e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya...

12
e-Journal Journal Journal Journal Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: [email protected] email: [email protected] e-journal journal journal journal FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas Udayana Udayana Udayana Udayana Elektronik Jurnal Peternakan Tropika dipublikasikan oleh: Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1 Telp. 0361-235231/222096 email: [email protected] email: [email protected] Volume Nomor Tahun V 3 2017

Transcript of e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya...

Page 1: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

email: [email protected]

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

Elektronik Jurnal Peternakan Tropika

dipublikasikan oleh:

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1

Telp. 0361-235231/222096

email: [email protected]

email: [email protected]

Volume Nomor Tahun

V 3 2017

Page 2: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA

REDAKTUR / KETUA EDITOR

I Made Mudita, S.Pt., MP

EDITOR

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS

Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS

Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS

Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, MSi

Eny Puspani, SPt., MSi

I Wayan Wirawan, SPt., MP

Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi

Dr. Ir. Tjokorda Gde Belawa Yadnya, MS

Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MSi

Dr. Ir. Ni Putu Mariani, MSi

Ir. Ni Putu Sarini, MSc

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, SPt, MM

I Wayan Sukanata, SPt., MSi

ALAMAT REDAKSI:

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleks Lantai 1

Telp. 0361- 222096 / 235231

Email: [email protected]

Email: [email protected]

www.ojs.unud.ac.id

Page 3: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Vol 5 No 3 (2017): eJPT November - Desember 2017 Diterbitkan: 2017-11-11

Artikel • EVALUASI KUALITAS KIMIA SUSU KUDA LIAR SUMBAWA PADA UMUR YANG

BERBEDA

Abubakar M. A., S. A. Lindawati, M. Hartawan 437 - 450

o 1. Artikel eJPT Muzhaffar Aryanda Abubakar et al

• APLIKASI BERBAGAI JENIS SLURRY DAN TINGKAT KADAR AIR TANAH TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL HIJAUAN Indigofera zollingeriana

Arista Pratama I W., I W. Suarna, M. A. P. Duarsa 451-464

o 2. Artikel eJPT Arista Pratama et al

• APLIKASI SLURRY DAN BIO-SLURRY SAPI PADA BERBAGAI LEVEL TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN Stylosanthes guianensis

Gunawan I P. C. A., I K. M. Budiasa, I W. Wirawan 465-479

3. Artikel eJPT Candra Adi Gunawan et al. ok

• KOMPOSISI TUBUH PEDET SAPI BALI BETINA LEPAS SAPIH YANG MENDAPAT

RANSUM DENGAN KANDUNGAN PROTEIN DAN ENERGI BERBEDA

Abdur Rahman, I W. Suarna, N. N. Suryani 480-488

o 4. Artikel eJPT Abdur Rahman et al

• EVALUASI PENGGUNAAN ASAP CAIR PADA KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP

KUALITAS KIMIA FISIK BAKSO SAPI

Laksono A. M. S., I N. S. Miwada, M. Hartawan 489-499

o 5. artikel eJPT_arief Mardi Setyo Laksono et al

• PEROMBAKAN LIMBAH TANAMAN PANGAN OLEH BAKTERI SELULOLITIK ASAL

CACING TANAH

Suberata I W., I M. Mudita, I N. S. Sutama 500-508

o 6. Artikel eJPT 2017-3_GR Sutarpa-Suberata-Mudita

• PENURUNAN EMISI POLUTAN SAPI BALI YANG DIBERI PAKAN LIMBAH PERTANIAN

MELALUI PEMBERIAN BIOSUPLEMEN BAKTERI LIGNOSELULOLITIK UNGGUL RUMEN

DAN RAYAP

Wibawa A. A. P. P., I G. L. O. Cakra, I M. Mudita, I. B. G. Partama 509-515

o 7. Artikel HB 2016-Wibawa-Mudita-Partama_Penurunan Emisi Polutan

• KECERNAAN NUTRIEN PAKAN SAPI BALI YANG DIBERI PAKAN BASAL DENGAN

BIOSUPLEMENTASI KONSORSIUM BAKTERI KOLON SAPI BALI DAN SAMPAH

ORGANIK

Mudita I M., I G. N. Kayana, I W. Wirawan 516-524

o 8. Artikel eJPT-HB 3-2016_Kc. Nutrien_ Mudita et al

• AKTIVITAS ENZIM LIGNASE DARI BAKTERI LIGNOLITIK YANG DIISOLASI DARI

CACING TANAH PADA SUBSTRAT GULMA TANAMAN PANGAN

Wijana I W., I M. Mudita 525-533

o 9. Artikel eJPT-HUPS 2016_Wijana-Mudita ok

• cover-bagian depan eJPT Vol. 5 No. 3 Th 2017

I M. Mudita i-ii

o cover -Bagian depan eJPT Vol. 5 No. 3 Th. 2017

• PANDUAN BAGI PENULIS

I M. Mudita

o PANDUAN BAGI PENULIS eJournal Peternakan Tropika

Page 4: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaJournal of Tropical Animal Science

email: eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD

AKTIVITAS ENZIM

DIISOLASI DARI

GULMA TANAMAN PANGAN

Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jl. P. B. Sudirman Denpasar

email: [email protected]

Evaluasi aktivitas enzim lignase dari 8 isolat bakteri lignolitik

cacing tanah (Lumbricus rubellus

daun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul

kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 8 perlakuan dan 3

ulangan, dimana perlakuan didasarkan pada 8 isolat bakteri selulolitik yang telah diisola

dengan kode EB1LG, EB

Aktivitas enzim lignase diukur

menit menggunakan standar vanilin pada panjang gelombang 209 nm mengikuti persamaan Y

= 0,00635 X + 0,21098 (r

lignolitik cacing tanah dengan kode EB3LG

berbeda nyata (P<0,01) pada

0,110 IU, sedangkan isolat bakteri dengan kode EB1LG menghasilkan aktivitas enzim lignase

tertinggi pada substrat daun apu, yaitu 0,586 IU; 0,346 IU; 0,248 IU dan 0,130 IU masing

masing pada periode waktu inkubasi 10

dengan isolat bakteri dengan kode EB8LG.

bahwa isolat bakteri lignolitik dengan kode EB1LG dan EB3 LG merupakan isolat bakteri

lignolitik unggul pendegradasi su

Kata Kunci: Bakteri Lignolitik

ENZYME ACTIVITY OF LIGNOLYTIC BACTERIA ISOLATED FROM

EARTHWORM ON

Evaluation of enzyme activity by eight

(Lumbricus rubellus) on weeds crops especially water hyacint and water lettuc e leaves had

been carried out for have the best lignolytic bacteria as weeds crops degrader.

was conducted with comple

treatments based on the eight cellulolignolytic bacteria isolates coded EB

EB3LG, EB4LG, EB5LG, EB

4 (four) incubation time pe

curve was Y = 0,00635 X + 0,21098 (r

isolated from earthworm coded EB3LG have highest and significantly (P<0,05) enzyme

activity on water hyacinth substrates were

incubation time periods respectively, while bacteria isolates coded

Submitted Date: Desember 26, 2017Editor-Reviewer Article;: I Wayan Wirawan dan Ni Wayan Siti

JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaJournal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

email: [email protected]

525

AKTIVITAS ENZIM LIGNASE DARI BAKTERI LIGNO

DIISOLASI DARI CACING TANAH PADA SUBSTRAT

GULMA TANAMAN PANGAN

Wijana, I W. dan I M. Mudita

Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jl. P. B. Sudirman Denpasar

[email protected] HP. 087784792574

ABSTRAK

aktivitas enzim lignase dari 8 isolat bakteri lignolitik

Lumbricus rubellus) pada substrat gulma tanaman pangan

telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul

Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 8 perlakuan dan 3

ulangan, dimana perlakuan didasarkan pada 8 isolat bakteri selulolitik yang telah diisola

, EB2LG, EB3LG, EB4LG, EB5LG, EB6LG, EB

Aktivitas enzim lignase diukur pada waktu inkubasi 10 menit, 20 menit, 30 menit dan 60

menggunakan standar vanilin pada panjang gelombang 209 nm mengikuti persamaan Y

X + 0,21098 (r2 = 0,89). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri

cing tanah dengan kode EB3LG menghasilkan aktivitas enzim tertinggi

berbeda nyata (P<0,01) pada substrat eceng gondok yaitu 0,448 IU, 0,269 IU, 0,201 IU dan

0,110 IU, sedangkan isolat bakteri dengan kode EB1LG menghasilkan aktivitas enzim lignase

tertinggi pada substrat daun apu, yaitu 0,586 IU; 0,346 IU; 0,248 IU dan 0,130 IU masing

masing pada periode waktu inkubasi 10; 20; 30 dan 60 menit dan keduanya berbeda nyata

dengan isolat bakteri dengan kode EB8LG. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

lignolitik dengan kode EB1LG dan EB3 LG merupakan isolat bakteri

lignolitik unggul pendegradasi substrat gulma tanaman pangan

Lignolitik, Cacing Tanah, Aktivitas Enzim, Gulma Tanaman Pangan

ENZYME ACTIVITY OF LIGNOLYTIC BACTERIA ISOLATED FROM

EARTHWORM ON WEEDS CROPS SUBSTRATES

ABSTRACT

Evaluation of enzyme activity by eight lignolytic bacteria isolated from earthworm

) on weeds crops especially water hyacint and water lettuc e leaves had

been carried out for have the best lignolytic bacteria as weeds crops degrader.

was conducted with completely randomized design (CRD) 8 treatments and 3 replications,

treatments based on the eight cellulolignolytic bacteria isolates coded EB

LG, EB6LG, EB7LG and EB8LG. Lignase enzyme activity measured on

4 (four) incubation time periods were 10; 20; 30 and 60 menute using vanillin callibration

curve was Y = 0,00635 X + 0,21098 (r2 = 0,89). The results showed that lignolytic bacteria

isolated from earthworm coded EB3LG have highest and significantly (P<0,05) enzyme

on water hyacinth substrates were 0,448 IU, 0,269 IU, 0,201 IU

incubation time periods respectively, while bacteria isolates coded

2017 Accepted Date: : I Wayan Wirawan dan Ni Wayan Siti

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika

Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

LIGNOLITIK YANG

PADA SUBSTRAT

Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jl. P. B. Sudirman Denpasar

087784792574

aktivitas enzim lignase dari 8 isolat bakteri lignolitik yang diisolasi dari

pada substrat gulma tanaman pangan (eceng gondok dan

telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul perombak pakan

Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 8 perlakuan dan 3

ulangan, dimana perlakuan didasarkan pada 8 isolat bakteri selulolitik yang telah diisolasi

, EB7LG and EB8LG.

waktu inkubasi 10 menit, 20 menit, 30 menit dan 60

menggunakan standar vanilin pada panjang gelombang 209 nm mengikuti persamaan Y

Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri

aktivitas enzim tertinggi dan

yaitu 0,448 IU, 0,269 IU, 0,201 IU dan

0,110 IU, sedangkan isolat bakteri dengan kode EB1LG menghasilkan aktivitas enzim lignase

tertinggi pada substrat daun apu, yaitu 0,586 IU; 0,346 IU; 0,248 IU dan 0,130 IU masing-

; 20; 30 dan 60 menit dan keduanya berbeda nyata

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

lignolitik dengan kode EB1LG dan EB3 LG merupakan isolat bakteri

, Gulma Tanaman Pangan

ENZYME ACTIVITY OF LIGNOLYTIC BACTERIA ISOLATED FROM

WEEDS CROPS SUBSTRATES

lignolytic bacteria isolated from earthworm

) on weeds crops especially water hyacint and water lettuc e leaves had

been carried out for have the best lignolytic bacteria as weeds crops degrader. The experiment

tely randomized design (CRD) 8 treatments and 3 replications,

treatments based on the eight cellulolignolytic bacteria isolates coded EB1LG, EB2LG,

Lignase enzyme activity measured on

riods were 10; 20; 30 and 60 menute using vanillin callibration

The results showed that lignolytic bacteria

isolated from earthworm coded EB3LG have highest and significantly (P<0,05) enzyme

0,448 IU, 0,269 IU, 0,201 IU and 0,110 IU on

EB1LG have highest

Accepted Date: Desember 29, 2017

Page 5: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 526

(P<0,05) enzyme activity on water lettuce leaves were 0,586 IU; 0,346 IU; 0,248 IU and

0,130 IU, and both significant different with bacteria isolates coded EB8LG. Based on this

study concluded that lignolytic bacteria isolates coded EB1LG and EB3LG were excellent

bacteria isolates degrader weeds crops especially the water hyacinth and water lettuce leaves

than the other isolates.

Key words: Cellulolytic Bacteria, Earthworm, Ability on degrading substrates, Weed Crops

PENDAHULUAN

Penurunan produktivitas dan efisiensi usaha peternakan serta peningkatan resiko

pencemaran lingkungan dari usaha peternakan yang diberi pakan kaya serat seperti limbah

pertanian termasuk gulma tanaman pangan disinyalir akibat tingginya kandungan

lignoselulosa bahan pakan asal limbah pertanian yang mengakibatkan nutrien yang

terkandung tidak dapat dimanfaatkan secara optimal (Abdullah dan Soeharsono, 2010; Mudita

et al., 2010).. Howard et al. (2001) mengungkapkan semakin tinggi kandungan lignin

semakin sulit bahan pakan tersebut dirombak/dipecah/dicerna. Hal ini mengingat lignin

mempunyai ikatan kompleks yang sangat kokoh dan secara fisik bertindak sebagai

penghalang proses perombakan dinding sel bahan pakan oleh mikroba rumen. Degradasi

senyawa lignin hanya dapat dilaksanakan oleh enzim dari mikroba tertentu salah satunya

bakteri lignolitik penghasil enzim lignase kompleks (Howard et al., 2001; Perez et al. (2002).

Bakteri lignolitik merupakan kelompok bakteri yang mampu menghasilkan kompleks

enzim lignase yang terdiri dari lignin-peroksidase/Li-P, mangan-peroksidase/Mn-P, dan

lakase/Lac yang akan merombak senyawa lignin menjadi komponen penyusunnya (Perez et

al., 2002). Semakin tinggi dan seimbang produksi serta kualitas kompleks enzim lignase yang

dihasilkan semakin baik perombakan lignin dapat dilakukan. Di alam berbagai sumber

konsorsium mikroba lignolitik dapat diperoleh seperti saluran pencernaan hewan, lahan

gambut/pertanian, rayap, cacing tanah, maupun sumber konsorsium mikrona lainnya (Pathma

dan Sakthivel, 2012; Mudita et al 2012 – 2015; Sutama et al., 2013; Dewi et al.2014).

Cacing tanah merupakan binatang yang mampu mendegradasi berbagai bahan organik

karena dalam saluran pencernaannya mengandung berbagai konsorsium mikroba sinergis

seperti bakteri, protozoa dan mikro fungi serta berbagai enzim seperti amilase, protease,

selulase, lipase, chitinase, dan urease. Disamping itu, mukus dalam saluran pencernaan

cacing tanah mengandung berbagai nutrien (karbohidrat, protein, bahan mineral dan bahan

organik, serta berbagai asam amino) serta hormon (Pathma dan Sakthivel, 2012). Lebih lanjut

diungkapkan mikroba cacing tanah mampu mendegradasi senyawa lignoselulosa dan

antinutrisi, memproduksi antibiotika, pigmen fluorescent, siderophores, chitinase dan

Page 6: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 527

glucanase serta berbagai growth promotor melalui pelarutan mineral, memproduksi hormon

1-aminocyclopropane-1carboxylate (ACC) deaminase, dan menekan mikroba patogen.

Pemanfaatan cacing tanah sebagai sumber inokulan konsorsium mikroba dalam

produksi bioinokulan feed suplemen berprobiotik terbukti mampu menghasilkan produk

inokulan berkualitas yang mampu meningkatkan produktivitas itik bali (Sutama et al., 2014).

Namun hasil penelitian Mudita et al (2010-2011) menunjukkan bahwa penggunan

bahan/sumber konsorsium mikroba alami secara langsung tidak memberikan kepastian

kestabilan kualitas produk inokulan yang dihasilkan. Hasil penelitian Mudita et al. (2013-

2015) menunjukkan pemanfaatan isolat bakteri murni lebih menjamin kestabilan kualitas

inokulan yang dihasilkan. Sehingga penelitian ini penting untuk dikembangkan dalam upaya

menghasilkan isolat unggul pendegradasi senyawa lignin

MATERI DAN METODE

Tempat dan Lama Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas

Peternakan, Universitas Udayana selama 3 bulan.

Isolat Bakteri Lignolitik Hasil Isolasi dari Cacing Tanah

Penelitian memanfaatkan 8 isolat bakteri lignolitik (belum teridentifikasi) dengan kode

EB1LG, EB2LG, EB3LG, EB4LG, EB5LG, EB6LG, EB7LG dan EB8LG hasil isolasi dari

cacing tanah.

Substrat Limbah dan Gulma Tanaman Pangan

Sampel limbah dan gulma tanaman pangan yang akan dimanfaatkan dalam penelitian

ini adalah enceng gondok dan daun apu. Bahan gulma tersebut terlebih dahulu dikeringkan

dalam forced draught oven weight pada suhu 70 ºC selama 36-48 jam (sampai tercapai berat

kering udara/Dry Weight (DW) yang ditandai dengan berat sampel tidak mengalami

perubahan lagi jika pengovenan dilanjutkan pada suhu yang sama). Kemudian setiap sampel

bahan substrat tersebut digiling halus dengan gilingan bersaring 1 ml. Selanjutnya sampel

bahan substrat disterilisasi dengan sinar ultra violet dalam laminar airflow selama 30 menit

untuk mencegah kontaminasi.

Medium Pertumbuhan Bakteri

Medium pertumbuhan bakteri yang diproduksi pada penelitian ini adalah 2 jenis yaitu

medium cair dan medium padat. Medium pertumbuhan cair dipergunakan untuk produksi

kultur isolat bakteri yang akan dipakai sebagai sumber isolat yang akan dievaluasi

Page 7: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 528

kemampuan degradasi substratnya, sedangkan medium padat dipakai sebagai medium substrat

yang akan dievaluasi tingkat degradasinya oleh isolat bakteri.

Medium pertumbuhan cair untuk menumbuhkan stok isolat bakteri lignolitik dari

cacing tanah dibuat menggunakan Nutrient Broth (NB) dengan substrat Asam Tanat sebagai

sumber lignin. Medium pertumbuhan cair bakteri lignolitik cacing tanah akan dibuat dengan

cara melarutkan 1,30 gram NB ditambah 0,2 gram substrat dalam 100 ml aquades. Semua

bahan dimasukkan dalam elemmeyer dan dihomogenkan menggunakan magnetic stirrers (750

rpm) pada suhu 100 ºC selama ± 15 menit untuk menghomogenkan campuran. Selanjutnya

disterilkan pada autoclave pada temperatur 121 ºC selama 15 menit.

Sedangkan medium pertumbuhan bakteri padat dibuat dengan bahan dan cara yang

sama seperti pembuataan medium pertumbuhan cair hanya ditambahkan 2 g bakto agar

sebagai pemadat dengan konsentrasi 2 % dalam medium.

Peralatan

Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pembangkit gas CO2,

laminar air flow, incubator 39ºC, micropipet, pengaduk magnetik, fortex, timbangan elektrik,

penggilingan, autoklaf, sentrifuse, spectrophometer uv-vis, shaker bath, drough force oven,

lampu uv, desikator, dan alat-alat gelas.

Produksi Medium Pertumbuhan Bakteri

Medium pertumbuhan bakteri lignolitik cair dibuat untuk penumbuhan stok isolat

bakteri lignolitik dan untuk produksi ekstra enzim dari isolat bakteri lignolitik murni. Medium

pertumbuhan bakteri lignolitik cair dibuat dengan cara tiap 100 ml medium dibuat

menggunakan 2,981,30 gram NB ditambah 0,2 gram substrat asam tanat (sumber lignin)

kemudian ditambahkan aquades hingga volume medium 100 ml. Selanjutnya medium

dicampurkan hingga homogen menggunakan vorteks selama 15 menit suhu 100 ºC. Setelah

homogen medium disterilisasi dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121 ºC.

Medium pertumbuhan bakteri lignolitik padat dibuat dengan evaluasi degradasi

substrat dengan bahan dan cara yang sama seperti pertumbuhan medium pertumbuhan cair

hanya ditumbuhkan bakto agar sebagai pemadat dengan konsentrasi 2 % medium.

Produksi Kultur Bakteri

Kultur bakteri diproduksi dengan cara menumbuhkan kembali isolat bakteri (stok)

dalam medium pertumbuhan cair bakteri selulolitik Kultivasi diawali dengan melarutkan stok

isolat bakteri menggunakan larutan NaCl 0,9% dan dilanjutkan dengan menginokulasikan

20% larutan isolat bakteri dengan absorbansi 0,5 pada 660 nm ke dalam medium

Page 8: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 529

pertumbuhan cair, kemudian dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 37 ºC selama 24 jam.

Kultur bakteri yang tumbuh siap dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian.

Preparasi Sampel Limbah Usaha Pertanian Terintegrasi

Sampel limbah pertanian yang akan dimanfaatkan dalam pertanian ini adalah enceng

gondok dan daun apu. Bahan limbah tersebut terlebih dahulu dikeringkan dalam forced

draught oven weight pada suhu 70ºC selama 36-48 jam (sampai tercapai berat kering

udara/Dry Weight (DW) yang ditandai dengan berat sampel tidak mengalami perubahan lagi

jika pengovenan dilanju tkan pada suhu yang sama). Kemudian setiap sampel bahan substrat

tersebut digiling halus dengan gilingan bersaringan 1 ml. Selanjutnya sampel bahan substrat

disterilisasi untuk mencegah kontaminasi.

Evaluasi Aktivitas Enzim Lignase

Evaluasi kemampuan aktivitas enzim dari isolat bakteri lignositik pada substrat gulma

tanaman pangan dilakukan pada substrat enceng gondok dan daun apu. Seleksi dilaksanakan

dengan cara terlebih dahulu menumbuhkan isolat bakteri lignoselulolitik yang telah diisolasi

pada medium selektif padat ke dalam medium pertumbuhan cair lignolitik. Isolat bakteri dari

medium padat dilarutkan dalam larutan pengencer pada absorban 0,5 λ 600 dan

diinokulasikan sebanyak 10% kedalam tabung erlenmeyer yang telah berisi medium

pertumbuhan cair tersebut. Kemudian diinkubasikan pada suhu 39oC selama 7 hari dan setiap

hari digojok. Kultur medium cair ini selanjutnya digunakan sebagai sumber ekstrak enzim.

Pengambilan ekstrak enzim dilakukan dengan cara mensentrifuse kultur medium cair

pada kecepatan 5000 rpm selama 15 menit pada suhu 4oC. Ekstrak enzim lignase diuji pada

substrat uji (eceng gondok atau daun apu), masing-masing mengandung 1% substrat uji dalam

buffer asetat 50 nM, pH 5,5. Masing-masing larutan substrat dalam buffer diambil 8 ml,

ditambahkan 1 ml sumber enzim dan 1 ml aquades. Campuran larutan diinkubasi dalam water

bath bergoyang, kemudian aktivitas enzimnya diukur menggunakan spektrofotometer uv.

Pengukuran aktivitas enzim dilakukan dengan cara menghitung banyaknya produk yang

dihasilkan dari reaksi enzim tersebut (Efiok, 1996). Pengukuran produk dilakukan

menggunakan methanol pada panjang gelombang 209 nm, mengikuti persamaan Y = 0,00635

X + 0,21098 (r2 = 0,89) (Mudita et al., 2013).

Rancangan Percobaan

Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan

dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah isolat bakteri lignolitik hasil isolasi dari

Page 9: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 530

cacing tanah yaitu isolat dengan kode EB1LG, EB2LG, EB3LG, EB4LG, EB5LG, EB6LG,

EB7LG dan EB8LG sehingga keseluruhan terdapat 24 unit percobaan.

Variabel yang Diamati

Variabel yang diamati meliputi kemampuan degradasi dari isolat bakteri seluloolitik

terhadap substrat daun apu dan eceng gondok.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam/Anova. Apabila terdapat hasil yang

berbeda nyata (P≤0,05), analisis dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur/Honestly Significant

Different (Sastrasupadi, 2000).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri lignolitik yang diisolasi dari cacing

tanah (Lumbricus rubellus) mempunyai aktivitas enzim lignase pada substrat gulma tanaman

pangan khususnya eceng gondok dan daun apu yang cukup tinggi pada tiap periode waktu

inkubasi, dimana secara umum peningkatan periode waktu inkubasi dari 10 menit menjadi 20,

30, sampai 60 menit cendrung menurunkan unit aktivitas enzim lignase yang dihasilkan

(Tabel 1 dan 2). Pada substrat eceng gondok, aktivitas enzim tertinggi dihasilkan oleh 2 isolat

bakteri yaitu isolat dengan kode EB3LG dan EB1LG. Isolat EB1LG dan EB3LG pada menit

ke-10 inkubasi dengan substrat eceng gondok menghasilkan aktivitas enzim lignase yang

sama-sama tertinggi yaitu 0,4478 IU Vs 0,3905-0,4350 IU. Pada menit ke-20 waktu inkubasi

dengan substrat, isolat EB3LG mempunyai aktivitas enzim tertinggi (P<0,05) yaitu 0,2688 IU

Vs 0,2311 – 0,2682 IU, sedangkan pada waktu inkubasi ke-30 dan ke-60 menit, isolat bakteri

dengan kode EB1LG menghasilkan aktivitas enzim tertinggi yaitu 0,2012 IU Vs 0,1741 –

0,2006 IU dan 0,1101 IU Vs 0,0944 – 0,1099 IU (Tabel 1).

Terhadap substrat daun apu, hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri dengan

kode EB1LG mampu menghasilkan aktivitas enzim lignase tertinggi (P<0,05) pada seluruh

periode waktu inkubasi dari observasi 10-60 menit, yaitu 0,5861 IU; 0,3460 IU; 0,2482 IU;

dan 0,1300 IU, sedangkan isolat bakteri dengan kode EB6LG; EB7LG dan EB8LG merupakan

isolat bakteri dengan aktivitas enzim terendah. Pada penelitian ini juga tampak bahwa isolat

EB3LG juga mampu menghasilkan aktivitas enzim yang tinggi yang berbeda tidaknyata

dengan isolat EB1LG (Tabel 2).

Page 10: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 531

Tabel 1. Aktivitas Enzim dari Isolat Bakteri Lignolitik pada Substrat Eceng Gondok

pada Berbagai Periode Waktu Inkubasi

Isolat Bakteri Aktivitas Enzim Lignase pada S. Enceng Gondok (IU)

10 menit 20 menit 30 menit 60 menit

EB 1 LG 0,4478 d 0,2682 d 0,2012 e 0,1101 d

EB 2 LG 0,4350 cd 0,2653 d 0,1985 de 0,1079 d

EB 3 LG 0,4478 d 0,2688 d 0,2006 e 0,1099 d

EB 4 LG 0,4250 bc 0,2491 c 0,1880 c 0,1017 c

EB 5 LG 0,4263 bc 0,2513 c 0,1906 cd 0,1023 c

EB 6 LG 0,4230 bc 0,2456 c 0,1830 bc 0,0999 bc

EB 7 LG 0,4127 b 0,2413 bc 0,1786 ab 0,0971 ab

EB 8 LG 0,3905 a 0,2311 a 0,1741 a 0,0944 a

SEM 0,0038 0,0022 0,0019 0,0010

Keterangan: 1) EB1LG, EB2LG, EB3LG, EB4LG, EB5LG, EB6LG, EB7LG dan EB8LG merupakan

kode isolat bakteri selulolitik yang diisolasi dari cacing tanah. 2)Superskrips sama pada

kolom yang sama berbeda tidak nyata (P>0,05), 3) SEM== Standart Error of The

Treatment Means

Tabel 2. Aktivitas Enzim dari Isolat Bakteri Lignolitik pada Substrat Daun Apu pada

Berbagai Periode Waktu Inkubasi

Isolat Bakteri Aktivitas Enzim Lignase pada S. Daun Apu (IU)

10 menit 20 menit 30 menit 60 menit

EB 1 LG 0,5861 d 0,3460 e 0,2482 e 0,1300 d

EB 2 LG 0,5775 d 0,3357 de 0,2390 d 0,1261 c

EB 3 LG 0,5827 d 0,3445 e 0,2478 e 0,1297 d

EB 4 LG 0,5730 cd 0,3264 cd 0,2345 cd 0,1216 b

EB 5 LG 0,5617 bc 0,3179 bc 0,2291 bc 0,1194 b

EB 6 LG 0,5582 abc 0,3114 ab 0,2217 ab 0,1157 a

EB 7 LG 0,5516 ab 0,3091 ab 0,2183 a 0,1132 a

EB 8 LG 0,5447 a 0,3017 a 0,2157 a 0,1126 a

SEM 0,003 0,002 0,002 0,001

Keterangan: 1) EB1LG, EB2LG, EB3LG, EB4LG, EB5LG, EB6LG, EB7LG dan EB8LG merupakan

kode isolat bakteri selulolitik yang diisolasi dari cacing tanah. 2)Superskrips sama pada

kolom yang sama berbeda tidak nyata (P>0,05), 3) SEM== Standart Error of The

Treatment Means

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua isolat tersebut (EB1LG maupun

EB3LG) mempunyai kualitas enzim lignase yang baik dengan karakteristik tertentu.

Penampilan secara keseluruhan aktivitas enzim lignase ditentukan oleh produksi, kualitas dan

keseimbangan serta kontinuitas tiap jenis enzim yang dihasilkan. Perez et al. (2002) dan

Howard et al., (2003) menyebutkan bahwa terdapat minimal 3 jenis enzim yang dapat

digolongkan kedalam enzim lignase yaitu Lignin Peroksidase (Li-P), Mangan-Peroksidase

(Mn-P) dan Lacase (Lac). Ketiga jenis enzim ini mempunyai peranan masing-masing

Page 11: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 532

(berbeda) yang bekerja secara sinergis dalam mendegradasi senyawa lignin kompleks.

Perbedaan jenis enzim yang dominan dihasilkan, keseimbangan serta kontinuitas jenis enzim

yang dihasilkan oleh tiap isolat akan mempengaruhi aktivitas enzim lignase secara

keseluruhan dari isolat bakteri uji.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: isolat EB1LG dan EB3LG

merupakan isolat bakteri lignolitik yang mampu menghasilkan aktivitas enzim selulase yang

tertinggi dan merupakan isolat unggul pendegradasi substrat mengandung lignin

UCAPAN TERIMA KASIH

Makalah ini merupakan hasil penelitian yang dibiayai Universitas Udayana melalui

hibah unggulan program studi. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Rektor, LPPM

UNUD SERTA Dekan Fapet UNUD atas pendanaan kegiatan penelitian ini. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Kepala dan analis Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak Fapet

Unud serta mahasiswa yang membantu pelaksanaan penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, A.F., Moahmed A., Abdel Naby.2012. Pretreatment and enzymic saccharyfication of

water hyacinth cellulose. Carbohydrate polymers.

Beauchemin, K.A., D. Colombatto, D.P. Morgavi And W.Z. Yang. 2003. Use of exogenous

fibrolytic enzymes to improve feed utilization by ruminants. J. Anim. Sci. 81 (E. Suppl.

2): E37-E47.

Howard, R. L., E. Abotsi, J. V. Rensburg, and Howards. 2003. Lignocellulose

Biotechnology: Issues of Bioconversion and Enzyme Production. African Journal

of Biotechnology 2:6002-619. Available from: URL: http://www.vtt.fi/inf/pdf.

Lynd, L. R., P. J. Weimer, W. H. V. Zyl, and I. S. Pretorius. 2002. Microbial Cellulose

Utilization: Fundamentals and Biotechnology. Microbiology and Moleculer Biology

Reviews: 506-577. American Society for Microbiology.

Pathma, J. and N. Sakthivel. 2012. Microbial Diversity of Vermicompost bacteria that Exhibit

Useful Agricultural Traits and Waste Management Potential.SpringerPlus.Vol.1(26);1-19

Perez, J., J. Munoz-Dorado, T. De la Rubia, and J. Martinez. 2002. Biodegradation and

Biological Treatment of Cellulose, Hemicellulose and Lignin; an overview. Int.

Microbial, 5: 53-56

Radjiman, D. A., T. Sutardi, dan L. E. Aboenawan. 1999. Efek Substitusi Rumput Gadjah

dengan Eceng Gondok dalam Ransum Domba terhadap Kinerja proses Nutrisi dan

Pertumbuhan. Laporan Penelitian, fakultas peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Page 12: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filedaun apu) telah dilakukan dalam upaya mendapatkan isolat bakteri unggul kaya serat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan

Wijana dan Mudita, Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 525– 533 Page 533

Sastrosupadi, A., 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Penerbit Kanisus.

Yogyakarta.

Sumaryono. 2003. Kajian Penggunaan Tepung Kayu Apu (Pistia Stratiotes) dalam Ransum

dan Pengaruhnya terhadap Komposisi Fisik Karkas Ayam Kampung Umur 11 Minggu.

Skripsi, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar.

Sutama, I N. S., I W. Suberatha, N. W. Siti. 2014. Pemanfaatan Konsorsium Mikroba Cacing

Tanah Sebagai Inokulan Suplemen Berprobiotik dalam Pengembangan Peternakan Itik

Bali RakyatBerbasis Limbah Tanaman Pangan. Laporan Penelitian Invensi Udayana.

Fakultas Peternakan, Universitas Udayana.

Sutama, I N. S., dan I W. Suberata. 2016. Isolasi dan karakterisasi bakteri selulolitik dari

cacing tanah sebagai sumber inokulan dalam optimalisasi pengembangan peternakan

berbasis limbah pertanian. Laporan Penelitian Grup Riset Universitas Udayana, Denpasar