Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

16
Platform [GMKI Baru] draft 1 : 21 Desember 2010 menyongsong perubahan di 2011 ...

Transcript of Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

Page 1: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

Platform [GMKI Baru]draft 1 : 21 Desember 2010

menyongsong perubahan di 2011 ...

Page 2: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

Road Map [GMKI Baru]menjunjung nilai “Tinggi Iman-Tinggi Ilmu-Tinggi Pengabdian” melalui Kolaborasi, Kuantitas, Keberagaman

Page 3: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

Execution Plan [GMKI Baru]Kecepatan perubahan ditentukan oleh bukti nyata (tangible) dan buah yang dapat dilihat dari: suasana organisasi yang makin kolaboratif (tidak kompetitif), jumlah anggota terdaftar melonjak tinggi, frekuensi kegiatan meningkat tanpa biaya besar, dan latar belakang mahasiswa yang makin beragam/majemuk.

Bulan 1

Bulan 2-4

Bulan 3-6

Page 4: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

4

GMKI Saat Ini

GMKI Baru

• Hirarkis• Pemimpin tunggal• Kompetisi Internal ke “atas”• Orientasi “power”• Rekrutmen “kader”

Ilustrasi: Bentuk GMKI Baru

• Networking• Pemimpin kolektif• Kolaborasi ke “samping”• Orientasi kuantitas kegiatan• Rekrutmen “masal” + “cell”

Pelayan Inti yg kolektif

“Member get member”

Page 5: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

10 Aspek [GMKI Baru] :

1. Organisasi On-Line dan Terbuka

2. Organisasi “Kader” dan “Massa”

3. Roh Organisasi: Kolaborasi!

4. Federasi dan “Connecting People” Leadership

5. Rebranding GMKI: Your Home!

6. Pengurus = Pelayanan

7. Program: Inisiatif “Bottom-Up”

8. “Ground Rules”, bukan AD/ART kaku

9. Masa Pelayanan Rotasi Otomatis

10. Pendanaan “Horisontal”, bukan “Vertikal”

Page 6: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 1. Organisasi On-Line dan Terbuka

• Setiap mahasiswa Kristen Indonesia di manapun (dalam dan luar negeri) berhak/otomatis menjadi anggota penuh GMKI dengan akses dan proses semudah mungkin (“zero barrier-to-entry”). Tugas Pengurus/Pelayan adalah mem-validasi, membagi kartu anggota seluas mungkin, dan memberi akses on-line.

• Kita percaya teknologi cyber/digital yang terus berkembang melalui internet, multi-media, aplikasi personal seperti facebook, tweeter, skype, adalah tangan Tuhan untuk membawa ribuan mahasiswa Kristen Indonesia ke suatu rumah besar dan cukup untuk semua dalam satu tubuhNya. Teknologi mempersatu umat, bukan memecah. Teknologi mempercepat perwujudan “Ut Omnes Unum Sint”

• GMKI Baru akan hidup di media cyber/digital dengan infrastruktur yang harus selalu dijaga untuk aman dan nyaman, agar sifat organisasi yang “terbuka” tidak mudah dicemarkan atau dirusak. Pengurus/Pelayan bertanggungjawab atas sistem security dan back-up .

• Aktivitas organisasi berjalan 24 jam setiap hari tanpa istirahat dalam “media” cyber GMKI. Keputusan dibuat melalui “rapat” yang ditentukan dalam waktu tertentu dan diikuti secara on-line dengan perangkat multi-media yang tersedia.

• Pertanggungjawaban Pengurus/Pelayan berlangsung setiap saat aktivitas dilakukan dan penggunaan anggaran ditarik dari Bank Account karena semua on-line dan semua anggota bisa mengawasi.

Page 7: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 2. Organisasi “Kader” dan “Massa”

• Teknologi telah membuat dikotomi organisasi “Kader” dan “Massa” tidak berarti apa-apa. Organisatoris di abad lalu memimpikan sebuah organisasi yang bersifat keduanya. Mereka ingin memperluas anggota sebanyak mungkin dengan semangat kader yang setia pada nilai.

• Setelah GMKI memperluas anggota semaksimal mungkin, maka sistem kaderisasi dimulai dari kesamaan minat, baik ilmu, hobi, opini, maupun budaya. Kaderisasi tidak dimulai dari “ideologi” lama dari sejarahnya, karena fondasi GMKI sudah cukup sederhana dengan visi pemersatu dan misi tinggi iman-ilmu-pengabdian.

• Pemahaman anggota akan organisasi dilakukan melalui aktivitas bersama, bukan melalui pola ‘doktrinisasi’. Pengalaman yang berbeda dari setiap angkatan akan membuat GMKI selalu lentur dan segar dalam menyikapi tantangan di setiap tahun.

• Organisasi ini akan selalu memotivasi setiap anggota mencari anggota lain dan membuat program bersama dimulai dari anggota-anggota yang dikenalnya (“member get member”).

• Jumlah anggota yang aktif dan kegiatannya adalah menjadi ukuran dari kesuksesan Pengurus/Pelayan GMKI di manapun.

• Jumlah yang besar dengan minat yang beragam akan mengembangbiakkan kegiatan yang jauh lebih banyak daripada “top-down” dari pengurus.

Page 8: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 3. Roh Organisasi: Kolaborasi !

• Visi “Ut Omnes Unum Sint” harus menjadi pengangan semua anggota GMKI. Setiap aktivitas yang memiliki potensi “memecah” anggota harus ditinggalkan. Setiap aktivitas yang menjadi titik temu dari berbagai latar belakang anggota harus diutamakan.

• Kolaborasi berarti selalu mencari hal-hal yang saling melengkapi dan memperkuat setiap anggota satu sama lain. Tidak mungkin semua anggota jago bicara atau debat. Tidak mungkin semua anggota punya hobi sama atau preferensi politik seragam. Kita percaya atas adagium “setiap perbedaan anggota membawa berkat.” Anggota yang ber-ragam akan membawa keahlian dan corak yang memperkaya GMKI.

• Pola kompetisi internal seperti pemilihan Pengurus/Ketua, debat Aturan/Tata Tertib, harus diganti dengan sistem kolektif dan etika saling menghormati. Setiap “perebutan” pengurus di Kongres dan Kofercab telah melemahkan GMKI sejak lama. Akar pahit ini harus hilang karena sangat primitif. Pihak yang “kalah” ter-eliminasi untuk berkontribusi bagi GMKI. Belum lagi rasa sakit hati akibat intrik di kancah kompetisi itu. Bagi yang “menang”, keterpilihannya tidak bisa memaximalkan potensi GMKI. Sumberdaya dan dukungan luar kepada organisasi mengecil.

Page 9: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 4. Federasi dan “Connecting People” Leadership

• GMKI harus menjadi rumah bagi semua mahasiswa Kristen Indonesia dengan latar belakang apapun dengan semangat egaliter.

• Organisasi GMKI berupa federasi/serikat GMKI-GMKI “wilayah” (d/h “cabang”).

• Suatu wilayah GMKI sehat jika suku-suku di Indonesia dapat terwakili semaksimal mungkin di GMKI wilayah itu.

• Sebaiknya kepemimpinan di tingkat wilayah dan nasional memperhatikan rotasi antar suku (affirmative action) demi memotivasi anggota yang kurang terwakili (under-represented) untuk aktif.

• Calon Pemimpin di GMKI dilatih untuk “menjembatani” perbedaan, bukan membuat faksi atau kelompok. Ketrampilan “menjembatani” berkembang melalui pengalaman meng-akomodasi minat, pendapat, program yang ber-ragam.

• Calon Pemimpin tingkat nasional adalah yang mampu menjadi penghubung dari GMKI wilayah melalui aktivitas-aktivitas “lintas wilayah”. Mereka terpilih dari jumlah konstribusi aktivitas nya bukan melalui pola kampanye dan pemilihan voting.

Page 10: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 5. Rebranding GMKI: Your Home!

• GMKI masih memiliki image/branding (baik positif maupun negatif) di kalangan umat Kristen di Indonesia. Tidak sulit memperkenalkan nama GMKI ke semua kelompok Kristen. Membuat organisasi baru kristen akan memakan waktu dan menghabiskan lebih banyak sumberdaya.

• Untuk menjaring anggota seluas mungkin, maka branding GMKI perlu di-remajakan (rejuvenating) dalam bentuk pesan dan bentuk yang memberi kesan “ringan”, “modern”, “friendly”, “menyenangkan”, “akomodatif”, “plural”, “inklusif”. (Perlu melibatkan ahli branding)

• Pesan yang harus kuat adalah: “GMKI adalah rumah ku yang paling menyenangkan!. Hal apa aja yang ku mau demi kebaikan masa depan ku ada di sini.”

• GMKI harus menjaga jarak dari isu politik dan isu kemasyarakatan yang kontroversial, kecuali pada isu sangat genting menyangkut kehidupan kristiani.

• Tidak semua yang “menyenangkan” adalah hedonisme. Pada akhirnya semua manusia di semua umur berupaya agar hidup lebih baik dan lebih “enjoyable”. Program GMKI harus “enjoyable” bagi anggota, seperti aktivitas-aktivitas hobi yang spontan.

• Sebagai rumah orang muda, semua bentuk aktualisasi yang ekspresif dan eksperimentatif diberi ruang dan dihargai, sejauh tidak membuat potensi perpecahan.

• GMKI juga harus menjadi rumah untuk bertemu jodoh yang sehat. Keberagaman anggota membuat GMKI menjadi daya tarik tersendiri bagi orang muda Kristen.

Page 11: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 6. Pengurus = Pelayan

• Pengurus adalah anggota yang bersedia melayani anggota dengan memfasilitasi gagasan dari anggota hingga menjadi aktivitas nyata. Siapa pun yang bersedia melayani dapat menjadi “Pelayan”.

• “Pelayan ” terdiri dari fungsi-fungsi utama untuk memfasilitasi anggota yaitu: mem-validasi anggota, membagi kartu anggota, memelihara infrastruktur, memproduksi content, menjaga system security , posting seluruh aktivitas keuangan, meng-update semua dokumen penting on-line, menjaga lalu lintas komunikasi anggota.

• Tim “Pelayan” dipimpin secara kolektif yang terdiri dari 4 “Pelayan Utama” dengan Koordinator yang di-rotasi setiap 3 bulan (kuartal).

• Bentuk kepengurusan berdasarkan peran, bukan struktural-fungsional, dengan deskripsi kerja yang flexibel sesuai dengan Target Pelayanan.

• Tim “Pelayan” wajib mem-validasi keanggotaan otomatis dengan mengunjungi seluruh perguruan tinggi di wilayah pelayanan (d/h Cabang).

• Target “Pelayanan” GMKI ada 3 hal: jumlah anggota semaksimal mungkin (misal 1000 org di Bandung), anggota yang merata dari seluruh perguruan tinggi dan suku, dan jumlah aktivitas maksimal (misal 20 kegiatan setiap tahun).

Page 12: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 7. Program: Inisiatif Bottom-Up

• Salah satu target utama GMKI adalah jumlah kegiatan yang berasal dari anggota (bottom-up). Program akan berkembang biak di antara kelompok anggota berbeda.

• Setiap anggota berhak membuat program dan mengajak anggota lain melalui media yang disediakan. Seluruh program wajib di-posting sejak dari gagasan, perencanaan, hingga pelaksanaan.

• Jika inisiatif anggota rendah, tim “Pelayan” harus aktif mengajak dan memotivasi anggota membuat program apa saja dan sekecil apapun.

• Tim “Pelayan” membantu untuk menghubungkan anggota-anggota yang memiliki minat sama untuk ber-aktivitas. Pelayan selalu memotivasi dan mendorong program itu.

• Setiap program dipimpin dan dikelola oleh inisiator (anggota yang mengambil inisiatif) dan dapat diikuti seluruh anggota (terbuka).

• Anggota bebas membuat program apa saja, kecuali program yang partisan (mendukung parpol atau calon kada), menyinggung sesama anggota, atau mengancam kesatuan bangsa.

• Tidak ada program yang wajib dilakukan setiap tahun. Anggota bebas memutuskan melakukan atau tidak program yang lalu.

Page 13: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 8. “Ground Rules”, bukan AD/ART kaku

• AD/ART GMKI telah usang. Sebaiknya tidak digunakan lagi. Hanya Piagam Utama yang digunakan : – Visi “Ut Omnes Unum Sint”– Misi “Tinggi Iman-Ilmu-Pengabdian”– Nilai Kolaborasi, Keberagaman, Respect/Hormat, Peduli

• Setelah organisasi berkembang dengan jumlah anggota dan kegiatan makin banyak, maka dinamika organisasi mulai ditata dengan “Ground Rules” (Aturan Main).

• Ground Rules bertambah secara bertahap, precedence, dan disepakati bersama melalui diskusi terbuka di media. Perbedaan pendapat dimungkinkan dan diskusi diteruskan hingga tercapai mufakat.

• Ground Rules bersumber dari etika Kristen, etika umum, dan nilai-nilai baru Piagam Utama.

• Ground Rules dibuat untuk memaksimalkan partisipasi anggota dan jumlah anggota, bukan mengurangi.

Page 14: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 9. Masa Pelayanan Rotasi Otomatis

• “Pelayan Utama” terdiri dari para pelayan yang paling banyak aktif menjembatani anggota dan terlibat dengan program GMKI.

• Setiap pelayan dapat melihat jumlah aktivitas (seperti “cap” di tim nasional) yang diikuti karena terrekam di media (track record). Pelayan yang memiliki cap terbanyak akan otomatis menjadi Pelayan Utama, kecuali yang bersangkutan tidak bersedia.

• Setiap awal kuartal (1 Januari, 1 April, 1 Juli, 1 September) masuk 1 Pelayan Utama baru secara otomatis berdasarkan cap terbanyak di 12 bulan sebelumnya. Setiap Pelayan Utama akan menjadi Koordinator secara otomatis setelah 3 kuartal.

• Pemilihan dan bentuk kegiatan kompetisi di antara anggota dan pelayan untuk “memperebutkan” kepemimpinan ditiadakan. Seorang pemimpin pantas memimpin setelah membuktikan jumlah kegiatan yang dilakukan, bukan kampanye atau berbicara.

• Pola ini bertujuan memungkinkan pengurus bekerja intensif selama 1 tahun tanpa mengorbankan waktu kuliahnya. “Pelayan” GMKI harus membuktikan memiliki prestasi akademik setinggi mungkin sehingga masa pelayanannya di GMKI harus disesuaikan.

Page 15: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] 10. Pendanaan “Horisontal”, bukan “Vertikal”

• Setiap Program harus dilakukan se-kreatif mungkin, dengan dana seminim mungkin dan diusahakan secara swadaya oleh anggota.

• Apabila dana yang dibutuhkan cukup besar, maka anggota GMKI perlu mengetuk kesediaan / bantuan dari keluarga anggota yang lebih mampu. Latar belakang ekonomi anggota GMKI yang sangat beragam memungkinkan “subsidi silang” ini.

• Pendekatan sumberdaya GMKI harus secara “horisontal”, yaitu diperoleh dari sesama anggota atau keluarga anggota (yang mampu). Sumber dana “vertikal” (dari senior) harus dihindarkan agar menjaga kemandirian dan kebebasan anggota membuat program.

• Kegiatan usaha untuk menggalang dana dapat dilakukan secara spontan dan sukarela.

• Pembentukan Badan Usaha secara permanen perlu dipertimbangkan karena dapat menciptakan “moral hazard” yang berpotensi perpecahan.

• Seluruh dana masuk langsung ke bank account yang otomatis di-posting di media. Setiap penarikan akan terlihat di balance di media. Sistem keuangan tidak perlu “accrual”, cukup “cash” basis.

• Bank account sama tetapi bisa berganti nama

Page 16: Proposal Platform GMKI Baru - Draft 2

[GMKI Baru] : organisasi yang lentur, adaptif, egaliter, ....dan fun yang dapat survive

.... agar semua SATU adanya ... menghadapi turbulensi hidup ....