efektifitas pembelajaran sosiologi

66
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN OHP UNTUK MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SLAWI TAHUN AJARAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh WIDHI WIJAYANDARU NIM. 3501401041 JURUSAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

Transcript of efektifitas pembelajaran sosiologi

Page 1: efektifitas pembelajaran sosiologi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

OHP UNTUK MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SLAWI TAHUN AJARAN 2005/2006

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

WIDHI WIJAYANDARU

NIM. 3501401041

JURUSAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2006

Page 2: efektifitas pembelajaran sosiologi

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi pada:

Hari : …………………………

Tanggal : …………………………

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Juhadi, M.Si. Drs. Totok Rochana, M.A. NIP. 131568881 NIP. 131472272

Mengetahui :

Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi

Dra. Rini Iswari, M.Si. NIP.131567130

Page 3: efektifitas pembelajaran sosiologi

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 9 Maret 2006

Penguji Skripsi

Drs. Adang Samsudin, M.Si NIP.131404312 Anggota I Anggota II

Drs. Juhadi, M.Si. Drs. Totok Rochana, M.A. NIP. 131568881 NIP. 131472272

Mengetahui:

Dekan FIS UNNES

Drs. Sunardi, M.M. NIP. 130367998

Page 4: efektifitas pembelajaran sosiologi

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Februari 2006

Widhi Wijayandaru NIM. 3501401041

Page 5: efektifitas pembelajaran sosiologi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO : 1. Lebih utama menjadi orang kecil yang penuh idaman dan tekad hendak

mewujudkannya dari pada jadi orang besar tanpa idaman dan hampa cita-cita (Penulis).

2. Siapa yang tak bisa memimpin dirinya sendiri, tak akan bisa mimpin orang lain

PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan buat: 1. Bapak (alm), Ibu tercinta yang telah

merawat, mendidik, dan membesarkan aku. Serta Mba Yani dan Mas Ari telah memberiku dorongan material dan spiritual

2. De’ Ratih yang selalu memberi semangat, cinta dan kasih sayang.

3. Teman-teman Angkatan 2001 terima kasih atas kebersamaannya

Page 6: efektifitas pembelajaran sosiologi

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media

Pembelajaran OHP Untuk Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 3 Slawi

Tahun Ajaran 2005/2006”.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi jenjang Strata

1 (satu) guna meraih gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

Atas selesainya skripsi ini penyusun bermaksud mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Dr. H. A.T. Sugito, SH., M.M., Rekor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di

UNNES.

2. Drs. Sunardi, M.M., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah berkenan memberikan

ijin penelitian.

3. Dra. Rini Iswari, M.Si., Ketua Jurusan Sosiologi Antropologi yang telah memberikan

arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Juhadi, M.Si., Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Totok Rochana, M.A., Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

dan arahan untuk penyusunan skripsi.

6. Dra. Sri Rejeki Ningsih, M.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Slawi yang telah

membantu dan memberikan ijin penelitian.

Page 7: efektifitas pembelajaran sosiologi

vii

7. Seluruh Guru, Siswa dan staff karyawan SMA Negeri 3 Slawi yang telah

mambantu dengan sepenuh hati kepada penulis saat penelitian.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini

sehingga selesai

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah

diberikan selama menyusun skripsi. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Februari 2006

Penulis

Page 8: efektifitas pembelajaran sosiologi

viii

SARI Wijayandaru, Widhi. 2005. Upaya Meningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran OHP Untuk Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Juhadi, M.Si., Pembimbing II: Drs. Totok Rochana, M.A. 86 hal, 7 tabel, 20 lampiran. Kata Kunci: Media Pembelajaran OHP, Motivasi Belajar

Berhasil atau gagalnya pengajaran di sekolah pada dasarnya ditentukan oleh berbagai unsur atau komponen,dan salah satunya adalah media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi hambatant komunikasi atau interaksi guru dan siswa dalam pengajaran antara lain adalah hambatan psikologis, misalnya minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, serta pengetahuan siswa. Kenyataan tersebut peneliti tertarik mengangkat permasalahan apakah media pembelajaran OHP dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Ingin mengetahui motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006, dan 2) Ingin mengetahui apakah media pembelajaran OHP dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 yang berjumlah 1020 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampel atau sampel bertujuan dengan ketentuan rata-rata hasil belajar kedua kelompok sepadan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari penggunaan media OHP sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sosiologi sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan uji t.

Hasil penelitian menununjukan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi yang menggunakan media OHP termasuk kategori tinggi (71,68%) sedangkan yang tidak menggunakan media OHP termasuk kategori cukup tinggi (60,73%). Hasil uji t diperoleh thitung = 5,108 > ttabel = 1,99. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar sosiologi pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 antara yang menggunakan media pengajaran OHP dengan yang tidak menggunakan media pengajaran OHP.

Mengacu dari hasil penelitian tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media OHP dalam pembelajaran sosiologi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Saran yang dapat peneliti ajukan berkaitan dengan simpulan tersebut adalah: 1) Bagi guru bidang studi sosiologi hendaknya mengefektifkan penggunaan media OHP, karena terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, 2) Bagi sekolah hendaknya mengupayakan pengadaan media OHP yang memadai sehingga guru dapat mengajar menggunakan media yang bervariasi sesuai materi yang diajarkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal, dan 3) Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil materi yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih dapat dipertangungjawabkan kebenarannya.

Page 9: efektifitas pembelajaran sosiologi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN................................................. iii

PERNYATAAN............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA....................................................................................................... vi

SARI................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A Latar Belakang ......................................................................... 1

B Rumusan Masalah .................................................................... 3

C Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

D Kegunaan Penelitian ................................................................ 4

E Penegasan Istilah...................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................... 5

A. Motivasi Belajar ....................................................................... 5

1. Pengertian Motivasi ........................................................... 5

2. Teori Motivasi Belajar ....................................................... 9

Page 10: efektifitas pembelajaran sosiologi

x

3. Ciri-ciri Motivasi Belajar ................................................... 12

4. Pengertian Belajar .............................................................. 12

5. Tujuan Belajar.................................................................... 14

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar........................ 15

B. Sosiologi................................................................................... 17

1. Pengertian Sosiologi .......................................................... 17

2. Fungsi Sosiologi................................................................. 18

3. Tujuan Pengajaran Sosiologi.............................................. 18

4. Ruang Lingkup Sosiologi................................................... 18

C. Media Pembelajaran OHP........................................................ 19

1. Pengertian Media OHP ...................................................... 19

2. Proyektor Transparasi (OHP)............................................. 20

3. Kerangka Berpikir ............................................................. 21

4. Hipotesis............................................................................. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 24

A. Populasi Penelitian................................................................... 24

B. Sampel Penelitian..................................................................... 24

C. Variabel Penelitian ................................................................... 25

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 26

E. Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 27

F. Analisis Data ............................................................................ 29

G. Prosedur Penelitian .................................................................. 33

Page 11: efektifitas pembelajaran sosiologi

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 35

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 35

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................. 35

2. Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sosiologi..... 36

3. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Sosiologi Dengan Media Pembelajaran OHP .................... 40

B. Pembahasan.............................................................................. 42

BAB V PENUTUP...................................................................................... 48

A. Simpulan ................................................................................. 48

B. Saran......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50

LAMPIRAN..................................................................................................... 52

Page 12: efektifitas pembelajaran sosiologi

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran

2005/2006....................................................................................... 37

Tabel 4.2 Persentase Skor Subvariabel Motivasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun

Ajaran 2005/2006........................................................................... 37

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tiap Subvariabel Motivasi Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi

Tahun Ajaran 2005/2006 ............................................................... 39

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ............................................ 40

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data ........................................ 41

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji t ..................................................................... 41

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji t dari Setiap Subvariabel Motivasi................ 42

Page 13: efektifitas pembelajaran sosiologi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hubungan kebutuhan dengan motivasi menurut teori dorongan

Gambar 2 Jenjang kebutuhan menurut Maslow

Gambar 3 Bagan Kerangka berpikir

Gambar 4 Media (VCD Payer dan Televisi) SMA Negeri 3 Slawi

Gambar 5 Media OHP yang ada di SMA Negeri 3 Slawi

Gambar 6 Ruang Media pembelajaran di SMU Negeri 3 Slawi

Gambar 7 Koleksi keping VCD Pembelajaran SMA Neger 3 Slawi

Gambar 8 Lokasi Penelitian SMA Negeri 3 Slawi

Gambar 9 Koleksi keping VCD Pembelajaran SMA Negeri 3 Slawi

Page 14: efektifitas pembelajaran sosiologi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian

Lampiran 2 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X SMA N 3 Slawi

Lampiran 3 Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Contoh Perhitungan Validitas

Lampiran 5 Contoh Perhitungan Reliabilitas

Lampiran 6 Data Motivasi Belajar Sosiologi Kelompok Eksperimen

Lampiran 7 Data Motivasi Belajar Sosiologi Kelompok Kontrol

Lampiran 8 Rekapitulasi Data Motiasi Belajar Sosiologi Kelompok

Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 9 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Kelompok

Eksperimen

Lampiran 10 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Kelompok Kontrol

Lampiran 11 Uji Kesamaan Dua Varian Data Motivasi Belajar

Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Lampiran 12 Uji Perbedaan Rata-rata Motivasi Belajar Kelompok

Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Lampiran 13 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Keuletan Kelompok

Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Lampiran 14 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Ketekunan Kelompok

Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Lampiran 15 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Keaktifan

Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Page 15: efektifitas pembelajaran sosiologi

xv

Lampiran 16 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Kebosanan Kelompok

Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar

Sosiologi Dengan Media OHP

Lampiran 18 Surat Ijin Penelitian Penelitian

Lampiran 19 Surat Keterangan Ijin Penelitian

Lampiran 20 Daftar Nama dan Nilai Siswa

Page 16: efektifitas pembelajaran sosiologi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada setiap kegiatan termasuk proses belajar mengajar (PBM) tentu

terjadi komunikasi. Misalnya antara guru sebagai sumber pesan dengan siswa

sebagai penerima pesan. Namun demikian belum tentu semua komunikasi itu

efektif. Menurut Berlo dalam Rahardjo (1984) komunikasi itu baru efektif

apabila terdapat daerah lingkup pengalaman (area of experience) yang sama,

antara sumber pesan dengan penerima pesan. Selanjutnya terjadi reaksi umpan

balik atau komunikasi dua arah bila penerima pesan berubah fungsinya

menjadi sumber pesan (Santosa, 2002:1)

Bagaimana agar pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan atau

sumber dapat ditangkap secara utuh oleh penerima pesan tersebut. Banyak ahli

media mengemukakan perlu adanya media yang merupakan wahana penyalur

pesan. Menurut Kemp dalam Arsyad (2000:3) mengemukakan bahwa media

pandang dengar (audio visual) seperti film bingkai (slide) suara sangat baik

digunakan untuk memberikan informasi atau mengajar. Bahkan menurut

Sand dalam Arsyad (2000:3) menandaskan dengan media pandang dengan

lebih mudah dan cepat diterima jika dibanding penjelasan (verbal). Karenanya

seberapa jauh proses komunikasi itu terjadi, dapat dikatakan sangat dipengaruhi

oleh media yang digunakan.

Media yang efektif adalah media yang mampu mengkomunikasikan

sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Oleh karena

Page 17: efektifitas pembelajaran sosiologi

2

itu dalam merancang PBM hendaknya dipilih pula media yang benar-benar

efektif dan efisien atau merancang media sendiri (media by design) sehingga

dapat menyampaikan pesan pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi

tertentu dari siswa.

Mengapa media perlu dalam proses belajar mengajar? Jawabanya adalah

karena media mempunyai kemampuan atau potensi yang dapat kita manfaatkan.

Media juga mempunyai kelebihan yang dapat mengatasi kekurangan-kekurangan

kita, misalnya mampu menyampaikan ulangan pesan yang sama secara konsisten

kapanpun diperlukan. Media juga dapat menyampaikan efek suara, gambar dan

gerak, sehingga pesan yang kita sampaikan menjadi lebih hidup, menarik dan

konkrit serta dapat memberi kesan seolah-olah siswa ikut mengalami sendiri.

Dengan demikian media jangan dianggap sekedar sebagai alat bantu guru dalam

mengajar (audio visual instructional). Tetapi juga jangan sampai ada anggapan

bahwa media mampu mengganti peran guru.

Perlu diingatkan bahwa media juga mempunyai kelemahan. Justru

kelemahan yang utama adalah media tidak dapat menggantikan fungsi guru,

yaitu sesuai semboyan Tut Wuri Handayani. Seperti halnya metoda, maka

tidak satupun media yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar.

Oleh karena itu perlu diadakan pendekatan dalam memilih media dalam PBM.

Penggunaan media haruslah berdasarkan analisis kurikulum (Miarso;1984).

Tujuan pengajaran Sosiologi Sekolah Menengah Umum pada dasarnya

mencakup dua sasaran yang bersifat kognitif dan bersifat praktis. Secara kognitif

pengajaran sosiologi dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar sosiologi

Page 18: efektifitas pembelajaran sosiologi

3

agar siswa mampu memahami dan menelaah secara rasional komponen-komponen

dari individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai suatu sistem. Sementara sasaran

yang bersifat praktis dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan sikap dan

perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan

masyarakat, kebudayaan dan situasi sosial, serta berbagai masalah sosial yang

ditemui dalam kehidupan sehari-hari. (Standar Kompetensi Sosiologi SMA, 2003).

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA

Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006?

2. Apakah ada perbedaan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006

dengan menggunakan media pebelajaran OHP?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui:

1. Motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3

Slawi tahun ajaran 2005/2006.

2. Peningkatan motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA

Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 yang menggunakan media pembelajaran

OHP.

Page 19: efektifitas pembelajaran sosiologi

4

D. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat mempunyai manfaat,

adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis: Memberikan manfaat bagi sekolah untuk perbaikan

proses pembelajaran dan peningkatan mutu atau kualitas sekolah.

2. Manfaat akademis: (a) bagi lembaga (UNNES), dapat menambah khasanah

mutu pengajaran Sosiologi di SMA, (b) Bagi peneliti (sebagai calon guru) dapat

menambah wawasannya tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran,

khususnya media elektronik dalam penyampaian materi Sosiologi.

E. Penegasan Istilah

1. Motivasi belajar, kondisi psikologis berupa dorongan kekuatan mental

yang menggerakan dan mengarahkan siswa untuk belajar dalam rangka

pencapaian tujuan.

Motivasi belajar dalam penelitian ini yang dimaksud adalah upaya

peningkatan belajar dalam mata pelajaran sosiologi.

2. Mata Pelajaran Sosiologi adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di

SMA, yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti

kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku

bangsa, komunitas dan pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, agama,

politik, bisnis dan organisasi lainnya. (Standar Kompetensi Sosiologi SMA, 2003).

3. Media Pembelajaran.

Menurut Heinch dalam Arsyad (1997:4) perantara yang mengantar informasi

antara sumber dan perantara televisi, film, gambar yang diproyeksikan dan lain-

Page 20: efektifitas pembelajaran sosiologi

5

lain) serta membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional

atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Dalam penelitian ini media

pembelajaran yang dimaksud adalah media OHP.

Page 21: efektifitas pembelajaran sosiologi

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu motivation. Motif adalah

dorongan atau stimulus yang datang dari dalam batin atau hati orang yang

menggerakkan perilaku sadarnya untuk memenuhi kebutuhan untuk

mencapai sasaran yang ditujunya. (Hardjana, 1994:21).

Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai

sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan

dan manfaatnya. Bagi siswa, motivasi ini sangat penting karena dapat

menggerakkan perilakunya kearah yang positif sehingga mampu menghadapi

segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam studinya.

Menurut M. Dalyono (1997: 235) motivasi dapat menentukan baik

tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan

semakin besar kesuksesan belajarnya. Motivasi sebagai faktor batin

berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar.

Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak

mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan prestasi serta

memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya mereka yang

motivasinya rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya

tidak tertuju pada pelajaran yang akibatnya mereka akan mengalami

kesulitan belajar. Motivasi menggerakkan organisme mengarahkan

Page 22: efektifitas pembelajaran sosiologi

7

tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi

kehidupan individu. Dengan mempelajari motivasi maka akan ditemukan

mengapa individu berbuat sesuatu tetapi motivasi individu tidak dapat

diamati secara langsung. Sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi

dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu

setidaknya akan mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi individu

yang bersangkutan

Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1996:74) pengertian motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya

feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan dari pengertian

itu mengandung tiga unsur atau elemen penting yaitu:

a. Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap

individu. Perkembangan dengan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi di dalam sistem neurophysicological yang penampilannya

akan menyangkut kekuatann fisik mereka.

b. Motivasi ditandai dengan munculya rasa atau feeling efeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,

efeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirancang karena adanya tujuan. Jadi motivasi merupakan

respon dari suatu aksi yakni tujuan.

Teori kebutuhan dari Maslow yang menyebutkan bahwa kebutuhan

manusia tersusun dalam suatu hierarki yang terdiri atas:

Page 23: efektifitas pembelajaran sosiologi

8

a. Survival, kebutuhan yang paling dasar yakni makanan, air, udara, dan

perumahan.

b. Safety, kebutuhan untuk merasa aman secara fisik maupun psikis dan

bebas dari bahaya.

c. Belonging, kebutuhan untuk diterima dan dicintai.

d. Self Esteem, keinginan untuk mendapatkan persetujuan dan pengakuan.

e. Intelectual achievement, kebutuhan untuk mengerti dan menyelidiki.

f. Aesthetic Appreciation, mencari keindahan, tersusun dengan rapi dan

pantas.

g. Self Actualization, memenuhi dirinya sendiri dan realisasi dari semua,

dimana orang bisa atau mampu melakukan (Djiwandono, 1989:156).

Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa manusia berusaha

memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum berpokok

(fisiologis) sebelum bertinggi. Artinya bahwa minat maupun motivasi untuk

belajar tidak dapat berkembang kala kebutuhan yang paling dasar tidak

terpenuhi. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik. Siswa yang

datang kesekolah tanpa makan pagi yang cukup, sakit atau sebelumnya tidak

dapat tidur dengan nyenyak atau membawa persoalan-persoalan yang sifatnya

pribadi misalnya cemas ataupun takut tidak akan berminat mengaktualisasikan

dirinya dengan memanfaatkan belajar sebagai sarana untuk mengembangkan

potensi-potensi yang dimiliki.

Page 24: efektifitas pembelajaran sosiologi

9

2. Teori Motivasi Belajar

Menurut Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra

(1997:40) ada tiga teori motivasi, antara lain adalah:

a. Teori Dorongan

Teori ini mengatakan bahwa tingkah laku seseorang didorong

kearah tujuan tertentu karena adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini

yang menyebabkan adanya dorongan internal yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu yang menuju kearah tercapainya suatu tujuan.

Tercapainya tujuan tersebut selanjutnya akan menyebabkan menurunnya

intesitas dorongan.

Gambar 1. Hubungan kebutuhan dengan motivasi menurut teori dorongan

b. Teori Insentif

Teori insentif mengatakan bahwa adanya suatu karakteristik

tertentu pada tujuan dapat menyebabkan terjadinya tingkah laku ke

arah tujuan itu. Di sini tujuan yang menyebabkan adanya tingkah laku

tersebut dinamakan insentif. Setiap orang mengharapkan kesenangan

dengan mencapai insentif yang bersifat positif, dan sebaliknya akan

menghindari insentif yang bersifat negatif.

kebutuhan dorongan tingkah laku (respon)

tujuan

Pengurangan kebutuhan

Page 25: efektifitas pembelajaran sosiologi

10

c. Teori Motivasi Berprestasi

Menurut Mc Clelland dalam Toeti Soekamto dan Udin Saripudin

Winataputra (1997:41) seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja

karena adanya kebutuhan untuk berprestasi.

Kebutuhan untuk berprestasi ini bersifat intrisik dan relative

stabil. Seringkali motivasi berpestasi ini dinyatakan sebagai “n-ach”.

Orang yang mempunyai n-ach tinggi ingin menyelesaikan tugas dan

meningkatkan penampilan mereka. Orang dengan n-ach tinggi selalu

memilih bekerja untuk tugas-tugas yang mempunyai derajat tantangan

sedang-sedang karena mereka menginginkan keberhasilan. Mereka

tidak menyenangi tugas yang mudah dan tidak memberikan tantangan.

Sebaliknya untuk melakukan tugas yang sulit mereka pun tidak mau,

apabila mereka yakin bahwa tugas tersebut sulit untuk dikerjakan.

d. Teori Motivasi kompetensi

Menurut Robert White dalam Toeti Soekamto dan Udin Saripudin

Winataputra (1997: 42) menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai

keinginan untuk menunjukan kompetensi dengan menaklukkan

lingkungannya. Motivasi belajar pada mahasiswa misalnya merupakan

dorongan internal ke tingkah laku yang membawanya kearah kemampuan

dan penguasaan.

e. Teori Motivasi Kebutuhan Maslow

Maslow dalam Tuti Soekamto dan Udin Saripudin menyusun

suatu teori tentang kebutuhan manusia yang bersifat hierarkis, dan

Page 26: efektifitas pembelajaran sosiologi

11

dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan defisiensi serta kebutuhan

pengembangan.

Termasuk di dalam kebutuhan defisiensi adalah kebutuhan-

kebutuhan fisiologis, keamanan, dicintai serta diakui dalam

kelompoknya, dan harga diri/prestasi. Kelompok berikutnya yaitu

kebutuhan pengembangan mencakup kebutuhan aktualisasi diri,

keinginan untuk memahami, dan yang terakhir kebutuhan estetis.

Teori Maslow ini memiliki implikasi penting bagi pendidikan.

Siswa yang datang kesekolah dengan rasa lapar dan sakit tidak

mungkin termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Demikian juga

jika suasana kelas menegangkan, konsentrasi siswa tidak akan terfokus

pada pembelajaran. Siswa akan lebih terfokus mencari keamanan diri

dibanding pembelajaran. Pemahaman terhadap kebutuhan tersebut

penting dalam usaha memotivasi siswa. Berdasarkan pemahaman

tersebut dapat dikembangkan pembelajaran dengan cara menciptakan

kegiatan-kegiatan yang memenuhi kebutuhan siswa dan meningkatkan

motivasi.

Menurut Maslow kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan

yang terkuat, dan yang pertama-tama harus terpenuhi sebelum

seseorang dapat maju ke kebutuhan berikutnya.

Page 27: efektifitas pembelajaran sosiologi

12

Gambar 2. Jenjang kebutuhan menurut Maslow

3. Ciri-ciri motivasi belajar

Menurut Sardiman (2000: 81) motivasi yang ada pada diri setiap

orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas

dengan prestasi yang telah dicapainya).

c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang

dewasa (misalnya, masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi,

Kebutuhan estetis

Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami

Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan akan keamanan

Kebutuhan untuk dicintai dan diakui kelompoknya

Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Kebutuhan untuk harga diri dan berprestasi

Page 28: efektifitas pembelajaran sosiologi

13

keadailan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tidak

kriminal, moral dan sebagainya).

d. Lebih senang bekerja sendiri

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif)

f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu

g. Tidak mudah melepaskan yang diyakini itu

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

4. Pengertian Belajar

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai

bagaimana terjadainya belajar atau bagaimana informasi diperoleh

siswa kemudian bagaimana informasi itu diproses dalam pikiran siswa

(Fajar,2002:9).

Menurut Hilgard (Pasaribu, 1983:59) belajar adalah suatu proses

perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak

dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan

sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan. Menurut

Aaron Q. Sartain dkk, (dalam Max Darsono, 2000:4) mengatakan bahwa

belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku sebagai hasil

pengalaman. Slometo (1995:18) merumuskan bahwa pengertian belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 29: efektifitas pembelajaran sosiologi

14

Jadi dari beberapa pendapat para pakar di atas maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang terjadi pada diri

seseorang yang disertai dengan perubahan tingkah laku reaksi dari

lingkungan sendiri.

5. Tujuan Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara

keseluruhan baik fisik maupun psikis untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Tujuan belajar secara umum ialah untuk mencapai perubahan

dalam tingkah laku orang belajar. Perubahan yang dimaksud tentu yang

bersifat positif yang membantu proses perkembangan.

Taxonomy Bloom dan Simpson, menyusun suatu tujuan belajar

yang harus dicapai oleh seseorang yang belajar, sehingga terjadi

perubahan dalam dirinya. Perubahan terjadi pada tiga ranah, yaitu:

a. Ranah Kognitif, tentang hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan

kemahiran intelektual. Terdiri dari: 1) pengetahuan; 2) pemahaman; 3)

penerapan; 4) analisa; 5) sintesa dan 6) evaluasi.

b. Ranah Afektif, tentang hasil belajar yang berhubungan dengan

perasaan sikap, minat, dan nilai. Terdiri dari: 1) penerimaan; 2)

partisipasi; 3) penilaian; 4) organisasi; dan 5) pembentukan pola hidup

c. Ranah Psikomotorik, tentang kemampuan fisik seperti ketrampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Terdiri

dari: 1) persepsi; 2) kesiapan; 3) gerakan terbimbing; 4) gerakan yang

terbiasa; 5) gerakan yang komplek; dan 6) kreativitas.

Page 30: efektifitas pembelajaran sosiologi

15

Tujuan pembelajaran adalah bentuk harapan yang dikomunikasikan

melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan

pada diri pembelajar, yakni pernyataan tentang apa yang diinginkan pada diri

pembelajar setelah menyelesaikan pengalaman belajar.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Makna belajar adalah adanya perubahan perilaku setelah seseorang

melaksanakan pembelajaran. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan

dengan sengaja untuk mendapatkan perubahan perilaku yang relatif

permanen. Banyak faktor yang akan berpengaruh terhadap proses belajar.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, secara global

faktor-faktor tersebut dibagi menjadi:

a. Faktor Internal

Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu

aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat

rohaniah)

1) Aspek fisiologis

Kondisi umum dan toner (tegangan otot) yang menandai

tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran.

Kondisi organ-organ siswa terutama indra pendengaran dan indra

penglihatan juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima

atau menyerap pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang diberikan.

Page 31: efektifitas pembelajaran sosiologi

16

2) Aspek psikologis

Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa antara

lain adalah:

(a) Tingkat kecerdasan atau intelegensi. Menurut Reber, intelegensi

diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi

rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan

cara yang tepat (Syah, 1997: 133-134).

(b) Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif yang

berupa kecenderungan untuk mereka atau merespon dengan

cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan

sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

(c) Bakat siswa

Menurut Chaplin, bakat adalah kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa

yang akan datang (Syah, 1997: 135)

(d) Minat siswa

Menurut Reber, minat adalah kecenderungan atau kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

(Syah, 1997: 136)

(e) Motivasi siswa

Motivasi adalah keadaan internal organosme baik manusia maupun

hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam

Page 32: efektifitas pembelajaran sosiologi

17

pengertian ini, motivasi berarti pemasokan daya (energizer) untuk

bertingkah laku secara terarah (Syah, 1997:136-137). Motivasi ini

bisa timbul dari dalam diri siswa atau dari luar diri siswa,

motivasi menunjukan kepada suatu keadaan yang menyebabkan

seseorang melakukan sesuatu motivasi merupakan sesuatu

keadaan dalam diri individu yang menyebabkan orang

melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari 2 macam yaitu:

1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga, dan teman

sepermainan disekitar lingkungan siswa tersebut.

2) Lingkungan non sosial

Lingkungan non sosial adalah gedung sekolah, rumah tempat tinggal,

alat belajar, keadaan, cuaca, waktu belajar yang digunakan.

B. Sosiologi

1. Pengertian Sosiologi

Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua dasar yaitu Sosiologi

sebagai ilmu dan Sosiologi sebagai metode.

Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang

masyarakat yang disusun secara sistematis berdasarkan analisa berpikir

logis. Sebagai metode, Sosiologi adalah sebuah cara berpikir untuk

mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan

Page 33: efektifitas pembelajaran sosiologi

18

prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

(Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi SMA)

2. Fungsi Sosiologi

Pengajaran Sosiologi berfungsi:

a. Menanamkan pemahaman tentang kemajemukan masyarakat, dan

kebudayaan, serta adanya perbedaan-perbedaan situasi sosial (kedudukan

dan peran sosial) yang mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial antar

warga masyarakat.

b. Mengembangkan sikap saling menghargai dan memupuk solidaritas

sosial untuk menuju keteraturan dalam masyarakat.

3. Tujuan Pengajaran Sosiologi

Tujuan pengajaran Sosiologi adalah untuk mengembangkan sikap

dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan

masyarakat, kebudayaan dan situasi sosial, serta berbagai masalah sosial

yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

4. Ruang Lingkup Sosiologi

Ruang lingkup Sosiologi adalah mencakup pengetahuan dasar

pengkajian kemasyarakatan, yang meliputi:

a. Kedudukan dan peran sosial individu dalam kelompok-kelompok

sosial, dan masyarakat.

b. Nilai dan norma sosial yang mendasari/mempengaruhi perilaku,

interaksi dan hubungan sosial dalam masyarakat.

Page 34: efektifitas pembelajaran sosiologi

19

c. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai bagian dari masyarakat

dan kebudayaan nasional Indonesia.

d. Perubahan sosial yang terus menerus berlangsung oleh sebab-sebab

internal maupun eksternal.

e. Masalah-masalah sosial yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

C. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin Medius, yang berarti “tengah”.

“perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

pesan (Djamarah dan Zain 196:136).

Gerlach dan Elly dalam Arsyad media apabila dipahami secara

garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun

kondisi, yang mampu membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

ketrampilan atau sikap. Guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan

sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Heinich,dkk (Arsyad, 2000:4) mengemukakan media sebagai

perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi film,

televisi, foto, radio, cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

Page 35: efektifitas pembelajaran sosiologi

20

intruksional atau maksud pengajaran, media itu disebut media pengajaran.

Media adalah alat-alat atau sarana-sarana yang dapat dipergunakan

untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar, sehingga siswa

dapat memahami dan menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru

sesuai dengan tujuan khusus pembelajaran yang diharapkan.

Media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau

informasi dari pengirim kepada penerima pesan (Suparman 1995:177).

Media adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai sumber

belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar/mengajar

ketingkat yang lebih efektif dan efisien. (Sujdarwo 1988:166)

2. Proyektor Transparasi (OHP)

Transparasi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf,

lambing, gambar, grafik atau gabungannya pada lembar tembus pandang atau

plastic yang dipersiapkan untuk memproyeksikan kesebuah layer atau dinding

melalui sebuah proyektor. Kemampuan proyektor memperbesar gambar

membuat media ini berguna untuk menyajikan informasi pada kelompok yang

besar dan pada semua jenjang. OHP dirancang untuk dapat digunakan di depan

kelas sehingga guru selalu dapat berhadapan atau menatap siswanya.

a. Kelebihan OHP

1) Pantulan Proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang

terang (tidak perlu ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid

bisa tetap saling melihat.

Page 36: efektifitas pembelajaran sosiologi

21

2) Dapat menjangkau kelompok yang besar

3) Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat

diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian guru dapat mengendalikan

kelasnya.

4) Trasparasi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik

dibuat secara manual maupun yang melalui proses cetak salin

5) Peralatannya mudah diproyeksikan dan tidak memerlukan perawatan

khusus.

6) Memiliki kemampun untuk menampilkan warna.

7) Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.

8) Dapat dijadikan pedoman dan penuntun bagi guru dalam penyajian

materi

b. Kekurangan OHP

1) Harus menuggunakan transparan.

2) Harus menggunakan alat tulis yang khusus sehingga perlu

keterampilan.

3) Trasparan yang disiapkan dengan mesin ketik yang biasa atau tulis

tangan sering menciptakan gambaran yang sangat kecil untuk

dilihat siswa dalam kelas

D. Kerangka Pikir

Agar pesan pembelajaran dapat ditangkap secara utuh oleh siswa, maka

banyak ahli media mengemukakan perlu adanya media yang merupakan

wahana penyalur pesan. Dengan media visual, maka materi pembelajaran akan

Page 37: efektifitas pembelajaran sosiologi

22

lebih mudah dan cepat diterima oleh siswa jika dibanding penjelasan (verbal).

Karenanya seberapa jauh proses komunikasi itu terjadi, dapat dikatakan sangat

dipengaruhi oleh media yang digunakan.

Penggunaan media mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin

disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Oleh karena itu dalam merancang

PBM hendaknya dipilih pula media yang benar-benar efektif dan efisien atau

merancang media sendiri (media by design) sehingga dapat menyampaikan pesan

pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari siswa.

Media yang dimaksuk dalam penelitian ini adalah media elektroniik.

Media elektronik mempunyai kemampuan atau potensi mengatasi kekurangan-

kekurangan guru, media mampu menyampaikan ulangan pesan yang sama secara

konsisten. Dengan demikian media elektronik bukan sekedar sebagai alat bantu

guru dalam mengajar (audio visual instructional). Tetapi juga jangan sampai ada

anggapan bahwa media mampu mengganti peran guru.

Dengan demikian penggunan media pembelajaran elektronik dapat

menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan

siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam diri siswa

sehingga dengan penggunaan media pembelajaran elektronik dalam pelajaran

Sosiologi ada peningkatkan motivasi belajar siswa yang tinggi. Apabila

kerangka berfikir tersebut dibuat gambar adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir

Motivasi Belajar Siswa: - Ketekunan - Keuletan - Keaktifan - kebosananan

Media Pembelajaran (OHP)

Mata pelajaran Sosiologi:- bersifat kognitif - bersifat praktis

Page 38: efektifitas pembelajaran sosiologi

23

E. Hipotesis

Sehubungan dengan hal di atas maka penulis mengajukan rumusan

hipotesis kerja (ha) sebagai berikut: bahwa ada perbedaan dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi pada siswa kelas X SMA

Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006 dengan menggunakan media

pembelajaran OHP.

Page 39: efektifitas pembelajaran sosiologi

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3

Slawi Tahun Ajaran 2005/2006 yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah siswa

tiap kelasnya 40 Siswa, sehingga jumlah siswa kelas X seluruhnya berjumlah

360 siswa.

B Sampel Penelitian

Berdasarkan jumlah populasi yaitu yang berjumlah 360 siswa maka

untuk memperoleh kelas kontrol dan eksperimen maka Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu sampel

diambil dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random

atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. (Arikunto 2002:117).

Adapun tujuan dari pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampel

adalah untuk mendapatkan kelompok sampel yang memiliki kemampuan awal

yang sama atau sepadan berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar Sosiologi,

yang kemudian dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol

pembelajarannya tanpa menggunakan media pembelajaran elektronik dan

kelas eksperimen pembelajarannya menggunakan media pembelajaran elektronik.

Untuk mengetahui rata-rata nilai pelajaran Sosiologi menggunakan rumus:

n∑χ

Page 40: efektifitas pembelajaran sosiologi

25

keterangan;

Σx = jumlah jumlah nilai ulangan harian

n = jumlah siswa (Sudjana, 1996:67)

Berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian seluruh kelas diketahui

bahwa kelas X4 dan X6 memiliki nilai rata-rata yang hampir sama. Selanjutnya

kedua kelas tersebut dijadikan sample penelitian dengan kelas X4 sebagai

kelompok eksperimen dan kelas X6 sebagai kelompok kontrol.

C Variabel Penelitian

Untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan media

pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Sosiologi kelas X di SMA

Negeri 3 Slawi. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah media

pembelajaran elektronik (variabel X), dan motivasi belajar siswa (variabel Y).

untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) adalah model pembelajaran media elektronik.

Indikator variabelnya adalah:

a. Penggunaan media pembelajaran dengan OHP

2. Variabel terikat (Y) adalah motivasi belajar siswa.

Indikator variabel tersebut adalah:

a. Ketekunan dalam mengikuti pelajaran dalam kelas

b. Keuletan dalam menjawab soal/pertanyaan

c. Tingkat keaktifan dalam mengajukan pertanyaan

d. Kebosanan dalam mengikuti pelajaran

Page 41: efektifitas pembelajaran sosiologi

26

D Metode Pengumpulan Data

1. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti

suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu dan setiap

gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat mungkin sehingga

dapat diketahui hubungan akibat munculnya gejala tersebut. Metode ini

digunakan pada saat pelajaran Sosiologi yang pada pembelajaranya

menggunakan media pembelajaran elektronik (kelas eksperimen) dengan

yang tidak menggunakan media elektronik (kelas kontrol). Pembelajaran yang

menggunakan media elektronik pada saat pelajaran sosiologi menggunakan

OHP sedangkan yang tidak menggunakan dengan cara pembelajaran biasa

2. Metode Angket

Metode angket digunakan untuk mengetahui pendapat responden

setelah menerima pelajaran sosiologi dengan menggunakan media

pembelajaran elektronik ataupun yang tidak menggunakan media. Dengan

menggunakan angket diharapkan pendapat responden dapat di jamin

kerahasiaannya. Bentuk angket yang digunakan berupa kuisioner yang

berbentuk skoring. Angket disebar setelah pembelajaran selesai. Dalam

angket ini ada 4 alternatif jawaban, yaitu:

a. untuk jawaban sangat rendah dengan skor 1

b. untuk jawaban rendah dengan dengan skor 2

c. untuk jawaban tinggi dengan skor 3

d. untuk jawaban sangat tinggi dengan skor 4

Page 42: efektifitas pembelajaran sosiologi

27

E Validitas dan Realibilitas

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahilan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data

variabel yang diteliti. Variabel butir soal pertanyaan ditentukan dengan

menggunakan teknik korelasi product moment. Dengan rumus:

( )( )

( ) ( )⎪⎭

⎪⎬⎫

⎪⎩

⎪⎨⎧

−⎪⎭

⎪⎬⎫

⎪⎩

⎪⎨⎧

−=

∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑

ny

ynx

x

nyx

xyrxy

22

22

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

x : Nilai skor x

y : Nilai skor y

n : Jumlah responden (Hadi Sutrisno, 2000:294)

Jumlah yang diperoleh (rhitung) kemudian dikonsultasikan dengan r

table dengan taraf signifikansi 5 % dan n 15, bila r hitung > rtabel maka

instrument ini sudah valid.

Berdasarkan hasil uji coba koesioner kepada 20 responden

diperoleh hasil bahwa 25 butir angket yang diujicobakan seluruhnya valid

karena memiliki harga rxy > rtabel = 0,444 untuk α =5% dengan n = 20.

Dengan demikian seluruh butir angket tersebut dapat digunakan untuk

pengumpulan data penelitian.

Page 43: efektifitas pembelajaran sosiologi

28

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan kesiapan suatu instrument yang cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument

yang sudah dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Adapun langkah-langkah yang akan digunakan adalah:

a. Menyiapkan angket yang sebagai alat yang pengumpulan data yang

akan reliabilitasnya.

b. Memberikan skor dengan terhadap jawaban yang telah diisi oleh

responden.

Pemberian skor dengan ketentuan untuk menjawab;

1) Sangat rendah skor 1

2) Rendah skor 2

3) Tinggi skor 3

4) Sangat tinggi skor 4

c. Membuat tabulasi jawaban responden

d. Memasukan hasil tabulasi pada rumus varian total, sebagai berikut:

NN

y

t

2

2⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ∑

e. Memasukan hasil table varian dengan rumus

22

2

Ny

N

y

b∑

⎟⎟

⎜⎜

⎛ ∑

f. Untuk mengetahui reliabilitas angket menggunakan rumus alpha.

Adapun rumusnya :

Page 44: efektifitas pembelajaran sosiologi

29

( ) ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−

= ∑2

2

11 11 t

b

kkr

σσ

Keterangan :

R11 : Reabilitas

K : Banyaknya butir soal

∑σ 2

b : Jumlah varian butir

σ 2

t : Varians (Suharsimi. 1997: 192)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha

diperoleh koefisien reliabilitas motivasi belajar sosiologi sebesar 0,901.

Pada taraf kesalahan 5% dengan n = 20 diperoleh harga rtabel = 0,44.

Karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari nilai rtabel, dapat

dinyatakan bahwa angket motivasi belajar sosiologi tersebut reliabel dan

dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

F Analisis Data

1. Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam

penelitian ini adalah rumus t test yang merupakan statistik parametrik.

Data-data yang dianalisis dengan statistic parametric (uji t) adalah data

yang berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum dianalisis dengan uji t,

terlebih dahulu data harus diuji kenormalannya sebagai prasyarat

penggunaan uji t tersebut. Rumus t tes yang digunakan ada dua jenis,

rumus yang pertama digunakan apabila data mempunyai data varian yang

sama dan yang kedua digunakan apabila mempunyai varian yang berbeda.

Page 45: efektifitas pembelajaran sosiologi

30

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

digunkanan berupa data yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun

rumus yang digunakan adalah rumus chi kuadrat, yaitu :

χ2 = ( )i

2i1

k

1i EEO −∑

=

Keterangan:

Oi : frekuensi observasi

Ei : frekuensi harapan

k : banyaknya kelas interval

Data berdistribusi normal jika besar chi kuadrat hitung lebih

kecil dari chi kuadrat tabel dengan taraf kesalahan 5% dan derajat

kebebasan k-3 (Sudjana, 1996: 294).

b. Uji Kesamaan dua Varians

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak pada tahap awal

ini.

Untuk menguji kesamaan dua kelompok populasi digunakan

Rumus :

F =terkeciliansvarterbesariansvar

Kriteria pengujian adalah jika Fhitung > F1/2α (v1,v2) maka dapat

dikatakan kedua kelompok memiliki kesamaan varians. (Sudjana, 1996:250).

Page 46: efektifitas pembelajaran sosiologi

31

c. Uji kesamaan dua rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah

kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran

elektronik dan kelompok yang diajar dengan tidak menggunakan media

pembelajaran elektronik mempunyai rata-rata kemampuan yang sama

pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut sama, berarti

kedua kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Uji yang digunakan

adalah uji dua pihak, dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : μ1 = μ2

Ho : μ1 = μ2

Maka digunakan rumus:

t =

21

21

11nn

s

xx

+

dengan:

s2 = ( ) ( )2

11

21

222

211

−+−+−

nnsnsn

Terima Ho jika –t1-1/2α(n1+n2-2) < t <t1-1/2α(n1+n2-2) (Sudjana, 1996: 239)

Uji t ini digunakan apabila kedua kelompok mempunyai varians

yang sama, apabila secara signifikan terjadi perbedaan varians maka

uji t yang digunakan adalah:

2

22

1

21

ns

ns

xx t' 21

+

−=

(Sudjana, 1996: 241)

Page 47: efektifitas pembelajaran sosiologi

32

Kriteria pengujiannya adalah tolak Ho jika diperoleh:

21

2211

wwtwtw t'

++

>

Dengan

w1 = 1

21

ns , w1 =

2

22

ns

t1 = t(1-α)(n1-1) t2 = t(1-α)(n2-1)

Keterangan:

1x : Nilai rata-rata kelompok 1

2x : Nilai rata-rata kelompok 2

s12 : varians data pada kelompok 1

s22 : varians data pada kelompok 2.

n1 : banyaknya subyek pada kelompok 1.

n2 : banyaknya subyek pada kelompok 2.

Page 48: efektifitas pembelajaran sosiologi

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini dipaparkan tentang hasil penelitian, yang telah dilaksanakan,

analisis data beserta pembahasannya. Hasil penelitian ini diperoleh dari penelitian

tentang motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3

Slawi Tahun Ajaran 2005/2006.

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

a. Sejarah singkat

Sebelum adanya alih fungsi, gedung yang sekarang dipakai SMA

Negeri 3 Slawi adalah milik SPG. Dan pada tahun 1991, SPG ditutup,

karena pada tahun 1991 ada penghapusan sekolah keguruan, khususnya

Sekolah Pendidikan Guru. Disini Keberadaan SMA ini merupakan tindak

lanjut kebijakan pemerintah dengan adanya integrasi dan alih fungsi SPG.

SMA Negeri 3 Slawi merupakan unit baru dan beroperasi sejak tanggal

17 Juli 1991. Secara resmi SMA Negeri 3 Slawi ini didirikan dengan

SK.No.0519/0/1991 dan langsung membuka dan menerima pendaftaran

siswa baru dengan kerjasama dan koordinasi dengan SMA Negeri 1 Slawi.

Situasi SMA Negeri 3 Slawi sangat nyaman untuk belajar dan

ditunjang pula oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap

yaitu dengan 12 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang ketrampilan,

ruang guru, ruang TU, ruang kepala sekolah, laboratorium fisika dan

Page 49: efektifitas pembelajaran sosiologi

34

kimia. Dengan sarana dan prasarana yang memadai tersebut

memungkinkan para siswa dapat mengembangkan potensinya secara

optimal di sekolah ini. Misi dan visi dari sekolah yang jelas sangat

menjamin kelangsungan sekolah tersebut. Adapun visi dari SMA Negeri

3 Slawi adalah sekolah yang unggul dalam mutu yang berpijak pada

budaya bangsa berwawasan IPTEK dan IMTAQ, sedangkan misi dari

sekolah adalah: 1) melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara

efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai

dengan potensi yang dimiliki, 2) penyediakan pelayanan belajar yang

efektif dengan sumber belajar yang memadai, 3) memberikan motivasi

kepada guru untuk aktif dan peka terhadap perkembangan pendidikan,

ilmu pengetahuan dan teknologi, 4) mengkoordinasikan pembinaan

mental spiritual yang berkesinambungan, sehingga terbentuk karakteristik

siswa yang berbudi pekerti luhur serta berakhlak mulia, 5) menyediakan

wahana pembinaan siswa melalui kegiatan non akademis, dan 6) menyediakan

wahana komunikasi dan koordinasi antar komponen sekolah.

b. Profil guru

Guru atau tenaga pengajar yang terdapat di SMA Negeri 3

Slawi berjumlah 50 orang, sedangkan tenaga tata usaha 32 orang.

Untuk tenaga pengajar SMA Negeri 3 Slawi mayoritas lulusan Sarjana

Pendidikan dari perguruan tinggi di Semarang dan Yogyakarta seperti

IKIP Semarang (UNNES) dan IKIP Yogyakarta (UNY), bahkan ada

beberapa tenaga pengajar yang lulusan dari perguruan tinggi swasta

seperti UMS, UPS, USM.

Page 50: efektifitas pembelajaran sosiologi

35

Di samping itu masing-masing guru atau tenaga pengajar SMA

Negeri 3 Slawi mempunyai pengalaman bekerja yang berbeda-beda.

Guru yang masa pengalamannya bekerjanya paling lama sekitar 30

tahun bahkan juga ada yang bekerja baru beberapa bulan (3 bulan).

Adapun daftar guru dan karyawan SMA Negeri 3 Slawi dapat dilihat

dalam lampiran.

Berdasarkan observasi lapangan, untuk jumlah guru sosiologi saat

ini 2 orang. Kedua guru tersebut bukan berasal dari jurusan sosiologi dan

antropologi. Namun demikian mereka berasal dari disiplin ilmu

kependidikan. Jenjang pendidikan yaitu strata (S1) atau sarjan pendidikan,

yang meliputi sarjana pendidikan geografi.

c. Prasarana dan prasarana belajar

Berdasarkan data yang peneliti peroleh SMA Negeri 3 Slawi

berdiri diatas tanah 37.330 m2 dengan luas bangunan 31439 m2 yang

terdiri dari: 1 unit ruang kepala sekolah dengan luas 20m2, dua ruang tata

usaha dengan luas 144m2, satu ruang guru dengan luas 152m2, satu ruang

BK dengan luas 24m2, ruang perpustakaan dengan luas 150m2,

laboratorium 264m2, ruang kelas 120m2, gedung kesenian 576m2, ruang

UKS 32m2, ruang OSIS 56m2, mushola 200m2, koperasi 30m2, kamar

kecil (WC) guru 16m2, kamar kecil (WC) siswa 38m2, laboratorium

bahasa 170m2, ruang gudang 225m2, ruang olahraga (ganti pakaian)

48m2, dua lapangan tennis dan basket 1541m2, 5 unit rumah dinas 273m2,

ruang komputer 132m2, kantin 48m2, lapangan badminton 144m2, kamar

Page 51: efektifitas pembelajaran sosiologi

36

mandi mushola dan tempat wudhu 32m2, tempat parkir sepeda motor guru

60m2 dan tempat parkir siswa 180m2.

d. Jumlah siswa

Berdasarkan observasi di lapangan jumlah siswa SMA Negeri 3

Slawi pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 1020 siswa, dengan

rincian kelas X dengan 9 kelas berjumlah 358 siswa, kelas XI dengan 8

kelas 344 siswa, kelas 3 dengan 8 kelas 318 siswa.

2. Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sosiologi

Gambaran tentang motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 untuk kelompok

eksperimen yang menggunakan media OHP dan kelompok kontrol yang

tidak menggunakan media OHP menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media OHP memiliki

motivasi belajar yang masuk dalam kategori tinggi (62,50%) dan

selebihnya masuk dalam kategori sangat tinggi (17,50%) serta sedang

(20,00%). Siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan

menggunakan media OHP sebagian besar motivasi belajarnya masuk

dalam kategori sedang (52,50%) dan selebihnya masuk dalam kategori tinggi

(47,50%). Seperti yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.

Page 52: efektifitas pembelajaran sosiologi

37

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Kriteria

f % f % Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah

7 25 8 0

17,50 62,50 20,00 0,00

0 19 21 0

0,00 47,50 52,50 0,00

Jumlah 40 100 40 100 Sumber : Data Penelitian 2005

Secara lebih rinci deskripsi tentang motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 yang

mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media OHP dan yang tidak

menggunakan media OHP dapat disajikan dari tiap-tiap subvariabel atau

indikator motivasi pada kelompok eksperimen pada sub variabel keuletan

72,81% termasuk dalam kriteria tinggi, ketekunan 72,66% termasuk dalam

kriteria tinggi, keaktifan 69,63% termasuk dalam kriteria tinggi, kebosanan

70,94% termasuk dalam kriteria tinggi. Sedangkan pada kelompok kontrol

sub variabel keuletan 61, 98% termasuk dalam kriteria sedang, ketekunan

60,16% termasuk dalam kriteria sedang, keaktifan 59,88% termasuk dalam

kriteria sedang, kebosanan 60,94% termasuk dalam kriteria sedang. Seperti

yang disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Persentase Skor Subvariabel Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Subvariabel % Skor Kriteria % Skor Kriteria

Keuletan Ketekunan Keaktifan Kebosanan

72,81% 72,66% 69,63% 70,94%

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

61,98% 60,16% 59,88% 60,94%

Sedang Sedang Sedang Sedang

Sumber : Data Penelitian 2005

Page 53: efektifitas pembelajaran sosiologi

38

Berdasarkan frekuensi setiap subvariabel motivasi belajar siswa

menunjukkan bahwa motivasi pada aspek keuletan dalam menjawab

soal/pertanyaan dari sebagian besar siswa yang mendapatkan pengajaran

dengan menggunakan media OHP masuk kategori tinggi (75,00%) sedangkan

pada siswa yang mendapatkan pembelajaran tidak menggunakan media OHP

masuk dalam kategori sedang (47,50%). Motivasi pada aspek ketekunan

dalam mengikuti pelajaran dari sebagian besar siswa yang mendapatkan

pengajaran dengan menggunakan media OHP masuk kategori tinggi

(47,50%), sedangkan pada siswa yang mendapatkan pembelajaran tidak

menggunakan media OHP masuk dalam kategori sedang (52,50%).

Motivasi pada aspek keaktifan dalam mengajukan pertanyaan dari

sebagian besar siswa yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan

media OHP masuk kategori tinggi (60,00%), sedangkan pada siswa yang

mendapatkan pembelajaran tidak menggunakan media OHP masuk dalam

kategori sedang (52,50%). Motivasi pada aspek kebosanan dalam

mengikuti pelajaran dari sebagian besar siswa yang mendapatkan

pengajaran dengan menggunakan media OHP masuk kategori tinggi

(62,50%), sedangkan pada siswa yang mendapatkan pembelajaran tidak

menggunakan media OHP masuk dalam kategori sedang (47,50%) dan

tinggi (47,50%). Seperti yang disajikan dalam table 4.3 berikut ini.

Page 54: efektifitas pembelajaran sosiologi

39

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tiap Subvariabel Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006

Frekuensi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Subvariabel Kriteria

f % f % Keuletan Sangat tinggi

Tinggi Sedang Rendah

9 30 1 0

22,50 75,00 2,50 0,00

4 16 19 1

10,00 40,00 47,00 2,50

Ketekunan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah

13 19 8 0

32,50 47,50 20,00 0,00

3 16 21 0

7,50 40,00 52,50 0,00

Keaktifan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah

5 24 11 0

6,25 60,00 27,00 0,00

1 16 21 2

2,50 40,00 52,50 5,00

Kebosanan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah

9 25 6 0

22,50 62,50 15,00 0,00

0 19 19 2

0,00 47,50 47,50 5,00

Sumber : Data Penelitian 2005

Secara umum dapat dijelaskan bahwa motivasi siswa pada mata

pelajaran Sosiologi kelompok yang mendapatkan pembelajaran dengan media

OHP lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran

tidak menggunakan media OHP. Dengan demikian menunjukkan bahwa

motivasi dari siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media OHP

rata-rata berada satu tingkat di atas motivasi siswa yang mendapatkan

pembelajaran tidak menggunakan media OHP.

Page 55: efektifitas pembelajaran sosiologi

40

3. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sosiologi Dengan Menggunakan Media Pembelajaran OHP

Guna membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran OHP

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa perlu diuji secara statistik

dengan uji t. Sebelum dilakukan pengujian dengan uji t, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan homogenitas data sebagai syarat berlakunya

uji t.

Hasil uji normalitas data motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 dapat dilihat

pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data

Sumber variasi Chi kuadrat Chi kuadrat tabel Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol 1,0607

0,9786 7,81 Normal Normal

Sumber : Data Penelitian 2005

Pada taraf kesalahan 5%, dengan derajat kebebasan = 6-3 = 3 diperoleh

nilai kritik chi kuadrat sebesar 7,81. Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai chi

kuadrat hitungnya lebih kecil dari 7,81, dengan demikian menunjukkan

bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal.

Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah data dari

kedua kelompok memiliki kesamaan varians atau tidak. Uji homogenitas

data motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3

Slawi tahun ajaran 2005/2006 dapat dilihat pada lampiran dan terangkum

pada tabel 4.5 berikut.

Page 56: efektifitas pembelajaran sosiologi

41

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data

Sumber variasi Varians Fhitung Ftabel Kriteria Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol 89,3532 94,4609 1,0572 2,32 Homogen

Sumber : Data Penelitian 2005

Pada taraf kesalahan 5%, dengan derajat kebebasan pembilang = 40-1 = 39

dan derajat kebebasan penyebut = 40-1 = 39 diperoleh nilai Fhitung sebesar

1,0572. Pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Fhitung lebih kecil dari 2,32, dengan

demikian menunjukkan bahwa kedua data tersebut memiliki homogen atau

memiliki varians yang sama.

Hasil uji perbedaan tingkat motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006 dapat

dilihat pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji t

Sumber vasiasi Rata-rata t ttabel Kriteria Kelompok eksperimen 71,68 Kelompok Kontrol 60,73

5,108 1,99 Berbeda

Sumber : Data Penelitian 2005

Dari tabel di atas, terlihat bahwa thitung = 5,108 > ttabel = 1,99. Hal ini

berarti bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar sosiologi pada siswa kelas

X SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 antara yang menggunakan

media pembelajaran OHP dengan tidak menggunakan media pembelajaran OHP.

Rata-rata motivasi belajar sosiologi pada siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media OHP sebesar 71,68 dan yang tidak menggunakan

media OHP sebesar 60,73. Ditinjau dari rata-rata skornya tersebut terlihat

bahwa tingkat motivasi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media

Page 57: efektifitas pembelajaran sosiologi

42

OHP lebih tinggi daripada yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan

menggunakan media OHP. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunaan

media pembelajaran OHP dapat meningkatkan motivasi belajar sosiologi

pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006.

Untuk melihat ada tidaknya perbedaan motivasi belajar sosiologi

antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media OHP

dengan yang tidak menggunakan media OHP ditinjau dari setiap subvariabel

dapat ditunjukkan dari tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji t dari Setiap Subvariabel Motivasi

Subvariabel t t tabel Kriteria Keuletan Ketekunan Keaktifan Kebosanan

4,564 5,081 3,786 3,915

1,99

Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda

Sumber : Data Penelitian 2005

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

tingkat motivasi belajar sosiologi antara kelompok siswa yang mendapatkan

pembelajaran menggunakan media OHP dengan yang tidak menggunakan

media pembelajaran OHP dari aspek keuletan, ketekunan, keaktifan dan

kebosanan. Dengan demikian menunjukkan bahwa penggunaan media

OHP dalam pembelajaran sosiologi mampu meningkat motivasi belajar

pada seluruh aspek.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan

tingkat motivasi belajar sosiologi antara siswa mendapatkan pembelajaran

Page 58: efektifitas pembelajaran sosiologi

43

menggunakan media OHP dengan yang tidak menggunakan media OHP.

Siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media OHP motivasi

belajarnya telah tinggi (71,68), sedangkan siswa yang tidak mendapatkan

pembelajaran dengan media OHP tingkat motivasi belajarnya baru masuk

kategori sedang(60,73). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa motivasi

belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media

OHP berada satu tingkat di atas siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran

dengan menggunakan media OHP.

Ditinjau dari tiap-tiap subvariabel motivasi belajar meliputi keuletan

dalam menjawab soal/pertanyaan, ketekunan dalam mengikuti pelajaran,

keaktifan dalam mengajukan pertanyaan dan kebosanan dalam mengikuti

pelajaran seluruhnya menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Pada

indikator keuletan dalam menjawab soal/pertanyaan (4,56) menunjukkan

bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media

OHP cenderung memiliki semangat yang tinggi dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang dilontarkan guru baik secara lisan maupun tertulis, mereka

memiliki usaha yang gigih untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut

sehingga mereka tidak merasa kesulian untuk menjawab pertanyaan.

Pada indikator ketekunan dalam mengikuti pelajaran (5,08) menunjukkan

bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media

OHP cenderung dapat menerima pelajaran dengan baik sehingga

meningkatkan keinginan mereka untuk mengikuti pelajaran di dalam kelas

secara sungguh-sungguh, melalui media siswa menjadi lebih mudah dalam

Page 59: efektifitas pembelajaran sosiologi

44

membuat catatan-catatan pada materi-materi penting yang disajikan, dengan

media tersebut juga dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan

guru.

Tingginya motivasi belajar sosiologi siswa yang mendapatkan

pembelajaran menggunakan media OHP juga terlihat pada indikator kebosanan

mereka dalam mengikuti pelajaran (3,91). Melalui penggunaan media OHP

menjadikan suasana kelas berkesan karena suasana kelas yang tercipta

menjadi sangat hidup dan dinamis sehingga menjadikan para siswa tidak jenuh

saat mengikuti pelajaran. Hal ini sesuai dengan fungsi pembelajaran OHP

yang bertujuan mementapkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran yang disajikan di dalam kelas.

Dengan media OHP, perhatian siswa difokuskan pada materi yang sedang

diterangkan, indera pendengaran dan indera penglihatan siswa dikondisikan

untuk berfungsi secara penuh dan secara teoritis perilaku siswa saat

pembelajaran dapat terpusat sehingga pengetahuan yang diterima dapat

mengendap sampai 50%.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diperoleh hasil bahwa

dengan penggunaan media OHP, siswa menjadi tekun mengikuti pelajaran

sosiologi yang disampaikan guru, siswa menjadi lebih mudah dalam menjawab

soal/pertanyaan baik dari buku maupun dari guru. Setelah menggunakan media

OHP keaktifan siswa dapat meningkat, dan dengan media OHP tersebut

konsentrasi siswa menjadi terfokus pada pelajaran serta menjadikan siswa

tidak cepat bosan.

Page 60: efektifitas pembelajaran sosiologi

45

Dengan demikian secara umum dapat dijelaskan bahwa melalui media

OHP tersebut mampu meningkatkan keaktifan siswa serta mengurangi

perasaan bosan terhadap materi yang disajikan serta menjadikan siswa lebih

mudah memahami materi pelajaran sehingga memudahkan siswa menjawab

setiap pertanyaan yang dilontarkan guru secara lisan maupun pertanyaan yang

berasal dari buku pelajaran. Hal ini sesuai dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar yang diantarannya adalah minat siswa yang menurut

Reber, minat adalah kecendewrungan atau kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. (Syah, 1997:136). Dengan pengunaan

media OHP dalam pembelajaran sosiologi minat siswa menjadi tinggi, siswa

menjadi lebih terfokus mengikuti pelajaran yang tidak menjadikan siswa cepat

bosan

Hasil wawancara dengan siswa diperoleh hasil bahwa sebagian besar

siswa terkesan dengan pembelajaran yang disampaikan guru menggunakan

media OHP, siswa memiliki tanggapan positif terhadap media yang digunakan

guru, pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru menjadi

meningkat karena kemasan dari materi yang disampaikan yang tersusun secara

rapi dan berurutan, materi yang ditayangkan dengan media OHP tersebut

dirasakan siswa lebih menarik, dan kondisi siswa saat pembelajaran menjadi

lebih siap dalam mengikuti pelajaran.

Dengan menggunakan media OHP, guru dan siswa akan mendapatkan

kemudahan, karena dapat mengatasi ruang kelas, sifat materi sosiologi yang

membosankan dapat dibuat menarik. Selain itu media OHP dapat mengatasi

Page 61: efektifitas pembelajaran sosiologi

46

keterbatasan pengalaman siswa dan membuat keseragaman pengamatan,

membangkitkan motivasi belajar siswa. dan konsep dasar dapat dijelaskan

secara benar, konkrit dan realistik. Ternyata pembelajaran akan lebih menarik

perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sudjarwo (1988:166), yang menyatakan bahwa melalui

media, materi pembelajaran yang disampaikan dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya

proses belajar/mengajar ketingkat yang lebih efektif dan efisien.

Manfaat penggunaan media OHP ini yang lebih penting adalah bahan

pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh

siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.

Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata–mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru

tidak kehabisan tenaga.

Selain motivasi belajar yang tinggi dengan penggunaan media OHP,

efektifnya penggunaan media OHP dalam pembelajaran sosiologi juga dapat

diamati dari perilaku siswa saat pembelajaran. Melalui penggunaan media

tersebut siswa menjadi lebih antusias dan bersungguh-sungguh dalam

mendengarkan penjelasan guru, keaktifan siswa saat proses pembelajaran

dapat meningkat yang ditunjukkan dari keberanian siswa menanggapi

permasalahan yang dilontarkan guru maupun teman. Selain itu efek tidak

langsung yang diperoleh dari penggunaan media OHP ini adalah keaktifan

siswa saat mengerjakan tugas dari guru. Dengan dipahaminya materi yang

Page 62: efektifitas pembelajaran sosiologi

47

disampaikan guru menjadikan siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan

tugas, perilaku siswa yang kurang positif seperti bertanya kepada teman

ataupun mencontek pekerjaan teman sudah tidak nampak lagi dan hasil tes

yang diperoleh siswa juga telah memuaskan. Hal ini sesuai dengan teori

motivasi berprestasi seperti apa yang diungkapkan oleh Mc Clelland dalam

Tuti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra (1997:41) seseorang mempunyai

untuk bekerja karena adana kebutuhan untuk berprestasi. Hal ini ditunjukan

pada saat siswa bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru.

Page 63: efektifitas pembelajaran sosiologi

48

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti pada Bab IV,

dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran sosiolog di SMA Negeri 3

Slawi cukup tinggi.

2. Ada perbedaan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di SMA

Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006. Pada siswa kelompok eksperimen

cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok kontrol. Dengan demikian menunjukkan bahwa penggunaan media

OHP dalam pembelajaran sosiologi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Pembelajaran sosiologi yang menggunakan media OHP dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran antara

lain:

1. Bagi guru bidang studi sosiologi hendaknya mengefektifkan penggunaan

media OHP, karena terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Bagi sekolah hendaknya mengupayakan pengadaan media OHP yang

memadai sehingga guru dapat mengajar menggunakan media yang bervariasi

sesuai materi yang diajarkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran

secara optimal.

Page 64: efektifitas pembelajaran sosiologi

49

3. Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil materi yang

lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih dapat dipertangungjawabkan

kebenarannya

Page 65: efektifitas pembelajaran sosiologi

50

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Moh. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Basori, Moh. 2001. Hubungan Antara Nilai Cawu II dan NEM Mata Pelajaran

Sosiologi Siswa Kelas 3 IPS MAN Purwodadi Grobogan tahun ajaran 200/2001. Skripsi. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Daroni. 2002. “Menciptakan Kondisi dan Motivasi Sesuai Manajemen Berbasis

Sekolah: UNNES di Semarang” dalam Lembaran Ilmu Kependidikan. NO,1. Hal. 26-37.

Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Djiwandono, Sri Esti W. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Effendi, Busri. 2002. Hubungan Antara Efektifitas Penggunaan Media

Pembelajaran dengan Hasil Belajar Pada pelajaran Sejarah Siswa Kelas II SMK Bhakti Nusantara Mranggen Kab. Demak Semester I tahun Pelajaran 2002/2003. Skripsi. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Fajar, Arnie. 2002. Portofolio dalamPembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosda

Karya. Hadi, Sutrisno. 2000. Metode Riset II. Yogyakarta: Yayasan Penerbit UGM. _______ Metode Riset III Yogyakarta: Yayasan Penerbit UGM. _______ 2000. Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Harjana, Agus M. 1994. Kiat Sukses Studi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:

Kanisius. Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset. Bandung: Mandar Maju. Muttaqin. Moh. 2002. “Nyanyian: sebuah Media alternatif dalam Pembelajaran

Pendidkan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar: UNNES di Semarang” dalam Lembaran Ilmu Kependidikan.NO,2. Hal. 267-280.

Page 66: efektifitas pembelajaran sosiologi

51

Nasir, Moh. 1993. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Pasaribu, I.L., dkk. 1983. Prosedur Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Pusat Kurikulum-Badan Pengembangan Kurikulum. 2001. Kurikulum Berbasis

Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

_______ 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi SMA dan MA.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Santosa, Kukuh. 2002. Makalah Pemilihan dan Pengembangan Media

Pembelajaran. UPT SBM UNNES. Semarang. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Citra

Perkasa Sejati Offset. Sardiman. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali Press. Slameto, 2003, Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rieneka

Cipta. Sudaryo, dkk.1991. Strategi Belajar Mengajar I. Semarang: IKIP Semarang Press. Sudjarwo S, 1988. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:

Radar Jaya Offset. Sujatmi, Mamik. 2002. Perbedaan Prestasi Belajar Sejarah Siswa antara yang

Diajarkan Guru Berlatarlatarbelakang Pendidikan Sejarah dan Non Sejarah pada kelas III Catur wukan 2 MAN 02 Pati tahun 2001-2002. Skripsi. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar dan

Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito. Sujana. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Suryabrata, P. 2001. Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soekamto, Tuti., Udin Saripudin Winaputra. 1997. Teori Belajar dan Model-

Model Pembelajaran. Jakarta: Depidikbub. Syah, Muhibbin.1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosda Karya.