Draft Proposal

9
TESIS ANALISIS PENGARUH MATERIAL STAINLESS STEEL KOMPOR REAKTOR TERHADAP GASIFIKASI SEKAM PADI SEBAGAI ALTERNARIF ENERGI UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA GERARD ANTONINI DUMA P221014003 JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

description

draft

Transcript of Draft Proposal

TESISANALISIS PENGARUH MATERIAL STAINLESS STEEL KOMPOR REAKTOR TERHADAP GASIFIKASI SEKAM PADI SEBAGAI ALTERNARIF ENERGI UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA

GERARD ANTONINI DUMAP221014003

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPadi merupakan tanaman pangan utama yang menjadi makanan pokok sebahagian besar rakyat Indonesia. Food and agriculture organization Statistic (FAO) menjabarkan bahwa salah satu penyumbang terbesar biomassa berasal dari sector pertanianya itu padi,kemudian disusul kelapa, karet, dan singkong.Data Badan Pusat Statistik Bahan Pangan Indonesia juga menunjukkan bahwa produksi padi di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.Padatahun 2008-2012 produksi padi berturut-turut sebanyak 60,32juta ton, 64,39juta ton, 66,46juta ton 65,75juta ton dan 68,95juta ton, sedangkan untuk propinsi Sulawesi Selatan, jumlah produksi padi dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Pada tahun 2008-2012 produksi padi berturut-turut sebanyak 4,08juta ton, 4,32juta ton, 4,38juta ton 4,51juta ton dan 4,87juta ton.Selain menjadi makanan pokok, Padi juga memiliki manfaat lain dari limbah yang diperoleh saat penggilingan. Setiap ton Gabah Kering Giling (GKG)yang digilingkan menimbulkan sekam padi kira-kira 200-300 kg(Agung Dkk, 2010).Menurut Houston (1972) sekam memiliki bulk density 0,100 g/ml, nilai kalori antara 13800-15000 kJ/kg sekam dengan konduktivitas panas 0,286 kJ.Secara kasar, jika rata-rata sekam yang terkumpul di Sulawesi selatan sebanyak 43jt ton per tahun, maka akan menghasilkan sekam sebanyak 10,75jt ton,sehingga kita mendapatkan total energy sebesar118,68 x 109 kJ/ tahun atau 13.736.111 kJ/jam.Beberapa peneliti yang telah memanfaatkan sekam padi untuk menghasilkan energy melalui pembakaran langsung antara lain: Jamal (2009),telah memanfaatkan sekam sebagai bahan bakar pengering gabah.Sedangkan Apollo, Dkk, (2012) mengembangkan kompor dari pembakaran sekam.Begitu juga pemanfaatan sekam di lingkup Universitas Hasanuddin,pemanfatannya berupa teknologi briket dari sekam padi. Dalam pembuatan briket, yang dimanfaatkan dari sekam adalah abu dari hasil pembakaran. Jika ditinjau dari aspek lingkungan,pemanfaatan sekam padi pada pembakaran langsung kurang ramah lingkungan,karena efek pembakaran langsung menghasilkan karbondioksida dan gas metana dapat berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim yang memicu berbagai macam penyakit (Maulyani, Ddkk, 2009). Maka dari itu dibutuhkan suatu teknologi baru yaitu gasifikasi sekam yang dapat meminimalisir dampak tersebut.Salah satu peneliti di bidang kajian energy biomassa yaituBambang Purwantana, 2011, memaparkan bahwa teknologi konversi biomassa yang ramah lingkungan dan menghasilkan pembakaran bersih sehingga dapat mereduksi emisi CO2 adalah Gasifikasi. Menurut Vidian(2008), Gasifikasi merupakan proses pengkonversian bahan bakar padat menjadi gas mampu bakar (CO, CH4, H2) melalui proses pembakaran dengan suplai udara terbatas yaitu antara 20% hingga 40% udara stoikiometri.Sedangkan menurut Suyitno, gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo-kimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang diperlukan untuk proses pembakaran.Sehingga dapat dikatakan bahwa gasifikasi sekam padi dapat menghasilkan gas. Gas ini dapat digunakan sebagai energy untuk memasak dan berpeluang disandingkan dengan bahan bakar minyak dan gas, yang menjadi primadona tiap rumah tangga masyrakat Indonesia saat ini.Jumlah rumah tangga berdasarkan bahan bakar utama untuk memasakyang diperoleh dari badan pusat statistic Nasional menunjukkan bahwa penggunaan Gas masih mendominasi yaitu sekitar 27,5 juta rumah tangga diseluruh Indonesia, disusul bahan bakar kayu sebesar 24,5 juta rumah tangga, dan minyak tanah sebesar 7,1 juta rumah tangga, serta yang menggunakan listrik sebesar 470 ribu rumah tangga. Hal ini tentu menjadi problema di masa yang akan datang. Sebagaimana cadangan Minyak bumi saat ini semakin menipis dan diperkirakan akan habis sekitar 21 tahun lagi, dimana cadangan minyakbumi yang diperoleh dari data ditjen Migas adalah 7.73 milyar barel dan rata-rata pengunaannya 367,050 ribu barel per tahun. Pada penelitian terbaru tahun 2014, oleh saudara Masbin Dahlan dan Andika Pratama telah meneliti bagaimana gasifikasi sekam padi dimanfaatkan sebagai alternatif energi untuk keperluan rumah tangga. Namun pada penelitian sebelumnya, kompor reaktor yang dipakai masih berbahan tanah liatOleh karena itu, melihat potensi dari material yang belum dipakai maka saya berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Material Stainless Steel Kompor Reaktor terhadap Proses Gasifikasi Sekam Padi sebagai Alternarif Energi untuk Keperluan Rumah Tangga

Berdasarkan uraian di atas,maka dapat kita simpulkan beberapa persoalan yang menjadi inti dari tulisan ini:1. Material yang lebih baik untuk kompor reaktor gasifikasi2. Ketersediaan sekam padi di lingkup peneliti sangat memadai.3. Beberapa diantara pemanfaatan sekam padi masih memiliki emisi CO2 yang tinggi.4. Keberadaan gasifikasi sekam padi dapat menjadi alternative untuk menghasilkan energy berupa gas, yang ramah lingkungan.5. Semakin menipisnya cadangan minyak bumi.B. Rumusan MasalahAdapun pokok permasalahan yang menjadi kajian pada penelitian ini yaitu bagaimana mendesain alat berupa kompor gasifikasi berbahan stainless steel dengan bahan bakar sekam padi yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga sebagai alat memasak.

C. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :1. Merancang reactor gasifikasi berbahan stainless steel yang dapat menkonversi biomassa menjadi gas (dalam penelitian biomassa yang digunakan adalah sekam padi).2. Membandingkan material stainless steel dan tanah liat sebagai kompor reaktor gasifikasi3. Menganalisis kadar air terbaik untuk keperluan gasifikasi.4. Mendapatkan nilai equivalent ratio yang sesuai dengan proses gasifikasi.

D. Batasan Masalah1. Desain dari reaktor gasifikasi dirancang dan dibuat sesederhana mungkin.2. Menggunakan bahan bakar yang mudah di peroleh yaitu sekam padi.3. Ditinjau dari aspek thermodinamika.4. Kondisi lingkungan dan peralatan yang digunakan dalam pengujian, keadaannya dianggap konstan.

E. Manfaat Penelitian1. Bagi penelitiMenambah wawasan mengenai proses gasifikasi,khususnya dalam pengaruh variasi material kompor reaktor gasifikasi.2. Bagi InstitusiSebagai bahan ajar yang dapat dikembangkan ketahap yang lebih baik lagi dari sebelumnya.3. Bagi MasyarakatSebagai alat untuk kebutuhan rumah tangga berupa kompor gasifikasi berbahan bakar sekam padi sebagai energialternatif.