Engga Askep Aids Kasus 2
-
Upload
erlina-ariese -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Engga Askep Aids Kasus 2
ASUHAN KEPERAWATAN AIDS
Kasus 2
Tn K dirawat diruang mawar karena diare sudah sebulan tak sembuh-sembuh meskipun sudah berobat ke dokter. Pasien mengatakan lemah, dan cepat lelah bila melakukan aktivitas.Pekerjaan Tn K adalah tukang ojek.Tn K mengatakan bahwa dia diare cair ± 7 x/hari dan tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan TTV : TD 120/80 mmHg, Nadi120x/mnt, Pernapasan 22x/menit, Suhu 38 C, konjungtiva anemis, sklera tak ikterik.
TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian : 01 april 2015Tempat : Ruang mawarA. Biodata.
1. Identitas pasien. Nama : Tn. K Jenis kelamin : laki-laki Umur : 40 tahun Suku/bangsa : Melayu/Indonesia. Agama : Islam Status perkawinan : Kawin Pendidikan/pekerjaan : tukang ojek Bahasa yang digunakan : Indonesia Alamat : jl.tlogo, Malang2. PENANGGUNGJAWAB : KELUARGA
Diagnosa Medis : AIDS
PENGKAJIAN
B. Keluhan Utamasaat MRS : mengeluh diare saat pengkajian: pasien mengeluh diare
7x/hari. Merasa capek dan mudah lelah.Riwayat penyakit sekarang : Mengeluh nyeri
perut karena diare yang tak sembuh-sembuh padahal sudah berobat ke dokter, dan tubuh terasa lemah.
Riwayat kesehatan keluarga: tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama atau PMS. Tidak ada penyakit bawaan dalam keluarga klien.
D. Pola aktivitas sehari-hariPola aktivitas Dirumah Dirumah sakit
Makan dan minum
Pola makan 3 kali/hari, tetapi tidak ada napsu makan, tidak menghabiskan porsi yang disiapkan.Minum air putih dengan jumlah tidak tentu.
Pola makan 3 kali/hari, namun tidak ada napsu makan, makan hanya 2 sendok.Minum air putih 2-3 gelas.
Eliminasi Mencret 7 X/hari,, seperti busa, tidak bercampur darah dan berbau. BAK 2 X/hari dan tidak ada kelainan.
Mencret dengan frekuensi 5-7 X/hari, encer atau tidak ada isi dan BAK 2 X/hari
Pola istirahat dan tidur
Pasien bisa istirahat dan tidur di rumah
Pasien istirahat di tempat tidur saja.
Kebersihan diri Pasien mandi 1x/hari Pasien mandi 2x/hari
A. Keadaan umum : pasien nampak sakit berat, lemah kurus dan pucat. Kesadaran kompos mentis, 120/80 mmHg, N 120 x/menit, S 39 0C, RR 22 X/menit.
E. Pemeriksaan fisik
NO FISIK KEADAAN
1. Pemeriksaan kepala-leher
KepalaInspeksi palpasi
Tampak bersih, rambut hitam dan lurusTidak ada benjolan/nyeri tekan
MukaInspeksiPalpasi
Agak pucat, tidak ada bekas lukaTidak ada nyeri tekan
MataInspeksi
Simetris, tidak icterik, konjungtiva anemis
HidungInspeksiPalpasi
Simetris, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidungTidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
MulutInspeksi
Bibir pucat, mulut terlihat kotor
LeherInspeksipalpasi
Pembesaran vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tyroid (-)Pembesaran vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tyroid (-)
2. Pemeriksaan integument Warna kulit kuning langsat, lesi(-), odem (-)
3. Pemeriksaan dada Pada inspeksi dada simetris, bentuk dada normal. Auskultasi bunyi paru normal. Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal. Tidak ada murmur.
4. AbdomenInspeksipalpasi
Perut datar, luka bekas operasi (-)Ada nyeri tekan
5. Genetalia dan anus tidak dikaji6. Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksipalpasi
Klien masih mampu duduk berdiri dan berjalan sedikit, tetapi cepat lelah.Lesi (-), bengkak (-), benjolan(-), Tidak ada nyeri tekan
Analisa DataNo. Data Etiologi Masalah1. DS :
Pasien mengatakan diare sejak 1 bulan yang lalu, mengatakan menceret 7x/hari,DO :Turgor masih baik, BAB encer, membran mukosa kering, bising usus meningkat 20 X/menit
BAB sering dengan
konsistensi cair
Cairan yang keluar
terlalu banyak
Kurang cairan
Kekurangan volume cairan
2.
DS :pasien mengatakan lemah dan mudah lelah apabila beraktivitas.DO :- Pasien tampak lesu- Pasien tampak tidak segar- ADL sebagian dibantu
kelemahan
Intoleransi aktivitas
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebih
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara umum.
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatandiagnosa
Intervensi Rasional
DX 1 Kaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa haus
Pantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
Hilangkan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/ makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.
Berikan makanan yang membuat pasien berselera
Kolaborasi Berikan obat-obatan
sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau antispasmodik.
Indikator tidak langsung dari status cairan.
Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, melembabkan mukosa.
Mungkin dapat mengurangi diare. Meningkatkan asupan nutrisi
secara adekuat. Mengurangi insiden muntah,
menurunkan jumlah keenceran feses mengurangi kejang usus dan peristaltik.
LANJUTAN..
diagnosa Intervensi Rasional
DX II • Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-sehari• lingkungan tenang
dan periode istirahat tanpa gangguan.
• Implementasikan teknik penghematan energi, contoh lebih baik duduk daripada berdiri.Bantu ambulasi / aktivitas lain sesuai indikasi.
• Berikan oksigen tambahan
• efek AIDS dan pengobatannya mungkin kumulatif
• menghemat energi untuk aktivitas dan regenerasi seluler / penyembuhan jaringan
• memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri
• memaksimalkan sediaan oksigen untuk kebutuhan seluler
Implementasi diagnosa ImplementasiDX 1 mengkaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa haus
memantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
menghindari makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/ makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.
Memberikan makanan yang membuat pasien berseleraKolaborasi memberikan obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare
atau antispasmodik.
DX II • Mengevaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas sehari-sehari
• Memberikan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa
gangguan.
• Mengimplementasikan teknik penghematan energy, contoh lebih baik
duduk daripada berdiri. Bantu ambulasi / aktivitas lain sesuai indikasi.
• Memberikan oksigen tambahan
Evaluasi Diagnosa Evaluasi DX 1 S :Pasien mengatakan sudah tidak diare lagi .
O:Turgor baik, BAB normal, mukosa basah, bising usus normalA: masalah kekurangan volume cairan teratasi P: intervensi di hentikan
DX II S : pasien dapat beraktifitasO :- Pasien tidak mudah lelah-Pasien tidak letih-Pasien tidak lesu- TTV :- TD: 120/80- N: 80x/menit- S: 370 C- RR : 20x/menitA:masalah intoleransi aktifitas sudah teratasiP : intervensi dihentikan
THANK YOU FOR ATTENTION