Draft-Lap MikLing Perc. 3

23
Percobaan 3 TEKNIK ISOLASI PADA LINGKUNGAN A. Tujuan Untuk melihat kehadiran mikroorganisme di lingkungan sehingga menyadari pentingnya bekerja secara aseptik Menentukan perbandingan jumlah mikroorganisme pada udara, meja dan kulit Mengetahui teknik isolasi mikroorganisme pada udara, meja, dan kulit B. Prinsip Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur hadir tersebar luas, mikroorganisme tersebut berasosiasi dengan udara, tanah, air, hewan, tumbuhan, bahkan kulit dan diri kita sendiri. Mikroorganisme tersebut dapat hadir di rumah, kantor, sekolah, bahkan laboratorium sekalipun. Mikroorganisme tersebut bisa saja terbawa melalui pakaian, udara, meja, serta kulit kita sendiri. Pada percobaan ini, mikroorganisme akan diisolasi menggunakan teknik tertentu sesuai dengan tempatnya. Kemudian akan ditumbuh-kembangkan pada media Agar Nutrisi (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Biasanya NA digunakan sebagai media bagi bakteri. Sementara PDA digunakan sebagai media bagi jamur. C. Teori Dasar. Populasi mikroorganisme pada lingkungan sangat banyak dan tersebar di sekitar manusia. Bukan hanya jumlahnya yang

description

laporan

Transcript of Draft-Lap MikLing Perc. 3

Percobaan 3

TEKNIK ISOLASI PADA LINGKUNGAN

A. Tujuan

Untuk melihat kehadiran mikroorganisme di lingkungan sehingga menyadari

pentingnya bekerja secara aseptik

Menentukan perbandingan jumlah mikroorganisme pada udara, meja dan kulit

Mengetahui teknik isolasi mikroorganisme pada udara, meja, dan kulit

B. Prinsip

Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur hadir tersebar luas, mikroorganisme

tersebut berasosiasi dengan udara, tanah, air, hewan, tumbuhan, bahkan kulit dan diri

kita sendiri. Mikroorganisme tersebut dapat hadir di rumah, kantor, sekolah, bahkan

laboratorium sekalipun. Mikroorganisme tersebut bisa saja terbawa melalui pakaian,

udara, meja, serta kulit kita sendiri. Pada percobaan ini, mikroorganisme akan diisolasi

menggunakan teknik tertentu sesuai dengan tempatnya. Kemudian akan ditumbuh-

kembangkan pada media Agar Nutrisi (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Biasanya

NA digunakan sebagai media bagi bakteri. Sementara PDA digunakan sebagai media

bagi jamur.

C. Teori Dasar.

Populasi mikroorganisme pada lingkungan sangat banyak dan tersebar di sekitar

manusia. Bukan hanya jumlahnya yang sangat banyak melainkan juga jenisnya yang

beragam. Mikroba tersebut tidak dapat terlihat oleh mata telanjang, namun menyebar di

sekitar kita. Untuk dapat melihatnya, kita perlu untuk mengisolasinya pada media

tertentu agar mikroba dapat tumbuh, berkembang dan dapat terlihat oleh mata.

Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroorganisme, diperlukan suatu

substrat yang disebut media. Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembangbiak di

dalam media, diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:

• harus terkandung semua unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

perkembangan mikroorganisme.

• mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan

kebutuhan mikroorganisme.

• dalam keadaan steril, artinya sebelum diinokulasi mikroorganisme yang

dimaksud, tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme lain yang tidak diharapkan.

Nutrient Agar (NA) adalah salah satu media yang sering digunakan sebagai

medium pertumbuhan mikroba yang heterotrof. NA sering digunakan karena tetap solid

pada suhu yang tinggi. Selain itu, mikroba yang tumbuh pun berada pada permukaan

agar sehingga lebih mudah untuk diamati. Untuk membuat NA diperlukan: 3 gram

pepton, 2 gram ekstrak daging, 10 gram agar-agar, dan 500 ml akuades. Sementara

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan

untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato

Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan

juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir.

Mikroba ada yang bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan.

Merugikan ini biasanya karena menimbulkan berbagai macam penyakit, namun ada pula

yang merugikan karena dapat mengontaminasi sesuatu. Terutama saat percobaan di

laboratorium, mikroba lain dalam lingkungan dapat mengganggu keberjalanan percobaan

pada mikroba. Untuk dapat mengendalikan jumlah mikrobanya dapat dilakukan berbagai

cara berikut:

Cleaning dan Sanitasi, yaitu menciptakan lingkungan yang tidak menyediakan

sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba.

Desinfeksi, yaitu proses pengaplikasian bahan kimia terhadap peralatan, lantai,

dinding, atau lainnya untuk membunuh sel vegetatf mikrobial.

Antiseptik, yaitu melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme

dengan cara menghancurkan aktivitas mikroba.

Sterilisasi, menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril..

D. Alat dan Bahan

Alat

20 buah cawan petri

2 buah swab steril

Pembakar bunsen

Bahan

Medium NA

Medium PDA

Air steril atau kaldu nutrisi

E. Hasil Pengamatan

No. Gambar Deskripsi Tanggal

1 Isolasi Udara Ruang Tata

Usaha TL 3 menit (setelah 24

jam) pada media NA

Isolasi Udara Ruang Tata

Usaha TL 3 menit (setelah 4

hari) pada media NA

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara cawan petri

yang sudah dibiarkan terbuka

selama 3 menit dengan yang

masih bersih.

Kondisi akhir (24 jam): setelah

diinkubasi selama 24 jam terjadi

perubahan di mana terdapat dua

buat titik putih yang

menggambarkan koloni

mikroba. Koloni tersebut,

berbentuk besar dan kecil

masing-masing satu.

Kondisi akhir (4 hari): setelah

diinkubasi selama 4 hari, muncul

koloni lain pada cawan petri.

Terdapat dua jenis mikroba,

yang satu berwarna putih dan

satu lagi brwarna agak

kekuninngan. Koloni yang

berwarna kekuningan ada 7 titik

kecil yang mewakili koloni

tersebut. Sementara yang putih

terdapat dua koloni besar yang

bentuknya seperti kapas.

12 Februari

2015

13 Februari

2015

16 Februari

2015

2 Isolasi Udara Ruang Tata

Usaha TL 10 menit (setelah

24 jam) pada media NA

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara cawan petri

yang sudah dibiarkan terbuka

selama 10 menit dengan yang

masih bersih.

12 Februari

2015

Isolasi Udara Ruang Tata

Usaha TL 10 menit (setelah 4

hari) pada media NA

Kondisi setelah 24 jam: setelah

diinkubasi selama 24 jam terjadi

perubahan pada cawan petri.

Cawan petri berisi dua jenis

koloni yang berbeda berdasarkan

warna. Ada 6 titik putih dan 2

titik kuning.

Kondisi akhir (4 hari): Setelah

diinkubasi selama 4 hari, jumlah

titik-titik tersebut menjadi lebih

banyak. Terdapat 10 titik

berwarna putih dan 10 titik

kuning dengan ukuran cukup

beragam. Dari 10 titik kuning

tersebut, terdapat 1 titik kuning

yang warnanya cerah sementara

yang lain cukup pudar.

13 Februari

2015

16 Februari

2015

3 Isolasi Udara Toilet 3 menit

pada media NA

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 3 menit

dengan sebelum dibuka.

Kondisi akhir (4 hari): Terdapat

8 titik kecil berwarna kuning dan

satu titik yang sangat besar,

bentuknya seperti gumpalan

kapas berwarna putih.

12 Februari

2015

16 Februari

2015

4 Isolasi Udara Toilet 10 menit

pada media NA

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 3 menit

dengan sebelum dibuka.

12 Februari

2015

Kondisi akhir (4 hari): Terdapat

28 titik berwarna kuning.

Beberapa di antaranya berwarna

kuning cerah dan kuning pudar.

16 Februari

2015

5 Isolasi Udara Lab Air 3

menit pada media NA

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 3 menit

dengan sebelum dibuka.

Kondisi akhir (4 hari): Terdapat

2 titik putih pada cawan petri.

Satu titik berukuran kecil dan

satunya lagi berukuran besar.

Sebenarnya yang berukuran

besar tersebut tidak dapat

dikatakan sebagai titik, karena

bentuknya cukup abstrak dan

tidak seperti lingkaran, lebih

mirip seperti kapas.

12 Februari

2015

16 Februari

2015

6 Isolasi Udara Lab Air 10

menit pada media NA

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 3 menit

dengan sebelum dibuka.

Kondisi akhir (4 hari): terdapat

koloni mikroba berwarna putih

halus

12 Februari

2015

16 Februari

2015

7 Isolasi udara Ruang Tata Kondisi awal: Tidak terdapat 12 Februari

Usaha TL 3 menit pada

media PDA (keadaan awal)

Isolasi udara Ruang Tata

Usaha TL 3 menit pada

media PDA (setelah 24 jam)

Isolasi udara Ruang Tata

Usaha TL 3 menit pada

media PDA (setelah 4 hari)

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 3 menit

dengan sebelum dibuka.

Kondisi setelah 24 jam: belum

terjadi perubahan apapun.

Kondisi setelah 4 hari: terdapat

dua jenis koloni pada cawan

petri tersebut. Satu koloni

berwarna putih dengan bentuk

bulat halus dan satunya lagi

berwarna kuning juga dengan

bentuk bulat halus. Koloni

berwarna putih lebih besar

daripada koloni berwarna

kuning.

2015

13 Februari

2015

16 Februari

2015

8 Isolasi udara Ruang Tata

Usaha TL 10 menit pada

media PDA (keadaan awal)

Keadaan awal: Tidak terdapat

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 10 menit

dengan sebelum dibuka.

12 Februari

2015

Isolasi udara Ruang Tata

Usaha TL 10 menit pada

media PDA (setelah 24 jam)

Isolasi udara Ruang Tata

Usaha TL 10 menit pada

media PDA (setelah 4 hari)

Keadaan setelah 24 jam: belum

terjadi perubahan apapun.

Keadaan setelah 4 hari: muncul

delapan koloni pada agar, yaitu :

(1) berwarna putih dengan

bentuk bulat kasar dengan

ukuran ± 5-7 mm. (2) berwarna

oranye, berbentuk bulat halus,

dengan ukuran beragam dari <

1mm sampai 3 mm. (3)

berwarna coklat muda,

berbentuk bulat kasar namun

seperti retak, dengan ukuran ± 1-

2 mm. (4) berwarna putih

ditengahnya berwarna coklat,

berbentuk bulat halus, dengan

ukuran ± 2-3 mm. (5) berwarna

coklat, berbentuk bulat kasar,

13 Februari

2015

16 Februari

2015

dengan ukuran : ± 1-2 mm

9 Isolasi udara toilet 3 menit

pada media PDA (keadaan

awal)

Isolasi udara toilet 3 menit

pada media PDA (setelah 24

jam)

Isolasi udara toilet 3 menit

pada media PDA (setelah 4

hari)

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 3 menit

dengan sebelum dibuka.

Kondisi setelah 24 jam: setelah

diinkubasi selama 1 hari belum

muncul perubahan signifikan

pada cawan. Namun terdapat

bercak-bercak putih samar serta

embun.

Kondisi akhir (4 hari): setelah

diinkubasi selama 4 hari terlihat

bahwa bercak samar tersebut

telah berubah menjadi

kekuningan dengan ukuran yng

berbeda-beda. Terdapat 17 titik

kuning yang menggambarkan 17

koloni mikroba.

12 Februari

2015

13 Februari

2015

16 Februari

2015

10 Isolasi udara toilet 10 menit

pada media PDA (keadaan

awal)

Kondisi awal: Tidak terdapat

perbedaan antara setelah cawan

petri dibuka selama 3 menit

dengan sebelum dibuka.

12 Februari

2015

Isolasi udara toilet 10 menit

pada media PDA (setelah 24

jam)

Isolasi udara toilet 10 menit

pada media PDA (setelah 4

hari)

Kondisi setelah 24 jam: sama

seperti isolasi selama 3 menit,

yaitu belum muncul perubahan

signifikan pada cawan. Namun

terdapat bercak-bercak putih

samar serta embun.

Kondisi setelah 4 hari: bercak

putih sama tersebut telah tumbuh

dan berkembang menjadi titik

putih jelas. Terdapat 8 titik putih

yang artinya terdapat 8 koloni

pada cawan petri tersebut

13 Februari

2015

16 Februari

2015

11 Isolasi udara Lab Air 3 menit

pada media PDA

Kondisi awal: medium pada

cawan petri berwarna bening dan

seperti tidak berisi apapun selain

agar-agar.

Kondisi akhir (4 hari): terdapat

sebuah koloni berwarna hitam

16 Februari

2015

pekat dengan dikelilingi seperti

serabut warna putih.

12 Isolasi udara Lab Air 10

menit pada media PDA

Kondisi awal: medium pada

cawan petri berwarna bening dan

seperti tidak berisi apapun selain

agar-agar.

Kondisi akhir (4 hari): terdapat

dua buah koloni yang berbeda

bentuk. Satu koloni berbentuk

bulat halus berwarna putih dan

satu lagi berwarna putih dengan

bentuk bulat yang kasar

pinggirannya.

16 Februari

2015

13 Isolasi Meja dengan madia

NA

Kondisi awal: medium pada

cawan petri berwarna bening dan

seperti tidak berisi apapun selain

agar-agar.

Kondisi akhir: Setelah

diinkubasi selama 4 hari,

kondisinya berubaha. Cawan

petri kini berisi titik-titik putih

yang menggambarkan koloni

dari mikroba. Terdapat 14 koloni

kecil (titik kecil) dan 1 titik

besar yng menggambarkan

besarnya koloni dibandingkan

kolongi yang lain.

12 Februari

2015

16 Februari

2015

Isolasi meja dengan media

PDA

Kondisi awal: medium pada

cawan petri berwarna bening

seperti agar-agar biasa.

Kondisi akhir: Setelah

diinkubasi selama 4 hari, kondisi

cawan petri berubah. Pada

cawan petri terdapar beberapa

titik kuning-orange sebanyak 4

buah. 2 titik berukuran kecil, 1

titik berukuran sedang, dan satu

berukuran besar. Titik tersebut

adalah koloni dari mikroba yang

terdapat pada meja.

12 Februari

2015

16 Februari

2015

Isolasi kulit dengan media

NA

Kondisi awal: mediun pada

cawan petri berwarna bening

seperti pada agar-agar biasa

Kondisi akhir: Setelah

diinkubasi selama 4 hari, pada

cawan petri terdapat titk-titik

putih berwarna putih sebanyak

28 titik kecil dan 2 titik besar

yang bentuknya seperti kapas.

Titik tersebut adalah koloni dari

mikroba yang terdapat pada

kulit.

12 Februari

2015

16 Februari

2015

Isolasi kulit dengan media

PDA

Kondisi awal: mediun pada

cawan petri berwarna bening

seperti pada agar-agar biasa

Kondisi akhir; setelah diinkubasi

selama 4 hari, timbul titik-titik

putih kecil yang ukurannya

12 Februari

2015

16 Februari

2015

kurang lebih seragam. Bila

dihitung jumlahnya ada 108 titik

yang menandakan adanya 108

koloni.

F. Analisis

Berdasarkan hasil percobaan dengan mengisolasi mikroba pada daerah tertentu,

seperti udara pada TU TL, udara Lab. kualitas air, toilet, kulit, dan meja, didapatkan bahwa

setelah masa inkubasi selama 4 hari mikroba paling banyak berasal dari kulit. Hal ini

mengindikasikan bahwa kulit lebih banyak mengandung mikroba dari pada udara maupun

meja. Hal ini juga membuktikan bahwa mikroba lebih mudah untuk tumbuh ataupun berada

pada suasana asam, karena manusia dapat mengeluarkan keringat dari pori-pori kulitnya.

Sementara paling sedikit mikroba berada pada meja.

Melalui percobaa ini kita juga dapat mengetahui bahwa media PDA lebih baik

digunakan karena lebih menghasilkan mikroba yang spesifik jika dibandingkan dengan NA.

PDA dikatakan spesifik karena dapat digunakan untuk menumbuhkembangkan bakteri serta

jamur, sementara NA lebih digunakan untuk menumbuhkembangkan bakteri.

Pada beberapa cawan petri berisi media NA ditemukan adanya mikroba dengan

struktur seperti kapas. Mikroba tersebut adalah kontaminan yang mengontaminasi percobaan

kali ini. Dalam percobaan ini juga dilakukan isolasi dengan rentan waktu yang berbeda, yaitu

selama 3 menit dan 10 menit. Perbedaan rentan waktu tersebut digunakan untuk mmberikan

perbedaan yang cukup signifikan pada percobaan. Di mana untuk waktu yang lebih lama

terdapat lebih banyak koloni yang dihasilkan daripada isolasi selama 3 menit.

Setelah pengamatan dilakukan baik pada satu hari maupun 4 hari ditemukan

perbedaan bentuk maupun jenis koloni yang menggambarkan biodiversitas koloni. Namun

adapula yang ciri fisiknya sama namun berukuran berbeda, koloni yang berbeda ukuran itu

bisa saja merupakan satu jenis yang sama. Perbedaan yang ditimbulkan bisa saja terjadi

karena tidak meratanya jumlah mikroba pada satu titik atau dapat terjadi karena

ketidakmerataan nutrisi pada media pertumbuhan.

G. Kesimpulan

Media yang paling baik untuk digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba adalah

PDA karena dapat digunakan sebagai media mikroba yang spesifik.

Kulit lebih banyak mengandung mikroba bila dibandingkan dengan udara baik pada

TU TL, Lab Air, maupun toilet serta meja praktikum.

Jumlah koloni pada Percobaan 3

NA PDA

Udara TU TL 3 menit 7 koloni berwarna

kuning (bulat

halus)

2 koloni berwarna

putih (seperti

kapas)

1 koloni berwarna

putih (bulat halus)

1 koloni berwarna

kuning (bulat

halus)

10 menit 1 koloni berwarna

oranye (bulat

halus)

9 koloni berwarna

kuning (bulat

halus)

10 koloni

berwarna putih

(bulat halus)

1 koloni berwarna

putih (bulat kasar)

4 koloni berwarna

oranye (bulat

halus)

1 koloni berwarna

cokelat dengan

pinggiran putih

halus

1 koloni berwarna

cokelat muda

(bulat kasar)

1 koloni berwarna

cokelat tuas (bulat

kasar)

Udara Toilet 3 menit 8 koloni berwarna

kuning (bulat

17 koloni

berwarna kuning

halus)

1 koloni berwarna

putih (seperti

kapas)

(bulat halus)

10 menit 8 koloni berwarna

kuning (bulat

halus)

8 koloni berwarna

putih (bulat halus)

Udara Lab Air 3 menit 1 koloni berwarna

putih (bulat halus)

1 koloni berwarna

putih (seperti

kapas)

1 koloni berwarna

hitam pekat

dengan dikelilingi

warna putih

(berbentuk bulat

agak kasar)

10 menit 1 koloni berwarna

putih (bulat halus)

1 koloni berwarna

putih (bulat halus

seperti kapas)

1 koloni berwarna

putih (bulat kasa)

Meja 14 koloni

berwarna putih

(bulat kecil)

1 koloni berwarna

putih (bulat besar)

2 koloni berwarna

kuning-oranye

(bulat kecil)

1 koloni berwarna

kuning-oranye

(bulat sedang)

koloni berwarna

kuning-oranye

(bulat besar)

Kulit 28 koloni

berwarna putih

(bulat kecil)

2 koloni berwarna

putih (bulat kasar

dikelilingi seperti

serabut putih

108 koloni

berwarna putih

(bulat kecil)

halus)

H. Daftar Pustaka

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-fenywuland-5694-1-07babi.pdf

(diakses pada 18 Februari 2015 pukul 21.00 WIB)

http://www.slideshare.net/fhaa12/medium-dan-pembuatan-medium (diakses pada tanggal 19

Februari 2015 pukul 08.00 WIB)