Drainkot Final

12
1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Drainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Pada makalah ini, akan dibandingkan sistem drainase dari 3 tempat yang memiliki perbedaan dari segi geografis, iklim, tata guna lahan dan jumlah penduduknya yaitu Kota Jeddah (Arab), provinsi Belanda Utara ( Belanda ), dan Tokyo (Jepang) . Gambar 1. Letak Jeddah Gambar 2 Letak Belanda Utara

Transcript of Drainkot Final

Page 1: Drainkot Final

1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Drainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).

Pada makalah ini, akan dibandingkan sistem drainase dari 3 tempat yang memiliki perbedaan dari segi geografis, iklim, tata guna lahan dan jumlah penduduknya yaitu Kota Jeddah (Arab), provinsi Belanda Utara ( Belanda ), dan Tokyo (Jepang) .

Gambar 1. Letak Jeddah Gambar 2 Letak Belanda Utara

Gambar 3 Letak Tokyo

Page 2: Drainkot Final

1.1.1 Geografis

Kota Jeddah terletak pada 20o 54 00 LU s/d 21o 57 23 LU dan 39o 17 09 BT s/d 40o 00 57 BT. Jeddah adalah kota pelabuhan utama di Arab Saudi, baik pelabuhan laut (karena letaknya yang dekat dengan laut merah) maupun pelabuhan udara. Kota Jeddah memiliki area kurang lebih 2400 km2 dan garis pantai kurang lebih 80 km.

Tokyo Garis terletak pada garis lintang 35° 41’ LUdan garis bujur 139° 46’ BT. Tokyo terletak pada di kepulauan Jepang di pulau utama Honshu. Luas Tokyo kurang lebih 2.188 km2

Provinsi Belanda Utara terletak pada di antara laut utara , provinsi Markermeer dan provinsi Ijsselmeer dengan luas wilayah 1421 km2.Provinsi ini pada bagian utara memiliki batas wilayah dengan Pada provinsi Belanda Utara memiliki jenis tanah gambut pada bagian barat dan tanah yang rata dan gembur pada bagian timur

1.1.2 Iklim

Berdasarkan letak lintangnya, Arab Saudi memiliki dua macam iklim, yaitu iklim tropis (dialami di daerah bagian selatan) dan iklim subtropis (di daerah bagian utara). Perbedaan suhu harian pada waktu siang dan malam hari sangat besar. Suhu pada siang hari sangat panas diaman bisa mencapai 49°C, sedangkan suhu pada malam hari sangat dingin dimana bisa mencapai 2°C.

Jepang memiliki 4 macam musim yg di sebut shiki yaitu Haru atau musim semi (Maret, April, Mei), Natsu atau musim panas (Juni, Juli, Agustus), Aki atau musim gugur (September, Oktober, November), dan Fuyu atau musim dingin (Desember, Januari, Februari).

Belanda merupakan negara beriklim laut, dimana pada saat musim dingin udaranya sejuk, dan pada saat musim panas udaranya hangat.

1.1.3 Tata guna lahan

Penggunaan lahan di Jepang menurut perkiraan tahun 1993 adalah tanah pertanian: 11%, lahan permanen: 1%, lahan hijau; 2%, hutan; 67%, lainnya; 19% lahan irigasi; 27,820 km² .

Penggunaan lahan di Arab sebagai mata pencaharian (bidang ekonomi) yaitu pertambangan, pertanian dan peternakan.

Penggunaan lahan di Belanda menurut perkiraan CBS memiliki penggunaaan lahan sebagian besar untuk wilayah pertanian yang dapat di tanami sebesar 61%; jalan 3% ; perkotaan 10%; rekreasi 3%; hutan 13%; dan lintas air 10%.

Page 3: Drainkot Final

1.1.4 Penduduk

Populasi keseluruhan dari Tokyo adalah sekitar 12.990.000 (Oktober 2009,CIA World Factbook ). Tokyo, dengan populasi 12,9 juta, adalah salah satu kota terbesar di dunia yang jumlah populasinya masih akan terus berkembang.

Penduduk Negara Arab Saudi berjumlah 25.795.938 jiwa (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk), pertumbuhan penduduknya 3% setiap tahun, dan kepadatan penduduknya 12 jiwa/km2. Penduduknya terdiri dari bangsa Smith, Hasbsyi, dan Badui. Pencampuran antara bangsa Smith dan Hasbsyi menyebabkan mayoritas penduduk Arab Saudi berkulit kemerah-merahan.

Jumlah penduduk di negara Belanda memiliki jumlah penduduk sekitar 16,730,632 (pada tahun 2012) memiliki pertumbuhan penduduk sebesar 0,49% .Dinegara Belanda terdiri dari bangsa mayoritas negaranya yaitu sebesar 80,7%

2. Pembahasan

2.1 Sistem drainase bawah permukaan kota Jeddah – Mekah pada air bawah tanah di arab

Lapisan tanah pada Negara Arab pada umumnya adalah batuan kapur dan pasir (sekitar 2/3 dari keseluruhan luas daratan Arab Saudi) dan memiliki tebal ratusan hingga 5000m. Jenis lapisan tanah tesebut memiliki daya resap yang baik untuk dapat mengalirkan air dari suatu daerah ke daerah lain. Oleh karena lapisan permukaan tanah yang merupakan jenis lapisan yang mudah menyerap air, maka mayoritas jenis aliran air di Arab merupakan aliran bawah tanah. Di Negara Arab curah hujan sangat kecil sehingga jumlah air yang tersedia di daerah tersebut tidaklah banyak, tetapi daerah tersebut juga mendapat pasokan air yang berasal dari hasil endapan batuan kapur dan pasir (lapisan permukaan tanah yang sudah lama terpendam). Air bawah tanah mengalir daerah yang tinggi atau tepatnya dari dareah arab utara menuju ke daerah arab selatan. Pada daerah gurun di Arab, sistem drainase pada umumnya menggunakan cekungan – cekungan yang terbentuk secara alami. Cekungan – cekungan tersebut oleh penduduk sana disebut sebagai wadi yang berarti ialah palung sungai kering yang hanya mengandung air selama hujan lebat.

Karakteristik Cekungan drainaseUsfan

Cekungan drainase an Uswan

Cekungan drainase Fatimah

Proses pembentukan

saluran

Alami Alami Alami

Proses aliran Bergerak memanfaatkan gravitasi bumi

Bergerak memanfaatkan gravitasi bumi

Bergerak memanfaatkan gravitasi

bumiAliran Bawah tanah Permukaan Bawah tanah

Arah Aliran Menuju Kota Uswan Lembah pegunungan Laut MerahJenis

tanah/batuanTanah jenuh Batuan aluvial

Tabel 1 Tabel karakteristik system drainase di Kota Jeddah

Page 4: Drainkot Final

Gambar 4 Cekungan drainase Usfan

Gambar 5 Cekungan drainase Fatimah

Gambar 6 Cekungan an Uswan

Page 5: Drainkot Final

2.2Provinsi Belanda Utara

Provinsi Belanda Utama merupakan salah satu negara yang ketinggian wilayahnya berada di bawah permukaan air laut.Provinsi Belanda Utara dapat di bagi dalam beberapa wilayah yaitu pada wilayah yang memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut, dekat dengan sungai utama dan yang berada di dataran tinggi.Dari perbedaan topografi tersebut maka memiliki berbagai macam sistem drainase sebagai berikut:

Sistem polder pesisir Drainase pada sungai utama

Dataran tinggi berpasir

Lokasi drainase bawah permukaan laut dekat dengan sungai wilayah pegunungan Bangunan pendukung Tanggul dan pompa Sistem pemipaan Rongga – rongga yang

terdapat di dalam tanah yang membentuk suatu saluran.

Hidromachinery Pompa dan kincir dan angin untuk mengatur elevasi dari muka air

pompa untuk mengatur banyak nya air yang akan di gunakan

Tidak menggunakan alat, hanya menggunakan perbedaan elevasi tanah

Fungsi dari drainase Membuat lahan baru yang terdapat di bawah permukaan air laut

Di gunakan untuk sebagai saluran pembuang

Sebagai menyalurkan air ke dataran yang lebih rendah.

Relief Kemiringan tanah 3 – 5 %

Kemiringan tanah 5- 10 %

kemiringan tanahnya >15%

Jenis tanah Lumpur dari tanah bawah laut memiliki susunan dari pelapukan organik dari makhluk hidup yang berada di laut

Lumpur berat dengan susunan dari tanah , bebatuan dan air

Stuktur tanah memiliki unsur 70 % pasir

Cara kerja Menggunakan pompa untuk membang kelebihan air di dalam polder dan juga untuk mengatur naik turunnya muka air di luar polder

Dari sistem drainase di bentuk dalam beberapa saluran sekunder dan pada akhirnya di bentuk menjadi saluran primer dan di alirkan menuju ke sungai

Memanfaatkan ketinggian suatu daerah sehingga terbentuk cekungan alami.

Tabel 2 perbandingan karakteristik drainase

Page 6: Drainkot Final

Gambar 7.a Skema Drainase Polder gambar 7.bPolder beemster

Gambar 8.a Skema Drainase pada sungai utama gambar 8.bDrainase Amsterdam

Gambar9.a Skema Drainase pada dataran tinggi berpasir gambar 9.b Brookland area

2.3 Tokyo

Akhir 1950-an, perkembangan pesat ekonomi industri Jepang, tapi memungkinkan saluran

pembuangan kota sistem di balik rasa sakit menderita genangan air, satu untuk musim

badai, jalan menjadi sungai, ke stasiun kereta bawah tanah.Selain itu, sejumlah besar

limbah domestik, air limbah industri yang mengandung logam berat ke sungai tanpa

pengolahan terlebih dahulu, yang, setelah makan ikan yang terkontaminasi menyebabkan

penyakit Minamata (merkuri polusi yang disebabkan oleh penyakit mematikan, polusi, tubuh

manusia karena asupan terlalu banyak air penyakit sistem saraf pusat yang disebabkan oleh

Page 7: Drainkot Final

metilmerkuri, karena pertama kali ditemukan di Teluk Minamata di Jepang), nyeri tulang dan

penyakit, polusi air publik menjadi topik hangat. 

Belajar dari kesalahan mereka, orang Jepang mulai melakukan upaya besar untuk

mengendalikan masalah drainase dan pembuangan air limbah. Kasus yang paling sukses

adalah sistem drainase bawah tanah Tokyo. 1992. Proyek ini merupakan proyek

penanggulangan bencana banjir besar di dalam tanah. Proyek ini terletak di pinggiran Tokyo

Saitama, oleh Kantor manajemen Sungai Edogawa, investasi total 240 miliar yen , mulai

dibangun pada tahun 1992, dan selesai pada 2007. 

 Ujung terowongan (Chamber) menerima 177 meter dengan lebar 78 meter reservoir besar,

dan berisi 59 pilar beton, dan akhirnya dengan 4 pompa gas besar turbin-driven, air dengan

total kapasitas 14.000 tenaga kuda,untuk mempercepat memompa 200 meter kubik per

detik ke Sungai Edo, dan kemudian dibuang ke laut. 

Struktur Utama Jumlah Lokasi ukuran KedalamanSaluran Vertikal 5 tunel Edogawa, Matsukawa,

Nakagawa, Sungai Nada, Sungai Edo

Tinggi :65m Diameter :32m

0 meter

Saluran Horisontal 1 terowongan Memanjang dari Edogawa sampai Sungai Edo

Panjang: 6,3mDiameter:10,6m

50 meter

Chamber 1 ruangan dengan 59 pilar dan turbin

Sungai Edo Panjang:177mLebar: 78 m

0 meter

Tabel 3 Struktur Drainase Tokyo

Gambar 10 Sistem Drainase Tokyo

Page 8: Drainkot Final

(a) (c)

(b) (d)Gambar 11. a, b, dan d Tunel Vertikal. Gambar c Chamber Drainase Tokyo.

Kesimpulan

Tipe sistem drainase : Tipe sistem drainase Tokyo adalah drainase bawah permukaan dengan Tunel Vertikal utama yang berbentuk seperti kaleng, oleh karena itu proyek ini dinamakan G Cans Project

Pengoprasian : Sistem drainase menerima kelebihan air dengan 5 tunel vertikal,

kemudian dialirkan menuju chamber. Dengan 4 pompa gas besar

turbin-driven, air dengan total kapasitas 14.000 tenaga kuda,untuk

mempercepat memompa 200 meter kubik per detik ke Sungai Edo,

dan kemudian dibuang ke laut.

Topografi : Daerah Tokyo  wilayahnya terdiri dari daerah berbukit atau

pegunungan dengan tinggi rata-rata 1500-3000 meter, yang

berjajar di bagian barat daya Jepang. Daerah pemukiman yang

sering terlanda banjir berada pada dataran yang lebih rendah,

sehingga arah limpasan menuju ke daerah pemukiman.

Page 9: Drainkot Final

3.Kesimpulan

1. pada kota Jeddah menggunakan sistem drainase dengan menggunakan cekungan alami di karenakan wilayahnya yang memiliki jenis tanah yang berkapur dan berrongga

2. pada provinsi belanda utara menggunakan sistem drainase yang tergantung pada letak ketinggian tanah berdasarkan letaknya dapat di bagi menjadi 3 yaitu di bawah air laut, pada tanah datar dan pada daerah dataran tinggi.Pada wilayah yang berada di bawah air laut menggunakan sistem drainase polder,pada tanah datar menggunakan sistem drainase dengan memanfaatkan sungai besar dan pada dataran tinggi menggunakan sistem drainase dengan menggunakan cekungan yang berada di bawah tanah.

3. Pada kota tokyo menggunakan sistem drainase tunel di karenakan untuk membuang limpasan air yang berada dataran tinggi yang berada di sekeliling kota tersebut sehingga kota tersebut tidak terjadi banjir.