etika keperawatan

25
Etika Keperawatan II Oleh M. Bakri PA Masalah etika moral dalam pelayanan keperawatan Perawat penting memahami metode pendekatan masalah etik. Ladd,j dikutip McColeskey 1990 menyatakan ada empat metode dalam pendekatan masalah etik. Pertama : Metode Otoritas Metode ini berasal dari otoritas kekuasaan atau suatu kepercayaan Kedua : Metode consensum hominum Metode ini menggunakan pendekatan berdasarkan persetujuan masyarakat luas atau sekelompok manusia yang terlibat dalam pengkajian suatu masalah, segala sesuatu yang diyakini bijak secara etik dapat diterima dimasukkan dalam keyakinan Ketiga : Metode intuisi ( self evidence ) Metode ini terbatas hanya orang yang mempunyai intuisi tajam Keempat : Metode argumen atau sokratik LIMA MASALAH DASAR ETIKA KEPERAWATAN 1. Kuantitas VS Kualitas hidup Contoh seorang ibu meminta perawat melepas slang infus pada anaknya yang telah koma selama 8 hari 2. Kebebasan VS penanganan dan pencegahan bahaya 3. Berkata jujur VS berkata bohong 4. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah,agama, politik, ekonomi dan ideologi Terapi ilmiah VS terapi tidak Ilmiah Masalah Etik yang berhubungan dengan praktik keperawatan 1. Evaluasi diri Evaluasi diri mempunyai hubungan dengan pengembangan karier, aspek hukum dan pendidikan berkelanjutan. Tujuan evaluasi diri perawat dapat mengetahui kelemahan, kekurangan dan kelebihannya sehingga dapat melindungi klien dari pemberian pelayanan yang buruk 2. Evaluasi Kelompok Evaluasi kelompok dapat dilakukan melalui evaluasi formal dan informal, evaluasi informal dapat dilakukan dengan cara saling mengamati perilaku sesama rekan waktu melakukan kegiatan Evaluasi Formal dapat meliputi konferensi , wawancara dengan klien/staf, observasi langsung pada klien dan audit keperawatan berdasarkan catatan klien 3. Menghadapi asuhan keperawatan yang buruk

description

artikel

Transcript of etika keperawatan

• Etika Keperawatan II• Oleh• M. Bakri PA• Masalah etika moral dalam pelayanan keperawatan• Perawat penting memahami metode pendekatan masalah etik.• Ladd,j dikutip McColeskey 1990 menyatakan ada empat metode dalam pendekatan masalah etik.• Pertama :• Metode Otoritas• Metode ini berasal dari otoritas kekuasaan atau suatu kepercayaan• Kedua : Metode consensum hominum• Metode ini menggunakan pendekatan berdasarkan persetujuan masyarakat luas atau sekelompok

manusia yang terlibat dalam pengkajian suatu masalah, segala sesuatu yang diyakini bijak secara etik dapat diterima dimasukkan dalam keyakinan

• Ketiga : Metode intuisi ( self evidence )• Metode ini terbatas hanya orang yang mempunyai intuisi tajam• Keempat : Metode argumen atau sokratik• LIMA MASALAH DASAR ETIKA KEPERAWATAN• 1. Kuantitas VS Kualitas hidup• Contoh seorang ibu meminta perawat melepas slang infus pada anaknya yang telah koma selama

8 hari• 2. Kebebasan VS penanganan dan pencegahan bahaya• 3. Berkata jujur VS berkata bohong• 4. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah,agama, politik, ekonomi

dan ideologi• Terapi ilmiah VS terapi tidak Ilmiah• Masalah Etik yang berhubungan dengan praktik keperawatan• 1. Evaluasi diri• Evaluasi diri mempunyai hubungan dengan pengembangan karier, aspek hukum dan pendidikan

berkelanjutan.• Tujuan evaluasi diri perawat dapat mengetahui kelemahan, kekurangan dan kelebihannya

sehingga dapat melindungi klien dari pemberian pelayanan yang buruk• 2. Evaluasi Kelompok• Evaluasi kelompok dapat dilakukan melalui evaluasi formal dan informal, evaluasi informal

dapat dilakukan dengan cara saling mengamati perilaku sesama rekan waktu melakukan kegiatan• Evaluasi Formal dapat meliputi konferensi , wawancara dengan klien/staf, observasi langsung

pada klien dan audit keperawatan berdasarkan catatan klien• 3. Menghadapi asuhan keperawatan yang buruk• Jika perawat menemukan masalah keperawatan yang buruk pada klien maka ad beberapa tahap

untuk menyelesaikan.• Elis dan Harley ( 1980) menyatakan ada tiga tahap penyelesaian yaitu :• Tahap I : Mengumpulkan informasi yang lengkap dan sah, jangan membuat keputusan

berdasarkan gosip, umpatan atau satu sisi keadaan.• Tahap II : Mengetahui sistim kekuasaan dan tanggungjawabtempat kerja• Tahap III: Membawa masalah kesuatu forum di lingkungan kerja nya• 4. Masalah Peran formal dan aktual• Peran perawat terutama didaerah ferifer/pedesaan menjadi kabur antara peran pemberian asuhan

keperawatan dan peran memberi pengobatan• Pelayanan pemberian pengobatan secara hukum tidak dilindungi akan tetapi perawat harus

melakukan pertolongan pada pasien karena tidak ada tenaga medis• Hubungan Perawat dengan teman sejawat

• Perawat harus dapat bekerja sama dengan teman sesama perawat dalam menjalankan tugasnya dalam bentuk saling menghargai dan tenggang rasa dan perawat senior dapat mebimbing angota profesi yang baru

• Perawat dapat saling membimbing, menasehati, menghormati dan mengingatkan bila ada anggota lain yang melakukan kesalahan/kekeliruan

• Perawat mempunyai toleransi yang tinggi terhadap anggota profesi tidak terpengruh hasutan atau gosip yang dapat menimbulkan saling membenci dan curiga

• Perawat yang mempunyai keahlian pada suatu bidang dapat disebarluaskan kepada anggota profesi tanpa pamrih

• Hubungan Perawat - Klien• Terdapat rasa saling percaya antara perawat dan klien• Perawat memahami hak klien termasuk hak privasinya• Perawat memahami keberadaan klien• Perawat bertanggungjawab dan bertanggung gugat atas segala resiko yang mungkin timbul

selama memberi asuhan keperawatan• Perawat berusaha menghindari konflik nilai pribadi perawat dengan klien• Hubungan perawat dengan profesi lain• Perawat lebih bersifat mothernalistic sedang kedokteran lebih bersifat pathernalistic dan sering

timbul konflik• Untuk mencegah konflik :• Uraian tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang jelas• Komunikasi vertikal dan horizontal• Adanya mekanisme penyelesaian masalah• Keterbukaan• Lanjutan…..• Keadilan• Pengamatan atau pemantauan hubungan kerja• Keikutsertaan semua elemen pelayanan dalam pengambilan keputusan• Bimbingan dan desiminasi serta sosialisasi aturan, ilmu dan perkembangan pelayanan yang

digunakan di RS.• PEMBUATAN KEPUTUSAN SECARA ETIS• Teori dasar pembuatan keputusan• Teori etik digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara prinsip dan aturan• Secara garis besar pembuatan keputusan secara etik diklasifikasikan menjadi teori teleologi dan

deontologi• Teori etik Teleologi/ Utilitarianisme• Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena berdasarlan akibat yang

dihasilkan atau konsekuensi yang terjadi, pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang maksimal dan ketidakbaikan minimal bagi manusia ( Kelly, 1987 )

• Teori teleologi dapat dibedakan menjadi 2 :• Act utilitarianisme, bersifat terbatas tidak melibatkan aturan umum berupaya menjelaskan pada

situasi tertentu dengan pertimbangan tindakan apa yang dapat memberikan kebaikan sebanyak-banyaknya dan ketidakbaikan sekecil-kecilnya.

• Contoh : Bayi lahir cacat lebih baik diizinkan meninggal daripada menjadi beban masyarakat

• Rule utilitarianisme, berprinsip bahwa manfaat atau nilai suatu tindakan bergantung sejauh mana tindakan tersebut memberikan kebaikan atau kebahagiaan kepada manusia.

• Teori etik Deontologi• Menurut Kant, benar atau salah bukan ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuaensi suatu

tindakan melainkan oleh nilai moralnya, sebagai penentu apakah suatu tindakan benar secara moral atau tidak

• Contoh tindakan abortus yang didasarkan ancaman jiwa ibunya (boleh/tidak) • Teori deontologi dikembangkan menjadi lima prinsip penting ( Fry 1991 ) yaitu :• 1. Beneficence ( kemurahan hati ), Tanggungjawab melakukan kebaikan yang menguntunkan

klien dan menghindari perbuatan yang merugikan klien, sulit dilakukan oleh perawat• Contoh Perawat tidak melakukan transfusi darah karena klen menolak karena kepercayaanya.• Untuk membuat keputusan perlu klarifikasi nilai menurut Megan( 1989) ada tiga tahapan dalam

klarifikasi nilai :1. Menghargai

• a. Menjunjung dan menghargai keyakinan dan perilaku seseorang• b. Menegaskan didepan umum bila diperlukan

2. Memilih• c. Memilih berbagai alternatif• d. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya• e. Memilih secara bebas

3. Bertindak• f. bertindak• g. Bertindak sesuai dengan pola, konsistensi dan repetisi( mengulang sesuai dengan keputusan

yang telah disepakati )• Prinsip lainya adalah :• Justice ( Keadilan )• Otonomi• Veracity ( Kejujuran )• Fidelity ( Ketaatan )• Penjelasan lihat topik sebelumnya• Kerangka pembuatan keputusan etik• Terdapat beberapa unsur dalam pembuatan keputusan etik• Kerangka pembuatan keputusan• Tahapan pembuatan keputusan etik •••••••••••••••••••••••

ETIKA KEPERAWATAN• Oleh :• M. BAKRI PA• Masalah Etika Keperawatan Di Indonesia• 1. Dasar- dasar moral makin memudar• 2. Semakin rapuhnya dasar dan sendi Agama yang selama ini dijadikan sendi moral dalam

berbangsa dan bernegara• 3. Perkembangan Iptek menyebabkan berubahnya perilaku mengagungkan Ilmu dan tehnologi

untuk menguasai orang lain• 4. Dokter dan perawat tidak mungkin menguasai semua ilmu untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan maka diperlukan spesialisasi alat yang dapat melupakan manusia sebagai mahluk bio, psiko, sosial dan spiritual

• 5. Perkembangan globalisasi persaingan menjual jasa pelayanan• 6. Berbagai kemajuan dan perkembangan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayananan

kesehatan akibat kesadaran masyarakat akan hak, tingkat kesejahteraan masyarakat yang meningkat, kesenjangan ekonomi yang semakin melebar serta berkembangnya tehnologi informasi sehingga pasien lebih tahu dari petugas kesehatan

• 7. Perubahan pada tenaga perawat menyebabkan persaingan antar tenaga perawat dan masuknya perawat asing atau lulusan dan perawat yang pernah belajar atau bekerja diluar negeri

• 8. Berkembangnya asuransi kesehatan menyebabkan hubungan pasien dan tenaga kesehatan bergeser dari human relation kearah hubungan bisnis

• 9. Meningkatnya masyarakat memanfaatkan jasa hukum• Review• Kepercayaan : Keyakinan bahwa suatu ide adalah benar• Nilai : Kualitas dari suatu kejadian yang membuatnya berguna untuk dihargai• Perilaku : Suatu disposisi atau cara, kegiatan, perasaan atau pikiran yang terbiasa• Konsep : Pemberitahuan umum yang menunjang suatu pengertian dari suatu fenomena• Prinsip : Kenyataan dasar atau peraturan dasar• Teori : Susunan yang terorganisir dari prinsipyang berhubungan untuk menjelaskan sebagian

aspek kenyataan• Prinsip Moral dalam memberikan pelayanan pada pasien

1. Prinsip Otonomi, merupakan hak individu untuk mengatur kegiatan mereka menurut alasan dan tujuan mereka sendiri

• Pasien diberikan tiga type otonomi yaitu :• a. otonomi bertindak, merupakan hak pasien untuk meninggalkan rumah sakit, menggunakan baju

yang bukan tujuan pelayanan dst• b. Otonomi memilih pelayanan yang diinginkan• c. Otonomi yang efektif berhubungan dengan menyusun tujuan, metode, dan prioritas yang

efektif dari pelayanan yang diinginkan• 2. Prinsip Kebebasan• Pasien mengalami keterbatasan kebebasan karena kondisinya, perilaku pasien banyak dipengaruhi

oleh faktor sosial, heriditas dan psikologinya, oleh sebab itu perawat harus mampu menjelaskan secara tegas bahwa pada prinsipnya setiap orang mempunyai keinginan untuk bebas akan tetapi seseorang dibatasi kebebasanya karena suatu kondisi.

• 3. Prinsip Kebenaran• Kebenaran dalam memberikan informasi merupakan yang paling berat dan paling sulit dilakukan

oleh perawat, bagai makan buah “ simalakama “ karena informasi yang benar bisa jadi berita buruk bagi pasien atau menakutkan, selain itu pengertian pengobatan sangat bervariasi dari pasien.

• Tujuan perawatan adalah memberi kesejahteraan hidup pada pasien, bagaimana bila mendapatkan informasi yang benar pasien menjadi tertekan dan mengalami depresi ??

• Menurut Ellin ( 1991 ), Perawat kesehatan mempunyai kewajiban mutlak untuk tidak berbohong pada pasien tetapi dibolehkan untuk menipu ( kebohongan kecil ) terhadap masalah pernyataan atau kegiatan dimana tujuan kebohongan agar pasien mempunyai kesimpulan yang salah,dan kegagalan memberi informasi pada pasien.

• Kebohongan : Pernyataan secara langsung untuk membuat informasi yang salah• Penipuan : suatu perwujudan kepercayaan dari informasi yang salah• 4. Prinsip Keadilan• Prinsip keadilan :• Orang yang sama dan relevan secara moral harus diperlakukan sama dan orang yang berbeda

dalam aspek yang relevan secara moral harus dilakukan secara berbeda.• Beberapa prinsip keadilan 1. Setiap orang harus menerima pembagian yang sama

2. Jumlah yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan3. Jumlah yang diberikan sesuai dengan besar/kecilnya permasalahan dan nilai keberhasilanya4.Jumlah yang diberikan mempunyai dampak nilai dalam masyarakat5. Jumlah yang diberikan sesuai dengan perubahan kondisi

• 5. Prinsip Tidak Membahayakan• Prinsip pelayanan tidak menyebabkan kecelakaan atau bertambah parahnya pasien setelah

mendapatkan tindakan yang dilakukan tanpa mengetahui akibat yang timbul• Perilaku membahayakan dapat bersifat fisik, sosial atau emosional• 6. Prinsip Kebaikan• Childress membedakan dua prinsip kebaikan:• 1. Memberikan keuntungan yang mendukung kesejahteraan orang lain• 2. Menyeimbangkan hal yang menguntungkan dan membahayakan dari perubahan yang

dilakukan orang lain• 7. Prinsip Kesetiaan:• Seseorang melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan penuh kepercayaan. Kesetiaan

penting bagi perawat karena harapan seorang pasien untuk sembuh sangat bergantung bagaimana perawat bersikap dan memberikan perhatianya.

• 8. Prinsip Kerahasiaan :• Prinsip kerahasiaan mewajibkan bahwa pemberi pelayanan harus menghargai seorang pasien

sesuai dengan perjanjian hukum, peraturan dan moralitas• KONFLIK NILAI• Nilai sering berasal dari latar belakang budaya, suku bangsa, agama, tradisi sosial dan keluarga• Nilai merupakan suatu sistim membentuk perilaku yang bertujuan• Perawat melaksanakan pekerjaan sudah memiliki nilai profesi tersendiri dan pasien juga

mempunyai nilai tersendiri• Watson membuat empat garis besar nilai dalam memberikan asuhan keperawatan yakni :

1. Komitmen yang kuat terhadap pelayanan, pelayanan keperawatan bersifat humanis, mempunyai sifat caring dengan tujuan memberi kontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan orang.

• Lanjutan….2. Percaya akan martabat dan makna setiap orang, melakuakan tindakan tanpa memandang latarbelakang dari pasien3. Komitmen terhadap pendidikan, selalu meningkatkan pengetahuan dari jalur formal maupun informal4. Otonomi, mengembangkan fungsi mandiri.

• Pengambilan keputusan Etik Keperawatan• Alogaritma keputusan etik perawat Catalano 1997 :• Pertanyaan dibawah ini dapat membantu perawat menentukan siapa yang memiliki masalah :• Untuk siapa keputusan dibuat ?• Siapa yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan , mengapa ?

• Kriteria pa yang akan akan digunakan mengambil keputusan ( sosial,ekonomi, psikologi dll) siapa yang mengambil keputusan.

• Persetujuan semacam apa yang diperlukan subyek.• Kewajiban perawat dalam pengambilan keputusan etik• Maksimalkan kesejahteraan klien• Menyeimbangkan antara kebutuhan otonomi klien dan tanggungjawab anggota keluarga untuk

kesejahteraan klien• Mendukung dan meningkatkan sistim dukungankeluarga• Melaksanakan kebijakan rumah sakit• Melindungi kesejahteraan klien lain• Melindungi standar perawatan perawat itu sendiri• Terima kasih

lanjutan PRINSIP PERBUATAN YANG BBENAR DAN SALAH , SERTA PRINSIP MORALITAS KARENA ETIKA MEMP TANGGUNG JAWAB MORAL.ETIKA MERUPAKAN CABANG ILMU FILSAFAT YANG OBYEKNYA ADL PRILAKU MANUSIA, TERMASUL ILMU DASAR, O/ ETIKA DISEBUT PULA FILSAFAT MORALETIKA ADL ILMU YG MEMPEDOMANI KEPUTUSAN MANUSIA TTG PERILAKU. lanjutan ETIKA : PERATURAN/ NORMA YG DPT DIGUNAKAN SBG ACUAN BAGI PERILAKU SESEORANG BERKAITAN DNG TINDAKAN BAIK DAN BURUK DAN MERUPAKAN SUATU KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB MORAL ( NILA ISWATI, ETIKA KEP, MI JAKARTA 2001).ETIKA MERUPAKAN CARA ATAU ATURAN YANG SOPAN DAN SANTUN DALAM BERHUBUNGAN SOSIAL. Lanjutan ETIKA KEP; SEPERANGKAT TATANAN TINGKAH LAKU AGAR PERAWAT DPT BERHUBUNGAN DILINGK KLIEN, KELUARGA DAN MASYARAKAT SCR BAIK. ETIKA SOSIAL, MENURUT ARISTOTELES MEMBERIKAN BATASAN : BAGAIMANA SEHARUSNYA (DAS SOLLEN) TINGKAH LAKU MANS DALAM HUB. SESAMA MANUSIA/ DALAM KEHIDUPAN SOSIALNYA. Lanjutan ETIKA ADL; ILMU TTG KESUSILAAN ,YANG MENENTUKAN BAG PATUTNYA MANS HIDUP DALAM MASYARAKAT, APA YG BAIK DAN APA YG BURUK.( DIKLAT KEP. )ETIKA ADAT: SESUATU YG DIKENAL, DIKETAHUI DAN DIULANG-ULANG SERTA MENJADI NKEBIASAAN DALM MASYARAKAT, BERUPA KATA-KATA ATAU MACAM MACAM BENTUK PERBUATAN. Lanjutan ETIKA :ILMU YG MEMPELAJARI NILAI MORAL ,YG MENJADI PRINSIP DAN MENJADI NKODE TINDAKAN YG EDIAL.ETIKA ADL ILMU TTG KESUSILAAN YG MENGATUR BAG SEPATUTNYA MANS HIDUP DI DLM MASYARAKAT YG MELIBATKAN ATURAN / PRINSIP YG MENENTUKAN TINGKAH LAKU YG BENAR. ETIKA PROF KEP TINJAUAN SIKAP & PERILAKU PROFETIKA PROFS MENGATUR HUBUNGAN Lanjutan ETIKAADALAH:

1) ATURAN ATURAN /PRINSIP PRINSIP YG MENENTUKAN TINGKAH LAKU YG BENAR MENYANGKUT BAIK DAN BURUK SERTA KUWAJIBAN DAN BERTANGGUNG JAWAB MORAL.

2) ATURAN AGAK MIRIP DG HUKUM /UNDANG UNDANG DIMANA TERKAIT DG ATURAN ATURAN, TINGKAH LAKU, YG MEMPUNYAI PRINSIP PRINSIP NYG MELANDASI SEHUBUNGAN DG BENAR ATAU SALAH DAN PERATURAN PERATURAN MORALITAS.

Lanjutan 3) ETIKA DIRANCANG U/ MELINDUNGI HAK HAK MANUSIA.4) Etika bagian dari budaya masy yg ada disetiap masy sejak jaman yunani .5) DLM SISTEM YAN KES : etika adl kerakteristik profesi dan dlm kep etika merupakan standart kegiatan perawatan yg melindungi perawat dan pasien. Lanjutan ETIKA PROFESI KEP:

1) MENGENAL DAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR MORAL DLM PRAKT KEP.2) MEMBENTUK STRATEGI/ CARA DAN MENGANALISIS MASALAH MORAL YG

TERJADI DALAM PRAKT KEP.3) MENGHUBUNGKAN PRINSIP MORAL/ PELAJARAN YG BAIK DAN DPT

DIPERTANGGUNG JAWABKAN PADA DIRI, KELUARGA, MASY DAN KPD TUHANG YME SESUAI DG KEPERCAYAANNYA.

lanjutan MORAL; DARI BHS LATIN BERARTI “ADAT DAN KEBIASAAN” MORAL: ADL PERILAKU YANG DIHARAPKANOLEH MASY YG MERUPAKAN “ STANDART PERILAKU” DAN “NILAI – NILAI” YG HRS DIPERHATIKAN BILA SESEORANG MENJADI ANGGOTA MASY.MORAL: PERILAKU MAN DG MENGGUNAKAN ETIKA DAN DIPERTANGGUNG JAWABKAN DIHADAPAN TUHAN YME. lanjutan ETIKET : MERUPAKAN CARA YANG SOPAN DAN SANTUN DALAM BERHUBUNGAN SOSIAL.ETIKET PROFEBSIONAL : MERUPAKAN PERILAKU YG DIHARAPKAN BAGI SETIAP ANGGOTA PROFESI U/ BERTINDAK DG KAPASITAS PROFESIONALNYA.ETIKET: ATAU DISEBUT “ ADAT” MERUPAKAN SESUATU YG DIKENAL , DIKETAHUI,DIULANG, SERTA MENJADI SUATU KEBIASAAN DIDALAM SUATU MASYARAKAT, BAIK BERUPA KATA KATA ATAU SUATU BENTUK PERBUATAN YG NYATA. Lanjutan 2) ETIKET HANYA BERLAKU DALAM PERGAULAN , BILA TIDAK ADA ORANG LAIN YANG HADIR ATAU TIDAK ADA SAKSI MATA , MAKA ETIKET TIDAK BERLAKU , ETIKA BERLAKU TETAP WALAUPUN TIDAK ADA SAKSI HADIR.3) ETIKET BERSIFAT RELATIF YANG DIANGGAP TIDAK SOPAN DALAM SATU KEBUDAYAAN, DAPAT PULA DIANGGAP SOPAN DALAM KEBUDAYAAN LAIN. lanjutan ETIKA BERSIFAT ABSOLUT, MISAL: “ JANGAN MENCURI” “ JANGAN MEMBUNUH” JANGAN BERBOHONG” “ ADALAH PRINSIP PRINSIP ETIKA YANG TIDAK BISA DITAWAR TAWAR LAGI.4.ETIKET HANYA DIPANDANG DARI SEGI LAHIRIYAH BELAKA TETAPI ETIKA MENYANGKUT MANUSIA DARI SEGI DALAM.FILSAFAT MORALKEYAKINAN KEPADA TUHAN DARI MANUSIA UNTUK MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERILAKUNYA BERDASARKAN KEPUTUSAN YANG TELAH DIBUAT SESUAI DENGAN KEYAKINAN TENTANG KEBENARAN DAN KEBAIKAN KEPUTUSAN TSB.KEDUDUKAN KODE ETIK DALAM PROF KEPERAWATAN

Etka merupakan kode perilaku yng memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertenu. Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang bennar. Etika berhubungan dengan peraturan untukperbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip

benar dan salah, serta prinsip moralitas.Terdapat tiga aliran tentang etika, diantaranya:

1. Aliran Etika Deskriptif. Aliran ini memberi gambaran dan penjelasan bagaimana manusia harus berprilaku dengan lingkungannya atau dengan masyarakat. Misal;adat kebiasaan, anggapan2, tentang baik dan buruk, atau hal hal yang baleh atau dilarang.Etika diskriptif mempelajari moralitas yg ada pada individu2 dan kebudayaan atau sub cultur tertentu. Lanjutan

Etika diskriptif hanya melukiskan atau memberi gambaran tidak penilaian terhadap perilaku etika tertentu. Contoh etika diskriptif dapat mempelajari pandangan moral orang Uni Soviet, misalnya mengapa mereka begitu permisif terhadap pengguguran kandungan sedangkan mereka dalam hal lain seperti pornografi mereka sangat ketat, dengan demikian orang hanya ingin mengetahui perilaku orang Soviet tidak menilai pengguguran / pornografi sebagai msalah moral.2. A liran ETIKA NORMATIF Etika normatif bagian terpenting dari etika. Seseorang dalam etika normatif akan terlibat langsung dan memberikan penilaian tentang perilaku manusia. Etika normatif meninggalkan sikap netral itu dan mendasarkan pendiriannya atas norma dan ia berani bertanya apakah norma itu benar atau salah. Etika normatif itu tidak diskriptif tetapi preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan tetapi menentukan benar tidaknya tingkah laku atau anggapan moral. Secara singkat etika normatif bertujuan merumuskan prinsip prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek. Ada 2 bagian etika normatif; 1). Etika Umum : tema tema umum mencakup; apa itu norma etis, mengapa norma moral mengikat kita, apa hubungannya tanggung jawab dengan kebebasan manusia,apa yang dimaksud hak dan kwajiban, dan bagaimana hubunganya dengan satu dengan lainnya. 2)Etika khusus: brusaha menerap prinsip prinsip etika umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus dengan menggunakan logika. Dalam etika khusus premis normatif dikaitkan dengan permis faktual untuk sampai padakesimpulan etis yang bersifat normatif, etika khusus disebut juga etika terapan (applied ethics) Frankena membagai etika normatif menjadi: 1). Deontological etika sebagai tolok ukur perilaku yang berfokus pada formalitas, misal; tugas dan kwajiban yang dilakukan oleh manusia. 2). Teleogikal etik sebagai pedoman perilaku yang berfokus pada penggunaannya, bagaimana manusia menggunakan kode perilaku tsb.HUBUNGAN FILSAFAT, ETIKA DAN MORALHATI NURANI Hati nurani sebagai fenomena moral : ada 3 contoh, sebelumnya perlu dipahami bahwa pengalaman hati nurani merupakan jalan masuk yang tepat untuk studi etika. Tiga contoh dimaksud diantaranya ; 1) Seorang hakim menjatuhkan vonis merupakan momentum yang sangat penting,pada suatu saat ia akan menjatuhkan vonis pada seorang terdakwah dan ia tahu persis bahawa ia bersalah. Tetapi sebelum menjatuhkan vonis keluaraga terdakwa datang dengan memberikan sesuatu supaya kel nya bebas dari jerat hukum. Akirnya terdakwa tersebut dibebaskan dari segala tuntutan hukum, yang tejadi sekarang mereka tidak merasa bahagia dalam kehidupan keluarganya. 2. Thomas grissom adl seorang ahli fisika yang bekerja dilaboratorium ,ia tidak menyadari bahwa kegiatan beliau se-hari2 dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Bom nuklir. Setelah menyadari akibat yg ditimbulkan ia minta keluar dari lab. Tsb, walaupun pendapatan sehari-hari jauh dibanding sebagai dosen biasa. 3. Pada cerita Bhagawan Gita terjadi konflik batin. Dalam sebuah kereta berkuda Arjuna menuju medan perang kresna sbg saisnya. Tapi setibanya di tempat ia melihat sanak saudara, guru-gurunya dan sahabat2nya berada diantara tentara, melihat kondisi seperti ini tidak tega hatinya untuk melanjutkan perang. Akirnya jatuhlah panah saktinya dan ia berucap “ saya tidak akan perang, Kresna”Kesadaran dan Hatinurani

• Hatinurani merupakan penghayatan tentang baik dan buruk berhubungan dengan tingkah laku kongkrit.

• Manusia yang tidak mengikuti hatinurani berarti menghacurkan integritas pribadi dan mengkhianati martabat terdalam manusia.

• Perbedaan pengenalan dan kesadaran; kita bisamengenal bila kita melihat, mendengar,atau merasa sesuatu, tetapi binatangpun mampu mengenal tetapi hanya menusia yang memiliki kesadaran, artinya mengenal akan dirinya sendiri

Hati nurani retrospektif dan pr0spektif. hati nurani retrospektif memberi penilaian yang terjadi pada masa yang lampau, contoh : mencela atau memuji perbuatan seseorang yang sudah lewat baik yang negatif maupun positif. Kalau hati nurani menuduh negatif kita menjadi gelisah dan sebaliknya.Hati nurani porspektif melihat kemasa depan dan menilai perbuatan perbuatan kita yang akan datang.Hatinurani model ini banyak mengajak m3elakukan sesuatu yang banyak mengatakan “ jangan” atau melarang untuk melakukan sesuatu Hatinurani bersifat personal dan adipersonal. Artinya , selalu berkaitan dengan pribadi bersangkutan, hatinurani model ini akan tampak dalam ucapan. Hati nurani banyak di pengaruhi oleh kepribadian,hati nurani berkembang bersama dengan kepribadian seseorang. Hati nuranihanya memberi penilaian pada dirinya sendiri tdk pada orang lain, kalau ada pnilaian bersifat kelompok, itu hanyalah kiasan belaka. Hati nurani sebagai norma moral yg subyektif. =Dalam filsafat ada keyakinan bhw ma nusia tdk dpt dipisahkn kdalam pelbagai fungsi dan daya,ttp dlm kesatuan manu sia dapat dibedakan dari pelbagai fungsi ttp tdk boleh dipisahkan. =Hati nurani secara kusus harus dikait kandengan rasio.Karena hatinurani memberi penilaian atau putusan ( judgement).KONSEP NILAI sampai sekarang belum ada batasan yang jelas tentang nilai hanya disebutkan dalam bentuk contoh, namun demikian ada ada beberapa pengertia:

1. Nilai merupakan sesuatu yg menarik bagi kita, sesuatu yg kita cari,sesuatu yg menyenangkan, sesuatu yg disukai dan dinginkan, singkatnya sesuatu yg baik.

2. Hans jonas; mengatakan nilai adalah ,,the addressee of ayes” sesuatu yg yg ditujukan dengan dng “ ya “

3. Nilai itu sesuatu yg kita “iya kan” atau kita aminkan.4. Nilai memiliki konotasi positif dan sebaliknya sesuatu yg kita jauhi itu “ non nilai “ atau disvalue.

Nilai merupakan suatu yang pribadi dan merupakan suatu :

1. Nilai membentuk dasar prilaku seseorang.2. Nilai nyata dr seseorag diperlihatkan melalui pola prilaku yg konsisten.3. Nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.4. Nilai merupakan komponen intelektual dan emosi awal dr seseorang, secara intelektual diyakini

ttg suatu nilai serta memegang teguh dan mempertahankan. Nilai nilai yg dpt diperlukan oleh perawat / Bidan :

1. Kejujuran. 2. lemah lembut.3. Ketepatan setiap 4.M3enghaegai orang lain. tindakan. Falsafah seseorang untuk mengintegrasikan nilai adala: Spiritual, profesional, sosial dan estetika yg dpt menghasikan suatu kode atau peraturan.

Menghargai privasi adl dasar nilai etis untuk keperawatan. Mahasiswabelajar membiasakan diri “menjadi sensitif thdp perasaan perasaan pasien dan memahami kebutuhan.METODA MEMPELAJARIN NILAIMenurut tiori klarifikasi nilai nilai: Keyakinan atau sikapdapat menjadi nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi 7 kriteria :

1. Menjunjung dan menghargai keyakinan dan prilaku seseorang.2. Menegaskannya di depan umum, apabila cocok.3. Memilih dari berbagai alternative.4. Memilih setelah mempertimbangkan konskwensinya.5. Memilih secara bebas.6. Bertindak.7. Bertindak dengan pola konsistensi.

Keyakinan 1. Keyakinan adl sesuatu yg diterima sebagai kebenaran melalui pertimbangan dan kemungkinan

yang berdasar kenyataan.2. Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kognitif.3. Tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yang berjalan dari generasi ke generasi.

SIKAPSikap adl: Suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yg ditunjukkan kpd orang, obyek, kondisi atau situasi. Baik secara tradisional maupun nilai atau keyakinan , sikap dapat diajarkan melalui : 1). Memberi contoh, tauladan atau modelperan. 2). Membujuk atau meyakinkan. 3). Mengajarkan melalui bahasa. 4). Pilihan terbatas. 5).menetapkan melalui peraturan peraturan. 6). Mempertimbangkan dengan suara hati. 1.Memberi contoh, keteladanan atau model: Individu belajar melalui seperangkat contoh melalui perilaku orang lain yg diterimanya. Contoh : -Anak mencontoh perilaku guru atau dosennya. -Muda mudi mencontoh perilaku orang orang melalui TV, Radio, Bioskop dsb. 2.Memmbujuk atau meyakinkan mempunyai dasar kognitif dan tdk terkait dengan aspek emosional (Persuasi ) Contoh : Perawat meyakinkan pasien untuk mncuci tangan walaupun dia tidak menghendaki, karena pasien tidak memiliki nilai kebersihan, dsb. 3. Mengajar melalui Budaya dan Agama: Budaya dan agama mempengaruhi perilaku seseorang tanpa pilihan, setiap individu dapat menerima keyakinan tsb. Contoh: Mahasiswa diajarkan dirumah bahawa memakai tata rias adalah berdosa dan ia tidak diberi pilihan dirumah atau di sekolah. Belakangan ia melihat pilihan lain, lalu ia memutuskan untuk tidak menggunakan tata rias pada saat ia pulang di rumah karena takut di marahi orang tua. Namun diluar rumah ia menentukan sendiri pilihannya. Ini sebagai bukti bahwa pendidikan dirumah tidak menjadi sistem nilai bagi bersangkutan, tetapi ia menggunakan pilihan lain. 4. Pilihan terbatas : Perilaku seseorang di kontro dng membatasi pilihanseseorang dng tdk mempunyai pilihana secara terbatas.

Contoh : Seorang anak diperbolehkan keluar rumah sebelum pukul 21.00 hrs sdh pulang ke rumah. Maka anak dihadapkan dua pilihan yg dpt mengontrol perilakunya yaitu pulang tepat waktu atau melanggar ketentuan. 5. Menetapkan peraturan peraturan: Peraturan peraturan akan ketentuan di gunakan untuk mengontrol perilaku seseorang. 6. Mempertimbangkan dengan suara hati (hati nurani): Org sering mempelajari seperangkat norma perilaku yg dianggap benar. Kegagalan untuk mengikuti norma (hati nurani) dapat mengakibatkan timbulnya perasaan bersalah C0ntoh : Seorang ibu melarang anaknya pergi karena perasaan kawatir. Bila anak tesebut melanggar keinginan ibunya maa akan timbul perasaan bersalah SIFAT SIFAT NILAI (VALUE )

1. BERFUNGSI SBG ALAT UNTUK MENILAI / MEMANDANG DILEMA YG SEMPIT MAUPUN YG LUAS

2. VALUE SESEORANG BERSIFAT UNIK WALAUPUN MUNGKIN ADA KESAMAAN DENGAN ORANG LAIN.

3. DENGAN MENYADARI VALUENYA SENDIRI, SETIAP PETUGAS AKAN MENGERTI TERHADAP TUGAS YG DIBERIKAN KEPADANYA OLEH INSTITUSI DIMANA IA BEKERJA.

4. VALUE YG DIMILIKI PETUGAS ATAU PROFESI TERTENTU MERUPAKAN PEMANTULAN VALUE PRIBADINYA. BAGAIMANA PANDANGAN PRIBADI TERHADAP SESUATUYG AKAN MEWARNAI PANDANGAN TERHADAP TUGAS DAN PROFESINYA

Azas- Azas Etik Profesi Keperawatan 1. Azas otonomi :

merupakan bentuk kebenaran dalam bertindak seseorang mengambil keputusan sesuai dng rencana yg ditentukan sendiri. Kendati demikian kita tetap hrs menghayati otonomi dlm kontek komunitas dan tanggung jawab moral lain yg kita miliki 2. Azas Tidak Merugikan ( Nonmaleficence ):Prinsip azas ini secara tehnis tdk mencelakakan orang lain. Salah satu yg paling tradisional etik kedokteran “ PRIMUM NON - NOCERE” = jangan merugikan ini suatu dasar prinsip Hipokrates. Kalau kita tdk dapat berbuat pada org lain, setidaknya tdk merugikan orang lain 3. Azas Berbuat Baik ( Beneficience ):Azas ini merupakan segi positif dari prinsip “ tidak merugikan “. Kwajiban untuk berbuat baik, kita hrs membantu org lain, tanpa menimbulkan resiko pada diri kita sendiri, disini perlu pertimbangan yg matang dan bijak mengenai resiko dan manfaat if 4. Azas keadilan ( Justice )Keadilan adalah pembagian manfaat dan beban menurut standar yang adil. Keadilan dibedakan atas dua tipe dasar , diantaranya keadilan komparatif dan keadilan non komparatif.Keadilan komparatif adl: apa yg dirima individu/ kelompok ditentukan dengan membandingkan dng orang/ kelompok lain. Keadilan non komparatif adl : menentukan keadilan berdasar pada standart tdk tergantung pada tuntutan orang lain.TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK Menurut Shannon (1987) terdapat beberapa metode dalam pengambilan keputusan etik, diantaranya:

1. Etik deontologis 2. Etik konsekuensialisme.3. Etik hak,

4. Etik intuisionalisme. 1. Etik Deontologis Deon, dalam bhs Yunani beranti “ keharusan , kewajiban atas prinsip”. Etik deontologis adl metode pengambilan keputusan yang dimulai dari pertanyaan “apa yang harus saya lakukan” atau “atau” apa yang menjadi kuwajiban saya” Menurut pandangan ini, pendkatan etik yang tepat adalah mengikuti prinsip-prinsip dan tdak peduli dengan konsekuensinya.Manfaat yang paling besar adl : Kejelasandan kepastian dari titik tolaknya.Kelemahanya adl: deontologi tdk peka terhadap konsekuensi – konsekuensi tindakannya, karena hanya berfokus pada kwajiban tanpa melihat beberapa aspek penting tentang suatu permsalahan. Pada dasarnya etik adl bagian dari filsafat merupakan sistem nilai, berkaitan dengan hal tersebut terdapat 2 pandangan :

1) Pandangan absolut: melihat kehidupan manusia sbg satu kesatuan yg sempurna dan yg mutlak sifatnya sejak awal pembuahan (konsepsi). Pandangan absulut sistem etik yg berorientasi pada kwajiban ( deontologi ).

2) Pandangan proses: yg melihat kehidupan manusia sbg proses yg menekankan perkembangan status sbg “ person” yg berkaitan dg viabilitas dalam kualitas hidup manusia. Pandangan ini melahirkan sistem etik berorientasi pd konsekuensi atau akibat ( dalam Koeswadji, 1996)

2.Etik Konsekuensialisme. Metoda ini berusaha untuk meramalkan apa yang terjadi, jika kita bertindak dengan pelbagai cara yg berbeda dan membandingkan hasilnya satu dengan yang lain. Apa yg bersifat moral dan moralitas suatu perbuatan ditentukan melalui proses evaluatif. “ Etik situasi” merupakan bentuk konsekuensialisme yang dikenal paling umum. Konsekuensialisme menandaskan: tidak cukup melakukan yang baik, seharusnya mengetahui perbuatan yang paling baik diantara perbuatan yang baik. Yang dianggap Etik : adl konsekuensi yang membawa paling banyak hal yang menguntungkan, melebihi segala hal yang merugikan/ yang mengakibatkan kebaikan yang besar bagi jumlah terbesar.Manfaat metode ini : diperhatikannya dampak aktual sebuah keputusan tertentu Permasalahan dr teori ini : tidak adanya standar untuk mengukur hasil satu terhadap yang lainnya. 3. Etik Hak Teori ini memecahkan dilema moral dengan terlebih dulu menetukan hak dan tuntutan moral, kemudian dilema ini dipecahkan dengan dg berpegang pada hirarki hak-hak.Dalam hal hak dapat dibedakan beberapa macam hak, ada 2 macam hak :

1) Hak moral: didasarkan atas suatu alasan etik, dan tidak tergantung pada jaminan yang diberikan oleh lembaga apapun.

2) Hak legal: adl hak yg dirumuskan oleh peraturan hukum, baik undang-undang maupun aturan yg lain

Permasalahan yg paling sulit dipecahkan adl : dalam teori ini adl menentukan siapa yg bisa menjadi sebagai subyek hak dan atas dasar apa ? 4. Intuisionalisme.Intuisionalisme memecahkan dilema-dilema etik dengan berpijak pada intuisi (conscience ) yaitu mengetahui secara langsung apakah sesuatu itu baik atau buruk. Seorang intuisionis mendasarkan keputusanya atas dasar perasaan moralnya, bukan berdasarkan situasi, kewajiban, atau hak. Kadang kita mengalami sesuatu situasi hanya dapat mengatakan “ saya melakukan hal itu karena saya tahu bahwa hal itu baik” dengan demikian argumentasi moral selesei.Penggunaan metoda intuisi moral itu dapat memberikan keteguhan hati yang besar.POLA HUB KERJA PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK PROFESIONAL

Dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional, seorang perawat harus dapat bekerja sama dengan semua pihak berkaitan dengan tugasnya untuk memberikan layanan baik individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat. 1. Hubungan Kerja Perawat dengan Pasie/klien. Pasien/ klien menjadi focus pelayanan asuhan keperawatan yg diberikan oleh perawat sbg salah satu komponen tenaga kesehatan. Lanjutan Dasar hubungan antara perawat dan pasien adalah saling menguntungkan ( mutualy humanity). Perawat mempunyai hak dan kuwajiban untuk melaksanakan asuhan keperawatan dengan pendekatan Bio-Psiko-Sosial- Speritual sesuai dengan kebutuhan pasien. Hubungan baik perawat dengan pasien/ klien akan terjadi , bila :

1. Adanya saling percaya antara perawat dengan klien. Lanjutan 2. Perawat memahami akan hak-hak klien serta melindunginya, terutama hak menjaga privasi klien.3. Perawat hrs peka terhadap perubahan yang terjadi pada pribadi klien yang disebabkan karena sakit yang dideritanya.4. Perawat harus memahami keberadaan pasien shg dpt bersikap sabar dengan tetap mempertimbengkan nilai moral dan etika. lanjutan 5. bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala resiko selama klien dalam perawatan.6. Perawat berusaha menghindari konflik antara nilai- nilai pribadi klien/ pasien dengan cara membina hubungan baik dengan keluarga, pasien teman sejawat, dokter dsb.Contoh : ada seorang kel bepergian antara Ibu dan Ayah terjadi kecelakaan , ayah meninggal , Ibu tdak sadarkan diri, kesokan harinya sang Ibu bertanya “ bag suaminya dan dimana ?”…………Bag sikap seorang perawat profesional ? 2. hubungan kerja perawat / Bidan dengan teman sejawat Perawat dalam menjalankan tugas profesinya dapat bekerjasama dengan teman sejawat dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kepada kliennya. Dalam menjalankan tugasnya sesama perawat harus saling menghormati dan saling menghargai serta memiliki tenggang rasa yang tinggi agar tidak terjebak saling mencurigai diantara teman sejawat. Tunjukkan selalu sikap memupuk rasa persaudaraan dengan silih asuh, silih asih, dan silih asah. 1. silih asuh, artinya sesama perawat dapat saling membimbing, manasehati, menghormati dan saling mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan. 2. silih asih, artinya sesama perawat saling menghargai satu sama lain, saling kasih mengasihi sesama profesi, saling bertenggang rasa serta memiliki tolerannsi yang tinggi dan tdk mudah dihasut. 3.silih asah, artinya perawat yang lebih tahu dalam hal ilmu pengetahuan, dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat tanpa pamrih apapun. Lanjutan:contoh : Amir Amd.Kep seorang perawat baru di suatu RS , di bagian tempat kerja bekerja amir terdapat seorang perawat lulusan SPK yang memiliki pengalaman 25 th bekerja kebetulan sebagai Kepala bagian keperawatan. Setiap saat perawat Amir dipanggil Direktur untuk diajak diskusi tentang perbaikan pelayanan keperawata di RS tersebut, kondisi ini membuat perawat kepala bagian merasa tdk nyaman. Dalam keadaan seperti ini perawat Amir harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan perawat senior sebagai atasannya, untuk perawat senior tidak perlu memiliki perasaan yang tdk nyaman karena dengan bekal 25 tahun bekerja memiliki modal pengalaman yang jauh lebih berharga. 3. Hubungan Kerja Perawat dengan profesi Lain Dalam melaksanakan tugasnya perawat tidak mampu bekerja sendiri tanpa berkolaborasi dengan profesi lain, seperti : dokter, bidan, nutrisien, tenaga laboratorium, apotiker, tenaga ronggen, dsb. Setiap tenaga kesehatan memiliki tugas dan tanggung jwab sendiri-sendiri, mereka bekerja sesuai dengan kode etik masing- masing, baik buruknya pelayanan yang diberikan dari masing-masing kategori tenaga

tersebut tergantung dari tingkat ketaatan mereka terhadap kode etik masing – masing. Oleh karenanya setiap tenaga kesehatan dituntut harus saling menghargai, tenggangrasa serta berusaha menjaga hubungan kerja sama dengan baik untuk menghindari konflik etik Lanjutan: Contoh : Perawat Amira lulusan Fak. Ilmu Keperawatan yang ditugaskan di ruang ICU dia seorang perawat yang cerdas trampil, disiplin dan jujur dan ia sangat dipercaya memberikan layanan , Perawat Amira bekerja bersama dr, Syaiful, pada suatu saat dr syaiful tidak dapat masuk dinas dan memberi pesan kepada perawat Amira bila terjadi apa-apa bisa hubungi lewat telepon dan kemudian yang mengerjakan perawat Amira , memang perawat Amira mampu mengerjakannya . Tetapi masalahnya keduanya memang terdapat perbedaan dalam tugas masing- masing antara perawat dan dokter. Maka dengan kondisi demikian perawat Amira harus menyampaikan hal tersebut kepada rekan kerjanya, sebab kalau tidak akan terjadi konflik etis dalam bekeja.Dalam menyampoaikan permasalahan tersebut harus berhati-hati supaya tidak terrjadi ketersingungan sehingga menjadikan ketidak harmonisan dalam bekerja 4. Hub Kerja Perawat Dengan Institusi Tempat Bekerja seorang perawat yang baru lulus baik dr akademi maupun dari fakultas berkeinginan cepat mendapatkan tempat bekerja, tetapi karena adanya gap antara jumlah lulusan dan tempat bekarja, maka kecocokan tempat bekerja diabaikan yang penting bekerja lebih dulu, baru kemudian kecocokan tempat bekerja. Namun berangkat dr masalah tersebut bekerja tdk akan bekerja secara maksimal karena tdk ada kecocockan, sehingga mempengaruhi motivasi bekerja. Efek yang terjadi adalah karena tidak ada motivasi dalam bekerja, maka akan mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan kepada klien menjadi terabaikan, serta dapat menimbulkan konflik nilai antaran perawat dengan tempat bekerja Bila terjadi penumpukan konflik nilai maka berakibat:

1. Buruknya komunikasi antara perawat dengan institusi.2. Timbulnya sifat masa bodoh terhadap tugas.3. Menurunkan kinerja.

Untuk menjaga hubungan baik antara pekerja/ perawat dengan institusi ,sebaiknya :1. Perlu ditanamkan bahwa bekerja itu tdk sekedar pelu uang tetapi hrs ihlas, dan hati.2. Bekerja itu ibadah oleh karenanya perlu tanggung jawab untuk memperoleh pemenuhan

kebutuhan lahir & batin 3. Tidak semua keinginan perawat itu dpt terpenuhi sesuai dengan nilai yang ia miliki.4. Upayakan memperkeci konflik nilai dalam bekerja, deengan menyesuaikan dengan lingkungan

kerja.5. Bekerja sama yang baik dan memberikan kepercayaan kepada pemberi kebijakan/institusi tepat

bekerja , bahwa pelayanan keperawatan itu dinamis sesuai dengan perubahan IPTEK Contoh: Ardi adalah seorang perawat lulusan S1 keperawatan, sejak dibangku kuliah Ardi selalu mendapat peringkat terbaik di kelasnya, ia rajin, jujur, aktif, memiliki kreatifitas di atas rata- rata teman sekelasnya. Setelah lulus ia ingin cepat mendapat pekerjaan sesuai dengan profesinya dan kemampuanya setidak- tidakny mendapatkan Job/ tugas sesuai dengan kapasitas kemampuanya, cita-citanya akhirnya terkabul diterima sebagai CPNS disuatu RS dan ditempatkan di ruang keperawatan sebagai staf, sedangkan atasannya seorang lulusan D 3 lima tahun yang lalu. Dengan kondisi seperti ini lama-lama timbul konflik nilai antaran bawahan dan atasanya , untuk hari-hari pertama tdk ada masalah lama-lama hubungan mereka tidak seiring sejalan, akhirnya ia menghadap kepada kepala keperawatan , namun tdk mendapat perhatian, malah Ardi diminta menyesuaikan dengan aturan yg sdh berjalan. Lama-lama akhirnya lambat laun bekerjanya makin menurun dan ada kesan malas dan putus asa. Sehingg a antara cita- cita dan kenyataan di lapangan tidak sesuai, akibatnya terjadi konflik nilai antara cita-cita dan kenyataan dilapangan.

a) haruskah Ardi mempertahankan pekerjaannya dengan adanya konflik yg berkepanjangan ini ?b) Apakah Ardi perlu membicarakan masalah ini kepada Direktur?

c) Apakah Ardi perlu mengundurkan diri dari pekerjaan? untuk memecahkan masalah di atas Ardi hrs berfikir scr jernih agar dpt mengambil keputusan dng tepat. Lanjutan Contoh: Erik perawat poli klinik Umum suatu pagi menerima pasien dengan batuk darah yg terus menerus, karena melihat kondisi pasien perawat Erik langsung memberiksn pelayanan. Apa yg dilakukan perawat Erik ini telah menyalahi peraturan yg diberlakukan di RS tersebut, karena sebelum pasien membayar tdk boleh dilayani dulu. Dlm hal ini Erik telah mengalami masalah:

1) Pasien hrs segera ditolong, tdk membedakan status ekonomi.2) Kebijakan RS tdk boleh menerima pasien sebelum membayar uang muka.a) Hrskah Erik menolong lebih dulu, baru menjelaskan bahwa klien tdk mampu membayar RS ?b) Siapkah Erik dipersalahkan oleh pihak RS karena melanggar kebijakan ?

NEGLIGENCE (KELALAIAN) Menurut : Keeton (1984)Kelalaian Adalah melakukan sesuatu yg ditetapkan oleh aturan atau hukum guna melindungi org lain yg bertentangan dg tindakan-2 yg tidak beralasan dan berisiko melakukan kesalahan Menurut : Hanafiah dan Amir (1999)KelalaianAdalah sikap yg kurang hati-2 yaitu tidak melakukan sesuatu yg seharusnya seseorang lakukan dg sikap hati-2 dan wajar atau sebaliknya melakukan sesuatu dg sikap hati-2 tetapi tidak melakukannya dlm situasi tertentuMenurut : Guwandi (1994) Kelalaian Adalah kegagalan untuk bersifat hati-2 yg pada umumnya wajar dilakukan oleh seorang dg hati-2, dlm keadaan tsb itu merupakan suatu tindakan seorang yg hati-2 dan wajar tidak akan melakukan di dlm keadaan yg sama atau kegagalan untuk melakukan apa org lain dg hati-2 yg wajar justru akan melakukan di dlm keadaan yg sama Dari pengertian diatas Kelalaian dapat bersifat :

1. Ketidak sengajaan2. Kurang hati-hati3. Kurang teliti4. Acuh tak acuh, sembrono5. Tidak peduli terhadap kepentingan org lain

terima kasih

MALPRAKIK- Secara harfiah mal mempunyai arti salah sedankan praktik mempunyai arti pelaksanaan atau

tindakan- Arti mal praktik (drs. Cst kansil sh) adalah praktik buruk atau kesalahan dalam tindakan profesi

Drs zulkifli muchtar- Malpraktik profesi kedokteran adalah setiap kesalahan yang diperbuat oleh dokter karena

melakukan suatu pekerjaan dibawah standart yang sebenarnya secara rata rata dan masuk akal.- Kesalahan dri sudut pandang etica disebut ethical malpractice- Ksalahan dari sudut hokum disebut yuridical malpractice- Tidak setiap ethical malpractice merupakan yuridical malpractice akan tetapi semua bentuk

yuridical malpractice pasti merupakan ethical malpractice- Medical berarti medis/medic/kesehatan

- Medical malpractice adalah kesalaha dalam melaksanakan profesi tenaga kesehatan yang meliputi dokter, perawat , bidan dsb.

- Dari beberapa kepustakaan dapat ditemukan beberapa pengertian mengenai kesalahan praktik kedokteran, yaitu

1. Setiap kesalahan professional yang dibuat oleh dokter karena pada waktu melakukan pekerjaan profesinya tidak memeriksa, tidak menilai, tidak berbuat atau meninggalkan hal-hal yang akan diperiksa, dinilai, diperbuat atau dilakukan oleh para dokter pada umumnya dalam situasi yang sama.

2. setiap kesalahan yang diperbuat oleh dokter karena melakukan pekerjaan kedokteran dibawah standart yang sebenarnya secara rata rata dan masuk akal, dapat dilakukan dokter dalam situasi yang sama.3. setiap kesalahan professional yang diperbuat oleh seseorang dokter yang didalamnya termasuk kesalahan karena perbuatan perbuatan yang tidak masuk akal serta kesalahan karena ketrampilan yang kurang dalam menyelenggarakan kewajiban atau kepercayaan professional yang dimilik.- dipandang dari sisi hokum malpraktik dapat terjadi karena tindakan kesalahan professional disebabkan kesengajaan dan kesalahan- kelalaian berarti lali dalam melakukan tindakan yang sebenarnya dilakukan , selama ini:1. kelalian dalam memberitahu pasien tentang resiko pengobatan, misl efek samping dari penyinaran radiasi sinar X.2. kelalaian dalam memonitor keadaan pasien3. kelalaian dalam mengecek tingkat alergi pasien terhadap obat tertentu, karena tidak semua pasien cocok dengan semua jenis obat4. kelalaian dalam memberikan instruksi/ pesan.- pertanggung jawaban secara yuridis tidak bertentangan dengan hokum, apabila dipenuhi syarat syarat:Tindakan yang harus dilakukan:

1. Berdasarkan pada indikasi medis2. Menurut ilmunya3. Persetujuan pasien/ keluarganya

Guwandi : terdapat malpraktik , apabila:1. Ada tindakan/sikap dokter yang:

a. Berentangan dengan etika atau moralb. Bertentangan dengan hokumc. Bertentangan dengan standart profesi medic (SPM)d. Kurang pengetahuan atau ketinggalan ilmu pada bidangnya yang berlaku umum.

2. Leenen; tediri dari beberapa unsure utama1. Bekerja dengan teliti, hati hati dan seksama2. Sesuai dengan ukuran medis3. Sesuai dengan kemampuan rata-rata disbanding dengan dokter dari katagori keahlian medic

yang sama4. Dalam situasi yang sebanding5. Dengan sarana dan upaya yang memenuhi perbandingan wajar dibandingkan dengan tujuan

konkret tindak medic tsb.Perbedaan kelalaian (negligence) dengan kesalahan (eror)

- Kelalaian : unsure utama tidak berhati hati, tidak peduli , tidak tahu- Kesalahan (error) ; unsure utamanya adalah kekeliruan , missal seharusnya dikerjakan A tapi

yang dilaksanakan B.Menurut hokum perdata, hubungan dokter – pasien dapat terjadi karena:

1. Berdasarkan peranjian (IUS cntractu)2. Berdasarkan hokum (ius delicto)

Berdasrkan prinsip“ barangsiapa merugika orang lain harus memberikan ganti rugi”

Ada perbedaan penting antara tidak pidana biasa dengan tindak pidana medic

Tindak pidana biasa yang terutama diperhatikan adalah GEVLOQ (akibatnya)Tindak pidana medic yang penting bukan akibatna tetapi causanya (penyebabnya)Barangsiapa yang melakukan kelalaian harus bertanggung jawab atas akibat yang ditimbulkannyaPasal 1336 KUHP“ setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian/kurang hati hatinya”

Pasal 1367 KUHP perdata“ seorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang orang yang menjadi tanggunganya atau disebabkan oleh barang barang yang dibawa pengawasannya”