Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

12
10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 1/12 Tak peduli seberapa jauh kita akan mencari. Kita pasti akan menemukannya.. keep smile Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI " Cari Rabu, 24 September 2014 KONSEP DASAR MEDIS A. Devinisi Penyakit Kusta Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berarti kumpulan gejalagejala kulit secara umum. Penyakit kusta disebut juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen. Menurut Depkes RI (1996) diacu dalam Hutabarat (2008) penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Menurut Depkes RI (2006) diacu dalam Hutabarat (2008) penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, dan psikologis. Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusiaan seutuhnya. Masalah yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah psikososial sebagai akibat penyakitnya. Dalam keadaan ini warga masyarakat berupaya menghindari penderita. Sebagai akibat dari masalahmasalah tersebut akan mempunyai efek atau pengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara, karena masalahmasalah tersebut dapat mengakibatkan penderita kusta menjadi tuna sosial, tuna wisma, tuna karya dan ada kemungkinan mengarah untuk melakukan kejahatan atau gangguan di lingkungan masyarakat. Kusta tampil dalam dua jenis bentuk klinis utama yaitu kusta bentuk kering ( tuberkuloid ) dan kusta bentuk basa ( lpromatosa ) dan bentuk ketiga yaitu bentuk peralihan ( borederline ) ( wim de Jong et Al 2005 ) 1. Kusta bentuk kering Tidak menular, kelainan kulit berupa bercak keputihan sebesar uang logam atau lebih besar, sering timbul di pipi, punggung, paha dan lengan. Bercak tampak kering 2. Kusta bentuk basah Bentuk menular karna kumannya banyak terdapat di selaput lendir kulit dan organ tubuh lainnya, dapat berupa bercak kemerahan kecilkecil Asuhan Keperawatan Kusta Setiap peluang ada hambatannya, dan dari setiap hambatan pasti ada peluang. Semua tergantung bagaimana cara kita menyikapinya... " AWLIANT" KATA SUKSES eka dwi Puspita Ikuti 128 Lihat profil lengkapku All about AwLiant 2014 (16) September (4) Sep 24 (4) AsuhanKeperawatan Demam Thypoid Asuhan Keperawatan Kusta Asuhan Keperawatan Rabun Senja Asuhan Keperawatan ASTIGMATISMA Juni (6) Januari (6) 2013 (6) Arsip Blog KELUARGA BESAR E2 KEPERAWATAN STIKES MANDALA WALUYA KENDARI E2 KEP. D'BEST :) 1 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

description

askep kusta

Transcript of Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

Page 1: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 1/12

Tak peduli seberapa jauh kita akan mencari. Kita pasti akan menemukannya.. keep smile

Eka Awliant Puspita " STIKESMANDALA WALUYA KENDARI"

Cari

Rabu, 24 September 2014

KONSEP DASAR MEDISA. Devinisi Penyakit Kusta

Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berartikumpulan gejalagejala kulit secara umum. Penyakit kusta disebut jugaMorbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr.Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 sehingga penyakit ini disebutMorbus Hansen.

Menurut Depkes RI (1996) diacu dalam Hutabarat (2008) penyakitkusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kumankusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit danjaringan tubuh lainnya. Menurut Depkes RI (2006) diacu dalam Hutabarat(2008) penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yangmenimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksudbukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial,ekonomi, dan psikologis.

Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalammerupakan permasalahan yang sangat kompleks dan merupakanpermasalahan kemanusiaan seutuhnya. Masalah yang dihadapi padapenderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalahpsikososial sebagai akibat penyakitnya. Dalam keadaan ini wargamasyarakat berupaya menghindari penderita. Sebagai akibat darimasalahmasalah tersebut akan mempunyai efek atau pengaruh terhadapkehidupan bangsa dan negara, karena masalahmasalah tersebut dapatmengakibatkan penderita kusta menjadi tuna sosial, tuna wisma, tunakarya dan ada kemungkinan mengarah untuk melakukan kejahatan ataugangguan di lingkungan masyarakat.

Kusta tampil dalam dua jenis bentuk klinis utama yaitu kusta bentukkering ( tuberkuloid ) dan kusta bentuk basa ( lpromatosa ) dan bentukketiga yaitu bentuk peralihan ( borederline ) ( wim de Jong et Al 2005 )1. Kusta bentuk kering

Tidak menular, kelainan kulit berupa bercak keputihan sebesar uanglogam atau lebih besar, sering timbul di pipi, punggung, paha danlengan. Bercak tampak kering

2. Kusta bentuk basahBentuk menular karna kumannya banyak terdapat di selaput lendir kulitdan organ tubuh lainnya, dapat berupa bercak kemerahan kecilkecil

Asuhan Keperawatan Kusta Setiap peluang ada hambatannya, dan darisetiap hambatan pasti ada peluang. Semuatergantung bagaimana cara kitamenyikapinya... " AWLIANT"

KATA SUKSES

eka dwi Puspita Ikuti 128

Lihat profil lengkapku

All about AwLiant

2014 (16) September (4)

Sep 24 (4)AsuhanKeperawatanDemam Thypoid

Asuhan Keperawatan Kusta

Asuhan Keperawatan RabunSenja

Asuhan KeperawatanASTIGMATISMA

Juni (6)

Januari (6)

2013 (6)

Arsip Blog

KELUARGA BESAR E2 KEPERAWATANSTIKES MANDALA WALUYA KENDARI

E2 KEP. D'BEST :)

1 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

Page 2: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 2/12

tersebar di seluruh badan, berupa penebalan kulit yang luas sebagaiinfiltrate yang tampak mengkilat dan berminyak, dapat berupa benjolanmarah sebesar biii jagung yang tersebar di badan, muka dan dauntelinga. Di sertai rontoknya air mata dan menebalnya daun telinga

3. Kusta tipe peralihanMerupakan peralihan antara kedua tipe utama. Pengobatan tipe ini dimasukkan ke dalam jenis tipe basah

B. Etiologi Penyakit Kusta

Penyakit ini sebenarnya disebabkan oleh bakteri pathogen Mycobacteriumleprae yang ditemukan oleh seorang ahli fisika Norwegia bernama GerhardArmauer Hansen, pada tahun 1874 lalu. Mycobacterium leprae merupakan salahsatu kuman yang berbentuk basil dengan ukuran 38 Um x 0,5 Um.

Penelitian dengan mikroskop electron tampak bahwa M. lepraemempunyai dinding yang terdiri atas 2 lapisan, yakni lapisan padat terdapat padabagian dalam yang terdiri atas peptidoglikan dan lapisan transparan pada bagianluar yang terdiri atas lipopolisakarida dan kompleks proteinlipopolisakarida.Dinding polisakarida ini adalah suatu arabinogalaktan yang diesterifikasi olehasam mikolik dengan ketebalan 20nm (9,10). Tampaknya peptidoglikan inimempunyai sifat spesifik (11) pada M.leprae , yaitu adanya asam aminoglisin,sedangkan pada bakteri lain mengandung alanin. M. leprae ini merupakanbasil gram positif karena sitoplasma basil ini mempunyai struktur yang samadengan basil gram positif yang lain yaitu mengandung DNA dan RNA

C. Patofisiologi

Kuman Mycobacterium leprae masuk ke dalam tubuh melalui saluranpernafasan (Sel Schwan) dan kulit yang tidak utuh. Sumber penularan adalahpenderita kusta yang banyak mengandung kuman (tipe multibasiler) yang belumdiobati. Kuman masuk ke dalam tubuh menuju tempat predileksinya yaitu saraftepi. Saat Mycobacterium leprae masuk ke dalam tubuh, perkembangan penyakitkusta bergantung pada kerentanan seseorang. Respons tubuh setelah masatunas dilampaui tergantung pada derajat sistem imunitas pasien. Mycobacteriumleprae berpredileksi di daerahdaerah yang relatif lebih dingin, yaitu daerah akraldengan vaskularisasi yang sedikit. Derajat penyakit tidak selalu sebandingdengan derajat infeksi karena respons imun pada tiap pasien berbeda.

Setelah mikobakterium leprae masuk kedalam tubuh, perkembanganpenyakit kusta bergantung pada kerentanan seseorang. Respon setelah masatunas dilampaui tergantung pada derajat sistem imunitas seluler (celuler midialetimmune) pasien. Kalau sistem imunitas seluler tinggi, penyakit berkembangkearah tuberkoloid dan bila rendah berkembang kearah lepromatosa.Mikobakterium leprae berpredileksi didaerahdaerah yang relatif dingin, yaitudaerah akral dengan vaskularisasi yang sedikit.

Derajat penyakit tidak selalu sebanding dengan derajat infeksi karena imunpada tiap pasien berbeda. Gejala klinis lebih sebanding dengan tingkat reaksiseluler dari pada intensitas infeksi oleh karena itu penyakit kusta disebut penyakitimonologik.

Caracara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakantanda tanya. Yang diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh sipenderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi ada yang mengatakan bahwapenularan penyakit kusta adalah:

1. Melalui sekret hidung, basil yang berasal dari sekret hidungpenderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup 2–7x 24 jam.

2. Kontak kulit dengan kulit. Syaratsyaratnya adalah harusdibawah umur 15 tahun, keduanya harus ada lesi baikmikoskopis maupun makroskopis, dan adanya kontak yang lamadan berulangulang.

Keep smile

My pictures

eka dwi Puspita

128 memiliki saya di lingkaran Lihat semua

+ ke lingkaran

Google+ Followers

Join this sitewith Google Friend Connect

There are no members yet.Be the first!

Already a member? Sign in

Pengikut

16:43:44Digital clock

Ekaa n Ati

Page 3: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 3/12

3. Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita kusta tipe multibasiler kepada orang lain dengan cara penularan langsung.Sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit kustadapat ditularkan melalui saluran pernapasan dan kulit. Masainkubasinya yaitu 35 tahun

D. Manifestasi KlinikMenurut WHO (1995) diagnosa kusta ditegakkan bila terdapat satu dari tanda

kardinal berikut:1. Tandatanda pada kulit

Lesi kulit dapat tunggal atau multipel biasanya hipopigmentasitetapi kadangkadang lesi kemerahan atau berwarna tembagabiasanya berupa: makula, papul, nodul. Kehilangan sensibilitaspada lesi kulit merupakan gambaran khas.

Kulit mengkilat Bercak yang tidak gatal Adanya bagianbagian yang tidak berkeringat atau tidak berambut

2. Tandatanda pada syaraf Rasa kesemutan, tertusuktusuk dan nyeri pada anggota badan Gangguan gerak anggota badan/bagian muka Adanya cacat (deformitas) Luka (ulkus) yang tidak mau sembuh

E. Pencegahan dan Penatalaksanaan Penyakit KustaBeberapa pencegahan yang dapat di lakukan yaitu sebagai berikut:

1. Pencegahan PrimodialTingkat pencegahan ini adalah tingkat pencegahan yang paling

baru dikenal. Tujuan dari pencegahan primordial adalah untukmenghindari kemunculan dan kemapanan di bidang social, ekonomi,dan pola kehidupan yang diketahui mempunyai kontribusi untukmeningkatkan resiko penyakit. Pencegahan primordial yang efektif itumemerlukan adanya peraturan yang keras dari pemerintah danketentuan tentang fiscal agar dapat melaksanakan kebijaksanaan yangada.

Pemerintah dengan berbagai macam program dan kebijakan.Program yang terkenal dalam menangani penyakit ini adalah“Pemberantasan Penyakit Menular Langsung Kusta”. Perlu adanyakebijakan yang keras pada penerapan program ini di setiap daerahagar program ini dapat berjalan dengan efektif dan diharapkan mampumenanggulangi dan mengurangi penderita kusta di Indonesia.

2. Pencegahan PrimerPencegahan primer adalah pencegahan tingkat pertama, tujuannya

adalah untuk mengurangi insidensi penyakit dengan caramengendalikan penyebabpenyebab penyakit dan faktorfaktorresikonya, pencegahan ini terdiri dari :a. Promosi kesehatan

Yaitu dengan cara penyuluhanpenyuluhan tentang penularan,pengobatan dan pencegahan penyakit kusta, serta pentingnyamakanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan status gizi tiapindividu menjadi baik. Menurut Depkes RI (2005a) diacu dalam Hutabarat (2008)pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yangbelum terkena penyakit kusta dan memiliki risiko tertular karenaberada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti keluargapenderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikanpenyuluhan tentang kusta. Penyuluhan yang diberikan petugaskesehatan tentang penyakit kusta adalah proses peningkatan

Like this :)

Ekaa With Nidar

Ekaa n Anti

Bareng mereka

Page 4: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 4/12

pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang belummenderita sakit sehingga dapat memelihara, meningkatkan danmelindungi kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran penyuluhanpenyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita danmasyarakat).

b. Pemberian ImunisasiSampai saat ini belum ditemukan upaya pencegahan primer

penyakit kusta seperti pemberian imunisasi (Saisohar,1994). Darihasil penelitian di Malawi tahun 1996 didapatkan bahwa pemberianvaksinasi BCG satu kali dapat memberikan perlindungan terhadapkusta sebesar 50%, sedangkan pemberian dua kali dapatmemberikan perlindungan terhadap kusta sebanyak 80%, namundemikian penemuan ini belum menjadi kebijakan program diIndonesia karena penelitian beberapa negara memberikan hasilberbeda pemberian vaksinasi BCG tersebut (Depkes RI, 2005adalam Hutabarat, 2008).

3. Pencegahan SekunderPencegahan ini meliputi diagnosis dini dan pemberian pengobatan

(prompt treatment).a. Diagnosis dini yaitu diagnosis dini pada kusta dapat dilakukan

dengan pemeriksaan kulit, dan pemeriksaan syaraf tepi danfungsinya .

b. Pengobatan yang diberikan pada penderita kusta adalah DDS(diaminodifenilsulfon), klofazimin, rifampisin, prednisone,sulfatferrosus dan vitamin A. Pengobatan lain adalah dengan Multidrug treatment (MDT) yaitu gabungan pemberian obat refampicin,ofloxacin dan minocyclin sesuai dengan dosis dan tipe penyakitkusta. Pengobatan kusta ini dilakukan secara teratur dan terusmenerus selama 69 bulan.Menurut Depkes RI (2006) diacu dalam Hutabarat (2008)

pencegahan sekunder dilakukan dengan pengobatan pada penderitakusta untuk memutuskan mata rantai penularan, menyembuhkanpenyakit penderita, mencegah terjadinya cacat atau mencegahbertambahnya cacat yang sudah ada sebelum pengobatan. PemberianMulti drug therapy pada penderita kusta terutama pada tipe Multibacilerkarena tipe tersebut merupakan sumber kuman menularkan kepadaorang lain.

4. Pencegahan TersierPencegahan tersier dimaksudkan untuk mengurangi kemajuan atau

komplikasi penyakit yang sudah terjadi, dan adalah merupakan sebuahaspek terapatik dan kedokteran rehabilitasi yang paling penting.Pencegahan tersier merupakan usaha pencegahan terakhir

PenatalaksanaanPada penatalaksanaan pada penyakit kusta ada beberapa obat yang digunakan sebagai berikut:1. Rifampicin, dapat membunuh bakteri kusta dengan menghambat

perkembangbiakan bakteri (dosis 600mg)2. Vitamin A (untuk menyehatkan kulit yang bersisik).3. Clofamizine (CLF), menghambat pertumbuhan dan menekan efek

bakteri perlahan pada Mycobacterium Leprae dengan berikatanpada DNA bakteri

4. Ofloxacin, synthetic fluoroquinolone, yang bereaksi menyerupaipenghambat bacterial DNA gyrase

5. Minocycline, semisynthetic tetracycline, menghambat sintesis

Shinta, anty, ekaa n tuty

Page 5: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 5/12

protein pada bakteriSecara umum terdapat empat jenis obat antikusta, yaitu :1. Sulfon2. Rifampisin3. Klofazimin4. Prototionamide dan etionamide

PANDANGAN ISLAM TENTANG PENYAKIT KUSTAsabda Rasulullah, "Tidak ada penyakit menular, tidak ada ramalan, tidakada kegundahan dan tidak ada bahaya di bulan Shafar." (Muttafaqun'Alaihi) Bagaimana hukumnya menolak hadits ini? Bagaimana memadukanhadits ini dengan hadits "Larilah kamu dari orang yang berpenyakit kustaseperti larimu dari macam?

AlAdwa' (penyakit menular) adalah penyakit yang berpindah dariorang sakit kepada orang sehat. Seperti yang terjadi pada penyakitpenyakit inderawi, penularan juga terjadi pada penyakitpenyakit maknawi.Maka dari itu Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam mengabarkan bahwa orangyang duduk bersama orang buruk seperti orang yang meniup bara api;baik akan membakar bajunya sendiri atau akan mencium bau yang tidaksedap. Sabda Rasulullah, "penyakit menular" mencakup penyakit menularyang bersifat fisik inderawi dan maknawi."AthThairah" adalah merasa pesimis karena melihat, mendengar ataumengetahui sesuatu.

Sebagian manusia ada yang membuka mushaf AlQur'an untukmendapatkan optimisme, jika dia membaca ayatayat tentang neraka,maka dia berkata; ini pertanda tidak baik, dan jika membaca ayatayattentang surga, ini pertanda baik. Tindakan seperti ini sebenarnya samadengan tindakan orangorang jahiliyah yang mengundi nasib dengan anakpanah.

sabda Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam, "Larilah kamu dariorang yang berpenyakit kusta seperti kamu lari dari macan." Penyakitkusta adalah penyakit ganas yang menular dengan cepat dan dapatmematikan penderitanya, bahkan ada yang mengatakan bahwa penyakitkusta itu adalah wabah, maka diperintahkan agar menjauh supaya tidakterjadi penularan. Dalam hadits itu ditegaskan tentang adanya penularan,tetapi penularan itu bukan sesuatu yang pasti sehingga menjadi 'illah yangpasti pula. Tetapi Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam memerintahkan untukmenjauhi penderita kusta dan tidak mendekatkan orang yang sakit denganorang sehat, dilihat dari sudut pandang menjauhi sebabsebab bukan daribab pengaruh sebab itu sendiri. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,"Janganlah kalian menjerumuskan diri kalian sendiri kepada kebinasaan."(AlBaqarah: 195).

Tidak dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallammengingkari adanya pengaruh penyakit menular, karena ini adalah perkarayang realistis dan masih ada haditshadits yang lain.Ketika Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, "Tidak ada penyakitmenular", seorang lelaki bertanya, "Ya Rasulullah, tidak tahukah engkaubahwa jika di padang pasir ada seekor onta betina, lalu dikawin oleh ontajantan yang sakit kudis maka onta betina itu akan kudisan juga? Nabimenjawab, "Lalu siapa yang menulari onta yang pertama?"

Jawaban Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam dengan sabdanya,"Siapa yang menulari onta yang pertama?" mengisyaratkan bahwapenyakit itu pindah dari onta yang sakit kepada onta yang sehat atasaturan Allah. Penyakit yang menimpa pada onta yang pertama tidak ada

Page 6: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 6/12

yang menularinya, melainkan turun dari sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.Ada sesuatu yang disebabkan oleh sesuatu tertentu dan ada sesuatu yangtidak disebabkan oleh sesuatu tertentu. Kudis yang menimpa onta yangpertama tidak diketahui penyebabnya, melainkan karena sudah ditakdirkanoleh Allah, sedangkan kudis yang menimpa setelahnya karena ada sebabtertentu dan jika Allah berkehendak tidak menular. Maka dari itu kadangada onta yang terkena penyakit kudis kemudian sembuh dan tidak mati.Begitu juga wabah penyakit dan kolera merupakan penyakit menular,kadang masuk rumah sehingga menimpa sebagian anggota keluargahingga mati, kadang ada yang bisa diselamatkan dan kadang ada yangtidak terkena sama sekali. Manusia harus bersandar kepada Allah danbertawakal kepadaNya.Penyakit kusta dalam Islam dari Al Quran dan Fatwa Majelis UlamaIndonesia (MUI).1. Alquraan :

Ali Imran ayat 49.Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawasesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untukkamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka iamenjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkanorang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak;dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan akukabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamusimpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalahsuatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguhsungguh beriman. (QS: Ali Imran Ayat: 49). Al Maidah ayat 110.

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlahnikmatKu kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkankamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) diwaktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan(ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk)yang berupa burung dengan ijinKu, kemudian kamu meniupkepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) denganseizinKu. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yangbuta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopakdengan seizinKu, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orangmati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizinKu, dan (ingatlah) diwaktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhkamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keteranganketerangan yang nyata, lalu orangorang kafir diantara merekaberkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".(QS: AlMaidah Ayat: 110)

2. Fatwa MUI tentang kusta

Fatwa MUI juga berdasarkan Surah Ali Imran ayat 49 dan Al Maidahayat 110 ditambah dengan Hadis Rasulullah SAW: “Berobatlah, haihamba Allah karena sesungguhnya Allah SWT tidak mengadakanpenyakit kecuali mengadakan pula obat baginya. Hanya satu penyakityang tidak ada obatnya yaitu penyakit tua”. (Hadis riwayat Ahmaddalam Musnadnya riwayat Abu Daud. Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah.Lihat kitab Fath al –QadiIII hal 238).

Dari Surah Ali Imran 49 dan Al Maidah 110, Al Quran menjelaskanbahwa di dunia ini ada suatu penyakit yang disebut sofak (kusta). Nabi

Page 7: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 7/12

Isa AS dapat menyembuhkan kusta hanya dengan seizin Allah artinyaberupa mukjizat yang diperoleh dari Allah SWT.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Biodata

Umur memberikan petunjuk mengenai dosis obat yang diberikan, anakanak dan dewasa pemberian dosis obatnya berbeda. Pekerjaan,alamat menentukan tingkat sosial, ekonomi dan tingkat kebersihanlingkungan. Karena pada kenyataannya bahwa sebagian besarpenderita kusta adalah dari golongan ekonomi lemah.

2. Riwayat penyakit sekarangBiasanya klien dengan penyakit kusta datang berobat dengan keluhanadanya lesi dapat tunggal atau multipel, neuritis (nyeri tekan padasaraf) kadangkadang gangguan keadaan umum penderita (demamringan) dan adanya komplikasi pada organ tubuh.

3. Riwayat kesehatan masa laluPada klien dengan reaksinya mudah terjadi jika dalam kondisi lemah,kehamilan, malaria, stres, sesudah mendapat imunisasi.

4. Riwayat kesehatan keluargakusta merupakan penyakit menular yang menahun yang disebabkanoleh kuman kusta ( mikobakterium leprae) yang masa inkubasinyadiperkirakan 25 tahun. Jadi salah satu anggota keluarga yangmempunyai penyakit morbus hansen akan tertular.

5. Riwayat psikologiKlien yang menderita penyakit kusta akan malu karena sebagian besarmasyarakat akan beranggapan bahwa penyakit ini merupakan penyakitkutukan, sehingga klien akan menutup diri dan menarik diri, sehinggaklien mengalami gangguan jiwa pada konsep diri karena penurunanfungsi tubuh dan komplikasi yang diderita.

6. Pola aktivitas seharihariAktifitas seharihari terganggu karena adanya kelemahan pada tangandan kaki maupun kelumpuhan. Klien mengalami ketergantungan padaorang lain dalam perawatan diri karena kondisinya yang tidakmemungkinkan

Pemeriksaan FisikKeadaan umum klien biasanya dalam keadaan demam karena reaksi berat padatipe I, reaksi ringan, berat tipe II morbus hansen. Lemah karena adanyagangguan saraf tepi motorik.

1. Sistem penglihatanAdanya gangguan fungsi saraf tepi sensorik, kornea mata anastesisehingga reflek kedip berkurang jika terjadi infeksi mengakibatkankebutaan, dan saraf tepi motorik terjadi kelemahan mata akanlagophthalmos jika ada infeksi akan buta.Pada morbus hansen tipe IIreaksi berat, jika terjadi peradangan pada organorgan tubuh akanmengakibatkan irigocyclitis. Sedangkan pause basiler jika ada bercakpada alis mata maka alismata akan rontok.

2. Sistem syaraf Kerusakan fungsi sensorik

Kelainan fungsi sensorik ini menyebabkan terjadinya kurang/ matirasa. Akibat kurang/ mati rasa pada telapak tangan dan kaki dapatterjadi luka, sedang pada kornea mata mengkibatkan kurang/hilangnya reflek kedip

Kerusakan fungsi motorik

Page 8: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 8/12

Kekuatan otot tangan dan kaki dapat menjadi lemah/ lumpuh danlamalama ototnya mengecil (atropi) karena tidak dipergunakan.Jarijari tangan dan kaki menjadi bengkok dan akhirnya dapatterjadi kekakuan pada sendi (kontraktur), bila terjadi padamata akan mengakibatkan mata tidak dapat dirapatkan(lagophthalmos).

Kerusakan fungsi otonom Terjadi gangguan pada kelenjar keringat, kelenjar minyak dan

gangguan sirkulasi darah sehingga kulit menjadi kering, menebal,mengeras dan akhirnya dapat pecahpecah.

3. System Musculoskeletal Adanya gangguan fungsi saraf tepi motorikadanya kelemahan atau kelumpuhan otot tangan dan kaki, jikadibiarkan akan atropi.

4. System Integumen Terdapat kelainan berupa hipopigmentasi (sepertipanu), bercak eritem (kemerahmerahan), infiltrat (penebalan kulit),nodul (benjolan). Jika ada kerusakan fungsi otonom terjadi gangguankelenjar keringat, kelenjar minyak dan gangguan sirkulasi darahsehingga kulit kering, tebal, mengeras dan pecahpecah. Rambut:sering didapati kerontokan jika terdapat bercak.

B. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri kronik berhubungan dengan agenagen penyebab cedera

Tujuan dan kriteria hasil( NOC )

Intervensi( NIC )

Setelah di lakukan tindakankeperawatan 1x24 jamkriteria hasil yaitu

1. Menyatakan secara verbalpengetahuan tantang caraalternatif untuk meredakannyeri

2. Tidak menunjukkan adanyanyeri meningkat

3. Nyeri teratasi

1. Kaji tingkat nyeri termasuktermasukkarakteristik,kualitas,durasi danfrekwensi

2. Observasi tandatanda vital.3. Ajarkan dan anjurkan kilien

melakukan tehnik relaksasi4. Atur posisi senyaman mungkin.5. Kolaborasi dalam penberian

analgetik

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan prosesinflamasi

Tujuan dan kriteria hasil( NOC )

Intervensi( NIC )

Setelah di lakukan tindakankeperawatan 1x24 jam kriteriahasil yaitu

1. menunjukkan regenerasijaringan

2. tidak ada lepuh atau maserasipada kulit

3. eritema kulit dan eritema disekitar luka minimal

1.

Kaji/catat warna lesi, perhatikan jikaada jaringan nekrotik dan kondisisekitar luka

2. Berikan perawatan khusus padadaerah yang terjadi inflamasi

3. Evaluasi warna lesi dan jaringanyang terjadi inflamasi, perhatikanadakah penyebaran pada jaringansekitar.

4. Bersihkan lesi dengan sabun padawaktu direndam.

5. Istirahatkan bagian yang terdapatlesi dari tekanan.

6. Konsultasi pada dokter tentangimplementsi pemberian makanandan nutrisi untuk meningkatkan

Page 9: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 9/12

potensi penyembuhan luka

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan otot

Tujuan dan kriteria hasil( NOC )

Intervensi( NIC )

Setelah di lakukan tindakankeperawatan 1x24 jamkriteria hasil yaitu

1. Menunjukan toleransiaktivitas

2. Menampilkan aktifitaskehidupan seharihari

1. Kaji tingkat kemampuan klien2. Anjurkan periode untuk istrahat dan

aktivitas secara bergantian3. Bantu klien untuk mengubah posisi

secara berkala4.

Lakukan latihan rentang gerak secarakonsisten, diawali dengan pasifkemudian aktif

5. Kolaborasi dengan ahli terapi dalammemberikan terapi yang tepat

4. Gannguan citra tubuh berhubungan denganTujuan dan kriteria hasil

( NOC )Intervensi( NIC )

Setelah di lakukan tindakankeperawatan 1x24 jam kriteriahasil yaitu

1. Mampu mengidentifikasikekuatan personal

2. Menentukan penerimaanpenampilan

3. Memelihara interaksi sosial yangdekat dan hubungan personal

1. Kaji respon verbal dannonverbal klien terhadapdirinya

2. Jelaskan tentang pengobatan,perawatan, kemajuan danprognosis penyakit

3. Beri dorongan kepeda kliendan keluarga untukmengungkapkan perasaannya

4. Bantu klien dalam mengatasimasalahnya

5. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental

Tujuan dan kriteria hasil( NOC )

Intervensi( NIC )

Setelah di lakukan tindakankeperawatan 1x24 jam kriteria hasilyaitu

1. Menunjukkan keterlibatan sosial2. Dapat berinteraksi baik dengan

masyarakat3. Berpartisipasi dalam aktivitas

dengan orang lain4. Mengembangkan hubungan satu

sama lain

1. Bina hubungan teraupetikdengan pasien yangmengalami kesulitanberinteraksi dengan orang lain

2. Bantu pasien membedakanantara persepsi dankenyataan

3. Kurangi stigma isolasi denganmenghormati martabat pasien

4. Fasilitasi kemempuanindividuuntuk berinteraksidengan orang lain

5. Fasilitasi dukungan kepadapasien oleh keluarga, teman,dan komunitas

Page 10: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 10/12

6. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Tujuan dan kriteria hasil( NOC )

Intervensi( NIC )

Setelah di lakukan tindakankeperawatan 1x24 jam kriteria hasilyaitu

1. Klien mampu mengidentifikasi danmengungkapkan gejala cemas

2. Mengidentifikasi , mengungkapkandan menunjukkan tehnik untukmengontrol cemas

1. Kaji tingkat kecemasan2. Gunakan pendekatan yang

menenangkan3. Jelaskan semua prosedur dan

apa yang di rasakan selamaprosedur

4. Dorond pasien untukmengungkapkan perasaan,ketakutan dan persepsi

5. Kolaborasi dalam pemberianobat penurun cemas

7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi in adekuat

Tujuan dak kriteria hasil( NOC )

Intervensi( NIC )

Setelah di lakukan tindakankeperawatan 1x24 jam kriteriahasil yaitu

1. Pasien dan keluarga menyatakanpemahaman tentang penyakit,kondisi, prognosis dan programpengobatan

2. Pasien dan keluarga mampumelaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

3. Pasien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yang dijelaskan

1. Kaji tingkat pengetahuanpasien

2. Beri informasi tentang penyakitdan pengobatan kepeda pasien

3. Berikan motivasi pada kliententang kesembuhannya

4. Diskusikan setiap tindakan yangberhubungan denganpenyakitnya.

DAFTAR PUSTAKA

Judith M Wilkikson, Nancy R. Ahern. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta EGC, 2011

Amiruddin, Muh. Dali. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Penerbit Hipokrates, 2000.Mansjoer, Arif M. Kapita selekta kedokteran, jilid 1. Media aesculapius. Jakarta:

2000http://tugaspbw.comuf.com/penyakittropis/index.php/kusta/penularankusta

Page 11: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 11/12

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Diposkan oleh eka dwi Puspita di 08.09

Reaksi: lucu (0) menarik (0) keren (0)

+1 Rekomendasikan ini di Google

Keluar

Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: _Ly_`s pageS (Google)

Publikasikan Pratinjau

1 komentar:

Sutopo Sasuke 10 Februari 2015 17.13

thanks mbak tulisanya..wah jadi tambah referensi lagi setelah baca2disinihttp://www.tanyadok.com/kesehatan/kustaapakahbisadisembuhkan ..salam

Balas

63,120

Total Tayangan Laman

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Page 12: Eka Awliant Puspita _ STIKES MhANDALA WALUYA KENDARI __ Asuhan Keperawatan Kusta

10/17/2015 Eka Awliant Puspita " STIKES MANDALA WALUYA KENDARI ": Asuhan Keperawatan Kusta

http://awlianteka.blogspot.co.id/2014/09/asuhankeperawatankusta.html 12/12

awliant cantipp

AWLIANT

Awliant & Nhoppy

anak Cantiip :)

Template Ethereal. Gambar template oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.