Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

download Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

of 112

description

etika

Transcript of Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    1/112

    1

    Oleh :Buntaram

    DIKLAT TEKNIS LANJUTAN II

    PUSDIKLAT MIGAS

    ETIKA

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    2/112

    [email protected] 2

    Halo!!!

    Selamat Datang Para

    Peserta Diklat

    T.Terstruktur

    Lanjutan II

    KESDM

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    3/112

    [email protected] 3

    Name : BuntaramPlace/ Date was Born: Cepu, September 29th, 1953Occupation : Supervissior KPRI Migas;

    Board of Welder Assosiation Indonesia for Central of Java

    Office Address : Jl. Pemuda 73 Cepu, Phone No.0296 421058 Fax 0296 4212070Home Adres : Jl. Dumai 118 Nglajo Cepu.HP /Phone : 08156596643, 0296 422517.E-mail : [email protected];[email protected] : - Lecture at AKAMIGAS

    - Supervisor of Utility

    - Officer of Training- Assessor & Master Assessor of Competance- Training Implemmentatios- Board of KPRI Migas- MR of Business in YKWM- Widyaiswara. Pusdiklat Migas

    Education : Post graduate

    Akamigas UtilitiesBachelor IKIP Economic CooperativeS1 IKIP Education of BusinessS2 HRD Management

    Family : 1-3

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    4/112

    [email protected] 44

    BAGIAN I.

    PENDAHULUAN

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    5/112

    5

    Deskripsi Singkat

    Mata Diklat Etika ini memberikanpenjelasan tentang penerapan etikaorganisasi, etika kepemimpinan danmanajemen, etika disiplin PNS , etika

    birokrasi dan etika pelayanan publik

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    6/112

    6

    TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM(KOMPETENSI DASAR)

    Setelah mengikuti Pembelajaran Peserta

    diharapkan mampu mensintesa aspek dandampak kegagalan dan keberhasilanpenerapan etika dalam KESDM

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    7/112

    7

    TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS(INDIKATOR KEBERHASILAN)

    Setelah mengikuti Pembelajaran Peserta diharapkanmampu menjelaskan aspek dan dampak kegagalan

    dan keberhasilan penerapan : Etika dalam berorganisasi, kepemimpinan dan manajemen Etika disiplin PNS Etika birokrasi dalam penyelenggaraan Negara Etika dalam pelayanan Publik

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    8/112

    E. MANFAAT ETIKA

    Dalam kegiatan hubungan interaksi antara

    personil satu dengan yang lainnya baik pada

    organsasi formal maupun non formal (pergaulan)

    agar terjadi tata hubungan yang harmonis

    serasi dan mencapai tujuan sesuai yangdimaksudkan dibutuhkan etika yang menjadi

    kesepakatan dan kelaziman norma yang dianut

    kedua belah pihak.

    Agar peserta dalam melaksanakan tugaspekerjaannya diinstansinya tidak terkendala oleh

    masalah etika, maka mata diklat ini disampaikan

    dalam diklat Teknis lanjutan II

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    9/112

    9

    Pokok Bahasan danSub Pokok bahasan

    (Ruang Lingkup Pembelajaran)

    Konsep Etika

    Etika dalam berorganisasi, kepemimpinan danmanajemenEtika disiplin PNSEtika birokrasi dalam penyelenggaraan NegaraEtika dalam pelayanan Publik

    Penerapan Norma-norma dan EtikaSanksi terhadap Pelanggaran Etika

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    10/112

    [email protected]

    10

    BAB II

    KONSEP PENGERTIAN ETIKA

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    11/112

    11

    ETIKA >< MORAL

    Wah.. Rp

    Rp 40 M

    Apa makna gambar ini

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    12/112

    PENGERTIAN PERTAMA ETIKA

    Etika sering dibandingkan dengan moral

    Etika berasal dari kata Yunani ethos = adat

    istiadat atau kebiasaan. Moral berasal dari kata Latin mos = adat

    istiadat atau kebiasaan.

    Pengertian pertama etika sama denganmoral yaitu sistem nilai tentang bagaimanamanusia harus hidup dengan baik dalamsebuah adat kebiasaan yang terwujud

    dalam pola perilaku yang diwariskan.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    13/112

    PENGERTIAN KEDUA ETIKA

    Etika berbeda dengan moral karena (memiliki)cakupan yang lebih luas.

    (Etika): Filsafat moral atau ilmu yangmembahas dan mengkaji nilai dan norma yangdiberikan oleh moralitas dan etika.

    (Etika): Refleksi kritis dan rasional mengenai:

    Nilai dan norma yang menyangkut bagaimanamanusia harus hidup baik sebagai manusia

    Masalah-masalah kehidupan manusia denganmendasarkan diri pada nilai dan norma-normamoral yang umum diterima.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    14/112

    PENGERTIAN KEDUA ETIKA

    Etika membutuhkan evaluasi kritis atassemua situasi yang terkait.

    Etika menjadi ilmu yang interdisiplin. Bahasa Nietzsche: etika sebagai ilmu

    menghimbau orang untuk memiliki

    moralitas tuandan bukan moralitashamba.

    Etika bermaksud membantu manusiauntuk bertindak secara bebastetapi

    dapat dipertanggungjawabkan.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    15/112

    TIGA NORMA UMUM

    Norma sopan santun/etiket (tidak tertulis)

    Mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia.

    Norma hukum (tertulis)

    Norma yang dituntut keberlakuannya secara tegasoleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscayamemberi keselamatan dan kesejahteraan manusiadalam kehidupan bermasyarakat.

    Norma moral (ada lisan maupun tertulis)Aturan mengenai sikap dan perilaku manusiasebagai manusia

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    16/112

    PERBEDAANNORMA HUKUM VS NORMA MORAL

    Keduanya bila dilanggar ada: Sanksi

    atau hukuman Norma Moral: Tidak ditetapkan atau

    diubah oleh keputusan penguasa

    tertentu Norma Moral: selalu menyangkut

    sebuah perasaan khusus tertentu

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    17/112

    17

    ETIKA : MERUPAKAN NILAI-NILAI PERILAKU YANGDITUNJUKKAN OLEH SESEORANG ATAUORGANISASI TERTENTU DALAM INTERAKSINYADENGAN LINGKUNGAN

    MORAL: DIARTIKAN SEBAGAI SEMANGAT ATAU

    DORONGAN BATHIN DALAM DIRI SESEORANGUNTUK MELAKUKAN ATAU TIDAK MELAKUKANSESUATU

    Pengertian ..

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    18/112

    ETIKA :Nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau

    sekelompok orang dalam mengatur sikap, tindakanataupun ucapannya

    NILAI :Mencakup perangkat hal-hal yang dapat diterima dan

    hal-hal yang tidak dapat diterima dalam masyarakat.

    Pengertian-pengertian yang yang dihayati seseorang

    mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting,

    apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang

    lebih benar dan kurang benar

    NORMA :Secara harafiah, dapat diartikan ukuran atau patokan

    bagi seseorang untuk berperilaku dalam masyarakat 18

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    19/112

    19

    ETIKA >< MORALITAS

    ETIKA

    Nilai-nilai normatif atau pola

    prilaku seseorang ataubadan/lembaga organisasisebagai suatu kelazimanyang dapat diterima umumdalam interaksi denganlingkungannya.

    (Solomon 1987)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    20/112

    20

    MORALITAS

    Nilai-nilai normatif yang menjadi keyakinan dalam diriseseorang atau suatu badan/lembaga

    /organisasi yang menjadi faktor pendorong untukmelakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

    Moralitas seseorang dapat menjadi faktor pendorong

    terbentuknya perilaku yang sesuai dengan etika, tetapinilai-nilai moralitas seseorang mungkin saja

    bertentangan dengan nilai etika yang

    berlaku dalam lingkungannya.

    ETIKA >< MORALITAS

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    21/112

    21

    PRINSIP-PRINSIP ETIKA

    1. Keindahan (Beauty)

    2. Persamaan (Equity)

    3. Kebaikan (Goodness)

    4. Keadilan (Justice)

    5. Kebebasan (Liberty)

    6. Kebenaran (Truth)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    22/112

    DUA TEORI ETIKA :

    1. Etika Deontologi

    2. Etika Teleologi

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    23/112

    ETIKA DEONTOLOGI

    o Berasal dari kata Yunani deon = kewajiban

    Menekankan kewajiban manusia untuk bertindak

    secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan

    dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baikdari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan

    itu sendiri. (ada upaya ybs sebagai latihanmembiasakan, tidak melihat hasil)

    Sangat menekankan motivasi, kemauan baik danwatak yang kuat dari pelaku.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    24/112

    TIGA PRINSIP ETIKA DEONTOLOGI

    Tindakan harus dijalankanberdasarkan kewajiban

    Tergantung pada kemauan baik

    Berdasarkan pada sikap hormat padahukum dan moral universal.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    25/112

    DUA KRITIK THD ETIKA DEONTOLOGI

    Apabila seseorang dihadapkan pada duaperintah atau kewajiban moral dalamsituasi yang sama, tetapi keduanya tidakdapat dilaksanakan sekaligus, bahkan

    meniadakan. Contoh: Petugas Pemilu diperintah untuk tertib administrasi

    sekaligus memotivasi pemilih sebanyak2nya salh satu tugas jadikorban tidak dijalankan

    Akibat dari suatu proses tindakan tidakdapat diabaikan dalam penilaianbaik/buruknya suatu tindakan.

    Contoh: dalam melaksanakan tugas kampanye membabi butadengan semangat walau terjadi kontra produktif

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    26/112

    PEMECAHAN TERHADAP KRITIK W.D Ross

    Prinsip prima facie

    Kita dituntut untuk menemukan kewajiban terbesardalam situasi tersebut dengan mencari Kesieimbanganterbesar dari hal yang baik atas hal yang buruk dalamsituasi tersebut

    Kant

    Dua hukum moral

    Bertindaklah hanya berdasarkan perintah yang kamusendiri kehendaki akan menjadi sebuah hukum universal.

    Bertindaklah sedemikian rupa sehingga anda selalumemperlakukan manusia tidak sebagai alat tetapisebagai tujuan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    27/112

    ETIKA TELEOLOGI

    Pengukuran baik buruk suatu tindakanberdasarkan tujuan yang mau dicapai

    dengan tindakan itu, atau berdasarkanakibat yang ditimbulkan oleh tindakanitu.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    28/112

    DUA ALIRAN TELEOLOGI Egoisme Etis

    Tindakan dari setiap orang pada dasarnyabertujuan untuk mengejar kepentingan

    pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Contoh: saat kampanye caleg berjanji akan mensejahterakanmasyarakat tetapi tersembunyi keinginan sejahtera pribadi

    Utilitarianisme

    Manfaat harus lebih besar dibandingkanbiayanya.

    Contoh: Terkadang dalam rangka menambah kegiatan tetapijustru mengurangi hasil yang dicapai

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    29/112

    [email protected] 29

    29

    BAB III

    ETIKA DALAM BERORGANISASI,

    KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    30/112

    30

    Etika dalam organisasi

    Pola sikap dan perilaku yangdiharapkan dari setiap individu dankelompok anggota organisasi yangsecara keseluruhan membentukbudaya organisasi (organizationalculture) yang sejalan dengan tujuanmaupun filosofi organisasi yangbersangkutan.

    ETIKA DALAM BERORGANISASI,KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    31/112

    31

    Apakah "Etika Dlm berorganisasi" itu?

    Pada pengertian yang paling dasar,etika adalah sistem nilai pribadi yangdigunakan memutuskan apa yangbenar, atau apa yang paling tepat,dalam suatu situasi tertentu;memutuskan apa yang konsisten

    dengan sistem nilai yang ada dalamorganisasi dan diri pribadi.

    ETIKA DALAM BERORGANISASI,

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    32/112

    32

    Apakah "Kepemimpinan yang Etis" itu Kepemimpinan yang etik

    menggabungkan antara pengambilan

    keputusan etik dan perilaku etik; danini tampak dalam konteks individu danorganisasi. Tanggung jawab utamadari seorang pemimpin adalahmembuat keputusan etik danberperilaku secara etik pula, serta

    mengupayakan agar organisasimemahami dan menerapkannyadalam kode-kode etik

    ETIKA DALAM BERORGANISASI, .

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    33/112

    33

    Saran-saran untuk perilaku secara etik

    Bila pemimpin etik memiliki nilai-nilaietika pribadi yang jelas dan nilai-nilaietika organisasi, maka perilaku etikadalah apa yang konsisten sesuaidengan nilai-nilai tersebut. Adabeberapa saran yang diadaptasi dari

    Blanchard dan Peale (1998) berikut ini:

    ETIKA DALAM BERORGANISASI,

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    34/112

    34

    a) berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda(Blanchard dan Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda

    lalui dalam hidup ini; jalan yang memberikan makna dan arti hidupanda.) Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilakuetik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuatperilaku organisasi yang etik.

    b) berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda secara pribadi merasa

    bangga akan perilaku anda. Kepercayaan diri merupakan seperangkatperalatan yang kuat bagi perilaku etik. Bukankah kepercayaan dirimerupakan rasa bangga (pride) yang diramu dengan kerendahan hatisecara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat andaharus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.

    c) berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan andadan diri anda sendiri. Kesabaran, kata Blanchard dan Peale, menolongkita untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangkapanjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-hal yang terjadisecara tiba-tiba.

    ETIKA DALAM BERORGANISASI,

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    35/112

    35

    d) berperilakulah dengan teguh. Ini berarti berperilaku

    secara etik sepanjang waktu, bukan hanya bila kitamerasa nyaman untuk melakukannya. Seorangpemimpin etik, menurut Blanchard dan Peale, memilikiketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapaiapa yang dicita-citakannya.

    e) berperilakulah secara konsisten dengan apa yangbenar-benar penting. Ini berarti anda harus menjagaperspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukanrefleksi dan melihat hal-hal lebh jernih sehingga kitabisa melihat apa yang benar-benar penting untuk

    menuntun perilaku kita sendiri.

    ETIKA DALAM BERORGANISASI,

    Nilai Budaya yang mempengaruhi Budaya

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    36/112

    36

    Tri gatra

    a. Geografi : Orang dipegunungan rumah berjauhanbicaranya kerasb. Demografi: Orang Kota lebih patembayan dp.org

    Desa yang guyupc. Sumberdaya Alam:Yang diam diwilayah sedikit

    tersedia SDA memiliki mental yang kuatdan pantang menyerah

    Panca Gatra:a. Ideologib. Politikc. Ekonomid. Sosial Budayae. Hankam

    Nilai Budaya yang mempengaruhi BudayaBERORGANISASI, (Eksternal)

    Alasan Norma moral dan etika diperlukan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    37/112

    37

    Karena etika berkaitan dengan perilaku manusia. Hal inimenyangkut aplikasi seperangkat nilai luhur dalambertindak bagi sesorang dan organisasi danmenyangkut prinsip yang menjadi landasan bagiperwujudan nilai-nilai tersebut dalam berbagihubungan.

    Agar bisa mengikuti kehidupan sosial yang tertibmanusia memerlukan kesepakatan, pemahaman,prinsip dan ketentuan lain yang menyangkut polaperilaku. Etika memberikan prinsip yang kokohdalam berperilaku sehingga kehidupan berorganisasisemakin bermakna

    Alasan Norma moral dan etika diperlukandalam BERORGANISASI, (Internal)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    38/112

    38

    Dinamika manusia dengans segala konskwensinya baikbersifat norma moral maupun etika perlu dianalisadan dikaji ulang agar tetap relevan dalammemperkaa makna kehidupan seseorang maupun

    organisasi

    Pentingnya etika dalam era modern sekarang ini lebihjelas terlihat bila diingat bahwa etika menunjukkannilai hakiki dari ehidupan sesrang dan organisasi.

    Alasan Norma moral dan etika diperlukandalam BERORGANISASI, (Internal)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    39/112

    39

    1) Kebersamaan

    2) Empati

    3) Kepedulian

    4) Kedewasaan5) Orientasi organisasi

    6) Respect saling hormat

    7) Kebajikan, santun

    8) Integritas, menutamakan kepribadian utuh9) Inovatif

    10) Keunggulan

    11) Keluwesan

    12) kearifan

    Manfaat Norma moral dan etika terhadapORGANISASI,

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    40/112

    PROFESINALISME SDM

    CIRI-CIRI:

    MEMILIKI WAWASAN YANG LUAS DAN DAPAT

    MEMANDANG MASA DEPAN

    MEMILIKI KOMPETENSI DI BIDANGNYA

    MEMILIKI JIWA KOMPETISI/BERSAING

    SECARA JUJUR DAN SPORTIF

    MENJUNJUNG TINGGI ETIKA PROFESI

    SINERGI INTELLIGENT-EMOSIONAL-

    SPIRITUAL QUOTIENT

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    41/112

    BUDAYA ORGANISASI

    Sebagai mekanisme dinamis yang mengarahkanseluruh anggota organisasi membangun masa

    depan yang lebih menjanjikan, a.l.:

    - Berpenampilan (hebat),

    - Bersikap (produkt i f ),

    - Mengambil keputusan (tepat dan benar)

    - Menyelesaikan masalah (secepatnya),

    - Membangun visi (yg smart = specific.

    Measurable, aggressive/attainable,

    realistics/Relevant, Time-Bound/Time-Based

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    42/112

    REKAYASA BUDAYA ORGANISASI

    1.Budaya organisasi dianggap sebagai bagian

    strateji organisasi untuk meraih tujuan

    2.Budaya organisasi terkait erat dengan struktur

    dan strateji organisasi, sehingga dapat mencapaihasil yang maksimal, diperlukan:

    a. Strateji: strateji organisasi mencapai tujuan

    b. Struktur: struktur yang mendukung

    pencapaian tujuan organisasi

    c. Kultur: tindakan yang benar untuk capai tujuan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    43/112

    SIKAP DAN PERILAKU DALAM

    MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI

    1.Menumbuhkan budaya kualitas

    2.Menumbuhkan kesadaran biaya

    3.Menumbuhkan kesadaran tepat waktu

    4.Mengutamakan kepentingan pelanggan

    5.Meningkatkan kemampuan SDM

    6.Memupuk kepedulian terhadap lingkungan

    sekitar

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    44/112

    BUDAYA ORGANISASI AKUNTABILITAS

    1.Menggambarkan prestasi kerja organisasi

    2.Sebagai bagian pertanggungjawaban baik kedalam maupun ke luar

    3.Dibuutuhkan untuk penilaian dan akreditasi oleh

    masyarakat

    4.Sebagai basis kompetensi dalam meraih

    peluang (lokal, regional, dan international)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    45/112

    AKUNTABILITAS PENGUKURAN KINERJA

    1.Perencanaan Stratejik

    2.Menetapkan indikator kinerja

    3.Pengembangan sistem pengumpulan data

    4.Penyempurnaan tingkat bekerhasilan kinerja

    5.Pengintegrasian dengan proses manajemen

    ETIKA K bij k O i i KESDM

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    46/112

    46

    Landasan konstitusional UUD 1945 pasal33 ayat (2), (3) (5)

    Landasn Operasional : UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi pasal 4 ayat (3),

    UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minak dan Gas Bumi, Undang-undang No 27 Tahun 2003 tentan Panas Bumi,

    Undang-undang No 4 Tahun 209 tentang PertambanganMineral dan Batu Bara,

    UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

    ETIKA Kebijakan Organisasi KESDM

    Landasan operacional pengelolaan adalah peraturan perundangan

    dibawah Undang-undang.

    ETIKA DALAM BERORGANISASI

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    47/112

    47

    Kebijakan Utama KESDM terhadapsector Energi dan Sumberdaya Mineral:

    1). Menjamin keamanan pasokan energi.

    2) Melakukan Pengaturan harga energi.

    3) Meningkatkan kesadaran masyarakatuntuk diversifikasi dan konservasi

    energi.

    ETIKA DALAM BERORGANISASI,

    I 2 t h 2008 t t

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    48/112

    48

    Langkah-langkah dan inovasi penghematan energidan air.

    Program dan kegiatan penghematan energi dan air.

    Sosialisasi dan mendorong masyarakat utukmelaksanakan penghematan energi dan air.

    Membentuk gugus tugas dilingkungan masing-masing untuk mengawasi pelaksanaan penghemaanenergi dan air.

    Inpres no. 2 tahun 2008 tentang

    penghematan energi;

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    49/112

    49

    a).kebijakan Domestic Market Obligation(DMO)

    b).Kebijakan untuk Local Content

    c).Kebijakan Nilai Tambah Pertambanan.

    d). Kebijakan untuk Peningkatan Investas

    Kebijakan lain sektor ESDM.

    Strategi:

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    50/112

    50

    Mempertahankan produksi migas

    Pengaturan penggunaan DMO. Pengembangan cadangan strategis migas

    Insentif untuk peningkatan investasi

    Pembangunan Kilang BBM dan Peningkatanpembangunan Jaringan gas

    Peningkatan rasio gasifikasi kebutuhan rumahtangga.

    Peningkatan penggunaan barang dan jasa nasional

    Kualitas SDM Nasional alm kegiatan Usaha Migas

    Peningkatan kualitas Penelitian dan pengembanganbidang migas.

    Strategi:Sub Sektor Migas

    Strategi:

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    51/112

    51

    Memastikan kecukupan penyediaan tenaga listrik

    Mendorong pemanfaatan energi baru danterbarukan (bio fuel)

    Meningkatkan sistem penyaluran tenaga listrikakibat adanya pertumbuhan beban dan

    pembangunan pembangkit baru. Fasilitasi penyelenggaraan investasi dan pendanaan

    infra struktur tenaga listrik

    Pemerintah terus mendorong tarif dasr listrik

    mencapai nilai ekonominya

    St ategSub Sektor Ketenagalistrikan

    Strategi:

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    52/112

    52

    Peningkatan kesadaran masyarakat untuk

    diversifikasi energi Peningkatan kesadaran masyarakat untuk

    konservasi enrgi listrik

    Penyusunan peraturan perundang-undangan

    dibidang listrik dan pemanfaatan energi Peningkatan SDM Nasional dalam kegiatan usaha

    ketenagalistrikan.

    Peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan

    di bidang ketenagalistrikan Mengendalikan bussines PROCESS dan

    meningkatkan pelayanan publik bidang kelistrikan.

    gSub Sektor Ketenagalistrikan

    St t i

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    53/112

    53

    Menjamin Keamanan pasokan batubara dan panasbumi

    Meningkatkan nilai tambah pertambangan

    Meningkatkan investasi pertambanan

    Pengembangan Panas Bumi

    Peningkatan Koalitas penelitian dan pengembangan

    Peningkatan SDM Nasional dlam kegiatan usahamineral

    Mengendalikan Bussines Process dan peningkatanpelayanan publik

    Strategi:Sub Sektor Mineral, Batubara dan panas Bumi.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    54/112

    [email protected] 54

    54

    BAB IV

    ETIKA PNS

    ETIKA PNS

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    55/112

    55

    PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN

    2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

    Bab II Pasal 3

    Kewajiban PNS (17 butir)

    1. mengucapkan sumpahljanji PNS;

    2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;,3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

    Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 NKRI;

    4. menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

    5. melaksanakan tugas kedinasan yang

    dipercayakan kepada PNS dengan penuhpengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

    6. menjunjung tinggi kehormatan negara,Pemerintah, dan martabat PNS;

    7. mengutamakan kepentingan negara daripadakepentingan sendiri, seseorang dan/ataugolongan;

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    56/112

    56

    Kewajiban PNS

    ( lanjutan)

    8. memegang rahasia jabatan yang menurutsifatnya atau menurut perintah harusdirahasiakan;

    9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, danbersemangat untuk kepentingan negara;

    10. melaporkan dengan segera kepadaatasannya apabila mengetahui ada hal yangdapat membahayakan atau merugikannegara atau Pemerintah terutama di bidangkeamanan, keuangan, dan materiil;

    11. masuk kerja dan menaati ketentuan jamkerja;

    12. mencapai sasaran kerja pegawai yangditetapkan;

    13. menggunakan dan memelihara barang-barang

    milik negara dengan sebaik--baiknya

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    57/112

    57

    Kewajiban PNS

    ( lanjutan)

    14. memberikan pelayanan sebaik-baiknyakepada masyarakat;

    15. membimbing bawahan dalammelaksanakan tugas;

    16. memberikan kesempatan kepada bawahanuntuk mengembangkan karier;

    17. menaati peraturan kedinasan yangditetapkan oleh pejabat yang berwenang

    L PNS

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    58/112

    58

    Larangan PNS (14 butir)Bab II Pasal 4

    1. menyalahgunakan wewenang;;

    2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadidan/atau orang lain dengan menggunakan kewenanganorang lain;

    3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuknegara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;

    4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, ataulembaga swadaya masyarakatasing;

    5. memiliki, menjual, membeli, meminjamkan barang-barangbaik bergerak maupun tidak bergerak, surat berharga miliknegara secara tidak syah;

    6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, temansejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun diluarlingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan

    pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsungatau tidak langsung merugikan negara;

    L PNS

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    59/112

    59

    Larangan PNS (14 butir)8. memberi atau menyanggupi akan memberi

    sesuatu kepada siapapun baik secara langsung

    atau tidak langsung dan dengan dalih apapununtuk diangkat dalam jabatan;

    9. menerima hadiah atau suatu pemberian apa sajadari siapapun juga yang berhubungan dengan

    jabatan dan/atau pekerjaannya;

    10. bertindak sewenang-wenang terhadapbawahannya;

    11. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukansuatu tindakan yang dapat menghalangi ataumempersulit salah satu pihak yang dilayani

    sehingga mengakibatkan kerugian bagi yangdiayani;

    12. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

    L PNS

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    60/112

    60

    Larangan PNS (14 butir)13. memberikan dukungan kepada calon

    Presiden/Wakil Presiden, Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau DewanPerwakilan Rakyat Daerah dengan cara:

    a. membuat keputusan dan/atau tindakan yangmenguntungkan atau merugikan salah satu

    pasangan calon selama masa kampanye;b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada

    keberpihakan terhadap pasangan calonyang menjadi peserta pemilu sebelum, selama,dan sesudah masa kampanye meliputi

    pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,atau pemberian barang kepada PNS dalamlingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,dan masyarakat

    L PNS

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    61/112

    61

    Larangan PNS (14 butir)14. memberikan dukungan kepada calon anggota

    Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala

    Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan caramemberikan surat dukungan disertai foto kopiKartu Tanda Penduduk atau Surat KeteranganTanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undanan dan;

    15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerahdan wakil Kepala Daerah, dengan cara:a) terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon

    Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;

    b) menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalamkegiatan kampanye

    c) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkanatau merugikan salah satu pasangan calon selama masskampanye; dan/atau

    d) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakanterhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNSdalam Iingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, danmasyarakat.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    62/112

    62

    KODE

    ETIKPNS

    PENGERTIANNorma-norma sebagai pedoman sikap,

    tingkah laku dan perbuatan PNS yang

    diharapkan dan dipertangung jawabkandalam melaksanakan tugas pengabdiannya kepada bangsa, negara danmasyarakat dan tugas-tugas kedinasan,organisasinya serta pergaulan hidupsehari-hari sesama PNS dan individu-

    individu di dalam masyarakat

    HUBUNGAN PNS DENGAN :

    Tuhan YMENegara

    Pemerintah

    Masyarakat

    Diri sendiri

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    63/112

    63

    KODE

    ETIKPNS

    PERATURAN PEMERINTAHREPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 42 TAHUN 2004TENTANG

    PEMBINAAN JIWA KORPS DANKODE ETIK

    PEGAWAI NEGRI SIPIL

    Pembinaan jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil

    dimaksudkan untuk meningkatkan perjuangan,pengabdian, kesetiaan, dan ketaatan Pegawai Negeri

    Sipil kepada Negara kesatuan dan Pemerintah

    Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar 1945.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    64/112

    64

    Tujuan Pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil

    (Ps 3):

    a. membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan

    kesatuan secara kekeluargaan guna mewujudkan kerja sama

    dan semangat pengabdian kepada masyarakat serta

    meningkatkan kemempuan, dan keteladanan PNSl.

    b. Mendorong etos kerja Pegawai Negeri sipil untukmewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang bermutu tinggi dan

    sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur

    Negara, dan abdi masyarakat.

    c. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, danwawasan kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat

    menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara

    Kesatuan Republik Indonesia.

    Cakupan Ruang lingkup pembinaan jiwa korpsPNS

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    65/112

    65

    Cakupan Ruang lingkup pembinaan jiwa korpsPNS

    (Ps.4):

    a. peningkatan etos kerja dalam rangka mendukungproduktifitas kerja dan profesionalitas Pegawai negri Sipil;

    b. partisipasi dalam penyusunan kebijaksanaan Pemerintah

    yang terkait dengan Pegawai Negeri Sipil;

    c. peningkatan kerja sama antar Pegawai Negeri Sipil untukmemelihara dan memupuk kesetiakawanan dalam rangka

    meningkatkan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil;

    d. perlindungan terhadap hak-hak, sipil atau kepentingan

    Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankankepentingan rakyat, bangsa, dan Negara.

    Etika terhadap diri sendiri meliputi : (Ps 11)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    66/112

    66

    Etika terhadap diri sendiri meliputi : (Ps.11)

    a. jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang

    tidak benar;b. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;

    c. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok

    maupun golongan;

    d. berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,

    kemampuan, ketrampilan, dan sikap;

    e. memiliki daya juang yang tinggi;

    f. memelihara kesehatan rohani dan jasmani;

    g. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;

    h. berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.

    Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil: (Ps12)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    67/112

    67

    Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil: (Ps12)a. saling menghormati sesama warga negara yang memeluk

    agama /ke percayaan yang berlainan;

    b. memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesamaPegawai Negeri Sipil;

    c. saling menghormati antara teman sejawat baik secara

    vertikal maupun horizontal dalam suatu unit kerja,

    instansi, maupun antar instansi;

    d. menghargai perbedaan pendapat;e. menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Negeri

    Sipil;

    f. menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama

    Pegawai Negeri Sipil;g. berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik

    Indonesia yang menjamin terwujudnya solidaritas dan

    soliditas semua Pegawai Negeri Sipil dalam

    memperjuangkan hak-haknya.

    SANGSI PELANGGARANETIKA (P 15)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    68/112

    68

    (1) Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode

    Etik dikenakan sanksi moral;(2) Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh

    Pejabat Pembina Kepegawaian;

    (3) Sanksi moral sebagaimana berupa :

    a. pernyataan secara tertutup; atau

    b. pernyataan secara terbuka.

    (4) Dalam pemberian sanksi moral harus disebutkan jenis

    pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pegawai

    Negeri Sipil.

    (5) Pejabat Pembina) dapat mendelegasikan wewenangnyasebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada pejabat

    lain dilingkungannya sekurang-kurangnya pejabat

    struktural eselon IV.

    SANGSI PELANGGARANETIKA (Ps. 15)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    69/112

    69

    Sangsi Administratif (Pasal 16)

    Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran kode etikselain dikenakan sanksi moral sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 15 ayat (3), dapat dikenakan tindakan

    administratif sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan, atas rekomendasi Majelis Kode Etik.

    Majelis Kode Etik (Pasal 17)..

    (1) Untuk menegakkan kode etik, pada setiap instansidibentuk Mejelis Kode Etik.

    (2) Pembentukan Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud

    dalam ayat (1) ditetapkan oleh Pejabat Pembina

    Kepegawaian yang bersangkutan.

    1O PRINSIP MORAL

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    70/112

    70

    1O PRINSIP MORAL

    APARAT

    1. IMAN DAN TAQWA DIHAYATI

    2. TUA DIHORMATI

    3. MUDA DISAYANGI

    4. SESAMA DIHARGAI

    5. RAKYAT DILAYANI

    6. TUGAS DITEKUNI

    7. TAK MAMPU DISANTUNI

    8. LEMAH DILINDUNGI

    9. BENCANA DITANGULANGI

    10. KELUARGA DICINTAI

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    71/112

    71

    ETIKA PNS(PELAKSANAAN TUGAS DAN

    PERTANGGUNGJAWABAN ETIK PNS)

    Setiap PNS harus memahami dan melaksanakantugas dengan sebaik-baiknya, menjunjung tinggiketidakberpihakan terhadap semua golongan,masyarakat, individu serta diskriminatif dalammemberikan pelayanan

    Setiap PNS harus menunjukkan akuntabilitasnya

    dengan mempertanggung jawabkan seluruhpelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanyabaik kepada bangsa dan negara maupunmasyarakat melalui pimpinan atau atasan langsung.

    PELANGGARAN

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    72/112

    72

    PELANGGARANKODE ETIK

    Pelanggaran Kode Etik adalahperbuatan tercela

    Dikenakan sanksi moralberupa sanksi organisatorisatau rekomendasi

    Dikenakan sanksi berupateguran tertulis dan ataupemberhentian sementaraatau tetap dari keanggotaanPNS

    Rekomendasi berupa masukankepada instansi terkait ttgtindakan yang dapatdilakukan kepada PNS

    SelingkuhEnalnya sakklenteng

    sakitnya sakrendeng

    TINDAKAN PENYIMPANGAN ETIKA PROFESI

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    73/112

    TINDAKAN PENYIMPANGAN ETIKA PROFESI

    Ketidakjujuran

    Perilaku yang buruk

    Mengabaikan hukum

    Favoritisme dalammenafsirkan hukum

    Perlakuan yang tidakadil terhadap pegawai

    Inefesien bruto

    Menutup-nutupikesalahan

    Gagal menunjukaninisiatif

    Penyebab :

    Faktor internal :

    ~kepribadian seseorang (niat,

    kemauan, dorongan untukmelakukan penyimpangan)

    ~ rendahnya sikap mental,dangkalnya keimanan dankeagmaannya.

    Faktor eksternal :~ lemahnya aturan, lemahnya

    lembaga kontrol, lembagakerja yang memberi peluanguntuk melakukanpenyimpangan

    73

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    74/112

    MOTIVASI PENYIMPANGAN ETIKA PROFESI

    1. ITIKAD tidak BAIK

    2. KETIDAKTAHUAN AKAN HUKUM, KODE ETIK, DAN

    KEBIJAKAN PROSEDUR

    3. KESERAKAHAN

    4. KEWENANGAN DAN KEKUASAAN

    5. PERSAHABATAN

    6. KEUNTUNGAN PRIBADI DAN KELUARGA

    7. KEBODOHAN

    8. IKUT ARUS9. MENGIKUTI PERINTAH

    10. JAMINAN KESELAMATAN

    74

    KODE ETIK

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    75/112

    75

    KODE ETIKDILUAR KEDINASAN

    Berkelakuan baik tidak melakukan perbuatanyang dapat merendahkan martabat PNS

    Tidak menyalahgunakan wewenang yg dimiliki Tidak melanggar ketentuan dan peraturan per

    Undang Undangan yang berlaku

    Tidak menggunakan sarana prasarana kedinasanuntuk kepentingan pribadi tapi menggunakansesuai maksud dan Tujuanya

    P bi Ji K

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    76/112

    76

    Pembinaan Jiwa KorsaPegawai Negeri Sipil

    "Setiap Pegawai Negeri Sipil harus senantiasa membina jiwa

    korps dengan menciptakan dan memelihara kesetiakawanan,

    kekompakan, dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil

    dalam hubungan kedinasan yang meliputi:1. Hubungan Pegawai Negeri Sipil selaku

    bawahan terhadap atasan;

    2. Hubungan Pegawai Negeri Sipil terhadap

    sesama Pegawai Negeri Sipii;

    3. Hubungan Pegawai Negeri Sipil selaluatasan terhadap bawahan;

    4. Sikap, tingkah laku dan perbuatan Pegawai

    Negeri Sipil terhadap organisasi dan

    masyarakat.

    Ruang lingkup

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    77/112

    77

    PEMBINAAN KORPS PEGAWAI NEGERI

    1. Pemupukan dan peningkatan kesadaran cinta terhadap

    bangsa, negara dan tanah air ;2. Peningkatan kerjasama antar PNS untuk memelihara

    dan memupuk kesetiakawanan dallm rangkameningkatkan jiwa Korps PNS dalam kedinasan maupun

    pergaulan sehari-hari ;3. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah

    yang terkait dengan PNS melalui pemberian sumbanganpemikiran baik secara individu atau kelompok ;

    4. Peningkatan budaya kerja dalam rangka meningkatkan

    prduktivitas kerja secara profesional ;5. Usaha-usaha bagi terwujudnya kesejahteraan PNS

    dengan memberikan sumbang saran pemikiran danpelaksanaan tugas sesuai bidangnya;

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    78/112

    [email protected] 78

    78

    BAB V

    ETIKA BIROKRASI DALAM

    PENYELENGGARAAN NEGARA

    KARAKTERISTIK

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    79/112

    79

    KARAKTERISTIKANGGOTA BIROKRASI

    Bebas urusan pribadi Semua anggota paham tugas dan ruang lingkup

    jabatan dan kedudukan dalam hirarki organisasi

    Setiap anggota harus mengerti dan dapatmenerapkan kedudukan hukumnya dalamorganisasi (paham aturan dan yangmenetapkan kewajiban dan kewenangannyadalam organisasi)

    Setiap anggota bekerja berdasarkan perjanjian /kontrak kerja dengan konpensasi tertentusesuai dengan tugas dan tanggung jawab yangdibebankan organisasi kepadanya

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    80/112

    80

    Karakteristik .lanjutan

    Setiap anggota diangkat dan dipromosikanberdasarkan prestasi dan kompetensinya

    Setiap anggota organisasi wajibmendahulukan tupoksi daripada tugas-

    tugas lain Setiap anggota organisasi ditempatkan

    dengan struktur karir yg jelas

    Setiap anggota organisasi harus disiplin

    dalam berperilaku kerjanya, dan untuk itudilakukan pengawasan

    2 ETIKA

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    81/112

    81

    2. ETIKADALAM PEMERINTAHAN

    Asas-asas Etika Birokrasi ( Gering Supriyadi, 2001)

    1. Kepastian Hukum

    2. Kesinambungan

    3. Kesamaan dalam mengambil keputusan

    4. Bertindak Cermat5. Motivasi untuk setiap keputusan

    6. Tidak menyalahgunakan kekuasaan

    7. Permainan yang layak

    8. Keadilan dan Kewajaran

    9.

    Menanggapi penghargaan yang wajar / pemenuhanaspirasi dan harapan yang diajukan

    10. Perlindungan atas pandangan /cara hidup pribadi

    11. Kebijaksanaan

    12. Penyelengaraan kepentingan umum

    7 ASAS PENYELENGGARA NEGARA

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    82/112

    82

    1. Kepastian Hukum

    2. Tertib Penyelenggara Negara3. Kepentingan Umum

    4. Keterbukaan

    5. Proporsionalitas

    6. Profesionalitas

    7. Akuntabilitas

    7 ASAS PENYELENGGARA NEGARA

    YANG BERSIH & BEBAS KKN

    UU No 28 Tahun 2000 psl, 3

    1. Partisipasi

    2. Aturan Hukum3. Transparansi

    4. Daya Tanggap

    5. Birokrasi Konsensus

    6. Berkeadilan

    7. Efektifitas dan Efisiensi

    8. Akuntability

    9. Visi Strategis

    10.Saling keterkaitan

    10 ASAS GOOD GOVERNMENT

    (Menurut PBB-UNDP 1997)

    3 ETIKA DALAM JABATAN

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    83/112

    83

    3. ETIKA DALAM JABATANU no 28/2000, Psl 5

    KEWAJIBAN SETIAP PENYELENGARA NEGARA SBB:

    1. Mengucapkan sumpah atau janji sesuai jabatannya sebelummemangku jabatannya

    2. Bersedia diperiksa kekayaannya sebelum memangku jabatannya3. Melaporkan dan mengumumkan kekayaan sebelum memangku

    jabatannya4. Tidak melakukan KKN5. Melaksanakan tugas tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras

    dan golongan6. Melaksanakan tugas dengan penuh tangungjawab, tidak

    melakukan perbuatan tercela, tanpa pamrih baik untukkepentingan pribadi, keluarga, kroni maupun kelompok dan tidakmengharapkan imbalan dalam bentuk apapun yang bertentangandengan UU yang berlaku

    7. Bersedia menjadi saksi dalam perkara KKN serta dalam perkaralainnya sesuai ketentuan per UU-an yng berlaku

    KARAKTERISTIKO i i Bi k i Id l

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    84/112

    84

    Organisasi Birokrasi Ideal

    Ada Spesialisasi pembagian pekerjaan

    Tingkatan berjenjang (hirarchi)

    Berdasarkan aturan dan prosedur kerja

    Hubungan yang bersifat impersonal

    Pengangkatan dan promosi pegawaiberdasarkan kompetensi.

    ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    85/112

    85

    ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA

    Latar Belakang:

    1. TAP MPR No VI/2001:bahwa dalam mewujudkan cita-cita luhur Bgs Indtermaktub dlm Pembukaan UUD 45 , diperlukanpencerahan dan sekaligus pengamalan etika kehidupanberbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia

    2. Akibat Krismon berkepanjangan, terjadi krisis multidimensional, ekonomi, sosial, politik, hukum dll

    3. Terjadi konflik sosial dimasyarakat , kurangnya kesopanandan budi luhur dalam pergaulan sosial, melemahnyakejujuran, menjadi ancaman thd persatuan dan kesatuanbangsa, dan kemunduran dalam pelaksanaan etikakehidupan berbangsa baik akibat faktor dalam negari dan

    luar negeri

    PROFIL SDM ABAD 21,

    TANTANGAN DAN PELUANG

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    86/112

    86

    KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

    HARAPAN HIDUP PENGETAHUAN

    STANDAR KEHIDUPAN

    NEGARA

    MAJU

    URUTAN INDEK

    HDI

    NEGARA

    BERKEMBANG

    URUTAN INDEX

    HDI

    KANADA

    JEPANG

    NORWEGIA

    SWISS

    SWEDIA

    AMERIKAAUSTRALIA

    1

    2

    3

    4

    5

    67

    0,982

    0,981

    0,978

    0,977

    0,976

    0,9760,968

    BARBADOS

    HONGKONG

    KOREA SELATAN

    SINGAPURA

    PHILIPINA

    INDONESIA

    20

    24

    34

    40

    80

    98

    0,927

    0,913

    0,871

    0,848

    0,600

    0,491

    HDI = Human Development Indek

    TANTANGAN DAN PELUANG

    INDIKATOR PENGETERAPANGOOD GOVERNMENT

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    87/112

    87

    GOOD GOVERNMENTDI BERBAGAI NEGARA

    (The World Bank, Koran Tempo 12 Mei 2005)

    ASPEK ASPIRASI DAN

    PERTANGGUNGJAWABAN

    Politik, Hak Sipil dan HAM

    ASPEK KEPASTIAN HUKUM

    Tingkat Kriminalitas danKebebasan Peradilan Negara

    Negara Index

    Denmark 1,59

    Norwegia 1,53

    Swedia 1,52

    Indonesia -0,44

    Eritrea -1,96

    Korea Utara -2,05

    Myanmar - 2,19

    Islandia 2.00

    Luksemburg 1.99

    Swiss 1.99

    Indonesia -0,91

    Afganistan -1,91

    Irak -1,97

    Somalia -2,31

    lanjutan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    88/112

    88

    lanjutan

    Luksemburg 2,02

    Hongkong 1,89

    Singapura 1,87Indonesia -0,42

    Turkmenistan -2,22

    Myanmar -2,34

    Somalia -2,69

    Swiss 1,77

    Singapura 1,66

    Islandia 1,65

    Indonesia -0,36

    Liberia -1,86

    Haiti -0,90

    Somalia -2,32

    ASPEK EFEKTIVITAS

    PEMERINTAHAN

    Birokrasi dan Pelayanan Publik

    BEBAN PERATURAN

    Kebijakan yang Pro Pasar

    lanjutan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    89/112

    89

    Finlandia 2,53

    Singapura 2,44

    Islandia 2,43

    Indonesia 0,90

    Myanmar -1,49

    Somalia -1,58Guinea Katulistiwa -1,65

    KONTROL KORUPSI

    Penyelewengan WewenangIslandia 1,77

    LUksemburg 1,66

    Finlandia 1,65

    Indonesia -1,38

    Pantai Gading -2,28

    Somalia -2,39

    Irak -2,87

    STABILITAS PUBLIK

    Kekerasan yg Mengancam Pemerintah

    PENYELENGGARA NEGARA DITUNTUT UNTUK

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    90/112

    PENYELENGGARA NEGARA DITUNTUT UNTUKBERSIKAP, BERPERILAKU DAN BERTINDAK

    BERDASARKAN NILAI-NILAI YANG BERLAKUDALAM LINGKUNGAN PROFESINYA.

    TAPI MASIH DIJUMPAI TINDAKAN TIDAK ETIS

    PARA PENYELENGARA NEGARA DALAMMENJALANKAN TUGAS, FUNGSI DANKEWENANGANNYA

    DAN SELALU BANYAK ALASAN UNTUKPEMBENARAN MELAKUKAN PENYIMPANGAN

    90

    POKOK-POKOK ETIKA

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    91/112

    91

    KEHIDUPAN BERBANGSA

    1. Etika Sosial dan Budaya-sikap jujur, peduli, memahami, menghargai,- menumbuhkan budaya malu berbuat hal yang melanggar norma,etika,dan moral agama, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa

    2. Etika Politik dan Pemerintahan

    -utk mewujudkan Clean and Good Governance

    3. Etika Ekonomi dan Bisnis-melahirkan kondisi realitas eko yang bercirikan persaingan yang jujur,berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi dankemampuan daya saing

    4. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan-Suprermasi Hukum melahirkan kesadaran tertib sosial, ketenangan danketeraturan hidup bersama , tidak diskriminatif, dan penggunaan hukumsecara salah, sebagai alat kekuasaan dan bentuk-bentuk manipulasi hukum- Seluruh peraturan hukum berpihak kepada keadilan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    92/112

    92

    Sambungan.

    5. Etika Keilmuan-menjunjung tingi nilai kemanusiaan, IPTEK,

    -Etika diwujudkan dalam karsa, cipta, karya yang inovatif, kreatif,komunikatif-Etika keilmuan mendorong budaya kerja keras dan kerja cerdas,menghargai waktu, disiplin, tepat janji, dan komitmen dll.

    6. Etika Lingkungan

    -kesadaran thd pelestarian lingkungan hidup serta tata ruang secaraberkeanjutan Dan bertanggung jawab.

    Reff:

    Tuhan pasti telah memperhitungkan

    Lyric / Lirik Ebiet G Ade - Untuk Kita Renungkan

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3
  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    93/112

    93

    p p g

    Amal dan dosa yang kita perbuat

    Kemanakah lagi kita kan sembunyi

    Hanya kepadaNya kita kembali

    Tak ada yang bakal bisa menjawabMari, hanya tunduk sujud padaNya

    du du du du du 2x Ooo ..ooooooooo

    du du du du du 2x oo..oooooooooo....

    Kita mesti berjuang memerangi diriBercermin dan banyaklah bercerminTuhan ada di sini di dalam jiwa ini

    Berusahalah agar Dia tersenyum... Oh oh

    Berubahlah agar Dia tersenyum

    du du du du du 2x Ooooooo ..oooo

    Ya TUHAN,

    SELAMATKANLAH BANGSA INI

    DARI TINDAKAN ORANG-ORANG

    YANG TIDAK BERMORAL

    Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih

    Suci lahir dan di dalam batin

    Tengoklah ke dalam sebelum bicara

    Singkirkan debu yang masih melekat.. OooSingkirkan debu yang masih melekat..

    Dudududu 2x.Ooo ..ooooooooooo

    Anugerah dan bencana adalah kehendakNya

    Kita mesti tabah menjalaniHanya cambuk kecil agar kita sadar

    Adalah Dia di atas segalanya.. Ooo

    Adalah Dia di atas segalanya..

    Anak menjerit-jerit, asap panas membakar

    Lahar dan badai menyapu bersihIni bukan hukuman, hanya satu isyarat

    Bahwa kita mesti banyak berbenah

    Memang, bila kita kaji lebih jauh

    Dalam kekalutan, masih banyak tangan

    Yang tega berbuat nista... Ooo oh

    Untuk ita Renungkan (Ebiet GAD)

    http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3
  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    94/112

    94

    Ya TUHAN,

    SELAMATKANLAH BANGSA INI

    DARI TINDAKAN ORANG-ORANG

    YANG TIDAK BERMORAL

    Intro: D A7 G A7 D (2x)

    D A7 D

    Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir dan di dalam batin

    A7 G A7 DTengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat

    hohoo

    G A7 D

    Singkirkan debu yang masih melekat

    Interlude: D A7 G A7 D (2x)

    D A7 D

    Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah menjalaniA7 G A7 D

    Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya

    A7 D

    Hohohoo adalah Dia di atas segalanya

    A G A7 D

    Anak menjerit-jerit asap panas membakar, lahar dan badai menyapu bersih

    A G A7 DIni bukan hukuman hanya satu isyarat, bahwa kita mesti banyak berbenah

    F m Bm

    Memang bila kita kaji lebih jauh

    E E7 A A7

    Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista,

    hohohoo

    D G D E A

    Tuhan pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita

    perbuat, hohohoo

    G D A7 D

    Kemanakah lagi kita kan sembunyi, hanya kepadaNya kita

    kembali

    G D A7 D

    Tak ada yang bakal bisa menjawab, mari hanya tuk bersujudpadaNya

    Interlude: D A7 G A7 D (2x)

    D A7 D

    Kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak

    bercermin

    A7 G A7 D

    Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Diatersenyum

    A7 D

    Hohohoo berusahalah agar Dia tersenyum

    Coda: D A7 G A7 D (2x)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    95/112

    [email protected] 95

    95

    BAB VI

    ETIKA DALAM PELAYANAN PUBLIK(UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 25 TAHUN 2009

    TENTANG

    PELAYANAN PUBLIK)

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    96/112

    96

    Pelayanan publik adalah kegiatan atau

    rangkaian kegiatan dalam rangkapemenuhan kebutuhan pelayanan sesuaidengan peraturan perundang-undanganbagi setiap warga negara dan pendudukatas barang, jasa, dan/atau pelayananadministratif yang disediakan oleh

    penyelenggara pelayanan publik.

    Penyelenggara pelayanan publik yangselanjutnya disebut Penyelenggara adalahsetiap institusi penyelenggara negara,korporasi, lembaga independen yangdibentuk berdasarkan undang-undanguntuk kegiatan pelayanan publik, danbadan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

    Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    97/112

    97

    kepentingan umum;

    kepastian hukum; kesamaan hak;

    keseimbangan hak dan kewajiban;

    keprofesionalan;

    partisipatif;

    persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan;

    akuntabilitas;

    fasilitas dan perlakuan khusus bagikelompok rentan;

    ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan

    keterjangkauan.

    Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:

    Masyarakat berhak:

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    98/112

    98

    mengetahui kebenaran isi standar pelayanan; mengawasi pelaksanaan standar pelayanan; mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang

    diajukan; mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau

    pemenuhan pelayanan; memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara

    untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang

    diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; memberitahukan kepada Pelaksana untuk memperbaiki

    pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidaksesuai dengan standar pelayanan;

    mengadukan Pelaksana yang melakukanpenyimpangan standar pelayanan dan/atau tidakmemperbaiki pelayanan kepada Penyelenggara dan

    ombudsman; mengadukan Penyelenggara yang melakukan

    penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidakmemperbaiki pelayanan kepada pembinaPenyelenggara dan ombudsman; dan

    mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai denganasas dan tujuan pelayanan.

    Masyarakat berhak:

    DIMENSI DASAR KUALITAS PELAYANAN JASA

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    99/112

    1. RELIABILITY: Kemampuan melaksanakan jasa

    secara handal

    2.RESPONSIVENESS: kesediaan membantu

    pelanggan dan memberikan jasa tepat waktu

    3.ASSURANCE: pengetahuan dan keramahan darikaryawan dan kemampuan memberikan keyakinan

    dan kepercayaan/jaminan pelanggan

    4.EMPATHY: memberikan perhatian penuh padapelanggan

    5.TANGIBLE: penampilan fisik, perlengkapan toilet,

    personil, alat komunikasi, dll

    G G CO O O

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    100/112

    REENGINEERING CORPORATION

    DAHULU

    Pasar milik Produsen

    (produk apa saja akan terserap, karena pelanggan

    tidak mempunyai alternatif lain)

    SEKARANGTiga kekuatan : Customers, Competition, Change

    PRODUSEN harus perhatikan PERMINTAAN

    REENGINEERING BIROKRASI

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    101/112

    REENGINEERING BIROKRASI

    DAHULU

    Pelayanan milik Birokrasi

    (Pelayanan seperti apapun diterima, karenapelanggan tidak mempunyai kekuatan)

    SEKARANG

    Tiga kekuatan : Customers, Competition, Change

    BIROKRASI harus perhatikan KEPUASAN

    EKSPEKTASI PELANGGAN

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    102/112

    EKSPEKTASI PELANGGAN

    1.Layanan yang diharapkan

    pelanggan

    2.Penilaian pelanggan terhadap

    layanan yang diberikan

    3.Tingkat layanan yang dibutuhkanuntuk memenuhi ekspektasi

    pelanggan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    103/112

    103

    Pelayanan publik adalah kegiatan atau

    rangkaian kegiatan dalam rangkapemenuhan kebutuhan pelayanan sesuaidengan peraturan perundang-undanganbagi setiap warga negara dan pendudukatas barang, jasa, dan/atau pelayananadministratif yang disediakan oleh

    penyelenggara pelayanan publik.

    Penyelenggara pelayanan publik yangselanjutnya disebut Penyelenggara adalahsetiap institusi penyelenggara negara,korporasi, lembaga independen yang

    dibentuk berdasarkan undang-undanguntuk kegiatan pelayanan publik, danbadan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

    ETIKA DALAM PELAYANAN

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    104/112

    104

    ETIKA DALAM PELAYANANPUBLIK

    HARUS:

    KALAU BISA DIPERMUDAHMENGAPA DIPERSULIT

    JANGAN:

    KALAU BISA DIPERSULIT

    KENAPA DIBUAT MUDAH

    BAB VII

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    105/112

    [email protected] 105

    105

    BAB VII

    1. Penerapan Norma-norma dan Etika

    2. Sanksi terhadap Pelanggaran Etika

    Hukuman disiplin

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    106/112

    106

    PNS dan CPNS yang tidak menaati kewajiban atau melanggar

    laranganSebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 dijatuhi hukuman

    disiplin.

    Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar Pasal

    3 dan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010dijatuhi hukuman disiplin;

    Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan

    perundang- undangan pidana, PNS yang melakukanpelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin

    Hukuman disiplin

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    107/112

    107

    adalahhukuman yang dijatuhkan terhadap seorangPegawai Negeri SipilSie InfokumDitama Binbangkumkarena melanggar Peraturan Disiplin Pegawai

    Negeri Sipil.Adapun tingkat hukuman disiplin adalah sebagaiberikut:1. Hukuman disiplin ringan,2. Hukuman disiplin sedang, dan

    3. Hukuman disiplin berat.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    108/112

    108

    Jenis hukuman disiplin ada 3 macam.

    1. Hukuman disiplin ringan, terdiri atas :a. Tegoran lisan,b. Tegoran tertulis,

    c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.

    2. Hukuman disiplin sedang, terdiri atas :a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1

    (satu) tahun;b. penundaan kenaikan pangkat selama 1

    (satu) tahun; danc. penurunan pangkat setingkat Iebih rendah

    selama 1 satu) tahun.

    Jenis hukuman disiplin

    Jenis hukuman disiplin

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    109/112

    109

    3. Hukuman disiplin berat, terdiri atas :

    a. penurunan pangkat setingkat lebihrendah selama 3 (tiga) tahun;

    b. pemindahan dalam rangka penurunanjabatan setingkat lebih rendah;

    c. pembebasan dari jabatan;d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas

    permintaan sendiri sebagai PegawaiNegeri Sipil,

    e. Pemberhentian tidak dengan hormatsebagai Pegawai Negeri Sipil.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    110/112

    110

    HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI

    KEMARIN & HARI ESOK LEBIH

    BAIK DARIPADA HARI INI

    Dengan motto :

    tiada hari tanpa prestasi

    KUNCI SUKSES ADALAH

    KESIAPAN DAN KESEMPATAN

    S = 2K

    TUGAS KELOMPOK.

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    111/112

    111

    SINTESAKAN :

    ASPEK DAN DAMPAK AKIBAT KEGAGALAN DANKEBERHASILAN YANG DISEBABKAN OLEHIMPLEMENTASI ETIKA;

    Kelompok A. pada pelaksanaan Etika dalam berorganisasi,

    kepemimpinan dan manajemenKelompok B. pada pelaksanaan Etika Disiplin PNS

    Kelompok C .pada Pelaksanaan Etika Birokrasi dalam penyelenggaraan

    Negara

    Kelompok D .dalam Pelaksanaan Etika Pelayanan

    Publik

    Masing-masing dipresentasikan

  • 5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)

    112/112

    TERIMA KASIH, Semoga bermanfaat

    DIKLAT TEKNIS

    LANJUTAN II

    CEPU 2014