EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR DI PT. PLN (PERSERO .../Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id...

of 120 /120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR DI PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOGIRI Disusun Oleh: ALIF ASDIANTO D0108030 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Embed Size (px)

Transcript of EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR DI PT. PLN (PERSERO .../Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id...

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    i

    EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR

    DI PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOGIRI

    Disusun Oleh:

    ALIF ASDIANTO

    D0108030

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial

    dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi

    Ilmu Administrasi Negara

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2012

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iv

    HALAMAN PERNYATAAN

    Nama : Alif Asdianto

    NIM : D0108030

    Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

    EFEKTIVITAS PROGRAM LISTRIK PRABAYAR DI PT. PLN

    (PERSERO) RAYON WONOGIRI

    Adalah benar-benar karya asli dan bukan plagiat. Apabila ditemukan hal-hal yang

    bukan karya saya sendiri maka saya akan siap menerima sanksi akademik berupa

    pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh.

    Surakarta, Desember 2012

    Yang membuat pernyataan

    Alif Asdianto

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    v

    MOTTO

    Sebab sungguh, bersama kesukaran ada keringanan. Sungguh, bersama

    kesukaran ada keringanan. Karena itu, selesai (tugasmu), teruslah rajin

    bekerja. Kepada Tuhanmu tujukan permohonan.

    (QS. Alam Nasyrah 94:5-8)

    Man Jadda Wajada, Man Shabbara Zafira

    (Barang siapa bersungguh-sungguh maka akan berhasil, barang siapa

    bersabar maka akan menuai hasilnya).

    ( Pepatah)

    Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

    telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang

    lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

    (Q.S. Al-Insyiroh: 6-8)

    Hargailah masa depanmu, dengan begitu kau akan menghargai misteri

    yang terkandung di dalamnya.

    (Penulis)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vi

    PERSEMBAHAN

    Tulisan sederhana ini penulis persembahkan untuk :

    Ayah dan ibu yang telah mendidikku dengan kasih

    sayang yang tulus.

    Adikku yang selalu mengisi hari-hariku.

    Keluarga dan kerabatku yang telah memberi dukungan

    dan semangat.

    Seseorang yang selalu menemani hari-hariku dan selalu

    memberikan semangat.

    Teman-teman AN FISIP UNS Angkatan 2008

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

    Alhamdulillahi rabbilaalamiin, puji dan syukur penulis panjatkan

    kehadirat Allah Subhanahuwataala, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul EFEKTIVITAS

    PROGRAM LISTRIK PRABAYAR DI PT. PLN (PERSERO) RAYON

    WONOGIRI sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka

    menyelesaikan studi di Program

    Penulis menyadari bilamana sejak awal hingga selesainya penulisan

    skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh

    karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

    kepada :

    1. Bapak Drs. H. Sakur, M.S. selaku pembimbing skripsi, atas bimbingannya,

    arahan, dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

    2. Bapak Soeharmanto, S.E. selaku Bagian Humas PT. PLN (Persero) Area

    Surakarta yang telah memberikan bantuan dan informasi yang bermanfaat

    bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

    3. Bapak Ulung Setyobudi, S.E. selaku Manajer PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri yang telah memberikan bantuan dan informasi yang bermanfaat

    bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

    4. Seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Area Surakarta dan PT. PLN (Persero)

    Rayon Wonogiri yang telah memberikan bantuan dan informasi yang

    bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

    5. Seluruh informan yang telah memberikan bantuan dan informasi yang

    bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

    6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    penyelesaian skripsi ini.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    viii

    Akhir kata penulis menyadari penulisan skripsi in i masih belum

    sempurna. Oleh karena, itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan

    untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan awal

    bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat memberikan manfaat

    bagi siapa saja yang membutuhkannya.

    Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

    Surakarta, Desember 2012

    Penulis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    JUDUL .................................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

    HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iv

    MOTTO ................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

    KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

    DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

    DAFTAR BAGAN ................................................................................. xiii

    ABSTRAK .............................................................................................. xiv

    ABSTRACT ............................................................................................ xv

    BAB I. PENDAHULUAN ................................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................ 9

    C. Tujuan Penelitian .............................................................. 9

    D. Manfaat Penelitian ............................................................ 9

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 10

    A. Efektivitas Program .......................................................... 10

    1. Defin isi Efektivitas ...................................................... 10

    2. Defin isi Program ......................................................... 15

    B. Program Listrik Prabayar ................................................. 17

    1. Pengertian Program Listrik Prabayar ......................... 17

    2. Tujuan Program Listrik Prabayar ............................... 19

    3. Sasaran Program Listrik Prabayar .............................. 19

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    x

    4. Keuntungan Program Listrik Prabayar ...................... 20

    5. Proses Pemasangan Listrik Prabayar ......................... 25

    6. Stroom Listrik Prabayar .............................................. 27

    C. Kerangka Pikir .................................................................. 29

    BAB III. METODE PENELITIAN ................................................... 34

    A. Jenis Penelitian ................................................................. 34

    B. Lokasi Penelitian .............................................................. 34

    C. Sumber Data ..................................................................... 35

    D. Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 36

    E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 37

    F. Valid itas Data ................................................................... 39

    G. Teknik Analisis Data ........................................................ 39

    BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................... 42

    A. Deskripsi Lokasi ............................................................... 42

    1. Gambaran Umum Kabupaten Wonogiri .................... 42

    2. Profil PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri ................ 45

    B. Pembahasan Efektivitas Program Listrik Prabayar

    di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri ............................ 75

    1. Waktu Pencapaian ....................................................... 78

    2. Perubahan Perilaku Masyarakat ................................. 86

    3. Pelajaran yang Diperoleh para Pelaksana Proyek ..... 90

    4. Tingkat Kesadaran Masyarakat

    akan Kemampuan Dirinya .......................................... 94

    BAB V. PENUTUP ............................................................................. 101

    A. Kesimpulan ....................................................................... 101

    B. Saran .................................................................................. 104

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 106

    LAMPIRAN .......................................................................................... 108

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.1: Jumlah Pelanggan Listrik Prabayar

    di PT. PLN (Persero) Area Surakarta ................................ 5

    Tabel 2.1: Biaya Beban Berdasarkan Tarif Dasar Listrik

    Tahun 2010 ........................................................................... 22

    Tabel 2.2: Tarif Prabayar Berdasarkan Tarif Dasar Listrik

    Tahun 2010 ........................................................................... 23

    Tabel 4.1: Kondisi Demografi Kabupaten Wonogiri

    Tahun 2010-2011 ................................................................. 43

    Tabel 4.2: Jumlah Pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    Hingga Bulan Agustus 2012 .............................................. 82

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 4.1: Logo PT. PLN (Persero) ................................................ 49

    Gambar 4.2: Sosialisasi Program Listrik Prabayar

    oleh PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    dalam Pertemuan Warga Giri Asri................................. 81

    Gambar 4.3: Meter Listrik Prabayar ................................................... 97

    Gambar 4.4: Struk Stroom Listrik Prabayar ...................................... 99

    Gambar 4.5: Cara Pengisian Stroom Listrik Prabayar ...................... 99

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiii

    DAFTAR BAGAN

    Halaman

    Bagan 2.1: Kerangka Pemikiran ............................................................ 33

    Bagan 3.1: Model Analisis Interaktif .................................................... 41

    Bagan 4.1: Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri 50

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiv

    ABSTRAK

    Alif Asdianto, D0108030, Efektivitas Program Listrik Prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012, 108 Halaman.

    Program listrik prabayar merupakan inovasi PLN yang bertujuan mengurangi tunggakan pembayaran rekening listrik dan peningkatan pelayanan pelanggan. Begitu pula yang ada di PLN Rayon Wonogiri yang masih adanya tunggakan pembayaran rekening listrik dan pelanggan masih menginginkan peningkatan pelayanan. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah narasumber (informan) dan arsip atau dokumen, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Kemudian teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Setelah itu untuk menjamin valid dan tidaknya data maka dilakukan triangulasi data.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dilihat melalui empat indikator yaitu waktu pencapaian, perubahan perilaku masyarakat, pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek, tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan dirinya. Waktu pencapaian hampir tiga tahun berjalan sudah memberikan perubahan sesuai dengan tujuan tetapi ketersediaan penjual isi meter prabayar di daerah pedesaan masih kurang. Perubahan perilaku masyarakat tidak adanya lagi penunggakan pembayaran rekening listrik. Pelajaran yang diperoleh PLN Rayon Wonogiri sudah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan pencatatan meter setiap bulannya dan pemutusan listrik di rumah pelanggan yang melakukan tunggakan. Tingkat kemampuan pelanggan naik karena pelanggan mampu beradaptasi dengan teknologi yang digunakan pada meter listrik prabayar.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xv

    ABSTRACT

    Alif Asdianto, D0108030, The Effectiveness of Prepaid Electricity Program at PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, Thesis, Department of Administrative Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012, 108 Pages.

    Prepaid electricity is an innovative program that aims to reduce the arrears PLN electricity bill payment and to increase customer service. There are arrears of payment of electricity accounts in PLN Rayon Wonogiri and customers still want the service improvement. The purposes of this study are to determine the effectiveness of prepaid electricity program in the PT PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    The research method used in this research paper is descriptive qualitative. This research method can describe the effectiveness of prepaid electricity program in the PT PLN (Persero) Rayon Wonogiri. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation. The data sources used are informants and records or documents; the sampling technique is purposive sampling. Analytical technique used is interactive analysis, consisting of data reduction, display data, and drawing conclusions. To ensure the data validity of the researcher use data triangulation.

    The results showed that the effectiveness of prepaid electricity program in the PT PLN (Persero) Rayon Wonogiri seen through four indicators: time achievement, people's behavior changes, experience of benefit for project implementers, and the last are the level of capacity awareness. The time achievement of nearly three years running has given changes in accordance with the goals but the availab ility of seller prepaid meter content current available in rural areas still lacking. Behavioral change no longer arrears payment of electric bill. Experienced benefit of PLN Rayon Wonogiri was not need to pay to make a monthly meter reading and disconnection of electricity in homes that do delinquent customers. The customer ability rising because the customer is able to adapt to the technology used in the prepaid electricity meter

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

    Pasal 33 Ayat 2 yang berbunyi Cabang-cabang produksi yang penting bagi

    negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

    Seperti halnya listrik yang sangat dibutuhkan oleh semua rakyat, di dalam

    mengatur atau menjaga distribusi listrik di Indonessia mempunyai Badan

    Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN). PT.

    PLN (Persero) merupakan perusahaan listrik satu-satunya yang memberikan

    pelayanan kepada seluruh rakyat Indonesia, dimana pelayanan ini diberikan

    agar seluruh rakyat Indonesia mampu menikmati listrik.

    Keberadaan listrik mempunyai peranan di segala sendi kehidupan

    manusia, segala hal yang menyangkut kehidupan manusia sangat berpengaruh

    akan adanya listrik. Untuk saat in i kehidupan rakyat Indonesia sebagian besar

    sangat berpengaruh dengan keberadaan listrik. Listrik merupakan kebutuhan

    utama bagi wilayah yang perekonomiannya sedang tumbuh, meningkatnya

    kebutuhan pasokan energi listrik bagi masyarakat akan terus diupayakan

    pemerintah dapat tersedia. Semua memerlukan listrik, rumah tangga, instansi-

    instansi pemerintah, perkantoran dan industri memerlukan listrik, artinya

    untuk kehidupan masyarakat agar lebih baik dan ekonomi yang sedang

    tumbuh ketersediaan pasokan listrik menjadi sangat penting.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2

    Jika pasokan listrik tersebut terhenti walau hanya dalam hitungan

    menit maka dampak yang terjadi sangat besar bagi kehidupan masyarakat.

    Salah satu contoh kasus yaitu terhentinya pasokan listrik pada fasilitas umum

    yaitu bandara. Jika pasokan listrik terhenti atau padam merugikan bagi

    penumpang atau pengguna fasilitas bandara, seperti halnya yang pernah

    terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Listrik tiba-tiba padam di Bandara

    Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Padam tanpa pemberitahuan itu

    terjadi pada saat bandara penuh sesak penumpang. Padamnya listrik pada

    pukul 04.02 WIB itu terjadi di pintu masuk utama Indonesia, yang

    menghubungkan negeri in i dengan dunia internasional. Akibatnya, ratusan

    penumpang antre hingga 300 meter serta 63 penerbangan domestik dan

    internasional tertunda (www.metrotvnews.com). Hal tersebut memperlihatkan

    pentingnya keberadaan listrik sebagai penunjang kehidupan rakyat Indonesia.

    Keberadaan PLN memberikan pengaruh bagi kehidupan rakyat

    Indonesia, dengan adanya pelayanan dari PLN maka rakyat Indonesia dapat

    menikmati aliran listrik. Pendistribusian pasokan listrik dari PLN kepada

    pelanggan yang menggunakan meter pascabayar atau konvensional masih

    terdapat permasalahan seperti tingginya angka tunggakan pembayaran tagihan

    rekening listrik. Seperti kasus di PT. PLN (Persero) Area Surakarta misalnya,

    tunggakan pembayaran rekening pada akhir tahun 2010 mencapai 34.493

    pelanggan jika dinominalkan sebesar Rp 4,9 miliar. Jumlah tersebut lebih

    besar dibandingkan dengan catatan tunggakan tahun 2009 yang hanya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3

    berkisar antara Rp 2,7 miliar sampai Rp 2,8 miliar dari 25 ribu sampai 26 ribu

    pelanggan (www.timlo.net).

    Permasalahan lainnya mengenai kesalahan baca meter, seperti yang

    dilangsir pada website www.bangka.tribunnews.com. Salah seorang warga

    jalan Cut Nyak Din Belinyu bernama Lidia yang mengeluhkan

    membengkaknya tagihan rekening untuk bulan Juni 2011 sebesar Rp 526.276.

    Sebelumnya pelanggan tidak pernah membayar tagihan sebesar itu, lalu

    pelanggan melayangkan protes atas tagihan tersebut karena menduga telah

    terjadi kesalahan pembacaan oleh petugas pencatat meter kepada Kantor PLN

    Subranting Belinyu dan Ranting Bangka di Sungailiat. Keberatan pelanggan

    diterima bahkan sudah ada berita acara perhitungan kembali pemakaian Kwh

    dan dilakukan pemeriksaan dan penelitian kembali ternyata telah terjadi

    kesalahan pembacaan, setelah dikoreksi tagihan bulan Juni 2011 menjadi Rp

    116.399 (www.bangka.tribunnews.com).

    Kedua kasus di atas menandakan masih adanya permasalahan dalam

    pendistribusian aliran listrik pada pelanggan pascabayar. Adanya

    permasalahan tersebut adanya usaha dari PLN untuk berinovasi agar dapat

    menurunkan angka tunggakan tagihan rekening listrik dan keluhan dari

    pelanggan. Dikeluarkannya surat edaran dari PT. PLN (Persero) Kantor Pusat

    dengan nomor 01178/532/DITBMR/2010 mengenai pelaksanaan program

    listrik prabayar. Dengan adanya listrik prabayar mampu menghadapi

    permasalahan yang ada pada saat penggunaan meter pascabayar atau

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    konvensional dan adanya inovasi ini sekaligus meningkatkan pelayanan

    kepada para pelanggan.

    Program listrik prabayar tersebut disosialisasikan ke pengguna

    layanan PT. PLN (Persero) seluruh Indonesia. Sama halnya yang dilakukan

    oleh PT. PLN (Persero) Area Surakarta yang mulai mensosialisasikan adanya

    program listrik prabayar, awalnya program listrik prabayar ini diberlakukan

    pada semua karyawan PT. PLN (Persero) Area Surakarta untuk dilakukannya

    uji coba. Setelah diimplementasikan kepada karyawan PT. PLN (Persero)

    Area Surakarta awal tahun 2010 mulai d ipasarkan untuk pelanggan PLN di

    wilayah eks-karesidenan Surakarta, hingga bulan Mei 2011 PLN Area

    Surakarta mencatatkan angka pertumbuhan yang cepat di daerah jawa

    tengah. Lantaran tingginya minat masyarakat akan program listrik prabayar

    ini, maka PLN Area Surakarta menorehkan angka pertumbuhan tertinggi di

    Jawa Tengah (www.timlo.net).

    PT. PLN (Persero) Area Surakarta di dalam wilayah kerjanya

    terdapat 11 Rayon yang tersebar di daerah-daerah eks-karesidenan Surakarta,

    yaitu Rayon Sumberlawang, Manahan, Surakarta Kota, Sragen, Grogol,

    Kartasura, Wonogiri, Jatisrono, Sukoharjo, Palur, Karanganyar. Di mana

    Rayon ini melingkupi wilayah kerja masing-masing. Keberadaan sebelas

    Rayon inilah yang melakukan sosialisasi listrik prabayar kepada para

    pelanggan diwilayah kerjanya masing-masing. Rayon tersebut merupakan

    kantor di bawah PT. PLN (Persero) Area Surakarta, yang berkedudukan lebih

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    dekat dengan pelanggan. Pero lehan pelanggan yang dicatat oleh masing-

    masing rayon dari tahun 2010 hingga bulan Mei 2012 yaitu sebagai berikut:

    Tabel 1.1

    Jumlah Pelanggan Listrik Prabayar di PT. PLN (Persero) Area Surakarta

    Tahun 2010-2012

    No Nama Rayon

    Desember 2010

    Desember 2011

    Mei 2012

    1 Sumberlawang 1083 7864 10178

    2 Sragen 1577 6890 9818

    3 Manahan 1858 7281 8733

    4 Kartasura 1383 6482 8373

    5 Sukoharjo 788 5501 7145

    6 Surakarta Kota 1300 5585 6774

    7 Wonogiri 1046 4908 6584

    8 Karanganyar 733 4250 6177

    9 Jatisrono 754 4342 5339

    10 Grogol 853 4177 5314

    11 Palur 536 3080 4009

    (Sumber: PT. PLN Area Surakarta)

    Jumlah pelanggan yang berada pada tabel di atas merupakan

    pencapaian yang diperoleh masing-masing rayon yang berada di wilayah PT.

    PLN (Persero) Area Surakarta. PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri memiliki

    jumlah pelanggan listrik prabayar sebesar 6584 dimana perolehan tersebut

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    menempati posisi tujuh dari sebelas rayon yang ada di PT. PLN (Persero)

    Area Surakarta.

    Keberadaan pelanggan di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    beragam tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah pedesaan.

    Dimana wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri juga tersebar di

    daerah pegunungan. Karena Kabupaten Wonogiri mempunyai topografi

    daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan kawasan lain

    membuat kondisi sumber daya alam juga saling berbeda

    (www.wonogirikab.go.id). Keberadaan pelanggan yang tersebar tidak hanya

    di perkotaan tetapi juga di pedesaan serta topografi Wonogiri yang tidak rata,

    hal tersebut akan memunculkan permasalahan yang berbeda yang dihadapi

    oleh pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    Khusus bagi masyarakat yang merantau ke kota besar, penggunaan

    listrik prabayar dapat menekan biaya listrik bulanan. Pelanggan prabayar

    tidak diwajibkan membayar batas minimal biaya listrik seperti pelanggan

    listrik pascabayar. Khusus bagi masyarakat yang merantau ke kota besar,

    penggunaan listrik prabayar dapat menekan biaya listrik bulanan. Pelanggan

    prabayar tidak diwajibkan membayar batas minimal biaya listrik seperti

    pelanggan listrik pascabayar (www.solopos.com). Pelanggan PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri yang memiliki mata pencaharian diluar Kabupaten

    Wonogiri maka mengharuskan untuk merantau sehingga tempat tinggalnya

    akan ditinggalkan untuk waktu yang cukup lama. Hal tersebut yang

    mendorong pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri untuk

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7

    menggunakan listrik prabayar di mana pelanggan hanya akan membayar jika

    hanya ingin menggunakan saja tetapi jika ditinggal merantau sehingga rumah

    akan ditinggal maka pelanggan tidak perlu membayar berbeda dengan listrik

    pascabayar walau tidak menggunakan listrik pelanggan masih diharuskan

    untuk membayar batas minimal biaya listrik. Adanya hal tersebut merangsang

    pelanggan yang merantau untuk menggunakan listrik prabayar.

    Tujuan dari program listrik prabayar adalah mengurangi angka

    tunggakan pembayaran rekening listrik. Dimana sebelum adanya program

    listrik prabayar seperti pada tahun 2009 rata-rata tunggakannya mencapai

    3845 lembar. Sedangkan setelah adanya program listrik prabayar rata-rata

    tunggakan rekening pada tahun 2012 hingga bulan Juli tercatat mencapai

    3204 lembar. Tujuan program listrik prabayar selain untuk mengurangi

    tunggakan rekening yaitu untuk mengurangi bahkan menghilangkan keluhan

    yang dialami oleh pelanggan pascabayar. Permasalahan yang sering kali

    muncul dan menjadi aduan oleh pelanggan yaitu adanya kesalahan baca meter

    hal tersebut mengakibatkan pembayaran tagihan tidak sesuai dengan

    pemakaian, sebelum adanya program listrik prabayar pada tahun 2009

    keluhan mengenai salah baca meter mencapai 40 aduan. Sedangan setelah

    adanya program listrik prabayar keluhan yang dicatat oleh PT. PLN (Persero)

    Rayon Wonogiri pada tahun 2012 hingga bulan Agustus mencapai 20 aduan,

    setiap aduan keluhan akan segera ditangani oleh PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri dengan melihat meter dan menghitung kembali tagihan yang harus

    dibayar pelanggan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8

    Tingginya pengguna listrik prabayar di wilayah kerja Rayon

    Wonogiri bukan merupakan penentu keefektivan program listrik prabayar.

    Jika program listrik prabayar tersebut efektif di PLN Rayon Wonogiri maka

    akan terlihat perubahan yang terjadi. Bertolak dari hal tersebut dapat

    diketahui bahwa program yang efektif merupakan hasil yang didapat dari

    program tersebut sesuai dengan tujuannya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini

    dirumusakan sebagai berikut: bagaimana efektivitas program Listrik Prabayar

    di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri?

    C. TUJUAN PENELITIAN

    1. Untuk mengetahui efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri.

    2. Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Jurusan Ilmu Administrasi.

    D. MANFAAT PENELITIAN

    Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat

    sebagai berikut:

    1. Bagi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, sebagai bahan masukan yang

    dapat digunakan untuk menentukan langkah-langkah dalam

    meningkatkan program yang ada.

    2. Bagi masyarakat, sebagai bahan wacana dan informasi bagi masyarakat

    luas mengenai program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri.

    3. Bagi akademisi, penelitian in i diharapkan dapat memberikan kontribusi

    bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan bahan

    referensi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan hasil penelitian.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Tinjauan pustaka yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

    adalah konsep efektivitas program atau kebijakan publik yang sesuai dengan yang

    diterapkan pada organisasi publik, yaitu:

    A. Efektivitas Program

    1. Definisi Efektivitas

    Terdapat banyak definisi efektivitas hal tersebut disebabkan oleh

    para ahli yang memiliki sudut pandang sendiri terhadap efektivitas. Tetapi

    sering kali efektivitas selalu dikaitkan dengan adanya pencapaian hasil

    atau tujuan. Seperti definisi yang diungkapkan oleh McDonald dan Lawton

    (1997) dalam bukunya Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2010: 174)

    efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu dalam

    bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi organisasi. Efektivitas

    merupakan kesesuaian antara hal yang sudah ditetapkan dengan hasil yang

    didapatkan, kesesuaian inilah yang din ilai dari suatu program

    Sedangkan definisi efektivitas menurut Mardiasmo (2002: 232)

    adalah menggambarkan tingkat pencapaian hasil program dengan target

    yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan

    antara outcome dengan output (target atau result). Dimana efektivitas

    dalam definisi tersebut merupakan perbandingan antara hasil yang didapat

    10

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11

    dengan dampak yang akan dialami setelah implementasi suatu kebijakan

    atau program.

    Sedangkan menurut Yeremias T. Keban (2008: 222) yang

    menyebutkan kriteria efektivitas adalah:

    Ketepatan hasil sesuai dengan harapan atau rencana, dan parameter yang sering digunakan adalah hasil apa dan berapa yang dapat dinikmati (ketepatan jenis dan jumlah produk/pelayanan), siapa yang mengambil manfaat, dan berapa yang dapat menikmati hasil tersebut (ketepatan jenis dana jumlah/sasaran yang dijangkau), kapan dinikmati (ketepatan waktu), dan dimana menikmati (ketepatan lokasi). (Yeremias T. Keban, 2008: 222)

    Dari definisi yang sudah disebutkan di atas mengenai efektivitas,

    dimana kunci dari efektivitas itu sendiri merupakan sebuah tindakan untuk

    mencapai sebuah tujuan atau target yang sudah ditentukan sebelumnya.

    Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran tentang

    pencapaian target, dimana nantinya dapat diketahui apa yang dilakukan

    atau kemampuan organisasi dalam rangka pencapaian target tersebut.

    Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa efektivitas akan

    selalu berorientasi pada pencapaian tujuan dalam suatu program. Jika suatu

    program mampu memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah

    ditetapkan sebelumnya maka program tersebut dapat dikatakan sebagai

    program yang efektif, selain hal tersebut program yang dapat memberikan

    perubahan perilaku pada sasaran program yang telah ditetapkan maka

    program tersebut juga dapat dikatakan suatu program yang efektif.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    Seperti yang diungkapkan oleh Casley dan Kumar dalam

    Samodra Wibawa (1994: 17), efektivitas implementasi kebijakan sangat

    ditentukan oleh perilaku birokrasi pelaksanaanya. Perilaku ini dipengaruhi

    oleh lingkungan kebijakan. Masih dalam Samodra Wibawa (1994: 17)

    Widaningrum (1993) mengungkapkan lingkungan kebijakan yang dapat

    mempengaruhi perilaku birokrasi dalam efektivitas implementasi

    kebijakan atau program antara lain, lingkungan bio-fisik, teknologi,

    struktur sosial, peristiwa/kejadian, nilai, sikap, emosi dan peran dalam

    organisasi.

    Setelah disebutkan adanya berbagai definisi yang diungkapkan

    oleh para ahli, maka untuk mengukur suatu efektivitas dibutuhkan adanya

    indikator yang nantinya digunakan sebagai acuan. Terdapat berbagai

    indikator yang dapat digunakan sebagai tolak ukur efektivitas. Seperti

    yang dikemukakan oleh Henry, Bryant, dan White yang terdapat dalam

    Samodra Wibawa (1994: 65) yang menyebutkan beberapa indikator dari

    efektivitas, yaitu sebagai berikut:

    a. Waktu pencapaian. b. Tingkat pengaruh yang diinginkan. c. Perubahan perilaku masyarakat. d. Pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek. e. Tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan dirinya.

    Berbeda lagi dengan yang dikemukakan oleh Richard M. Steers

    (1985 : 206) yang memberikan indikator untuk mengukur efektivitas

    organisasi, yaitu:

    a. Kemampuan menyesuaikan diri (keluwesan, produktivitas, dan kepuasan kerja).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    b. Kemampuan berlaba. c. Pencarian sumber daya.

    Sedangkan menurut Price dalam Steers (1985 : 53) menyebutkan

    efektivitas organisasi dapat diukur dengan beberapa indikator, sebagai

    berikut:

    a. Produktivitas. b. Konformitas. c. Semangat. d. Kemampuan adaptasi kelembagaan.

    Masih di dalam Steers (1985 : 53) terdapat beberapa indikator

    yang dikemukakan oleh Schein digunakan untuk mengukur efektivitas,

    antara lain :

    a. Komunikasi terbuka. b. Fleksib ilitas. c. Kreativitas. d. Komitmen. e. Keterikatan psykologi.

    Bila efektivitas program dikaitkan dengan suatu program dari

    sebuah organisasi atau dinas maka akan menunjuk pada kemampuan

    organisasi untuk mencapai program yang sesuia dengan tujuan dan

    sasarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Henry dalam Samodra

    Wibawa (1994: 64) yang menyebutkan bahwa efektivitas program

    menunjuk pada tingkat pencapaian tujuan.

    Dari berbagai indikator yang telah dijelaskan di atas, dalam

    penelitian ini pengukuran Efektivitas Program Listrik Prabayar d i PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri dapat ditentukan melalui indikator, yaitu:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14

    a. Waktu pencapaian

    Merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur

    efektivitas program listrik prabayar berdasarkan capaian waktu yang

    dibutuhkan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dalam melaksanakan

    program tersebut. Pada waktu pencapaian ini dapat terlihat usaha yang

    dilakukan suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri untuk melakukan pencapaian waktu sesuai dengan target

    yang telah ditentukan.

    b. Perubahan perilaku masyarakat

    Merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas

    program listrik prabayar berdasarkan perubahan-perubahan perilaku

    yang dialami masyarakat setelah diterapkan program tersebut. Suatu

    program jika telah dilaksanakan akan membawa dampak kepada

    sasaran dalam hal ini pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    Perubahan perilaku yang didapatkan akan mengarah ke hal yang lebih

    baik dari yang sebelumnya.

    c. Pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek

    Merupakan pengukuran efektivitas program listrik prabayar yang

    didasarkan pada pelajaran atau dampak didapat oleh PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri. Kareba pelaksanaan suatu program juga

    merupakan suatu proses belajar bagi pelaksana, dengan pelajaran yang

    telah di dapat PT. PLN (Persero) akan membentuk pelayanan yang

    lebih baik kepada pelanggannya. Sehingga pelanggan akan merasa

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    15

    puas dengan pelayanan yang diberikan PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri.

    d. Tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan dirinya

    Pelaksanaan suatu program merupakan proses pembangunan yang

    dilakukan oleh suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri melalui program listrik prabayar semestinya mengarah ke

    peningkatan kemampuan masyarakat, dan juga proses pembangunan

    dipandang sebagai usaha penyadaran masyarakat. Merupakan

    pengukuran efektivitas program listrik prabayar didasarkan pada

    program yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    yang dapat mengarahkan masyarakat untuk meningkatkan

    kemampuannya dan menjadi sadar atas kemampuan dirinya.

    Suatu program yang tidak mengarah pada indikator tersebut

    dipandang tidak efektif. Oleh karena itu, program listrik prabayar di PT.

    PLN (Persero) Rayon Wonogiri dapat dikatakan efektif maka harus dapat

    memenuhi beberapa indikator di atas.

    2. Definisi Program

    Selanjutnya akan dijelaskan mengenai definisi program. Definisi

    program menurut Pariata Westra (1989: 41) adalah:

    Perumusan yang memuat gambaran pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan berikut petunjuk mengenai cara pelaksanaannya. (Pariata Westra, 1989: 41)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    Masih menurut Pariata Westra (1983: 32) definisi program

    adalah:

    Sebagai keseluruhan langkah atau kegiatan yang saling bergantungan yang menuju ke arah pencapaian suatu tujuan yang telah disebutkan,seperangkat aktivitas yang dilakukan untuk mencapai sesuatu atau sejumlah tujuan dan maksud dari suatu rencana pembangunan.

    Dari definisi di atas disebutkan mengenai program, dan hal-hal

    yang terdapat dalam suatu program. Sedangkan menurut Arikunto dan C.

    S. Abdul Jabar (2004: 2-3) program didefinisikan sebagai rencana. Masih

    di dalam Arikunto dan C. S. Abdul Jabar (2004: 2-3) dijelaskan bila

    program langsung dikaitkan dengan evaluasi program maka program dapat

    didefinisikan sebagai berikut:

    Suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. (Arikunto dan C.S. Abdul Jabar, 2004: 2-3)

    Defin isi program menurut Arikunto (1988: 1) yaitu sederetan

    kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu..

    Masih di dalam Arikunto (1988: 2-3) menjelaskan bahwa program dapat

    bermacam-macam wujudnya jika ditinjau dari berbagi aspek antara lain:

    a. Ditinjau dari tujuan Program dapat dilihat dari tujuannya, yakni ada program yang bertujuan untuk mencari keuntungan dan juga ada program yang betujuan untuk kegiatan sosial. Keberhasilan program yang bertujuan untuk mencari keuntungan dapat diukur dengan cara menilai seberapa keuntungan yang diperoleh dari program tersebut. Sedangkan keberhasilan program yang bertujuan untuk kegiatan sosial dapat diukur dengan cara menilai seberapa banyak program tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    b. Ditinjau dari jenis Dilihat dari jenisnya, program dapat berupa program pendidikan, program kemasyarakatan, program pertanian dan sebagainya. Dalam mengukur keberhasilannya pada setiap program-program tersebut tidak mempunyai ukuran khusus, tetapi cenderung mempunyai cara yang sama dalam mengukur keberhasilan program yang ada.

    c. Ditinjau dari jangka waktu Dilihat dari jangka waktunya, jenis-jenis program terdiri dari program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Adapun dalam mengukur keberhasilannya yaitu dengan menilai apakah program dapat mencapai tujuan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

    d. Ditinjau dari keluasannya Ada program sempit dan program luas, yakni mencakup batasan sasaran kebijakannya apakah program tersebut mempunyai sasaran kebijakan yang luas atau hanya pada kalangan tertentu saja.

    e. Ditinjau dari pelaksana Terdapat program kecil dan juga besar, yakni dilihat dari seberapa banyak pelaksana yang terlibat dalam suatu program. Program tersebut disebut program besar apabila mempunyai pelaksana lebih dari seratus orang.

    f. Ditinjau dari sifatnya Ada program penting dan program kurang penting. Program penting dan kurang penting dapat dilihat dari dampak dari program tersebut, yakni apakah program tersebut mempunyai dampak yang menyangkut nasib orang banyak atau hanya beberapa kalangan tertentu saja. (Arikunto, 1988: 2-3)

    B. Program Listrik Prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    1. Pengertian Program Listrik Prabayar

    Listrik prabayar merupakan program nasional yang diluncurkan

    oleh kantor pusat PT. PLN (Persero) lalu disosialisasikan ke daerah-

    daerah oleh PT. PLN (Persero) yang ada di daerah. Program listrik

    prabayar berangkat dari masih tingginya angka tunggakan pembayaran

    rekening listrik banyaknya keluhan pelanggan diantaranya mengenai

    tidak sesuainya pemakaian dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan.

    Munculnya program listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18

    Wonogiri sesuai dengan surat edaran dari PT. PLN (Persero) Distribusi

    Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Nomor 191/532/BIAGA/2010 sebagai

    tindak lanjut dari surat edaran yang dikeluarkan oleh kantor pusat PT.

    PLN (Persero) Nomor 01178/532/DITBMR/2010 mengenai pelaksanaan

    program listrik prabayar yang diterima PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri dan digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan program

    listrik prabayar di wilayah kerjanya

    Sebelum adanya listrik prabayar para pelanggan PLN

    menggunakan layanan listrik pascabayar dimana pelanggan

    menggunakan energi listrik terlebih dahulu dan melakukan pembayaran

    pada bulan berikutnya. Mekanisme yang digunakan dalam listrik

    pascabayar agar dapat diketahui tagihan pembayaran pada pelanggan

    setiap bulannya, PLN melakukan pencatatan meter, dengan hasil

    pencatatan meter lalu dihitung dan untuk tahap akhirnya PLN

    menerbitkan rekening yang harus dibayar pelanggan, tagihan rekening

    listrik dapat dibayar oleh pelanggan antara tanggal 6 sampai dengan

    tanggal 20 setiap bulannya. Jika ada pelanggan yang terlambat atau tidak

    membayar maka akan dilakukan pemutusan aliran listrik setelah waktu

    tertentu. Sedangkan mekanisme untuk program listrik prabayar,

    pelanggan terlebih dahulu mengeluarkan uang atau biaya digunakan

    untuk pembelian energi listrik atau stroom yang akan dikonsumsinya.

    Pada program listrik prabayar pelanggan diberikan meter

    prabayar, pada meter tersebut terdapat informasi jumlah energi listrik

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    (kWh) yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut bisa

    ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan

    pelanggan. Dengan demikian,.pelanggan dapat mengetahui secara

    langsung konsumsi listriknya dan juga listrik yang dibayar sesuai dengan

    listrik yang digunakan. Seperti yang diungkapkan oleh Emmanuel A.

    Ogujor dan Paul O. Otasowie (2010: 141) menjelaskan bahwa prepaid

    electricity ensures that the consumer pays only for energy consumed and

    not the estimated bill in post paid. Telah disebutkan pelanggan

    membayar hanya energi yang digunakan dan bukan estimasi seperti

    halnya yang terjadi pada listrik pascabayar. Sehingga pelanggan akan

    membayar sesuai dengan yang digunakan dan tidak ada lagi kesalahan

    dalam pencatatan meter.

    2. Tujuan Program Listrik Prabayar

    Tujuan diluncurkannya program listrik prabayar, sebagai

    berikut:

    a. Menekan tingginya angka tunggakan rekening listrik

    b. Mengurangi keluhan dari pelanggan

    3. Sasaran Program Listrik Prabayar

    Sasaran utama untuk program listrik prabayar lebih kepada

    pelanggan yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dan sering kali

    melakukan tunggakan pembayaran rekening setiap bulannya. Juga untuk

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    pelanggan yang rumahnya sering kali ditinggalkan kosong dan untuk

    rumah yang dikontrakkan atau kos. Tetapi, pelanggan yang diluar itu pun

    juga menjadi sasaran dari listrik prabayar.

    4. Keuntungan Program Listrik Prabayar

    Listrik prabayar mempunyai keuntungan yang dapat dinikmati

    oleh pelanggannya, yang sebagian dari keuntungan tersebut akan

    menjawab permasalahan yang hadir pada listrik pascabayar, seperti yang

    terdapat dalam www.pln.co.id dan juga brosur yang diterbitkan PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri, yaitu sebagai berikut:

    a. Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik.

    Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau

    pemakaian listrik sehari-hari dan setiap saat. Di meter tersebut

    tertera angka sisa pemakaian kWh terakhir. Bila dirasa boros,

    pelanggan dapat mengerem pemakaian listriknya.

    b. Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja.

    Dengan nilai Pulsa Listrik (voucher) bervariasi mulai Rp 20.000,0

    s.d. Rp 1.000.000,- memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam

    membeli listrik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan (lebih

    terkontrol dalam mengatur anggaran belanja keluarga). Pelanggan

    memiliki kebebasan dalam penggunaan listrik dengan begitu tercipta

    adanya transparansi karena penghitungan biaya listrik sudah tidak

    dihitung oleh PT. PLN (Persero) \sehingga pelanggan tahu konsumsi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    listriknya. Hal tersebut sama seperti yang diungkapkan oleh Ibrahim

    Dasuki, et al (2012: 43) menjelaskan bahwa prepaid billing system has

    provided consumers the freedom of transparency with the

    elimination of estimated billing. Keberadaan program listrik

    prabayar akan menumbuhkan transparansi dimana pembayaran

    listrik sudah tidak melalui penghitungan yang dilakukan oleh PT.

    PLN (Persero) dan pelanggan akan tahu tagihan saat membayarnya.

    Tetapi, dengan program listrik prabayar pelanggan dapat

    menggunakan listrik sesuai dengan keinginannya.dan pelanggan

    akan tahu secara langsung konsumsi listrik yang dipergunakan.

    c. Tidak akan terkena biaya keterlambatan.

    Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani

    biaya keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.

    d. Privasi lebih terjaga.

    Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, dengan

    menggunakan Listrik Pintar tidak perlu menunggu dan membukakan

    pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara

    otomatis mencatat pemakaian listrik anda (akurat dan tidak ada

    kesalahan pencatatan meter).

    e. Tepat digunakan bagi Anda yang memiliki usaha rumah kontrakan

    atau kamar sewa (kos).

    Sebagai pemilik rumah atau kamar sewa, Anda tidak perlu khawatir

    lagi dengan tagihan listrik yang tidak dibayar oleh penghuni rumah

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    22

    kontrakan karena pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab

    dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan penyewa.

    f. Bebas dari biaya beban

    Untuk pelanggan pascabayar disetiap rekening tagihan terdapat biaya

    beban atau biaya minimum bulanan. Berdasarkan Tarif Dasar Listrik

    (TDL) Tahun 2010 biaya beban yang dikenakan kepada pelanggan,

    yaitu:

    Tabel 2.1

    Biaya Beban Berdasarkan Tarif Dasar Listrik Tahun 2010

    GOLONGAN TARIF

    BATAS DAYA

    BIAYA BEBAN

    Tarif Sosial (S)

    S-2/TR 450 VA 10.000 S-2/TR 900 VA 15.000 S-2/TR 1.300 VA 40 (Jam nyala)

    x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian

    S-2/TR 2.200 VA S-2/TR 3.500-200 kVA

    Tarif Rumah Tangga (R)

    R-1/TR 450 VA 11.000 R-1/TR 900 VA 20.000 R-1/TR 1.300 VA 40 (Jam nyala)

    x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian

    R-1/TR 2.200 VA R-2/TR 3.500-5.500 VA

    R-3/TR 6.600 VA ke atas 40 (jam nyala)

    x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian blok I

    Tarif Bisnis (B) B-1/TR 450 VA 23.500 B-1/TR 900 VA 26.500

    B-1/TR 1.300 VA 40 (Jam nyala) x daya tersambung (kVA)

    x biaya pemakaian B-1/TR 2.200-5.500 VA

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23

    (

    g. Bebas dari blok tarif

    Untuk listrik prabayar tarif yang digunakan flat jadi untuk

    penggunaan dari 0 kWh sampai seterusnya akan sama tarifnya,

    sedangkan dengan pascabayar menggunakan blok tarif, dimana

    dalam penggunaan dari 0 kWh sampai seterusnya akan digolongkan

    dengan tarif sendiri-sendiri. Tarif prabayar yang digunakan saat ini

    terdapat pada Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun 2010, sebagai berikut:

    Tabel 2.2

    Tarif Prabayar Berdasarkan Tarif Dasar Listrik Tahun 2010

    B-2/TR 6.600-200 kVA 40 (jam nyala)

    x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian blok I

    Tarif Industri (I) I-1/TR 450 VA 26.000 I-1/TR 900 VA 31.500 I-1/TR 1.300 VA 40 (Jam nyala)

    x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian

    I-1/TR 2.200 VA I-2/TR 3.500-14 kVA

    Tarif Kantor Pemerintah (P) P-1/TR 450 VA 20.000 P-1/TR 900 VA 24.600

    P-1/TR 1.300 VA 40 (Jam nyala) x daya tersambung (kVA)

    x biaya pemakaian P-1/TR 2.200-5.500 VA

    P-1/TR 6.600-200 kVA 40 (jam nyala)

    x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian blok I

    NO GOLONGAN TARIF BATAS DAYA TARIF

    PRABAYAR (Rp/kWh)

    Tarif Sosial (S) 1 S-2/TR 450 VA 325 2 S-2/TR 900 VA 455

    (Sumber: PT. PLN (Persero) Area Surakarta)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    24

    (Su

    h. Bebas dari kesalahan pencatatan meter

    Pada listrik pascabayar terdapat kesalahan yang dilakukan oleh

    petugas pencatat meter yakni kesalahan dalam mencatat angka meter

    yang tertera pada meteran konvensional. Sedangkan, dalam listrik

    prabayar permasalahan ini dapat dihilangkan, karena dalam program

    listrik prabayar PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri sudah tidak

    menggunakan pencatat meter.

    3 S-2/TR 1.300 VA 605 4 S-2/TR 2.200 VA 650 5 S-2/TR 3.500 200 kVA 755

    Tarif Rumah Tangga ( R ) 6 R-1/TR 450 VA 415 7 R-1/TR 900 VA 605 8 R-1/TR 1.300 VA 790 9 R-1/TR 2.200 VA 795

    10 R-2/TR 3.500 5.500 VA 890 11 R-3/TR 6.600 VA ke atas 1.330

    Tarif Bisnis ( B ) 12 B-1/TR 450 VA 535 13 B-1/TR 900 VA 630 14 B-1/TR 1.300 VA 795 15 B-1/TR 2.200 5.500 VA 905 16 B-2/TR 6.600 200 kVA 1.100

    Tarif Industri ( I )

    17 I-1/TR 450 VA 485 18 I-1/TR 900 VA 600 19 I-1/TR 1.300 VA 765 20 I-1/TR 2.200 VA 790 21 I-1/TR 3.500 14 kVA 915

    Tarif Perkantoran Pemerintah

    22 P-1/TR 450 VA 685 23 P-1/TR 900 VA 760 24 P-1/TR 1.300 VA 880 25 P-1/TR 2.200 5.500 VA 885 26 P-1/TR 6.600 200 kVA 1.200

    (Sumber: www.pln.co.id)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    25

    i. Bebas pemutusan listrik karena tunggakan

    Jika pelanggan pascabayar menunggak selama lebih dari 2 bulan

    maka akan dilakukan pemutusan listrik, tidak adanya tunggakan

    dalam prabayar maka pemutusan listrik akan hilang.

    Keuntungan yang akan didapatkan oleh pelanggan listrik

    prabayar merupakan terobosan dari PT. PLN (Persero) dalam

    memberikan pelayanan, tidak hanya berhenti pada jenis pelayanan

    tertentu saja tetapi PT. PLN (Persero) berinovasi agar pelanggan menjadi

    lebih puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero).

    5. Proses Pemasangan Listrik Prabayar

    Keberadaan listrik prabayar tidak akan memberikan kesulitan

    bagi penggunannya, di dalam pengajuannya pun para pelanggan

    dipermudah. Pengajuan permohonan listrik prabayar melalui pasang baru

    atau dengan migrasi dari pascabayar ke prabayar dapat dilakukan dengan

    tahapan sebagai berikut:

    a. Pasang Baru

    Datang langsung ke Kantor Pelayanan PLN terdekat dengan

    domisili atau lokasi bangunan yang akan disambung listriknya

    dengan membawa :

    1) Calon pelanggan datang sendiri ke kantor PLN terdekat (tidak

    diwakili).

    2) Mengajukan Permohonan Pasang Baru Listrik Prabayar.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    26

    3) Membawa fotokopi KTP yang masih berlaku dan denah lokasi

    bangunan atau rumah atau rekening listrik tetangga sebelah

    yang terdekat, nomor ponsel atau telepon yg bisa dihubungi.

    4) Calon Pelanggan menerima SIP (Surat Ijin Penyambungan) dari

    PLN terlebih dahulu sebelum membayar biaya pasang baru.

    5) Mempersiapkan biaya seperti biaya penyambungan (BP),

    Materai , stroom awal minimal Rp 20.000.

    6) Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

    (SPJBTL).

    b. Migrasi dari Pascabayar ke Prabayar

    1) Pelanggan membawa rekening listriknya ke kantor PLN terdekat

    (tidak diwakili).

    2) Mengajukan permohonan perubahan layanan dari listrik paska

    bayar ke listrik prabayar.

    3) Membawa fotocopy KTP yang masih berlaku, No ID Pelanggan,

    No HP/Telp yg bisa dihubungi (PLN akan memproses bila

    pelanggan tidak ada tunggakan rekening listrik).

    4) Pelanggan menerima SIP (Surat Ijin Penyambungan) baru yang

    sesuai dengan permohonan pelanggan.

    5) Membayar biaya pemakaian listrik yang telah digunakan

    sebelum migrasi ke listrik prabayar.

    6) Mempersiapkan biaya materai, stroom awal minimal Rp

    20.000.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    27

    7) Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

    (SPJBTL) baru. (www.pln.co.id)

    6. Stroom Listrik Prabayar

    Stroom listrik prabayar merupakan isi untuk meter prabayar.

    Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler. Saat membeli stroom

    pada struknya akan tertera 20 digit angka yang nantinya akan dimasukan

    ke dalam meter prabayar dengan cara mengetik angka yang sesuai pada

    struk tersebut.

    Pada meter prabayar pelanggan dapat melihat beberapa

    informasi yang langsung bisa dilihat di layar LCD yang terdapat pada

    meter prabayar, seperti:

    Informasi jumlah energi listrik (kWh) yang dimasukkan (diinput).

    Jumlah energi listrik (kWh)) yang sudah terpakai selama ini.

    Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).

    Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

    Meter prabayar akan membunyikan alarm jika persediaan

    stroom yang terdapat di dalamnya hampir habis. Hal tersebut

    menandakan bahwa pelanggan diharapkan untuk melakukan pembelian

    stroom lagi. Untuk saat ini stroom dapat dibeli di minimarket seperti

    alfamart atau indomart. Lalu di loket Payment Point Online Bank

    (PPOB), di kantor pos, melalui sms banking atau datang ke anjungan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    28

    tunai mandiri (ATM), bank yang bekerja sama dengan PLN untuk

    menyediakan stroom, yaitu:

    1. Bank Bukopin (ATM, SMS Banking, Teller)

    2. Bank BPRKS (ATM, Internet Banking)

    3. Bank Danamon

    4. Bank Danamon Syariah

    5. Bank BNI (ATM)

    6. Bank Mandiri (ATM)

    7. Bank BRI

    8. Bank NISP (ATM)

    9. Bank BCA (ATM) (www.pln.co.id)

    Besaran stroom yang dapat dibeli oleh pelanggan, yaitu sebagai

    berikut:

    1. Rp 20.000,00

    2. Rp 50.000,00

    3. Rp 100.000,00

    4. Rp 250.000,00

    5. Rp 500,000,00

    6. Rp 1.000.000,00

    Cara pembelian di PPOB dan juga cara pengisian stroom ke

    meter prabayar, sebagai berikut:

    1. Datang ke tempat layanan pembelian stroom (voucher listrik isi

    ulang) di loket pembayaran listrik online

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    29

    2. Tunjukan ID meter atau nomor seri meter kepada operator/petugas

    yang melayani

    3. Beritahukan nilai nominal jumlah listrik isi ulang yang ingin dibeli.

    Misal : Rp. 100.000

    4. Anda akan menerima 20 digit kode listrik isi ulang yang akan

    tercetak pada tanda terima

    5. 20 digit nomor tersebut lalu dimasukkan ke meter prabayar dengan

    cara mengetikkan melalui tombol angka yang terdapat pada meter

    prabayar.

    C. Kerangka Pikir

    Kerangka pikir di sini akan menjelaskan mengenai Efektivitas

    Program Listrik Prabayar di PT. PLN Rayon Wonogiri. Alur pemikiran di

    sini berawal dari masih adanya tunggakan pembayaran rekening listrik oleh

    pelanggan yang menggunakan listrik pascabayar, lalu masih adanya keluhan

    pelanggan mengenai salah baca meter. Kewajiban dan hak baik itu untuk PT.

    PLN (Persero) Rayon Wonogiri sebagai penyedia tenaga listrik, serta untuk

    pelanggan sebagai konsumen yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor

    30 Tahun 2009. Pokok dari adanya undang-undang tersebut penyedia layanan

    dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik agar tidak ada keluhan dari

    pelanggan, sedangkan pelanggan harus melakukan kewajibannya yaitu

    dengan membayar tagihan rekening listrik.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    30

    Masih adanya permasalahan dalam penyaluran tenaga listrik baik

    yang disebabkan oleh PT. PLN (Persero) dan juga pelanggan. Hal tersebut

    mendorong PT. PLN (Persero) berinovasi dengan mengeluarkan program

    listrik prabayar. Listrik prabayar tersebut merupakan program nasional yang

    di mana pelaksanaannya melingkupi seluruh daerah di Indonesia, seperti

    halnya PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang sudah melaksanakan

    program listrik prabayar tersebut. Sesuai dengan surat edaran dari PT. PLN

    (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Nomor

    191/532/BIAGA/2010 sebagai tindak lanjut dari surat edaran yang

    dikeluarkan oleh kantor pusat PT. PLN (Persero) Nomor

    01178/532/DITBMR/2010 mengenai pelaksanaan program listrik prabayar

    yang diterima PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dan digunakan sebagai

    landasan dalam pelaksanaan program listrik prabayar di wilayah kerjanya.

    Adanya program listrik prabayar yang merupakan inovasi baru yang

    diluncurkan PT. PLN (Persero) untuk pelanggan di Indonesia. Seperti halnya

    yang diterapkan di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri menarik penulis untuk

    melakukan penelitian tentang efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri. Terlebih lagi pelanggan yang ada di PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri tidak hanya berada di kota kabupaten tetapi juga

    berada di pelosok kecamatan dan juga terdapat di daerah pegunungan kapur

    yang berada di sekitar Kabupaten Wonogiri. Pengukuran efektivitas program

    pada penelitian ini d idasarkan pada dengan menggunakan beberapa indikator,

    sebagai berikut:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    31

    a. Waktu pencapaian

    Merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur

    efektivitas program listrik prabayar berdasarkan capaian waktu yang

    dibutuhkan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri dalam melaksanakan

    program tersebut. Pada waktu pencapaian ini dapat terlihat usaha yang

    dilakukan suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri untuk melakukan pencapaian waktu sesuai dengan target yang

    telah ditentukan.

    b. Perubahan perilaku masyarakat

    Merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas

    program listrik prabayar berdasarkan perubahan-perubahan perilaku yang

    dialami masyarakat setelah diterapkan program tersebut. Suatu program

    jika telah dilaksanakan akan membawa dampak kepada sasaran dalam hal

    ini pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri. Perubahan perilaku

    yang didapatkan akan mengarah ke hal yang lebih baik dari yang

    sebelumnya.

    c. Pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek

    Merupakan pengukuran efektivitas program listrik prabayar yang

    didasarkan pada pelajaran atau dampak didapat oleh PT. PLN (Persero)

    Rayon Wonogiri. Kareba pelaksanaan suatu program juga merupakan

    suatu proses belajar bagi pelaksana, dengan pelajaran yang telah di dapat

    PT. PLN (Persero) akan membentuk pelayanan yang lebih baik kepada

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    32

    pelanggannya. Sehingga pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan

    yang diberikan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    d. Tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan dirinya

    Pelaksanaan suatu program merupakan proses pembangunan yang

    dilakukan oleh suatu instansi dalam hal ini PT. PLN (Persero) Rayon

    Wonogiri melalui program listrik prabayar semestinya mengarah ke

    peningkatan kemampuan masyarakat, dan juga proses pembangunan

    dipandang sebagai usaha penyadaran masyarakat. Merupakan

    pengukuran efektivitas program listrik prabayar didasarkan pada program

    yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang dapat

    mengarahkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya dan

    menjadi sadar atas kemampuan dirinya.

    Dengan demikian dapat diketahui apakah program listrik prabayar di

    PT. PLN Rayon Wonogiri tersebut efektif atau tidak. Di bawah ini merupakan

    bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

    berikut:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    33

    Hasil program listrik prabayar:

    Berkurangnya angka tunggakan

    pembayaran tagihan listrik;

    Berkurangnya keluhan dari

    pelanggan.

    Tujuan program listrik prabayar:

    Menekan tingginya angka

    tunggakan pembayaran tagihan

    listrik;

    Menekan keluhan dari pelanggan.

    Bagan 2.1

    Kerangka Pemikiran

    Masih adanya permasalahan mengenai

    tunggakan pembayaran rekening dan

    adanya komplain pelanggan mengenai

    salah baca meter

    Surat edaran PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng dan

    DIY nomor 191/532/BIAGA/2010 sebagai tindak lanjut

    surat edaran kantor pusat PT. PLN (Persero) nomor

    01178/532/DITBMR/2010 tentang pelaksanaan program

    listrik prabayar

    Efektivitas program listrik prabayar di PT. PLN

    (Persero) Rayon Wonogiri diukur dengan indikator,

    sebagai berikut:

    1. Waktu pencapaian.

    2. Perubahan perilaku masyarakat.

    3. Pelajaran yang diperoleh para pelaksana proyek.

    4. Tingkat kesadaran masyarakat akan kemampuan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian in i menitikberatkan pada jenis penelitian deskriptif

    kualitatif. Penelitian yang melakukan kegiatannya dengan mendeskripsikan,

    memaparkan, menuturkan, menginterpretasikan, dari hasil analisa data yang

    ada. Penelitian kualitatif merupakan pendeskripsian secara rinci dan

    mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi

    menurut apa adanya di lapangan studinya (H.B. Sutopo, 2002: 35).

    B. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini mengambil lokasi di Kantor PT. PLN (Persero) Area

    Surakarta, Kantor PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri, dan Kecamatan-

    kecamatan yang sudah terdapat pelanggan listrik prabayarnya. Alasan

    pemilihan tempat tersebut sebagai berikut :

    1. PT. PLN (Persero) Area Surakarta pada tahun 2010 merupakan pencapai

    pertumbuhan pelanggan listrik prabayar tertinggi di jawa tengah.

    2. Wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang tersebar baik di

    sekitaran kota kabupaten bahkan juga ada di daerah pegunungan kapur.

    3. Adanya izin dari pihak-pihak terkait untuk melakukan penelitian di

    daerahdaerah tersebut.

    34

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    35

    C. Sumber Data

    Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

    1. Narasumber (Informan)

    Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia

    (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki

    informasi. Untuk menentukan narasumber dalam penelitian, peneliti

    wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya

    dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan

    kebutuhan penelitian (H.B. Sutopo, 2002: 50-51).

    Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber, yaitu:

    a. Bagian humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta.

    b. Manager PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    c. Karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    d. Pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    2. Arsip dan Dokumen

    Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan

    dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, yang merupakan rekaman

    tertulis (juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan

    dengan suatu aktivitas atau peristiwa tertentu). Arsip atau dokumen tidak

    hanya penting bagi penelitian sejarah namun juga berperan sebagai

    sumber data yang penting bagi penelitian kualitatif (H.B. Sutopo. 2002:

    54).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    36

    a. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan.

    b. Surat edaran PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.

    Yogyakarta Nomor 191/532/BIAGA/2010 Tentang pelaksanaan

    listrik prabayar.

    c. Data jumlah pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Area

    Surakarta dan Rayon Wonogiri.

    d. Data jumlah tunggakan pembayaran tagihan rekening listrik PT.

    PLN (Persero) rayon Wonogiri.

    e. Profil program listrik prabayar.

    f. Profil PT. PLN (Persero) Area Wonogiri.

    g. Informasi laporan penyelenggara pemerintah daerah Kabupaten

    Wonogiri tahum 2011.

    D. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data

    dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 218). Pada teknik

    pengambilan sampel, sumber data yang dipilih adalah orang yang dianggap

    kaya informasi mengenai hal yang dibutuhkan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    37

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu:

    1. Wawancara

    Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan

    teknik wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan

    dalam bentuk wawancara mendalam. Dengan wawancara dapat

    mengkonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman

    masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal tersebut dikaitkan dengan

    harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (H.B. Sutopo 2002:

    58).

    Wawancara dilakukan kepada:

    a. Bagian humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta.

    b. Manager PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    c. Karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    d. Pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri.

    2. Dokumentasi

    Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang

    penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen memiliki beragam bentuk,

    dari yang tertulis sederhana sampai yang lengkap, dan bahkan bisa

    berupa benda-benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. Selain

    dokumen arsip yang memiliki peranan sebagai sumber data juga

    merupakan catatan yang lebih formal jika dibandingkan dengan dokumen

    yang memiliki peranan sebagai sumber data (H.B. Sutopo, 2002: 69).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    38

    a. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan.

    b. Surat edaran PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.

    Yogyakarta Nomor 191/532/BIAGA/2010 Tentang pelaksanaan

    listrik prabayar.

    c. Data jumlah pelanggan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) Area

    Surakarta dan Rayon Wonogiri.

    d. Data jumlah tunggakan pembayaran tagihan rekening listrik PT.

    PLN (Persero) rayon Wonogiri.

    e. Profil program listrik prabayar.

    f. Profil PT. PLN (Persero) Area Wonogiri.

    g. Informasi laporan penyelenggara pemerintah daerah Kabupaten

    Wonogiri tahum 2011.

    3. Observasi

    Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber-

    sumber yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta

    rekaman gambar (H.B. Sutopo, 2002: 64). Observasi yang dilakukan

    dalam penelitian ini menggunakan observasi tak berperan misalnya

    peneliti melakukan pengamatan bagi pencatatan meter untuk pengguna

    listrik pascabayar. Dimana pada listrik pascabayar masih dilakukan

    pencatatan meter oleh cater sedangkan untuk pelanggan listrik prabayar

    sudah tidak dilakukan pencatatan meter. Serta juga dilakukan observasi

    berperan pasif dimana peneliti melihat cara pembelian stroom untuk

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    39

    mengisi meter prabayar dan juga melihat cara pengisian stroom ke meter

    prabayar.

    F. Validitas Data

    Valid itas data merupakan cara untuk memperoleh kebenaran dalam

    suatu penelitian, berdasarkan dari hasil temuan maupun data yang diperoleh

    peneliti yang dilakukan dengan mencari data maupun informasi yang sama

    dari sumber yang berbeda. Untuk mendapatkan validitas data peneliti

    menggunakan teknik triangulasi data (triangulasi sumber). Disini peneliti

    mengumpulkan data dari beragam sumber data, untuk memantapkan

    kebenaran data yang sejenis.

    G. Teknik Analisis Data

    Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah hasil

    penelitian menjadi data, dimana data yang diperoleh, dikerjakan dan

    dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang

    diajukan dalam menyusun hasil penelitian. Proses analisis data mengandung

    tiga komponen menurut Miles dan Huberman (1984, dalam H.B. Sutopo,

    2002: 91-93), yang terdiri dari:

    1. Reduksi Data

    Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis yang

    mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang

    tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    40

    penelitian ini dapat dilakukan. Reduksi data ini dilakukan dengan

    membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan, di sini

    peneliti membuat coding, memusatkan tema, menentukan batas-batas

    permasalahan, dan juga menulis memo. Proses tersebut berlangsunug

    sampai laporan penelitian selesai (H.B. Sutopo, 2002: 92)

    2. Sajian Data

    Sajian data merupakan suatu rakitan informasi, deskripsi dalam

    bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.

    Sajian data harus disesuaikan dengan rumusan permasalahan yang ada.

    Semua dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah

    dilihat dan dapat dimengerti dalam bentuk yang leb ih kompak (H.B.

    Sutopo, 2002: 92).

    3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

    Dari awal pengumpulan data, peneliti harus mengerti tentang

    arti data yang diperoleh dan mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,

    konfigurasi-konfigurasi, yang mungkin terjadi, alur sebab-akibat, dan

    proposisi, pada dasarnya makna data harus diuji valid itasnya supaya

    simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan dapat dipercaya (H.B.

    Sutopo, 2002: 93).

    Setelah penarikan kesimpulan dilakukan perlu adanya verifikasi agar

    penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Verifikasi dapat

    dilakukan dengan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    41

    penelusuran data kembali dengan cepat. Kemudian verifikasi juga dapat

    dilakukan dengan lebih memusatkan pada ketelitian (H.B. Sutopo, 2002 : 93).

    Bagan 3.1

    Model Analisis Interaktif

    (H.B. Sutopo, 2002: 96)

    Pengumpulan Data

    Penyajian Data Reduksi Data

    Penarikan Simpulan

    /verifikasi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    42

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Lokasi

    1. Gambaran Umum Kabupaten Wonogiri

    a. Kondisi Geografis

    Kabupaten Wonogiri dengan luas wilayah 182.236,02

    Hektar atau 5,59% luas wilayah Propinsi Jawa Tengah secara

    geografis terletak antara 7032 dan 8015 Lintang Selatan (LS) dan

    antara 110041 dan 111018 Bujur Timur (BT). Kabupaten Wonogiri

    memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

    Sebelah Utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.

    Sebelah Timur : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo.

    Sebelah Selatan : Kabupaten Pacitan dan Samudra Indonesia.

    Sebelah Barat : Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Secara umum daerah ini beriklim tropis, mempunyai 2

    musim yaitu penghujan dan kemarau dengan temperatur rata-rata

    240C hingga 320C.

    Secara administrasi terbagi 25 Kecamatan 251 Desa dan 43

    Kelurahan serta 2.306 Dusun/Lingkungan. Keadaan alamnya

    sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping,

    terutama di bagian selatan. Termasuk dalam jajaran pegunungan

    seribu yang merupakan mata air dari Sungai Bengawan Solo.

    42

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    43

    b. Kependudukan

    Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan

    Sipil Kabupaten Wonogiri tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten

    Wonogiri pada tahun 2011 mencapai 1.252.930 jiwa dengan

    komposisi 629.432 penduduk laki-laki dan 623.498 jiwa penduduk

    perempuan dan laju pertumbuhan penduduk 0,56 %.

    Tabel 4.1

    Kondisi Demografi Kabupaten Wonogiri

    Tahun 2010-2011

    Indikator Satuan 2010 2011

    Jumlah Penduduk Jiwa 1.245.923 1.252.930

    Laki-laki Jiwa 625.901 629.432

    Perempuan Jiwa 620.022 623.498

    Laju Pertumbuhan Penduduk Persen 0,89 0,56

    Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

    Wonogiri.

    Penduduk terbanyak di Kabupaten Wonogiri berada di

    wilayah Kecamatan Wonogiri sebanyak 98.151 orang dan yang

    berpenduduk paling sedikit berada di wilayah Kecamatan

    Paranggupito sebanyak 21.515 orang. Jika dilihat dari tingkat

    kepadatan bruto penduduk, pada tahun 2011 mencapai 688 jiwa/km2

    dengan rentang kepadatan bruto penduduk perkecamatan antara 369

    jiwa/km2 hingga 1.481jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi

    masih berada pada Ibu kota Kabupaten dan mengelompok disekitar

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    44

    jalan provinsi dari arah kecamatan Selogiri sampai ke arah

    Kecamatan Purwantoro. Sedangkan Jumlah Kepala Keluarga (KK)

    mencapai 375.701 KK sehingga secara rata-rata jumlah jiwa dalam 1

    (satu) KK sebanyak 3-5 jiwa/KK.

    Dengan adanya pertumbuhan penduduk diikuti dengan

    pertambahan pelanggan dari PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri,

    pertambahan penduduk akan selalu diikuti dengan pertambahan

    pelanggan hal ini dikarenakan pada zaman sekarang ini listrik

    memang merupakan kebutuhan yang utama bagi manusia pada

    umumnya dan penduduk Kabupaten Wonogiri khususnya,

    pertambahan pasang baru antara tahun 2010 hingga tahun 2011

    sebesar 7204 pelanggan. Hal tersebut berarti semakin bertambahnya

    penduduk akan berdampak semakin bertambahnya pula pelanggan

    yang menginginkan aliran listrik dari PT. PLN (Persero).

    Dari data penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dari total

    jumlah penduduk sebagian besar sebagai petani yaitu sebanyak

    29,31% dan sebanyak 23,33% bekerja pada bidang lain diantaranya

    meliputi : Jasa-jasa (tukang cukur, tukang batu, tukang jahit, penata

    rambut, tukang kayu dan lain-lain); buruh harian (buruh harian lepas,

    buruh tani, buruh perkebunan, buruh nelayan, buruh peternakan dan

    lain-lain); pembantu rumah tangga; seniman; tabib dan lain-lain.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    45

    2. Profil PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    a. Sejarah Keberadaan PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    Berdasarkan profil sejarah PT. PLN (Persero) Area

    Surakarta ketenagalistrikkan di Indonesia sudah ada sejak zaman

    Belanda pada akhir abad ke-19. Bermula dari munculnya

    ketenagalistrikkan yang dibangkitkan oleh beberapa perusahaan

    Belanda untuk keperluan sendiri, diantaranya pabrik gula dan pabrik

    teh. Ketenagalistrikkan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada

    saat perusahaan swasta Belanda yaitu CV. Nign di Batavia (sekarang

    Jakarta). Perusahaan tersebut awalnya bergerak di bidang gas.

    Kemudian memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan

    umum. Pada tahun 1893 oleh pemerintah daerah zaman penjajahan

    Belanda mendirikan perusahaan listrik di berbagai daerah di

    Indonesia, antara lain: di Batavia (sekarang Jakarta), Surabaya,

    Medan, Palembang, Makassar (sekarang Ujung Pandang), dan

    Ambon.

    Sedangkan di Surakarta sendiri, ketenagalistrikkan d imulai

    pada tahun 1901 yang ditandai dengan berdirinya N.V. Solosche

    Electric Itet Mij (SEM) yang berkantor di Purwosari sampai dengan

    tahun 1927 kemudian pindah ke daerah Purbayan. Usaha

    ketenagalistrikan saat itu menggunakan sumber tenaga listrik terd iri

    dari 2 mesin diesel yang operasionalkan hanya cukup pada malam

    hari saja. Pada tahun 1936 baru terdapat aliran listrik saat siang hari

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    46

    karena sudah ada Dagstrom. Ketika itu layanan listrik sudah punya

    ranting di daerah Klaten, Boyolali, Sragen. Selanjutnya pada tahun

    1942 kekuasaan diambil alih dari tangan Belanda ke tangan Jepang.

    Jepang menguasai perlistrikan di Indonesia berlangsung sampai

    dengan tahun 1945 dengan nama diganti menjadi Jawa Dengki

    Jigiyosa (Listrik Jawa Tengah) yang berkantor di Purbayan.

    Setelah adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal

    17 Agustus 1945. perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut

    oleh pemerintah Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945, kesatuan

    aksi karyawan perusahaan listrik diseluruh Indonesia mengambil alih

    perusahaan-perusahaan listrik dan diserahkan kepada pemerintah

    pusat CQ. Departement Put. Dan kemudian melalui ketetapan

    Presiden RI No. 1/S.D./1945 dibentuklah jawatan Listrik dan Gas

    oleh presiden Soekarno yang berkedudukan di Yogyakarta.

    Akan tetapi, pada masa perang kemerdekaan yaitu dengan

    adanya Agresi Belanda 1 & II sebagian besar perusahaan-perusahaan

    listrik dikuasai kembali oleh Belanda, tepatnya tahun 1948

    perusahaan listrik diambil alih lagi oleh Belanda dan kembali ke

    nama semula yaitu SEM (Solosche Electric Itet Mij) yang berkantor

    di Lojiwetan. Dalam upaya menegakkan dan memperjuangkan

    kekuasaan Pemerintahan Republik Indonesia maka kemudian

    dikeluarkanlah Surat Pemerintah No. SP/PM/007/1957 tertanggal 10

    Desember 1957 yang berisi perintah atau tindakan Penguasa Militer

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    47

    Pusat untuk melakukan pengambilan alih perusahaan yang dikuasai

    Belanda. Tindakan nasionalisasi dari perusahaan milik Belanda

    menjadi milik negara itu kemudian dituangkan dalam bentuk

    undang-undang nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda yaitu

    UU No. 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958. Kemudian

    baru pada tahun 1959 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18

    Tahun 1959 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan gas milik

    Belanda yang selanjutnya berganti nama menjadi Perusahaan Listrik

    Negara (PLN).

    Dalam tindak lanjutnya, PLN kemudian berpijak pada

    Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 1961 tentang Pendirian Badan

    Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang pada dasarnya

    sebagai pelaksana Undang-undang No. 19 Perpu tahun 1960

    khusunya pasal 20 ayat (1) sub a maka didirikanlah suatu badan

    pimpinan umum yang diserahi tugas menyelenggarakan penguasaan

    dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik negara yang

    berusaha dibidang listrik dan gas milik Belanda yang telah

    dikenakan nasionalisasi berdasarkan Undang-undang No. 86 tahun

    1958 jo PP No. 18 tahun 1959. Selanjutnya mulai tahun 1994 sampai

    sekarang status perusahaan ketenagalistrikan berubah menjadi PT.

    PLN (Persero). Sehingga sampai saat ini perusahaan

    ketenagalistrikan yang berada di Surakarta ialah PT. PLN (Persero)

    Area Surakarta yang memiliki kantor-kantor yang berada di daerah,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    48

    dimana salah satunya PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri yang

    merupakan bagian dari PT. PLN (Persero) Area Surakarta.

    b. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    Visi dari PT. PLN (Persero) ialah: Diakui sebagai perusahaan kelas

    dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan

    bertumpu pada potensi insani.

    Sedangkan misi dari PT. PLN (Persero) ialah:

    Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

    berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan

    pemegang saham.

    Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

    kualitas kehidupan masyarakat.

    Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

    ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup

    masyarakat luas.

    Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    49

    c. Motto dan Logo PT PLN (Persero)

    1) Motto: Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity

    for a better life)

    2) Logo PT. PLN (Persero):

    Gambar 4.1

    Logo PT. PLN (Persero)

    Lambang kilat berwarna merah. Listrik akan membawa

    manfaat positif bagi semua pihak apabila dimanfaatkan

    secara tepat. Namun juga dapat membawa hal negatif

    apabila disalahgunakan.

    Gelombang udara yang berwarna biru. Udara merupakan

    medium penghantar bagi ion-ion listrik. Demikian pula PT

    PLN (Persero) berkeinginan untuk menjadi media atau

    penyalur energi listrik bagi konsumennya.

    Persegi panjang berwarna kuning. Diartikan sebagai cahaya

    yang terang. Diharapkan energi listrik yang diproduksi dan

    didistribusikan oleh PT PLN (Persero) kepada konsumen

    dapat membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    50

    d. Susunan Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    Bagan 4.1

    Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    Sumber: PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    MANAJER

    ASSISTANT TECHNICIAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI

    JUNIOR OPERATOR OPERASI DISTRIBUSI

    ASSISTANT ANALYST PELAYANAN PELANGGAN

    ASSISTANT OPERATOR OPERASI DISTRIBUSI

    SUPERVISOR ADMINISTRASI SUPERVISOR TEKNIK

    JUNIOR TECHNICIAN PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN

    ASSISTANT TECHNICIAN PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN

    JUNIOR OFFICER ADMINISTRASI TEKNIK

    ASSISTANT ENGINEER PENGENDALIAN KONSTRUKSI

    JUNIOR TECHNICIAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI

    ASSISTANT ENGINEER PENGENDALIAN SUSUT DAN PJU

    JUNIOR ENGINEER PENGENDALIAN SUSUT DAN PJU

    ASSISTANT OFFICER ADMINISTRASI TEKNIK

    JUNIOR ENGINEER PENGENDALIAN KONSTRUKSI

    JUNIOR OFFICER PEMBACAAN METER DAN PENGENDALIAN

    PIUTANG

    ASSISTANT OFFICER ADMINISTRASI UMUM DAN K3

    ASSISTANT ANALYST AKUNTANSI DAN KEUANGAN

    JUNIOR OFFICER ADMINISTRASI UMUM DAN K3

    JUNIOR ANALYST AKUNTANSI DAN KEUANGAN

    ASSISTANT OFFICER PEMBACAAN METER DAN PENGENDALIAN PIUTANG

    JUNIOR ANALYST PELAYANAN PELANGGAN

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    51

    e. Tugas Pokok dan Fungsi PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri

    Tugas pokok dan fungsi yang ada di PT. PLN (Persero)

    Rayon Wonogiri adalah sebagai berikut:

    1) Manajer Rayon

    Manajer Rayon memiliki tugas pokok

    bertanggungjawab atas pengelolaan pendistribusian dan penjualan

    tenaga listrik, pelayanan pelanggan, administrasi keuangan dan

    sumber daya manusia untuk mencapai target kinerja serta

    membina hubungan kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif

    dan efisien guna menjaga citra perusahaan untuk mewujudkan

    Good Corporate Governance. Untuk menyelenggarakan tugas

    pokoknya manajer memiliki fungsi, yaitu:

    Mengkoordinasikan tugas untuk mencapai target kinerja

    perusahaan.

    Mengkoordinasikan pengendalian operasi dan pemeliharaan

    jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan

    energi tenaga listrik.

    Mengkoordinasikan penjualan tenaga listrik dan menjamin

    mutu keandalan.

    Mengkoordinasikan pelaksanaan Penertiban Pemakaian

    Tenaga Listrik (P2TL) untuk menekan losses.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    52

    Mengkoordinasikan pelaksanaan Keselamatan

    Ketenagalistrikan (K2) dan Keamanan Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (K3).

    Mengkoordinasikan pelaksanaan penyambungan baru,

    perubahan daya, administrasi pelangga