Eko Nomi
-
Upload
josa-anggi-pratama -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Eko Nomi
II
KUALIFIKASI JABATAN
A. Nama Pekerjaan
Customer Service Officer
B. Deskripsi Pekerjaan
Customer service officer bertugas memastikan efektivitas dan
efisiensi seluruh pelayan nasabah berjalan dengan baik sesuai dengan
standart operasional perusahaan dalam rangka menciptakan pelayanan
yang baik kepada setiap nasabah. Selain itu customer service officer
juga bertugas menyiapkan bahan peralatan yang akan dibutuhkan
dalam melaksanakan tugasnya, menjamin tingkat pelayanan yang
prima kepada semua nasabah, memastika seluruh komplain dari
nasabah dapat diselesaikan dengan baik.
Customer service officer juga bertugas untuk memastikan
efektivitas dan efisiensi pelayanan nasabah berjalan baik dan benar
sesuai peraturan perbankan, memastikan bahwa semua petugas
memahami produk dan jasa bank serta prosedurnya dengan baik agar
bisa memberikan layanan yang baik bagi nasabah, serta
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
betuk tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
C. Persyaratan Pekerjaan
1. Persyaratan Umum
a. Pendidikan : Minimal SMK jurusan perbankan/ S1 ekonomi
Pendidikan yang diperlukan untuk menjadi seorang
customer service officer yaitu minimal telah menempuh pendidikan
SMK perbankan/ S1 ekonomi. SMK perbankan/ S1 ekonomi
diperlukan karena customer service officer memiliki kemampuan
memahami pengetahuan dasar mengenai administrasi perbankan,
dan teknik pelayanan ke nasabah-nasabah.
b. Usia : 20-30 tahun
Seorang customer service officer sebaiknya berusia antara
20-30 tahun. Usia tersebut adalah usia produktif dan pada usia
tersebut adalah usia dimana seseorang di dalam usia prima, dan
dalam usia kematangan yang baik. Di dalam usia tersebut
seseorang dapat dikatakan mampu untuk mengontrol emosi dan
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkannya di dalam berbagai
situasi.
c. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
Baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi seorang
customer service officer, tidak menjadi masalah jika seorang
customer service officer memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
d. Fisik : ramah dan berpenampilan menarik
Seorang customer service officer diharapkan memiliki
kondisi fisik yang normal agar dapat melakukan pekerjaannya
dengan optimal, serta dituntut untuk berpenampilan menarik ,
bersih dan rapi untuk menumbuhkan persepsi yang positif bagi
nasabah. Hal tersebut dibutuhkan karena customer service officer
harus menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah dan akan
bertemu dengan banyak orang sehingga harus memberikan
kenyamanan bagi nasabah tersebut.
e. Keahlian
1) Menguasai Microsoft office
Seorang customer service officer diharuskan mampu
unuk menguasai Microsoft Office karena hal tersebut
digunakan untuk membuat hasil laporan penelitian dan
menyejikan data. Dengan demikian Microsoft Office
merupakan basic skill yang harus dimiliki untuk menjadi
seorang customer service officer dalam menunjang
pekerjaannya.
2) TOEFL minimal 450
Seorang customer servive officer harus memiliki
kemampuan berbahasa asing dengan baik, karena akan menjadi
penunjang pekerjaan yang akan dihadapi jika bertemu atau
melayani para nasabah asing.
2. Persyaratan Khusus
a. Kemampuan Umum : kategori rata-rata
Seorang customer service officer harus mempunyai kecerdasan
intelegensi dengan kategori rata-rata karena dituntut mampu untuk
memecahkan berbagai masalah di dalam perusahaan, terutama pada
suatu hal baru ketika menangani nasabah.
b. Kemampuan Khusus
1. Comprehension : kategori rata-rata atas
Comprehension atau kemampuan pemahaman adalah
kemampuan mengetahui norma dalam situasi praktis & kemampuan
mengambil keputusan. Sehingga kecerdasan sosial dalam hal ini
seorang customer service officer harus berada pada kategori rata-rata
atas karena customer service officer dituntut untuk memecahkan
berbagai permasalahan dan mengambil suatu keputusan dalam waktu
singkat.
2. Information : kategori rata-rata atas
Informatian adalah kemampuan mengukur pengetahuan umum,
kewaspadaan, minat, daya ingat, perhatian pada lingkungan,
kematangan sosial. Dalam hal ini customer service officer harus
memiliki pengetahuan yang luas, sehingga seorang customer service
officer dituntut untuk memiliki kategori rata-rata atas pada
kemampuan informasi.
3. Analogi Verbal : kategori tinggi
Mengukur pengetahuan umum, analogi verbal, logika &
pengertian bahasa, daya abstraksi. Hal tersebut memudahkan
pemahaman masalah antara customer service officer terhadap
nasabahnya, sehingga customer service officer dituntut untuk memiliki
pemahaman bahasa dan komunikasi yang tinggi agar dapat menarik
para calon nasabah agar mau bekerja sama dengan baik.
4. Logika : kategori rata-rata atas
Mengukur cara berpikir logis, kemampuan adaptasi &
menempatkan hal-hal rasional. Seorang customer service officer harus
cukup memiliki kemampuan berpikir yang logis, menempatkan hal-
hal yang rasional serta kemampuan adaptasi dengan kategori rata-rata
atas agar dapat memahami berbagai macam keadaan dan
permasalahan disekitar.
5. Aritmatika : kategori rata-rata
Aritmatikan adalah tes untuk menilai kemampuan berhitung,
penalaran angka dan ketelitian. Seorang customer service officer harus
memiliki kemampuan berhitung, penalaran angka, dan ketelitian yang
cukup baik karena kemampuan tersebut dapat digunakan untuk
menyusun data-data perusahann dan para nasabah agar tidak hilang.
6. Deret : kategori rata-rata atas
Kemampuan berhitung, logika berpikir, non verbal, matematis,
daya abstrasi & ketelitian. Seorang ahli customer service officer
diharapkan memiliki kemampuan deret diatas rata-rata, karena
seorang customer service officer dituntut untuk berpikir logis serta
dibutuhkan ketelitian dalam pemecahan masalah ketika terdapat
komplain dari nasabah.
7. Sinonim : kategori rata-rata
Kemampuan berpikir analogis dan berpikir kritis. Di dalam hal
ini, seorang customer service officer dituntut untuk memiliki kategori
rata-rata, karena seorang customer service officer akan berhadapan
dengan berbagai macam masalah dan dituntut untuk berpikir dari
berbagai sudut pandang agar bisa memberikan penjelasan dengan baik
kepada para nasabah yang bermasalah.
8. Differences : kategori rata-rata
Seorang customer service officer harus memiliki diskriminasi
generalisasi berpikir dengan kategori rata-rata. Hal ini dibutuhkan
agar seorang customer service officer mampu membedakan setiap
masalah yang ada, sehingga mengetahui berbagai jenis penyelesaian
masalah.
9. Completion : kategori rata-rata
Persepsi merupakan suatu kemampuan menyusun, mengenali
dan menafsirkan suatu informasi. Seorang customer service officer
dituntut memiliki persepsi yang baik, akan tetapi dalam persepsi ruang
dan persepsi sintetis, seorang customer service officer hanya dituntut
memiliki kemampuan rata-rata karena customer service officer
diharapkan mampu memahami dan menafsirkan suatu informasi
sebagai jalan untuk memecahkan masalah.
10. Perception : kategori rata-rata bawah
Seorang customer service officer harus memiliki kemampuan
persepsi di atas rata-rata dan dituntut memiliki ketepatan persepsi
yang baik agar dapat menyusun dan menafsirkan informasi secara
tepat serta mampu mengkritisi suatu masalah dan melihat masalah
tidak hanya dari persepsi diri sendiri namun juga persepsi dari orang
lain.
c. Sikap Kerja
1. Panker (Kecepatan Kerja) : kategori rata-rata
Dalam hal ini customer service officer sebaiknya memiliki
kecepatan kerja dengan kategori rata-rata karena dituntut untuk
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan deadline yang telah
ditentukan.
2. Tianker (Ketelitian Kerja) : kategori rata-rata atas
Customer service officer sebaiknya memiliki kemampuan
ketelitian kerja dengan kategori rata-rata atas karena sangat
dibutuhkan pada saat pengambilan dan pengumpulan data agar
interpretasi yang diberikan kepada nasabah valid.
3. Hanker (Ketahanan Kerja) : kategori rata-rata atas
Customer service officer sebaiknya memiliki kemampuan
ketahanan kerja dengan kategori rata-rata atas karena akan sangat
dibutuhkan untuk menangani berbagai permasalahan.
4. Janker (Keajegan Kerja) : kategori rata-rata atas
Customer service officer dituntut untuk bersikap
profesional dimanapun kapanpun, dan bagimanapun keadaannya,
oleh karena itu customer service officer sebaiknya memiliki
tingkat keajegan kerja dengan kategori rata- rata atas.
d. Kepribadian
1) Ketaatan
a) F. Dukungan dari atasan (F) : kategori rata-rata
Customer service officer memiliki kepribadian dalam
kebutuhan yang berhubungan dengan otoritas, kesesuaian
dengan petunjuk dan saran dalam struktur sehingga ahli
psikologi sebaiknya memiliki kategori rata-rata dalam hal
tersebut.
b) W. Kebutuhan taat pada aturan : kategori rata-rata atas
Customer service officer sebaiknya memiliki kategori
rata-rata atas dalam hal ini, karena dibutuhkan individu yang
taat pada peraturan.
2) Arah Kerja :
a) N. Menyelesaikan tugas secara pribadi : kategori rata-rata
Customer service officer dituntut untuk dapat
menyelesaikan tugas secara pribadi hingga selesai sehingga
sebaiknya seorang customer service officer memiliki kategori
rata-rata dalam hal tersebut.
b) A. Hasrat berprestasi : kategori rata-rata bawah
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kategori minimal rata-rata bawah untuk mencapai derajat
keyakinan dan komitmen untuk mendapatkan hasil dan
tujuannya dalam bekerja.
c) G. Peranan sebagai pekerja keras : kategori rata-rata atas
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kategori rata-rata atas dalam peranan sebagai pekerja keras,
karena bekerja secara intensif sangat dibutuhkan oleh seorang
customer service officer.
3) Kepemimpinan
a) I. Mudah dalam membuat keputusan : kategori rata-rata
Seorang customer service officer seharusnya memiliki
kemampuan mengambil keputusan, menerima tanggung jawab
dan konsekuensi dengan kategori rata-rata.
b) L. Peranan sebagai pemimpin : kategori rata-rata
Seorang customer service officer seharusnya memiliki
keyakinan diri dalam posisi pemimpin dengan kategori rata-
rata.
c) P. Mengendalikan orang lain : kategori rata-rata.
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kategori minimal rata-rata dalam hal mengendalikan orang
lain.
4) Aktivitas
a) V. Tipe orang yang bersemangat : kategori rata-rata
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
tingkat energi fisik dan semangat bekerja dengan kategori rata-
rata.
b) T. Tipe selalu sibuk : kategori rata-rata
Seorang ahli psikologi sebaiknya memiliki kategori
rata-rata dalam hal ini, karena ahli psikologi dituntut harus
memiliki kecepatan, kesigapan dan kepekaan dalam hal
urgensi.
5) Pergaulan
a) S. Pergaulan luas : kategori rata-rata
Seorang customer service officer sebaiknya dapat
menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang secara
hangat dan menyenangkan untuk menunjang pekerjaan
dengan kategori rata-rata.
b) O. Kebutuhan mendekati dan menyayangi : kategori rata-rata
atas.
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kebutuhan akan keakraban, kehangatan, penerimaan terhadap
orang lain dengan kategori rata-rata karena seorang customer
service officer memerlukan hal tersebut untuk menjalin
rapport dengan klien
c) X. Untuk mendapat perhatian : kategori rata-rata atas
Seorang customer service officer mempunyai keinginan
untuk dikenali dan untuk mencari perhatian yang dilakukan
secara nyata atau terbuka dengan kategori rata-rata atas.
d) B. Kebutuhan betah terhadap kelompok : kategori rata-rata
6) Gaya Kerja
a) R. Tipe teoritikal : kategori rata-rata
Seorang customer service officer sebaiknyaa memiliki
kategori rata-rata dalam hal ini karena dibutuhkan analisis
konseptual serta kemampuan menangani pandangan yang
abstrak.
b) D. Suka pekerjaan terperinci : kategori rata-rata
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kategori rata-rata dalam hal ini karena dibutuhkan kesigapan
serta pertimbangan terhadap pekerjaannya.
c) C. Tipe Pengatur : kategori rata-rata bawah
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
minimal katergori rata-rata bawah dalam hal ini, karena
dibutuhkan seorang yang dapat menaati peraturan.
7) Sifat
a) E. Pengendalian emosi : kategori rata-rata atas
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kategori rata-rata atas dalam mengendalikan emosi karena
sangat dibutuhkan ketika mengahadapi nasabah.
b) K. Agresi: kategori rata-rata
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kategori minimal rata-rata dalam hal agresi karena
dibutuhkanseorang ahli psikologi yang memiliki sifat agresi.
c) Z. Hasrat untuk berubah : kategori rata-rata bawah
Seorang customer service officer sebaiknya memiliki
kategori minimal rata-rata bawah dalam hal ini, karena
dibutuhkan seorang customer service officer yang memiliki
hasrat untuk berubah.
c) Minat
Seorang ahli psikologi disarankan mempunyai minat terhadap dua hal,
yaitu :
1) Social Service
Seorang customer service officer disarankan memiliki minat
terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan terhadap
kepentingan masyarakat, kesejahteraan umum, membimbing,
menasehati dan melayani, karena seorang customer service officer
banyak bekerja dalam ranah sosial yang berhubungan dengan
kemanusiaan.
2) Membangun komunikasi interpersonal
Customer service officer akan selalu berhubungan dengan
para konsumen atau para calon nasabah, dan seorang customer
service officer juga dituntut untuk menarik pelanggan sebanyak
mungkin agar bersedia menjadi nasabah di suatu bank tersebut.
Dengan adanya hal ini, minat untuk membangun komunikasi
interpersonal sangat berguna bagi para customer service officer.
D. Alat Tes yang Digunakan
1. Kemampuan umum : CFIT (Culture Fair Intelegence Test)
CFIT adalah salah satu tes yang digunakan untuk mengukur
tingkat intelegensi. Dalam alat tes ini berisi 4 sub tes yang berisi
gambar-gambar dengan karakteristik tertentu. Subtes pertama
(Sistematika berpikir), yaitu kemampuan berpikir runtut untuk
memahami rangkaian permasalahan yang berkesinambungan. Tes ini
dikerjakan dalam waktu 3 menit dengan jumlah 13 soal. Subtes kedua
(ketajaman diferensiasi), yaitu emampuan mengamati hal-hal detil
secara tajam dan berpikir kritis untuk mengidentifikasi permasalahan.
Tes ini dikerjakan dalam waktu 4 menit dengan jumlah 14 soal.
Selanjutnya subtes 3 (Asosiasi), yaitu kemampuan analisa untuk
menghubungkan dua atau lebih permasalahan yang serupa. Tes ini
dikerjakan dalam waktu 3 menit dengan jumlah 13 soal. Selanjutnya
yaitu subtes 4 (pemahaman konsep) yaitu kemampuan memahami
prinsip untuk diterapkan ke dalam situasi yang berbeda. Tes ini
dilakukan dalam waktu 2,5 menit dengan jumlah 10 soal.
2. Kemampuan Khusus : TKD (Tes kemampuan diferensial)
TKD (tes kemampuan deferensial) adalah tes bakat yang
mengukur bermacam-macam kemampuan, seperti pemahaman,
penalaran, kemampuan angka, ruang bidang, mekanik, kecepatan
persepsi, dll. Di dalam tes ini berisi 10 sub tes yaitu tes pengertian
umum yang dikerjakan dalam waktu 10 menit, dengan jumlah 10 soal,
menyelesaikan kalimat dalam waktu 7 menit dengan jumlah 40 soal,
analogi verbal dikerjakan dalam waktu 5 menit dengan jumlah 40
soal, pernyataan-pernyataan dikerjakan dalam waktu 3 menit dan
dengan jumlah 20 soal, tes hitungan dikerjakan dalam waktu 7 menit
dengan jumlah 20 soal, deret angka dikerjakan dalam waktu 10 menit
dengan jumlah 30 soal, melengkapi kalimat dalam waktu 6 menit
dengan jumlah 20 soal, tes mencari ketidaksamaan dikerjakan dalam
waktu 6 menit dengan jumlah 20 soal, menyusun potongan-potongan
gambar dikerjakan dalam waktu 6 menit dengan jumlah 20 soal,
membedakan antara dua gambar dikerjakan 7 menit dengan jumlah 80
soal.
3. Tes Kepribadian : PAPIKOSTIK
PAPIKOSTIK merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui
kepribadian seseorang dilihat dari sejumlah aspek seperti,
kepemimpinan, arah kerja, relasi sosial¸ gaya bekerja, sifat
temperamen, dll. Sifatnya ipsative, mengukur dan mebandingkan
atribut dalam diri individu. PAPI-I terdiri dari 90 items: 180
pernyataan dipasangkan dalam format forced choice. 45 dual
statement aitem digunakan untuk menilai roles and 45 dual statement
items digunakan untuk menilai needs. Masing-masing skala PAPI
diukur oleh 180/20 = 9 pernyataan. Tes ini tidak ada batasan waktu,
tapi biasanya dapat diselesaikan 25-35 menit. Skor biasanya dihitung
pada 20 skala, 10 skala peran dan 10 skala kebutuhan.
4. Sikap Kerja : TES KRAEPELIN
Tes Krapelin adalah tes yang digunakan untuk mengukur sikap
terhadap ketahanan, tekanan, ketelitian, konsistensi dan kecepatan
waktu dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Instruksi yang diberikan
adalah setiap deret diberi waktu 15 detik dan setiap 15 detik ada aba-
aba untuk segera pindah mengerjakan deret yang berikutnya, sampai
50 kali pindah deret. Tes berwujud angka-angka sederhana 1 – 9,
terdiri dari 50 deret/lajur, dan 27 baris.
5. Tes Minat : RMIB (The Rorhwell Miller Interest Blank Test)
RMIB (The Rorhwell Miller Interest Blank Test) tes ini adalah
tes yang digunakan untuk mengukur interest seseorang berdasarkan
sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. Tes interest Rothwell-miller
merupakan suatu formulir yang berisikan suatu daftar pekerjaan yang
disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf dari A sampai I dan
dibedakan antara pria dan wanita. Masing-masing kelompok pekerjaan
tertentu dengan alasan bahwa banyak pekerjaan yang dapat
digolongkan menjadi satu jenis kategori.