Ekspis II (Geolistrik) (Autosaved)
-
Upload
solehudin-hikmatiar -
Category
Documents
-
view
91 -
download
0
Transcript of Ekspis II (Geolistrik) (Autosaved)
Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner
Solehudin Hikmatiar,Odi Rodiyana,Lulu Dia Rahayu,Dita Ditafrihil Fuadah,Dayuana Pratiwi,Vera SriWahyuni,Eka Wartika,Annisa
Program Studi Fisika,Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Raya Cipadung No. 105 Cibiru. Bandung. Jawa Barat
INDONESIA
Abstract: - Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis (specific
resistivity, conductivity, dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potential dan medan induksi serta sifat
menyimpan potensial dan lain-lain. Metode ini adalah untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium atu formasi
batuan bawah permukaaan yang berhubungan dengan kempampuan dengan menghantarakan atau
menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas). Ada beberapa macam cara pengukuran resistivitas yang biasa
dilakukan dalamakuisis data di lapangan. Masing - masing memiliki fungsi yang berbeda, ketigacara tersebut yaitu
Lateralmapping,vertikalSoundingdanMise-‘a-la-masse.
Key-Words: - Geolistrik,Sifat kelistrikan,Konduktivitas,Resistivitas
1 Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Sejarah perkembangan eksplorasi geolistrik
merupakan perkembangan yang paling unik
dari seluruh geofisika eksplorasi. Unik
karena dalam perkembangannya metoda ini
terbagi - bagi dalam beberapa mazhab
(school), padahal sumber dasar teori sama.
Perbedaan tersebut terletak pada :
a. Tata cara kerja ( konfigurasi elektroda,
interpretasi).
b. Alat yang digunakan, sebetulnya tiap
alat dapat digunakan untuk mazhab
apapun, akan tetapi perbedaan
konfigurasi elektroda yang dipakai
mempengaruhi daya penetrasi alat.
c. Data prossessing.
Umunya metode Geolistrik Resistivitas
ini hanya baik untuk ekplorasi dangkal
sekitar 100 m (Telford at all, 1990),jika
kedalaman lapisan lebih dari harga
tersebut,informasi yang diperoleh
kurang akurat,hal ini disebabkan
melemahnya arus listrik untuk jarak
bentangan yang semakin besar. Karena
itu metode ini jarang digunakan untuk
ekplorasi dalam, sebagai contoh
ekplorasi minyak.
Aliran listrik pada suatu formasi batuan
terjadi karena adanya fluida elektrolit
pada pori-pori atau rekan batuan. Oleh
karena itu resistivitas suatu formasi
batuan bergantung pada porostivitas
batuan serta jenis batuan tersebut.
Batuan porous yang berisi air atau air
asin tentu lebih konduktif karena
resistivitasnya rendah jika dibandingkan
dengan batuan yang sama pori-porinya
berisi udara kosong.
Resistivitas merupan hasil pengukuran
dari geolistrik,jika bumi bersidat
homogen isotropis maka resistivitas
terukur merupalkan resisitivitas
sebenarnya berdasarkan keadaan
dilapangan,bumi tidak bersifat
homogen, maka harga resistivitas ini
merupakan harga rata-rata resistivitas
formasi yang dilakukan oleh arus listrik
atau disebut resistivitas semu.
Relativitas adalah karakteristik bahan
yang menunjukan kemampuan bahan
tersebut untuk menghantarkan arus
listrik. Resistivitas mempunyai
pengertian yang berbeda dengan
resistansi (hambatan),diaman resistansi
tidak hanya tergantung pada bahan
tetapi juga bergantungan pada faktor
geometri atau bentuk bahan tersebut.
Sedangkan resistivitas tidak bergantung
pada faktor geometri.
1.2 Tujuan1. Memahami prinsip hukum OHM
2. Memahami konsep tahanan jenis
3. Memahami cara menginterpretasi
material yang terkandung di bawah
permukaan tanah.
1.3 Tinjauan PustakaKonfigurasi wenner-Schlumberger adalah
konfigurasi dengan sistem aturan spasi yang
konstan dengan catatan faktor “n” untuk
konfigurasi ini adalah perbandingan jarak.
Metode geolistrik tahanan jenis merupakan
salah satu dari metode geofisika yang dapat
mendeteksi aliran listrik di bawah
permukaan bumi. Salah satu aplikasi
metode geolistrik tahanan jenis adalah dapat
mengidentifikasi keberadaan pipa di bawah
permukaan. Penelitian ini menggunakan
metode geolistrik tahanan jenis dengan
konfigurasi Wenner-Schlumberger. Metode
Wenner-Schlumberger adalah metode
dengan sistem aturan spasi yang konstan
dengan catatan faktor pengali n adalah
perbandingan jarak antara elektroda C1-P1
atau (C2-P2) dengan P1-P2. Instrumen yang
digunakan adalah resistivitymeter yang
dilengkapi dengan empat buah elektroda
yang memiliki kemampuan dalam
pembacaan output respon tegangan akibat
arus yang diinjeksikan ke dalam permukaan
pasir melalui dua buah elektroda arus dan
dua buah elektroda potensial. Masukan
instrumen tersebut berupa sumber tegangan
DC sebesar 12 volt. Dalam penelitian ini
digunakan software Res2Dinv untuk
memetakan isoresistivity 2D di bawah
permukaan yang diukur. Dari hasil
penelitian ini diperoleh nilai resistivitas pipa
sebesar 181.654 ohm m yang berada pada
rentang nilai resistivitas pipa yang diamati
sebesar 105 - 101 ohm m.
Pengukuran Geolistrik secara teknis
dilakuakan dengan mengalirkan arus
kedalam tanah melalui 2 elektroda (C1 dan
C2) dan responnya (beda Potensial) diukur
melalui 2 elektroda yang lain (P1 dan P2),
siafat kelistrikan medium bawah permukaan
tersebut dapat diperkirakan berdasarkan
konfigurasi elektroda dan respon yang
terukur.
Gamabar 1. Pengaturan elektorda
konfigurasi wenner-Schlumberger
1.3 Metode Percobaan
a. Alat
1. Resisvitimeter
2. Dua pasang elektroda (elektroda
potensial dan elektroda arus)
3. Accu 12 volt
4. Meteran
5. Kabel listrik
6. Tabel data
7. Alat tulis menulis
8. Software Res2dv
1.4 Metode Percobaan
Praktikum ini menggunakan skala Lab, dengan
skala tanah yang disesuaikan, dengan
pengambilan jarak 3,6,9,12 dan 15, elektroda di
tancap ke tanah dengan variabel A dan B,
kemudian tegangan (v) dan kabel arus(i)
sebagai variabel M dan N, dengan tegangan 12
volt, pemakain skalanya adalah 45 cm
kemudian mengulangi langkah tersebut dengan
variasi jarak yang dibutuhkan.
Cara pengukuran metode resistivitas yang biasa
digunkan dalam akuisisi data lapangan memiliki
fungsi yang berbeda beda. Disini akan dibahas
tentang Lateral Mapping dan Vertical
Sounding.
Di praktikum ini menggunakan Lateral
Mapping Pada lateral mapping cara ini
digunakan untuk mengetahui kecenderungan
harga resistivitas di suatu areal tertentu. Setiap
titik target akan dilalui beberapa titik
pengukuran. Ilustrasinya ditunjukkan pada
gambar dibawah.
Gambar diatas menunjukkan skema akuisisi
data secara mapping dengan menggunakan
konfigurasi Wenner. Untuk pengukuran
pertama ( n=1), spasi antar elektroda dibuat
sama besar a. Setelah pengukuran pertama
dilakukan, elektroda selanjutnya digeser ke
kanan sejauh a ( C1 bergeser ke P1, P1 bergeser
ke P2, P2 bergeser C1 ) sampai jarak
maksimum yang diinginkan.
erdapat beberapa macam susunan/ konfigurasi
elektroda untuk akuisisi data pada resistivitas.
Secara umum konfigurasi elektroda pada
akuisisi data adalah
Gambar 1. Konfigurasi elektroda pada akuisisi
data
Nilai ( apparent resistivity ) dapat diperoleh
dengan menggunakan hubungan :
Dengan adalah beda potensial antara titik Mdan N, I adalah arus, dan K adalah faktorkonfigurasi yang bernilai :
1.5 Data dan Pengolahan
1.6 Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis
data kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V)
dari setiap lintasan pengukuran yang dihitung
ke dalam nilai tahanan jenis ( ρ a), selanjutnya
diolah dengan menggunakan Software
Res2dinv ver. Gambar diatas merupakan hasil
dari software Res2dinv ver. Berdasarkan
1.6 Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis
data kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V)
dari setiap lintasan pengukuran yang dihitung
ke dalam nilai tahanan jenis ( ρ a), selanjutnya
diolah dengan menggunakan Software
Res2dinv ver. Gambar diatas merupakan hasil
dari software Res2dinv ver. Berdasarkan
1.6 Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis
data kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V)
dari setiap lintasan pengukuran yang dihitung
ke dalam nilai tahanan jenis ( ρ a), selanjutnya
diolah dengan menggunakan Software
Res2dinv ver. Gambar diatas merupakan hasil
dari software Res2dinv ver. Berdasarkan
penampang geolistrik ini dapat diketahui
kedalaman dan struktur lapisan, serta data yang
dihasilkan material basal bukan material logam
karena dalam material didalam tanah dipsang
logam, kita bisa lihatnilai resistansinya yang
material basal adalah 200-100.000 ohm-meter,
bisa saja dipengaruhi oleh hambatan atau
material tanah didalamnya.
1.7 Kesimpulan
Resistivitas semu (apparent resistivity)
dipengaruhi oleh jenis batuan yang berada di
bawah permukaan. Apabila batuannya lebih
berongga maka nilai resistivitasnya besar,
sedangkan apabila batuan lebih kompak maka
nilai resistivitasnya akan lebih kecil. Batuan
yang lebih kompak akan lebih mudah
mengalirkan arus daripada batuan yang
berongga, sehingga nilai resistivitas batuan
yang kompak akan lebih kecil.
Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah
ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda
MN lebih baik dengan angka yang relatif besar
karena elektroda MN yang relatif dekat dengan
elektroda AB. Disini bisa digunakan alat ukur
multimeter dengan impedansi yang relatif lebih
kecil.
Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa
mendeteksi homogenitas batuan di dekat
permukaan yang bisa berpengaruh terhadap
hasil perhitungan. Data yang didapat dari cara
konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk
menghilangkan factor non homogenitas batuan,
sehingga hasil perhitungan menjadi kurang
akurat.
1.8 Daftar Pustaka
1. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/
72088491.pdf
2. Kanata, Bulkis, dan Teti Zubaidah.2008.
Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan
Jenis Konfigurasi Wenner Schlumberger
Untuk Survey Pipa Bawah Permukaan.
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Mataram.
3. http://www.geoscansurvey.com/PT_Geo
scanner_Indonesia-
1/Layanan_Kami_Survey_Geolistrik.ht
ml
4. Jurnal Gradien, Edisi Khusus - Januari
2009 : 22-26. Survei Sebaran Air Tanah
Dengan Metode Geolistrik Tahanan
Jenis Konfigurasi Wenner.
5. http://repository.upi.edu/operator/upload
/s_d515_056298_chapter2.pdf
6. http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/2
4/geolistrik/