elektroforesis kertas

11
TUGAS FISIKA PENGOLAHAN ELEKTROFORESIS KERTAS Disusun oleh: Efendi Oulan G. H. N. B. 0911011035 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Transcript of elektroforesis kertas

Page 1: elektroforesis kertas

TUGAS FISIKA PENGOLAHANELEKTROFORESIS KERTAS

Disusun oleh:Efendi Oulan G. H. N. B. 0911011035

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2010

Page 2: elektroforesis kertas

Metode elektroforesis mulai berkembang akhir abad ke-19

setelah ditemukan penelitian yang menunjukkan adanya penelitian

yang menunjukkan adanya efek dari listrik terhadap partikel-

partikel atau molekul-molekul yang bermuatan listrik, dalam hal

ini termasuk juga protein. Elektroforesis berasal dari bahasa

Yunani yang mempunyai arti transport atau perpindahan melalui

partikelpartikel listrik. Metode elekroforesis telah digunakan dan

dikembangkan didalam teknik analisa untuk penelitian di bidang

biologi dan genetika. Metode tersebut berkembang sangat pesat

sekali di zaman kemajuan teknologi, disebabkan karena

pengerjaannya sangat sederhana dan sangat mudah. Di dalam ilmu

biologi maupun biologi molekuler, metode elektrorofesis banyak

digunakan untuk taksonomi, sistematik dan genetik dari hewan

ataupun tumbuhan (Anonymous, 2008).

Elektroforesis biasanya memerlukan media penyangga

sebagai tempat bemigrasinya molekul-mulekul biologi. Media

penyangganya bermacam-macam tergantung pada tujuan dan

bahan yang akan dianalisa. Media penyangga yang sering dipakai

dalam elektroforesis antara lain yaitu kertas, selulose, asetat dan

gel. Gel poliakrilamid dan agarosa merupakan matriks penyangga

yang banyak dipakai untuk separasi protein dan asam nukleat

(Anonymous, 2008).

Page 3: elektroforesis kertas

Metode elektroforesis baru benar-benar dipakai oleh para

peneliti genetik di tahun 1957 setelah Hunter dan Moller

mempunyai ide penelitian dengan menggunakan sifat-sifat enzim

sebagai katalisator untuk memperlihatkan keadaannya secara kimia

histologi (Pratiwi, 2001).

Dari beberapa kutipan diatas kita bisa mengetahui bahwa

metode elektroforesis sangat berguna untuk bidang biologi

molekuler dan secara tidak langsung berguna untuk bidang penulis

sendiri yaitu bidang pangan. Namun sebelum lebih jauh membahas

mengenai elektroforesis kertas kita perlu mengetahui apa itu

elektroforesis.

Elektroforesis adalah suatu cara analisis kimiawi yang

didasarkan pada pergerakan molekul-molekul protein bermuatan

didalam medan listrik (titik isoelektrik). Pergerakan molekul dalam

medan listrik dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, besar muatan dan

sifat kimia dari molekul. Pemisahan dilakukan berdasarkan

perbedaan ukuran berat molekul dan muatan listrik yang

dikandung oleh makro molekul tersebut. Bila arus listrik dialirkan

pada suatu medium penyangga yang telah berisi protein plasma

maka komponen-komponen protein tersebut akan mulai bermigrasi

(Pratiwi, 2001).

Menurut Stenesh dalam Titrawani (1996) teknik

elektroforesis dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :

Page 4: elektroforesis kertas

elektroforesis larutan (moving boundary electrophoresis) dan

elektroforesis daerah (zone electrophoresis). Pada teknik

elektroforesis larutan, larutan penyangga yang mengandung makro

molekul ditempatkan dalam suatu kamar tertutup dan dialiri arus

listrik. Kecepatan migrasi dari makro molekul diukur dengan jalan

melihat terjadinya pemisahan dari molekul (terlihat seperti pita) di

dalam pelarut. Sedangkan teknik elektroforesis daerah adalah

menggunakan suatu bahan padat yang berfungsi sebagai penunjang

yang berisi (diberi) larutan penyangga (Pratiwi, 2001).

Media Penunjang yang biasa dipakai adalah gel agarose, gel

pati, gel poliakrilamida dan kertas sellulose poliasetat (Pratiwi,

2001).

Kutipan-kutipan diatas menjelaskan bahwa elektroforesis

memiliki berbagai macam metode. Diantaranya seperti yang

dijelaskan diatas bahwa elektroforesis bisa menggunakan media

bahan padat seperti kertas ataupun tidak menggunakan media

bahan padat.

Elektroforesis sendiri berguna untuk analisa kimiawi seperti

analisa protein, bagaimana strukturnya dan identifikasi jenis

proteinnya. Berikut ini adalah kutipan dari suatu percobaan dari

identifikasi enzim yang tidak lain adalah protein dengan

menggunakan metode elektroforesis.

Page 5: elektroforesis kertas

Penelitian dilakukan oleh Hartati dan Prana pada tahun 1999

mengenai ekstraksi Taro dengan elektroforesis. Taro itu sendiri

merupakan jenis umbi-umbian yang ada di Indonesia. Enzim yang

akan diidentifikasi berjumlah delapan buah dengan menggunakan

gel pati kentang.

Namun bahasan yang ada didalam tugas kali ini menyangkut

elektroforesis kertas. Maksudnya adalah ekeltroforesis dengan

menggunakan media kertas sellulose poliasetat. Di dalam

penelitian Hartati dan Prana menyebutkan bahwa keduanya

menggunakan gel pati namun ada sesuatu yang menyangkut

bahasan kali ini dimana Hartati dan Prana menggunakan kertas

sebagai medium juga.

Teknik Elektroforesis dan prosedur yang digunakan dalam

studi kali ini mengikuti dasar yang dijelaskan Lebot dan Aradhya

(1991). Ekstrak diserap menggunakan kertas Whatmann no.3

dengan ukuran 0.5 x 1 cm. Kertas tersebut dicelupkan didalam

ekstrak. Kertas yang basah kemudian dimasukkan dalam gel pati

kentang 11% yang ada di dalam Tris-Histidin buffer pH 6.0.

Elektroforesis kemudian dilakukan didalam wadah dingin pada

suhu 4oC dengan perlakuan aliran listrik 3.5 mA selama 1 jam dan

kemudian 4.5 mA untuk 4 jam berikutnya. Triscitric Acid buffer

pH 6.0 digunakan sebagai buffer penjalan. Setelah elektroforesis

selesai, gel diiris secara horizontal menjadi 8 iris. Tiap irisan

Page 6: elektroforesis kertas

diperlakukan dengan pengecatan berbeda tergantung dari enzim

yang akan diidentifikasi. Pengecatan selesai pada suhu 36°C

selama 3 sampai 15 jam (Hartati dan Prana, 1999).

Dari percobaan diatas kita bisa melihat dua sistem media

penyangga yang digunakan dalam elektroforesis yaitu

menggunakan gel dan kertas sekaligus. Keduanya digunakan

kemungkinan adalah untuk memudahkan analisa lebih lanjut

setelah proses elektroforesis selesai dilakukan dimana pita-pita

protein yang terbentuk bisa diamati dengan baik. Sekali lagi maka

kita bisa mendapat pengertian elektorforesis kertas seperti kutipan

dibawah ini

Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri

dari kertas sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut

sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ion kompleks. Pemisahan ini

terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem

pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada

muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang

digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan

adsorpsivitas zat terlarut (Khopkar, 2002).

Arus listrik yang dialirkan ini ternyata dapat memisahkan

campuran kompleks reaksi tadi menjadi komponen-komponennya,

ini akibat adanya perbedaan minor antara struktur molekul RNA

yang belum terhidrolisis, zat antara (intermediate) dan hasil reaksi

Page 7: elektroforesis kertas

(nukleosida 2′-monoposfat dan nukleosida 3′-monoposfat) yang

menyebabkan mobilitas alias pergerakan mereka pada kertas saring

berbeda-beda kecepatannya. Karena pada akhir proses

elektroforesis komponen tersebut terpisah-pisah, mereka dapat

mengisolasi dan mengidentifikasi setiap komponen tersebut.

Page 8: elektroforesis kertas

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2008.Laporan Praktikum Elektroforesis.Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.Malang.

Hartati, N. Sri dan Titik K. P.1999.The Effect of Extracting Buffer Composition and Sample Preparation on Isozyme Pattern of Taro (Colocasia esculenta (L.) Schott).LIPI.Bogor

Khopkar SM. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.

Pratiwi, Rianta.2001.Mengenal Metode Elektroforesis.LIPI. Jakarta.