Askep Hiv Aids

44
ASKEP HIV / AIDS ASKEP HIV / AIDS OLEH: RONI YULIWAR, S.Kep, Ns, M.Ked OLEH: RONI YULIWAR, S.Kep, Ns, M.Ked

Transcript of Askep Hiv Aids

Page 1: Askep Hiv Aids

ASKEP HIV / AIDSASKEP HIV / AIDS

OLEH: RONI YULIWAR, S.Kep, Ns, M.KedOLEH: RONI YULIWAR, S.Kep, Ns, M.Ked

Page 2: Askep Hiv Aids
Page 3: Askep Hiv Aids

Kasus HIV/AIDS di DUNIA Kasus HIV/AIDS di DUNIA (Jawa Pos, 1 Desember 2007)(Jawa Pos, 1 Desember 2007)

Menurut Sugiri Syarief (Kepala Menurut Sugiri Syarief (Kepala BKKBN) yang disampaikan tgl BKKBN) yang disampaikan tgl 30 Nov 2007: 30 Nov 2007: •kasus HIV-AIDS di dunia kasus HIV-AIDS di dunia

berangsur turun dari 40,3 juta berangsur turun dari 40,3 juta pada tahun 2005 menjadi pada tahun 2005 menjadi tinggal 33,2 juta pada tahun tinggal 33,2 juta pada tahun 2007, karena keberhasilan 2007, karena keberhasilan promosi kondom.promosi kondom.

Page 4: Askep Hiv Aids

Kasus HIV/AIDS di INDONESIAKasus HIV/AIDS di INDONESIA ((data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2007data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2007))

Jumlah pengidap HIV dan kasus AIDS yang Jumlah pengidap HIV dan kasus AIDS yang dilaporkan dari 1 Januari s/d 30 Desember dilaporkan dari 1 Januari s/d 30 Desember 2007 adalah 2007 adalah 927 HIV dan 2947 AIDS927 HIV dan 2947 AIDS, , sehingga total menjadi 3874 kasus dengan sehingga total menjadi 3874 kasus dengan kematian 500 orangkematian 500 orang

Jumlah kumulatif pengidap HIV dan kasus Jumlah kumulatif pengidap HIV dan kasus AIDS dari 1 Juli 1987 s/d 30 Desember AIDS dari 1 Juli 1987 s/d 30 Desember 2007 adalah 2007 adalah 6066 HIV dan 11141 AIDS6066 HIV dan 11141 AIDS, , dengan penderita AIDS terbanyak pada dengan penderita AIDS terbanyak pada golongan umur golongan umur 20-2920-29 th yaitu 6022 orang th yaitu 6022 orang dan umur dan umur 30-3930-39 th yaitu 3115 orang. th yaitu 3115 orang.

AIDS pertama kali ditemukan di Indonesia AIDS pertama kali ditemukan di Indonesia tahun 1987.tahun 1987.

Page 5: Askep Hiv Aids

Kasus HIV/AIDS di INDONESIAKasus HIV/AIDS di INDONESIA ((data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2010data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2010))

Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan 1 Jan Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan 1 Jan s.d. 30 Des 2010 adalah: 4158 kasus.s.d. 30 Des 2010 adalah: 4158 kasus.

Secara kumulatif total AIDS dari 1 April Secara kumulatif total AIDS dari 1 April 1987 s.d. 30 Desember 2010, adalah: 24.131 1987 s.d. 30 Desember 2010, adalah: 24.131 kasus dengan kematian: 4539 kasus. kasus dengan kematian: 4539 kasus. Terbanyak pada laki-laki, faktor resiko Terbanyak pada laki-laki, faktor resiko terbanyak: heterosexual. Kelompok umur terbanyak: heterosexual. Kelompok umur terbanyak pada umur 20 – 29 th.terbanyak pada umur 20 – 29 th.

Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Propinsi, yang Penduduk Berdasarkan Propinsi, yang menempati peringkat 1 adalah Papua menempati peringkat 1 adalah Papua dengan prevalensi 173,69 kasus, peringkat 2 dengan prevalensi 173,69 kasus, peringkat 2 adalah Bali yaitu 49,16 kasus dan peringkat adalah Bali yaitu 49,16 kasus dan peringkat 3 dari DKI Jakarta dengan 44,74 kasus.3 dari DKI Jakarta dengan 44,74 kasus.

Page 6: Askep Hiv Aids

Kasus HIV/AIDS di JATIMKasus HIV/AIDS di JATIM ((data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2007data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2007))

Dari 33 propinsi Jatim menempati Dari 33 propinsi Jatim menempati urutan ke 4urutan ke 4 (s/d Des 2007), (s/d Des 2007), (setelah DKI, Jawa Barat dan (setelah DKI, Jawa Barat dan Papua) dengan jumlah kasus AIDS Papua) dengan jumlah kasus AIDS 1091 kasus dan jumlah yg 1091 kasus dan jumlah yg meninggal 311 orang. meninggal 311 orang.

Di Malang Raya, tercatat data Di Malang Raya, tercatat data hingga Desember 2007 sebanyak hingga Desember 2007 sebanyak 394 kasus, sedangkan di Surabaya 394 kasus, sedangkan di Surabaya sebanyak 493 kasussebanyak 493 kasus ..

Page 7: Askep Hiv Aids

Kasus HIV/AIDS di JATIMKasus HIV/AIDS di JATIM ((data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2010data Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta, 2010))

Secara kumulatif data yang dilaporkan Secara kumulatif data yang dilaporkan s/d s/d Desember 2010, Jawa Timur Desember 2010, Jawa Timur menempati menempati rangking ke 2rangking ke 2 di Indonesia di Indonesia dengan jumlah kasis AIDS: 3771 kasus, dengan jumlah kasis AIDS: 3771 kasus, dibawah DKI (peringkat 1) dengan dibawah DKI (peringkat 1) dengan kasus AIDS 3995.kasus AIDS 3995.

Jatim menempati peringkat 9 dalam Jatim menempati peringkat 9 dalam Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk dengan angka 10,44 kasus.Penduduk dengan angka 10,44 kasus.

Penyebarannya yang terbanyak masih Penyebarannya yang terbanyak masih terdapat di 20 kota besar, seperti terdapat di 20 kota besar, seperti Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kediri dan Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kediri dan Madiun.Madiun.

Page 8: Askep Hiv Aids

Kasus HIV/AIDS di MALANG RAYA Kasus HIV/AIDS di MALANG RAYA (Jawa Pos, 1 Desember 2007)(Jawa Pos, 1 Desember 2007)

Menurut dr. Gatoet Ismanoe Menurut dr. Gatoet Ismanoe SpD, (Kepala Divisi Penyakit SpD, (Kepala Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi /KPTI RSSA Tropik dan Infeksi /KPTI RSSA Malang):Malang):• Dalam penambahan penderita baru, Dalam penambahan penderita baru,

Malang Raya menduduki peringkat Malang Raya menduduki peringkat tertinggi di Jatim pada rentang tertinggi di Jatim pada rentang waktu 1997 – 2007.waktu 1997 – 2007.

• RSSA pertama kali menerima pasien RSSA pertama kali menerima pasien HIV-AIDS pada tahun 1997, HIV-AIDS pada tahun 1997, berjenis kelamin laki-laki, seorang berjenis kelamin laki-laki, seorang homoseksual, dan berusia 38 tahunhomoseksual, dan berusia 38 tahun

Page 9: Askep Hiv Aids

Kasus HIV/AIDS di KAB. MALANG Kasus HIV/AIDS di KAB. MALANG (Jawa Pos, 1 Desember 2007)(Jawa Pos, 1 Desember 2007)

Menurut Komisi Penanggulangan AIDS Menurut Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Malang:(KPA) Kabupaten Malang:• Kasus pertama ditemukan tahun Kasus pertama ditemukan tahun

2004, yang terjaring di Puskesmas 2004, yang terjaring di Puskesmas Kepanjen sebanyak 9 orang. Kepanjen sebanyak 9 orang.

• Pada tahun 2005 menjadi 54 orang, Pada tahun 2005 menjadi 54 orang, tahun 2006 sebesar 93 pasien dan tahun 2006 sebesar 93 pasien dan sampai November 2007 sebesar 55 sampai November 2007 sebesar 55 orang.orang.

Banyaknya penemuan penderita Banyaknya penemuan penderita karena di Kecamatan Gondanglegi dan karena di Kecamatan Gondanglegi dan Sumberpucung telah dibuka pelayanan Sumberpucung telah dibuka pelayanan VOLUNTARY COUNSELING and TESTING VOLUNTARY COUNSELING and TESTING (VCT) SEJAK TAHUN 2005(VCT) SEJAK TAHUN 2005

Page 10: Askep Hiv Aids

AIDSAIDS = acquired immuno- = acquired immuno-deficiency syndrome = sindrom deficiency syndrome = sindrom immunodeficiency yang didapat”immunodeficiency yang didapat”•Kolapsnya sistem imunKolapsnya sistem imun•Fase terakhir dari HIVFase terakhir dari HIV•Kumpulan dari sejumlah Kumpulan dari sejumlah

penyakitpenyakit•Kematian setelah 5 th Kematian setelah 5 th

diagnosisdiagnosis

APA ITU AIDS?APA ITU AIDS?

Page 11: Askep Hiv Aids

SEJARAH TIMBULNYA SEJARAH TIMBULNYA AIDSAIDS

TH 1959: TH 1959: • Asal dari HIV tidak jelas, Asal dari HIV tidak jelas,

penemuan kasus awal adalah penemuan kasus awal adalah dari sampel darah yang dari sampel darah yang dikumpulkan pada tahun tsb dikumpulkan pada tahun tsb dari seorang laki-laki dari dari seorang laki-laki dari Kinshasa di Republik Demokrat Kinshasa di Republik Demokrat Congo.Congo. Tidak diketahui Tidak diketahui bagaimana ia terinfeksibagaimana ia terinfeksi , ,

Page 12: Askep Hiv Aids

ETIOLOGI AIDSETIOLOGI AIDS VIRUS VIRUS HIVHIV Bersifat Bersifat

RetrovirusRetrovirus Jenis: HIV-1 dan Jenis: HIV-1 dan

HIV-2HIV-2

Page 13: Askep Hiv Aids

CARA PENULARAN/TRANSMISI CARA PENULARAN/TRANSMISI Virus HIV dapat diisolasi dari penderitVirus HIV dapat diisolasi dari penderita pada: a pada:

darah, semen, cairan serviks/sekresi vagina, darah, semen, cairan serviks/sekresi vagina, ASI, ludah, air mata, CSF, cairan alveoli dan ASI, ludah, air mata, CSF, cairan alveoli dan urin.urin.

Cara penularan melalui:Cara penularan melalui:1.1. Hubungan seksual (homo atau hetero-Hubungan seksual (homo atau hetero-

seksual), resiko 80-90%seksual), resiko 80-90%2.2. Transfusi darah, resiko 100%.Transfusi darah, resiko 100%.3.3. Jarum suntik yang dipakai bersama-sama Jarum suntik yang dipakai bersama-sama

dan tercemar Virus HIV (kasus narkoba).dan tercemar Virus HIV (kasus narkoba).4.4. Perinatal: intra plasenta dan melalui ASI, Perinatal: intra plasenta dan melalui ASI,

resiko 25-35%.resiko 25-35%.5.5. Rute yang tidak pernah dibuktikan (tidak Rute yang tidak pernah dibuktikan (tidak

mungkin infeksi): kontak dengan orang, mungkin infeksi): kontak dengan orang, berjabat tangan, tempat duduk di toilet, berjabat tangan, tempat duduk di toilet, serangga.serangga.

Page 14: Askep Hiv Aids

CARA KERJA VIRUS HIV-AIDSCARA KERJA VIRUS HIV-AIDS::

1.1. Untai tunggal RNA virus masuk ke Untai tunggal RNA virus masuk ke dalam inti sel penjamu (host) dalam inti sel penjamu (host) kemudian kemudian mendekati sel T–helper mendekati sel T–helper dengan melekatkan dirinya pada dengan melekatkan dirinya pada protein CD4.protein CD4.

2.2. Terjadi transkripsi ke dalam DNA Terjadi transkripsi ke dalam DNA penjamu melalui enzim spesifik yang penjamu melalui enzim spesifik yang disebut reverse transcriptase, disebut reverse transcriptase,

3.3. Setelah menjadi bagian dari DNA Setelah menjadi bagian dari DNA penjamu, virus bereplikasi dan penjamu, virus bereplikasi dan bermutasi selama beberapa tahun, bermutasi selama beberapa tahun, secara perlahan sambil tetap secara perlahan sambil tetap menghancurkan sistem imunmenghancurkan sistem imun

Page 15: Askep Hiv Aids

CARA KERJA VIRUS HIVCARA KERJA VIRUS HIV

Page 16: Askep Hiv Aids

BAGAIMANA TEORINYA BAGAIMANA TEORINYA HIV MENJADI AIDSHIV MENJADI AIDS

1.1. VIRUS HIV SECARA LANGSUNG VIRUS HIV SECARA LANGSUNG MENYEBABKAN CD4 ATAU T HELPER TIDAK MENYEBABKAN CD4 ATAU T HELPER TIDAK BERGUNGSI ATAU MATIBERGUNGSI ATAU MATI

2.2. VIRUS HIV MEMBUAT DAYA BUNUH LIMFOSIT VIRUS HIV MEMBUAT DAYA BUNUH LIMFOSIT T MENJADI TURUNT MENJADI TURUN

3.3. VIRUS HIV MEMPERDAYA DAN MENGUASAI VIRUS HIV MEMPERDAYA DAN MENGUASAI SISTIM IMUN TUBUH DGN PROSES SISTIM IMUN TUBUH DGN PROSES MUTASINYAMUTASINYA

4.4. VIRUS HIV MENYEBABKAN SISTEM IMUN VIRUS HIV MENYEBABKAN SISTEM IMUN MENYERANG DIRINYA SENDIRIMENYERANG DIRINYA SENDIRI

5.5. VIRUS HIV MENSTIMULASI LIMFOSIT T VIRUS HIV MENSTIMULASI LIMFOSIT T UNTUK BUNUH DIRIUNTUK BUNUH DIRI

6.6. JUMLAH NORMAL T4: 600-1200/JUMLAH NORMAL T4: 600-1200/mm3mm3 7.7. KONDISI AIDS: JUMLAH T4: 0-200/mm3KONDISI AIDS: JUMLAH T4: 0-200/mm3

Page 17: Askep Hiv Aids

Struktur Virus HIVStruktur Virus HIV

Page 18: Askep Hiv Aids

GAMBAR VIRUS HIV GAMBAR VIRUS HIV MENYERANG LIMFOSIT TMENYERANG LIMFOSIT T

Page 19: Askep Hiv Aids

STADIUM DAN STADIUM DAN MANIFESTASI KLINIS MANIFESTASI KLINIS

1.1. Fase awal: Infeksi Akut (Infeksi Fase awal: Infeksi Akut (Infeksi Primer)Primer)

2.2. Periode laten: Infeksi asimtomatis.Periode laten: Infeksi asimtomatis. HIV dengan defisiensi imun dini (sel HIV dengan defisiensi imun dini (sel CD-4/T 4>500/mL)CD-4/T 4>500/mL)

3.3. AIDS- RELATED COMPLEX (ARC) HIV AIDS- RELATED COMPLEX (ARC) HIV dengan defisiensi imun sedang (sel dengan defisiensi imun sedang (sel CD-4/T 4=500-200/mL) CD-4/T 4=500-200/mL)

4.4. AIDS (gejala klinis bisa timbul AIDS (gejala klinis bisa timbul bersamaan)bersamaan) HIV dengan defisiensi HIV dengan defisiensi imun berat (sel CD-4/ T 4<200 /mL)imun berat (sel CD-4/ T 4<200 /mL)

Page 20: Askep Hiv Aids
Page 21: Askep Hiv Aids

Lidah Penderita AIDSLidah Penderita AIDS

Page 22: Askep Hiv Aids

"puritic papular eruption"

Page 23: Askep Hiv Aids

Pneumocystis carinii pneumonia and and miliary tuberculosismiliary tuberculosis

Page 24: Askep Hiv Aids

Sarkoma kaposiSarkoma kaposi

Page 25: Askep Hiv Aids

PEMERIKSAAN KLINISPEMERIKSAAN KLINIS Pemeriksaan Elisa Pemeriksaan Elisa

((enzyme-linked enzyme-linked immuno-sorbent immuno-sorbent assayassay))

Pemeriksaan Pemeriksaan Western Blot.Western Blot.

Page 26: Askep Hiv Aids

HIV Antibody Test HIV Antibody Test ResultsResults

NEGATIVE TEST RESULTSNEGATIVE TEST RESULTS

POSITIVE TEST RESULTSPOSITIVE TEST RESULTS

POSITIVE OR NEGATIVE FALSEPOSITIVE OR NEGATIVE FALSE

Page 27: Askep Hiv Aids

NEGATIVE TEST RESULTSNEGATIVE TEST RESULTS If the test result is negative, If the test result is negative,

it means either (1) the it means either (1) the person is not infected with person is not infected with the virus, or (2) the person the virus, or (2) the person became infected recently and became infected recently and antibodies have not yet antibodies have not yet appeared. appeared.

Page 28: Askep Hiv Aids

POSITIVE TEST RESULTSPOSITIVE TEST RESULTSA positive test result shows the A positive test result shows the presence of HIV antibodies, which presence of HIV antibodies, which means that:means that:

• The person is infected with HIVThe person is infected with HIV• The person can transmit the virus The person can transmit the virus

to others through unsafe sexual to others through unsafe sexual practices, sharing contaminated practices, sharing contaminated injection equipment, and/or injection equipment, and/or breastfeedingbreastfeeding

• The person is infected for lifeThe person is infected for life

Page 29: Askep Hiv Aids

Monitoring Monitoring perkembangan perkembangan HIV_AIDSHIV_AIDS : : Pengujian CD4.Pengujian CD4. Pengujian viral load.Pengujian viral load.

Page 30: Askep Hiv Aids

PENDERITA AIDS

Page 31: Askep Hiv Aids

Bayi Uganda Penderita AIDSBayi Uganda Penderita AIDS

Page 32: Askep Hiv Aids

Penderita AIDSPenderita AIDS

Page 33: Askep Hiv Aids

Penjara Khusus Penderita AIDSPenjara Khusus Penderita AIDS

Page 34: Askep Hiv Aids

PENGOBATANPENGOBATAN Obat Antiretroviral (ARV), fungsi: menghambat Obat Antiretroviral (ARV), fungsi: menghambat

proses kerja enzim reverse transcriptase dan proses kerja enzim reverse transcriptase dan protease sehingga tidak terjadi transkripsi RNA protease sehingga tidak terjadi transkripsi RNA virus ke DNA sel target. Obat ini tidak virus ke DNA sel target. Obat ini tidak menyembuhkan AIDS tetapi memperlama waktu menyembuhkan AIDS tetapi memperlama waktu kelangsungan hidup penderita. Untuk lebih kelangsungan hidup penderita. Untuk lebih efektif diberikan dalam statu kombinasi yaitu:efektif diberikan dalam statu kombinasi yaitu:

1.1. Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI), contohnya AZT, ddl, ddC & Inhibitors (NRTI), contohnya AZT, ddl, ddC & Lamivudine/3TC)Lamivudine/3TC)

2.2. Non-Nucleoside Analogue Reverse Non-Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI’s), Obatnya: Transcriptase Inhibitors (NNRTI’s), Obatnya: Nevirapine, Delavardine (Rescripta), Nevirapine, Delavardine (Rescripta), Efavirenza (Sustiva).Efavirenza (Sustiva).

3.3. Protease Inhibitors (PI), cara verja: Protease Inhibitors (PI), cara verja: mentargetkan protein protease HIV dan mentargetkan protein protease HIV dan menahannya sehingga sutau virus baru tidak menahannya sehingga sutau virus baru tidak dapat berkumpul pada sel tuan rumah dan dapat berkumpul pada sel tuan rumah dan dilepsakan.dilepsakan.

Page 35: Askep Hiv Aids

PENGOBATANPENGOBATAN Pencegahan perpindahan dari ibu hamil & menyusui ke Pencegahan perpindahan dari ibu hamil & menyusui ke

anaknya. Obatnya adalah:anaknya. Obatnya adalah:• Ziduvidine (azidotimidin/AZT), Dosis: AZT Ziduvidine (azidotimidin/AZT), Dosis: AZT

2x250mg/hari selama 6 bulan.2x250mg/hari selama 6 bulan.• Nevirapine, diberikan dosis tunggal kepada ibu Nevirapine, diberikan dosis tunggal kepada ibu

dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal kepada bayi pada sekitar 2-3 hari. (Diperkirakan kepada bayi pada sekitar 2-3 hari. (Diperkirakan menurunkan resiko penularan sekitar 47%).menurunkan resiko penularan sekitar 47%).

Salah satu upaya menurunkan resiko penularan selama Salah satu upaya menurunkan resiko penularan selama persalinan adalah dengan seccio-caesaria elektif yang persalinan adalah dengan seccio-caesaria elektif yang menerapkan prinsip universal precaution dan teknik SC menerapkan prinsip universal precaution dan teknik SC Misgav Ladach (Misgav Ladach (teknik operasi cepat membuka sampai teknik operasi cepat membuka sampai menutup kembali dalam waktu tidak lebih dari 20 menutup kembali dalam waktu tidak lebih dari 20 menitmenit). ).

Apabila terdapat resiko penularan yang sangat tinggi, Apabila terdapat resiko penularan yang sangat tinggi, perlu dipertimbangkan untuk perlu dipertimbangkan untuk tidak memberikan ASItidak memberikan ASI..

Obat infeksi oportunistik dan kanker sekunder. Obat infeksi oportunistik dan kanker sekunder. (disesuaikan dengan jenis penyakit), seperti (disesuaikan dengan jenis penyakit), seperti kotrimoksazol dll.kotrimoksazol dll.

Obat simptomatik dan suportif; analgetik, diazepam, Obat simptomatik dan suportif; analgetik, diazepam, transfusi darah, oksigen, fisioterapi dada, pemantaun transfusi darah, oksigen, fisioterapi dada, pemantaun jantung, nutrisi parenteral, khemoterapi, radioterapi jantung, nutrisi parenteral, khemoterapi, radioterapi dll.dll.

Page 36: Askep Hiv Aids

DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.1. Resiko tinggi penyebaran infeksi (progresif Resiko tinggi penyebaran infeksi (progresif

menjadi sepsis setelah awitan infeksi menjadi sepsis setelah awitan infeksi oportunistik) b/d pertahan primer tidak oportunistik) b/d pertahan primer tidak efektif, depresi sistem imun, malnutrisi.efektif, depresi sistem imun, malnutrisi.

2.2. Nyeri b/d adanya lesi pada kulit dan anusNyeri b/d adanya lesi pada kulit dan anus3.3. Pola nafas tidak efektif: sesak b/d Pola nafas tidak efektif: sesak b/d

penurunan ekspansi paru.penurunan ekspansi paru.4.4. Gangguan pertukaran gas b/d Gangguan pertukaran gas b/d

ketidakseimbangan ventilasi/perfusi.ketidakseimbangan ventilasi/perfusi.5.5. Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

b/d gangguan menelan, anoreksia, b/d gangguan menelan, anoreksia, gangguan abbsorpsi makanan.gangguan abbsorpsi makanan.

6.6. Kerusakan integritas kulit b/d defisit Kerusakan integritas kulit b/d defisit imunologis, penurunan tingkat aktivitas, imunologis, penurunan tingkat aktivitas, perubahn sensasi, malnutrisi, inflamasi dan perubahn sensasi, malnutrisi, inflamasi dan keganasan pada kulit.keganasan pada kulit.

Page 37: Askep Hiv Aids

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

7.7. Intoleransi aktivitas b/d penurunan Intoleransi aktivitas b/d penurunan produksi energi metabolisme.produksi energi metabolisme.

8.8. Kurang pengetahuan tentang Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis b/d kealahan penyakit, prognosis b/d kealahan persepsi, keterbatasan sumber persepsi, keterbatasan sumber informasi, keterbatasan kognitif.informasi, keterbatasan kognitif.

9.9. Kecemasan b/d ancaman terhadap Kecemasan b/d ancaman terhadap konsep diri, kematian, perubahan konsep diri, kematian, perubahan status kesehatan, kebutuhan yang status kesehatan, kebutuhan yang tidak terpenuhi.tidak terpenuhi.

10.10. Gangguan konsep diri: harga diri, Gangguan konsep diri: harga diri, bodi image b/d inflamasi sekunder bodi image b/d inflamasi sekunder infeksi oportunistik.infeksi oportunistik.

Page 38: Askep Hiv Aids

PENATALAKSANAAN PERAWATANPENATALAKSANAAN PERAWATAN1.1. Memberikan dukungan psikososial, Memberikan dukungan psikososial,

merahasiakan dokumen medis klien.merahasiakan dokumen medis klien.2.2. Pasien diisolasi (perawatan dalam kamar Pasien diisolasi (perawatan dalam kamar

tersendiri)tersendiri)3.3. Pemberian support mental lewat keagamaanPemberian support mental lewat keagamaan4.4. Pemberian nutrisi yang adekuatPemberian nutrisi yang adekuat5.5. Pendidikan kesehatan: konsep penyakit, cara Pendidikan kesehatan: konsep penyakit, cara

penularan, cara hidup sehat, cara pencegahan, penularan, cara hidup sehat, cara pencegahan, sikap dan peran keluarga.sikap dan peran keluarga.

6.6. Pencegahan pada klien supaya tidak menular Pencegahan pada klien supaya tidak menular pada orang lain: pakai kondom, skrining donor pada orang lain: pakai kondom, skrining donor darah, tidak memakai alat suntik darah, tidak memakai alat suntik sembarangan.sembarangan.

7.7. Pencegahan bagi perawat: cuci tangan, kontak Pencegahan bagi perawat: cuci tangan, kontak dengan pasien dengan memakai sarung tangan dengan pasien dengan memakai sarung tangan (dua lapis), schort, celemek, pakai kaca mata (dua lapis), schort, celemek, pakai kaca mata pelindung, masker, (prinsip universal caution), pelindung, masker, (prinsip universal caution), dan kondisi perawat harus sehat.dan kondisi perawat harus sehat.

Page 39: Askep Hiv Aids

INTERVENSI KEPERAWATANINTERVENSI KEPERAWATAN Terapkan tindakan Terapkan tindakan universal precautionuniversal precaution pada pada

tenaga kesehatan yg merawat klien.tenaga kesehatan yg merawat klien. Tempatkan klien pada ruang perawatan khusus.Tempatkan klien pada ruang perawatan khusus. Monitoring tanda-tanda sepsis.Monitoring tanda-tanda sepsis. Monitoring jumlah T4 dan lekosit secara periodikMonitoring jumlah T4 dan lekosit secara periodik Kolaborasi dalam pemberian obat anti HIV, Kolaborasi dalam pemberian obat anti HIV,

antibiotik, antijamur antibiotik, antijamur Berikan nutrisi secara oral dan parenteralBerikan nutrisi secara oral dan parenteral Lakuan perawatan oral dan kulit secara periodikLakuan perawatan oral dan kulit secara periodik Atur posisi tidur semfowler.Atur posisi tidur semfowler. Berikan oksigen sesuai programBerikan oksigen sesuai program Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan

personal hygiene.personal hygiene. Berikan informasi sesuai kebutuhan belajar Berikan informasi sesuai kebutuhan belajar

klien.klien. Berikan support mental psikologis dan libatkan Berikan support mental psikologis dan libatkan

peran keluargaperan keluarga

Page 40: Askep Hiv Aids

universal precautionuniversal precaution

Page 41: Askep Hiv Aids

universal precautionuniversal precaution

Page 42: Askep Hiv Aids
Page 43: Askep Hiv Aids

BEIJING/11/17/2000: A patient from Shandong province infected with HIV sits on his bed in a hospital in Beijing

Page 44: Askep Hiv Aids

TTHANKHANK YOU FOR YOU FOR YOURYOUR ATTENTIOATTENTIONN