etika profesi hukum di indonesia

22
1 Etika Profesi Hukum Prof. Dr. I Gede AB Wiranata, S.H., M.H. Kuliah-2

description

materi etika profesi hukum materi mata kuliah yang di asuh oleh Prof I gede Ab Wiranata dosen fakultas hukum universitas lampung

Transcript of etika profesi hukum di indonesia

Page 1: etika profesi hukum di indonesia

1

Etika Profesi Hukum

Prof. Dr. I Gede AB Wiranata, S.H., M.H.

Kuliah-2

Page 2: etika profesi hukum di indonesia

2

•Manusia dan Kebutuhan Hidup

Page 3: etika profesi hukum di indonesia

• Selama hidup manusia timbul banyak pertanyaan baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan eksistensi dirinya.

3

Page 4: etika profesi hukum di indonesia

Di antara pertanyaan itu adalah menyangkut pemeliharaan hidupnya, makanan, minuman, perumahan dan ragam kebutuhan pokok lainnya.

4

Page 5: etika profesi hukum di indonesia

Manusia dituntut untuk beraktivitas konkret dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya itu serta untuk mencapai tatanan kesempurnaan sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

5

Page 6: etika profesi hukum di indonesia

6

Page 7: etika profesi hukum di indonesia

Semua kebutuhan ini Semua kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang merupakan kebutuhan dasar yang harus diusahakan dan terpenuhi harus diusahakan dan terpenuhi secara wajar pada masyarakat secara wajar pada masyarakat modern walaupun dalam berbagai modern walaupun dalam berbagai porsi yang belum sepenuhnya porsi yang belum sepenuhnya seimbang.seimbang.

Page 8: etika profesi hukum di indonesia

Kebutuhan dasar

• Kebutuhan manusia yang bersifat ekonomi Kebutuhan ini bersifat material, untuk memenuhi kesehatan dan keselamatan jasmani, seperti pakaian, makanan, perumahan;

8

Page 9: etika profesi hukum di indonesia

Kebutuhan dasar

• Kebutuhan manusia yang bersifat psikisKebutuhan ini bersifat immaterial, untuk memenuhi kesehatan dan keselamatan rohani, seperti pendidikan, hiburan, penghargaan, agama;

9

Page 10: etika profesi hukum di indonesia

Kebutuhan dasar

• Kebutuhan manusia yang bersifat sebagai pekerjaan: Kebutuhan ini bersifat praktis untuk mewujudkan ketiga jenis kebutuhan di atas, seperti perusahaan, profesi.

10

Page 11: etika profesi hukum di indonesia

Kebutuhan dasar

• Kebutuhan manusia yang bersifat pemenuhan biologis: Kebutuhan ini bersifat seksual untuk membentuk keluarga dan kelangsungan hidup generasi secara turun temurun, seperti perkawinan, berumah tangga;

11

Page 12: etika profesi hukum di indonesia

Umumnya berkisar:

• Kebutuhan pakaian (sandang)• Kebutuhan makanan (pangan)• Kebutuhan perumahan (papan)• Kebutuhan pendidikan (keahlian)• Kebutuhan hiburan (rekreasi)• Kebutuhan hidup kekerabatan (rumah

tangga)• Kebutuhan pekerjaan (perusahaan,

profesi)12

Page 13: etika profesi hukum di indonesia

Faktor penunjang pemenuhan kebutuhan:

13

Page 14: etika profesi hukum di indonesia

• Eksisteni manusia dalam kehidupan konkret adalah sebagai makhluk alamiah yang memiliki kaitan erat dengan lingkungan.

• Dalam berbagai keterbatasan dan kelebihannya manusia memiliki sifat alamiah dan tunduk pada hukum alam.

• Keterikatan ini dicerminkan dalam bentuk kehidupan sosial dan wujud perilaku etis.

14

Page 15: etika profesi hukum di indonesia

• Untuk memenuhi tuntutan kesempurnaan harkat dan martabatnya, manusia harus melakukan kerja dan karya.

• Kedua prinsip ini merupakan hal utama yang harus diwujudkan dalam sejumlah aktifitas hidup sehari-hari.

15

Page 16: etika profesi hukum di indonesia

• Konsep cara pandang yang memvisualisasikan hubungan harmonis manusia secara konkret dalam perilaku sehari-hari, dirumuskan oleh ajaran “eksistensialisme”

• Tokohnya: filsuf Denmark Soren Kierkegaard.

16

Page 17: etika profesi hukum di indonesia

Tahapan pencapaian:

• Taraf estetis • manusia memiliki kemampuan untuk

menerima alam dengan berbagai fenomenanya.

• Perwujudan kekaguman akan karya alam yang bersifat abadi ini, suatu ketika akan dapat diwujudkan dalam sebuah karya seni dengan personifikasi berupa karya cipta lukisan, patung, tari-tarian, nyanyian, dll.

17

Page 18: etika profesi hukum di indonesia

Tahapan pencapaian:

• Taraf etis

• manusia meningkatkan estetisnya ke tarap manusiawi ke dalam perwujudan aktifitas yang nyata, bebas dan bertanggungjawab.

• sudah dikaitkan dengan sejumlah atribut kelayakan dan kepatutan, sehingga unsur moralitas dalam bentuk penilaian mulai mengikuti.

18

Page 19: etika profesi hukum di indonesia

Tahapan pencapaian:

• Taraf religius • manusia mulai meningkat kepada makna

pemahaman yang hakiki, lebih filosofi, sampai penciptaan dan asal-usul.

• menuntun manusia sampai pada hakekat terdalam mengenai penciptaan dan sang pencipta, akan semakin menciptakan ketentraman jiwanya, menghilangkan keraguan dan kegelisahan batin.

19

Page 20: etika profesi hukum di indonesia

Menurut ajaran eksistensialisme harmonisasi

pencapaian beragam kebutuhan manusia, hanya mungkin dipenuhi apabila melakukan karya dan kerja

secara optimal20

Page 21: etika profesi hukum di indonesia

Muncul kritik atas pemikiran eksistensialitas, sehingga muncul

aliran:Utilitas (utilitarianisme) ...... dll

DALAM PERKEMBANGANNYA:

21

Page 22: etika profesi hukum di indonesia

• Terimakasih,-

22