Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean...

28
Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC (Asain Economic Community) IWAN WAHYUDDIN 1 13423145 Abstract This paper aimed at to illustrate how country especially in sector UMKM can compete in society of the Asean Economic Comunity (AEC) that will soon be enter its phase the realization full in 2015. The kind of data that used of this is data secondary obtained from the journal, an official report and information from the internet related to this discussion. The results of this writing shows that efforts have been made by indonesia especially in sector UMKM in vying in the global market asean are still considered to be less than maximum. And what UMKM as one of sector an industry that much and is able to increase state revenues with the numbers of high is expected to carry on maintain the quality and positive value that is in business. tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Negara Indonesia khususnya pada sector UMKM dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) yang akan segera memasuki fase realisasi penuh pada tahun 2015. Jenis data yang digunakan pada tulisan ini adalah data sekunder diperoleh dari jurnal, laporan resmi dan informasi dari internet yang terkait dengan pembahasan ini. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia khususnya pada sector UMKM Dalam bersaing di pasar global ASEAN masih dianggap kurang dari maksimum. Padahal hal 1 Mahasiswa Perogram S1 Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama, Universitas Islam Indonesia, Email: [email protected] 1 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

description

Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

Transcript of Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean...

Page 1: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam

pasar bebas AEC (Asain Economic Community)

IWAN WAHYUDDIN1

13423145

Abstract

This paper aimed at to illustrate how country especially in sector UMKM can compete

in society of the Asean Economic Comunity (AEC) that will soon be enter its phase the

realization full in 2015. The kind of data that used of this is data secondary obtained

from the journal, an official report and information from the internet related to this

discussion. The results of this writing shows that efforts have been made by indonesia

especially in sector UMKM in vying in the global market asean are still considered to

be less than maximum. And what UMKM as one of sector an industry that much and is

able to increase state revenues with the numbers of high is expected to carry on

maintain the quality and positive value that is in business.

tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Negara Indonesia khususnya

pada sector UMKM dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) yang

akan segera memasuki fase realisasi penuh pada tahun 2015. Jenis data yang

digunakan pada tulisan ini adalah data sekunder diperoleh dari jurnal, laporan resmi

dan informasi dari internet yang terkait dengan pembahasan ini. Hasil tulisan ini

menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia khususnya pada sector

UMKM Dalam bersaing di pasar global ASEAN masih dianggap kurang dari

maksimum. Padahal hal UMKM Sebagai salah satu sector industri yang banyak dan

mampu menambah pendapatan Negara dengan jumlah yang tinggi diharapkan dapat

terus mempertahankan kualitas dan nilai positif yang ada didalam usaha.

keyword : AEC, ACEAN Community, Daya Saing UMKM terhadap Asean Economic Community.

1 Mahasiswa Perogram S1 Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama, Universitas Islam Indonesia, Email: [email protected]

1 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 2: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Selama ini mungkin UMKM hanya dianggap sebelah mata oleh masyarakat sebagai

penggerak perekonomian namun jika ditinjau lebih jauh sesungguhnya peran UMKM

itu

sangatlah besar bagi penyerapan tenaga kerja dan memberikan domestik bruto bagi

Indonesia. Harian KOMPAS (14 Desember 2007) menyebutkan penyerapan tenaga

kerja di Indonesia mencapai 85 juta atau 96,18 persen dan kontribusi terhadap

pendapatan

domestik mencapai 52,28 persen, dengan adanya pernyataan ini kita dapat mengetahui

peranan UMKM sangatlah besar untuk mengurangi masalah kemiskinan.2

ASEAN telah menghasilkan banyak kesepakatan-kesepakatan baik dalam bidang

politik, ekonomi, dan social budaya. Pada awal berdirinya, kerjasama ASEAN bersifat

politik luar negeri dan strategi keamanan dan perdamaian kawasan. Namun setelah itu

kerjasama ASEAN lebih ditingkatkan, diperluas dan dipererat sekaligus bertambah

negara anggotanya. Negara-negara ASEAN telah mengadakan kesepakatan-kesepakatan

di bidang ekonomi sejak awal tahun 80an. Kemudian pada awal 1990an kerjasama

ekonomi ditingkatkan menjadi Koesrianti: Pembentukan ASEAN Community (AEC)

2015: Integrasi-integrasi ekonomi ASEAN yaitu dengan membentuk kawasan

perdagangan bebas ASEAN atau ASEAN Free Trade Area (selanjutnya disebut AFTA)

yang ditandatangani pada 1992 dan terbentuk pada 2003. Selanjutnya perjanjian

tersebut ditingkatkan lagi dengan membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN atau

ASEAN Economic Community (AEC) pada 2008 dengan terbentuknya Piagam

ASEAN3.

2 Herlina Yoka Roida, N. Agus Sunarjanto, dan William Jayaprana, INTERNASIONALISASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DITINJAU DARI TIPE KEPEMILIKAN: STUDI EMPIRIS DI JAWA TIMUR, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 3, No. 2, Agustus 2010, Hlm.1583 Koesrianti, PEMBENTUKAN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015: INTEGRASI EKONOMI BERDASAR KOMITMEN TANPA SANKS, Law Review Volume XIII, No. 2 - November 2013

2 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 3: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

PEMBAHASAN

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia perekonomian membuat sejumlah Negara-

negara ASEAN membuat sebuah komunitas yaitu Asean Economic Community. Pada

tahun 1997 para kepala Negara yang tergabung didalam ASEAN menyepakati sebuah

visi yang di bicarakan bersama yaitu visi untuk mewujudkan kawasan yang stabil dan

berdaya saing tinggi dengan pertumbuhan ekonomi yang merata (ASEAN Vision 2020).

Seiring dengan majunya teknologi yang semakin modern menuntut para pelaku usaha

untuk terus memajukan usaha nya dan bersaing dengan pengusaha lain tidak hanya

pengusaha dari Negara sendiri tetapi dari Negara asing, adanya Asean Economic

Community ini membuat beberapa Negara berkembang salah satu nya Indonesia

menjadi tantangan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi komunitas ini. Disini

pemerintah harus memberikan sosialisasi penuh agar masyarakat atau pengusaha baru

dan lama mengerti tentang Asean Economic Community dan siap menghadapi

persaingan dalam dunia perekonomian.

Komunitas ASEAN memiliki tiga pilar utama yaitu4 :

1. Asean Security Community

2. Asean Economic Community

3. Asean Sosio-Cultural Community

Komunitas tersebut sebenarnya akan diterapkan pada tahun 2020 namun dipercepat

menjadi tahun 2015 yang disesuiakan dengan keadaan globalisasi dan melalui

persetujuan Negara-negara ASEAN.

AEC (Asean Economic Community)

Salah satu pilar yang terdapat dalam komunitas tersebut Asean Economic Community

diharapkan dapat memaksimalkan pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang dan

4 Sholeh, PERSIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI AEC (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY) 2015, eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (2): 509-522

3 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 4: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

ASEAN agar dapat bersaing dengan Negara-negara maju di pasar industry dan

internasional. Hal tersebut menjadi tantangan baru dalam perekonomian Negara-negara

berkembang salah satunya adalah Indonesia. Mendorong Indonesia sebagai Negara

berkembang untuk meningkatkan kualitas diri agar dapat menghadapi AEC sehingga

tidak menjadi hambatan Dan momok yang mengerikan bagi Negara sendiri, selain

meningkatkan kualitas dan mempersiapkan diri dalam menghadapi AEC Indonesia

diharapkan mampu melihat peluang yang ada sehingga dapat memajukan pertumbuhan

perekonomian di Indonesia dan dapat bersaing tinggi dengan Negara-negara lain.

Persiapan diri dengan meningkat kan kinerja dan kualitas diri haru terus ditingkatkan

agar Negara kita tidak terbayangi oleh Negara ASEAN yang lain apabila Indonesia

kalah didalam negri sendiri diharapkan Indonesia dapat mempertahankan keistimewaan

Negara ini.

Para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia perlu melakukan terobosan baru

dengan cara mempelajari kondisi pasar di Negara ASEAN lain seperti mencermati cara

pelaku UKM Negara lain dalam memasarkan produk, menggaet minat konsumen,

menata manajemen distribus yang baik dan lainnya untuk mempersiapkan diri

menghadapi ASEAN Economic Community.

Sudah dijelaskan diatas bahwa 2015 akan diterapkan Asean Economic Community yang

salah satu anggotanya adalah Negara Indonesia. Setidaknya ada 16 Tujuan dari

dibentuknya komunitas Negara ASEAN ini antara lain5 :

1. memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih

memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;

2. meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik,

keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;

3. mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan

bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;

4. menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai

dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan

harmonis;

5. menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat

kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk

5 The Asian Charter, Cahapter 1 purposes and principles Terjemahan.

4 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 5: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-

jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja

profesional, pekerja berbakat dan buruh; dan arus modal yang lebih bebas;

6. mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di

ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;

7. memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan

hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-

kebebasan fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-

kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;

8. menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala

bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas-batas;

9. memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan

lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian

warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;

10. mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di

bidang pendidikan dan pemelajaran sepanjang hayat, serta di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan

Komunitas ASEAN;

11. meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN

melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber

daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;

12. memperkuat kerja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin

bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;

13. memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh

lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat

dari, proses integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN;

14. memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi

akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan

15. mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan

penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal

dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif

5 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 6: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

Dilihat dari tujuan dibentuknya ASEAN Economic Community di atas menjelaskan

bahwa Negara-negara berkembang yang ada di ASEAN mencoba membuka peluang

dengan meningkatkan kualitas diri dari Negara masing-masing anggota agar dapat

bersaing dengan Negara-negara maju yang sudah berhasil dalam memajukan tingkat

pertumbuhan perekonomian dinegara nya tersebut, sehingga dibentuklah komunitas ini

yang diharapakan menjadi peluang yang bagus untuk Negara-negara anggota ASEAN

terjun dalam pasar internasional.

Sebagai sector yang banyak menguntungkan dan banyak membantu permasalahan

perekonomian Negara Indonesia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diharapkan

mampu bersaing dengan UKM dinegara ASEAN lain, karena UKM merupakan salah

satu sector industry yang sangat penting keberadaanya dan diharapkan bagi masyarakat

untuk menambah pendapatan rumah tangga mereka. Namun jangan sampai sector yang

penting ini menjadi terganggu dengan keberadaan ASEAN Economic Community.

Dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas perekonomian di Indonesia terutama

disektor industry UKM (Usaha Kecil dan Menengah) diperlukan materi-materi untuk

memperbaiki, mengetahui dan kemudian menemukan terobosan terbaru dari materi atau

teori dan dengan studi banding dari UKM negara ASEAN yang satu dengan yang

lainnya. Hal ini sangat bagus dilakukan mengingat praktek lapangan dengan melihat

langsung bagaimana UKM mereka bekerja memasarkan produk, menarik minat

konsumen hingga mengatur dan menata manajemen usaha mereka dengan maksimal

dan sebaik mungkin.

Keunggulan UMKM dibandingkan usaha besar antara lain6 :

1. Inovasi teknologi mudah dilakukan dalam upaya pengembangan produk.

2. Hubungan kemanusiaan yang akrab terjalin dalam usaha kecil.

3. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapan

tenaga kerja cukup tinggi.

4. Memilik fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar

yang berubah dengan cepat.

5. Terdapat manajerial yang dinamis dan peran kewirausahaan. Dari keunggulan-

keunggulan tersebut, yang paling menonjol adalah adanya kemampuan

6 P. Julius F. Nagel, PELUANG DAN TANTANGAN UKM INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015.

6 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 7: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

penyerapan tenaga kerja. UMKM lebih fleksibel daripada USB (Unit Skala

Besar). Hal ini terjadi karena pengambilan keputusan dan inovasi pada USB

sering terhambat oleh birokrasi yang kaku.

Peran Strategik UMKM.

Dengan segera diberlakukan nya kesepakatan ASEAN Economic Community pada

tahun 2015 mendatang membuat seluruh sector industry perlu bersiap untuk

menghadapi prsaingan tinggi yang bakal tercipta. Oleh karena adanya aturan baru dari

masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang menyebutkan bahwa dengan dibentuknya

komunitas ini akan semakin memuadahkan kerja sama dalam peredaran barang dan jasa

di seluruh kawasan ASEAN akan semakin mudah tanpa adanya system bea masuk dan

barrier lainnya. Oleh sebab itu pelaku usaha di Indonesia harus segera bersiap dan

meningkatkan kualitas diri, termasuk kalangan Usaha Kecil dan Menengah yang perlu

mengetahui seluk beluk dan mempelajari kondisi pasar yang di Negara-negara lain dan

Negara ASEAN. Ketahanan dan daya saing UMKM di Indonesia menjadi poin penting

yang harus diprioritaskan dalam pelaksanaan ASEAN Economic Community 2015.

Keadaan tersebut karena UMKM selama ini menjadi tulang punggung yang banyak

membantu penyerapan tenaga kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta

meningkatkan pendapatan domestic Negara. Menurut Menteri Negara Urusan Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali, UMKM di Indonesia memberikan

kontribusi sebesar 1.778.7 trilliun atau 53.3% dari GDP Indonesia, Peningkatan 10%

dari kinerja UMKM ini berarti akan meningkatkan GDP saat ini sebesar 5%, suatu

angka yang besar, mengingat pertumbuhan GDP Indonesia saat ini hanya sekitar 6% per

tahun. Di samping itu, UMKM menyerap 85,4 juta orang atau 96,18 persen terhadap

seluruh tenaga kerja yang bekerja di Indonesia. Kemajuan UMKM dapat berarti

pemecahan masalah bagi pengangguran di Indeonesia7.

UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian riil Indonesia.

UMKM berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data dari BPS 2012

menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia tahun 2011 sebesar

7 Setiadi Umar, IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA UMKM INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DALAM DUNIA INTERNASIONA, Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 2, Agustus 2008 Hal: 149–160

7 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 8: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

56,6% dan menyerap 97% dari tenaga kerja nasional. UMKM juga berkontribusi dalam

penambahan devisa negara dalam bentuk penerimaan ekspor sebesar 27.700 milyar dan

menciptakan peranan 4,86% terhadap total ekspor (Yoga, 2011 dalam Nagel 2012).

Kontribusi UMKM terhadap devisa negara tersebut jauh lebih kecil daripada kontribusi

usaha besar, sehingga UMKM lebih diberdayakan. UMKM juga berperan dalam

pembentukan investasi nasional. Investasi UMKM mengalami peningkatan dari waktu

ke waktu selama periode 2000 - 2011. Berdasarkan laporan statistik usaha kecil

menengah pada berbagai edisi antara tahun 2000-2011, dapat diketahui bahwa tahun

2000 investasi UMKM sebesar Rp 133,08 triliun dan meningkat menjadi Rp 275,27

triliun pada tahun 2005. Selain itu UMKM juga berkontribusi dalam upaya pemerataan

pendapatan masyarakat Indonesia. Eksistensi UMKM dapat meningkatkan kemampuan

ekonomi masyarakat yang berkecimpung di sektor UMKM baik sebagai pemilik usaha

maupun sebagai karyawan8.

Untuk mengetahui perbandingan antara IKM Negara Indonesia dengan Negara ASEAN

yang lain yang dapat digunakan sebagai perbandingan dan penelitian serta menjadi

pendorong terobosan baru tercipta di ambil sampel pada industry pemrosesan makanan

yang di jalankan Usaha Kecil dan Menengah di Malaysia dan Indonesia, pada tahun

2006 industri pemrosesan makanan dan minuman di Malaysia pada rancangan

kedelapan mencapai 3.7 persen atau industry tersebut telah banyak menyerap tenaga

kerja sebanyak 298.9 sedangkan di Indonesia sendiri industry pemrosesan makanan juga

mencapai target 3.66 pada tahun 2005 yang melebihi target sebanyak 3.4 persen dan

indeks produksi industry makanan dan minuman di Indonesia (1993) ialah 110.5 dan

241.889. Hal tersebut terus berlangsung sehingga menyebabkan peningkatan yang

signifikan dari industry pemrosesan makanan dan minuman dari waktu ke waktu. Dari

data diatas kita dapat mengetahui bahwa Indonesia juga memiliki kemampuan dan

peluang lebih dalam menghadapi ASEAN Economic Community sehingga pemerintah

harus memperhatikan dan terus mensosialisasikan peningkatan kualitas diri usaha

masyarakat dalam Usaha Kecil dan Menengah.

8 P. Julius F. Nagel, PELUANG DAN TANTANGAN UKM INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 20159 Wiyadi & Shahadan, F. 2009. Kinerja dan Kesiapan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pemrosesan Makanan Di Indonesia dan Malaysia Menghadapi Tantangan Globalisasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 10, No. 2.

8 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 9: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

9 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 10: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) TAHUN 2012 - 2013

NO INDIKATOR SATUANTAHUN 201 **) TAHUN 2013 ***) PERKEMBANGAN

TAHUN 2012-2013

JUMLAHPANGSA

(%)JUMLAH

PANGSA (%)

JUMLAH (%)

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1

UNIT USAHA (A+B)

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

- Usaha Mikro (UMi)

- Usaha Kecil (UK)

- Usaha Menengah(UM)

B. Usaha Besar (UB)C Pemerintah

(Unit)

(Unit)

(Unit)

(Unit)

(Unit)

(Unit) (Unit)

56.539.560

56.534.592

55.856.176

629.418

48.997

4.968

99,99

98,79

1,11

0,09

0,01

57.900.787

57.895.721

57.189.393

654.222

52.106

5.066

99,99

98,77

1,13

0,09

0,01

1.361.227

1.361.129

1.333.217

24.803

3.110

98

105

2,41

2,41

2,39

3,94

6,35

1,97 0,06

2 TENAGA KERJA (A+B)

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

- Usaha Mikro (UMi)

- Usaha Kecil (UK)

- Usaha Menengah(UM)

B. Usaha Besar (UB)C Pemerintah

(Orang)

(Orang)

(Orang)

(Orang)

(Orang)

(Orang) (Orang)

110.808.154

107.657.509

99.859.517

4.535.970

3.262.023

3.150.645

97,16

90,12

4,09

2,94

2,84

117.681.244

114.144.082

104.624.466

5.570.231

3.949.385

3.537.162

96,99

88,90

4,73

3,36

3,01

6.873.090

6.486.573

4.764.949

1.034.262

687.363

386.517

6,20

6,03

4,77

22,80

21,07

12,27 6,26

10 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

2

Page 11: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

330.073

3 PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU (A+B)

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

- Usaha Mikro (UMi)

- Usaha Kecil (UK)

- Usaha Menengah(UM)

B. Usaha Besar (UB)C Pemerintah

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar) (Rp. Milyar)

8.241.864,3

4.869.568,1

2.951.120,6

798.122,2

1.120.325,3

3.372.296,1

59,08

35,81

9,68

13,59

40,92

9.014.951,2

5.440.007,9

3.326.564,8

876.385,3

1.237.057,8

3.574.943,3

60,34

36,90

9,72

13,72

39,66

773.086,9

570.439,8

375.444,2

78.263,1

116.732,5

202.647,2

9,38

11,71

12,72

9,81 10,42

6,01

4

PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B)

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

- Usaha Mikro (UMi)

- Usaha Kecil (UK)

- Usaha Menengah(UM)

B. Usaha Besar (UB)C Pemerintah

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)

(Rp. Milyar)(Rp. Milyar)

2.525.120,4

1.451.460,2

790.825,6

294.260,7

366.373,9

1.073.660,1

57,48

31,32

11,65

14,51

42,52

2.670.314,8

1.536.918,8

807.804,50

342.579,19

386.535,07

1.133.396,05

57,56

30,25

12,83

14,48

42,44

145.194,4

85.458,5

16.978,9

48.318,5

20.161,1

59.735,9

5,75

5,89

2,15

16,42 5,50

5,56

11 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 12: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) TAHUN 2012 - 2013

NO INDIKATOR SATUAN

TAHUN 2012 **) TAHUN 2013 ***) PERKEMBANGAN TAHUN 2012-2013

JUMLAHPANGSA

(%)JUMLAH

PANGSA (%)

JUMLAH (%)

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

5 TOTAL EKSPOR NON MIGAS (A+B) (Rp. Milyar) 1.185.391,0

1.161.327,5

(24.063,4)

(2,03)

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 166.626,5

14,06

182.112,7

15,68

15.486,3

9,29

- Usaha Mikro (UMi) (Rp. Milyar) 15.235,2

1,29

15.989,5

1,38

754,3

4,95

- Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 32.508,8

2,74

32.051,8

2,76

(457,0)

(1,41)

- Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 118.882,4

10,03

134.071,4

11,54

15.189,0

12,78

B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 1.018.764,5

85,94

979.214,8

84,32

(39.549,7)

(3,88)

6 INVESTASI ATAS DASAR HARGA BERLAKU (A+B)

(Rp. Milyar) 2.283.872,9

2.609.778,8

325.905,8

14 ,27

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 1.250.801,1

54,77

1.655.233,5

63,42

404.432,5

32,33

- Usaha Mikro (UMi) (Rp. Milyar) 175.529,1

7,69

185.717,2

7,12

10.188,1

5,80

- Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 452.790,0

19,83

620.216,0

23,77

167.426,0

36,98

- Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 622.482,0

27,26

849.300,3

32,54

226.818,3

36,44

B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 1.033.071,9

45,23

954.545,2

36,58

(78.526,6)

(7,60)

7 INVESTASI ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B)

(Rp. Milyar) 583.426,4

607.879,3

24.452,9

4,19

12 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 13: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 300.175,7

51,45

341.341,6

56,15

41.165,9

13,71

- Usaha Mikro (UMi) (Rp. Milyar) 44.711,3

7,66

42.053,3

6,92

(2.658,0)

(5,94)

- Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 104.726,4

17,95

111.652,8

18,37

6.926,4

6,61

- Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 150.738,0

25,84

187.635,5

30,87

36.897,5

24,48

B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 283.250,7

48,55

266.537,7

43,85

(16.713,0)

(5,90)

Keterangan : Sumber Data:**) Angka Sangat Sementara Kementerian Koperasi dan UKM (diolah)***) Angka Sangat-Sangat Sementa

13 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 14: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

Sedangkan menurut pendapat beberapa ahli Porter (1990), Romer (1990), Callon et all

(1992) dalam setiadi umar (2008) menyatakan bahwa tingkat inovasi menentukan daya

saing dan kemampuan perusahaan dan industry dalam membuka pasar baru, dalam

menciptakan penawaran di pasar local dan global serta dalam meningkatkan

produktivitas perusahaan dalam mengelola sumber dayanya. Dengan menciptakan

produk yang dapat bersaing tinggi memungkinkan sebuah perusahaan dapat memiliki

keuntungan perusahaan untuk memperoleh kuntungan sebesar-besarnya selain itu daya

saing yang tinggi terhadap penciptaan inovasi produk yang baru dan menarik minat

konsumen digunakan untuk menghadapai masyarakat ekonomi ASEAN yang akan

diterapkna tahun 201510.

Melihat semakin banyaknya perusahan dan usaha kecil masyarakat yang semakin

bermunculan sehingga meningkatkan GDB perekonomian Indonesia, dan secara tidak

langsung menyerap angka pengangguran, seperti yang tertera pada tabel di bawah :

Permasalahan yang dihadapi oleh Negara ASEAN.11

1. Masih terdapatnya kesenjangan kondisi ekonomi di antara negaranegara anggota

ASEAN. Kesenjangan ini dikhawatirkan akan mengganggu proses integrasi

ASEAN menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Pengalaman di negara-

negara Eropa saat ini menunjukkan, bahwa kesenjangan yang terlalu lebar bisa

mengancam sebuah integrasi regional

2. Indonesia sebagai negara dengan ukuran ekonomi terbesar di ASEAN

diharapkan dapat memelopori program-program untuk menurunkan tingkat

kesenjangan di ASEAN. Selain memiliki keunggulan ukuran ekonomi, di sisi

lain Indonesia memiliki kelemahan dalam hal permasalahan kesenjangan

ekonomi dan sosial di dalam negeri.

3. Perkembangan AFEED berjalan relatif lambat dibandingkan program lainnya

dan komitmen negaranegara anggota ASEAN masih relative lemah.10 Setiadi Umar, IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA UMKM INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DALAM DUNIA INTERNASIONA, Jurnal Siasat Bisnis Vol. 12 No. 2, hlm. 15011 Peningkatan Peran Indonesia dalam ASEAN Framework On Equitable Economic Development (EED) dalam rangka Ketahanan Nasional, Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 16 | November 2013, hlm. 58

14 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 15: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC

Disisi lain strategi Indonesia yang sudah dilakukan untuk menghadapi AEC dalam

sector UMKM adalah12 :

a. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin

telahmengadakan-mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran

Koperasi dan UKM Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM.

Acara yang diselenggarakan oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di

Indonesia dan juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi

dalam mengembangkan usaha kecil serta menengah.

b. Dari segi pendanaan sendiri, pemerintah telah mensosialisasikan dan menjalankan

program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pemberlakuan program KUR merupakan

tindak lanjut dari ditandatanganinya Nota Kesepahaman Bersama (MoU) pada

tanggal 9 Oktober 2007 tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM

dan Koperasi antara Pemerintah (Menteri Negara Koperasi dan UKM, Menteri

Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan

Perikanan, Menteri Perindustrian, Perusahaan Penjamin (perum Sarana

Pengembangan Usaha dan PT. Asuransi Kredit Indonesia) dan Perbankan (Bank

BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Bukopin, dan Bank Syariah

Mandiri). KUR ini didukung oleh Kementerian Negara BUMN, Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian serta Bank Indonesia.

c. Hasil pelaksanaan program-program terkait pemberdayaan koperasi dan UMKM

pada tahun 2011 antara lain penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp.

29,0 triliun untuk lebih dari 1,9 juta UMKM dan koperasi, dengan rata-rata kredit

pembiayaan sebesar Rp. 15,12 juta. Tingkat pengembalian KUR cukup baik

dengan kredit macet hanya sebesar 2,1%. Volume penyaluran KUR tersebut dapat

dicapai dengan dukungan dana penjaminan kredit secara penuh pada tahun 2011.

REKOMENDASI

12 Sholeh, PERSIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI AEC (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY) 2015, eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (2): 509-522, hlm. 10-11

15 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 16: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

Disisi lain strategi yang harus dilakukan menurut hemat penulis dalam bersaing di AEC

khususnya dalam sector UMKM adalah :

1. Memberikan monitoring pada pengusaha pemula agar mampu menghadapi

persaingan baik di dalam negeri, kawasan dan global. Seperti melakukan

sosialisasi atau seminar yang dapat memberikan pemahaman kepada

wirausahaan muda agar dapat beraing di kanca ASEAN, seperti yang dilakukan

oleh KEMLU RI YANG menyelenggarakan Sosialisasi bertema “Menuju

Komunitas Ekonomi ASEAN 2015: Peluang dan Tantangan Bagi Pelaku Usaha

Kalimantan Barat” kepada pelaku usaha dan pemerintah daerah Kalimantan

Barat, serta Kuliah Umum “Menuju Komunitas Ekonomi ASEAN 2015” kepada

mahasiswa/i perguruan tinggi di wilayah Pontianak, Kalimantan Barat.

2. Meningkatkan daya saiang produk/jasa UKM, Bapak I Wayan Dipta, Deputi

Bidang Pengkajian Sumberdaya UKM menyampaikan apabila Indonesia tidak

mendorong daya saing dan nilai tambah atas barang/produk yang diproduksi,

maka Indonesia dapat kehilangan perannya di kawasan dan menjadi objek

kemajuan pembangunan di kawasan tanpa memperoleh keutungan yang

maksimal. Oleh karena itu, program kebijakan penguatan daya saing telah

mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, antara lain penguatan UKM

nasional. Hal tersebut penting untuk memfasilitasi UKM nasional yang berdaya

saing tinggi, inovatif, dan kreatif, serta mampu melakukan perluasan pasar dari

Komunitas Ekonomi ASEAN.

3. Pemerintah perlu mendorong Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian

Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuK memperkokoh dan

memperluas jejaring Usaha Kecil dan Menengah (UKM, dengan memberikan

kemudahan kepada UKM untuk mendapatkan modal usaha melaui KUR (Kredit

Usaha Rakyat) dengan bunga yang kecil.

4. indonesia perlu mendorong terciptanya penurunan kesenjangan di tingkat

ASEAN melalui program yang berfokus pada pengembangan UKM karena kita

ketahui bahwa peran UKM dalam perekonomian khususnya Indonesia sangatlah

urgent. Berdasarkan laporan statistik usaha kecil menengah pada berbagai edisi

antara tahun 2000-2011, dapat diketahui bahwa tahun 2000 investasi UMKM

sebesar Rp 133,08 triliun dan meningkat menjadi Rp 275,27 triliun pada tahun

16 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 17: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

2005. Selain itu UMKM juga berkontribusi dalam upaya pemerataan pendapatan

masyarakat Indonesia. Eksistensi UMKM dapat meningkatkan kemampuan

ekonomi masyarakat yang berkecimpung di sektor UMKM baik sebagai pemilik

usaha maupun sebagai karyawan13.

5. Meningkatkan kualitas produk UMKM yang khas dari setiap daerah, seperti di

daerah Kalimantan yang menghasilkan kelapa sawit. Di daerah Jepara yang

terkenal dengan ukiran kayunya. Yang ini semua dapat menjadi produk yang

diharapkan dapat bersaing di pasar global.

PENUTUP

KESIMPULAN

13 P. Julius F. Nagel, PELUANG DAN TANTANGAN UKM INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

17 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 18: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

ASEAN Economic Community yang dibentuk untuk memajukan kawasan

perekonomian di ASEAN dan menjadikan satu-satunya pasar industry yang akan

diterapkan tahun 2015. Strategi pengembangan dan persiapan Indonesia dalam

menghadapi ASEAN Economic Community sudah dilakukan oleh pemegang saham,

pelaku usaha dan pemerintah. Strategi-strategi tersebut masih harus terus dikembangkan

mengingat masih banyak usaha kecil dan menengah masyarakat (UKM) di daerah

pedalaman yang harus di budidayakan namun tetap harus dijaga kelestarian dan

keasliannya. Hal ini dapat mendorong kemajuan pertumbuhan perekonomian serta

meningkatkan daya saing yang tinggi mengingat produk dari daerah lebih banyak yang

menembus pasr ekspor ini dikarenakan produk dari daerah lebih unik dan terbuat dari

bahan alami, serta menggunakan alat yang masih tradisonal dan menjaga keaslian

produknya. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi yang semakin

berkembang UKM harus banyak dibantu dalam melebarkan sayapnya kekancah pasar

ASEAN. keunggulan demografi yang dapat dilihat dari keunggulan Indonesia yang

memiliki sumber daya yang melimpah dan sangat tinggi diharapkan dapat menjadi

peluang yang bagus untuk bersaing dalam AEC. Dimana konsep dan tujuan AEC adalah

untuk meningkatkan kegiatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan

ASEAN serta mempercepat pertumbuhan ekonomi yang mendorong Negara

berkembang untuk maju.

Selain itu, UKM sebagai salah satu sector industry yang banyak menyerap tenaga kerja

dan menambah pendapatan Negara di Indonesian juga perlu membenahi dan terus

meningkatkan kualitas dan inovasi-inovasi baru agar produknya dapat menarik minat

konsumen local dan menembus pasar ekspor. Pemerintah juga harus banyak

mensosialisasikan kepada masyarakat tentang adanya ASEAN Economic Community

sehingga persiapan yang optimal dapat dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

18 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC

Page 19: Kesiapan Ukm Di Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Kualitas Diri Dalam Menghadapi Asean Economic Community

Koesrianti. 2013. Pembentukan Asean Economic Community (Aec) 2015:

Integrasi Ekonomi Berdasar Komitmen Tanpa Sanksi. Jurnal Law Review,

Volume XIII, No. 2.

Sholeh. 2013. Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Aec (Asean Economic

Community) 2015. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2,

hal : 509-522.

Wiyadi & Shahadan, F. 2009. Kinerja dan Kesiapan Industri Kecil dan

Menengah (IKM) Pemrosesan Makanan Di Indonesia dan Malaysia Menghadapi

Tantangan Globalisasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 10, No.

2.

Nagel, F & Julius, P. 2012. Peluang dan Tantangan UKM Indonesia

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Wiyadi. 2009. Pengukuran Indeks Daya Saing Industri Kecil Menengah (Ikm)

Di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 13, No. 1, Hal: 77–92.

Wahyudin, D. -. Peluang atau Tantangan Indonesia Menuju Asean Economic

Community (Aec) 2015.

Umar, S. 2008. Implementasi Knowledge Management pada UMKM Indonesia

untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM dalam Dunia Internasional. Jurnal

Siasat Bisnis, Vol. 12, No. 2, Hal: 149–160.

Roida, H, Y. et all. 2010. Internasionalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) Ditinjau Dari Tipe Kepemilikan: Studi Empiris Di Jawa Timur. Jurnal

Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 3, No. 2.

Peningkatan Peran Indonesia dalam ASEAN Framework On Equitable Economic

Development (EED) dalam rangka Ketahanan Nasional, Jurnal Kajian Lemhannas RI |

Edisi 16 | November 2013, hlm. 58

19 | Mengoptimalkan Sektor UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar bebas AEC