EKSTRAKSI
-
Upload
qurrotull-aini -
Category
Documents
-
view
100 -
download
6
Transcript of EKSTRAKSI
Khurrotul Aini
103194074
Pendidikan Kimia A 2010
EKSTRAKSI BORON
Ekstraksi Bororn dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Boron kristal didapatkan dengan cara: Reduksi BCl3 dengan H2. Hal ini berlaku pada skal kilogram.
2 BCl3 + H2 2B + 6HCl Pyrolisis BI3 (metode Van Arel)
BI3 2B + 3I2
Dekomposisi termal dari diborane atau hidrat dari boron lainB2H6 2B + 3H2
2. Boron amorf didapatkan dari mereduksi B2O3 dengan Mg atau Na pada temperataur yang tinggi. Biasanya hal ini akan menghasilkan 95-98% kemurnian boron berwarna hitam.
Na2B4O7.10H2O H3BO3 B2O3--> 2B + 3MgOSangat sulit mendapatkan kristal boron murni karena butuh suhu yang snagat tinggi (2180oC) dan larutannya bersifat korosif.
EKSTRAKSI ALUMINIUM
Ekstraksi aluminium dapat dilakukan dengan 2 cara, diantaranya:
1. Proses BayerProses ini pada prinsipnya adalah pemurnian bauksit dari bauksit yang
diperoleh dari bumi. Proses ini terdiri atas beberapa tahap diantaranya:1) Digestion
Bauksit dihancurkan secara mekanik, kemudian dicampur dengan soda kaustik (NaOH), dihasilkan suspensi berair yang mengandung partikel murni yang sangat beragam.
Suspense cair dipompa menuju digester (Tank yang berfungsi seperti tabung pengontrol tekanan). Larutan tersebut dipanaskan hingga suhu 230-
520°F (110-270°C) dibawah tekanan 50 lb/in2 (340 kPa). Pada kondisi ini, dilakukan selama sekitar setengah jam atau hingga beberapa jam. Pada prosesnya penambahan soda kaustik dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh senyawa aluminium yang terkandung terlarut.
Larutan panas, yang menjadi larutan natrium aluminat, dilewatkan melalui beberapa tangki flash yang mereduksi tekanan dan merocovery panas yang dapat digunakan kembali untuk proses pemurnian.
Selanjutnya larutan dipompakan menuju tangki pengendap. pada tangki ini, pengotor yang tidak larut akan mengendap dibawah tangki. Sehingga larutan hanya mengandung aluminium oksida yang terlarut dalam kaustik soda. Residu yang ada dibawah tangki (yang dinamakan “Red Mud”) mengandung pasir halus, besi oksida, oksida – oksida dari trace elemen misalnya titanium.Berikut reaksi kimia pada bagian ini:Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l) → 2Na[Al(OH)4] (aq)
2) Clarification Setelah pengotor diendapkan, cairan yang tertinggal (dengan bentuk fisik
seperti kopi), dipompa menuju sederetan saringan. Beberpa partikel halus dari pengotor yang tertinggal pada larutan akan ditangkap oleh filter. Material ini akan dicuci untuk mendapatkan alumina dan kaustik soda yang dapat digunakan kembali selama proses.
3) Precipitation Cairan yang sudah disaring dipompa menuju tangki six-story-tall
precipitation. Bibit Kristal dari alumina hidrat (alumina yang mengikat molekul air) ditambahkan di atas tangki. Bibit Kristal akan tumbuh sejalan dengan pengendapan cairannya dan alumina yang terlarut akan terikat pada Kristal yang terjadi.Berikut reaksi kimia pada bagian ini:
2Na[Al(OH)4] (aq) → Al2O3 . 3H2O (s) + 2NaOH (aq)
4) Calcination Endapan Kristal yang terbentuk di bawah tangki kemudian dipindahkan.
Setelah pencucian, dialihkan menuju pengering untuk kalsinasi (Pemanasan untuk menghilangkan molekul air yang terikat pada molekul alumina). Temperaturnya berkisar 2000° F (1,100° C) yang akan menghilangkan molekul air, sehingga hanya tinggal Kristal alumina anhidrat. Selanjutnya cristal dialirkan menuju cooler untuk pendinginan dan proses finishing.Berikut reaksi kimia pada bagian ini:Al2O3 . 3H2O (s) → Al2O3 (s) + 3H2O (l) diperoleh bauksit murniAl2O3 (s) → Al2O3 (l) hasil leburan alumina ini yang akan dipakai pada proses Hall-Heroult
2. Proses Hall-HeroultSecara umum pada proses ini, leburan alumina dielektrolisis, dimana
lelehan tersebut dicampur dengan lelehan elektrolit kriolit (Na3AlF) didalam pot dimana pada pot tersebut terikat serangkain batang karbon di bagian atas pot sebagai katoda. Kr io l i t in i ber fungs i sebagai pe laru t . Karbon anoda berada dibagian bawah pot sebagai lapisan pot, dengan aliran arus kuat 4 – 5 V antara anoda dan katodanya proses elektrolisis terjadi. Alumina mengalami pemutusan ikatan akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan menuju kebawah pot, yang secara berkala akan ditampung menuju cetakan berbentuk silinder atau lempengan.Berikut reaksi elektrolisinya:2Al2O3 (l) → 4Al3+ (aq) + 6O2- (aq)
Katode (grafit) : 4Al3+ (aq) + 12 e- → 4Al (s)
Anoda (grafit) : 3C (s) + 6O2- (aq) → 3CO2 (g) + 12 e-
Hasil =>> 2Al2O3 (l) + 3C (s) → 4Al (s) + 3CO2 (g)
2. Proses Hall-Heroult
Peleburan alumina menjadi aluminium metalik terjadi dalam tong baja yang
disebut panci reduksi. Bagian bawah panci dilapisi dengan karbon, yang bertindak
sebagai satu elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Elektroda berlawanan
terdiri dari satu set batang karbon digantung di atas panci, mereka diturunkan ke
dalam larutan elektrolit dan ditahan sekitar 1,5 di (3,8 cm) di atas permukaan
aluminium cair yang menumpuk di lantai pot. Pot Pengurangan tersebut diatur dalam
baris (potlines) yang terdiri dari 50-200 pot yang dihubungkan secara seri untuk
membentuk sebuah sirkuit listrik. Setiap potline dapat menghasilkan 66,000-110,000
ton (60,000-100,000 ton) dari aluminium per tahun. Sebuah pabrik peleburan khas
terdiri dari dua atau tiga potlines.
1. Di dalam panci pengurangan, kristal alumina dilarutkan dalam cryolite cair pada
suhu 1,760-1,780 ° F (960-970 ° C) untuk membentuk suatu larutan elektrolit
yang akan menghantarkan listrik dari batang karbon untuk tempat tidur berlapis
karbon dari pot. Sebuah arus searah (4-6 volt dan ampere 100,000-230,000)
dilewatkan melalui solusi. Reaksi yang dihasilkan memecah ikatan antara
aluminium dan atom oksigen dalam molekul alumina. Oksigen yang dilepaskan
tertarik ke batang karbon, di mana ia membentuk karbon dioksida. Atom-atom
aluminium dibebaskan mengendap di dasar panci sebagai logam cair.
Proses peleburan merupakan salah terus menerus, dengan alumina lebih yang
ditambahkan ke dalam larutan cryolite untuk menggantikan senyawa membusuk.
Sebuah arus listrik yang konstan dipertahankan. Panas yang dihasilkan oleh aliran
listrik pada elektroda bawah terus isi panci dalam keadaan cair, tapi kerak
cenderung untuk membentuk di atas elektrolit cair. Secara berkala, kerak rusak
untuk memungkinkan lebih alumina yang akan ditambahkan untuk diproses.
Aluminium cair murni terakumulasi di bagian bawah panci dan tersedot. Panci
dioperasikan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
2. wadah A bergerak turun potline, mengumpulkan £ 9.000 (4.000 kg) dari
aluminium cair, yang merupakan 99,8% murni. Logam ditransfer ke holding
furnace dan kemudian dilemparkan (dituangkan ke dalam cetakan) sebagai ingot.
Salah satu teknik yang umum adalah untuk menuangkan aluminium cair ke dalam
cetakan, panjang horisontal. Sebagai logam bergerak melalui cetakan, eksterior
didinginkan dengan air, menyebabkan aluminium untuk memperkuat. Poros padat
muncul dari ujung cetakan, di mana ia digergaji pada interval yang tepat untuk
membentuk ingot dari panjang yang diinginkan. Seperti proses peleburan sendiri,
proses pengecoran juga terus menerus.