E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER 2014

16
Tabloid Dwi Mingguan Edisi Ke 16/Oktober/Th Ke 3/2014 Terbit Minggu Ke 1 dan Ke 3 sksoarakota.com HARGA : Rp. 7500,- Informatif & Berimbang INDEKS DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK RAIH PENGHARGAAN APP 2014 SK – DEPOK RAYA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menilai, Dinas Pendidikan Kota Depok telah mampu membuat terobosan dan inovasi dalam membangun peran serta masyarakat dalam pendidikan. Bukan hanya sekedar menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya teknis dan bersifat kekinian semata, lebih dari itu, Dinas Pendidikan Kota Depok dinilai mampu memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan melalui berbagai cara sepanjang tahun 2014. Malam penganugerahan Peduli Pendidikan 2014 yang dihelat di Auditorium Gedung D Ke- menterian Pendidikan dan Kebudayaan, Ja- karta, pada Rabu (15/10/2014) merupakan APP ke – 5 yang dimulai sejak tahun 2010 dan diberikan langsung oleh Menteri Pen- didikan dan Kebudayaan RI, Mohammad Nuh kepada Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il bersama empat Kepala Daerah lain- nya. Antara lain, Kabupaten Bangka Ten- gah, Provinsi Bangka Belitung; Provinsi Jawa Barat; Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat; Kota De- pok, Provinsi Jawa Barat; dan Provinsi DKI Jakarta. ( Bersambung ke hal 3 ) Upaya Herpan sapaan akrab Kadis Pendidikan Kota Depok tingkatkan Angka Partisi- pasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) melalui Optimalisasi Pendidikan dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada warga Depok untuk meng- enyam pendidikan disemua jenjang pendidikan hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan, diapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan pemberian penghargaan Anugerah Peduli Pendidi- kan (APP) 2014. Politik & Pemerintahan Soara Daerah SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN, CIGANJUR BERGANTI STATUS Gedung Serba Guna PGRI Kec. Sukmajaya Diresmikan KELURAHAN SERUA RAIH PAJAK TER- TINGGI SE-KOTA DEPOK sksoarakota.blogspot.com Kadisdik Hadiri Pelantikan Kepsek SMK PRGRI I Kalimulya Walikota Depok, H. Ir. Nurmahmudi Ismail, MS.c (memegang piala) didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Ir. Herry Pansila Prabowo (memegang piagam) didampingi jajarannya foto bersama usai menerima penghargaan APP 2014 [email protected] @soarakota.com Beri Kontribusi Nyata, Education For All WALIKOTA PANEN SAWI SEGENAP JAJARAN REDAKSI TABLOID SOARA KOTA MENGUCAPKAN “ SELAMAT KEPADA DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK ATAS PENGANUGERAHAN PEDULI PENDIDIKAN 2014 OLEH KEMENDIKBUD ” SEMOGA LAYANAN & MUTU PENDIDIKAN KOTA DEPOK MAJU DAN SEJAHTERA Depok Terima Penghargaan dari Menteri Perindustrian Olah Raga WAKIL WALIKOTA SEMANGATI PESERTA PADA PEMBUKAAN LPI KOTA DEPOK CHALIK BUKA PORSENI MTs TINGKAT KOTA DEPOK

description

 

Transcript of E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER 2014

Page 1: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

Soara KotaTabloid Dwi Mingguan

Edisi Ke 16/Oktober/Th Ke 3/2014 Terbit Minggu Ke 1 dan Ke 3sksoarakota.com

HARGA : Rp. 7500,-

Informatif & Berimbang

INDEKS

DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK RAIH PENGHARGAAN APP 2014

SK – DEPOK RAYA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menilai, Dinas Pendidikan Kota Depok telah mampu membuat terobosan dan inovasi dalam membangun peran serta masyarakat dalam pendidikan. Bukan hanya sekedar menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya teknis dan bersifat kekinian semata, lebih dari itu, Dinas Pendidikan Kota Depok dinilai mampu memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan melalui berbagai cara sepanjang tahun 2014.

Malam penganugerahan Peduli Pendidikan 2014 yang dihelat di Auditorium Gedung D Ke-

menterian Pendidikan dan Kebudayaan, Ja-karta, pada Rabu (15/10/2014) merupakan APP ke – 5 yang dimulai sejak tahun 2010 dan diberikan langsung oleh Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan RI, Mohammad Nuh kepada Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il bersama empat Kepala Daerah lain-nya. Antara lain, Kabupaten Bangka Ten-gah, Provinsi Bangka Belitung; Provinsi Jawa Barat; Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat; Kota De-pok, Provinsi Jawa Barat; dan Provinsi DKI Jakarta. ( Bersambung ke hal 3 )

Upaya Herpan sapaan akrab Kadis Pendidikan Kota Depok tingkatkan Angka Partisi-pasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) melalui Optimalisasi Pendidikan dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada warga Depok untuk meng-enyam pendidikan disemua jenjang pendidikan hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan, diapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan pemberian penghargaan Anugerah Peduli Pendidi-kan (APP) 2014.

Politik & Pemerintahan Soara Daerah

SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN, CIGANJUR BERGANTI STATUS

KotaSoara

Gedung Serba Guna PGRI Kec. Sukmajaya Diresmikan

KELURAHAN SERUA RAIH PAJAK TER-TINGGI SE-KOTA DEPOK

sksoarakota.blogspot.com

Kadisdik Hadiri Pelantikan Kepsek SMK PRGRI I Kalimulya

Walikota Depok, H. Ir. Nurmahmudi Ismail, MS.c (memegang piala) didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Ir. Herry Pansila Prabowo (memegang piagam) didampingi jajarannya foto bersama usai menerima penghargaan APP 2014

[email protected] @soarakota.com

Beri Kontribusi Nyata, Education For All

Soara Daerah

WALIKOTA PANEN SAWI

SEGENAP JAJARAN REDAKSI TABLOID SOARA KOTA MENGUCAPKAN “ SELAMAT KEPADA DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK ATAS PENGANUGERAHAN PEDULI PENDIDIKAN 2014 OLEH KEMENDIKBUD ”

SEMOGA LAYANAN & MUTU PENDIDIKAN KOTA DEPOK MAJU DAN SEJAHTERA

Depok Terima Penghargaan dari Menteri Perindustrian

Olah Raga WAKIL WALIKOTA SEMANGATI PESERTA PADA PEMBUKAAN LPI KOTA DEPOK

CHALIK BUKA PORSENI MTs TINGKAT KOTA DEPOK

Page 2: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

02

Pendiri: CV. Nufa Citra Mandiri. Penanggungjawab : Drs. Baharudin Ibnu Azis. Pimpinan Perusahaan : Eman SK Sutriadi. Pemimpin Umum/Pimred : Jojo Sutarjo. Penasehat Hukum: Yudi Rikhmandany, SH, MH. Sudekhan, SH. Redaktur Pelaksana : Agus SK. Biro Depok : Harlis Syam. Biro Bogor : Agus Staman. Biro Ja-karta & Bekasi : Syahrul Sakip. Biro Tangsel : Dea. S. Staf Redaksi : Bagoes Pramudya. Tofik Hidayat, Nj. Sa-putra, Subhan Akbar. Syam, Joe, Deha. Lay-out : AW. Mahpudin. Marketing : Maskhan. Asep. Fotografer: Ug. Kantor Redaksi: Jl. Jambu No. 29 Sawangan, Depok . Telp 021- 744 1986; 0813 1563 8679, 0853 11938 500 . Fax : 021- 744 1986. Percetakan : Dia Sejahtera. (Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan). Langganan & Iklan: 0822 1117 1452. 085311938 500 Email: [email protected]. Facebook : www.facebook.com/sksoarakota

Wartawan Kami dilengkapi Kartu Pers/ Tanda Pengenal

Opini

SK – CIPAYUNG – Persepsi kita ten-tang Umar Bakri adalah sosok guru yang tulus mengabdi dan hidup dalam kesederhanaan yang amat sangat. Tetapi Umar Bakri Abad 20 ini bukan-lah sosok sederhana dalam artian compang camping. Meskipun sikap pengabdian adalah hal utama dalam menjalani profesinya sebagai guru, tetapi ‘Umar Bakri’ yang satu ini se-lalu mengutamakan penampilan yang tidak compang camping, bahkan cen-drung perlente.

Untuk urusan penampilan dirinya punya cara sendiri untuk mensiasati. Dengan rupiah yang terbatas ia bisa mendapatkan Pakaian, Sepatu, dan lainnya dengan kwalitas yang bagus. “Saya berpendirian bahwa penampi-lan itu adalah wujud bagaimana

kita menghargai diri kita sendiri dan menghargai orang yang berhubun-gan dengan kita, termasuk juga siswa. Oleh karenanya dengan penampilan yang sopan & rapi, artinya saya su-dah menghargai diri saya sekaligus menghargai rekan-rekan kerja dan juga siswa-siswi saya.” Begitu ungkap Suryadi memberi alasan.

Suryadi, SP.d. Telah menjalani pro-fesinya sebagai Guru sejak Tahun 1989. Selepas SMA, ia melanjutkan pendidikan di IKIP Muhamadiyah mengambil program D-2 yang di sele-saikan pada 1988. Sebenarnya waktu itu jika ia ingin langsung mengambil program studi Sarjana, bisa di laku-kannya. “Saya pingin segera menga-jar, jiwa guru saya harus segera ter-salurkan. Saya fikir sambil mengajar

saya bisa lanjutkan pendidikan saya. Dan itu terbukti.” Ujarnya.

Suryadi, yang sejak mula memulai aktifitasnya sebagai guru hingga seka-rang, hanya mengajar di satu sekolah Negeri saja, yaitu di SMP Negeri 9 De-pok. “Saya mengajar di SMPN 9 sejak 1989, waktu itu masih bernama SMPN 1 Bojonggede yang pada 2001, SMPN 1 Bojonggede berganti nama menjadi SMPN 9 Depok. Kalau di hitung sam-pai sekarang, sudah lebih dari 25 ta-hun saya menjadi guru di SMPN 9 ini”. Terangnya.

PUNYA CARA TERSENDIRI DALAM MENGAJARKAN MATEMATIKA

Sejak mula mengajar hingga seka-rang mata pelajaran yang diampunya adalah Matematika. Ia punya cara tersendiri dalam mengajar Matema-tika. “Banyak siswa-siswi yang ‘alergi’ dengan matematika, atau mereka ke-sulitan untuk mendapat nilai bagus pada mata pelajaran ini, tetapi den-gan ketekunan dan kreativitas guru, Matematika bisa menjadi sangat men-arik dan mudah di pahami oleh siswa,” jelas Suryadi.

Misalnya, Suryadi mencontohkan cara bagaimana menjelaskan materi Penjumlahan Fungsi X & Y dengan menggunakan bantuan alat peraga buah.

Tujuannya adalah, pertama, siswa memahami bahwa hasil penjumlahan 5 buah mangga di tambah 3 buah je-ruk bukan 8 buah. Dengan demikian

siswa akan paham perbedaan antara “X” dan “Y”.

Kedua, siswa harus membeli sendiri buah-buahan itu. Artinya dalam proses membeli itu siswa akan bertemu dengan hitung-hitungan penjumlahan dan pen-gurangan serta pembagian dalam proses tawar-menawar harga buah.

Ketiga, siswa akan bisa merasakan dan meresapi bagaimana bernilainya uang, ini akan menjadikan siswa meng-hargai perjuangan orang tua dalam mendapatkan uang. Jadi di dalamnya su-dah terintegrasi teori-teori Penjumlahan, Pengurangan, Pembagian, dan Kepriba-dian.” Demikian Suryadi menjelaskan. ***

(Suryadi, SP.d. Guru SMPN 9 Depok)MENGINTEGRASIKAN MATEMATIKA DENGAN SIKAP

Seperti inilah gambaran sehari-hari Suryadi mengajar

Suryadi mencontohkan matematika dengan buah

Para siswa begitu antusias belajar matematika ala Suryadi

KEPALA UPT PENDIDIKAN TK/SD, PENGAWAS, K3S, PENILIK, KEPALA SEKOLAH, DEWAN GURU SE-KECAMATAN PANCORANMAS MENGUCAPKAN “SELAMAT KEPADA DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK ATAS PENGHARGAAN ANUGERAH PEDULI PENDIDIKAN 2014 DARI KEMENDIKBUD RI” SEMOGA LAYANAN & MUTU PENDIDIKAN KOTA DEPOK MAKIN MAJU DAN SEJAHTERA

TTDKEPALA UPT PENDIDIKAN TK/SD

KEC. PANCORANMASSUKARJO, SE

Page 3: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

03LIPUTAN KHUSUSDINAS PENDIDIKAN RAIH PENGHARGAAN APP 2014 .... (Sambungan Dari Halaman 1)

Tahun ini sebanyak 25 penghargaan diberikan kepada para pihak yang telah memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan yang ter-bagi dalam lima kategori. Pertama, Kategori Perusahaan/BUMN (lima penghargaan), Kedua, Kategori Ka-bupaten/Kota (lima penghargaan), Ketiga, Kategori Yayasan Nirlaba/Kelompok Masyarakat (tiga peng-hargaan). Keempat, Kategori Indi-vidual/Inovator Pendidikan (sem-bilan penghargaan), dan Kelima, Kategori Program Acara Tayangan TV Edukatif (tiga penghargaan).

“Kota Depok adalah salah satu dari lima instansi pemerintah yang

meraih penghargaan. Berkat canan-gkan program pendidikan “Educa-tion for All”. Melalui program ini, kita memberikan akses pendidikan pada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Tak ada alasan untuk ti-dak sekolah bagi warga Depok,” tandas Pemimpin Kota Depok, Rabu (15/10/14) malam.

Nur menambahkan, pihak Pemkot Depok juga sudah memberikan bea-siswa kepada lebih dari 100 pelajar Depok untuk melanjutkan pendidi-kan di perguruan tinggi yang telah melakukan MoU. “Kita juga sedang menunggu konfirmasi pihak Jerman agar bisa mempersiapkan siswa-

siswi untuk studi disana.”

Selain itu, orang nomor satu di Kota Depok menilai, salah satu kunci ke-berhasilan atas penghargaan APP 2014 itu karena Kota Depok terbilang sukses dalam menyelesaikan pro-gram wajib belajar 12 tahun. Upaya pendataan lebih detail dengan blu-sukan untuk menjaring warga dan anak-anak putus sekolah serta yang belum berijazah terus dilakukan. “Kami sangat serius melaksanakan program kejar Paket A, B, dan C, se-hingga program 12 tahun bisa direal-isasikan,” tutur Nur Mahmudi.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila Prabowo yang ditemui SK usai memberikan pembekalan Kepsek se-UPT Pen-didikan Beji mengatakan, keber-

hasilan Kota Depok meraih peng-hargaan APP 2014 tidak lain berkat dukungan semua pihak, Kepala Sekolah, Dewan guru, dan selu-ruh unsur masyarakat. “Termasuk peran media yang turut membantu tersosialisasikannya program dis-dik sehingga terbangun kesadaran kolektif dimasyarakat untuk sama-sama memajukan mutu pendidikan di Kota Depok. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung program disdik,” tutur Herry Pansila.

“Semoga penghargaan ini men-jadi motivasi kami untuk terus me-ningkatkan mutu pendidikan di Kota Depok, sehingga APK dan APM ikut terdongkrak pula,” pungkas Kadis Pendidikan. (Harlis/gus/foto.dok Hu-mas Pemkot)

Mendikbud, M. Nuh menyerahkan piala APP 2014 kepada Walikota Depok, Nurmahmudi Ismail

Menteri Pendidikan, M. Nuh. memberikan ucapan selamat kepada Walikota Depok, Nurmahmudi Ismail dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila Prabo-wo.

Walikota Depok (berpeci) foto bersama para penerima penghargaan lainnya.

SK – BALAIKOTA Kementerian Per-industrian (Kemenperin) memberikan 165 penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi mengem-bangkan industri nasional, khususnya industri kecil menengah, Rabu pagi (15/10/14) di Ruang Garuda, Kemen-terian Perindustrian Jakarta.

Penghargaan tersebut terdiri dari penghargaan Cinta Karya Bangsa, Penghargaan Upakarti, Penghargaan Industri Hijau, Penghargaan Rintisan Teknologi Industri, Penghargaan In-donesia Good Design Selection dan Penghargaan Kreasi Prima Mutu. Kota Depok kali ini berhasil mendapatkan

penghargaan Upakarti yang di terima langsung oleh Walikota Depok Nur Mahmudi Isma’il.

Penghargaan Upakarti diberikan kepa-da perorangan, lembaga, perusahaan dan kepala pemerintah Daerah Ka-bupaten/ Kota yang secara konsisten mendorong berkembangnya Industri Kecil Menengah (IKM). Penghargaan Upakarti terdiri atas 3 (tiga) katagori, yaitu; jasa pengabdian, yang secara aktif mengembangkan IKM; Jasa Ke-peloporan, bagi yang secara aktif melakukan pembinaan IKM berdasar-kan kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan, memperkuat

dan melengkapi; Jasa Kepedulian, bagi yang secara aktif menetapkan kebijakan yang menumbuhkan iklim usaha kondusif, membuka peluang usaha dan memberikan kemudahan bagi pengembangan IKM.

Penghargaan Upakarti sudah diberi-kan sejak tahun 1985 dan dalam tahun 2014 diberikan kepada 28 penerima, terdiri dari 9 (sembilan) penghargaan Jasa pengabdian, 9 (sembilan peng-hargaan Jasa Kepeloporan, 10 peng-hargaan jasa kepedulian, termasuk Kota Depok. Seleksi dilakukan oleh satu Tim Juri untuk masing-masing jenis penghargaan yang terdiri dari instansi terkait, perguruan tinggi dan

tenaga profesional secara indepen-den. Dalam paparannya, Pemimpin Kota Belimbing mengatakan, ini meru-pakan upaya kita bersama dalam meningkatkan pemasaran dan juga masalah bantuan pendanaan dan pembinaannya. “Ini upaya kami men-gurangi tingkat inflasi di kota Depok hingga akhirnya mendapatkan peng-hargaan Upakarti,” ujar Nur.

Ia berharap semua pelaku industri ke-cil dan menengah harus terus menin-gkatkan, baik kualitas ataupun produk-tifitasnya apalagi untuk menyongsong MEA di 2015, jadikan penghargaan ini sebagai semangat untuk mencapai peluang ekonomi yang baik. (Hrls/Nita/Diskominfo)

Tingkatkan IKMDepok Terima Penghargaan Upakarti dari Menteri Perindustrian

Page 4: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

04

SK – BALAIKOTA – Bertempat di rumah tanaman Balaikota Depok, Wa-likota Nur Mahmudi Isma’il memanen sawi sebanyak 2 kwintal. Tak hanya sawi, cabe, terong, dan tomat juga tersedia.

Kalau untuk cabe, sudah dipanen dan di distribusikan ke rumah tangga aparatur yang mau menanam. Karena konsep tanaman cabe hanyalah pem-bibitan. Tanaman cabe merupakan tanaman yang tidak habis sekali pa-nen, karena bisa dipanen setiap hari

dan bisa bertahan 2–3 tahun. Berbeda dengan sawi yang habis dalam sekali panen. Karena itu, Saya menganjur-kan kepada warga Depok, untuk setiap rumah minimal memiliki satu sampai tiga pohon cabe. Demikian penjela-san Walikota Depok Nur Mahmudi Is-mail disela-sela acara memanen sawi, pada selasa pagi (14/10/2014)

Lebih lanjut Nur menjelaskan, panen ini sebagai bukti bahwa pengolahan sampah menjadi kompos bisa berhasil dan bermanfaat. Sehingga kawasan

kantor tidak perlu lagi membuat ma-salah tentang sampah. Karena proses pembuatan Unit Pengolahan Sampah (UPS) di Balaikota, diawali dengan pertemuan para OPD (organisasi per-angkat daerah).

“Disana kita berikan penjelasan per-lunya memulai proses pemilahan dan manfaat yang didapat. Dan Pemkot juga terus mengevaluasi UPS, apakah praktiknya sudah benar atau belum. Dengan adanya rumah tanaman di ar-eal halaman Balaikota, dimaksudkan sebagai sarana penyempurnaan UPS. Pasalnya Kawasan rumah tanaman tersebut diisi berbagai tanaman holti-kultur dengan memanfaatkan kompos hasil UPS Balikota,” papar Nur.

Pemimpin Kota belimbing itu juga menginformasikan, kualitas kompos yang dihasilkan UPS Balaikota telah diuji di laboratorium Jepang dan Indo-nesia. “Hasilnya kompos berkualitas tinggi. Sehingga kita bisa panen sawi sebanyak 2 kwintal,” tutur Nur lagi.

Masih kata Nur, rumah tanaman ini merupakan contoh nyata peman-faatan kompos yang diproses selama 3 bulan. Kompos ini dianggap sudah matang dan sesuai dengan standar nasional sehingga terbukti bermanfaat untuk menanam sayuran dan buah.

Kompos yang dihasilkan UPS Balaiko-ta juga sudah didistribusikan ke petani Belimbing dan petani lainnya. Distri-busi kompos melalui Dinas Pertanian dan Disperindag Kota Depok.

Dengan contoh nyata ini, kami meng-himbau kepada seluruh masyarakat Depok, baik melalui gerakan perem-puan optimalisasi pekarangan, KRPL (kawasan rumah pangan lestari), dan KKPL (kawasan kantor pangan les-tari), untuk terus manfaatkan lahan pekarangan, dan saranan yang ada, baik di kantor maupun dirumah. Baik ditanah maupun di pot ataupun poli-back, yang penting menanam. Kami terus mendorong dan memberi con-toh aneka benih yang bermanfaat dan produktif bagi ketahanan pangan rumah tangga.

Hal tersebut bertujuan agar warga tidak mudah terbakar dengan isu ke-nakian harga holtikultur yang kadang melonjak. “Dengan mengolah sampah sampah menjadi kompos, dan me-manfaatkan pekarangan untuk mena-nam, kita bisa tetap tenang dan tidak mudah terbakar isu tingginya harga cabe, bawang, dan tanaman holtikul-tur lainnya,” ujar Walikota yang tidak pernah membeli cabe karena memiliki tanaman cabe dirumahnya. (Hls/hu-mas/foto.Hunas)

POLITIK & PEMERINTAHAN

PANEN SAWI DI HALAMAN BALAIKOTA DEPOK

Walikota Depok (berpeci) memperlihatkan hasil panennya

SK – BALAIKOTA – Sudah selay-aknya pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan efektif dan efisien

oleh karena itu Pemerintah Kota De-pok melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok

makin gencar sosialisasi layanan pen-gaduan. Layanan ini melalui Call Cen-ter di 500 664 dan SMS Center di 0811 9500 665.

Rabu (1/10/2014) Pemerintah Kota Depok melalui Diskominfo, kembali mensosialisasikan adanya pelayanan pengaduan berupa penempelan stick-er Call Center di setiap mobil Dinas ataupun mobil pribadi yang parkir di lingkungan Balaikota. Penempelan stiker tersebut secara simbolis di-lakukan langsung oleh Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad usai Apel pagi di Lapangan Balaikota Depok, untuk nantinya diikuti juga oleh selu-ruh Aparatur Sipil Negara pada mobil dinas maupun mobil pribadi.

Tujuannya, agar segala bentuk pen-gaduan, saran dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat kepada Pemerintah Kota Depok, dapat lebih cepat, efektif dan efisien. Selain itu

Diskominfo Gencarkan Sosialisasi Call Center 500664 Dan SMS 08119500665

Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Somad bersama Sekdakot, Etty Suryahati sedang menempel Sticker Call Centre Depok di Mobil dinas Pemkot Depok

Call Center dan SMS Center ini juga se-bagai salah satu cara dalam mengimple-mentasikan amanat UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Perlu diketahui, pada 28 September 2014 kemarin, diperingati sebagai Hari Keter-bukaan Informasi Publik Dunia atau lebih dikenal dengan istilah “Right to Know Day”.

Untuk lebih dikenal luas keberadaan Call Center, Diskominfo selaku pengelola Lay-anan Pengaduan tersebut telah banyak melakukan sosialisasi diantaranya me-lalui stiker, poster, baliho, website dan media lainnya. “Kami terus memantau Diskominfo terkait pengaduan-pengad-uan kepada OPD supaya jawaban yang diberikan lebih cepat ditanggapi,”tutur Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad seusai menempel stiker dimobil dinasnya. (Syam/Diskominfo/foto dok SK)

SK – CIPAYUNG – Akhirnya warga dilingkungan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Cipayung mera-sakan daging hewan Qurban yang disumbangkan Wakil Walikota Depok Idris Abdul Somad bersama Dinas Ke-bersihan dan Pertamanan (DKP) kota Depok berserta grup band Wali, Min-ggu (6/10/2014) dengan jumlah 7 ekor Sapi dan 25 ekor Kambing.

Orang nomor dua dikota Depok ini tanpa ragu memotong dengan tangan-nya sendiri hewan Qurban yang telah diniatkan untuk diberikan pada warga TPA beserta lingkungan sekitarnya

khususnya para supir dan kernek truk pembawa sampah.Idris dalam sambutannya mengin-gatkan tentang memaknai berQur-ban selain ketaatan kepada Allah juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial,”pada hakekatnya selain men-jalankan perintah Allah kita harus peduli terhadap sesama,”ingatnya.Diakhir sambutannya Idris berharap ditahun yang akan datang orang yang belum berqurban turut ter-panggil agar melaksanakan perin-tah berqurban, demikian Wakil Wa-likota mengakhiri pesan singkatnya. (Syahrul/foto.dok.SK)

IDRIS BERBAGI QURBAN DILINGKUNGAN PEMBUANGAN SAMPAH

Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Somad ikut memotong hewan qurban yang disak-sikan oleh warga sekitar

Page 5: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

05POLITIK & PEMERINTAHAN

SK –CINERE – Suasana semarak dalam menyambut MTQ XV yang di-helat Pemkot Depok di Kecamatan. Cinere, Rabu (15/10/2014) berlang-sung meriah dengan diisi hiburan grub band Debu serta arak-arakan pawai dari tuan rumah. Rencananya MTQ akan berlangsung selama 3 hari (15-17 Oktober) diikuti 285 peserta dari 9 cabang yang diperebutkan. Diantaran-

Ketua DPD KNPI Kota Depok Dody Irianto S,Kom,

ya cabang Tilawah Remaja, Dewasa, Qiroat Sab’ah & Canet, Cabang Tila-wah Anak, Murotal, Cabang MHQ 1-5 juz, Cabang MHQ 10-20 juz, Cabang MHQ 30 juz, cabang MHQ tafsir ba-hasa arab, bahasa Indonesia dan In-ggris, Cabang Khottil Quran, Cabang M21Q, Cabang Fahmil Quran, dan Ca-bang Syahril Quran.

MTQ XV KOTA DEPOK SUKSES DIGELARHadir dalam acara pembukaan Wa-likota Depok Nurmahmudi Ismail didampingi Wakil Walikota Depok Idris Abdul Somad, Ketua Lemba-ga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Eka Bachtiar dan jajaran Ca-mat Cinere serta perwakilan Danra-mil dan Polsek Cinere.

Dalam pembukaan tersebut Wakil WaliKota Idris Abdul Somad me-wakili Pemkot Depok mengesahkan Dewan Hakim MTQ XV sebagai juri yang memberikan penilaian kepada peserta MTQ.

Koordinator Dewan Hakim Supiyanto yang dijumpai SK usai pembukaan mengatakan, jumlah Dewan Hakim terdiri dari 47 orang perwakilan Ke-menag kota Depok dan tokoh agama dari beberapa Kecamatan yang ak-tif diberbagai Majelis Ta’lim, ”mer-eka sudah teruji dari pengetahuan agama dan pengalaman serta in-tegritas moral, tentunya sangat kecil resiko kesalahan dalam mengambil keputusan peserta yang layak men-jadi juara,” kata Supiyanto sekaligus sebagai seketaris umum LPTQ kota Depok.

Ia mengakui pelaksanaan MTQ XV ini mengalami kemajuan dari sam-butan tuan rumah yang siap me-nyediakan tempat lomba MTQ serta kerjasama dari berbagai instansi,

disamping itu sebelumnya pembukaan tahun lalu hanya diisi hiburan arak-ara-kan dan penampilan para remaja saja. Tahun ini diisi dengan hiburan grub band Debu yang lagu-lagunya bernu-ansa religius.

“Pelaksanaan MTQ kali ini luar biasa sambutannya dari jumlah peserta yang ditargetkan telah tercapai dan persiapan tuan rumah Kecamatan Cinere yang antusias menyediakan tempat. Mudah-mudahan hasil lomba bisa optimal seka-ligus menjadi seleksi peserta terbaik untuk diutus ketingkat Propinsi mewakili kota Depok ,” tutur Supiyanto yang juga menjabat Kasie Bimas Kemenag Kota Depok. (Syahrul/foto.dok.SK)

Pembukaan MTQ Ke- XV ditandai dengan pemukulan beduk

Koordinator Dewan Hakim Supiyanto

SK – PANMAS – Bakti sosial Pengo-batan gratis yang digelar KNPI kota Depok di Kp. Baru RT 05/06, Kelura-han Pancoran Mas Selasa, (14/10/ 2014) dipadati pasien kalangan warga kurang mampu yang rela mengantri dari pagi hingga menjelang petang.Pengobatan gratis yang diprakarsai DPD KNPI melibatkan Dinas Kesehat-an Kota Depok dengan menerjunkan 2 Dokter dan 5 orang Perawat.

Acara ini juga dihadiri Ketua DPD KNPI Kota Depok Dody Irianto S,Kom, Sekjen DPD KNPI Ade Hikmawan, ST, perwakilan Dinas Kesehatan, dr Katia, dr Ufa serta pengurus lingkungan RT 05/06.

KNPI BUKA LAYANAN PENGOBATAN GRATIS

Kepada SK Dody Irianto mengakui kegiatan Bakti sosial ini merupakan pertama kali dilaksanakan KNPI kota Depok, ”program pengobatan gratis sebagai bentuk layanan langsung ke-pada masyarakat yang membutuh-kan.”

“Program kesehatan ini merupakan wujud nyata bahwa KNPI terlibat lang-sung kepada masyarakat yang terken-dala pada persoalan biaya, padahal bila ke puskesmas biayanya sangat terjangkau, tetapi biaya transportasi menjadi penyebab warga tidak bisa datang berobat ketempat puskesmas,” akunya.

Pada waktu yang sama Sekjen KNPI Ade Hukmawan menerangkan pro-gram ini berkaitan dengan kepedulian generasi muda terhadap persoalan yang dirasakan masyarakat, ”manfaat yang langsung dirasakan masyarakat itu tentunya menjadi rasa syukur dan kebanggaan akan peran KNPI saat berkiprah langsung ditengah masyara-kat,” terangnya.

Selain program kesehatan yang telah dilaksanakan, Ade mengungkapkan akan menggelar program Seni dan Budaya menjelang akhir bulan Okto-ber menyambut Bulan Kepemudaan, ”KNPI akan menyongsong semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober dengan pentas Seni Budaya diakhir bulan Ok-tober,” ungkap Ade. (Syahrul/Harlis/foto.dok.SK)

Page 6: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

06 POLITIK & PEMERINTAHAN

SK – BOJONGSARI – Salah satu prestasi yang patut diapresiasikan dan dicontoh oleh kelurahan lainnya dikota Depok adalah keberhasilan Kelurahan Serua dalam meningkatkan pendapa-tan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Kelurahan serua yang berbatas den-gan wilayah Tangerang Selatan itu berhasil meraih peringkat Ke – 1 dari 63 kelurahan se-Kota Depok dalam perolehan PBB 2014 hingga 108 per-sen.

“Tahun lalu target PBB kami hanya Rp 726 Juta dan Tahun ini mencapai Rp 1,6 miliyar. Wajib Pajak di wilayah kami saat ini mencapai 7000 lebih dengan jumlah penduduk 13 ribu jiwa, 5 ribu KK (kepala keluarga),” kata Lu-rah Serua, Drs M Yahya Teguh San-toso bersyukur.

“Sebenarnya kita tidak menargetkan yang muluk-muluk, minimal kita bisa mempertahankan pendapatan tahun kemarin, tetapi Alhamdulilah, tahun ini justru mendapat peringkat pertama,” imbuhnya.

Lebih lanjut Teguh menjelaskan, kenai-kan ini dipengaruhi semakin berkem-bangnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk di wilayahnya. Potensi Pa-jak terbesar saat ini berasal dari sektor property. “Semoga peringkat pertama ini kami bisa pertahankan dan terus meningkat,” pungkasnya. Amien. ( Syam/ foto.dok SK)

SK-BALAIKOTA – Jatah beras un-tuk orang miskin (Raskin) se-kota Depok yang dialirkan tiap bulannya selama beberapa tahun di 63 kelu-rahan dari pemerintah Pusat me-lalui Badan urusan logistik (Bulog) diperkirakan 616.950 kg atau 61 kwintal lebih untuk Rumah tangga sasaran (RTS). Dimana masing-masing RT mendapatkan Kuota 15 RTS, mekanismenya melalui 2 titik. Pertama, titik distribusi pada tingkat kelurahan, dimana Bulog langsung mengirim ke masing –masing kelu-rahan. Kedua, tingkat RT atau RW untuk RTS yang sudah didata se-belumnya. Demikian Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) yang bernaung di Badan Pember-dayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK) kota Depok, Dadang.

Kepada SK Dadang (Senin 13/10/2014) mengakui, tingkat ke-rawanan biasanya terjadi saat pem-

Lurah Serua, Drs. M. Yahya Teguh Santoso

bagian Raskin ke warga dimasing-masing RT atau RW. “sulit bagi kita ditingkat kota melakukan penga-wasan langsung ketingkat RT dan RW sebab apa bila terjadi peny-elewengan, sanksi hukumnya belum ada.”

“Berbeda bila ditingkat kelurahan se-bagai titik distribusi. Pemkot memiliki dasar yang kuat untuk memberikan sanksi bagi pegawai Kelurahan yang melakukan penyelewengan,” tandas Dadang.

PANGKAS PEMBAGIAN RASKIN DITINGKAT RT DAN RW

Rencananya terang Dadang, tahun 2015 titik pembagian akan dipang-kas tidak lagi melalui RT atau RW, tetapi langsung ke Kelurahan yang merangkap sebagai titik distribusi menampung kiriman raskin lang-sung dari Bulog. Dengan demikian kata Dadang lagi, bila ada peny-elewengan harga dari per 1 Kg yang telah ditetapkan sebesar Rp 1.600,- naik menjadi lebih tinggi, semisal Rp 2000,- perkilo atau diganti menjadi harga per-liter, maka pemkot De-pok tidak segan-segan memberikan sanksi tegas, berupa penurunan ja-batan dan pangkat atau memangkas gaji.

“Kalau kesalahan yang dilakukan pihak kelurahan sampai merugikan keuangan Negara serta menyusah-kan banyak orang, kita tidak ragu lagi memecat dan mempidanakan,” tegas Dadang.

Dadang menilai, Alasan memangkas pembagian raskin ditingkat RT agar pengawasan langsung pada tingkat kelurahan lebih optimal. Mekanis-

menya sesuai dengan data yang telah diajukan masing-masing RT kepada pihak kelurahan, dan tidak boleh ada perwakilan dari RTS, ka-laupun diwakili ada keterangan surat kuasa dari yang bersangkutan.

“Kita juga akan berikan anggaran operasional untuk kelurahan agar pembelian kantong plastik tidak menjadi alasan untuk menaikkan harga Raskin yang telah ditentukan pemerintah pusat.”

“Tidak boleh ada perubahan harga Raskin apapun alasannya, kalau memang pihak kelurahan tidak sanggup membeli kantong plastik saat pembagian raskin, kita akan anggarkan bantuan untuk kantong plastik, berapa sih harga kantong plastik? tidak sampai puluhan juta,” tegas Dadang lagi.

Dadang mengharapkan, kapasitas Pemkot diwakili BPMK melalui Bi-dang pemberdayaan masyarakat dalam ha; kucuran raskin tiap tahun-nya berkurang. ”Pengiriman jumlah raskin apabila berkurang merupakan indikasi kesejahteraan masyarakat kota Depok, sebaliknya bila pengiri-man raskin jumlahnya tetap atau ber-tambah maka indikasi kesejahteraan masyarakat tidak ada kemajuan.”

“Bahkan kalau perlu kita akan tinjau ulang kucuran raskin yang tidak ses-uai dengan semangat One Day No Rice (ODNR) selama setahun lebih telah diterapkan yang merupakan potensi ketahanan pangan local, hal ini kita programkan untuk kota Depok agar rencana kedepannya Depok memiliki kemandirian pangan lokal,” pungkas Dadang. (Syahrul/foto.dok.SK)

SK – CIPAYUNG – Paradigma tentang sampah telah dipecahkan dengan berbagai penelitan dan ri-set sehingga sisa-sisa barang yang dihasilkan dari rumah tangga atau tempat berbagai industri seperti restoran dan toko, hasil sampahnya bisa diolah dan diproduksi menjadi energy dan menghasilkan pening-katan ekonomi keluarga. Demikian Zamrowi membuka pembicaraan dengan SK saat dijumpai Minggu (5/10/2014) dikantor Tempat Pem-buangan Akhir (TPA) sampah Kec. Cipayung.

Rencananya kota Depok akan mem-fasilitasi lahan pengolahan energy yang bersumber dari sampah or-ganic yang telah dipilah semisal si-sa-sisa makanan yang berasal dari rumah tangga dan restoran untuk dikumpulkan dan diolah di TPA yang akan menjadi Industri energy pem-bangkit listrik dan biosolar.

”Program ini telah melalui riset yang akan dipersiapkan untuk kota De-

pok kedepannya dalam menjawab persoalan sampah. Artinya jumlah sampah perhari diperkirakan 500 ton, bila dipilah dan dikumpulkan akan menjadi bahan dasar pengo-lahan indutri tenaga listrik maupun biosolar. Yang terpenting sistemnya harus dimulai dari rumah tangga, dit-ampung dibank sampah terdekat,” jelasnya.

Lanjutnya, setelah melalui pemilah-an dirumah tangga sampah organic dan non organic bisa ditampung melalui bank sampah atau diangkut oleh petugas untuk dibawa ke Unit Pembuangan Sampah (UPS) ter-dekat, selanjutnya diangkut ke TPA. “Nantinya TPA yang telah ditentukan untuk industri pengolahan energy menjadi tambahan sumber energy yang akan melayani kebutuhan ma-syarakat kota Depok. Sementara itu retribusi yang dikenakan saat ini kepada warga Depok akan dihapus pada tahun yang akan dating,” papar Zamrowi.

Ia menambahkan kapasitas Pem-kot hanya memberikan system riset dan fasilitas lahan, adapun pembi-ayaan Industri pengolahan sampah menjadi energy akan libatkan pihak Swasta.

”Kita akan tawarkan kepada investor setelah persiapan system yang kita bangun diawal pemilahan sampah yang dilakukan pihak rumah tangga dapat terlaksana dengan baik,” im-buh Zamrowi.

Selain itu Zamrowi menilai apabila proses pemilahan sampah yang di-lakukan masing-masing rumah tang-ga seperti an organik bila dikum-pulkan antara lain kertas dan botol plastik dapat menambah pendapa-tan keluarga,

”intinya kalau sampah sisa makanan bisa dirubah menjadi energy tetapi sampah kertas dan plastik dapat dijual, berarti bisa menambah peng-hasilan ekonomi keluarga,” nilainya. (Syahrul/foto.dok.SK)

ZAMROWI AJAK INVESTOR OLAH SAMPAH UNTUK ENERGI

PEMBAGIAN RASKIN TIDAK TEPAT SASARANH. DADANG SUPRATMAN OPTIMALKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMBAGIAN RASKIN DI TINGKAT KELURAHAN

H. Dadang Supratman

Kelurahan Serua Raih Pajak Terting-gi Se- Depok

Zamrowi

Page 7: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

07Wawali Kota Depok Buka Jota & Joti Internasional

SK –BEJI – Dibawah guyuran cerahn-ya matahari pagi pelaksanaan Jam-bore On the Air dan Jambore On the Internet Internasional Jota & Joti dii-kuti ratusan anggota pramuka tingkat Penegak dan Penggalang yang dige-lar Kwarcab gerakan Pramuka Kota Depok Sabtu (18/10/2014) di sekolah Putra Bangsa selama 2 hari.

Pelaksanaan Jota & Joti yang digelar setiap tahunnya merupakan program Jambore yang berbasis komunikasi In-ternasional anggota pramuka dan an-tar Negara luar dengan menerapkan bahasa sandi melalui hubungan Radio pemancar, sementara itu fasilitas ko-munikasi Internasional pada program Jambore melalui komunikasi udara atau radio (Jota) difasilitasi Organisasi Radio Republik Indonesia (ORARI) sedangkan untuk Jambore On the In-ternet (Joti) menggunakan fasilitas jar-ingan Internet.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Wa-

likota Depok Idris Abdul Somad, Ketua Kwarcab gerakan Pramuka kota De-pok Sariyo Sabani dan jajarannya ser-ta Ketua Orari Kota Depok Nur Fauzi, dan Pengurus Yayasan putra Bangsa.Dalam amanatnya Wakil Wali kota De-pok Idris Abdul Somad mengatakan peran anggota pramuka memberikan kesempatan untuk membangun per-saudaraan dunia dengan program-program Internasional, ”komunikasi yang dibangun melalui Jota & Joti memberikan andil yang positif agar kita bisa mengenalkan Negara Indo-nesia kepada Negara Luar secara positif pula tentunya ini diraih dengan semangat belajar dan upaya menca-pai prestasi setiap anggota Pramuka,” katanya.

Diakhir amanatnya, orang nomor dua di Kota Depok berharap kegiatan pramuka sebagai media eksplorasi bakat dan minat dapat dirasakan man-faatnya oleh para anggota pramuka. ”Jadikan aktifitas pramuka sebagai

salah satu wadah yang bisa men-dukung prestasi-prestasi dikalangan para pelajar agar kesempatan masa muda dilalui penuh kebanggaan dan percaya diri yang konstruktif,” pesan kepada hadirin.

Usai pembukaan Jota & Joti, Sariyo Sabani saat ditemui SK mengurai-kan program Jota & Joti, pesertanya memang dipilih. Khususnya tingkat penegak dikarenakan membutuhkan ketrampilan yang mendukung keikut sertaan saat Jambore, ”para peserta adalah anggota pramuka yang terpilih dari perwakilan masing-masing seko-lah atau Gudep.”

“Bisa juga tingkat penggalang bila memiliki potensi kemampuan bahasa dan kemampuan menggunakan In-ternet dikarenakan komunikasi yang dilakukan berdasarkan bahasa sandi yang telah diprogram secara baku dan itu menggunakan alat Radio Peman-

car serta Jaringan Internet,” urai Ka Kwarcab kota Depok.

Masih menurut Sariyo, bila program Jota diIndonesia telah berlangsung selama 59 tahun seusia pramuka di Indonesia sedangkan Joti semenjak perkembangan Internet merambah ke Indonesia pada 18 tahun yang lalu.

Ia menambahkan aktifitas gerakan pramuka seiring dengan perkemban-gan sosial dimasyarakat dan tehnologi, ”pramuka terus tumbuh seiring dengan perkembangan kebutuhan masyara-kat, artinya hubungan yang dibangun melalui aktifitas bisa dilakukan dengan memanfaatkan tehnologi informasi.“Kalau jambore biasanya bertatap langsung secara pisik tetapi Jambore dengan Program Jota & Joti melalui Udara dengan alat Radio Pemancar dan jaringan Internet,” pungkas Sariyo Sabani. (Syahrul/foto.dok.SK)

PENDIDIKAN

Wawali Pimpin Upacara Pembukaan Jota - Joti Internasional

SK – DEPOK RAYA – Kebutuhan lahan untuk menampung aktifitas pramuka di kota Depok dirasakan pula oleh Wakil Walikota Depok Idris Ab-dul Somad seiring maraknya kegiatan pramuka di kota Depok baik di tingkat Cabang maupun tingkat Ranting. Hal tersebut terungkap saat dijumpai SK usai pembukaan Jota & Joti Internasi-onal pada Sabtu (18/10/2014) diseko-lah swasta.

“Selama hampir tiga periode, Pemerin-tahan kota Depok baru memprioritas-kan pembangunan infrastruktur seperti jalan pendukung penghubung wilayah propinsi dan jalan penghubung wilayah

nasional. Sementara itu pertumbuhan masyarakat Depok dalam perkem-bangan sosial begitu cepat sehingga program pembangunan Pemkot belum sempat mengakomodir potensi-po-tensi yang berkembang dimasyarakat yang begitu pesat,” ungkap orang no-mor dua dikota Depok.

Lebih jauh Idris menjelaskan, ”bukan hanya aktifitas pramuka yang se-cara potensial menjadi media meraih prestasi dikalangan pelajar akan tetapi potensi kesenian masyarakat kota Depok serta sarana olahraga belum tertampung untuk dikelola potensi-potensinya dalam satu sarana secara

sekaligus. Kedepannya Depok me-mang harus menyegerakan bangunan atau gedung yang berfungsi secara terpadu, bahkan bisa difungsikan se-bagai lahan rekreasi edukatif. Artinya gedung terpadu tersebut bisa me-nampung berbagai kegiatan dan jum-lah orang yang hadir, yang terpenting ada kemauan dari semua pihak untuk mendukungnya.”

“Insya Allah wacana yang berkembang akan menjadi usulan pada program akhir tahun, paling tidak minimal ada agenda pembicaraan untuk mengelola potensi masyarakat agar pembangu-nan pisik serta mental bisa berjalan dengan seimbang,” tutur Wakili Wa-likota Depok. Semoga (syahrul/foto.dok.SK)

Ka Kwarcab Pramuka Kota Depok, H. Sariyo Sabani melakukan Komunikasi melalui Radio pemancar Jaringan Internet

IDRIS RENCANAKAN BANGUN GEDUNG TERPADU DIKOTA DEPOK

Wawali foto bersama anggota Jota - Joti Internasional

Page 8: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

08 PENDIDIKAN & OLAHRAGA

SK – CILODONG – Porseni dengan tajuk “kita wujudkan kebersamaan dengan kreatifitas dan sportifitas” yang digelar KKM MTs kota Depok, selama 3 hari ( 8 - 11 Oktober) dilapangan Irekap Kec. Cilodong memperebutkan 5 cabang olahraga antara lain, atletik, futsal, bulu tangkis, tenis meja, dan volley, ditambah 6 cabang kesenian yang dilombakan diantaranya, MTQ, Qasidah dan kaligrafi, serta pidato bahasa Indonesia, pidato bahasa Ing-gris, san pidato bahasa Arab.

Disela-sela kesibukannya, Ketua Ke-lompok Kerja Madrasah MTs kota

Depok Munawarudin kepada SK menjelas-kan bahwa pelaksanaan Porseni tingkat kota un-tuk mencari siswa-siswi Madrasah Stanawiyah yang berkualitas di-bidang olahraga dan seni, ”porseni ini se-bagai wadah proses seleksi para peserta yang berkualitas untuk mewakili kota Depok yang akan dikirim porse-ni tingkat Propinsi Jawa-Barat.” terangnya.

Ia meyakini peraihan ditingkat propinsi akan lebih baik lagi pada tahun sebelumnya, ”tahun lalu perwakilan kota Depok tidak sampai lolos saat pertandingan porseni tingkat propinsi, mudah-mudahan tahun ini bisa lolos ditingkat Propinsi untuk maju sampai tingkat Nasional,” yakin Munawarudin.

Nada yang sama diungkapkan Ketua Panitia Porseni tingkat kota Depok Subhan Jayani, “porseni dilaksanakan dua tahun sekali dengan sumber pen-danaan swadaya dari Madrasah. Ini yang kedua kali digelar ditingkat kota

KKM MTs KOTA DEPOK SUKSESKAN PORSENI 2014

SK – CIMANGGIS – Segudang prestasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Husna dalam mengembangkan potensi peserta didiknya terus dibuktikan. Salah satunya diajang Porseni MTs Tingkat Kota yang belum lama ini digelar (8 – 10 Oktober)

dengan menyabet juara pertama lomba lari 100 meter yang raih oleh M. Farha-nur Fattah, dan Bulu tangkis ganda putri, Windi Astuti dan Cantika Bintang.

Keberhasilan para atlet yang telah mem-

bawa nama harum MTs Al Husna dis-ambut suka-cita dan rasa syukur dari Kepala Madrasah Edy Suhaedi, dewan guru serta siswa-siswi saat menyambut sang juara Porseni setelah berlaga se-lama 3 hari.

”Alhamdulillah berkat latihan rutin dan penuh disiplin serta semangat yang tinggi, siswa kami bisa meraih hasil yang baik. Semua ini tentu tidak lepas dari dukungan dewan guru serta wali murid,” ucap Edi Suhaedi Kepala Madrasah MTs Al-Husna penuh syukur.

”Hasil ini akan menambah point pe-nilaian Sekolah saat mereka menerus-kan kejenjang tingkat Aliyah.

“Selain itu mereka juga berhak mewakili Kota Depok mengikuti kejuaraan Pors-eni tingkat Propinsi Jabar. kita akan siapkan lebih baik lagi pembinaan dan latihan untuk bersaing disana. Mudah-mudahan mereka bisa membawa harum nama Madrasah dan pemerintah Kota Depok,” tutur Edi Suhaedi berharap dan mohon doanya. Semga. (Syahrul/agus/foto.dok.SK)

Depok melalui proses seleksi pertand-ingan antar MTs.”

“Dari 69 MTs se-kota Depok yang berpartisipasi hanya 60 MTs dengan mengirim utusan rata-rata 15 orang peserta tergantung cabang yang dii-kuti,” ungkap Subhan.

Sementara itu cabang olahraga dan seni yang diunggulkan dalam perai-han medali untuk lolos ketingkat nasi-

onal Subhan memprediksi 3 cabang olahraga dan seni yang bakal lolos ke tingkat propinsi diantaranya lari 100 m, bulutangkis dan futsal. Untuk ke-senian, Qasidah, kaligrafi dan pidato bahasa Inggris. ”Kalau lolos ditingkat Propinsi minimal meraih kejuaraan ditiga besar, otomatis akan mewakili kota dan propinsi untuk maju keting-kat Nasional,” tandas Subhan. (Syah-rul.foto.dok.SK)

(ki-ka) Kepala Kantor Kemenag Kota Depok, Khalid Mawardi, Ketua KKM MTs, Munawaru-din, Kasie Pendas Kemenag, Ujang Supriatna serta Panitia Porseni KKM MTs.

REBUT DUA EMAS DI AJANG PORSENI MTs 2014 SISWA MTs AL HUSNA SIAP BERTARUNG DI PROPINSI

Siswa-siswi MTs Al Husna yang siap membawa nama harum sekolah dan Kota Depok, M. Farhanur Fattah, (Lari 100 M Putra), dan (ki-ka) Windi Astuti dan Cantika Bintang (Bulu tangkis ganda putri,

Ketiga Atlet yang akan mewakili ke Propinsi foto Bersama Kepala Madrasah, Edy Suhaedy, Sang Pelatih yang juga guru MTS

Wawali Semangati Peserta Pada Pembukaan LPI Kota DepokSK-PANMAS Suasana semangat dan penuh keceriaan tergambar pada pem-bukaan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kota Depok. Meski ditengah terik ma-tahari para peserta LPI ini terlihat berse-mangat dan sudah tidak sabar menanti pertandingan.

Berdasarkan hasil undian, SMK Ganesa Satria dan SMA Nurul Fikri serta SMP 18 dan SMP 14 mendapat giliran bertanding pada hari itu, Jumat (3/10/2014). Semen-tara sekolah lainnya mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Pembukaan Liga Pendidikan Indonesia, dilaksanakan di Stadion Merpati Depok.

Turut hadir Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Shomad, MA, Kadispo-raparsenbud Kota Depok, Misbahul

Munir, Ketua Asosiasi PSSI Kota De-pok, Perwakilan KONI Kota Depok, Perwakilan OPD, Perwakilan Kepala Sekolah, Wasit, Kontingen dan seluruh peserta dari SMP, SMA /SMK Negeri dan swasta .

Wakil Walikota Depok yang menjadi pembina pada upacara pembukaan LPI tingkat Kota Depok dalam sambutan, menyemangati adik-adik peserta LPI dengan menciptakan yel yel ”Depok Oke, Sepakbola Yes, Tawuran No !”

”Semoga LPI dapat menjadi media pen-ingkatan prestasi dalam bidang sepak bola, semoga akan ditemukan bibit bibit atlet Kota Depok yang akan dapat mem-bawa nama baik Kota Depok di tingkat nasional. Lakukan yang terbaik, terus berlatih dan junjung tinggi sportifitas.

Karena calon bibit yang akan mewakili sepakbola Kota Depok selain harus berkualitas juga harus sportif. Selamat bertanding, tetap belajar dan jagalah ke-sehatan. Semoga nantinya Pemenang dapat mewakili Kota Depok pada LPI tingkat Propinsi dan nasional,” tutur Wakil Walikota Depok.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemu-da dan Olahraga Pariwisata Seni dan Budaya Kota Depok, Misbahul Munir mengatakan bahwa kegiatan ini dilak-sanakan untuk melaksanakan amanat undang-undang dalam bidang keolah-ragaan. “LPI (Liga Pendidikan Indonesia ) di-laksanakan sebagai sarana pembinaan dan pencariam bakat untuk atlet sepak-bola Kota Depok. Diikuti oleh siswa SMP, SMA dan SMK baik negeri maupun

swasta se-Kota Depok. Bertujuan un-tuk memupuk rasa persaudaraan antar siswa,” terang Munir.

LPI Kota Depok yang dilangsungkan dari tanggal 3- 31 Oktober 2014 digelar di tiga lokasi, di Stadion Merpati, Mahakam dan Stadion Sukatani. Terdiri dari 37 SMP dan 45 SMA/SMK.

“Nanti nya juara 1 akan memperoleh Pia-la, Medali dan uang pembinaan sebesar Rp. 10 juta rupiah, juara 2 memperoleh piala, medali dan uang pembinaan sebe-sar Rp. 6 juta rupiah, dan juara 3 akan memperoleh piala, medali dan uang pembinaan sebesar Rp. 3 juta rupiah. Adapun dana kegiatan ini bersumber dari APBD Kota Depok, ” tutur Kadis Pemuda dan Olahraga Pariwisata Seni dan Budaya. ( HarlisSyam)

Page 9: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

09PENDIDIKAN

Kadisdik Depok Hadiri Pelantikan Kepsek SMK PGRI 1 Kalimulya

SK – CIPAYUNG – Kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Herry Pansila ke SMP Muhammadiyah 3 Petang yang berloka-si di jalan Raya Cipayung Depok Kamis (9/10/2014) disambut rasa syukur oleh Kepsek SMP Muhamadiyah 3, Helmi Firdaus, pasalnya kehadiran Kadisdik memberikan semangat baru terhadap sekolah swasta yang berlokasi diping-

giran Depok sebagai bentuk perhatian seorang pemimpin. Demikian ungkap Helmi.

Kepada SK Helmi menuturkan, SMP Muhammadiyah 3 dengan jumlah 3 rom-bel terdiri kelas 7 berjumlah 23 siswa, kelas 8 berjumlah 14 siswa, kelas 9 ber-jumlah 13 siswa serta memiliki 17 guru termasuk staf administrasi, ”sekolah

HERRY KUNJUNGI SEKOLAH SWASTA DIPINGGIRAN DEPOK

SK – CILODONG – Acara Pelantikan Kepala Sekolah SMK PGRI 1 pada Ka-mis (2/10/2014) dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila, Ketua PGRI Kota Depok, Eman Hidayat, Ketua BMPS Kota Depok, Kemo San-toso, Petinggi Pendidikan Jawa Barat, serta guru-guru dan Kepala Sekolah lain.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila menyampaikan rasa terima kasihnya

kepada pihak swasta yang telah bekerja keras berjuang untuk kemajuan pendi-dikan di Kota Depok. “Saya berharap, kiprah sekolah swasta akan terus me-ningkat seiring dengan peningkatan lay-anan dan mutu.” Demikian Herry Pansila berharap.

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Depok, Eman Hidayat dalam sambutan-nya mengatakan, “Saya sangat bangga

dengan perkembangan SMK PGRI ini, karena di tengah persaingan yang ketat, SMK PGRI I Kalimulya mampu merebut kepercayaan orang tua untuk menyeko-lahkan anaknya di sekolah ini.”

Lain halnya dengan Ketua BMPS Kota Depok, yang lebih menyoroti ma-sih kentalnya dikotomi antara sekolah Swasta dan Negeri. “Minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke Neg-eri begitu luar biasa derasnya. Ini harus di sikapi oleh sekolah swasta dengan ‘mempertontonkan’ prestasi yang lebih baik. Karena masyarakat Kota Depok saat ini banyak yang lebih menguta-makan mutu meskipun harus membayar mahal. Apalagi jika gratis namun ber-prestasi.” Demikian ujar Kemo.

Kepala Sekolah SMK PGRI 1 yang baru di lantik, Yudi Herawan, SP.d Menjelaskan, “tugas saya sebagai Ke-

pala Sekolah disini menggantikan Ibu Lusi Triana, M.P.d. Berhunbung Luci Triana mendapat tugas baru di Sekolah lain, maka tugasnya di SMK PGRI 1 ini di limpahkan ke saya,” ujar Yudi Herawan.

“Saya berharap dapat melalukan banyak hal yang lebih baik lagi untuk meningkatkan pelayanan dan mutu hasil didik di sekolah kami.” ujarnya lagi op-timis.

SMK PGRI 1 Depok yang Berdiri se-jak tahun 2010, menempati lahan seluas 1200 M, dan berlokasi di Jalan Raya Cilodong Kalimulya Depok, memliki 168 orang siswa didik. Dengan 30 Tenaga pengajar dan staff. “Ada dua bidang Ke-juruan yang menjadi Bidang Kejuruan SMK PGRI 1 Depok, yakni Rekayasa Perangkat Lunak & Administrasi Perkan-toran.” Pungkas Yudi Herawan (Harlis-/foto/dok.SK)

kami rata-rata dari kalangan siswa ti-dak mampu, sebahagian dari siswa ada yang kita gratiskan,” terang Helmi.

“Untuk menutup operasional guru, mereka mengajar ditempat lain. Al-hamdulillah para guru dengan bermo-dal keikhlasan sanggup melaksanakan tugasnya walaupun secara rasional matematis tidak sesuai dengan pem-bayaran yang diberikan Sekolah Mu-hammadiyah kepada guru,” tutur Helmi lagi.

Pada waktu yang sama kepada SK Kadisdik menegaskan bahwa pendidi-kan yang berlangsung di SMP Muham-madiyah mencerminkan kesungguhan sebagai pendidik yang sejati.

”Dengan kondisi jumlah siswa bisa dibayangkan, berapa sumbangan dari siswa maupun dana BOS untuk sekolah sepertinya sulit bila dicerna dengan piki-ran manusia. Nyatanya masih banyak para guru yang memiliki jiwa mengabdi untuk masa depan anak-anak bangsa, artinya pendidikan karakter telah dimulai dari tanggung jawab guru walaupun se-cara sosial yang dirasakan guru Muham-mdiyah terasa berat, tetapi mereka tetap ikhlas dalam mengajar. Itulah cermin guru sejati, dan patut untuk dicontoh,” tandas Herry mengapresiasi.

Diakhir pembicarannya kepada SK

Helmi sangat berterimakasih atas ke-hadiran Kepala Dinas Pendidikan untuk menyambangi sekolahnya,”saya sangat berterima kasih dan bersyukur akan kun-jungan singkat Kepala Dinas yang belum pernah terbayang akan disambangi, ten-tunya ini menjadi kebanggan bagi kami akan perhatiannya,”tandasnya.

Usai kunjungan, kepada SK Herry mengungkapkan rencananya untuk menggulirkan bantuan kepada sekolah-sekolah swasta yang tergolong kurang mampu, tetapi banyak menampung siswa yang kurang mampu. Demikian di-ungkap Kadisdik, Herry Pansila. (Syah-rul/Harlis)

Herry ajak dialog ke salah satu siswa SMP Muhammadi-yah 3

Kadis Pendidikan (Baju Batik) didampingi Kepsek SMP Muhammadiyah 3 memberikan mo-tivasi para siswa rajin belajar tuk raih masa depan gemilang, berguna bagi agama, bangsa, negara

PEMBINA MP3I SESALKAN TINDAK KEKERASAN GURU BP SWASTA

SK – SAWANGAN – Ditemui SK usai rapat dengan Dewan Pembina yang sekaligus pendiri Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia (MP3I), Kak Seto Mulyadi. Eman Sutriadi salah satu Pem-bina MP3I menanggapi adanya laporan salah satu guru BP (bimbingan penyulu-han) atau yang sekarang lebih dikenal bimbingan konseling yang melakukan tindak kekerasan terhadap 9 siswa di-diknya di salah satu SMP Swasta di wil-iayah Cipayung, Depok. Eman menjelas-kan, Sekolah merupakan salah satu institusi di luar keluarga yang sangat berperan dalam mendidik dalam mem-

bentuk karakter anak. Peran guru sangat penting dalam

membentuk karakter anak dan mengin-ternalisasikan nilai-nilai moral pada anak Seperti halnya orang tua, guru di sekolah selain bertugas untuk menga-jar, juga memiliki peran sebagai peng-ganti orang tua dalam mendidik siswa-siswinya.

Itu sebabnya menurut Eman, Dalam menjalankan fungsinya tersebut, guru dituntut untuk mengayomi semua siswanya. Namun, dalam mendidik siswa-siswinya, terutama dalam ha1 disiplin, seringkali guru memperlakukan siswa dengan kasar atau melakukan kekerasan terhadap siswa.

Eman menilai, maraknya kasus kekerasan verbal maupun non ver-bal (fisik) masih menjadi satu budaya di sekolah. Bentuk kekerasan ver-bal adalah memarahi atau menghina siswa di depan teman lain, sedangkan bentuk kekerasan non verbal (flsik) di-

antaranya adalah disuruh lari, push up, dijemur, dijewer dan ditampar dengan pelaku guru/kepala sekolah. Sekolah be-lum menerapkan konsep sekolah ramah anak dalam mendisiplinkan siswanya.

Dengan demikian lanjut pembina MP3I, diperlukan kesungguhan dari pemerintah, untuk merealisasikan Un-dang-Undang sekolah ramah anak dan tindakan kongkret dari guru/kepala seko-lah dalam mengimplementasikannya, dan semua elemen pendidik di sekolah harus melihat anak-anak secara spesifik.

Lebih lanjut Eman mengatakan, jika Guru yang ditunjuk sebagai petugas BP, kebetulan bukan lulusan BP, perlu lebih memahami tentang prinsip-prinsip pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, pertama berkenaan dengan sasaran pelayanan, tidak membedakan etnis, umur, agama dan status ekonomi. Prinsip yang berkenaan dengan perma-salahan individu, yakni bagaimana anak didik mampu menyesuaikan dirinya di

rumah, sekolah dan masyarakat, baik faktor ekonomi maupun budaya.

Selanjutnya masih kata Eman, prin-sip yang berkenaan dengan program pelayanan, yakni bahwa BP merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu, fleksibel, berkelanjutan, perlu evaluasi. Ikut ber-tanggungjawab secara moral menganti-sipasi agar anak didiknya tidak terbawa arus yang bersifat negatif, arahkan kea rah yang lebih bersifat positif, dan berikan arahan dan bekal agar anak didik memiliki kekebalan terhadap ber-macam-macam penyakit sosial..

Diujung pertemuan, Eman Sutriadi berharap, agar tidak ada lagi bentuk kekerasan yang dilakukan pihak seko-lah terhadap para peserta didik yang ada, seperti yang belum lama terjadi di salah satu sekolah SMP Swasta di Kota Depok. Demikian Pembina MP3I men-gakhiri pembicaraan. (Gus/foto.dok.SK)

Kak Seo Didampingi Eman Sutriadi & Fikri, Ketua Jaringan Kampus Indonesia

Page 10: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

10 PENDIDIKAN

SK – DEPOK RAYA – Semenjak digulir-kan program sertifikasi oleh Mendikbud sejak 2007 jumlah guru se-kota Depok yang telah mendapatkan tunjangan pro-fesi atau dikenal guru yang tersertifikasi total berjumlah 3500 orang.

Menurut Kadisdik Kota Depok, Herry Pansila Prabowo posisi guru sebagai agen perubahan memiliki nilai strategis untuk kemajuan sebuah bangsa, untuk itu Negara sementara ini memberikan penghargaan bagi guru yang memiliki dedikasi dan prestasi dengan program dana sertifikasi agar mobilitas guru tetap konsisten terhadap kemajuan dunia pendidikan, Demikian Herry membuka pembicaraan dengan SK dikantornya beberapa waktu lalu.

Herry menjelaskan upayanya dalam beberapa minggu diawal Oktober melakukan safari ke beberapa UPT Pendidikan dalam rangka melakukan pembinaan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang tersertifikasi agar bisa menjaga keutuhan orientasi kemajuan dunia pendidikan.”Ditinjau dari persektif kebijakan guru yang telah mendapatkan sertifikasi baik Negri maupun Swasta merupakan asset bangsa yang harus dikelola masing-masing daerah untuk

Kepala UPTP Cimanggis, Hj. Eneng Sugiarti didampingi K3S SD, Pengawas, dan Kepsek SDN

HERRY PINTA KEPSEK DAN GURU CEGAH SISWA PUTUS SEKOLAH

Kadisdik Kota Depok Herry Pansila Prabowo

SK-CIPAYUNG – Pembinaan Kepala Sekolah dan guru se-Kecamatan Cipa-yung yang telah mendapatkan sertifikasi

atau tunjangan profesi guru berlangsung di SDN Cipayung 02 Kamis (9/10/2014) dihadiri puluhan Kepala Sekolah dan ra-

tusan guru dari pihak Negeri dan Swasta.Keinginan Kepala UPT Pendidikan TK/SD Kec. Cipayung, Djunaedi Chandra dengan pembinaan ini diharapkan Kep-sek dan guru sekolah Negeri dan Swasta dilingkungan SD mendaptkan pemaha-man lebih pentingnya peran guru yang telah mendapat sertifikasi.

Kepada SK Chandra mengatakan peran fungsi guru yang telah mendapatkan sertifikasi tentunya harus lebih baik lagi dalam bekerja, ”anggaran yang diberi-kan Negara kepada Kepala Sekolah dan guru baik Negri dan Swasta diperuntuk-kan menunjang kualitas pribadi yang berdampak terhadap kemampuan men-gajar mereka sehingga para siswa pun merasakan pula dampak dari perkem-bangan kualitas guru tersebut,” katanya. Ia menambahkan dana yang didapatkan harus diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pendidikan dil-

ingkungan kerja guru, ”bisa saja membeli laptop ataupun perbendaharan pustaka pribadi yang menunjang kegiatan proses belajar dan mengajar, bukan hanya pada kebutuhan pribadi yang tidak ada kaitan-nya dengan pendidikan,” tambah Chan-dra.

Intinya dana sertifikasi harus bisa diper-gunakan secara prioritas, jangan sampai digunakan hanya sekedar kebutuhan perut belaka,” selorohnya.

Djunaedi Chandra berharap bagi yang sudah mendapatkan sertifikasi, harus lebih bertanggung jawab terhadap pen-didikan dari guru yang belum terserti-fikasi. Karena belum tentu guru yang tersertifikasi kualitasnya lebih baik dari mereka yang belum tersertifikasi,” pung-kas Chandra. (syahrul/foto.SK)

CHANDRA DORONG KEPSEK DAN GURU TERSERTIFIKASI LEBIH BERTANGGUNG JAWAB

kemajuan pendidikan ditempat ia bertu-gas.” Paparnya.

Masih menurut Herry, definisi guru dalam pengertian regulasi perundang-undan-gan, mengajar, mendidik, dan melatih serta melakukan evaluasi sudah meru-pakan kewajiban yang melekat dalam keseharian dilingkungan sekolah. Hal yang berbeda ketika guru memahami tu-gas yang sesungguhnya.

“Intinya keberadaan Sekolah sebagai lingkungan terkecil pendidikan saat ini sebagai wadah yang menghimpun anak-anak bangsa perlu dipahami sebagai pe-nyelamat generasi masa depan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Kadisdik menambahkan pentingnya me-mahami tiga ancaman yang dihadapi pihak sekolah diantaranya. Pertama, siswa putus sekolah, kesehatan para murid, perkembangan pengetahuan serta mental murid. ”Tugas guru maupun kepala sekolah mencegah siswa putus sekolah harus mengupayakan pendidi-kan sembilan tahun di kota Depok bisa tuntas di tahun ajaran 2014-2015 se-hingga nantinya dapat mencapai tahap selanjutnya program wajib belajar dua belas tahun di kota Depok.

Ancaman yag kedua, perlunya mem-perhatikan kesehatan dengan program kantin sehat agar asupan para murid bisa terkontrol sebab efek dari makan-an akan mempengaruhi pisik dan daya pikir siswa, dan ancaman yang ketiga pikiran siswa harus terlatih dengan pen-getahuan yang didapatkan dari sekolah dengan cara yang menarik, sebab pen-getahuan tidak hanya didapatkan den-gan cara menstransfer ilmu akan tetapi diperlukan daya pikat bagi para guru se-hingga murid senantiasa termotivasi un-tuk belajar, artinya perkembangan pen-getahuan dan mental siswa didapatkan secara beriringan,” urai Herry Pansila.

Herry menegaskan bagi guru yang tersertifikasi bisa lebih berperan dalam menjalankan tugasnya untuk menangkal ancaman yang dihadapi sekolah, ”yang membedakan guru yang mendapat-kan sertifikasi dengan guru yang belum tersertifikasi adalah beban amanah yang ditanggung guru saat menerima angga-ran dari Negara.

Amanah ataupun tugas guru tentunya disesuaikan ruang lingkup dengan kebu-tuhan program pendidikan didaerahnya masing-masing artinya kerja guru meru-pakan kerja system terkait erat dari pro-

gram pemerintah pusat sampai tingkat daerah. Demikian Herry menegaskan.Bagi guru yang belum tersertifikasi pada hakekatnya memiliki tugas yang sama bahkan banyak guru yang belum tersertifikasi telah melaksanakan tugas tersebut.

Herry berharap pembinaannya dibe-berapa UPT pendidikan bisa memban-gun ruang komunikasi yang konstruktif tanpa bermaksud mengecilkan apa yang telah dikerjakan para guru selama ini, ”kerja keras dan tanggung jawab didunia pendidikan bisa mencegah kepunahan generasi kita dimasa yang akan datang.” Demikian Kepala Di-nas Pendidikan Kota Depok berharap. (Syahrul/foto.dok.SK)

ENENG SUGIARTI : KEPSEK AKAN TERUJI SAAT SOSIALISASIKAN PROGRAM SEKOLAH

SK – CIMANGGIS – Pembinaan Ke-pala Sekolah Negeri dan Swasta oleh Dinas pendidikan Kota Depok diling-kungan UPT Pendidikan TK/SD terus digencarkan. Kali ini giliran UPTP Ke-camatan Cimanggis yang mendapat pembekalan dari orang nomor satu di Dinas Penmdidikan Kota Depok. Ha-dir dalam pembinaan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila Prabowo yang memberikan

pembekalan, Kepala UPTP TK/SD Ke-camatan Cimanggis, Hj. Eneng Sugiarti didampingi jajarannya, Ketua K3S SD, Yus Sujana serta Kepala Sekolah SD Negeri/Swasta se-Kecamatan Cimang-gis.

Dalam kesempatan itu, Kadisdik Herry Pansila menekankan tugas, fungsi, dan peran kepemimpinan disekolah untuk siap menghadapi tantangan pendidikan

sesuai perkembangan zaman. Hal terse-but juga diungkapkan Kepala UPTP Ci-manggis yang akrab disapa Hj. Eneng usai acara berlangsung. ”Ruang lingkup pendidikan begitu luas, tentunya harus dikontekskan pada lingkup sekolah se-hingga substansi pendidikan berkarakter yang diinginkan Kurtilas dapat terwujud,” terang Eneng kepada SK.Eneng menambahkan kemampuan lead-er dan manejerial Kepala Sekolah akan teruji saat mensosialisasikan program-program sekolah.

”Aspek yang terpenting dari kemampuan

memimpin sekolah dengan menjalin komunikasi kepada dewan guru serta orang tua siswa.”

“Kalaupun ada kendala saat mengko-munikasikan rencana program sekolah patut disikapi dengan bijak oleh Ke-pala sekolah agar ruang komunikasi dapat memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk andil dalam kema-juan pendidikan disekolah, imbuhnya. (Harlis/Syahrul/Foto.dok.SK)

Kadisdik, Herry Pansila didamping Kepala UPTP Cipayung, Djunaedi Chandra dan Jajarannya

Page 11: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

11

SK-BEJI – Menyikapi impelementasi kurikulum 2013 (Kurtilas) dengan ber-bagai tantangan yang dihadapi guru, Kepala UPT Pendidikan TK/SD Kec. Beji, Mulyadi gelar pembinaan Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Beji, Kamis

(16/10/2014) di SDN Pondok Cina 04.Hadir dalam acara tersebut Kepala Di-nas Pendidikan kota Depok Herry Pans-ila, Kepala UPT Pendidikan Beji Mulyadi didampingi jajarannya dan puluhan Kep-sek SD Negri dan Swasta.

Usai acara, Mulyadi yang ditemui SK menjelaskan pentingnya pembinaan kepada Kepala Sekolah dikarenakan kompleksitas yang dihadapi dunia pen-didikan harus disikapi secara sungguh-sungguh, sebab tuntutan zaman untuk masa depan bangsa ini dimulai dari pen-didikan formal dilingkungan SD. Dimana masa pertumbuhan dan pembentukan dilingkungan pendidikan formal siswa-siswi SD secara pengetahuan dan men-tal sangat membutuhkan pembekalan dasar. ”Kepala Sekolah SD bila terbiasa menggali informasi dunia pendidikan dari berbagai media seperti buku, koran dan jaringan informasi internet maka dapat mengeliminir kelesuan manaje-men sekolah.” Ujar Kepala UPTP Beji.

“Disamping itu ruang komunikasi untuk mengungkap gagasan dan ide perlu in-tens dibangun agar tercipta dinamika penyaluran prestasi, baik teruntuk murid serta kepala sekolah maupun guru itu

sendiri. Artinya sekolah merupakan wa-dah berkumpulnya banyak orang yang butuh kerjasama yang baik antar semua pihak tentunya harus dimulai dari kepala sekolah,” imbuhnya.

Diakhir pembicaraanya dengan SK, Mu-lyadi berencana untuk menggelar Ke-lompok Belajar (KB) Paket A, B, dan C yang akan dilangsungkan di SDN Pocin 04 dengan melibatkan Kepala sekolah. Sementara itu proses pendataan peserta KB sudah mencapai ratusan orang, ”saat ini kita sedang memastikan para peserta yang mendaftar untuk belajar paket agar siap mengikuti jadwal belajar yang nanti ditentukan dari pihak UPT, diharapkan mereka (peserta belajar Paket) bisa me-nyesuaikan dengan kesibukan masing-masing sehingga tidak ada kendala un-tuk hadir saat belajar dimulai,” ungkap Mulyadi yang pernah menjabat Kepsek SMPN 19. (Syahrul/foto.dok.SK)

PENDIDIKAN

SK – LIMO – Pembinaan Kepala Sekolah se-Kecamatan Limo bertajuk ”Melalui Pembinaan Kepala Sekolah SD Negeri dan Swasta se-Kecamatan Limo, Kita Tingkatkan Profesionalisme Kinerja Kepala Sekolah untuk kemajuan Pendidikan di Kota Depok” digelar UPT Pendidikan TK/SD Kec.Limo diikuti puluhan Kepsek SD Negeri

dan Swasta yang diselenggarakan di SDIT Darojatun Ulum, Jumat (17/10/2014).

Acara yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Ir Herry Pansila Prabowo, Kepala UPTP TK/SD Kecamatan Limo Drs. Manginar Harahap MM dan jajarannya serta Ketua K3S SD Zaenudin, Ketua PGRI Kecamatan Limo Hasanudin.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Ir Herry Pansila Prabowo mengajak peran serta Kepala Sekolah untuk menyatukan visi pendidikan bukan hanya dilingkungan sekolah masing-masing melainkan sudah harus berpikir kemajuan pendidikan diwilayah Kecamatan maupun ditingkat kota.

Selain itu Kadisdik menambahkan

perlu alat ukur setiap individu Kepala Sekolah memiliki catatan kinerja dikarenakan hasil kerja pada tiap tahun khususnya Kepala Sekolah SD Negeri mendapatkan pengawasan untuk dilihat sejauh mana hasil kerjanya yang bisa dipertanggung-jawabkan. Demikian Herry Pansila menjelaskan.

Usai pembinaan Manginar yang dijumpai SK menjelaskan pentingnya pembinaan Kepsek SD, sebab pendidikan atau sekolah menghimpun banyaknya orang yang terlibat didalammya.“Wujud dari tanggung jawab Kepala Sekolah memiliki dasar yang kuat dalam kepemimpinan disekolahnya artinya problematika disekolah terkadang dibutuhkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat.”

SK – DEPOK RAYA – Serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Sekolah yang lama kepada Kepala Sekolah yang baru dilingkungan sekolah SD Negeri ber-langsung dibeberapa tempat berbeda. Pelaksanaan tersebut menjadi moment untuk menunjukkan dedikasi seorang Kepala Sekolah disaat jabatan diama-nahkan dengan disaksikan puluhan orang yang hadir.

Tidak jauh berbeda saat pengangkatan Kepala Sekolah di SMPN menggantikan posisi Kepala Sekolah yang lama men-jadi kesempatan bagi yang lain agar bisa membuktikan dirinya sebagai Kepala Sekolah yang baru untuk melanjutkan keberhasilan yang telah diraih sebelum-nya dan menciptakan keberhasilan baru yang akan diwujudkannya.

Kepada SK Kepala Dinas Pendidikan kota Depok Herry Pansila menegaskan

tentang jabatan Kepala Sekolah yang di-berikan merupakan amanah dibebankan kepada seseorang untuk mewujudkan cita-cita pendidikan sesuai ruang lingk-upnya.

Selain itu Jabatan yang dianugerahkan memberikan kesempatan kepada Ke-pala Sekolah untuk berperan melahirkan gagasan-gagasan pendidikan secara nyata bukan hanya disekolah tetapi meningkatkan gagasan kemajuan pen-didikan tersebut teruntuk pada tingkat wilayah Kecamatan maupun tingkat Kota. Demikian ditegaslan Herry Pansila.Beberapa pelaksanaan Sertijab di SDN dan pengangkatan Kepala Seko-lah SMPN pada waktu yang berbeda dipimpin langsung oleh Kadisdik Kota Depok. Diantaranya Sertijab Kepala Sekolah SDN Pancoran Mas 7 Adam Residul SP.d kepada penggantinya Amir SP.d dihadiri anggota DPRD Kota De-pok M Haviz Nasir, Kepala UPTP TK/SD Kecamatan Pancoran Mas Sukarjo SE, dan Kepala Sekolah Negeri dan Swasta se-UPTP Panmas pada Kamis (02/10/2014).

Di UPTP Kecamatan Cimanggis, Serti-jab dari Ponirin SP.d kepada pengganti-nya Heni Hernyati SP.d dihadiri Kabid Pendas Didi Suryadi, Kepala UPTP TK/SD Kecamatan Cimanggis, Eneng Sug-iarti, dan seluruh Kepala Sekolah Negeri dan Swasta. Dan pengangkatan kepala Sekolah SMPN 18 Bojongsari, Anis Bu-

“Membangun kepemimpinan disekolah akan teruji dikala dihadapkan kepada persoalan tuntutan peningkatan mutu maupun kelalaian para pendidik yang terkadang mengakibatkan korban pada siswa sehingga menyebabkan orang tua siswa kecewa,” jelas Manginar.

Manginarpun menegaskan peran dan fungsi Kepemimpinan Kepsek SD dibutuhkan dalam menciptakan kondusifitas sekolah, ”intinya kualitas kepemimpinan sekolah tidak hanya duduk didalam kantor mendengarkan laporan ataupun turut mengajar saat jadwal yang dimiliki, melainkan tanggap terhadap kebutuhan sekolah, tanggap terhadap permasalahan siswa serta dapat membangun proses penyelesaian dengan bijak,” tegas Kepala UPTP Kecamatan Limo. (Harlis/syahrul/foto.dok.SK)

Kepala UPTP Limo, Manginar Harahap

MULYADI PINTA KEPSEK SD SEKECAMATAN BEJI LEBIH VISIONER HADAPI PENDIDIKAN

MANGINAR PINTA OPTIMALKAN PERAN KEPIMPINAN DISEKOLAH SD

Kadisdik Kota Depok Herry Pansila Prabowo Ka UPTP Beji, Mulyadi dan Kepsek se-Beji

SERTIJAB DAN PENGANGKAT JABATAN KEPSEKPICU KINERJA DAN PRESTASI SERTA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

diati pada Jumat (10/10/2014). Dihadiri Kasie Pendas Farida, Kepala Seko-lah SMPN 2 Sumarno, Kepala sekolah SMPN 16 Rahmat, Kepala Sekolah

SMPN 18 Anis Budiati dan guru-guru SMPN 2 dan SMPN 18. (Harlis/foto.dok.SK)

Kadisdik bersama Kepsek SMP 18 yang baru

Kadisdik bersama Ka UPTP Cimanggis dan jajarannya usai Sertijab

Kadisdik bersama anggota DPRD Depok, UPTP Panmas, Sukarjo beserta Jajarannya

Page 12: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

12

SK –CINERE – SMPN 17 yang telah me-luluskan 2 angkatan pada tahun aja-ran kelima ditahun 2014 terus berupaya melakukan pembenahan, baik secara kualitas pendidikan maupun manaje-men administrasi sekolah. Hal tersebut diungkap Kepala Sekolah SMPN 17 He-hen Hendra yang belum genap setahun memimpin sekolah tersebut.

Diakui oleh Kepsek SMPN 17, Sum-ber daya manusia yang dimilikinya terdiri dari 40 orang guru dengan jumlah siswa 841 orang, terdiri 22 rombongan bela-jar (rombel) membutuhkan pengelolaan yang lebih serius, ”Alhamdulillah guru-guru yang ada disini bisa bekerjasama dengan baik, terbukti jika dulu hanya

segilintir guru yang memiliki kemampuan tehnologi informasi, sekarang hampir 80 % para guru memiliki kemampuan yang sama.”

“Mereka antusias berbagi pengeta-huan pada bidang informasi tehnologi dan tidak saling menunggu untuk diajari. Mereka selalu sharing untuk belajar, se-hingga rata-rata memiliki kemampuan tehnologi. Para guru SMPN 17 juga sa-dar akan manfaat tehnologi sebagai ba-han pembelajaran. jadi masing-masing guru mata pelajaran (mapel) yang dikua-sainya bisa mengoperasikan tehnologi informasi,” akunya saat dijumpai di seko-lah, Senin (6/10/2014).

Hehen mencontohkan, penggunaan belajar melalui alat bantu infokus telah ia terapkan selama beberapa bulan saat dirinya mulai menjabat di SMPN 17, ”se-mentara ini kita baru memiliki 8 alat ban-tu infokus dengan 14 ruang kelas belajar (RKB) dan pelaksanaan belajarnya pagi dan petang. Pagi mulai pukul 7 sampai pukul 12 siang, lalu dilanjutkan pukul satu kurang sampai pukul lima sore.”

“Idealnya harus setiap kelas. Tetapi karena keterbatasan anggaran, peng-gunaan Infokus secara bergilir disesuai-kan dengan mapel yang membutuhkan secara mendesak alat bantu infokus,” terang Hehen Hendra.

Hendra menambahkan, selain ke-mampuan guru ditingkatkan secara kualitas agar nantinya bisa ditularkan ke-pada siswa, iapun merasakan perlunya tertib administrasi. ”Selain kemampuan

PENDIDIKAN

SK – PANMAS – Terlaksananya pros-es belajar mengajar yang baik di sebuah sekolah tidak lepas dari peran Kepala

SK – CIPAYUNG – Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang mana seseorang diajarkan bukan hanya untuk bersikap setia dan taat, cara berpikir pun ikut dibina dan dikembangkan. Pendidi-kan bagi bangsa yang sedang berkem-bang seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang har-us dikembangkan dan ini sejalan dengan

Kurikulum 2013. Demikian Rahmat Mu-hammad, Kepala Sekolah SMA Negeri 12 membuka pembicaraan saat ditemui SK di ruang kerjanya.

Lebih lanjut Rahmat menerangkan, berhasil tidaknya proses belajar menga-jar (pendidikan) tergantung dari faktor-faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Menurut Rah-mat, faktor dan kondisi yang mempen-garuhi proses belajar sesungguhnya banyak sekali macamnya, baik ada pada diri siswa sebagai pelajar, pada guru se-bagai pengajar, metode mengajar, bah-an materi pelajaran yang harus diterima siswa, maupun sarana dan prasarana.

Rahmat menilai, disiplin merupakan upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap dan perilaku yang su-dah ditetapkan pada individu oleh orang tua.

“Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk menanamkan pola perilaku tertentu, ke-biasaan-kebiasaan tertentu, atau mem-bentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral,” terang Kepsek yang menyukai pelajaran Matematika ini.

HEHEN HENDRA (KEPSEK SMPN 17)TINGKATKAN KUALITAS MELALUI TERTIB ADMINISTRASI

tehnologi untuk keperluan proses belajar mengajar kitapun membutuhkan tenaga kependidikan dalam hal ini tata usaha agar bisa mengoperasikan tehnologi infor-masi terkait laporan dapodik melalui jarin-gan internet.”

“Kebutuhan SDM ditata usaha dari segi jumlah idealnya minimal 5 orang, semen-tara ini belum mencukupi. Tenaga pendidi-kan SMPN 17 baru 2 orang ditambah guru yang merangkap untuk diperbantukan pada administrasi laporan,” tambahnya.

Tertib administrasi dinilai Hendra bagian dari profesionalitas sekolah agar sekolah bisa mengukur kegiatan sesuai data base yang dimiliki sekolah, selain meningkatkan mutu pelayanan pendidikan kemampuan manejerial berbasis tehnologi informasi harus berjalan secara bersamaan, ”seka-rang ini, kita sedang dihadapkan pada dunia digital yang serba cepat, tentunya manfaat yang bisa diambil dari perkem-bangan tehnologi, minimal data base sekolah kita terlihat lengkap dan mudah dicari saat dibutuhkan,” tuturnya. OPTIMALKAN JAM KERJA GURU PER-LU BIMBINGAN PSIKOLOG

Pelaksanaan sekolah pagi dan pet-ang yang telah dilakukan SMPN 17 den-gan pengaturan pembagian jam mengajar guru. 14 rombel pagi dan 8 rombel siang, beberapa guru difungsikan pada pagi hari dan petang hari, disesuaikan jam menga-jar pagi yang hanya 2 jam mengajar lalu lanjut dipetang hari dengan 4 jam menga-

jar, begitu juga sebaliknya.Hendra menjelaskan jumlah jam

bekerja guru bila harus dipenuhi sam-pai ukuran 8 jam bekerja perlu diper-timbangkan, sebab pekerjaan guru berbeda dengan profesi pekerja lain-nya. ”Profesi guru berhadapan den-gan manusia yang memiliki perasaan dan pikiran yang membutuhkan energi mentalitas dan menguras pikiran bagi guru itu sendiri.”

“Umumnya ada batas titik jenuh saat orang bekerja diforsil, tidak mudah un-tuk dibangkitkan tatkala orang terse-but mengalami kejenuhan pada saat bekerja, hal itu dibutuhkan bimbingan psikolog untuk mengawasi perkem-bangan mentalitas guru agar tetap terjaga semangatnya dalam bekerja,” jelas Hendra.

Ia khawatir apabila guru bekerja dibawah tekanan, layaknya pegawai pabrik dengan menggunakan waktu 8 jam kerja akan mengakibatkan antikli-maks saat proses belajar dan menga-jar, ”seorang guru harus bisa memulai pengajaran dalam kondisi awal yang menyenangkan sehingga siswapun dapat merespon dengan senang di-kala belajar.”

“Jangan sampai suasana senang ti-dak muncul saat diawal proses belajar hendak dimulai, yang berakibat sua-sana dalam kelas timbul apatis ketika siswa mendengarkan guru saat men-erangkan pelajaran,” pungkas Hen-dra. (syahrul/foto.dok.SK)

Sekolah beserta segenap guru. Faham akan hal tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 20 yang baru tahun ini dibuka, Sam-suri, SP.d dan jajarannya berkomitmen untuk me-majukan mutu pendidikan di sekolahnya melalui proses belajar mengajar yang disiplin dan ber-moral.

Hal itu diungkapkan Samsuri kepada SK, saat dijumpai di ruang kerjanya,

beberapa waktu lalu. Kurang mema-dainya sarana dan prasarana pendidi-

kan di sekolah ini merupakan tantangan tersendiri bagi Nani dan jajarannya un-tuk tetap fokus pada peserta didiknya agar tetap bisa belajar dengan tenang dan nyaman.

SMP Negeri 20 yang lokasi bangu-nannya masih satu atap dengan SDN Depok Baru 1 (2 lokal), SDN Depok Baru 7 (3 lokal), dan SDN Depok Baru 4 (3 lokal) ditambah 1 ruangan guru rasanya tidak memadai dalam melaksanakan ke-giatan proses belajar mengajar dengan jumlah peserta didik ratusan orang. Na-mun keterbatasan ini tidak menyurutkan tekad Samsuri dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah ini

Masih menurut Rahmat, proses be-lajar yang baik adalah proses belajar yang bisa memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang dia-jarkan. Sikap disiplin dalam belajar san-gat diperlukan untuk terwujudnya suatu proses belajar yang baik.

Sikap disiplin dalam belajar akan lebih mengasah ketrampilan dan daya ingat siswa terhadap materi yang telah diberi-kan, karena nilai Rahmat, siswa akan belajar menurut kesadarannya sendiri serta siswa akan selalu termotivasi untuk selalu belajar, sehingga akhirnya siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal dari materi yang diberikan.

“Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa ma-las dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa,” terang Rahmat.

Bagi Rahmat, disiplin adalah kunci sukses dan keberhasilan. Dengan di-siplin seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya. Setelah berprilaku disiplin, seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi

buahnya manis. “Disiplin memberikan manfaat yang

besar dalam diri seseorang. Sepintas bila kita mendengar kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk menyekat, mengawal dan menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan men-gatur atau hidup teratur. Artinya kata dis-iplin itu tidak terkandung makna sekatan, tetapi juga latihan,” tandasnya.

Berangkat dari sikap disiplin itulah, kepala Sekolah SMA Negeri 12, yang cukup lama mengajar matematika di SMA Negeri 5, mengawali kepemimpi-nannya sebagai Kepsek di SMA Negeri 12 dengan membangun kedisiplinan dil-ingkungan guru-gurunya karena menu-rut Rahmat hal ini akan sangat berimbas nantinya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. “Sikap disiplin Ini yang se-dang kita bangun, setelah itu baru kita focus pada peningkatan-peningkatan lainnya, seperti pemenuhan sarana dan prasarana lainnya sebagai penunjang proses pembelajaran lainnya,” tutup Rahmat mengakhiri obrolannya dengan SK. (Harlis/gus/foto.dok.SK)

Samsuri bersama Dream Team bertekad wujudkan SMP 20 Jadi sekolah unggulan

SAMSURI (KEPSEK SMPN 20)Ditengah Keterbatasan, SMP Negeri 20 Bertekad Jadi Sekolah Unggulan

guna meningkatkan mutu pendidikan anak didiknya.

Samsuri juga bersyukur, dukungan orangtua murid membuat ia dan guru-guru yang mengajar disini menambah motivasinya untuk menjadikan SMP 20 menjadi sekolah unggulan. “kami dan rekan-rekan guru disini berkomitmen untuk membuktikan kepada masyarakat, ditengah keterbatasan yang ada akan menjadikan SMP Negeri 20 sebagai salah satu SMP unggulan yang nantinya bisa bersaing dengan SMP Negeri lain-nya yang sudah lama berdiri, doakan,” pungkas Samsuri mengakhiri pembi-caraan dengan SK. (Harlis/foto.dok.SK)

Rahmad Muhammad (Kepsek SMA Negeri 12) : “DIAWALI DENGAN KEDISIPLINAN”

Page 13: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

13PENDIDIKAN

SK – Beji – Dalam rangka penyegaran dan peningkatan mutu pelayanan dil-ingkungan sekolah, Didinas Pendidikan Kota Depok melakukan rotasi Kepala Sekolah SMP Negeri 5 yang sebelumnya dipimpin oleh Sokhani, M.Pd, digantikan oleh Yusuf, S.Pd, MM yang sebelumnya menjabat Kepala Sekolah SMPN 16.

Acara serah terima jabattan, dipimpin langsung Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok, Didi Suryadi, M.Pd, kamis (9/10/2014) di ruang aula SMP Negeri 5 Depok.

Acara sertijab tersebut dihadiri Kabid Pendas Didi Suryadi, Kepala sekolah SMPN 4 Sokhani M.Pd, kepala sekolah SMPN 15 Erna Irianti M.Pd, kepala seko-lah SMPN 5 Yusup Spd MM dan para guru SMPN 5.

Dalam amanatnya, Didi berpesan agar kepala sekolah yang baru dapat menjaga dan memelihara lingkungan sekolah serta melanjutkan program-program yang sebagian sudah dilak-sanakan oleh kepala sekolah yang lama.

“Kita berharap dengan pergantian kepala Sekolah ini dapat meningkatkan kualitas mendidik siswa-siswi SMPN 5 Depok.”

Usai sertijab, kepada SK Kepala Sekolah yang baru berjanji akan melan-jutkan program-program yang sudah dan sedang berjalan ini, misalnya pem-bangunan kantin dan masjid serta labo-ratorium.

Yusuf menambahkan, akan melan-jutkan program hasil pendidikannya di Puncak, Bogor, Jawa barat beberapa waktu lalu yang digelar Dinas Pendi-dikan Propinsi, “ tutur Kepala sekolah SMP N 5 Yusup Spd MM. (Syam/fajar/foto.dok SK)

SK – CILODONG – Bertempat di SD Negeri Sukamaju 5, Kepala Dinas Pendi-dikan Depok, Ir. Herry Pansila Prabowo, MS.c meresmikan ruang kelas baru dan ruang kesenian di SD Negeri Sukamaju 5, Cilodong. Penambahan ruang kelas baru yang berada di lantai 2 itu meru-pakan salah satu upaya meningkatkan pelayanan dan mutu pendidikan di seko-lah tersebut. Kamis, (2/10/2014)

“Penambahan ruang kelas baru terse-but dalam rangka mendukung pelayan-an standar minimum dunia pendidikan sekaligus meningkatkan mutu pendidi-kan, karena kenyamanan belajar di ke-las menentukan keberhasilan siswa,”terang Kadisdik Depok.

“Apalagi sekolah ini memakai sistem sekolah pagi dan siang, sehingga penambahan lokal ini akan semakin ber-manfaat,” sambungnya.

Kepada SK Kadis Pendidikan, Herry Pansila menjelaskan bahwa pendidi-kan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Dan penambahan ruang kelas ini merupakan langkah nyata dari upaya pembangunan pendidikan di UPT Pendidikan di wilayah Cilodong,” ujar Herry.

“Sampai saat ini, kita terus meningkat-kan mutu dalam bidang pendidikan, baik itu dari infrastruktur sekolah sampai den-gan peningkatan SDM, pada siswa mau-pun para guru,” kata Herry lagi.

Herry berharap, dengan adanya fasilitas penambahan ruang kelas ini, proses be-lajar mengajar akan semakin lancar se-hingga pelayanan dan mutu pendidikan

SK – CIMANGGIS – Kepala UPT Pen-didikan TK/SD Kecamatan Cimanggis bersama kepala sekolah se-UPTP Ci-manggis melakukan pendataan warga dipasar Cisalak. Menurut Kepala UPTP Kecamatan Cimanggis, Eneng Sugiarti dalam kegiatan kejar paket tersebut pi-haknya sengaja mengarahkan kegiatan kepasar Cisalak, karena informasinya banyak orang para pedagang yang pu-tus sekolah.

Selain mengajak para pedagang yang putus sekolah untuk mengikuti program kejar Paket secara gratis, Eneng Sug-iarti juga memberikan motivasi kepada mereka yang putus sekolah, penringnya pendidikan untuk meningkatkan kes-ejahteraan di masa depan. Bahkan tak segan-segan Eneng meminta kepada para pedagang dan warga sekitar untuk ikut mensosialisasikan program dinas Pendidikan “Ayo belajar” kepada para pedagang lainnya.

“Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan UPTP TK/SD Kecamatan Ci-

di SDN Sukamaju 5 ini akan semakin meningkat mutunya. Dan yang terpent-ing adalah, kata Herry, ruang kelas yang baru diresmikan ini dijaga dan dirawat dengan baik.

Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SD Negeri Sukamaju 5, Neng Yuhani SP.d mengatakan, pengerjaan ruang ke-las baru tersebut dimulai dari bulan Juli sampai dengan September 2014 dan sempat terhenti terkait Hari Raya Idul Fitri. “Kini SDN Sukamaju 5 yang sebel-umnya memiliki 9 ruang kelas sekarang bertambah menjadi 10 ruang kelas,” terang Yuhani.

“Dilantai dua ada tiga ruang kelas. Dua diantaranya merupakan bantuan pemer-intah pada 2013 lalu,” tutur Yuhani lagi.

Dengan adanya penambahan ruang ke-las baru ini, rencananya siswa kelas V dan VI masuk pagi semua. Sedangkan, yang masuk siang, tinggal siswa kelas

III dan IV. “Karena kelas IV ada tiga (3) rombel. Satu rombel rencananya akan digilir tiap pekannya pagi dan siang.” Kata Yuhani.

Neng Yuhani mengaku, meskipun seka-rang ini sekolahnya sudah memiliki 10 ruang kelas, dengan 18 rombel yang masing-masing kelas terdiri dari tiga rombel dengan jumlah murid sebanyak 688 siswa, tetapi belum sepenuhnya seluruh siswa bisa masuk pagi semua. Pasalnya, aku Yuhani, perbandingan an-tara ruang kelas dengan jumlah rombel, masih belum berimbang sehingga masih ada siswa yang masuk siang,” tuturnya.

Peresmian ruang kelas baru di SD Negeri Sukamaju 5 itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila disaksikan Kepala UPT Pendidikan, A. Hamid, Kepala Sekolah SD Negeri Su-kamaju 5, Neng Yuhani, SP.d dan dewan guru. (Harlis/foto.dok.SK)

manggis bersama Kepala Sekolah SD untuk turun ke lapangan,” tu-turnya.Sebagai Kepala UPTP Kecamatan Cimanggis, Eneng Sugiarti ber-harap agar seluruh lapisan ma-syarakat yang tidak memiliki Ijazah mengetahui program Kota Depok terutama kejar paket A, B, dan C. ”

“hari ini kita sudah berhasil men-jaring sebanyak 50 warga putus sekolah, mudah-mudahan kede-pannya bisa lebih banyak lagi yang terjaring,” pungkas Hj. Eneng. (Har-lis/foto.dok.SK).

Yusuf Gantikan Sokhani, Pimpin SMP Negeri 5

KADISDIK RESMIKAN RUANG KELAS BARU SDN SUKAMAJU 5

UPTP Kec Cimanggis Jemput Siswa Putus Sekolah Dipasar Cisalak

SDN KRUKUT 01 FASILITASI BELAJAR DIMALAM HARISK – LIMO – Minat belajar sebahagian masyarakat di Kecamatan Limo tersalur-kan berkat sosialisasi “Ayo Belajar” yang digaungkan Dinas Pendidikan Kota De-pok melalui UPT Pendidikan TK/SD Kec. Limo yang dipimpin Manginar.

Pelaksanaan belajar paket A,B,dan C diwilayah UPT Pendidikan Kec Limo digelar pada malam hari pukul 7.30 wib setiap Selasa di SDN Krukut 01 dengan jumlah awal warga belajar yang mendaf-tar 82 orang terdiri dari Paket A sebanyak 6 orang, Paket B, 23 orang, dan Paket C berjumlah 43 orang. Sementara itu un-tuk pengajarnya diambil dari SDN Krukut 01, sebanyak 3 orang, yaitu, Mardiyah, M.Wijayanto dan Abdurrahman.

Ketua Kelompok Belajar Paket, Suy-ono yang ditemui SK saat pelaksanaan

belajar paket pada Selasa (14/10/2014) malam, menerangkan, pelaksanaan kejar paket diprioritaskan khusus warga Depok dengan persyaratan KTP atau-pun Kartu Keluarga (KK), ”khusus untuk paket B dan C, harus ada keterangan poto copy ijasah SD dan SMP kalau untuk paket A cukup KTP ataupun KK,” terang Suyono.

“Pendaftaran terakhir pada Bulan November, artinya jumlah peserta Ke-lompok Belajar bisa lebih banyak dari pendaftaran awal atau bisa berkurang jumlahnya, karena itu pendataan terakhir sangat menentukan peserta yang diakui, ”tambah Suyono yang juga Kepala SDN Krukut 01.

Suyono menambahkan, para peserta

yang mendaftar dari awal tetapi tidak mengikuti proses kegiatan belajar sam-pai pendaftaran ditutup akan dicoret namanya, alias tidak diakui sebagai peserta, ”para peserta wajib hadir tiap Selasa malam, dan ini sudah keempat kali pelaksanaan belajarnya, kalaupun absen kita akan tanya alasannya.

Suyono meminta, Walaupun pelak-sanaan belajar ini gratis, warga belajar diminta untuk menghargai kegiatan be-lajar dengan tidak membolos atau absen tanpa alasan yang jelas, “karena mereka tidak semata-mata mengejar ijasah, me-lainkan ada pengetahuan yang didapat. Artinya ilmu yang didapat akan berman-faat nantinya bagi mereka sendiri,” tu-turnya.

Menurut Suyono, alasan digelar malam hari disebabkan para peserta rata-rata pekerja pagi sebagai wirausaha, ”mer-eka belajar ba’da Isya karena mereka bekerja sampai sore, menjelang malam baru tiba dirumah.” Kata Suyono me-nambahkan.

Suyono berharap walaupun pelaksa-naan belajar dimalam hari tetapi tidak mengurangi semangat belajar para peserta,”mereka sebahagian peserta sudah dewasa jadi mudah diatur tentu-nya, tahu akan kewajibannya lagi pula kegiatan belajar ini untuk meningkat-kan kualitas pribadinya bukan sekedar mendapatkan secarik kertas berharga,” pungkas Suyono. (Syahrul/Harlis/foto.dok.SK)

Suyono bersama guru kelompok belajar paket, Kec. Limo

Page 14: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

14

SK – SUKMAJAYA – Upaya menjar-ing warga putus sekolah UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Sukmajaya mem-buka kelas belajar kejar paket. Menurut Kepala UPTP TK/SD Kecamatan Suk-majaya, Ebeng Djayadi, kejar paket ini dipusatkan dibeberapa tempat, seperti paket A di SDN Mekarjaya 17 di ikuti 10 siswa. Paket B di SMPN 4 sebanyak 27 siswa, dan paket C di SMAN 2 sebanyak 82 siswa. “totalnya ada 119 siswa kejar Paket.” Terang Ebeng.

Dari seluruh siswa yang mengikuti paket C, tambah Ebeng, yang paling tertua Djamiat Saputra (57 Tahun) beral-amat di jalan Srikandi 4 Depok 2 Tengah dan termuda kejar paket A, Aldo Agiyan-syah Reyhanda (15 Tahun) Jln Saminten 7 Depok 2 Timur. “Semua dilaksanakan setiap sabtu dan minggu,” pungkas Ke-pala UPTP Kecamatan Sukmajaya, Eb-eng Djayadi. (Harlis/foto.dok SK)

PENDIDIKAN

SK – KOTA KEMBANG – Rencana Kasie Pendidikan Madrasah Kementeri-an agama (Kemenag) Kota Depok akan meluncurkan program Data Informasi Lembaga Madrasah (DILEMA) harus disambut gembira oleh seluruh warga Depok maupun Madrasah se-kota De-pok. Pasalnya dengan adanya Dilema tersebut madrasah maupun masyarakat bisa mengakses informasi terbuka men-genai data kelengkapan perkembangan pendidikan dilingkungan madrasah. Hal itu disampaikan langsung oleh Kasie Pendas Kemenag kota Depok, H. Ujang Supriatna sekaligus penggagas program Dilema.

Menurut Ujang, program Dilema merupakan konsumsi publik yang bisa diakses siapa saja mengenai jumlah siswa, guru dan madrasah tingkat RA, MI, MTs, dan MA. Baik terkait untuk ke-lengkapan NISN (nomor induk siswa na-sional), NUPTK (nomor unik pendidikan

dan tenaga kependidikan) serta jumlah guru yang sudah tersertifikasi. Disamp-ing itu menjadi dasar data laporan terbu-ka untuk tingkat Kanwil dan Kementrian Agama.Program Dilema juga menjadi dasar data pengalokasian dana BOS yang di-kucurkan oleh pemerintah maupun Ban-tuan Siswa Miskin (BSM) atau bantuan lainnya. Demikian dijelaskan Ujang saat ditemui SK, Senin (13/10/2014) di kan-tornya.

Sebelumnya sosialisasi program Dilema sudah diberikan kepada ham-pir 500 orang Kepala Madrasah, baik tingkat RA, MI, MTs, dan MA pada Jumat (9/10/2014) lalu digedung MUI.

”Kita sudah sosialisasikan rencana Dilema kepada para Kepala Madrasah se-kota Depok, nanti akan dilanjutkan kepada operator madrasah baik dari segi laporan pendataan dan bagaimana mengakses Dilema sesuai kebutuhan.”Ujang mengakui program unggulan kota Depok terhadap Cyber City dirasakan sangat penting bila dikaitkan dengan layanan publik, ”Depok sebagai kota Cyber City telah kita sikapi dengan pen-gelolaan manajemen berbasis tehnologi dan Informasi yang kita wujudkan dalam Dilema, dan ini tidak bisa diprint begitu saja oleh semua orang. Kita juga me-makai pengamanan agar akses infor-masi ini bisa bermanfaat berdasarkan kebutuhan data bagi pihak yang meng-gunakan akses Dilema,”akunya.

UPTP Cipayung Resmikan Kelompok Belajar di SDN Pondok Terong 1SK –CIPAYUNG – Senin (15/9) pagi,

Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Cipayung, Djunaedi Chandra telah meresmikan Kelompok Belajar (Pokjar) di SDN Pondok Terong 1, Pondok Jaya, Depok. Acara ini turut dihadiri oleh Ca-mat Cipayung, Danramil, Kapolsek, para UPT se-Kota Depok, Kepala Sekolah, Lurah serta para peserta pokjar.

“Alhamdulillah, berkat dukungan semuanya kami dapat meresmikan tem-

pat belajar ini. Warga pun terlihat begitu antusias,” tutur Djunaedi.

Dijelaskannya, untuk saat ini jumlah peserta mencapai 152 orang. Adapun rinciannya yaitu 27 orang untuk Kejar Paket A atau setara SD, 42 orang untuk Paket B atau setara SMP, dan 83 orang untuk Paket C atau setara SMA.

“Mereka akan mulai belajar akhir minggu ini, tepatnya pada Sabtu (21/9) pukul 13.00 di SDN Pondok Terong 1,”

jelasnya.Djunaedi pun mengimbau kepada

masyarakat sekitar yang ingin mengi-kuti Kejar Paket A, B maupun C dapat mendaftarkan dirinya melalui SD ter-dekat atau ke Kantor UPT Pendidikan Kecamatan Cipayung dengan hanya membawa; (1) Fotocopy KTP Depok, (2) Ijazah atau raport yang dimiliki, (3) Kartu Keluarga bagi yang sudah berkeluarga. (Harlis/SK)

Ujang menambahkan, akses infor-masi tentang perkembangan lingkungan madrasah bagian dari implementasi UU Keterbukaan Informasi Pelayanan Publik (KIPP) no 14 tahun 2008 turut menjadi acuan digulirkannya program Dilema.”Operator Dilema selain skill yang harus dimiliki juga harus mempunyai integritas moral karena menyangkut kejujuran hal itu sangat terkait keakuratan data,” im-buh Ujang.

Hal itu juga di amini salah seorang operator Dilema Kemenag kota Depok, Deni Rahardi, “program Dilema meru-pakan turunan dari Edukasi Madrasah informasi Sistem (EMIS) yang digulirkan tingkat nasional Kementrian Agama.

Dilema khusus untuk kota Depok, se-mentara EMIS tingkat Nasional, sedan-gkan untuk Websitenya masih menggu-nakan Website EMIS yang dimiliki Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag,” terang Deni.

Deni mengakui rencana Dilema san-gat tergantung anggaran yang tersedia baik pemasangan server maupun main-tenance (perawatan), ”anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan server kurang lebih Rp 10 juta dan perawatan-nya minimal Rp 1 juta per-bulannya.

“Dalam perkembangannya, jika dirasa cukup efektif, rencana selanjutnya Ke-menag kota Depok akan meningkatkan informasi layanan publik dengan Web-site milik sendiri ditingkat Kemenag kota Depok,” tutup Deni. (Syahrul/foto.Dok.SK)

SK – JAKARTA - SMK Negeri 63 Jakar-ta yang dulu lebih dikenal dengan nama Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) dibawah naungan Dinas Pertanian Provinsi DKI Jakarta. Sejak Tahun 2014 melalui Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 1186/2014 tertanggal 18 Juli 2014 diserahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan berganti nama menjadi SMK Negeri 63 Jakarta.

SMKN 63 Jakarta yang beralamat di jalan Aselih nomor 100 Ciganjur Ke-camatan Jagakarsa, Jakarta Selatan memiliki luas lahan mencapai kurang lebih 3 hektar ini memiliki 2 bidang studi keahlian yakni keahlian Agribis-nis Agroteknologi dan keahlian Agribis-nis Produksi Tanaman dengan meliputi kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura (ATPH) dan kom-petensi keahlian Agribisnis Pembenihan & Kultur Jaringan (APKJ).

Perubahan status melalui SP Guber-nur tersebut secara otomatis berakibat pada pembenahan management seko-lah dan tentunya fasilitas sekolah yang selama ini memang dirasakan masih minus. Bahkan menurut Dra Hj Rus Pri-

hatini MPd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 63 Jakarta pembenahan manage-ment dan fasilitas sekolah harus segera dilakukan agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan professional dan sesuai standar sekolah negeri.

Rus Prihatini menambahkan, bahwa pihaknya berupaya secara bertahap melakukan perombakan management dan fasilitas sekolah dengan dimulai dari pembenahan sarana dan prasarana, pegawai sekolah serta tenaga pengajar. “Perombakan management ini penting akibat dari perubahan status sekolah, oleh karenanya saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan apa-apa yang menjadi persoalan SMKN 63 Jakarta selaku sekolah yang baru dialih status, sebab ini penting untuk proses belajar mengajar,” ujar Kepsek Rus yang juga didampingi Kepala TU Komar MS SPd, Jumat (17/10/2014).

Kepala sekolah lulusan tehnik sipil Universitas Negeri Jarkarta (UNJ) ini mengaku termotivasi dengan perubahan status sekolah bahkan dirinya merasa diberikan tanggung jawab yang besar untuk kemudian diaktualisasikan lewat beragam program yang bertujuan un-tuk memperbaiki standart atau mutu sekolah. “Siswa disini 292 orang dan gurunya hanya 26 orang untuk standart sekolah kejuruan negeri tentunya masih ketinggalan, namun dari sini saya dan segenap jajaran sekolah berusaha un-tuk terus berupaya memperbaiki mutu sekolah yang memang selama ini masih alakadarnya atau masih kurang sesuai harapan ” kata Hj Rus Prihantini.

Rus menjelaskan, sekolah kejuruan

Sekolah Pertanian Pembangunan, Ciganjur Berganti Status

UPTP SUKMAJAYA BUKA KELOMPOK BELAJAR

SK – SWANGAN – Demi mening-katkan kualitas pendidikan warganya, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendidikan Kota Depok terus membuka pendaftaran belajar Kejar Paket A, B dan C. Kejar Paket ini ditujukan bagi warga yang belum memiliki ijazah SD, SMP dan SMA atau putus sekolah sehingga nantinya memperoleh ijazah yang diakui dan disetarakan untuk melamar peker-jaan.

Setelah sebelumnya membuka Ke-lompok Belajar (Pokjar) di Kecamatan Cimanggis, Tapos, hingga Cipayung, Senin (15/9) lalu, Pemkot Depok bersa-ma UPT Pendidikan Kecamatan Sawan-gan telah meresmikan Pokjar Paket ini di SDN 02 Sawangan.

“Kini peserta Pokjar Paket A, B dan C akan melaksanakan proses belajar mengajar di SDN 02 Sawangan. Saat ini jumlah peserta mencapai 68 orang. Namun, bagi warga sawangan yang in-gin mendaftar, kami masih membuka pendaftaran sampai akhir Bulan Okto-ber mendatang,” jelas Kepala SDN 02 Sawangan, Iyar Sukarna.

Dirinya mengatakan, seluruh proses kejar paket yang dilaksanakan tidak dipungut biaya sama sekali. “Seluruh peserta mengikuti kejar paket ini gra-tis, selain biaya gratis Kami juga akan memberikan buku paket, tas sekolah, alat tulis, buku tulis secara cuma-cuma pada seluruh peserta,” kata pria yang masih aktif mengajar ini. Untuk mengi-kuti program kejar paket ini para calon peserta diminta untuk melampirkan foto kopi ijazah SD bagi yang mengikuti kejar paket B, foto kopi ijazah SMP untuk yang mengikuti kejar paket C, serta mengisi formulir pendaftaran.

Sementara itu, Eka Santika, salah satu calon pengajar kejar paket C mem-punyai strategi sendiri dalam menerap-kan metode pengajaran yang akan di-berikan nanti. “Rencananya Saya akan melakukan pendekatan konseling dalam mengajar siswa kejar paket,” tutur ibu guru kelas 6 ini.

Dengan adanya program ini, warga yang belum mempunyai ijazah SD, SMP, dan SMA bisa mengikuti dan mendaftar dengan segera agar Kecamatan Sawa-ngan bebas dari putus sekolah.. (Harls/SK)

UPTP SAWANGAN SIAP TAM-PUNG WARGA BELAJAR

UJANG SIKAPI CYBER CITY DENGAN DILEMA

yang berorientasi dibidang pertanian terutama di Jakarta ini hampir tidak ada oleh karenanya dirinya berharap agar SMKN 63 Jakarta bisa menjadi param-eter supaya para siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama lebih kaya pilihan untuk meneruskan sekolah kejenjang selanjutnya. “Minimnya sekolah Ke-juruan yang berfocus pada pertanian merupakan sebuah masalah besar yang dihadapi DKI Jakarta sebab para siswa lulusan SMP tidak diberikan banyak pilihan untuk memilih jurusan dijenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karenanya saya berharap dengan peralihan setatus menjadi SMKN 63 Jakarta pemerintah Propinsi DKI Jakarta bisa mendukung kami agar sekolah ini menajdi sekolah prioritas bagi para peserta didik yang tertarik di dunia pertanian,” Jelas Rus.

Rus juga menyinggung soal jumlah jurusan di SMKN 63 Jakarta yang Cuma baru 2 jurusan sebab menurutnya se-bagai satu-satunya sekolah kejuruan yang berfokus pada bidang pertanian harusnya SMKN 63 bisa menambah pro-gram jurusannya tentunya hal ini perlu dibarengi dengan peningkatan kwaliatas tenaga pengajar dan fasilitas sekolah.

Seperti diketahui, sebelum bera-lih status SMKN 63 menyadang nama Sekolah Pembangunan Pertanian atau lebih dikenal SPP dimana selama ini dengan fasilitas belajar mengajar yang seadanya mampu mencetak lulusan yang cukup prestisius yang tersebar di beberapa PTN ternama di Indonesia. Bahkan banyak juga yang bekerja di perkebunan maupun Departemen Perta-nian. (Dea/biro Jakarta)

Kepsek SMKN 63 Jakarta, Rus Prihatini

Page 15: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

15PENDIDIKAN

SK – PANMAS – Upaya pemenuhan implementasi kurikulum 2013 agar bisa terlaksana sesuai rencana, Kemendik-bud melalui propinsi terus melakukan latihan dan pembinaan yang diteruskan sampai ketingkat kota.

Pelaksanaan pendampingan kurti-las yang digelar Dinas Pendidikan kota Depok melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP dilaksanakan Kamis (8/10/2014), berlangsung di SMPN 2. Dalam acara tersebut turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry

Pansila, Ketua K3S SMP sekota Depok Komar Suparman diikuti ratusan Kepala Sekolah SMP sekota Depok.

Dalam sambutannya Kadisdik ber-pesan untuk menjaga konsistensi tu-juan pendidikan secara individu maupun kolektif dengan langkah-langkah konkret baik diwujudkan dilingkungan sekolah maupun memajukan pendidikan secara umum ditingkat kota Depok bahkan ber-harap meraih prestasi sampai tingkat na-sional demikian pesan Herry.

Disela kesibukkannya Ketua K3S

SMP kota Depok yang akrab disapa Ko-mar menerangkan kepada SK, langkah yang ditempuh pencapaian implementa-si Kurtilas selain latihan dan pembinaan dari Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Propinsi, direncanakan untuk memben-tuk Cluster (Koordinator pendamping sekolah).

Masih menurut Komar, program clus-ter disikapi pihak K3S dengan meren-canakan menyiapkan 35 Cluster untuk mengcover 172 sekolah SMP sekota Depok saat implementasi Kurtilas,”satu cluster akan mendampingi 5-7 sekolah SMP sedangkan pihak sekolah yang di-tunjuk menjadi Cluster umumnya telah memiliki kemampuan dalam melak-sanakan Kurtilas, sebahagian dari clus-ter merupakan pilot Project Kurtilas yang tahun lalu 2013 dibentuk,” terang Komar.

Ia mengakui rencana persiapan 35 cluster saat ini sedang dalam proses, ”kalau rekomendasi dari pihak Disdik kota Depok diterima oleh propinsi maka kota Depok memiliki Cluster pendamp-ing Kurtilas terbanyak seJawa Barat.

Artinya wilayah kota Depok lebih siap dalam optimalisasi Kurtilas ditahun aja-ran 2015, karena ditahun itu secara na-sional seluruh sekolah seIndonesia akan menerapkan rencana Implementasi Kur-tilas,” aku Komar sekaligus menjabat

Kepsek SMPN 3.Komar berharap kendala Kurtilas

disikapi dengan bijak,”sikap kritis namun konstruktif dibutuhkan dalam dunia pen-didikan, tidak dibutuhkan untuk mencari kambing hitam karena sejatinya para pendidik akan senantiasa memberikan gagasan dan ide sebagai solusi meng-hadapi masa depan nasib bangsa,” harapnya. (Syahrul/Harlis/foto.dok.SK)

K3S SIAPKAN 35 CLUSTER PENDAMPING SEKOLAH TINGKAT SMP SEKOTA DEPOK

SK - JAKARTA- Disaat membangun karakter didunia pendidikan digembar-gemborkan dengan perubahan kuriku-

lum dengan sosok Kurikulum 2013,nyat-anya buku ajar Penjakes untuk siswa kelas IX revisi 2014 membuat terhenyak

kalangan dunia pendidikan dan tokoh masyarakat dari berbagai kalangan or-mas Islam.

Pasalnya buku tersebut mengurai-kan bagaimana berpacaran dikalangan remaja, lebih ironis tampilan gambar dalam buku tersebut diilustrasikan sosok wanita memakai hijab.

Informasi yang dihimpun SK beber-apa tokoh agama telah menyurati Ke-mendikbud mengenai persoalan buku ajar Penjaskes yang secara halus mele-galisasikan hubungan permissive yang lolos dari editing naskah.

Doktrin Islam yang diyakini umat Is-lam sangat menentang sikap serba bo-leh atau sikap bebas untuk berhubungan dengan lawan jenis hal itulah yang men-jadi penolakan keras dari kalangan umat Islam, bahkan beberapa tokoh agama mengungkapkan penolakannya dimedia Face Book.

Selain itu status Kemendikbud di Facebook sempat mengundang keca-man dengan adanya buku ajar yang ter-kuak mengenai uraian hubungan sepa-sang remaja yang dipandang tidak ada hubungannya dengan pelajaran Olah-raga.

Sementara itu pihak Kemendikbud sampai saat ini belum mengklarifikasi secara terbuka persoalan buku Penjask-es terkait kualitas pembuatan naskah dan editing naskah buku tersebut. Dilain pihak informasi yang dapat dihimpun dari Kemendikbud buku Penjaskes yang menuai kecaman dari berbagai pihak, rencananya akan ditarik dan akan dire-visi.(BIRO JAKARTA)

MASYARAKAT TUNTUT BUKU AJAR PENJASKES DITARIK OLEH KEMENDIKBUD

KEPALA UPT PENDIDIKAN TK/SD, PENGAWAS, K3S, PENILIK, KEPALA SEKOLAH, DEWAN GURU SE-KECAMATAN LIMO MENGUCAPKAN “SELAMAT KEPADA DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK ATAS PENGHARGAAN ANUGERAH PEDULI PENDIDIKAN 2014 DARI KEMENDIKBUD RI” SEMOGA LAYANAN & MUTU PENDIDIKAN KOTA DEPOK MAKIN MAJU DAN SEJAHTERA

TTDKEPALA UPT PENDIDIKAN TK/SD

KEC. LIMODRS. MANGINAR HARAHAP, MM

SMK NUFA CITRA MANDIRI MENGUCAPKAN “SELAMAT KEPADA DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK ATAS PEMBERIAN ANUGERAH PEDULI PENDIDIKAN 2014 DARI KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI SEMOGA PENDIDIKAN DI KOTA DEPOK SEMAKIN TERDEPAN DAN SEJAHTERA

TTDKEPALA SEKOLAH SMK NUFA CITRA MANDIRI

ABDURAHIM

Page 16: E-PAPER TABLOID SOARA KOTA EDISI KE 16 OKTOBER  2014

Soara Kota/Edisi16/Oktober/Th 3/2014

16 PENDIDIKAN

SK – SUKMAJAYA – Kerja keras dan semangat para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indo-nesia (PGRI) Kecamatan Sukmajaya patut mendapat apresiasi. Pasalnya, pahlawan tanpa tanda jasa itu kini me-miliki gedung serba guna yang berada di lantai 2 kantor UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Sukmajaya yang dibangun secara swadaya.

Gedung PGRI Kecamatan Sukma-jaya yang berlokasi di jalan. Kahayan ujung, Kelurahan Baktijaya tersebut me-miliki luas bangunan kurang lebih 600 meter dengan tujuh ruangan serta aula yang bisa menampung ratusan orang itu pada Senin (13/10/2014) diresmikan oleh Ketua PGRI Kota Depok, H. Eman Hidayat.

Dalam sambutannya Eman berharap dengan beroperasinya gedung serba guna yang sekaligus sebagai Sekretariat

PGRI Kecamatan Sukmajaya itu bisa di-optimalkan kegunaannya untuk mening-katkan kualitas guru-guru se-Kecamatan Sukmajaya melalui berbagai pembinaan dan pelatihan. Dan yang terpenting lanjut Ketua PGRI Kota, agar gedung yang baru diresmikan ini dijaga dan di-rawat dengan baik. Pasalnya kata Eman yang paling sulit itu adalah menjaga dan merawatnya kenimbang membangun-nya.

“Jadi karena gedung ini milik anggota dan dananya berasal dari anggota dan untuk anggota. Maka sudah sewajarnya semua anggota PGRI Kecamatan Suk-majaya turut bertanggungjawab memeli-hara dan menjaganya.”

Sementara itu Ketua PGRI Keca-matan Sukmajaya, Aen Gusnaen men-gaku bersyukur karena sudah beberapa tahun ini lantai atas dibiarkan tanpa ada kejelasan kapan akan dilanjut proses

pembangunannya, dan baru pada 2014 mulai ada titik terang. “Itupun setelah mendapat support dari Kepala UPTP Sukmajaya, Ebeng Djayadi yang terus mendorong agar gedung PGRI yang menempati lantai 2 itu dilanjutkan pem-bangunannya,” tutur Ketua PGRI Keca-matan Sukmajay yang akrab disapa Aen.

Aen melanjutkan, dengan diresmikan gedung serba guna milik PGRI Keca-matan Sukmajaya ini, nantinya semua kegiatan PGRI Kecamatan Sukmajaya, baik itu pembinaan maupun pelatihan bagi guru-guru se-Kecamatan Sukma-jaya tidak lagi harus meminjam ruangan sekolah yang terkadang mengganggu konsentrasi kegiatan belajar-mengajar siswa, selain harus mengeluarkan ang-garan untuk menyewa tempat tersebut.

“Nantinya gedung serba guna ini bisa digunakan untuk untuk acara-acara rapat dan kegiatan lainnya yang ber-hubungan dengan kepentingan UPTP TK/SD dan PGRI Kec. Sukmajaya. Bahkan jika ada anggota yang ingin meminjam untuk hajatan atau syukuran kita akan berikan tanpa dikenakan uang sewa gedung. Lain halnya jika yang me-minjam atau menyewa diluar anggota PGRI Kecamatan Sukmajaya, kita akan kenai uang sewa gedung. Karena tidak tertutup kemungkinan ini juga akan kita sewa/pinjamkan kepada anggota PGRI diluar Kecamatan Sukmajaya. Hitung-hitung untuk menambah pemasukan kas PGRI dan biaya perawatan gedung,” urai Aen kepada SK.

Masih ditempat yang sama, Ketua pelaksana pembangunan, Salim Hasan menjelaskan. Gedung serba guna yang menghabiskan anggaran Rp. 250 juta itu semua murni berasal dari swadaya anggota melalui iuran rutin. Salim juga meyakini keberadaan gedung serba guna itu kebermanfaatannya kembali kepada angota juga. “makanya proses pembangunan ini bisa lebih cepat dari perkiraan kita, termasuk peran pak Eb-eng sebagai Kepala UPTP Sukmajaya

DIBANGUN SECARA SWADAYAGEDUNG PGRI KEC. SUKMAJAYA DIRESMIKAN

yang membuat semua anggota termoti-vasi,” terang Salim Hasan.

Sementara itu Kepala UPT Pendi-dikan, Ebeng Djayadi berharap ruang serba guna bisa dioptimalkan kegunaan dan kebermanfaatan untuk kepentingan semua anggota, “bukan hanya untuk ke-giatan guru-gurunya saja, siswanya juga bisa memanfaatkan gedung serba guna ini untuk berbagai kegiatan yang menun-jang peningkatan prestasi mereka,” tutur Ebeng.

Diakui oleh Ebeng, meski ada beber-apa ruangan yang belum selesai, misal-nya Mushola, kamar kecil, plesteran luar dan listplang atas, Namun sudah bisa digunakan untuk kegiatan eskul, mau-pun forum musyawarah lainnya,” terang Ebeng.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok yang turut hadir pada acara peresmian gedung PGRI Kecamatan Sukmajaya berharap, gedung ini bisa digunakan sebaik-baiknya oleh pengurus dan ang-gota PGRI. Apalagi PGRI merupakan organisasi profesi yang tentunya ada struktur organisasi dan ada wadah yang menaunginya. “Semoga dengan adanya gedung ini bisa memperlancar kegiatan PGRI dan jalinan silaturahmi antar guru di Kecamatan Sukmajaya semakin sol-id,” katanya.

Hadir dalam acara peresmian Ge-dung PGRI Kecamatan Sukmajaya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Ir Herry Pansila Prabowo, Ketua PGRI Kota Depok Drs Eman Hidayat MM, Kasie Pendas Kota Depok Drs Rida Fah-rudin, Kepala UPTP TK/SD Kecamatan Sukmajaya Drs Ebeng Djayadi MM, Ketua PGRI Kecamatan Sukmajaya Aen Gusnaen, Ketua K3S SD Kecamatan Sukmajaya, Justus Marakey, Ketua Pa-nitia Gedung PGRI Sukmajaya Salim Hasan, Ketua Panitia Acara, Dadan Spd, Kepala Sekolah dan Guru se-UPTP Ke-camatan Sukmajaya. (Harlis/ADV/foto.dok.SK)

Ketua PGRI Kota, H. Eman Hidayat disaksikan Ketua UPTP Sukmajaya dan Para Pengurus PGRI Kec Sukmajaya melakukan pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya gedung PGRI Kec. Sukmajaya

Kepala Dinas Pendidikan Herry Pansila Prabowo berfoto bersama Kepala UPT Pendidikan Sukmajaya, Ebeng Djayadi, Ketua PGRI Kota, Ketua PGRI Kec.dan Para Pengurus PGRI Kec. Sukmajaya Ketua PGRI Kec. Sukmajaya didampingi pengurus PGRI Kec. Sukmajaya

Panjatkan Doa bersama atas diresmikannya Gedung Serba Guna PGRI Kecamatan SukmajayaKetua PGRI Kota, Eman Hidayat bersama Ketua Ketua PGRI Kec.dan Kepala UPT Pendidikan serta Pengurus PGRI Kec. Sukmajaya