ekasari-modifikasi-prilaku

17
MODIFIKASI PERILAKU ANAK YANG RENDAH DIRI Tugas Kelompok Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Modifikasi Perilaku Oleh Kelompok : 4 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TAHUN 2010 ( i )

Transcript of ekasari-modifikasi-prilaku

MODIFIKASI PERILAKU ANAK YANG RENDAH DIRI

Tugas Kelompok Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Modifikasi Perilaku

Oleh Kelompok : 4

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TAHUN 2010(i)

HALAMAN PENGESAHAN

MODIFIKASI PRILAKUOleh Kelompok : 4

NO1 2 3 4 5

NAMAFATHURRAZI AGUNG MARINIR SUHARTINI WAKINEM YUDI HARTONO

NPM08 020 080. P 08 020 008. P 08 020 045. P 08 020 053. P 08 020 257.

PRODIBK BK BK BK BK

TTD

Pringsewu,.Mei 2010 Dosen Pengampu Ketua Kelompok

Eka Sari Setianingsih, S.Pd

Fathurrazi NPM: 08 020 080.P

( ii )

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun

dan menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya, walaupun tidak sedikit mendapatkan rintangan dan hambatan.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada : 1. Ibu Dr.Tri Yuni Hendrowati,M.Pd sebagai Ketua STKIP Muhammadiyah Pringsewu 2. Ibu Eka Sari Setianingsih,S.Pd sebagai Dosen Pengampu 3. Rekan - rekan kelas 08 A Prodi BK 4. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga dan saran yang penulis sangat mengharapkan kritik dari para pembaca laporan

sifatnya

membangun

khususnya dari Dosen pengampu selanjutnya.

untuk pembuatan

Demikian, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua. Amiin

Pringsewu, 10 Mei 201 Penulis

Kelompok : 4

( iii )

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar isi BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang.. B. Tujuan. C. Masalahnya.. BAB II Landasan Teori Dan Pembahasan. A. Landasan Teori. 1. Pengertian Modifikasi Perilaku. 2. Penerapan modifikasi perilaku. 3. Asesmen Perilaku.. B. Pembahasan. BAB III Penutup A. Simpulan B. Saran.. i ii iii iv 1 1 1 2 2 4 4 5 6 8 8 11 11

( iv )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mana kita ketahui bahwa manusia dilahirkan dengan segenap potensi dan seperangkat kemampuan dari Tuhan untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan merek. Perilaku

merupakan salah satu perantara manusia untuk mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Perilaku dalam psikologi, dipandang sebagai sesuatu yang dapat diubah dan dapat dipelajari. Kelompok behaviorisme menyatakan bahwa perilaku yang dipelajari ( learned ) dapat pula dihilangkan ( unlearned ). Oleh karena itu kami kelompok 4 mencoba untuk mengadakan penelitian tentan perilaku yang yang bermasalah dimasyarakat,

dalam hal ini kami mengambil sample siswa kelas VIII.A SMP Negeri 1 Airnaningan tahun pelajaran 2009/2010.

B. Tujuan Adapun tujuan yang yang ingin di capai dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui seluk beluk tentang perubahan tingkah laku 2. Untuk Mengetahui beberapa pendekatan metode perubahan tingkah laku 3. Agar mampu menangi kasus perilku bermasalah

1

C. Masalahnya 1. Identitas siswa. 1. Nama 2. Jenis Kelamin 3. Jarak tempuh ke sekolah 4. Anak ke 5. Jumlah saudara 6. Agama 7. Nama Orang Tua 8. Pekerjaan 9. Nama Ibu 10.Pekerjaan 11.Alamat : INDAH ( nama samaran ) : Perempuan : 3 Km :1 :2 : Islam : Badaruddin ( nama samaran ) : Tani : Romlah ( nama samaran ) : Tani : Air Kubang, Kecamatan Airnaningan, Tanggamus

2. Kasusnya Indah duduk dikelas VIII.A SMP Negeri 1 Airnaningan. Dirumah Indah tinggal bersama satu kakak laki-laki yang lain bapak-lain ibu dan satu adik perempuan yang se bapak lain ibu, dan tentunya bapak dan ibu tiri Nya. Ibu kandung Nya yang asli sudah di panggil Allah SWT. Waktu aku masih kecil Dirumah Indah sering bertengkar dengan kakak laki-laki Nya dan Dia memang kurang menyukai kakak laki-laki Nya itu karena tingkahnya kayak boss di rumah hal ini disebabkan oleh perlakuan ibu nya yang selalu memanjakannya. Begitu juga dengan ibu tiri Nya itu sikapnya memang pilih kasih terhadap-hadap anak-anaknya,2

Indah selalu disuruh kerja terus kalau berada dirumah sehingga sering terlambat masuk sekolah. Tetapi anehnya Bapak Nya itu terlihat takut dengan ibu Nya itu, Indah sendiri tidak tau penyebabnya, terkadang Ia ingin pergi dari keluarga nya itu. Tapi akhirnya Ia putuskan untuk bertahan dalam keluarga Nya dengan segala resiko yang Dia alami, mudah-mudahan nanti dia dapat keluarga dari keluarga Nya dengan cara yang normal atau saat tamat SMP nanti Dia akan kerja keluar negeri saja. Cita-cita Nya memang ada yaitu menjadi guru, tapi sepertinya cita-cita tinggal cita-cita. Tingkat ekonomi keluarga Nya tergolong kurang sehingga Dia

sering kesulitan untuk memenuhi alat-alat pelajaran saya. Prestasi belajr Nya memang kurang, terutama dalam mata

pelajaran ilmu social. Terhadap guru, Dia sangat pemalu, segan dan bahkan cenderung takut, sehingga tampak canggung.

Demikianjuga hubungan dengan teman-teman Dia selalu merasa rendah diri. Sehingga dalam keseharian di sekolah Dia tampak murung dan menyendiri, tidak seceria teman-temannya yang lain.

3

BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori 1. Pengertian Modifikasi Perilaku Modifikasi Perilaku (Behavior Modification) adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia. Belajar adalah suatu proses yang mana perubahanperubahan yang bersifat relatif permanen terjadi dalam potensi perilaku sebagai suatu akibat pengalaman. Gangguan perilaku terjadi karena pengalaman yang salah (faulty learning). Misalnya belajar dengan benar tentang contoh perilaku yang tidak baik atau belajar dengan salah contoh perilaku yang baik. Pandangan behaviorist : v Klasik Modifikasi perilaku sebagai penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan

frekuensi perilaku tertentu atau mengontrol lingkungan perilaku tersebut. Jika teknik kondisioning diterapkan secara ketat, dengan stimulus, respon dan akibat konsekuensi diharapkan terbentuk perilaku lahiriah yang diharapkan. v Operant Modifikasi perilaku akan terbentuk ketika penguat atau pengukuh diberikan berupa reward atau punishment.4

v Behavior Analist Modifikasi perilaku merupakan penerapan dari psikologi eksperimen seperti dalam laboratorium. Proses, emosi, problema, prosedur, semua diukur. Pengubahan perilaku dilaksanakan dengan

rancangan eksperimen dibuat dengan cermat. Perilaku dihitung secara cacah untuk mendaparkan data dasar. Variabel bebas dimanipulasi, metode statistik digunakan untuk melihat perubahan perilaku, pengulangan jika perlu dilakukan hingga terjadi perubahan perilaku secara jelas. Pendapat Lain Eysenck : Modifikasi Perilaku adalah upaya mengubah perilaku dan emosi manusia dengan cara yang menguntungkan berdasarkan teori yang modern dalam prinsip psikologi belajar. Wolpe : Penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah teruji secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak adaptif, dengan melemahkan atau menghilangkannya dan perilaku adaptif ditimbulkan atau dikukuhkan 2. Penerapan Modifikasi PerilakuPemberian bantuan intervensi untuk perubahan atau pengembangan yang menguntungkan bagi subjek dan lingkungannya. Modifikasi perilaku juga dapat digunakan sebagai proses untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku yang adaptif. Modifikasi perilaku dianggap sebagai human engineering dalam hal ini. Seperti dalam terapi perilaku untuk menyelesaikan masalah pribadi sosial, bidang

5

pendidikan seperti pengelolaan kelas, penyusunan kurikulum dan disain pembelajaran terprogram.

Aplikasi dari prinsip-prinsip belajar untuk penanggulangan perilaku maladaptif misalnya desensitisasi sistematis berdasarkan teori

pengkondisian klasik Pavlov (classical conditioning), modeling dibangun berdasarkan teori Bandura (observational learning) ataupun dengan pembiasaan operant seperti ancangan dari Skinner. Hingga pemutakhiran modifikasi perilaku sebagai upaya yang menggunakan metodologi klinis empiris yang bersifat terbuka terhadap metode baru dan berbeda dari pada menempatkan pada tradisi yang tunggal, mendasarkan pada keyakinan dan evaluasi ilmiah untuk validasi hipotesis klinis dan komitmen melatihkan keterampilan kepada klien dalam teknik-teknik yang klien perlukan untuk mengendalikan kehidupannya lebih adaptif. 3. Asesmen Perilaku Behavioral assesment lebih banyak dilakukan dengan teknik non testing (observasi dan wawancara) dari pada teknik testing. Yang ini diperoleh adalah gambaran pola perilaku kehidupan nyata subjek dan akibat dari keadaan lingkungan terhadap pola-pola perilaku tersebut. Perilaku adalah variabel yang measurable (yang (dapat sedang diukur), terjadi/

observable

(dapat

diamati),

factual

berlangsung saat itu), spesific (tergambar secara jelas dalam bentuk perilaku tertentu). Observasi sistemik dapat dilakukan di

laboratorium, klinik, kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan untuk mendapatkan informasi psikofisiologis dan kognitifperilaku, klarifikasi konsistensi atara informasi verbal dan non6

verbal, menggali tentang perasaan, motivasi yang berhubungan dengan hal yang melahirkan perilaku. Misalnya fobia tempat tinggi, diukur secara objektif pada ketinggian berapa rasa takut dan cemas terjadi. Dalam masalah klien yang memiliki rasa cemas misalnya saat klien harus melakukan diskusi. Penelusuran in vitro dilakukan jika suatu siang klien harus mengikuti diskusi, diperhatikan perilakunya, diukur sejak kapan mulai muncul cemas meski ringan, sampai berlanjut kapan rasa cemas itu menimbulkan pikiran untuk tidak datang ke tempat diskusi, apa ada reaksi penyerta seperti buang air kecil, telapak tangan berkeringat, atau perilaku eksesif lain. Penelusuran in vivo dengan jalan bagaimana reaksi subjek ketika benar-benar menghadapi situasi cemas yang sebenarnya, misalnya beberapa orang berkumpul, lalu subjek dan teman-temannya dipersilahkan berdiskusi, reaksi subjek diamati secara lengkap dan diukur dalam kategori. Metode asesmen dengan pendekatan ilmiah namun alamiah, pendekatan naturalistik, laporan diri situasi oleh subjek/ klien, pemantauan sendiri, observasi analog, observasi dan rating oleh orang lain yang signifikan. Analisis fungsi untuk mengungkap faktor-faktor yang menyumbang terjadinya perilaku, yang memelihara perilaku dan tuntutan

lingkungan terhadap klien. Apa yang diperlukan dalam analisis fungsi perubahan perilaku?

7

A (Antecedents) adalah segala hal yang mencetuskan perilaku yang dipermasalahkan. Misalnya situasi tertentu, tempat tertentu, atau selagi melakukan aktivitas tertentu. B (Behavior) adalah segala hal mengenai perilaku yang

dipermaslahkan, frekuensi intensitas dan lamanya perilaku tersebut berjalan. C (Consequence) adalah akibatakibat yang diperoleh setelah perilaku itu terjadi. Memelihara perilaku yag menjadi masalah dengan jalan memberikan penguat, berupa pujian, perhatian, perasaan lebih tenang, bebas dari tugas dan lain sebagainya. Berdasarkan kesimpulan tersebut diharapkan informasi yang relevan dapat mengarahkan kepada siapa yang perlu dikenai perlakuan (dan siapa yang perlu diikutsertakan dalam pemberian perlakuan). Perilaku mana yang merupakan sasaran perubahan lebih dahulu serta teknik, metode apa yang sesuai untuk digunakan. B. Pembahsan 1. Tinjauan dari Keluarga Nama Hubungan dengan siswa : Mujiono ( nama samaran ) : Paman ( Adik bapak ) ( nama samaran ) Umur Pekerjaan : 38 tahun : Tani

8

Alamat

: Airnaningan, kecamatan Airnaningan

Pendapat

: 1. Kurang perhatian dari bapaknya 2. Anaknya Terlalu penurut 3. Terlalu pendiam 4. Ibunya terlalu bengis 5. Terlalu banyak kerjaan di rumah 6. Saya prihatin dengan ke adaan Iin

2. Tinjauan dari Kawan Dekat Nama Kelas Alamat Pendapat : Lina Anggraeni ( nama samaran ) : VIII.A : Air Kubang, Kecamatan Airnaningan : 1. Terlalu pendian 2. Tidak mau bergaul dengan teman 3. Ter tutup ( tidak mau cerita tentang pribadinya ) 3. Hasil yang di Peroleh a. Kesimpulan b. Prognosa : : Anak yang rendah diri. : a. Anak tersebut akan diberi layanan peribadi b. Layanan bimbingan kelompok c. Game c. Tritmen : a. Anak tersebut di beri pengertian bahwa setiap Orang pasti mempu

9

nyai masalah, dan setiap masalah pasti ada jalan keluarny b.DI adakan diskusi kelompok yang membahas tentang : prilaku anak bermasalah c.Game kelompok dengan tinjauan memunculkan kerja sama dan kreatif siswa

10

III. A. Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Hasil yang diperoleh : Anak yang rendah diri. b. Prognosa : a. Anak tersebut akan diberi layanan peribadi b. Layanan bimbingan kelompok c. Game c. Tritmen : a. Anak tersebut di beri pengertian bahwa setiap Orang pasti mempu nyai masalah, dan setiap masalah pasti ada jalan keluarny b. DI adakan diskusi kelompok yang membahas tentang : prilaku anak bermasalah c. Game kelompok dengan tinjauan memunculkan kerja sama dan kreatif siswa Dalam memahami permasalahan anak, seorang guru perlu

mengenal batas-batas apakah perilaku anak masih wajar atau sudah bermasalah dan perlu bantuan. Untuk itulah guru perlu mengenal ciri atau gejala anak yang mengalami permasalahan

sehingga guru dapat membantu anak yang bermasalah. B. Saran 1. Untuk orang tua Orang tua harus mengetahui bahwa keluarga merupakan fundasi belajar anak.11

Orang tua harus mengetahui bahwa mereka dapat membantu anak belajar, oleh karenanya orang tua memberikan peluang pada anak menerima informasi dan pertanyaan anak. 2. Bagi Guru Sabar mengadapi anak yang mengalami permasalahan Peka terhadap emosi anak, walaupun ungkapan emosinya tidak terlalu kelihatan Tidak bingung atau cemas menghadapi anak bermasalah dan menghargai pendapat

12

DAFTAR PUSTAKA

Eka Sari Setianingsih, S.Pd, tahun 2010, Diktat Modifikasi Perilaku untuk kalangan sendiri: Pringsewu Http://pengantar-modifikasi-perilaku.blogspot.com