ekonomi lingkungan bisnis

33
TUGAS KARYA ILMIAH PENGEMBANGAN USAHA WARUNG MAKAN LOKAL DI DAERAH GROGOL JAKARTA BARAT OLEH: ANGGUN RAMA KASIH - 122110006 MAGISTER MANAJEMEN – B38 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS TRISAKTI 1

Transcript of ekonomi lingkungan bisnis

Page 1: ekonomi lingkungan bisnis

TUGAS KARYA ILMIAH

PENGEMBANGAN USAHA WARUNG MAKAN LOKAL DI DAERAH GROGOL

JAKARTA BARAT

OLEH:

ANGGUN RAMA KASIH - 122110006

MAGISTER MANAJEMEN – B38

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2012

1

Page 2: ekonomi lingkungan bisnis

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha

Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini

membahas Pengembangan usaha warung makan lokal di daerah Grogol

Jakarta barat

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat

tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak

tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik

konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan

makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita

sekalian.

Jakarta, 20 Januari 2012

ANGGUN RAMA KASIH

2

Page 3: ekonomi lingkungan bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia, sebagai negara berkembang, saat ini tidak dapat

terlepas dari serbuan para kaum investor yang berlomba-lomba

membangun usaha mereka dalam berbagai bidang dan industri. Dan hal

ini tentu saja akan menimbulkan persaingan usaha, dimana kaum kapital

dengan modal yang lebih besar biasanya akan memonopoli pasar. Dari

kondisi tersebut yang dirugikan tentu saja para pengusaha kecil,

keterbatasan modal yang mereka miliki akan semakin memperuncing

“gap” yang ada antara kaum kapitalis dengan pengusaha kecil.

Tidak hanya di industri skala besar seperti pertambangan, minyak

bumi, gas alam, perkebunan sawit, batu bara, elektronik, otomotif, dan lain

sebagainya, bahkan industri makanan pun saat ini sudah banyak diolah

oleh para kaum pemodal. Bisnis rumah makan merupakan peluang usaha

yang sejak dulu sampai saat ini memang tidak pernah surut bahkan terus

berkembang sesuai dengan zaman yang semakin maju. Membicarakan

bisnis rumah makan memang tidak akan pernah ada habisnya dan sangat

menjanjikan.

Bisnis rumah makan juga memiliki resiko seperti bisnis-bisnis lainya

apabila tidak ada inovasi-inovasi dalam mengembangkan bisnis rumah

makan. karena persaingan, tidak jarang banyak pula rumah makan yang

terpaksa harus gulung tikar. Bisnis rumah makan merupakan peluang

usaha yang sejak dulu sampai saat ini memang tidak pernah surut bahkan

terus berkembang sesuai dengan zaman yang semakin maju.

Saat ini bermunculanlah usaha di bidang makanan dengan konsep

modern seperti resto, cafe, dan bistro. Salah satu yang paling diminati

masyarakat ialah restoran siap saji (fast food) yang menyajikan berbagai

3

Page 4: ekonomi lingkungan bisnis

makanan yang siap saji tanpa harus menunggu lama. Meski dengan

harga yang relatif mahal dan tidak terlalu baik untuk kesehatan jika

dikonsumsi dalam jumlah yang sering namun fast food tetap menjadi

pilihan masyarakat. Selain itu menjamurnya cafe dan bistro yang

menyediakan suasana yang nyaman juga semakin banyak diminati

masyarakat walaupun mereka harus memiliki budget lebih banyak untuk

makan di cafe dan bistro tersebut.

Saat ini lokasi tempat makan berkonsep modern tersebut tidak selalu

hanya terletak di mall, atau pusat perbelanjaan saja tetapi juga sudah

merambah ke komplek perumahan, kawasan pendidikan, kawasan bisnis

dan spot-spot keramaian lainya yang juga strategis dan memiliki akses

yang mudah.

Dari ilustrasi di atas dapat dilihat secara jelas bahwa berbagai tempat

makan berkonsep modern tersebut menjadi kompetitor yang dapat

mematikan perkembangan warung makan lokal yang menjadi salah satu

sumber mata pencaharian masyarakat kita saat ini. Dan secara tidak

langsung tentu akan berpengaruh buruk pada kondisi perekenomian serta

menurunkan iklim wirausaha di kalangan masyarakat kecil.

Dari segi yang paling esensial yakni modal, warung makan lokal tentu

saja tidak bisa dibandingkan dengan restoran modern yang bahkan ada

beberapa diantaranya sahamnya sudah dijual secara terbuka pada publik.

Kepemilikan modal di warung makan lokal biasanya bersifat individu

(kepemilikan tunggal), dan jika ada lebih dari satu pemilik biasanya

mereka adalah keluarga (family bussiness). Hal tersebut membuat modal

dari warung lokal terbatas sehingga untuk mengembangkan usahanya

membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak sedikit juga warung lokal

yang pada akhirnya harus gulung tikar karena tidak dapat mengimbangi

persaingan di industri makanan saat ini.

Pemerintah sendiri tidak dapat berbuat banyak untuk masalah ini,

karena pada dasarnya restoran modern juga menghasilkan sumber

4

Page 5: ekonomi lingkungan bisnis

pendapatan bagi negara melalui pajak (contoh : jika makan di restoran kita

harus membayar PPN/ Pajak Pertambahan Nilai), apalagi jika terletak di

mall atau hotel yang pajaknya akan lebih tinggi. Sedangkan warung

makan lokal tidak dikenakan pajak, karena pemasukan yang mereka

dapatkan pun seringkali tidak menentu.

Dari seluruh penjabaran tersebut, peneliti tertarik untuk lebih lanjut

mendalami dan mengkaji lebih lanjut mengenai bagaimana

mengembangkan warung makan lokal di masyarkat agar dapat bertahan

di era persaingan diantara resto berkonsep modern saat ini. Karena

bagaimanapun juga usaha masyarakat kecil adalah hal yang penting

untuk terus dikembangkan agar iklim berwirausaha juga akan ikut

meningkat sehingga membantu membangun perkenomian rakyat kecil

dan tentunya menekan angka pengangguran bagi para usia produktif

karena lahan kerja yang jumlahnya terbatas.

1.2 Identifikasi Masalah

Di zaman yang terus berkembang, banyak orang-orang yang sulit

mendapatkan pekerjaan, dan tidak sedikit dari mereka yang mencoba

untuk membuka usaha sendiri, atau wiraswasta. Salah satunya yaitu

usaha rumah makan.Bisnis rumah makan merupakan peluang usaha yang

sejak dulu sampai saat ini memang tidak pernah surut bahkan terus

berkembang sesuai dengan zaman yang semakin maju.

Membicarakan bisnis rumah makan memang tidak akan pernah ada

habisnya. Perlu kita ketahui bahwa mungkin  bisnis rumah makan

merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.Sangat menarik

apabila kita membahas bisnis rumah makan yang sangat mempunyai

prospek kedepannya.

Tetapi bisnis rumah makan pula memiliki resiko seperti bisnis-bisnis

lainya apabila tidak ada inovasi-inovasi dalam mengembangkan bisnis

rumah makan. karena persaingan, tidak jarang banyak pula rumah makan

yang terpaksa harus gulung tikar.

5

Page 6: ekonomi lingkungan bisnis

1.3 Perumusan & Pembatasan Masalah

- Persaingan bisnis rumah makan yang semakin ketat, membuat

rumah makan tradisional harus berkompetisi dengan maraknya

restoran dan cafe berkonsep modern. Lalu bagaimanakah langkah

awal membangun usaha warung makan lokal

- Rumah makan lokal sebagai salah satu sumber mata pencaharian

masyarakat lokal dan bila rumah makan lokal mulai tergusur maka

bisa berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat lokal

- Rumah makan lokal harus mencari cara dan strategi baru untuk

mampu bersaing dengan kehadiran restoran dan cafe modern dan

tetap mendapatkan tempat di masyarakat.

- Profil Usaha Warung Makan Lokal yang Sukses Berkembang

1.4 Tujuan Pengkajian

Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin

dicapai,diantaranya :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Lingkungan Bisnis

dan Entrpreneurship.

2. Mempelajari cara sebelum membuka usaha warung makan lokal

agar mengetahui cara yang baik dan benar sebelum membuka

usaha warung makan agar dapat berkembang dan memiliki nilai

saing yang baik.

3. Untuk mengetahui prospek kedepan dari usaha warung makan

lokal.

4. Untuk mengetahui apakah sebuah warung makan lokal layak atau

tidak untuk dijalankan

6

Page 7: ekonomi lingkungan bisnis

1.5 Manfaat Pengkajian

1. Bagi masyarakat, diharapkan agar benar-benar mengetahui

bagaimana cara membuat warung makan lokal yang bisa diterima

pasar dan bersaing dengan resto modern.

2. Bagi penulis, sebagai salah satu sarana untuk memperdalam ilmu

pengetahuan terutama dalam bidang bisnis dan entrepreneurship.

7

Page 8: ekonomi lingkungan bisnis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Pemikiran

Dalam ilmu ekonomi bisnis merupakan suatu organisasi yang

menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk

mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris dari

kata bussiness dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks

individu, masyarkat ataupun komunitas.

Dalam artian sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang

mendapat keuntungan. Bisnis juga dapat didefinisikan sebagai

serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau lebih individu atau

kelompok dengan menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan

keuntungan atau laba.

Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan

menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut

Enterpreneur.

2.2 Pengolahan & Analisa Data

A. Profil Daerah Penelitian

Kecamatan Grogol Petamburan terletak di Jakarta Barat. Nama

kecamatan ini diambil dari sungai Grogol. Di sini banyak terdapat sekolah-

sekolah tinggi dan universitas-universitas ternama, di antaranya adalah

Universitas Tarumanegara dan Universitas Trisakti. Wilayah kotamadya

Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan

setingkat dengan Kotamadya Tingkat II. Walikotamadya yang

bertanggungjawab langsung kepada Gubernur KDKI Jakarta Berdasarkan

Penetapan Presiden RI No.2 Tahun 1961 tentang Pemerintahan DKI

Jakarta dan Penjelasan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang

8

Page 9: ekonomi lingkungan bisnis

pokok-pokok pemerintah di daerah, bahwa tugas, wewenang dan

kewajiban Walikotamadya adalah menjalankan Pemerintahan

pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dalam wilayah.

Mata pencaharian penduduk Kodya Jakarta Barat:

1. Pertanian : 1.02 %

2. Pertambangan : 0.30 %

3. Industri : 23.24 %

4. Listrik/gas/air minum : 1.17 %

5. Perdagangan : 33.28 %

6. Angkutan dan Komunikasi : 6.22 %

7. Keuangan/Asuransi : 3.47 %

8. Bagunan : 5.66 %

9. Jasa dan Lainnya : 25.64 %

Dari profil mata pencaharian penduduk diatas dapat dilihat bahwa

presentase perdagangan adalah yang tertinggi, yakni sekitar 33 %.

Perdagangan merupaka salah satu mata pencaharian yang dari dulu

hingga saat ini masih dan akan terus dilakukan masyarakat terutama di

daerah perkotaan. Termasuk dalam hal ini perdagangan makanan.

Karena makanan adalah kebutuhan pokok utama masyarakat.

Di daerah Grogol khususnya sekitar Tawakal dan Tanjung Duren

merupakan daerah yang sangat strategis untuk membuka usaha warung

makan. Dikelilingi beberapa universitas besar seperti Universitas Trisakti,

STIE Trisakti, dan Universitas Tarumanegara membuat daerah Tanjung

Duren dan Tawakal menjadi lokasi pendidikan.

Hal tersebut memicu tumbuhnya beberapa usaha seperti rumah kos

(hampir di setiap jalan utama sampai gang kecil akan mudah ditemui

9

Page 10: ekonomi lingkungan bisnis

perumahan untuk disewakan sebagai kos-kosan) serta apartemen yang

yang juga sering disewakan sebagai tempat kos. Tumbuh kembangnya

usaha kos-kosan juga berbanding lurus dengan tumbuhnya usaha warung

makan lokal yang dirintis masyarakat sekitar maupun pendatang.

Target pasarnya tentun saja para mahasiswa dan pekerja penghuni

kos-kosan sekitar. Hampir di sepanjang jalan di daerah Tawakal dan

Tanjung Duren akan sangat mudah kita temui mulai dari yang menjual

jajajan atau makanan ringan, hingga makanan berat seperti warung nasi

dan rumah makan padang.

B. Estimasi dan proyeksi modal awal usaha warung makan lokal

Berikut adalah analisis usaha rumahan modal kecil rumah makan

rumahan.

1. Infestasi Awal Peralatan makan Rp.1000.000

2. Biaya operasional Sembako Rp.2000.000

3. Bahan masakan Rp.2000.000

4. Listrik, telpon, brosur Rp. 300.000

Total biaya operasional Rp. 4.300.000

1. Pendapatan

Asumsi : pendapatan setiap hari rata-rata Rp. 250.000

Pendapatan perbulan menjadi Rp. 7.500.000

Kesimpulan akhir :

Pendapatan perbulan Rp.7.500.000 di kurangi biaya operasional Rp.

4.300.000. Sisa Rp.3.200.000 sisa akhir inilah keuntungannya. 

Yang termasuk ke dalam biaya investasi antara lain :

10

Page 11: ekonomi lingkungan bisnis

1. Biaya pembelian perlatan memasak

2. Pembelian meja dan kursi untuk pembeli

3. Biaya pembangunan/renovasi rumak makan

4. Pembelian/sewa tanah untuk usaha

5. Biaya dekorasi rumah makan

6. Pembelian peralatan masak

7. Pembelian peralatan makan

8. Kendaraan untuk belanja dan layanan antar

9. Komputer,kalkulator/ alat tulis untuk administrasi

10. Papan nama dan biaya promosi lainnya

11. Biaya pengurusan perizinan

Elemen dan Sistem Bisnis:

1. Modal Sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan

dan bisnis

2. Bahan-bahan/materials Merupakan faktor produksi yang diperlukan

dalam melaksanakan aktifitas bisnis untuk diolah menghasilkan barang

dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.

3. Sumber Daya Manusia Memiliki kemampuan kompetitif dan berkualitas

tinggi

4. Keterampilan Manajemen Sistem manajemen yang dijalankan

berdasarkan prosedur dan tata kerja

11

Page 12: ekonomi lingkungan bisnis

Pembukuan usaha yang harus dimiliki adalah sebagai berikut :

1. Buku catatan stok barang Digunakan untuk mencatat transaksi semua

barang, baik barang yang masuk maupun yang keluar.

2. Catatan stok barang berfungsi untuk mengetahui jumlah barang yang

masih tersedia dan jumlah barang yang sudah habis.

3. Pencatatan dilakukan dengan jumlah satuan.

4. Buku Pemasukan Berguna untuk mencatat seluruh transaksi

pemasukan berupa hasil penjualan selama satu hari

5. Buku PengeluaranDigunakan untuk mencatat seluruh biaya

pengeluaran, baik yang berupa bahan baku maupun kebutuhan lainnya.

2.3 Hasil & Pembahasan

A. Langkah awal membangun usaha warung makan lokal

Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk

mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang

dikembangkan oleh pemilik. Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil,

usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun

dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan

keberanian dalam menerima resiko.  

Dalam hal ini membuka usaha rumah makan lokal masuk ke dalam

kelompok usaha kecil dan usaha menengah tergantung dari seberapa

besar modal dan omset yang di dapat oleh rumah makan tersebut.

Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan suatu

rumah makan lokal diantaranya :

1. Faktor kepuasan pelanggan adalah sejauh mana kita bisa

memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja kita lebih rendah daripada

harapan pelanggan, pembelinya tidak puas dan lama-kelamaan

pelanggan akan kabur dan usaha rumah makan kita akan sepi

12

Page 13: ekonomi lingkungan bisnis

peminat. Bila prestasi sesuai atau melebihi harapan, pembelinya

merasa amat puas  dan akan jauh lebih menguntungkan untuk

pengusaha rumah makan tersebut. Jasa atau pelayanan merupakan

suatu kenerja penampilan.

2. Kualitas rasa merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik

konsumen. Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa,

karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul ahli

dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi.

Jangan coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak

yang hebat masakannya.

3. Lokasi. Bukalah usaha ini (Rumah Makan/Restoran) ditempat yang

strategis, banyak orang lalu lalang, dipinggir jalan raya, cukup

banyak kendaraan yang lewat. Tempatnya tidak perlu terlalu besar

dulu, sesuaikan dengan modal dan toleransi Anda menghadapi risiko

usaha. Mengenai design lay-out dan interior rumah makannya

tentunya harus bisa menonjolkan ciri khas dari rumah makan Anda.

Anda bisa berkonsultasi langsung dengan ahlinya, namun sebaiknya

Anda juga mempunyai ide sendiri sebelum berkonsultasi dengan

ahlinya.

4. Harga juga bisa menentukan apakah usaha rumah makan kita bisa

terus berkembang atau tidak karena kebanyakan para konsumen

bukan hanya mencari rasa tetapi juga harga yang ekonomis.

5. Kebersihan suatu rumah makan juga merupakan faktor yang tidak

kalah penting, baik kebersihan tempat maupun penyajian makanan

dapat mempengaruhi minat konsumen.

Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah

makan adala mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan

ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini,

kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-

masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan

rapi.

13

Page 14: ekonomi lingkungan bisnis

Dari segi modal kebutuhan setiap rumah makan pasti berbeda-beda

tergantung pada skala besar kecilnya usaha.Untuk rumah makan Padang

berskala besar seperti rumah makan Sederhana modal yang harus

dikeluarkan bisa mencapai 2 miliar.

Ada tiga modal utama yang harus dimiliki :

1. Modal Awal Modal pertama keahlian memasak dan keahlian dalam

pengorganisasian usaha.

2. Kedua tentu saja modal yang berupa uang tau finansial. Peran

tersebut sama pentingnya dan saling menunjang.

Modal Investasi dapat diartikan sebagai modal untuk biaya

pembelian harta tetap atau disebut juga sebagai aset. Aset disini

berupa benda yang tak bergerak maupun benda yang bergerak.

Benda tak bergerak dapat berupa bangunan atau gedung

sedangkan benda yang bergerak bisa peralatan masak. Mulai dari

menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang

menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan

minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak, lebih baik lagi

ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak

harus menjadi ahli memasak dulu, tetapi yang terpenting adalah

mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa

direkrut.

3. Sumber pendanaan bisa termasuk: diri sendiri, keluarga, teman,

rekan bisnis, dealer atau pabrik peralatan, organisasi bisnis. Jenis

yang berbeda-beda juga tersedia untuk pengadaan dana. Bisnis

restoran yang berbentuk dan berstruktur ‘PT’ akan membuat lebih

mudah untuk mengamankan modal usaha anda.

Persiapan dalam memulai bisnis restoran/tempat makan lainnya,

adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan

berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau

menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup

yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.

14

Page 15: ekonomi lingkungan bisnis

Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik

yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan

sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk

prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal

usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan

masak, dan sebagainya adalah sarana.

Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis

makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah

makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika

anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan

memberi keuntungan yang berlipat ganda.

Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa

membuat makanan yang akan dijual tersebut. Karena banyak yang

sukses berbisnis makanan dari mengambil makanan ditempat lain, lalu

menjualnya lagi. Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa

menjual, anda juga bisa menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat

yang ramai pengunjung.

Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa

yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda.

Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan yang banyak

dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak

dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis

makanan.

Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya. Bisa izin usaha dari

RT/RW atau keamanan setempat. Namun secara prinsip, yang saya

maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal ini

sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan

beberapa pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup

dalam status UD (Usaha Dagang) milik perseorangan, yaitu Anda yang

disahkan oleh notaris.

15

Page 16: ekonomi lingkungan bisnis

  Banyak pengusaha yang sukses membangun bisnisnya di suatu

wilayah tetapi kemudian gagal kala mencoba melakukan ekspansi di

wilayah lainnya. Bisnis restoran dan/rumah makan meskipun memiliki

prospek yang cukup bagus tetapi juga sangat rentan, khususnya terhadap

masalah konsistensi rasa, kontrol mutu dan pelayanannya. Sehingga

pelaku dibidang ini membutuhkan pemahaman yang kuat tentang bisnis

restoran dan/rumah makan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan

produk, mutu pelayanan, administrasi dan pengawasannya.

B. Penerapan strategi pemasaran untuk usaha rumah makan lokal

Pemasaran bertujuan untuk menarik khalayak ramai membeli

makanan yang ditawarkan oleh rumah makan padang. Yang perlu

diperhatikan dalam pemasaran adalah bagaimana cara memberi kesan

kepada orang banyak sehingga mereka mau datang dan makan lagi di

rumah makan padang.Untuk iitu diperlukan strategi dalam pemasaran.

Biasanya pemadaran dilakukan melalui media cetak dan ada pula yang

melakukannya melalui media elektronik.

Industri Makanan & Minuman atau restoran adalah sebuah industri

yang luar biasa & hampir tidak pernah mati. Industri yang penuh potensi,

prospek, berkembang dengan sangat cepat, dan merupakan bisnis

pembawa kesuksesan bahkan kemakmuran (tentu saja, jika

direncanakan, dikelola dan dioperasikan dengan baik). Bagaimanapun

juga, sangat sedikit bisnis restoran yang akhirnya sukses. Kebanyakan

bisnis restoran gagal pada tahun pertama operasionalnya. Lebih dari 25-

33% dari industri restoran menutup usahanya dan mendeklarasikan

kebangrutannya dibawah 12 bulan sejak operasional pertamanya.

Tentu saja ini sangat membuat para pebisnis makanan bertanya-

tanya mengapa ini terjadi dan apa yang bisa kita lakukan untuk lebih

mengerti resiko, tantangan, sebab, realitas dan detail-detail yang rumit

tentang membuka, menjalankan, dan sampai pada akhirnya mendapatkan

restaurant yang sukses.

16

Page 17: ekonomi lingkungan bisnis

Setiap aspek dari bisnis dan operasional, kepuasan pelanggan,

hubungan profit & lost, ukuran sistem kendali, standarisasi dan

kebanggaan dari pemilik semuanya harus terlihat, sebagaimana

kegigihan, ketangguhan, perhatian yang teliti akan detail dan setiap

keputusan bahkan pada hal yang kecil sekalipun. Beberapa dari aspek ini

mencakup Manajemen Bisnis Umum (General Business Management),

Administrasi, Organisasi, Pengawasan (Supervising), Pengendalian

(Controlling), Prosedur Akuntansi, Pricing, Promosi, Kontrak dan Proteksi

dan Asuransi, Regulasi Perpajakan dimana bisnis tersebut berada &

berfungsi.

Ada beberapa pemahaman dasar, mengapa bisnis restoran biasanya

gagal. Dibawah ini hanyalah sebagian kecilnya :

Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan dan

mengoptimalkan peluang serta persaingan.

Kurangnya pengalaman

Kurangnya pengetahuan akan bisnis makanan dan manajemen

operasional

Kurangnya pemahaman akan diri sendiri dan dan orang lain,

kesulitan-kesulitan hubungan kerja, jiwa kepemimpinan dan

kemampuan interpersonal yang sangat diperlukan dalam

pekerjaan.

Bisnis restoran selalu berubah, kompleks dan bukan tidak mungkin

bisa “memakan” dan/ mengalahkan banyak pendatang baru yang tidak

siap secara tak terduga. Banyak perusahaan makanan pendatang baru

yang mencoba bergelut di bidang ini gagal dalam tahun pertamanya.

Mendirikan sebuah bisnis restoran dan menjalankannya, membuka

pintunya setiap pagi dan menjaganya agar tetap terbuka sepanjang tahun,

sampai sukses membutuhkan usaha yang tidak sedikit.

Apakah “Full Service” atau “Self Service” ataupun kombinasinya.

Drive-thru, Walk-up atau Drive-in, Table-service, Kombinasi dengan

17

Page 18: ekonomi lingkungan bisnis

Service-Counter, tipe pelayanan di meja dan Buffet Service juga tersedia.

Apa yang ada di menu atau logo di piring saji akan memberikan karakter

dan menjelaskan sebuah restoran dengan sangat jelas.

Untuk mereka yang menanyakan tentang “Pendanaan” dan darimana

uang akan mengalir dari usaha ini, ada sebelas tips untuk para pemilik

restaurant ketika mempertimbangkan pergadaian dan/atau kredit :

Ketahuilah Instrumen Kredit apa yang tidak dapat di negosiasikan

dan bagaimana mereka berpengaruh terhadap bisnis Anda.

(“Lease-transfer”; “Mortgage-assign”)

Gunakan pasal-pasal yang protectif pada dokumen Anda untuk

melindungi bunga anda.

Kontrak berkekuatan hukum yang bersifat mengikat Anda dan

pasal-pasal yang tidak memberikan anda keuntungan dapat, antara

dihilangkan/dihapus dinegosiasikan atau didiskusikan sebelum

menandatangani apapun.

Pasal tambahan dan tanggal kontrak harus selalu di periksa

Pasal Utama, tanggal dan waktu harus di perjelas

Tulislah secara terperinci semua hal/tindakan yang akan diambil

jika sesuatu terjadi di kemudian hari

Hindari penegasan penjualan yang di ilegalkan.

Pelajarilah klausul penerima

Pengambil alihan “Foreclosures”

Klausul Properti pribadi

Pertimbangkanlah secara matang sumber dan menspesifikasikan

dengan lebih detail dari berbagai aspek perjanjian tsb dan pengaruhnya,

implikasiny serta konsekuensinya akan sangat berpengaruh terhadap

bisnis anda. Apakah ini untuk jangka pendek, menengah atau panjang

dan darimana uang itu berasal, pada kisaran ‘rate’/harga berapa??

18

Page 19: ekonomi lingkungan bisnis

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu anda mengklarifikasi dan

membawa kedepan semua hal-hal penting yang berkaitan dengan sumber

dana.

Pembagian tugas setiap bagian merupakan hal yang harus diatur

sebaik mungkin. Setiap bagian memiliki fungsi,tugas dan tanggung jawab

masing-masing. Dibawah ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang

biasa ada di RM:

1. Manager Operasional Bagian ini bertanggung jawab atas segala

operasional di RM, mengatur setiap pembelanjaan, anggaran,

kebijakan, karyawan, laporan untuk pemilik dan tugas-tugas lain

demi kelancaran operasional RM.

2. Bagian Dapur Bagian ini bertanggung jawab untuk pengolahan

masakan. Mulai dari bahan baku yang belum jadi sampai

menjadi masakan yang siap saji. Dan yang bertanggung

jawabuntuk kebersihan semua peralatan makan dan juga

perlengkapan masak

3. Bagian Kasir Bertanggung jawab atas semua pembayaran tamu,

pemberian laporan hasil pendapatan baik dalam bentuk harian ,

bulanan dan tahunan. Sekaligus pusat informasi bagi para tamu

maupun pengunjung yang datang. Alat-alat yang dipakai untuk

menunjang kegiatan dibagi dua yaitu sistem komputerisasi,

mesin kasir, menggunakan nota dan cara manual.

4. Bagian Pelayanan dan Penyajian Bagian ini bertanggung jawab

memberikan pelayanan yang memuaskan kepada setiap tamu

yang datang dan makan di RM. Membentuk komunikasi yang

baik, ramah, dan sigap dalam menghadapi setiap pesanan dan

juga keluhan dari para tamu.

5. Bagian Pengantaran Bagian ini bertanggung jawab atas segala

pengantar pesanan baik dalam bentuk box maupun prasmanan.

Bagian ini dituntut agar dalam mengantar pesanan waktu agar

lebih diperhatikan. Ini dimaksudkan agar setiap pesanan yang

19

Page 20: ekonomi lingkungan bisnis

diantar dapat datang tepat waktu dan tidak mengecewakan

pelanggan.

C. Profil Usaha Warung Makan Lokal yang Sukses Berkembang.

1. Rumah Makan Padang Sederhana

Berbekal catatan resep masakan Padang yang dia minta dari seorang

juru masak, Bustaman berhasil mengembangkan RM Padang Sederhana

dan bahkan sampai membuat waralabanya. Kini waralaba itu sudah

sampai ke Malaysia. Untuk memayungi usahanya, Bustaman membentuk

PT Sederhana Citra Mandiri serta mematenkan logo dan resep

makanannya. Sayang tak satu pun anaknya berniat meneruskan usaha

ini.

Lahir dari keluarga miskin dan ditinggal berpulang ke alam baka oleh

ibundanya saat usia enam tahun, Bustaman kecil tak pernah

membayangkan kehidupannya bakal seperti sekarang ini. Bisa naik haji

dan bahkan menikmati liburan ke berbagai negara di Eropa. Ini dia akui

jauh di luar mimpi-mimpinya. Inilah buah yang dia nikmati dari

keberhasilannya mengembangkan restoran Padang atau yang lebih akrab

dikenal dengan rumah makan (RM) Padang bermerek "Sederhana".

Di tangannya kini telah dikelola 15 RM Sederhana, sedangkan 15

restoran lagi berada di tangan pihak lain. Bahkan, untuk lebih

memformalkan usahanya, kini Bustaman sedang membentuk badan

usaha perseroan terbatas sebagai payung bagi seluruh restorannya. Itulah

PT Sederhana Citra Mandiri (SCM). Ibarat seorang pendaki, bagi

Bustaman, PT SCM adalah puncak dari sejarah pendakiannya yang

panjang, terjal, bahkan terkadang membahayakan jiwanya. Ia tidak mau

menempuh jalan pintas yang ia sendiri tak menguasai ilmu dan tak

memiliki pengalaman untuk itu. Maka sampai kapan pun, Bustaman telah

berikhtiar akan tetap mengembangkan jalur bisnis rumah makan masakan

20

Page 21: ekonomi lingkungan bisnis

Padang- nya. Perjuangan Bustaman yang kini telah menyandang gelar

haji ini dimulai ketika dia hidup dan tinggal bersama pamannya di Jambi

selama lima belas tahun. Bustaman kecil yang lahir di Lintau,

Batusangkar, Sumatra Barat, 60 tahun lalu itu sudah harus bekerja keras.

Resep-resep olahannya itu mulai ia gunakan ketika membuka warung

makan permanennya yang pertama di Pasar Inpres Bendungan Hilir pada

tahun 1974, yang ia beli dengan bantuan kredit dari sebuah bank. Seiring

dengan berjalannya waktu dan berkat keuletannya, RM Sederhana telah

"berkembang biak" hingga berjumlah 30 buah. Satu di antaranya berada di

Surabaya. Namun, dalam ke-30 rumah makan itu belum termasuk RM

Sederhana yang ada di Malaysia yang telah dibuka tahun ini. Bahkan,

dalam waktu dekat, satu restoran lagi akan segera menyusul dibuka di

negara yang sama.

Khusus untuk rumah makan yang dikelolanya, Bustaman menerapkan

sistem bagi hasil yang biasanya dibagikan setiap tiga bulan sekali. Inilah

yang menurutnya menjadi kunci loyalitas 300 orang karyawannya yang

juga telah ikut merasa memiliki usaha ini. Bustaman yakin, usahanya ini

tak akan lekang oleh waktu dan gaya hidup masyarakat kita yang mulai

dibanjiri oleh makanan fast-food dari luar negeri.

Yang dirasakan oleh Bustaman saat ini justru tantangan dari dalam,

yaitu banyaknya "RM Sederhana" di mana-mana, yang kebanyakan

dimiliki oleh mantan-mantan karyawannya sendiri. Yang dikhawatirkan

oleh Bustaman adalah adanya "RM Sederhana" yang rasa masakannya

"tak karuan". Dia khawatir hal itu akan merusak citra dan kesetiaan

pelanggan rumah makannya. Ia pun menyebutkan sejumlah nama

restoran Padang yang sempat populer beberapa tahun lalu. "Untuk itulah,

atas saran teman-teman, saya buat PT SCM ini. Dengan usaha yang

sudah berbentuk badan hukum, saya akan bisa 'menertibkan' semuanya

ini. Tujuan lainnya, agar kita siap menghadapi perdagangan bebas dan

era globalisasi," tegas Bustaman, yang juga mengaku ikut senang jika ada

21

Page 22: ekonomi lingkungan bisnis

koki atau bekas juru masaknya sukses membuka usaha warung makan

sendiri. Lebih jauh, Bustaman juga mengungkapkan kalau dia telah

mendaftarkan hak paten berupa logo, warna, dan gambar lengkung yang

menjadi ciri khas RM Sederhana miliknya

Dengan dibentuknya badan usaha resmi PT SCM, Bustaman menjadi

yakin warisannya yaitu RM Sederhana akan lestari. Mungkin bukan

diteruskan oleh anak-anaknya melainkan oleh orang lain yang telah

mendapatkan lisensi waralabanya.

2. Rumah Makan Sunda Ampera

Siapa yang tidak pernah dengar warung Ampera bagi yang sering

singgah ke Bandung. Berawal dari sebuah warung nasi kecil di Jl.

Soekarno Hatta Bandung, Warung Ampera memulai bisnisnya secara

kecil-kecil. Awalnya para pelanggan yang makan di Watung Nasi Ampera

adalah para supir-supir truk dan orang-orang disekitar Jl. Soekarno Hatta.

Beranjak maju, Warung Nasi Ampera mulai melebarkan sayap dengan

membuka beberapa kedai di Jawa Barat khususnya Bandung, Jakarta dan

Jogjakarta. Soal rasa makanan sudah tidak diragukan lagi. Untuk

masakan Sunda, yang paling memegang peranan penting adalah dari segi

sambalnya

2.4 Metode Pengkajian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan

penyajian data secara deskriptif.

22

Page 23: ekonomi lingkungan bisnis

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk

mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang

dikembangkan oleh pemilik. Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil,

usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun

dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan

keberanian dalam menerima resiko.  

Industri Makanan & Minuman atau restoran adalah sebuah industri

yang luar biasa & hampir tidak pernah mati. Industri yang penuh potensi,

prospek, berkembang dengan sangat cepat. Bisnis restoran selalu

berubah, kompleks dan bukan tidak mungkin bisa “memakan” dan/

mengalahkan banyak pendatang baru yang tidak siap secara tak terduga.

Banyak perusahaan makanan pendatang baru yang mencoba bergelut di

bidang ini gagal dalam tahun pertamanya. Mendirikan sebuah bisnis

restoran dan menjalankannya, membuka pintunya setiap pagi dan

menjaganya agar tetap terbuka sepanjang tahun, sampai sukses

membutuhkan usaha yang tidak sedikit.

23

Page 24: ekonomi lingkungan bisnis

3.2 Saran

Dalam pengembangan usaha ini sangat diperlukan kesabaran dan

ketekunan yang sangat tinggi mengingat usaha ini akan terasa hasilnya

setelah pengorbanan dan daya juang yang tinggi. Untuk itu hal terpenting

dalam memulai usaha ini selain pengetahuan adalah keberanian dan

tanggung jawab yang tinggi

24