EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

36
1. RATNA YULIANA (2013110107) 2. KHASMITA FARKHATUNNAJAH (2013112173) 3. EKA WIDYA RAHMAWATI (2013112187) 4. ZUHROFIAL IMANIAH (2013112191) 5. MIFTO JANATA (2013112090) KELAS : A DOSEN PENGAMPU: AMIR MAHMUD, SE. SY, M.H EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Transcript of EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Page 1: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

1. RATNA YULIANA (2013110107)2. KHASMITA FARKHATUNNAJAH (2013112173)3. EKA WIDYA RAHMAWATI (2013112187)4. ZUHROFIAL IMANIAH (2013112191)

5. MIFTO JANATA (2013112090)

KELAS : A

DOSEN PENGAMPU: AMIR MAHMUD, SE. SY, M.H

EKONOMI MAKRO ISLAMKONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Page 2: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Konsep dasar

Dalam ilmu ekonomi, terdapat dua cabang yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Yang dimaksud dengan ekonomi makro adalah kajian tentang aktivitas ekonomi suatu negara, sedangkan ekonomi mikro adalah kajian tentang tingkah laku individual dalam ekonomi. Perbedaan yang esensial dalam kajian ekonomi mikro dan ekonomi makro mencakup dua hal, yaitu:

Adanya uang dalam ekonomi makro, sehingga nominal price menjadi faktor kajian penting. Dalam kajian mikro, yang terpening adalah harga relatif (relative price, Px/Py), atau harga relatif pendapatan (income relative price, I/Px, I/Py.

Adanya pembeli dan penjual raksasa dalm ekonomi makro yaitu pemerintah.

Page 3: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Pengertian

Ilmu ekonomi makro adalah ilmu yang membahas masalah tingkah laku ekonomi secara keseluruhan – masalah perkembangan dan resesi ekonomi total output barang dan jasa termasuk total pertumbuhan output ekonomi, laju inflasi dan tingkat pengangguran, neraca pembayaran dan nilai tukar mata uang. Ia juga sangat berkepentingan terhadap masalah peningkatan output dan lapangan kerja sepanjang periode waktu tertentu, yakni pertumbuhan ekonomi serta terhadap masalah fluktuasi jangka pendek yang membentuk lingkaran ekonomi.

Page 4: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Data, indikator serta pengukuran kegiatan ekonomi

Menurut Sadono Sukirno, alat pengamat prestasi kegiatan perekonomian atau indikator makroekonomi yang terutama adalah:

Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita.

Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran.

Tingkat perubahan harga atau inflasi.

Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Kestabilan nilai mata domestik.

Page 5: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

1. Pendapatan Nasional, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pendapatan Per Kapita

Pendapatan Nasional

Data pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam satu tahun tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun. Maka ia mempunyai peran untuk menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun.

Secara spesifik pendapatan nasional terbagi menjadi dua, yaitu Produk Nasional Bruto (PNB) dan Produk Domestik Bruto (PDB). PNB berbeda dengan PDB karena PNB memasukkan pendapatan warga negara yang tinggal di luar negeri tanpa memasukkan pendapatan warga negara asing di dalam negeri.

PDB mengukur dua hal sekaligus, yaitu pendapatan total semua orang dalam perekonomian dan jumlah pembelanjaan untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian.

Pendapatan perekonomian sama dengan pengeluarannya karena setiap transaksi melibatkan dua pihak, yakni penjual dan pembeli. Setiap uang yang dibelanjakan oleh pembeli merupakan pendapatan bagi penjual.

Sebagai contoh, si A adalah penjual jasa. Si B membayarkan uangnya Rp. 7000 kepada si A untuk memperbaiki motornya. Dengan demikian, pengeluaran si B sebesar Rp. 7000 merupakan pendapatan si A.

Page 6: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Komponen-Komponen PDB

Konsumsi

Konsumsi adalah pembelanjaan rumah tangga untuk barang dan jasa. Konsumsi dalam bentuk barang, misalnya konsumsi barang awet seperti mobil dan alat rumah tangga, dan barang tidak awet seperti makanan dan pakaian. Sedangkan konsumsi dalam bentuk jasa dapat berupa jasa layanan kesehatan, dan pendidikan.

Investasi

Investasi adalah pembelian barang yang akan digunakan pada masa depan untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak. Investasi adalah jumlah pembelian peralatan modal, persediaan, dan bangunan. Investasi pada bangunan meliputi pengeluaran untuk rumah baru.

Belanja Pemerintah

Belanja pemerintah meliputi pengeluaran untuk barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah. Belanja pemerintah mencakup upah pegawai negeri dan pengeluaran untuk pekerjaan umum.

Pembayaran upah pegawai masuk dalam kategori pembelanjaan karena uang tersebut ditukar dengan jasa yang mereka berikan (sesuai pekerjaan pegawai tersebut), sedangkan pembayaran uang pensiun tidak masuk dalam pembelanjaan, karena itu tidak ditukar dengan jasa yang diproduksi (karena pensiun berarti sudah tidak memberikan jasa).

Ekspor Neto

Ekspor neto sama dengan oembelian barang produksi domestik oleh warga asing (ekspor) dikurangi dengan pembelian barang asing oleh warga domestik (impor).

Page 7: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

PDB Riil Versus PDB Nominal

->PDB riil memperlihatkan bagaimana produksi barang dan jasa dalam perekonomian berubah seiring berjalannya waktu. PDB riil menggunakan harga tahun basis untuk menilai produksi harga, karena PDB riil tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, melainkan dipengaruhi oleh perubahan jumlah yang diproduksi. PDB nominal menggambarkan produksi barang dan jasa dalam perekonomian dengan menggunakan harga saat ini.

Deflator PDB

Deflator PDB merupakan ukuran tingkat harga yang dihitung sebagai rasio PDB nominal dan PDB riil dikali 100. Karena besar PDB nominal dan PDB riil harus sama maka deflator pada tahun basis selalu sama dengan 100. Deflator pada tahun-tahun berikutnya menggambarkan perubahan PDB nominal dari tahun basis yang semestinya tidak disebabkan oleh perubahan PDB riil.

Deflator mengukur tingkat harga kini relatif dengan tingkat harga pada tahun basis. Para ekonom menggunakan deflator untuk memonitor tingkat harga rata-rata dalam perekonomian. Dari penjelasan di atas dapat kita contohkan, sebagai berikut:

Page 8: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Harga dan Jumlah

Tahun Harga Ayam ($) Jumlah Ayam Harga Burger ($) Jumlah Burger

2007 1 100 2 50

2008 2 150 3 100

2009 3 200 4 150

Tahun Perhitungan PDB Nominal

2007 ($ 1 per ayam x 100 ayam) + ($ 2 per burger x 50 burger) = $200

2008 ($ 2 per ayam x 150 ayam) + ($ 3 per burger x 100 burger) = $ 600

2009 ($ 3 per ayam x 200 ayam) + ($ 4 per burger x 150 burger) = $ 1.200

Tahun Perhitungan PDB Riil

2007 ($ 1 per ayam x 100 ayam) + ($ 2 per burger x 50 burger) = $200

2008 ($ 1 per ayam x 150 ayam) + ($ 2 per burger x 100 burger) = $350

2009 ($ 1 per ayam x 200 ayam) + ($ 2 per burger x 150 burger) = $500

Tahun Perhitungan Deflator

2007 ($200/ $200) x 100 = 100

2008 ($ 600/$350) x 100 = 171

2009 ($ 1.200/ $500) x 100 = 240

Page 9: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi maka harus dihitung dahulu pendapatan nasional riil, yaitu PNB atau PDB yang dihitung menurut harga-harga yang berlaku dalam tahun dasar. Contohnya, PNB riil di suatu negara pada tahun 2002 sebesar 120 trilliun rupiah, dan meningkat menjadi 126 trilliun rupiah pada tahun 2003. Berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003?Jawab:Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2003= (126 trilliun- 120 trilliun) / 120 trilliun x 100= 5%

Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk mengukur tingkat dan pertambahan kemakmuran penduduk. Pada contoh sebelumnya, dimisalkan pada tahun 2002 jumlah penduduknya ada 12 juta, dan meningkat menjadi 12, 2 juta pada tahun 2003. Berapakah pendapatan per kapita tahun 2002 dan 2003? Dan berapakah kelajuan pertambahan kemakmuranny?

Jawab:

Tingkat pendapatan per kapita 2002 = Rp.120 trilliun / 12 juta = Rp 10 juta.

Tingkat pendapatan per kapita 2003 = Rp. 126 trilliun / 12,2 juta = Rp. 10, 3278 juta.

Pertambahan pendapatan per kapita 2003 = (10, 3278 juta – 10 juta) / 10 juta x 100 = 3,278 % = 3,3 %

Page 10: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

PDB tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi ukuran mutlak

kesejahteraan ekonomi ataupun kesehatan ekonomi. Meskipun

PDB perkapita merupakan ukuran yang banyak digunakan, namun

memiliki kekurangan, banyak faktor yang diabaikan oleh PDB, seperti

waktu luang (leisure time), kesenjangan pendapatan, dan kualitas

lingkungan.

Benar jika dikatakan bahwa PDB bukan merupakan ukuran sempurna

untuk kesejahteraan. Sebagian hal yang baik tidak diperhitungkan oleh

PDB. Misalnya, waktu luang. Jika semua orang dalam perekonomian

tiba-tiba mulai bekerja setiap hari selama seminggu, dan tidak menikmati

waktu luang pada akhir pekan, mungkin barang dan jasa yang diproduksi

memang meningkat. Akan tetapi, meskipun PDB mengalami kenaikan,

kita tidak dapat menyimpulkan bahwa semua orang akan memperoleh

keuntungan,karena kerugian kehilangan waktu luang akan menghapus

keuntungan.

Page 11: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Pendekatan perhitungan PDB

Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan Output ( Output Approach)

Page 12: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure Approach)

Pendekatan ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan total pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan untuk membeli barang jadi tersebut. Pengeluaran yang dimaksud meliputi: konsumsi, investasi, pemerintah, dan ekspor netto.

Page 13: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Contoh: pendapatan nasional AS tahun 1985, yang dihitung berdasarkan pendekatan pengeluaran

Komponen GNE AS tahun 1985.

Kategori Pengeluaran Milyar dollar Presentase terhadap

GNE

Konsumsi 2601 65

Pemerintah 815 20

Investasi 661 17

Ekspor netto -79 -2

Jumlah 3998 100

Page 14: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

2. Pendekatan pendapatan

Pendekatan ini menghitung nilai seluruh pendapatan yang diperoleh dari proses produksi. Nilai tersebut meliputi: Pembayaran faktor produksi, Pajak tak langsung dikurangi subsidi, dan Penyusutan.

Page 15: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Contoh: Komponen GNP (PNB) AS pada tahun 1985

Komponen pendapatan Milyar dollar AS Presentase terhadap

GNE

Imbalan kepada tenaga

kerja

2368 59

Laba perusahaan 535 13

Penyusutan 437 11

Pajak tak langsung

dikurangi subsidi

344 9

Bunga 312 8

Pendapatan sewa 8 -

Penyimpangan statsitik -8 -

Jumlah 3998 100

Page 16: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

3. Pendekatan Output (Output Approuch)

Cara yang ketiga dalam mengukur pendapatan nasional adalah dengan cara menjumlahkan semua konstribusi terhadap produk akhir dari setiap perusahaan suatu perekonomian

Page 17: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Konsep Pendapatan Lainnya

Ukuran yang paling lengkap ialah produk nasional netto (NNP), angka ini merupakan GNP dikurangi dengan penyisihan konsumsi modal (penyusutan). Jadi, NNP merupakan ukuran output netto dari suatu perekonomian, setelah mengurangkan output bruto dengan suatu jumlah yang cukup umtuk mempertahankan keutuhanpersediaan modal yang ada.

Page 18: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Pendapatan disposebel

disposebel income merupakan jumlah pendapatan saat ini yang dapat dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga; yaitu pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak penghasilan perorangan.

Pendapatan disposebel adalah GNP dikurangi dengan setiap unsur yang benar-benar tidak dibayarkan kepada rumah tangga, dikurangi pajak penghasilan perorangan yang dibayarkan oleh rumah tangga, ditambah pembayaran transfer yang diterima rumah tangga.

Page 19: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Hubungan antara GNP, NNP, pendapatan perorangan dan pendapatan disposebel

Miliar dolar AS Persen GDP

Nilai tambah menurut sektornya

Pertanian, kehutanan dan perikanan 91,5 2,3

Pertambangan 122,8 3,1

Perindustrian /manufaktur 795,8 20,1

Konstruksi 182,2 4,5

Transportasi dan utilitas umum 374,4 9,5

perdagangan besar dan eceran 652,5 16,5

Asuransi, keuangan dan perumahan 626,6 15,7

Jasa 639,4 16,2

Pemerintah dan perusahaan pemerintah 477,4 12,1

Kesalahan statistik -5,5

GDP 3957,0 100,0

Pendapatan investasi yang diterima dari bukan-penduduk,

dikurangi pendapatan investasi yang dibayarkan kepada

bukan-penduduk41,2

GNP $3998,1

Page 20: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

2. Tenaga Kerja dan Pengangguran

Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan diantara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Yang dimaksud angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Angkatan kerja dalam suatu periode tertentu dapat dihitung dnegan mengurangi jumlah penduduk usia kerja dengan jumlah penduduk bukan angkatan kerja. Sedangkan perbandingan antara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja (yang dinyatakan dalam persen) dinamakan tingkat partisipasi angkatan kerja

Page 21: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Contoh:

dalam suatu perekonomian, jumlah penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761 orang, tetapi hanya sebanyak 9.124.458 orang yang tergolong sebagai angkatan kerja. Diantara angkatan kerja tersebut sebanyak 8.528.571 orang mempunyai pekerjaan

Page 22: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Perhitungan:

1.) Tingkat partisipasi angkatan kerja = 9.124.458 / 14.891.761 x 100 = 61,3 %

2.) Jumlah pengangguran = 9.124.458 − 8.528.571 = 595.887 orang

3.) Tingkat presentase penangguran = 595.887 / 9.124.458 x 100 = 6,5 %

Page 23: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

3. Indeks Harga dan InflasiIndeks harga konsumen merupakan ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Indeks harga konsumen inilah yang akan digunakan untuk mengamati perubahan dalam biaya hidup sepanjang waktu.

Langkah 1: menyurvei konsumen untuk menentukan keranjang tetap barang

4 potong ayam goreng, 2 burger

Langkah 2: mencari harga setiap barang pada setiap tahun

Tahun Harga Ayam Goreng Harga Burger

2007 $ 1 $ 2

2008 2 3

2009 3 4

Langkah 3: menghitung biaya keranjang barang pada setiap tahun

2007 ($ 1 per potong ayam goreng x 4 potong ayam goreng) + ($ 2 per burger x 2 burger) = $ 8

2008 ($ 2 per potong ayam goreng x 4 potong ayam goreng) + ($ 3 per burger x 2 burger) = $ 14

2009 ($ 3 per potong ayam goreng x 4 potong ayam goreng) + ($ 4 per burger x 2 burger) = $ 20

Langkah 4: Memilih satu tahun basis, dan menghitung IHK pada setiap tahun

2007 ($ 8/ $ 8) x 100 = 100

2008 ($ 14/ $ 8) x 100 = 175

2009 ($ 20/ $ 8) x 100 = 250

Langkah 5: menggunakan IHK untuk menghitung laju inflasi dari tahun sebelumnya

2008 (175 – 100)/ 100 x 100 = 75 %

2009 (250 – 175)/ 175 x 100 = 43 %

Page 24: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Menurut ekonom Islam Taqiyuddin Ahmad ibn al- Maqrizi (1364 M- 1441 M) inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Natural Inflation, yang disebabkan oleh :

Uang masuk dari luar negeri terlalu banyak, ekspor lebih besar dari impor, sehingga net export sangat besar,maka permintaan agregat meningkat. Naiknya permintaan agregat (sekaligus daya belinya) inilah yang menyebabkan naiknya tingkat harga secara keseluruhan.

Turunnya tingkat produksi karena terjadi paceklik ataupun embargo dan boycott. Hal ini terjadi pada masa khalifah Umar, yaitu saat paceklik ketersediaan gandum langka, hingga menyebabkan kenaikan harga-harga. Akhirnya, beliau mengimpor gandum sehingga penawaran agregat pun meningkat. Dengan demikian tingkat harga-harga pun menurun.

2. Human Error Inflation

Inflasi jenis ini disebabkan oleh kesalahan dari manusia sendiri yang dapat disebabkan oleh korupsi, pajak yang berlebihan, dan pencetakan uang untuk menarik keuntungan berlebihan.

Page 25: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat indeks harga konsumen atau inflasi sepanjang Desember 2013 tercatat 0,55 persen. Sehingga inflasi tahun kalender 2013 sebesar 8,38 persen. Pada dasarnya negara yang memiliki perekonomian yang sehat memiliki tingkat inflasi kurang dari 5 %.

Demikian pula menurut Ibnu Khaldun, bahwa kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang yang beredar di negara tersebut, tetapi ditentukan oleh tingkat produksi domestik dan neraca pembayaran yang positif.

Page 26: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

4. Kedudukan Neraca Pembayaran dan Neraca PerdaganganNeraca pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas perdagangan dan dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam satu tahun tertentu. Dua komponen yang perlu diperhatikan dalam neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan.

Neraca Perdagangan dan Aliran ModalNeraca perdagangan (balance of trade) adalah perbandingan antara nilai barang-barang yang diekspor dengan barang-barang yang diimpor. Jika nilai barang-barang ekspornya melebihi nilai barang-barang impor, maka neraca perdagangan tersebut menunjukkan keuntungan kita. Sebab, permintaan pihak luar terhadap mata uang kita meningkat, melebihi permintaan kita terhadap mata uang asing dengan tujuan yang sama. Sebaliknya, neraca perdagangan bisa saja defisit jika impor kita melebihi ekspor kita. Jika neraca defisit, maka dalam jangka panjang negara dapat kehilangan kepercayaan orang terhadap prospek negara tersebut. Hal inilah yang dapat menghambat pertumbuhan perekonomian negara.

Menurut Taqyuddin, neraca perdagangan memang dapat memberikan gambaran yang benar tentang perdagangan luar negeri kita, namun neraca perdagangan tersebut tidak bisa memberikan gambaran yang benar tentang kondisi ekonomi nasional. Sebab, pendapatan nasional tidak hanya terbatas pada surplus perdagangan luar negri, namun ada faktor-faktor lain yang bisa menambah jumlah pemasukan. Jadi, tidak tepat jika dikatakan neraca perdagangan tersebut menunjukkan keuntungan kita, kecuali jika negara tersebut tidak mempunyai tujuan-tujuan lain.

Page 27: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Neraca Keseluruhan (Neraca

Pembayaran) Neraca pembayaran tidak hanya menunjukkan data ekspor- impor saja, tetapi juga berisi informasi penting lain berupa aliran modal jangka pendek dan jangka panjang. Aliran modal ini menunjukkan aliran neto (aliran masuk dikurangi aliran keluar) modal asing yang dilakukan ke suatu negara.

Neraca keseluruhan yang negatif menunjukkan mutasi-mutasi keuangan ke luar negeri lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri. Itulah yang disebut defisit neraca pembayaran. Salah satu penyebabnya ialah impor lebih besar

Page 28: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

5. Kestabilan Kurs Valuta Asing Kurs valuta asing : perbandingan nilai

sesuatu mata uang asing dengan nilai mata uang domestik.

Kurs ini akan menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.

Jadi, kurs merupakan harga dari suatu mata uang asing. Jika neraca keseluruhan defisit, maka nilai valuta asing naik, sebaliknya jika neraca keseluruhan surplus atau teguh maka cadangan valuta asing bertambah,

Page 29: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Menurut para ekonom Islam, ketidakstabilan nilai mata uang akan berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena:

Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari unit penghitungan.

Melemahkan semangat menabung dari sikap terhadap menabung dari masyarakat (turunnya Marginal Propensity to Save).

Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk non-primer dan barang-barang mewah (naiknya marginal propensity to Consume).

Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yang menumpukan kekayaan seperti: tanah, logam mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti: pertanian, industri, perdagangan, transportasi, dan lainnya.

Page 30: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Konsep Kesejahteraan Menurut IslamPada dasarnya sistem ekonomi Kapitalis hanya mengarah pada satu tujuan, yaitu meningkatkan kekayaan negara secara total. Kemudian berusaha memperoleh tingkat produksi setinggi-tingginya, dan terealisasikannya kemakmuran anggota masyarakat setinggi mungkin sebagai akibat dari pertambahan pendapatan nasional, dan naiknya produksi suatu negara. Yaitu memperoleh kekayaan dengan cara membiarkan mereka sebebas-bebasnya bekerja untuk memproduksi dan mengumpulkan kekayaan tersebut. Pemenuhan kekayaan yang mereka maksud ini tidak memperhatikan distribusi kekayaan pada setiap warganya. Hal inilah yang keliru dan justru merupakan masalah ekonomi sebenarnya.

Page 31: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Perhitungan PDB perkapita yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan kurang tepat. Karena, selain ada faktor-faktor yang diabaikan dalam perhitungan, PDB perkapita juga hanya menunjukkan pertambahan kemakmuran penduduk rata-rata. Dengan demikian, hasil dari perhitungan perkapita tersebut belum bisa menjelaskan kemakmuran individu secara nyata. Jadi, kemakmuran yang dimaksud adalah kemakmuran secara total, yang pendistribusiannya tidaklah sama ataupun merata pada setiap individu.

Pendistribusian alat pemuas kebutuhan seharusnya mencakup semua orang. Fokus negara seharusnya bukan menyelesaikan masalah kemiskinan negara, melainkan menyelesaikan kemiskinan individu. Lagi pula, terpecahkannya kemiskinan negara tetap saja tidak bisa memecahkan masalah kemiskinan

Page 32: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Menurut Abdurrahman Ibnu Khaldun alias Abu zayd, yang merupakan bapak ekonomi islam menegaskan bahwa kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang di negara tersebut. Kekayaan suatu negara ditentukan oleh dua hal:

1. Tingkat produksi domestik Suatu negara dapat saja mencetak uang sebanyak-

banyaknya, tetapi jika hal itu bukan merupakan refleksi dari pesatnya pertumbuhan sektor produksi, maka uang yang melimpah itu tidak ada nilainya.

Sektor produksilah yang menjadi motor pembangunan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pekerja, dan menimbulkan permintaan atas faktor produksi lainnya.

Semakin besar tingkat produksinya, maka semakin tinggi tingkat kekayaan negara tersebut.

Page 33: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

2. Neraca Pembayaran Positif

Ibnu Khaldun juga menegaskan bahwa neraca pembayaran yang positif akan meningkatkan kekayaan negara tersebut. Hal ini disebabkan neraca pembayaran yang positif menggambarkan dua hal:

Tingkat produksi negara tersebut untuk suatu jenis komoditas lebih tinggi daripada tingkat permintaan domestik negara tersebut, atau supply lebih besar dibanding demand, sehingga memungkinkan negara tersebut melakukan ekspor.

Tingkat efisiensi produksi negara tersebut telah lebih tinggi dibandingkan negara lain. Dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi maka komoditas suatu negara mampu masuk ke negara lain dengan harga yang lebih kompetetif.

Page 34: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Dalam pandangan Islam idealnya ekonomi makro dapat mengonter ekonomi mikro. Hal ini disebutkan oleh Prof. Didin Damanhuri, Pendiri INDEF, bahwa kemajuan di level makro adalah hal yang necessary, tapi harus sufficient dengan diiringi pertumbuhan sektor mikro. Jika kita menjadikan kesejahteraan dalam aspek makro, maka di dalamnya diatur bagaimana tujuan makro ini dapat mewakili aspek-aspek yang mikro. Imam Syatiibi, ilmuwan muslim yang konsen terhadap hal ini, membahasnya dalam maqasid syariah (tujuan-tujuan syariah). Beliau menyebutkan bahwa tujuan kehidupan ini adalah mencapai kesejahteraan, hal ini dicapai dengan lima indeks maqasid yang mengonter aspek-aspek mikro

Page 35: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Menurut Syatibi tujuan syariah adalah kemaslahatan umat manusia. Menurutnya, kemaslahatan manusia dapat terealisasi apabila maqasid al- syariah atau lima unsur pokok dapat diwujudkan dan dipelihara. Begitulah Islam mengatur kehidupan kita bahwa dalam setiap kegiatan kepuasan pribadi bukanlah satu-satunya tujuan, kita juga harus memikirkan bagaimana sekitar kita, keberlangsungan alam, keserasian sosial dan budaya, akselerasinya bagi kualitas diri dan sekitar. Maka, Maqasid Indeks merupakan tolak ukur kesejahteraan yang komprehensif, bukan sekedar shadow belaka

Page 36: EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI

Terimakasih