Efek samping lain yang bisa terjadi adalah.docx

2
Efek samping lain yang bisa terjadi adalah: 1. Kerusakan Hati. dalam dosis wajar parasetamol aman dikonsumsi. Namun dengan dosis berlebihan, paracetamol dapat menimbulkan efek samping pada kerusakan hati. Apalagi bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Saat kita mengonsumsi parasetamol, sebagian besar akan diserap melalui dinding usus dan dibuang ke hati. Hati akan mengubah parasetamol yang dibuang melalui urine. Dalam kondisi over dosis, parasetamol akan dibuang dalam bentuk N-acetyl- benzoquinoneimine (NAPQI) yang bisa menyebabkan kerusakan hati. 2. Mata dan Kulit Kuning. Pada mata dan kulit akan terjadi perubahan berwarna kuning sebagai tanda bahwa hati rusak karena konsumsi parasetamol. Kerusakan hati terjadi pada dosis yang berlebihan. 3. Kadar Antioksidan Berkurang. Parasetamol mampu mengurangi kadar antioksidan dalam tubuh. Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas yang masuk ke tubuh dan menimbulkan stres pada paru-paru sebagaimana dikutip Reuters dari Medical Research Institute of New Zealand. 4. Gangguan Kesehatan Otak. Publikasi dalam jurnal Toxicological Science menemukan bahwaparasetamol bisa mengganggu perkembangan otak anak-anak. Baik ketika anak masih dalam kandungan (belum lahir) atau yang sudah beranjak dewasa. 5. Anak Terkena Penyakit Asma. Penelitian yang ditulis di Jurnal Lancet, menemukan bahwa parasetamol dengan intensitas yang cukup sering akan berisiko anak pada umur 6-7 tahun. Ia berisiko terkena asma, eksim dan demam disertai menggigil. Selain itu bisa muncul reaksi alergi terhadap parasetamol seperti rasa gatal, ruam kuku, memar yang tak biasa, atau perdarahan. 6. Intoleransi Parasetamol. Kondisi tubuh lemah, letih, lelah, dan nyeri pada punggung bagian bawah adalah efek intoleransi terhadap parasetamol. 7. Iritasi. Adanya kencing dan tinja yang berdarah merupakan efek iritasi pada lambung. 8. Risiko Lain. Penggunaan parasetamol meningkatkan risiko eksim, bersin terus menerus, nafas sengau, dan sakit tenggorokan pada anak ketika berusia 6-7 tahun.

Transcript of Efek samping lain yang bisa terjadi adalah.docx

Page 1: Efek samping lain yang bisa terjadi adalah.docx

Efek samping lain yang bisa terjadi adalah:

1. Kerusakan Hati. dalam dosis wajar parasetamol aman dikonsumsi. Namun dengan dosis

berlebihan, paracetamol dapat menimbulkan efek samping pada kerusakan hati. Apalagi bila dikonsumsi

dalam jangka panjang. Saat kita mengonsumsi parasetamol, sebagian besar akan diserap melalui

dinding usus dan dibuang ke hati. Hati akan mengubah parasetamol yang dibuang melalui urine. Dalam

kondisi over dosis, parasetamol akan dibuang dalam bentuk N-acetyl-benzoquinoneimine (NAPQI) yang

bisa menyebabkan kerusakan hati.

2. Mata dan Kulit Kuning. Pada mata dan kulit akan terjadi perubahan berwarna kuning sebagai tanda

bahwa hati rusak karena konsumsi parasetamol. Kerusakan hati terjadi pada dosis yang berlebihan.

3. Kadar Antioksidan Berkurang. Parasetamol mampu mengurangi kadar antioksidan dalam tubuh.

Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas yang masuk ke tubuh dan

menimbulkan stres pada paru-paru sebagaimana dikutip Reuters dari Medical Research Institute of New

Zealand.

4. Gangguan Kesehatan Otak. Publikasi dalam jurnal Toxicological Science menemukan

bahwaparasetamol bisa mengganggu perkembangan otak anak-anak. Baik ketika anak masih dalam

kandungan (belum lahir) atau yang sudah beranjak dewasa.

5. Anak Terkena Penyakit Asma. Penelitian yang ditulis di Jurnal Lancet, menemukan

bahwa parasetamol dengan intensitas yang cukup sering akan berisiko anak pada umur 6-7 tahun. Ia

berisiko terkena asma, eksim dan demam disertai menggigil. Selain itu bisa muncul reaksi alergi terhadap

parasetamol seperti rasa gatal, ruam kuku, memar yang tak biasa, atau perdarahan.

6. Intoleransi Parasetamol. Kondisi tubuh lemah, letih, lelah, dan nyeri pada punggung bagian bawah

adalah efek intoleransi terhadap parasetamol.

7. Iritasi. Adanya kencing dan tinja yang berdarah merupakan efek iritasi pada lambung.

8. Risiko Lain. Penggunaan parasetamol meningkatkan risiko eksim, bersin terus menerus, nafas sengau,

dan sakit tenggorokan pada anak ketika berusia 6-7 tahun.

Efek Over Dosis

Efek over dosis jarang sekali terjadi, namun beberapa tanda-tanda berikut mengindikasikan adanya over

dosis akibat parasetamol.Seperti misalnya diarhe berat, keringat yang meningkat, kehilangan nafsu

makan, mual dan muntah, nyeri perut bagian atas. WHO merekomendasikan agar parasetamol tidak

boleh digunakan secara rutin. Parasetamol sebaiknya hanya digunakan untuk anak-anak yang

mengalami demam tinggi sekitar 38,5 derajat Celcius atau lebih. Jika terjadi efek parasetamol seperti di

atas, segeralah hubungi dokter agar segera mendapat penanganan yang tepat.