EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt...

28
EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN BERSALINITAS 0 ppt DAN 3 ppt MENGGUNAKAN ALIRAN LISTRIK 10 VOLT DENGAN LAMA PERLAKUAN WAKTU BERBEDA TERHADAP TOTAL BAKTERI INTAN KURNIA SAKAROSA DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt...

Page 1: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN

BERSALINITAS 0 ppt DAN 3 ppt MENGGUNAKAN ALIRAN

LISTRIK 10 VOLT DENGAN LAMA PERLAKUAN WAKTU

BERBEDA TERHADAP TOTAL BAKTERI

INTAN KURNIA SAKAROSA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,
Page 3: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Desinfeksi

Media Budidaya Ikan Bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt Menggunakan Aliran Listrik 10

Volt Dengan Lama Perlakuan Waktu Berbeda Terhadap Total Bakteri adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Intan Kurnia Sakarosa

NIM C14100056

Page 4: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

ABSTRAK

INTAN KURNIA SAKAROSA. Efektivitas Desinfeksi Media Budidaya Ikan

Bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt Menggunakan Aliran Listrik 10 Volt Dengan Lama

Perlakuan Waktu Berbeda Terhadap Total Bakteri. Dibimbing oleh KUKUH

NIRMALA dan MUNTI YUHANA.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian aliran

listrik sebesar 10 Volt dengan lama waktu 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 menit terhadap

jumlah koloni bakteri, persentase reduksi sel bakteri, persentase bakteri

terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya

ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga, Bogor, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Volume air yang

digunakan sebanyak 6 L/akuarium. Lempeng aluminium berukuran 19x15

cm2/buah sebanyak 3 buah/akuarium. Akuarium yang digunakan berukuran

20x20x20 cm3

sebanyak 18 buah. Perlakuan terbaik pada penelitian ini terdapat

pada lama waktu 10 menit yang memiliki total bakteri terendah berkisar antara

0,70±0,01 log CFU/mL dengan reduksi sel bakteri sebesar 34,68±1,84% pada air

uji 0 ppt dan berkisar antara 0,55±0,04 log CFU/mL dengan reduksi sel bakteri

sebesar 49,24±3,24% pada air uji 3 ppt.

Kata kunci: aliran listrik, desinfeksi, salinitas, total bakteri.

ABSTRACT

INTAN KURNIA SAKAROSA. Efficacy of Water Desinfection for Salinity

0 ppt and 3 ppt with 10 Volts of Electric Current Treatment at Different Time

Duration in Reducing the Total Bacterial Count. Supervised by KUKUH

NIRMALA and MUNTI YUHANA

The purpose of this research was to determine the efficacy of electricity

treatment at 10 Volts with long time treatment 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 minutes on

number of bacterial colonies, percentage of bacterial cell reduction, percentage of

availlable bacterial and water quality for salinity 0 ppt and 3 ppt. Water source

was from reservoir pool of “Babakan Dramaga, Bogor”, Faculty of Fisheries and

Marine Sciences, Bogor Agriculture University. The volume of water that used

was 6 L/aquarium. Each had aluminium plates sized 19x15 cm2/piece as much as

3 pieces/akuarium. The result showed that the best duration for the treatment was

10 minute which showed the low number of total bacteria as much as 0,70±0,01

log CFU/mL with cell reduction as much as 34,68±1,84% on 0 ppt water

treatment and as much as 0,55±0,04 log CFU/mL of cell reduction of

49,24±3,24% on 3 ppt water treatment.

Keywords: electrical current, disinfection, salinity, total bacterial.

Page 5: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN

BERSALINITAS 0 ppt DAN 3 ppt MENGGUNAKAN ALIRAN

LISTRIK 10 VOLT DENGAN LAMA PERLAKUAN WAKTU

BERBEDA TERHADAP TOTAL BAKTERI

INTAN KURNIA SAKAROSA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

Judul Skripsi : Efektivitas Desinfeksi Media Budidaya Ikan Bersalinitas 0 ppt

Dan 3 ppt Menggunakan Aliran Listrik 10 Volt Dengan Lama

Perlakuan Waktu Berbeda Terhadap Total Bakteri

Nama : Intan Kurnia Sakarosa

NIM : C14100056

Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Disetujui oleh

Dr. Ir. Kukuh Nirmala, MSc

Pembimbing I

Dr. Munti Yuhana, SPi, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 7: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Desinfeksi Media Budidaya Ikan

Bersalinitas 0 ppt Dan 3 ppt Menggunakan Aliran Listrik 10 Volt Dengan Lama

Perlakuan Waktu Berbeda Terhadap Total Bakteri”. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Januari 2014 hingga Februari 2014 yang bertempat di Laboratorium

Lingkungan dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan,

Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Kukuh Nirmala, M.Sc dan ibu Dr. Munti Yuhana, S.Pi, M.Si

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan

kepada penulis.

2. Ibu Julie Ekasari, SPi, M.Sc selaku dosen penguji utama dan ibu Dr. Ir. Mia

Setiawati, MSi selaku dosen penguji dari komisi pendidikan atas kritik dan

saran yang telah diberikan untuk perbaikan skripsi ini.

3. Keluarga tercinta Zonny Prihwatono (Ayah), Lucia Endang Suswatie (Ibu),

Alfa Nur Ekawati (Kakak), Martin Mamanua (Kakak), Gilang Permana

Sabdariffa (Adik), Rizky Permana Sabdariffa (Adik) dan Marsya Olivia

Mamanua atas segala doa dan kasih sayangnya.

4. Bapak Jajang, Bapak Ranta dan Kang Abe atas bantuan dan fasilitas

laboratoriumnya.

5. Teman-teman Malingers 47, teman- teman LKI’ers 47, kakak-kakak BDP

45 dan teman-teman terdekat (Sita Panca Rini dan Triatmaja Wisnu

Pramudhita Kusuma)

6. Asrama Putri Darmaga (Asrama Pasca TPB-IPB)

Diantara kelebihan dan kekurangannya, semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi yang memerlukannya.

Bogor, Agustus 2014

Intan Kurnia Sakarosa

Page 8: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. vi

PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................................ 1

Tujuan Penelitian........................................................................................ 1

METODE....................................................................................................... 2

Prosedur Penelitian..................................................................................... 2

Rancangan Penelitian................................................................................. 3

Parameter Penelitian dan Analisis Data..................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................... 5

Hasil............................................................................................................ 5

Pembahasan................................................................................................ 10

KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 14

Kesimpulan................................................................................................. 14

Saran........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14

LAMPIRAN................................................................................................... 16

RIWAYAT HIDUP........................................................................................ 18

Page 9: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

DAFTAR TABEL

1 Rancangan perlakuan pada air uji biakan bakteri probiotik NP5 dan

bakteri S. aureus (penelitian pendahuluan)............................................... 3

2 Rancangan perlakuan pada air uji tandon kolam Babakan Dramaga

(penelitian utama)...................................................................................... 4 3 Parameter kualitas air, satuan, dan alat ukur............................................. 5 4 Kisaran kualitas air uji bersalinitas 0 ppt yang diberi aliran listrik 10

Volt............................................................................................................ 9

5 Kisaran kualitas air uji bersalinitas 3 ppt yang diberi aliran listrik 10

Volt............................................................................................................ 10

DAFTAR GAMBAR

1 Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada biakan bakteri probiotik

NP5............................................................................................................ 5

2 Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada biakan bakteri S.

aureus........................................................................................................ 6 3 Persentase bakteri terkandung pada biakan bakteri probiotik NP5 dan S.

aureus........................................................................................................ 7 4 Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada air uji bersalinitas 0

ppt.............................................................................................................. 7 5 Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada air uji bersalinitas 3

ppt.............................................................................................................. 8

6 Persentase bakteri terkandung pada air uji bersalinitas 0 ppt dan 3

ppt.............................................................................................................. 9

DAFTAR LAMPIRAN

1 Analisis statistik terhadap total bakteri pada air uji bersalinitas 0

ppt.............................................................................................................. 16 2 Analisis statistik terhadap persentase reduksi sel bakteri dalam air uji

bersalinitas 0 ppt........................................................................................ 16 3 Analisis statistik terhadap total bakteri pada air uji bersalinitas 3

ppt.............................................................................................................. 16 4 Analisis statistik terhadap persentase reduksi sel bakteri dalam air uji

bersalinitas 3 ppt........................................................................................ 17 5 Analisis statistik terhadap persentase bakteri terkandung dalam air uji

bersalinitas 0 ppt........................................................................................ 17 6 Analisis statistik terhadap persentase bakteri terkandung dalam air uji

bersalinitas 3 ppt........................................................................................ 17

Page 10: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada kegiatan budidaya ikan dikenal adanya kegiatan persiapan wadah.

Pendekatan lingkungan untuk desinfeksi air sebagai media pemeliharaan untuk

ikan memanfaatkan aliran listrik belum pernah dilakukan. Wadah dan media

merupakan bagian yang penting dan memerlukan penanganan khusus diawal

kegiatan budidaya ikan.

Desinfeksi air sebagai media pemeliharaan untuk ikan perlu dilakukan

sebelum digunakan dalam kegiatan budidaya. Hal ini bertujuan untuk mencegah

masuknya sumber patogen penyebab penyakit diawal budidaya. Salah satu cara

desinfeksi bakteri adalah dengan metode ozonasi (Yanuarta 2012). Terdapat

beberapa bahan kimia yang digunakan dalam desinfeksi seperti kaporit, klorin,

kalium permanganat dan formalin. Metode desinfeksi baik secara fisik, biologi,

kimia dan kombinasinya bertujuan untuk menciptakan kondisi bebas

mikroorganisme (Marlupi 2003). Sehingga ikan yang dibudidaya dapat hidup

dalam lingkungan optimal dan bebas penyakit.

Penggunaan desinfektan yang tidak tepat berdampak buruk terhadap

lingkungan budidaya. Beberapa metode desinfeksi belum cukup memuaskan,

karena tingkat keefektifan yang rendah dan efek samping berupa residu bahan

kimia yang membahayakan lingkungan dan mahluk hidup seperti ozonisasi dan

klorinasi (Marlupi 2003). Ozon merupakan gas yang sangat reaktif dan memiliki

efek yang meracuni (Widagdo 2011). Oleh karena itu perlu dilakukan pencarian

teknologi lain yang aman bagi komoditas ikan budidaya dan lingkungannya. Salah

satunya adalah dengan memanfaatkan aliran listrik.

Pemberian aliran listrik pada air sebagai media pemeliharaan merupakan

bentuk desinfeksi yang mengakibatkan pergerakan ion-ion menuju ke elektroda

negatif. Medan listrik dapat menimbulkan efek pada jaringan hidup (Itegin dan

Gunay 1992). Pemanfaatan aliran listrik sebagai proses desinfeksi wadah

budidaya diharapkan dapat menurunkan jumlah koloni bakteri pada media

pemeliharaan ikan, tanpa diperlukan penggantian air, sehingga dapat menekan

penggunaan jumlah air dan dapat langsung digunakan untuk kegiatan budidaya.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas desinfeksi melalui

pemberian aliran listrik sebesar 10 Volt dengan berbagai perlakuan lama waktu 0,

2, 4, 6, 8 dan 10 menit pada air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt yang akan digunakan

sebagai media budidaya terhadap kuantitas bakteri.

Page 11: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

2

METODE

Prosedur Penelitian

Persiapan Wadah

Persiapan wadah meliputi pencucian akuarium dan konduktor,

pemasangan konduktor serta pengisian air uji. Akuarium kaca berukuran

20x20x20 cm3

dan akuarium kaca berukuran 40x40x40 cm3

dan konduktor dicuci

bersih menggunakan sabun. Setelah itu, akuarium dan konduktor dikeringkan

selama 24 jam, kemudian dilakukan pemasangan konduktor (lempeng akuarium),

lalu diisi dengan air uji untuk mendapatkan perlakuan.

Pemasangan Konduktor

Konduktor yang digunakan berupa lempeng aluminium berukuran 19x15

cm2. Konduktor dipasang secara vertikal sebanyak tiga buah, terletak dikedua sisi

secara berhadapan dan sisi tengah akuarium.

Persiapan Air Uji Pada penelitian pendahuluan, air uji yang digunakan sebanyak dua jenis,

yakni air uji yang ditambahkan dengan biakan bakteri probiotik NP5 dan bakteri

Staphylococcus aureus masing-masing sebanyak 500 ml. Penyediaan populasi

biakan bakteri sebanyak 108 CFU/mL. Akuarium berukuran 40x40x40cm

3 diisi

dengan akuades steril sebanyak 71,5 L lalu ditambahkan biakan bakteri probiotik

NP5 dan bakteri S. aureus. Akuades steril yang telah ditambahkan biakan bakteri

dituang ke dalam akuarium uji berukuran 20x20x20 cm3 sebanyak 6 L setiap

akuarium, yang telah dipasangkan konduktor untuk mendapatkan perlakuan.

Sedangkan pada penelitian utama, air uji yang digunakan sebanyak dua

jenis, yakni air tandon dengan kadar salinitas 0 ppt dan 3 ppt. Air tandon yang

digunakan berasal dari kolam Babakan Darmaga, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor masing-masing sebanyak 108 L. Air tandon

dituangkan ke dalam akuarium uji berukuran 20x20x20 cm3 sebanyak 6 L setiap

akuarium yang telah dipasangkan konduktor untuk mendapatkan perlakuan.

Penyediaan Air Uji Bersalinitas 3 ppt Air uji penelitian utama kadar salinitas 3 ppt yang diperoleh dari

pencampuran garam sebanyak 324 gr dan air tandon sebanyak 108 L. Proses

pencampuran ini dilakukan di akuarium kaca berukuran 40x40x40 cm3. Setelah

mendapatkan salinitas yang diinginkan, maka air uji tersebut langsung dituangkan

ke dalam akuarium uji.

Pemberian Perlakuan

Pemberian perlakuan terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan

dan penelitian utama. Perlakuan yang dilakukan berupa pemberian aliran listrik

sebesar 10 Volt pada air uji. Perlakuan penelitian pendahuluan diberikan aliran

listrik selama 0, 2, 4 dan 6 menit. Sedangkan pada penelitian utama diberikan

aliran listrik selama 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 menit. Aliran listrik berasal dari listrik

arus bolak-balik (AC) yang dialirkan pada rangkaian listrik untuk diproses

Page 12: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

3

menjadi arus searah (DC). Rangkaian listrik ini dirangkai dari komponen sebuah

transformator DC 5 A, dioda, kapasitor, resistor, transistor, fuse komponen IC,

socket penyalur tegangan 10 volt, sakelar ON/OFF, PCB dan lampu indikator

(LED). Selanjutnya listrik dialirkan ke akuarium melalui kabel tembaga serabut

yang ujungnya terdapat capit buaya warna merah dan hitam serta dihubungkan

dengan konduktor yang berukuran 19x15 cm2.

Pengujian dan Perhitungan Total Bakteri

Pengujian dan perhitungan total bakteri digunakan untuk mengetahui

kepadatan bakteri. Metode yang digunakan adalah Total Plate Count (TPC).

Pengenceran dilakukan dengan menambahkan 0,9 mL PBS (Phosphate Buffer

Saline) dan 0,1 mL air air uji lalu dimasukkan dalam eppendorf. Selanjutnya dari

pengenceran kedua berisi 0,9 mL PBS sampai media pengencer terakhir. Setiap

pengenceran divortex sebelum dimasukkan ke dalam media pengencer berikutnya

agar homogen. Kemudian pada pengenceran 107, 10

5, 10

3 dan 10

1 masing-masing

disebar sebanyak 50 µL kedalam media TSA cawan yang dibuat dengan tiga

ulangan tiap perlakuan.

Sedangkan pada penelitian utama, sebanyak 0,1 mL air uji diambil

menggunakan mikropipet dari setiap perlakuan. Tanpa dilakukan pengenceran,

masing-masing disebar sebanyak 50 µL kedalam TSA cawan yang dibuat dengan

tiga ulangan tiap perlakuan.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua rancangan, yaitu penelitian pendahuluan dan

penelitian utama. Rancangan penelitian pendahuluan terdiri dari 4 perlakuan

dengan 3 ulangan. Rancangan perlakuan kegiatan penelitian pendahuluan dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rancangan perlakuan pada air uji biakan bakteri probiotik NP5 dan

bakteri S. aureus (penelitian pendahuluan) Perlakuan Waktu Aliran Listrik 10 Volt (Menit)

A Kontrol, tanpa pemberian aliran listrik (0)

B 2

C 4

D 6

Keterangan:

*Setiap perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan

Air uji yang digunakan pada kegiatan penelitian utama adalah air yang

berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga, dengan kadar salinitas 0 ppt dan 3

ppt. Kegiatan tahap penelitian utama terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 ulangan.

Rancangan perlakuan kegiatan penelitian utama dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 13: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

4

Tabel 2 Rancangan perlakuan pada air uji tandon kolam Babakan Dramaga

(penelitian utama) Perlakuan Waktu Aliran Listrik 10 Volt (Menit)

A Kontrol, tanpa pemberian aliran listrik (0)

B 2

C 4

D

E

F

6

8

10

Keterangan:

*Setiap perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan

Parameter Penelitian dan Analisis Data

Perhitungan Total Bakteri Perhitungan total bakteri dilakukan setelah perlakuan. Data jumlah koloni

bakteri yang tumbuh pada setiap sampel yang telah ditebar dengan pengujian dan

perhitungan (TPC) didapatkan melalui pengamatan secara manual setelah

dilakukan inkubasi dalam incubator suhu ruang selama 24 jam. Koloni bakteri

pada penelitian pendahuluan yang tumbuh dihitung dengan menggunakan rumus :

Total Bakteri (CFU/mL)= Ʃ koloni x x

Sedangkan pada penelitian utama, koloni bakteri dapat dihitung menggunakan

rumus :

Total Bakteri (CFU/mL)= Ʃ koloni x

Persentase Bakteri Terkandung

Nilai persentase bakteri terkandung dapat dihitung dengan rumus :

Persentase bakteri terkandung (%) = x100 %

Persentase Reduksi Sel Bakteri Nilai persentase reduksi sel bakteri pada penelitian pendahuluan dan

penelitian utama dapat dihitung dengan mencari selisih antara persentase bakteri

terkandung awal dengan persentase bakteri terkandung akhir. Persentase reduksi

sel bakteri dapat dihitung dengan rumus :

Persentase Mortalitas Bakteri = Persentase bakteri terkandung (%) awal -

Persentase bakteri terkandung (%) akhir

Kualitas Air Kualitas air yang diamati yaitu suhu, pH, DO, TAN, ammonia dan DHL

diukur satu kali setelah diberikan perlakuan. Nilai TAN dikoversi menjadi

ammonia melalui rumus dari El shafai et al. (2004).

Nilai pKa =

Page 14: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

5

Nilai ammonia =

Tabel 3 di bawah ini merupakan parameter untuk mengukur kualitas air

dan satuannya.

Tabel 3 Parameter kualitas air, satuan dan alat ukur Parameter Satuan Metode/Alat

Suhu 0C Termometer

pH - pH meter

DO mg/L DO meter

Amonia

DHL

mg/L

µS/cm

Spektrofotometer

Conductivity

Analisis Data Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan menggunakan enam perlakuan dan tiga ulangan. Data

dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2007, SPSS 17.0 dan secara deskriptif.

Program SPSS digunakan untuk menganalisis parameter jumlah total bakteri,

persentase reduksi sel bakteri dan persentase bakteri terkandung. Kualitas air dan

data penelitian pendahuluan dianalisis secara deskriptif

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Total Bakteri dan Persentase Reduksi Sel Bakteri pada Biakan Bakteri

Probiotik NP5 Nilai total bakteri pada air uji biakan bakteri probiotik Bacillus NP5

selama proses pemberian aliran listrik 10 Volt disajikan pada Gambar 1.

Keterangan:

*A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit)

Gambar 1. Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada biakan bakteri probiotik NP5

7,70±2,64 7,70±2,64 7,70±2,64 7,60±2,63

0±0,00 0,47±0,33

0,86±0,23

1,62±0,50

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

A B C D

Perlakuan (menit)

% R

edu

ksi

Sel

Ba

kte

ri

log

CF

U/m

L

Total Bakteri Probiotik NP5 (log CFU/ml)Reduksi Sel Bakteri Probiotik NP5 (%)

Page 15: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

6

Berdasarkan Gambar 1, jumlah total bakteri pada biakan bakteri probiotik

NP5 mengalami penurunan setelah pemberian perlakuan. Jumlah total bakteri

pada awal nilainya berkisar 108 CFU/mL setelah pemberian perlakuan berkisar

107 CFU/mL. Persentase reduksi sel bakteri tertinggi dicapai akhir perlakuan (D)

sebesar 1,62%.

Total Bakteri dan Persentase Reduksi Sel Bakteri pada Biakan Bakteri

Staphylococcus aureus Nilai total bakteri pada air uji biakan bakteri S. aureus selama proses

pemberian aliran listrik 10 Volt disajikan pada Gambar 2.

Keterangan:

*A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit) **(--) menunjukkan batas minimum total bakteri untuk bakteri bersifat patogen

Gambar 2. Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada biakan bakteri S. aureus

Berdasarkan Gambar 2, jumlah total bakteri pada biakan bakteri S. aureus

menurun seiring dengan pemberian perlakuan. Jumlah total bakteri pada awal

nilainya berkisar 108 CFU/mL setelah pemberian perlakuan berkisar 10

7 CFU/mL.

Persentase reduksi sel bakteri tertinggi dicapai akhir perlakuan (D) sebesar 1,85%.

Persentase Bakteri Terkandung pada Pendahuluan Penelitian Persentase bakteri terkandung dalam biakan bakteri probiotik NP5 dan S.

aureus selama proses pemberian aliran listrik 10 Volt disajikan pada Gambar 3

7,70±2,58 7,60±2,54 7,60±2,53

7,50±2,53

0±0,00 0,59±0,28 0,91±0,49

1,85±0,50

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

0

2

4

6

8

10

12

A B C D

%R

edu

ksi

Sel

Ba

kte

ri

log

CF

U/m

L

Perlakuan (menit) Total Bakteri Staphylococcus aureus (log CFU/ml)

Reduksi Sel Bakteri Staphylococcus aureus (%)

Page 16: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

7

Keterangan: *A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit)

Gambar 3. Persentase bakteri terkandung pada biakan bakteri Probiotik NP5 dan

S. aureus

Berdasarkan Gambar 3, persentase bakteri terkandung pada biakan bakteri

probiotik NP5 dan S. aureus terendah sebesar 98,40% dan 98,10% pada akhir

perlakuan (D).

Total Bakteri dan Persentase Reduksi Sel Bakteri pada Air Uji Bersalinitas 0

ppt Data total bakteri dan persentase reduksi sel bakteri diuji statistik pada

Lampiran 1 dan 2. Jumlah total bakteri dan persentase reduksi sel bakteri selama

proses pemberian aliran listrik 10 Volt disajikan pada Gambar 4.

Keterangan: *A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit), E (perlakuan lama waktu 8 menit), F (perlakuan lama waktu 10 menit)

**Huruf yang berbeda pada garis yang sama menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05)

***(--) menunjukkan batas minimum total bakteri untuk bakteri bersifat pathogen

Gambar 4. Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada air uji bersalinitas 0 ppt

100±0,00 99,50±0,33 99,10±0,23 98,40±0,50

100±0,00 99,40±1,28 99,10±1,31 98,10±1,24

0

20

40

60

80

100

A B C D

% B

ak

teri

Ter

ka

nd

un

g d

ala

m A

ir

Perlakuan (menit)

Probiotik NP5 Staphylococcus aureus

1,07±0,03a

0,99±0,01b

0,95±0,01b

0,91±0,01c

0,86±0,01d

0,70±0,01e 0±0,00a

7,81±2,49b 10,97±1,75b

15,14±2,82c

19,92±3,26d

34,68±1,84e

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0

1

2

3

4

5

6

7

8

A B C D E F

% R

edu

ksi

Sel

Bak

teri

log C

FU

/mL

Perlakuan (menit) Total Bakteri Air Uji Kadar Salinitas 0 ppt (log CFU/mL)Reduksi Sel Bakteri Air Uji Kadar Salinitas 0 ppt (%)

Page 17: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

8

Berdasarkan Gambar 4, jumlah total bakteri dalam air uji bersalinitas 0 ppt

pada semua perlakuan beda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (A) (Lampiran 1).

Jumlah total bakteri terendah dicapai perlakuan F berkisar pada 0,70±0,01 log

CFU/mL. Sedangkan persentase reduksi sel bakteri dalam air uji bersalinitas 0

ppt pada semua perlakuan beda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (A) (Lampiran 2).

Persentase reduksi sel bakteri tertinggi terdapat pada perlakuan F sebesar

34,68±1,84%.

Total Bakteri dan Persentase Reduksi Sel Bakteri pada Air Uji Bersalinitas 3

ppt

Data total bakteri dan persentase reduksi sel bakteri diuji statistik pada

Lampiran 3 dan 4. Jumlah total bakteri dan persentase reduksi sel bakteri selama

proses pemberian aliran listrik 10 Volt disajikan pada Gambar 5.

Keterangan: *A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit), E (perlakuan lama waktu 8 menit), F (perlakuan lama waktu 10 menit)

**Huruf yang berbeda pada garis yang sama menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05)

***(--) menunjukkan batas minimum total bakteri untuk bakteri bersifat patogen

Gambar 5. Total bakteri dan reduksi sel bakteri pada air uji bersalinitas 3 ppt

Berdasarkan Gambar 5, jumlah total bakteri dalam air uji bersalinitas 3 ppt

pada semua perlakuan beda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (A) (Lampiran 3)

kecuali perlakuan B tidak beda nyata (P>0,05). Jumlah total bakteri terendah

dicapai perlakuan F berkisar pada 0,55 ±0,04 log CFU/mL. Sedangkan persentase

reduksi sel bakteri dalam air uji bersalinitas 3 ppt pada semua perlakuan beda

nyata (P<0,05) terhadap kontrol (A) (Lampiran 4), kecuali perlakuan B dan C

tidak beda nyata (P>0,05). Persentase reduksi sel bakteri tertinggi terdapat pada

perlakuan F sebesar 49,24±3,24%.

Persentase Bakteri Terkandung pada Penelitian Utama

Persentase bakteri terkandung dalam air uji bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt

selama proses pemberian aliran listrik 10 Volt disajikan pada Gambar 6.

1,08±0,01a

1,03±0,01ab 0,94±0,03b

0,81±0,07c 0,68±0,13d

0,55±0,04e

0±0,00a

4,28±1,04ab

12,89±3,31b

24,78±6,25c

36,78±11,85d

49,24±3,24e

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

0

1

2

3

4

5

6

7

A B C D E F

% R

edu

ksi

Sel

Ba

kte

ri

log

CF

U/m

L

Perlakuan (menit) Total Bakteri Air Uji Kadar Salinitas 3 ppt (log CFU/mL)

Reduksi Sel Bakteri Air Uji Kadar Salinitas 3 ppt (%)

Page 18: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

9

Keterangan:

*A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit), E (perlakuan lama waktu 8 menit), F (perlakuan lama waktu 10 menit)

**Huruf yang berbeda pada pola grafik batang yang sama menunjukkan hasil yang berbeda nyata

(P<0,05)

Gambar 6. Persentase bakteri terkandung pada air uji bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt

Berdasarkan Gambar 6, persentase bakteri terkandung pada air uji

bersalinitas 0 ppt pada semua perlakuan beda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (A)

(Lampiran 5). Persentase bakteri terkandung terendah dicapai perlakuan F sebesar

65,32±1,84%. Sedangkan persentase bakteri terkandung air uji bersalinitas 3 ppt

pada semua perlakuan beda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (0 menit) (Lampiran

6) kecuali perlakuan B. Persentase bakteri terkandung terendah dicapai perlakuan

F sebesar 50,76±3,24%.

Kualitas Air Data kisaran kualitas air disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Tabel 4 Kisaran kualitas air uji bersalinitas 0 ppt yang diberi aliran listrik 10 Volt

Perlakuan Parameter

Suhu (°C) pH

DO

(mg/L)

Ammonia

(mg/L)

DHL

(µS/cm)

A 25,20-25,30 8,29-8,31 5,41-5,42 0,01 130

B 26,00-26,10 8,26-8,27 5,31-5,32 0,01 125-126

C 26,00-26,10 8,23-8,24 5,30-5,31 0,01 126-127

D 26,30-26,40 8,25-8,26 5,30-5,31 0,02 130-131

E 25,00-25,30 8,25 5,26-5,32 0,00-0,01 130-131

F 25,00-25,40 8,25-8,26 5,25-5,26 0,01 131

Referensi 25-32 (Boyd

1990)

6-9 (Boyd

1990)

>2 (Boyd

1990)

<0,02 (Effendi

2003)

<1000 (Zain

2012) Keterangan:

*A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit), E (perlakuan lama waktu 8 menit), F (perlakuan lama waktu 10 menit)

100±0 92,19±2,49 89,03±3,21 84,86±2,82 80,08±3,26 65,32±1,84

100±0 95,72±1,04 87,11±3,31

75,22±6,25 63,22±11,85

50,76±3,24

0

20

40

60

80

100

120

140

A B C D E F

% B

ak

teri

Ter

ka

nd

un

g d

ala

m A

ir

Perlakuan (menit)

Air Uji 0 ppt Air Uji 3 ppt

a

a

b

a

b

b

b

c

c

d

d

e

e

Page 19: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

10

Berdasarkan Tabel 4, suhu, pH, DO, Ammonia dan DHL berkisar antara

25,00-26,40 0C, 8,23-8,31, 5,25-5,42 mg/L, 0,00-0,02 mg/L dan 125-131 µS/cm.

Semua parameter kualitas air memiliki nilai yang masih berada dalam kisaran

normal.

Tabel 5 Kisaran kualitas air uji bersalinitas 3 ppt yang diberi aliran listrik 10

Volt.

Perlakuan Parameter

Suhu (°C) pH DO (mg/L)

Ammonia

(mg/L)

DHL

(µS/cm)

A 25,22-25,30 8,20-8,23 5,44 0,00 140-141

B 26,10-26,11 8,26 5,30 0,01 145

C 26,00-26,11 8,23-8,24 5,30-5,31 0,01 130-137

D 26,30 8,25 5,30-5,31 0,02 135-140

E 25,30 8,24-8,25 5,30-5,32 0,00 130-134

F 25,00-25,40 8,25-8,26 5,25-5,26 0,01 133-135

Referensi 25-32 (Boyd

1990)

6-9 (Boyd

1990)

>2 (Boyd

1990)

<0,02 (Effendi

2003)

<1000 (Zain

2012) Keterangan:

*A (kontrol), B (perlakuan lama waktu 2 menit), C (perlakuan lama waktu 4 menit), D (perlakuan

lama waktu 6 menit), E (perlakuan lama waktu 8 menit), F (perlakuan lama waktu 10 menit)

Berdasarkan Tabel 5, suhu, pH, DO, Ammonia dan DHL berkisar antara

25,00-26,30 0C, 8,20-8,26, 5,25-5,44 mg/L, 0,00-0,02 mg/L dan 130-145 µS/cm.

Semua parameter kualitas air memiliki nilai yang masih berada dalam kisaran

normal.

Pembahasan

Jumlah total bakteri pada penelitian pendahuluan bakteri probiotik NP5

dan S. aureus mengalami penurunan terhadap kontrol (Gambar 1 dan 2). Pada

bakteri NP5 (Gambar 1) perlakuan A sebagai kontrol (7,70±2,64 log CFU/mL), B

(7,70±2,64 log CFU/mL), C (7,70±2,64 log CFU/mL), dan D (7,60±2,63 log

CFU/mL). Berdasarkan pemberian lama waktu perlakuan, mampu menurunkan

total bakteri 0,10 log CFU/mL dari perlakuan A sebagai kontrol (0 menit) hingga

akhir perlakuan D (6 menit). Probiotik yang digunakan dalam kegiatan

pendahuluan penelitian ini adalah NP5, yang merupakan bakteri dari genus

Bacillus (Sari 2012). Bakteri NP5 ini merupakan bakteri yang diisolasi dari

saluran pencernaan ikan nila dan telah dilakukan beberapa uji seperti uji

ketahanan terhadap pH asam, uji penempelan serta uji patogenesis (Putra 2010).

Penurunan total bakteri juga terjadi pada air uji bakteri S. aureus (Gambar 2)

perlakuan A sebagai kontrol (7,70±2,58 log CFU/mL), B (7,60±2,54 log

CFU/mL), C (7,60±2,53 log CFU/mL), dan D (7,50±2,53 log CFU/mL). Bakteri

patogen merupakan bakteri yang sangat merugikan dalam bidang budidaya ikan

(Linggarjati et al. 2013). Salah satu bakteri patogen yaitu bakteri S. aureus.

Berdasarkan pemberian perlakuan, mampu menurunkan total bakteri mencapai

0,20 log CFU/mL dari perlakuan A sebagai kontrol (0 menit) hingga akhir

perlakuan D (6 menit). Total bakteri pada perlakuan D (6 menit) penelitian

pendahuluan memiliki nilai paling rendah terhadap kontrol, diduga karena faktor

Page 20: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

11

pemberian perlakuan dan lama waktu yang diberikan yang menyebabkan bakteri

mengalami kematian. Sitio (2008) menyatakan bahwa mekanisme interaksi medan

listrik dengan benda hidup berupa induksi arus listrik pada jaringan biologi.

Ketika sel biologi berada dalam medan listrik yang kuat maka sel akan mengalami

deformasi atau perubahan bentuk (Azam 2001).

Persentase reduksi sel bakteri pada penelitian pendahuluan mengalami

peningkatan terhadap kontrol (Gambar 1 dan 2). Pada bakteri NP5 (Gambar 1)

perlakuan A sebagai kontrol (0±0,00%), B (0,47±0,33%), C (0,86±0,23%) dan D

(1,62±0,50%). Berdasarkan perlakuan yang diberikan mengalami peningkatan

reduksi sel bakteri mencapai 1,62±0,50% dari perlakuan A sebagai kontrol (0

menit) hingga akhir perlakuan D (6 menit). Sedangkan pada bakteri S. aureus

(Gambar 2) perlakuan A sebagai kontrol (0±0,00%), B (0,59±0,28%), C

(0,91±0,49%) dan D (1,85±0,50%). Berdasarkan perlakuan yang diberikan

mengalami peningkatan reduksi sel bakteri mencapai 1,85±0,50% dari perlakuan

A sebagai kontrol (0 menit) hingga akhir perlakuan D (6 menit). Kurva persentase

reduksi sel bakteri berbanding terbalik dengan kurva total bakteri. Persentase

reduksi sel bakteri pada perlakuan D (6 menit) penelitian pendahuluan memiliki

nilai paling rendah terhadap kontrol. Perubahan atau kerusakan sel bakteri

umumnya dinyatakan dalam bentuk kebocoran sel, perubahan ukuran dan

ketebalan dinding sel, maupun penampakan sitoplasma (Hariono 2012). Kondisi

ini diduga menyebabkan meningkatnya persentase mortalitas bakteri.

Persentase bakteri terkandung pada penelitian pendahuluan mengalami

penurunan (Gambar 3). Pada bakteri NP5, perlakuan A sebagai kontrol

(0±0,00%), B (99,50±0,33%), C (99,10±0,23%) dan D (98,40±0,50%).

Menurunnya jumlah total bakteri dan persentase bakteri terkandung pada biakan

bakteri probiotik NP5 dalam kegiatan pendahuluan penelitian tidak menjadikan

masalah yang buruk pada kegiatan budidaya dalam persiapan wadah untuk ikan.

Hal ini dikarenakan ketersediaan bakteri probiotik yang masih dapat ditambahkan

ke dalam kegiatan budidaya melalui aplikasi secara oral melalui pakan atau

metode perendaman. Sedangkan pada bakteri S. aureus, perlakuan A sebagai

kontrol (0±0,00%), B (99,40±1,28%), C (99,10±1,31%) dan D (98,10±1,24%).

Dinding sel bakteri Staphylococcus aureus berbeda-beda menurut strain dan umur

sel (Hariono 2012). Mekanisme penurunan persentase bakteri terkandung pada

penelitian pendahuluan merupakan akibat terjadinya elektroporasi saat diberikan

perlakuan. Paparan medan listrik 10 Volt diduga sebagai faktor eksternal dari

lingkungan yang berupa rangsangan induksi medan listrik (Nirmala dan

Rasmawan. 2010). Sesuai dengan pernyataan Palgan et al. (2012) bahwa

penghambatan pembiakan bakteri menggunakan medan listrik AC didasarkan

pada terjadinya elektroporasi pada membran sel bakteri.

Jumlah total bakteri pada penelitian utama air uji bersalinitas 0 ppt

perlakuan pemberian aliran listrik 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 menit perlakuan A (0

menit), B (2 menit), C (4 menit), D (6 menit), E (8 menit) dan F (10 menit)

memiliki nilai yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (Lampiran 1). Total

bakteri air uji 0 ppt dengan pemberian aliran listrik 10 Volt mengalami penurunan

antar perlakuan (Gambar 4). Berdasarkan pemberian perlakuan, mampu

menurunkan total bakteri mencapai 0,37 log CFU/mL dari perlakuan A sebagai

kontrol (0 menit) hingga akhir perlakuan F (10 menit). Mekanisme penurunan

total bakteri air uji 0 ppt dikarenakan pada kondisi membran tidak dapat menahan

Page 21: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

12

tekanan dari sitoplasma akibat perlakuan, maka membran akan bocor, terjadi

aliran sitoplasma keluar sel. Bila jumlah cairan sitoplasma yang keluar dalam

jumlah besar, menyebabkan sel menjadi mengkerut dan mati. Hal yang sama

terjadi pada air uji bersalinitas 3 ppt terhadap penurunan total bakteri.

Berdasarkan hasil uji statistic (Lampiran 3) menyatakan, pemberian aliran listrik

pada air uji bersalinitas 3 ppt memiliki nilai yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap

kontrol, kecuali perlakuan B (2 menit). Total bakteri perlakuan B (2 menit)

dengan perlakuan C (4 menit) tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan

pemberian perlakuan pada air uji bersalinitas 3 ppt, mampu menurunkan total

bakteri lebih tinngi dibandingkan air uji bersalinitas 0 ppt dari perlakuan A

sebagai kontrol (0 menit) hingga akhir perlakuan F (10 menit). Penurunan total

bakteri pada air uji bersalinitas 0 ppt mencapai 0,37 log CFU/mL sedangkan pada

air uji bersalinitas 3 ppt mencapai 0,53 log CFU/mL. Hal ini dikarenakan air uji

bersalinitas 0 ppt memiliki nilai koduktivitas lebih rendah dibandingkan air uji

bersalinitas 3 ppt. Sehingga keefektifan dalam membunuh bakteri pada air uji

bersalinitas 3 ppt lebih tinggi dibandingkan bersalinitas 0 ppt. Hal ini sesuai

seperti yang diungkapkkan Aras (2011) bahwa air tawar lebih bervariasi dalam

hal proporsi ion-ion utamanya, sehingga nilai konduktivitas biasanya tidak

berbanding lurus dengan nilai salinitas. Perairan laut memiliki nilai DHL yang

sangat tinggi karena banyaknya garam-garam terlarut di dalamnya (APHA 1976

dalam Effendi 2003).

Persentase reduksi sel bakteri pada air uji bersalinitas 0 ppt perlakuan

pemberian aliran listrik 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 menit perlakuan A (0 menit), B (2

menit), C (4 menit), D (6 menit), E (8 menit) dan F (10 menit) memiliki nilai yang

berbeda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (Lampiran 2). Persentase reduksi sel

bakteri pada air uji bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt mengalami peningkatan terhadap

kontrol (Gambar 4 dan 5). Berdasarkan perlakuan yang diberikan, air uji

bersalinitas 0 ppt mengalami peningkatan reduksi sel bakteri mencapai

34,68±1,84% dari perlakuan A (0 menit) hingga akhir perlakuan (10 menit). Pada

air uji bersalinitas 3 ppt seluruh perlakuan yang diberikan persentase reduksi sel

bakteri memiliki nilai yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (Lampiran

4), kecuali perlakuan B (2 menit) tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan

perlakuan yang diberikan, air uji bersalinitas 3 ppt mengalami peningkatan

reduksi sel bakteri mencapai 49,24±3,24% dari perlakuan A sebagai kontrol (0

menit) hingga akhir perlakuan F (10 menit). Kerusakan membran seluler bakteri

disebabkan terjadinya elektroporasi yang meningkatkan potensial membran

dengan seiring besarnya medan listrik yang dikenakan (Tirono 2013). Semakin

lama intensitas waktu perlakuan yang diberikan maka semakin besar mikroba

terpapar aliran listrik sehingga menurunkan resistensi membran sel. Penurunan

resistensi membran sel menyebabkan membran sel menjadi permeable sehingga

menyebabkan pembengkakan atau pembentukan pori yang akan memecahkan

membran sel dan mikroba mati.

Pemberian aliran listrik menyebabkan kerusakan pada sel bakteri

terkandung dalam air uji bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt. Persentase bakteri

terkandung pada air uji bersalinitas 0 ppt pada seluruh perlakuan yang diberikan

memiliki nilai yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kontrol (Lampiran 5).

Persentase bakteri terkandung pada air uji bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt mengalami

penurunan (Gambar 6). Berdasarkan perlakuan yang diberikan, air uji bersalinitas

Page 22: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

13

0 ppt mengalami penurunan persentase bakteri terkandung mencapai

65,32±1,84% dari perlakuan kontrol (0 menit) hingga akhir perlakuan (10 menit).

Pada air uji bersalinitas 3 ppt, persentase bakteri terkandung seluruh perlakuan

yang diberikan memiliki nilai yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kontrol

(Lampiran 6), kecuali perlakuan B (2 menit) tidak berbeda nyata (P>0,05).

Berdasarkan perlakuan yang diberikan, air uji bersalinitas 3 ppt mengalami

penurunan persentase bakteri terkandung mencapai 50,76±3,24% dari perlakuan

A sebagai kontrol (0 menit) hingga akhir perlakuan F (10 menit). Sesuai dengan

pernyataan Nurismanto dan Mochamad (2009) bahwa semakin tinggi intensitas

dan jumlah denyutan yang digunakan maka semakin sedikit jumlah Salmonella

thypii yang mampu bertahan sehingga penurunan jumlah populasi Salmonella

thypii mengalami peningkatan.

Pemberian aliran listrik menyebabkan kerusakan pada sel bakteri

terkandung dalam air uji bersalinitas 0 ppt. Kisaran suhu pada air uji bersalinitas 0

ppt dan 3 ppt yang mengalami pemberian aliran listrik berkisar antara 25,00 0C

sampai 26,40 0C dan 25,00

0C sampai 26,30

0C. Kisaran suhu optimal bagi

kehidupan ikan di perairan tropis adalah antara 25 0C sampai 30

0C (Boyd 1990).

Kisaran tersebut masih di dalam batas minimal menurut referensi yang digunakan.

Pada batas maksimal kisaran, meningkatya suhu jika dibandingkan dengan kontrol

diduga karena pengaruh perlakuan yang diberikan. Menurut Sumarsih (2003)

bahwa, medan listrik dapat menghasilkan panas yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan mikroba.

Kisaran pH pada air uji bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt berkisar antara 8,23

sampai 8,31 dan 8,20 sampai 8,26. Menurut Boyd (1990), nilai pH air yang

optimal untuk pertumbuhan ikan adalah 6 sampai 9. Kadar oksigen terlarut (DO)

yang terukur dalam media berkisar antara 5,25 mg/L sampai 5,42 mg/L pada air

uji bersalinitas 0 ppt. Sedangkan pada air uji bersalinitas 3 ppt berkisar antara 5,25

mg/L sampai 5,44 mg/L. Menurut Boyd (1990) jika tidak ada senyawa beracun,

konsentrasi oksigen terlarut 2 mg/L dalam perairan sudah dapat mendukung

kehidupan organisme perairan. Berdasarkan hasil uji kualitas air nilai ammonia

yang terukur berkisar antara 0,00 mg/L sampai 0,02 mg/L pada air uji bersalinitas

0 ppt pada air uji. Hal yang sama terjadi pada air uji bersalinitas 3 ppt berkisar

antara 0,00 mg/L sampai 0,02 mg/L. Effendi (2003) menyebutkan ambang batas

maksimum konsentrasi amonia untuk kegiatan budidaya adalah 0,02 mg/L.

Effendi (2003) menyebutkan Daya Hantar Listrik (DHL) adalah gambaran

kemampuan air dalam menghantarkan listrik. Air merupakan salah satu media

yang dapat menghantarkan listrik, karena terdapat ion-ion yang membawa

elektron (Yunqing et al. 2011). Nilai DHL berkisar antara 125 µS/cm sampai 131

µS/cm pada air uji bersalinitas 0 ppt dan 130 µS/cm sampai 145 µS/cm pada air

uji bersalinitas 3 ppt. Hal ini sesuai dengan Zain (2012), nilai DHL yang aman

untuk kegiatan budidaya adalah tidak melebihi dari 1000 µS/cm.

Page 23: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

14

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Desinfeksi air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt menggunakan aliran listrik 10

Volt selama 10 menit menunjukkan hasil terbaik terhadap penurunan total bakteri

pada media budidaya ikan, dibandingkan dengan kontrol.

Saran

Saran untuk proses desinfeksi dengan pemberian aliran listrik 10 Volt

dengan waktu 10 menit dan pemberian perlakuan salinitas yang lebih beragam.

DAFTAR PUSTAKA

Aras AK. 2011. Penggunaan paparan medan listrik 10 volt dan salinitas 3 ppt

terhadap kinerja produksi ikan botia Chromobotia macracanthus

Bleeker Dengan Kepadatan Berbeda. [skripsi]. Bogor (ID). Institut

Pertanian Bogor.

Azam M. 2001. Pengaruh gradient medan listrik terhadap kecepatan sel telur ikan

pada proses dielektroforesis. Jurnal Neutrino 4(3):53-56.

Boyd CE. 1990. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Birmingham

(US): Elsevier Science Publishing Company.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta. (ID): Kanisius.

El-Shafai SA, El-Gohary FA, Nasr FA, Steen PV, Gijzen HJ. 2004. Microbial

Quality of Tilapia Reared in Fecal Contaminated Ponds. Journal

Environmental Research 95:231–238.

Hariono B. 2012. Inaktivasi bakteri patogen S. aureus ATCC 25923, S.

Typhimurium ATCC 14028, E. coli ATCC 25922 dengan metode UV

seri-hpef serta pengaruhnya terhadap kerusakan sel bakteri. [skripsi].

Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Itegin M, Gunay I. 1992. Influence of strong static magnetic field on bioelectrical

characteristic of rat hemidiaphragm muscle. Journal of Islamic

Academy of Sciences 5(4): 294-299.

Linggarjati KF, Ali D, Subagiyo. 2013. Uji penggunaan Bacillus sp. sebagai

kandidat probiotik untuk pemeliharaan rajungan (Portunus sp.). Jurnal

of Marine Research 2(1):1-6.

Nirmala K, Rasmawan. 2010. Kinerja pertumbuhan ikan gurame (Osphronemus

goramy Lac.) yang dipelihara pada media bersalinitas dengan paparan

medan listrik. Jurnal Akuakultur Indonesia 9(1): 46-55.

Nurismanto R, Mochamad D. 2009. Inaktivasi mikroba patogen Salmonella thypii

dalam susu menggunakan medan listrik berdenyut tegangan tinggi.

Seminar Nasional. Implementasi Teknologi Informasi Dalam

Pengembangan Industri Pangan, Kimia dan Manufaktur. Surabaya. 25

Page 24: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

15

Nopember 2009. Diselenggarakan Oleh Fakultas Teknik Industri dan

LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur. Marlupi I. 2003. Desinfeksi Escherichia coli melalui fotokatalisis titanium

dioksida (TiO2) bubuk fase rutile. [skripsi]. Bogor (ID). Institut

Pertanian Bogor.

Palgan I, Munoz A, Moci F, Whyte P, Morgan DJ, Cronin DA, Lyng JG. 2012.

Effectiveness of combined pulsed electric field (PEF) and

manothermosonication (MTS) for the control of Liseria innocua in a

smoothie type beverage. Food Control 25 :621-625.

Putra AN. 2010. Kajian probiotik, prebiotik dan sinbiotik untuk meningkatkan

kinerja pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). [Tesis]. Bogor

(ID). Institut Pertanian Bogor.

Sari NA. 2012. Pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda untuk meningkatkan

kinerja pertumbuhan dan respon imun benih ikan patin Pangasius sp.

[skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Sitio S. 2008. Pengaruh medan listrik pada media pemeliharaan bersalinitas 3 ppt

terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurame

Osphronemus gouramy Lac. [skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian

Bogor.

Sumarsih S. 2003. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta (ID): Universitas

Pembangunan Nasional.

Tirono M. 2013. Efek medan listrik AC terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella

pneumoniae. Jurnal Neutrino 5(2).

Widagdo NW. 2011. Studi peningkatan kualitas air menggunakan filter tembikar

dengan sistem ozonisasi. Surabaya (ID). Institut Teknologi Sepuluh

Nopember.

Yanuarta FK. 2012. Signifikansi penggunaan zeolit alam pada proses ozonasi

untuk desinfeksi hama bakteri Xanthomonas oryzae Pv. oryzae pada

tanaman padi. [skripsi]. Depok (ID). Universitas Indonesia.

Yunxing X, Jianwei L. 2011. Aplication of electrochemical treatment for the

effluent from marine recirculating aquaculture systems. Procedia

Environmental Sciences 10(2011): 2329-2335.

Zain AHMK. 2012. Sebaran TDS, DHL, penurunan muka air tanah dan prediksi

instrusi air laut di kota tangerang selatan. [skripsi]. Bogor (ID). Institut

Pertanian Bogor.

Page 25: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

16

LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis statistik terhadap total bakteri pada air uji bersalinitas 0 ppt

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

10 3 .7000

8 3 .8567

6 3 .9100

4 3 .9600

2 3 .9867

0 3 1.0700

Sig. 1.000 1.000 1.000 .089 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Lampiran 2 Analisis statistik terhadap persentase reduksi sel bakteri pada air uji

bersalinitas 0 ppt

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

0 3 .0000

2 3 7.7767

4 3 10.9467

6 3 15.0900

8 3 19.8667

10 3 34.6367

Sig. 1.000 .115 1.000s 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Lampiran 3 Analisis statistik terhadap total bakteri pada air uji bersalinitas 3 ppt

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

10 3 .5467

8 3 .6700

6 3 .8067

4 3 .9433

2 3 1.0333 1.0333

0 3 1.0833

Sig. 1.000 1.000 1.000 .108 .354

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 26: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

17

Lampiran 4 Analisis statistik terhadap persentase reduksi sel bakteri pada air uji

bersalinitas 3 ppt

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

0 3 .0000

2 3 4.5767 4.5767

4 3 13.2467

6 3 25.3467

8 3 38.1867

10 3 49.5033

Sig. .353 .092 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Lampiran 5 Analisis statistik terhadap persentase bakteri terkandung pada air uji

bersalinitas 0 ppt

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

10 3 65.3633

8 3 80.1333

6 3 84.9100

4 3 89.9200

2 3 92.2233

0 3 100.0000

Sig. 1.000 1.000 1.000 .287 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Lampiran 6 Analisis statistik terhadap persentase bakteri terkandung pada air uji

bersalinitas 3 ppt

Duncana

PERLAKUAN N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

10 3 50.4967

8 3 61.8133

6 3 74.6533

4 3 86.7533

2 3 95.4233 95.4233

0 3 100.0000

Sig. 1.000 1.000 1.000 .092 .353

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 27: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

18

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ungaran, Semarang pada tanggal, 20 April 1992 dari

Bapak Zonny Prihwartono dan Ibu Lucia Endang Suswatie. Penulis adalah anak

kedua dari tiga bersaudara. Tahun 2004 penulis lulus dari SDK Pangudi Luhur

Yogyakarta. Tahun 2007 penulis lulus dari SMPN 15 Yogyakarta. Penulis pernah

mengikuti Olimpiade Olahraga Nasional (OOSN) SMA “Catur Putri” tingkat Propinsi Jawa Timur 2008. Tahun 2010 penulis lulus dari SMAN 3 Nganjuk Jawa

Timur, pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB sebagai penerima Beasiswa Bidik Misi dengan

pilihan Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya,

Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah magang di Balai

Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang. Penulis juga pernah

mengikuti pelatihan “Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Bagi Petugas Balai Benih Ikan” di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Manajemen Kualitas Air IPB tahun ajaran

2013/2014 dan asisten praktikum Fisika Kimia Perairan tahun ajaran 2014/2015.

Penulis merupakan penerima biaya Program Kegiatan Mahasiswa (PKM) bidang

pengabdian masyarakat tahun 2013. Penulis juga aktif sebagai staf kepengurusan

dalam Asrama Putri Darmaga (Asrama Pasca Tingkat Persiapan Bersama IPB)

tahun 2011/2014. Bulan Juni-Agustus 2013 penulis melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang dengan

judul “Pembenihan Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalamus) di Balai

Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang”. Penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana perikanan (S.Pi) dengan judul “Efektivitas

Desinfeksi Media Budidaya Ikan Bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt Menggunakan

Aliran Listrik 10 Volt Dengan Lama Perlakuan Waktu Berbeda Terhadap Total

Bakteri”.

Page 28: EFEKTIVITAS DESINFEKSI MEDIA BUDIDAYA IKAN … · terkandung dan kualitas air bersalinitas 0 ppt dan 3 ppt sebagai media budidaya ikan. Air uji berasal dari tandon kolam Babakan Dramaga,

19