EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR...

74
i EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR MENGGUNAKAN TEKNIK LASER DENGAN UJI MIKROORGANISME DALAM SALURAN AKAR ANAK AGUNG NGURAH PRAMANA SURYA 10.8.03.81.41.1.5.034 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2014

Transcript of EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR...

Page 1: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

i

EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR

MENGGUNAKAN TEKNIK LASER DENGAN UJI

MIKROORGANISME DALAM SALURAN AKAR

ANAK AGUNG NGURAH PRAMANA SURYA

10.8.03.81.41.1.5.034

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2014

Page 2: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

ii

EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR MENGGUNAKAN

TEKNIK LASER DENGAN UJI MIKROORGANISME DALAM

SALURAN AKAR

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar

Oleh :

Anak Agung Ngurah Pramana Surya

NPM : 10.8.03.81.41.1.5.034

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dewa Made Wedagama, drg., Sp.KG P.A. Mahendri K, drg., M.Kes., FISID

NPK: 828 395 207 NPK: 19590512 198903 2 001

Page 3: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

iii

Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigi pada fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara

pembuatan skripsi dengan judul: “Efektifitas Sterilisasi Saluran Akar

Menggunakan Teknik Laser Dengan Uji Mikroorganisme Dalam Saluran Akar”

yang telah dipertanggung jawabkan oleh calon sarjana yang bersangkutan pada

tanggal 24 Pebruari 2014.

Atas nama Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigi Universitas

Mahasaraswati Denpasar dapat mengesahkan

Denpasar 24 Pebruari 2014

Tim Penguji Skripsi

FKG Universitas Mahasaraswati Denpasar

Ketua,

Dewa Made Wedagama, drg., Sp.KG

NPK : 826 395 207

Anggota : Tanda Tangan

1. P.A. Mahendri Kusumawati, drg., M.Kes., FISID 1. .................

NPK : 19590512 198903 2 001

2. Putu Rusmiany, drg.,M.Biomed 2. .................

NPK : 826 795 206

Mengesahkan

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar

P.A. Mahendri Kusumawati, drg.,M.Kes,FISID

NPK : 19590512 198903 2 001

Page 4: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas kasih dan karunia-Nya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penulisan skripsi ini, penulis

mendapat banyak bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan

kerendahan hati serta penghargaan yang tulus penulis menyampaikan rasa terima kasih

kepada :

1. Yth. Dewa Made Wedagama, drg. Sp. KG selaku dosen pembimbing I skripsi

yang telah begitu banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

membimbing penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan sengan baik.

2. Yth. P.A. Mahendri Kusumawati, drg. M.kes., FISID selaku dosen

pembimbing II skripsi yang telah begitu banyak meluangkan waktu, tenaga

dan pikiran untuk membimbing penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan

sengan baik.

3. Yth. Putu Rusmiany, drg., M.Biomed , selaku dosen penguji atas segala

bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan sehingga tersusunya skripsi ini.

4. Yth. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar

bersama staf.

5. Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah

membantu memberikan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian dalam skripsi

ini.

6. Kedua orang tua saya, drg. A.A. Ngr. Gede Pratama dan I.G.A.M. Yudiani,

S.E serta adik tercinta A.A. Ngr. Bagus Dwiprayuda yang dengan kasih

sayang telah memberikan banyak perhatian, materiil, dorongan, semangat

serta doa yang tulus selama ini.

Page 5: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

v

7. Kadek Dwi Indah P. yang dengan sabar memberikan perhatian, semangat

serta doa selama ini.

8. Sahabat Cranter yaitu Riscapy, Triadi # BALI, Dananjaya23, Rian66, Nanda

Petrik, Jayak Bandit, Yoga, Adinda, Karima, Indah, Ria serta teman – teman

Cranter 2010 atas semangat dan kasih sayangnya.

Penulisan menyadari keterbatasan pengetahuan dalam penyusunan skripsi ini,

karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun untuk menghasilkan

tulisan ilmiah yang lebih baik lagi. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan pengetahuan yang berguna bagi fakultas dan masyarakat.

Denpasar, 24 Februari 2014

Penulis

Page 6: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

vi

Efektifitas Sterilisasi Saluran Akar Menggunakan Teknik Laser Dengan Uji

Mikroorganisme Dalam Saluran Akar

Abstrak

Karies gigi adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh suatu

interaksi antar produk-produk mikroorganisme, saliva, bagian-bagian dari

makanan dan email. Jika karies gigi sudah menjalar hingga pulpa, maka harus

dilakukan perawatan saluran akar. Teknik laser digunakan pada sterilisasi saluran

akar merupakan salah satu cara untuk mengurangi semua mikroorganisme dalam

saluran akar untuk keberhasilan perawatan saluran akar. Pada saluran akar

terdapat banyak jenis bakteri, baik itu aerob ataupun anaerob. Penelitian ini adalah

untuk mengetahui efektifitas sterilisasi saluran akar menggunakan teknik laser

dengan uji mikroorganisme pada saluran akar. Metode penelitian ini

menggunakan true eksperimental dan laboratorium. Sampel yang disiapkan untuk

diuji sebanyak 6 (enam) sampel pasien dengan pulpektomi non vital. Analisis

data yang digunakan adalah paired t-test. Hasil dalam penelitian ini terdapat

penurunan jumlah mikroorganisme sebesar 98,2% setelah sterilisasi menggunakan

teknik lser. Hasil uji paired t-test didapatkan nilai sig. sebesar 0,000 (p < 0,05)

menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan laser dalam

sterilisasi saluran akar. Efek antibakterial laser merupakan suatu alat yang efektif

untuk pembuangan debris/puing‐puing, jaringan nekrotik, juga merupakan alat

disinfeksi yang efektif serta laser memainkan peran spesifik dalam pengurangan

bakteri untuk perawatan endodontik pada pasien. Sterilisasi menggunakan teknik

laser sangat efektif untuk mengeleminasi bakteri di dalam saluran akar.

Kata Kunci : sterilisasi saluran akar, teknik laser, uji mikroorganisme

Page 7: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Persetujuan Pembimbing

Halaman Persetujuan Penguji dan Pengesahan Dekan

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 5

2.1 Perawatan Endodontik ................................................................................. 5

2.1.1 Definisi Perawatan Endodontik ....................................................... 5

2.1.2 Tujuan Perawatan Endodontik ......................................................... 5

2.1.3 Tahap – Tahap Perawatan Endodontik ............................................ 5

2.2 Anatomi Gigi ............................................................................................... 6

2.2.1 Definisi Saluran Akar Gigi .............................................................. 6

2.2.2 Bentuk – Bentuk Saluran Akar Gigi ................................................ 6

2.3 Prinsip Preparasi Saluran Akar Gigi ............................................................ 9

2.3.1 Tujuan Preparasi Saluran Akar ........................................................ 9

2.4 Jenis - Jenis Perawatan Saluran Akar ......................................................... 11

2.4.1 Pulpektomi Vital .............................................................................. 11

2.4.2 Pulpektomi Non Vital ...................................................................... 12

2.5 Sterilisasi Saluran Akar Gigi ....................................................................... 13

2.5.1 Bahan Sterilisasi Saluran Akar Gigi ................................................ 13

2.5.1.1 Sterilisasi Saluran Akar Menggunakan Chemical ........... 13

2.5.1.2 Sterilisasi Saluran Akar Menggunakan Teknik Laser ......... 14

2.5.2 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Menggunakan Laser .......... 13

2.6 Bakteri Dalam Saluran Akar Gigi ................................................................ 18

Page 8: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

viii

2.6.1 Bakteri Aerob ................................................................................... 18

2.6.2 Bakteri Anaerob ............................................................................... 18

2.6.2.a Jenis – Jenis Bakteri Anaerob Gram Negatif ..................... 19

2.6.2.b Jenis – Jenis Bakteri Anaerob Gram Positif ...................... 20

2.7 Biakan Bakteri ............................................................................................. 21

2.7.1 Fungsi Biakan Bakteri ...................................................................... 21

2.7.2 Jenis dan Bahan Biakan ................................................................... 21

2.7.2.a Media Kompleks ................................................................ 22

2.7.2.b Media Kimia ...................................................................... 22

2.7.2.c Media Selektif .................................................................... 23

2.7.2.d Media Differensial ............................................................. 24

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ................................................ 26

BAB IV METODELOGI PENELITIAN ................................................................... 27

4.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 27

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 27

4.3 Populasi dan Sampel .................................................................................... 27

4.4 Identifikasi Variabel..................................................................................... 28

4.5 Definisi Operasional .................................................................................... 29

4.6 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................ 30

4.6.1 Alat ................................................................................................... 30

4.6.2 Bahan................................................................................................ 30

4.7 Alur Penelitian ............................................................................................. 31

4.8 Jalannya Penelitian....................................................................................... 32

4.9 Analisis Data ................................................................................................ 34

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................................. 35

BAB VI PEMBAHASAN .......................................................................................... 39

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 42

7.1 Kesimpulan ................................................................................................... 42

7.2 Saran ............................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 43

LAMPIRAN ............................................................................................................... 45

Page 9: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik media digunakan untuk membiakkan bakteri ............ 29

Tabel 5.1 Hasil penelitian efektifitas sterilisasi saluran akar dengan teknik laser

dengan uji mikroorganisme dalam saluran akar............................................... 37

Tabel 5.2 Hasil Uji Paired T-test ..................................................................... 38

Page 10: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi ithmus ......................................................................... 9

Gambar 2.2 Laser YAG (Yitrium Aluminium Garnet) .................................... 17

Gambar 3.1 Bagan Hipotesis............................................................................ 26

Gambar 4.1 Bagan rencana penelitian ............................................................. 31

Gambar 5.1 Koloni Mikroorganisme pada blood agar sebelum disterilisasi .. 36

Gambar 5.2 Koloni Mikroorganisme pada blood agar sesudah disterilisasi

menggunakan teknik laser ................................................................................ 36

Page 11: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi :

GAMBAR 1 : Laser YAG (Yitrium Aluminium Garnet) .................... 44

GAMBAR 2 : Pengambilan sampel mikrooganisme sebelum

Sterilisasi saluran akar.................................................. 44

GAMBAR 3 : Sterilisasi saluran akar menggunakan laser .................. 45

GAMBAR 4 : Glukosa boilon yang berisi mikroorganisme

diinkubasi selama 18-24 jam dalam inkubator ............ 45

GAMBAR 5 : Pemindahan mikroorganisme dari glukosa boilon

yang telah diinkubasi ke blood agar ........................... 46

GAMBAR 6 : Blood agar yang berisi mikroorganisme diinkubasi

kembali selama 18-24 jam pada inkubator................... 46

GAMBAR 7 : Koloni mikroorganisme pada blood agar sebelum

dilakukan sterilisasi saluran akar ................................. 47

GAMBAR 8 : Koloni mikroorganisme pada blood agar setelah

Dilakukan sterilisasi saluran akar dengan

menggunakan laser ....................................................... 47

2. Hasil penelitian efektifitas sterilisasi saluran akar menggunakan teknik

laser dengan uji mikroorganisme dalam saluran akar……………………. 48

3. Olah data .................................................................................................... 48

Page 12: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies gigi adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh suatu interaksi

antara produk-produk mikroorganisme, saliva, bagian-bagian dari makanan dan

email. Mikroorganisme mengubah sisa makanan yang tersisa pada gigi menjadi

senyawa asam. Senyawa asam inilah yang mengikis lapisan email gigi dan

menghilangkan mineral-mineral yang ada di gigi (Houwink, 1993).

Endodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan

etiologi pencegahan,diagnosis dan terapi terhadap penyakit yang mengenai pulpa

gigi,akar gigi dan jaringan periapikal (Dortland, 1996 cit. Yulierni,2011)

Perawatan endodontik mempunyai tiga prinsip dasar agar perawatan berhasil

yaitu preparasi saluran akar, sterilisasi saluran akar dan pengisian saluran gigi

(Cohen, 2006 cit. Yulierni 2011). Sterilisasi saluran akar yaitu mengeliminasi

mikroorganisme yang terdapat di saluran akar dan tubulus dentin sehingga

mencegah terjadinya kontaminasi setelah perawatan (Nasution, 2006). Sterilisasi

dengan irigasi saluran akar pemberian medikamen pada saluran akar (Sundqvist

cit. Yulierni 2011). Mengingat anatomi pulpa yang begitu kompleks dan bakteri

yang masuk jauh ke tubulus dentin, maka tindakan perawatan saluran akar tidak

dapat membebaskan saluran akar dari bakteri sehingga diperlukan medikamen

intrakanal. Medikamen intrakanal bertujuan untuk mengeleminasi semua bakteri

yang tersisa di saluran akar, mengurangi inflamasi periradikuler dan mengurangi

nyeri, mencegah resoprsi akar. Bahan medikamen intrakanal yang sering

Page 13: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

2

digunakan adalah Kalium Peroksida yang memiliki beberapa kelemahan yaitu

memiliki efek merusak jaringan periodontal ketika digunakan sebagai medikamen

intrakanal dengan mempengaruhi proses penyembuhan jaringan lunak marginal

dan menghambat perlekatan sel – sel fibroblas gingiva (Merry, 2012).

Teknik sterilisasi menggunakan laser telah membuat kemajuan besar dalam

berbagai bidang kedokteran gigi. Studi terus dilakukan dalam rangka untuk

memaksimalkan penggunaan sifat dari laser yang ada di bidang endodontik.

Dengan semua penelitian dan kemajuan yang sedang dilakukan ada kemungkinan

besar laser mulai berkembang dari metode konvensional yang telah digunakan

dalam bidang endodontik (Mathew, 2010).

Akhir – akhir ini penggunaan laser pada peralatan di bidang kedokteran gigi

makin meningkat. Demikian pula pada terapi Konservasi Gigi meningkat

pemakaian alat laser ini bahayanya makin berkurang sedang kemampuannya

makin meningkat. Penggunaan alat laser tersebut meliputi pencegahan terhadap

meluasnya karies, pencegahan/pengurangan rasa sakit , sterilisasi kavitas/saluran

akar/apeks gigi, polimerisasi bahan tumpat resin komposit dan compomer,

meningkatkan fusi bahan tumpat terhadap jaringan gigi, mengurangi keburukan

handpiece dalam menyebarkan aerosol dan suara bising, serta meningkatkan

akurasi pemotongan jaringan keras dan lunak, menghindari pendarahan sehingga

daerah operasi lebih jelas (Akbar, 2003).

Alat laser yang mudah dicari dipasaran adalah jenis Nd: YAG, Er;YAG, CO2

dan Argon. Meskipun masing – masing alat tersebut mempunyai cara kerja yang

berbeda namun di bidang Konservasi Gigi, penggunaan alat tersebut dapat

disesuaikan dengan indikasinya. Masih banyak penelitian yang diperlukan untuk

lebih mengembangkan alat ini, terutama di Indonesia. Namun yang menjadi

Page 14: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

3

masalah adalah harga yang sangat mahal sehingga terapi dengan alat laser kurang

dapat dinikmati oleh semua orang (Akbar, 2003).

Sesuai dengan namanya laser adalah sinar buatan. Oleh karenanya nama laser

berasal dari singkatan kata Light Amplification by Stimulated Emision of

Radiation. Laser sudah dikenal lama dan dipakai di segala bidang, termasuk

bidang Kedokteran. Namun dari ± 650 sistem laser yang telah dikembangkan,

yang dipakai dalam bidang Kedokteran/ Kedokeran Gigi hanya 4-6 jenis, antara

lain Nd:YAG, Er:YAG, CO2, Ruby, Argon dll. Laser merupakan alat yang relatif

baru di bidang Kedokteran Gigi khususnya Konservasi Gigi (Akbar, 2003).

Teknik laser digunakan pada perawatan saluran akar. Perawatan saluran akar

merupakan salah satu cara mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga

mulut. Terdapat beberapa jenis perawatan saluran akar diantaranya yaitu,

pulpektomi, apeksifikasi, perawatan periapeks (Tarigan, 2006).

Pada perawatan saluran akar, sebelum pengisian saluran akar, dilakukan

desinfeksi saluran akar yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme

patogenik, yang mensyaratkan pengambilan terlebih dahulu jaringan pulpa dan

debris yang memadai, pembersihan dan pelebaran saluran dengan cara

biokimiawi, dan pembersihan isinya dengan irigasi. Setelah dilakukan irigasi,

langkah selanjutnya adalah sterilisasi dan pembenihan untuk uji mikroorganisme,

sehingga dapat mengetahui apakah masih terdapat bakteri patogen atau tidak pada

saluran akar yang telah diirigasi (Walton dan Torabinejad, 2008).

Pada saluran akar terdapat berbagai jenis bakteri aerob ataupun bakteri

anaerob. Bakteri yang pertama kali berkembang biak pada saluran akar adalah

bakteri yang berbentuk kokus, yang paling banyak adalah streptococcus

(Noversatar, 2012 cit. Purbasari,2012). Saluran akar yang terdapat bakteri dapat

Page 15: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

4

menyebabkan kegagalan perawatan saluran akar, perlu dilakukan pembenihan

untuk uji mikroorganisme sehingga mendukung keberhasilan perawatan saluran

akar (Walton dan Torabinejad, 2008).

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah yang akan diuji

yaitu, bagaimanakah efektifitas penggunakan teknik laser untuk uji

mikroorganisme pada saluran akar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunakan

teknik laser dengan uji mikroorganisme pada saluran akar.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini bisa dipakai sebagai dasar untuk penelitian lebih

lanjut dan memberi informasi ke dokter gigi mengenai efektifitas penggunaan

teknik laser pada sterilisasi saluran akar.

Page 16: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perawatan Endodontik

2.1.1. Definisi Perawatan Endodontik

Istilah endodontik diambil dari bahasa Yunani, yang berarti bekerja melalui

bagian dalam gigi. Endodontik merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi yang

menyangkut diagnosis serta perawatan penyakit atau cedera pada jaringan pulpa

dan jaringan periapeksnya. Perawatan enodontik dapat didefinisikan sebagai

perawatan atau tindakan yang diambil untuk mempertahankan gigi vital, gigi mati

atau gigi non vital dalam keadaan berfungsi di lengkung rahang gigi (Harty,

1991).

2.1.2. Tujuan Perawatan Endodontik

Tujuan perawatan endodontik adalah mengembalikan keadaan gigi yang

sakit agar dapat diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya. Ini berarti

bahwa gigi tersebut tanpa simtom, dapat berfungsi, dan tidak ada tanda – tanda

patologik yang lain serta mempertahankan keadaan vital pulpa (Tarigan, 2006).

Salah satu tujuan perawatan endodontik adalah untuk mempertahankan gigi

selama mungkin berada di dalam lengkung rahang dan berfungsi sebagaimana

lazimnya (Gunawan, 1999 cit. Wirastuti 2003).

Manfaat perawatan endodontik adalah untuk membuat pasien bebas dari

rasa sakit, serta gigi tersebut dapat dipakai dengan baik dalam pengunyahan

(Tarigan, 2006).

2.1.3. Tahap – Tahap Perawatan Endodontik

Ada tiga tahap dasar dalam perawatan endodontik. Pertama adalah tahap

diagnosis, yang meliputi penentuan penyakit dan perencanaan perawatan. Kedua,

Page 17: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

6

tahap preparasi pada tahap ini isi saluran akar dikeluarkan dan saluran akar

dipreparasi untuk menerima bahan pengisi. Ketiga adalah tahap pengisian. Pada

tahap terakhir ini saluran akar diisi dengan bahan yang dapat menutupnya secara

hermetik sampai batas dentin dan semen dengan istilah Triad Endodontik (Bence,

1990).

Kebersihan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian

saluran akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi

yang kurang bersih akan mengalami kegagalan perawatan, bahkan kegagalan

perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik. Pengisian saluran akar

dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam saluran akar

melalui koronal (Soedjono, 2009).

2.2 Anatomi Gigi

2.2.1. Definisi Saluran Akar Gigi

Saluran akar gigi adalah rongga pulpa yang terdapat pada bagian akar gigi

(Itjingningsih. 1995). Saluran akar terdiri dari saluran akar utama dan saluran akar

tambahan (accesory canal). Saluran akar utama adalah saluran sepanjang akar gigi

yang berisi jaringan pulpa, saraf, dan pembuluh darah. Saluran akar ini

berhubungan langsung dengan kamar pulpa dan normalnya diameter yang terbesar

terletal pada orifice sepertiga servikal (Tarigan, 2002).

2.2.2. Bentuk – Bentuk Saluran Akar Gigi

Saluran akar bentuknya cenderung taper atau semakin mengecil pada

ujungnya. Waine membagi bentuk saluran menjadi empat tipe (Tarigan, 2002)

yaitu :

Page 18: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

7

a. Tipe I : Saluran akar tunggal dari pulpa menuju apeks.

b. Tipe II : Dari kamar pulpa ada dua saluran akar dan menjadi satu

pada daerah mendekati apeks.

c. Tipe III : Dua saluran akar terpisah memulai dari kamar pulpa

sampai apeks.

d. Tipe IV : Dari kamar pulpa, satu saluran akar dan pada daerah

mendekati apeks terpisah menjadi dua.

Menurut Omar Gani dan Carmen Visvisian, klasifikasi bentuk saluran akar

berdasarkan diameter mesiodistal dan bukolingual terbagi menjadi tiga yaitu:

a. Circular atau bulat : Kedua diameter sama besar.

b. Oval : Diameter terbesar melebihi diameter terkecil

kurang dari satu radius.

c. Flat atau pipih : Diameter terbesar melebihi diameter terkecil

lebih dari satu radius.

Bentuk saluran mencerminkan outline permukaan mahkota dan akar.

Dengan kata lain, bentuk saluran akar ditentukan oleh bentuk akar pada

penampang melintang. Walaupun bentuk akar pada penampang melintang sangat

bervariasi, Richard dkk 2007 menyatakan bahwa secara umum terdapat tujuh

konfigurasi yaitu bulat, oval, oval panjang (long oval), bowling pin (seperti pin

bowling), kidney bean (seperti ginjal), ribbon (pita), dan hourglass. Bentuk

saluran akar pada penampang melintang sangat dipengaruhi oleh bentuk dan

ukuran akar, derajat kelengkungan akar serta usia dan kondisi gigi.

Seringkali pada satu akar terdapat dua saluran akar. Diantara dua saluran

akar ini sering terdapat celah penghubung berisi saluran pulpa yang disebut

isthmus. Isthmus saluran akar disebut juga carridor (by green), lateral connection

Page 19: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

8

(by Pineda), dan anastomosis (by Vertucci). Pada jarak 3mm dari apeks, isthmus

tampak menggabungkan dua saluran akar dalam satu akar. Isthmus merupakan

bagian dari sistem saluran akar sehingga isthmus juga harus dipreparasi, diirigasi,

dan diisi dengan bahan pengisi saluran akar.

Dental isthmus pertama kali dikemukakan oleh (Cambruzzi dkk 1983 cit.

Purbasari 2012). Yang dikategorikan pada beberapa regio akar lain, isthmus pada

gigi anterior bawah hanya 15% pada premolar bawah sekitar 30%. Juga

dilaporkan bahwa isthmus pada akar mesiobukal M1 atas mencapai 30,1%, dan

pada akar mesial M1 bawah mencapai 60,2%. Syngeuk Kim menyatakan

banyaknya kegagalan endodontic microsurgery juga disebabkan oleh tidak

terdeteksinya isthmus.

Uma dkk, 2004 mengklasifikasikan isthmus menjadi lima tipe (Gambar

2.1) :

a. Tipe I : Dua atau tiga saluran akar tanpa celah penghubung yang jelas atau

nyata.

b. Tipe II : Dua saluran akar dengan celah penghubung yang jelas.

c. Tipe III : Tiga saluran akar dengan celah penghubung yang jelas. Saluran

akar berbentuk C (c-shaped) dengan tiga saluran akar juga

termasuk dalam katagori ini.

d. Tipe IV : Saluran akar meluas hingga meluas ke area isthmus.

e. Tipe V : Nampak celah penghubung yang jelas berupa koridor.

Page 20: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

9

Gambar 2.1 Klasifikasi isthmus menurut Uma dkk, 2004.

2.3. Prinsip Preparasi Saluran Akar Gigi

Preparasi saluran akar merupakan hal yang paling penting untuk menentukan

keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan endodontik. Adapun hal – hal yang

dapat mempersulit perawatan saluran akar yaitu anatomi saluran akar yang

kompleks, bakteri yang masuk jauh menembus ke tubulus dentin, instrument yang

digunakan belum cukup efisien, yang terakhir pelebaran saluran akar dan

perawatan endodonti membutuhkan kesabaran dan ketekunan, sedangkan pasien

sering kali kurang kooperatif (Tarigan. 2002).

Prinsip preparasi saluran akar, adalah 1.Seluruh bakteri harus dihilangkan,

juga sisa – sisa jaringan pulpa, serta debris jaringan nekrotik lainnya,

2.Mempertahankan integritas regio periapeks, atau keadaan yang memungkinkan

penyembuhan lesi periapeks, 3.Bentuk saluran akar yang mempermudah

pengisian saluran akar, 4.Preparasi dilakukan sebatas titik acuan sehingga tidak

ada debris yang terdorong kearah apikal, 5.Bekerja dalam keadaan asepsis,

6.Tidak terjadi instrumentasi berlebihan atau terlalu pendek, 7.Preparasi harus

tetap dalam keadaan basah (irigasi setiap penggantian ISO), 8.Instrument dalam

Page 21: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

10

keadaan pasif (tidak boleh ada pemaksaan), 9.Urutan pemakaian nomor ISO

jangan dilompati, 10.Sedikitnya tiga sampai empat penggantian ISO setiap kali

preparasi dilakukan, 11.Preparasi nomor terendah sampai ISO 30/35, 12.Selalu

dimulai dari kanal yang paling sulit, 13.Pada akar bengkok, preparasi akses

dilakukan dengan teknik step-down menggunakan bur Gates. Kemudian

instrument dibengkokkan sampai ke panjang kerja dan dilakukan teknik step-back

menggunakan file yang fleksibel, 14.Hindari blockade apikal akibat debris dengan

cara melakukan rekapitulasi dan irigasi yang cukup.

2.3.1. Tujuan Preparasi Saluran Akar

Preparasi saluran akar telah dikemukakan oleh Groosman dikenal dengan

biomechanical preparation atau conventional preparation atau apical stop

preparation; Ingle menyebut telescopicpreparation; Weine menyebut flare

preparation; Schilder menyebut step back preparation; Goerig menyebut step

down technique dan Marshall menyebut crown down technique.

Preparasi saluran akar bertujuan membuang jaringan yang terinfeksi dan

pembentukan saluran akar. Pembuangan jaringan yang terinfeksi dan

pembentukan saluran akar dikenal dengan istilah cleaning and shaping. Preparasi

saluran akar menyiapkan ruang pulpa agar bahan pengisi saluran akar dapat

berkontak pada permukaan dinding saluran akar. Hal ini membantu kerapatan

penutupan ruang pulpa dalam mencapai keadaan hermetis. Tindakan preparasi

saluran akar meliputi empat tahapan satu dengan yang lainnya saling berkaitan

yaitu tahap menjajaki arah saluran akar dan tahap preparasi apeks. Preparasi

saluran akar merupakan tahap yang sangat menentukan dalam perawatan

endodontik, tahap berikutnya diikuti dengan sterilisasi saluran akar (Akbar. 2003).

Page 22: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

11

2.4. Jenis – Jenis Perawatan Saluran Akar

Harty (1992), mendefinisikan perawatan saluran akar sebagai

mengeluarkan seluruh pulpa gigi yang rusak diikuti dengan pembersihan,

perbaikan bentuk dan pengisian sistem saluran akar sehingga gigi dapat menjadi

unit fungsional, dalam lengkung rahang. Tujuan perawatan ini untuk

membersihkan kavitas pulpa yang terinfeksi kotoran toksik serta untuk

membentuk saluran akar dari jaringan periodontal dan rongga mulut. Perawatan

saluran akar tersebut meliputi :

2.4.1. Pulpektomi Vital

Pulpektomi vital adalah pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa

dan saluran akar secara vital. Pulpektomi vital sering dilakukan pada gigi

anterior dengan karies yang telah meluas kearah pulpa, atau gigi yang

mengalami fraktur (Purbasari, 2012)

Indikasi :

- Gigi sulung dengan infeksi yang melewati kamar pulpa, baik pada gigi

vital, nekrosis sebagian maupun gigi sudah nonvital.

- Kelainan jaringan periapeks dalam gambaran radiologi kurang dari

sepertiga apikal.

- Saluran akar dapat dimasuki instrument.

- Resorpsi interna tetapi belum perforasi akar.

Kontraindikasi :

- Bila kelainan sudah mengenai periapikal.

- Resorpsi akar gigi yang meluas.

- Kesehatan umum tidak baik.

Page 23: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

12

- Pasien yang tidak kooperatif.

2.4.2. Pulpektomi Nonvital

Gigi sulung yang dirawat pulpektomi non vital adalah gigi sulung dengan

diagnosis nekrose pulpa. Perawatan saluran akar ini sering dilakukan pada

gigi anterior yang mempunyai saluran akar satu, walaupun kini telah

banyak dilakukan pada gigi posterior dengan saluran akar lebih dari satu

jika sarana benar-benar mengizinkan dengan seleksi kasus yang tepat. Gigi

yang dirawat secara pulpektomi non vital adalah gigi dengan diagnosis

gangren pulpa atau nekrosis (Tarigan. 2002)

Indikasi :

- Mahkota gigi masih dapat direstorasi dan berguna untuk keperluan

prostetik (untuk pilar restorasi jembatan).

- Gigi tidak goyang dan periodontal normal.

- Foto rontgen menunjukkan resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga

apikal, tidak ada granuloma pada gigi sulung.

- Kondisi pasien baik serta ingin giginya dipertahankan dan bersedia

untuk memelihara kesehatan giginya.

Kontraindikasi :

- Gigi tidak dapat direstorasi lagi.

- Resorpsi akar lebih dari sepertiga apikal.

- Kondisi pasien buruk, mengidap TBC, dan lain-lain.

Page 24: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

13

2.5. Sterilisasi Saluran Akar Gigi

2.5.1. Bahan Sterilisasi Saluran Akar Gigi

Sterilisasi saluran akar adalah pembinasaan mikroorganisme patogenik

dengan cara irigasi dan medikamen/dresing saluran akar. Syarat bahan sterilisasi

saluran akar adalah mempunyai sifat antibakterial, harus stabil dalam larutan,

harus aktif dengan adanya darah, harus mempunyai tegangan permukaan yang

rendah, tidak mengganggu perbaikan jaringan periapikal, tidak menodai struktur

gigi dan tidak merangsang respon imun (Grossman, 1995 cit. Yulierni 2011).

Berbagai bahan kimia dan bahan terapi telah digunakan di dalam saluran

akar dengan berbagai tujuan dan dianggap mempunyai kemampuan yang

diharapkan yaitu memiliki sifat antibakteri yang kuat dan sifat mengiritasi yang

rendah. Beberapa bahan sterilisasi saluran akar yang banyak digunakan adalah

bahan kimia/Chemical dan Sinar/Elektron. Bahan kimia/chemical antara lain

Eugenol, ChKM, Cresatin, Cresophene.

2.5.1.1 Sterilisasi Saluran Akar Menggunakan Bahan Kimia/Chemical

1. Eugenol

Bahan ini adalah zenenz (essence) kimiawi minyak cengkeh dan mempunyai

hubungan dengan fenol. Agak lebih mengiritasi dari minyak cengkeh dan

keduanya golongan anodyne. Eugenol menghalangi impuls saraf intradental.

Biasanya digunakan untuk perawatan pulpektomi. Bagian dari sealer

(endomethasone-eugenol) dan bahan campuran tumpatan sementara (ZOe)

(Grossman,Tarigan. 1994, Heinz’s. 2008 cit. Yasa, 2009).

2. ChKM

ChKM (chlorphenol Kamfer Menthol) terdiri dari 2 bagian para klorophenol

dan 3 bagian kamfer. Daya desimfektan dan sifat mengiritasinya lebih kecil

Page 25: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

14

daripada formocresol. Menpunyai bahan spektrum antibakteri yang luas dan

efektif terhadap jamur. Bahkan utamanya, para-klorphenol mampu

memusnahkan berbagai mikroorganisme di dalam saluran akar. Kamfer sebagai

sarana pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari para-klorphenol

murni, selain itu juga memperpanjang efek anti mikrobial yang telah

dibandingkan dengan efek antimikrobial lainnya, menthol mengurangi sifat

iritasi chlorphenol dan mengurangi rasa sakit (Yasa, 2009).

3. Cresophene

Terdiri dari : chlorphenol, hexachlorphenol, thymol, dan dexametasone, yaitu

sebagai anti-phlogisticum. Pemakaian terutama pada gigi dengan permulaan

periodontitis, apikalis akut yang dapat terjadi misalnya pada peristiwa

overintrumentasi (Yasa, 2009). Cresophene merupakan kortikosteroid yang

mengandung para formaldehid. Dipakai pada gigi dengan periodontitis apikalis

tahap awal akibat instrumentasi berlebih, karena salah satu sifat kortikosteroid

adalah mengurangi peradangan periapikal dan menghilangkan nyeri dengan

segera pada penderita setelah instrumentasi berlebih (Wirastuti, 2003).

2.5.1.2 Sterilisasi Saluran Akar Gigi Menggunakan Sinar Laser

Penggunaan laser pada terapi endodontik telah dikaji secara luas pada 15

tahun yang silam. Penanganan dengan laser telah membuktikan bahwa lebih

banyak keunggulannya dibandingkan dengan metode konvensional. Hasilnya

mengisyaratkan bahwa laser merupakan suatu alat yang efektif untuk pembuangan

debris/puing‐puing, lapisan semir dan material obturasi, juga merupakan alat

disinfeksi yang efektif (Gutknecht, 2008).

YAG Laser adalah salah satu laser pertama diuji dalam endodontik. Ini

adalah laser solid-state. Media aktif biasanya YAG - yitrum aluminin garnet

Page 26: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

15

(Y2Al5O12). Ini adalah sebuah sistem energi empat tingkat beroperasi dalam mode

kontinyu atau berdenyut. Ia memancarkan panjang gelombang inframerah

1064nm . Dengan demikian, laser membutuhkan cahaya panduan untuk aplikasi

klinis. Serat fleksibel dengan diameter antara 200mm dan 400μm digunakan

sebagai sistem pengiriman. Salah satu masalah utama bagi intra - kanal iradiasi

laser adalah peningkatan suhu pada permukaan luar akar. Ketika sinar laser

mencapai jaringan, efek termal terjadi. Panas secara langsung terkait dengan

energi yang digunakan, waktu dan modus iradiasi. Peningkatan tingkat suhu lebih

dari 10 derajat Celcius per satu menit dapat menyebabkan kerusakan jaringan

periodontal, seperti nekrosis (Gutknecht, 2008).

Lan (1999) mengevaluasi secara in vitro, peningkatan suhu pada

permukaan luar akar setelah penyinaran dengan Nd : YAG laser bawah parameter

berikut energi : 50mJ , 80mJ dan 100mJ pada 10 , 20 dan 30 denyut per detik.

Kenaikan suhu kurang dari 10 derajat. Hasil yang sama diperoleh dari Bachman

dkk. (2000), Kimura dkk. (1999), Gutknecht dkk. (2008) berbeda dengan

permukaan luar, suhu intra - kanal meningkat secara dramatis di daerah apikal

serta efektif terhadap kontaminasi bakteri. Untuk Nd : YAG laser, 1,5 watt dan

15Hz , energi aman untuk suhu dan perubahan morfologi. Penggunaan utama Nd :

YAG laser dalam endodontik difokuskan pada eliminasi mikroorganisme dalam

sistem saluran akar. Rooney dkk,1994 mengevaluasi efek antibakteri Nd : YAG

laser in vitro. Reduksi bakteri diperoleh mempertimbangkan parameter energi.

Peneliti mengembangkan hal yang berbeda dalam model in vitro, simulasi

organisme diharapkan non vital dan gigi yang terkontaminasi.

Camargo dkk, 2002 dibandingkan in vivo efek antibakteri perawatan

endodontik konvensional dan protokol konvensional terkait dengan Nd : YAG

Page 27: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

16

laser. Gigi dengan radiolusensi apikal, tidak ada gejala dan pulp nekrotik dipilih

dan dibagi menjadi dua kelompok : pengobatan konvensional dan laser iradiasi.

Sampel mikrobiologi diambil sebelum instrumentasi kanal, setelah persiapan

kanal atau iradiasi laser dan satu minggu setelah pengobatan. Hasil penelitian

menunjukkan efek antibakteri yang signifikan pada kelompok laser yang

dibandingkan dengan protokol standar. Ketika ada agen bakterisida lain

digunakan, diasumsikan bahwa Nd : YAG Laser memainkan peran spesifik

dalam pengurangan bakteri untuk perawatan endodontik pada pasien.

Er : YAG laser solid - state laser dengan media penguat adalah erbium-

doped yitrium aluminium garnet (Er : Y3Al5O12). Er : YAG laser biasanya

memancarkan cahaya dengan panjang gelombang 2940nm, yang merupakan

cahaya inframerah. Tidak seperti Nd : YAG laser, output dari Er : YAG laser

sangat diserap oleh air karena resonansi atom. Laser Er : YAG panjang

gelombang ini diserap dengan baik oleh jaringan keras gigi. Laser ini telah

disetujui untuk prosedur gigi pada tahun 1997. Smear penghapusan lapisan,

persiapan kanal dan pulpektomi adalah indikasi untuk endodontik.

Efek bacterial dari penggantian bilasan konvensional pada preparasi kanal

akar gigi dengan H2O2/NaOCI terbukti bisa (Bystrom dkk 1985). Walaupun

demikian, besarnya efek pengurangan mikroorganisme berbeda‐beda dari kajian

satu ke kajian lainnya. Bystrom dkk. 1983, hanya mampu meneliti 80%

pengurangan bakteri setelah 5 sesi perawatan. Sedangkan tambahannya, efek‐efek

hanya diperoleh dengan kanal‐kanal akar gigi sampai ISO 30 dan tidak diperoleh

pada akar‐akar yang bengkok/lengkung. Gutknecht dkk 1996, mencapai rata‐rata

99.92 % pengurangan bakteri pada kanal akar gigi dengan menggunakan laser

Nd:YAG dengan seting standar 15 Hz pada 100 mJ = 1.5 W, diulang empat kali

Page 28: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

17

selama 5 sampai 8 detik. Pada tahun 1994, Rooney dkk., dan Hardee dkk.,

menjelaskan pengurangan 99 % ketika menggunakan laser Nd:YAG pada desain

percobaan yang berbeda dan kombinasi bakteri.

Laser YAG (Yitrium Aluminium Garnet)

Keuntungan Laser

Kemampuan pemilihan maupun tingkat ketepatan berinteraksi dengan

jaringan yang terserang penyakit, memungkinkan dokter untuk mengurangi

jumlah bakteri maupun patogen-patogen mulut lainnya, dapat mencapai

hemostasis yang baik dengan berkurangnya kebutuhan akan jahitan-jahitan.

Apabila menggunakan laser YAG terjadi penurunan rasa sakit dibanyak kasus,

disamping juga mengurangi kebutuhan akan tindakan anastesi (Mathew, 2010).

Kerugian Laser

Namun disamping keuntungannya masih ada kelemahan yang dimilikinya,

yaitu :

1. Harga per unit mahal.

2. Masih belum dapat menggantikan semua kemampuan handpiece.

3. Dan mungkin masih ada kelemahannya yang belum diketahui.

Page 29: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

18

2.5.2. Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Menggunakan Laser

Perawatan yang menggunakan dukungan laser hendaknya dilakukan

dengan baik ketika mengobati pasien yang memperlihatkan suatu indikasi yaitu

gigi dengan abses periapikal, gigi dengan saluran kanal lateral yang menimbulkan

keterlibatan periodontal, penyerapan bagian apeksnya disebabkan oleh terjadinya

peradangan atau trauma dan gigi yang sudah pernah diobati sekurang-kurangnya

selama tiga minggu tanpa mengalami keberhasilan (Gutknecht, 2008).

Kontraindikasi pada perawatan endodontik dengan laser yaitu periodontitis

yang sudah sangat berkembang (goyang derajat 3), gigi yang mengalami mahkota

dalam atau fraktur akar pada gigi yang hendak diobati, dan ketika saluran akar

gigi yang telah dihilangkan didiagnosis pada gigi yang mendapatkan perawatan

endodontik (Gutknecht, 2008).

2.6. Bakteri Dalam Saluran Akar Gigi

2.6.1. Bakteri Aerob

Bakteri Aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksidasi sebagai

akseptor elektron akhir dan tidak akan tumbuh dalam keadaan aerob

(yakni, bila tidak ada O2). Beberapa spesies Micrococcus dan Nocardia

asteroides merupakan aerob obligat (artinya, bakteri itu harus

mendapatkan oksigen untuk hidup) (Jawetz dkk, 1996).

2.6.2. Bakteri Anaerob

Menurut Jawetz dkk 1996 bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak

menggunakan oksigen untuk pertumbuhan dan metabolismenya tetapi

memperoleh energinya dari reaksi peragian. Definisi fungsional untuk

anaerob ialah bakteri yang membutuhkan tekanan oksigen yang lebih

Page 30: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

19

rendah untuk tumbuh dan tidak dapat tumbuh pada permukaan perbenihan

padat dalam udara yang mengandung CO2 10%. Spesies Bacterioides dan

Clostridium merupakan contoh anaerob. Berikut ini merupakan bakteri

yang terdapat pada saluran akar :

2.6.2.a. Jenis-Jenis Bakteri Anaerob Gram Negatif

a. Bacteroides

Bacteroides adalah kelompok anaerob paling banyak yang

menyebabkan infeksi pada manusia. Bakteri ini merupakan kelompok

besar basil gram-negatif yang tidak membentuk spora dan dapat terlihat

sebagai batang yang langsing atau kokobasil. Banyak spesies yang

termasuk genus bakteroides telah diklasifikasikan kembali menjadi

genus Prevotella atau genus Porphyromonas (Jawetz dkk, 1996).

b. Prevotella

Prevotella adalah basil gram-negatif yang tidak membentuk spora dan

tampak sebagai batang atau kokobasil yang tipis. Prevotella termasuk

spesies yang baru dinamai dan yang sebelumnya diklasifikasikan

sebagain spesies Bacteroides (misalnya, Prevotella melaninogenica

sebelumnya dinamakan Bacteroides melaninogenica) (Jawetz dkk,

1996). Jenis Prevotella yang diisolasi di saluran akar adalah Prevotella

intermedia dan Prevotella nigrecens. Sebuah penelitian

mengkonfirmasikan bahwa Prevotella nigrecens adalah bakteri yang

paling banyak ditemukan di dalam saluran akar (Walton & Torabinejad,

2002).

c. Porphyromonas

Page 31: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

20

Spesies Porphyromonas juga basil gram-negatif yang tidak membentuk

spora, yang merupakan bagian dari flora normal mulut dan terdapat di

berbagai tempat dalam tubuh dengan baik. Genus Porphyromonas

termasuk spesies yang baru dinamai dan sebelumnya termasuk dalam

genus Bacteroides. Spesies Porphyro-monas dapat dibiakkan dari

infeksi gingiva dan infeksi periapikal gigi (Jawetz dkk, 1996). Jenis

bakteri Porphyromonas yang diisolasi di dalam saluran akar adalah

Porphyromonas gingivalis dan Porphyromonas endodontalis yang

biasanya terdapat pada suatu infeksi akut (Walton & Torabinejad,

2002).

2.6.2.b. Jenis-Jenis Bakteri Anaerob Gram Positif

a. Actinomyces

Kelompok Actinomyces mencakup beberapa spesies yang menyebabkan

aktinomikosis. Pada pewarnaan Gram, panjang bakteri ini sangat

bervariasi panjangya, dapat berukuran pendek, berbentuk gada, atau

berupa filamen bermanik-manik yang panjang dan ramping (Jawetz dkk,

1996).

b. Propionibacterium

Spesies Propionibacterium adalah spesies yang sangat pleomorfik. Pada

pewarnaan Gram, bakteri ini berbentuk panjang dengan ujung yang

melengkung, berbentuk gada, atau lancip, dengan pewarnaan yang tidak

rata dan bermanik-manik, dan kadang-kadang berbentuk kokoid atau

bulat (Jawetz dkk, 1996).

Page 32: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

21

2.7. Biakan Bakteri

2.7.1. Fungsi Biakan Bakteri

Biakan merupakan istilah untuk pertumbuhan mikroorganisme

dalam kondisi buatan, atau hasil dari pertumbuhuan mikroba pada media

kultur buatan (Inglis, 2007 cit. Purbasari 2012). Sedangkan pembiakan

bakteri merupakan proses memperbanyak organisme dengan memberikan

keadaan lingkungan yang tepat. Menumbuhkan mikroorganisme adalah

membuat replika dari mikroorganisme tersebut dan membuat unsur-unsur

kimia yang ada dalam mikroorganisme. Zat makanan harus menyediakan

unsur-unsur tersebut dalam bentuk yang dapat diakses secara metabolik

(Jawetz dkk,1996).

Fungsi dari suatu media biakan adalah memberikan tempat dan

kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari

mikroorganisme yang ditumbuhkan. Beberapa indikasi pembiakan bakteri

pada laboratorium mikrobiologi meliputi pengasingan (isolasi) mikroba

pada biakan bakteri, menunjukan sifat khas mikroba, untuk menentukan

jenis mikroba yang disolasi serta mendapatkan bahan bakteri yang cukup

untuk membuat antigen dan percobaan serologi lainnya.

2.7.2. Jenis dan Bahan Biakan

Mengingat keragaman dari bakteri, tidak mengejutkan bahwa

luasnya variasi media yang digunakan. Biakan bakteri dapat dibagi

menjadi dua katagori, antara lain kultur media umum dan kultur media

khusus. Kultur media umum dapat dibagi menjadi media kompleks dan

Page 33: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

22

media kimia tertentu. Sedangkan kultur media khusus dapat dibagi

menjadi media selektif dan media diferensial (Eugene dkk, 2001).

2.7.2.a. Media Kompleks

Berisi berbagai bahan jus daging dan protein cerna, membuat

apa yang mungkin dilihat sebagai sup lezat oleh mikroba. Komposisi

kimia yang tepat pada bahan ini dapat sangat bervariasi. Salah satu

bahan yang umum adalah pepton. Pepton ini diambil dari salah satu

varietas pada sumber-sumber yang telah dihidrolisis menjadi asam

amino dan peptida oleh dikungan enzim, asam, atau akali. Ekstrak

meruapakn komponen larut ait dari substansi yang juga digunakan.

Misalnya, ekstrak daging sapi menyediakan vitamin, mineral dan

nutrisi lainnya. Media kompleks yang umum digunakan, nutrisi

kaldu, hanya terdiri dari lima gram pepton dan tiga gram ekstrak

daging sapi per liter air suling. Bakteri medis penting banyak yang

peka, membutuhkan media yang bahkan lebih kaya dari nutrien agar.

Salah satu yang medium umunya gunakan di laboratorium klinik

adalah blood agar. Blood agar mengandung sel darah merah, yang

menyediakan berbagai nutrisi selain dari bahan-bahan lainnya.

Sebuah media untuk kultur bakteri yang bahkan lebih peka adalah

chocolate agar. Chocolate agar mengandung sel darah merah dan

sinergis nutrisi tambahan (Eugene dkk, 2001).

2.7.2.b. Media Kimia

Media kimia tertentu terdiri dari campuran bahan kimia murni.

Media kimia pada umunya tidak praktis untuk digunakan dalam

Page 34: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

23

pekerjaan laboratorium yang paling rutin, tetapi media ini sangat

baik ketika digunakan untuk mempelajari persyaratan gizi bakteri.

Pembuatan yang lebih rumit yang berisi sebanyak 46 gradien yang

berbeda dapat digunakan untuk membuat media kimia tertentu yang

mendukung pertumbuhan bakteri yang peka seperti Neisseria

gonorhoaeae, bakteri yang menyebabkan gonorrhea. Untuk menjaga

netralitas pH, buffer sering ditambahkan ke medium. Buffer

umumnya adalah campuran dari dua garam asam fosfat fosfat

natrium (Eugene dkk,.2001).

2.7.2.c. Media Selektif

Media selektif menghambat pertumbuhan organisme lain dari

suatu organisme yang sedang diteliti. Sebagai contoh, Thayer Martin

agar digunakan untuk mengisolasi Neiserria gonorrhoeae dari

spesimen klinis. Ini adalah variasi dari chocolate agar yang

ditambahkan tiga atau lebih obat antimikroba. Antimikroba

menghemat jamur, bakteri gram-positif dan gram-negatif batang.

Mac Conkey agar digunakan untuk mengisolasi bakteri gram negatif

batang yang biasanya di usus dari berbagai spesimen klinis seperti

urin. Media kompleks ini berisi, selain peptone dan nutrisi lainnya,

dua senyawa penghambat : kristal violet yaitu pewarna yang

menghambat bakteri gram-positif dab gram empedu yang

menghambat sebagian besar non-intestinal bakteri (Eugene dkk,

2001).

Page 35: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

24

2.7.2.d Media Differensial

Media diferensial mengandung zat bakteri tertentu. Misalnya,

blood agar, selain sebagai gizi, juga digunakan untuk mendeteksi

bakteri yang menghasilkan hemolisin, yaitu suatu zat yang lisis pada

sel darah merah. Lisis ini muncul sebagai zona pembersih sekitar

koloni yang tumbuh pada pelat blood agar. Sebagai contoh, jenis

Streptococcus yang tidak berbahaya nerada ditenggorokan sering

menyebabkan jenis hemolisis yang disebut dengan alpha hemolisis,

yang ditandai oleh zona keliling kehijauan di sekitar koloni.

Sebaliknya, Sreptococcus pyogenes, yang menyebabkan radang

tenggorokan, menyebabkan hemolisis beta, yang ditandai dengan

lebih jelas dikatagorikan hemolisis (Eugene dkk, 2001).

Tabel 2.1 Karakteristik media digunakan untuk membiakkan bakteri

Media Sifat

Katagori

Complex Terdiri dari bahan seperti peptone dan ekstrak, yang mungkin

berbeda dalam komposisi kimianya.

Chemical Terdiri dari campuran yang tepat dari bahan kimia murni

Defined seperti ammonium sulfat.

Selective Sedang untuk yang bahan tambahan telah ditambahkan yang

dapat menghambat pertumbuhan banyak organisme lain dari

yang dicari.

Differential Medium yang mengandung bahan telah ditambahkan yang

dapat menghambat pertumbuhan banyak organisme lain dari

yang dicari.

Perwakilan Jenis Media Agar

Blood agar Mencegah Kompleks digunakan secara rutin di laboratorium

klinis.Tidak selektif. Diferensial karena koloni organisme

hemolitik dikelilingi oleh zona membersihkan sel darah merah.

Chocolate Media kompleks digunakan untuk bakteri budaya teliti,

terutama yang ditemukan dalam spesimenklinis. Tidak selektif

agar atau deferensial.

Glucose-salts Kimia tertentu menengah. Digunakan dalam proses percobaan

laboratorium untuk mempelajari kebutuhan nutrisi bakteri.

Tidak selektif atau diferensial

MacConkey Mencegah kompleks digunakan untuk mengisolasi bakteri

agar Gram- negatif batang yang biasanya berada dalam usus.

Page 36: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

25

Selektif karena garam empedu dan pewarna menghambat

organisme Gram-positif dan Gram-negatif coccus. Diferensial

karena indikator pH berubah merah ketika gula dalam medium,

laktosa, difermentasi.

Nutrient agar Media kompleks digunakan untuk pekerjaan laboratorium

rutin.Mendukung pertumbuhan berbagai bakteri nonfastidious.

Thayer-Martin Kompleks media yang digunakan untuk mengisolasi spesies

Neisseria yang peka. Selektif mengandung antibiotik yang

menghambat sebagian besar organisme kecuali spesies

Neisseria

Sumber : ( Eugene dkk, 2001).

Page 37: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

26

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Bagan Hipotesis

3.2 Hipotesis

Sterilisasi saluran akar dengan menggunakan teknik laser didapatkan

penurunan jumlah mikroorganisme lebih banyak yang terdapat pada saluran akar.

Perawatan Saluran

Akar

Pengambilan Mikroorganisme

Sebelum Sterilisasi

Menggunakan Laser

Pengambilan Mikroorganisme

Sesudah Sterilisasi Menggunakan

Laser

Identifikasi Jumlah

Mikroorganisme di Media

Blood Agar

Identifikasi Jumlah

Mikroorganisme di Media

Blood Agar

Sterilisasi Saluran

Akar

Terdapat Penurunan Jumlah

Mikroorganisme Lebih Sedikit

Terdapat Penurunan Jumlah

Mikroorganisme Lebih

Banyak

Page 38: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

27

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah true

eksperimental dan laboratorium.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Bertempat di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar, O-Smile Dental Laser Center dan

Laboratorium Mikrobiologi Universitas Udayana pada tanggal 26 desember 2013

– 26 februari 2014.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitain ini adalah pasien perawatan saluran akar di

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Mahasaraswati Denpasar pada 26 desember 2013 – 26 februari 2014.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 sampel.

Pemilihan sampel tersebut dikemukakan oleh Gay Alam Husain Umar (2003),

yaitu pada penelitian eksperimental, maka minimum sampel yang digunakan 10%

populasi dan untuk populasi yang relatif kecil minimum 20% populasi. Alasan

menggunakan metode ini adalah desain sampel yang sederhana dan keterbatasan

waktu dari peneliti juga menjadi pertimbangan.

Berdasarkan teori tersebut dan jumlah populasi sebesar 60 orang pasien

perawatan saluran akar, diambil sampel sebesar 10% maka dapat diperoleh

Page 39: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

28

sebanyak 6 sampel perawatan saluran akar, dimana teknik preparasi yang

digunakan adalah teknik konvensional kemudian diambil sampel mikroorganisme

dengan paper point ukuran 80 yang belum di sterilisasi. Tahap berikutnya lakukan

sterilisasi saluran akar menggunakan laser kemudian ambil sampel

mikroorganisme dengan paper point ukuran 80. Pada satu orang sampel diambil

sebanyak satu spesimen. Sehingga didapatkan enam sampel mikroorganisme

sebelum dilakukan sterilisasi dan enam sampel mikroorganisme setelah dilakukan

sterilisasi saluran akar. Dimana sampel yang dipilih telah memenuhi kriteria

inklusi dan ekslusi.

1. Kriteria Inklusi :

a. Berusia 15 – 40 tahun.

b. Gigi dengan indikasi perawatan pulpektomi non vital.

c. Sampel mengisi surat perjanjian tindakan medis.

2. Kriteria Eksklusi :

a. Sampel yang menderita penyakit sistemik.

b. Sampel yang tidak indikasi pulpektomi non vital.

4.4 Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini menggunakan 2 variabel :

1. Variabel pengaruh : penggunaan alat laser.

2. Variabel terpengaruh : jumlah bakteri dalam saluran akar gigi.

Page 40: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

29

4.5 Definisi Operasional

a. Sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua mikroorganisme. Sterilisasi

saluran akar adalah pembinasaan mikroorganisme patogenetik, dengan syarat

pengambilan jaringan pulpa dan debris yang memadai. Sterilisasi saluran akar

gigi dengan menggunakan bahan kimia/chemical dan sinar/elektron.

b. Laser YAG (Yitrium Aluminium Garnet) bertujuan untuk mengeliminasi

mikroorganisme yang terdapat dalam saluran akar gigi. Kekuatan laser YAG

yang digunakan pada penelitian ini standar 15 Hz pada 100 mJ = 1,5 watt.

Waktu penyinaran sinar laser ke dalam saluran akar dilakukan selama 1,5

detik.

c. Bakteri mix saluran akar gigi adalah jenis bakteri yang terdapat di dalam

saluran akar gigi yang dapat menyebabkan infeksi saluran akar. Bakteri mix

saluran akar ini diperoleh dengan menggunakan paper point steril yang

dimasukan ke dalam saluran akar gigi dengan diagnosa pulpektomi.

Page 41: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

30

4.6 Alat dan Bahan Penelitian

4.6.1 Alat :

- Masker

- Handscoon

- Lap dada

- Alat diagnosa

- Tabung glukosa boilon

- Laser YAG

- Kaca pelindung

- Stopwatch

4.6.2 Bahan :

- Paper point

- Blood agar

- Toples berisi es

- Petridis

Page 42: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

31

4.7 Alur Penelitian

Gambar 4.1 Bagan Rencana Penelitian

Keterangan :

Pasien perawatan pulpektomi merupakan pasien yang melakukan

perawatan saluran akar dimana ekstirpasi pulpa sampai atau mendekati foramen

Perawatan pulpektomi

Pengambilan Sampel

Mikroorganisme saluran akar

sebelum sterilisasi dengan

laser

Mikroorganisme saluran akar

sesudah sterilisasi dengan

laser

6 media transport

(Glukosa Boilon)

6 media transport

(Glukosa Boilon)

Pemindahan spesimen ke

Blood Agar

Pemindahan spesimen ke

Blood Agar

Jumlah mikroorganisme

sebelum dilakukan sterilisasi

Jumlah mikroorganisme

sesudah dilakukan sterilisasi

Analisis Data

Catat hasil penelitian

Page 43: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

32

apikal, diindikasikan bila apeks akar telah terbentuk sempurna. Pengambialn

sampel merupakan pengambilan contoh mikroorganisme pada saluran akar

menggunakan paper point secara indirek sebelum dan sesudah sterilisasi saluran

akar. Sterilisasi merupakan suatu tahapan dari perawatan saluran akar yang

bertujuan untuk memusnahkan semua mikroorganisme pada saluran gigi. Media

transport yang digunakan untuk membawa sampel dari klinik Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar ke laboratorium

mikrobiologi Universitas Udayana. Media transport yang digunakan dalam

penelitian ini adalah glukosa boilon. Pemindahan sampel dari media transport ke

media pembenihan yaitu blood agar yang bertujuan agar sampel dapat tetap

tumbuh seperti pada lingkungan aslinya. Penghitungan jumlah koloni

mikroorganisme yang hidup di media blood agar.

4.8 Jalannya Penelitian

1. Menentukan responden dengan indikasi pulpektomi non vital akar tunggal

yang akan diambil bakteri mikroorganisme dalam saluran giginya untuk

penelitian di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar.

2. Sebelum melakukan penelitian, calon sampel diminta untuk mengisi dan

menandatangani informed consent untuk kesediaan menjadi sampel.

3. Setelah gigi yang dipreparasi dengan menggunakan teknik konvensional,

masukkan jarum ekstirpasi untuk mengambil jaringan nekrotik pada

saluran akar kemudian dipreparasi dan diambil sampel mikroorganisme

dengan cara masukkan paper point ukuran 80 kedalam saluran akar

kemudian diberi tanda sesuai panjang kerja dari gigi, diamkan paper point

selama satu menit pada saluran akar, setelah satu menit, angkat paper point

Page 44: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

33

dari saluran akar, kemudian potong sesuai tanda yang telah dibuat

sebelumnya, potongan paper point dimasukkan ke dalam tabung yang

telah berisi glukosa boilon, lalu diberi tanda „before‟pada tabung sebelum

dilakukan sterilisasi saluran akar gigi.

4. Kemudian dilakukan sterilisasi saluran akar gigi menggunakan laser yang

sebelumnya dilakukan sterilisasi menggunakan ChKm dan Creshopen.

Setelah dilakukan sterilisasi menggunakan laser, dilakukan pengambilan

sampel mikroorganisme dalam saluran akar gigi dengan cara masukkan

paper point ukuran 80 kedalam saluran akar kemudian diberi tanda sesuai

panjang kerja dari gigi, diamkan paper point selama satu menit pada

saluran akar, setelah satu menit, angkat paper point dari saluran akar,

kemudian potong sesuai tanda yang telah dibuat sebelumnya, potongan

paper point dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi glukosa boilon,

lalu diberi tanda „after‟pada tabung.

5. Setelah pengambilan sampel selesai, dilakukan tumpat sementara kavitas.

6. Kemudian sampel spesimen terkumpul, masukkan sampel tersebut

kedalam tabung ependop pada boks khusus yang sudah berisi es untuk

dibawa ke laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana untuk diidentifikasi.

7. Sampel bakteri tersebut kemudian di inkubasi selama 18-24 jam pada

inkubator.

8. Setelah sampel di inkubasi pada suhu 37oC, spesimen dipindahkan ke

media blood agar untuk selanjutnya diinkubasi kembali selama 18-24 jam

pada inkubator.

9. Catat hasil yang didapatkan.

Page 45: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

34

4.9 Analisis data

Data yang diperoleh kemudian dianalisi dan diolah dengan menggunakan

SPSS versi 20 :

1. Analisis Deskriptif merupakan salah satu jenis analisis dengan

memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data yang

diperoleh.

2. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-wilk.

3. Uji Efek Perlakuan

Uji efek perlakuan yang digunakan yaitu Paired T-Test untuk

mengetahui efektifitas sterilisasi saluran akar menggunaan teknik laser.

Page 46: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

35

BAB V

HASIL PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan terhadap efektifitas sterilisasi saluran akar

menggunakan teknik laser dengan uji mikroorganisme dalam saluran akar yang

dilakukan pada tanggal 26 desember 2013 – 26 februari 2014 sampel yang

diambil dalam penelitian ini sebanyak 6 sampel. Pengambilan sampel dilakukan

di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Mahasaraswati Denpasar dengan kriteria sampel pasien perawatan pulpektomi

non vital akar tunggal. Sampel yang telah ditentukan kemudian di tes pada saluran

akar, dengan memasukkan paper point ukuran 80 dan didiamkan selama satu

menit pada saluran akar gigi. Paper point yang telah didiamkan dalam saluran

akar dimasukkan kedalam tabung glukosa boilon yang berisi tanda „before‟.

Selanjutnya dilakukan tes sterilisasi saluran akar menggunakan laser. Saluran akar

yang telah disterilisasi dengan teknik laser kemudain masukkan paper point

ukuran 80 kemudian didiamkan selama satu menit didalam saluran gigi. Paper

point yang telah didiamkan selama satu menit dalam saluran akar dimasukkan

kedalam tabung glukosa boilon yang berisi tanda „after‟. Kedua sampel bakteri

tersebut kemudian diinkubasi selama 18-24 jam pada inkubator. Setelah

diinkubasi pada suhu 37o

, sampel dipindahkan ke media blood agar untuk

selanjutnya diinkubasi kembali selama 18-24 jam pada inkubator.

Page 47: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

36

Gambar 5.1. Koloni mikroorganisme pada blood agar

sebelum dilakukan sterilisasi saluran akar

Gambar 5.2. Koloni mikroorganisme pada blood agar

setelah dilakukan sterilisasi saluran akar dengan menggunakan laser

Berdasarkan hasi identifikasi spesies mikrorgnisme yang ditemukan pada

saluran akar gigi adalah Achromobacter xylosoxidans, Acalygenes faicalis,

Page 48: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

37

Stapylococcus aureus, Streptococcus salivarus, Streptococcus

anginosus,Sterptococcus canis, Sterptococcus dysgalactiae.

Hasil identifikasi mikroorganisme pada sterilisasi saluran akar

menggunakan teknik laser diperoleh hasil yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 5.1. Hasil penelitian identifikasi mikroorganisme sebelum dan sesudah

sterilisasi saluran akar menggunakan teknik laser dalam saluran akar

No Sebelum Sesudah Penurunan Persentase

1 240 4 236 97,3%

2 280 7 273 97,5%

3 230 3 227 98,7%

4 270 5 265 98,2%

5 250 4 246 98,4%

6 260 6 254 97,7%

Rata-rata 255 4,8 250,2 98,2%

Berdasarkan hasil tabel 4.1 didapatkan jumlah rata-rata mikroorganisme

sebelum dilakukan sterilisasi yaitu sebanyak 255 koloni sedangkan jumlah rata-

rata mikroorganisme setelah disterilisasi menggunakan laser sebanyak 4,8 koloni.

Penurunan jumlah mikroorganisme sebelum dan sesudah sterilisasi saluran akar

menggunakan teknik laser dengan jumlah rata-rata sebesar 250,2 koloni (98,2%).

Untuk mengetahui efektifitas sterilisasi saluran akar menggunakan teknik

laser dengan uji mikroorganisme dalam saluran akar dilakukan uji analisis dengan

menggunakan paired t-test. Hasil uji paired t-test tertera pada tabel berikut :

Page 49: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

38

Tabel 5.2. Hasil uji paired t-test

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 Pre

-

Post

250.16667 17.38294 7.09656 231.92439 268.40895 35.252 5 .000

Berdasarkan hasil uji paired t-test didapatkan nilai sig. sebesar 0,000

(p<0,05, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik sterilisasi

saluran akar menggunaan teknik laser.

Page 50: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

39

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dan laboratorium.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektifitas sterilisasi saluran akar

menggunakan teknik laser dengan uji mikroorganisme dalam saluran akar.

Pengambilan sampel sebelum sterilisasi dengan laser dilakukan di Rumah Sakit

Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar

sebanyak 6 sampel dengan kriteria sampel pasien perawatan pulpektomi non

vital akar tunggal. Sedangkan pada teknik laser dilakukan di klinik O-Smile

Dental Laser Center

Berdasarkan hasil peneltian didapatkan jumlah rata-rata mikroorganisme

sebelum dilakukan sterilisasi yaitu sebanyak 255 koloni sedangkan jumlah rata-

rata mikroorganisme setelah disterilisasi menggunakan laser sebanyak 4,8 koloni.

Penurunan jumlah mikroorganisme sebelum dan sesudah sterilisasi saluran akar

menggunakan teknik laser dengan jumlah rata-rata sebesar 250,2 koloni (98,2%).

Berdasarkan hasil penelitian ini di dapatkan penurunan rata-rata 98,2%

sterilisasi saluran akar menggunakan teknik laser, tetapi penelitian yang dilakukan

oleh Gutknecht dkk. 1996, pengurangan mikroorganisme pada saluran akar

menggunakan laser YAG dengan seting standar 15 Hz pada 100 mJ = 1.5 W,

diulang empat kali selama 5 sampai 8 detik dengan penurunan 99,92%. Hal ini

didapat hasil yang berbeda disebabkan oleh lamanya waktu penyinaran yang

berbeda yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Gutknecht dkk. 1996, selama 5

Page 51: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

40

sampai 8 detik, sedangkan pada penelitian ini penyinaran dilakukan selama 1,5

detik.

Perawatan saluran akar merupakan salah satu cara mempertahankan gigi

selama mungkin di dalam mulut. Pada perawatan saluran akar, sebelum pengisian

saluran akar, dilakukan disinfeksi atau sterilisasi saluran akar gigi yang bertujuan

untuk membunuh mikroorganisme patogenik yang mensyaratkan pengambilan

terlebih dahulu jaringan pulpa dan debris yang memadai, pembersihan dan

pelebaran saluran akar gigi dengan cara biokimiawi, dan pembersihan isinya

dengan irigasi. Setelah dilakukan irigasi, langkah selanjutnya adalah melakukan

pembenihan untuk uji mikroorganisme dengan menggunakan glukosa boilon,

sehingga dapat mengetahui apakah masih terdapat bakteri patogen atau tidak pada

saluran akar gigi yang telah disterilisasi (Walton et al.2008). Setelah saluran akar

dianggap steril, cavitas akan ditumpat sementara.

Berdasarkan hasil uji analisis data dengan menggunakan paired t-test

didapatkan nilai sig. sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga terdapat pengaruh yang

signifikan secara statistik sterilisasi saluran akar menggunaan teknik laser.

Efek bakterial dari penggantian bilasan konvensional pada preparasi kanal

akar gigi dengan H2O2/NaOCI terbukti bisa (Bystrom dkk 1985). Walaupun

demikian, besarnya efek pengurangan mikroorganisme berbeda‐beda dari kajian

satu ke kajian lainnya. Bystrom dkk. 1983, hanya mampu meneliti 80%

pengurangan bakteri setelah 5 sesi perawatan. Sedangkan tambahannya, efek‐efek

hanya diperoleh dengan kanal‐kanal akar gigi sampai ISO 30 dan tidak diperoleh

pada akar‐akar yang bengkok/lengkung. Pada tahun 1994, Rooney dkk., dan

Page 52: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

41

Hardee dkk., menjelaskan pengurangan 99 % ketika menggunakan laser Nd:YAG

pada desain percobaan yang berbeda dan kombinasi bakteri.

YAG laser adalah salah satu laser pertama yang diuji dalam endodontik.

Penggunaan laser yitrium aluminium garnet dalam perawatan endodontik

difokuskan pada eliminasi mikroorganisme dalam saluran akar gigi. Camargo dkk

2002 memilih gigi dengan indikasi pulpa nekrotik dipilih dan dibagi menjadi dua

kelompok yaitu pengobatan konvensional dan pengobatan sterilisasi

menggunakan laser. Sampel mikrobiologi diambil pada pengobatan konvensional

serta pada pengobatan sterilisasi menggunakan laser. Hasil penelitian

menunjukkan efek antibakteri yang signifikan pada kelompok laser yang

dibandingkan dengan pengobatan konvensional.

Page 53: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

42

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian sterilisasi saluran akar menggunakan teknik

laser dengan uji mikroorganisme dalam saluran akar dapat disimpulkan :

1. Jumlah rata-rata mikroorganisme sebelum dilakukan sterilisasi yaitu

sebanyak 255 koloni.

2. Jumlah rata-rata mikroorganisme setelah disterilisasi menggunakan

laser sebanyak 4,8 koloni.

3. Penurunan jumlah mikroorganisme setelah sterilisasi saluran akar

menggunakan teknik laser dengan jumlah rata-rata sebesar 250,2

koloni (98,2%).

4. Terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik laser dalam

sterilisasi saluran akar dalam penurunan jumlah mikroorganisme dalam

saluran akar karena nilai sig. sebesar 0,000 (p < 0,05).

7.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan waktu penyinaran

laser yang lebih lama.

2. Serat fiber pada laser harus diganti agar lebih efektif dalam penurunan

jumlah mikroorganisme dalam saluran akar.

Page 54: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

43

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. 2003, Endodontologi Kumpulan Naskah, Hafizh, Jakarta.

Bence, R. 1976, Handbook of Clinical Endodontics, C.V. Mosby Company,

London.

Camargo, S. 2002,‟The antibacterial effect of laser in endodontics‟, Special Laser

in Endodontic II, vol. 1, hlm. 32-43.

Gutknecht, N, 2008, „Laser in endodontics‟, Journal Of The Laser And Health

Academy, vol. 4, no.1, hlm. 1-5.

Houwink, Dirks, B., dan Winchel, C. 2000, Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Jawetz, E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A., Brooks, G.F., Butel, J.S., dan Ornston,

L.N., 1996, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology),

Penerjemah :E. Nugroho dan R. Maulany, Ed. Ke-20, EGC, Jakarta.

Lan, W.H. 1999, „Temperature evaluation on the root surface during Nd:YAG

laser irradiation in the root canal‟, Journal of Endodontics, vol. 25, no.3,

hlm 155-156.

Mathew, S. dan Thangaraj, D. 2010, „Laser in endodontics‟, JIADS, vol.1, no. 1,

hlm. 13-37.

Merry. 2012, Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica (L.)

Urban) Sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar Terhadap

Fusobacterium Nucleatum (Secara In-Vitro), Skripsi, Universitas

Sumatra Utara, Medan.

Nasution,S. S. N. 2006, Mix of A Tetreacycline Isomer, An Acid and A Detergent

(Mtad) Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar, Skripsi, Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Netser, E.W., Anderson, D.G., Roberts, C.E., Pearsall, N.N., dan Nester, M.T.,

2001, Microbiology A Human Perspektive, Ed.ke-3, McGraw-Hill

Education., New York.

Purbasari, I. 2012, Identifikasi Mikroorganisme di Sepertiga Saluran Akar Arah

Apikal dan Duapertiga Saluran Akar Arah Koronal pada Gigi Akar

Tunggal Pasca Sterilisasi Saluran Akar, Skripsi, Universitas

Mahasaraswati, Denpasar.

Rachman, A. 2007, Variasi Morfologi Saluran Akar Gigi Insisif, Caninus,

Premolar Dan Molar Pada Penampang Melintang 1/3 Tengah Dan 1/3

Apikal Akar, Skripsi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Page 55: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

44

Rooney, J., Midda, M., dan Leeming, J. 1994, „A laboratory investigation of the

backtericidal effect of Nd:YAG laser‟, British Dental Journal, vol. 176,

no. 2, hlm. 96-100.

Soedjono, P.,Mooduto,L., dan Setyowati, L. 2009, „Penutupan apeks pada

pengisian saluran akar dengan bahan kalsium oksida lebih baik dibanding

kalsium hidroksida‟, Jurnal PDGI, vol. 58, No. 2, hlm. 1-5.

Tarigan, R. 2006, Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti), Ed. ke-2, EGC., Jakarta.

Uma, C.H., Ramachandran, S., Indira, R., dan Shankar, P., 2004, „ Canal and

isthmus morphology in mandibular incisors – an in vitro study‟,

Endodontology, vol. 16, hlm. 7-11.

Walton, R dan Torabinejad, M. 2008, Prinsip Dan Praktik Ilmu Endodonsia, Ed.

Ke-3, EGC, Jakarta.

Wirastuti, N. 2003. Metode Dan Bahan Sterilisasi Pada Perawatan Saluran Akar,

Skripsi, Universitas Mahasaraswati, Denpasar.

Yasa, I. 2009, Manfaat Penggunaan Obat Sterilisasi Pada Perawatan Saluran

Akar, Skripsi, Universitas Mahasaraswati, Denpasar.

Yulierni, E. R. 2011, Pengaruh Daya Antibakteri Siler Saluran Akar Berbahan

Dasar Seng Oksid Eugenol, Kalsium Hidroksida Dan Resin Terhadap

Bakteri Enterococcus Faecalis, Tesis, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Page 56: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

44

LAMPIRAN

Page 57: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

45

GAMBAR 1 : Laser YAG (Yitrium Aluminium Garnet)

GAMBAR 2 : Pengambilan sampel mikrooganisme sebelum sterilisasi saluran

akar

Page 58: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

46

GAMBAR 3 : Sterilisasi saluran akar menggunakan laser

GAMBAR 4 : Glukosa boilon yang berisi mikroorganisme diinkubasi

selama 18-24 jam dalam inkubator

Page 59: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

47

GAMBAR 5 : Pemindahan mikroorganisme dari glukosa boilon yang telah

diinkubasi ke blood agar

GAMBAR 6 : Blood agar yang berisi mikroorganisme diinkubasi kembali selama

18-24 jam pada inkubator

Page 60: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

48

GAMBAR 7 : Koloni mikroorganisme pada blood agar

sebelum dilakukan sterilisasi saluran akar

GAMBAR 8 : Koloni mikroorganisme pada blood agar

setelah dilakukan sterilisasi saluran akar dengan menggunakan laser

Page 61: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

49

TABEL 1 : Hasil penelitian efektifitas sterilisasi saluran akar menggunakan

teknik laser dengan uji mikroorganisme dalam saluran akar

No Sebelum Sesudah Penurunan Persentase

1 240 4 236 97,3%

2 280 7 273 97,5%

3 230 3 227 98,7%

4 270 5 265 98,2%

5 250 4 246 98,4%

6 260 6 254 97,7%

Rata-rata 255 4,8 250,2 98,2%

Explore

Kelompok

Case Processing Summary

Kelompo

k

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Pre 6 100.0% 0 .0% 6 100.0%

Post 6 100.0% 0 .0% 6 100.0%

Page 62: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

50

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

Hasil Pre Mean 255.0000 7.63763

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 235.3669

Upper Bound 274.6331

5% Trimmed Mean 255.0000

Median 255.0000

Variance 350.000

Std. Deviation 18.70829

Minimum 230.00

Maximum 280.00

Range 50.00

Interquartile Range 35.00

Skewness .000 .845

Kurtosis -1.200 1.741

Post Mean 4.8333 .60093

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3.2886

Upper Bound 6.3781

5% Trimmed Mean 4.8148

Median 4.5000

Variance 2.167

Std. Deviation 1.47196

Minimum 3.00

Maximum 7.00

Page 63: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

51

Range 4.00

Interquartile Range 2.50

Skewness .418 .845

Kurtosis -.859 1.741

Tests of Normality

Kelompo

k

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Pre .122 6 .200* .982 6 .961

Post .214 6 .200* .958 6 .804

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre 255.0000 6 18.70829 7.63763

Post 4.8333 6 1.47196 .60093

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre & Post 6 .908 .012

Page 64: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

52

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Pre - Post 250.16667 17.38294 7.09656 231.92439 268.40895 35.252 5 .000

Page 65: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

53

Page 66: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

54

Page 67: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

55

Page 68: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

56

Page 69: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

57

Page 70: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

58

Page 71: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

59

Page 72: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

60

Page 73: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

61

Page 74: EFEKTIFITAS STERILISASI SALURAN AKAR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/SKRIPSI3.pdf · Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara pembuatan

62