Dr. h. Kusmardi. Cairan-edema Dan Asites

download Dr. h. Kusmardi. Cairan-edema Dan Asites

of 28

description

cairan

Transcript of Dr. h. Kusmardi. Cairan-edema Dan Asites

EDEMA DAN ASITES

EDEMA DAN ASITESH. KUSMARDI SUMARJOSebagian tubuh manusia terdiri dari cairanNeonatus prematur +80% BB, bayi normal 70-75% Bb, jelang pubertas 65-70% BB, dewasa 50-60% BB)Orang gemuk/obese < yang tidak obese

Kompartemen utama cairan dalam tubuh:cairan intrasel (60%) & ekstrasel (40%) dibagi atas cairan interstitium (30%) & intravaskular (10%)

Elektrolit (kation & anion) dalam cairan tubuh berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan & fungsi sel.CAIRAN TUBUH MANUSIAKompartemen cairan dalam tubuh

ELEKTROLIT DALAM CAIRAN TUBUHKation utama cairan tubuh: Natrium (ekstrasel) & Kalium (intrasel) mempengaruhi tekanan osmotik cairan di ekstra- & intrasel serta berhubungan langsung dengan fungsi selKation ekstrasel lain : Kalium, Kalsium & MagnesiumAnion ekstrasel penting dalam menjaga netralitas (elektronetral) cairan tubuh, terdiri atas Klorida (utama), Bikarbonat, & AlbuminAnion utama intrasel : Fosfat

Def: ketidakseimbangan antara cairan yang masuk & yang keluar tubuh, antara cairan intra- & ekstrasel atau antara cairan interstitium & intravaskularSangat dipengaruhi oleh: osmolalitas (perbandingan antara solut & air) tekanan osmotik/onkotik

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN Solut yang mempengaruhi osmolalitas cairan tubuh: Na, K & Glukosa (bebas ke intravaskular interstitium) , Urea (bebas ke intrasel ekstrasel) serta Albumin (osmol utama intravaskular/plasma)Normalnya osmolalitas cairan intrasel = ekstrasel cairan akan berpindah dari daerah yang osmolalitas rendah ke tempat yang osmolalitasnya lebih tinggi

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN ORGAN TERLIBAT KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH

Definisi: suatu pembengkakan yang dapat diraba akibat penambahan volume cairan di ruang interstitium.

2 faktor penentu terjadinya edema:1. Perub. hemodinamik kapiler (yang memungkinkan cairan intravaskular keluar ke interstitium)2. Retensi Natrium di Ginjal

EDEMA

Hemodinamik kapiler sangat dipengaruhi oleh :1. Permeabilitas Kapiler2. Tekanan Hidrolik Kapiler & Interstitium3. Tekanan Onkotik Plasma & Interstitium

EDEMARetensi Na dipengaruhi oleh aktivitas baroreseptor:1. RAAS baroreseptor di Aa.Aferens Glomerulus2. ANP (Atrial Natriuretic Peptide) baroreseptor di atrium/ventrikel jantung3. Saraf Simpatis & ADH barores.di Sinus Caroticus+ 4. Osmoreseptor di Hipotalamus

Faktor Pencegah terjadi/berlanjutnya edema :1. Aliran dari saluran limfatik2. Tek.Onkotik Interstitium & Tekanan Hidroliknya EdemaPatofisiologi : Volume Sirkulasi Efektif RAAS Retensi Natrium di Ginjal Total Natrium EdemaManifestasi klinik :Edema paru pada gagal jantung kongestif, sindroma nefrotik, sirosis hati & gagal ginjalEdema perifer (di tungkai, asites)Bendungan setempat (di tungkai unilateral karena bendungan vena dalam akibat trombosis = deep vein thrombosis atau bendungan limfatik)Pitting oedema pada hipotiroidiEDEMAMemperbaiki penyakit dasarRetriksi asupan Natrium Pemberian diuretik Penanggulangan Edema2. Retriksi asupan Natrium - Retriksi sekunder : pada penyakit sirosis hepatis dan gagal jantung untuk memenuhi volume sirkulasi efektif menjadi normal sehingga perfusi jaringan menjadi baik Pemberian diuretik harus berhati-hati karena berisiko berkurangnya perfusi jaringan.

- Retriksi primer : pada penyakit ginjal, akibat obat-obatan tertentu (minoksidil, NSAID, estrogen), refeeding edema tidak ada pengurangan volume sirkulasi efektif dan terjadi ekspansi cairan ekstrasel Pemberian diuretik aman karena tidak mengurangi volume sirkulasi efektif sehingga tidak mengganggu perfusi jaringan.

Penanggulangan Edema 3. Pemberian diuretik Hal yang harus diperhatikan : Saat yang tepatRisiko yang akan dihadapiWaktu yang dibutuhkan : cepat/ lambat .

Indikasi yang tepat pemberian diuretik adalah pada kasus edema paru.

Penanggulangan Edema Definisi : Penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum karena banyak penyakitDapat terjadi melalui 2 mekanisme dasar : 1. Transudasi (pada Sirosis Hati & Hipertensi Portal) 2. Eksudasi (karena inflamasi/infeksi)ASITES

Prognosis kurang baik pada beberapa penyakit.Penyebab pengelolaan penyakit dasar menjadi semakin kompleks.Asites terinfeksi memperberat perjalanan penyakit dasar Asites harus dikelola dengan baik

ASITESTeori Underfilling : Hipertensi Portal Tekanan Hidrostatik Venosa +Hipoalbumin TransudasiV olume cairan intravaskular Mekanisme Neurohormonal di Ginjal (Reabsorbsi air+Natrium)

PATOFISIOLOGI ASITES TRANSUDASITeori Overfilling : Fungsi Hati aktifitas ADH & aktifitas hormon Natriuretik Reabsorpsi Air+Natrium oleh Ginjal Ekspansi /Ekstravasasi cairan plasma Sindr.Hepatorenal & Gangg. Neurohormonal pada SH & Asites tak dapat dijelaskan

PATOFISIOLOGI ASITES TRANSUDASITeori Peripheral Vasodilatation : Vasokonstriksi & Fibrotisasi Sinusoid Hati Resistensi Sist.Porta,+ Vasodilatasi Splancnic (o/ Vasodilator Endogen) Hipertensi Porta Menetap(F.Lokal)Tekanan Transudasi di Sinusoid Hati & Kapiler UsusCairan Terkumpul di Rongga Peritoneum vasodilatasi Perifer aktivitas S.S.Simpatis, RAAS & sistem Arginine-VasopresinReabsorbsi air+Natrium & Indeks JantungSirkulasi Arterial Sistemik Gangg.Fungsi Ginjal (Sindroma Hepatorenal)PATOFISIOLOGI ASITES20Vasodilator Endogen yang mungkin berperan : Glukagon, NO (Nitric Oxide), Calcitonine Gene Related-Peptide (CGRP), Endotelin, ANP (Atrial Natriuretic Peptide), VIP (Vasoactive Intestinal Polypeptide), Substansi P, PG (Prostaglandin), Enkefalin, & TNF- (Tumor Necrosis Factor)

PATOFISIOLOGI ASITES

Pemeriksaan Fisik :1. Inspeksi : Perut Katak (tampak membuncit), umbilikus ke arah kaudal s.d. Hernia umbilikalis2. Auskultasi : Undulation Sound (+)3. Perkusi : Pekak sampingshifting dullness(+)4. Palpasi : puddle sign pada asites minimal, UndulasiPemeriksaan Penunjang :1. Ultrasonografi (Ketelitian ), 2. Parasentesis (asites baru) analisis cairan asites (melihat gambaran makroskopis, cek serum/ascites Albumin gradient, hitung jenis sel, biakan kuman dan sitologi cairan)DIAGNOSIS ASITESTirah baringDietDiuretikaTerapi parasentesisPengobatan terhadap penyakit dasar Penatalaksanaan AsitesTirah baringMemperbaiaki efektivitas diuretika perbaikan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus.Menurunkan aktivitas simpatis dan sistem renin-angiotemsi-aldosteron.2. Diet Diet rendah garam ringan s.d sedang membantu diuresis.Penatalaksanaan Asites 3. DiuretikaDiuretika yang dianjurkan adalah diuretika yang bekerja sebagai antialdosteron (spironolakton) karena bersifat hemat kalium, bekerja di tubulus distal dan menahan reabsorbsi Na.

Target dari Tirah baring , diet dan diuretika adalah peningkatan diuresis hingga berat badan turun 400-800 g/hari.Penatalaksanaan Asites 4. Terapi parasentesisPengeluaran cairan asites.Untuk setiap liter pengeluaran cairan sites diikuti dengan ssubtitusi albumin parenteral 6-8 gram.

5. Pengobatan penyakit dasarMisal asites pada peritonitis tuberkulosa TB-nya harus diobati.

Penatalaksanaan Asites Terima kasih