EKUITAS 2

download EKUITAS 2

of 28

Transcript of EKUITAS 2

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    1/28

    1. Pengertian Ekuitas

    Ekuitas tidak dapat didefinisikan secara independen terhadap aset dan kewajiban.

    Dalam kerangka dasar Standar Akuntasi Keuangan (2002) misaln!a "katan Akuntan

    "nd#nesia ("A") mendefinisikan ekuitas sebagai berikut (pasal $%)&

    Ekuitas adalah hak residual atas akti'a perusahaan setelah dikurangi semua kewajiaban.

    Definisi diatas tidak jauh berbeda dengan apa !ang dikemukakan #leh AS dalam SA*

     +#. , sebagai berikut&

    E-uit! #r net asset is the residual interest in the assets #f an entit! that remains after 

    deducting its liabilities.

     berbagai sumber !ang lain mendefinisikan ekuitas !ang tidaktidak berbeda dengan

    defini diatas. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukan bahwa ekuitas

     buakn kewajiban. "ni berarti ekuitas bukan peng#rbanan sumber ek#n#mik masa datang.

    Karena didefinisi atas dasar aset dan kewajiban nilai ekuitas juga bergantung pada

     bagaimana aset dan kewajiban diukur.

    #dfre! /#dgs#n dan /#lmes (%%1) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar 

    kriteria berikut (hl#m. $2$23)&

    Atas dasar k#nsep kesatua usaha kredit#r dan pemegang saham samasama

    mempun!ai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana !ang ditanamkan dalam perusahaan.

    akan tetapi terdapat terdapat dua karakteristik !ang melekat pada hak kredit#r !aitu&

     jadi klaim kredit#r terbatas jumlahn!a dan harus diselesaikan padatanggal tertentu sementara

    klaim pemegang sahalm merupakan jumlah residual dan tidak harus diselesaikan atau

    dilunasipada tanggal tertentu.

    /ak kredit#r atau pemilik (pemegang saham) juga berbeda dalam hal penggunaan

    aset. Kredit#r pada umum!a tidak mempun!ai akses dan kendali dalam penggunaan aset

     perusahaan. 4ereka juga tidak mempun!ai hak dalam pengambilkan keputusan #perasi

     perusahaan secara langsung. Di lain pihak pemilik (khusus dalam perusahaan pese#rangan)

    mempun!ai akses hakdan aut#ritas untuk menjalankan perusahaan dan menggunakan atau

    mengendalikan aset.

     perjanjian menimbulkan hak dan kewajiban. substansi ek#n#mik perjanjian antara

    kredit#r dengan perusahaan berbedadengan antara pemegang saham dan perusahaan dalam

    hal resik# terhadap rugi. Karena kredit#r dipri#ritaskan resik# mereka lebih kecil dari

     pemegang saham. 5emegang saham menanggung segala resik# !ang berkaitan dengan

    #perasi perusahaan. 6leh karena itu hak kredit#r sebenarn!a berbeda dengan hak pemegang

    saham kredit#r berhak atas pelunasan sedangkan pemegang saham berhak atas pembagian

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    2/28

    laba (residual). jadi secara substansi ek#n#mik kredit#r menanggung resik# lebih kecil dan

    dengan demikian mendapat imbalan tetap berupa bunga dan p#k#k pinjaman sedangkan

     pemegang saham menanggung resik# lebih besar sehingga berhak atas kembalian (rate #f 

    return) !ang berfariasi melalui pembagian laba (participati#n in pr#fits).

    2. Komponen Ekuitas Pemegang Saham

    Dari segi riwa!at terjadin!a dan sumbern!a ekutas pemegang saham diklasifikasi

    atas dua k#mp#nen penting !aitu m#dal set#ran dan laba ditahan. 4#dal set#ran dipecah

    menjadi m#dal saham (capital st#ck) sebagai m#dal !uridis (legal capital) dan m#dal set#ran

    tambahan (additi#nal paidin capital) dan k#mp#nen lain !ang merefleksi transaksi pemilik 

    (misaln!a saham treasuri atau m#dal sumbangan).

    K#mp#nen lainlain terdiri atas p#sp#s !ang tidak tepat dimasukan dalam k#mp#nen

    m#dal set#ran lainn!a atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai p#s ekuiatas

     pemegang saham.

    3. Tujuan Penyajian Ekuitas

    5engungkapan inf#rmasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi #leh

    tujuan pen!ajian inf#rmasi tersebut kepada pemakai statemen keuangan. 5ada umumn!a

    tujuan pelap#ran inf#rmasi ekuitas pemegang saham adalah men!ediakan inf#rmasi kepada

    !ang berkepintingan tentang efisiensi dan kepengurusan manajemen. 7ujuan lain adalah

    men!ediakan inf#rmasi tentang riwa!at serta pr#spek in'estasi pemilik dan pemegang ekuitas

    lainn!a. "nf#rmasi tentang kewajiban !uridis perser#an terhadap para pemegang saham dan

    8pihak lainn!a juga merupakan tujuan pen!ajian ekuitas pemegang saham ini. 9ntuk 

    memenuhi tujuan tersebut inrf#rmasi !ang harus disampaikan tentang ekuitas pemegang

    saham tersebut minimal adalah& () sumber ekuitas pemegang saham beserta riwa!atn!a (2)

     peraturan !uridis !ang membatasi pembagian di'idend an pengembalian m#dal set#ran

    kepada pemegang saham dan (3) pri#ritas beberapa g#l#ngan pemegang saham atau

     pemegang ekuitas lainn!a (urutan pr#teksi).

    4. Perbedaan Modal Setoran dan aba !itahan

    Ditinjau dari sumbern!a ada beberapa k#mp#nen !ang membentuk ekuitas pemegang

    saham !aitu&

    () :umlah rupiah !ang diset#rkan #leh pemegang saham(2) ;aba ditahan !ang merupakan sisa laba setelah pembagian di'iden

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    3/28

    (3) :umlah rupiah !ang timbul akibat apresiasiminimal> !ang harus diset#r #leh in'est#r sehingga membentuk m#dal !uridis.

    7ujuan pen!ajian m#dal !uridi ini adalah untuk memberi inf#rmasi kepada para

     pemegang ekuitas lainn!a tentang batas perlindungan in'estasin!a. Akuntansi menggap

     pengungkapan m#dal !uridis tersebut tidak penting karena akuntansi lebih menekankan pada

     jumlah rupiah !ang benarbenar diset#r #leh pemegang saham sebagai jumlah rupiah k#ntrak 

    antara perser#an dengan pemegang saham.

    ".2. $esarnya Modal #uridis

    Dalam hal saham bernilai n#minal m#dal !uridis dapat sama dengan jumlah !ang

    dikenal dengan nama m#dal saham. 4#dal saham menunjukan jumlah rupiah perkalian

    antara cacah saham beredar dengan nilai n#minal persaham. :umlah ini merupakan jumlah

    rupiah !ang secara !uridis menjadi hak pemegang saham walaupun dalam transaksi

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    4/28

     pembelian saham jumlah rupiah !ang diset#r atau diba!ar melebihi m#dal !iridis tersebut.

    4#dal saham ini juga merupakan batastanggung jawab pemegang saham dan batas

    kerugian pribadi !ang harus ditanggung pemegang saham. artin!a dalam hal terjadi likuidasi

     pemegang saham tidak dapat menuntun pembagian keka!aan atas dasar m#dal !ang diset#r 

    (kecuali adan!a sisa untuk itu). Sebalikn!a dalam hal hasil penjualan aset dalam likuidasi

    tidak dapat menutup seluruh hutang perser#an pemegang saham tidak dapat diminta untuk 

    menutup utang lebih dari m#dal saham atau m#dal !ang telah diset#r kecuali pemegang

    saham sebagai direksi.

    %. Modal Setoran ain

     +#minal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektip saham sehingga

    secara akuntansi penentuan nilai n#minal saham sebenarn!a tidak bermakna ek#n#mik.

    Dalam hal tertentu nilai n#minal saham lebih merupakan alat untuk pemerataan distribusi

     pemilikan daripada untuk menunjukan nilai salaham itu sendiri. Karena tidak bermakna

    ek#n#mik saham dapat diterbitkan tanppa nilai n#minal. Ada dua alasan penerbitan saham

    tanpa nilai n#minal !aitu&

    5asal $2 undangundang n# tahun %%= menetapkan bahwa saham tanpa nilai

    n#minal tidak dapat diterbitkan. Ketentuan ini sebenarn!a dimaksudkan untuk menentukan

    m#dal !uridis. +ilai niminal merupakan jumlah rupiah minimal !ang harus diset#r in'est#r 

    sehingga membentuk m#dal !uridis. :ika m#dal saham terjual dengan harga diatas n#minal

    dapatkah selisihn!a diperlakukan sebagai laba ditahan karen m#dal !uridis telah terpenuhi?

    Dalam hal ini 5att#n dan;ittlet#n (%10) menegaskan bahwa perser#an merupakan

    kesatun usaha maupun kesatuan hukum. Sifat ganda ini menjadikan akuntasni mempun!ai

    fungsi ganda pula !aitu men!ajikan data ek#n#mik sekaligus mencerminkan aspek !uridis

    !ang sebenarn!a. ungsi ganda ini menimbulkan masalah pelap#ran ekuitas pemegang saham

    karena k#nsep kesatuan usaha dan k#nsep hukum sangat berbeda. Dari segi hukum ada

    tendesi untuk memandang ekuitas pemegang saham sebagai jumlah rupiah tertentu !ang

    menjadi batas penarikan kembali dana !ang ditanamkan #leh pemegang saham tanpa

    memperhatikan set#ran !ang sesungguhn!a. Dari segi akuntansi !ang menganut substansi

    dari pada bentuk memandang ekuitas pemegang saham adalah seluruh jumlah !ang secara

    ek#n#mik tertanam diperusahaan termasuk laba ditahan.

    &.Perubahan Modal Setoran

    7ujuan utama pereka!asaan akuntansi m#dal set#ran ini adalah untuk membedakan

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    5/28

    secara tegas antara perubahan akibat transaksi #perasi dan perubahan akibat transaksi m#dal.

    Dalam hal kenaikan m#dal set#ran pembedaan ini bermanfaat untuk mencegah

    memperlakukan kenaikan akibat transaksi m#dal sebagai laba sehingga timbul kesan adan!a

     jumlah !ang trsedia untuk pembagian di'iden. erbagai sumber !ang dapat mengubah m#dal

    set#ran dengan berbagai masalah te#retisn!a adalah&

    . 5emesanan saham

    2. #bligasi terk#n'ersi atau brhak tukar 

    3. saham istimewa terk#n'ersi atau brhak tukar 

    $. di'iden saham

    =. hak beli saham #psi dan warna

    ,. saham treasuri

    &.1.Pemesanan Saham

    5ada umumn!a in'est#r !ang berminat membeli saham harus memesan lebih dahulu

    saham !ang akan dibeli dengan harga sesuai dengan kesepakatan pada saat pemesanan. @ang

    menjadi masalah adalah apakan jumlah rupiah saham pesanan tersebut dapat diakui sebagai

    m#dal set#ran.

    Secara k#nseptual ekuitas pemegang saham bersifat seperti kewajiban. 6leh karena

    itu jumlah rupiah saham pesanan dapat diakui sebagai m#dal set#ran han!a apabila kedua

    s!arat berikut dipenuhi&

    () :umlah rupiah !ang disepakati dalam pemesanan merupakan klaim !uridis bagi

     perusahaan terhadap pemesanan dan tidak dapat dibatalkan.(2) /arga pemesanan tersebut akan ditagih penerbit dalam peri#de !ang cukup pasti dan

    tidak terlalu lama.

    'bligasi Terkon(ersi

    Dalam hal tertentu perusahaan menerbitkan #bligasi dengan karakteristik bahwa

    #bligasi tersebut dapat ditukarkan dengan saham biasa atas kehendak pemegang #bligasi

    dalam hal peri#de k#n'ersi tertentu. Kalau hak tukar tersebut diambil (eercised) !ang

    terjadi adalab perubahan status kewajiban menjadi m#dal set#ran. 4asalah te#ritisn!a adalah

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    6/28

    menentukan jumlah rupiah !ang dapat dianggap sebagai m#dal set#ran sehingga m#dal

    saham dan kelebihan diatas m#dal saham (kalau ada) dapat ditentukan. Dalam hal ini ada 2

    nilai !ang dapat diguakan sebagai basis kapitalisasi !aitu&

    ) +ilai buku (b##k 'alue) atau nilai bawaan (carr!ing 'alue) #bligasi pada saat

     penukaran.

    2) /arga pasar #bligasi atau harga pasar saham (mana !ang paling #bjektif)

    Dasar pertama mereklasifikasi nilai buku menjadi m#dal saham dan premium atau

    disebut m#dal saham tergantung kasusn!a. Dengan demikian tidak ada untung atau rugi !ang

    diakui pada saat transaksi pertukaran tersebut. Esensi transaksi tersebut han!alah mengubah

    status jumlah rupiah utang menjadi utang pemegang saham. 5endekatan didasari k#nsep

    kesatuan usaha karena kredit#r dan pemegang saham mempun!ai kedudukan !ang samasebagai in'est#r dengan kepentingan !ang sama. 6leh karena itu pertukaran tersebut tidak 

    mempun!ai substansi ek#n#mik sehingga tidak dapat menimbulkan untung atau rugi. Alasan

    !ang lain adalah bahwa pada saat #bligasi diterbitkan semua penerimaan kas diperlukan

    sebagai utang. Artin!a tidak dipisahkan jumlah rupiah !ang melekat pada #bligasi sebagai

    #bligasi biasa dan pada hak tukar. /ak tukar dianggap melekat pada #bligasi sehingga tidak 

    dapat diukur secara pasti nilain!a.karena hak tukar tidak dapat di ukur dengan pasti nilai

     buku #bligasi murni juga jika harga pasar #bligasi dapat ditentukan. :adi kepraktisan dan

    #bjektifitas pengukuran tidak menghendaki pengakuan untung dan rugi.

    Saham Prioritas Terkon(ersi

    5engukuran jumlah rupiah !ang harus diakui sebagai m#dal set#ran dapat

    menggunakan cara seperti pada #bligasi terk#n'ersi. Dengan pendapatan pertama nilai

    n#minal saham pri#ritas plus p#rsi premium atau diskun ditransfer kem#dal pemegang saham

    dan premium atau diskun m#dal pemegang saham biasa. 7idak ada untung atau rugi !ang

    diakui pada saat k#n'ersi tersebut ini berarti bahwa jumlah rupiah !ang mulamula diterima

     pada saat menerbitkan saham pri#ritas dianggap sebagai m#dal set#ran mulamula untuk 

    saham biasa. 5erlu dicatat bahwa jumlah rupiah ini buka merupakan nilai likuidasi saham

     pri#ritas karena nilai likuidasi saham pri#ritas adalah sebesar nilai n#minaln!a. "tulah

    sebabn!a p#rsi premiun atau diskun juga ikut ditransfer. Kalau p#rsi premium tidak ditransfer 

    dan semua saham pri#ritas dik#n'ersi menjadi saham biasa maka akan terjadi kejanggalan

    karena akan dapat premium saham pri#ritas padahal tidak ada saham pri#ritas !ang beredar.

    K#n'ersi ini sematamata menandai perubahan status atau hak dua g#l#ngan pemegang

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    7/28

    saham. 5erubahan ini sering disertai penerbitan sertifikat saham biasa baru dan penarikan

    sertifikat saham pri#ritas atau istimewa.

    !i(iden Saham

    Di'iden saham merupakan distribusi di'iden dalam bentuk saham !ang sejenis

    dengan saham !ang mulamula diterbi#tkan. ila distribusi di'iden saham tidak disertai

    dengan kapitalisasi laba ditahan di'iden saham akan men!erupai pemecahan saham.

    5emecahan saham adalah penurunan n#minal (atau nilai n!ata) persaham dengan cara

    menukar tiap satu saham !ang beredar dengan dua atau lebih saham baru !ang nilai n#minal

     per sahamn!a merupakan pecahan dari nilai n#minal saham semula. ila perusahaan

    mendistribusi di'iden saham 20B tanpa disertai kapitalisasi perusahaan sebenarn!a telah

    menurunkan nilai n#minal per saham menjadi 00

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    8/28

    Kalau tujuan pen!ajian inf#rmasi m#dal pemegang saham adalah untuk menunjukan

    m#dal !uridis (legal capital) kapitalisasi di'iden saham harus han!a sebesar nilai n#minal

    atau n!ataann!a& jumlah ini sebesarn!a merupakan jumlah minimal !ang harus dikapitalisasi

    untuk memenuhi ketentuan !uridis. Alasan pendukung kapitalisasi han!a sebesar nilai !uridis

    adalah bahwa di'isen saham bukan merupakan pendapatan dan mengkapitalisasi sebesar 

    harga pasar memberi kesan bahwa di'iden tersebut merupaka pendapatan !ang direin'estasi

    kedalam perusaahn. Alasan lain !ang dianggap cukup kuat adalah bahwa harga pasar 

    menggambarkan harga seluruh ekuitas pemegang saham (m#dal set#ran dan laba ditahan).

    :adi sangat tridak l#gis mentransfer jumlah !ang merefleksi elemen m#dal set#ran dan laba

    ditaha ke m#dal set#ran itu sendir.

    Calaupun di'iden saham berbeda dengan di'iden kas sebagai di'ide keduan!a dianggap

    sebagai distribusi ke pemilik. 6leh karena itu di'iden saham dapat di pandang sebagai

     pengganti di'iden kas karena di'iden daham mempun!ai nilai. 5aling tidak pemegang saham

    dapat menjual saham tersebut kalau di'iden kas !ang diharapkan dan in'estasi semula tidak 

     berubah. +ilai tersebut diukur atas dasar harga saham. dengan demikian harga pasar 

    merupakan dasar !ang tepat untuk menentukan kapitalisasi berbagai dasar pikiran

    mendukung hal ini.

    /ak beli saham adalah hak !ang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli

    sejumlah saham (pr#p#si#nal dengan pemilikan). /ak ini biasan!a dimaksudkan untuk 

    mempertahankan pemilikan pemegang saham lama. 5ada umumn!a hak beli saham umurn!a

    tidak lama dan beli harga saham dengan hak beli tersebut biasan!a lebih rendah dari harga

     pasar saham bersangkutan. 6leh karena itu hak beli saham sering dianggap mempun!ai

    harga pasar sehingga timbul pendapat bahwa hak beli saham tersebut dikapitalisasi. /arga

     pasar hak beli saham ini adalah sebesar selisih harga pasar saham sengan harga !ang harus

    diba!ar pemegang saham !ang mempun!ai hak beli saham. 5erlukah jumlah rupiah selisih ini

    dikapitalisasi?

    ila di'iden saham dapat dikapitalisasi maka hak beli saham juga dapat dikapitalisasi

    karena hak beli saham dapat dianggap sebagai di'iden saham dengan nilai sebesar harga

     pasar hak beli saham. jumlah ini dikapitalisasi ke m#dal set#ran lain. Argumen dibantah

    dengan alasan bahwa kapitalisasi hak belisaham menjadi m#dal set#ran adalah tidak l#gis

    karena tidak ada sumber ek#n#mi !ang diset#rkan #leh pemegang saham dan tidak ada

    saham baru !ang diterbitkan. ;ain haln!a dengan kup#n beli saham atau waran !ang di bahas

    sesudah #psi saham berikut.

    Secara umum #psi diartikan sebagai klaim untuk membeli atau menjual saham

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    9/28

    tertentu !ang sengaja diciptakan #leh in'est#r untuk dijual kepada in'est#r lain. Dalam arti

    khusus #psi saham adalah semacam k#ntrak !ang membeli hak kepada kar!awan perusahaan

    (termasuk manager atau pemimpin) untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu

    tertentu dengan harga !ang tertentu pula. pada umumn!a harga pengambilan dibawah harga

     pasar saham !ang bersangkutan atau harga !ang ditawarkan kepada pihak lain. Kebijakan

    semacam ini sering disebut dengan pr#gram #psi saham kar!awan. 6psi saham ini biasan!a

    digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan l#!alitas dan m#ti'asi kar!awan dengan

    menjadikan mereka pemilik perusahaan dan utnuk menambah penghasilan kar!awan (sebagai

    k#n'ensasi tambahan). an!akn!a saham !ang dapat dibeli dan harga #psi dapat ditentukan

     pasa saat hak #psi diberikan atau bergantung pada beberapa kejadian dimasa mendatang

    seperti pertumbuhan perusahaan dan perubahan harga saham.

    Dalam hal #psi saham kar!awan ada kalan!a harga pengambilan begitu rendah di

     banding harga pasar sehingga selisihn!a dapat dipandang sebagai k#mpensasi atau imbalan

     jasa kar!awan. Dengan demikian masalah akuntansi !ang berkaitan dengan #psi sahal

    kar!awan adalah&

    6psi saham dapat di bagi menjadi dua !aitu&

    Ada kalan!a pr#gram #psi saham diluncurkan bukan untuk tujuan meningkatkan k#mpensasi

    kar!awan tetapi untuk meningkatkan status kar!awansebagai pemilik perusahaan dan untuk 

    membantu perusahaan menambah dana. A5 6pini#n +#.2= pasal 1 menentukan bahwa #psi

    saham dapat dikateg#rikan sebagai n#nimbalan jika&

     jika pr#gram #psi saham tidak memenuhi kriteria sebagai #psi saham n#nimbalan tentun!a

    #psi saham tersebut merupakan #psi saham imbalan.

    5erusahaan dapat juga menjual hak beli saham kepada n#npemegang saham dengan

    cara menjual kup#n pembelian saham atau waran. Dalam 5SAK +#. $ "A" mendefinisikan

    waran sebagai berikut&

    Caran adalah efek !ang diterbitkan #leh suatu perusahaan !ang memberi hak kepada

     pemegangn!a untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu

    tertentu (pasal 30). perbedaan waran dengan hak beli saham dan #psi saham dalam beberapa

    aspek !aitu&

    5SAK +#.$ telah menetapkan perlakuan akuntansi untuk berbagai jenis waran

    sebagai berikut&

    :umlah rupiah hasil p8enerbitan sekuritas (utang atau ekuitas !ang disertai waran lepas

    dial#kasi ke sekuritas dan waran atas dasar nilai wajar masingmasing k#mp#nen pada saat

     penerbitann!a. jumlah rupiah !ang melekat pada sekuritas dilap#rkan sebagai kewajiban atau

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    10/28

    ekuitas sesuai dengan karakteristikn!a (pasal =).

    apabila waran diambil jumlah rupiah !ang melekat pada waran dikapitalisasi ke m#dal

    saham dan agi# saham (bila ada) apa bila waran tidak diambil sampai masa #psi berakhir

     jumlah rupiah tecatat warantetap diperlakukan sebagai m#dal set#ran lain (pasal ,).

    seluruh jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    11/28

    kembali saham sebagai sahan treasuri adalah&

    4asalah te#ritis !ang melekat pada transaksi saham treasuri adalah&

    . 5enentuan jumlah rupiah !ang harus dianggap sebagai pengurangan m#dal

    set#ran dan laba ditahan

    2. 5engungkapan pengaruhn!a terhadap m#dal !uridis bila saham treasuri dijual

    kembali.

    4engenai hal ini ada dua pendekatan atau k#nsep !ang dapat diterapkan !aitu&

    K#nsep ini disebut juga dengan met#da k#s karena jumlah rupiah t#tal !ang diba!arkan

    dianggap seakanakan merupakan k#s pembelian saham tresuri. Disebut satu transaksi karena

     pembelian saham treasuri dan penjualann!a kembali dianggap sebagai satu transaksi. Artin!a

     pembelian dan penjualan dianggap sebagai kesatuan transaksi untuk mencapai tujuan !ang

    diinginkan dengan transaksi saham treasuri tersebut.

     jika saham treasuri dijual kembali dengan harga diatas k#s maka jelaslah bahwa

    selisihn!a akan menambah agi# saham atau penguraian disagi# saham. Dengan kata lain

    selisihn!a dibedakan ke m#dal set#ran lain. Dengan cara ini m#dal saham (!uridis) akan

    tetap terpelihara seperti semula.

     +amun bila saham treasuri dijual kembali dengan harga dibawah k#s bagaimanakah

    kedudukan selisihn!a? sebagai c#nt#h seksi ekuitas m#dal pemegang saham dalam neraca

    suatu perusahaan pada januari 200= menunjukan m#dal saham Fp.000.000 dan agi#

    saham Fp200.000. Dalam tahun 200= perusahaan memper#leh kembali 2=B sahamn!a

    sebagai saham treasuri dengan harga Fp$00.000 dan kemudian saham tersebut diterbitkan

    kembali dengan harga Fp3$0.000. agaimana perlakuan terhadap selisih >rugi> Fp,0.000?

    Apakan sebagai likuidasi set#ran atau pembagian di'iden (dibebankan ke laba ditahan)?

    /endriksen dan Gan reda (%%2 hlm.202) membahas tiga alternatif berikut ini.

    )lternati* pertama  adalah memperlakukan seluruh selisih (Fp,0.000) sebagai

     pengembalian m#dal set#ran dan karenan!a harus didebit ke premium atau diskun saham

    !ang sekelas. /an!a dalam premium atau disk#n saham !ang sekelas sudah habis maka

    selisih tersebut dapat dibebankan ke laba ditahan. Dasar pikiran !ang mendukung perlakuan

    ini adalah bahwa substansi lebih penting dari pada bentuk (k#nsep dasar substance #'er 

    f#rm). Substansi transaksi saham treasuri adalah transfer antara pemegang saham !ang satu

    ke !ang lain dengan perusahaan sebagai agen dan cacah saham !ang satu ke !ang lain dan

     beredar tidak berubah. Secara te#ritis distribusi m#dal set#ran ke pemegang saham !ang

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    12/28

    tidak mengubah cacah saham !ang beredar tidak sela!akn!a mempengaruhi laba ditahan.

    )lternati* kedua  dilandasi #leh tujuan mempertahankan m#dal saham atau m#dal

    !uridis. :umlah rupiah selisih dipecah secara pr#p#rsi#nal atas dasar m#dal saham dan agi#

    saham sebelum penarikan saham treasuri. Kemudian jumlah !ang berkaitan dengan agi#

    saham dibebankan dengan agi# saham tetapi !ang berkaitan dengan m#dal saham dibebankan

    ke laba ditahan. Dengan demikian m#dal saham (m#dal !uridis tetap tuh. ;andasan utama

     perlakuan ini adalah peraturan hukum !ang mengharuskan m#dal saham dipertahankan

    keutuhann!a dengan c#nt#h angka diatas pemecah selisih dilakukan sebagai berikut&

    K#mp#nen

    m#dal set#ran

    :umlah rupiah 5emecah selisih (untuk 2=B) 5erlakuan&

    Dibebankan ke

    4#dal saham

    Agi# saham

    Fp.000.000

    Fp200.000

    Fp2=0.000

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    13/28

    transksi. Dapat juga transaksi diatas dicatat sebaai berikut&

    Pada saat penarikan+

    4#dal saham 2=0.000

    Agi# saham (Fp=0.000 mulamula J Fp0.000) ,0.000

    ;aba ditahan %0.000

    Kas $00.000

    Pada saat penjualan+

    Kas 3$0.000

    4#dal saham 2=0.000

    Agi# saham (jumlah semula) =0.000

    ;aba ditahan $0.000

    /asil akhir cara ini juga sama dengan alternati'e kedua dalam pendekatan satu transaksi.

    Dapat juga dicatat sebagai berikut&

    Pada saat penarikan+

    4#dal saham 2=0.000

    Agi# saham =0.000

    ;aba ditahan 00.000

    Kas $00.000

    Pada saat penjualan+

    Kas 3$0.000

    4#dal saham 2=0.000

    Agi# saham =0.000

    ;aba ditahan $0.000

    *ara diatas bertujuan mempertahankan keutuhan ekuitas pemegang saham.laba ditahan

    kan berkurang sebesar Fp,0.000 dan jumlah ini sama dengan selisih antara k#s pemer#lehan

    (Fp$00.000) dan harga jual saham (Fp3$0.000) . dengan demikian hasil akhir akan sama

    dengan alternati'e ketiga dalam k#nsep satu transaksi.

    2.,. Perubahan aba !itahan

    :ika pemisahan antara transaksi m#dal dan transaksi #perasi harus tetap

    dipertahankan /an!a terdapat dua fakt#r utama !ang mempengaruhi besarn!a laba ditahan

    !aitu laba atau rugi peri#dic dan pembagian di'iden. ;aba !ang dipindahkan dari laba akun

    laba rugi (inc#me summar!) adalah laba !ang pindahkan dari akun selisih seluruh elemen

    transaksi #perasi dalam arti luas disebut laba k#mprehensif. 7ransaksi lain !ang dapat

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    14/28

    mempengaruhi laba !ang ditahan adalah transaksi !ang terg#l#ng dalam transaksi m#dal

    seperti !ang diuraikan di atas . pengaruh beberapa transaksi diatas langsung dimasukan dalam

    laba di tahan dan tidak melalui statemen laba rugi peri#da terjadi transaksi tersebut karena

    transaksi tersebut merupakan transaksi m#dal.

    Sebagai ketentuan ummselain karena p#s p#s transaksi m#dal dia atas laba di tahan

    dalam suatu peri#da han!a berubah karena laba atau rugi #perai (dalam arti luas)dan

     pembagian di'iden.namun demikian terdapat beberapa hal lain !ang dapat men!ebabakan

    laba di tahan dalam suatu peri#da berubah selain karena transaksi m#dal tapi karena transaksi

    khusus !aitu &

    4asalah te#ritis dalam setiap pembahasan hal hal diatas enjadi penting bila

    dihubungkan dengan pelap#ran hal hal tersebut dalam statemen laba rugi . inilah !ang

    masih menjadi maslah pereka!asaaan pen!ajian statemen laba rugi dan laba di

    tahan.artin!aapakah p#s p#s !ang berkaitan dengan hal di atas langsung di sesuaikan ke

    laba di tahan atau dilap#rkan dahulu dalam statemen laba rugi peri#da terjadin!a halhal

    diatas?

    2.,.1. Penyesuaian Perioda alu

    5en!euaian ini adlah perlakuan terhadap suatu jumlah rupiah !ang memepengaruhi

    #perasi peri#da masa lalu.bukan segai pengurang atau penambah perhitungan laba tahun

    sekarang. 7etapi sebagai pen!esuai terhadap laba dithan awal peri#da sekarang .perlakuan

    semacam ini dimaksudkan untuk menjadikan laba di tahan awal peri#da sekarang

    menunjkuan sald# !ang semestin!a seadain!a jumlah rupiah tersebut telah diakui dalam

     peri#da !ang lalu.

    eberapa pendapat mendukung dan beberapa men#lak perlakuan rugi tersebut

    sebagai pen!esuaian peri#da lalu. 5ihak !ang mendukung pen!esuaian peri#da lalu biasan!a

    mengajukan argumentasi sebagai berikut&

    Sementara itu pihak !ang men#la pen!esuaian peri#da lalu mengajukan

    argument sebagai berikut &

    AS menganut gagasan pat#n dan ;ittlet#n di atas dan menrtakan secara

    umum bahwa jumlah rupiah !ang berkaitan dengan peri##de lalu harus diperlakuakn senagai

    k#mpenen staemen laba rugi sekarang kecuali s!arats!arat tertentu diprnuhi. Suatu jumlah

    rupiah baru dapat diperlkukan sebagai pen!esuaian peri#da lalu kalau jumlah rupiah

    tersebut &

    7erjadin!a jumlah rupiah !ang emenuhi keempat s!arat diatas biasan!a jarang sekali

    sehingga praktis pen!esuaian peri#da lalu tidak pernah dilakukan.5ada umun!apen!esuaian

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    15/28

     peri#sda lalu berkaitan dengan masalah ketidakpastian di msa lalu tentang suatu kejadian atau

     jumlah dalam peristiwa !ang sngat khusus.ketidakpastian semacam ini dalam akuntansi

     biasan!a dig#l#ngkan dalam apa !ang disbut dengan kenergantian rugi.Fugi bergantung

    dapat diakui dalam peri#da tmbuln!a kemungkinan asalkan dipenuhi kedua criteria

     pengakuan berikut&

    2.,.2. Koreksi Kesalahan

    S!stem akuntansi biasan!a sudah dengan cukup cermat sehingga kesalahan dalam

     pencatatan akan segera dapat dideteksi sehingga dapat segera dilakukan k#reksi. Dalam hal

    tertentu kesalahan tidak segera diketahui dan baru diketahui beberapa waktu atau bahkan

     beberapa peri#da setelah statemen keuangan disusun dan diterbitkan. A5 #pini#n n#. 20

     paragraf 3 mendefinisikan kesalahan sebagai berikut&

     Errors in financial statements result from mathematical mistakes, mistakes in application of 

    accounting principles, or oversight or misuse of facts that axisted at the time the financial 

     statements were prepared.

    :adi untuk dapat disebut kesalahan suatu jumlah rupiah harus berasal dari kesalahan hitung

    kesalahn aplikasi atau penerapan prinsif akuntansi atau kekhilafan atau kekeliruan

    menggunakan fakta !ang tersedia pada saat pen!usunan lap#ran keuangan.

    4enurut pandangan ini pen!esuaian !ang diperlukan terhadap laba !ang pernah

    dilap#rkan harus dilakukan langsung terhadap akun laba ditahan untuk semua kasus kecuali

    untuk k#reksik#reksi !ang jumlahn!a tidak terlau besar (material) sehingga tidak 

    mengganggu pelap#ran laba n#rmal. "i berarti k#reksi tidak tampak dalam statemen laba

    rugi. 5endekatan ini disarankan dalam A5 +#. 20 paragraf 3, !ang men!atakan bahwa

    kesalahan dalam peri#da sebelumn!a harus diperlakukan sebagai pen!esuaian peri#delalu.

    ;aba ditahan awal peri#da berjalan disesuaikan dengan jumlah rupiah pengaruh k#mulatif 

    kesalahan terhadap perhitungan laba peri#daperi#da sebelumn!a dan jika statemen

    k#mparatif disajikan pengaruh retr#aktif kesalahan harus ditunjukan dalam statemen

    keuangan peri#daperi#da !ang terpengaruh

    5at#n dan littlet#n (%10) menegaskan bahwa k#reksi !ang berkaitan dengan

     penggunaan aset dengan peri#daperi#da !ang lalu dengan alasan apapun hendakn!a

    dipisahkan dengan premium m#dal saham.premium m#dal saham merupakan k#mp#nen

    m#dal set#ran dan jka pemisahan antara m#dal set#ran dan m#dal #perasi (laba) harus tetap

    dipertahankan maka tidaklah tepat untuk menggunakan m#dal set#ran untuk men!erap m#dal

    k#reksi atas laba !ang pernah dilap#rkan kecuali jika&

    5at#n dan ;ittlet#n (%10) mendukung perlakuan ini dengan alasan bahwa statemen

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    16/28

    labarugi k#mulatif !ang didasarkan atas statemenstatemen terdahulu harus menunjukan laba

    atau rugi k#mprehensif sepanjang riwa!at perusahaan sampai tanggal sekarang. Dengan

    demikian jika k#reksi langsung dilakukan dalam akun laba ditahan tanpa ada petunjuk atau

     penjelasan apapun dalam statemen labarugi beberapa statemen labarugi !ang pernah

    diterbitkan tidak dapat memberikan gambaran !ang men!eluruh tentang kemampuan

     perusahaan dalam menghasilkan laba.

    2.,.3. Perubahan akuntansi

    Karena alasan tertentu suatu perusahaan mungkin melakukan kebijakan !ang

    mempun!ai pengaruh terhadap k#nsistensi dalam pr#ses akuntansi dan pelap#ran keuangan

    !ang disebut dengan perubahan akuntansi. Ada tiga macam perubahan akuntansi !aitu

    4asalah pereka!asaan !ang bersangkutan dalam hal ini adalah untuk peri#da mana

    saja pengaruh k#mulatif perubahan harus diakui. Ada tiga alternatif atau met#da !ang

    diusulkan !aitu pen!esuaian retr#aktif pen!esuaian sekarang dan pen!esuaian sekarang dan

     pr#spektif.

    4et#de ini mengakui pengaruh kumulatif perubahan dalam laba peri#da !ang lalu

    sebagai pen!uasuaian peri#ada !ang lalu."ni berarti sald# awal akun laba ditahan peri#da

    sekarang disesuaikan ddengan pengaruh kumulatif tersebut dan lap#ran lap#ran peri#da

    sebelumn!a disusun kembali dengan perubahan tersebut. menggunakan prinsip !ang berbeda

    untuk p#s !ang sama dalam statemen keuangan k#mparatif dapat meninmbulakan interpretasi

    !ang salah mengenai kecenderungan (trend)atau analisis lainn!a. prinsip akuntansi harus

    sama antara peri#da sekarang dengan beberapa peri#da sebelumn!a .:adikalau terjadi

     perubahan akuntansi statemen keuangan peri#da lalu harus disusun kembali untuk 

    mereflesikan prinsip akuntansi !ang baru.

    4et#de ini mengakui seluruh pengaruh perubahan dalam laba peri#da !ang lalu sebagai

    k#mp#nen dalam menghitung laba peri#da sekarang.4et#de ini dikaitkan dengan beberapa

    gagasan diantaran!a&

    4et#de ini me!ebar pengaruh kumulatif perubahan dalam laba peri#da !ang lalu ke

     peri#da sekarang dan beberapa peri#da !ang datang !ang sesuai.5erlakuan ini dilandasi #leh

    argumen bahwa perubahan akuntansi merupakan suatu hal !ang tidak dapat dihindari dalam

     pr#ses akuntansi !ang bersifat memenuhi kebutuhan !ang berkembang.

    Karena setiap met#da diatas mempun!ai keunggulan dan kelemahan masing

    masingketentuan umum !ang digariskan dalam standar peri#da umumn!a merupakan

    k#mpr#mi dari ketiga perlakuan diatas bergantung dari sifat dan jenis perubahan

    akuntansin!a. berikut ini adalah ped#man umum !ang di berikan dalam A5 n# 20

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    17/28

    diantaran!a&

    5erubahan ini merupakan pergantian met#da depresiasi dari presentese nilai buku ke

    garis lurus atau sebalikn!a.perubahan dapat disebabkan #leh terbitn!a standar baru !ang

    menetapkan penggunaan met#da tertentu atau men#lak sama sekali met#da tertentu.Akan

    tetapi met#da !ang lama di terapkan untuk suatu kejadian !ang khusus dan tidak terulang

    sela!akn!a ganti&

    sebagai akibat ditemukann!a fakta baru atau inf#rmasi baru atau akibat pengalaman

    tambahan !ang diper#leh perusahaan bersangkutan dengan taksiran tertentu.

    -. Perubahan kestuan atau subjek 

    5erubahan entitas pelap#ran ini berarti perubahan #rganisasi atau lingkungan hidup

    atau kesatuan usaha dilap#rkan dalam statemen keuangan. adapun halhal perubahan dalam

    A56 +#.20 antara lain&

    . 5en!ajian statemen keuangan k#ns#lidasian atau gabungan sebagai ganti statemen

     perusahaan secara indi'idual.

    2. 5erubahan grup perusahaan anak !ang di masukan dala statemen keuangan k#ns#lidasian.

    3. 5erubahan grup perusahaan perusahaan !ang membentuk statemen keuangan gabungan.

    2.,.4. Kuasi reorganisasi

    Kuasi re#rganisasi biasan!a dilakukan dalam hal terjadi suatu defisit.5SAK n#.=

     pasal % mendeskripsikan pengertian kuasi re#rganisasi sebagai berikut

    “kuasi reorganisasi adalah reorganisasi tanpa melalui reorganisasi secara hukum yang 

    dilakukan dengan menilai kembali akun – akun aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan

    mengeliminasi saldo defisit”.

    5r#ses kuasi re#rganisasi biasan!a terdiri atas langkah langkah sebagai berikut&

    . Aset dan kewajiban dinilai kembali atas dasar nilai pasar atau nilai wajar pada saat

    re#rganisasi

    2. 4#dal set#ran lain atau agi# saham harus ditentukan jumlahn!a sehingga sehingga cukup

     besar untuk menutup defisit .bila suduh cukup besar maka defisit dapat langsung di

    k#mpensasi dengan agi# m#dal saham ini.Kalau tidak cukupn#minal saham atau nilai !uridis

    saham harus diturunkan atau di mintakan kesedian dari pemegang saham untuk menutup

    defisit dengan mend#nasikan sebagai m#dal sahamn!a ini berarti sebagai m#dal saham

    dilikuidasi tanpa k#mpensasi siapapun kepada pemegang saham.

    3. Sald# debit lama di tahan (defisit) dieliminasi dengan cara mendebit agi# atau premium

    m#dal saham

    Dewan standar akunansi menegaskan bahwa kuasire#rganisasi bukan sekedar cara

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    18/28

    untuk men!ajikan kembali p#sisi keuangan !ang lebih baik tetapi juga cara untuk 

    men!elamatkan perusahaan !ang terbebani defisit !ang meterial padahal perusahaan tersebut

    memiliki pr#spek !ang baik. :ika pr#spek memang tidak baik defisit merupakan kegagalan

     perusahaan dan kepailitan merupakan hal !ang tidak dapat dihindari. 6leh karena itu dewan

    standar akuntansi menetapkan s!arats!arat perusahaan!ang dapat melakukan kuasi

    re#rganisasi !aitu (5SAK +#. = pasal )&

    Pengaruh de*isit terhadap krediator

     Setiap defisit akan mengurangi batas perlindungan (margin #f pr#tecti#n) !ang sebelumn!a

    dinikmati #leh kredit#r perser#an dan tingkat pengurangan ini akan menjadi makin

     berpengaruh kalau defisit semakin besar.Kalau laba di tahanlah cukup untuk me!erap rugi

    tetrtentu maka tidak akan timbul defisit ditinjau dari segi neraca meskipunmeskipun p#sisi

    kredit#r menjadi kutang terjamin dibandingkan dengan p#sisi sebelum terjadin!a rugi.

    5r#ses pengurangan m#dal saham !udiris untuk men!erap defisit akan mendekatkan p#sisi

     perusahaan pada garis batas !ang menandai timbuln!a hak kredit#r !aitu hak !ang berkaitan

    dengan kesulitan keuangan.

    9rutan pen!ajian kewajiban dan m#dal pemegang saham dalam neraca sebenarn!a

    menggambarkan urutan perlindungan dalam k#ndisi perusahaan mengalami defisit dan dalam

    k#ndisi perusahaan dilikuidasi.dalam terjadin!a defisit. adapun urutann!a adalah sebagai

     berikut&

    secara umum k#s !ang telah di k#rbankan menjad# bia!a akan diserap melalui aliran

     pendapatan k#t#r./al ini dikaitkan pada umumn!a dengan pengakuan bia!a atas dasra

    k#nsumsi manfaat dalam k#ndisi #perasi n#rmal. Adapun urutan pen!erapan bia!a rugidan

    rugi luar biasa dapat di gambarkan sebagai berikut&

    1. Pendapatan kotor

    5#s ini men!erap semua bia!a dan rugi dan debit atau beban (charges) !ang berasal dari

    transaksi n#nprmilik.

    2. aba bersih

    /al ini tejadi pendapatan k#t#r tidak cukup untuk menutup semua k#s tehabiskan (epired

    c#st) baik !ang berasal dari k#nsumsi manfaat maupun hilangn!a manfaat (misaln!a rugi luar 

     biasa).ila digunakan pendekatan laba k#mprehensif laba bersih akan menjadi laba

    k#mprehensif.

    3. aba di tahan

    /al ini dapat dilakukan apabila laba bersih peri#da berjalan tidak cukup untuk me!erap suatu

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    19/28

    rugi tertentu atau rugi luar biasa.

    4. Premium modal saham

    agian m#dal ini baru dapat men!erap rugi kalau laba di tahan dan laba ditahan telah habis

    untuk men!angga suatu rugi.dengan kata lainm#dal saham harus tetap di jaga keutuhann!a

    sampai premium m#dal benar benar telah habis.

    ". Modal Saham

    ila keutuhan m#dal !uridis telah erpengaruh secara substansialkebijakan untuk 

    melakukan kuasi re#rganisasi atau bahkan likuidasi perusahaan mungkin di perlukan.

     Calaupun demikian atas dasar sifat pendanaan (financing) dan #perasi perusahaan

    serta penekanan k#nsep k#ntinuitas cukup 'alidlah untuk menganggap dalam kel#mp#k 

    m#dal pemegang saham m#dal saham atau !uridis adalah bagian terakhir (residual) dalam

    kaitann!a pen!erapan rugi.

    9rutan perlindungan menunjukan siapa !ang harus didahulukan dalam menerima

    distribusi aset atau siapa !ang harus menanggung akibat dalam kasus perusahaan !ang

    dilikuidasi.dtinjau dari segi ini urtan perlindungan !ang menerima aset !aitu&

    1. karyaan dan pemerintah

     pihak ini dapat di pandang sebagai kredit#r !ang diperi#ritaskan !aitu kar!awan dengan hak 

    atas gaji dan pemerintah dengan baik atau pajak terhutang.

    2. Kreditor berjaminan.

    5ihak ini adalah pemegang #bligasi atau kredit#r lain !ang hakn!a dijamin dengan hak sita

    (liens) atas aset tertentu.

    3. Kreditor tak berjaminan /unguanteed -reditors0

    5ihak ini terdiri atas para kredit#r !ang tidak dijamin !ang terefleksi dalam utang usaha atau

    utang wesel baik jangka pendek maupun jangka panjang.

    4. Pemegang saham perioritas

    5ihak ini dilindungi #leh laba di tahan sebagai pen!angga m#dal saham atau !uridis

    ". Pemegang saham biasa.

    5ihak ini merupakan pemegang hak atas sisa keka!aan (residual interest) !ang berarti bahwa

     pemegang saham biasa harus menanggung dahulu rugi atau defisit. L

    Dengan urutan perlindungan diatas pemegang m#dal saham biasa adalah paling akhir 

    dilindungi alias tidak ada perlindungan sama sekali.4#dal saham biasa ini merupakan hak 

    atas keka!aan !ang terbuka terhadap resik# dan paling berpengaruh terhadap hasil kegiatan

     perusahaan.

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    20/28

    ila k#mp#nen k#mp#nen tertentu !ang berasal dari transaksi #perasi dilap#rkan

    langsung ke laba di tahanlaba di tahan dapat di sajikan dan di rincikan atas dasr sumber(b!

    s#urces) .7erdapat pula kebiasaan bahwa laba di tahan disajikan dengan memerincin!a atas

    dasar tujuan(b! purp#se) dengan cara !ang di sebut dengan apr#siasi (apr#priati#n) dan

     pembatasan (restricti#n).

    Dengan dasar ini laba ditahan dapat di rinci menjadi laba di tahan !ang berasal Dri

    #perasi n#rmal atau rutin dan dasar !ang berasal dari laba luar biasa .Dapat saja pembedaan

    antara kedua sumber laba ditahan tersebut dipertajam.+amun sebenarn!a tidak cukup

     beralasan untuk memecah kembali jumlah rupiah bersih laba peri#dik atas dasar klasifikasi

    sumber bilamana statemen llaba rugi telah memuat semua fakt#r !ang menetukan laba bersih

    dan laba k#mprehensif ini telah menjadi dan d transfer ke laba di tahan menjadi bagian dari

    ekuitas laba di tahan pemegang saham.

    :adibila perubahan akibat transaksi #perasi dipisahkan secara tegas dengan transaksi

    m#dal statemen laba rugi telah merefleksi sumber laba di tahan sehingga perincian laba di

    tahan akan percuma.

    Dalam praktik perincian ini ditujukan untuk adan!a p#s cadangan jaminan s#sial

    laba di tahan terbatas (restricted retained earnings) dan cadangan umum.perincian semacam

    itu sebenarn!a sama saja dengan mengaitkan laba di tahan dengan aset tertentu (asset

    imputati#n).Artin!a dlam aset apa saja laba ditahan sebagaimana terikat.Klasifikasi ini

    mendasarkan pada tujuan penggunaan terkait laba ditahan sebagaimana ditunjukan #leh

    k#mp#nene aset !ang terkait.

    entuk lain dari pr#ses ini adalah dengan cara pr#ses pe!isihan !aitu dengan

     bertujuan untuk pen!erapan kemungkina rugi atau ketidakpastian lainn!a.5en!isihan ini juga

    tidak bermakna karena pada dasarn!a t#tal jumlah rupiah laba di tahan juga dapat dipandang

    sebagai suatu tuntuna ganti rugi atau klaim !ang suatu saat memang harus dipenuhi maka

     jumlah rupiahn!a harus ditunjukan sebagai kewajiban.

    5r#ses pen!isihan laba di tahan hendakn!a tidak dikacaukan dengan pr#ses akuntansi

    untuk pengukuran laba.Dengan demikian masaah cadangan laba di tahan harus dibedakan

    secara tegas dengan maslah te#ritis !ang berkaitan dengan akunakun Mcadangan M utang

    (misaln!a diskun utang #bligasi)Ncadangan Maset(depresiasi akumulasian)cadangan

    kerugian piutangdan akunakun cadangan lainn!a sebagai k#ntraakun aset atau kewajiban.

    5erubahan akibat transaksi #perasi atau transaksi n#npemilik harus dibedakan dan

    dipisahkan secara tegas dengan perubahan akibat transaksi pemilik semua perubahan akibat

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    21/28

    transaksi #perasi harus dilap#rkan melalui statemen laba rugi.

    5#s p#s #perasi dalam arti luas sebagai lawan p#sp#s transaksi n#npemilik meliputi

     p#sp#s #perasi utamap#sp#s tambahan dan p#sp#s sifatn!a kuhus atau luar biasa tetapi

     berasal dari transaksi n#n pemlik.

    Dalam hal ini dapat di anut dua pendekatan !ang dapat dipakai !aitu&

    5endekatan ini han!a memasukkan kedalam statemen laba rugi p#s p#s #perasi

    !ang dianggap bertalian dengan tahun berjalan dan pengguna aset untuk mencapai tujuan

    utama.pendekatan ini menekankan makna peri#da sekarang atau berjalan (current) dan

    #perasi (#perating) dalam arti sempit. 5endukung pendekatan mengajukan beberapa argument

    !aitu&

    5endekatan ini menekankan pemisahan secara tegas transaksi pemakai #perasi dalam

    arti luas transkasi m#dal.Dengan kata lain!ang diperhitungkan sebagai laba dan disajikan

    melalui statemen labarugi adalah semua p#s akibat transaksi n#npemilik.pendekatan ini

    dilandasi atas dasar k#nsep k#ntinuitas usaha !ang memandang statemen merupakan

     penggalan aliran #perasi (pendapatan dan bia!a)dalam jangka panjang.untuk dapat

    memprediksi kemampuan melaba jangka panjang statemen labarugi tidak dapat berdiri

    sendiri tetapi harus disajikan sebagai serangkaian statemen labarugi sepanjang umur 

     perusahan.

    5att#nn dan littlet#n (%10) mengajukan argumen mendasar dalam mendukung

     pendekatan laba semua termasuk !aitu k#nsep pemanfaatan aset (aset utiliOati#n).k#nsep ini

    memandang bahwa manajemen mengel#la aset sebagai satu kesatuan.Dari segi pemanfaatan

    sebenarn!a tidak dapat dipisahkan antara aset keuangan dan aset tetap sehingga keduann!a

    mempun!ai pengaruh !ang sama terhadap laba.;awan dari k#sep pemanfaatan adalah k#nsep

    aset kapital.K#nsep ini membedakan aset kapital dan aset lainn!a sehingga berpengaruh

    transaksi aset kapital terhadap laba harus berbeda

    Statemen laba rugi harus men!ajikan secara efektif semua akibat dari pemanfaatan aset

    !ang siserahkan sepenuhn!a kepada manajemen.5emisahan laba menjadi n#rmal dan tidak 

    n#rmal dalam dua statemen akan cenderung mengalihkan pusat perhatian pemakaian seperti

    secara tidak semestin!a kelaba n#rmal dan dengan demikian scara tidak sadar menguarangi

     perhatian pembaca akan keefektifan manajemen secara keseluruhan.

    4anajemen memang diperc!akan kepadan!a mengel#la aset.4emang ada beberapa cara

    untuk memanfaatkan aset.5enggunaan aset utama untuk menghasilkan barang atau jasa untuk 

    mendatangkan laba. Dalam hal iniaset atau sumber ek#n#mik akan berkurang dengan

    terjadin!a k#s pr#duksi bia!adan rugi serta akan bertambah dengan terjadin!a

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    22/28

     pendapatanlabadan untung luar biasa.5enggunaan aset !ang kedua adalah untuk dijadikan

     jaminan k#ntrak utang atau pendanaan dan untuk alat pelunasan k#ntrak tersebut.dalam hal

    ini akan bertambah dengan adan!a pinjaman atau m#dal baru.Karena perbedaan harus

    dipisahkan dengan tegas dan jelas tetapi harus tetap dalam kateg#ri perubahan akibat

    transaksi #perai (n#npemilik).dengan kata lain perubahan tersebut harus dilap#rkan melalui

    statemen laba rugi.

    Ada perbedaan antara bia!a dan rugi dan antara laba dan untung luar biasa tetapi juga ada

    kesamaann!a (similarities) !ang mendasar !aitu semuan!a merupakan perubahan akibat

     pemanfaatan aset untuk tujuan pr#duktif.bagi para pemakaian statemen keuangan justru

    kesamaan mendasarlah !ang lebih penting daripada perbedaan. Kemungkinan kesalahan

    interpretasi akan lebih besar dalam pelap#ran terpisah dari pada pelap#ran !ang

    k#mprehensif.

    Sebagai lawan k#nsep pemanfaatan aset k#nsep ini merupakan pembeda fungsi aset

    lancar dan aset tetap.Dengan demikianperubahan aset tetap karena penjualan atau

     penghentian berbeda dengan perubahan karena pemanfaatan aset untuk menciptakan laba

    (melalui depresiasi)sehingga laba atau rugi pemberhentian aset harus dilap#rkan terpisah

    sebagai pen!esuaian laba si tahan.;aba atau rugi ini di pandang sebagai transaksi m#dal

    karena dianggap m#dal pemegang saham tertanam dalam. aset tetap ni berarti jenis aset fisis

    tertentu sebagai rugi atau laba !ang melekat pada jenis aset tertentu dapat dilap#rkan terpisah

    dari perubahan aset !ang berkaitan langsung dengan bia!a dan pendapatan. erikut ini adalah

    argumen !ang diajukan #leh Gan reda pada tahun %%2 dan sumber lainn!a !ang termasuk 

    men!ajikan statemen laba rugi antara lain&

    Dengan dianutn!a pendekatan laba semua termasuk atau laba k#mprehensif

    masalahn!a adalah bagaimana cara men!ajikan k#mp#nen k#mp#nen pembentuk laba

    k#mprehensif dan bagaimana mereka disajikan dalam statemen labarugi. sebagai basis

     pembahasan pen!ajian laba gambar .3 dibawah ini memuat k#mp#nenk#mp#nen

     pembentuk statemen labarugi.

    ambar 11.3

    Komponenkomponen Pembentuk abaugi

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    23/28

    k#mp#nen , dan 1 dalam gambar tersebut juga dikateg#rikan sebagai k#mp#nen

     perubahan ekuitas n#npemilik dan keduan!a disebut pengaruh kumulatif perubahan akuntansi

    atau pen!esuaian kumulatif akuntansi sehingga p#sp#s !ang termasuk dalam kateg#ri ini

    disebut dengan perubahan ekuitas n#npemilik lainn!a. karena k#mp#nen sampai

    semuan!a masuk ke dalam statemen labarugi angka bersih !ang diper#leh disebut #leh

    AS dengan laba k#mprehensif. tujuan dimasukkann!a k#mp#nen dalam statemen laba

    rugi adalah untuk mencegah pen!embun!ian atau penghilangan secara diskresi#ner p#sp#s

    laba atau rugi tertentu dari statemen labarugi. dengan kata lain tujuann!a adalah untuk 

    mencegah pen!alahgunaan.

    Sebelum SA* +#. , diterbitkan statemen !ang termasuk ke dalam labarugi semua

    termasuk han!alah k#mp#nen sampai 1 dan angka bersihn!a disebut laba bersih. Dalam

    SA* +#. , k#mp#nen , dan 1 dikeluarkan dari laba bersih dan dilap#rkan sebagai

     perubahan ekuitas n#npemilik dan laba bersih !ang diper#leh dari k#mp#nen sampai =

    disebut dengan laba peri#da dan laba peri#da setelah k#mp#nen , dan 1 disebut laba peri#da

     bersih atau tetap laba bersih. ila terjadi rugi laba k#mprehensif menjadi rugi k#mprehensif.

    ;aba k#mprehensif dapat disebut juga perubahan ekuitas n#npemilik t#tal.

    7erdapat dua pendekatan pen!usunan statemen labarugi utnuk men!ajikan k#mp#nen

    sampai . 5endekatan satu statemen men!ajikan kedelapan k#mp#nen tersebut dalam satu

    statemen !ang diberi judul statemen labarugi dan labarugi k#mprehensif. 5endekatan dua

    statemen memisahkan pelap#ran sampai 1 dalam statemen labarugi dan men!ajikan

     pengaruh k#mp#nen terhadap laba peri#da bersih dalam statemen labarugi k#mprehensif.

    9ntuk memberi gambaran secara lengkap k#nsep laba k#mprehensif gambar .$ dihalaman

     berikut men!ajikan c#nt#h pn!usunan statemen labarugi dengan pendekatan dua statemen.

    ia!a bunga dimasukkan dalam k#mp#nen bia!a lainn!a dan rugi. Angka bersih dan

     bia!a lainn!a dan rugi serta pajak penghasilan disebut laba dari #perasi berlanjut. jadi

    k#mp#nen sampai 3 pada gambar .3 disebut k#mp#nen #perasi (dalam arti luas) dan

    membentuk laba dari #perasi berlanjut. /al ini berarti bahwa p#sp#s dalam k#mp#nen

     pendapatan lainn!a dan untung atau bia!a lainn!a atau rugi tidak dipandang sebagai p#sp#s

    n#n#perasi. 6leh karena itu p#sp#s dalam k#mp#nen $ sampai sering disebut p#sp#s tak 

    reguler atau tak teratur. 5engertian tak reguler menjadi masalah bila dikaitkan dengan makna

    tak umum atau tak biasa dan luar biasa atau ekstra#rdiner. 5ers#alann!a adalah kapan suatu

     p#s harus dikateg#ri sebagai k#mp#nen 2 k#mp#nen = atau lainn!a. ila masuk k#mp#nen

    = apakah p#s tersebut tak biasa atau luar biasa. erkaitan dengan ini A56 +#. 30 (prg. 20

    2$) mendeskripsi kriteria untuk mengklasifikasi suatu kejadian atau transaksi !ang

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    24/28

    membentuk p#sp#s luar biasa !aitu&

    ambar 11.4

    5en!ajian Statemen ;abaFugi K#mprehensif 5endekatan Dua Statemen

    PT.)$5

    Statemen abaugi

    untuk Tahun $erakhir 31 !esember 2667

    5endapatan

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    25/28

    Secara umum dapat disimpulkan bahwa p#sp#s tak reguler dilap#rkan seperti dalam

    c#nt#h dalam ambar .$. 5#sp#s material !ang tidak memenuhi kriteria ekstra#rdiner 

    dilap#rkan terpisah antara seksi #perasi hentian dan seksi p#s ekstra#rdiner. ambar .= di

     bawah ini melukiskan kaidah keputusan untuk men!ajikan semua p#s atau k#mp#nen

     pembentuk statemen labarugi k#mprehensif.

    ambar 11."

    5ed#man 5en!ajian 5#sp#s 5embentuk Statemen ;abaFugi

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    26/28

    Dalam 5SAK +#. Dewan Standar Akuntansi menetapkan bahwa statemen labarugi

    harus disajkan sedemikian sehingga mengungkapkan berbagai unsur kinerja keuangan !ang

     bermanfaat bagi pemakain!a. 6leh karena itu statemen labarugi statemen labarugi minimal

    harus men!ajikan dan men#nj#lkan halhal berikut (pasal =,)&

    Ketentuan tersebut bersifat umum dan berlaku untuk perusahaan jasa perdagangan

    maupun manufaktur. utir b sebenarn!a adalah laba antara setelah pendapatan atau butir a

    dikurangi dengan bia!abia!a usaha. 5SAK +#. menetapkan bahwa pen!ajian bia!abia!a

    usaha dapat menggunakan klasifikasi (f#rmat) atas dasar sifat bia!a atau fungsi bia!a.

    Dalam 5SAK +#. 2="A" mengenalkan k#nsep laba atau rugi dari akti'itas n#rmal !ang

    dalam 5SAK +#. disebut sebagai laba atau rugi usaha (pasal =, butir b). K#nsep ini sama

    dengan k#nsep AS !ang disebut laba dari #perasi berlanjut. 5SAK +#. 2= juga mngenal

    k#nsep laba atau rugi untuk peri#da berjalan !ang merupakan laba bersih dari k#mp#nen

     berikut (pasal 0%)&

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    27/28

    . ;aba atau rugi dari akti'itas n#rmal dan

    2. 5#s luar biasa.

    Karena ada p#sp#s pener#b#s "A" tidak menerapkan k#nsep pen!usunan statemen

    labarugi semua termasuk secara penuh. Dengan kata lain laba bersih (angka akhir) dalam

    statemen labarugi 'ersi "A" tidak dapat dikatakan sebagai laba k#mprehensif penuh. Dalam

    5SAK +#. 2= tidak dibahas atau dikenal apa !ang disebut efek kumulatif perubahan

    akuntansi !ang harus dilap#rkan dalam statemen labarugi berjalan sebagai alternatif 

     perlakuan. 5endekatan semacam ini disebut dengan current atau catchup meth#d

    sebagaimana dic#nt#hkan dalam gambar .$. Calaupun demikian 5SAK +#.2=

    memperlakukan perubahan estimasi akuntansi sebagai k#mp#nen statemen labarugi.

    ambar 11.%

    K#mp#nenk#mp#nen 7akregular dalam 5SAK +#. 2= dan pen!ajiann!a

    Komponen Perlakuan dan Penyajian

    5#s luar biasa Komponen labarugi. Disajikan setelah laba !ang

     berasal dari Kegiatan n#rmal perusahaan ditambah

     pengungkapan dalam catatan kaki mengenai hakikat

    dan pertimbangan keputusan.6perasi hentian (!ang

    tidsk dilsnjutksn)

    Komponen labarugi. Ditambah pengungkapan

    dalam catatan kaki mengenai hakikat dan

     pertimbangan keputusan. 7idak memenuhi kriteria

    luar biasa& disajikan sebagai p#s dalam kegiatan

    n#rmal. 4emenuhi kriteria luar biasa& disajikan

    sebagai p#s luar biasa. Ada unsur ketidakpastian&

    disajikan sebagai p#s kebergantungan.

    5eruban estimasi

    akntansi

    Komponen laba rugi. Disajikan dalam peri#da

    terjadin!a dan peri#da akan datang atau pr#spektif 

    (bila perlu) ditambah pengungkapan dalam catatan

    kaki mengenai hakikat perubahan. Disajikan dalam

    klasifikasi !ang sama dengan !ang digunakan

    sebelumn!a untuk estimasi !ang bersangkutan.

    Kesalahan mendasar  Penyesuai laba ditahan  dengan kewajiban

     pen!esuaian retr#spektif bila dipandang praktis

    ditambah pengungkapan dalam catatan kaki tentang

  • 8/18/2019 EKUITAS 2

    28/28

    hakikat dan inf#rmasi lain !ang berpaut.

    Komponen labarugi  jika kesalahan tidak 

    mendasar.

    5erubahan kebijakan

    akuntansi

    Penyesuaian laba ditahan secara retr#spektif atau

     pr#spektif ditambah pengungkapan tentang alasan

     perubahan dan inf#rmasi lain !ang berpaut.