pandangan dari egoism adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya untuk

mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri) karena masing-

masing individu baik dari pihak perusahaan maupun auditor eksternal, memiliki

kepentingan tersendiri yang tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan.

Selain itu mereka melanggar norma-norma yang berlaku, salah satu norma

yang mereka langgar ialah Norma hukum (norma ini sangat tegas dituntut oleh

masyarakat. Alasan ketegasan tuntutan ini karena demi kepentingan bersama.

Dengan adanya berbagai macam peraturan, masyarakat mengharapkan

mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan bersama. Keberlakuan norma

hukum lebih tegas dan lebih pasti karena disertai dengan jaminan, yakni

hukuman terhadap orang yang melanggar norma ini.)

Jadi inilah alasannya mengapa etika bisnis di dalam perusahaan sangatlah

penting, tujuannya ialah untuk menjaga hubungan para individu-individu yang

ada di dalam perusahaan, maupun diluar perusahaan agar mereka bisa

mendahulukan apa yang menjadi tujuan utama dari suatu organisasi atau

perusahaan, bukan tujuan utama masing-masing individu yang tidak ada

kaitannya dengan tujuan utama perusahaan seperti memperkaya diri sendiri,

tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan dari tindakannya tersebut.

Dalam hal ini pun, individu-individu dituntut untuk sadar dan mengerti akan

hukum, tujuannya ialah untuk mengurangi tindakan-tindakan yang tidak

seharusnya mereka lakukan. Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley ada tiga

tindakan yang dapat dilakukan untuk merumuskan tingkah laku etika bisnis

yaitu :

Page 16: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Utilitarian Approach

Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu,

dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi

manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak

membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. 

Individual Rights Approach

Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang

harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari

apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

Justice Approach

Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak

adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan

ataupun secara kelompok.

3.2 Hubungan Etika Bisnis Terhadap Transparansi dan Akuntanbilitas Dalam

Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan

Dalam hubungan etika bisnis dengan transparansi dan akuntanbilitas dalam

penyajian laporan keuangan perusahaan sangatlah erat kaitannya, karena

transparansi dan akuntanbilitas dalam laporan keuangan perusahaaan dapat

dipengaruhi oleh etika bisnis yang diterapkan didalam perusahaannya. Jika

penerapan etika bisnis yang ada didalam perusahaan lemah atau kurang

memadai, maka akan dapat dipastikan trasnparansi dan akuntanbilitas dalam

penyajian laporan keuangan perusahaan tidak akan dilakukan dengan baik.

Page 17: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Hal yang perlu dilakukan agar perusahaan dipandang oleh masyarakat luas

baik pemegang saham, kreditur maupun investor, seharusnya ialah perusahaan

menerapkan berbudaya etika bisnis yang baik didalam perusahaan. Apabila

perusahaan sudah bisa menerapkan budaya etika di dalamnya dengan sangat

baik, maka kepercayaan publik terhadap perusahaan akan sangat baik. Sehingga

bagaimana transparansi dan akuntanbilitas dalam penyajian laporan keuangan

perusahaan sudah tidak perlu diragukan lagi oleh masyarakat luas.

Apabila sebaliknya, jika perusahaan mengabaikan budaya yang seharusnya

menjadi suatu tolak ukur yang sangat penting dimata masyarakat luas, maka

dapat banyak orang yang akan meragukan bagaimana perusahaan itu

menjalankan aktivitasnya, seperti mempertanggung jawabkan pengelolaan

sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang telah dipercayakan untuk

mencapai tujuan, menerangkan kinerja dan tindakan yang dilakukannya,

memberikan informasi yang jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan

bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan

menyeluruh atas pertanggungjawaban dalam mengelola sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

Walaupun banyak masyarakat awam tidak mengetahui etika bisnis,

transparansi, akuntanbilitas itu seperti apa, tetapi bila perusahaan melakukan

kecurangan terhadap publik, masyarakat sudah dapat menilai bahwa perusahaan

tersebut tidak layak lagi bagi mereka. Di Indonesia ini sudah banyak perusahaan

yang sudah tidak mendapat kepercayaan lagi dari masyarakat luas, tetapi ada

beberapa dari perusahaan tersebut bisa mendapatkan kembali kepercayaan

masyarakat kepada mereka. Banyak perusahan tidak mendapatkan kepercayaan

lagi dari masyarakat luas, karena mereka mengabaikan nilai-nilai tentang

bagaimana caranya etika berbisnis dengan baik serta mengabaikan juga

transparansi dan akuntanbilitas perusahaan.

Page 18: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

Oleh karena itu hubungan antara etika bisnis dengan transparansi serta

akuntabilitas perusahaan sangatlah erat kaitannya. Jika salah satu dari hal

tersebut diabaikan, ini dapat mengubah citra perusahaan menjadi baik atau

buruk di hadapan masyarakat luas. Karena hukum sosial itu lebih berat

dibandingkan dengan hukum-hukum lainnya seperti hukuman penjara ataupun

denda. Hukum sosial itu dapat memberhentikan kelangsungan hidup perusahaan

secara singkat, karena itu kembali lagi kepada teori etika tentang etika teleologis

yang membahas tentang apa yang menjadi ukuran baik buruknya suatu tindakan.

Dengan kata lain suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan untuk mencapai

sesuatu yang baik atau kalau akibat yang ditimbulkan baik. Didalam etika

teleologis disebutkan ada dua aliran, yaitu aliran egoism etis (mengenai tentang

inti pandangan dari egoism adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya

untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri) dan aliran

utilitarianisme (yang memiliki arti baik jika bisa membawa manfaat baik bagi

seluruh masyarakat). Jika perusahaan hanya membawa manfaat baik bagi

segelintir orang dan tidak dapat membawa manfaat baik bagi seluruh

masyarakat yang dilayaninya, maka perusahaan itu tidak akan bertahan lama.

Page 19: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

BAB IV

SARAN DAN KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan yang telah dibuat dengan teori yang

telah dipelajari, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Peranan etika bisnis dapat membentuk suatu budaya didalam perusahaan.

Apabila peranan etika didalam perusahaan lemah, maka dapat dipastikan

tidak akan tercipta budaya etika yang baik atau dapat membentuk suatu

budaya, namun budaya yang dibentuknya tidak sesuai dengan peraturan-

peraturan etika yang semestinya.

2. Pemahaman etika bisnis memiliki pengaruh atau dapat mempengaruhi

terhadap akuntanbilitas dan trasnparansi dalam penyajian laporan keuangan

perusahaan.

3. Tanpa berjalannya transparansi didalam perusahaan, maka akuntanbilitas

pun tidak akan berjalan dengan baik pula, karena transparansi dengan

akuntanbilitas dapat dikatakan sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Apabila salah satunya tidak berfungsi dengan baik, maka akan

berdampak pada pasangan yang saling mempengaruhinya.

4.2 Saran

Berdasarkan dari pembahasan yang telah dibuat, maka dapat diajukan

saran antara lain :

1. Tanamkan budaya etika yang baik dari awal ketika mendirikan sebuah

perusahaan.

Page 20: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

2. Bentuk divisi kepatuhan untuk memantau dan menilai apakah semua

pengendalian internal, budaya etika dapat dijalankan dengan baik.

3. Jika budaya di perusahaan tersebut buruk dan sulit untuk dirubah, maka hal

yang harus dilakukan ialah hilangkan atau keluarkan 80% karyawan di

dalam perusahaan, kemudian lakukan penerimaan ulang dengan cara yang

benar dan ketat sesuai prosedur, setelah itu ubah budaya karyawan lama di

dalam perusahaan dengan budaya yang benar oleh karyawan baru.

Page 21: Makalah Individu Etika Bisnis Dan Profesi Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

http://proyekaly.wordpress.com/2010/06/16/pengertian-etika-jenis-jenis-etika/

http://dahlia-lya.blogspot.com/2011/11/pengertian-bisnis.html

http://antilicious.wordpress.com/2011/11/24/makalah-etika-bisnis/

http://cakzainul.blogspot.com/2012/02/makalah-etika-bisnis-dan-tanggung-

jawab.html

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20290366-S-Febri%20Medina.pdf

http://www.tesisdisertasi.blogspot.com/2010/05/definisi-akuntabilitas.html?m=1