Esai Singkat Menghadapi ASEAN Community 2015

4
Esai Singkat Menghadapi ASEAN Community 2015 24 Agustus 2014 pukul 10:00 Bandung, 24 Agustus 2014 Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Hai temen SA yg kukangeni #ahay, brainstorming pagi2 nih. Mau sekadar berbagi ilmu yang kudapat, dan meminta pendapat kalian aja.. Ini masih tentang ASEAN Community sih, cuma berbagi kisah secara historis... Menurut yg saya dengarkan dari seminar oleh pak Revrisond Baswir, seorang Dosen Ekonomi UGM, seperti ini: *kembalikemasalalu #wuuuusssshhh Indonesia adalah salah satu negara yang lahir dari kolonialisme, sudah kita ketahui bahwa negara kita dijajah sekitar 350 tahun, sungguh waktu yang tidak sebentar. Dan baru saja kita merayakan Dirgahayu Kemerdekaan RI yang ke-69, jika dibandingkan dengan lamanya kita dijajah, kita masih dicengkram oleh kolonialisme. Tentu bukti-bukti sisa kolonialisme masih dapat kita rasakan saat ini, seperti gedung walikota Malang. namun kita lupakan masalah itu, karena bangunan-bangunan seperti itu memang harus kita jaga, karena mengandung nilai historis yang kuat dan dapat digunakan untuk pembelajaran sejarah. yang ingin saya share k e teman-teman saat ini adalah, ba hwa BANGSA ASING TIDAK PERNAH RELA BANGSA INDONESIA MERDEKA!!! selalu ada saja cara untuk memeras Indonesia dari berbagai aspek. Menurut orasi yang disampaikan oleh bapak Revrisond Baswir, ada 10 Subversi Neokolonialisme yang membuktikan bahwa Bangsa Asing tak pernah rela bangsa Indonesia merdeka.. *(Subversi menurut KBBI = gerakan dl usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yg sah dng menggunakan cara di luar undang-undang) 1. Setelah bapak Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945, bangsa asing mencoba dan menguji kemerdekaan Indonesia dengan meluncurkan Agresi Militer I dan II pada tahun 1947-1948. 2. Ternyata pengakuan bangsa asing terhadap kemerdekaan Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar tak semulus apa yang kita pelajari di buku sejarah. Bangsa Indonesia dipaksa menyetujui 3 syarat ekonomi pada KMB 1949: - Mempertahankan perusahaan asing di Indonesia!!!

description

this is document important

Transcript of Esai Singkat Menghadapi ASEAN Community 2015

Esai Singkat Menghadapi ASEAN Community 201524 Agustus 2014 pukul 10:00Bandung, 24 Agustus 2014

BismillahirrahmanirrahimAssalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Hai temen SA yg kukangeni #ahay, brainstorming pagi2 nih. Mau sekadar berbagi ilmu yang kudapat, dan meminta pendapat kalian aja..

Ini masih tentang ASEAN Community sih, cuma berbagi kisah secara historis...

Menurut yg saya dengarkan dari seminar oleh pak Revrisond Baswir, seorang Dosen Ekonomi UGM, seperti ini: *kembalikemasalalu

#wuuuusssshhh

Indonesia adalah salah satu negara yang lahir dari kolonialisme, sudah kita ketahui bahwa negara kita dijajah sekitar 350 tahun, sungguh waktu yang tidak sebentar. Dan baru saja kita merayakan Dirgahayu Kemerdekaan RI yang ke-69, jika dibandingkan dengan lamanya kita dijajah, kita masih dicengkram oleh kolonialisme. Tentu bukti-bukti sisa kolonialisme masih dapat kita rasakan saat ini, seperti gedung walikota Malang. namun kita lupakan masalah itu, karena bangunan-bangunan seperti itu memang harus kita jaga, karena mengandung nilai historis yang kuat dan dapat digunakan untuk pembelajaran sejarah.

yang ingin saya share ke teman-teman saat ini adalah, bahwa BANGSA ASING TIDAK PERNAH RELA BANGSA INDONESIA MERDEKA!!! selalu ada saja cara untuk memeras Indonesia dari berbagai aspek.

Menurut orasi yang disampaikan oleh bapak Revrisond Baswir, ada 10 SubversiNeokolonialisme yang membuktikan bahwa Bangsa Asing tak pernah rela bangsa Indonesia merdeka..*(Subversi menurut KBBI = gerakan dl usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yg sah dng menggunakan cara di luar undang-undang)

1. Setelah bapak Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945, bangsa asing mencoba dan menguji kemerdekaan Indonesia dengan meluncurkan Agresi Militer I dan II pada tahun 1947-1948.

2. Ternyata pengakuan bangsa asing terhadap kemerdekaan Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar tak semulus apa yang kita pelajari di buku sejarah. Bangsa Indonesia dipaksa menyetujui 3 syarat ekonomi pada KMB 1949: - Mempertahankan perusahaan asing di Indonesia!!! - Mematuhi ketentuan IMF dalam mengelola perekonomian Indonesia!!! - Menerima warisan hutang Hindia Belanda sebesar 4,2 Milyar Gulden!!!

3. 7 tahun menderita karena dipaksa menyetujui 3 syarat ekonomi yang diajukan bangsa asing di KMB. Presiden Soekarno secara sepihak membatalkan perjanjian KMB pada tahun 1956. Karena merasa dirugikan, dicurigai bangsa asing melakukan destabilisasi ekonomi dan politik melalui pemberontakan PRRI/Permesta. Alhamdulillah, pemerintah Indonesia dapat menumpasnya.

4. Untuk melancarkan gerakan yang halus dan diam-diam, bangsa asing menyekolahkan beberapa ekonom Indonesia ke Amerika untuk mempelajari Kapitalisme.

5. Karena proses perusakan ekonomi dan politik Indonesia dianggap sangat sulit karena masih menjabatnya Presiden Soekarno yang sangat anti-kepentingan asing (bukan anti-asing lho yaa) bangsa asing mendeligitimasi pemerintahan Soekarno melalui peristiwa G30S, yaitu pasca penerbitan UU. No. 16/1965 tentang pengakhiran segala bentuk keterlibatan perusahaan asing di Indonesia.

6. Karena Indonesia sedang kacau setelah G30S, Soekarno dipaksa menandatangani 4 UU untuk memulihkan KMB: - UU No. 7/1966 tentang ketersediaan Indonesia untuk melunasi hutang warisan Hindia Belanda - UU. No. 8/1966 tentang pendaftaran Indonesia sebagai anggota Asian Development Bank (saudaranya IMF dan Bank Dunia) - UU No. 9/1966 tentang pendaftaran "kembali" Indonesia sebagai anggota IMF dan World Bank - UU No. 1/1967 tentang penanaman modal asing

7. Setelah pemerintahan Soekarno yang kacau, bangsa asing menyokong terbentuknya pemerintahan kontra-revolusioner 1967 (Taulah siapa presiden berikutnya)

8. Liberalisasi tahap pertama melalui pelaksanaan deregulasi & debirokratisasi 1982

9. Liberalisasi tahap kedua melalui penandatangananLetter of Intent(LOI) 1998 (ringkasannya dpt dibaca dihttp://soeharto-online.blogspot.com/2008/01/dokumen-loi-indonesia-imf.html)

10. Sebenarnya bangsa asing juga tidak suka dengan "bagusnya" UUD 1945, sehingga mereka memulai proses legalisasi neokolonialisme melalui penerbitan beberapa produk perundang-undangan yang bertentangan dengan amanat UUD 1945. seperti mengamandemen Pasal 33 UUD 1945 pada 2002 untuk menuntaskan proses legalisasi neokolonialisme.

Bagaimana kawan-kawan? mulai terbakar nasionalismenya? begitupun juga saya broo, terbakar rasanya dada ini ketika bapak Revrisond Baswir mengorasikan 10 hal tersebut di depan saya dan teman-teman sekampus, beliau pun berkata

Pak Revrisond : "Jadi, jika kalian lulus kuliah lalu bekerja di Perusahaan Asing, sama saja kalian dengan agen-agen neokolonialisme!"lalu ada teman saya yang bertanya,Mahasiswa : "Tapi Indonesia tidak pernah memperhatikan riset dan teknologi pak, dananya saja sedikit! bagaimana kami bisa bertahan diperusahaan nasional apalagi gajinya kalah jauh dengan perusahaan asing?"Pak Revrisond : "Jika kalian tidak terima dengan apa yang pemerintah lakukan terhadap para insinyur dan ilmuwan seperti kalian(bkn bermaksud mengesampingkan bidang lain), kalianlah yang harus duduk di pemerintahan!"

tapi menurut saya bekerja di perusahaan asing ngga apa-apa sih cuma jangan kelamaan aja, sebagai pengalaman kerja. Tapi kalau bisa mari kita bangun Indonesia tanpa campur tangan kepentingan asing! (bkn tanpa asing lho ya) kita buat Industri sendiri yang berdikari!!! jangan mau lagi keadaan yang sama seperti yang dilakukan oleh Freeport, Chevron, Exxonmobil, dan lain2 di Indonesia..

saya juga punya cerita nih :

Saya dan teman-teman kampus juga pernah melakukan observasi sosial di kampung dekat monumen kota Bandung, ketika saya memawancarai salah satu pedagang yang ada disana, mereka bahkan tidak tahu apaitu ASEAN Community, yang mereka tahu hanya berdagang seperti biasa dan menghidupi keluarganya. Setelah saya pikir-pikir, memang sepertinya pedagang kecil seperti ini tidak ada pengaruhnya terhadap ASEAN Community, menurut saya yang memiliki pengaruh terhadap arus ASEAN Community adalah usaha-usaha yang mengandalkan ekspor dan impor sebagai salah satu media pemasaran produk mereka. Karena ASEAN Community tidak serta merta orang asing langung banyak di Indonesia,tapi barang-barang yang mereka pasarkan di Indonesia akan semakin banyak. Tidak ada cara lain untuk melawan mereka selain dengan membuat barang yang bermutu sama atau bahkan lebih baik layaknya orang yang bermain tinju, harus sama-sama kuat untuk bisa bermain dengan seru.

Menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan yang bagus untuk menghadapi ASEAN Community. Menjadi pengusaha tak melulu harus lulusan manajemen atau lulusan ekonomi. Segala bidang bisa menjadi pengusaha,bahkan seorang insinyur sekalipun, walaupun kita tak bisa pungkiri bahwa ilmu ekonomi dan manajemen bisnis tetap kita perlukan. Seperti bapak Bacharuddin Jusuf Habibie yang sebenarnya adalah seorang insinyur, namun beliau mempunyai bisnis Industri Pesawat Terbang yang sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia yang dulu sempat memproduksi pesawat terbaik dikelasnya N250.

Ingat juga kita pernah menguasai ASEAN dengan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, terus majulah bangsaku!!!

Bagaimana tanggapannya kawan2?

btw, lek takok2 ojo nang aku yo rek masalah 10 Subversi, sing orasi guduk aku :vsepurane lek ra iso ngetag sing liyane, masih ada esai lain yang harus diselesaikan :D