Dukungan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi LKPP
Transcript of Dukungan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi LKPP
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
1
LAPORANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai subsistem dari sistem birokrasi yang lebih besar LKPP dituntut untuk
mengikuti proses reformasi birokrasi yang saat ini menjadi salah satu agenda
penting Pemerintah. Sejalan dengan agenda reformasi birokrasi nasional, reformasi
birokrasi yang sedang dan akan terus dilakukan di LKPP merupakan proses untuk
menata ulang, mengubah, memperbaiki dan menyempurnakan birokrasi LKPP agar
menjadi lebih baik, yaitu menjadi lebih profesional, efisien, efektif dan produktif.
Pelaksanaan reformasi birokrasi di LKPP menjadi sangat penting dan relevan bukan
hanya karena reformasi birokrasi telah menjadi kebijakan dan program nasional
yang harus diikuti oleh seluruh komponen atau institusi birokrasi di Indonesia,
melainkan juga mengingat peran dan fungsi LKPP dalam merumuskan kebijakan di
bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah sangat berkaitan dengan proses
reformasi itu sendiri terutama reformasi dalam tata kelola belanja
Pemerintah/keuangan negara. Dalam hal ini LKPP memiliki peran untuk mendorong
peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja Pemerintah sehingga diperoleh
barang/jasa publik yang bermutu dan sesuai dengan standar yang ditentukan. Hasil
yang diharapkan adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh
birokrasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan kesejahteraan
masyarakat.
Sebagai lembaga yang masih relatif baru, praktek birokrasi yang ada di LKPP masih
dalam tahap pembentukan landasan sistem birokrasi sesuai dengan tuntutan tugas
dan fungsinya, yang tidak terlepas dari reformasi birokrasi yang sedang diterapkan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
2
di Indonesia. Sebagai lembaga baru yang lahir pada era reformasi, maka dalam
proses pendiriannya LKPP sudah mulai menerapkan prinsip yang sesuai dengan
semangat reformasi itu sendiri, terutama dalam hal tata kelola Pemerintahan yang
baik. Salah satu contohnya adalah dalam proses rekrutmen dan seleksi
pejabat/pegawai eselon 2 sampai dengan staf. LKPP berhasil menerapkan sistem
rekrutmen yang dilandasi prinsip-prinsip transparansi, persaingan dan kompetisi
secara terbuka, non-diskriminatif, serta berbasis kompetensi, dalam prosesnya juga
melibatkan konsultan SDM yang independen.
Keberhasilan penerapan tata kelola Pemerintahan yang baik di LKPP terlihat dari
hasil penilaian atas laporan keuangan LKPP. Pada tahun 2011 sebagai tahun
pertama audit yang dilakukan oleh BPK, LKPP mendapat predikat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun 2010 demikian pula di tahun
2012 LKPP juga mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas
laporan keuangan tahun 2011. Hal tersebut merupakan salah satu keberhasilan
yang patut dibanggakan. Namun dengan pencapaian tersebut bukan berarti LKPP
tidak menghadapi kendala atau masalah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Reformasi birokrasi diharapkan dapat mengatasi kendala dan permasalahan yang
dihadapi. Fokus reformasi birokrasi di LKPP dalam hal ini lebih dititikberatkan pada
upaya untuk memperbaiki, dan menyempurnakan birokrasi LKPP agar menjadi lebih
profesional, efisien, efektif dan produktif.
B. Dasar Hukum
Pelaksanaan reformasi birokrasi di LKPP berdasarkan pada :
1. Peraturan Presiden RI Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Desain Reformasi
Birokrasi;
3. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor PER.001/Kep.LKPP/05/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
3
diubah dengan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2014;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 7-15 Tahun 2011 tentang :
a) Pedoman Pengajuan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi
Kementerian/Lembaga;
b) Pedoman Penilaian Dokumen Usulan dan Road Map Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga;
c) Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
d) Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan;
e) Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;
f) Pedoman Penataan Tata Laksana (Business Process);
g) Pedoman Pelaksanaan Quick Wins;
h) Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Knowledge
Management); dan
i) Mekanisme Persetujuan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan
Kinerja Bagi Kementerian/Lembaga.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) Secara Online; dan
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pedoman Penjaminan Kualitas (Quality
Assurance) dan Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
4
C. Tujuan
Tujuan reformasi birokrasi di LKPP secara umum adalah membangun dan
membentuk profil dan perilaku aparatur yang profesional dengan karakteristik
sebagai berikut : (1) berintegritas, yaitu bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan
dan kode etik organisasi, memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan
diri dengan kebijakan dan etika tersebut; (2) memiliki produktivitas tinggi dan
bertanggungjawab, yaitu hasil optimal yang dicapai oleh aparatur dari serangkaian
program kegiatan yang inovatif, efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya
yang ada serta ditunjang oleh dedikasi dan etos kerja yang tinggi; (3) memiliki
kemampuan untuk memberikan pelayanan prima, yaitu kepuasan yang dirasakan
oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja birokrasi yang profesional, berdedikasi
dan memiliki standar nilai moral yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai
abdi negara dan abdi masyarakat, utamanya dalam memberikan pelayanan yang
prima kepada publik dengan sepenuh hati dan tanggung jawab; (4) adaptif, yaitu
kemampuan untuk memahami dan beradaptasi terhadap sesuatu/lingkungan yang
dinamis serta untuk bekerja sama secara efektif dalam situasi yang beragam, baik
individual maupun kelompok; (5) bebas dan bersih dari KKN; (6) netral, yaitu tidak
berpihak pada satu kelompok atau golongan tertentu; (7) sejahtera; (8) berdedikasi;
yaitu mengabdikan diri pada lembaga tempat bekerja yaitu LKPP; serta (9)
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Tujuan reformasi birokrasi di LKPP secara umum untuk membangun dan
membentuk profil dan perilaku aparatur LKPP yang memiliki integritas, produktifitas
tinggi, tanggung jawab, dan kemampuan untuk memberikan pelayanan prima.
Selain itu juga untuk membangun birokrasi yang bersih, efektif, efisien, transparan
dan akuntabel dalam melayani masyarakat.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi LKPP meliputi 8 (delapan)
area perubahan, yaitu :
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
5
(i) Manajemen Perubahan (Pola Pikir dan Budaya Kerja);
(ii) Penataan Peraturan Perundang-Undangan;
(iii) Penataan dan Penguatan Organisasi;
(iv) Penataan Tata Laksana;
(v) Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia;
(vi) Penguatan Pengawasan;
(vii) Penguatan Akuntabilitas Kinerja;
(viii) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;
(ix) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan; dan
(x) Quick Wins.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
6
BAB IIPROGRAM/KEGIATAN
Secara ringkas berikut program, kegiatan, dan rencana pelaksanaan reformasi
birokrasi LKPP yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Program, Kegiatan, dan Rencana Pelaksanaan Reformasi BirokrasiNo. PROGRAM DAN KEGIATAN
REFORMASI BIROKRASIRINCIAN KEGIATAN RENCANA
PELAKSANAAN(TAHUN)
A. MANAJEMEN PERUBAHAN
1. Pembentukan Tim ManajemenPerubahan Lembaga
Penyusunan Tim ManajemenPerubahan
2011
Penyusunan tugas-tugas TimManajemen Perubahan
2011
Pembentukan Tim ManajemenPerubahan
2011
Tim Manajemen Perubahanmelaksanakan tugas
2011
2. Penyusunan strategimanajemen perubahan danstrategi komunikasi K/L danPemda
Pemetaan (mapping) terhadap parapemangku kepentingan dan melakukanasesmen terhadap pengaruhperubahan terhadap masing-masingpemangku kepentingan
2011
Asesmen kesiapan perubahan,termasuk didalamnya identifikasipenolakan terhadap perubahan
2011
Asesmen terhadap tingkatpartisipasi/dukungan para pemangkukepentingan dan kebutuhan akankomunikasi untuk manajemenperubahan, termasukmengidentifikasikan penolakanterhadap perubahan.
2011
Asesmen terhadap organisasi,termasuk struktur, peran (roles) dantanggung jawabnya (responsibilities)
2012
Asesmen terhadapkemampuan/kapabilitas dan skillsorganisasi untuk melaksanakanperubahan
2012
Penyusunan strategi manajemenperubahan, rencana dan aktivitasmanajeman perubahan
2012
Penyusunan strategi dan rencanakomunikasi
2012
3. Sosialisasi dan Internalisasimanajemen perubahan dalamrangka reformasi birokrasi
Melakukan sosialisasi manajemenperubahan
2011-2012
Mengimplementasikan strategi,rencana dan aktivitas manajemen
2012-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
7
No. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)perubahan, termasuk tetap melakukanasesmen secara berkelanjutanterhadap pengaruh perubahan padamasing-masing kelompok pemangkukepentinganMengimplementasikan strategi,rencana dan aktivitas komunikasi agarpara pemangku kepentingan secaraaktif terlibat (engaged), merasamemiliki proses perubahan danmendorong perilaku dan pola pikir baruyang diharapkan dari prosesperubahan serta mengurangipenolakan terhadap perubahan
2012-2014
Mengimplementasikan strukturorganisasi yang baru, termasuk perandan tanggung jawabnya yang baruuntuk mendukung perubahan
2012-2014
Mengimplementasikan strategi,rencana dan aktivitas pelatihan untukmembekali para staf menjalani periodetransisi dengan baik dan mengurangipenolakan
2012-2014
Mengintegrasikan strategi manajemenperubahan dan strategi komunikasidengan program dan kegiatanreformasi birokrasi sesuai roadmapreformasi birokrasi
2012-2014
Memberikan pengetahuan danketrampilan melalui asistensi danfasilitas yang diperlukan untukmembentuk ketrampilan, nilai-nilai,perilaku dan pola pikir baru (termasukbudaya kerja atau budaya organisasiyang baru) yang diharapkan
2012-2014
Mengimplementasikan manfaat yangtelah dirumuskan agar perubahandapat dirasakan secara positif olehpemangku kepentingan
2012-2014
B. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN1 Penataan berbagai peraturan
perundang-undangan yangdikeluarkan/diterbitkan olehLKPP
Mengidentifikasi semua peraturanperundang-undangan yang diterbitkanoleh LKPP
2010-2011
Menyusun peta peraturan perundang-undangan yang ada di LKPP dalamrangka harmonisasi dengan peraturanperundang-undangan lain yangdikeluarkan olehKementerian/Lembaga dan regulasiinternasional
2010-2012
Melakukan regulasi dan deregulasi baikbersifat internal maupun internal
2010-2014
C. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI1. Restrukturisasi/penataan
tugas dan fungsi unit kerjaMenyusun tugas dan fungsi unit kerjasesuai dengan kebutuhan
2010
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
8
No. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)pada Lembaga
2. Penguatan unit kerja yangmenangani organisasi,tatalaksana, pelayanan publik,kepegawaian dan Diklat
Mengusulkan struktur organisasi barukepada Kemenpan dan RB
2011
Menetapkan Struktur Organisasi yangbaru
2011
D. PENATAAAN TATALAKSANA1. Penyusunan SOP
penyelengaraan tugas danfungsi
Melakukan berbagai prosespenyelenggaraan Pemerintahan
2010-2011
Menyusun peta prosespenyelenggaraan pemerintahan
2010-2011
Melakukan analisis business process 2010-2011Melakukan identifikasi berbagai prosespenyelenggaraan pemerintah yangakan dilakukan dalam BusinessProcess dan Standar OperasionalProsedur
2010-2011
Menyusun Business Process danStandar Operasional Prosedur
2010-2011
Melaksanakan Business Process danStandar Operasional Prosedur
2010-2014
Monitoring dan Evaluasi PelaksanaanSOP
2012-2014
2. Pembangunan ataupengembangan e-Government
Menyusun rencana pembangunan danpengembangan e-Government
2010
Elektronisasi berbagai dokumenpenyelenggaraan pemerintah
2011
Menggunakan intranet untuk distribusidokumen elektronik , korespondensiinternal antar unit kerja (jabatan), filemanagement, database pegawai,manajemen kinerja e-mail, dll)
2011-2014
Mengembangkan portal yang mampumemberikan berbagai informasi kepadapengguna; melaksanakan e-procurement; memberikan links kepadaportal lain; pencarian informasi;helpdesk, dll
2010-2014
E. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR1. Penataan sistem rekrutmen
pegawaiMelakukan identifikasi berbagaipermasalahan dalam pelaksanaanrekruitmen pegawai
2010-2014
Melakukan need assessment sesuaidengan kebutuhan kompetensi
2010-2014
Menyusun rencana perubahan sistemrekrutmen yang terbuka, transparan,akuntabel dan berbasis kompetensiuntuk menjaring calon-calon pegawaiyang berkualitas
2011-2014
Menerapkan sistem rekrutmen yangterbuka, transparan, akuntabel danberbasis kompetensi untuk menjaringcalon-calon pegawai yang berkualitas
2010-2014
2. Analisis Jabatan Menyusun rencana pelaksanaananalisis jabatan
2010-2011
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
9
No. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)Melaksanakan analisis jabatan 2010-2014Menetapkan hasil analisis jabatan 2010-2011Menerapkan hasil analisis jabatan 2010-2014
3. Evaluasi Jabatan Menyusun rencana pelaksanaanevaluasi jabatan di lingkungankementerian/lembaga
2011-2014
Melaksanan evaluasi jabatan 2011-2014Merumuskan job grading 2011-2014Memvalidasi hasil job grading denganKementerian PAN dan RB dan BKN
2011-2014
Menetapkan hasil evaluasi jabatan 2011-2014Menerapkan hasil evaluasi jabatan 2011-2014
4. Penyusunan StandarKompetensi Jabatan
Membuat rencana penyusunan standarkompetensi jabatan di lingkunganLembaga
2010-2012
Melaksanakan penyusunan StandarKompetensi Jabatan
2010-2012
Menetapkan Standar KompetensiJabatan
2010-2012
Menerapkan Standar KompetensiJabatan
2010-2014
5. Asesmen individu berdasarkankompetensi
Membuat rencana untuk melakukanasessmen terhadap seluruh pegawai
2010-2014
Melaksanakan asesmen terhadapseluruh pegawai
2010-2014
6. Penerapan sistem penilaiankinerja individu
Membuat rencana untuk menerapkansistem penilaian kinerja individu
2011-2014
Menyusun instrumen penilaian kinerjaindividu yang terukur danmencerminkan pencapaian kinerja
2011-2014
Menerapkan instrumen penilaiankinerja individu yang terukur danmencerminkan pencapaian kinerjadalam melaksanakan penyelenggaraantugas pokok dan fungsi.
2012-2014
7. Pembangunan/pengembangan databasepegawai
Membuat rencana untukmembangun/mengembangkandatabase pegawai
2010-2014
Melaksanakanpembangunan/pengembangandatabase pegawai
2010-2014
8. Pengembangan pendidikandan pelatihan pegawaiberbasis kompetensi
Membuat rencana pengembangansistem pendidikan dan pelatihanberbasis kompetensi untuk pegawaiterutama dalam pengelolaan kebijakandan pelayanan publik
2010-2014
Melaksanakan pengembangan sistempendidikan dan pelatihan berbasiskompetensi untuk pegawai terutamadalam pengelolaan kebijakan danpelayanan publik
2010-2014
Menerapkan sistem pendidikan danpelatihan berbasis kompetensi untukpegawai di lingkungan Lembaga
2010-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
10
No. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)terutama dalam pengelolaan kebijakandan pelayanan publik
F. PENGUATAN PENGAWASAN1 Penerapan sistem
Pengendalian InternPemerintah (SPIP) di LKPP
Membuat rencana penerapan SPIP(Penelitian, kajian, benchmarking,sosialisasi, diklat, diagnosticasessment)
2010
Membangun SPIP (Pedoman Umum,Pedoman Teknis, Tim Satgas, Perka)
2011
Menerapkan SPIP 2012-20142 Peningkatan Peran Aparat
Pengawasan InternPemerintah (APIP) sebagaiQuality Assurance danConsulting
Membuat rencana peningkatan peranAPIP sebagai Quality Assurance danConsulting
2011
Membangun peningkatan peran APIPsebagai Quality Assurance danConsulting
2012
Menerapkan peran APIP sebagaiQuality Assurance dan Consulting
2012-2014
G. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA1. Penguatan Akuntabilitas
Kinerja Instansi PemerintahMembuat rencana penguatan sistemakuntabilitas kinerja instansipemerintah
2010-2014
Membangun penguatan sistemakuntabillitas kinerja instansipemerintah
2010-2014
Menerapkan penguatan sistemakuntabillitas kinerja instansipemerintah
2010-2014
2. Pengembangan sistemmanajemen kinerja organisasi
Membuat rencana pengembangansistem manajemen kinerja organisasi
2011
Mengembangkan sistem manajemenkinerja organisasi
2011-2012
Menerapkan sistem manajemen kinerjaorganisasi
2012-2014
3. Penyusunan Indikator KinerjaUtama (IKU) di LKPP
Mengidentifikasi indikator-indikatorkunci keberhasilan
2010
Menyusun indikator-indikator kinerjautama
2010
Menerapkan IKU 2010-2014H. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK1. Penerapan standar pelayanan
pada unit kerja LKPPMembuat rencana penyusunan standarpelayanan pada unit kerja
2010-2011
Menyusun standar pelayanan unit kerja 2010-2012Menetapkan standar pelayanan unitkerja
2010-2012
Menerapkan standar pelayanan unitkerja
2010-2014
2. Partisipasi masyarakat dalampenyelenggaran pelayananpublik
Membuat rencana kerjasamapemerintah dan masyarakat dalampenyelenggaraan pelayanan publik
2010
Menerapkan kerjasama pemerintahdan masyarakat dalampenyelenggaraan publik
2010-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
11
No. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)I MONITORING DAN EVALUASI1. Monitoring Membuat rencana monitoring
pelaksanaan reformasi birokrasiinternal
2011
Membuat rancangan desain monitoringpelaksanaan reformasi birokrasiinternal
2011
Menerapkan rancangan desainmonitoring pelaksanaan reformasibirokrasi internal
2012-2014
Menyusun laporan monitoring 2012-2014Melakukan upaya perbaikanberkelanjutan
2012-2014
2. Evaluasi (dilakukan setiaptahun sekali)
Membuat rencana evaluasipelaksanaan reformasi birokrasiinternal
2011
Membuat rancangan desain evaluasipelaksanaan reformasi birokrasiinternal
2011
Menerapkan rancangan desainevaluasi pelaksanaan reformasibirokrasi internal
2012-2014
Menyusun laporan evaluasi 2012-2014Melakukan upaya perbaikanberkelanjutan
2012-2014
3. Evaluasi menyeluruh(dilakukan pada semesterkedua 2014)
Membuat rencana evaluasi menyeluruhpelaksanaan reformasi birokrasiinternal
2011
Membuat rancangan desain evaluasimenyeluruh pelaksanaan reformasibirokrasi internal
2011
Menerapakan rancangan desainevaluasi menyeluruh pelaksanaanreformasi birokrasi internal
2012-2014
Menyusun laporan evaluasimenyeluruh
2012-2014
Melakukan upaya perbaikanberkelanjutan
2012-2014
J QUICK WINS I (PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI PBJP BERBASIS KOMPUTER DIDAERAH)
1 Penyusunan pedoman,standar, dan manual sertifikasiprofesi pengadaanbarang/jasa pemerintahberbasis komputer
Membuat sistem (aplikasi danprosedur) ujian berbasis komputer didaerah
2011
2 Penyusunan sistem informasimanajemen sertifikasi berbasiskomputer, yang menyediakandata base dan informasi mulaidari data peserta, tingkatkelulusan, sampai denganpenyelenggaraan ujian
Mengidentifikasi lokasi yang akandijadikan uji coba (pilot project) ujiansertifikasi berbasis komputer
2011
3 Pembuatan bank soal ujiansertifikasi profesi pengadaan
Menetapkan 5 (lima) lokasi/provinsiyang akan dijadikan uji coba ujian
2011
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
12
No. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)barang/jasa pemerintah berbasis komputer
4 Penyusunan pedomanpengendalian mutu danevaluasi penyelenggaraansertifikasi profesi pengadaanbarang/jasa pemerintah
Melaksanakan uji coba ujian sertifikasiberbasis komputer di 5 lokasi/provinsimasing-masing sebanyak 2 kali
2011
5 Pelaksanaan ujian berbasiskomputer di Jakarta 8 kalidalam seminggu, uji coba di 5wilayah sejumlah 10 kali ditahun 2011 dan di 33 provinsisebanyak 64 kali di tahun2012
Evaluasi uji coba dan penyempurnaansistem
2012
Pengadaan sarana prasarana ujianberbasis komputer di daerah (laptop,access point, wireless USB)
2012
Mengidentifikasi dan pemilihan tempatujian berbasis komputer di 32 provinsi
2012
Pelaksanaan ujian berbasis komputerdi 33 provinsi
2012-2014
Penyampaian Laporan 2012-2014K QUICK WINS II (PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN BIMTEK DAN ADVOKASI
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH YANG TERINTEGRASI)1 Pengembangan Sistem
Layanan Bimbingan Teknisdan Advokasi pengadaanbarang/jasa pemerintah yangterintegrasi
Persiapan dan kaji ulang KAK kegiatandan pendampingan pada saat seleksi
2011
Pelaksanaan pekerjaan Konsultan IT 2012Pelaksanaan pekerjaan KonsultanKodefikasi
2012
Penyampaian Laporan 2012
Selain itu disusun juga strategi komunikasi serta strategi pelatihan pada dimensi
kesiapan untuk mengelola perubahan dalam rangka Manajemen Perubahan LKPP
sebagaimana terdapat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2. Strategi Komunikasi LKPP
NO DIMENSI KESIAPAN UNTUKMENGELOLA PERUBAHAN STRATEGI KOMUNIKASI
1 Visi Perubahan Harus ada program sosialisasi untuk pegawai danpemangku kepentingan tekait visi LKPP, dan caradi mana visi tersebut berhubungan dengan prosesreformasi birokrasi;
Menyusun bahan komunikasi mengenai visi LKPPdan kegiatan saat ini yang sedang dilakukan untukmencapai visi;
Menyusun bahan komunikasi mengenai visi LKPPdan bagaimana kegiatan dan sasaran dari prosesreformasi birokrasi akan memberikan kontribusiterhadap visi.
2 Kesiapan Pribadi untukMengelola Perubahan
Komunikasi internal untuk memberdayakanpegawai dan mempertahankan pandangan yangpositif tentang organisasi.
3 Budaya dan Nilai Bahan komunikasi harus mampu mencermatipentingnya nilai-nilai pada kinerja organisasi dandalam hubungannya dengan pemangku
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
13
NO DIMENSI KESIAPAN UNTUKMENGELOLA PERUBAHAN STRATEGI KOMUNIKASI
kepentingan; Upaya yang signifikan harus dilakukan terkait
komunikasi internal sehingga semua pegawai dapatmemahami dan menghargai pentingnya budayadan nilai, dan upaya yang sedang dilakukan untukmemperkuat budaya dan nilai.
4 Kapasitas Kepemimpinan danDukungan
Proses komunikasi internal harus memberikankesempatan kepada pegawai untukmengekspresikan reaksi mereka terhadapperubahan organisasi;
Pimpinan dapat menggunakan alat komunikasiinternal dalam organisasi untukmengkomunikasikan perubahan yang sedangdilakukan.
5 Struktur Organisasi danPengaturan
Alat/media komunikasi harus digunakan untukmemberdayakan pegawai untuk menyampaikantentang pengaturan organisasi yang tidak berjalandengan efektif;
Alat/media komunikasi harus digunakan untukmenginformasikan pegawai mengenai inisiatifpengembangan yang sedang diambil gunameningkatkan fungsi organisasi.
6 Potensi Resistensi Memberdayakan pegawai melalui informasisehingga dapat mengurangi ketidakpastian dankesalahan informasi;
Mempublikasikan komitmen pimpinan untukmengurangi resistensi;
Mengumpulkan dan mempublikasikan komentardan reaksi terhadap perubahan. Beri kesempatanpegawai bersuara.
7 Sistem Komunikasi Pengembangan akan rencana komunikasi yangkomprehensif termasuk menyertakan kebijakansistem komunikasi, pelatihan dan pemberdayaanpegawai;
Meningkatkan komunikasi antarunit kerja; Meningkatkan komunikasi eksternal untuk masing-
masing unit kerja dalam rangka meningkatkanrelevansi dan daya tanggap;
Konsep perlu dikembangkan atas prosedurkomunikasi dalam mengelola perubahan.
8 Pengelolaan Dampak PemangkuKepentingan
Brosur mengenai perubahan manajemen bagipemangku kepentingan;
Berita triwulan untuk menyampaikan danmemperbaharui informasi perubahan bagipemangku kepentingan;
Template konsolidasi bagi keterlibatan pemangkukepentingan
Forum yang berkesinambungan diadakan untukmenyampaikan aspirasi pemangku kepentingan.
9 Kesadaran akan ReformasiBirokrasi
Program komunikasi internal terkait reformasibirokrasi akan mencakup informasi tentangkebijakan, rencana, jadwal, capaian, tanggungjawab;
Brosur pertanyaan dan jawaban mengenaipartisipasi LKPP dalam reformasi birokrasi.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
14
NO DIMENSI KESIAPAN UNTUKMENGELOLA PERUBAHAN STRATEGI KOMUNIKASI
10 Pengelolaan PerubahanKehidupan
Brosur harus dikembangkan untukmempublikasikan akses ke layanan dukunganpsikologis bagi pegawai;
Sistem komunikasi pribadi yang bersifat rahasiaharus ditetapkan dalam rangka menciptakan cara dimana pegawai yang berada dalam kesulitan dapatsecara pribadi dan rahasia memperoleh bantuan.
Tabel 3. Strategi Pelatihan Pada Dimensi Kesiapan Untuk Mengelola Perubahan
NODIMENSI KESIAPANUNTUK MENGELOLAPERUBAHAN
STRATEGI PELATIHAN
1 Visi Perubahan Lokakarya harus dilakukan atas dasar visi dan misi LKPPsehingga semua pegawai dapat menanamkan makna visiorganisasi;Unit kerja eselon I harus melaksanakan lokakarya sendiri
sesuai dengan visi mereka, artinya, implikasinya terhadaptanggung jawab unit kerja eselon I dan hubungannyadengan tujuan, visi dan tujuan dari proses reformasibirokrasi.
2 Kesiapan Pribadi untukMengelola Perubahan
Sosialiasi secara intensif mengenai perubahan organisasiagar setiap pribadi dapat mengenal dan siap mengikutiperubahan; Pelatihan diperlukan untuk membangun kapasitas pegawai
secara pribadi untuk mengelola perubahan yang terjadidalam organisasi; Pegawai harus dilatih dalam mengembangkan kapasitas
untuk beradaptasi dan mengelola perubahan di lingkungankerja.
3 Budaya dan Nilai Lokakarya pelatihan harus dilakukan bagi para pimpinanuntuk memungkinkan mereka membangun dan memeliharabudaya kerja yang sesuai dalam organisasi. Lokakarya iniharus melatih pimpinan melaksanakan pertemuan singkat(30 menit) dengan pegawai setiap minggu untukmemperkuat nilai-nilai dan etika kerja yang sangat pentinguntuk organisasi; Semua pelatihan dalam mengelola perubahan harus
mencakup komponen budaya dan nilai. Isi dari pelatihan iniharus praktis, dan harus berusaha untuk memperkuatperilaku positif dan hubungan di lingkungan kerja.
4 Kapasitas Kepemimpinandan Dukungan
Pelatihan kepemimpinan umum dan pelatihan manajemenperubahan diperlukan. Pelatihan ini harus mencakuptujuannya: memimpin dengan contoh, menyediakandukungan selama proses perubahan; perencanaan untukperubahan, perencanaan dan pengelolaan partisipasipegawai dalam proses perubahan; komunikasi yang efektif; Pimpinan sendiri juga harus dilatih dalam beradaptasi
terhadap perubahan. Pelatihan dalam bentuk lokakarya dan seminar harus
memiliki proses tindak lanjut guna penguatan perilaku positifdalam proses perubahan.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
15
NODIMENSI KESIAPANUNTUK MENGELOLAPERUBAHAN
STRATEGI PELATIHAN
5 Struktur Organisasi danPengaturan
Pelatihan manajemen harus membahas aspek strukturaldari organisasi yang merupakan dasar penting dalammendukung perubahan dalam unit masing-masing; Pimpinan harus membangun kapasitas dalam
penyempurnaan proses organisasi sehingga dapatberadaptasi dengan perubahan dan mempertahankankinerja di unit kerja masing-masing;Dalam pelatihan pegawai untuk membangun kapasitas
pribadi dalam mengelola perubahan, maka diperlukanpemberdayaan pegawai untuk mencermati pengaturanorganisasi yang tidak jelas, mengganggu atau tidak padatempatnya.
6 Potensi Resistensi Melatih pimpinan untuk mengidentifikasi dan mengelolaresistensi terhadap perubahan;Melatih semua pegawai untuk mengelola perubahan di
tingkat individu dan pribadi;Melatih semua pegawai untuk menyesuaikan dan merespon
setiap perilaku resisten yang terjadi di lingkungan kerjamereka.
7 Sistem Komunikasi Pelatihan untuk pegawai di unit kerja yang bertanggungjawab terhadap komunikasi (Humas) dalam rangkamembangun visi yang komprehensif dan rencana untukmengkomunikasikan mengenai pengelolaan perubahan; Pelatihan bagi pimpinan dalam bidang komunikasi untuk
mengelola perubahan- termasuk manajemen pemangkukepentingan; Pelatihan pegawai untuk komunikasi antarpribadi; Pelatihan untuk membangun sistem komunikasi di LKPP
yang efektif.8 Pengelolaan Dampak
Pemangku Kepentingan Pelatihan pimpinan mengenai manajemen pemangku
kepentingan dan keterlibatan dalam proses perubahan; Pelatihan pegawai mengenai hubungan dan keterlibatan
pemangku kepentingan; Lokakarya bagi para pemangku kepentingan mengenai
pemahaman dan keterlibatan mereka dengan LKPP.9 Kesadaran akan
Reformasi Birokrasi Sosialisasi dan pelatihan pegawai serta pimpinan
mengenai reformasi birokrasi; Lokakarya tentang rencana dan program unit kerja terkait
reformasi birokrasi; Pelatihan bagi champions manajemen perubahan mengenai
reformasi birokrasi.10 Pengelolaan Perubahan
Kehidupan Pimpinan harus dilatih dalam melakukan dan menggunakan
survei secara periodik untuk memantau kepuasan dankesehatan psikologis pegawai; Pimpinan harus berada pada baris pertama dalam
konseling dan dukungan dan karena itu harus dilatih untukmelakukan tanggung jawab tersebut.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
16
BAB III
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Program/Kegiatan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi LKPP meliputi pelaksanaan terhadap delapan
area perubahan yang berlangsung mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
Berdasarkan Road Map RB Tahun 2010-2014, hasil yang dicapai dari pelaksanaan
reformasi birokrasi LKPP dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi LKPPNo. PROGRAM DAN
KEGIATAN RBRINCIAN KEGIATAN RENCANA
PELAKSANAAN(TAHUN)
CAPAIAN
A. MANAJEMEN PERUBAHAN1. Pembentukan Tim
Manajemen PerubahanLKPP
Penyusunan TimManajemen Perubahan
2011 - Surat KeputusanKepala LKPP Nomor 7Tahun 2012 tentangTim PelaksanaanReformasi BirokrasiLKPP
- Surat KeputusanKepala LKPP Nomor113 Tahun 2012tentang TimManajemen PerubahanReformasi BirokrasiLKPP
- Surat KeputusanKepala LKPP Nomor53 Tahun 2014 tentangTim ReformasiBirokrasi dan TimManajemen PerubahanLKPP
Penyusunan tugas-tugasTim Manajemen Perubahan
2011
Pembentukan TimManajemen Perubahan
2011
Tim Manajemen Perubahanmelaksanakan tugas
2011
2. Penyusunan strategimanajemen perubahan danstrategi
Pemetaan (mapping)terhadap para pemangkukepentingan dan melakukanasesmen terhadap pengaruhperubahan terhadapmasing-masing pemangkukepentingan
2011 Buku Strategi ManajemenPerubahan dan StrategiKomunikasi
Asesmen kesiapanperubahan, termasukdidalamnya identifikasipenolakan terhadapperubahan
2011
Asesmen terhadap tingkatpartisipasi/dukungan parapemangku kepentingan dankebutuhan akan komunikasi
2011
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
17
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
untuk manajemenperubahan, termasukmengidentifikasikanpenolakan terhadapperubahan.Asesmen terhadaporganisasi, termasukstruktur, peran (roles) dantanggung jawabnya(responsibilities)
2012
Asesmen terhadapkemampuan/kapabilitas danskills organisasi untukmelaksanakan perubahan
2012
Penyusunan strategimanajemen perubahan,rencana dan aktivitasmanajeman perubahan
2012
Penyusunan strategi danrencana komunikasi
2012
3. Sosialisasi dan Internalisasimanajemen perubahandalam rangka reformasibirokrasi
Melakukan sosialisasimanajemen perubahan
2011-2012 - Sosialisasi daninternalisasimanajemenperubahan melaluiWorkshop padatanggal 31 Oktober – 1November 2011
- Buku Saku ReformasiBirokrasi
Mengimplementasikanstrategi, rencana danaktivitas manajemenperubahan, termasuk tetapmelakukan asesmen secaraberkelanjutan terhadappengaruh perubahan padamasing-masing kelompokpemangku kepentingan
2012-2014 Monitoring dan evaluasipelaksanaan reformasibirokrasi tiap tahun
Mengimplementasikanstrategi, rencana danaktivitas komunikasi agarpara pemangku kepentingansecara aktif terlibat(engaged), merasa memilikiproses perubahan danmendorong perilaku danpola pikir baru yangdiharapkan dari prosesperubahan sertamengurangi penolakanterhadap perubahan
2012-2014
Mengimplementasikanstruktur organisasi yangbaru, termasuk peran dantanggung jawabnya yangbaru untuk mendukungperubahan
2012-2014 - Peraturan Kepala LKPPNo.9 Tahun 2013 tentangOrganisasi dan TataKerja LKPP
- Peraturan Kepala LKPPNo.17 Tahun 2013tentang PenyusunanUraian Jabatan Strukturaldi LKPP
Mengimplementasikanstrategi, rencana danaktivitas pelatihan untuk
2012-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
18
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
membekali para stafmenjalani periode transisidengan baik danmengurangi penolakan
- Peraturan Kepala LKPPNo. 2 Tahun 2014tentang Perubahan AtasPeraturan Kepala LKPPNomor 9 Tahun 2013Tentang Organisasi DanTata Kerja LKPP
- Peraturan Kepala LKPPNo. 5 Tahun 2014tentang Uraian JabatanFungsional Umum (NonStruktural) di LKPP
Mengintegrasikan strategimanajemen perubahan danstrategi komunikasi denganprogram dan kegiatanreformasi birokrasi sesuairoadmap reformasi birokrasi
2012-2014 Buku Saku ReformasiBirokrasi
Memberikan pengetahuandan ketrampilan melaluiasistensi dan fasilitas yangdiperlukan untukmembentuk ketrampilan,nilai-nilai, perilaku dan polapikir baru (termasuk budayakerja atau budaya organisasiyang baru) yang diharapkan
2012-2014 Dilakukan melaluipenyusunan bukuStrategi ManajemenPerubahan dan StrategiKomunikasi serta kodeetik pegawai LKPP
Mengimplementasikanmanfaat yang telahdirumuskan agar perubahandapat dirasakan secarapositif oleh pemangkukepentingan
2012-2014 Dilakukan melaluikegiatan bimbinganteknis, sosialisasi, rapatkoordinasi secaraberkesinambungan
B. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN1 Penataan berbagai
peraturan perundang-undangan yangdikeluarkan/diterbitkan olehLKPP
Mengidentifikasi semuaperaturan perundang-undangan yang diterbitkanoleh LKPP
2010-2013 Peraturan Kepala LKPPtelah dikeluarkansebanyak 16 dokumen,Surat Edaran sebanyak 2dokumen, NotaKesepahaman sebanyak4 dokumen
Menyusun peta peraturanperundang-undangan yangada di LKPP dalam rangkaharmonisasi denganperaturan perundang-undangan lain yangdikeluarkan olehKementerian/Lembaga danregulasi internasional
2010-2013 1. Rencana penyusunanmasterplan danroadmap strategipengadaan barang/jasapemerintah (fokuskoordinasi dengan carainterdepth denganinstansi lain)
2. Harmonisasi denganperaturan internasionalantara lain World Bank,ADB, JICA (Donor)
3. Observer dalam forumGPA WTO (pada tahun2012)
Melakukan regulasi danderegulasi baik bersifatinternal maupun eksternal
2010-2014 Persentase tingkatkepatuhan pelaksanaanpengadaan barang/jasapemerintah sesuai
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
19
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
peraturan pengadaanbarang/jasa (DokumenCompliance PerformanceIndicator/CPI pada tahun2012)
C. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI1. Restrukturisasi/penataan
tugas dan fungsi unit kerjadi LKPP
Menyusun tugas dan fungsiunit kerja sesuai dengankebutuhan
2010
2. Penguatan unit kerja yangmenangani organisasi,tatalaksana, pelayananpublik, kepegawaian dandiklat
Mengusulkan strukturorganisasi baru kepadaKemenpan dan RB
2011 - Naskah akademisreorganisasi LKPP
- Surat persetujuanreorganisasi LKPP olehMenpan-RB No.B/1929/M.PAN-RB/05/2013
Menetapkan StrukturOrganisasi yang baru
2011 Peraturan Kepala LKPPNo. 2 Tahun 2014tentang Perubahan AtasPeraturan Kepala LKPPNomor 9 Tahun 2013Tentang Organisasi DanTata Kerja LKPP
D. PENATAAAN TATALAKSANA1. Penyusunan SOP
penyelengaraan tugas danfungsi
Melakukan berbagai prosespenyelenggaraanPemerintahan
2010-2011
Menyusun peta prosespenyelenggaraanpemerintahan
2010-2011 - Identifikasi kebutuhan- SOP
Melakukan analisis businessprocess
2010-2011 Revisi dokumen SOP
Melakukan identifikasiberbagai prosespenyelenggaraanpemerintah yang akandilakukan dalam BusinessProcess dan StandarOperasional Prosedur
2010-2011 Identifikasi kebutuhanSOP
Menyusun BusinessProcess dan StandarOperasional Prosedur
2010-2011 - Dokumen SOP 2011,2012, 2013
- Peraturan Kepala LKPPNo. 4 Tahun 2014tentang PerubahanAtas Peraturan KepalaLembaga KebijakanPengadaanBarang/JasaPemerintah Nomor 1Tahun 2012 TentangStandard OperatingProcedures DiLembaga KebijakanPengadaanBarang/JasaPemerintah
Melaksanakan BusinessProcess dan StandarOperasional Prosedur
2010-2014
Monitoring dan EvaluasiPelaksanaan SOP
2012-2014 Laporan Monitoring danEvaluasi SOP Tahun2012 dan 2013
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
20
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
2. Pembangunan ataupengembangan e-Government
Menyusun rencanapembangunan danpengembangan e-government
2010-2014 - Blue print e-Government- Aplikasi yang telah
dibangun dandikembangkan tahun2010-2013: SiRUP,SPSE v4 alpha dan,v3.5,Apendo v3.1 dan v4.1,Smart Report, SmartReport Regional, InaprocService Bus, PortalPengadaan Nasional,CRM, ADP v2, e-SDP, e-Kontrak, e-Pengadaanlangsung, VendorManagement Sistem v1,Insiasi interkoneksidengan Ditjen Pajak, e-Katalog dan e-Purchasing untuk 9komoditas, monev online,SPAM Kodok, SistemInformasi JabatanFungsional, CallCenter/helpdesk, e-mailresmi LKPP.
- Upaya peningkataninfrastruktur untuk e-Government :
1)Penyiapan teknologiClustering
2)PenyusunanDokumen DSP
3)PengembanganTools MonitoringLPSE
4)Persiapan CloudLPSE denganbekerjasamadengan BP3TI untukpemanfaatan NIX
1. Capaian tahun 2012bidang pelayanan TIInternal:
- Perubahan desaindan tatakelolawebsite LKPPdengan alamathttp://www.lkpp.go.id
- Perancangan danpembangunantemplate portalinternet LKPP yangberisi forum diskusiinternal, manajemendokumentasi, dankajianpengintegrasianaplikasi pengelolaanaset, monitoringanggaran, tata
Elektronisasi berbagaidokumen penyelenggaraanpemerintah
2011
Menggunakan intranet untukdistribusi dokumenelektronik , korespondensiinternal antar unit kerja(jabatan), file management,database pegawai,manajemen kinerja e-mail,dll)
2011-2014
Mengembangkan portalyang mampu memberikanberbagai informasi kepadapengguna; melaksanakan e-procurement; memberikanlinks kepada portal lain;pencarian informasi;helpdesk, dll
2010-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
21
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
persuratan (SIB) keportal internet
- Pengembanganaplikasi pengelolaankepegawaian(SIMPEG) yangberbasis web danpengembanganaplikasi penerimaanpegawai secaraonline(e-recruitment)
- Operasionalisasidukungan layananpermasalahan TI
2. Capaian tahun 2013bidang pelayanan TIInternal:
- Pengembanganportal intranetdengan penambahanfitur danpengintegrasian datadan aplikasi:SIMPEG, SIPengelolaan Aset,RPA, MonevKegiatan, SIPerpustakaan, SIAlur Kerja, AgendaKegiatan danDukungan LayananTI
- Pengelolaaninfrastrukturperangkat kerasdalampengembangansistem informasiuntuk seluruh unitkerja internal.
- Standarisasipengembangansistem informasi daritiap unit kerjainternal.
- Pengembanganaplikasi penerimaanpegawai secaraonline (e-recruitment)yang sesuai denganproses bisnis yangtelah ditetapkan.
3. Sertifikat yangdiperoleh: SO 27001dan 9000,terbentuknya 600LPSE, StandarisasiLPSE sebanyak 80LPSE sertapenyusunan SOP
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
22
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
LPSEE. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR1. Penataan sistem rekrutmen
pegawaiMelakukan identifikasiberbagai permasalahandalam pelaksanaanrekruitmen pegawai
2010-2014 Perka LKPP No. 10Tahun 2011 tentangPedoman UjianPenyaringan CPNS diLingkungan LKPP,pelaksanaan rekrutmenCPNS dan PNS yangtransparan dan akuntabelmelalui sistempendaftaran online danasesmen kompetensi
Melakukan needassessment sesuai dengankebutuhan kompetensi
2010-2014
Menyusun rencanaperubahan sistem rekrutmenyang terbuka, transparan,akuntabel dan berbasiskompetensi untuk menjaringcalon-calon pegawai yangberkualitas
2011-2014 Sistem rekrutmenterbuka, transparan danakuntabel denganregistrasi online dan tesCAT BKN
Menerapkan sistemrekrutmen yang terbuka,transparan, akuntabel, danberbasis kompetensi untukmenjaring calon-calonpegawai yang berkualitas
2010-2014
2. Analisis Jabatan Menyusun rencanapelaksanaan analisisjabatan
2010-2011 Telah disusun uraianjabatan struktural denganPeraturan Kepala LKPPNo.17 Tahun 2013 danPeraturan Kepala LKPPNo. 5 Tahun 2014tentang Uraian JabatanFungsional Umum ( NonStruktural) di LKPP
Melaksanakan analisisjabatan
2010-2014
Menetapkan hasil analisisjabatan
2010-2011
Menerapkan hasil analisisjabatan
2010-2014
3. Evaluasi Jabatan Menyusun rencanapelaksanaan evaluasijabatan di lingkungankementerian/lembaga
2011-2014 Evaluasi Jabatan baruakan disusun tahun 2015.
Melaksanan evaluasijabatan
2011-2014
Merumuskan job grading 2011-2014Memvalidasi hasil jobgrading denganKementerian PAN dan RBdan BKN
2011-2014
Menetapkan hasil evaluasijabatan
2011-2014
Menerapkan hasil evaluasijabatan
2011-2014
4. Penyusunan standarkompetensi jabatan
Membuat rencanapenyusunan standarkompetensi jabatan dilingkunganKementerian/Lembaga
2010-2012 Tahun 2010 telah disusunStandar KompetensiJabatan Eselon II dan III.
Melaksanakan penyusunanstandar kompetensi jabatan
2010-2012
Menetapkan standar 2010-2012
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
23
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
kompetensi jabatanMenerapkan standarkompetensi Jabatan
2010-2014
5. Asesmen individuberdasarkan kompetensi
Membuat rencana untukmelakukan asessmenterhadap seluruh pegawai
2010-2014 Peta profil kompetensiindividu LKPP
Melaksanakan asesmenterhadap seluruh pegawai
2010-2014 Laporan Asesmen
6. Penerapan sistempenilaian kinerja individu
Membuat rencana untukmenerapkan sistempenilaian kinerja individu
2011-2014 - Draft PeraturanKepala LKPP tentangPenilaian KinerjaberdasarkanPeraturan PemerintahNo.46 Tahun 2011
- Sistem PenilaianKinerja dilakukanmelalui SKP
Menyusun instrumenpenilaian kinerja invidu yangterukur dan mencerminkanpencapaian kinerja
2011-2014
Menerapkan instrumenpenilaian kinerja individuyang terukur danmencerminkan pencapaiankinerja dalam melaksanakanpenyelenggaraan tugaspokok dan fungsi.
2012-2014
7. Pembangunan/pengembangan databasepegawai
Membuat rencana untukmembangun/mengembangkan databasepegawai
2010-2014 Aplikasi Sistem InformasiKepegawaian (SIMPEG)yang terintegrasi
Melaksanakanpembangunan/pengembangan databasepegawai
2010-2014
8. Pengembangan pendidikandan pelatihan pegawaiberbasis kompetensi
Membuat rencanapengembangan sistempendidikan dan pelatihanberbasis kompetensi untukpegawai terutama dalampengelolaan kebijakan danpelayanan publik
2010-2014 - Analisis KebutuhanDiklat Tahun 2011
- Diklat dilaksanakanberdasarkan trainingneed analysis dankebutuhan organisasi
Melaksanakanpengembangan sistempendidikan dan pelatihanberbasis kompetensi untukpegawai terutama dalampengelolaan kebijakan danpelayanan publik
2010-2014 - Diklat Teknis(DiklatPBJP, Diklat ITC,Diklat Bahasa Inggris)
- Diklat Jabatan (DiklatPIM I, II, III CPNS)
- Sertifikat- Laporan
Menerapkan sistempendidikan dan pelatihanberbasis kompetensi untukpegawai di lingkungan K/Lterutama dalam pengelolaankebijakan dan pelayananpublik
2010-2014
F. PENGUATAN PENGAWASAN1 Penerapan sistem
Pengendalian InternPemerintah (SPIP) di LKPP
Membuat rencanapenerapan SPIP (Penelitian,kajian, benchmarking,sosialisasi, diklat, diagnosticasessment)
2010 - Peraturan Kepala LKPP,Tim Satgas, PedomanTeknis
- Evaluasi dengan polapengembangan
- SPIP sudah diterapkan diBUK dan rencana tahun2014 akan diterapkan diseluruh unit kerja LKPP
Membangun SPIP(Pedoman Umum, PedomanTeknis, Tim Satgas, Perka)
2011
Menerapkan SPIP 2012-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
24
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
2 Peningkatan Peran AparatPengawasan InternPemerintah (APIP) sebagaiQuality Assurance danConsulting
Membuat rencanapeningkatan peran APIPsebagai Quality Assurancedan Consulting
2011 - Masih menunggu revisiPerpres 106 dalampembentukan Inspektorat
- Audit internal- Peringatan di milis- Proses Audit oleh BPK di
awal tahun 2014 danpada bulan Mei akandidapatkan hasil opinilaporan keuangan
Membangun peningkatanperan APIP sebagai QualityAssurance dan Consulting
2012 Dibentuk Tim SatuanTugas SPIP denganSurat Keputusan KepalaLKPP No. 51 Tahun 2013yang diubah menjadiSurat Keputusan KepalaLKPP No.110 tahun 2013
Menerapkan peran APIPsebagai Quality Assurancedan Consulting
2012-2014 Masih menunggu revisiPerpres 106
G. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA1. Penguatan Akuntabilitas
Kinerja Instansi PemerintahMembuat rencanapenguatan sistemakuntabilitas kinerja instansipemerintah
2010-2014 Road Map PenguatanAkuntabilitas
Membangun penguatansistem akuntabillitas kinerjainstansi pemerintah
2010-2014 - Review IKU- Pedoman evaluasi
program- e-Performance- Penyamaan persepsi
evaluatorMenerapkan penguatansistem akuntabillitas kinerjainstansi pemerintah
2010-2014 - Monitoring pencapaian- LAKIP Tahun 2010,
2011, 20122. Pengembangan sistem
manajemen kinerjaorganisasi
Membuat rencanapengembangan sistemmanajemen kinerjaorganisasi
2011 - SKP- Penetapan kinerja- Monitoring dan feedback- Pedoman pengumpulan
data kinerja- Kerangka logic program- Pedoman evaluasi
program
Mengembangkan sistemmanajemen kinerjaorganisasi
2011-2012
Menerapkan sistemmanajemen kinerjaorganisasi
2012-2014
3. Penyusunan IndikatorKinerja Utama (IKU) diLKPP
Mengidentifikasi indikator-indikator kunci keberhasilan
2010 IKU LKPP dan IKUEselon I sudah di revisidan ditetapkan
Menyusun indikator-indikatorkinerja utama
2010
Menerapkan IKU 2010-2014 - e-Performance- SKP
H. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK1. Penerapan standar
pelayanan pada unit kerjadi LKPP
Membuat rencanapenyusunan standarpelayanan pada unit kerja
2010-2011 - Standar pelayanan e-Procurement (ditetapkanDeputi)
- Peraturan Kepala LKPPtentang PPID
- Keputusan Kepala LKPPtentang klasifikasi PPID
Menyusun standarpelayanan unit kerja
2010-2012
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
25
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
- Pedoman pengelolaaninformasi publik
- Pedoman TUK (Dit.Pelatihan)
Menetapkan standarpelayanan unit kerja
2010-2012 Belum ada standarpelayanan menyeluruhLKPPMenerapkan standar
pelayanan unit kerja2010-2014
2. Partisipasi masyarakatdalam penyelenggaranpelayanan publik
Membuat rencanakerjasama pemerintah danmasyarakat dalampenyelenggaraan pelayananpublik
2010 - MoU dengan LLP danBadiklat terkaitpelaksanaan pelatihanPBJ di remote area
- MoU penyelenggaranTOT
- MoU dengan Trisaktiterkait permohonanbeasiswa
- Fasilitasi ujian sertifikasi
Menerapkan kerjasamapemerintah dan masyarakatdalam penyelenggaraanpublik
2010-2014
I MONITORING DAN EVALUASI1. Monitoring Membuat rencana
monitoring pelaksanaanreformasi birokrasi internal
2011 - Pelaksanaan PMPRBOnline
- Survei IKM- Survei Stakeholder RBMembuat rancangan desain
monitoring pelaksanaanreformasi birokrasi internal
2011
Menerapkan rancangandesain monitoringpelaksanaan reformasibirokrasi internal
2012-2014
Menyusun laporanmonitoring
2012-2014 Monitoring dan evaluasipelaksanaan reformasibirokrasi LKPPMelakukan upaya perbaikan
berkelanjutan2012-2014
2. Evaluasi (dilakukan setiaptahun sekali)
Membuat rencana evaluasipelaksanaan reformasibirokrasi internal
2011
Membuat rancangan desainevaluasi pelaksanaanreformasi birokrasi internal
2011
Menerapkan rancangandesain evaluasipelaksanaan reformasibirokrasi internal
2012-2014 Telah dilakukan SurveiKepuasan Pegawai
Menyusun laporan evaluasi 2012-2014 Laporan EvaluasiKepuasan Pegawai
Melakukan upaya perbaikanberkelanjutan
2012-2014 Survei KepuasanPegawai dengansubstansi yang berbeda
3. Evaluasi menyeluruh(dilakukan pada semesterkedua 2014)
Membuat rencana evaluasimenyeluruh pelaksanaanreformasi birokrasi internal
2011
Membuat rancangan desainevaluasi menyeluruhpelaksanaan reformasibirokrasi internal
2011
Menerapkan rancangandesain evaluasi menyeluruhpelaksanaan reformasibirokrasi internal
2012-2014 Akan dilakukan padabulan Juni 2014
Menyusun laporan evaluasimenyeluruh
2012-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
26
No. PROGRAM DANKEGIATAN RB
RINCIAN KEGIATAN RENCANAPELAKSANAAN
(TAHUN)
CAPAIAN
Melakukan upaya perbaikanberkelanjutan
2012-2014
J QUICK WINS I (PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI PBJP BERBASIS KOMPUTER DI DAERAH)1 Penyusunan pedoman,
standar, dan manualsertifikasi profesipengadaan barang/jasapemerintah berbasiskomputer
Membuat sistem (aplikasidan prosedur) ujian berbasiskomputer di daerah
2011-2014 1. Penurunanpenggunaan kertasdalampenyelenggaraan ujian
2. Tahun 2012 sudahdilakukan 44penyelenggaraandengan biaya dariinstansi yangbersangkutansedangkan pada tahun2013 sudah dilakukan87 penyelenggaraandengan biaya dariinstansi yangbersangkutan
2 Penyusunan sisteminformasi manajemensertifikasi berbasiskomputer, yangmenyediakan data basedan informasi mulai daridata peserta, tingkatkelulusan, sampai denganpenyelenggaraan ujian
Mengidentifikasi lokasi yangakan dijadikan uji coba (pilotproject) ujian sertifikasiberbasis komputer
2011
3 Pembuatan bank soal ujiansertifikasi profesipengadaan barang/jasapemerintah
Menetapkan 5 (lima)lokasi/provinsi yang akandijadikan uji coba ujianberbasis komputer
2011 Selesai pada tahun 2012
4 Penyusunan pedomanpengendalian mutu danevaluasi penyelenggaraansertifikasi profesipengadaan barang/jasapemerintah
Melaksanakan uji coba ujiansertifikasi berbasis komputerdi 5 lokasi/provinsi masing-masing sebanyak 2 kali
2011 - Selesai pada tahun 2012- Laporan uji coba
5 Pelaksanaan ujian berbasiskomputer di Jakarta 8 kalidalam seminggu, uji cobadi 5 wilayah sejumlah 10kali di tahun 2011 dan di 33provinsi sebanyak 64 kali ditahun 2012
Evaluasi uji coba danpenyempurnaan sistem
2012 Laporan Uji coba
Pengadaan saranaprasarana ujian berbasiskomputer di daerah (laptop,access point, wireles USB)
2012 Tidak memakai wireless,hanya jaringan di tahun2012
Mengidentifikasi danpemilihan tempat ujianberbasis komputer di 32provinsi
2012
Pelaksanaan ujian berbasiskomputer di 33 provinsi
2012-2014 Telah dilakukan di 33provinsi
Penyampaian Laporan 2012-2014 - Laporan kegiatan- Laporan triwulan
K QUICK WINS II (PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN BIMTEK DAN ADVOKASI PBJP YANGTERINTEGRASI)
1 Pengembangan SistemLayanan Bimbingan Teknisdan Advokasi pengadaanbarang/jasa pemerintahyang terintegrasi
Persiapan dan kaji ulangKAK kegiatan danpendampingan pada saatseleksi
2011 - Sistem selesai padatahun 2012
- Kendala dengan sistemlain ex. Call center
- Aplikasi sudah tersedia- Konsultasi dan surat
melalu email di portalLKPP
Pelaksanaan pekerjaanKonsultan IT
2012 Konsultan penambahanfitur
Pelaksanaan pekerjaanKonsultan Kodefikasi
2012
Penyampaian Laporan 2012 - Monitoring kualitaspemberian layanan
- Laporan triwulan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
27
LKPP sebagai lembaga yang dibentuk dalam rangka reformasi di bidang pengelolaan
keuangan negara dalam perjalanannya perlu melakukan perubahan dengan tujuan
mencapai amanat yang diemban lembaga. Dalam rangka pelaksanaan manajemen
perubahan LKPP telah menyusun rencana dan strategi sebagai dukungan dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi yaitu :
1. Menyusun Agenda Pelaksanaan Manajemen Perubahan LKPPAgenda pelaksanaan manajemen perubahan disusun berdasarkan pada pedoman
penyusunan road map dan konsolidasi rencana aksi reformasi birokrasi LKPP yang
dirinci sebagai berikut :
Tabel 5. Agenda Pelaksanaan Manajemen Perubahan LKPPNO PROGRAM DAN
KEGIATANTAHAPAN KERJA TAHUN
1.
Pembentukan Tim
Manajemen Perubahan
Lembaga
Penyusunan Tim Manajemen Perubahan 2011
Penyusunan tugas-tugas Tim Manajemen Perubahan 2011
Pembentukan Tim Manajemen Perubahan 2011
Tim Manajemen Perubahan melaksanakan tugas 2011
2.
Penyusunan strategi
manajemen perubahan
dan strategi komunikasi
LKPP
Pemetaan (mapping) terhadap para pemangku
kepentingan dan melakukan asesmen terhadap
pengaruh perubahan terhadap masing-masing
pemangku kepentingan
2011
Asesmen kesiapan perubahan, termasuk didalamnya
identifikasi penolakan terhadap perubahan2011
Asesmen terhadap tingkat partisipasi/dukungan para
pemangku kepentingan dan kebutuhan akan
komunikasi untuk manajemen perubahan, termasuk
mengidentifikasikan penolakan terhadap perubahan.
2011
Asesmen terhadap organisasi, termasuk struktur, peran
(roles) dan tanggung jawabnya (responsibilities)2012
Asesmen terhadap kemampuan/kapabilitas dan skills
organisasi untuk melaksanakan perubahan2012
Penyusunan strategi manajemen perubahan, rencana
dan aktivitas manajeman perubahan2012
Penyusunan strategi dan rencana komunikasi 2012
3.
Sosialisasi dan
Internalisasi manajemen
perubahan dalam rangka
Melakukan sosialisasi manajemen perubahan 2011-2012
Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas
manajemen perubahan, termasuk tetap melakukan2012-2014
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
28
NO PROGRAM DANKEGIATAN
TAHAPAN KERJA TAHUN
reformasi birokrasi asesmen secara berkelanjutan terhadap pengaruh
perubahan pada masing-masing kelompok pemangku
kepentingan
Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas
komunikasi agar para pemangku kepentingan secara
aktif terlibat (engaged), merasa memiliki proses
perubahan dan mendorong perilaku dan pola pikir baru
yang diharapkan dari proses perubahan serta
mengurangi penolakan terhadap perubahan
2012
Mengimplementasikan struktur organisasi yang baru,
termasuk peran dan tanggung jawabnya yang baru
untuk mendukung perubahan
2012
Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas
pelatihan untuk membekali para staf menjalani periode
transisi dengan baik dan mengurangi penolakan
2012
Mengintegrasikan strategi manajemen perubahan dan
strategi komunikasi dengan program dan kegiatan
reformasi birokrasi sesuai roadmap reformasi birokrasi
2012
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan melalui
asistensi dan fasilitas yang diperlukan untuk
membentuk ketrampilan, nilai-nilai, perilaku dan pola
pikir baru (termasuk budaya kerja atau budaya
organisasi yang baru) yang diharapkan
2012
Mengimplementasikan manfaat yang telah dirumuskan
agar perubahan dapat dirasakan secara positif oleh
pemangku kepentingan
2012
2. Melakukan Asesmen Kesiapan Organisasi LKPP
Workshop penilaian kesiapan organisasi dalam mengelola perubahan yang
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober – 1 November 2011 dibantu oleh konsultan.
Peserta workshop ini diikuti oleh 67 orang Pegawai Negeri Sipil LKPP atau 51.5%
dari keseluruhan jumlah pegawai yaitu 136 orang. Workshop kesiapan organisasi
dalam mengelola perubahan diukur dari 10 dimensi kesiapan sebagai berikut :
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
29
Tabel 6. Dimensi Kesiapan untuk Mengelola Perubahan
Dari 10 dimensi penilaian kesiapan perubahan LKPP didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 7. Hasil Penilaian Kesiapan Dalam Mengelola Perubahan Di LKPPRINGKASAN TINGKAT KESIAPAN DALAM MENGELOLA PERUBAHAN
AREA PENILAIAN STATUSKESIAPAN
KEY FEATURES OF READINESS
ATTRIBUT POSITIF ATTRIBUT NEGATIF
1. Visi untukperubahan
CukupTinggi
Keleluasaan yang positifmengubah sekitar visiLKPP
Positif tentang reformasibirokrasi
Percaya perubahan adalahhal yang baik
Visi LKPP tidak dikomunikasikandengan baik kepada staf
Perlunya menyelaraskan visiLKPP agar lebih terkonsolidasi,bermakna dan efektif
Semua direktorat belum memilikivisi mereka sendiri
2. Kesiapan pribadiuntuk mengelolaperubahan
Tinggi Kondusif dalam mendukungperubahan lingkungan,
Persepsi dan sikap yangpositif terhadap perubahan,
Staf bekerja untuk
Beberapa staf tidak merasacukup diberdayakan,
Beberapa staf merasa tidakmampu mengantisipasi terhadapperubahan,
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
30
RINGKASAN TINGKAT KESIAPAN DALAM MENGELOLA PERUBAHAN
AREA PENILAIAN STATUSKESIAPAN
KEY FEATURES OF READINESS
ATTRIBUT POSITIF ATTRIBUT NEGATIF
mencapai yang terbaik, Staf berkomitmen tinggi.
Beberapa staf merasa pesimisterhadap perubahan
3. Budaya dan nilai Tinggi Menghormati nilai-nilaiorganisasi sebagaipanduan perilaku,
Saling mempercayai antarstaf,
Memiliki komitmen danakuntabilitas dalammemenuhi tanggung jawab,
Saling mendukung antarstaf.
Partisipasi dalam pengambilankeputusan rendah,
Sebagian staf belum mengetahuidan memahami arti nilaiorganisasi,
Implementasi nilai-nilai organisasidalam perilaku masih rendah.
4. Kapasitaskepemimpinan dandukungan
Moderate Adanya bimbingan daripimpinan,
Umumnya komunikasiefektif
Tersedianya dukungan daripimpinan untuk beradaptasidengan perubahan.
Pemimpin belum menjadi teladanyang baik.
Pimpinan kurang melibatkan stafterkait rencana perubahan,
Pimpinan kurang memberikanmotivasi,
Pimpinan kurang berupaya untukmemahami reaksi staf terhadapperubahan.
5. Struktur organisasidan pengaturan
Moderate Adanya rencana danstrategi dimasing masingmasing unit kerja
Staf memahami danmengikuti rencana sertastrategi unit kerja
Tanggung Jawab Staf telahterdefinisikan dandipahami.
Belum terdapat kejelasan aturanuntuk membantu mengatasimasalah yang dihadapi oleh staf
Tidak cukup tersedia SumberDaya Manusia
Pelaksanaan kinerja staf belumdirencanakan, dikelola dan dinilaisecara efektif
6. Potensi resistensi Moderate Staf melihat perubahansebagai hal yang konstruktif
Pengalaman masa lalumembuat staf siapmenghadapi perubahan
Staf mudah beradaptasiterhadap perubahan
Adanya ketidak pastian terhadapdampak perubahan
Adanya kekhawatiran bahwabanyak perubahan yang terjaditerlalu cepat
Adanya ketidak yakinan akankeberhasilan perubahan
7. Sistem komunikasi Rendah Teknologi dan infrastrukturkomunikasi telah tersedia
Pertemuan periodik dalamrangka sosialisasi rencanakegiatan unit kerja
Belum adanya sistem intranetdalam organisasi
Belum tersedianya fasilitas dansistem yang efektif untukmemperoleh informasi yangakurat
Situs web LKPP belumdimanfaatkan lebih efektif sebagaisarana komunikasi
Belum tersedianya informasi yangterkini
8. Dampak pemangkukepentingan
CukupTinggi
Adanya harapan terhadappara pemangkukepentingan untuk dapatmembantu perubahan
Perubahan organisasi akanmempengaruhi parapemangku kepentingansecara positif
Perubahan akanmemberikan manfaat bagi
Tidak cukupnya sumber daya danwaktu untuk melibatkan parapemangku kepentingan secaraefektif
Belum tersedianya sarana untukmenyampaikan permasalahan,ide-ide serta aspirasi daripemangku kepentingan
Masih belum terdapat hubunganyang efektif dengan semua
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
31
RINGKASAN TINGKAT KESIAPAN DALAM MENGELOLA PERUBAHAN
AREA PENILAIAN STATUSKESIAPAN
KEY FEATURES OF READINESS
ATTRIBUT POSITIF ATTRIBUT NEGATIF
para pemangkukepentingan
pemangku kepentingan
9. Kesadaran akanreformasi birokrasi
Moderate Staf menyadari tantanganyang dihadapi pelayananpublic
Staf mendukung tujuanreformasi birokrasi dalampelayanan publik
Staf mengetahui visi dantujuan reformasi birokrasidalam rangka pelayananpublik
Belum diketahui dan dipahaminyaperaturan perundangan tentangreformasi birokrasi
Kurang adanya kesadaran untukmengetahui keberhasilanlembaga lain diluar LKPP dalammelaksanakan reformasi birokrasi
10. Pengelolaanperubahankehidupan
CukupTinggi
Hubungan antar personalyang positif
Kapasitas staf untukmengelola perubahanpribadi cukup baik
Staf mampu mengelolatantangan dalam kehidupan
Tidak terdapat perubahan yangcukup besar dalam kehidupanstaf
Tantangan kehidupan pribadi stafsangat mempengaruhiproduktivitas dan perilaku staf
Tidak ada perubahan positifdalam diri staf dari pengalamandan hubungan di tempat kerja
Hasil asesmen menunjukan aspek kesiapan pribadi untuk mengelola perubahan
serta pemahaman dan aplikasi budaya serta nilai organisasi oleh staf status
kesiapannya tinggi, hal ini merupakan faktor pendukung yang sangat berarti dalam
melaksanakan perubahan. Aspek yang memerlukan perhatian khusus adalah sistem
komunikasi dengan status kesiapan rendah.
Untuk mengevaluasi capaian reformasi birokrasi yang telah dilakukan oleh LKPP,
maka dilaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
LKPP Secara Online. Pelaksanaan PMPRB Secara Online dilaksanakan oleh Eselon
I, II, III, IV, dan staf PNS LKPP (137 pegawai) melalui website PMPRB online
Kementerian PAN dan RB (pmprb.menpan.go.id). Tujuan dari pelaksanaan kegiatan
ini adalah untuk menilai pelaksanaan reformasi birokrasi di LKPP secara mandiri.
Pelaksanaan reformasi birokrasi dilakukan pada 8 area perubahan yaitu
Akuntabilitas, Organisasi, Peraturan Perundang-undangan, Tata Laksana,
Pelayanan Publik, Mindset/Culture Set, SDM Aparatur, dan Pengawasan.
Penilaian PMPRB terdiri dari dua komponen, yaitu Komponen Pengungkit dan
Komponen Hasil. Komponen Pengungkit adalah seluruh aspek internal organisasi
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
32
instansi Pemerintah yang melakukan berbagai upaya manajemen untuk
menghasilkan berbagai layanan publik bagi masyarakat/pengguna layanan, SDM
Aparaturnya, dan bagi komunitas lokal, nasional dan internasional, serta
mewujudkan kinerja yang menjadi tujuannya. Komponen Pengungkit terdiri dari 5
kriteria, yaitu Kepemimpinan, Perencanaan Strategis, Sumber Daya Manusia
Aparatur, Kemitraan Dan Sumber Daya, dan Proses. Komponen Hasil merupakan
output atau outcome yang dihasilkan Komponen Pengungkit, yang tidak hanya
dirasakan oleh pihak eksternal tetapi juga pihak internal organisasi. Komponen
Hasil terbagi ke dalam empat kriteria, yaitu : 1) Hasil Pada Masyarakat/Pengguna
Layanan; 2) Hasil Pada Sumber Daya Manusia Aparatur; 3) Hasil Pada Komunitas
Lokal, Nasional, dan Internasional; serta 4) Hasil Kinerja Utama. Penilaian dilakukan
terhadap Unit Eselon I LKPP, yaitu Sekretariat Utama dan Kedeputian.
Hasil PMPRB secara online pada tahun 2013, LKPP mendapatkan nilai sebesar
73,26, dengan rincian penilaian komponen pengungkit sebagaimana disajikan pada
Tabel 8 berikut :
Tabel 8. Hasil Survei Internal PMPRB LKPP Pada Komponen PengungkitTahun 2013
Aspek yang Dinilai BobotNilai
Kriteria 1 : Kepemimpinan 14.49
SK 1.1 Menentukan arah bagi instansi untuk pencapaian misi, visi dannilai
3.69
SK 1.2 Mendorong penyempurnaan manajemen dan memimpinperubahan
3.55
SK 1.3 Memberi motivasi, inspirasi dan mendukung pegawai sertamenjadi panutan (role model)
3.67
SK 1.4 Mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan 3.58
Kriteria 2 : Perencanaan Strategis 14.54
SK 2.1 Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kebutuhanpemangku kepentingan saat ini dan yang akan datang
3.77
SK 2.2 Mengembangkan, mereviu, dan memperbaharui Renstradengan memperhatikan kebutuhan pemangku kepentungandan ketersediaan sumber daya
3.58
SK 2.3 Melaksanakan Renstra 3.61
SK 2.4 Merencanakan, melaksanakan dan mereviu reformasi danmodernisasi
3.58
Kriteria 3 : Sumber Daya Manusia Aparatur 10.75
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
33
Aspek yang Dinilai BobotNilai
SK 3.1 Merencanakan, mengelola dan meningkatkan kualitas SDMaparatur secara transparan dan akuntabel sesuai denganRenstra dan Road Map Reformasi Birokrasi instansi
3.67
SK 3.2 Mengidentifikasi, mengembangkan dan menggunakankompetensi pegawai serta menyelaraskan tujuan individu daninstansi
3.46
SK 3.3 Melibatkan pegawai dengan dialog terbuka dan denganpemberdayaan
3.62
Kriteria 4 : Kemitraan Sumber Daya 22.07
SK 4.1 Pengembangan dan pelaksanaan hubungan kemitraan utama 3.60
SK 4.2 Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan denganmasyarakat
3.66
SK 4.3 Pengelolaan keuangan 3.97
SK 4.4 Pengelolaan informasi dan pengetahuan 3.52
SK 4.5 Pengelolaan teknologi 3.56
SK 4.6 Pengelolaan fasilitas 3.76
Kriteria 5 : Proses 11.06
SK 5.1 Mengidentifikasi, merancang, menerapkan dan memperbaikiproses bisnis/tata laksana secara berkelanjutan
3.69
SK 5.2 Mengembangkan dan menyediakan pelayanan yangberorientasi pada kebutuhan masyarakat/pengguna layanan
3.82
SK 5.3 Inovasi proses yang melibatkan masyarakat/pengguna layanan 3.55
Nilai Survei Internal : Pengungkit (skala 100) 73.26
Salah satu kriteria penilaian pada Komponen Hasil adalah Hasil Pada
Masyarakat/Pengguna Layanan yang merupakan output atau outcome yang dapat
langsung atau tidak langsung dirasakan oleh masyarakat/pengguna layanan
(stakeholder) instansi Pemerintah. Oleh karena itu LKPP melaksanakan: (1) survei
terhadap stakeholder LKPP; (2) Survei Indeks Kepuasan Masyarakat; dan (3).
Survei Kepuasan Pegawai.
Dalam rangka menilai output atau outcome yang dirasakan oleh
masyarakat/pengguna layanan (stakeholder) instansi Pemerintah, LKPP melaksanakan
survei terhadap tiga stakeholder LKPP yaitu unit Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE), Unit Layanan Pengadaan (ULP), dan Badan Pendidikan dan
Pelatihan (Badiklat) di 16 kabupaten/kota dan 20 Kementerian/Lembaga. Sampel
survei adalah para pelaku di LPSE, ULP, dan Badiklat masing-masing sebanyak 5
(lima) orang responden. Kuesioner survei berupa pendekatan terhadap delapan area
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
34
perubahan dan diolah menggunakan SPSS dengan membandingkan hasil dari 104
responden K/L dengan 393 responden dari daerah (provinsi/kabupaten/kota). Hasil
survei menunjukkan bahwa stakeholder merasa program reformasi birokrasi yang
dilakukan oleh LKPP pada 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi sudah cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari sebaran nilai hasil survei PMPRB LKPP tahun 2013
sebagaimana disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Sebaran Nilai Hasil Survei Stakeholder PMPRB LKPP Tahun 2013
Hasil survei juga menunjukkan bahwa area tata laksana masih memerlukan perbaikan
dalam hal sosialisasi SOP pelayanan LKPP kepada para pemangku kepentingan
(Stakeholder). Stakeholder masih mengeluhkan kurang cepatnya balasan/tanggapan
dari LKPP terkait konsultasi terutama melalui telepon atau e-mail.
Untuk mengetahui kualitas kinerja pelayanan publik diperlukan adanya penilaian
terhadap kinerja pelayanan yang berbasis pada pendapat masyarakat, salah satunya
melalui Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Kegiatan survei kepuasan
masyarakat perlu dilaksanakan secara berkesinambungan, dengan maksud agar dapat
diketahui perkembangan nilai IKM unit pelayanan publik dari tahun ke tahun.
99.49
94.91
83.21
61.07
86.01
86.77
85.24
87.02
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00Akuntabilitas
Organisasi
Peraturanperundang-undangan
Tata Laksana
PelayananPublik
PerubahanMindset
SDM Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas SangatBaik
Organisasi Baik
PeraturanPerundang-undangan
Baik
Tata Laksana Cukup
PelayananPublik
Baik
Mindset/CultureSet
Baik
SDM Aparatur Baik
Pengawasan Baik
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
35
LKPP telah melaksanakan survei IKM pada tahun 2012 terhadap 9 (sembilan) unit
pelayanan LKPP dengan nilai IKM sebesar 77,68. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pendapat masyarakat terhadap pelayanan publik bidang pengadaan barang/jasa
dikategorikan Baik.
Survei IKM Tahun 2013 merupakan survei kedua, hal ini menunjukkan komitmen LKPP
untuk mewujudkan pelayanan prima berdasarkan kepuasan masyarakat. Selanjutnya
diharapkan akan diketahui perkembangan kinerja pelayanan unit pelayanan internal
LKPP maupun instansi pelaksana fungsi pengadaan di luar LKPP dalam memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi terhadap unsur pelayanan yang masih memerlukan perbaikan dan sekaligus
berfungsi sebagai pendorong bagi unit pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas
pelayanan. Hasil pelaksanaan survei IKM pada tahun 2013 dilakukan di 12 (dua belas)
unit pelayanan internal LKPP dengan perolehan hasil survei sebagaimana disajikan
pada Tabel 9 berikut :
Tabel 9. Nilai IKM Pada Unit Pelayanan Internal LKPP Tahun 2013
No Unit Pelayanan Nilai IKM MutuPelayanan
Kinerja UnitPelayanan
1 Layanan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/JasaPemerintah Berbasis Komputer 78,65 B Baik
2 Layanan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/JasaPemerintah Reguler/Non Reguler 80,37 B Baik
3 Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 76,79 B Baik4 Layanan Bimbingan Teknis dan Advokasi
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Wilayah I) 76,27 B Baik
5 Layanan Rekomendasi Sanggah dan PengaduanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Wilayah II) 77,54 B Baik
6 Layanan Rekomendasi PenangananPermasalahan Hukum Pengadaan Barang/JasaPemerintah
77,20 B Baik
7 Layanan Informasi Pelatihan 77,56 B Baik8 Layanan Konsultasi Pembentukan ULP 76,65 B Baik9 Layanan Pemanfaatan RUP 78,30 B Baik10 Layanan Pemanfaatan e-monev 77,69 B Baik11 Layanan Pemanfaatan e-katalog 75,50 B Baik12 Layanan Informasi LKPP 78,41 B BaikRata-Rata Nilai IKM Unit Pelayanan Internal LKPP 77,58 B Baik
Nilai IKM pada unit pelayanan internal LKPP pada tahun 2013 adalah sebesar 77,58
dengan mutu pelayanan “B” dan kinerja unit pelayanan “Baik”. Nilai ini menurun
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
36
sebesar 0,10 (0,12%) dari nilai IKM tahun 2012 (77,68). Hal ini dikarenakan jumlah unit
pelayanan publik yang dinilai bertambah menjadi 12 (dua belas) unit pelayanan
dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 9 (sembilan) unit pelayanan. Perbandingan
kinerja berdasarkan nilai IKM pada unit pelayanan internal LKPP pada tahun 2012-
2013, sebagaimana disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Perbandingan Kinerja IKM Pada Unit Pelayanan Internal LKPPTahun2012-2013
No Unit PelayananNilai IKM
Tahun Keterangan2012 2013
1 Layanan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/JasaPemerintah Berbasis Komputer 79,81 78,65 (-)
2 Layanan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/JasaPemerintah Reguler/Non Reguler 81,09 80,37 (-)
3 Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 76,90 76,79 (-)4 Layanan Bimbingan Teknis dan Advokasi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Wilayah I) 77,92 76,27 (-)
5 Layanan Rekomendasi Sanggah dan PengaduanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Wilayah II) 78,43 77,54 (-)
6 Layanan Rekomendasi Penanganan PermasalahanHukum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 77,24 77,20 (-)
7 Layanan Informasi Pelatihan 76,64 77,56 (+)8 Layanan Konsultasi Pembentukan ULP 72,68 76,65 (+)9 Layanan Pemanfaatan RUP - 78,3010 Layanan Pemanfaatan e-Monev - 77,6911 Layanan Pemanfaatan e-Katalog - 75,5012 Layanan Informasi LKPP 80,43 78,41 (-)
Pada Tabel 10 diatas dapat diketahui bahwa dari 12 (dua belas) unit pelayanan internal
LKPP yang dinilai kinerjanya pada tahun 2013, terdapat 2 (dua) unit pelayanan
mengalami peningkatan nilai IKM dibandingkan tahun 2012, yaitu Unit Layanan
Informasi Pelatihan dan Unit Layanan Konsultasi Pembentukan ULP. Sedangkan 7
(tujuh) unit pelayanan mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2012 dengan
nilai penurunan tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 0,04 – 2,02 poin. Penurunan nilai
IKM ini memerlukan perhatian yang mendalam bagi pelaksana pelayanan publik di
LKPP agar dapat diperbaiki di masa yang akan datang.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
37
Tingkat Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Perkantoran
Sesuai dengan Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025 maupun Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2010-2014
terdapat 8 (delapan) area perubahan yang selanjutnya harus diimplementasikan
melalui 9 (sembilan) program. Salah satu dari program Reformasi Birokrasi ini adalah
Manajemen Perubahan. Manajemen Perubahan atau Change Management adalah
suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber
daya yang diperlukan organisasi untuk bergerak dari kondisi sekarang menuju kondisi
yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja yang lebih baik dan untuk mengelola
kinerja organisasi yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.
Pemangku kepentingan utama dalam manajemen perubahan adalah Pegawai LKPP.
Persepsi pegawai terhadap organisasi merupakan elemen penting untuk membangun
kinerja organisasi. Semua kebijakan, program dan kegiatan dapat berjalan dengan
baik bila persepsi pegawai terhadap organisasi juga diperhatikan dan dikelola secara
serius dan baik. Salah satu cara untuk mengetahui persepsi pegawai terhadap kinerja
organisasi dapat melalui Survei Kepuasan Pegawai (SKP). Hasil survei akan menjadi
salah satu acuan utama dalam perumusan strategi manajemen perubahan sehingga
proses reformasi birokrasi melalui manajemen perubahan dalam lingkungan organisasi
LKPP dapat berlangsung sebagaimana yang diharapkan.
Tujuan pelaksanaan SKP LKPP tahun 2013 adalah :
1) Untuk mengindentifikasi tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan internal
LKPP; dan
2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pegawai atas
pelayanan internal LKPP.
SKP LKPP tahun 2013 dilaksanakan untuk menilai pelayanan internal LKPP yang
terdiri dari 8 (delapan) unsur, yaitu :
1) Lingkungan Kerja;
2) Pelayanan Umum;
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
38
3) Pelayanan Keuangan;
4) Pelayanan Tata Usaha;
5) Pelayanan Hukum;
6) Pelayanan Kepegawaian;
7) Pelayanan Informasi; dan
8) Pelayanan Perencanaan dan Tata Laksana.
Hasil pengukuran SKP atas pelayanan internal, secara umum pegawai LKPP menilai
Cukup Puas dengan skor 394.6 pada skala 600 atau 65.6 persen pada skala 100.
Unsur pelayanan internal LKPP dengan skor tertinggi sampai skor terendah adalah
Pelayanan Keuangan, Pelayanan Hukum, Pelayanan Tata Usaha, Pelayanan
Perencanaan Tata Laksana, Pelayanan Lingkungan Kerja, Pelayanan Kepegawaian,
Pelayanan Umum dan Pelayanan Informasi. Skor dan kriteria pelayanan internal LKPP
sebagaimana disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 11.
Tabel 11. Kinerja Pelayanan Internal Tahun 2013
LK PU PK PTU PH PP PI
393.5 381.7425.2
407 412.3391.3
344.2
Gambar 2. Skor Unsur LayananInternal LKPP Tahun 2013
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
38
3) Pelayanan Keuangan;
4) Pelayanan Tata Usaha;
5) Pelayanan Hukum;
6) Pelayanan Kepegawaian;
7) Pelayanan Informasi; dan
8) Pelayanan Perencanaan dan Tata Laksana.
Hasil pengukuran SKP atas pelayanan internal, secara umum pegawai LKPP menilai
Cukup Puas dengan skor 394.6 pada skala 600 atau 65.6 persen pada skala 100.
Unsur pelayanan internal LKPP dengan skor tertinggi sampai skor terendah adalah
Pelayanan Keuangan, Pelayanan Hukum, Pelayanan Tata Usaha, Pelayanan
Perencanaan Tata Laksana, Pelayanan Lingkungan Kerja, Pelayanan Kepegawaian,
Pelayanan Umum dan Pelayanan Informasi. Skor dan kriteria pelayanan internal LKPP
sebagaimana disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 11.
Tabel 11. Kinerja Pelayanan Internal Tahun 2013
PIPT
L
344.2
400.8
Gambar 2. Skor Unsur LayananInternal LKPP Tahun 2013
STP2%
P28%
SP7%
Gambar 3. Frekuensi (%) TingkatKepuasan atas Layanan Internal LKPP
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
38
3) Pelayanan Keuangan;
4) Pelayanan Tata Usaha;
5) Pelayanan Hukum;
6) Pelayanan Kepegawaian;
7) Pelayanan Informasi; dan
8) Pelayanan Perencanaan dan Tata Laksana.
Hasil pengukuran SKP atas pelayanan internal, secara umum pegawai LKPP menilai
Cukup Puas dengan skor 394.6 pada skala 600 atau 65.6 persen pada skala 100.
Unsur pelayanan internal LKPP dengan skor tertinggi sampai skor terendah adalah
Pelayanan Keuangan, Pelayanan Hukum, Pelayanan Tata Usaha, Pelayanan
Perencanaan Tata Laksana, Pelayanan Lingkungan Kerja, Pelayanan Kepegawaian,
Pelayanan Umum dan Pelayanan Informasi. Skor dan kriteria pelayanan internal LKPP
sebagaimana disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 11.
Tabel 11. Kinerja Pelayanan Internal Tahun 2013
STP2% TP
7% KP22%
CP34%
Gambar 3. Frekuensi (%) TingkatKepuasan atas Layanan Internal LKPP
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
39
Penilaian skala Likert terhadap unsur pelayanan internal LKPP menunjukkan pegawai
LKPP yang merasa Sangat Tidak Puas (2.5%), Tidak Puas (6.7%), Kurang Puas
(21.6%), Cukup Puas (33.7%), Puas (28,3%), dan Sangat Puas (6.9%). Pegawai LKPP
yang cenderung belum puas atas unsur pelayanan internal sebesar 30.9 persen,
sedangkan sisanya sebesar 69.1 persen cenderung puas (lihat Gambar 3).
Reformasi birokrasi yang dilakukan LKPP berpengaruh terhadap tingkat kehadiran PNS
LKPP, dengan data sebagaimana tercantum pada Tabel 12 berikut :
Tabel 12. Ketidakhadiran PNS LKPP Tahun 2012 -2013
KETERANGANJUMLAH PNS PADA
TAHUN (ORANG)RERATA KETIDAKHADIRAN
(HARI)RANGE (KOMULATIF)
(HARI)2012 2013 2012 2013 2012 2013
Sakit 75 (55%) 76 (51%) 4 4 1-33 1-21
Izin 85 (62%) 102 (68%) 3 2 1-9 1-5
Alpa* 30 (22%) 14 (9%) 7 2 1-19 1-6
DiklatLuarKantor
130 (95%) 59 (42%) 22 11 2-74 1-57
*) Tercatat tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah, belum ada konfirmasi/klarifikasi
Dapat dilihat dari tabel di atas pada tahun 2013 terjadi penurunan ketidakhadiran
dengan alasan izin dan alpa, demikian pula apabila dikomulatifkan secara
keseluruhan terjadi penurunan ketidakhadiran PNS. Rata-rata kehadiran PNS terjadi
kenaikan dari 1.675 jam/tahun menjadi 1.939 jam/tahun.
B. Anggaran Reformasi Birokrasi
Jumlah anggaran yang telah disediakan dalam DIPA LKPP selama tahun 2012-2013
total sebesar Rp 60.299.939.000 (enam puluh milyar dua ratus sembilan puluh
sembilan juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) dengan rincian sebagai
berikut :
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
40
Tabel 13. Anggaran Reformasi Birokrasi LKPP Tahun 2012 - 2013
No. PROGRAM DANKEGIATAN
OUTPUTANGGARAN TAHUN (Rp)
2012 2013
A. MANAJEMEN PERUBAHAN
1. Pembentukan TimManajemen PerubahanLKPP
Terbentuknya TimManajemen PerubahanLKPP
Rp 2.400.000AnggaranManajemenPerubahan
Rp 210.000AnggaranManajemenPerubahan
2. Penyusunan strategimanajemen perubahandan strategi komunikasiLKPP
Tersedianya dokumenstrategi manajemenperubahan dan strategikomunikasi LKPP
3. Sosialisasi danInternalisasi manajemenperubahan dalam rangkareformasi birokrasi
Terselenggaranyasosialisasi daninternalisasimanajemen perubahandalam rangka RB
B. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1.
Penataan berbagaiperaturan perundang-undangan yangdikeluarkan/diterbitkanoleh LKPP
Teridentifikasinyaperaturan perundang-undangan yangdikeluarkan/diterbitkanoleh LKPP
Rp 140.150.000Anggaran Kajianharmonisasisistem pengadaanbarang/jasa
Rp 191.320.000AnggaranPenyusunanPeraturanPerundang-undangan
Tersedianya petaperaturan perundang-undangan yang tidakharmonis atau tidaksinkron di lingkunganLKPP
Rp 297.212.000AnggaranNegoisasikerjasama ekonomiinternasional dibidang pengadaanbarang/jasapemerintahRp 464.351.000Anggaranharmonisasi sistempengadaanbarang/jasapemerintah
Terlaksananya regulasidan deregulasiperaturan perundang-undangan
Rp 1.752.500.000AnggaranDokumen laporanhasil survei CPI
Rp 179.163.000AnggaranWorkshop hasilsurvei nasional CPI
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
41
No. PROGRAM DANKEGIATAN
OUTPUTANGGARAN TAHUN (Rp)
2012 2013
C. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
1.Restrukturisasi/penataantugas dan fungsi unitkerja pada LKPP
Tesedianya peta tugasdan fungsi unit kerjapada Lembaga yangtepat fungsi dan tepatukuran (right sizing) Rp 330.100.000
AnggaranDokumenPembentukanStrukturOrganisasi
Rp 188.850.000AnggaranDokumenPembentukanStrukturOrganisasi2.
Penguatan unit kerjayang menanganiorganisasi, tatalaksana,pelayanan publik,kepegawaian dan diklat
Terbentuknya unit kerjayang menangani fungsiorganisasi, tatalaksana, kepegawaiandan diklat yang mampumendukungtercapainya tujuan dansasaran RB
D. PENATAAAN TATA LAKSANA
1.Penyusunan SOPpenyelengaraan tugasdan fungsi
Tersedianya dokumenSOP penyelenggarantugas dan fungsi yangdisahkan
Rp 201.037.000Anggaran SOP
Rp 180.315.000Anggaran SOP
2.Pembangunan ataupengembangan e-Government
Tersedianya e-Government padaLKPP
Rp 1.015.600.000AnggaranPengembanganaplikasi e-Tendering
Rp 21.002.406.000anggaranpengembangansistem e-Procurementnasional
Rp 1.320.490.000AnggaranPengembanganaplikasi e-Purchasing
Rp 1.132.800.000AnggaranPengembanganPortal Inaproc
Rp 922.000.000anggaranpemeliharaan danpengelolaanlayanan informasidan TIK LKPP
Rp 605.950.000AnggaranPengembangansistem otoritasdigitalRp 703.998.000Anggaranpengembangansistem pelaporane-Procurement
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
42
No. PROGRAM DANKEGIATAN
OUTPUTANGGARAN TAHUN (Rp)
2012 2013
Rp 1.248.700.000Anggaranpengelolaan danpengembanganSIB
Rp 140.000.000AnggaranPengembanganKearsipan Digital
E. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR
1. Penataan sistemrekrutmen pegawai
Terbangunnya sistemrekrutmen yangterbuka, transparandan berbasiskompetensi
Rp 214.302.000AnggaranPenyelenggaraanAsesmen IndividuBerdasarkanKompetensi
Rp 562.504.000AnggaranRekruitmen CPNS
Rp 280.800.000Anggaranpenyusunandokumen StandarKompetensiJabatan
Rp 1.214.224.000Anggaran PNSyang mengikutiDiklat
Rp 80.520.000AnggaranPenyelenggaraanAsesmen IndividuBerdasarkanKompetensi
Rp 52.697.000AnggaranPenyusunanStandar PenilaianPrestasi KerjaPegawai
Rp 710.642.000AnggaranRekruitmen CPNS
Rp 300.000Anggaranpenyusunandokumen AnalisisJabatan
Rp 1.400.215.000Anggaran PNSyang mengikutiDiklat
2. Analisis Jabatan Tersedianya uraianjabatan
4. Penyusunan standarkompetensi jabatan
Tersedianya dokumenstandar kompetensijabatan
5. Asesmen individuberdasarkan kompetensi
Tersedianya peta profilkompetensi individu
6. Penerapan sistempenilaian kinerja individu
Tersedianya indikatorkinerja individu yangterukur
7.Pembangunan/pengembangandatabase pegawai
Tersedianya datapegawai yang mutakhirdan akurat
8.
Pengembanganpendidikan dan pelatihanpegawai berbasiskompetensi
Terbangunnya sistemdan proses pendidikandan pelatihan pegawaiberbasis kompetensidalam pengelolaankebijakan danpelayanan publik
F. PENGUATAN PENGAWASAN
1
Penerapan sistemPengendalian InternPemerintah (SPIP) padaLKPP
Terjadinya peningkatanketaatan, efesiensi danefektivitas pelaksanaantugas dan fungsi
Rp 288.429.000Anggaran LaporanPenyelenggaraanSistemPengendalianIntern Pemerintah
Rp 584.655.000Anggaran Laporanpenyelenggaraansistempengendalianintern pemerintah
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
43
No. PROGRAM DANKEGIATAN
OUTPUTANGGARAN TAHUN (Rp)
2012 2013
2
Peningkatan PeranAparat PengawasanIntern Pemerintah (APIP)sebagai QualityAssurance danConsulting
APIP yang lebihberperan dalammelakukan penguatanSistem PengendalianIntern, QualityAssurance dankonsultasi ataspelayanankepemerintahan.
Rp 300.000.000AnggaranPenatausahaanKeuangan danPerbendaharaan
Rp 187.270.000Anggaran LaporanPenatausahaanKeuangan danPerbendaharaan
Rp 300.000.000AnggarantersedianyaLaporan UAPAdan SAKPA/B
Rp 185.770.000Anggaran LaporanUnit AkuntansiKeuangan dan UnitAkuntansi
G. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
1.Penguatan AkuntabilitasKinerja InstansiPemerintah
Terjadinya peningkatankualitas laporanakuntabilitas kinerja
Rp 44.340.000Anggaran LAKIP
Rp 754.935.000Anggaran dokumenmonitoring danevaluasi kinerja
Rp 1.300.000Anggaran LaporanTahunan
Rp 231.730.000Anggaran LaporanTriwulan
2.Pengembangan sistemmanajemen kinerjaorganisasi
Terbangunnnya sistemyang mampumendorongtercapainya kinerjaorganisasi yang terukur
Rp 65.640.000Anggaran evaluasiakuntabilitas
Rp 72.100.000Anggaranpenyusunandokumenmanajemen kinerja
Rp 105.125.000AnggaranDiseminasi/BimtekSAKIP
Rp 224.394.000Anggaranpengukuran IndeksKepuasanMasyarakat danevaluasi pelayananpublikRp 117.708.000Anggaranpenyusunan danpenyempurnaanmodel logikainformasi kinerja(logic model).Kerangka logic danpedoman evaluasi
3.Penyusunan IndikatorKinerja Utama (IKU)pada LKPP
Tersusunnya IndikatorKinerja Utama (IKU)pada Lembaga
Rp 95.500.000Anggaran evaluasikinerja utama
-
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
44
No. PROGRAM DANKEGIATAN
OUTPUTANGGARAN TAHUN (Rp)
2012 2013
H. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1.Penerapan standarpelayanan pada unitkerja Lembaga
Terimplementasinyapenggunaan standarpelayanan dalampelayanan publik
2.Partisipasi masyarakatdalam penyelenggaranpelayanan publik
Terjadinya peningkatanpartisipasi masyarakatdalampenyelenggaraanpelayanan publik
I MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring Tersedianya laporanmonitoring
Rp 494.003.000Monitoring danEvaluasiPelaksanaanReformasiBirokrasi LKPP
2. Evaluasi (dilakukansetiap tahun sekali)
Tersedianya laporanevaluasi tahunan
3.Evaluasi menyeluruh(dilakukan padasemester kedua 2014)
Tersedianya laporanevaluasi lima tahunan
J QUICK WINS I (PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI PBJP BERBASIS KOMPUTER DIDAERAH)
1.
Penyusunan pedoman,standar, dan manualsertifikasi profesipengadaan barang/jasapemerintah berbasiskomputer
Terlaksananya ujiansertifikasi profesipengadaanbarang/jasapemerintah berbasiskomputer di 33 propinsi
Rp 9.468.020.000Anggaranpengembangansistem danpenyelenggaraansertifikasi keahlian
Rp 7.003.855.000Anggaranpengembangansistem danpenyelenggaraansertifikasi keahlian
2.
Penyusunan sisteminformasi manajemensertifikasi berbasiskomputer, yangmenyediakan data basedan informasi mulai daridata peserta, tingkatkelulusan, sampaidengan penyelenggaraanujian
3.
Pembuatan bank soalujian sertifikasi profesipengadaan barang/jasapemerintah
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
45
No. PROGRAM DANKEGIATAN
OUTPUTANGGARAN TAHUN (Rp)
2012 2013
4.
Penyusunan pedomanpengendalian mutu danevaluasipenyelenggaraansertifikasi profesipengadaan barang/jasapemerintah
5.
Pelaksanaan ujianberbasis komputer diJakarta 8 kali dalamseminggu, uji coba di 5wilayah sejumlah 10 kalidi tahun 2011 dan di 33provinsi sebanyak 64 kalidi Tahun 2012.
K QUICK WINS II (PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN BIMTEK DAN ADVOKASIPENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH YANG TERINTEGRASI)
1.
Pengembangan SistemLayanan BimbinganTeknis dan Advokasipengadaan barang/jasapemerintah yangterintegrasi
Terintegrasinya sistemlayanan BimbinganTeknis dan Advokasipengadaanbarang/jasapemerintah
Rp 1.364.090.000Anggaran pihakyang mendapatkanpendampinganpengadaanbarang/jasapemerintah
Rp 340.260.000AnggaranPengembangansistem pelayananadvokasi
Rp 652.100.000Anggaranpengembangansistem pelayananadvokasi/sistempelayananadvokasi berbasisweb
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
46
BAB IVHAMBATAN DAN PENYELESAIAN MASALAH
Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi LKPP tahun 2013 ditemui beberapa
hambatan/masalah di 8 area perubahan sebagaimana tersebut di bawah ini :
1. Area Manajemen Perubahan
Hasil asesmen aspek yang memerlukan perhatian khusus adalah sistem komunikasi
dengan status kesiapan rendah, yang berarti komunikasi merupakan salah satu
hambatan untuk mencapai kondisi LKPP yang lebih baik. Hambatan komunikasi
dapat bersifat atasan-bawahan (bersifat vertikal), hubungan sesama anggota yang
kedudukannya setingkat (bersifat horisontal). Komunikasi antara atasan dan
bawahan sering menimbulkan masalah. Keputusannya sendiri mungkin baik (dalam
arti dapat diterima oleh bawahan) tetapi karena terjadi salah informasi
(miscommunication), bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam kasus seperti
itu perubahan yang dilakukan akan menyangkut sistem saluran komunikasi yang
digunakan.
Masalah yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama pegawai pada
umumnya menyangkut masalah komunikasi (kurang lancar atau macetnya
komunikasi antar pegawai), dan juga menyangkut masalah kepentingan masing-
masing pegawai. Persoalan seperti itu sering menimbulkan konflik antar pegawai
sehingga perlu dilakukan perubahan, misalnya dalam hal jalur komunikasi atau
bahkan struktur organisasi yang digunakan. Untuk memperbaiki komunikasi
diantara pegawai LKPP maka dilakukan berbagai strategi sehingga dapat terbangun
komunikasi yang lebih baik di lingkup pegawai LKPP. Sehubungan dengan hal
tersebut dalam rangka reformasi birokrasi LKPP telah menerapkan strategi
komunikasi yang dipergunakan sesuai dengan delapan area perubahan,
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 14 berikut :
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
47
Tabel 14. Penerapan Strategi Komunikasi Pada 8 Area Perubahan
NO. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
STRATEGIKOMUNIKASI SASARAN KOMUNIKATOR
A MANAJEMEN PERUBAHAN
1 Pembentukkan Tim ManajemenPerubahan
1.Rapat Pimpinan2.Rapat rutin3.Coffee morning4.Seminar5.Website
SeluruhPegawaiLKPP
Tim ReformasiBirokrasi
2 Penyusunan Strategi ManajemenPerubahan dan StrategiKomunikasi LKPP
TimManajemenPerubahandanRerformasiBirokasi
Pimpinan LKPP
3 Sosialisasi dan Internalisasimanajemen perubahan dalamrangka reformasi birokrasi
SeluruhPegawaiLKPP
Tim ReformasiBirokrasi
B PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN1 Penataan berbagai peraturan
perundang-undangan yangdikeluarkan/diterbitkan oleh LKPP
1.Sosialisasi draftperaturan untukmendapatkanmasukan/saran/koreksi
2.Rapat pembahasaninternal maupuneksternal
3.Nota Dinas4.Sosialisasi peraturan
perundangan5.Website6.Buletin/Jurnal
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
C. PENATAAN PENGUATAN ORGANISASI1. Restrukturisasi/penataan tugas
dan fungsi unit kerja pada LKPP1.Rapat Pimpinan2.Rapat rutin3.Nota Dinas4.Website5.Sosialisasi
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
2. Penguatan unit kerja yangmenangani organisasi,tatalaksana, pelayanan publik,kepegawaian dan Diklat
1.Rapat Pimpinan2.Rapat rutin3.Nota Dinas4.Website5.Sosialisasi
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
D. PENATAAN TATA LAKSANA1. Penyusunan SOP
penyelengaraan tugas dan fungsi1.Rapat Pimpinan2.Rapat rutin3.Nota Dinas4.Website5.Sosialisasi
Seluruh UnitKerja LKPP
Pimpinan LKPP
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
48
NO. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
STRATEGIKOMUNIKASI SASARAN KOMUNIKATOR
2. Pembangunan ataupengembangan e-Government
1. Rapat Pimpinan2. Rapat rutin3. Nota Dinas4. Website5. Sosialisasi6. Rapat Kerja7. Simposium8. Jurnal
Seluruh UnitKerja LKPP
Pimpinan LKPP
E. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR1. Penataan Sistem rekrutmen
pegawai1. Rapat Pimpinan2. Nota Dinas3. Website
BaguianKepegawaianLKPP
Pimpinan LKPP
2. Analisis Jabatan 1.Rapat pembahasan2.Nota Dinas3.Sosialisasi
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
3. Evaluasi Jabatan 1.Rapat Pimpinan2.Nota Dinas3.Website
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
4. Penyusunan Standar KompetensiJabatan
1. Rapat Pembahasan2. Rapat rutin3. Nota Dinas4. Sosialisasi
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
5. Asesmen Individu berdasarkankompetensi
1. Rapat Pimpinan2. Nota Dinas3. Website
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
6. Penerapan Sistem penilaiankinerja individu
1. Rapat Pimpinan2. Nota Dinas3. Website
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
7. Pembangunan/pengembanganbasis data pegawai
1. Nota Dinas2. Website3. Sistem Informasi
Bersama
BagianKepegawaianLKPP
Pimpinan LKPP
8. Pengembangan pendidikan danpelatihan pegawai berbasiskompetensi
1. Rapat Pimpinan2. Nota Dinas3. Website
SeluruhPegawaiLKPP
Pimpinan LKPP
F. PENGUATAN PENGAWASAN1. Penerapan sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) LKPP1. Konsultasi2. Monitoring dan evaluasi
berkala3. Rapat4. Nota dinas5. Edaran6. Website
Seluruh UnitKerja LKPP
Pimpinan LKPP
2. Peningkatan Peran AparatPengawasan Intern Pemerintah(APIP) sebagai Quality Assurancedan Consulting
1. Rapat Pimpinan2. Rapat rutin3. Nota Dinas4. Website5. Sosialisasi
Seluruh UnitKerja LKPP
Pimpinan LKPP
G. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA1. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah1. Konsultasi2. Monitoring dan evaluasi
berkala3. Rapat rutin4. Nota dinas5. Edaran
Seluruh UnitKerja LKPP
Pimpinan LKPP
2. Pengembangan sistem 1. Monitoring dan evaluasi Seluruh Unit Pimpinan LKPP
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
49
NO. PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI
STRATEGIKOMUNIKASI SASARAN KOMUNIKATOR
manajemen kinerja organisasi berkala2. Rapat rutin3. Nota dinas4. Edaran5. Rapat Kerja
Kerja LKPP
3. Penyusunan Indikator KinerjaUtama (IKU) LKPP
1. Rapat Pimpinan2. Rapat rutin3. Nota Dinas4. Website5. Sosialisasi
Seluruh UnitKerja LKPP
Pimpinan LKPP
H. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK1. Penerapan standar pelayanan
pada unit kerja LKPP1. Rapat rutin2. Nota Dinas3. Website4. Sosialisasi5. Workshop
Seluruh UnitKerja LKPP
Pimpinan LKPP
2. Partisipasi masyarakat dalampenyelenggaraan pelayananpublik
1. Bimbingan Teknis2. Pendampingan3. Nota Kerja sama4. Website
SeluruhPemangkuKepentinganLKPP
Pimpinan LKPP
2. Area Penataan Peraturan Perundang-undanganSalah satu permasalahan yang dihadapi terkait dengan peraturan pengadaan
barang/jasa Pemerintah antara lain: belum ada kebijakan yang mendukung
tersusunnya RUU pengadaan; peraturan yang ada saat ini dinilai masih memiliki
kelemahan yang perlu diperbaiki, misalnya belum ada ketentuan mengenai sanksi;
masih adanya multitafsir terhadap beberapa ketentuan/pasal; peraturan
internasional yang berbeda sehingga tidak dapat menyesuaikan dengan peraturan
pengadaan barang/jasa pemerintah di Indonesia. Permasalahan lain yang dihadapi
terkait dengan penataan peraturan perundang-undangan pengadaan barang/jasa
Pemerintah adalah masih adanya duplikasi atau tumpang tindih, disharmonisasi dan
pertentangan peraturan yang dapat menimbulkan masalah dalam pelaksanaan
peraturan di lapangan. Contohnya masih ada ketentuan yang belum selaras dengan
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, UU No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan UU No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Untuk mengatasi masalah tersebut LKPP berupaya untuk meningkatkan strategi
koordinasi dengan instansi terkait, meningkatkan partisipasi stakeholder/masyarakat
dalam rangka harmonisasi peraturan pengadaan barang/jasa dengan peraturan lain.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
50
Bentuk nyata dari koordinasi antara lain melalui rapat-rapat dinas, mengikutsertakan
personil dari instansi terkait sebagai anggota tim kegiatan. Selain koordinasi LKPP
berupaya meningkatkan sosialisasi dengan sasaran pemangku kepentingan serta
melaksanakan kajian pengadaan untuk mendapatkan masukan dalam rangka
perbaikan substansi pengadaan.
3. Area Penataan dan Penguatan OrganisasiLingkup tugas dan fungsi LKPP sangat luas dan beragam, tidak hanya terkait
dengan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah tetapi juga terkait
dengan pengembangan electronic procurement, sumberdaya manusia pengadaan
serta pemberian advokasi dan bantuan hukum terkait dengan pengadaan. Sebagai
organisasi yang beroperasi pada lingkungan yang dinamis tentunya LKPP harus
melakukan perubahan seiring dengan tuntutan lingkungan internal dan eksternal.
Oleh karena itu perlu dilakukan telaahan terhadap tugas dan fungsi serta struktur
organisasi LKPP saat ini.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja organisasi dan hasil diagnosis organisasi,
diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :
a. Visi dan Misi. Belum diketahui dengan pasti apakah seluruh pegawai LKPP
sudah memahami dan menghayati visi misi LKPP;
b. Kepemimpinan. Peran pemimpin belum memberikan hasil yang optimal terkait
dengan aspek penyampaian informasi maupun pengambilan keputusan;
c. Struktur organisasi. Masih terjadi kesenjangan struktur organisasi dalam
mencapai visi, misi, keserasian pembagian tugas serta tujuan dan sasaran
strategis.
Belum tercapainya mencapai visi dan misi lembaga antara lain dikarenakan : belum
tersedianya unit kerja yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai pengawas internal;
serta belum tercantumnya fungsi penetapan kebijakan serta kewenangan
mengembangkan, merumuskan kebijakan pengadaan barang/jasa.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
51
Ketiga faktor tersebut merupakan hambatan yang harus segera diperbaiki agar
tujuan reformasi birokrasi di LKPP dapat tercapai. Upaya yang dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut LKPP melakukan sosialisasi dan internalisasi visi dan misi
lembaga kepada seluruh pegawai, diharapkan dengan memahami visi dan misi
lembaga maka seluruh tindakan dan kinerja pegawai akan mempercepat
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mengoptimalisasikan
unsur kepemimpinan dalam hal penyampaian informasi maupun pengambilan
keputusan oleh pimpinan kepada bawahan dilakukan melalui rapat dinas, coffee
morning dan pertemuan informal. Untuk mengatasi kesenjangan yang diakibatkan
belum memadainya struktur organisasi LKPP telah mengusulkan reorganisasi
kepada Menteri PAN dan RB untuk revisi Peraturan Presiden Nomor 106 tahun 2007
tentang LKPP dalam rangka mengakomodir pembentukan Inspektorat dan fungsi
penetapan serta kewenangan LKPP.
4. Area Penataan Tata LaksanaSaat ini dokumen standar pelayanan LKPP secara khusus belum disusun, namun
dalam melaksanakan pelayanan publik LKPP telah mengacu pada tahapan layanan
sebagaimana tercantum dalam dokumen SOP (Standar Operasional Prosedur) dan
Peraturan Kepala yang mengatur tentang layanan publik misalnya Perka No. 2 dan 3
Tahun 2010 tentang LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). Dalam rangka
meningkatkan ketatalaksanaan LKPP berupaya untuk menggunakan semaksimal
mungkin teknologi informasi. Aplikasi untuk keperluan internal yang telah dibangun
saat ini antara lain Sistem Informasi Kepegawaian ( SIMPEG); Sistem Informasi
Monitoring Perencanaan Anggaran dan Keuangan (SIMPAK); Sistem Informasi
Perlengkapan dan Kerumahtanggaan (SIPAKRT). Aplikasi yang dipergunakan untuk
keperluan eksternal telah dikembangkan yaitu untuk Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE), Sistem Aplikasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP), sistem
monitoring dan evaluasi secara online (monev online), Sistem katalog elektronik (e-
katalog), Sistem Informasi Jabatan Fungsional (SiJabfung), Sistem Pelatihan
(Simpel), Inaproc, Whistleblowing System (WBS). Namun sampai saat ini masih
ditemukan hambatan berupa belum optimalnya penggunaan portal internet antara
lain dikarenakan jaringan tidak berfungsi dengan baik serta keengganan pegawai
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
52
untuk menggunakan aplikasi. Upaya yang telah dilakukan LKPP melakukan
pelatihan penggunaan aplikasi, mewajibkan penggunaan aplikasi, sosialisasi dan
pendampingan penggunaan sistem informasi yang terintegrasi untuk seluruh
pengguna. Untuk didaerah terpencil keterbatasan jaringan pun merupakan kendala
yang tidak dapat dihindari, untuk mengatasi hal tersebut maka masih dilakukan
pelayanan dengan manual antara lain sarana surat dan telepon.
Adapun hambatan/masalah yang ditemui terkait Standar Operasional Prosedur
(SOP) antara lain SOP direvisi secara berulang dikarenakan peraturan yang
berubah, serta adanya ketidaksamaan persepsi pegawai dalam mendefinisikan
kegiatan. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pembahasan berulang kali
dengan unit kerja terkait sebelum SOP disahkan.
5. Area Penataan Sistem Manajemen SDM AparaturSebagai faktor yang sangat penting dalam organisasi, SDM LKPP secara kuantitas
belum mencukupi sesuai kebutuhan organisasi, masih banyak terjadi rangkap tugas.
Kuantitas Sumber Daya Manusia sampai saat ini merupakan kendala dalam
melaksanakan tugas dan fungsi LKPP. Upaya yang dilakukan LKPP untuk
memenuhi kebutuhan SDM mengusulkan kebutuhan SDM kepada Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mendapatkan
formasi pegawai serta melakukan rekrutmen pegawai non PNS.
Masalah lain yang dihadapi tidak adanya feedback dari hasil asesmen kompetensi
yang dilakukan Bagian Kepegawaian. Masih terdapat pegawai yang belum
memahami konsep dan bagaimana melaksanakan sistem penilaian sehingga perlu
sosialisasi lebih lanjut terkait sistem penilaian kinerja. Pengusulan pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan masih didominasi berdasarkan kebutuhan yang bersifat
segera.
Sehubungan dengan ketidakhadiran pegawai khususnya yang tanpa keterangan dan
dalam rangka mendapatkan informasi yang akurat Bagian Kepegawaian selalu
meminta klarifikasi alasan ketidakhadiran, hal ini dilakukan karena dimungkinkan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
53
pegawai yang bersangkutan lupa melakukan pencatatan kehadiran pada mesin
kehadiran (finger print). Setiap bulan dilakukan rekapitulasi kehadiran seluruh
pegawai yang dikelompokan per eselon II sebagai bahan pembinaan oleh atasan.
6. Area Penguatan PengawasanKeberhasilan pada area penguatan pengawasan strategis ini diukur melalui indikator
berupa Opini BPK atas laporan keuangan, hasil penilaian selama tahun 2011 sampai
dengan 2013 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 15. Target dan Capaian Opini BPK atas Laporan KeuanganIndikatorKinerja
SatuanTarget Realisasi % Capaian
2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012
Opini BPK atas
Laporan
Keuangan
-- WTP WTP WTP WTP WTP WTP 100,0 100,0 100,0
Meskipun laporan keuangan LKPP tahun 2010, 2011 dan 2012 mendapatkan
predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), sistem pengawasan di LKPP saat ini
masih belum ideal, salah satunya dikarenakan LKPP belum memiliki unit kerja yang
bertugas dan berfungsi sebagai pengawas internal untuk menjalankan fungsi check
and balance. Upaya yang dilakukan LKPP yaitu dengan membentuk tim ad hoc yang
berfungsi sebagai tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), serta
mengusulkan pembentukan inspektorat kepada Menteri PAN dan RB. Dalam
rangka menjaga kualitas pengawasan yang lebih akuntabel maka penyelenggaraan
kegiatan harus selalu melaksanakan SOP secara konsisten, merevisi SOP yang out
of date, serta melaksanakan rekomendasi atas temuan BPK.
7. Area Penguatan Akuntabilitas KinerjaTransparansi dan akuntabilitas sangat terkait dengan ketersediaan indikator kinerja
yang jelas, hal ini dituangkan pada Indikator Kinerja Utama (Key Performance
Indicators – KPI) LKPP. Indikator Kinerja Utama LKPP telah disusun dan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
54
dirumuskan serta dijadikan sebagai acuan dan komitmen dalam bentuk kontrak kerja
oleh para pejabat khususnya eselon I dan eselon II. Namun demikian pengukuran
kinerja belum didukung oleh mekanisme pengumpulan data kinerja yang memadai.
Evaluasi akuntabilitas LKPP dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar
manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja,
Pelaporan Kinerja, Pengelolaan Anggaran/Kegiatan, dan Capaian Sasaran/Kinerja
Organisasi, dengan rincian nilai setiap komponen pada tahun 2010-2013
sebagaimana disajikan pada Tabel 16 :
Tabel 16. Rincian Nilai Kinerja Akuntabilitas LKPP Tahun 2010-2013
Aspek yang DinilaiBobotNilai
2010 2011 2012 2013
Perencanaan Kinerja 35 8,25 18,14 18,17 20,70
Pengukuran Kinerja 20 10,67 11,24 11,24 11,44
Pelaporan Kinerja 15 6,38 8,38 8,57 8,76
Evaluasi Kinerja 10 0,25 4,86 5,24 6,06
Capaian Kinerja 20 8,8 9,87 12,63 11,14
NILAI HASIL EVALUASI 34,34 52,49 55,85 58,10
TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJA C CC CC CC
Dari penilaian evaluasi akuntabilitas kinerja LKPP, diketahui bahwa kelemahan utama
pelaksanaan manajemen kinerja terletak pada komponen perencanaan, pengukuran
dan pelaporan kinerja.
Terhadap permasalahan tersebut, beberapa upaya yang telah dilakukan LKPP sebagai
langkah perbaikan antara lain :
1. Mereviu kembali sasaran strategis dan indikator kinerja utama yang berorientasi
hasil;
2. Menyusun rencana aksi dalam bentuk kegiatan yang berorientasi hasil,
memonitoring dan memanfaatkan rencana aksi tersebut;
3. Menyelaraskan dokumen Renstra dengan dokumen perencanaan Lembaga dan
RPJMN;
4. Menyusun indikator kinerja tujuan strategis;
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
55
5. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap Renstra dan indikator kinerja; dan
6. Memanfaatkan hasil evaluasi untuk pengukuran kinerja pegawai dan mengukur
keberhasilan organisasi.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikLKPP sebagai instansi pemerintah salah satu fungsi yang harus dilaksanakan
adalah memberikan pelayanan pada pemangku kepentingan, namun pelayanan
yang diberikan sampai saat ini belum sepenuhnya memenuhi keinginan pemangku
kepentingan. Hambatan/masalah yang ditemui pada area ini, LKPP sampai saat ini
belum menyusun standar pelayanan sesuai dengan ketentuan. Untuk mengatasi hal
tersebut dan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik LKPP telah menyusun
dan memberikan pelayanan kepada para pemangku kepentingan dengan
menerbitkan berbagai peraturan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik
antara lain Standar pelayanan e-Procurement (ditetapkan Deputi), Peraturan Kepala
LKPP tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Keputusan
Kepala LKPP tentang klasifikasi PPID, Pedoman pengelolaan informasi publik serta
Pedoman Tempat Uji Kompetensi, serta melakukan kerja sama yang diikat dengan
MoU antara lain dengan dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan serta Badan
Diklat terkait pelaksanaan pelatihan pengadaan barang/jasa di remote area.
9. Monitoring Dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi di delapan area perubahan dilakukan bersamaan dengan
evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan/kinerja dari unit kerja terkait.
Hambatan yang dihadapi dalam monitoring dan evaluasi antara lain dokumentasi di
unit kerja belum tertata dengan baik, dan kualitas pelaporan belum mendalam, serta
belum membahas akar permasalahan. Langkah yang dilakukan untuk mengatasi
hal tersebut diantaranya dengan menyusun pedoman pelaporan, sosialisasi dengan
mengundang narasumber.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
56
10. Quick Wins I (Pelaksanaan Ujian Sertifikasi PBJP Berbasis Komputer diDaerah)Dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat/ pemangku kepentingan
(public trust building), LKPP melakukan peningkatan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada pemangku kepentingan, antara lain dengan menyelenggarakan
ujian sertifikasi profesi pengadaan barang/jasa Pemerintah berbasis komputer
menggantikan ujian berbasis kertas. Ujian berbasis komputer dapat mempersingkat
waktu menjadi hanya 15 hari kerja, atau terjadi penghematan 31 hari. Adapun
hambatan/masalah yang ditemui pada pelaksanaan ujian berbasis komputer di
daerah adalah: infrastruktur laboratorium komputer yang di beberapa provinsi masih
dibawah standar spesifikasi yang ditetapkan LKPP; mengubah mindset yang semula
penggunaan kertas menjadi berbasis komputer; dan kurangnya promosi terhadap
pelaksanaan ujian berbasis komputer. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut diantaranya dengan dengan sosialisasi dan kebijakan untuk mendorong
pelaksanaan sertifikasi dengan metode ujian berbasis komputer/laptop baik di
Jakarta maupun daerah serta pelaksanaan ujian berbasis komputer di bebarapa
daerah dibiayai dari anggaran LKPP.
11. Quick Wins II (Pengembangan Sistem Layanan Bimtek dan AdvokasiPengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Terintegrasi)Tahun 2013, Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah I memberikan
layanan advokasi PBJP sebanyak 9.737 rekomendasi yang terdiri dari tatap muka,
surat dan email. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pemangku
kepentingan terkait pemberian bimbingan teknis dan advokasi dikembangkan
aplikasi bimbingan teknis dan advokasi berbasis web yang terintegrasi. Namun
dalam pelaksanaannya masih ditemui hambatan berupa: penggunaan chatting sulit
dilakukan dikarenakan keterbatasan waktu, keterlambatan dalam menjawab email,
dashboard pengaduan tidak berfungsi dengan baik, sistem jaringan terkadang tidak
berfungsi. Untuk mengatasi hal tersebut ditempuh upaya dengan memperbanyak
kuantitas modem serta melakukan pengintegrasian sistem.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
57
Kendala yang dihadapi dalam layanan advokasi pengadaan barang/jasa pemerintah
yaitu :
Terbatasnya staf pelaksana yang bertugas untuk menjawab konsultasi dan
update database tanya jawab;
Belum ada keserasian jawaban/rekomendasi/saran yang diberikan untuk
permasalahan yang sama;
Banyak pertanyaan yang tidak substansial atau berada di luar lingkup
Perpres 54 Tahun 2010 j.o. Perpres 70 Tahun 2012 atau di luar wewenang
LKPP, sehingga LKPP tidak dapat memberikan rekomendasi yang sesuai
terkait hal tersebut.
Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut
antara lain :
Menyempurnakan sistem database (Quick Win System) untuk konsultasi
pertanyaan pada website resmi LKPP dengan mencantumkan informasi
dan peraturan yang terkait kasus/ permasalahan yang dihadapi para pihak
secara up to date;
Perlu dibentuk tim khusus yang bertugas untuk menjawab konsultasi tanya
jawab serta meng-update tanya jawab per wilayah, sehingga masing-
masing PIC wilayah bertanggungjawab terhadap kegiatan advokasi (tatap
muka, surat dan e-mail) di wilayahnya, tidak hanya fokus pada database
Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah I dan II, tapi juga
seluruh surat yang keluar dari Deputi Hukum dan Penyelesaian Sanggah.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
58
BAB VEVALUASI
A. Manajemen Perubahan
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025 maupun Road Map Reformasi Birokrasi Nasional
2010-2014 terdapat 8 (delapan) area perubahan yang selanjutnya harus
diimplementasikan melalui 9 (sembilan) program. Salah satu dari program Reformasi
Birokrasi ini adalah Manajemen Perubahan. Manajemen Perubahan atau Change
Management adalah suatu proses yang sistematis dengan menerapkan
pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser
dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja
yang lebih baik dan untuk mengelola kinerja organisasi yang akan terkena dampak
dari proses perubahan tersebut. Salah satu pemangku kepentingan utama adalah
Pegawai LKPP. Persepsi pegawai terhadap organisasi merupakan elemen penting
untuk membangun kinerja organisasi. Semua kebijakan, program dan kegiatan
dapat berjalan dengan baik bila persepsi pegawai terhadap organisasi juga
diperhatikan dan dikelola secara serius dan baik. SDM dan Visi merupakan
komponen penting dari proses manajemen perubahan, dan mempunyai peran
sangat penting untuk keberhasilan transformasi organisasi. Berdasarkan hasil self
assessment yang dilakukan oleh pegawai LKPP, tercatat 89% dari pegawai memiliki
pendapat positif terhadap visi LKPP dan tentang kemungkinan-kemungkinan yang
mungkin muncul sebagai hasil dari proses reformasi birokrasi. Hampir seluruh
pegawai memiliki persepsi positif terhadap perubahan secara umum, dan hampir
semua pegawai setuju dengan visi LKPP, dan mereka percaya bahwa visi ini akan
memberikan manfaat yang besar pada reformasi birokrasi yang dilakukan LKPP.
Namun masih terdapat pegawai (11%) yang belum memahami visi LKPP dan
mereka belum memahami tentang bagaimana proses reformasi birokrasi terkait
dengan visi organisasi, dan mereka belum yakin upaya apa yang akan dicapai
dalam proses reformasi. Kondisi ini harus dikelola karena walaupun persentase
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
59
cukup kecil namun akan dapat mengganggu proses perubahan yang dilakukan oleh
LKPP. Upaya yang dilakukan untuk mengelola hal tersebut dilakukan melalui
program sosialisasi baik berupa tatap muka ataupun melalui dokumen reformasi
birokrasi. Diharapkan dengan adanya pemahaman terhadap keterkaitan visi
lembaga dengan reformasi birokrasi yang sedang dilaksanakan LKPP, maka akan
terjadi perubahan budaya kerja yang signifikan pada seluruh pegawai LKPP,
sehingga memberikan dampak nyata yaitu terwujudnya pelaksanaan kinerja
organisasi LKPP yang akuntabel serta terwujudnya pelayanan publik yang cepat,
lebih baik dan lebih akurat.
B. Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Dalam rangka harmonisasi peraturan pengadaan dengan peraturan lain telah
dilakukan proses harmonisasi antara Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan
perubahannya dengan Guidelines for procurement under Japanese ODA Loans
khususnya Schedule 4 Procurement Procedure untuk 7 proyek yang akan didanai
JICA yaitu: Railway Double Tracking on Java South Line Project (IV) (Kroya-Kutoarjo
Phase II), Jabodetabek Railway Capacity Enhancement Phase I, Rural Settlement
Infrastructure and Kabupaten Strategic Area Development ((RISE) II), Metropolitan
Sanitation Management Investment Program Engineering Services for Sewerage
System Development in DKI Jakarta, Urgent Disaster Reduction Project for Mount
Merapi and Lower Progo River Area II, Countermeasure for Sediment in Wonogiri
Multipurpose Dam Reservoir (II), and Professional Human Resource Development
(IV). Dokumen tersebut mencakup juga proses harmonisasi Standar Dokumen
Pengadaan Elektronik untuk Pekerjaan Konstruksi dan Barang dengan metode
pascakualifikasi antara aturan pengadaan Indonesia dan Bank Dunia. Dalam rangka
mengharmonisasikan perbedaan peraturan pengadaan barang/jasa Pemerintah
dengan peraturan internasional yang berbeda dilakukan proses negosiasi, antara
lain kerjasama perdagangan internasional yaitu antara Indonesia – EFTA
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) dan Indonesia – Korea
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), baik EFTA maupun
Indonesia saling bertukar pendapat mengenai aturan pengadaan dan kebijakan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
60
terkini tentang pengadaan di masing-masing negara serta melihat kemungkinan-
kemungkinan kesepakatan yang mungkin dicapai tanpa melemahkan posisi
Indonesia yang sampai saat ini belum membuka akses pasar. Selain itu untuk
mendapatkan masukan terkait peraturan perundangan di bidang pengadaan
barang/jasa Pemerintah dilaksanakan sosialisasi, bimbingan teknis dan kajian.
Melalui sosialisasi, bimbingan teknis diperoleh masukan terkait permasalahan dan
subtansi pengadaan, yang dipergunakan untuk memperbaiki peraturan kebijakan
pengadaan sehingga lebih dapat dilaksanakan. Terkait dengan kajian yang
dilakukan LKPP, menghasilkan satu sistem yang disebut dengan dashboard iklim
usaha yang diperuntukkan bagi penyedia barang/jasa pemerintah untuk
meningkatkan kapasitas melalui vendor coaching. Manfaat lain dari sistem tersebut
adalah pemberian rating bagi penyedia barang/jasa pemerintah melalui vendor
rating dan pembuatan database yang disebut vendor directory. Sedangkan kajian
analisa dampak terhadap peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah mencakup
beberapa fokus kajian seperti analisa dampak peraturan pengadaan barang/jasa
pemerintah terhadap keikutsertaan perusahaan asing, terhadap pengadaan yang
berkelanjutan (benchmarking pelaksaan pengadaan yang berkelanjutan bagi
Indonesia), terhadap sistem e-procurement (vendor management system dan
vendor rating), dan terhadap partisipasi usaha kecil dalam pengadaan barang/jasa
pemerintah. Hasil kajiannya antara lain adalah informasi mengenai keikutsertaan
perusahaan asing dalam bidang jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi,
mendapatkan acuan bagi implementasi pengadaan yang berkelanjutan di Indonesia,
menghasilkan business process bagi implementasi Vendor Management System,
menghasilkan desain awal dan kriteria untuk penilaian vendor rating, dan
mengetahui karakteristik pengadaan barang/jasa pemerintah di DKI Jakarta.
Dalam rangka harmonisasi peraturan terkait Kerjasama Pemerintah dengan Swasta
(KPS) telah dilaksanakan kajian pada tahun 2012. Dalam kajian tersebut
menghasilkan rekomendasi sektor potensial yaitu sektor pengelolaan persampahan
(infrastruktur) dan pelayanan rumah sakit (non infrastruktur). Untuk mendukung
penyusunan draft SDB tersebut, di tahun 2013 dilaksanakan kegiatan Kajian
Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Pengelolaan Sampah. Kajian tersebut
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
61
dimaksudkan untuk memperdalam mengenai praktek KPS di bidang Pengelolaan
Sampah, yang kemudian akan ditindaklajuti dengan penyusunan Standard Bidding
Document (SBD) pemilihan mitra dalam rangka Kerjasama Pemerintah dengan
Swasta (KPS) untuk sektor infrastruktur pengelolaan sampah.
Dalam pelaksanaan penyusunan SBD KPS pengelolaan sampah ditemui hambatan
bahwa potensi kegiatan kerjasama pengelolaan sampah sangat luas, baik dari sisi
cakupan kegiatan maupun dari sisi skala wilayah. Dari sisi cakupan kegiatan, KPS
bisa dilakukan secara parsial pada kegiatan pengumpulan, pemilahan,
pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan dan pengolahan akhir, atau secara
lengkap mulai dari kegiatan pengumpulan sampai dengan pengolahan akhir.
Sementara dari sisi skala wilayah, pengelolaan persampahan dapat dilakukan pada
skala lingkungan, kecamatan atau kota kecil, dan skala kota besar atau skala
regional. Luasnya potensi kegiatan KPS tersebut mengakibatkan banyaknya varian
bentuk kerjasama yang mungkin dilakukan. Setiap lingkup kerjasama dan penentuan
teknologi yang digunakan akan membutuhkan kualifikasi investor dan kualifkasi
teknis yang berbeda. Permasalahan lain terkait kewenangan penanganan KPS
pengelolaan sampah yang masih tersebar di beberapa Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah. Instansi yang memiliki kewenangan tersebut belum memiliki
koordinasi yang baik sehingga sulit dilakukan integrasi dan harmonisasi kebijakan
KPS pengelolaan sampah. Berdasarkan kondisi tersebut, penyusunan SBD ini baru
memberikan gambaran KPS pada lingkup pengelolaan sampah di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) dan belum mengarahkan secara teknis dan terperinci
tentang kualifikasi investor dan kriteria teknis teknologi yang tepat guna dalam
rangka KPS pengelolaan sampah. Masih diperlukan kegiatan lanjutan untuk
menyempurnakan Model Dokumen Pengadaan (Standard Bidding Document) Badan
Usaha dalam rangka KPS Persampahan yang mulai dirancang pada tahun 2014
yaitu dengan fokus pada lingkup kegiatan Pengolahan Akhir Sampah di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Kota dalam skala menengah dan skala besar.
Pelaksanaan penyusunan SBD kerjasama operasional antara pemerintah dengan
badan usaha untuk penyediaan alat kesehatan di Rumah Sakit juga menghadapi
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
62
kendala bahwa potensi kerjasama yang teridentifikasi pada sektor pelayanan Rumah
Sakit sangat luas dan memiliki variasi yang banyak. Hal ini memerlukan penelitian
lebih lanjut untuk mengenali secara teknis dan terperinci masing-masing karakteristik
dan kriteria yang penting dipertimbangkan dalam penyusunan SBD sesuai lingkup
kerjasama. Selain itu, sulit didapatkannya data valid yang dapat diandalkan
mengenai kebutuhan peralatan kesehatan secara nasional, kemampuan pemerintah
dalam menyediakan sarana dan prasarana kesehatan, serta kapasitas
suplier/investor alat kesehatan. Berdasarkan kondisi tersebut, SBD penyediaan alat
kesehatan di Rumah Sakit baru disusun berdasarkan satu contoh alat spesifik yang
paling potensial untuk dikerjasamakan di Rumah Sakit dan belum didapatkan
gambaran kualifikasi teknis dan keuangan secara rinci.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh LKPP dalam harmonisasi/tidak terjadi
tumpang tindih/ tidak terjadi multitafsir peraturan pengadaan barang adalah dengan
melakukan pendampingan penyusunan regulasi PBJ di Perguruan Tinggi dan
BUMN. Adapun BUMN yang telah didampingi dalam menyusun regulasi/pedoman
pengadaan barang/jasanya di tahun 2013 adalah :
1. PT.BPD Bank Jatim – telah selesai 100%
2. PDAM Kabupaten Bogor (Pedoman KPS) – telah selesai 100%
3. PDAM Kota Bandung - telah selesai 100%.
Adapun proses pendampingan penyusunan regulasi pengadaan barang/jasa yang
masih berlangsung diantaranya adalah :
1. Perum Peruri
2. PDAM Kab. Bogor (Pedoman PBJ Umum).
C. Area Penataan dan Penguatan Organisasi
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, struktur organisasi LKPP mempunyai peran yang
cukup tinggi dalam mencapai tujuan organisasi, dengan nilai capaian indikator
penilaian sebesar 71.25%. Struktur organisasi dinilai dalam kesesuaiannya dengan:
Visi MIsi (25.80%); keserasian pembagaian tugas (23,15%); tujuan dan sasaran
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
63
strategis (22.31%%). Dari ketiga sub indikator tersebut capaian terendah adalah
kesesuaian struktur organisasi dengan tujuan dan sasaran strategis. Tujuan dan
sasaran strategis merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai visi misi
organisasi. Jika tujuan dan sasaran strategis belum dapat dicapai dengan maksimal
berarti visi dan misi yang ditetapkan belum dapat tercapai.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan melakukan
penyesuaian struktur organisasi dengan beban kerja organisasi, sehingga mampu
memberikan hasil terbaik untuk mencapai tujuan, sasaran straregis serta visi dan
misi organisasi. Kebutuhan penambahan tugas dan fungsi tersebut dilakukan
dengan merevisi tugas dan fungsi unit kerja yang ada dan/atau menambah tugas
dan fungsi baru dengan membentuk unit kerja baru. Mencermati struktur organisasi
LKPP saat ini dan membandingkan dengan kebutuhan organisasi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya maka permasalahan yang dihadapi LKPP pada
saat ini terkait dengan tugas fungsi yaitu belum tersedia unit kerja yang mempuyai
tugas dan fungsi sebagai pengawas internal.
Sebagai lembaga yang mempunyai tugas sebagai lembaga kebijakan pengadaan
yang andal yaitu lembaga yang memiliki kualitas, kapabilitas atau kemampuan, serta
otoritas untuk mengembangkan dan menghasilkan berbagai kebijakan pengadaan
barang/jasa yang kredibel di Indonesia, LKPP secara internal dituntut untuk menjadi
lembaga yang kredibel, tranparan dan akuntabel. Salah satu cara yang dilakukan
untuk menjadi lembaga yang kredibel, tranparan dan akuntabel adalah perlunya
fungsi pengawasan internal di LKPP. Pengawasan internal pada dasarnya melekat
pada pemangku jabatan sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya,
namun demikian masih diperlukan suatu pengawasan internal yang mempunyai
kemandirian dalam mengawasi pelaksanaan kinerja LKPP, dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala LKPP. Adanya keinginan untuk membentuk pengawasan
internal yang mandiri menunjukan adanya kemauan yang kuat dari jajaran pimpinan
LKPP untuk menjadi organisasi yang sehat dan selalu menuju iklim kerja yang lebih
baik. Disamping itu LKPP mempunyai target menjadi Lembaga Pemerintah dalam
pengelolaan keuangannya adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dengan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
64
demikian perlu adanya pengawasan internal yang dapat memberikan pembinaan
maupun bimbingan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Untuk
mengoptimalkan pengawasan kinerja LKPP maka strategi perubahan yang
diusulkan adalah membentuk unit kerja pengawas internal (Inspektorat) setingkat
eselon II. Adapun sasaran yang hendak dicapai adalah terlaksananya pengawasan
yang mandiri mulai dari perencanaan kegiatan, mengawal rencana tindak lanjut
sampai evaluasi pelaporan, dengan obyek pengawasan administrasi, pengelolaan
keuangan serta kinerja aparatur. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan
menyampaikan usulan reorganisasi LKPP kepada Menteri PAN dan RB, dan pada
prinsipnya telah disetujui oleh Menteri Pan dan RB melalui surat Nomor :
B/1929/M.PAN-RB/05/2013, saat ini masih menunggu tindak lanjut perubahan
Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang LKPP.
D. Area Penataan Tata LaksanaDalam rangka meningkatkan ketatalaksanaan LKPP berupaya untuk menggunakan
semaksimal mungkin teknologi informasi. Pencapaian penggunaan teknologi
informasi untuk keperluan internal di LKPP antara lain: aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian( SIMPEG); Sistem Informasi Monitoring Perencanaan Anggaran dan
Keuangan (SIMPAK); Sistem Informasi Perlengkapan dan Kerumahtanggaan
(SIPAKRT). Pencapaian penggunaan teknologi informasi dalam pengadaan
barang/jasa antara lain: Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP), sistem monitoring dan evaluasi
secara online (monev online), sistem katalog elektronik (e-katalog). Fungsi utama
aplikasi tersebut antara lain adalah :
1. Dapat membantu pelaksanaan tugas supaya lebih cepat, efektif dan efisien;
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan program kerja atau kegiatan;
3. Mempermudah Pimpinan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas
oleh pegawai; dan
4. Mampu mewujudkan tertib administrasi dan tertib pengarsipan guna mendukung
pelaksanaan tugas-tugas ketatalaksanaan.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
65
LKPP sampai dengan tahun 2013 telah memfasilitasi pembentukan 602 LPSE,
dengan instansi yang terfasilitasi sejumlah 731 instansi. Pada tahun 2013 jumlah
paket yang dilelang telah mencapai 132.160 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp
250 triliun. Penggunakaan aplikasi untuk pengadaan barang/jasa menjamin adanya
transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme pengadaan barang dan jasa bagi
seluruh masyarakat, bahkan pemerintah telah mencanangkan tekad tersebut melalui
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 yang berisi antara lain mewajibkan
Kementerian/Lembaga/Dearah menayangkan pengadaan barang dan jasa melalui
LPSE sejumlah 100 %. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
dikembangkan pula Sistem Aplikasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP). Sistem
ini memungkinkan transparansi dan partisipasi yang luas bagi pelaku usaha dan
masyarakat sesuai dengan kapasitas dan peran masing-masing pihak. Instansi
pemerintah yang telah menayangkan rencana umum pengadaan sebanyak 432
instansi (68,68%) dari 629 instansi. Permasalahan yang dihadapi adalah belum
seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah (K/L/D) mendapatkan informasi yang lengkap
tentang aplikasi ini, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) belum disahkan
sehingga daerah belum menginput dalam SiRUP. Upaya yang dilakukan melakukan
sosialisasi pada K/L/D yang belum menggunakan aplikasi tersebut. Sebagai salah
satu fungsi manajemen maka kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan
yang wajib dilakukan untuk mendapatkan masukan demi perbaikan kegiatan yang
akan datang. LKPP saat ini telah mengembangkan aplikasi sistem monitoring dan
evaluasi pengadaan barang/jasa secara online (monev online), sehingga proses
monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih mudah, efisien, cepat, dan
data serta informasi yang didapat lebih akurat. Instansi pemerintah yang telah
memanfaatkan monev online sebanyak 190 instansi. Permasalahan yang dihadapi
dari penggunaan aplikasi ini belum seluruh K/L/D yang memanfaatkan aplikasi
tersebut, hal ini dikarenakan sistem monev tersebut belum terintegrasi sepenuhnya
dengan sistem yang dikembangkan oleh Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan
dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), sehingga personil harus menginput dua
kali data/informasi yang sama, hal ini menimbulkan keengganan. Untuk mengatsi hal
tersebut LKPP telah melakukan koordinasi dengan UKP4 dan disepakati untuk untuk
mengembangkan aplikasi yang terintegrasi sehingga personil hanya memerlukan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
66
satu kali input. Aplikasi tersebut saat ini dalam proses pengembangan. Selain itu
dilakukan pula sosialisasi pada seluruh K/L/D untuk menggunakan aplikasi monev
online. Faktor yang sangat berpengaruh pada penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut
adalah adanya komitmen dari pimpinan K/L/D, adanya dukungan para pimpinan
akan mempercepat pemanfaatan dari aplikasi tersebut. Salah satu aplikasi yang
dikembangkan LKPP saat ini adalah Sistem katalog elektronik (e-katalog) dalam
pengadaan barang/jasa, sistem ini akan mempercepat proses pengadaan
barang/jasa dan memungkinkan pembelian langsung melalui website e-katalog
LKPP, barang yang telah tercantum dalam katalog dapat langsung dipesan oleh
pengguna tanpa melalui proses lelang. Dengan cara ini biaya transaksi/administrasi
jauh lebih murah dan proses penyerapan anggaran juga lebih cepat. Harga yang
tercantum di katalog dijamin lebih murah dibandingkan derngan harga di pasaran.
Jumlah barang dalam e-katalog saat ini sebanyak 5.700 jenis dari 9 kategori (obat,
alat kesehatan, Polypropylene sheet, mesin pertanian, hot-mix, ready-mix,
kendaraan, internet servise provider, peralatan berat). Perluasan sistem ini terus
berlanjut dan saat ini dalam proses prioritas obat dan alat kesehatan, khususnya
dalam rangka mendukung program BPJS kesehatan. Permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan e-katalog adalah kurangnya data/informasi terkait harga yang
wajar dan jumlah kebutuhan pemerintah terhadap barang/jasa dari jenis barang/jasa
akan dimasukkan dalam katalog. Perlu adanya dukungan dari instansi terkait untuk
membantu memberikan data/informasi yang diperlukan dalam rangka mempercepat
proses penayangan dalam katalog. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut adalah meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait serta aktif mencari
data/informasi dari berbagai pihak. Dari uraian di atas maka pengembangan aplikasi
di LKPP sudah cukup banyak namun secara umum kendala yang ada adalah belum
memadainya komitmen pimpinan K/L/D untuk memanfaatkan aplikasi tersebut.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan maka hal yang penting dilakukan adalah
melakukan penilaian atau evaluasi (monitoring evaluasi) kesesuaian antara
pelaksanaan kegiatan dengan SOP. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
keefektivitasan SOP dalam mendukung pelaksanaan kegiatan. Bilamana
berdasarkan hasil evaluasi tersebut menunjukan ketidakefektifan, maka perlu
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
67
ditinjau kembali alur pelaksanaan kegiatan tersebut yang berarti SOP tersebut perlu
direvisi atau disusun SOP baru. LKPP telah melakukan evaluasi SOP internal pada
tahun 2012 dan tahun 2013 dilakukan terhadap 210 kegiatan. Monitoring evaluasi
SOP yang dilakukan mencakup 4 (empat) aspek yaitu: (1) kelengkapan proses; (2)
peralatan; (3) waktu; dan (4) output. Kategori penilaian hasil monitoring evaluasi
SOP dikelompokkan dalam 5 (lima) kategori yaitu: sangat kurang, kurang, cukup,
baik, dan sangat baik. Sebagai tindak lanjut dari hasil monitoring tersebut maka
perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap SOP dengan kategori kurang/sangat
kurang untuk direvisi/dihapus/disusun SOP baru.
E. Area Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Permasalahan utama SDM di LKPP adalah jumlah SDM PNS yang tidak memadai
dengan kebutuhan organisasi sehingga sangat mempengaruhi capaian output kegiatan,
Sampai dengan tahun 2013 Jumlah PNS LKPP baru dapat terpenuhi sebanyak 36,8
persen (150 orang) dari total kebutuhan sebanyak 408 PNS. Untuk mengatasi hal
tersebut LKPP sampai dengan tahun 2014 masih menggunakan pegawai non PNS.
Untuk mengetahui kesesuaian antara pemangku jabatan dan standar kompetensi
jabatan, antara lain dengan melakukan asesmen individu berdasarkan kompetensi
yang dibutuhkan dalam jabatan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh peta profil
individu/pegawai LKPP, yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai keperluan
dalam pengembangan SDM. Pada tahun 2013 dilaksanakan 1 (satu) kali asesmen
individu berdasarkan kompetensi untuk jabatan eselon IV terhadap 11 (sebelas) PNS.
Dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai, LKPP telah melakukan feedback dari
hasil asesmen kompetensi yang dilakukan Bagian Kepegawaian.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan. Setiap PNS memiliki kewajiban untuk meningkatkan kemampuannya melalui
sistem pendidikan dan pelatihan untuk mencapai level kompetensi pegawai yang
dipersyaratkan sesuai jabatannya. Pengusulan pelaksanaan diklat masih didominasi
berdasarkan kebutuhan yang bersifat segera, dalam pelaksanaannya diklat dilakukan
berdasarkan kebutuhan namun tetap memperhatikan training need analysis. Mulai
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
68
tahun 2010 sampai dengan saat ini PNS LKPP diikutsertakan diklat antara lain : diklat
Pimpinan, diklat Prajabatan, diklat teknis dalam negeri, dan diklat teknis di luar negeri.
Sampai saat ini terdapat pegawai yang belum memahami konsep dan bagaimana
melaksanakan sistem penilaian sehingga masih perlu dilakukan sosialisasi pengenalan
sistem penilaian kinerja, diharapkan dengan meningkatnya pemahaman terhadap
sistem penilaian kinerja akan meningkatkan kinerja pegawai yang selanjutnya
berdampak pada peningkatan kinerja organisasi.
Permasalahan SDM lainnya adalah terkait ketidakhadiran pegawai, hal ini merupakan
salah satu informasi yang dapat dipergunakan oleh atasan untuk mengetahui kondisi
dari pegawai yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan pembinaan sebagai salah satu
pelaksanaan fungsi pengawasan.
F. Area Penguatan Pengawasan
LKPP memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) dalam tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012. Hal
tersebut merupakan hasil dari komitmen LKPP untuk menghasilkan pelaporan
berkualitas yang dilaksanakan secara tertib, bertanggungjawab, transparan, sesuai
peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.
G. Peningkatan akuntabilitas kinerja
Perbaikan governance dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam
reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen
pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan
kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP).
Penilaian atas pelaksanaan kinerja ditetapkan berdasarkan sasaran strategis yang
akan dicapai, selanjutnya sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan
Indikator Kinerja Utama Lembaga. Lebih lanjut penilaian atas pelaksanaan kinerja
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
69
Lembaga merupakan akumulasi dari capaian yang diperoleh unit kerja eselon I,
sehingga capaian kinerja eselon I akan sangat mempengaruhi capaian lembaga.
Kualitas LAKIP Eselon I belum memadai serta masih terdapat rumusan Indikator
Kinerja Utama yang tidak memenuhi kriteria SMART, hal tersebut merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan hasil penilaian kinerja akuntabilitas LKPP belum sesuai
dengan target yaitu B setara dengan nilai diatas 65 - 75. Hasil penilaian kinerja
akuntabilitas LKPP dari tahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukkan peningkatan dari
nilai sebesar 34,34 dengan predikat C, pada tahun 2010 menjadi 58,10 dengan
predikat CC pada tahun 2013, dengan rincian nilai setiap tahunnya sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Nilai Kinerja Akuntabilitas LKPP Tahun 2010-2013
H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Sampai saat ini LKPP belum memiliki standar pelayanan secara menyeluruh, namun
dalam memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan LKPP telah berupaya
untuk memberikan pelayanan secara maksimal. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, LKPP telah menyusun beberapa pedoman antara lain
Standar pelayanan e-Procurement (ditetapkan Deputi), Peraturan Kepala LKPP tentang
PPID, Keputusan Kepala LKPP tentang klasifikasi PPID, Pedoman pengelolaan
informasi public serta Pedoman Tempat Uji Kompetensi. Disamping itu LKPP telah
melakukan kerja sama yang diikat dengan MoU antara lain dengan dengan LLP dan
Badiklat terkait pelaksanaan pelatihan PBJ di remote area.
0
10
20
30
40
50
60
2010
Nilai Kinerja Akuntabilitas LKPP Tahun 2010-2013
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
69
Lembaga merupakan akumulasi dari capaian yang diperoleh unit kerja eselon I,
sehingga capaian kinerja eselon I akan sangat mempengaruhi capaian lembaga.
Kualitas LAKIP Eselon I belum memadai serta masih terdapat rumusan Indikator
Kinerja Utama yang tidak memenuhi kriteria SMART, hal tersebut merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan hasil penilaian kinerja akuntabilitas LKPP belum sesuai
dengan target yaitu B setara dengan nilai diatas 65 - 75. Hasil penilaian kinerja
akuntabilitas LKPP dari tahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukkan peningkatan dari
nilai sebesar 34,34 dengan predikat C, pada tahun 2010 menjadi 58,10 dengan
predikat CC pada tahun 2013, dengan rincian nilai setiap tahunnya sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Nilai Kinerja Akuntabilitas LKPP Tahun 2010-2013
H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Sampai saat ini LKPP belum memiliki standar pelayanan secara menyeluruh, namun
dalam memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan LKPP telah berupaya
untuk memberikan pelayanan secara maksimal. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, LKPP telah menyusun beberapa pedoman antara lain
Standar pelayanan e-Procurement (ditetapkan Deputi), Peraturan Kepala LKPP tentang
PPID, Keputusan Kepala LKPP tentang klasifikasi PPID, Pedoman pengelolaan
informasi public serta Pedoman Tempat Uji Kompetensi. Disamping itu LKPP telah
melakukan kerja sama yang diikat dengan MoU antara lain dengan dengan LLP dan
Badiklat terkait pelaksanaan pelatihan PBJ di remote area.
2010 2011 2012 2013
34.34
52.49 55.8558.10
Nilai Kinerja Akuntabilitas LKPP Tahun 2010-2013
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
69
Lembaga merupakan akumulasi dari capaian yang diperoleh unit kerja eselon I,
sehingga capaian kinerja eselon I akan sangat mempengaruhi capaian lembaga.
Kualitas LAKIP Eselon I belum memadai serta masih terdapat rumusan Indikator
Kinerja Utama yang tidak memenuhi kriteria SMART, hal tersebut merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan hasil penilaian kinerja akuntabilitas LKPP belum sesuai
dengan target yaitu B setara dengan nilai diatas 65 - 75. Hasil penilaian kinerja
akuntabilitas LKPP dari tahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukkan peningkatan dari
nilai sebesar 34,34 dengan predikat C, pada tahun 2010 menjadi 58,10 dengan
predikat CC pada tahun 2013, dengan rincian nilai setiap tahunnya sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Nilai Kinerja Akuntabilitas LKPP Tahun 2010-2013
H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Sampai saat ini LKPP belum memiliki standar pelayanan secara menyeluruh, namun
dalam memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan LKPP telah berupaya
untuk memberikan pelayanan secara maksimal. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, LKPP telah menyusun beberapa pedoman antara lain
Standar pelayanan e-Procurement (ditetapkan Deputi), Peraturan Kepala LKPP tentang
PPID, Keputusan Kepala LKPP tentang klasifikasi PPID, Pedoman pengelolaan
informasi public serta Pedoman Tempat Uji Kompetensi. Disamping itu LKPP telah
melakukan kerja sama yang diikat dengan MoU antara lain dengan dengan LLP dan
Badiklat terkait pelaksanaan pelatihan PBJ di remote area.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
70
Untuk mengetahui kualitas kinerja pelayanan publik diperlukan adanya penilaian
terhadap kinerja pelayanan yang berbasis pada pendapat masyarakat, salah satunya
melalui Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Kegiatan survei kepuasan
masyarakat dilaksanakan secara berkesinambungan, dengan maksud agar dapat
diketahui perkembangan nilai IKM unit pelayanan publik dari tahun ke tahun.
LKPP telah melaksanakan survei IKM pada tahun 2012 terhadap 9 (sembilan) unit
pelayanan internal LKPP dengan nilai IKM masing-masing sebesar 77,68. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pendapat masyarakat terhadap pelayanan publik bidang
pengadaan barang/jasa dikategorikan Baik.
Survei IKM Tahun 2013 merupakan survei kedua dengan nilai 77,58, hal ini
menunjukkan komitmen LKPP untuk mewujudkan pelayanan prima berdasarkan
kepuasan masyarakat dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap unsur
pelayanan yang masih memerlukan perbaikan dan sekaligus berfungsi sebagai
pendorong bagi unit pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Dalam pemberian pelayanan kepada publik, LKPP memperoleh penghargaan dari
Ombudsman Republik Indonesia terhadap kepatuhan lembaga dalam melaksanakan
Undang-undang Nomor 25 tentang Pelayanan Publik, penilaian pelayanan publik di
LKPP mendapat nilai konversi 910 dari total 1000 ranking 4 (empat) zona hijau.
I. Area Quick Wins I (Pelaksanaan Ujian Sertifikasi PBJP Berbasis Komputerdi Daerah)
Ujian berbasis komputer dapat mempersingkat waktu menjadi hanya 15 hari kerja,
atau terjadi penghematan 31 hari. Adapun hambatan/masalah yang ditemui pada
pelaksanaan ujian berbasis komputer di daerah adalah : sarana dan prasarana
kurang memadai; mengubah mindset yang semula penggunaan kertas menjadi
berbasis komputer; dan kurangnya promosi terhadap pelaksanaan ujian berbasis
komputer. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut di antaranya
dengan sosialisasi dan kebijakan untuk mendorong pelaksanaan sertifikasi dengan
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
71
metode ujian berbasis komputer/laptop baik di Jakarta maupun daerah. Manfaat dari
pelaksanaan ujian berbasis komputer tidak hanya dari sisi kecepatan waktu
evaluasi, di mana hasil ujian langsung diketahui saat selesai ujian, dan dapat
mengurangi kecurangan dalam pelaksanaan ujian.
J. Area Quick Wins II (Pengembangan Sistem Layanan Bimtek danAdvokasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Terintegrasi)
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pemangku kepentingan salah
satu prioritas layanan LKPP adalah layanan bimbingan teknis dan advokasi
pengadaan barang/jasa Pemerintah yang terintegrasi. Namun dalam
pelaksanaannya masih ditemui hambatan berupa : penggunaan chatting sulit
dilakukan dikarenakan keterbatasan waktu, keterlambatan dalam menjawab e-mail,
dashboard pengaduan tidak berfungsi dengan baik, serta sistem jaringan terkadang
tidak berfungsi. Untuk mengatasi hal tersebut ditempuh upaya dengan
memperbanyak kuantitas modem serta melakukan pengintegrasian sistem.
Berdasarkan data, trend advokasi PBJP melalui tatap muka, surat, dan e-mail
cenderung mengalami penurunan. Salah satu faktor penyebab turunnya trend
advokasi PBJP dikarenakan telah terbentuknya aplikasi bimbingan teknis dan
advokasi berbasis web yang cukup mudah dan cepat pengoperasiannya sehingga
proses pemberian bimbingan teknis dan advokasi PBJP bisa segera dilakukan
dengan cara pemangku kepentingan dapat mencari langsung solusi permasalahan
melalui database yang telah tersedia. Pelayanan ini sangat menguntungkan bagi
pemangku kepentingan dan pihak LKPP, karena dapat menghemat waktu dan
menghilangkan jarak geografis. Saat ini LKPP masih menyempurnakan sistem
database (Quick Win System) untuk konsultasi pertanyaan pada website resmi
LKPP dengan mencantumkan informasi dan peraturan yang terkait kasus/
permasalahan yang dihadapi para pihak secara up to date.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
72
Dampak Reformasi Birokrasi
Dampak yang diperoleh dari reformasi birokrasi yang dilaksanakan LKPP dapat
dibagi dua, yaitu dampak terhadap lingkungan eksternal dan dampak internal.
Dampak terhadap lingkungan eksternal : 1) LKPP sebagai lembaga yang diberi
amanat untuk menyusun kebijakan dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah
melalui pelaksanaan reformasi birokrasi memberikan dampak terciptanya dunia
pengadaan yang akuntabel, tidak diskriminatif, bersaing, efektif, transparan dan
terbuka, serta efisien; dan 2) terwujudnya pengadaan barang/jasa yang jelas,
kondusif dan komprehensif, dunia usaha di Indonesia lebih berkembang,
mendukung kesempatan usaha dan melindungi dunia usaha dalam negeri.
Dampak internal : 1) terwujudnya pegawai LKPP yang kompeten; 2) meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan di LKPP; dan 3)
meningkatnya kepercayaan publik terhadap kinerja LKPP.
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LKPP 2014
73
BAB VIPENUTUP
Hasil dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi LKPP tahun 2010-2014 ini untuk
menyusun rekomendasi bagi pelaksanaan reformasi birokrasi yang akan
dilaksanakan pada periode 2015-2019.
Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di Jakarta
Pada tanggal Februari 2014
Kepala Lembaga PengadaanBarang/Jasa Pemerintah
Agus Rahardjo