Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain...

8
Tahap I Selasa, Rabu, Kamis 22, 23, dan 24 April 2014 Memahami Program Doktor Secara umum Tahap II Bulan April-Mei Tahap penggunaan web untuk penyusunan pra-proposal dan berbagai hal yang mendukung Tahap III Jumat-Sabtu 23, 24 Mei 2014 Pengembangan pra-proposal yang dilakukan oleh Klaster Drug Discovery and Development Drug Discovery and Development Drug Discovery and Development Menyelenggarakan Preparation-Course Menyelenggarakan Preparation-Course

Transcript of Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain...

Page 1: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

Tahap ISelasa, Rabu, Kamis 22, 23,

dan 24 April 2014 Memahami Program Doktor Secara umum

Tahap IIBulan April-Mei

Tahap penggunaan web untuk penyusunan pra-proposal dan berbagai hal yang mendukung

Tahap IIIJumat-Sabtu 23, 24 Mei 2014

Pengembangan pra-proposal yang dilakukan oleh Klaster Drug Discovery and Development

Drug Discovery and Development

Drug Discovery and Development

Menyelenggarakan Preparation-CourseMenyelenggarakan Preparation-Course

Page 2: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

Pendahuluan

Doktor merupakan gelar tertinggi dalam pendidikan akademis. Berdasarkan peraturan terakhir, bagi dosen gelar doktor menjadi penentu untuk jabatan akademik tertinggi sebagai Professor. Bahkan untuk menjadi Lektor Kepala, seorang dosen harus menjadi Doktor terlebih dahulu. Disamping itu Doktor merupakan lokomotif penghela kemajuan ilmu di berbagai lembaga pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Program pendidikan Doktor tidak mudah dilakukan karena menyangkut berbagai hal: topik, waktu, kemampuan intelektual, semangat, dan dana pendukung. Berbagai hal tersebut menjadi factor penentu kegagalan peserta menyelesaikan pendidikan terjadi.Oleh karena itu calon peserta Program Doktor FK UGM perlu difasilitasi agar mendapatkan berbagai informasi dan ketrampilan untuk menempuh program Doktor. Salah satu program fasilitasi adalah Preparation-Course Pra-Doktor 2014.

Tujuan Preparation-Course :

1. Menyiapkan calon peserta Program Doktor untuk menempuh pendidikan Doktor di Fakultas Kedokteran UGM.

2. Memahami kegiatan dan tujuan Klaster Drug Discovery and Development dalam pendidikan Doktor di FK UGM agar sesuai dengan minat calon peserta

3. Penyusunan draft proposal oleh peserta Program Pra-Doktor agar dapat dinilai saat pendaftaran untuk tahun akademik yang akan dimulai bulan September 2014.

Hasil yang diharapkan :

??Draft pra-proposal yang siap diajukan ke pendaftaran S3 di FK UGM. Pendaftaran akan dilakukan pada bulan Maret - Juni 2014. Kegiatan akademik akan dimulai pada bulan September 2014.

?? Rencana Operasional untuk mengikuti S3, termasuk Beasiswa dan Pendanaan penelitian.

2Klaster Drug Discovery and Development

Page 3: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

Hari ke- Kegiatan Narasumber1 Penjelasan administrasi S3

1) Menjadi seorang mahasiswa S32) Proses pendidikan S3 di FK UGM3) Tata bahasa penulisan Ilmiah4) Dana penelitian S35) Sistem klaster di program S3 FK UGM6) Rencana operasional untuk menjadi

mahasiswa program Doktor7) Pemahaman akan klaster Drug Discovery

and Development (keterangan mengenai klaster Drug Discovery and Development dapat dilihat pada lampiran)

Narasumber dari Prodi S3

2 1) Membuat Latar belakang2) Masalah penelitian3) Beda skripsi, tesis dan disertasi 4) Jenis penelitian

Narasumber dari Prodi S3

3 1) Mengenal teori-teori Drug Discovery and Development dan contoh-contoh disertasi yang mengembangkan teori-teori tersebut

2) Memil ih teor i D rug D iscover y a nd Development yang akan digunakan dalam draft proposal disertasi

3) Mencari pustaka konsep, review dan emperik yang berkaitan dengan teori yang dipilih

4) Memahami dan menelaah pustaka-pustaka yang ditemukan

5) Membuat kerangka konsep dan rancangan penelitian

6) Membuat draft proposal disertasi dan menyusun daftar pustaka bercatatan

7) Mengenal promotor, co-promotor dan pembimbing yang terkait dengan draft proposal disertasi

Klaster Drug Discovery and Development

Catatan: Acara hari ketiga akan dimulai segera setelah hari kedua selesai.

-

Jadwal :

Program Pelatihan Pra-Doktor akan dilakukan dengan Tiga Tahap.Tahap1: 22, 23, 24 April 2014 (Kamis sampai Sabtu):Memahami Program Doktor Secara umum. Berlangsung selama 3 hari.

Klaster Drug Discovery and Development 3

Page 4: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

Tahap II : Tahap penggunaan media elektronik (web, e-mail, dsb) untuk penyusunan pra-proposal dan berbagai hal yang mendukung dengan Sekretariat S3 dan klaster.

Tahap III : Jumat-Sabtu 23-24 Mei 2014Pengembangan pra-proposal yang dilakukan oleh Klaster-klaster di FK UGM.

Acara : -Penyajian Pra-Proposal di kelompok Klaster-Pembahasan Pra-proposal-Rencana Tindak Lanjut untuk proses pendaftaran di Program S3 FK UGM

Pendaftaran pada :

Sekretariat S3DanangTelpon : 0274-545458 Email : [email protected]

Dengan cara mengisi formulir pada membayar biaya pendaftaran ke Bank BNI,No. rekening : 9888807234110003, atas nama : UGM FKU S3 Pre Course

Informasi lebih lanjut di website S3 : WWW.s3fk.ugm.ac.id

Pendaftaran terakhir 11 April 2014

Biaya Pendaftaran untuk program Pra-Doktor: Rp 3 juta per orang untuk Tiga Tahap Kegiatan.

4Klaster Drug Discovery and Development

Page 5: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

Pengantar

Klaster Drug Discovery and Development merupakan salah satu kluster yang dikembangkan di Program Doktor, Fakultas Kedokteran UGM dengan tujuan untuk mewadahi penelitian mahasiswa program doktor dalam penemuan dan pengembangan obat modern baik dari bahan alam maupun dari sintesis organik murni. Mengingat banyaknya obat modern yang tersedia di klinik dan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya yang dimiliki serta permasalahan kesehatan yang dihadapi, maka fokus penelitian kluster Drug Discovery and Development adalah ditujukan untuk penemuan dan pengembangan 1) antimalaria; 2) antikanker; 3) antibiotik; 4) immunomodulator; 5) antidiabetes; dan 6) antidimesia. Namun tidak menutup kemungkinan fokus penelitian terus dikembangkan untuk obat-obat lain seperti penemuan dan pengembangan sunscreen, antihipertensi, antikardiovaskular, antituberkulosis, dan obat-obat lainnya.

Visi telah ditetapkan dari kluster Drug Discovery and Development adalah menghasilkan obat-obat baru untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat dalam rangka menuju kemandirian di bidang obat. Sedangkan Misi yang dikembangkan adalah :

1. Mengembangk an penel it ian-penel it ian dalam penemuan dan pengembangan obat sesuai dengan fokus penelitian bagi mahasiswa program doktor;

2. Membantu mahasiswa program doktor mengembangkan proposal disertasi yang berkualitas tinggi untuk topik penemuan dan pengembangan obat modern;

3. Membantu kelancaran mashasiswa program doktor dalam melakukan penelitian tentang penemuan dan pengembangan obat;

4. Mengembangkan sarana dan prasarana untuk mendukung penelitian dalam penemuan dan pengembangan obat untuk mendukung penelitian mahasiswa program doktor.

Konsep Teoritis yang mendasari Klaster dan prospek pengembangannya :Penemuan dan pengembangan obat merupakan proses yang panjang

dengan investasi teknologi tinggi dan finansial besar. Dibutuhkan waktu paling cepat 10-15 tahun sejak molekul obat ditemukan hingga obat bisa digunakan dalam klinik dengan investasi antara 10-12 triliun rupiah. Selain itu pendekatan interdisiplin yang melibatkan berbagai bidang ilmu mulai dari ilmu kimia, biologi, farmasi, kedokteran, biostatistik, farmakologi dan toksikologi sangat diperlukan dalam penemuan dan pengembangan obat. Pemahaman keseluruhan proses dalam penemuan dan pengembangan obat penting diketahui oleh mahasiswa program doktor yang masuk kluster Drug Discovery and Development sehingga dapat mengetahui sejauh mana penelitian yang dilakukan memberikan sumbangan dalam proses tersebut.

Klaster Drug Discovery and DevelopmentDi Prodi S3 Fakultas Kedokteran UGM

5Klaster Drug Discovery and Development

Page 6: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

Drug Discovery. Kemajuan di bidang biologi molekuler dan bioteknologi telah mengubah strategi dalam penemuan obat yang tadinya berorientasi ke struktur molekul obat (chemical driven) ke target obat pada sistem biologi (biological driven). Dengan strategi baru ini penemuan molekul obat diawali dengan identifikasi dan validasi makromolekul berupa gen atau protein penyebab timbulnya penyakit sebelum pencarian molekul obat (lead compound) dilakukan. Pencarian molekul obat dapat dilakukan melalui isolasi dari bahan alam, secara in silico, High-troughput Screening atau melalui bioteknologi. Apabila diperoleh molekul obat (200-250 molekul) yang potensial dari hasil uji aktivitas dan toksisitas antara 5.000-10.000 molekul obat, maka dilanjutkan dengan uji farmakologi lanjut untuk memastikan potensi, sifat farmakokinetika pada hewan coba, stabilitas dan kemungkinan mekanisme aksi obat. Dari uji farmakologi lanjut ini akan diperoleh 5-10 calon obat yang siap dikembangkan melalui uji klinik.

Drug Development. Pengembangan calon obat dilakukan melalui serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada 20-100 sukarelawan sehat dengan tujuan untuk melihat keamanan, dosis dan sifat farmakokinetika pada subjek sehat. Uji klinik fase II dilakukan pada 100-500 penderita dengan tujuan efek terapi dan efek samping obat pada penderita secara terbuka. Uji klinik fase III dilakukan pada 1000-5000 penderita melalui randomized control trial untuk membuktikan kemanfaatan obat uji. Hasil uji klinik fase III akan digunakan untuk mendapat ijin edar ke pihak yang berwenang. Obat yang sudah beredar dan digunakan secara luas oleh masyarakat harus dievaluasi melaui uji klinik fase IV atau post marketing surveillance.

Setiap tahap dalam drug discovery and development di atas dapat menjadi topik penelitian disertasi bagi mahasiswa program doktor. Keluasan dan kedalaman penelitian disertasi yang diambil oleh mahasiswa sangat tergantung dari bidang keilmuan dan kompetensi calon doktor, ketersediaan sumber daya laboratorium dan kepakaran promotor yang dimiliki kluster. Penelitian-penelitian disertasi dalam kluster Drug Discovery and Development diharapkan juga memperhatikan kemajuan ilmu dan teknologi terkini, sehingga hasil-hasil penelitian dapat diterima dalam dunia internasional.

Agenda riset yang diharapkan dikerjakan mahasiswa S3 di masa mendatang:

Agenda riset yang diharapkan dikerjakan mahasiswa S3 di masa mendatang sesuai fokus penelitian kluster yaitu penemuan dan pengembangan obat-obat antimalaria, antikanker, antibiotik, imunomodulator, antidiabetes, antidimensia. Selain itu, penelitian kluster dianjurkan bersifat interdisipliner atau translasional dari yang besifat basic science ataupun clinical science dengan memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi bidang biomedis dan sumber daya alam Indonesia serta memperhatikan keanekaragaman genetik bangsa.

6Klaster Drug Discovery and Development

Page 7: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

Tenaga ahli/Pembimbing yang dimiliki (bidang keahlian):

1. Prof. Dr. Mustofa, M.Kes., Apt (farmakologi, pengembangan antimalaria dan antikanker, farmakologi molekuler dan farmakokinetika)

2. Prof. dr. Ngatidjan, M.Sc., Sp.FK(K) (farmakologi, toksikologi, antihipertensi dan uji klinik)

3. Prof. dr. Marsetyawan HNES, M.Sc., Ph.D (histologi, imunologi, imunomodulator)

4. Prof. dr. Sofia Mubarika, MMedSc., PhD. (histologi, biologi tumor, antikanker)5. Prof. Subagus Wahyuono, M.Sc, Ph.D, Apt. (kimia bahan alam, antiparasit,

antikanker)6. Prof. Lukman Hakim, M.Sc, Ph.D, Apt. (farmakologi, famakokinetika,

toksikologi)7. Prof. Zullies Ikawati, Ph.D, Apt. (farmakologi, farmakologi molekuler, antiasma)8. Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D, Apt. (farmakologi, farmakologi

molekuler, antiasma)9. Prof. Dr. Sabirin Matsjeh (kimia bahan alam, antikanker, antioksidan)10. Prof. Drs. Jumina, Ph.D (kimia organik, sintesis organik obat, antidotum dan

sunscreen) 11. Dr.dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes (pengembangan obat, antimalaria dan

antikanker, farmakologi eksperimental)12. Dr.dr. Mahardika Agus Wijayanti, DTM&H., M.Kes (parasitologi, antiparasit dan

antimalaria)13. Dr. Med. dr. Indwiani Astuti (farmakologi, farmakogenetik dan

farmakogenomik, antikanker)14. Dr. Drs. Muhammad Ghufron, MS (histologi, imunologi, imunomodulator)15. dr. Titik Nuryastuti, M.Si., Ph.D (mikrobiologi, antibiotika dan antijamur)16. Dra. Susi Iravati, Apt, Ph.D (mikrobiologi, antibiotika dan antijamur)17. dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D (biokimia, genetika manusia, antidiabetes,

nutrigenomik)18. dr. Ginus Partadiredja, Ph.D (ilmu faal, neurosain, antidimensia)19. drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D (patologi anatomi, antikanker,

imunohistokimia)

Contact-Person :

Prof. Dr. Mustofa, MKes., Apt.Bagian Farmakologi & Terapi, Fakultas Kedokteran UGMSekip Utara, Yogyakarta, 55281Telpon: 0274 511103; Hp.: 081328749273E-mail: [email protected] atau [email protected]

7Klaster Drug Discovery and Development

Page 8: Drug Discovery and Development - s3fk.ugm.ac.ids3fk.ugm.ac.id/images/Cluster/drug.pdf · serangkain uji klinik yang meliputi uji klinik fase I-IV. Uji klinik fase I dilakukan pada

8

Formulir

Klaster Drug Discovery and Development