Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

13
MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN KOMUNITAS TUMBUHAN Disusun oleh : Irma Pebriyani Risa Ukhti Muslima Sandya Puspa Kartilla JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

Page 1: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

KOMUNITAS TUMBUHAN

Disusun oleh :

Irma Pebriyani

Risa Ukhti Muslima

Sandya Puspa Kartilla

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

KOMUNITAS TUMBUHAN

Konsep komunitas dan sifatnya

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan

daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas

memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan

populasi (Wolf, 1990).

Berdasarkan pandangan individualistik, komunitas tumbuhan terdiri dari kelompok

tumbuhan yang masing-masing mempertahankan individualitasnya. Namun adanya

individualitas tumbuhan bukan berarti menghambat adanya hubungan tertentu diantara

tumbuhan dalam komunitas (Rahardjanto.2001).

Konsep komunitas tumbuhan penting dalam penelitian ekologi, karena apa yang

terjadi dalam suatu komunitas akan mempengaruhi makhluk hidup lainnya dalam komunitas

tersebut. Misalnya dalam pemberantasan gulma di perkebunan yang menjadi saingannya bagi

tanaman budidaya.

Komunitas biotik adalah kumpulan populasi-populasi apa saja yang hidup dalam

daerah atau habitat fisik yan telah ditentukan hal tersebut ditentukan hal tersebut merupakan

satuan yang diorganisir sedemikian bahwa dia mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap

komponen-komponen individu dan fungsi-fungsi sebagai suatu unit melalui transformasi

metabolic yang bergandengan (Syamsurizal,2000).

Ada tujuh faktor yang mempengaruhi keanekaragaman spesies, yaitu :

1. Heterogenitas habitat

2. Kompetisis

3. Ekologi lingkungan

4. Predasi

Page 3: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

5. Stabilitas lingkungan

6. Habitat yang produktif

7. Waktu

Struktur Komunitas

Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau

komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang

dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari

semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu habitat. Hasil analisis komunitas tumbuhan

diajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya. Struktur

suatu komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh jumlah

individu dari setiap spesies organisme. Hal yang demikian itu menyebabkan kelimpahan

relatif suatu spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu komunitas, bahkan dapat memberikan

pengaruh pada keseimbangan sistem dan akhirnya berpengaruh pada stabilitas komunitas itu

sendiri (Heddy, dkk., 1986).

Struktur komunitas tumbuhan memiliki sifat kualitatif dan kuantitatif.

1) Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas

menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.

2) Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran

merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu

habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit

contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan

Sifat komunitas:

Fisiognomi 

Komposisi spesies 

Susunan ruang

Kekayaan spesies 

Agihan individu antar spesies 

Diversitas spesies 

Daur dan pola alokasi

A. Fisiognomi 

Page 4: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

Fisiognomi adalah kenampakan eksternal vegetasi, struktur vertikal(arsitektur atau

struktur biomas), dan bentuk pertumbuhan (growth form) taksa dominan. Fisiognomi

merupakan sifat yang muncul pada komunitas. Struktur vertikal mengacu pada tinggi dan

penutupan kanopi tiap lapisan dalam komunitas. Penutupan kanopi dinyatakan sebagai

persentase tanah yang ditutupi oleh kanopi bila kanopi diproyeksikan kebawah.

Penutupan dapat juga dinyatakan sebagai leaf area index (LAI). 

B. Komposisi spesies 

Komposisi spesies suatu komunitas juga sangat penting, karena komunitas

ditentukan atas dasar floristik. Kelimpahan(abundance), arti penting (importance),

atau dominasi tiap spesies dapat dinyatakan secara numerical, sehingga komunitas

dapat dibandingkan atas dasar kesamaan dan perbedaan spesies.

C. Susunan ruang

Susunan ruang spesies adalah sifat lain komunitas. Individu dalam suatu

spesies dapat tertagih(distribute) secara acak atau mengelompok/clumped (interaksi

positif atau netral ), atau terlalu memancar/overdispered(interaksi negatif). Arti

penting interaksi spesies dan interdependensi terhadap komunitas memperkirakan

bahwa komunitas stabil, memperlihatkan lebih banyak terjadinya interaksi spesies

pada komunitas transient/sementara. Pemberian nama komunitas berdasarkan pada

fisiognomi, life form, tumpang  tindih niche, adalah berguna karena kemungkinana

perbandingan stand yang terpisah jauh yang mempunyai persamaan floristik atau

tidak.

 

D. Kekayaan spesies 

Kekayaan spesies adalah jumlah spesies dalam area pada suatu komunitas, tiap

spesies nampaknya tidak mempunyai jumlah individu sama.

E. Agihan individu antar spesies disebut kemerataan atau ekuibilitas spesies.

Kemerataan menjadi maksimum jika semua spesies mempunyai jumlah

individu yang sama.

F. Diversitas spesies

Page 5: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

Merupakan gabungan kekayaan dan kemerataan. Diversitas spesies adalah

kekayaan spesies yang di bobotkan leh kemerataan spesies, dan terdapat rumus untuk

menyatakan bilangan indeks tunggal. Secara biologis, diversitas adalah heterogenitas

populasi suatu omunitas.

Macam Interaksi

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara

komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen

ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.

1. Interaksi antar organisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain.

Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain

jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. 

Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam

komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme

dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam

habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan

kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.

b. Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan

ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya,

predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa

dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.

Page 6: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

c. Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, satu

organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari

hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Kita

mengklasifikasikan pemangsaan dan parasitisme bersama-sama di sini karena

keduanya merupakan interaksi +/- dalam komunitas. Dalam parasitisme, satu

organisme mendapatkan makanannya dari organism lain, inangnya, yang

tersakiti atau paling tidak kehilangan sebagian energy atau materi dalam

proses tersebut.Contoh : benalu dengan pohon inang. (Campbell.2004)

d. Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang

berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber

makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan.

Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang

saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang

hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

Page 7: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

2. Interaksi Antarpopulasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara

langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi

adalah sebagai berikut.

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu

menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di

sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini

menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal

sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang

dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat

kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang

diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di

padang rumput.

3. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama

dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.

Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,

belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,

zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah

terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan

peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.

Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan

organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita

amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda

misalnya laut dan darat. 

4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.

Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran

energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur

atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. 

Page 8: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat

mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya

keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini

tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem

untuk mencapai keseimbangan baru. (Syamsurizal.2000)

Page 9: Makalah Ekologi Tumbuhan Kelompok 11

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga

Eugene. P, Odum. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press

Heddy, S., S.B Soemitro, dan S. Soekartomo. 1986. Pengantar Ekologi.

Jakarta : Rajawali

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta : Bumi Aksara

Odum, Eugene P.1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta : UGM Press.

Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Malang : UNM Press

Setiadi, Y. 1983. Pengertian Dasar Tentang Konsep Ekosistem. Bogor :

Fakultas kehutanan IPB

Soemarwoto, O. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Jakarta : Djambanan

Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung : ITB

Syamsurizal. 1999. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Padang: UNP press

Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta : UGM press

http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/deskripsi-dan-analisis-vegetasi-floristika-

dan-non-floristika