Bab 3 Ekuitas

26
TEORI AKUNTANSI EKUITAS ( KEKAYAAN ) PEMILIK Disusun oleh : 1. Arvin Lakhaye (108694063) 2. Felicia Agustina Firdaus (108694206) 3. Fairus La Rossananda (108694271) 4. Nur Aini Kandarisa (108694272) 5. Ekka Aminanti Putri (108694273) 6. Ira Megasyara (108694275) 7. Rony Wahyu (108694276) SI AKUNTANSI 2010 B FAKULTAS EKONOMI

description

Ekuitas pemilik

Transcript of Bab 3 Ekuitas

Page 1: Bab 3 Ekuitas

TEORI AKUNTANSI

EKUITAS ( KEKAYAAN ) PEMILIK

Disusun oleh :

1. Arvin Lakhaye (108694063)

2. Felicia Agustina Firdaus (108694206)

3. Fairus La Rossananda (108694271)

4. Nur Aini Kandarisa (108694272)

5. Ekka Aminanti Putri (108694273)

6. Ira Megasyara (108694275)

7. Rony Wahyu (108694276)

SI AKUNTANSI 2010 B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2013

Page 2: Bab 3 Ekuitas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya

kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah dalam mata kuliah Teori Akuntansi yang membahas

tentang Ekuitas (kekayaan) pemilik.

Makalah ini disusun oleh mahasiswa Unesa yang berjurusan Akuntansi di fakultas ekonomi

semester tujuh.Makalah ini disusun secara sederhana tetapi tidak mengurangi kelengkapan dari

isi makalah.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua refrensi yang membantu penulis

dalam menyelesaikan makalah penulis, baik itu dari media internet maupun media cetak.Selain

itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan sehingga penulis

secara terbuka menerima saran atau pun kritik dari pembaca, hal itu demi kebaikan karya penulis

kedepannya.

Surabaya, 17 September 2013

Hormat Kami

Penulis

Page 3: Bab 3 Ekuitas

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut dengan modal. Istilah ekuitas

sering disebut dengan ekuitas pemegang saham atau stockholders' equity, sedangkan istilah

modal sering digunakan pula sebagai kata equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan

istilah capital.Ekuitas mengandung unsur kepemilikan, untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut

dengan aset bersih untuk menghindari kesan adanya pemilikan.

karena ada beberapa kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan pemilikan,

informasi tentang akuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena hal tersebut

menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang saham. Dari sudut

pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang

tertanam dalam perseroan. Dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan

"utang" perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat

juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dan pemegang saham.

Dengan kedudukannya yang demikian persoalannya adalah bagaimana melaporkan atau

menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung jawab yuridis dapat

dipertahankan.

Tujuan

1. Untuk mengetahui apa teori kepemilikan ?

2. Untuk mengetahui apa teori entitas ?

3. Untuk mengetahui apa ekuitas residual ?

4. Untuk mengetahui apa badan usaha ?

5. Untuk mengetahui apa teori dana ?

6. Untuk mengetahui apakah ikhtisar mengenai teori ekuitas ?

7. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi pemilikan perorangan dan ekuitas-ekuitas persekutuan ?

8. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi ekuitas pemegang saham ?

Page 4: Bab 3 Ekuitas

9. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi menurut sumber modal ?

10. Untuk mengetahui pengungkapan modal saham ?

11. Untuk mengetahui pengungkapan mengenai pembatasan penggunaan laba ?

12. Untuk mengetahui laporan keuangan konsilidasi ?

13. Untuk mengetahui saham modal atau sistem saham ?

14. Untuk mengetahui jenis-jenis hak kepemilikan ?

15. Untuk mengetahui tambahan modal disetor ?

16. Untuk mengetahui modal donasi dan revaluasi ?

Page 5: Bab 3 Ekuitas

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Ekuitas

Ekuitas merupakan besarnya kepentingan/hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan.

Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan

merupakan hutang dan ekuitas. Sisi kiri merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan

sedangkan sisi kanan menunjukkan besarnya kepentingan kreditor dan pemilik terhadap harta

perusahaan. Besarnya kepentingan pemilik atas harta perusahaan disebut ekuitas.

Ada beberapa teori ekuitas antara lain :

1. Teori Kepemilikan(proprietary theory)

Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan berpasangan.

Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan

adalahAktiva-hutang = modal.Aktiva merupakan kekayaan pemilik, sementara hutang

merupakan kewajiban pemilik. Kepemilikan dianggap sebagai nilai bersih dari perusahaan untuk

pemilik. Selama berjalannya usaha maka nilai perusahaan sama dengan investasi awal ditambah

akumulasi laba bersih setelah dikurangi prive untuk pemilik. Jadi teori proprietari

menganut wealth concept.

Teori Proprietary sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan perseorangan dan

firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini ada hubungan personal antara manajemen

perusahaan denga pemilik perusahaan. Hal ini disebabkan net income ditambahkan setiap

periode ke rekening modal pemilik walaupun perhitngan laba bersih tidak mengukur kenaikan

bersih kekayaan (wealth).Teori propoprietary tidak dapat langsung digunakan untuk bentuk

perusahaan peseroan terbatas seperti halnya untuk perusahaan perseorangan dan firma. Konsep

laba komprehensif yang diadopsi oleh FASB juga menggunakan dasar teori proprietary yaitu

Page 6: Bab 3 Ekuitas

memasukkan semua item yang mempengaruhi pemilik selama periode itu kecuali pengambilan

deviden dan transaksi modal.

2. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)

Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori

proprietary.Terdapat pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan

perusahaan.Dengan demikian, transaksi / kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan

adalah transaksi yang melibatkan perusahaan.Perkembangan saat ini kenyataannya kegiatan

usaha menyebabkan perusahaan menjadi unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas

pemilik.Hal ini berarti terdapat pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan

perusahaan.Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari

pemilik. Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang +

Modal Pemilik).

Elemen yang ada pada sisi kanan persamaan sering disebut hutang, tetapi sesungguhnya

adalah ekuitas dengan hak yang berbeda didalam persamaan. Perbedaan utama antara hutang dan

ekuitas pemilik adalah hak kreditur dapat dinilai secara independen dari penilaian yang lain jika

perusahaan dalam keadaan solvent.Sedangkan hak pemegang saham/pemilik diukur dari

penilaian aktiva yang diinvestasikan kembali. Jadi, hutang adalah kewajiban khusus perusahaan,

dan aktiva menunjukkan hak perusahaan menerima barang barang dan jasa khusus atau manfaat

lainnya.Penilaian aktiva harus mencerminkan pengukuran manfaat yang diterima oleh

perusahaan. Laba bersih suatu perusahaan umumnya diekspresikan dalam bentuk perubahan

bersih modal pemilik, tidak termasuk perubahan yang berasal dari deklarasi dividen dan

transaksi modal.

Hal ini tidak sama dengan teori proprietary yang mengatakan bahwa laba bersih adalah

laba bagi pemegang saham. Laba bersih dalam konsep entitas menggambarkan sisa perubahan

posisi ekuitas setelah dikurangi semua klaim, termasuk bunga hutang jangka panjang dan pajak

penghasilan.Perbedaan antara teori proprietary dan teori entitas menimbulkan perbedaan dalam

melakukan penilaian  aktiva. Dengan teori proprietary, aktiva harus dinilai dengan nilai sekarang

(current value) oleh karena ekuitas pemilik dianggap sebagai kekayaan bersih. Sedangkan

dengan teori entitas, perusahaan tidak berhubungan dengan nilai sekarang oleh karena

Page 7: Bab 3 Ekuitas

penekanannya adalah akuntabilitas cost kepada pemilik atau pemegang saham lainnya. Dengan

demikian dasar pengukuran yang relevan adalah historical cost.

Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk perseroan terbatas, tetapi

juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi yang terpisah dari individu pemilik.

Teori entitas juga relevan dengan penyiapan laporan konsilidasi.Kelompok-kelompok pemegang

ekuitas bertambah untuk mencakup pemegang saham minoritas sebagai kelompok terpisah selain

pemegang saham perusahaan induk dan semua kreditur perusahaan induk dan anak perusahaan.

3. Dua Versi Teori Entitas

Versi Tradisional

Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas (Equility

holders), yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan investasi yang dilakukan

pemilik.

Versi Baru

Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan

berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Penyajian laporan kepada

pemegang  ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik

pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kebutuhan dana yang diperlukan dimasa mendatang.

Meskipun kedua pandangan di atas memusatkan perhatiannya pada kesehatan usaha (entitas

yang independen) namun pandangan tradisional melihat pemegang ekuitas

sebagai partner (associate) dalam kegiatan usaha yang dijalankan. Sedang pandangan versi baru,

melihat pemegang saham ekuitas sebagai pihak diluar perusahaan. Pemilik dan kreditor

merupakan pemegang ekuitas yang memberi dana, maka perusahaan akuntansinya adalah:

Aktiva = Ekuitas

Ekuitas  menunjukkan hak/klaim pemegang ekuitas terhadap aktiva suatu unit suatu

usaha. Atas dasar teori entitas, neraca yang disajikan mengandung makna sebagai berikut :

Aktiva perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit usaha.

Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai yang sama.

Aktiva adalah milik perusahaan

Hutang merupakan kewajiban perusahaan bukan kewajiban pemilik

Page 8: Bab 3 Ekuitas

      Aktiva non moneter lebih relevan bila diukur dengan cost histories karena nilai total

aktiva sama dengan jumlah pasivanya.

4. Teori Ekuitas Residual

Seseorang teoritisi akuntansi William Patton (1962) menyatakan bahwa ekuitas residual

merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas. Dalam pandangan teori entitas,

pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang saham ekuitas lainnya, tetapi

pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik. Patton menekankan pada hubungan khusus

residual equity holder.Perubahan dalam penilaian aktiva, perubahan dalam laba bersih dan laba

ditahan dan perubahan didalam hak pemegang ekuitas lainnya semua tercermin didalam residual

equity pemegang saham biasa.

Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas.

Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi: Aktiva – Ekuitas Khusus = Ekuitas

Residual.

Ekuitas khusus meliputi klaim kreditur dan ekuitas pemegang saham preferen. Namun

demikian pada kasus diaman kerugian begitu besar sehingga perusahaan tersebut bangkrut,

ekuitas pemegan saham biasan dapat hilang dan pemegang saham preferen atau pemegang

obligasi menjadi pemegang ekuitas residual.Tujuan pendekatan ekuitas residual adalah

memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka

pengambilan keputusan investasi. Karena biasanya pemegang saham umumnya dianggap

memiliki ekuitas residual didalam laba perusahaan dan didalam aktiva bersih pada saat likuidasi.

Oleh karena laporan keuangan umumnya disusun tidak dalam rangka likuidasi, maka

informasi yang disajikan dalam kaitannya dengan ekuitas residual harus berguna untuk

memprediksi dividen masa datang bagi pemegang saham biasa.Laporan laba rugi dan laporan

laba ditahan harus menunjukkan laba yang tersedia bagi pemegang ekuitas residual setelah

semua kewajiban dipenuhi, termasuk deviden kepada pemegang saham preferen.

5. Teori Enterprise

Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori

entitas, tetapi kurang terdefinisikan dengan baik dalam skope maupun aplikasinya.Dalam teori

ini, perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam rangka

Page 9: Bab 3 Ekuitas

memberikan manfaat bagi pemegang saham, sedangkan dalam teori entreprise, perusahaan

dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi

banyak pihak yang berkepentingan.

Konsep ini cocok diterapkan skala besar dan modern dan memiliki kewajiban untuk

mempertimbangkan pengaruh dari tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat

secara keseluruhan.Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise adalah laporan

keuangan nilai tambah yaitu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah perusahaan.

6. Teori Dana

Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi

personifikasi perusahaan sebagai unit ekonomi legal secara artifisal dalam teori entitas. Teori

dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut : Aktiva = Restriksi Aktiva Konsep

teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan dan lembaga nir-laba. Di dalam

pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana umum , dana pendapatan khusus,

dana proyek, dan dana pelunasan hutang jangka panjang.

Ikhtisar Teori Ekuitas

Teori Ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam

akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Teori ini membahas

pihak yang dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam pelaporan

keuangan.Pemakaian sudut pandang yang berbeda dapat menghasilkan format pelaporan yang

berbeda pula.Teori ekuitas yang bersifat semantik adalah teori sudut pandang atau teorientitas. Ekuitas

pemegang saham terdiri dari 2 komponen penting antara lain:modal setoran (contributed capital) danlaba ditahan

(retained earnings).

Menurut PSAK (2002) pasal 49, ekuitas adalah hak residual atas aktivaperusahaan setelah dikurangi

semua kewajiban.Ekuitas didefinisi sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban.Ini

berartiekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang.Karena didefinisiatas dasar aset dan kewajiban,

nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimanaaset dan kewajiban diukur. Atas dasar konsep kesatuan usaha,

Page 10: Bab 3 Ekuitas

kreditor dan pemegang saham sama-sama mempunyai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan

dalam perusahaan.

Dalam kerangka dasar Standar Akuntansi Keuangan (2002), ekuitas adalahhak residual atas aktiva

perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.FASB dalam SFAC no 6 , mendefinisikan ekuitas sebagai hak

residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban.

Teori- teori tentang ekuitas :

1. Teori Propietary (teori kepemilikan)

Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan

berpasangan.Teori ini memusatkan kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan

adalah : Aktiva-hutang = modal, Teori proprietary sangat cocok diterapkan untuk

organisasi perusahaan perseorangan dan firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini

ada hubungan personal antara manajemen dengan pemilik.

2. Teori Entitas ( Kesatuan Usaha )

Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori

proprietary.Terdapat pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan

perusahaan.Dengan demikian, transaksi atau kejadian yang dicatat dan

dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan

dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik.

Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang +

Modal Pemilik), Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk

perseroan terbatas, tetapi juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi

yang terpisah dari individu pemilik. Ada dua versi teori entitas, yaitu:

a. Versi Tradisional Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk

pemegang ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan

demikian, perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi investasi

yang dilakukan pemilik. Melihat pemegang ekuitas sebagai partner dalam kegiatan

usaha yand dijalankan.

Page 11: Bab 3 Ekuitas

b. Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya

sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Melihat

pemegang ekuitas sebagai pihak di luar perusahaan.

3. Teori Ekuitas Residual William Paton ( 1962 )

menyatakan bahwa ekuitas residual merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka

teori entitas. Pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas

lainnya, tetapi pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik.Jadi teori ekuitas residual

merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas. Dalam pandangan ini

persamaan akuntansinya menjadi : Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual Tujuan

pendekatan teori ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada

pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi.

4. Teori Enterprise

Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori

entitas, tetapi kurang terdefinisikan dengan baik dalam skope maupun aplikasinya.Dalam

teori ini, perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam

rangka memberikan manfaat bagi pemegang saham, sedangkan dalam teori entreprise,

perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka

memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan.Konsep ini cocok

diterapkan skala besar dan modern dan memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan

pengaruh dari tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat secara

keseluruhan.Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise adalah laporan

keuangan nilai tambah yaitu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah

perusahaan.

5. Teori Dana

Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi

personifikasi perusahaan sebagai unit ekonomi legal secara artifisal dalam teori entitas.

Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut : Aktiva = Restriksi

Aktiva Konsep teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan dan lembaga nir-

laba. Di dalam pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana umum , dana

pendapatan khusus, dana proyek, dan dana pelunasan hutang jangka panjang.

Page 12: Bab 3 Ekuitas

Klasifikasi Ekuitas Perseorangan

Adalah kepemilikan usaha pemilik yang pada umumnya disajikan dalam satu jumlah

tertentu, dimana tidak diperlukan penyajian subklasifikasi ekuitas karena pemilik tidak

membatasi mengenai berapa banyak yang harus diinvestasikan atau ditarik dari bisnis. Dalam hal

likuidasi atau insolvensi, kreditor dapat mengambil aktiva pribadi si pemilik , dan laba yang

timbul dihitung secara berkala dan ditambahkan pada akun modal (penarikan dan investasi

tambahan) dicatat langsung dalam akun modal, dan semua perubahan diikhtisarkan dalam

laporan perusahaan yang terpisah.

Klasifikasi Ekuitas Persekutuan

Serupa dengan ekuitas perseorangan, kecuali bahwa hal itu diklasifikasikan sesuai

kepentingan sekutu yang memiliki nilai:

1. Harus diakui bahwa klasifikasi hanya menunjukkan kepentingan dalam aktiva bersih

perusahaan.

2. Setiap kepentingan sekutu dalam laba perusahaan dapat seluruhnya berbeda menurut

syarat perjanjian.

Akun pengambilan terpisah dapat digunakan untuk menetapkan pengendalian atas

pengambilan atau untuk memaksakan ketaatan pada perjanjian pengambilan. Kreditor tidak

berkepentingan dalam saldo modal sekutu karena mereka berada dalam ekuitas pemilik total dan

aktiva pribadi karena setiap sekutu dapat menjadi berutang untuk setiap/semua utang perusahaan.

Klasifikasi Ekuitas Pemegang Saham

Dari segi riwayat terjadinya dan sumbernya, ekuitas pemegang saham diklasifikasi atas

dasar dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah

menjadi modal saham sebagai modal yuiridis dan modal setoran tambahan dan komponen lain

yang merefleksi transaksi pemilik.

Ekuitas Pemegang Saham dan Komponennya:

Page 13: Bab 3 Ekuitas

Modal Setoran

i) Modal Yuridis

ii) Modal Setoran Lain

Modal Bentukan atau Laba Ditahan

i) Laba atau rugi (dari statement laba rugi)

ii) Dividen

iii) Rekapitalisasi

iv) Defisit

v) Koreksi

vi) Perubahan akuntansi

Klasifikasi Ekuitas Menurut Sumber Modal

Klasifikasi ekuitas pemegang saham menurut sumber umumnya dianggap sebagai tujuan

klasifikasi utama dalam penyajian neraca pada struktur akuntansi tradisional. Sumber utama dari

ekuitas pemegang saham perseroan adalah;

1. Jumlah yang disetorkan oleh pemegang saham.

2. Kelebihan laba bersih atas deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham (laba ditahan

dalam perusahaan).

3. Sumbangan selain dari pemegang saham.

Kekurangan utama dari klasifikasi konvensional adalah bahwa klasifikasi menurut

sumber akan hilang manakala transfer dilakukan dari laba yang ditahan ke saham modal dan

tambahan modal disetor dengan menerbitkan dividen saham atau sarana lain.

Pengungkapan Modal Saham

1. Modal Saham

Yang harus diungkapkan antara lain:

i) Uraian jenis-jenis saham perusahaan.

ii) Susunan pemegang saham, yaitu:

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih;

Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham;

Page 14: Bab 3 Ekuitas

Pemegang saham lainnya.

Dengan mengungkapkan jumlah saham, persentase pemilikan dan jumlah nilai

nominal untuk masing-masing pemegang saham tersebut.

iii) Jika terjadi perubahan modal saham dalam tahun berjalan:

Keputusan yang berhubungan dengan perubahan modal saham tersebut, seperti

pengesahan Menteri Hukum dan Perundang-undangan dan keputusan RUPS.

Sumber peningkatan modal saham, antara lain dari kapitalisasi agio, modal

sumbangan, dan tambahan modal disetor lainnya, selisih penilaian kembali aktiva

tetap dan saldo laba, penerbitan saham baru dari penawaran umum dengan dan

tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu.

Pengungkapan Pembatasan atas Laba Ditahan

Dalam banyak perusahaan terdapat pembatasan atas laba ditahan atau deviden, tetapi

tidak ada ayat jurnal formal yang dibuat.Pembatasan seperti itu paling tidak diungkapkan dengan

catatan.Pengungkapan catatan harus menjelaskan sumber pembatasan, atau jumlah yang tidak

dibatasi.Pembatasan dapat didasarkan atas penahanan saldo laba ditahan tertentu, kemampuan

perusahaan untuk mengamati kebutuhan modal kerja tertentu, pinjaman tambahan, dan

pertimbangan lainnya.

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh

ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan

pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Dalam penyusunan

neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing

cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat.Pembelian saham dapat dalam

bentuk kas, pertukaran aktiva lain atau melalui surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan

sendiri dan dicatat sebesar harga perolehannya (at cost).

Bila melalui pertukaran surat berharga, maka dicatat nilai wajar dari surat berharga

tersebut dan setiap terjadi selisih antara nilai nominal dan nilai jual maka dicatat sebagai

premium atau diskonto (agio dan disagio) atau paid in capital.

Page 15: Bab 3 Ekuitas

Saham Modal atau Sistem Saham

Hak pemegang saham dari setiap lembar saham adalah

1. Membagi laba & rugi secara proporsional.

2. Ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional.

3. Membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proporsional.

4. Ikut serta secara proporsional dalam penerbitan saham.

Tiga hak pertama berlaku untuk semua perusahaan, sedangkan hak ke-4 merupakan hakistimewa

untuk melindungi pemegang saham dari kehilangan hak kepemilikan di luar kemauannya.

Keuntungan dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan hakperusahaan

dari seseorang ke orang lain. Seseorang yg memiliki saham dalam suatu perusahaan dapat

menjual sahamnya ke pihak lain setiap saat dengan harga tertentu tanpa harus meminta izin dari

perusahaan atau pemegang saham.

Jenis-jenis Hak Kepemilikan

Common Stock adalah hak perseroan tersisa yang menanggung resiko terbatas bila terjadi

kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan.

Prefered Stock adalah sebagai ganti untuk preferensi khusus, pemegang saham selalu

mengorbankan beberapa hak yang terkandung pada saham modal.

Tambahan Modal Disetor

Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Berbentuk PT

Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun Tambahan Modal Disetor.

Posmodal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disaji-kan sebagai bagian

dari tambahan modal disetor.

Unsur Penambahan Modal Disetor PT

Page 16: Bab 3 Ekuitas

Akun Tambahan Modal Disetor terdiri dari berbagai macam unsur penambah modal, seperti;agio

saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih rendahdari pada

jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan sahamyang

diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saatperolehannya,

tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor dan lain sebagainya. AkunTambahan Modal

Disetor tidak boleh didebit atau dikredit dengan pos laba/rugi usahamaupun laba/rugi luar biasa .

Pencatatan Penambahan Modal Dlsetor PT

Penambahan modal disetor dicatat berdasarkan:

Jumlah uang yang diterima.

Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai transaksi nyata. Untuk jenis saham yang diatur

dalam bentuk Rupiah dalam akta pendirian, setoran saham tunai dalam bentuk mata uang

asing dinilai dengan kurs berlaku tanggal setoran.Untuk jenis saham yang diatur dalam

mata uang asing dalam akta pendiriannya, setoran tunaibaik Rupiah atau mata uang asing

lain harus dikonversi ke mata uang asing dalam aktapendirian sesuai kurs resmi yang

berlaku pada tanggal setoran, kecuali akta pendirian ataukeputusan Pemerintah

menentukan kurs tetap. Selisih kurs mata uang asing yang timbulsehubungan dengan

transaksi modal, harus dibukukan sebagai bagian dari modal dalam akunSelisih Kurs atas

Modal Disetor dan bukan merupakan unsur laba rugi.

Besarnya tagihan yang timbul atau hutang yang dikonversi menjadi modal.

Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham, yaitu harga

pasar tanggal transaksi untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai wajar

yang disepakati Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham yang tidak ada harga

pasarnya.

Nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima.

Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), menggunakan nilai wajar aktiva bukan

kas yang diserahkan, yaitu nilai appraisal tanggal transaksi yang disetujui Dewan

Komisaris untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai kesepakatan

Dewan Komisaris dan penyetor bentuk barang.

Page 17: Bab 3 Ekuitas

Pencatatan Pengurangan Modal Disetor PT

Pengurangan modal disetor lazimnya dicatat berdasarkan:

Jumlah uang yang dibayarkan; atau

Besarnya hutang yang timbul; atau

Nilai wajar aktiva bukan kas yang diserahkan.

Pengeluaran saham dicatat sebesar nilai nominal yang bersangkutan.Bila jumlah

yangditerima dari pengeluaran saham tersebut lebih besar dari pada nilai nominalnya, selisih

yangterjadi dibukukan pada akun Agio Saham.Bila ketentuan hukum yang ada memungkinkan

penarikan kembali saham yang telahdikeluarkan, maka pencatatan transaksi ini dilakukan dengan

mendebit akun Modal Sahamdan mengkredit Modal Saham Yang Diperoleh Kembali sebesar

jumlah yang dibukukan padasaat perolehan kembali saham yang bersangkutan.Saham yang

dikeluarkan sehubungan dengan penyertaan modal dalam bentuk penyerahanaktiva bukan kas

atau pemberian jasa umumnya dinilai sebesar nilai wajar aktiva / jasatersebut atau nilai wajar

saham yang bersangkutan, tergantung mana yang lebih jelas.

Modal Donasi

Modal donasi adalah donated capital yaitu modal yang diperoleh kembali darisumbangan saham,

termasuk selisih antara nilai yang tercatat dari harga jual apabila sahamtersebut dijual. Modal

yang berasal dari donasi pihak luar yang diterima oleh bank yangberbentuk hukum koperasi juga

termasuk dalam pengertian modal sumbangan.

Revaluasi

Revaluasi adalah perubahan tingkat nilai tukar mata uang suatu negara secara relatif mata uang negara

lain, umumnya cenderung sebagai akibat kenaikan nilai tukar terhadap mata uang negara lain tersebut.

Page 18: Bab 3 Ekuitas

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ekuitas merupakan besarnya kepentingan/hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan.

Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan

merupakan hutang dan ekuitas. Ada 5 teori dalm ekuitas yaitu teori pemilikan (Proprietary),

teori entitas (Entity Theor), Teori Ekuitas Residual (Residual Equity Theory), teori badan usaha

(Enterprise Theory), teori dana (Funds Theor).

Selain itu terdapat klasifikasi yaitu klasifikasi pemilikan perorangan, klasifikasi ekuitas

pemegang saham, klasifikasi menurut sumber modal. Klasifikasi menurut sumber modal, Adapun

yaitu pengungkapan modal saham, pengungkapan mengenai pembatasan penggunaan laba, laporan

keuangan konsolidasi, saham modal atau sistem saham, jenis-jenis hak kepemilikan, tambahan modal

Disetor, modal donasi dan revaluasi.