Dokumen analisis-konteks 2015-2016

27
1 LEMBAR PENGESAHAN Dengan pertimbangan Komite MA Persis 24 Rancaekek, Laporan Hasil Analisis Konteks MA Persis 24 Rancaekek telah disetujui dan disahkan pada tanggal 31 Mei 2015, kemudian digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum MA Persis 24 Rancaekek Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Ditetapkan di : Bandung Pada Tanggal : 31 Mei 2015 Mengetahui : Ketua Komite, Kepala Madrasah, Drs. Nurjali Drs. Endang Sirojudin Hafiedz NUPTK: -- NUPTK : 1034 7406 4120 0023 Mengetahui, Ketua Yayasan Pesantren Persis 24 Rancaekek, Drs. Ma’mun Hanafiah

Transcript of Dokumen analisis-konteks 2015-2016

Page 1: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

1

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan pertimbangan Komite MA Persis 24 Rancaekek, Laporan Hasil Analisis Konteks

MA Persis 24 Rancaekek telah disetujui dan disahkan pada tanggal 31 Mei 2015, kemudian

digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum MA Persis 24

Rancaekek Tahun Pelajaran 2015/ 2016.

Ditetapkan di : Bandung

Pada Tanggal : 31 Mei 2015

Mengetahui :

Ketua Komite, Kepala Madrasah,

Drs. Nurjali Drs. Endang Sirojudin Hafiedz NUPTK: -- NUPTK : 1034 7406 4120 0023

Mengetahui,

Ketua Yayasan Pesantren Persis 24 Rancaekek,

Drs. Ma’mun Hanafiah

Page 2: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks MA

Persis 24 Rancaekek ini dapat kami susun.

Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

MA Persis 24 Rancaekek menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Tim Analisis

Standar Pendidikan MA Persis 24 Rancaekek yang terdiri dari guru-guru yang ditunjuk dan

ditetapkan oleh Kepala Madrasah. Laporan dari Tim Analisis dibahas oleh TPK MA Persis

24 Rancaekek, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh TPK. Tujuan dari

analisis konteks adalah untuk mengkaji kondisi riil madrasah dan dibandingkan dengan

kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan). Analisis

konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi madrasah dan dapat

dijadikan sebagai acuan madrasah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai

bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan tentang

pelaksanaan pendidikan di MA Persis 24 Rancaekek.

Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi

kemajuan MA Persis 24 Rancaekek khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.

Aamiin.

Bandung, 31 Mei 2015

Ketua Tim Analisis,

H. E r d i a n, S. A g NUPTK: 1836753655200022

Page 3: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4

B. Dasar Kebijakan ............................................................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................................... 6

BAB II ANALISIS KONTEKS STANDAR PENDIDIKAN ............................................... 7

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan ........................................................................... 7

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 27

Page 4: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu;

1) Standar Isi; 2) Standar Kompetensi Lulusan; 3) Standar Proses; 4) Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan; 5) Standar Pengelolaan; 6) Standar Sarana; 7) Standar Pembiayaan;

dan 8) Standar Penilaian.

Dari delapan tandar Nasional Pendidikan, madrasah berusaha dengan sekuat tenaga

untuk dapat memenuhinya.

Standar isi, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64

tahun 2013, mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk

mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang

lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan

pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan

berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi

Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan

dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait

dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan

berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas

Page 5: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

5

penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya

operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

B. Dasar Kebijakan

Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks ini adalah sebagai berikut.

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/ Kota;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang

PembiayaanPendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetisi Lulusan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/ Madrasah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian;

Page 6: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

6

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Standar Proses;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan

Kompetensi Konselor;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan

Kesiswaan;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya;

17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan Standar nasional Pendidikan;

2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional

pendidikan; dan

3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan-kebijakan

MA Persis 24 Rancaekek.

Manfaat dari laporan hasil analisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan

Tim Pengembang Kurikulum (TPK) MA Persis 24 Rancaekek untuk menyusun dokumen

1 Kurikulum MA Persis 24 Rancaekek.***

Page 7: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

7

BAB II

ANALISIS KONTEKS STANDAR PENDIDIKAN

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana

Tindak Lanjut

1. Kerangka

Dasar

Kurikulum

1. Kelompok Mata

Pelajaran

a. Agama dan

Akhlak Mulia

b. Kewarga-

negaraan dan

Budi Pekerti

c. Ilmu

Pengetahuan

dan Teknologi

Membentuk

peserta didik

menjadi manusia

yang beriman dan

bertakwa kepada

Tuhan Yang

Maha Esa serta

berakhlak mulia

Peningkatan

kesadaran dan

wawasan peserta

didik akan status,

hak dan

kewajiban-nya

dalam kehidupan

bermasyara-kat

dan bernegara

serta peningkatan

kualitas diri

sebagai manusia.

Memperoleh

kompetensi lanjut

ilmu pengetahuan

dan teknologi

serta membuda-

yakan berpikir

ilmiah secara

kritis, kreatif dan

mandiri.

Melakukan

kebiasaaan do’a

untuk memulai

belajar (pagi) dan

sesudah proses

pembelajaran,Sholat

berjama’ah, Kultum

siswa,

pemberantasan buta

baca Al-Qur’an

Pengembangan

solidaritas sosial

dengan melaksana-

kan kegiatan

kemasyarakatan di

antaranya :

melakukan kegiatan

sosial / bakti sosial.

Penyediaan buku-

buku sebagai

sumber belajar di

perpustakaan belum

efektif dan layanan

internet madrasah

belum tersedia.

Melaksanakan

secara rutin

Lebih

mengefektifkan

pembimbingan

tadarus Al-

Qur’an

Mengefektifkan

3S (Senyum

Salam,Sapa)

Pelaksanaan perlu

secara konsisten

Mengefektifkan

pemanfaatan

perpustakaan,

menyediakan

internet sebagai

sumber belajar

siswa serta

menambahkan

buku-buku

pegangan siswa.

Page 8: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

8

d. Estetika

e. Jasmani,

Olahraga dan

Kesehatan

2. Prinsip

Pengembangan

Kurikulum

Meningkatkan

sensitivitas,

kemampuan

mengekspresikan

dan kemampuan

mengapre-siasi

keindah-an dan

harmoni.

Meningkatkan

potensi fisik serta

membudaya-kan

sikap sportif,

disiplin, kerja

sama dan hidup

sehat.

a. Berpusat pada

potensi,

perkembang-an,

kebutuh-an dan

kepentingan

peserta didik dan

lingkungan-nya.

b. Beragam dan

terpadu

c. Tanggap terhadap

perkembangan

ilmu pengetahu-

an, teknologi, dan

seni.

d. Relevan dengan

kebutuhan hidup

Ekspresi diri santri

baru terwujudkan

dalam acara-acara

tertentu, seperti:

kegiatan akhir

Malam Jumat tiap

semester dan

kegiatan akhir tahun

(Haflah Imtihan).

Melalui pengem-

bangan diri dalam

program ekstra-

kurikuler berupa

bela diri Syufuk dan

perlombaan tingkat

KKM

Mekanisme

penjurusan

berdasarkan pilihan

minat santri

Sistem layanan

konseling dan

program ekstra-

kurikuler tersusun

secara integral

Terbuka akan per-

kembangan ilmu

pengetahuan dan

teknologi.

Menunjang

kecakapan dalam

dunia kerja dan

Perlu pengaturan

lebih lanjut dan

terprogram secara

baik.

Membentuk tim

olahraga dan

mengadakan

perlombaan antar

kelas dalam bidang

olahraga,

keilmuan, dan

kebersihan

Membuat angket

tentang potensi,

perkembangan,

kebutuhan, dan

kepentingan

peserta didik untuk

menjadi acuan

pada

pengembangan

kurikulum tahun

berikutnya.

Analisis integrasi

antara mata

pelajaran, layanan

konseling dan

ekstrakurikuler.

Penyediaan alat

teknologi (internet)

dan pemanfaatan-

nya.

Analisis tentang

kebutuhan hidup

santri dan

lingkungannya.

Page 9: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

9

3. Prinsip

Pelaksanaan

Kurikulum

e. Menyeluruh dan

berkesinam-

bungan

f. Belajar sepanjang

hayat

g. Seimbang antara

kepentingan

nasional dan

kepentingan

daerah.

a. Pelaksanaan

kurikulum di-

dasarkan pada

potensi, perkem-

bangan dan kon-

disi peserta

didik untuk

menguasai

kompetensi

yang berguna

bagi dirinya.

b. Kurikulum di-

laksanakan

dengan mene-

gakkan lima

pilar belajar.

kondisi lingkungan.

Sesuai dengan

kondisi dan fasilitas

yang ada.

Adanya program

ekstrakurikuler

Sesuai dengan

tujuan pendidikan

yang dirumuskan.

Peserta didik belum

maksimal men-

dapatkan pelayanan

pendidikan yang

bermutu, dan mem-

peroleh kesempatan

untuk mengekspre-

sikan dirinya secara

bebas, dinamis dan

menyenangkan.

Penegakan lima

pilar belajar dalam

pelaksanaan kuri-

kulum belum

maksimal

Evaluasi terhadap

unsur-unsur yang

termuat dalam

penyusunan

kurikulum

sebelumnya.

Perpaduan

kurikulum

madrasah dan

pesantren.

Evaluasi terhadap

aplikasi rumusan

tujuan pendidikan.

Meningkatkan

layanan pendidikan

yang bermutu, dan

menyediakan

kesempatan bagi

peserta didik untuk

mengekspresikan

dirinya secara

bebas, dinamis dan

menyenangkan.

Meningkatkan lima

pilar belajar dalam

pelaksanaan kuri-

kulum, yaitu: (a)

belajar untuk ber-

iman dan bertakwa

kepada Tuhan

Yang Maha Esa,

(b) belajar untuk

memahami dan

menghayati, (c)

belajar untuk mam-

pu melaksanakan

dan berbuat secara

efektif, (d) belajar

untuk hidup ber-

sama dan berguna

bagi orang lain,

Page 10: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

10

c. Pelaksanaan

kurikulum

memungkinkan

peserta didik

mendapat pela-

yanan yang

maksimal sesuai

dengan kondisi

peserta didik.

d. Kurikulum

dilaksana-kan

dalam suasana

hubungan

peserta didik

dan pendidik

dalam suasana

yang kondusif.

e. Kurikulum di-

laksanakan de-

ngan mengguna-

kan pendekatan

dengan mem-

perhatikan per-

kembangan era

globalisasi

dengan pen-

dekatan yang

berbasis pada

perkembangan

Pelaksanaan kuri-

kulum masih klasi-

kal dan belum me-

mungkinkan peserta

didik mendapat pe-

layanan yang mak-

simal sesuai dengan

kondisi peserta

didik

Kurikulum dilaksa-

nakan dalam suasa-

na hubungan peser-

ta didik dan pen-

didik dalam suasana

yang formal.

Pelaksanaan kuri-

kulum belum mak-

simal menggunakan

pendekatan dengan

memperhatikan

perkembangan yang

berkiblat pada era

globalisasi dengan

pendekatan yang

berbasis pada

perkembangan

teknologi dan

berbasis pada alam

dan (e) belajar

untuk membangun

dan menemukan

jati diri, melalui

proses pembela-

jaran yang aktif,

inovatif, kreatif,

efektif, gembira

dan menyenang-

kan.

Meningkatkan

layanan terhadap

peserta didik sesuai

dengan potensi,

tahap perkembang-

an, dan kondisi

peserta didik

dengan tetap mem-

perhatikan keter-

paduan pengem-

bangan pribadi

peserta didik yang

berdimensi keman-

dirian,penguatan

akhlak, dan jiwa

sosialnya.

Meningkatkan

hubungan baik

antara peserta didik

dan pendidik yang

saling menerima

dan menghargai,

akrab, terbuka, dan

hangat.

Meningkatkan

pendekatan ter-

hadap peserta didik

melalui pendekatan

yang multistrategi

dan multimedia,

sumber belajar dan

teknologi yang me-

madai, serta me-

manfaatkan ling-

kungan sekitar

sebagai sumber

belajar.

Page 11: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

11

teknologi dan

berbasis pada

alam sekitar.

f. Kurikulum di-

laksanakan de-

ngan mendaya-

gunakan kondisi

yang sesuai

dengan kultur

budaya di

lingkungan

sekolah.

g. Kurikulum men-

cakup seluruh

komponen kom-

petensi mata pe-

lajaran

sekitar.

Kurikulum dilak-

sanakan dengan

mendayagunakan

kondisi yang sesuai

dengan kultur

budaya di ling-

kungan sekolah.

Kurikulum men-

cakup seluruh kom-

ponen kompetensi

mata pelajaran

2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan

No

SKL SATUAN PENDIDIKAN

SKL

KELOMPOK

MAPEL

SKL MAPEL

KET.

1

Berperilaku sesuai dengan ajaran agama

yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja

Agama dan

Akhlak

Mulia

PAI

PKn

2 Mengembangkan diri secara optimal

dengan memanfaatkan kelebihan diri

serta memperbaiki kekurangannya

Agama dan

Akhlak

Mulia

PKn

PAI

3 Menunjukkan sikap percaya diri dan

bertanggung jawab atas perilaku,

perbuatan, dan pekerjaannya

5 kelompok

mapel

Semua Mapel

4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-

aturan sosial

Iptek Sosiologi

Sejarah

Ekonomi

Geografi

5 Menghargai keberagaman agama,

bangsa, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup global

Agama dan

Akhlak

Mulia

Kewarganega

PAI

PKn

Sosiologi

Page 12: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

12

raan dan

Kepribadian

Iptek

6 Membangun dan menerapkan informasi

dan pengetahuan secara logis, kritis,

kreatif, dan inovatif

Iptek Semua mapel

Iptek

7 Menunjukkan kemampuan berpikir

logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam

pengambilan keputusan

Iptek Semua mapel

Iptek

8 Menunjukkan kemampuan

mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri

5 kelompok

mapel

Semua mapel

9 Menunjukkan sikap kompetitif dan

sportif untuk mendapatkan hasil yang

terbaik

5 kelompok

mapel

Semua mapel

10 Menunjukkan kemampuan menganalisis

dan memecahkan masalah kompleks

Iptek Semua mapel

iptek

11 Menunjukkan kemampuan menganalisis

gejala alam dan social

Iptek Semua mapel

iptek

12 Memanfaatkan lingkungan secara

produktif dan bertanggung jawab

Agama dan

Akhlak

Mulia

Iptek

Kewarganega

raan dan

Kepribadian

PAI

Semua mapel

iptek

PKn

13 Berpartisipasi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam

wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Kewarganega

raan dan

Kepribadian

PKn

14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan

seni dan budaya

Estetika Seni budaya

15 Mengapresiasi karya seni dan budaya Estetika Seni budaya

16 Menghasilkan karya kreatif, baik

individual maupun kelompok

Estetika

Iptek

Seni budaya

17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri,

kebugaran jasmani, serta kebersihan

lingkungan

Penjasorkes Penjasorkes

18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara

efektif dan santun

Iptek Bahasa

Indonesia

Bahasa Inggris

Page 13: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

13

Bahasa Arab

19 Memahami hak dan kewajiban diri dan

orang lain dalam pergaulan di

masyarakat

Kewarganega

raan dan

Kepribadian

Iptek

PKn

Sosiologi

20 Menghargai adanya perbedaan pendapat

dan berempati terhadap orang lain

Agama dan

Akhlak

Mulia

Iptek

Kewarganega

raan dan

Kepribadian

PAI

Sosiologi

PKn

21 Menunjukkan keterampilan membaca

dan menulis naskah secara sistematis dan

estetis

Iptek

Estetika

Bahasa

Indonesia

Bahasa Inggris

Bahasa Arab

22 Menunjukkan keterampilan menyimak,

membaca, menulis, dan berbicara dalam

bahasa Indonesia dan Inggris

Iptek Bahasa

Indonesia

Bahasa Inggris

Bahasa Arab

23 Menguasai pengetahuan yang

diperlukan untuk mengikuti pendidikan

tinggi

Iptek Semua mapel

iptek

3. Analisis Standar Proses

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK

LANJUT

I PERENCANAAN

A. Silabus Pada Silabus harus memuat:

1. Identitas mata pelajaran,

SK KD, Kegiatan

Pembelajaran, Indikator

ketercapaian, Penilaian,

Alokasi Waktu,

Sumber/Bahan/Alat.

2. Penyusunan silabus

berdasarkan hasil

pemetaan Standar Isi.

Dalam

pengembangan

silabus guru sudah

melakukan analisis

SK-KD, tetapi

belum menyeluruh.

Dalam penyusunan

silabus guru sudah

menyusun silabus

secara mandiri

tetapi belum

menyeluruh

Diprogramkan

bimbingan dan

pendampingan

tentang teknik

membuat silabus

mulai dari analisis

SI sehingga

seluruh guru dapat

menyusun silabus

secara mandiri

sesuai

karakteristik

Page 14: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

14

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK

LANJUT

satuan pendidikan

B. RPP 1. RPP memuat: Identitas

MP, SK, KD Indikator

Pencapaian, tujuan,

Alokasi Waktu , Metode

Pembelajaran, Kegiatan

Pembelajaran, Penilaian

belajar, dan sumber

belajar.

2. Pada tahapan kegiatan

pembelajaran terdiri dari

tahapan: pendahuluan,

kegiatan inti, dan

penutup.

3. Mengacu pada prinsip-

prinsip penyusunan RPP.

Masih ada beberapa

guru menyusun

RPP tidak

melampirkan

instrumen penilaian

dan atau soal yang

tercantum belum

RPP tidak relevan

tujuan pada RPP.

Diadakan

pendampingan dan

bimbingan

pembuatan RPP,

sehingga RPP yang

dibuat guru sesuai

standar

II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Persyaratan

Pelaksanaan

Rombongan

Belajar

Jumlah maksimal peserta

didik setiap rombongan be-

lajar adalah 32 peserta didik.

Jumlah maksimal

peserta didik

setiap rombongan

belajar adalah 13-

30 peserta didik.

Perlu

meningkatkan

jejaring untuk

memenuhi standar,

kelas X setiap

rombel 32 peserta

didik

Beban kerja

minimal

guru

beban kerja guru sekurang-

kurang nya 24 (dua puluh

empat) jam tatap muka

dalam 1 (satu) minggu

90 % beban kerja

guru mencapai 24

jam tatap muka

dengan memenuhi

di sekolah lain

Mendorong guru

untuk memenuhi

24 jam dari

sekolah lain

Buku teks

pelajaran

rasio buku teks pelajaran

untuk peserta didik adalah 1 :

1 per mata pelajaran;

Rasio buku tek

pelajaran untuk

peserta didik belum

mencapai

perbandingan

Mengajukan

kebutuhan buku

pegangan siswa

dalam RAPBM

Page 15: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

15

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK

LANJUT

sesuai ketentuan

Pengelolaan

kelas

- guru menciptakan

ketertiban, kedisiplinan,

kenyamanan,

keselamatan, dan

keputusan pada peraturan

dalam menyelenggarakan

proses pembelajaran

- pada tiap awal semester,

guru menyampaikan

silabus mata pelajaran

- Sebagian besar

guru dapat

menciptakan

ketertiban,

kedisiplinan,

kenyamanan,

keselamatan,

dan keputusan

pada peraturan

dalam

menyelenggara

kan proses

pembelajaran

- Sebagian guru

menyampaikan

silabus mata

pelajaran pada

tiap awal

semester

- Guru yang

belum dapat

menciptakan

ketertiban,

kedisiplinan,

kenyamanan,

keselamatan,

dan keputusan

pada peraturan

dalam

menyelenggara

kan proses

pembelajaran

perlu

pembinaan dan

pelatihan

pengelolaan

dan manajemen

kelas

- Perlu

pengecekan

oleh waka

kurikulum/

pengajaran

pada guru agar

guru

menyampaikan

silabus mata

pelajaran pada

tiap awal

semester

Page 16: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

16

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK

LANJUT

B. Pelaksanaan

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

- Penyampaian tujuan

- Motivasi

Kegiatan inti

- eksplorasi

- elaborasi

- konfirmasi

Penutup

- Rangkuman

- Penilaian/refleksi

- Umpan balik

- Tugas

Masih ada guru

melaksanakan

pembelajaran

belum sesuai

dengan RPP, dalam

kegiatan inti

pembelajaran

masih

menggunakan form

lama.

Dalam kegiatan

pembelajaran guru

wajib membawa

RPP sebagai

kontrol dalam

pelaksanaan

pembelajaran dan

perlu

mengoptimalkan

guru untuk

peningkatan

kualitas proses

pembelajaran.

III PENILAIAN

HASIL

PEMBELAJARA

N

Penilaian dilakukan oleh

guru terhadap hasil

pembelajaran untuk

mengukur tingkat

pencapaian kompetensi

peserta didik, serta

digunakan sebagai bahan

penyusunan laporan

kemajuan hasil belajar,

dan memperbaiki proses

pembelajaran.

Hasil penilaian

pembelajaran tidak

dilakukan analisis

sebagai bahan

acuan dalam

program perbaikan

proses

pembelajaran bagi

guru.

Setiap guru

diwajibkan untuk

melakukan analisis

hasil ulangan

harian dan analisis

butir soal serta

implementasi

dalam tugas

penilaian oleh guru

IV PENGAWASAN

PROSES

PEMBELAJARA

N

1. Pemantauan

a. Pemantauan proses

pembelajaran

dilakukan pada tahap

perencanaan,

pelaksanaan, dan

penilaian hasil

pembelajaran.

b. Pemantauan dilakukan

dengan cara diskusi

kelompok terfokus,

Pemantauan

dilaksanakan oleh

Kepala Sekolah dan

Kurikulum dengan

pengumpulan dan

penandatanganan

perangkat pem-

belajaran pada awal

semester.

Pemantauan

dilaksanakan

dengan cara

Peningkatan

kerjasama antara

sekolah dengan

Pengawas Satuan

dalam

melaksanakan

pemantauan proses

pembelajaran pada

saat awal semester

Peningkatan

pemantauan

dilakukan dengan

Page 17: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

17

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK

LANJUT

pengamatan,

pencatatan,

perekaman, wawan-

cara, dan

dokumentasi.

c. Kegiatan pemantauan

dilaksanakan oleh

kepala dan pengawas

satuan pendidikan

diskusi.

Pemantauan

dilaksanakan oleh

kepala sekolah

cara diskusi

kelompok

terfokus,

pengamatan,

pencatatan,

perekaman,

wawancara, dan

dokumentasi.

Peningkatan

pemantauan oleh

pengawas

pendidikan.

2. Supervisi

a. Supervisi proses

pembelajaran

dilakukan pada tahap

perencanaan,

pelaksanaan, dan

penilaian hasil pem-

belajaran.

b. Supervisi

pembelajaran

diselenggarakan

dengan cara pemberian

contoh, diskusi,

pelatihan, dan

konsultasi.

c. Kegiatan supervisi

dilakukan oleh kepala

dan pengawas satuan

pendidikan.

Supervisi proses

dilakukan oleh

Kepala Sekolah

minimal satu kali

setiap semester

Supervisi

pembelajaran

dilakukan dengan

diskusi, dan

konsultasi

Kegiatan supervisi

dilakukan oleh

kepala sekolah

Pengawas perlu

melaksanakan

supervisi secara

berkala dan dapat

memberi contoh

pembelajaran yang

efektif bagi guru

Perlu pemberian

contoh oleh guru

sejenis atau kepala

sekolah

Perlu peningkatan

supervisi dari

pengawas satuan

pendidikan

Page 18: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

18

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK

LANJUT

3. Evaluasi

a. Evaluasi proses

pembelajaran

dilakukan untuk me-

nentukan kualitas

pembelajaran secara

keseluruhan,

mencakup tahap

perencanaan,

pelaksanaan proses

pembelajaran, dan

penilaian hasil

pembelajaran.

b. Evaluasi proses

pembelajaran dengan

cara:

1) membandingkan

proses

pembelajaran yang

dilaksanakan guru

dengan standar

proses,

2) mengidentifikasi

kinerja guru dalam

proses pem-

belajaran sesuai

dengan kompetensi

guru.

Evaluasi proses

pembelajaran

dilaksanakan setiap

semester satu kali

dalam bentuk rapat

koordinasi Kepala

Madrasah dengan

menggunakan

pedoman standar

proses

Belum semua guru

melakukan evaluasi

proses pembelajar-

an dengan cara

membandingkan

proses yang dilaku-

kan guru dengan

standar proses

Kinerja Guru yang

belum sesuai

standar dapat

dilakukan supervisi

klinis agar guru

dapat mengatasi

permasalahan

pembelajaran

Mewajibkan semua

guru untuk

melaksanakan

evaluasi proses

sesuai standar.

4. Pelaporan

Hasil kegiatan

pemantauan, supervisi,

dan evaluasi proses

pembelajaran dilaporkan

kepada pemangku ke-

pentingan.

Pelaporan

dilaksanakan oleh

Kepala Madrasah

kepada pihak

Yayasan

Pelaporan Hasil

Supervisi

pembelajaran perlu

disampaikan

kepada pengawas

untuk pembinaan

guru dan satuan

pendidikan

Page 19: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

19

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK

LANJUT

5. Tindak lanjut

a. Penguatan dan

penghargaan

diberikan kepada guru

yang telah memenuhi

standar.

b. Teguran yang bersifat

mendidik diberikan

kepada guru yang

belum memenuhi

standar.

c. Guru diberi

kesempatan untuk

mengikuti

pelatihan/penataran

Iebih lanjut.

Satuan Pendidikan

belum memberikan

penghargaan

kepada guru yang

telah memenuhi

standar dan belum

melakukan

pembinaan optimal

bagi guru yang

belum memenuhi

standar

Perlu reward dan

punisment bagi

guru yang telah

memenuhi standar

dan yang belum

memenuhi standar

4. Analisis Standar Pengelolaan

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian

dengan

Kriteria

Analisis Penyesuaian/

Pemenuhan

Alokasi

Program

Ya Tidak 1 2

I KEPALA SEKOLAH

1 Kualifikasi minimal V

2 Usia Maksimal V

3 Pengalaman mengajar minimal V

4 Pangkat minimal V

5 Status Guru (Guru SMA) V

6 Kepemilikan sertifikat

pendidik

V

7 Kepemilikan sertifikat kepala

sekolah

V

8 Kompetensi kepribadian V

Page 20: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

20

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian

dengan

Kriteria

Analisis Penyesuaian/

Pemenuhan

Alokasi

Program

Ya Tidak 1 2

9 Kompetensi manajerial V

10 Kompetensi kewirausahaan V

11 Kompetensi supervisi V

12 Kompetensi sosial V

II WAKIL KEPALA SEKOLAH

1 Jumlah minimal V

2 Kriteria pengangkatan

wakasek

V

3 Kemampuan dan keterampilan

yang dimiliki:

Wakasek Bidang Kurikulum

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Kesiswaan

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Ssarana

Prasarana

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Humas

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Page 21: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

21

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian

dengan

Kriteria

Analisis Penyesuaian/

Pemenuhan

Alokasi

Program

Ya Tidak 1 2

Wakasek Bidang Ismuba

a. Kemampuan memimpin V

b. Kepemilikan ketrampilan teknis V

c. Kemitraan dan Kerjasama V

5. Analisis Standar Penilaian

NO KOMPONEN KONDISI

IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANG

AN

RENCANA

TINDAK LANJUT

1

Prinsip

penilaian

(sahih,

objektif, adil,

terpadu,

terbuka,

menyeluruh

dan

berkesinam-

bungan,

sistematis,

beracuan

kriteria, dan

akuntabel)

Semua RPP

mencantumkan

kegiatan dan

program

penilaian

RPP yang

mencantumkan

kegiatan dan

program

penilaian sekitar

67 %

Sekitar 33 %

RPP belum

mencantum-kan

kegiatan dan

program

penilaian

Kepala Madrasah

perlu melakukan

supervisi dengan

cara berdiskusi dan

memberi contoh

kepada guru-guru

yang belum

mencantumkan

kegiatan dan

program penilaian

dalam RPP

Guru melengkapi

RPP

2

Teknik dan

Instrumen

Penilaian

Instrumen

penilaian hasil

belajar yang

digunakan

pendidik

memenuhi

persyaratan

substansi,

konstruksi, dan

bahasa.

Sebagian guru

telah

melaksanaan

penelaahan

instrumen

penilaian hasil

belajar

Sebagian besar

guru belum

melaksanaan

penelaahan

instrumen

penilaian hasil

belajar

Sekolah menyiapkan

format penelaahan

butir soal dan

meminta semua guru

melakukan telaah

butir soal sebelum

diujikan kepada

peserta didik

Page 22: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

22

3 Mekanisme

dan Prosedur

Penilaian

a. Rancangan

penilaian dari

silabus yang

penjabaran-

nya merupa-

kan bagian

RPP

b. UH,UTS,

UAS, UKK

dilakukan

oleh pendidik

di bawah

koordinasi

Satuan

Pendidikan

c. Penilaian UN

dan Usek

adalah salah

satu syarat

kelulusan

d. Penil hasil

belajar

kelompok

estetika dan

kelompok

penjasorkes

ditentukan

melalui rapat

dewan

pendidik

berdasarkan

hasil

penilaian

pendidik

e. Penil hasil

belajar

kelompok

agama dan

akhlak mulya

a. Rancangan

penilaian dari

silabus yang

penjabaran-

nya merupa-

kan bagian

RPP

b. UH,UTS,

UAS, UKK

dilakukan

oleh pendidik

di bawah

koordinasi

Satuan

Pendidikan

c. Penilaian UN

dan Usek

adalah salah

satu syarat

kelulusan

d. Penil hasil

belajar

kelompok

estetika dan

kelompok

penjasorkes

ditentukan

pendidik

e. Penil hasil

belajar

kelompok

agama dan

akhlak mulya

a. –

b. –

c. -

d. Penil hasil

belajar

kelompok

estetika dan

kelompok

penjasorkes

belum sesuai

pedoman

e. Penil hasil

belajar

kelompok

agama dan

akhlak

a. –

b. –

c. -

d. Perlu sosialisasi

dan pemahaman

kepada guru ttg

Penil hasil belajar

kelompok estetika

dan kelompok

penjasorkes

e. Perlu sosialisasi

dan pemahaman

kepada guru ttg

Penil hasil belajar

kelompok agama

Page 23: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

23

dan kelompok

kewarganega-

raan dan

kepribadian

ditentukan

melalui rapat

dewan

pendidik

berdasarkan

hasil

penilaian

pendidik

dengan

memperhatika

n hasil ujian

sekolah

f. Kegiatan

Ujian Sekolah

(menyusun

kisi-kisi,

mengembang

kan

instrumen,

melaksanakan

ujian,

mengolah dan

menentukan

kelulusan,

melaporkan

hasil ujian)

g. Penil muatan

lokal

mengikuti

penil

kelompok

mata

pelajaran

yang relevan.

h. Kegiatan

pengembang-

an diri

dibuktikan

dan kelompok

kewarganega-

raan dan

kepribadian

ditentukan

pendidik

f. Kegiatan

Ujian Sekolah

(menyusun

kisi-kisi,

mengembang

kan

instrumen,

melaksanakan

ujian,

mengolah dan

menentukan

kelulusan,

melaporkan

hasil ujian)

g. Penil muatan

lokal

mengikuti

penil

kelompok

mata

pelajaran

yang relevan.

h. Kegiatan

pengembang-

an diri

dibuktikan

mulya dan

kelompok

kewarganega

raan dan

kepribadian

belum sesuai

pedoman

f. --

g. --

h. Kegiatan

pengembang

an diri belum

dibuktikan

dan akhlak mulya

dan kelompok

kewarganegaraan

dan kepribadian

f. --

g. --

h. Kegiatan

pengembangan

diri perlu

dibuktikan dengan

Page 24: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

24

dengan surat

keterangan

pembina dan

Kepala

Madrasah

i. Hasil UH

harus

dikembalikan

kepada siswa

sebelum UH

berikutnya,

yang belum

tuntas

mengikuti

pembelajaran

remidi

dengan nilai

pada LHBS

i. 60 % guru

memberikan

hasil UH

kepada siswa

sebelum UH

berikutnya,

yang belum

tuntas

mengikuti

pembel

remidi

dengan surat

keterangan

i. 40 % guru

belum

memberikan

hasil UH

kepada siswa

sebelum UH

berikutnya,

yang belum

tuntas

mengikuti

pembel

remidi

surat keterangan

i. Kepala Madrasah

menghimbau guru

untuk

memberikan hasil

UH kepada siswa

sebelum UH

berikutnya, yang

belum tuntas

mengikuti pembel

remidi

4 Penilaian oleh

Pendidik

a. menginforma

sikan silabus

pada awal

semester

kepada siswa

b. Melaksanaka

n tes,

pengamatan,

penugasan,

atau bentuk

lain

c. Mengolah

hasil penil

untuk

mengetahui

kemajuan

dan kesulitan

belajar siswa

d. Mengembalik

an hasil

pekerjaan

siswa

disertai

komentar

yang

mendidik

a. menginform

asikan

silabus pada

awal

semester

kepada siswa

b. Melaksanaka

n tes,

pengamatan,

penugasan,

atau bentuk

lain

c. Mengolah

hasil penil

untuk

mengetahui

kemajuan

d. Mengembali

kan hasil

pekerjaan

siswa

e. Memanfaatk

an hasil penil

untuk

perbaikan

pembel

a. -

b. -

c. Mengolah

hasil penil

untuk

mengetahui

kesulitan

belajar

siswa

d. Mengembal

ikan hasil

pekerjaan

siswa belum

disertai

komentar

yang

mendidik

e. -

f. -

a. -

b. -

c. Dilaksanakan

pendampingan

Guru dlm

Mengolah hasil

penil untuk

mengetahui

kesulitan belajar

siswa

d. Guru diingatkan

untuk memberi

komentar yang

mendidik saat

mengembalikan

hasil pekerjaan

siswa

e. -

f. -

Page 25: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

25

e. Memanfaatka

n hasil penil

untuk

perbaikan

pembel

f. Melaporkan

hasil belajar

siswa setiap

akhir

semester

f. Melaporkan

hasil belajar

siswa setiap

akhir

semester

5 Penilaian oleh

Satuan

Pendidikan

a. Menentukan

KKM melalui

rapat dewan

pendidik

b. Mengkoordin

asikan pelaks

UTS, UAS,

UKK

c. Menentukan

kriteria

kenaikan

kelas melalui

rapat dewan

pendidik

d. Menentukan

program

pembel SKS

melalui rapat

dewan

pendidik

e. Menentukan

penil 4

kelompok

mata

pelajaran

melalui rapat

dewan

pendidik

f. Menyelengga

rakan US dan

menentukan

kelulusan

a. Menentukan

KKM melalui

rapat dewan

pendidik

b. Mengkoordin

asikan pelaks

UTS, UAS,

UKK

c. Menentukan

kriteria

kenaikan

kelas melalui

rapat dewan

pendidik

d. Sekolah

belum

menentukan

program

pembel SKS

e. Menentukan

penil 4

kelompok

mata

pelajaran oleh

pendidik

f. Menyelengga

rakan US dan

menentukan

kelulusan

a. –

b. –

c. –

d. Sekolah

masih

kategori

standar

dengan

pembelajar-

an sistem

paket

e. Menentukan

penil 4

kelompok

mata

pelajaran

belum

melalui

rapat dewan

pendidik

f. –

a. –

b. –

c. –

d. Sekolah akan

menuju SSN

e. Menentukan penil

4 kelompok mata

pelajaran harus

melalui rapat

dewan pendidik

f. –

Page 26: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

26

sesuai POS

g. Melaporkan

hasil penil

mata

pelajaran

kepada orang

tua/wali

dalam bentuk

LHBS

h. Melaporkan

pencapaian

hasil belajar

kepada

Disdik Kab./

Mapenda

i. Menerbitkan

SKHUN

j. Menerbitkan

Ijazah bagi

siswa yang

lulus

sesuai POS

g. Melaporkan

hasil penil

mata

pelajaran

kepada orang

tua/wali

dalam bentuk

LHBS

h. Melaporkan

hasil

kenaikkan

dan kelulusan

kepada

Disdik Kab/

Mapenda

i. Menerbitkan

SKHUN

j. Menerbitkan

Ijazah bagi

siswa yang

lulus

g. –

h. Belum

melaporkan

hasil

pencapaian

belajar tiap

semester

kepada

Mapenda

i. -

j. -

g. –

h. Sekolah

melaporkan hasil

pencapaian

belajar akhir

semester dua

kepada Mapenda

i. -

j. -

6 Penilaian oleh

Pemerintah

a. Penil hasil

belajar oleh

pemerintah

dalam bentuk

UN

b. Hasil UN

menentukan

kelulusan

a. Penil hasil

belajar oleh

pemerintah

dalam bentuk

UN

b. Hasil UN

menentukan

kelulusan

- -

Page 27: Dokumen analisis-konteks 2015-2016

27

BAB IV

PENUTUP

Dengan mengucapkan alhamdulillah, akhirnya penyusunan analisis konteks dapat

terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan hasil analisis konteks ini benar-benar bermanfaat

dalam melengkapi penyusunan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan untuk pemenuhan

dokumen 1.

Atas segala kerjasama semua pihak, kami mengucapkan terima kasih.***