Ebrio Pada Ikan

15
TUGAS BIOLOGI PERIKANAN PERKEMBANGAN EMBRIO IKAN (PLATYDORAS COSTATUS) DI S U S U N OLEH : NAMA : ROMI ANDRIAN NIM : 09C10432053 RUANG : A FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

Transcript of Ebrio Pada Ikan

Page 1: Ebrio Pada Ikan

TUGAS BIOLOGI PERIKANAN

PERKEMBANGAN EMBRIO IKAN

(PLATYDORAS COSTATUS)DIS

U

S

U

N

OLEH :

NAMA : ROMI ANDRIAN

NIM : 09C10432053

RUANG : A

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2013

Page 2: Ebrio Pada Ikan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , yang telah

melinpahkan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua.

Dalam penyusunan makalah ini banyak memdapatkan banyak kendala, dan

dalam segi pembahasan mungkin masih jauh dari kesempurnaan. Dan alham

dulillah Tugas tentang perkembangan embrio pada ikan Platydoras costatus ini

dapat terselesaikan pada waktu yang telah di sepakati.

Selanjutnya selawat beserta salam tidak lupa kita sanjungkan kepangkuan

alam, yaitu Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabat beliau, baik ulama

mutakadimin maupun ulama mutaakhirin yang telah memberikan petunjuk, dan

telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang berilmu pengetahuan.

Ucapan terimakasih saya kepada dosen mata kuliah BIOLOGI PERIKANAN

yang telah memberikan makalah ini.

Akhir kata tiadagading yang takretak begitu juga dengan makalah ini yang

Masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu apabila ada kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat diharapkan guna untuk ilmu di masa yang akan

datang.

Semoga rahmat dan hidayah sertalindungan-Nya selalu dilimpahkan kepada

kita semua, selaku orang-orang yang selalu ingin mencari kehidupan yang lebih

baik di dunia dan akhirat. Amin…

Meulaboh 30 April 2012

penyusun

Page 3: Ebrio Pada Ikan

ABSTRAK

Ikan hias Strieped raphael catfish, Platydoras costatus merupakan salah

satu dari Famili Dorididae dan juga merupakan salah satu ikan hias introduksi dari

Sungai Amazon di Amerika Selatan yang banyak digemari oleh para hobiis di

Indonesia. Ikan hias ini mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga berpotensi

untuk dibudidayakan. Namun demikian, Platydoras costatus belum banyak

diketahui data biologinya yang mendukung untuk budidayanya apalagi yang

terkait dengan perkembangan embriogenesis (proses perkembangan embrio).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui embriogenesis ikan platydoras

mulai dari pembuahan telur sampai menjadi larva. Induk jantan dan betina yang

berukuran ukuran 17,5 cm dipijahkan secara buatan dengan manipulasi hormon

ovaprim perbandingan ♂ dan ♀ 2 : 1, telur yang dihasilkan setelah dibuahi

diinkubasi dan diamati perkembangannya di bawah mikroskop. Hasil pengamatan

adalah mulai dari telur dibuahi, pembelahan 2 sel sampai banyak sel, telur

mencapai morula 6 jam 50 menit, blastula 7 jam 6 menit, stadia gastrula 9 jam 20

menit, neurula 11 jam 33 menit, embrio awal 19 jam 30 menit, embrio akhir 22

jam 7 menit menit, dan menetas setelah 24 jam 34 menit

Page 4: Ebrio Pada Ikan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ikan Strieped Raphael Catfish (Platydoras costatus) merupakan ikan dari

famili Dorididae ikan air tawar. Nama lain dari ikan Platydoras costatus adalah

hambug cat atau thorny catfish. Ikan hias ini berasal dari Sungai Amazon di

Amerika Selatan, merupakan ikan hias air tawar yang hidup di perairan berpasir

atau dengan substrat tanaman air untuk persembunyiannya. Panjang tubuh ikan

Platydoras costatus dapat mencapai 24 cm dan bobot 80 g. Bentuk tubuh

memanjang dan ukuran kepala lebih besar dari tubuhnya, mempunyai mulut yang

lebar yang dikelilingi oleh enam buah pasang sungut (barbels), dua pasang sungut

terletak di atas rahang, empat pasang terletak di bawah rahang. Warna tubuh ikan

ini coklat tua sampaikehitaman dan terdapat pola garis berwarna krem yang

memanjang di tubuhnya (Froese & Pauly, 2002).

Ikan Platidoras costatus adalah ikan omnivora yang memakan segala baik

hewan maupun tumbuhan. Di habitat alamnya ikan ini memakan ikan-ikan kecil,

cacing darah, cacing tubifex, alga,udangudang kecil. Dalam lingkungan budidaya

ikan ini dapat diberi makan berupa pelet yang tenggelam (Marcos, 2004). Ikan

hias ini merupakan hewan nokturnal,yaitu yang aktifpada malamhari untuk

mencari makan dan dilihat dari bentuk mulut yang cenderung ke bawah ikan

tersebut merupakan hewan dasar, sehingga selalu berenang ke dasar perairan

untukmencari makanannya (Lundberg & Friel, 2003).

Berdasarkan karakterkarakter biologi tersebut, maka ikan Platydoras

costatus sangat berpotensi untuk dibudidayakan, mengingat sampai saat ini ikan

tersebut untuk pemenuhan kebutuhan pasar masih sangat tergantung dari

tangkapan alam. Untuk budidaya ikan yang masih liar perlu dilakukan beberapa

kajian-kajian terhadap aspek-aspek yang mendukung budidaya tersebut. Salat

satunya adalah tingkat produktivitas pada upaya produksinya. Studi awal yang

perlu diketahui tentang budidaya ikan hias tersebut adalah pengetahuan tentang

reproduksi, perkembangan telur dan larva serta cara penanganan larva agar

didapatkan hasil yang cukup baik, termasuk di dalamnya adalah studi

Page 5: Ebrio Pada Ikan

perkembangan embrio. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

perkembangan telur atau proses perkembangan embrio (embriogenesis) ikan

Platydoras costatus.

Page 6: Ebrio Pada Ikan

BAB II

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok. Induk-

induk ikan Platydoras costatus yang digunakan pada penelitian ini berasal dari

petani berukuran rata-rata 17,5 cm yang sudah matang gonad (Gambar 1).

Pemijahan dilakukan dengan cara buatan yaitu denga disuntik hormon ovaprim

dengan dosis 0,20 mL. Selanjutnya interval penyuntikan hormon dengan ovulasi

sekitar 8 – 10 jam. Ovulasi dilakukan dengan cara pengurutan telur pada induk

betina dan kateterisasi pada induk jantan (Susanto, 2000).

Fertilisasi dilakukan dengan metode kering yaitu proses pembuahan

(percampuran telur dan sperma) di cawan petridicampur secara manual dengan

alat bantu berupa bulu ayam, setelah pembuahan baru dibilas dengan akuades

sampai bersih dan siap ditetaskan sehingga tanpa media air hanya cairan ovaprim.

Pengamatan perkembangan embrio dilakukan dengan menggunakan

mikroskop stereo dengan pembesar 40X terhadap telur Platydoras costatus yang

difertilisasi dengan sperma. Telur ditempatkan pada basket dengan temperatur 27

oC – 29 oC. Pengamatan telur dilakukan terus menerus di bawah mikroskop

sampai terjadi penetasan.

Gambar 1. Induk Platydoras costatus yang sudah matang gonad

Page 7: Ebrio Pada Ikan

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan perkembangan telur ikan Platydoras costatus yang telah

difertilisasi sampai menetas disajikan pada Gambar 2. Pada suhu yang optimal

telur menetas sekitar 24 jam 34 menit sedangnya menjadi larva sempurna sekitar

48 jam. Telur hasil pembuahan berbentuk bulat dan tidak lengkat antara satu sama

lain, berwarna kuning muda. Pembelahan pertama menjadi 2 sel (Gambar 2A)

terjadi 48 menit setelah inkubasi telur.

Pembelahan kedua dari 2 sel menjadi 4 sel 58 menit (Gambar 2B) setelah

inkubasi telur. Pembelahan ketiga dari 4 sel menjadi 8 sel memakan waktu 1 jam

30 menit (Gambar 2C) dan pembelahan keempat dari 8 sel menjadi 16 sel atau

blastomer memerlukan waktu 1 jam 38 menit (Gambar 2D).

Selanjutnya pembelahan berlangsung terus dari 16 sel menjadi 32 sel

menjadi 64 sel dan seterusnya menjadi banyak sel (Gambar 2E) membutuhkan

waktu selama 1 jam 58 menit.

Pengamatan perkembangan embrio setelah pembelahan banyak sel

berlanjut sampai morula. Perkembangan ini sudah dapat dinamakan calon embrio,

pada tahap morula terlihat banyak sel yang kecil-kecil (Gambar 2F).

Sampai pada tahap morula tersebut membutuhkan waktu selama 6 jam 50

menit setelah telur diinkubasi. Tahap perkembangan calon embrio selanjutnya

adalah blastula dimana pada tahap ini ditandai dengan blastomer yang mulai

menyelubungi kuning telur (Gambar 2G).

Perkembangan calon embrio tahap blastula tersebut memakan waktu

sebanyak 7 jam 6 menit. Pembelahan sel calon embrio Platydoras costatus masih

berlanjut dan mencapai tingkat gastrula awal yang ditandai dengan sel-sel

blastomer menyelubungi setengah dari kuning telur (Gambar 2H).

Pada tingkat gastrula tersebut waktu yang dibutuhkan adalah 9 jam 20

menit. Tahap gastrula tersebut ada 3 periode yaitu gastrula awal, pertengahan dan

akhir yang nantinya akan berkembang menjadi neurula. Tingkat gastrula

pertengahan memakan waktu 9 jam 45 menit (Gambar 2I), yang ditandai dengan

adanya sel-sel blastomer yang menyelubungi dua pertiga kuning telur, sedangkan

Page 8: Ebrio Pada Ikan

untuk menjadi gastrula akhir waktu yang dibutuhkan 10 jam 35 menit (Gambar

2J) yang ditandai dengan sel-sel blastomer menyelubungi seluruh kuning telur.

Perkembangan calon embrio mulai dari tingkat morula sampai dengan

gastrula akhir sedangkan untuk tingkat selanjutnya

sudah dinamakan perkembangan embrio yaitu mulai dari neurula sampai telur

menetas (larva).

Perkembangan embrio tahap neurula waktu yang dibutuhkan untuk

pembelahan sel adalah 11 jam 33 menit. Pada tahap neurula tersebut ditandai

dengan adanya ruas-ruas pada telur (Gambar 2K).

Perkembangan embrio setelah tingkat neurula adalah embrio yang meliputi

tiga tahapperkembangan yaitu embrio awal, embrio lanjut, dan embrio akhir, yang

akhirnya berkembang lagi menjadi larva. Setelah 19 jam 33 menit dari inkubasi

telur, terjadilah embrio awal Platydoras costatus yang ditandai dengan bentuk

individu yang melingkari kuning telur (seperti tapal kuda) (Gambar 2L).

Perkembangan embrio selanjutnya adalah embrio lanjut yang ditandai

dengan terbentuknya bintik mata dan lingkaran pada kuning telur mulai renggang

(mulai bergerak) (Gambar 2M).

Tingkat embrio lanjut tersebut memerlukan waktu selama 20 jam 7 menit

(Gambar 2N), dan selanjutnya perkembangan pada embrio akhir memakan waktu

selama 22 jam 7 menit (Gambar 2O) yang ditandai dengan embrio mulai bergerak

secara aktif seolah-olah berusaha untuk keluar dari telurnya. Embrio selanjutnya

setelah mencapai waktu 24 jam 34 menit mulai bergerak aktif dan kelur dari telur

atau menetas menjadi larva (Gambar 2P).

2A 2B 2C 2D

2E 2F 2G 2H

Page 9: Ebrio Pada Ikan

2I 2J 2K 2L

2M 2N 2O 2P

Gambar 2. Perkembangan embrio ikan hias Strieped raphael catfish, Platydoras

Costatus .

Pada tahap larva (Gambar 2P) berukuran 4,2 mm dan kuning telur masih

jelas melekat pada larva tersebut. Pengamatan dilanjutnya sampai 48 jam dan

didapatkan larva yang berukuran 4,5 mm tetapi kuning telur masih telihat jelas

juga (Gambar 3).

Gambar 3. Larva Strieped raphael catfish, Platydoras costatus berumur 48 jam.

Page 10: Ebrio Pada Ikan

KESIMPULAN

Hasil pengamatan embriogenesis ikan hias Strieped raphael catfish,

Platydoras costatus mulai dari telur sampai menjadi larva memerlukan waktu 24

jam 34 menit dalam suhu media 27 oC – 29 oC.

Page 11: Ebrio Pada Ikan

DAFTAR PUSTAKA

Ferraris, Jr. And J. Carl. 2003. Platydoras costatus or raphael catfish.

http:www//aquafish/ speciessumarry.php.htm.n et.

Froese, R. dan D. Pauly. 2002. Live of Strieped Raphael Catfish.

http://www.fishbase.org.

Lundberg, J.G. and J.P. Friel. 2003. Siluformes. Catfishes. Version 20January 2003

(under construction). http://tolweb.org/Siluformes/1 5065/2003.in the truee of life

project, http://tolweb.org.

Marcos, A. 2004. Food of Strieped Raphael Catfish, http://www.liveaquarium.com.

Susanto, H. 2000. Teknik Kawin Suntik. Penebar Swadaya, Jakarta.