80news.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-Edisi-80.pdf · KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015...

download 80news.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-Edisi-80.pdf · KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015 1 80 ... kemerdekaan dan mencari pengakuan internasional dengan ... Magister Hukum

If you can't read please download the document

Transcript of 80news.unika.ac.id/wp-content/uploads/Kronik-Edisi-80.pdf · KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015...

  • 1KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    80th.XIII/25 April 2015

    edisi elektronik

    Dalam pidato di lustrum pertama Prapanca, sebuah perhimpunan mahasiswa Indonesia di masa itu, Mgr. Albertus Soegijapranata SJ mengungkapkan: ...Para mahasiswa pada umumnja dan mereka jang beladjar di luar negeri pada chususnja kami harap, supaja kelak kemudian hari mendjadi hoi Aristoi umat Katolik Indonesia. Hendaknja mereka sungguh-sungguh mewudjudkan aristokrasi, tiada menurut asal dan aslinja, akan tetapi menurut budi dan hatinja...

    Mgr. Soegija berharap agar para mahasiswa menjadi hoi Aristoi. Kata hoi Aristoi berasal dari istilah Yunani Kuno yang berarti bangsawan, orang terbaik, cendekiawan. Menjadi seorang hoi Aristoi yang berkarakter sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia dilahirkan, dibesarkan dan dididik. Di sanalah keluarga menjadi tempat pertama dan utama dalam pendidikan anak, sebagaimana dialami Mgr. Soegija sendiri.

    Keluarga Membentuk Pribadi Soegija

    Mgr. Soegijapranata lahir di Surakarta, 25 November 1896. Nama aslinya Soegija. Soegija mendapatkan tambahan nama Albertus Magnus setelah dibaptis oleh Pastor Mertens, SJ tanggal 24 Desember 1910 ketika ia bersekolah di Kolose Xaverius Muntilan. Pada tanggal 15 Agustus 1931, Albertus Magnus Soegija ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Schrijnen, Uskup Roermond di kota

  • 2 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    Maastricht. Ia menambahkan namanya dengan pranata sehingga nama lengkapnya menjadi Albertus Magnus Soegijapranata.

    Ia dibesarkan dalam keluarga Kejawen yang merupakan abdi dalem Keraton. Ibunya sebagai pedagang setagen nila. Di dalam keluarganya, Soegija mendapat pendidikan yang baik dalam olah seni dan olah batin. Ia mendapat pendidikan dalam bidang seni tradisional, seperti bermain gamelan, menonton pagelaran wayang kulit, dan diajari kebijaksanaan hidup melalui olah kebatinan dan tembang. Ia juga dididik ibunya olah batin dengan laku prihatin, pantang, dan puasa (ngrowot/hanya makan sayur, mutih/hanya makan nasi, dan puasa Ramadhan sebulan penuh).

    Nilai-nilai keutamaan lain yang diajarkan dalam keluarganya, di antaranya: sikap setia memegang janji terhadap perkataan yang diucapkan, sikap membantu orangtua, memberikan derma, ikut pergi melayat, dan membantu tetangga di sekitar rumah. Soegija merumuskan bahwa pendidikan di dalam keluarganya menekankan sikap untuk ajrih dan asih (hormat dan kasih) terhadap orang tua. Pendidikan dalam keluarga tersebut membentuk Soegija menjadi pribadi yang tahu sopan santun, lincah bergerak, mudah bergaul, dan memiliki kenakalan serta kekritisan tertentu.

    Nama Albertus Magnus Soegijapranata mempunyai makna istimewa: 1). Santo Albertus Magnus (pemikir abad XII) dipilih sebagai pelindung dan model bagi Soegija untuk menekuni dan membentuk diri sebagai orang yang gemar/cinta akan pengetahuan; 2). Soegija artinya semoga kelak menjadi orang kaya (kaya pengetahuan, kaya budi pekerti, kaya kreativitas, dsb); 3). Pranata artinya tatanan, aturan, menyembah, mengabdi, dsb. Dengan demikian, nama Albertus Magnus Soegijapranata mengandung doa dan harapan agar pribadi itu menjadi orang yang kaya akan pengabdian dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang dimiliki.

    Gagasan Mgr. Soegijapranata tentang Keluarga

    Terkait dengan gagasan akan peranan dan nilai-nilai dalam kehidupan berkeluarga, Mgr. Soegijapranata menyampaikan beberapa hal, antara lain:

    a) PentingnyaKursusPersiapanPerkawinanBeberapa persoalan yang ditangkap waktu itu adalah jumlah keluarga Katolik belum banyak, tinggalnya tersebar di berbagai tempat yang berjauhan, dan keluarga Katolik itu menjadi generasi pertama yang belum mempunyai teladan/inspirasi/model bagaimana menghayati dan menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam keluarga. Menyikapi persoalan itu, Rama Soegipranata mengusulkan perlu adanya sebuah program kursus perkawinan bagi calon manten Katolik sebagai usaha untuk menanamkan sensus catholicus di

    dalam keluarga. Gagasan ini terinspirasi dari para imam yang mendapat program pendidikan dan pembinaan yang panjang sebelum mereka akhirnya ditahbiskan.

    b) Mendidik Anak dengan Cara Katolik dan NasionalMgr. Soegija memandang penting bagaimana setiap keluarga berusaha mendidik anak-anaknya dengan semangat kekatolikan dan nasionalisme. Para orangtua diajak dan diingatkan untuk menanamkan nilai pengabdian kepada Gereja dan Negara. Dalam Surat Gembala Masa Prapaskah tertanggal 6 Februari 1956, diungkapkan: Para Bapak dan Ibu, didiklah anak-anakmu dengan cara Katolik dan nasional, agar senantiasa berkembang dalam kerohanian dan jasmaninya seraya memperhatikan agama dan bangsanya sehingga menjadi tertata, siap untuk menunaikan tugas rohaninya maupun tugas biasa lainnya.

    c) MenjunjungTinggiKesucianPerkawinanMgr. Soegija memberikan perhatian yang besar bagaimana sebuah keluarga harus mempertahankan dan menjunjung tinggi kesucian perkawinan. Perkawinan bukanlah sesuatu yang main-main dan bisa dipermainkan seenaknya. Keluarga diyakini sebagai jalan untuk mencapai kesucian. Dalam Surat Gembala Prapaskah tertanggal 12 Februari 1952, Mgr. Soegija menegaskan soal kesucian hidup perkawinan dan pentingnya kerja sama sinergis antara umat dan para rohaniwan.

    d) Keluarga Menjadi Sumber Hidup PanggilanDisadari bahwa melalui keluarga, Allah memanggil seseorang untuk bekerja di kebun anggur-Nya dengan menjadi imam, suster, dan bruder. Mgr. Soegija menegaskan soal hidup panggilan berasal dari keluarga. Keluarga diajak untuk terus berdoa bagi tumbuh berkembangnya benih panggilan itu dalam diri kaum muda-mudi. Dalam Surat Gembala Prapaskah tertanggal 6 Februari 1956 diungkapkan: Anak-anakku, pemuda dan pemudi Katolik kusuma bangsa, harapan Gereja, .Berdoalah, supaya Pemilik panenan itu berkenan mengirimkan pengetamnya secukupnya.

    Nasehat Mgr. Soegijapranata untuk Keluarga

    Dalam berbagai kesempatan Mgr. Soegija memberikan nasehat-nasehat bagaimana membangun keluarga yang baik dan bahagia. Beberapa nasehatnya, yaitu:

    a) Membiasakan hidup hemat dan gemar menabungHal ini disampaikan Mgr. Soegija menanggapi kebiasaan umat yang suka berhutang atau meminjam uang hanya untuk kebutuhan yang tidak penting dan mendesak.

    b) Berpikir matang sebelum meminjam uangMgr. Soegija memberikan dua pertimbangan sebelum meminjam uang, yaitu: 1). Apakah kebutuhan yang akan terpenuhi dengan meminjam uang itu memang sungguh-

  • 3KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    sungguh penting?; dan 2). Apakah keluarga memang mempunyai kemampuan untuk membayar kembali hutangnya dalam waktu tertentu yang tidak begitu lama?

    c) Berhati-hati dan waspada terhadap penyakit-penyakitekonomi keluargaMgr. Soegija mengingatkan keluarga untuk berhati-hati dan waspada terhadap beberapa penyakit terkait dengan ekonomi atau keuangan rumah tangga. Disebutkan ada lima penyakit ekonomi keluarga, yaitu: 1. Keinginan yang merajalela akan hidup serba megah dan

    mewah dengan semata-mata melalaikan batas-batas penghasilan dan kekuatan keuangan keluarga.

    2. Kelobaan, yang tak pernah puas dalam usaha menambah miliknya.

    3. Solek, sombong dan congkak hati, yang tak mau mawas diri pada kawan-kawannya.

    4. Persaingan dalam berbagai segi: kendaraan, pakaian, perhiasan, hidangan, sumbang-menyumbang dalam pesta, hiburan dan bepergian.

    5. Gila akan barang-barang yang bersifat asing atau luar negeri.

    d)Menganjurkanisteri-isteriparaguruuntukberdagangNasehat ini disampaikan ketika para guru misi selama penjajahan Jepang tidak mendapat gaji. Dalam masyarakat desa, ada pandangan bahwa keluarga guru sudah dipandang sebagai keluarga priyayi kecil, sehingga para isteri yang mau berjualan di pasar tidak diperbolehkan suaminya. Pada waktu itu, kebanyakan orang juga meremehkan dan merendahkan pekerjaan berdagang dan berjualan. Yang paling utama dan bergengsi adalah white collar job.

    Keluarga Kokoh Bangsa Kokoh

    Mgr. Soegija hidup dan berkarya di tengah situasi lahirnya generasi pertama keluarga Katolik di bumi Indonesia. Pada waktu itu masyarakat Indonesia juga sedang berada dalam situasi memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan negara lain. Umat Katolik sebagai bagian dari masyarakat Indonesia diajak untuk ikut terlibat dalam perjuangan bangsa. Dalam usaha meneguhkan keterlibatan umat Katolik dalam perjuangan bangsa, Mgr. Soegija melontarkan semboyan: Jadilah 100% Katolik dan 100% Indonesia.

    Semangat Mgr. Soegija yang 100% Katolik dan 100% Indonesia tersebut menjadi landasan dan pijakan dinamika seluruh Gereja sampai saat ini. Terkait dengan semboyan itu, Mgr. Soegija sebenarnya menggunakan kata patriot untuk menunjukkan semangat nasionalisme itu. Semboyan ini menginspirasikan banyak orang untuk terlibat membangun Gereja dan Negara. Inilah sebuah ungkapan yang mencerminkan ajakan untuk mengintegrasikan antara kekatolikan dan nasionalisme.

    Sejarah mencatat bahwa pusat pemerintahan Indonesia pada tahun 1946 berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Mgr. Soegija baru kembali ke Semarang pada tahun 1949. Hal ini menjadi

    bukti nyata sekaligus pesan ke arah mana Gereja berpihak, yaitu menyatu dengan perjuangan seluruh bangsa. Bahkan, Mgr. Soegija melakukan diplomasi untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mencari pengakuan internasional dengan rajin menulis di media Amerika dan Belanda. Perjuangannya melalui silent diplomacy ini berhasil mengintegrasikan Gereja dalam ke-Indonesia-an sejak awal.

    Dengan tegas Mgr. Soegija memberikan landasan moral sosial dan teologis bagi pengintegrasian kekatolikan dan nasionalisme. Dasarnya: Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan berikanlah kepada Allah apa yang menjadi hak Allah. Mgr. Soegija meninggalkan warisan gagasan dan nilai tentang keluarga yang sangat luar biasa. Keluarga menjadi pilar berdiri kokohnya sebuah bangsa.

    AjakanBerefleksi

    Dalam sambutan Kongres Wanita Katolik di Solo, Mgr. Soegija mengungkapkan: Rumah tangga itu: sumber kehidupan masyarakat yang terpenting, pusat pendidikan warga negara yang terperlu, benteng pertahanan rakyat yang terkuat. Adapun rumah tangga itu menurut takdirnya bukanlah semata-mata rumah makan belaka, tetapi rumah tangga itu diciptakan sebagai kebun persemaian yang dikerjakan dan disiap-sediakan dengan tertib dan seksama oleh dua orang, yang berbedaan jenisnya, akan tetapi dengan sukarela dan kebebasan hati telah berjanji di hadapan Tuhan, akan hidup bersama-sama dalam cinta kasih yang suci dan murni.

    Dewasa ini, kehidupan keluarga menghadapi tantangan yang kian kompleks. Keluarga Kristiani dipanggil untuk menghayati model Keluarga Nazareth, yakni keluarga perjamuan. Model ini diwarnai suasana persaudaraan, saling melayani, dan memperhatikan. Disinyalir, saat ini ada beberapa model keluarga yang perlu diwaspadai, seperti keluarga hotel yang tidak saling mengenal meski tinggal dalam satu atap, keluarga makelar yang menjadikan untung rugi sebagai tujuan, keluarga lapangan pertandingan yang otoriter dan menang-kalah, keluarga judi yang saling menghancurkan, dan keluarga kuburan yang terlihat baik di luar tapi penuh kebusukan di dalamnya.

    Pertanyaan refleksinya: Apakah Anda bangga dengan keluarga Anda? Apakah keluarga Anda sudah benar-benar merupakan sumber kehidupan, pusat pendidikan dan bukan sekedar rumah makan? Marilah kita berusaha menjadikan keluarga kita diwarnai suasana persaudaraan, saling melayani, dan memperhatikan. #

    Rm.Y.Gunawan,Pr.,S.S,M.HumKepala Campus Ministry dan

    Anggota The Soegijapranata Institute

  • 4 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    Usaha dan kerja keras seseorang akan membuahkan hasil yang terbaik apabila dilakukan dengan maksimal. Yah, hal inilah yang dialami oleh Debora Joeny Wongsoredjo, meraih menjadi wisudawan terbaik di masa kuliah S2. Wanita alumnus dari S-1, Fakultas Kedokteran Umum Universitas Sebeles Maret Surakarta, Lulus April 1983. Wisudawan Terbaik dari Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan ini meraih IPK tertinggi 3,82.Thesisnya yang berjudul Kebijakan Pemerintah Dalam Pengaturan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan pada Makanan Kemasan dan Asas Perlindungan berhasil terselesaikan. Fokus studi dalam thesis ini adalah Penulisan tentang penelitian hukum normatif, dengan menggunakan metoda kualitatif, dengan membuat diskripsi, atau gambaran secara sistematis, dan analitis. Dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu penelitian tentang produk hukum sebagai

    Kebijakan Pemerintah yang tertuang didalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2012, tentang Bahan Tambahan Pangan.Menurut hasil penelitian dari penulis, bahwa Kebijakan Pemerintah Dalam Pengaturan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan yang berdasarkan pada Permenkes Nomor 33 Tahun 2012, telah memenuhi Asas Perlindungan. Hal tersebut, dapat dilihat dari Dasar Hukum pembentukan Permenkes tersebut, dan Pasal-Pasal yang telah mengatur penggunaan BTP, seperti adanyan penetapan persayaratan bahan yang diijinkan sebagai BTP, batasan asupan/ batasan maksimum BTP, dan peraturan izin peredaran BTP diwilayah Indonesia serta ketentuan pencantuman BTP pada label makanan kemasan. Dengan kebijakan pengaturan tersebut, pemerintah bertujuan memberi perlindungan dan keamanan pangan pada masyarakatnya. Sedangkan asas perlindungan adalah asas hukum yang bermaksud memberikan perlindungan kepada masyarakat.Dalam hal ini adalah perlindungan hak atas kesehatan dirinya, agar terhindar dari ancaman bahaya kesehatan yang dapat timbul akibat penggunaan BTP yang tidak memenuhi standar persyaratan kesehatan yang ditetapkan. Dengan demikian Kebijakan Pemerintah didalam Permenkes Nomor 33 Tahun 2012, telah memenuhi Asas Perlindungan. Walaupun demikian, masih dijumpai penyimpangan dan timbulnya kasus-kasus yang melanggar

    Debora Joeny Wongsoredjo

    LIPUTAN WISUDAWAN TERBAIKPERIODE APRIL 2015

    ketentuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu menurut peneliti, disarankan adanya sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat, seperti adanya ketentuan bagi penjual makanan kemasan, untuk tidak menerima dan menjual makanan kemasan dari pengusaha yang tidak mencantumkan nama dan jenis BTP yang digunakan pada makanan kemasan tersebut. Kemudian adanya pembinaan dan pengawasan yang lebih ditingkatkan dari pemerintah yang berwenang, serta adanya pemberian sanksi yang lebih tegas, baik sanksi perdata maupun sanksi pidana sesuai dengan kerugian yang ditimbulkan akibat kelalaian atau pelanggaran tersebut.Pengalamannya dalam mengerjakan tesis, dikarenakan merupakan penelitian hukum normatif, dengan bahan-bahan data sekunder, seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku hukum, dan buku-buku kesehatan, berhasil kumpulkan, dan dibaca untuk dapat teliti dan analisis dengan baik. Waktu merupakan kendala utama bagi wanita kelahiran Semarang, 06 Pebruari 1957, karena adanya kesibukan kerja dari pagi hingga sore hari. Hal lain yang menjadi kendala adalah semangat dari hati untuk bisa menyelesaikan tesis dengan cepat. Saya harus memacu, memompa semangat saya, karena tesis harus saya kerjakan dimalam hari, dimana waktu yang nyaman untuk beristirahat, harus saya gantikan untuk menulis tesis. Demikian juga jarak yang relatif jauh dari dosen pembimbing, yang untungnya

  • 5KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    Teka Teki Silang atau yang biasa dikenal dengan TTS merupakan salah satu permainan yang bagi sebagian orang dianggap menyenangkan tetapi bukan tidak mungkin jika permainan tersebut dapat dikatakan tidak menyenangkan karena kesulitan dalam mencari jawaban dari pertanyaan yang disediakan. Kuis

    TTS ini dapat dijadikan sebagai bahan skripsi dengan menerapkan ilmu yang sudah dipelajari selama 4 tahun di bangku perkuliahan.

    Donny Budiyanto sebagai salah satu Wisudawan terbaik Unika Soegijapranata merupakan mahasiswa yang menyusung tema skripsi dengan mengambil konsep dari TTS tersebut. Judul Skripsinya adalah PRODUCE CROSS WORD ANSWER USING GENETIC ALGORITHM. Pada skripsinya tersebut dijelaskan cara untuk membantu menyelesaikan TTS, dengan menampilkan kemungkinan jawaban TTS berdasarkan beberapa huruf yang telah ditemukan. Bentuk pengaplikasian dari skripsinya adalah semua kalangan yang sangat menyukai TTS ini.

    Dalam menyelesaikan skripsi banyak ditemui suka maupun duka. Untuk duka salah satunya adalah sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk konsultasi ke dosen tentang skripsi karena terkadang dosen bad mood saat konsultasi skripsi, terkadang good mood saat konsultasi ke dosen kemudian untuk suka yaitu dapat menjalin persahabatan bukan hanya dengan mahasiswa namun

    juga dengan dosen Lanjut pria kelahiran Rembang ini ketika ditanya mengenai suka dan dukanya ketika menyelesaikan skripsinya.

    Selain menjalani masa perkuliahan di Unika Soegijapranata, Donny aktif juga di UKM. Salah satu UKM yang digelutinya adalah bridge. Selain aktif di UKM, pria yang lahir pada tanggal 1 Desember 1985 ini juga pernah menjabat sebagai anggota Senat fakultas selama 2 tahun, asisten dosen selama 3 tahun, tenaga kerja mahasiswa di WR3 selama 1 tahun. Selain di Fakultas, ia juga pernah pernah nyambi yaitu sebagai montir di rental mobil dan toko spare part mobil dan alat berat juga pernah membuka toko online.

    Dalam wawancara dengan kronik pria yang hobi otak atik motor ini menuturkan bahwa untuk pendidikan di Unika Soegijapranata sudah bagus. Semuanya itu tergantung pada mahasiswanya bagaimana untuk mengembangkannya lagi. Kelebihannya yaitu para para staffnya lebih ramah dan bersahabat. Saran saya sih, Pertahankan yang telah dicapai dan tingkatkan materi kuliah sesuai kebutuhan di dunia kerja. (Boli).

    Donny Budiyanto

    terselesaikan dengan konsultasi melalui email, dan hanya beberapa kali bertatap muka, tutur Ibu yang memiliki dua anak dan dua cucu.Berbagai riwayat pekerjaan berhasil mewarnai pengalaman hidup wanita penyuka travelling, mulai dari Pegawai Negeri Sipil April 1984 s/d 2013, Kepala Puskesmas di Kec. Blado Kab Batang Th 1984 s/d 1992, Dokter Rumah Sakit Umum Kab Batang Th 1992 s/d 2004, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Batang Th 2004 s/d 2012. Direktur Elim Medical Center di Bandung th 2012-2014.Bagi wanita yang sempat menjadi MEDIATOR, Pelatihan Sertifikasi Mediator Indonesian Institute for Conflict Transformation, Mei 2014, dan tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Batang. Kesempatan berharga untuk belajar di hukum kesehatan di Unika Soegijapranata. Banyak pengalaman suka dan duka sewaktu menempuh kuliah dari Bulan Desember Tahun 2012 hingga Desember 2013.Pengalaman sukanya banyaknya teman dan masih sangat muda, sekalipun demikian tidak ada gap/perbedaan yang disebabkan usia. Kekompakan dan kerjasama terjalin baik

    bila harus kerja kelompok. Bahkan semangat bersama untuk segera menyelesaikan segala tugas. Selain itu, pengalaman duka yang dirasakan harus merelakan dihari weekend untuk memenuhi jam kuliah, terkait dengan sistem Unika yang semakin ketat dengan absensi. Tak hanya itu, ia harus menyelesaikan banyaknya tugas yang banyak menyita waktu weekend yang menjadi hal yang indah untuk berkumpul dengan keluarga.Saran yang diberikan oleh pemilik motto Hidup berguna, memuliakan nama Tuhan, mati bahagia khususnya untuk penyelenggaraan Program Studi Magister Hukum Kesehatan. Semakin melengkapi sistem pendidikan dengan kecanggihan tehnologi komunikasi, seperti perkuliahan dengan e learning, sehingga dapat mengembangkan sayap pendidikan dan tidak terkendala jarak. Dengan demikian dapat memberi kesempatan lebih luas untuk mencerdaskan masyarakat dibanyak tempat, diseluruh tanah air kita ini. Saya bangga bisa menyelesaikan kuliah program pascasarjana saya di Unika Soegijapranata , ujarnya sebagai penutup wawancara elektronik dengan kronik. (anggun)

  • 6 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    Penyair termasyhur William Shakespeare pernah mengatakan, Apalah arti sebuah nama?. Namun bagi Fauzia Chafitsa Anggraini, persoalan tentang nama ini membawanya memperoleh predikat wisudawan terbaik Magister Profesi Psikologi. Judul thesis yang membawanya memperoleh predikat ini adalah Metode Tracing Handwriting without Tears untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Nama Panggilan pada Siswa TK B.

    Ide awalnya karena saya memang menyukai anak-anak. Tapi inspirasi untuk membuat ini sebenarnya dilatar-belakangi pilihan studi saya waktu S1, yaitu psikologi klinis. Waktu itu saya melihat banyak ketidak-beresan perilaku pada masa dewasa yang akarnya terjadi pada masa kanak-kanak, tutur pemilik nama panggilan Fitsa ini.

    Ia kemudian menceritakan lebih lanjut,Misalnya mengenai pemahaman berbahasa. Dasar pemahaman bahasa anak-anak salah satunya adalah pemahaman atas nama panggilan. Banyak anak bisa menulis nama panggilan masing-masing, tetapi sebenarnya ia tidak memahami makna huruf-huruf yang membentuknya.

    Padahal memahami makna tulisan nama panggilan merupakan gerbang utama pemahaman fonologi, jelasnya. Ia kemudian mengimbuhkan,Apalagi tuntuntan sekolah saat ini semakin ketat. Syarat untuk memasuki SD (Sekolah Dasar) harus bisa calistung.

    Sebelum melanjutkan studi S2 pun dia sempat mendirikan rumah calistung (baca, tulis, dan berhitung) yang ia namai Amasera. Di rumah calistung-nya ini ia juga mengalami banyak hal menarik,Wahhh... Anak-anak yang saya dampingi itu nakal-nakal. Saya pernah dipukuli, ditendang, diludahi, pokoknya macem-macem lah...

    Tetapi meskipun demikian, pada akhirnya banyak yang berhasil didampinginya. Awalnya malah seperti semacam terapi gitu. Baru setelah si anak agak nggak bandel, mulai saya ajari calistung, tuturnya sambil tertawa ketika diwawancara wartawan Kronik.

    Soal pencapaiannya sebagai wisudawan terbaik ia menuturkan,Sebenarnya saya nggak mengira bisa menjadi wisudawan terbaik. Bahkan saya tidak pernah memperhatikan nilai saya.

    Yang saya kejar kan sebenarnya ilmunya, imbuhnya. Bahkan, dari dosen yang kalau di kelas cara mengajarnya membosankan pun kita bisa mencuri ilmunya, sambung perempuan yang sudah berkeluarga ini.

    Kemudian, demi semakin baiknya mutu pendidikan di Magister Profesi Psikologi ia menitip pesan,Kalau di profesi kan sebenarnya kita butuh pemahaman mengenai kondisi nyata di lapangan. Soal teori bisa dipelajari sendiri. Nah, yang kami inginkan itu dosen banyak memberi kami pemahaman mengenai kondisi-kondisi yang nyata terjadi di masyarakat kita. (TeoDomina)

    Dapat menamatkan diri dari salah satu tingkat pendidikan merupakan impian dari setiap orang yang sedang menempuh pendidikan. Terkadang butuh perjuangan ekstra keras agar impian itu terwujud dengan sempurna. Unika, Kampus yang terletak di jalan pariwiyatan luhur ini, sekali lagi melahirkan para generasi muda yang bertalenta bagi masyarakat.

    Namanya adalah Gibran Rio Anindito. Ia merupakan lulusan dari SMA N 3 Semarang. Setelah menamatkan diri dari sekolah milik pemerintah tersebut, pria yang juga pernah menjadi juara lomba komik Jateng tersebut melanjutkan pendidikan di Unika Soegijapranata Semarang. Progdi Desain Komunikasi Visual

  • 7KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    DyahPuspaAyu (10.11.0109), saya luar biasa senang kuliah di Unika Soegijapranata ungkapnya. Saya mendapatkan banyak hal selama kuliah, apalagi khususnya di FAD / Arsitektur, dari teman sampai materi yang diberikan selama kuliah. Kalau boleh jujur, saya dulu tidak berniat untuk mengambil fakultas yang membuat saya sekarang lulus dan menjadi sarjana sekarang ini.

    Tapi jalan Tuhan berkata lain untuk masa depan saya, singkat cerita saya memutuskan untuk mengambil arsitektur, yang notabene diluar dugaan semua orang yang mengenal saya.

    Well, mata saya dibukakan oleh Yang Maha Kuasa dan diberitahu bahwa disinilah dunia saya yang sebenarnya, selama kuliah saya enjoy dan bahkan sangat menikmati dan menemukan teman, kawan serta partner buat kerja yang baik dan sangat welcome. Bukan hanya teman, dosen-dosen pun ikut andil ketika saya memulai membuka mata bahwa dunia arsitektur sangat luar biasa sehingga membuat dan memacu saya untuk selalu berkarya ditiap semesternya hingga sekarang tambahnya.

    Kita hidup di generasi dimana tinggal klik dan semua informasi yang kita butuhkan langsung ketemu, jangan pernah malu untuk bertanya walaupun pertanyaan itu sederhana entah itu bertanya pada dosen, teman, bapak, ibu, terkadang dari orang yang tak terduga jawaban selalu ditemukan, makanya jangan malu buat bertanya. Dan selalu menyerahkan sesuatunya kepada Tuhan, sederhana tapi kebanyakan orang melupakan hal ini, karena ini poin yang paling penting sebenarnya.

    Hmm.. satu hal yang jangan lupa yaitu jangan sampai kuliah membuat acara main kendor bahkan keter kenapa? Karena dari main kita dapat menemukan sesuatu, kalau saya (mahasiswa arsitek) dapat menemukan desain baru, material baru bahkan lagi-lagi yang tak terduga selalu muncul yang dapat menjadi inspirasi saya. Selain itu juga membuat interaksi sosial berkembang. Kalau dari saya jangan pernah lupakan bersyukur, berjuang, belajar, bertanya, berdoa dan bermain alias dolan ungkapnya lagi. (MBR)

    merupakan jurusan yang dipilihnya. DKV merupakan pilihan yang tepat buat pria yang akrab disapa dengan Gibran ini hingga mengantarkannya menjadi salah satu wisudawan terbaik.

    Perancangan Komunikasi Visual penunjang pembentukan Karakter Anak usia balita melalui media Animasi Interaktif, demikianlah judul skripsi yang dibuatnya. di dalam proyek akhir tersebut, saya berusaha menjelaskan beragam sarana edukasi melalui animasi. Trus, alasan dari pembuatan karya saya adalah karena di Indonesia saya jarang menemui pembelajaran yang cocok untuk usia anak-anak. Saya cenderung melihat adanya adegan pada animasi anak-anak yang tidak sesuai dengan usia seperti adegan perkelahian yang sangat tidak cocok bagi kalangan anak-anak tutur pria angkatan 2010 tersebut ketika ditanya tentang proyek akhir.

    Selama menjalani pengerjaan proyek akhir, banyak kendala yang menghalangi pria yang berdomisili di semarang tersebut, salah satunya adalah kurangnya waktu dan berbagai pertanyaan dari dosen yang muncul saat pengerjaan skripsi tetapi ada juga sukanya yaitu ilmu makin nambah tutur pria yang akrab disapa Gibran. Untuk skripsinya tersebut, ia juga menambahkan bahwa proyek akhir-nya akan lebih efektif jika dijalankan melalui Smartphone karena anak-anak lebih menyukai aspek teknologi.

    Selama menjalani masa perkuliahan di Unika Soegijapranata ia aktif di Panitia-panitia seperti pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa DKV dan aktif di berbagai panitia-panitia fakultas. Saran saya untuk Unika adalah agar Unika lebih menunjukkan diri karena masih banyak potensi yang masih dimiliki oleh kampus ungu tersebut dalam mengembangkan Universitas kea rah yang lebih baik. (Boli)

  • 8 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    DwiAriSulistyowati(12.92.0063), saya adalah alumni BK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulus tahun 2006. Sejak tahun 2006 sampai dengan 2010 saya bekerja di Jakarta. Tahun 2010 saya kembali ke Surakarta dan mendapatkan pekerjaan bukan di dunia pendidikan, yaitu Mandiri Tunas Finance cabang Surakarta. Selama 2,5 tahun saya berkecimpung di bidang credit admin, tetapi selalu muncul keinginan saya untuk studi lanjut dan keinginan untuk terjun dalam dunia pendidikan. Awal Januari 2013, saya mendaftar Magister Psikologi Unika Soegijapranata dan mengikuti seleksi, lalu di bulan Februari 2013 saya mendapatkan informasi bahwa saya diterima dan segera mengikuti matrikulasi. Saya merasa sangat senang sekali dan bangga dapat belajar lagi. Saya keluar dari zona aman sebagai pegawai tetap Mandiri Tunas Finance untuk mendapatkan tantangan baru. Saya berharap dapat

    meniti karier yang lebih tinggi dalam dunia pendidikan. Saya merasa banyak terbantu dengan fasilitas perpustakaan yang lengkap dan pelayanan tenaga administrasi yang diberikan selama kuliah di Unika Soegijapranata. Perasaan kekeluargaan selama di kampus membuat saya nyaman untuk datang setiap hari sepulang saya dari tempat kerja ungkapnya.

    Dia juga menambahkan, musuh terbesar bagi orang yang ingin maju adalah perasan cepat puas dan pikiran ;aku sudah tahu. Tantangan terbesar bagi orang yang ingin lebih baik adalah kesediaan berubah dan keberanian memulai. Banyak hal yang saya dapat selama perkuliahan, pendalaman ilmu psikologi dan menerapkan ilmu tersebut di lingkungan yang mendukung. Saya juga banyak belajar sesuatu hal yang baru. Dosen yang berbagi ilmu dan memberi motivasi, teman yang saling

    mendukung dan memberi saran, tenaga administrasi yang selalu mendukung untuk cepat lulus. ujarnya.

    Bulan April 2014 lalu, ia mendapat pekerjaan sebagai guru BK tetapi kemudian dimutasi sebagai staff administrasi kepegawaian di Yayasan Bagimu Negeriku Semarang, dan pekerjaan tersebut dijalaninya sampai bulan Agustus 2014. Pada bulan Mei 2014, mendapat tawaran mengajar sebagai dosen BK di STIKES Telogorejo Semarang, sehingga pada bulan Mei sampai Agustus beliau bekerja di dua tempat. Kesibukan pekerjaan di dua tempat tidak memungkinkan saya membagi waktu untuk mengerjakan tesis, maka saya memutuskan mengundurkan diri pada bulan Agustus di Yayasan Bagimu Negeriku Semarang dan menekuni menjadi dosen STIKES Telogorejo Semarang sampai saat ini. tambah Ibu Dwi.

    Tips-tips menjadi wisudawan terbaik ala Ibu Dwi Ari Sulistyowati :

    Jangan pernah menyerah dengan tantangan, karena dengan berpikir menyerah kita menjadi pesimis untuk menghadapi tantangan tersebut.

    Tentukan prioritas dan tujuan dalam hidup.

    Tentukan target waktu kelulusan Anda.

    Sediakan waktu setiap hari untuk mengerjakan tesis meskipun sudah tidak mengikuti perkuliahan.

    Ciptakan lingkungan yang kondusif dalam mengerjakan tesis, misal mengerjakan di perpustakaan.

    Jika ingin senang, nikmatilah seluruh situasi.

    Jika ingin tenang, harus siap menerima resiko paling buruk.

    Jika tidak mau kehilangan, harus siap kehilangan segalanya.

    Jika ingin mengukir prestasi, harus siap menerima kegagalan paling besar. (MBR)

  • 9KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    Ardhian Elia Patria yang biasa disapa Ardhi, lahir di Surakarta, 13 April 1992. Putra pasangan Prayitno Dwi Nugroho dan Diah Purwanti merupakan wisudawan terbaik dari Fakultas Teknik program studi Teknik Sipil. Ardhi, yang juga merupakan anggota Badan Eksekutikif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik juga gemar menggeluti olahraga badminton. Kecintaan pada dunia badminton membawanya tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badminton dan berbuah prestasi, dibuktikan berhasil raih Juara 1 Ganda Putra Bulutangkis antar mahasiswa Unika tahun 2013.

    Keaktifan yang tak hanya di tingkat fakultas, ia juga aktif dalam tingkat Universitas dengan bergabung menjadi anggota Group of Leaders on Research on Society 3 (GLORY 3), serta aktif diberbagai kepanitiaan. Penggemar hobi travelling memilih Analisis Debit Banjir DAS Asam di Kota Jambi sebagai skripsinya yang menghitung dan membandingkan Debit Banjir Das Asam di Kota Jambi pada masa eksisting (sekarang) dan 20 tahun yang akan datang, kemudian memberikan solusi

    atas hasil penelitian tersebut. Suatu hal yang menjadi kebanggaan, Ardhi telah bekerja dalam sebuah konsultan teknik mulai April, tahun lalu. Sehingga banyak kendala yang harus dihadapi terutama masalah manajemen waktu. Bersyukur bisa mendapat dosen pembimbing yang dapat membimbing dengan baik, karena saya sudah kerja dan sering keluar kota, dosen sangat memahami dan mendukung , ujar salah satu alumnus SMA Negri 11 Semarang.

    Pengalamannya belajar di Fakultas Teknik program studi Teknik Sipil, Ardhi lebih banyak mendapati suka daripada duka karena mempunyai teman-teman satu angkatan yang saling support satu sama lain dan selalu kompak. Banyak sekali tugas yang harus dikerjakan secara bersama, sehingga menginap dikampus menjadi hal biasa yang dilakukan anak teknik. Selain itu, Fakultas sendiri membuka kesempatan yang besar bagi mahasiswa untuk berkembang dan berkreasi sehingga suasana perkuliahan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Adanya proses kerja praktek yang diwajibkan juga menjadi suatu pengalaman berharga untuk

    mengaplikasikan teori dan praktek yang telah didapat selama kuliah dalam realitas kehidupan nyata.

    Sebagai salah satu Universitas favorit di Semarang, Unika sebaiknya menambahkan fasilitasnya misalnya dengan penyediaan dan penataan ulang lahan parkir melihat semakin lama banyak kendaraan bermotor dan mobil yang mengakibatkan macet dalam kampus. Adanya penambahan pedestrian untuk para pejalan kaki sehingga mungkin akan lebih baik apabila seluruh parkir kampus diletakkan diluar kampus Unika dan diarea kampus hanya untuk pejalan kaki. Unika memiliki banyak mahasiswa yang berpotensi untuk bersinar di berbagai bidang, maka bantuan dari Unika sangat dibutuhkan bagi mahasiswa yang ingin melebarkan sayap terutama di tingkat internasional.

    Pemilik motto hidup hidup jangan kaya ikan mati, ikut kebawa arus , Ardhi merasa bangga dan berterima kasih karena mendapat banyak pelajaran dan pengalaman para dosen yang berjiwa muda yang dapat membantunya dalam kehidupan bermasyarakat. (anggun)

  • 10 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    Wisudawan terbaik pada periode April 2015 ini bernama lengkap Photina Semira Suntoro telah berhasil menyelesiakan masa studinya di bangku perkuliahan.

    Gadis yang akrab dipanggil Photina ini menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Program Studi Manajemen dengan IPK 3,90. Tidak hanya memperoleh IPK yang

    baik, perempuan kelahiran Tegal 6 Oktober 1993 ini juga aktif dibeberapa kegiatan organisasi seperti himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen periode 2012/2013 dan 2013/2014 dan Indonesia Marketing Association (IMA) periode 2013/2014. Tidak hanya dikampus saja ia aktif tetapi juga di luar organisasi kampus seperti kegiatan anak muda (Army of God) GMS ToV Semarang.

    Dengan judul skripsi Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat di Bursa Efek Indonesia: Peristiwa May Day telah membawa anak dari pasangan Soentoro Soetikno dan Roesaniati Anton Kristantijo telah menghantarkannya untuk menyelesaikan jenjang S1. Skripsi yang diangkat ini menjelaskan bahwa penelitian ini hendak menguji efisiensi pasar modal Indonesia dalam bentuk setengah kuat terkait dengan peristiwa May Day, dengan harapan May Day dapat menjadi salah satu alternatif strategi investasi apabila pasar modal Indonesia terbukti tidak efisien terkait dengan peristiwa tersebut ungkap perempuan yang memiliki hobby nonton film dan kuliner ini.

    Perempuan yang merupakan alumni SMA Pius Tegal ini bercerita mengenai pengalaman yang yang tidak dapat terlupakan saat berkuliah di Unika ialah pengalaman berorganisasi, dimana ia dapat bertemu dan bekerjasama dengan banyak orang baru.

    Sedangkan suka dan duka yang ia rasakan saat kuliah adalah tugas yang banyak apalagi ketika sudah mahasiswa tingkat atas, tetapi untungnya masih banyak teman-teman yang senasib sehingga bisa saling support satu sama lain.

    Beda hal ketika saat proses penulisan skripsi suka dan duka yang dirasakan adalah harus mengebut dan lembur untuk mengejar deadline skripsi, untungnya mendapat dosen pembimbing yang sabar dan mudah ditemui. Dont be afraid, just believe adalah motto hidup yang selalu ia pegang sehingga tidak heran jika saat ini ia sudah bekerja di Jakarta. Dan saat ini rencana kedepannya yang ingin dicapai adalah bekerja dan membangun karir sehingga dapat membuat orangtuanya bangga. (Molly)

    Kota Semarang banyak menyimpan sejarah penting pembentukan bangsa. Buktinya bisa dilihat melalui banyaknya bangunan bersejarah yang ada di kota ini, misalnya bisa dilihat di seputar Kota Lama. Sayangnya sedikit demi sedikit, identitas sejarah yang dimiliki kota Semarang ini tergerus arus zaman.Wisudawan terbaik Magister Arsitektur mencoba urun gagasan melalui tesisnya yang berjudul Tipologi Arsitektur

    Susanti Dwi Arini

    pada Rumah Tinggal Kuno di Kawasan Petolongan, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah.Dalam wawancara via surat elektronik, pemilik nama lengkap Susanti Dwi Arini ini menuturkan,Kawasan Petolongan mempunyai nilai historis yang cukup kuat dengan masih terdapatnya masjid Jamik Pekojan yang merupakan ikon kawasan tersebut. Namun sayangnya wilayah tersebut sering menghadapi banjir, baik itu yang disebabkan oleh rob maupun sistem aliran air yang kurang baik.Perempuan bernama panggilan Santi yang lahir di Semarang 27 tahun yang lalu ini kemudian mengatakan bahwa karena nilai historisnya, desain bangunan kuno ini perlu dipertahankan. Tentunya dengan memperhatikan perkembangan zaman. Apabila hal itu tidak dilakukan, nilai sejarah ini hanya akan bisa dikenang lewat foto-foto atau buku-buku Semarang tempo doeloe, jelasnya.MasyarakatyangRamahWilayah Petolongan dan sekitarnya merupakan wilayah yang multi etnis. Hal itu bisa dilihat dari nama daerah yang dikenal sekarang, misalnya Pecinan, Pekojan, Kauman dan sebagainya.

    Menurut beberapa penulis sejarah, hal itu merupakan sisa-sisa politik devide et impera yang diterapkan Belanda. Tempat tinggal masyarakat zaman itu dipilah-pilah juga menurut golongannya: misalnya Pecinan untuk kaum tionghoa, Pekojan untuk orang-orang Koja atau Arab dan sebagainya.Meskipun dulu dipisah-pisah oleh pemerintah Kolonial Belanda, saat ini masyarakat membaur dengan baik. Santi pun terkesan dengan keramahan masyarakat daerah tersebut. Hal ini ia rasakan ketika mencoba bubur India di dekat Masjid Petolongan. Satu hal menarik bagi saya adalah pada saat berkunjung ke masjid Petolongan untuk mencoba bubur India di sana. Terlihat bagaimana kerukunan yang terjalin, mulai dari memasak, menyiapkan bubur, sholat bersama, hingga acara buka bersama, kisahnya.Menutup wawancaranya, ia menitipkan harapan untuk Unika Soegijapranata,Semoga Unika Soegijapranata terus mengembangkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat dan menjadi perguruan tinggi swasta terbaik di kota Semarang. (TeoDomina)

  • 11KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    Unika Soegijapranata, begitulah namanya. Terlahir sebagai suatu universitas, Unika Soegijapranata telah menghasilkan sarjana yang berkualitas bagi Nusa dan Bangsa. Kampus yang terletak di kawasan perbukitan ini dikenal memiliki semboyan yang sangat luhur dan menampilkan kekhasan tersendiri bagi para mahasiswanya. Pro patria et Humanitate, bagi Negara dan sesama, itulah semboyan yang khas dari Unika Soegijapranata. Kata ini diambil dari bahasa Latin yang tentunya mempunyai sarat makna. Dan team redaksi kronik diberi kesempatan untuk mewawancarai salah satu lulusan terbaik dari Kampus yang terletak di Jl. Pariwiyatan luhur ini.

    Namanya adalah Marcelina Purnawan. Lahir tanggal 8 Maret 1992. Ilmu Hukum, itulah jurusan yang dipilihnya. Ilmu Hukum merupakan pilihan yang tepat bagi dara kelahiran Semarang tersebut karena berhasil mengantarkannya sebagai salah satu Wisudawan terbaik Unika Soegijapranata Semarang.

    Kebijakan hukum pidana tentang Tindak Pidana Perkosaan (Sebuah kajian Perbandingan Pengaturan di Indonesia, Malaysia dan Singapura), begitulah judul skripsi yang dibuat dara yang juga angkatan 2011 tersebut. Skripsi yang dibuat tersebut berusaha menekankan pada aspek peraturan perundang undangan tentang perkosaan yaitu mengenai perlindungan bagi kaum Wanita, Pria serta adanya perkosaan yang terjadi dalam lingkup rumah tangga. Pemerintah kurang memberi aspek yang lebih pada kasus perkosaan tutur wanita yang juga pernah mendapat beasiswa Sandjojo tersebut ketika ditanya mengenai skripsi. Alasan dari pemilihan skripsi tersebut dikarenakan kurang tegasnya pemerintah dalam mengatasi kasus perkosaan di tengah tengah masyarakat lanjut dara yang menyelesaikan bangku Sekolah Menengah Atas di Jakarta tersebut.

    kalo suka dan dukanya ya pasti ada misalnya kalo sukanya karena skripsinya menarik untuk dibahas tapi yang membuat saya menjadi kurang suka yaitu sibuk terus dalam menyelesaikan skripsinya menurutnya.

    Selama di bangku perkuliahan, dara yang berdomisili di Kelurahan Mlatiharjo tersebut pernah menjabat sebagai salah satu anggota BEM di fakultasnya sendiri yaitu melalui Sie penalaran yakni Sie yang aktif dalam bidang yang berhubungan dengan seminar, diskusi ilmiah dll. Sedangkat aktifitasnya diluar kampus yaitu membantu orang tua.

    Di kelas harus memperhatikan dosen, rajin membaca buku yang direkomendasikan oleh Dosen, memahami bahan perkuliahan, rajin kerja tugas serta tidak menyepelekan perkuliahan yang sedang dijalani lanjutnya saat ditanya mengenai tips tips agar bisa menjadi lulusan terbaik unika.

    Saya bangga menjadi bagian dari Unika Soegijapranata karena selain ditunjang oleh sistem perkuliahan yang bagus, universitas yang akrab dengan warna ungu tersebut juga sangat baik dalam hal penyediaan fasilitas bagi mahasiswa. (Boli)

  • 12 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    Yah, inilah kalimat yang diberikan oleh wisudawan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi periode I April 2015. Berawal dari sebuah impian, Oei Alisya Martha Wijaya berhasil dibawa Unika untuk bergabung 22nd Conference of the Association of Southeast & East Asian Catholic Colleges & Universities (ASEACCU) yang diselenggarakan di Ateneo de Davao University, Philippines bulan Agustus tahun lalu.

    Salah satu Alumnus SMA Kolose Loyola yang biasa disapa Alis, berhasil menyelesaikan kuliahnya kurang dari 4 tahun. Segudang prestasi berhasil dibawanya, mulai dari tingkat kampus bahkan diluar kampus seperti Juara 2 Student of the Year Universitas Katolik Soegijapranata 2014, Juara 3 Java Accounting Competition Universitas Kristen Satya Wacana 2014, Finalis National Accounting Competition and Seminar Universitas Kristen Satya Wacana 2012, Juara 2 Sayembara Paper Unika Soegijapranata 2012, Juara 3 Lomba Poster Artlogika Unika Soegijapranata 2011, dan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM)- Pengabdian Kepada Masyarakat lolos Dikti 2013-2014.

    Tak hanya memboyong banyak prestasi, selama perkuliahan Alis juga disibukkan dengan menjadi Asisten Dosen Praktikum Akuntansi, Akuntansi Menengah 2 dan Akuntansi Manajemen. Baik dari sisi akademik maupun non akademik berhasil mengisi warna-warni dalam masa perkuliahannya. Dari sisi non akademik dibuktikan dengan berbagai kegiatan organisasi kampus dengan bergabung Senat Mahasiswa Universitas sebagai Komisi Evaluasi Anggaran 2012/2013, Anggota Group of Leaders on Research on Society 4 ( GLORY 4), Anggota Student Get Students 2013/2014, dan aktif dalam berbagai kepanitiaan.

    Skripsi yang berhasil diangkat oleh gadis kelahiran Semarang, 29 Maret 1993 dengan judul Perancangan Decision Support System: Analisis Rasio, Analisis Prospektif Laporan Keuangan dan Penilaian Ekuitas Berbasis Laba. Hasil dari pembuatan perancangan program yang mampu menyajikan output informasi analisis laporan keuangan yakni analisis rasio keuangan, prospektif laporan keuangan, laporan penilaian ekuitas berbasis laba serta rekomendasi keputusan investasi. Program ini dapat digunakan pihak internal perusahaan untuk memperoleh tambahan informasi keuangan yang bermanfaat dalam membuat perencanaan bisnis dan dapat digunakan investor untuk mendapatkan informasi keuangan lebih detail serta rekomendasi keputusan investasi.

    Pengalaman yang menarik ketika mengerjakan skripsi adalah pengalaman belajar merancang program. Pengalaman membuat skripsi, memberikan saya pengalaman untuk dapat belajar sistem dan akuntansi secara bersamaan , tutur gadis yang berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,86. Baginya, Universitas Katolik Soegijapranata merupakan rumah belajar yang nyaman bersama teman-teman mahasiswa yang unik, sesuai dengan salah satu slogan kampus ungu ini yakni you are not unique if you are not UNIKA. Hal ini dirasakan dengan pengalaman yang didapat selama

    perkuliahan yang mengajarkan untuk berorganisasi dan bersosialisasi, sehingga mendapatkan banyak teman dari berbagai jenis kalangan.

    Putri pasangan dari Oei Tjiong Han dan Soe Bie Hiang yang kini telah bekerja di IPM Consultant menaruh harapan untuk kemajuan Unika dengan lebih mendukung kepada seluruh civitas akademika dalam berprestasi sehingga nama Unika semakin dikenal luas sebagai kampus yang berkualitas., lebih memperluas jaringan karir sehingga alumni Unika mampu mendapatkan pekerjaan yang membawanya pada kesuksesan, serta meningkatkan fasilitas kampus yang mendukung proses pembelajaran mahasiswa. (anggun)

    Oei Alisya Martha Wijaya

  • 13KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    Awalnya masuk ke Unika Soegijapranata bukanlah impian saya, namun saya bersyukur Tuhan menuntun hidup saya sehingga saya mengambil keputusan yang tepat untuk memilih studi di Manajemen S1-S2 di Unika Soegijapranata, menyelesaikan studi S1-S2 ini sulit tapi masih bisa dilalui Ujar Lysia.

    Dia juga menambahkan selama kuliah di Unika Soegijapranata saya juga belajar, bahwa dalam hidup kita tidak hanya membutuhkan kepandaian, namun dalam menggunakan kepandaian tersebut kita harus menanamkan nilai (value) sehingga segala sesuatu yang kita kerjakan berdampak dan bermanfaat bagi lingkungan kita. Unika Soegijapranata mengajarkan banyak hal melalui dosen, karyawan, dan teman-teman. Saya yakin setiap kita pernah mendapat teguran baik dari dosen / karyawan / teman kita selama di Unika, menurut saya kita mau belajar atau tidak itu pilihan. Saya percaya jika Tuhan menempatkan kita di Unika, pasti ada suatu proses yang harus kita lalui dan Tuhan akan bentuk hidup kita.

    Proses itu menyebalkan, but there is no big successwithoutaprocess, trust me! Setiap proses yang harus kita lalui pasti sudah direncanakan Tuhan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik.

    Proses studi yang saya lakukan yaitu menyelesaikan S1-S2 dalam waktu 4,5 tahun bukan hal yang mudah, ada canda tawa dan air mata dalam perjalanan tersebut. Saya sering merasa cukup cerdas, dan dulu saya berpikir bahwa hal tersebut terbukti saat saya menjadi wisudawan terbaik periode Agustus 2014. Keyakinan tersebut membuat saya berpikir dapat menyelesaikan S2 dengan mudah dan cepat. Apakah ada yang pernah berpikir seperti saya? #justkidding. But, the truth is there are many x factor in reality.

    Lysia Hanjaya

    Saat saya sudah berada separuh jalan, tiba-tiba saya harus ganti judul tesis yang artinya saya harus mengulang kembali semua proposal saya. Selain itu saat akan menghadapi ujian, ternyata salah satu dosen penguji saya berasal dari luar Unika Soegijapranata sehingga tanggal sidang dapat mundur dari perkiraan saya. Faktor x lainnya seperti tuntutan/standar yang tinggi dari dosen penguji dan pembimbing, kesulitan mencari waktu dalam observasi / bimbingan / wawancara narasumber, dan sebagainya membuat saya sadar bahwa kecerdasan kita tidak menentukan hasil akhir yang akan kita capai. Finally, saya paham bahwa kita tidak dapat mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita butuh campur tangan dan penyertaan Tuhan paparnya.

    Saya tidak punya tips khusus menjadi wisudawan terbaik, saya belajar mengucap syukur dalam segala hal dan mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik mungkin atau tidaksamasekali, itu prinsip saya, Kerja keras dan bersandar pada Tuhan sudah seharusnya dilakukan! Satu hal yang bisa saya bagikan adalah balancing your life. Ketika saya sudah mulai jenuh atau lelah dengan segala kepenatan studi, saya teringat dengan kalimat Hati yang gembira adalah obat sehingga saya memilih untuk refreshing bersama keluarga, pacar, atau sahabat (kebetulan hobi saya menyanyi dan nonton. Utamakan Tuhan dalam segala perilaku kita, belajarlah bukan hanya secara formal namun juga informal (pilihlah lingkungan yang tepat), dan jangan pernah lupa untuk refreshing (bersenang-senang yang mengarah pada hal yang positif). Saya selalu berpikir, Apayangsudahsayakerjakanhari ini yangbermanfaatbagihiduporang lain?tambahnya. Saat berpikir hal tersebut, saya selalu merasa seperti belum berbuat apa-apa. Namun tidak pernah ada kata terlambat, jadi saya berusaha agar hidup saya makin bermanfaat bagi orang lain. (MBR)

  • 14 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    Mulai kuliah pada bulan Agustus 2011, mahasiswa terbaik dari Fakultas Psikologi ini dinyatakan lulus sidang skripsi pada bulan November 2014. Laki-laki bernama lengkap Stefanus Reszky Wibawa ini kemudian bercerita,Waktu itu sebenarnya banyak yang mengatakan lulus dalam 7 semester itu tidak mungkin. Bahkan seingat saya, wakil dekan 1 waktu itu pun mengatakan hal yang sama. Tapi saya melihat bahwa ada kemungkinan untuk itu.

    Sejak saat itu, dia memasang target. Baginya, target merupakan sebuah kunci kesuksesan. Ia percaya bahwa dengan memiliki target, seseorang tahu apa-apa saja yang akan dia perbuat dalam hidupnya,Ibarat menuju ke suatu tempat, dengan memiliki target, hidup kita akan lebih terarah dan jelas.

    Targetnya untuk tidak menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja membuatnya mau berdinamika bersama mahasiswa-mahasiswa lain

    dalam Ormawa (organisasi mahasiswa) dan kepanitiaan. Bisa dikatakan, aktivitas-aktivitasnya inilah yang membuat ia dicalonkan oleh fakultas untuk maju dalam ajang SOTY (Student of The Year).

    Cukup banyak aktivitas kemahasiswaan yang dia jalani. Anggota Senat

    mahasiswa Fakultas Psikologi ini kemudian menceritakan serunya menyiapkan sebuah acara,Waktu itu saya menjadi ketua PTMB Fakultas Psikologi. Saya menawarkan sebuah konsep yang benar-benar baru. Banyak yang tidak setuju dan mendebat pendapat saya. Tapi dari situ saya belajar banyak hal, terutama soal bagaimana menjalin kerjasama.

    Pengalaman ke Luar Negeri

    Berkat aktivitas kemahasisswaannya, pemilik nama panggilan Oky ini juga pernah pergi ke luar negeri. Event pertama yang membawanya adalah LIMUN. Dalam acara yang diselenggarakan di London, Inggris, ini ia menjadi salah satu perwakilan Unika Soegijapranata.

    Inti kegiatan dari LIMUN itu adalah simulasi sidang PBB. Jadi sebagai peserta, kami belajar bagaimana membuat kesepakatan dengan orang dari negara lain.

    Juara III SOTY ini juga pernah diterbangkan ke Filipina untuk mengikuti konferensi ASEACCU. Kalau di ASEACCU, kami dimotivasi untuk menjadi seorang leader. Tapi bukan hanya leader biasa. Leader yang luar biasa itu adalah yang bisa berguna bagi orang lain, bukan hanya untuk dirinya sendiri saja.

    Lulusan terbaik dengan IPK yang sekarang sudah mulai menjalani perkuliahan di Magister Profesi Psikologi Unika Soegijapranata ini berpesan kepada adik kelasnya yang masih menjalani bulan-bulan pertama di Fakultas Psikologi,Mulai saat ini, punyailah target. Bayangkan besok mau melakukan apa saja. Kemudian cocokkan kegiatan-kegiatan yang kamu pilih dengan

    cita-cita besarmu.

    Dan kepada kawan-kawan seperjuangannya yang masih harus bergulat dengan skripsi, ia berpesan,Kapan skripsimu mau diselesaikan, buatlah rancangannya. Bab ini harus selesai kapan, bab itu harus selesai kapan, jadwalkan semuanya! Setelah itu, kerjakan apa yang sudah kamu targetkan! (teo)

  • 15KRONIK EDISI 80/TH.XIII 25 April 2015

    UNIKA Soegijapranata merupakan kampus yang Hijau, sangat menjunjung sifat kekeluargaan dan terus melakukan peningkatan baik dalam hal pelayanan maupun pendidikan, memiliki kondisi perkuliahan yang sangat kondusif dan membuka kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk berkembang. Hal-hal ini lah yang sangat saya banggakan dari almamater kita ungkap Martha Dea Nathania Hendryanti Wisudawan Terbaik dari Fakultas Teknologi pangan untuk periode April 2015 saat ditanya mengenai Unika.

    Perempuan kelahiran Magelang 17 Desember 1992 ini telah menyelesikan studinya dengan IPK yang sangat memuaskan yaitu 3,87. Selain memperoleh IPK yang dapat terbilang sangat baik ini, ia juga tidak serta hanya fokus belajar saja, tetapi juga aktif dibeberapa organisasi baik didalam kampus atau diluar kampus. Kepala divisi Hubungan Masyarakat SENAT FTP periode 2012/2013, Ketua Satuan Tugas Pembuatan Website Resmi FTP (2012-2013), Anggota Group of Leader on research and society (GLORY) 4 UNIKA Soegijapranata (2012), Panitia 2nd International Student Conference on Food Science and Technology, FTP sebagai Kepala Divisi Paper (2013), Panitia Kompetisi Bola Pangan

    (KOBONGAN) FTP sebagai Koordinator acara dance competition (2012), Panitia Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB) sebagai Pendamping (2012), Moderator pada 1st International Student Conference FTP (2012) adalah organisasi yang ia ikuti di kampus sedangkan organisasi yang diikuti di luar kampus adalah Assistant Manager Tin Miranti Salon and Bridal.

    Tidak hanya aktif dalam organisasi anak dari pasangan Hendro Susilo Eko Atmodjo dan Agnes Jantiningsih ini juga memiliki beberapa prestasi yang membanggakan. Beberapa prestasi yang pernah diterima adalah sebagai penerima beasiswa Van Deventer-Maas Stichting (2013-2015), Representative student dalam Internship Programme yang merupakan kerjasama antara Assumption University Thailand dan Universitas Katholik Soegijapranata (2014), Representative student dalam International Service-Learning Project yang merupakan kerjasama antara Fu Jen University Taiwan dan Universitas Katholik Soegijapranata (2014), Penelitian terpublikasi sebagai proceeding dengan judul Design of Exothermic Reaction Packaging: A Potential Alternative Heat Source pada 3rd International Student Conference, Soegijapranata Catholic University (2 September 2014), Penelitian terpublikasi sebagai proceeding dengan judul Effect of Extraction and Shaking Time on Antibacterial Activity of Dry Centella asiatica againts Food Pathogenic Microorganisms pada the International Conference on Sustainable Global Agriculture and Food Security, Bangkok, Thailand (18 Juli 2014) dan Juara 2 Kompetisi Dance di acara KOBONGAN FTP (2012).

    Dengan judul skripsi Effect of Extraction Time and Ratio of Sample-Solvent on Antibacterial Activity and Total Phenolic Compound of Caulerpa Lentilifera. Caulerpa Lentilifera jenis rumput laut yang banyak terdapat di Indonesia (Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Pantai Selatan, Pantai Sulawesi dsb) namun sayangnya, meskipun sudah banyak dikonsumsi sebagai fresh food oleh masyarakat pesisir

    pantai, informasi mengenai Lato ini masih kurang memadai. Penelitian ini berhasil menemukan adanya potensi antibakterial yang sangat kuat dan bersifat membunuh tidak hanya menghambat pertumbuhan- bakteri - bakteri penyebab penyakit seperti diare, jerawat, tiphus, pneumonia, meningitis, pembengkakan pada kulit dsb yang disebabkan oleh Escherichia coli, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypimurium. Penilitiannya juga berhasil mengungkap bahwa salah satu agen antibakterial pada lato adalah komponen fenol dimana hubungan korelasinya sangat kuat dan signifikan.

    Selain itu alumni SMA PL Van Lith Mutilan ini juga berharap agar penelitian yang diteliti dapat diaplikasikan di masyarakat. Dengan potensi ini, ia mengharapkan masyarakat dapat memahami bahwa Lato dapat juga berperan sebagai pangan fungsional yaitu makanan yang memiliki komponen aktif untuk membantu menjaga kesehatan tubuh atau membantu mengurangi resiko penyakit tertentu. Indonesia memiliki kekayaan laut yang luar biasa dan ini adalah salah satu sumber daya alam yang berharga. Saat ini, pengolahan Lato masih dalam proses penelitian sehingga, pengolahan terbaik yang dapat dianjurkan untuk masyarakat saat ini adalah dengan mengkonsumsinya secara segar (dengan perendaman selama 3 malam dan diganti airnya setiap hari) atau sebagai campuran salad atau pecel.

    Motto hidup yang selalu dipegang oleh perempuan yang memiliki hobby travelling, wisata kuliner, dan dance adalah Work life balance; kesuksesan ditentukan oleh langkah pertama; dont let the limit challenge you but just brave enough to challengg your limit. Sehingga tidak heran jika ia merencanakan apa yang hendak dilakukan adalah ingin terus mengembangkan diri di bidang Teknologi Pangan sebagai basic study dan passion-nya, baik dengan bergabung di perusahaan multinasional, melanjutkan study maupun menjadi tenaga pengajar. Saat ini ia masih bekerja sebagai assistant manager Tin Miranti Salon & Bridal yang berlokasi di Muntilan, Magelang. (Molly)

    Martha Dea Nathania Hendryanti

  • 16 KRONIK EDISI 80/TH.XIII25 April 2015

    SIDANG REDAKSI wakil rektor 1 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER anggun, monic, teo, moli, boly LAYOUT ern@nto

    KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555 ext. 1433 email : [email protected]

    Ikuti Bugar Bersama Unika setiap Jumat jam 07.00 di gedung sporthall

    Tanggal Nama Unit

    01-Apr Y. SABAR ARIYANTO PSIKOLOGI

    02-Apr B. SOEDARINI TEK.PANGAN

    02-Apr FRANSISKA TRI RETNOWATI SASTRA

    04-Apr ANGELIKA RIYANDARI SASTRA

    05-Apr TURYANTO BAU - SATPAM

    07-Apr RACHMANTO BAU - PARKIR

    09-Apr ANTONIUS PADUA REZKY TRENGGONO ILMU KOMPUTER

    10-Apr AGUSTINUS EKO SUPRIYANTO REKTORAT

    10-Apr AL. PONCO HADI HERU CAHYONO BAAK

    11-Apr FELIX ALOYSIUS TRIYONO PASCASARJANA

    12-Apr STEPHANUS SUGIYANTO PSIKOLOGI

    13-Apr dr. BAMBANG WICAHYO KLINIK

    14-Apr KASBURI BAU - PARKIR

    14-Apr DIAH WORO TREMIAR WATI BAK

    15-Apr SRI PUJI HANDAYANI ILMU KOMPUTER

    17-Apr KRAT. ENDRO GIJANTO TEKNIK

    17-Apr ANDREAS URIP SUNTORO BAU - SATPAM

    18-Apr AFRIYANTO SOFYAN ARSITEKTUR

    20-Apr HARYO NUGROHO SASTRA

    22-Apr SERAFINA MELATI PUSPITA PERPUSTAKAAN

    22-Apr CHRIS BUDI SUROHMI BAK

    22-Apr RUDATIN RUKTININGSIH TEKNIK

    23-Apr WIDYANTO MANAJEMEN

    24-Apr MG. WESTRI KEKALIH SUSILOWATI MANAJEMEN

    24-Apr WIDYASTUTIK CLT

    27-Apr MARSUDI BAU

    28-Apr LUCIA HARI PATWORO P. MANAJEMEN

    28-Apr FX. HARTANTO LPPM

    26-Apr WIDIJA SUSENO WIDJAJA TEKNIK

    26-Apr YR. UDIK PARTONO SASTRA

    SUMMER CAMP 2015 @FormosaAugust 24th - 30th 2015Chang Jung Christian University (CJCU) TaiwanJoin the program :Cultural Exchange, Taiwan Art & History, Taiwan Cuisine, Innovation & Creativity Workshop, Trips Around Souther Taiwan and more.

    This program is FREE of CHARGE!more information : [email protected]