Endometriosis

13
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Endometriosis adalah suatu kedaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Endometriosis selama 30 tahun terakhir menunjukkan angka kejadian yangmeningkat. Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin pada umur muda, dan yang tidak mempunyai banyak anak. Rupanya fungsiovarium secara siklis yang ter us menerus tanpa diselingi oleh k e h a m i l a n memegang peranan terjadinya endometriosis.O l e h karena kejadiannya yang terus men ingkat, maka diperlukan pengetahuan tentang endometri osis, sehingga dapat dideteksi secara dini agar dapat ditatalaksana dengan tepat dan memperbaiki prognosis serta menghindarkankomplikasinya. 1.2Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas lebihlanjut dan menambah wawasan pembaca mengenai endometriosis dalam populasisecara umum, deteksi dini, manifestasi klinis dan cara penatalaksanaannya secara tepat. Dan untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik ruangan ginekologiminggu 7 departemen obstetri dan ginekologi

description

HFGJH

Transcript of Endometriosis

BAB 1PENDAHULUAN1.1Latar belakangEndometriosis adalah suatu kedaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Endometriosis selama 30 tahun terakhir menunjukkan angka kejadianyangmeningkat. Endometriosis lebih seringditemukan padawanita yangtidak kawinpadaumurmuda,danyangtidakmempunyaibanyakanak.Rupanyafungsiovariumsecarasiklisyangterusmenerustanpadiselingiolehkehamilanmemegang peranan terjadinya endometriosis.Olehkarenakejadiannyayangterusmeningkat,makadiperlukanpengetahuantentangendometriosis,sehinggadapat dideteksi secaradini agardapat ditatalaksana dengan tepat dan memperbaiki prognosis serta menghindarkankomplikasinya.

1.2TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas lebihlanjut dan menambah wawasan pembaca mengenai endometriosis dalam populasisecara umum, deteksi dini, manifestasi klinis

dan cara penatalaksanaannya secara tepat. Dan untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik ruangan ginekologiminggu 7 departemen obstetri danginekologi

BAB 2PEMBAHASAN2.1 ENDOMETRIOSIS2.1.1 DefinisiEndometriosisadalahterdapatnyakelenjarsepertiendometriumdanstromadiluaruterusdanmerupakankondisiginekologikaljinakyangseringditemukan, sulit dimengerti, dan sangat elemahkan kondisi tubuh. Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium,tuba falopi, vagina, serviks, atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal.Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi, pleura,paru,diafragma,ginjal,dll.

Menuruturutanyangterseringendometriosisditemukan adalah di ovarium.

2.1.2 EpidemiologiEndometriosisselamakuranglebih 30tahun terakhir inimenunjukkanangka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5 15% dapat ditemukandi antarasemua operasi pelvic. Yang menarik adalah bahwaendometriosis lebihsering ditemukan pada wanita yang tidak menikah pada umur muda, dan tidakmempunyai banyak anak.DiAmerikaSerikat,endometriosistimbulpada7-10%populasi,biasanyaberefek pada wanita usis produktif. Prevalensi endometriosis pada wanita infertileadalah sebesar 20 50% dan 80% pada wanita dengan nyeri pelvis. Terdapatketerkaitan keluarga, dimana resiko meningkat 10 kali lipat pada wanita dengankeluarga derajat pertama yang mengidap penyakit ini.2.1.3 EtiologiTerdapatbeberapateori yangdianggapmenjadietiologiendometriosis,yaitu :1.Metaplasia coelom. Dibawah stimulus yang tidak diketahui sel mesotelialberubah secara metaplastik menjadi sel endometrium.

Transplantasiselendometriumyangterlepas.Melaluirutelimfatik,hematogenik,atauiatrogenicdapattimbulendometriosis.Ruteyangtersering adalah secara transtubal.

1,4

3.Menstruasi retrograde (teori Sampson).Adanya aliranretrograde jaringanendometrium dari tuba falopi menuju rongga peritoneal. Mungkin timbulakibatdarisambunganuterotubalhipotonikpadawanitadenganendometriosis sehingga terjadi peningkatan regurgitasi menstrual.

1,4

4.Defek Immunogenetik. Antibody humoral terhadap jaringan endometriumtelah ditemukan pada wanita dengan endometriosis.

2.1.4 PatofisiologiTeori histogenesis dari endometriosis yang paling banyak penganutnyaadalah teori Sampson. Menururt teori ini, endometriosis terjadi karena darah haidmengalir kembali melalui tuba ke dalam rongga pelvis. Sudah dibuktikan bahwadalam darah haid terdapat sel sel endometrium yang masih hidup. Sel sel inikemudian dapat mengadakan implantasi di pelvis.

3

Teori lain mengenai histogenesis endometriosis dilontarkan oleh Meyer.Pada teori ini dikemukakan bahwa endometriosis terjadi karena rangsangan padasel sel epitel berasal dari coelom yang dapat mempertahankan hidupnya didaerah pelvis. Rangsangan ini menyebabkan metaplasia dari sel sek epitel itu,sehingga terbentuk jaringan endometrium.

3

Endometrium dan peritoneum adalahderivatedaridinding

epitelcoelomyangsama.Mesotelperitoneumtelahdikatakan menyisakan kemampuan embriogeniknya untuk berubah menjadi selreproduksi. Perubahan ini dapat timbul secara spontan atau karena difasilitasi olehpaparan iritasi kronik oleh cairan menstrual yang retrograde.

2

Penelitianterbarumengatakanadanyaketerlibatansystemimunpadapathogenesisendometriosis.Wanitadenganendometriosismemperlihatkanpeningkatan respon imun humoral dan kativasi makrofag dan memperlihatkanhilangnyasystemimunyangdiperantaraiseldenganberkurangnyaselTdanrespon sel

natural killer.2

Gejaladismenoreadisebabkanpeningkatantekanandalamronggaendometrial yangbergantung padakekuatankontraksi dantekanaintrauterin.Dimanamenstruasimelibatkancetusandariprostaglandinyang menimbulkanvasospasme dan kontraksi uterus untuk meningkatkan tekanan intrauterine danmengeluarkan isi uterus.

Gejala dispareuni dan nyeri pelvis disebabkan oleh olehimplantasi yang cukup dalam yaitu >5mm, dimana endometriosis tersebut dilapisioleh material fibrotik kasar yang berisi jaringan glandular endometriosis yangaktif cukup rapuh pada sentuhan.

4

2.1.5 DiagnosisAnamnesesDiagnosis dimulai dari anamneses, dimana keluhan atau gejala yang seringditemukan adalah :

Nyeri perut bawah yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada danselama haid (dismenorea)

3

Dispareuni, dapat meluas menjadi nyeripunggung

1,3

Nyeri saat defekasi, terutama saat haid

3

Nyeri Kronik dan terdapat eksaserbasi akut

1

Poli dan hipermenorea

3

Infertilitas

3

Pemeriksaan FisikPadapemeriksaanpelvisditemukannyeritekanyangsangatmudahdideteksisaatmenstrusi.Ligamentuterosakraldankul-de-sacyangbernoduldapatditemukan.Uterusterfiksasisecararetroversiakibatdariperlengketan.Nodulkebiruandapatditemukanpadavaginanakibatinfiltrasidaridindingposterior vaginal.

1

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium pada endometriosis tidak member tanda yangkhas, hanya apabila ada darah pada tinja atau urin pada waktu haid menunjukkantentang adanya endometriosis pada rekstosigmoid ataukandung kemih.

3

Pemeriksaan RadiologiPembuatan foto roentgen dengan memasukkan barium dalam kolon dapatmemberikan gambaran dengan filling defect padarektosigmoid dengan batas yangjelas dan mukosa yang utuh.

3

Transvaginal sonografi adalah metode yang bergunauntukmengidentifikasi kistacoklatklasikdari ovarium. Tampilan tipikal adalahkista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten dengandarahlama.1

Gambaransonografidariendometriomabervariasidarikisasederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid, tanpavakular. MRI berguna untuk melihat keterlibatan rectum dan menunjukkan secaraakurat endometriosis rektovaginal dan kul-de-sac.

2

Pemeriksaan Laparoskopi dan BiopsiLaparoskopidenganbiopsyadalahsatu-satunyacaradefenitifuntukendometriosis.Merupakanprosedurinvasivedengansensitivitas97%danspesifisitas 77%. Temuannya adalah lesi biru-hitam danclassic powder burn.Gambaran mikroskopik pada ovarium tampak kista biru kecil sampai besar berisidarah tua menyerupai coklat. Kista ini dapat keluar dan menyebabkan perlekatandan bahkan penyakit abdomen akut. Pada permukaan rectum dan sigmoid seringdijumpai bejolan kebiruan tersebut. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan ciri ciri khas endometrium. Disekitarnya tampak sel radang dan jaringan ikat.

Kista coklat ovariumPowder burn lesion

Endometriosissedang-berat2.1.6 Diagnosa DifferensialDiagnosebandingendometriosisadalahpelvicinflammatorydisease,apendisitis, kista ovarii, torsi ovarii, kehamilan ektopik, infeksi saluran kemih,dan penyakit divertikular.

2

2.1.7Penatalaksanaan3Penanganan endometriosis terdiri dari terapi hormonal, pembedahan.

Terapi hormonalSebagaidasarpengobatanhormonalendometriosisialahbahwapertumbuhandanfungsijaringanendometrios dikontrol olehhormonesteroid.Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen, progesterone,dan androgen. Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yangmenghambat pertumbuhan endometriosis.Prinsippertamapengobatanhormonaladalah menciptakanlingkunganhormone rendah estrogen dan asiklik. Keadaan yang asiklik mencegah terjadinyahaidyangberartitidakterjadipelepasanjaringanendometriumyangnormalsehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transportretrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yangmenimbulkan rasa nyeri karenarangsangan peritoneum.

a.AndrogenPreparatyang dipakai adalahmetiltestosteron sublingualdengandosis 5-10mg/hari.Biasanyadiberikan10mg/haripadabulanpertamadilanjutkandengan 5 mg/hari selama 2-3 bulan berikutnya. Keberatan pemakaian androgenadalah timbulnya efek samping maskulinisasi, dan bila terjadi kehamilan dapatmenyebabkancacatbawaan.Keuntungannyaadalahuntukterapinyeri,dispareuni,danuntkmembantumenegakkandiagnosis.Jikanyeriakibatendometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan.

b.Estrogen-progestogenKontrasepsiyangdipilihsebaiknyamengandungestrogenrendahdanprogestogenyang kuatatau yangmempunyai efekandrogenic yangkuat. Terapistandard yang dianjurkan adalah 0,03 mg etinil estradiol dan 0,3 mg norgestrelper

hari. Bila terjadi perdarahan, dosis ditingkatkan menjadi 0,05 mg estradiol dan 0,5mg norgestrel per hari atau maksimal 0,08 mg estradiol dan 0,8 mg norgestrel perhari. Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan, bahkan 2-3 tahun.

c.ProgestogenDosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg perhariataunoretisteronasetat30mgperhari.Pemberianparenteraldapatmenggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mgsetiap bulan. Lama pengobatan yakni 6-9bulan.

d.DanazolDanazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron. Danazolmenimbulkankeadaanasiklik,androgentinggi,danestrogenrendah.Kadarandrogenmeningkatdisebabkanolehsifatnyayangandrogenicdandanazolmendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat.Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH, LH,dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehinggaestrogen turun.Dosisnya 400-800 mg perhari dengan lamapemberian minimal 6bulan.Efek sampingnyaberupaakne, hirsutisme,kulit berminyak,perubahansuara,pertambahan berat badan, dan edema. Kontraindikasi absolute yaitu kehamilandan menyusui, sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar, hipertensiberat, gagal jantung ongestif, atau gagal ginjal.

Pengobatan dengan pembedahanPembedahankonservatifdapatdilakukandengan2pendekatanyaitulaparotomi dan laparoskopi operatif.Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkanlaparotomi, yaitu lama tinggal di RS lebih singkat, kembali aktivitas kerja lebihcepat, biaya lebihmurah.Namun luas danderajatperlekatan setelah laparoskopioperatif lebih sedikit.Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yangumurnya hamper 40 tahun atau lebih, dan yang menderita penyakit yang luasdiserta dengan banyak keluhan. Operasi yang paling radikal ialah histerektomitotal, salpingo-ooforektomi bilateral, dan pengangkatan semua sarang sarangendometriosis yang ditemukan. Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahundapatdipertimbangkanuntukmeninggalkansebagianjaringanovariumyangsehat.Hal inimencegahjangan sampai terlalu cepattimbulgejala premenopausedan menopause dan juga mengurangi kecepatantimbulnya osteoporosis.

2.1.8 PrognosisEndometriosisditemukandapatmenghilangsecaraspontanpada1/3wanitayang tidak ditatalaksanasecaraaktif.1

manajemen medis (supresi ovulasi)efektifuntukmenguranginyeripelvistapitidakefektifuntukpengobatanendometriosis yang berkaitan dengan infertilitas. Namun, tetap ada potensi untukkonsepsi. Kombinasi estrogen progestin meredakan nyeri hingga 80-85% daripasien dengan endometriosis yang berkaitan dengan nyeri pelvis. Setelah 6 bulanterapi danazol,sebesar90%pasien dengan endoimetriosis sedangmengalamipenurunan nyeri pelvis.Total abdominal hysterectomy and bilateral salpingo-oophorectomydilaporkan efektif hingga 90% dalam meredakan nyeri. Kehamilanmasih mungkin bergantung pada keparahan penyakit. Tanda dan gejala secaraumum menurun dengan adanya onset menopause dan selamakehamilan.

2

2.1.9 KomplikasiBeberapa komplikasi dari endometriosis adalah sebagai berikut :

Infertilitas

Nyeri pelvis kronik

Adhesi

Ruptur kista

BAB 3KESIMPULANEndometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan stroma diluaruterus.Menuruturutanyangterseringendometriosisditemukanadalahdiovarium. Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkanangka kejadian yang meningkat. Terdapat beberapa teori yang dianggap menjadietiologiendometriosisyaituMetaplasiacoelom,Transplantasiselendometriumyang terlepas, Menstruasi retrograde, Defek Immunogenetik. Diagnose ditegakkandarianamneses,pemeriksaanfisik,danlaparoskopibiopsy.Penangananendometriosisterdiridariterapihormonal,pembedahan.Prinsippertamapengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan hormone rendah estrogendan asiklik.DAFTAR PUSTAKA1.Kapoor,Dharmesh.Endometriosis.2009.Diunduhdari:http://emedicine.medscape.com/article/271899-print[diperbaharui tanggal11 desember 2009]2.Saol,Turandot.Endometriosis.2010.Diunduhdari:http://emedicine.medscape.com/article/795771-print[diperbaharui tanggal17 agustus 2010]3.WiknjosastroH.Endometriosis.IlmuKandunganedisike-2.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2007.4.Rosevear,SylviaK.EndometriosisandChronicPelvicPaindalamHandbookofGynaecologyManagement.2002.Oxford:BlackwellScience Ltd.