EKOLOGI TUMBUHAN
description
Transcript of EKOLOGI TUMBUHAN
-
EKOLOGI TUMBUHAN
I. PENGENALAN EKOLOGI TUMBUHAN
1.1. Pengertian Ekologi Tumbuhan
Ekologi tumbuhan mengandung dua pengertian, yaitu ekologi
sebagai ilmu dan tumbuhan sebagai objek. Ekologi tumbuhan merupakan
ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik yang terjadi antara tumbuhan
dan lingkungannya dan antara terhadap sesama kelompok-kelompok
tumbuhan. Dalam hal ini penting disadari bahwa tumbuhan tidak terdapat
sebagai individu atau kelompok individu yang terisolasi. Semua tumbuhan
berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan sejenisnya, dengan tumbuhan
lain dan dengan lingkungan fisik tempat hidupnya. Dalam proses interaksi
ini, tumbuhan saling mempengaruhi satu dengan lainnya dan dengan
lingkungan sekitarnya, begitu pula berbagai faktor lingkungan
mempengaruhi kegiatan hidup tumbuhan.
1.2.Tujuan Kajian Ekologi Tumbuhan
Tujuan mempelajari ekologi tumbuhan adalah agar kita mengetahui
teknik dan cara yang tepat untuk memanfaatkan apa yang ada di dunia ini
dengan sebaik-baiknya. Karena sesungguhnya Allah telah memberi peluang
kepada kita melalui hasil ciptaannya. Namun, tentunya kita juga perlu
menjaga lingkungan (hasil ciptaannya) sebagai wujud rasa syukur kepada-
Nya (QS. Al-Kahfi : 45).
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di
bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang
bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya
kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal (QS. Az-Zumar : 21).
-
EKOLOGI TUMBUHAN
1.3.Pengertian Vegetasi, Komunitas, Tegakan (stand), dan Flora
Vegetasi adalah semua spesies tumbuhan yang terdapat dalam suatu
wilayah yang luas, yang memperlihatkan pola distribusi menurut ruang
dan waktu. Vegetasi dapat juga di definisikan sebagai tumbuhan
penutup permukaan bumi. Vegetasi seperti ini dapat berbeda
berdasarkan lokasi dan waktu serta bergantung pada komposisi
penyusunnya. Vegetasi yang ada di suatu tempat akan berubah seiring
dengan perubahan iklim.
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan
yang lebih kompleks dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas
dan antarkomponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.
Tegakan adalah suatu unit-unit tumbuhan yang cukup homogen,
sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari tumbuhan yang ada di
sekitarnya. Perbedaan itu disebabkan karena umur, komposisi, struktur
atau tempat tumbuh.
Flora mengacu pada daftar spesies atau taksa tumbuhan yang terdapat
pada area tertentu. Flora tidak memberi informasi mengenai gabungan
sifat vegetasi ataupun komunitas yang tumbuh di tempat tersebut, flora
juga tidak memberi komentar tentang kelimpahan tumbuhan tersebut di
alam, apalagi arti penting ataupun keunikan mereka. Pada flora semua
spesies mempunyai bobot yang sama.
1.4. Ruang Lingkup Ekologi Tumbuhan
Individu : suatu satuan struktur yang membangun suatu kehidupan
dalam bentuk makhluk hidup, misal dalam sebuah kebun terdapat
jambu, pisang, rumput, dsb. setiap pohon disebut individu
http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi_%28biologi%29http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi_%28biologi%29http://www.zakapedia.com/2013/03/jenis-jenis-interaksi-antarorganisme.html
-
EKOLOGI TUMBUHAN
Populasi : kumpulan individu suatu spesies makhluk hidup sama,
misal kambing di padang rumput
Komunitas : beberapa kelompok makhluk hidup yang hidup bersama-
sama dalam suatu tempat secara bersamaan.
Ekosistem : tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan
saja, tetapi juga segala bentuk materi yang melakukan siklus dalam
sistem itu, dan energi yang menjadi kekuatan bagi ekosistem.
Biosfer : tingkatan organisasi biologi terbesar yang mencakup semua
kehidupan di bumi dan adanya interaksi antara lingkungan fisik secara
keseluruhan.
1.5. Perkembangan Ekologi Tumbuhan
- Perkembangan ekologi tumbuhan dimulai sejak ada peradaban manusia
di muka bumi ini. Para pengumpul dan pemburu di jaman purba telah
memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai distribusi berbagai jenis
tumbuhan dan hewan liar yang menjadi makanan dan buruan mereka.
- Perkembangan ekologi tumbuhan yang sebenarnya dimulai melalui
terbitnya buku-buku tentang geografi tumbuhan yang ditulis oleh ahli
botani dan taksonomi tumbuhan. Ditulis berdasarkan hasil ekspedisi ke
berbagai penjuru dunia. Salah seorang pionirnya adalah Carl Ludwig
Willdenow (1765 1812), ahli geografi tumbuhan yang menulis bahwa
daerah-daerah yang letaknya berjauhan (mis. antara Australia dan
Afrika) tetapi memiliki kondisi iklim yang sama mempunyai tipe
vegetasi yang mirip.
- Salah seorang murid Willdenow yang juga melakukan ekspedisi ke
berbagai penjuru dunia pada abad ke 19 dan menuangkan hasil
ekspedisinya ke dalam karya tulis yang monumental adalah Friedrich
Heinrich Alexander von Humboldt. Beliau memperkenalkan istilah
asosiasi, dan menulis secara rinci tentang vegetasi dari aspek
fisiognomi, korelasi antara distribusi tipe-tipe vegetasi dengan faktor
-
EKOLOGI TUMBUHAN
lingkungan, dan mendeskripsikan efek sinergis dari beberapa faktor
lingkungan (mis. elevasi, latitude, dan temperatur).
- Perkembangan selanjutnya, ekologi tumbuhan menjadi bidang ilmu
yang terpisah dari geografi tumbuhan, yaitu terjadi pada awal abad 20.
Warming menulis buku tentang ekologi vegetasi daerah tropika, yaitu
yang membahas tentang faktor-faktor abiotik dan hubungannya dengan
tipe-tipe vegetasi dan komunitas, jenis-jenis dominan dan sub dominan,
kemampuan adaptasi berbagai bentuk kehidupan tumbuhan, pengaruh
kebakaran terhadap komposisi komunitas dan suksesi, dan fenologi
komunitas dan taksa.
- Paczosky menguraikan tentang bagaimana tumbuhan mampu
memodifikasi habitatnya, menciptakan lingkungan mikro yang sesuai
untuk pertumbuhannya, peranan kompetisi, penyebab-penyebab
suksesi, peranan kebakaran, interdependensi jenis dalam suatu
komunitas, sifat kontinum dari batas-batas komunitas, dan toleransi
tumbuhan terhadap naungan (adaptasi fisiologis).
- Frederick Edward Clements (1874-1945) adalah salah seorang ahli
ekologi tumbuhan Amerika yang konsep-konsepnya menjadi bahan
pengajaran dan landasan penelitian di negara-negara beriklim sedang
maupun tropis sampai saat ini. Terkenal dengan konsep suksesi
tumbuhan termasuk metode untuk pengamatan suksesi.
- Konsep-konsep ekologi tumbuhan yang berkembang sejak tahun 1925-
an merupakan tonggak bagi perkembangan ekologi tumbuhan modern.
- Pada era tahun 1940-an sampai dengan 1970-an, Robert H. Whittaker
menjadi salah seorang ahli ekologi tumbuhan terkemuka, terutama di
Amerika Utara. Dikenal dengan konsep-konsepnya antara lain tentang
klasifikasi komunitas, pengembangan teknik ordinasi dan analisis
gradien yang memungkinkan dilakukannya analisis multivariat dalam
ilmu vegetasi, pengukuran diversitas species, biomassa dan
produktivitas tumbuhan, proses dan faktor pendorong terjadinya suksesi
tumbuhan.
-
EKOLOGI TUMBUHAN
- Perkembangan ekologi tumbuhan sampai saat ini terus berlangsung dan
fokus dari topik yang berkembang di bidang ini sejalan dengan
perkembangan isu lingkungan. Misalnya dalam perencanaan tataguna
lahan, pencemaran lingkungan, dan pengelolaan kawasan konservasi.
Perkembangan teknologi komputer sangat mendukung analisis dalam
ekologi tumbuhan sehingga bidang ini menjadi salah satu kontributor
penting dalam bidang ilmu lingkungan.
1.6. Spesialisasi dan Pendekatan Ekologi Tumbuhan
A. Sinekologi (Ekologi Komunitas)
Sinekologi mengkaji komunitas tumbuhan dalam hal :
Sosiologi tumbuhan, yaitu deskripsi dan pemetaan tipe vegetasi dan
komunitas.
Komposisi dan struktur komunitas.
Pengamatan dinamika komunitas, yang mencakup proses seperti
transfer nutrien dan energi antar anggota, hubungan antagonistis dan
simbiotis antara anggota, dan proses, dan suksesi (perubahan
komunitas menurut waktu).
Mencoba untuk mendeduksi tema evolusioner yang menentukan
bentuk komunitas secara evolusioner.
B. Autekologi (Ekologi Spesies)
Autekologi mencoba untuk menjelaskan mengapa suatu spesies
dapat terdistribusi. Bagaimana sifat fenologi, fisiologi, morfologi dan
tingkah laku atau genetik dari suatu spesies yang sukses terus pada suatu
habitat. Mereka mencoba menggambarkan bagaimana pengaruh
lingkungan pada tingkat populasi, organismik dan sub organismik.
Autekologi dapat bergerak ke dalam spesialisasi lain di luar ekologi,
seperti fisiologi, genetika, evolusi dan biosistematik.
-
EKOLOGI TUMBUHAN
1.7. Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan Bidang Ilmu Lain
Hubungan dengan ilmu fisika, membahas perubahan suhu, daya
serap tanah karena pengaruh sinar matahari, proses dan pengaruh
hujan terhadap kehidupan.
Hubungan dengan ilmu politik, sangat sering mereka memakai
argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya
kebijakan hutan dan energi.
Hubungan dengan ilmu ekonomi, sebagai sumber energi bagi
ekologi adalah sinar matahari, Sedangkan sumber energi bagi
ekonomi adalah uang. Dimana kedua sumber energy inilah yang
mewujudkan terjadinya suatu kehidupan.
Hubungan dengan ilmu antropologi, Antropologi ialah tentang
bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita,
ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh
dan pikiran kita.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
-
EKOLOGI TUMBUHAN
II. TUMBUHAN DAN LINGKUNGAN
2.1. Komponen Lingkungan
Lingkungan biotik (lingkungan organik) merupakan komponen
makhluk hidup yang menghuni planet bumi, terdiri atas
mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan, hewan, dan
manusia.
Lingkungan abiotik merupakan kondisi yang terdapat di sekeliling
makhluk hidup berupa benda mati (unsur anorganik), seperti batuan,
tanah, mineral, dan udara. Lingkungan abiotik dinamakan juga
lingkungan anorganik.
2.2. Hukum Toleransi dari Shelford
Hukum toleransi Shelford". Shelford menyebutkan bahwa
tumbuhan dapat mempunyai kisaran toleransi terhadap faktor-faktor
lingkungan yang sempit (steno) untuk satu faktor lingkungan dan luas (eury)
untuk faktor lingkungan yang lain. Suatu jenis tumbuhan yang mempunyai
toleransi yang luas sebagai faktor pembatas cenderung mempunyai sebaran
jenis yang luas. Masa reproduksi merupakan masa yang kritis untuk
tumbuhan jika faktor lingkungan dan habitatnya dalam keadaan minimum.
2.3. Konsep Faktor Pembatas
Eksistensi dari keberhasilan suatu organisme atau kelompok
organisme tergantung pada keadaan lingkungan yang sangat rumit.
Organisme hidup di alam di kontrol tidak hanya oleh suplai materi yang
minimum diperlukannya tetapi juga oleh faktor faktor lainnya yang
keadaannya kritis. Faktor apapun yang kurang atau melebihi batas toleransi
mungkin akan merupakan pembatas dalam penyebaran jenis.
-
EKOLOGI TUMBUHAN
2.4. Hukum Minimum dari Leibig
Pertumbuhan dari tumbuhan tergantung pada sejumlah bahan
makanan yang berada dalam kuantitas terbatas atau sedikit sekali.
2.5. Asas Lingkungan yang Holocoenotik
Keadaan yang manapun yang mendekati atau melampaui batas-batas
toleransi dinamakan sebagai membatasi atau faktor pembatas.
Bilamana suatu faktor pembatas dapat diatasi, maka akan timbul
faktor pembatas lain.
Bilamana salah satu faktor lingkungan diubah, perubahan ini akan
mempengaruhi atau merubah komponen-komponen lain.
Lingkungan merupakan kumpulan macam-macam faktor
lingkungan yang saling berinteraksi. Jika satu faktor diubah, hampir
semua faktor lainnya ikut berubah.
Hubungan antara komunitas makhluk hidup dengan lingkungannya
bersifat holocoenotik Artinya tidak ada dinding pemisah antara
factor-faktor lingkungan dan dengan organisme di dalamnya
Eksosisem sebagai satu keseluruhan, sulit untuk memisahkan satu
faktor/organisme di alam tanpa mengganggu komponen ekosistem
lain.
2.6. Karakteristik Iklim dan Vegetasi
Karakteristik umum iklim tropis adalah memiliki temperatur yang
tinggi, temperatur dan kelembaban rata-rata harian relatif konstan, dan
range rata-rata temperatur bulanan adalah sekitar 1-3C. Kelembaban dan
curah hujan tinggi hampir sepanjang tahun. Relative humidity berkisar
sekitar 90 %. Kondisi angin tergantung pada jarak dari laut dan bisa
bervariasi sepanjang tahun. Langit hampir setiap saat berawan
(Givoni,1998).
Karakteristik vegetasi (komunitas dalam tumbuhan) antara lain :
-
EKOLOGI TUMBUHAN
- Parameter komunitas yang bersifat kuantitatif, seperti kekayaan spesies,
keanekaragaman spesies, dan kelimpahan.
- Parameter komunitas yang bersifat kualitatif, seperti tingkatan trofik,
bentuk dan karakter hidup.
- Keanekaragaman ada tiga macam, yaitu kelimpahan relative, struktur
trofik, dan bentuk dan karakter hidup.
2.7. Pengelompokkan Tanah Berdasarkan Aspek Ekologi
Tanah zonal, yakni tanah dengan faktor pembentuk tanah berupa
iklim dan vegetasi.
Tanah intrazonal, yakni tanah dengan faktor pmbentuk tanah berupa
faktor lokal terutama bahan induk dan relief.
Tanah azonal, yakni tanah yang belum mennjukkan perkembangan
profil dan dianggap sebagai awal proses pembentukan tanah.
2.8. Pengaruh Faktor Fisiografis Terhadap Distribusi Tumbuhan
Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup
adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Suhu udara akan mengalami
penurunan sekitar 0,5oC 0,6oC setiap wilayah naik 100 meter dari
permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh terhadap
pola persebaran jenis tumbuhan, sebab organisme memiliki keterbatasan
daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, jenis
tumbuhan yang hidup di wilayah pantai akan berbeda dengan yang hidup
pada wilayah dataran tinggi atau pegunungan.
2.9. Pengaruh Biotis Terhadap Vegetasi
Faktor biotik merupakan factor lingkungan dari ekosistem tersebut
berupa komponen makhluk hidup yang meliputi manusia, hewan ataupun
tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya
dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah sehingga
berdampak terhadap kehidupan komunitas tumbuhan (vegetasi), misalnya
daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan
-
EKOLOGI TUMBUHAN
dengan melakukan penebangan, reboisasi,atau pemupukan. Selain itu faktor
hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora.
Contohnya: serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai
membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-
tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur
memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan
(vegetasi) dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.