· Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang...

131
APARATUR NEGARA, DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN

Transcript of  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang...

Page 1:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

APARATUR NEGARA,DAN PENGAWASAN

PEMBANGUNAN

Page 2:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 3:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

BAB XXIV

APARATUR NEGARA,DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN

A. PENDAHULUAN

Pembangunan aparatur negara untuk mewujudkan pemerintahan negara Republik Indonesia, dan untuk menunaikan tugas dan peranannya dalam mencapai cita-cita kehidupan bangsa bernegara telah dimulai sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan telah memiliki landasan yang mantap dengan ditetapkannya UUD 1945 sebagai konstitusi negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan di samping menyatakan Indonesia merdeka, juga menyatakan bahwa hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan secara tegas tujuan bangsa Indonesia membentuk suatu pemerintah negara, sistem pemerintahan negara dan dasar negara. Dalam batang tubuh UUD 1945 dimuat dasar-dasar sistem

XXIV/3

Page 4:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

administrasi negara bagi penyelenggaraan pemerintahan negara, keuangan, dan pembangunan dalam berbagai bidang.

Mengenai keuangan negara, UUD 1945 antara lain mengatur bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Untuk memeriksa tanggungjawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Sejarah mencatat bahwa perkembangan aparatur negara dalam kurun waktu 1945 sampai dengan awal Pembangunan Jangka Panjang Pertama, pra-PJP-I, sangat dipengaruhi oleh situasi perjuangan dan ketidakstabilan politik dan pemerintahan. Dalam masa perjuangan fisik menghadapi ancaman penjajahan kembali, tahun 1945-1949, aparatur negara telah berfungsi, namun utamanya adalah untuk mendukung perjuangan menegakkan dan mempertahankan kemer-dekaan serta kedaulatan negara.

Pada periode demokrasi liberal, tahun 1950-1959, aparatur negara menjadi ajang perebutan pengaruh partai-partai politik. Aparatur negara makin banyak terlibat dalam kegiatan politik praktis. Situasi politik dan pemerintahan yang tidak stabil mempengaruhi efektifitas aparatur negara, terutama kabinet yang jatuh bangun meng-hambat penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dengan baik. Sekalipun demikian, aparatur negara telah berfungsi dan menjadi wahana yang kuat menunjang. keutuhan negara kesatuan, serta telah mampu menyelenggarakan pelayanan pemerintahan bagi masyarakat sampai ke tingkat desa, dan menjangkau seluruh pelosok tanah air.

Pada periode ini, upaya pembangunan dan pendayagunaan aparatur pemerintah juga sudah mulai dilakukan. Misalnya upaya

XXIV/4

Page 5:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

penyederhanaan organisasi pemerintah pusat oleh kabinet Wilopo dan pembentukan panitia organisasi kementerian (PANOK) pada tahun 1952 yang menghasilkan tiga rancangan peraturan pemerintah yang menyangkut lingkungan pekerjaan para Menteri RI, susunan dan pimpinan kementerian, serta susunan tiap-tiap kementerian. Pada tahun 1957 dibentuk Lembaga Administrasi Negara dengan tugas menyempurnakan aparatur pemerintahan serta administrasinya, sehingga tercapai kelancaran jalannya pemerintahan.

Dalam periode demokrasi terpimpin, tahun 1959-1965, keadaan aparatur negara tidak banyak berubah. Dengan membesarnya kabinet bahkan sampai Kabinet 100 Menteri, maka aparatur negara tumbuh menjadi makin besar. Di satu sisi, aparatur negara berkembang menjadi makin besar dan kuat oleh karena peranan negara yang makin besar, baik dalam kehidupan politik maupun ekonomi. Di sisi lain, lembaga-lembaga perwakilan dan pengawasan yang ditetapkan oleh konstitusi telah membaur ke dalam aparatur pemerintah, dan pimpinannya menjadi anggota kabinet. Akibatnya fungsi pengawasan menjadi lemah. Juga terjadi tumpang tindih dan kesimpangsiuran antara kewenangan dan tanggung jawab, termasuk pula antarinstansi pemerintah pusat dan daerah, serta antara instansi vertikal di daerah dengan instansi pemerintah daerah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbaiki aparatur negara, antara lain dengan dibentuknya Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara (BAPEKAN) pada tahun 1959, dan Panitia Retooling Aparatur Negara (PARAN) pada tahun 1962.

Keadaan politik dan pemerintahan juga belum memungkinkan berkembangnya lembaga dan sistem perencanaan pembangunan yang efektif. Upaya perencanaan diawali dengan pembentukan Panitia Pemikir Siasat Ekonomi pada tahun 1947. Panitia tersebut berhasil merumuskan rencana sementara yang berjudul Dasar Pokok daripada

XXIV/5

Page 6:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Plan Mengatur Ekonomi Indonesia, namun perjuangan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan nasional tidak memungkinkan pelaksanaannya secara efektif. Beberapa bulan kemudian, dimulai perencanaan beberapa sektor ekonomi, yang dituangkan dalam Plan Produksi Tiga Tahun RI, meliputi tahun 1948, 1949, dan 1950. Pelaksanaan rencana tersebut terhambat oleh pertempuran fisik pertama dan kedua. Pada tahun 1950-1951 telah diusahakan penyusunan suatu rencana kesejahteraan istimewa yaitu khusus untuk bidang pertanian (pangan), disusul dengan suatu rencana mendesak untuk pembangunan sektor industri yaitu Rencana Urgensi Untuk Perkembangan Industri pada tahun. 1951-1952. Pelaksanaan rencana inipun tidak berjalan dengan baik. Pada tahun 1952 dimulai kegiatan perencanaan yang lebih bersifat menyeluruh dengan dibentuknya sebuah Dewan Perancang Negara, dengan badan pelaksana yang dinamakan Biro Perancang Negara. Lembaga ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun 1956-1960. Rencana tersebut tidak terlaksanakan dan digantikan oleh rencana baru, disusun oleh Dewan Perancang Nasional (Depernas) yang dibentuk pada tahun 1958. Lembaga ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana, 1961-1969. Rencana pembangunan yang meliputi jangka waktu 8 tahun ini terbagi atas rencana 3 tahun dan 5 tahun. Rencana inipun tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Setelah mengalami beberapa kali penyempurnaan, Depernas dengan Penetap- an Presiden No. 12 Tahun 1963 diubah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Di bidang pengawasan, sejak tahun 1946 telah terbentuk Badan Pemeriksa Keuangan yang merupakan langkah awal upaya pendaya-gunaan pengawasan dalam periode pra-PJP-I. Ketentuan dan tata kerja yang digunakan masih mengacu pada peraturan dari Algemene Reken Kamer (Badan Pemeriksa Keuangan jaman Hindia Belanda) yang dibentuk pada tahun 1916 sebagai perkembangan dari Generaals

XXIV/6

Page 7:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Reken Kamer yang didirikan oleh Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1808, di mana lingkup pengawasan hanya terbatas pada pemeriksaan kas, dan belum ada unit organisasi yang secara khusus melakukan pengawasan fungsional atas anggaran negara.

Baru pada tahun 1953 dibentuk Inspektur Keuangan, Inspektur Thesauri Jenderal, Inspektur Jawatan Perbendaharaan dan Kas Negeri, serta Kepala Pusat Perbendaharaan. Dalam hubungan ini Jawatan Akuntan Negara, yang berada di bawah Inspektur Thesauri Jenderal, melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan dan jawatan yang melakukan pembukuan komersial. Dengan pengambilalihan perusahaan-perusahaan Belanda pada tahun 1959, maka tugas Jawatan Akuntan Negara tidak saja mengawasi perusahaan-perusahaan dan jawatan yang dibiayai dari anggaran negara, tetapi juga perusahaan yang terpisah dari anggaran. Mengingat tugas Jawatan Akuntan Negara yang bertambah luas tersebut, pada tahun 1961 Jawatan Akuntan Negara dipisah dari Inspektur Thesauri Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya menjadi langsung di bawah Menteri Keuangan, dengan tugas melakukan pemeriksaan terhadap semua jenis pekerjaan akuntansi yang dilakukan oleh Pemerintah, para menteri dan kepala perusahaan atau jawatan. Dalam upaya mengawasi dan mengarahkan aparatur agar bekerja lebih baik, efisien dan efektif, pada tahun 1959 dibentuk Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara (Bapekan). Tugas dan fungsi Bapekan antara lain melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan aparatur negara, baik pusat maupun daerah.

Pada tahun 1963 dibentuk Bagian Pengawasan Keuangan pada tiap Departemen, yang terlepas dari bagian keuangan Departemen; dan Urusan Pengawasan pada Departemen Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan.

XXIV/7

Page 8:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Pendayagunaan kepegawaian diawali dengan pembentukan Panitia Perancang Peraturan Gaji Pegawai Negeri pada tanggal 27 Oktober 1945. Kemudian dengan PP Nomor 11 Tahun 1948 dibentuk Kantor Urusan Pegawai. Setelah pengakuan kedaulatan pada tahun 1949, untuk mengelola urusan administrasi pegawai negeri yang berasal dari Pemerintah Republik Indonesia, negara-negara bagian Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Netherlands Indies Civil Administration (NICA), dengan PP Nomor 32 Tahun 1950 dilakukan penyempurnaan terhadap Kantor Urusan Pegawai, yang kemudian berkembang menjadi BAKN.

Dengan Orde Baru, dimulai penataan administrasi negara berdasar kepada UUD 1945.

Menjelang PJP-I dalam tahun 1966-1968 pembangunan aparatur negara pada dasarnya berisikan kegiatan rehabilitasi dan konsolidasi untuk mengembalikan landasan, peran dan fungsinya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Upaya pendayagunaan aparatur negara selanjutnya dilakukan atas dasar Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/-1966 tentang Pembaharuan Kebijaksanaan Landasan Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan di mana di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penertiban dan penyempurnaan administrasi dan aparatur pemerintah. Dengan Instruksi Presidium Kabinet Ampera No. 01/U/IN/8/1966 tentang Pedoman Kerja Kabinet Ampera dibentuk sebuah Panitia Pembantu Presiden yang selanjutnya diberi nama Tim Pembantu Presiden untuk Penertiban Aparatur dan Administrasi Pemerintah (Tim PAAP) yang bertugas memberikan saran-saran tentang penertiban dan penyempurnaan administrasi Pemerintah. Hasil kerja Tim tersebut antara lain dituangkan dalam Keputusan Presidium Kabinet No. 15/U/Kep/8/1966 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Wewenang dan Tata Kerja Sekretaris Jenderal, Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal pada

XXIV/8

Page 9:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Departemen dalam Kabinet Ampera, dan Keputusan Presiden No. 75/U/Kep/11/1966 tentang Susunan dan Struktur Departemen, yang polanya pada dasarnya masih berlaku sampai sekarang ini. Kecuali itu, telah dikembangkan pula sistem pelaksanaan proyek pembangunan yang pembiayaannya bersumber dari APBN, yang diatur dalam Keputusan Presiden tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Kemudian, untuk mempersiapkan rencana pem-bangunan dengan Keputusan Presidium Kabinet No. Aa/D/68 Tahun 1966, dan kemudian dengan Keppres No 80 Tahun 1967 diadakan penyempurnaan kembali susunan organisasi lembaga perencanaan Bappenas.

Fungsi pengawasan pada masa Orde Baru telah pula ditempatkan sejajar dengan fungsi perencanaan dan fungsi pelaksanaan, sehingga keseluruhan fungsi manajemen pemerintahan dan pembangunan menjadi lengkap. Hal tersebut dimulai dengan Keputusan Presidium Kabinet No. 15/U/Kep/8/1966, dan No. 75/U/Kep/11/1966, yang menetapkan dibentuknya Inspektorat Jenderal sebagai kepala/unsur pembantu pimpinan dalam hal pengawasan pada departemen-departemen, serta pembentukan Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) melalui Keppres No. 26 Tahun 1968 yang bertugas selain melaksanakan pengawasan umum atas penguasaan dan pengurusan keuangan negara, juga membantu Pemerintah dalam penyusunan perhitungan anggaran dan neraca kekayaan negara.

Selama PJP-I (1969-1993), repelita demi repelita, pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan pembangunan ditempatkan sebagai bagian integral dari keseluruhan strategi pembangunan nasional serta ditujukan untuk dapat dengan sebaik-baiknya mendukung dan menyelenggarakan kegiatan penyusunan dan pelaksanaan strategi, rencana, kebijaksanaan serta program pembangunan secara konsisten dan berkesinambungan dalam berbagai bidang kehidupan di seluruh

XXIV/9

Page 10:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

tanah air. Penyempurnaan administrasi negara diarahkan pada per-baikan struktur kelembagaan; penyempurnaan ketatalaksanaan; per-baikan administrasi kepegawaian termasuk peningkatan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusianya; perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian pelaksanaan; penyempurnaan sistem, serta peningkatan pelaksanaan pengawasan keuangan dan pembangunan. Selain itu diarahkan pula pada upaya-upaya peningkatan tertib hukum dan disiplin aparatur serta pemantapan kegiatan-kegiatan penelitian di bidang administrasi negara.

Pendayagunaan kelembagaan aparatur pemerintah pusat dila-kukan dengan mengacu pada Keppres No. 44 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen, dan Keppres No. 45 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen yang kemudian disempurnakan dengan Keppres No. 15 tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen, yang merupakan pedoman bagi pendaya-gunaan kelembagaan instansi pemerintah pusat khususnya departemen. Di samping itu dilakukan pula pendayagunaan organisasi kantor menteri koordinator dan menteri negara, serta organisasi departemen dan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang terutama ditekankan pada peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi unit-unit organisasi yang secara struktural dan fungsional berperan dalam penyusunan kebijaksanaan pembangunan. Keberadaan organisasi ekstrastruktural pada tingkat pusat ditinjau kembali, pelembagaannya diarahkan pada fungsionalisasi bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing instansi untuk menghindarkan terjadinya duplikasi dan tumpang tindih. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri juga terus didayagunakan sehingga hubungan dan kerja sama dengan negara-negara sahabat dan lembaga-lembaga internasional dapat dilaksanakan secara lebih efisien dan efektif.

XXIV/10

Page 11:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Pendayagunaan aparatur pemerintah daerah dan desa juga dilakukan. Di antaranya yang amat mendasar adalah keluarnya UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, dan UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa yang merupakan dasar hukum bagi pendayagunaan kelembagaan instansi pemerintah daerah dan desa termasuk hubungan pusat dan daerah. Di samping itu telah pula dilakukan penataan organisasi Seketariat Wilayah Daerah Tingkat I dan II, Sekretariat DPRD Tingkat I dan. II, Dinas-dinas Daerah Tingkat I dan II, Organisasi Pemerintahan Kecamatan dan Sekretariat Wilayah Kecamatan; serta pembentukan Lembaga Musyawarah Desa (LMD) dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Bappeda Tingkat I dan II, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah. Selain itu, dilakukan pula pendayagunaan hubungan pemerintah pusat dan daerah, antara lain dengan penyerahan beberapa urusan pemerintahan kepada pemerintah daerah berdasarkan UU No. 5 Tahun 1974; dan penataan koordinasi di daerah melalui PP No. 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah.

Untuk meningkatkan mutu perencanaan dengan Keputusan Presiden No. 35 Tahun 1973 kembali diadakan penyempurnaan organisasi Bappenas, diikuti dengan pembentukan unit-unit organisasi perencanaan pada aparatur pusat (departemen/lembaga) sesuai Keppres No. 44 dan Keppres No. 45 Tahun 1974. Untuk menunjang proses perencanaan dari bawah dan mengembangkan perencanaan pembangunan daerah, dengan Keppres Nomor 15 Tahun 1974 dibentuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tingkat I. Kemudian dengan Keppres Nomor 27 Tahun 1980 dibentuk pula Bappeda Tingkat II. Tugas dan fungsi Bappeda Tingkat I dan II tersebut antara lain membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan koordinasi atas kegiatan perencanaan pembangunan di daerah, serta pelaporan dan penilaian atas pelaksanaannya. Forum konsultasi dalam

XXIV/11

Page 12:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

rangka perencanaan pembangunan diadakan mulai dari Dati II, antar-Dati II di setiap Propinsi, serta antar-Dati I yang terdiri dari sejumlah Propinsi yang berdekatan atau yang terletak dalam satu pulau. Seterusnya di tingkat nasional diselenggarakan Forum Konsultasi Nasional yang dikoordinasikan oleh Bappenas dan Departemen Dalam Negeri. Dengan demikian, berbagai program dan proyek pem-bangunan yang direncanakan telah sejauh mungkin menampung aspirasi, kebutuhan, permasalahan dan spesifikasi daerah, dan dilaksanakan dengan mengupayakan peran serta masyarakat di daerah, sehingga konsistensi antara perencanaan sektoral dan daerah dapat lebih ditingkatkan.

Dalam pada itu, dalam penyusunan rencana operasional tahunan sejak Repelita diperkenalkan daftar usulan proyek (DUP) dan daftar isian proyek (DIP) yang mengaitkan perencanaan dengan penyusunan anggaran belanja pembangunan, serta daftar usulan kegiatan (DUK) dan daftar isian kegiatan (DIk) untuk perencanaan kegiatan yang memerlukan dukungan anggaran belanja rutin. DIP dilengkapi dengan petunjuk operasional (PO) yang menampung rincian kegiatan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari DIP. Dengan diperkenalkannya sistem DUP/DUK dapat diperoleh informasi yang lebih jelas mengenai kebutuhan anggaran baik instansi pusat maupun daerah dikaitkan dengan kegiatan yang akan dilakukan, serta lokasi masing-masing proyek. Oleh karena itu DUP/DIP dan DUK/DIK berperan pula sebagai instrumen pengawasan. Selanjutnya dalam rangka manajemen proyek, agar pelaksanaan proyek-proyek pembangunan berjalan secara efisien dan efektif, telah dikembangkan sistem pemantauan dan pengendalian pelaksanaan proyek pembangunan ter-masuk proyek-proyek yang dibiayai dengan dana bantuan luar negeri.

Untuk lebih mendayagunakan pengawasan pembangunan, dengan Keppres No. 70 Tahun 1971, ditetapkan tata kerja pengawasan

XXIV/12

Page 13:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

keuangan negara dan pedoman pelaksanaan pengawasan dan pemerik- saan keuangan negara. Melalui Inpres Nomor 4 Tahun 1971 diinstruk-sikan kepada para pimpinan departemen/LPND untuk mengambil langkah-langkah penertiban terhadap pegawai yang melakukan tindakan penyelewengan di instansi masing-masing.

Untuk lebih mendayagunakan pelaksanaan pengawasan, dengan Keppres No. 31 Tahun 1983, kedudukan Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) pada Departemen Keuangan ditingkatkan menjadi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Selanjut-nya, dengan Inpres No. 15 Tahun 1983 Pemerintah menetapkan pedoman pengawasan yang memungkinkan seluruh pengawasan dilaksanakan secara lebih terpadu dan terarah, baik dalam perumusan kebijaksanaan dan penyusunan rencana maupun dalam pembidangan kewenangan pelaksanaan pengawasan. Kebijaksanaan pengawasan digariskan oleh Presiden dimana Wakil Presiden secara terus menerus memimpin dan mengikuti pelaksanaan pengawasan.

Melalui Inpres No. 2 Tahun 1988 tentang Penataran Pengawasan Melekat Bagi Pejabat Republik Indonesia dan Inpres No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat ditingkatkan penerapan prinsip pengawasan melekat. Kepada para Menteri, Pimpinan LPND dan instansi pemerintah lainnya diinstruksikan untuk menyusun Program Peningkatan Pelaksanaan Pengawasan Melekat (P3 Waskat). Dalam pada itu, untuk menampung seluruh informasi dari masyarakat dalam rangka menunjang pelaksanaan waskat dan pengawasan fungsional (Wasnal), pada tahun 1988 telah dibuka Tromol Pos 5000 pada Kantor Wakil Presiden.

Berbagai upaya tersebut telah memantapkan sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemantauan dan pengendalian proyek

XXIV/13

Page 14:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

pembangunan sehingga aparat pembangunan dapat berfungsi lebih efisien dan efektif. Sistem tersebut pokok-pokoknya telah dituangkan dalam Keppres yang mengatur mekanisme perencanaan dan pelaksanaan anggaran, yang terus mengalami penyempurnaan agar pelaksanaannya dapat berfungsi dengan lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan pembangunan. Hingga tahun kelima Repelita V, telah diterbitkan sebanyak 14 Keppres tentang Pelaksanaan APBN, terakhir dengan Keppres No. 16/1994 tentang Pelaksanaan APBN sebagai pedoman pelaksanaan APBN untuk tahun anggaran setelah Repelita V.

Di bidang kepegawaian, sesuai dengan perkembangan keadaan dan dalam rangka peningkatan pembinaan karier yang didasarkan pada perpaduan antara sistem karier dan sistem prestasi kerja, telah ditetapkan UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian menggantikan UU No. 18 Tahun 1961. Sebagai pelaksanaannya antara lain telah ditetapkan PP No. 5 Tahun 1976 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil, dan PP No. 6 Tahun 1976 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. Dengan ditetapkannya kedua PP tersebut, penetapan formasi dan pengadaan Pegawai Negeri Sipil selain didasarkan pada kemampuan anggaran, juga didasarkan pada analisis jabatan yang lebih menjamin bahwa pengadaan pegawai negeri sesuai dengan kebutuhan.

Dalam pada itu, dengan beberapa kali perbaikan sistem dan kenaikan gaji pokok, kesejahteraan pegawai negeri telah meningkat, sehingga perbandingan gaji pokok terendah dan tertinggi telah ber -gerak dari 1:25 (awal Repelita I) menjadi 1:7 (akhir Repelita V). Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai dilakukan pula: perbaikan pengurusan kenaikan pangkat bagi pegawai yang telah memenuhi persyaratan untuk naik pangkat berupa kenaikan pangkat otomatis (KPO) yang kemudian disempurnakan menjadi kenaikan

XXIV/14

Page 15:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

pangkat secara langsung; perbaikan tunjangan bagi istri/suami; bantuan pemeliharaan kesehatan melalui asuransi kesehatan (Askes); perbaikan pemberian tabungan hari tua; bantuan uang muka pemilikan rumah melalui tabungan perumahan; perbaikan tunjangan struktural dan tunjangan jabatan fungsional; serta penetapan tunjangan pengabdian bagi PNS yang bekerja dan bertempat tinggal di daerah terpencil.

Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan profesional, semangat pengabdian dan disiplin pegawai telah dikembangkan jabatan fungsional, serta berbagai program pendidikan dan pelatihan (diktat) dalam jabatan, berupa diktat struktural dan diktat teknis fungsional; serta program diktat prajabatan. Di samping itu, dilakukan pula pendidikan kedinasan dan pengiriman PNS ke lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri.

Di bidang administrasi umum telah dilaksanakan penyempurnaan peraturan, ketentuan dan prosedur antara lain dalam hal surat menyurat; pengelolaan keuangan; pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi barang/kekayaan milik pemerintah; serta sistem pembukuan dan akuntansi pemerintah. Selain itu, dalam rangka administrasi kebijaksanaan pembangunan, untuk meningkatkan mutu serta efisiensi pelayanan kepada masyarakat, telah dilakukan serangkaian upaya deregulasi dan debirokratisasi yang menyangkut penyederhanaan perijinan, serta penyederhanaan prosedur keuangan dengan lebih memberikan otonomi kepada unit-unit pelayanan masyarakat tertentu untuk mengelola keuangannya sendiri. Upaya tersebut meningkatkan ketepatan, kecepatan, dan kelancaran pekerjaan serta pelayanan kepada masyarakat termasuk dunia usaha sehingga lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan.

XXIV/l5

Page 16:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Upaya pendayagunaan kearsipan makin dimantapkan dan diperluas dengan penyempurnaan pengelolaan dokumen atau arsip yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pem-bangunan baik arsip yang bersifat dinamis maupun statis secara lebih tertib, dan profesional. Pendayagunaan kearsipan nasional didasarkan pada UU No. 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan yang kemudian diikuti dengan Keppres No. 26 Tahun 1974 tentang Arsip Nasional Republik Indonesia, yang mengatur tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ANRI, mencakup pembinaan kearsipan dinamis di seluruh aparatur pemerintah pusat dan daerah, pelestarian kearsipan statis, dan pengembangan Sistem Kearsipan Nasional yang meliputi kelembagaan, sumber daya manusia, sistem kearsipan, dan prasarana serta sarana. Untuk efisiensi pengelolaan arsip telah diterbitkan PP No. 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip. Kemudian untuk lebih memantapkan pengelolaan kearsipan, Keppres No. 26 Tahun 1974 itu telah disempurnakan dengan Keppres No. 92 Tahun 1992.

Dalam upaya meningkatkan disiplin pegawai di kalangan pegawai negeri telah diterbitkan beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain mengenai larangan judi bagi pegawai negeri/anggota ABRI (Inpres No. 3 Tahun 1973), pola hidup sederhana (Keppres No. 10 Tahun 1974 sebagaimana telah disempurnakan dengan Keppres No.47 Tahun 1992), dan pembatasan kegiatan pegawai negeri dalam usaha swasta (PP No. 6 Tahun 1974), kesetiaan dan ketaatan pegawai negeri pada Pancasila, UUD 1945, negara dan Pemerintah (UU No. 8 Tahun 1974). Pegawai negeri juga diharapkan memelopori penghayatan dan pengamalan Pancasila, dengan mengikuti penataran untuk meningkatkan pemahaman P4.

XXIV/16

Page 17:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Dalam PJP-I telah dilakukan banyak penelitian dibidang aparatur pemerintah yang terutama ditujukan untuk mengkaji berbagai kebijak-sanaan pendayagunaan dan pengembangan sistem serta disiplin ilmu administrasi pembangunan, yang diperlukan guna menunjang pembangunan.

Berbagai upaya pendayagunaan aparatur negara yang dilaksana-kan secara berkelanjutan selama PJP-I tersebut telah menghasilkan: (1) makin tertatanya organisasi kenegaraan, pemerintahan baik pemerintah pusat, daerah, dan desa serta hubungan pemerintah pusat dan daerah termasuk pula pengembangan otonomi daerah berdasarkan asas dekonsentrasi, asas desentralisasi, dan asas medebewind; (2) makin tertib dan mantapnya manajemen pembangunan pada instansi pemerintah di pusat dan daerah, yang didukung dengan makin meningkatnya partisipasi masyarakat; (3) makin mantapnya sistem perencanaan, penganggaran dan pembiayaan, pengawasan, serta pemantauan dan pelaporan pelaksanaan pembangunan yang didukung dengan makin meningkatnya kemampuan instansi-instansi baik di pusat dan daerah yang bertugas di bidang tersebut dalam melaksanakan tugasnya; (4) makin meningkatnya kualitas dan disiplin pegawai negeri sipil; serta (5) meningkatnya efisiensi dan efektivitas sistem dan pelaksanaan pengawasan pembangunan melalui peman-tapan sistem pengawasan internal, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawas fungsional pemerintah (APFP), dan oleh setiap pimpinan melalui pengawasan melekat dan pengawasan fungsional, dan pengawasan eksternal yang dilakukan oleh masyarakat dan lembaga pengawasan konstitusional yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (Bepeka) dan DPR; serta menterpadukan pelaksanaan pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat, disertai langkah tindak lanjutnya.

XXIV/17

Page 18:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Dengan upaya selama 25 tahun PJP-I tersebut telah dihasilkan aparatur negara yang makin mampu bersama-sama masyarakat melaksanakan pembangunan secara terus-menerus, sambung-menyambung, makin meningkat dan meluas, serta makin merata, sehingga akhirnya bangsa Indonesia dengan selamat dan sentosa memasuki PJP-II. Upaya ini akan dilanjutkan dan ditingkatkan dalam PJP-II yang diawali dengan Repelita VI.

B. APARATUR NEGARA

1. Sasaran, Kebijaksanaan, dan Program Repelita VI

Sasaran pembangunan aparatur negara dalam Repelita VI sesuai amanat GBHN 1993 adalah tertatanya manajemen aparatur negara untuk meningkatkan kualitas, kemampuan, dan kesejahteraan manusianya. Menjadi sasaran pula terwujudnya sistem administrasi negara yang makin andal, profesional, efisien, efektif, serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis dalam tatanan kehidupan nasional, regional, dan global serta mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan negara dan pembangunan; meningkatnya semangat pengabdian dan kemampuan aparatur pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, khususnya dalam melayani, mengayomi, mendorong dan menumbuhkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan; serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat, permasalahan, kepentingan, dan kebutuhan rakyat, terutama yang masih hidup dalam kemiskinan atau rakyat kecil. Sasaran lainnya adalah meningkatnya perwujudan otonomi daerah di tingkat II yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggungjawab; meningkatnya kemampuan kelembagaan dan efisiensi serta efektivitas pelaksanaan fungsi dan peranan aparatur kecamatan dan pemerintahan

XXIV/18

Page 19:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

desa dan kelurahan; serta makin mantapnya keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan seluruh aparatur pemerintah baik di pusat maupun di daerah; terwujudnya kepegawaian negara yang berkualitas, memiliki kemampuan profesional, keahlian dan, keterampilan, kepemimpinan, serta semangat pengabdian dan disiplin yang tinggi; taat dan setia kepada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; meningkatnya kesejahteraan pegawai negeri; serta terwujudnya sistem kearsipan yang andal.

Untuk mencapai berbagai sasaran dalam pembangunan aparatur negara tersebut, kebijaksanaan yang ditempuh pada pokoknya ialah meningkatkan disiplin aparatur negara; memantapkan organisasi kenegaraan; mendayagunakan organisasi pemerintahan; menyempur-nakan manajemen pembangunan; dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur negara, baik di pusat maupun di daerah.

Dalam Repelita VI kebijaksanaan pembangunan aparatur negara dijabarkan lebih jauh antara lain dalam empat program pokok dan tiga program penunjang. Program pokok meliputi program peningkatan prasarana dan sarana aparatur negara; program peningkatan efisiensi aparatur negara; program pendidikan dan pelatihan aparatur negara; program penelitian dan pengembangan aparatur negara. Sedangkan program penunjang mencakup program pengembangan informasi pemerintahan; program pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan; dan program pengembangan hukum administrasi negara.

2. Pelaksanaan dan Hasil Pembangunan Tahun Pertama Repelita VI

Dalam tahun pertama Repelita VI, pendayagunaan aparatur negara dilaksanakan melalui berbagai kebijaksanaan dan program-

XXIV/19

Page 20:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

program pembangunan yang menyeluruh dan terpadu yang pada intinya dimaksudkan untuk dapat mewujudkan (sistem) aparatur negara yang mantap, dan sumber daya manusia aparatur yang profesional dan berdedikasi tinggi dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan, dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut.

a. Program Pokok

1) Program Peningkatan Prasarana dan sarana Aparatur Negara

Program ini dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan dengan lebih efisien dan efektif serta terpadu, baik pada aparatur kenegaraan maupun pada aparatur pemerintahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, program ini meliputi, antara lain, peningkatan prasarana dan sarana termasuk kegiatan renovasi dan pemeliharaan yang lebih memadai dan sesuai dengan kemajuan teknologi, kebutuhan pembangunan, serta keadaan keuangan negara.

Prioritas diarahkan untuk melanjutkan pembangunan prasarana dan sarana yang langsung mendukung peningkatan mutu sumber daya manusia, dalam rangka pemerataan pembangunan; memperluas dan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan memeratakan hasil-hasil pembangunan; serta menjaga dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dibangun.

Mengingat keterbatasan keuangan negara, hanya beberapa kegiatan pembangunan prasarana dan sarana gedung/kantor yang

XXIV/20

Page 21:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

diprioritaskan untuk dibiayai dari anggaran pembangunan (DIP), seperti antara lain: pembangunan gedung untuk pelayanan umum dan operasional seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Rumah Tahanan, Pos Penjagaan. Sedangkan pengadaan kendaraan bermotor diprioritaskan pada kendaraan operasional seperti cell wagon untuk Lembaga Pemasyarakatan dan Kantor Kejaksaan; ambulan untuk rumah sakit; kendaraan kurir dan petugas lapangan. Permintaan kendaraan operasional dinas perkantoran diseleksi secara ketat.

Dalam tahun 1994/95 telah dilaksanakan pembangunan lanjutan beberapa sarana dan prasarana di berbagai Departemen/Lembaga baik di pusat maupun di daerah, antara lain, perbaikan gedung Auditorium Samania Sasanagraha pada Sekretariat Jenderal MPR; pembangunan gedung kantor anggota DPR-RI tahap II, rehabilitasi gedung kantor, dan pengadaan peralatan/perlengkapan kantor Sekretariat Jenderal DPR-RI; pembangunan kantor Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, Departemen Dalam Negeri; pembangunan gedung Departemen Penerangan Pusat, dan gedung kantor perwakilan Propinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Maluku dan Bali.

Pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana tersebut dimanfaatkan juga untuk pemerataan usaha dengan lebih memberikan kemudahan kepada perusahaan golongan ekonomi lemah; peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dalam arti kecepatan pengambilan keputusan dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada pemimpin proyek untuk menetapkan pemenang lelang; serta peningkatan industri dalam negeri, dengan mewajibkan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Keppres No. 16 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

XXIV/21

Page 22:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Dibandingkan dengan Pengeluaran pembangunan untuk program yang sama dalam tahun terakhir Repelita V, dalam tahun pertama Repelita VI terjadi peningkatan anggaran sebesar 2,9 persen dari Rp. 253.367,6 juta menjadi sebesar Rp. 260.732 juta.

Keterbatasan keuangan negara untuk membiayai pembangunan gedung/kantor juga telah mendorong ditempuhnya berbagai sistem pembiayaan yang mengikutsertakan swasta, antara lain Build Operate and Transfer (BOT), Build Operate and Own (BOO), serta dengan cara tukar menukar (ruilslag). Gedung/kantor yang telah dibiayai dengan cara tersebut dalam tahun 1994/95 antara lain adalah pembangunan gedung/kantor dilingkungan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi.

2) Program Peningkatan Efisiensi Aparatur Negara

Program ini bertujuan untuk meningkatkan dayaguna dan hasil guna organisasi dan ketatalaksanaan pemerintahan, serta disiplin, dan tertib hukum aparatur negara dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan. Program ini meliputi kegiatan-kegiatan peningkatan pelaksanaan fungsi aparatur kenegara-an; pendayagunaan organisasi aparatur pemerintahan; penyempurnaan administrasi kebijaksanaan pembangunan; pemantapan sistem peren-canaan; penyempurnaan sistem pengganggaran dan pembiayaan; pengembangan sistem pemantauan dan pengendalian; pengembangan dan pendayagunaan sistem manajemen informasi; penyempurnaan administrasi umum dan kearsipan; peningkatan tertib hukum dalam aparatur negara; dan penyempurnaan administrasi kepegawaian.

Pada tahun pertama Repelita VI, dalam upaya pendayagunaan organisasi pemerintahan telah dilakukan penataan 12 (dua belas) satuan organisasi departemen/LPND termasuk instansi vertikal dan

XXIV/22

Page 23:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

perwakilan RI di luar negeri, masing-masing terdiri dari 3 departe -men, 4 perwakilan RI di luar negeri, dan 5 LPND. Perkembangan pendayagunaan organisasi pemerintah pusat sejak awal PJP I sampai dengan tahun pertama Repelita VI dimuat antara lain dalam Tabel XXIV-1 disertai dengan keterangan tentang dasar hukum penataan organisasi tersebut.

Di samping itu, telah pula dilakukan pendayagunaan organisasi pemerintah daerah dan pendayagunaan hubungan pemerintah pusat dan daerah sebagai pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1974. Dalam rangka itu, pada tahun pertama Repelita VI antara lain telah ditetapkan model percontohan otonomi daerah di 26 Daerah Tingkat II, diperkuat dengan diterbitkannya PP No. 8 Tahun .1995 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan kepada 26 Daerah Tingkat II Percontohan. Daerah-daerah percontohan ini akan dijadikan model pelaksanaan otonomi di daerah tingkat II lainnya di seluruh Indonesia.

Dalam rangka pendayagunaan administrasi kebijaksanaan pem-bangunan, pada tahun pertama Repelita VI telah ditetapkan PP No. 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing; Undang-undang Nomor 9 tahun 1994 yang mengatur Perubahan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994 mengenai perubahan atas Undang-undang Pajak Penghasilan; dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1994 mengenai perubahan atas Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah; serta Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 yang mengatur perubahan atas Pajak Bumi dan Bangunan, disertai paket-paket deregulasi dan debirokratisasi yang menunjang berkembangnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam kegiatan produksi, penanaman modal, perdagangan dalam dan luar negeri, serta peningkatan penerimaan pajak.

XXIV/23

Page 24:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Selain itu dilakukan pula deregulasi di bidang administrasi pelayanan dengan lebih memberikan otonomi kepada unit-unit pelayanan masyarakat, seperti rumah sakit, perguruan tinggi, puskes-mas dan lembaga-lembaga penelitian untuk mengelola keuangannya sendiri.

Pada tahun 1994/95 ditetapkan Inpres Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat untuk menciptakan suasana yang mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam penyeleng-garaan pembangunan seiring dengan tuntutan pertumbuhan pem-bangunan.

Untuk lebih mendayagunakan sistem perencanaan dan pelak-sanaan proyek-proyek pembangunan, pada tahun pertama Repelita VI, telah ditetapkan adanya Sasaran Repelita Tahunan (Sarlita), yang menjabarkan sasaran-sasaran pembangunan dalam repelita kedalam sasaran tahunan untuk setiap tahun anggaran bersangkutan.

Untuk meningkatkan efisiensi administrasi kepegawaian, dikembangkan sistem manajemen informasi kepegawaian. Pada tahun pertama Repelita VI, dimulai persiapan pembangunan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Republik Indonesia (SIMKRI) dengan memanfaatkan teknologi komputer yang dapat meng-hubungkan BAKN Pusat di Jakarta dengan Kanwil-kanwil BAKN di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Ujung Pandang, serta dengan berbagai instansi terkait antara lain Kantor Menpan, LAN, Departemen Keuangan, PT. Taspen, Sekretariat Kabinet, Bappenas, dan Perum Husada Bhakti. Dengan sistem ini, diharapkan akan terwujud hubungan langsung antara BAKN dengan instansi terkait. Dengan demikian peremajaan informasi kepegawaian pada masing-

XXIV/24

Page 25:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

masing instansi dapat terselenggara secara otomatis dan berkelanjutan. Untuk memperluas dan memantapkan pelayanan bagi pegawai negeri sipil sedang dibangun Kanwil BAKN di Medan. Dengan tambahan tersebut akan terdapat 5 Kanwil BAKN. Dengan demikian, pengelolaan administrasi dan pembinaan PNS dapat lebih didesentra-lisasikan sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kepegawaian antara lain untuk mempercepat proses kenaikan pangkat, pension dan mutasi kepegawaian lainnya.

Pendayagunaan administrasi umum dan kearsipan yang meliputi aspek administrasi perkantoran, keuangan dan materiil, persuratan dan dokumentasi kearsipan dalam tahun pertama Repelita VI dilanjutkan dan ditingkatkan untuk meningkatkan kelancaran dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan di lingkungan instansi pemerintah serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam rangka pembinaan di bidang kearsipan diselenggarakan penataran, pelatihan kearsipan, bimbingan teknis dan temu karya Tim Pembinaan Kearsipan yang diikuti oleh 184 orang dari 23 instansi pemerintah. Di bidang konservasi kearsipan dilaksanakan akuisisi arsip tekstual/konvensional dari instansi pemerintah dan swasta/ perorangan sepanjang 124 ml (meter lari). Telah dilakukan pula akuisisi arsip media baru berupa film sebanyak 1 reel dan video sebanyak 53 kaset.

Peningkatan disiplin dan tertib hukum pegawai dilanjutkan dan lebih dimantapkan dengan kegiatan pembinaan disiplin yang makin terencana, terpadu, terarah, dan terukur. Dalam rangka ini Peradilan Tata Usaha Negara (Peratun) berperan penting untuk menjamin agar aparatur pemerintah senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat pada umumnya dan hak serta kewajiban asasi warga masyarakat pada khususnya. Dalam tahun pertama Repelita VI jumlah

XXIV/25

Page 26:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

perkara yang disampaikan kepada Pengadilan TUN dan Pengadilan Tinggi TUN berjumlah 1.372 perkara. Jumlah perkara yang diselesaikan telah menunjukkan peningkatan sebanyak 701 perkara (51,09 persen) dibanding tahun 1991/92 sebanyak 193 perkara (32,3 persen), tahun 1992/93 sebanyak 434 perkara (40,3 persen), dan tahun 1993/94 sebanyak 613 perkara (49 persen).

Dalam rangka penyempurnaan administrasi kepegawaian, penyu-sunan formasi dan pengadaan selain didasarkan pada PP Nomor 5 tahun 1976 dan PP Nomor 6 Tahun 1976, juga diterapkan kebijak-sanaan yang menekankan perampingan birokrasi, prosedur yang ringkas, serta pelaksanaan tugas yang berkualitas penuh dengan semangat dan dedikasi kerja. Hal ini dibarengi dengan diterapkannya kebijaksanaan Zero Growth dalam perkembangan jumlah pegawai, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas PNS.

Dalam tahun pertama Repelita VI, telah ditetapkan formasi sebanyak 50.000 orang, dengan pengadaan atau tambahan pegawai negeri sebanyak 47.783 pegawai. Dengan pengadaan pegawai tersebut, maka jumlah PNS telah meningkat sekitar 2 persen dari 3.965.778 orang pada akhir Repelita V menjadi 4.030.220 pada tahun pertama Repelita VI. Keadaan tersebut dan perkembangan komposisi lainnya menurut jenis kelamin, kepangkatan, masa kerja, umur, dan daerah dapat dilihat lebih jauh pada Tabel XXIV-2.

Berdasarkan penyusunan formasi dan pengadaan pegawai sebagaimana tersebut di atas, perbandingan persentase jumlah PNS menurut golongan pada tahun terakhir Repelita V dan pada tahun pertama Repelita VI adalah sebagai berikut: (a) PNS golongan I, pada tahun terakhir Repelita V sebanyak 13 persen, dan pada tahun pertama Repelita VI tetap sebanyak 13 persen; (b) PNS golongan II,

XXIV/26

Page 27:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

pada tahun terakhir Repelita V sebanyak 65 persen, pada tahun pertama Repelita VI menjadi 64,4 persen; (c) PNS golongan III, pada tahun terakhir Repelita V sebanyak 21 persen, pada tahun pertama Repelita VI naik menjadi 22 persen; (d) PNS golongan IV, pada tahun terakhir Repelita V sebanyak 1 persen, pada tahun pertama Repelita VI menjadi 1,03 persen.

Di samping itu, perbandingan persentase jumlah PNS menurut pendidikan pada tahun terakhir Repelita V dengan jumlah PNS pada tahun pertama Repelita VI adalah sebagai berikut: (a) pada tahun terakhir Repelita V PNS berpendidikan dasar berjumlah 11,3 persen, pada tahun pertama Repelita VI menjadi 11,08 persen; (b) PNS berpendidikan menengah (SLTP dan SLTA) pada tahun terakhir Repelita V berjumlah 70 persen, pada tahun pertama Repelita VI menjadi 80,3 persen; dan (c) PNS berpendidikan tinggi (Sarjana Muda, SI, S2, dan S3) pada tahun terakhir Repelita V berjumlah 18,7 persen, dan pada tahun pertama Repelita VI telah menjadi 18,94 persen.

Dalam pada itu, sejak Repelita V sampai dengan tahun pertama Repelita VI, telah ditetapkan surat keputusan kenaikan pangkat sebanyak 4.813.408 SK. Jumlah ini terdiri dari kenaikan pangkat pada Repelita V sebanyak 4.332.081 SK, dengan rincian 722.701 SK (1989/90), 658.158 SK (1990/91), 655.820 SK (1991/92), 1.118.603 SK (1992/93), 1.176.799 SK (1993/94), dan pada tahun pertama Repelita VI sebanyak 481.327 SK. Di samping itu, sebagai pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS serta Pemberian Pensiun Janda/Dudanya yang berlaku sejak 1 Agustus 1989, telah berhasil diselesaikan surat keputusan pensiun otomatis sebanyak 171.073 pegawai dengan rincian 11.582 pegawai (1989/90), 32.645 pegawai (1990/91), 26.168 pegawai (1991/92), 32.398 pegawai (1992/93), 28.706 pegawai

XXIV/27

Page 28:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

(1993/94), dan pada tahun pertama Repelita VI sebanyak 39.574 pegawai. Kebijaksanaan penetapan pensiun otomatis tersebut diber-lakukan bagi PNS golongan ruang IVa ke bawah yang akan memasuki masa pensiun. Dengan dilaksanakannya pensiun otomatis tersebut maka pengurusan pensiun PNS menjadi lebih cepat dan tepat.

Untuk lebih meningkatkan kualitas PNS, dan menjamin pem-binaan kariernya, dalam tahun pertama Repelita VI telah ditetapkan sebanyak 11 peraturan perundang-undangan sebagai pelaksanaan UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian meliputi 5 Peraturan Pemerintah dan 6 Keputusan dengan rincian sebagaimana Tabel XXIV-3. Bagi yang menduduki jabatan struktural telah ditetap-kan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural yang mensyaratkan antara lain me-miliki kemampuan manajerial, kemampuan teknis fungsional, dan kecakapan, serta pendidikan dan pengalaman yang diperlukan. Di samping itu telah ditetapkan pula Keppres Nomor 47 Tahun 1994 tentang Badan Pertimbangan Jabatan Tingkat Nasional (BAPER-JANAS) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dengan tugas pokok memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai pengangkatan dan pemindahan dalam dan dari jabatan struktural eselon I, dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan badan usaha milik negara tertentu. Sejalan dengan itu, ditingkat departemen/instansi/daerah dibentuk pula Badan Pertim-bangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT).

Peningkatan efisiensi dan kualitas aparatur juga diupayakan dengan peningkatan profesionalisme aparatur melalui penyusunan jabatan fungsional. Dengan diberlakukannya PP No. 16 Tahun 1994, makin besar pula peluang untuk menduduki jabatan fungsional yang merupakan jabatan yang didasarkan oleh tingkat keahlian/keteram-pilan. Hingga saat ini telah ditetapkan sebanyak 49 jabatan fungsional.

XXIV/28

Page 29:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas pegawai negeri tidak lepas dari peningkatan kesejahteraan. Untuk itu, pada tahun pertama Repelita VI telah dilakukan perubahan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) untuk Golongan I dan II serta Pensiunan sebesar 10% dari gaji pokok ditambah tunjangan istri/suami dan tunjangan anak yang dibayarkan terhitung mulai bulan Januari 1995; dan TPP bagi Pegawai Negeri Golongan III dan IV, Hakim Golongan III dan Golongan IV serta Pejabat Negara sebesar 10% dari gaji pokok ditambah tunjangan istri/suami dan tunjangan anak yang dibayarkan terhitung mulai bulan April 1995. Selain itu juga telah dilakukan perbaikan gaji Hakim berdasarkan PP No. 33 Tahun 1994.

3) Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara

Program ini meliputi Program Pendidikan Kedinasan dan Program Pelatihan. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas, kemampuan, dan ketrampilan pegawai agar dapat melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif, serta mengem-bangkan kesatuan berpikir dan kesatuan bahasa guna menciptakan kesatuan langkah, kegiatan dan kerja sama dalam menanggapi masalah dan melaksanakan pembangunan. Untuk itu dilakukan kegiatan penyempurnaan sistem, materi kurikulum dan silabus, serta sasaran diklat aparatur negara; peningkatan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri; peningkatan pengetahuan tenaga widyaiswara; peningkatan diklat pembekalan bagi PNS yang akan memasuki usia pensiun; dan peningkatan efisiensi, koordinasi penyelenggaraan diklat luar negeri serta kerjasama luar negeri dalam bidang diklat.

XXIV/29

Page 30:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Program pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis.

Diklat prajabatan ditujukan untuk memberikan orientasi kepada calon PNS berkenaan dengan kedudukannya sebagai PNS agar mengerti dan menghayati kewajiban dan hak-haknya, sesuai dengan Keppres No. 30 Tahun 1981 tentang Latihan Prajabatan. Setiap calon PNS diwajibkan mengikuti diklat Prajabatan. Diklat ini terdiri dari 3 (tiga) tingkat yaitu Tingkat I, II, dan III yang disesuaikan dengan golongan pegawai yaitu Golongan I, II, dan III. Dalam tahun pertama Repelita VI diklat Prajabatan diikuti oleh 19.535 peserta terdiri dari Prajabatan Tingkat I sebanyak 649 peserta, Tingkat II sebanyak 15.489 peserta dan Tingkat III sebanyak 3.397 peserta.

Untuk lebih mendayagunakan diklat struktural telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 yang dimaksudkan untuk memantapkan pembinaan karier PNS serta meningkatkan kepribadian dan semangat pengabdian kepada masyarakat, meningkatkan mutu dan kemampuan baik dalam bidang substansi maupun kepemimpinannya, dan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya. Oleh karena pada tahun pertama Repelita .VI pelaksanaan diklat sebagaimana diatur dalam PP No. 14 Tahun 1994 masih dalam proses persiapan, maka diklat struktural yang dilaksanakan masih mengikuti pola lama termasuk titelaturnya. Dalam tahun pertama Repelita VI telah diselenggarakan diklat SEPADA, SEPALA, SEPADYA, dan SESPA/SESPANAS masing-masing sebanyak 1.603 orang, 6.890 orang, 5.266 orang, dan 766 orang. Perincian jumlah peserta SESPA/SESPANAS dapat diikuti pada Tabel XXIV-4. Selain itu, dalam tahun pertama Repelita VI

XXIV/30

Page 31:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

telah dilakukan penyempurnaan terhadap berbagai kurikulum diktat meliputi antara lain kurikulum diktat struktural, dan diklat fungsional.

Untuk diklat fungsional, antara lain telah dilaksanakan program PPN yang dalam tahun 1994/95 diikuti oleh 121 peserta. Kursus Teknik Manajemen Perencanaan Pembangunan (TMPP) bagi staf perencana Bappeda Tingkat II dari seluruh Indonesia pada tahun 1994/95 diikuti oleh 122 peserta. Di samping itu, dalam tahun pertama Repelita VI juga telah dilaksanakan diklat Perencanaan Jangka Panjang yang diikuti oleh 33 peserta; diktat Perencanaan Proyek-proyek Pembangunan yang diikuti oleh 30 peserta; diklat Perencanaan Proyek-proyek Pertanian Agro Industri diikuti oleh 30 peserta; serta diktat Perencanaan Proyek-proyek Transportasi bagi sebanyak 28 peserta. Perkembangan jumlah peserta Program Perencanaan Nasional dan TMPP pada tahun pertama Repelita VI dapat dilihat pada Tabel XXIV-5.

Penyelenggaraan diktat di dalam maupun di luar negeri lebih ditingkatkan antara lain dengan menserasikan dan menterpadukan kegiatan diklat di luar negeri dengan diklat dalam negeri serta upaya meningkatkan kemampuan lembaga diktat di dalam negeri. Di samping itu, dilakukan pula upaya peningkatan efisiensi, koordinasi penyelenggaraan diktat luar negeri serta kerja sama diktat luar negeri dalam bidang diklat.

Dalam rangka peningkatan kualitas aparatur melalui diktat, sejak tahun 1985 telah ditetapkan jabatan fungsional widyaiswara. Guna memperkuat peranan unit-unit diklat di departemen/LPND dan daerah, pengetahuan widyaiswara terus ditingkatkan antara lain melalui diklat belajar mengajar, diklat pola kerja terpadu, ceramah-ceramah umum, dan diklat motivasi berprestasi bagi widyaiswara.

XXIV/31

Page 32:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Bagi PNS yang akan memasuki masa persiapan pensiun diberikan pula diklat pembekalan dalam bidang keahlian dan ketrampilan yang bermanfaat bagi yang bersangkutan setelah memasuki masa pensiun.

Pelaksanaan program pendidikan kedinasan dalam tahun pertama Repelita VI meliputi berbagai bidang pengetahuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah yang bersangkutan. Jumlah mahasiswa peserta program ini ditingkat pendidikan tinggi secara keseluruhan mencapai sekitar 123 ribu orang. Rincian lebih lanjut dapat diikuti pada Bab XVII tentang Pendidikan dan Olahraga, Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dalam Lampiran Pidato ini.

4) Program Penelitian dan Pengembangan Aparatur Negara

Program ini bertujuan untuk menghasilkan masukan bagi pengembangan kebijaksanaan dan penyempurnaan kelembagaan guna meningkatkan daya guna dan hasil guna aparatur negara dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan.

Penelitian-penelitian tentang administrasi dan aparatur negara yang telah dilaksanakan oleh departemen/LPND, dan perguruan tinggi dalam tahun pertama Repelita VI antara lain meliputi penelitian tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia; penelitian tentang otonomi manajemen daerah; kajian tentang peningkatan pelayanan umum dan pembiayaan di bidang investasi; penelitian tentang kebijaksanaan penanaman modal; penelitian tentang kebijaksanaan di bidang kepegawaian; studi tentang persepsi masyarakat terhadap pegadaian; penelitian tentang pengembangan metode pemasyarakatan dan pembudayaan P-4; penelitian tentang otomatisasi arsip; studi tentang kebutuhan perangkat kebijaksanaan perdagangan; studi tentang perkembangan permintaan, penawaran dan penyaluran semen, dan

XXIV/32

Page 33:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

kayu; penelitian tentang penyempurnaan sistem pengelolaan anggaran; studi tentang penerapan teknik pemasaran modern dalam penyem-purnaan sistem distribusi; kajian tentang perkembangan dan prospek ekspor non migas; penelitian tentang kebijaksanaan perumahan dan permukiman; penelitian tentang modernisasi birokrasi dalam PJP-II.

b. Program Penunjang

1) Program Pengembangan Informasi Pemerintahan

Program ini ditujukan untuk mendayagunakan pemanfaatan teknologi informatika pada aparatur negara, dan mampu secara optimal menyediakan informasi yang tepat, akurat, lengkap dan mutakhir, baik untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, pemantauan pelaksanaan maupun pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan.

Dalam pengembangan informasi pemerintahan pada tahun pertama Repelita VI telah dibangun dan dikembangkan sistem basis data di berbagai sektor, antara lain: pembentukan Loket Pelayanan Informasi Pekerjaan Umum (LPI-PU); Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Republik Indonesia (SIMKRI) yang dikembangkan pada Repelita V, dan mulai dibangun pada tahun 1994/95 dengan pemasangan perangkat keras di Kantor BAKN Pusat, pelatihan bagi petugas yang akan mengoperasikannya, serta pengembangan program aplikasi untuk pengolahan data pegawai negeri sipil (PNS) dan penunjang fungsi administratif yang menjadi tugas pokok BAKN; pengembangan Sistem informasi Pangan Terpadu, melalui kerjasama Departemen Pertanian, BPS dan BULOG, yang pada saat ini sudah mulai berjalan. Selain itu, telah dibangun Sistem Informasi Statistik Pertanian dengan basis data pertanian (SIMTAN).

XXIV/33

Page 34:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendataan keuangan, pada tahun 1994/95 telah mulai dirintis pembangunan Sistem Informasi Keuangan Terpadu (SIK) yang mengkoordinasikan sistem informasi pada berbagai unit kerja di Departemen Keuangan seperti sistem informasi anggaran, bea dan cukai, pajak, serta data akuntansi.

Dalam rangka pembangunan Sistem informasi Manajemen Dalam Negeri (SIMDAGRI) yang terpadu, pada tahun 1994/95 dilanjutkan dan semakin disempurnakan sistem informasi . yang telah dibangun dalam periode sebelumnya khususnya Repelita V seperti aplikasi Manual Pendapatan Daerah (Mapatda), istem Informasi Pemilihan Umum (SIPU), komputerisasi kartu tanda pengenal penduduk (KTP) di daerah, serta Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIMBANGDA). Kegiatan lain yang dilaksanakan. adalah pemba-ngunan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (SIMDUK) yang sudah dalam tahap persiapan untuk uji coba; pembangunan Sistem Informasi Manajemen Potensi Wilayah (SIMPOWIL) yang baru dalam tahap perumusan kebutuhan sistem; perumusan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian; serta pelaksanaan Mapatda tahap II secara terpadu yang mencakup 20 propinsi, 65 kabupaten dan 11 kotamadya; yang pada dasarnya memberikan informasi mengenai pendapatan daerah dan upaya peningkatannya. Selain itu, dalam rangka menunjang upaya penanggulangan kemiskinan terutama untuk mengidentifikasi jumlah penduduk miskin absolut dan desa tertinggal, sedang dibangun Sistem Informasi Manajemen Desa Tertinggal (SIM-IDT). Berbagai upaya lainnya dalam pengembangan informasi pemerintahan dapat dilihat dalam Bab XXV tentang Sistem Informasi dan Statistik, dalam Lampiran Pidato ini.

XXIV/34

Page 35:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

2) Program Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan

Program ini dimaksudkan untuk menunjang terwujudnya aparatur pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui peningkatan kualitas sistem pengawasan dan untuk mengupayakan agar pengawasan dapat dilakukan lebih luas, cepat, mendalam, dan menyeluruh, disertai upaya menumbuhkan prakarsa dan peran aktif pengawasan, baik oleh pimpinan, atasan langsung maupun oleh masyarakat dengan tujuan untuk mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam pembangunan sistem pelaksanaan dan pelaksanaan pengawasan dapat dilihat secara rinci dalam butir C.2.a.I dalam bab ini.

3) Program Pengembangan Hukum Administrasi Negara

Program ini ditujukan untuk menunjang kegiatan aparatur negara dalam pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan melalui penyempurnaan secara terus menerus ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk peraturan perundang-undangan dalam penyusunan kebijaksanaan administrasi dan pembangunan, serta pemantapan pelaksanaannya.

Dalam tahun pertama Repelita VI telah disahkan 13 buah Rancangan undang-undang menjadi undang-undang, meliputi antara lain: (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1994 tentang Tambahan dan Perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 1993/94; (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1994 tentang Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1991/92; (3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 tentang Pembentukan Kotamadya Dati II Palu; (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan

XXIV/35

Page 36:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Terbatas; dan (5) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1995 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 1995/96.

Peraturan Pemerintah yang diterbitkan pada tahun 1994/95 berjumlah 45 buah, antara lain : (1) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; (2) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural; (3) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil; (5) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dari Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal pada Perusahaan Pasangan Usahanya.

Keputusan Presiden berjumlah 81 buah, di antaranya (1) Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandar Lampung, Samarinda dan Denpasar; (2) Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 1994 tentang Badan Pertimbangan Jabatan Tingkat Nasional; (3) Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1994 tentang Perincian Anggaran Belanja Pembangunan Tahun Anggaran 1994/95; (4) Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1995 tentang Tim Evaluasi Pengadaan; (5) Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan dalam rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan Dana Pinjaman Luar Negeri.

Instruksi Presiden yang telah ditetapkan dalam tahun 1994/95, adalah: (1) Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1994 tentang Peningkatan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila; dan (2) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang

XXIV/36

Page 37:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat. Berbagai upaya dalam pengembangan hukum administrasi negara dapat dilihat pula dalam Bab XX tentang Hukum, dalam Lampiran Pidato ini.

C. PENGAWASAN PEMBANGUNAN

1. Sasaran, Kebijaksanaan, dan Program Repelita VI

Sasaran akhir pendayagunaan pengawasan pembangunan adalah terciptanya daya guna dan hasil guna pembangunan secara optimal. Hal tersebut dapat dicapai dengan memadukan sasaran pendayagunaan pelaksanaan dan pengawasan secara sistematis. Sasaran pendaya-gunaan sistem pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dalam Repelita VI adalah sebagai berikut.

Penyesuaian serta penyederhanaan berbagai prosedur pelaksanaan pembangunan, khususnya yang bertalian dengan pengadaan barang dan jasa, pengajuan dan persetujuan revisi anggaran, penggunaan hasil produksi dalam negeri, bentuk dan persetujuan kontrak, peran serta pengusaha golongan ekonomi lemah, pemantauan dan pelaporan serta pertanggungjawabannya.

Pengambilan keputusan yang lebih terdesentralisasi sehingga mempercepat pengambilan keputusan yang diperlukan dalam berbagai kegiatan pelaksanaan.

Koordinasi penyusunan rencana pelaksanaan pembangunan yang makin mantap, baik sektoral maupun regional, dan sistem pemantau- an, pelaporan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaannya, serta terwujudnya sistem komunikasi yang mantap melalui pengembangan dan peningkatan sistem jaringan informasi yang sudah ada. Sejalan

XXIV/37

Page 38:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

dengan itu, juga merupakan sasaran pendayagunaan sistem pelaksanaan pembangunan adalah meningkatnya keserasian dan keterpaduan pelaksanaan kebijaksanaan, program, dan proyek sektoral dan yang bersifat lintas sektoral, regional, lintas daerah, dan lintas lembaga, baik yang sumber dananya dari APBN maupun APBD.

Efisiensi dan efektivitas sistem pelaksanaan dan pengawasan keuangan negara dan pembangunan yang meningkat dan makin terpadu serta konsisten melalui pemantapan sistem pengawasan internal dan eksternal, peningkatan keterpaduan pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat disertai pemantapan tindak lanjut hasil pengawasan tersebut. Sasaran lainnya adalah mantapnya sistem dan mekanisme pengawasan yang mendorong adanya sinergi pengecekan dan pengujian silang dari pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat terhadap pengawasan melekat sehingga pengawasan melekat membudaya dalam sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan serta dapat berperan sebagai tulang punggung pengawasan internal Pemerintah dan menjadi unsur yang pokok dalam upaya mencegah tindakan yang tercela.

Kemampuan teknis dan manajerial sumber daya manusia aparatur pemerintahan yang meningkat, dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha. Dengan meningkatnya kemampuan tersebut, mutu, efisiensi dan perumusan kebijaksanaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada dunia usaha dan masyarakat dapat lebih ditingkatkan.

Untuk mencapai berbagai sasaran tersebut, kebijaksanaan yang ditempuh dalam Repelita VI mencakup pendayagunaan keseluruhan sistem pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang dilakukan

XXIV/38

Page 39:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

sedini mungkin sejak tahap perencanaan, meliputi pemantapan koordinasi, kerja sama, dan hubungan kelembagaan; pemantapan sistem perencanaan penyusunan program dan anggaran; peningkatan kualitas sumber daya manusia; penyempurnaan sistem pemantauan, pengendalian dan pertanggungjawaban; serta peningkatan keterpaduan dan konsistensi pelaksanaan pengawasan pembangunan.

Untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan pembangunan nasional, peranan lembaga yang melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian perlu makin dikembangkan. Dalam hubungan ini, terutama Badan Pemeriksa Keuangan, wajib meningkatkan kegiatannya sesuai dengan wewenang dan fungsinya yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Untuk mencapai berbagai sasaran pendayagunaan sistem pelak-sanaan dan pengawasan pembangunan tersebut di atas, dikembangkan berbagai program sehingga pelaksanaan pembangunan berjalan secara efisien dan efektif. Karena sistem pelaksanaan dan pengawasan pembangunan merupakan wahana penunjang keberhasilan pemba-ngunan seluruh sektor dan merupakan tanggung jawab seluruh jajaran aparatur, program penyempurnaan sistem pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang terdiri dari pendayagunaan sistem pelaksanaan pembangunan, dan pendayagunaan sistem dan pelak-sanaan pengawasan, pada dasarnya dilaksanakan di semua bidang dan sektor.

Untuk menunjang pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pembangunan sehingga pembangunan nasional terselenggara secara lebih efisien dan efektif, serta untuk melaksanakan dan mencapai berbagai sasaran pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan pembangunan, kebijaksanaan pembangunan di bidang pengawasan dijabarkan dalam program pokok dan program penunjang.

XXIV/39

Page 40:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Program pokok mencakup program pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan; serta program pembinaan dan pemasya-rakatan pengawasan. Sedangkan program penunjang mencakup program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan pengawasan; program pengembangan informasi pengawasan; serta program penerapan dan penegakan hukum.

Dengan berbagai program pokok dan program penunjang tersebut di atas, sistem dan pelaksanaan pengawasan keuangan negara dan pembangunan diharapkan dapat makin mantap dan terpadu serta konsisten. Di samping itu, melalui berbagai kegiatan itu diharapkan berkembang budaya pengawasan yang bersemangat preventif, edukatif, korektif, aktif, dan akurat, sehingga terjalin pengertian dan kerja sama yang objektif dan proporsional antara pengawas dan pejabat atau petugas yang diawasi; dan pengawasan berkembang menjadi bagian dari sistem dan kegiatan manajemen yang efektif. Dengan demikian, tercipta sinergi pengawasan keuangan negara dan pembangunan secara berkelanjutan.

2. Pelaksanaan dan Hasil Pembangunan Tahun Pertama Repelita VI

Untuk menunjang pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pembangunan sehingga pembangunan nasional terselenggara secara lebih efisien dan efektif, dan untuk melaksanakan dan mencapai berbagai sasaran pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan pembangunan, pada tahun pertama Repelita VI, telah dilaksanakan program-program sebagai berikut.

XXIV/40

Page 41:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

a. Program Pokok

1) Program Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sistem dan pelaksanaan pengawasan, baik pengawasan fungsional maupun pengawasan melekat. Dengan meningkatnya kualitas sistem dan pelaksanaan pengawasan tersebut, diupayakan terwujudnya sistem pelaksanaan pembangunan yang efisien, efektif, bersih, dan bertang-gung jawab.

Dalam Repelita VI keterpaduan pelaksanaan pengawasan fungsional yang dilakukan aparatur pengawasan fungsional, ditingkat-kan sejak tahap perencanaan. Pengawasan melekat ditingkatkan pelaksanaannya, dan sistemnya dimantapkan antara lain melalui penyempurnaan petunjuk pelaksanaan waskat dan pembuatan laporan P3 Waskat tahunan dan realisasi tindak lanjutnya. Di samping itu, ditingkatkan pula pemasyarakatan pengawasan melekat melalui program budaya kerja. Dengan upaya tersebut, diharapkan waskat dapat membudaya dalam sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan serta dapat berperan sebagai tulang punggung penga -wasan internal Pemerintah dan menjadi unsur yang pokok dalam upaya mencegah tindakan-tindakan tercela. Dalam pada itu, ditingkatkan pula pengawasan eksternal, yang dilakukan dengan mendukung peran serta masyarakat, baik yang dilakukan melalui Tromol Pas 5000 maupun media massa. Dengan adanya dukungan terhadap peran serta masyarakat dalam pengawasan pembangunan tersebut, tuntutan keterbukaan terpenuhi dan rasa tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan makin tumbuh dan meningkat.

XXIV/41

Page 42:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Dalam rangka pengawasan legislatif, pendapat dan masukan Dewan Perwakilan Rakyat yang antara lain disampaikan melalui rapat kerja dengan Pemerintah diperhatikan secara sungguh-sungguh; demikian pula hasil pemeriksaan yang disampaikan Bepeka.

Dalam tahun pertama Repelita VI, kegiatan pengawasan fungsional dilakukan dengan lebih intensif dan terpadu, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dan memberikan arahan sasaran pemeriksaan yang lebih tepat ditetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sebagai pedoman bagi seluruh pelaksanaan pengawasan fungsional. Dengan demikian, pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) dapat makin diarahkan kepada penilaian mengenai keseluruhan tanggung jawab suatu pimpinan instansi serta efisiensi dan efektivitas dari unit kerja yang diperiksa.

Atas dasar PKPT tahun 1994/95 dan rencana strategis yang merupakan landasan bagi seluruh kegiatan APFP, dan dengan didukung oleh bertambahnya aparat pengawas fungsional dan penggunaan perangkat komputer, serta meningkatnya jumlah hari pemeriksaan, dan meningkatnya anggaran perjalanan dinas, maka pelaksanaan pengawasan fungsional pada tahun pertama Repelita VI telah dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

Jumlah rencana kegiatan pemeriksaan meningkat dari 47.248 rencana penugasan pada akhir Repelita V menjadi 51,815 rencana penugasan pada tahun pertama Repelita VI atau naik 8,81 %. Dari rencana penugasan tersebut telah direalisasikan sebanyak 51,581 penugasan pemeriksaan atau 99,55% dari yang direncanakan. Adapun uraian objek pemeriksaan dan data perbandingan rencana kegiatan pemeriksaan dan realisasi penugasan pemeriksaan dapat dilihat dalam Tabel XXIV - 6.

XXIV/42

Page 43:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Selanjutnya dalam rangka memantapkan sistem pengawasan keuangan negara dan pembangunan, telah disusun rencana strategis yang merupakan landasan bagi seluruh kegiatan APFP dalam Repelita VI. Strategi tersebut menggariskan bahwa pelaksanaan pengawasan oleh APFP haruslah menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang komprehensif, namun tetap bersifat selektif seraya memanfaatkan sinergi pengawasan yaitu meningkatkan efektivitas pengawasan melalui kerjasama antar APFP.

Di samping itu, secara rutin juga dilakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan BUMN, BUMD, dan badan usaha lainnya untuk menilai apakah badan-badan usaha tersebut dapat bekerja atas dasar anggaran yang telah ditetapkan, dan menyampaikan pertanggungjawaban keuangan secara tertib. Pemeriksaan akuntan terhadap laporan keuangan badan usaha setiap tahunnya telah dapat makin cepat diselesaikan. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan akuntan terhadap laporan keuangan proyek yang memperoleh bantuan luar negeri. Untuk meningkatkan pemanfaatan dan daya serap proyek-proyek berbantuan luar negeri maka pemeriksaan akuntan terhadap pertanggungjawaban keuangan proyek-proyek berbantuan luar negeri mendapat prioritas.

Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan BUMN/BUMD menunjukkan bahwa sistem dan laporan akuntansi BUMN/BUMD telah berkembang cukup baik, tercermin dengan semakin banyaknya jumlah laporan keuangan badan usaha yang memperoleh pernyataan pendapat akuntan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Adapun rincian jumlah jenis pendapat akuntan tersebut adalah sebagai berikut: WTP sebanyak 317 laporan; WDP 134 laporan; dan Tidak Menyetujui/Menolak Memberikan Pendapat sebanyak 44 laporan. Dari hasil pemeriksaan atas laporan

XXIV/43

Page 44:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

keuangan proyek-proyek berbantuan luar negeri juga diketahui kinerja dan akuntabilitas yang semakin membaik. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan pendapat akuntan WTP sebanyak 420 laporan; WDP sebanyak 58 laporan; dan Tidak Menyetujui/Menolak Memberikan Pendapat sebanyak 10 laporan. Rincian lebih lanjut mengenai pernyataan pendapat akuntan atas laporan keuangan BUMN/BUMD dan proyek berbantuan luar negeri dapat dilihat pada Tabel XXIV - 7.

Dilihat dari segi keuangan, temuan-temuan hasil pemeriksaan dari seluruh aparat pengawasan fungsional pada dasarnya dapat dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu: (1) kasus yang menimbulkan kerugian negara bukan tindak pidana; (2) kasus kewajiban penyetoran kepada negara; dan (3) kasus indikasi tindak pidana.

Kasus-kasus yang menimbulkan kerugian negara yang diduga mengandung unsur tindak pidana diteruskan ke Kejaksaan Agung, sedangkan yang tidak mengandung unsur tindak pidana dilakukan tuntutan ganti rugi/penarikan kembali atas kerugian negara. Penanggung jawab kasus penyetoran kepada negara diminta untuk segera melaksanakan setorannya kepada Kas Negara/Kas Daerah/Kas BUMN/BUMD.

Untuk kasus-kasus mengenai kewajiban penyempurnaan Kelemba-gaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian, pimpinan unit yang diperiksa diminta untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Walaupun kasus-kasus pada saat ditemukan tidak/belum nampak .

merugikan keuangan negara, namun perlu ditindaklanjuti karena. bilamana dibiarkan berkembang dapat menimbulkan kasus-kasus lainnya yang dapat berdampak merugikan keuangan negara.

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diterbitkan dalam tahun pertama Repelita VI (1 April sampai dengan 31 Desember 1994)

XXIV/44

Page 45:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

berjumlah 32.582 LHP, sedangkan temuan pemeriksaan pada tahun pertama Repelita VI berjumlah 64.609 temuan. Rincian lebih lanjut mengenai penerbitan laporan dan jumlah temuan hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel XXIV - 8.

Kegiatan pemeriksaan tahunan APFP yang didukung dengan pemantauan secara intensif dan tindak lanjut oleh para atasan yang bertanggung jawab telah menghasilkan penyelamatan uang negara yang pada tahun pertama Repelita VI (1 April sampai dengan 31 Desember 1994) berjumlah Rp219,537 miliar. Di samping itu, koreksi-koreksi audit yang menghasilkan penerimaan negara pada tahun pertama Repelita VI (1 April sampai dengan 31 Desember 1994) berjumlah Rp269,030 miliar. Rincian mengenai tindak lanjut penyelamatan uang negara dan koreksi audit dapat dilihat pada Tabel XXIV - 9. Berbagai hal ini memperlihatkan upaya Pemerintah dalam meningkatkan koordinasi kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut antara aparat pengawasan fungsional dengan pihak yang diperiksa.

Jumlah pelaksanaan tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan APFP untuk semua jenis tindak lanjut secara keseluruhan mencapai 27.777 kejadian, yang terdiri dari: (a) penyerahan prestasi barang dan jasa sebanyak 4.021 kasus; (b) tindak lanjut yang sedang dalam proses sebanyak 2.266 kasus; (c) tindakan administratif/pendisiplinan sebanyak 568 kasus; (d) penyempurnaan kelembagaan sebanyak 1.369 kasus; (e) penyempurnaan ketatalaksanaan sebanyak 17.645 kasus; (f) penyempurnaan kepegawaian sebanyak 1.744 kasus; dan (g) keputusan pengadilan sebanyak 164 kasus. Pelaksanaan tindak lanjut ini menunjukkan bahwa Pemerintah tidak membiarkan terjadinya penyimpangan, pelanggaran, dan penyelewengan.

Jumlah temuan pemeriksaan dari seluruh APFP tersebut di atas dapat dikelompokkan ke dalam: (a) penyimpangan yang memerlukan

XXIV/45

Page 46:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

penyempurnaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian (di atas 80%); (b) penyimpangan berupa kewajiban penyetoran ke Kas Negara berkisar 8 persen sampai 10 persen;. (c) kasus kerugian negara bukan indikasi tindak pidana sebesar 6 persen; dan (d) kasus yang berindikasi tindak pidana sekitar 1 persen. Disini terlihat bahwa kelompok pertama masih merupakan kelompok terbesar.

Temuan pemeriksaan yang telah disampaikan kepada para Menteri/Pimpinan Lembaga Non Departemen/Pimpinan Instansi lainnya dan para pejabat yang berwenang dalam tahun pertama Repelita VI, terdiri dari: (a) temuan yang mengandung kasus kerugian negara berjumlah 3.230 kasus dengan nilai Rp998,303 miliar; dan (b) temuan yang mengandung kewajiban penyetoran kepada negara sebanyak 6.460 kasus dengan nilai Rpl.253,859 miliar. Rincian mengenai jumlah nilai temuan pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel XXIV - 10.

Dalam pada itu, pengawasan atas pelaksanaan pengadaan barang dan j-asa dengan cara pemeriksaan kemudian (post audit) terus ditingkatkan dengan mengacu pada Keppres No. 6 Tahun 1995.

Dalam tahun 1994/95 telah dilakukan pemeriksaan kemudian terhadap 199 obyek pemeriksaan. Pemeriksaan kemudian tersebut telah menghasilkan beberapa temuan yang menunjukkan bahwa: (a) masih terdapat harga kontrak yang lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan pemilik (owner's estimate); (b) proyek belum mengikat kontrak dengan konsultan pengawas karena DIP belum terbit; (c) terdapat pengadaan barang yang spesifikasi teknisnya tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kontrak; dan (d) penandatanganan kontrak mendahului persetujuan penetapan pemenang pelelangan oleh Menko Ekku dan Wasbang. Berbagai hasil temuan itu telah ditindaklanjuti.

XXIV/46

Page 47:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Sejalan dengan pemantapan sistem pengawasan fungsional tersebut, dilakukan pula penyempurnaan sarana pengawasan melekat berupa penyempurnaan kelembagaan dan peningkatan disiplin dan budaya kerja setiap unsur aparatur, termasuk aparatur pengawasan fungsional, sehingga secara keseluruhan aparatur pemerintah dapat berfungsi secara makin efisien dan efektif.

Upaya peningkatan pelaksanaan Waskat pada tahun pertama Repelita VI, dilakukan melalui program pembinaan budaya kerja di instansi-instansi pemerintah di pusat maupun daerah, termasuk BUMN/BUMD, diikuti dengan pemasyarakatannya untuk meningkatkan etos kerja, produktivitas, dan mendorong: terwujudnya aparatur pemerintah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang sesungguhnya. Di samping itu telah pula dilakukan penyempurnaan petunjuk pelaksanaan Waskat dan peningkatan pembuatan laporan P3 Waskat tahunan dan realisasinya.

Dalam rangka pengawasan melekat, jumlah instansi yang wajib menyampaikan P3 Waskat dan realisasi waskat (TL P3 Waskat) pada tahun pertama Repelita VI berjumlah 271 instansi. Mulai tahun pertama Repelita VI, Perguruan Tinggi Negeri dan Institut Agama Islam Negeri (LAIN) dikelompokkan menjadi satu dengan departemen teknis pembinanya masing-masing yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Agama.

Dalam tahun pertama Repelita VI, dari 271 instansi pemerintah yang wajib membuat Laporan P3 Waskat, ada 122 instansi atau 47,05 persen yang telah mengirimkan laporannya. Sedangkan jumlah instansi yang telah menyampaikan laporan tindak lanjut P3 Waskat mencapai 110 instansi atau 40,59 persen.

XXIV/47

Page 48:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Dalam pada itu, pengawasan masyarakat telah semakin meluas dan membudaya, dengan semakin bertambahnya jumlah kotak pengaduan di berbagai departemen dan instansi, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Demikian pula yang dilakukan melalui lembaga legislatif, maupun media massa serta berbagai jalur lainnya.

Pengawasan masyarakat melalui Tromol Pos 5000 menunjukkan bahwa sejak Tromol Pos 5000 dibuka pada Kantor Sekretariat Wakil Presiden RI pada bulan April 1988 sampai dengan tahun pertama Repelita VI per 31 Desember 1994 telah diterima surat pengaduan atau keluhan dari masyarakat sebanyak 108.259 surat. Keadaan ini mencerminkan besarnya perhatian masyarakat dalam memberikan informasi mengenai keadaan dan kegiatan aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan umum dan pembangunan. Dari jumlah tersebut, telah disalurkan kepada instansi terkait sebanyak 78.470 surat (72,5%), dideponir karena tidak mengandung kadar pengawasan, tidak layak salur dan merupakan tindasan dari surat yang tujuannya sudah tepat pada instansi yang berwenang sebanyak 28.727 surat (26,5%) serta masih dalam proses pembahasan sebanyak 1.062 surat (1,0 %).

Dari 78.470 surat pengaduan yang diterima, telah ada tanggapan sebanyak 46.597 surat. Dari jumlah tersebut, tanggapan atas pengaduan yang mengandung kebenaran ada sebanyak 14,816 surat (31,8%), tidak mengandung kebenaran sebanyak 20.445 surat (43,9 %), dan masih dalam penelitian di instansi sebanyak 11.326 surat (24,3 %). Adapun permasalahan-permasalahan yang menonjol adalah masalah kepegawaian/ketenagakerjaan, korupsi/pungli, pelayanan masyarakat, pertanahan/perumahan, dan penyalahgunaan wewenang.

Dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, kepada seluruh aparat pengawasan di departemen/LPND

XXIV/48

Page 49:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

telah disampaikan pedoman penyusunan laporan hasil evaluasi akuntabilitas serta pelaksanaan pengawasan. Penilaian terhadap laporan tersebut meliputi aspek kelengkapan dan Cara penyajian informasi/data yang dilaporkan, tingkat pencapaian target tahunan (rata-rata fisik dan keuangan) dan ketepatan waktu penyampaian laporan. Dalam tahun pertama Repelita VI, untuk meningkatkan akuntabilitas aparatur, maka penilaian hasil evaluasi laporan akuntabilitas telah mulai dilakukan pada tingkat departemen dan beberapa LPND.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan berbagai upaya pengawasan tersebut di atas, dilakukan penertiban operasional. Hasil pengawasan dan penertiban operasional dalam tahun pertama Repelita VI dapat diikuti pada Tabel XXIV - 11.

2) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Pengawasan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan makna dan arti pentingnya pengawasan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara lebih lancar, tepat, dan menyeluruh. Kegiatan-kegiatan dalam program ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan prakarsa dan peran aktif aparat pengawasan, pimpinan/atasan langsung dan masyarakat, dengan tujuan untuk mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pengawasan keuangan negara dan pembangunan.

Dalam tahun pertama Repelita VI dalam rangka lebih memantap-kan pembinaan dan pemasyarakatan pengawasan, telah diterbitkan beberapa buku petunjuk dan buku pedoman antara lain: (1) Pedoman Umum Pemeriksaan APFP; (2) Aturan Perilaku Pemeriksa BPKP; (3) Pedoman Penggunaan Teknik Sampling Statistik; (4) Pedoman Perencanaan Pemeriksaan Operasional ; (5) Pedoman Pemantauan dan

XXIV/49

Page 50:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

Evaluasi Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan; (6) Pedoman Penanganan Penggantian Kerugian Negara; (7) Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan; (8) Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Operasional; (9) Pedoman Penilaian Efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN/D; dan (10) Petunjuk Penilaian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) BUMN/D bagi Pemeriksa BPKP.

Disamping itu, telah diterbitkan pula laporan-laporan hasil penelitian dan pengembangan berupa: (1) Kebijaksanaan Pengawasan dan Proses Pengembangan Perencanaan oleh APFP; (2) Pengendalian Manajemen terhadap penerimaaan Bantuan Luar Negeri; dan (3) Pedoman Penelitian Puslitbang Sistem Pengawasan BPKP.

a. Program Penunjang

1) Program Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Pengawasan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam jumlah yang cukup merupakan faktor kunci bagi terlaksananya tugas-tugas pengawasan keuangan, dan pembangunan yang efisien dan efektif. Dengan kondisi administrasi pemerintahan yang makin baik pada segi penatausahaan dan pertanggungjawaban kekayaan negara, maka pengawasan dititikberatkan kepada aspek-aspek manajerial kegiatan pemerintahan umum dan pembangunan. Hal ini menuntut peningkatan profesionalisme dari aparat pengawasan fungsional, yang dapat dicapai antara lain melalui kegiatan diklat dan penyuluhan pengawasan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan.

Program penunjang ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan dan mutu sumber daya manusia pada aparatur pengawasan

XXIV/50

Page 51:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

termasuk peningkatan profesionalisme, keahlian, keterampilan, dan kemantapan sikap mental aparat pengawas agar mampu melaksanakan pengawasan, menafsirkan hasil pengawasan, dan menyusun langkah tindak lanjut yang diperlukan secara tepat. Pelaksanaan dan hasil kegiatan diklat dalam program ini dikaitkan pula dengan upaya peningkatan produktivitas dan perkembangan karier aparatur pengawasan. Untuk lebih meningkatkan mutu pengawasan, dalam rangkaian program ini dilakukan pula kegiatan penyuluhan pengawasan bagi aparat pengawasan fungsional dan masyarakat.

Dalam tahun pertama Repelita VI, telah dilaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi aparat pengawasan baik diklat jangka pendek (non-gelar) maupun diklat jangka panjang (program gelar). Pendidikan dan pelatihan yang diberikan antara lain berupa pendidikan dan pelatihan teknik pemeriksaan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manajemen keuangan, operasional audit, EDP Audit, pengenalan pasar modal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan metode, teknik, dan manajemen pengawasan pembangunan.

Aparat pengawas yang dikirim untuk mengikuti program pendidikan dan latihan jangka panjang pendek pada tahun pertama Repelita VI berjumlah 4.454 orang. Untuk diklat jangka panjang (program S2) dalam tahun pertama Repelita VI baru pada tahap seleksi calon-calon yang memenuhi syarat. Jenis pelatihan jangka pendek yang telah dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP antara lain: (1) Pemeriksaan Operasional; (2) Komputer Eksekutif; (3) Komputer Audit; (4) Penataran Penyidikan; (5) Pelatihan Profesi Berkelanjutan (PPL) bagi Pemeriksa Keuangan Negara Tingkat Pelaksana; (6) PPL bagi Pemeriksa Keuangan Negara Tingkat Ketua Tim; (7) PPL bagi Pemeriksa Keuangan Negara Tingkat Pengawas; dan (8) PPL bagi Pemeriksa Keuangan Negara Tingkat Pembantu Penanggung Jawab.

XXIV/51

Page 52:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

2) Program Pengembangan Informasi Pengawasan

Kegiatan-kegiatan dalam program pengembangan sistem informasi pengawasan dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan dan mutu informasi pengawasan yang diperlukan dan dipadukan dengan kebijaksanaan, perencanaan, pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan pelaporan. Dalam upaya itu, pemanfaatan teknologi informasi makin dimantapkan agar pengawasan dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif serta hasil pengawasan dapat disampaikan secara cepat dan makin meningkat mutunya, sehingga langkah tindak lanjut yang diperlukan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat pula.

3) Program Penerapan dan Penegakan hukum

Program Penerapan dan Penegakan hukum, terutama bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam rangka pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, termasuk dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan. Kegiatan yang dilakukan meliputi antara lain, kajian kebijaksanaan penyempurnaan administrasi keuangan negara dan pengawasan pembangunan serta pemantapan peraturan perundang-undangan yang diperlukan dalam rangka menunjang tugas operasional di bidang pengawasan dan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan.

Dalam tahun pertama Repelita VI, telah dilakukan kajian masalah investasi dan analisis kebijaksanaan keuangan dan pembangunan. Dari kajian tersebut dihasilkan Pedoman Analisis Kebijaksanaan Keuangan dan Pembangunan yang digunakan untuk menunjang tugas operasional pengawasan. Di samping itu, dilakukan pula pemeriksaan khusus atas temuan-temuan pemeriksaan kasus yang merugikan negara, serta yang

XXIV/52

Page 53:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

berasal dari berita media massa dan permintaan bantuan pemeriksaan dari instansi lain (Kejaksaan dan Kepolisian).

Dari hasil pemeriksaan khusus yang dilakukan oleh BPKP tersebut, untuk penerapan dan penegakan hukum telah diserahkan kasus-kasus yang diduga mengandung unsur tindak pidana kepada Kejaksaan Agung untuk diusut lebih lanjut. Kasus-kasus yang diserahkan kepada Kejaksaan Agung dalam tahun pertama Repelita VI, berjumlah 32 kasus dengan nilai sebesar Rp 24,131 miliar.

XXIV/53

Page 54:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

TABEL XXIV — 1PENATAAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJAAPARATUR PEMERINTAH1968, 1989/90 — 1993/94, 1994/95

No.

Departemen/LPND

P e n a t a a n Undang—undang/PP/

KeppresPembentukan Baru

Penghapusan Penyempurnaan

1. Departemen Pembentukan — — Keppres No. 156/1968Keuangan torat Jenderal

Depar—temen Keuangan

tanggal 30 April 1968

2. Departemen Pembentukan Institut

— — Keppres No. 167/1968Keuangan Ilmu Keuangan tanggal 6 Mel 1968

3. Badan Perencanaan

— — Penyempurnaan Keppres No. 267/1968Pembangunan Nasi atas Susunan Tanggal 13 Agustus

onal tugas Deputi—De-puti Perencanaan

4. Badan Pusat Koor—

— Pembubaran Badan

— Keppres No. 268/1968dinasi Perusahaan Pusat Koordinasi Tanggal 13 Agustus

Negara Perusahaan Negara

5. Departemen Perda—

— Penghapusan Di—

— Keppres No. 27211968 gangan rektorat Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri dan Di-rektorat JenderalPerdagangan Luar

Tanggal 21 Agustus 1968

6. Dewan Tenaga Pembentukan — — Keppres No. Tenaga Atom Tanggal 16 Oktober

1968

7. Badan Tenaga — — Penyempurnaan Keppres No. 299/1968Nasional struktur

organisasiBadan TenagaAtom Nasional

Tanggal 16 Oktober 1968

8. Lembaga Adminis—

Pembentukan Dewan

— — Keppres No. 306/1968trasi Negara Penasehat

LembagaAdministrasi

Tanggal 6 Nopember 1968

9. Badan Koordinasi Pembentukan Badan

— — Keppres No.83/1969Survey dan PemetaanNasional(BAKOSURTANAL)

Koordinasi Surveydan PemetaanNasional

Tanggal 17 Oktober 1969

10. Tim Koordinasi — Pembubaran Tim — Keppres No. 2/1989Penanganan Masa Koordinasi Pe— Tgl. 10 Januari 1989lah Pertanahan nanganan Masa-

lah Pertanahanyang dibentukdengan KeppresNomor 51/1979,terakhir diubahdengan KeppresNo. 4/1985.

XXIV/54

Page 55:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

No. Departemen/LPND P e n a t a a n Undang—undang/PP/KeppresPembentukan Baru Penghapusan Penyempurnaan

11 . Dewan StandarisasiNasional

12. Badan KebijaksanaanPerumahan Nasional(BKPN)

13. Dewan Gula Indonesia

14. Perpustakaan Nasional

15. Menteri Muda danStaf Menteri Muda

16. Departemen LuarNegeri

17. DepartemenPerhubungan

18. Lembaga AdministrasiNegara

-

-

-

Menetapkan Lem—baga yang mena—ngani perpusta-kaan secara na-sional

Pembukaan Kedu—taan Besar RI,di Bogota, Ko—lombia

-

-

-

-

-

-

Mencabut Rep—pres No.23 Ta—hun 1983 tentang Keduduk-an, Tugas Po-kok, Fungsidan Tata KerjaMenteri Mudaserta Susunan. Organisasi.

Staf MenteriMuda

-

-

Menghapus Kep—pres No. 5/71dan menetapkankedudukan, tu-gas pokok danfungsi organi-sari, tata ker-ja dan anggaranbelanja LAN

PenyempurnaanDewan Standari—sasi Nasionalyang dibentukdg Keppres No.20Tahun 1984

Perubahan atasKeppres No. 8Tahun 1985 me-ngenai Keanggo-taan BKPN.

Perubahan atasKeppres No. 28/1982tentang De—wan Gula Indonesia sebagaimanatelah beberapakali diubah, terakhirdengan KeppresNo. 19/1988

-

-

-

PenyempurnaanOrganisasi Dep.Perhubungan

Keppres No. 7/1989Tgl. 30Januari1989.

Keppres No. 8/1989Tgl. 1 Pebruari1989.

Keppres No. 10/1989Tanggal 6 Pebruari1989

Keppres No. 11/1989 Tgl. 6 Maret 1989

Keppres No. 14/1989TgI. 23 Maret 1989.

Keppres No. 15/1989Tanggal 23 Maret1989

Keppres No. 16/1989Tgl. 5 April 1989.

Keppres No. 20/1989TgI.5 Mei 1989

XXIV/55

lanjutan Tabel XXIV — 1

Page 56:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

No. Departemen/LPND P e n a t a a n Undang—undang/PP/

Pembentukan Baru Penghapusan Penyempurnaan Keppres

19. Badan Pertimbangan Pembentukan Or— — — Keppres No. 30/1989Pendidikan Nasional(Non Struktural)

ganisasi dan TataKerja Badan Per-timbangan PendidikanNasional

Tgl. 21 Juni 1989.

20. Badan Pengelola Pembentukan Or— — — Keppres No. 44/1989Industri Strategis ganisasi dan Ta— Tgl. 28 Agustus

ta Kerja BadanPengelola Indus-tri Strategis

1989.

21. Badan Pertimbangan Pembentukan Or— — Keppres No. 55/1989Telekomunikasi ganisasi dan Ta— Tgl. 4 Nopember(Non Struktural) to Kerja Badan

Pertimbangan Te-lekomunikasi

1989.

22. Dewan Pembina Pembentukan Or— Keppres No. 56/1989Industri Strategis ganisasi dan Ta— Tgl. 4 Nopember

ta Kerja DewanPembina IndustriStrategis

1989

23. Badan Perencanaan Pembentukan Or— — — Keppres No. 57/1989Pembangunan Nasional ganisasi dan Ta— Tgl. 9 Nopember(BAPPENAS) ta Kerja Tim Ko—

ordinasi Penge-lolaan Tata Ru-ang Nasional

1989.

24. BAKIN — — PenyempurnaanOrganisasi

Keppres No. 64/1989Tgl. 26 Desember

BAKIN 1989.

25. Departemen Perda— — - Penyempurnaan Keppres No. 4/1990gangan Organisasi Dep. Tgl. 24 Januari

Perdagangan 1990.

26. Departemen Pertanian — — PenyempurnaanOrganisasi Dep.

Keppres No. 4/1990Tgl. 24 Januari

Pertanian 1990.

27. Badan Pengendali — Menghapus Kep— — Keppres No. 5/1990Bimas pros No.62/1983 Tgl.24 Januari(Non Struktural) Tentang Badan

Pengendali Bi-mas dan mene-tapkan tugaspokok, organi-sasi Badan Pe-ngendali yang baru.

1990.

(Lanjutan Tabel XXIV — I)

XXIV/56

Page 57:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 58:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

XXIV/58

Page 59:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 60:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 61:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 62:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 63:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 64:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

No. Departemen/LPND P e n a t a a n Undang—undang/PP/KeppresPembentukan Baru Penghapusan Penyempurnaan

90. DepartemenKeuangan

91. Departemen Sosial

-

-

-

-

PenyempurnaanOrganisasi Depar-temen Keuangan

PenyempurnaanOrganisasi Depar—temen Sosial

Keppres No. 2/1945Tanggal 26 Januari 1995

Keppres No.. 2/1995Tangga126Januari 1995

XXIV/64

(Lanjutan Tabel XX1V .1)

Page 65:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

XXIV/65

Page 66:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

XXIV/66

Page 67:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 68:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 69:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 70:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 71:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 72:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

No. BentukPeraturan

NomorUrut

Nomor Tahun Tentang

31 11 1995 Penyesuaian Gaji Pokok Hakim menurutPP Nomor 15 Tahun 1993 kedalam 1994

32 12 1995 Tunjangan Panitera

33 19 1995 Tunjangan Jabatan Pemeriksa Paten danPemeriksa Merck

(Lanjutan Tabel XXIV — 3)

XXIV/72

Page 73:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 74:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 75:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 76:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 77:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 78:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 79:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan
Page 80:  · Web viewProgram pelatihan aparatur meliputi diklat prajabatan, diklat dalam jabatan yang terdiri diklat struktural, diklat fungsional, dan diklat teknis. Diklat prajabatan ditujukan

X X V 8 0 '