Asean Economic Community 2015

15
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 (AEC 2015) Serba Serbi dan Informasi Oleh : Putranegara Riauwindu, Teknik Mesin ITB 2010 1. Apa sih ASEAN Economic Community (AEC) 2015? Tujuan dan Latar belakang diberlakukannya apa? Penjelasan singkat mengenai AEC 2015 ASEAN Economic Community (AEC) 2015 merupakan realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi sesuai visi ASEAN 2020 yang didasarkan pada kepentingan bersama Negara Anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang telah ada dan inisiatif baru dengan kerangka waktu yang jelas. Untuk membentuk AEC, ASEAN harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi yang terbuka, berwawasan keluar, inklusif, dan berorientasi pada pasar, sesuai dengan aturan-aturan multilateral serta patuh terhadap sistem berdasarkan aturan hukum agar pemenuhan dan implementasi komitmen-komitmen ekonomi daat berjalan efektif 1 . AEC 2015 ini akan dilaksanakan berdasarkan AEC Blueprint yang sudah disepakati dan ditanda tangani oleh masing – masing pemimpin negara ASEAN pada 20 November 2007. AEC Blueprint ini memuat jadwal strategis untuk masing – masing pilar yang disepakati dengan target waktu yang terbagi dalam empat fase yaitu tahun 2008-2009, 2010-2011, 2012-2013, dan 2014-2015 2 AEC 2015 ini nantinya akan diselenggarakan berdasarkan 4 kerangka utama, yakni ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan aliran modal yang lebih bebas. 1 ASEAN Economic Community Blueprint, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri RI 2009 2 Menuju ASEAN Economic Community 2015, Departemen Perdagangan Republik Indonesia

description

prepare ur self

Transcript of Asean Economic Community 2015

Page 1: Asean Economic Community 2015

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 (AEC 2015)

Serba Serbi dan Informasi

Oleh : Putranegara Riauwindu, Teknik Mesin ITB 2010

1. Apa sih ASEAN Economic Community (AEC) 2015? Tujuan dan Latar belakang

diberlakukannya apa?

Penjelasan singkat mengenai AEC 2015

ASEAN Economic Community (AEC) 2015 merupakan realisasi tujuan akhir integrasi

ekonomi sesuai visi ASEAN 2020 yang didasarkan pada kepentingan bersama Negara

Anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui

inisiatif yang telah ada dan inisiatif baru dengan kerangka waktu yang jelas. Untuk

membentuk AEC, ASEAN harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan prinsip-prinsip

ekonomi yang terbuka, berwawasan keluar, inklusif, dan berorientasi pada pasar, sesuai

dengan aturan-aturan multilateral serta patuh terhadap sistem berdasarkan aturan

hukum agar pemenuhan dan implementasi komitmen-komitmen ekonomi daat berjalan

efektif1.

AEC 2015 ini akan dilaksanakan berdasarkan AEC Blueprint yang sudah disepakati dan

ditanda tangani oleh masing – masing pemimpin negara ASEAN pada 20 November

2007. AEC Blueprint ini memuat jadwal strategis untuk masing – masing pilar yang

disepakati dengan target waktu yang terbagi dalam empat fase yaitu tahun 2008-2009,

2010-2011, 2012-2013, dan 2014-20152

AEC 2015 ini nantinya akan diselenggarakan berdasarkan 4 kerangka utama, yakni

ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen

aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan aliran modal yang

lebih bebas.

1 ASEAN Economic Community Blueprint, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri

RI 2009 2 Menuju ASEAN Economic Community 2015, Departemen Perdagangan Republik Indonesia

Page 2: Asean Economic Community 2015

ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, dengan elemen

peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual,

pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce

ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi merata dengan

elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi

ASEAN untuk negara – negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam)

ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian

global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di

luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.

Dalam implementasinya, pilar pertama masih menjadi titik tumpu negara – negara

ASEAN dalam mengimplementasikan ASEAN Economic Community 20153.

AEC 2015 juga sebenarnya merupakan salah satu bentuk implementasi dari ASEAN

Community yang digagas pada ASEAN Charter dan ASEAN Vision 2020 yang dibentuk

untuk meningkatkan daya saing ASEAN dalam percaturan perdagangan internasional.

3 Menuju ASEAN Economic Community 2015, Departemen Perdagangan Republik Indonesia

Page 3: Asean Economic Community 2015

Tujuan ASEAN Economic Community

AEC 2015 akan membentuk ASEAN sebagai suatu pasar tunggal dan basis produksi serta

menjadikan ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan langkah-langkah dan

mekanisme baru untuk memperkuat implementasi inisiatif-inisiatif ekonomi yang telah

ada. Mempercepat integrasi kawasan dalam sektor-sektor prioritas; mempermudah

pergerakan para pelaku usaha tenaga kerja terampil dan berbakat dan memperkuat

mekanisme institusi ASEAN.Sebagai langkah awal menuju Komunitas Ekonomi ASEAN,

ASEAN telah mengimplementasikan berbagai rekomendasi High Level Task Force (HLTF)

on ASEAN Economic Integration sebagaimana tertera dalam Bali Concord II.

AEC 2015 juga diharapkan dapat mengatasi kesenjangan pembangunan dan

mempercepat integrasi Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam (CLMV) melalui Initiative

for ASEAN integration (IAI) dan berbagai inisiatif regional lainnya. Kerjasama di bidang

lainnya juga akan dilakukan, seperti pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM,

pengakuan kualifikasi profesi, konsultasi secara erat mengenai kebijakan makroekonomi

dan keuangan, langkah-langkah pembiayaan perdagangan, penguatan infrakstuktur dan

hubungan komunikasi, pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN,

Page 4: Asean Economic Community 2015

pengintegrasian industri di seluruh kawasan untuk mendorong pemberdayaan kawasan,

dan peningkatan keterlibatan sektor swasta dalam pembentukan AEC 20154.

2. Kapan akan mulai berlaku AEC 2015?

Tidak seperti pandangan orang pada umumnya yang berasumsi bahwa AEC 2015 akan

berlaku mulai di tahun 2015, ASEAN Economic Community sebenarnya sudah berjalan

sejak tahun 2008 dan dalam implementasi yang bertahap. Adapun beberapa poin dari

AEC yang sudah mulai diterapkan dari tahun ke tahun terangkum pada penjelasan

dibawah ini.

A. Arus Bebas Barang

Jadwal Penghapusan Tarif Produk Kategori Inclusion List5

Penghapusan Non Tariff Barriers (NTBs)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

ASEAN 5 (Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand

2008 2009 2010

Filipina 2010 2011 2012

CMLV 2013 2014 2015/2018

B. Arus Bebas Jasa6

Menghilangkan secara nyata hambatan perdagangan jasa untuk 4 sektor jasa

prioritas yaitu transportasi udara, e-ASEAN, kesehatan, dan pariwisata pada

tahun 2010. Pada tahun 2013 untuk prioritas sektor jasa logistik, dan tahun 2015

untuk seluruh sektor jasa lainnya

Mengizinkan partisipasi modal asing dalam hal ini ASEAN dengan batasan

sebagai berikut

4 ASEAN Economic Community Blueprint, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri RI 2009

5 Menuju ASEAN Economic Community 2015, Departemen Perdagangan Republik Indonesia

6 Liberalisation of Service under ASEAN Framework Agreement on Service, Ministry of International Trade and

Industry Malaysia

Page 5: Asean Economic Community 2015

o Tidak kurang dari 51% tahun 2008, dan 70% tahun 2010 untuk 4 sektor

jasa prioritas

o Tidak kurang dari 49% tahun 2008, 51% tahun 2010, dan 70% tahun 2013

untuk jasa logistik

o Tidak kurang dari 49% tahun 2008, 51% tahun 2010, dan 70% tahun 2015

untuk sektor jasa lainnya.

Secara progresif menghilangkan pembatasan pada akses pasar untuk moda

kehadiran komersial pada tahun 2015

Menyepakati dan mengimplementasi beberapa nota saling pengakuan (Mutual

Recognition Arrangement) untuk jasa Arsitektur, akutansi, kualifikasi survey, dan

praktisi medis pada tahun 2008, dan praktisi gigi pada tahun 2009

3. Apa saja yang akan berubah dengan adanya AEC 2015?

Arus Bebas Barang

Arus bebas barang merupakan salah satu elemen utama AEC Blueprint dalam

mewujudkan AEC dengan kekuatan pasar tunggal dan berbasis produksi. Dengan

mekanisme arus barang yang bebas di kawasan ASEAN, diharapkan jaringan

produksi regional ASEAN akan terbentuk dengan sendirinya.

Komponen arus perdagangan bebas yang dimaksud meliputi penurunan dan

penghapusan taris secara signifikan maupun hambatan non tarif. Selain itu

dengan adanya penerapan arus bebas barang ini juga akan berlaku prosedur

kepabeanan yang dipermudah melalui pembentukan dan penerapan ASEAN

Single Window serta mengevaluasi skema Common Effective Preferenti Tariff,

Rules of Origin, maupun melakukan harmonisasi standard dan kesesuaian

(Standard and conformation)

Kesepakatan arus bebas barang ini dikodifikasikan dalam suatu dokumen yang

bernama ATIGA (ASEAN Trade in Goods and Agreement). ATIGA mencakup

prinsip – prinsip umum perdagangan internasional, liberalisasi tarf, pengaturan

non tarif, ketentuan asal barang, fasilitasi perdagangan, kepabeanan, standar,

regulasi teknis dan proser pemeriksaan penyesuaian, SPS (Sanitary and

Phytosanitary Measure), dan kebijakan pemulihan perdagangan.

Pada intinya, dengan adanya arus bebas barang ini, akan ada beberapa hal yang

berbeda, yakni :

1. Penurunan dan Penghapusan Tarif Impor Expor

2. Penghapusan Non- Tariff Barriers

Page 6: Asean Economic Community 2015

3. Integrasi Kepabenan

4. Implementasi ASEAN Single Window

5. Kesesuaian sistem Standards and Conformity.

Dalam kebijakan arus bebas barang ini, ada beberapa barang yang diprioritaskan

untuk diliberalisasi, yakni produk pertanian, angkutan udara, otomotif, e-ASEAN,

elekt onik, perikanan, kesehatan, produk karet, tekstil dan apparel, pariwisata,

produk kayu dan jasa logistik pada tahun 2007 untuk ASEAN 6 dan tahun 2012

untuk CLMV7

Arus Bebas Jasa

Arus bebas jasa juga merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan

ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi. Liberalisasi jasa bertujuan

untuk menghilangkan hambatan penyediaan jasa di antara negara – negara

ASEAN yang dilakukan melalui mekanisme yang diatur dalam ASEAN Framework

Agreement on Service (AFAS)

7 Menuju ASEAN Economic Community 2015, Departemen Perdagangan Republik Indonesia

Page 7: Asean Economic Community 2015

Liberalisasi jasa dilakukan dengan pengurangan atau penghapusan hambatan

dalam 4 modes of supply, baik untuk horizontal commitment maupun national

treatment sebagai berikut

o Mode 1 (Cross Border Supply) : jasa yang diberikan oleh penyedia jasa

luar negeri kepada pengguna jasa dalam negeri

o Mode 2 (Consumption Abroad) : Jasa yang diberikan oleh penyedia jasa

luar negeri kepada konsumen domestik yang sedang berada di negara

penyedia jasa

o Mode 3 (Commercial Presence) : Jasa yang diberikan oleh penyedia jasa

luar negeri kepada konsumen di negara konsumen.

o Mode 4 (Movement of Individual Service Providers) : Tenaga kerja asing

yang menyediakan keahlian tertentu dan datang ke negara konsumen.

Liberalisasi jasa pada dasarnya adalah menghilangkan hambatan – hambatan

perdagangan jasa yang terkait dengan pembukaan akses pasar dan penerapan

perlakuan nasional untuk setiap mode of supply diatas. Hambatan yang

mempengaruhi akses pasar adalah pembatasan dalam jumlah penyedia jasa,

volume transaksi, jumlah operator, jumlah tenaga kerja, bentuk hukum dan

kepemilikan modal asing. Sedangkan hambatan dalam perlakuan nasional adalah

berbentuk peraturan yang dianggap diskriminatif untuk persyaratan pajak,

kewarganegaraan, jangka waktu menetap, perizinan, standardisasi dan

kualifikasi, kewajiban pendaftaran serta batasan kepemilikan properti dan

lahan8.

Arus Bebas Investasi

Investasi merupakan salah satu komponen kunci dalam pengembangan

perekonomian dan kesejahteraan suatu negara. Dalam AEC Blueprint,

implementasi dari arus bebas investasi adalah sebagai berikut. :

I. Perlindungan investasi, bertujuan untuk menyediakan perlindungan

kepada semua investor dan investasi yang dicakup dalam perjanjian

tersebut. Tindakan yang dilakukan adalah antara lain untuk memperkuat :

Aturan mekanisme penyelesaian sengketa investor state

Aturan transfer dari repatriasi modal, keuntungan, dividends dan

lain – lain

Cakupan ekspropriasi dan kompensasi yang transparan

Perlindungan dan keamanan penuh,

Perlakuan kompensasi atas kerugian akibat sengketa

8 Menuju ASEAN Economic Community 2015, Departemen Perdagangan Republik Indonesia

Page 8: Asean Economic Community 2015

II. Fasilitasi dan kerjasama, bertujuan untuk menyediakan peraturan,

ketentuan, kebijakan, dan prosedur investasi yang transparan,

konsistensi, dan dapat diprediksi. Tindakan yang dilakukan antara lain :

Mengharmonisasikan kebijakan investasi

Mengefektifkan dan menyederhanakan prosedur aplikasi dan

persetujuan investasi

Mempromosikan disseminasi informasi penanaman modal, aturan

dan peraturan, kebijakan dan prosedur, termasuk melalui one

stop investment center atau investment promotion board

Memperkuat database dalam semua bentuk investasi yang

mencakup barang dan jasa untuk fasilitasi formulasi kebijakan

Melakukan koordinasi dengan kementrian dan instansi terkait

Melakukan konsultasi dengan sektor swasta ASEAN untuk

memfasilitasi investasi

Mengidentifikasi dan menyelesaikan kerjasama implementasi

integrasi ekonomi ASEAN wide maupun bilateral

III. Promosi dan awareness, bertujuan untuk mempromosikan ASEAN

sebagai kawasan investasi terpadu dan jejaring produksi

IV. Liberalisasi, bertujuan untuk mendorong liberalisasi investasi secara

progresif.

Arus Bebas Pekerja

Apabila AEC terwujud pada tahun 2015, maka dipastikan akan terbuka

kesempatan kerja seluas – luasnya bagi warga negara ASEAN. Para warga negara

dapat keluar dan masuk dari satu negara ke negara lain mendapatkan pekerjaan

tanpa adanaya hambatan di negara yang dituju. Pembahasan tenaga kerja dalam

AEC Blueprint hanya dibatasi pada pengaturan khusus tenaga kerja terampil

(skilled labor).

Dalam perkembangannya, arus bebas tenaga kerja sebenarnya juga bisa masuk

dalam kerangka kerjasama AFAS dalam mode 4 seperti yang dijelaskan di atas.

Kerjasama dalam mode 4 tersebut diarahkan untuk memfasilitasi pergerakan

tenaga kerja yang didasarkan pada suatu kontrak/perjanjian untuk mendukung

kegiatan perdagangan dan investasi di sektor jasa. Salah satu upaya untuk

mendukung hal tersebut adalah dengan disusunnya Mutual Recognition

Arrangement (MRA).

Page 9: Asean Economic Community 2015

Hingga tahun 2009, terdapat beberapa MRA yang telah disepakati oleh ASEAN,

yaitu MRA untuk jasa – jasa engineering, nursing, architecture, surveying

qualification, tenaga medis (dokter umum dan dokter gigi), dan jasa – jasa

akutansi.

4. Siapa saja yang akan berpartisipasi dalam AEC 2015?

Semua negara yang menandatangani ASEAN Charter dan ASEAN Vision 2020 akan

berpartisipasi dalam AEC 2015 ini. Adapun negara – negara tersebut adalah

Brunei Darussalam

Cambodia

Indonesia

Lao PDR

Malaysia

Myanmar

Phillippines

Singapore

Thailand

Vietnam

5. Peluang dan tantangan apa saja yang akan dihadapi oleh Indonesia pada umumnya

dan kita sebagai engineer pada khususnya?

Pasar ASEAN yang besar dan mayoritas negara berkembang, potential

marketplace untuk pengusaha dan engineer Indonesia.

Trans ASEAN Gas Pipeline dan ASEAN Power Grid akan sangat membutuhkan

tenaga engineering9 Mesin banget

9 Optimization of Regional Energy Resources Through Enhanced Connectivity, Mr.Wirat Uanarumit, EVP Corporate

Finance of PTT Plc

Page 10: Asean Economic Community 2015

Kebutuhan Engineer di ASEAN sangat tinggi, khususnya Mechanical Engineer,

Electrical Engineer, dan Material and Metallurgy Engineer10.

10

http://www.jetro.go.jp/thailand/thai/pdf/laborsurvey06.pdf

Page 11: Asean Economic Community 2015

Tantangan

Global : pasar indonesia yang sangat besar dan mayoritas perkembangan ekonomi kita

ditopang oleh konsumsi dalam negeri, 60% dari total GDP dari konsumsi lokal termasuk

UKM, UKM kita akan berat bersaing dengan produk2 lain dari ASEAN yang dari segi

harga akan lebih murah

- Biaya buruh (tenaga kerja) yang tinggi di indonesia11, relatif terhadap negara CMLV

Upah Buruh Harian Upah Buruh Bulanan

Thailand Min : Rp 69.492 Max : Rp 93.909

Min : Rp 2.100.000 Max : Rp 2.850.000

Malaysia - Semenjung Malaysia : Rp 2.697.600 Sabah, Serawak, Labuan : Rp 2.400.000

Filipina - Rp 3.000.000 untuk pekerja pertanian di pedesaan Rp 7.000.000 untuk pekerja non pertanian di ibu kota

Indonesia Min : Rp 858.900 Max : Rp 1.570.000

Kamboja - Rp 537.600

Laos - Rp 753.162

Myanmar - Rp 169.509

Vietnam - Min : Rp 646.500 Max : Rp 823.500

Nb : nilai diatas diambil berdasarkan harga rata – rata dari suatu negara terkait, data tahun 2012

- Language Barrier, ‘Industri tidak mengenal nasionalisme’12

11

http://www.merdeka.com/uang/upah-buruh-di-tujuh-negara-asean/thailand.html 12

http://www.ef.co.id/__/~/media/efcom/epi/2012/full_reports/ef-epi-2012-report-master-lr-2, quote dari Prof ZA

Page 12: Asean Economic Community 2015

- Human Development Index Indonesia yang masih rendah13

Human Development Index ini adalah indeks yang dikeluarkan oleh UNDP terkait

dengan pengembangan sumber daya manusia di suatu negara. HDI terdiri dari beberapa

indikator yakni : Harapan hidup, tingkat pendidikan, dan lain – lain.

Bila dilihat dari gambar diatas masih terlihat bahwa Indonesia masih menempati

peringkat dibawah rata – rata negara ASEAN. Namun hal ini bisa jadi tidak representatif

karena jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah

penduduk negara – negara ASEAN lainnya.

Dari diagram disamping juga

dapat kita lihat bahwa dari sisi

‘produksi engineer’, indonesia

masih kalah dibandingkan

dengan Thailand, Malaysia,

Phillippines, dan Singapura14.

13

http://ryni.colver.edu.mx/files/2012/04/ASEANCompetitivenessReport2010.pdf 14

http://www.jetro.go.jp/thailand/thai/pdf/laborsurvey06.pdf

Page 13: Asean Economic Community 2015

- Infrastruktur penunjang perekonomian yang masih minim15

Dari data diatas dapat dilihat bahwa dalam menjalankan bisnis di Indonesia masih tidak

semudah negara – negara tetangga ASEAN kita lainnya. Hal ini merupakan peluang bagi

pemerintah untuk dapat menaikkan peringkat kita di skala dunia terkait kemudahan dan

infrastruktur melakukan bisnis di Indonesia.

15

http://lkyspp.nus.edu.sg/wp-content/uploads/2013/09/ASEAN%20Competitiveness%20Report.pdf

Page 14: Asean Economic Community 2015

- Bencana Alam ( Banjir, gunung meletus, tsunami, gempa bumi, dkk) Ring Of Fire,

dibanding dengan negara ASEAN lain

- Masih belum berkembangnya industri pengolahan dalam negeri ( agrikultur, perikanan,

tambang, minyak, gas, dkk)

6. Kemampuan apa saja yang mungkin penting untuk dikuasai oleh calon – calon

engineer Indonesia sebelum pasar bebas ASEAN 2015?

Bahasa Inggris

Pengalaman Internasional

Kemampuan Komunikasi interpersonal (diskusi, presentasi, nonformal)

Kemampuan Teknis dan Praktis

Leadership and other soft skill, khususnya self confidence and awareness

7. Siapa yang akan menjadi pesaing utama kita?dan apa kelemahan dan keunggulan

mereka?

Micro Level16

National Business Environment

Related and Supporting Industries

Demand Conditions

Company Operation and Strategy

Logistic Capital

Brunei Darussalam

58 85 52 79 65 56

Cambodia 93 89 86 103 84 96

Indonesia 54 37 60 49 81 51

Malaysia 22 16 28 23 21 12

Phillipines 80 55 97 55 118 58

Singapore 2 19 4 12 2 3

Thailand 45 34 57 45 35 39

Vietnam 73 51 71 67 103 63

16

http://lkyspp.nus.edu.sg/wp-content/uploads/2013/09/ASEAN%20Competitiveness%20Report.pdf

Page 15: Asean Economic Community 2015

Macro Level17

Social Infrastructure and Political Institution

Rule of Law

Human Development

Macroeconomic Policy

Brunei Darussalam

32 36 37 1

Cambodia 105 103 107 104

Indonesia 45 83 84 65

Malaysia 42 38 47 40

Phillipines 106 113 95 42

Singapore 2 4 28 67

Thailand 64 67 66 18

Vietnam 75 76 78 122

Kesimpulan

1) AEC merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk dapat

melebaran sayapnya hingga ke negara – negara ASEAN lainnya dengan

diliberalisasikannya sektor perdagangan barang, jasa, modal, dan pekerja

2) Indonesia cukup bersaing di internal negara – negara ASEAN dalam banyak sektor,

namun ada beberapa sektor yang harus dibenahi oleh Indonesia agar dapat

mendapatkan keuntungan yang optimum dari diberlakukannya AEC 2015

3) Sumber daya manusia Indonesia pada umumnya cukup bersaing bila dibandingkan

dengan negara – negara ASEAN lainnya, namun ada beberapa kemampuan khusus yang

harus ditingkatkan oleh SDM Indonesia yang salah satunya adalah kemampuan bahasa

Inggris

4) Engineer- engineer Indonesia akan sangat berpeluang mendapatkan kemudahan dan

kesempatan bekerja di wilayah ASEAN dikarenakan diliberalisasikannya mobilitas

pekerja dan kebutuhan pekerja engineer di ASEAN yang terus meningkat dari tahun – ke

tahun.

17

http://lkyspp.nus.edu.sg/wp-content/uploads/2013/09/ASEAN%20Competitiveness%20Report.pdf