Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

download Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

of 47

Transcript of Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    1/47

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

     Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan

    membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

    manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

    sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

     bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan

    suatu Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor

    20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia

    Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing

    dalam menghadapi tantangan global.Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk

    menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber

    daya alam Indonesia.Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara

    terencana, terarah, dan berkesinambungan.

    Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah

     Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

     Nasional Pendidikan yang meliputi perubahan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,

    Standar Proses, Standar Penilaian, Kerangka Dasar,dan Struktur Kurikulum maka terjadi

     perubahan terhadap 4 standar di atas yang mencakup 3 domain yakni sikap, pengetahuan

    dan keterampilan. Untuk tahun pelajaran 2014-2015, SMA Semen Padang melaksanakan

    kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI sedangkan di kelas XII tetap menggunakan

    kurikulum 2006. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada

    (kurikulum 2012-2013), maka SMA Semen Padang perlu melakukan revisi terhadapdokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya.

    Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi

    kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan

    Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi

    lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,

    dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan

     pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal ini diperkuat dalam

    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar

    Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Berdasarkan hal tersebut maka

    SMA Semen Padang perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik

    untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum.Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan

     pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses dikembangkan

    mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai

    dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2005 tentang Standar

     Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

    Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

    Standar Nasional Pendidikan.

    Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

    inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif

    serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai

    dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peseta didik. Untuk itu SMA

    Semen Padang melakukan perencanaan proses pembelajaran serta penilaian proses

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    2/47

    2

     pemebelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi

    lulusan. Terkait dengan prinsip ini maka dikembangkan standar proses yang mencakup

     perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

     pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi

    informasi dan komunikasi.

    Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur dan

    instrument penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta

    didik mencakup : penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,

    ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,

    ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Berdasarkan

    hal ini SMA Semen Padang sudah melaksanakan penilaian seperti hal diatas sedangkan hal

    yang harus ditingkatkan adalah tentang penilaian sikap dan penilaian autentik.

    Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar

     bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas

    yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Landasan filosofis dalam

     pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,

    sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

    Kondisi nyata di SMA Semen Padang dalam melaksanakan kurikulum 2013 sesuai hal

    diatas sudah terlaksana seperti program peminatan dan program lintas minat, sedangkan

    hal yang perlu ditingkatkan adalah pengembangan dan pendalaman materi pembelajaran

    untuk guru dan siswa.

    Pengembangan Kurikulum SMA Semen Padang tahun pelajaran 2015-2016

    mencakup hal-hal sebagai berikut:

    1.  Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang merupakan pedoman dalam

     pengembangan Kurikulum SMA Semen Padang

    2. 

    Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Semen Padang yang didasarkan pada hasilanalisis konteks, dan minat peserta didik;

    3.  Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan berdasarkan hasil revisi Kurikulum

    tahun 2014-2015, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga

     pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap Kurikulum 2013.

    4.  Kalender Pendidikan SMA Semen Padang disusun berdasarkan hasil perhitungan

    minggu efektif untuk tahun pelajaran 2015-2016.

    Kurikulum SMA Semen Padang menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam

    melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip

     pengembangan kurikulum dan karakteristik Kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap

     pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Semen Padang dan Analisis Kondisi LingkunganSekolah. Memperhatikan kondisi riil SMA Semen Padang yang berada di lingkungan

     penduduk yang sudah lebih maju dibanding dengan sebagian daerah lain di Kota Padang,

    merupakan ciri khas peserta didik yang berasal dari berbagai suku di Indonesia yang

    orangtuanya merupakan karyawan PT Sermen Padang maka pengembangan kurikulum

     juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,

    dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu menyebabkan Kurikulum SMA

    Semen Padang memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat

    memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni, olah raga

    dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada

    mata pelajaran Prakarya. Olah raga yang dikembangkan adalah olah raga prestasi seperti

    Sepak Bola yang dibimbing langsung oleh tim pelatih Semen Padang FC dan SemenPadang Football Academi, Olah raga silat yang merupakan olah raga prestasi yang

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    3/47

    3

     pesertanya berasal dari siswa SMA Semen dibina secara khusus dan diasramakan. Untuk

    seni dikembang dalam sanggar yang dimanfaatkan pada kegiatan Interen PT Semen

    Padang.

    Kurikulum SMA Semen Padang harus memuat kecakapan hidup untuk membekali

     peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan

    kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang

    lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok (Muatan Lokal) atau PBKL (PendidikanBerbasis Kearifan Lokal) yang terintegrasi dalam mata pelajaran.

    B.  Landasan dan Dasar Hukum

    Penyusunan Kurikulum SMA Semen Padang 2014/2015ini dilaksanakan dengan

    landasan yuridis sebagai berikut :

    1.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional.

    2.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

    Standar Nasional Pendidikan,

    3. 

    Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.

    4.  Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan

     Nasional.

    5.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

     pelaksanaan Standar Isi dan SKL

    6.  Peraturan Menteri Pendidikaan Nasional Nomor 6 Tahun 207 tentang Perubahan

    Permendiknas No. 24 tahun 2006

    7. 

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan

    8.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar

    Sarana dan Prasarana;

    9.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

    Standar Kompetensi Lulusan

    10.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

    Standar Isi

    11.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

    Standar Proses

    12.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang

    Standar Penilaian

    13.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang

    Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah

    14.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2013 tentang

    Pendidikan Menengah Universal

    15.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 tahun 2014 tentang

    Masa Orientasi Peserta Didik Baru di Sekolah

    16.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 tahun 2014 tentang

    Kurikulum 2013 SMA/MA.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    4/47

    4

    17.  Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP) pada Sekolah Dasar dan Menengah.

    18.  Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler pada Pendidikan

    Dasar dan Menengah.

    19.  Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai

    Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah.20.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2014 tentang

    Peminatan pada Pendidikan Menengah.

    21.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tahun 2014 tentang

    Guru TIK

    22.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 tahun 2014 tentang

    Muatan Lokal Kurikulum 2013.

    23.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun 2014 tentang

    Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

    24.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 tahun 2014 tentang

    Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

    Menengah.

    25.  Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Semen Padang tahun Pelajaran 2015-

    2016

    Tujuan Pengembangan

    Kurikulum SMA Semen Padang disusun agar sekolah memiliki pedoman

     penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan

    (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan

    Kurikulum SMA Semen Padang memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :1.  Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

    Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan

    kepribadian peserta didik secara utuh.Kurikulum yang disusun memungkinkan

    semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak

    mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Semen

    Padang dilaksanakan juga program pendalaman agama Islam melalui Rohis salah

    satu cabang pengembangan diri yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan

     budi pekerti. Selain itu dilaksanakan pembacaan asmaul husna dan surat-surat

     pendek setiap paginya, salat zuhur berjamaah di sekolah,peringatan hari-hari besar

    keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau

    memanfaatkan warga sekolah dan bantuan sosial terhadap warga siswa yang

    kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.

    2.  Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan

    dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Semen Padang disusun dengan

    memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,

    spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai

    dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan

    keterampilan.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    5/47

    5

    3.  Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

    Kota Padang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman

    karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Semen Padang memuat

    keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan

    kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli

    lingkungan (sekolah adiwiyata), serta keterampilan sesuai dengan tuntutanKompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.

    4.  Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

    Pengembangan kurikulum SMA Semen Padang memperhatikan keseimbangan

    tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan pada

     pembelajaranseni budaya dalam bentuk lagu dan tarian minang yang merupakan

    ciri khas Sumatera Barat.Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global

    yang ditandai dengan adanya prakarya rekayasa yang lebih ke arah praktis dengan

    menggunakan teknologi inovatif seperti robotik, roket air dan lain sebagainya.

    5.  Tuntutan dunia kerja

    Kurikulum SMA Semen Padang harus memuat kecakapan hidup untuk membekali

     peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta

    didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan

    ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok (Seni Budaya dan

    Prakarya) yang terintegrasi dalam mata pelajaran, yang pada dasarnya

     pembelajaran tersebut mengajak siswa untuk mandiri dalam pembuatan berbagai

    karya. Dengan prinsip berwirausaha diharapkan peserta didik mampu memikirkan

     berbagai peluang bisnis dari karya yang mereka buat.

    6.  Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

    dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.

    7.  Agama

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan

    kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di

    lingkungan sekolahsesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

    8.  Dinamika perkembangan global

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan agar peserta didik mampu

     bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa laindengan

    membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai

    dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di

    dunia nyata/kehidupan sehari-hari.

    9.  Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian

    autentik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    10.  Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri

     peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler

    wajib yang harus diikuti.

    11.  Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    6/47

    6

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan mendorong wawasan dan sikap

    kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam

     Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    12.  Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan dengan memperhatikan

    karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestariankeragaman budaya

    13.  Kesetaraan Gender

    Kurikulum SMA Semen Padang diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan

    dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender

    14.  Karakteristik satuan pendidikan

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,

    kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

    15.  Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-

    nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam

     pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam

    lingkungan kehidupan di luar sekolah.

    C.  Visi SMA Semen Padang

    Visi SMA Semen Padang

    Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu pengetahuan

    dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan berubahnya

    kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk

    merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Semen Padang memiliki citra

    moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang

    diwujudkan dalam visi sekolah berikut:

    “ Terwujudnya Sekolah Unggul, Berimtaq, Kompetitif, Berbudaya

    Lingkungan “ 

    D.  Misi SMA Semen Padang

    Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depandengan memperhatikan potensi kekikinian, sesuai dengan norma dan harapan

    masayarakat.

    Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang

    dinyatakan dalam Misi berikut :

    1)  Menyelenggarakan pembelajaran efektif dan inovatif yang berorientasi pada

     pencapaian kompetensi dengan memperhatikan potensi yang dimiliki peserta didik

    2)  Menumbuhkan semangat keunggulan dalam penguasaan ilmu dan teknologi untuk

    menghasilkan lulusan berkualitas, tangguh, mandiri, cerdas dan berkarakter serta

    dapat diterima di perguruan tinggi yang ternama

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    7/47

    7

    3)  Menjadikan agama sebagai landasan untuk pengembangan kepribadian yang

     beriman dan bertaqwa serta menghargai antar sesama warga sekolah dan

    lingkungannya

    4)  Mewujudkan sekolah yang berwawasan global yang mampu bersaing dengan

    sekolah lokal dan nasional

    5) 

    Menciptakan sekolah dan pembelajaran yang berbudaya lingkungan6)  Pembiasaan hidup bersih dan sehat

    7)  Mengembangkan bakat dan potensi peserta didik di segala bidang yang berkaitan

    dengan lingkungan

    8)  Meningkatkan budaya K-9 (Keindahan, Kedisiplinan, Ketertiban, Keamanan,

    Kerapian, Kebersamaan, Kerindangan, Kenyamanan, dan Keramahan)

    9)  Menggalang kerjasama dengan orang tua siswa, lembaga pendidikan lainnya demi

    terwujud visi

    Untuk mencapai visi dan misi sekolah tersebut, Kepala Sekolah dan para Guru serta

    dengan persetujuan Komite Sekolah/Yayasan Igasar Semen Padang menetapkansasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

    E.  Tujuan SMA Semen Padang

    Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan

    kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

    mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.Kurikulum SMA Semen Padang

    disusun secara bersama dengan tim dan guru serta karyawan sebagai pedoman

     penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

    1. 

    Memiliki dan melaksanakan Kurikulum SMA Semen Padang yang 100% berorientasi pada delapan Standar Nasional Pendidikan.

    2.  Meningkatkan kompetensi guru menjadi 100% menggunakan modul bahan ajar

    cetak dan hand out.

    3.  Semua guru dan siswa memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran,

    memahami dan mengaplikasikan KTSP di kelas

    4.  tercapainya pembelajaran yang efektif dan inovatif meliputi peningkatan

    kompetensi dalam metode dan strategi pembelajaran.

    5.  Terciptanya pembelajaran yang kondusif.

    6.  Memiliki sistem jaringan/LAN yang dapat digunakan dalam bidang pembelajaran

    dan pengelolaan administrasi.

    7.  Semua kegiatan pembelajaran yang mengarah kepada program pengajaran

     berbasis kompetensi menggunakan media pembelajaran berbasis IT dengan

    tersedianya sarana tersebut disetiap kelas.

    8.  70 % lulusan SMA Semen Padang diterima di perguruan tinggi dan sisanya

    diserap lapangan kerja setiap tahunnya.

    9.  Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal

    untuk terjun ke dunia kerja, dengan mengupayakan bentuk kerjasama dengan

    instansi lain, masyarakat dan dunia usaha/ industri dalam rangka pengembangan

     program pendidikan yang berakar dari budaya bangsa serta mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    8/47

    8

    10.  Meningkatkan kinerja seluruh warga sekolah, dengan pemberian reward dan

     punishment.

    11.  Memiliki Tim olah raga yang tangguh yang mampu berkiprah dalam ajang lomba

    dan pertandingan di tingkat Kota, Propinsi, Nasional dan Internasional

    12.  Memiliki sanggar Seni yang mampu tampil dalm setiap pegelaran seni budaya

    daerah di tingkat kabupaten/kota, propinsi dan nasional13.  Menghasilkan siswa yang beriman dan bertaqwa melalui berbagai bidang kegiatan

    keagamaan.

    14.  Semua warga sekolah melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang

    dianutnya.

    15.  Terwujudnya lingkungan yang religius melalui sikap dan kepribadian yang

     berkarakter

    16.  Menumbuhkan sikap kritis siswa terhadap perubahan dan pengaruh globalisasi

    serta tetap memperhatikan jati diri dan budaya bangsa Indonesia

    17.  Melaksanakan penghijauan di lingkungan sekolah sehingga mendukung kegiatan

     pembelajaran yang kondusif.

    18.  Meningkatkan peran serta komite sekolah sebagai mitra sekolah dalam

     pengembangan mutu dengan tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan

     pembelajaran .

    F.  Nilai Karakter Sekolah

    1.  Sekolah Unggul

    a.  Unggul dalam disiplin

    Sebuah proses pendidikan tidak akan berhasil jika tidak ada penerapan

    disiplin kepada para siswa. Disiplin adalah kemampuan memanfaatkanwaktu untuk melakukan hal-hal yang positif guna mencapai sebuah prestasi.

    Disiplin juga berarti kemampuan berbuat hanya yang memberikan manfaat

     bagi diri, orang lain, dan lingkungan. Disiplin merupakan hasil dari sebuah

     proses atau interaksi siswa dengan lingkungannya, baik bacaan, budaya,

    atau individu. Maka, sangat penting menyediakan lingkungan sekolah yang

    disiplin, sehingga siswa memiliki kedisiplinan diri. Disiplin diri dilakukan

    karena kesadaran bahwa prestasi tidak bisa diraih tanpa kerja keras dan

     perilaku yang baik. Prestasi dicapai bukan semata bermodal kecerdasan,

    namun melalui disiplin yang tinggi dalam belajar dan melakukan sesuatu.

    Disiplin di SMA Semen Padang dicantumkan dalam Peraturan dan Tata

    Tertib Sekolah serta Peraturan Akademik SMA Semen Padang.

     b.  Unggul dalam Ekstrakurikuler

    Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah di luar jam

     belajar  kurikulum standar. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat

     berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan

    kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu

    sendiri. Ekstrakurikuler unggulan di SMA Semen Padang Sepak Bola yang

     bekerja sama dengan Akademi Sepak Bola Semen Padang, seni tari dan seni

    musik.

    2.  Iman dan Taqwa

    https://id.wikipedia.org/wiki/Siswahttps://id.wikipedia.org/wiki/Sekolahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulumhttps://id.wikipedia.org/wiki/Senihttps://id.wikipedia.org/wiki/Olahragahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadianhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadianhttps://id.wikipedia.org/wiki/Olahragahttps://id.wikipedia.org/wiki/Senihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulumhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sekolahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Siswa

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    9/47

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    10/47

    10

    Bukan hanya Sekolah , siswa pun juga mendapatkan dampak yang positif

    karena program ini seperti :

      Siswa dapat membiasakan agar membuang sampah pada tempatnya

      Siswa dapat mengerti pentingnya memilah - milah sampah

     

    Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas bukan hanya untuk dibuangtapi juga dapat dimanfaatkan.

    Sejak melaksanakan Program Sekolah Adiwiyata SMA Semen Padang berhasil

    meraih predikat sebagai berikut:

    1.  Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Padang tahun 2013

    2.  Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2013

    3.  Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2013

    4.  Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional tahun 2015

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    11/47

    11

    BAB II

    STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT

    A.  Muatan Kurikulum

    Kelompok Mata Pelajaran

    Tahun Pelajaran 2015-2016 SMA Semen Padang sebagai pelaksana Kurikulum 2013memiliki kewajiban untuk menyusun KTSP dan melaksanakannya

    Pada Kurikulum 2013 kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia

     peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal

     berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan

    kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

    1.  Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

    2.  Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

    3.  Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

    4.  Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

    Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah

    Aliyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

    Kompetensi Inti SMA/MA adalah sebagai berikut:

     NO DOMAIN KOMPETENSI INTI

    1.  Sikap 1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

    dianutnya

    2. 

    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong

    royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

     proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

    solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

     berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

    dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

    cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

    2 Pengetahuan 1.  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,

    konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,

    teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

     peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

    kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

    untuk memecahkan masalah

    2.  Memahami, menerapkan, dan menjelaskan 

     pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

    metakognitif   dalam ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

    terkait penyebab  fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    12/47

    12

     NO DOMAIN KOMPETENSI INTI

    kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

    untuk memecahkan masalah

    3.  Memahami, menerapkan, dan menjelaskan

     pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

    metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

     budaya, dan humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

    terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

    kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

    untuk memecahkan masalah

    3.  Keterampilan 1.  Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah

    konkret dan ranah abstrak terkait dengan

     pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda

    sesuai kaidah keilmuan

    2.  Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah

    konkret dan ranah abstrak terkait dengan

     pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, bertindak   secara efektif dan

    kreatif , serta mampu menggunakan metoda sesuai

    kaidah keilmuan

    3.  Mencoba, mengolah, menyaji, dan mencipta  dalam

    ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

     pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri serta bertindak secara efektif dan

    kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai

    kaidah keilmuan

    a.  Prinsip Pengembangan Kurikulum

    Pengembangan Kurikulum SMA Semen Padang mengacu kepada karakteristik

    Kurikulum 2013 dan prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut:

    a.  Karakteristik Kurikulum 2013:

    1)  mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

    sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektualdan psikomotorik;

    2)  sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

     belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

    sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

    3)  mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya

    dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

    4)  memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

     pengetahuan, dan keterampilan;

    5)  kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih

    lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    13/47

    13

    6)  kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

    kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

    dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi

    inti;

    7)  kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling

    memperkuat (reinforced ) dan memperkaya (enriched ) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal ).

     b.  Prinsip Pengembangan kurikulum;

    1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik

    dan lingkungannya.

    Kurikulum di SMA Semen Padang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa

     peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar

    menjadi menusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

     berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

    yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan

     pendidikan tersebut, pengembangan potensi peserta didik di SMA Semen Padang

    disesuaikan dengan tuntutan kompetensi sesuai SNP, perkembangan kemajuan

    zaman seiring dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, kebutuhan, dan

    kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

    2) Beragam dan terpadu

    Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta

    didik, keunggulan lokal dan potensi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa

    membedakan agama, suku,budaya dan adat istiadat serta status sosial ekonomi dan

     jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatanlokal, dan pengembangan diri secara terpadu serta disusun dalam keterkaitan dan

    kesinambungan yang bermakna antarsubstansi.

    3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

     pengetahuan, teknologi dan seni berkembang ecara dinamis. Oleh karena itu

    semangat dan isi kurikulum diusahakan dapat mendorong peserta didik untuk

    mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

    dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMA Semen Padang

    ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal tentang seni dan karya tulis

    ilmiah yang terintegrasi dalam mata pelajaranyang relevan.

    4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan

    Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

    ( stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

    termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kerja.Oleh karena itu

     pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial,

    keretampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan kebutuhan yang

    harus dipenuhi di SMA Semen Padang.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    14/47

    14

    5) Menyeluruh dan berkesinambungan

    Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi, bidang kajian

    keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

     berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.

    6) 

    Belajar Sepanjang HayatKurikulum SMA Semen Padang diarahkan kepada proses pengembangan

     pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

    Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsure-unsur pendidikan formar,

    informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan lingkungan yang

    selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

    7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

    Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan dengan memperhatikan

    kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan

     bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.Oleh sebab itu kurikulum SMA Semen

    Padang mengacu kepada visi pendidikan nasional dan visi Kota Padang.

    2.  Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.

    Pelaksanaan kurikulum di SMA Semen Padangdilaksanakan sebagai berikut :

    a.  Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk

    menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik

    harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh

    kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan

    menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur(PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri

     baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.

     b.  Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :

    - Belajar untuk memahami dan menghayati .

    - Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.

    - Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.

    - Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses

     pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.

    c.  Melalui bimbingan guru wali yang bekerjasama dengan guru mata pelajaran

    dan BK secara terjadwal.

    d.  Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran

    disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta

    didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan

    hangat, dengan prinsip Ing Ngarso Sung Tulodo, Ingmadyo Mangun Karso, Tut

    Wuri handayani.

    e.  Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan

    teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

     belajar dan fasilitas internet.

    f. 

    Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untukkeberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    15/47

    15

    g.  Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,

    muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,

    keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis

    serta jenjang pendidikan.

    B. Struktur Kurikulum

    Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam

    satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Struktur

    kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

     pelajaran.

    1.  Daftar Mata Pelajaran Kelas X

    Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    NO MATA PELAJARAN

    Kelompok A (Wajib)1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

    2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

    3 Bahasa Indonesia

    4 Matematika

    5 Sejarah Indonesia

    6 Bahasa Inggris

    Kelompok B (Wajib)

    7 Seni Budaya8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

    9 Prakarya dan Kewirausahaan

    Kelompok C (Peminatan)

    10 Matematika

    11 Biologi

    12 Fisika

    13 Kimia

    Lintas Minat

    14 Ekonomi15 Sosiologi

    Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

    NO MATA PELAJARAN

    Kelompok A (Wajib)

    1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

    2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

    3 Bahasa Indonesia

    4 Matematika

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    16/47

    16

    NO MATA PELAJARAN

    5 Sejarah Indonesia

    6 Bahasa Inggris

    Kelompok B (Wajib)

    7 Seni Budaya

    8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

    9 Prakarya dan Kewirausahaan

    Kelompok C (Peminatan)

    10 Geografi

    11 Sejarah

    12 Sosiologi

    13 Ekonomi

    Lintas Minat

    14 Bahasa dan Sastra Inggris

    15 Bahasa Jepang

    2.  Daftar Mata PelajaranKelas XI

    Peminatan Matematika dan Sains

    NO MATA PELAJARAN

    Kelompok A (Wajib)

    1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

    2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

    3 Bahasa Indonesia

    4 Matematika

    5 Sejarah Indonesia

    6 Bahasa Inggris

    Kelompok B (Wajib)

    7 Seni Budaya

    8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

    9 Prakarya dan Kewirausahaan

    Kelompok C (Peminatan)

    10 Matematika

    11 Biologi

    12 Fisika

    13 Kimia

    Lintas Minat

    14 Ekonomi

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    17/47

    17

    Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

    NO MATA PELAJARAN

    Kelompok A (Wajib)

    1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

    2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan3 Bahasa Indonesia

    4 Matematika

    5 Sejarah Indonesia

    6 Bahasa Inggris

    Kelompok B (Wajib)

    7 Seni Budaya

    8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

    9 Prakarya dan KewirausahaanKelompok C (Peminatan)

    10 Geografi

    11 Sejarah

    12 Sosiologi

    13 Ekonomi

    Lintas Minat

    14 Bahasa dan Sastra Jepang

    3.  Daftar Mata Pelajaran Kelas XII

    Peminatan Matematika dan Sains

    NO MATA PELAJARAN

    Kelompok A (Wajib)

    1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

    2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

    3 Bahasa Indonesia

    4 Matematika

    5 Sejarah Indonesia

    6 Bahasa Inggris

    Kelompok B (Wajib)

    7 Seni Budaya

    8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

    9 Prakarya dan Kewirausahaan

    Kelompok C (Peminatan)

    10 Matematika

    11 Biologi

    12 Fisika13 Kimia

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    18/47

    18

    NO MATA PELAJARAN

    Lintas Minat

    14 Geografi

    Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

    NO MATA PELAJARAN

    Kelompok A (Wajib)

    1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

    2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

    3 Bahasa Indonesia

    4 Matematika

    5 Sejarah Indonesia

    6 Bahasa Inggris

    Kelompok B (Wajib)

    7 Seni Budaya

    8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

    9 Prakarya dan Kewirausahaan

    Kelompok C (Peminatan)

    10 Geografi

    11 Sejarah

    12 Sosiologi13 Ekonomi

    Lintas Minat

    14 Bahasa dan Sastra Inggris

    1) Struktur Kurikulum Kelas X

    a.  Sekolah menetapkan alokasi waktu per minggu sebesar 4 2 jam pelajaran

    dengan menggunakan sistem klasikal.

     b.  Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit .

    c.  Kelas X terdiri atas peminatan (Matematika Sains, Ilmu  –   ilmu Sosial, dan

    Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta

    didik, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta Kegiatan

    Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas

    X.Jumlah mata pelajaran di kelas X 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata

     pelajaran wajib A, 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2

    mata pelajaran lintas minat.

    d.  Struktur Kurikulum SMA Semen Padang Kelas X disajikan dalam tabel 1

     berikut : 

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    19/47

    19

    Tabel 1 :

    Mata PelajaranAlokasi Waktu

    Smt. 1 Smt.2

    Kelompok A (Wajib)

    1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

    2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

    3. Bahasa Indonesia 4 4

    4. Matematika 4 4

    5. Sejarah Indonesia 2 2

    6. Bahasa Inggris 2 2

    Kelompok B (Wajib) 

    7. Seni Budaya 2 2

    8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

    9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

    Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24

    Kelompok C (Peminatan) 

    Mata Pelajaran Peminatan Akademik 18 18

    Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per

    Minggu42 42

    Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)

    Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan

    kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran

    sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk

    mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

    Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulumSMA adalah sebagai berikut:

    Mata PelajaranAlokasi Waktu

    Smt. 1 Smt.2

    Kelompok A dan B (Wajib) 24 24

    C. Kelompok Peminatan

    Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

    I

    1 Matematika 3 3

    2 Biologi 3 3

    3 Fisika 3 3

    4 Kimia 3 3Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    20/47

    20

    Mata PelajaranAlokasi Waktu

    Smt. 1 Smt.2

    II

    1 Geografi 3 3

    2 Sejarah 3 3

    3 Sosiologi 3 3

    4 Ekonomi 3 3

    Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 6

    Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 68 68

    Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 42

    Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat

    Di SMA Semen Padang tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan Lintas Minat.

    Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat untuk

     peserta di masing-masing peminatan dapat memilih dua mata pelajaran di peminatan lain

    dengan ketentuan sebagai berikut:

    PEMINATAN

    Sains Sosial

    Dapat memilih dua mata pelajaran

    diantara berikut :

    Ekonomi Biologi

    Sosiologi Bahasa Jepang

    2)  Struktur Kurikulum Kelas XI

    Kurikulum Kelas XI terdiri atas:

    - 14 Mata Pelajaran,

    - Program Pengembangan Diri.a.  Sekolah menetapkan alokasi waktu per minggu sebesar 44 jam pelajaran

    dengan menggunakan sistem classical.

     b.  Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit .

    c.  Kelas XI terdiri atas peminatan (Matematika Sains,Ilmu  –   ilmu Sosial , dan Lintas

    Minat yang didasarkan pada kelas X, serta Kegiatan Pramuka sebagai ekstra kurikuler

    wajib.Jumlah mata pelajaran di kelas XI 14 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata

     pelajaran wajib A, 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 1 mata

     pelajaran lintas minat.

    d.  Struktur Kurikulum SMA Semen Padang Kelas XI disajikan dalam tabel 1 berikut : 

    Tabel 1 :

    Mata PelajaranAlokasi Waktu

    Smt. 1 Smt.2

    Kelompok A (Wajib)

    1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

    2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

    3. Bahasa Indonesia 4 4

    4. Matematika 4 4

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    21/47

    21

    Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)

    Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan

    kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran

    sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk

    mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

    Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA Semen Padang adalah

    sebagai berikut:

    Mata PelajaranAlokasi Waktu

    Smt. 1 Smt.2

    Kelompok A dan B (Wajib) 24 24

    C. Kelompok Peminatan

    Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

    I

    1 Matematika 4 4

    2 Biologi 4 4

    3 Fisika 4 4

    4 Kimia 4 4

    Peminatan Ilmu-ilmuSosial

    II

    1 Geografi 4 4

    2 Sejarah 4 4

    3 Sosiologi 4 4

    4 Ekonomi 4 4

    Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 4

    Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 76 76

    Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44

    5. Sejarah Indonesia 2 2

    6. Bahasa Inggris 2 2

    Kelompok B (Wajib) 

    7. Seni Budaya 2 2

    8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

    9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

    Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24

    Kelompok C (Peminatan) 

    Mata Pelajaran Peminatan Akademik 20 20

    Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per

    Minggu44 44

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    22/47

    22

    Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat

    Di SMA Semen Padang tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan Lintas

    Minat.

    Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat

    untuk peserta di masing-masing peminatan dapat memilih satu mata pelajaran lintas

    minat dari kelas X yaitu:

    PEMINATAN

    Sains Sosial

    Dapat memilih salah satu dari dua

    mata pelajaran Lintas Minat kelas XEkonomi Bahasa Jepang

    3)  Kurikulum Kelas XII Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA) dan Ilmu-

    ilmu Sosial (IIS)

    Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit dengan struktur

    kurikulum sebagai berikut :

    Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan:

    Mata PelajaranAlokasi Waktu

    Smt. 1 Smt.2

    Kelompok A (Wajib)

    1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

    2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

    3. Bahasa Indonesia 4 4

    4. Matematika 4 4

    5. Sejarah Indonesia 2 2

    6. Bahasa Inggris 2 2

    Kelompok B (Wajib) 

    7. Seni Budaya 2 2

    8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

    9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

    Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24

    Kelompok C (Peminatan) 

    Mata Pelajaran Peminatan Akademik 20 20

    Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per

    Minggu44 44

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    23/47

    23

    (1)  Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan

    minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya

    di perguruan tinggi;

    (2)  Untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau

    keterampilan tertentu.

    Struktur mata pelajaran peminatan kelas XII dalam kurikulum SMA Semen Padang

    adalah sebagai berikut:

    Mata PelajaranAlokasi Waktu

    Smt. 1 Smt.2

    Kelompok A dan B (Wajib) 24 24

    C. Kelompok Peminatan

    Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

    I

    1 Matematika 4 4

    2 Biologi 4 4

    3 Fisika 4 4

    4 Kimia 4 4

    Peminatan Ilmu-ilmuSosial

    II

    1 Geografi 4 4

    2 Sejarah 4 4

    3 Sosiologi 4 4

    4 Ekonomi 4 4

    Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 4

    Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 76 76

    Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44

    Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat

    Di SMA Semen Padang tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan Lintas

    Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas

    Minat sesuai dengan mata pelajaran Lintas Minat kelas XI:

    PEMINATAN

    Sains Sosial

    Mata Pelajaran sesuai denga Lintas

    Minat kelas XIGeografi

    Bahasa dan Sastra

    Inggris

    B. Muatan Lokal

    SMA Semen Padang sebagai salah sartu sekolah pelaksana Kurikulum 2013

    secarah penuh maka muatan lokal terintegrasi pada Mata Pelajaran Wajib B. yakniPendidikan Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan, dan

    Prakarya dan Kewirausahaan.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    24/47

    24

    C. Muatan kekhasan satuan pendidikan

    1.  Pendidikan Kecakapan Hidup

    a.  Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup

    Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat

    dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan

    kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang

    keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi

     pesannya.

    Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep

    kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan

    keterampilan praktis dengan fokus;

    1)  Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip

    learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together  

    2)  Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel ( flexible learning ),

    dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning ).3)  Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,

    4)  Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan

     personal skill, social skill, academic skill , dan vocasional skill .

    5)  Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar

     peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.

    6)  Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.

    7)  Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses

     belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.

     b.  Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.

    Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup

    yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan

    keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar,

    antara lain:

    1)  Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan

    kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,

    menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,

    kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.

    2) 

    Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan

     persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat

    diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk

    mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi.

    3)  Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta

    didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari

     jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang

    ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau

    diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan

    untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    25/47

    25

    lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir

     peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.

    4)  Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan

    kelas.

    Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam

    menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisansekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik

     berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide

    atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari

    orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan

    dirinya dan orang lain.

    5)  Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,

    mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan

    kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya

     perbedaan sudut pandang.

    6) 

    Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan

    menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di

    Perguruan Tinggi (PT).

    2.  Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

    Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang

    memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek

    ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan

    lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi siswa.

    Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan

     pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasiskeunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata

     pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan

     berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh siswa dari satuan pendidikan formal

    lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi. 

    Berdasarkan hal di atas maka pada tahun pelajaran 2015 / 2016 SMA Semen

    Padang melaksanakan pendidikan keunggulan global dalam bentuk

     pemanfaatan teknologi khususnya tentang robotik. Sedangkan untuk ilmu

     pengetahuan dan teknologi dilaksanakan pembinaan siswa untuk Olimpiade

    Sains yang terdiri dari mata pelajaran Matematika, Kimia, Biologi, Fisika,

    Astronomi dan Kembumian .

    D. Pengembangan Diri

    1. Layanan Bimbingan dan Konseling

    a. Visi dan Misi

    Visi bimbingan dan konseling membantu individu untuk mampu

    mandiri, berkembang dan berbahagia secara optimal melalui berbagai

    kompetensi berkenaan dengan pengembangan diri,pemahaman

    lingkungan, pengambilan keputusan dan pengarahan diri,

    merencanakan masa depan, berbudi pekerti luhur serta beriman dan

     bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    26/47

    26

     b. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah secara konkrit diarahkan

    kepada pengembangan berbagai kompetensi peserta didik.

    Kompetensi yang akan dikembangkan itu dirumuskan melalui

    langkah-langkah sebagaimana tergambar dalam diagram berikut :

    1. 

    Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan dalamsuasana (1) kontak langsung dan (2) tanpa kontak langsung

    dengan siswa. Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengan

    siswa secara klasikal dialokasikan waktu terjadwal 1 jam pelajaran

     per-kelas per-minggu.

    2. Kegiatan kontak untuk pelaksanaan layanan menggunakan waktu di

    luar jam pelajaran di sekolah. Volume kegiatan di luar jam

     pelaja ran seko lah ini dimungkinkan sampai 50 % dari seluruh

    kegiatan bimbingan dan konseling (SK Mendikbud No. 025/0/1995).

    3. Kegiatan bimbingan dan konseling tanpa kontak langsung dilaksanakan

    oleh guru pembimbing pada jam-jam pelajaran sekolah, seperti

     pengelolaan himpunan data, pengolahan hasil instrumentasi, konferensi

    kasus, kunjungan rumah, pengelolaan kegiatan bimbingan dan

    konseling pada umumnya, termasuk alih tangan kasus.

    Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa,

    selain terjadwal pada jam pelajaran guru pembimbing memiliki hak

     panggil terhadap siswa asuh yang menjadi tanggung ja wabnya yang

     pelaksanaannya tidak merugikan siswa dalam mengikuti pelajaran.

    2. Ekstrakurikuler

    Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh

    tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta

    didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,

     bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan

    diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai

    dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

    dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat

    dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. 

    1) Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikukler yang alokasi waktunya

    tidak ditetapkan dalam kurikulum

    2) Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di

    luar jam belajar standar sebagai perluasan dari kegiata kurikulum dan dilakukan

    dibawah bimbingan sekolah.

    3) Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti

    oleh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang

    tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan tersebut.

    4) Ekstrakurikuler pilihan marupakan program ektrakurikuler yang dapat diikuti

    oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing –  masing.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    27/47

    27

    5) Dalam Kurikulum 2013 , KEPRAMUKAAN ditetapkan sebagai kegiatan

    ektrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD / MI ) hingga sekolah menengah

    atas (SMA / SMK),

    6) Pelaksanaanya dapat bekerja sama dengan organisasi Kwartir Ranting

    Kecamatan Lubuk Kilangan, Kwartir Cabang Kota Padang dan Kwartir Daerah

    Sumatera Barat.

    1.  Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler

    Fungsi:

    1) Fungsi Pengembangan ,mendukung perkembangan personal peserta didik

    melalui perluasan minat, penegmbangan potensi dan pemberian kesempatan

    untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.

    2) Fungsi Sosial, mengembangkan kemempuan dan rasa tanggung jawab social

     peserta didik.

    3) Fungsi rekreatif, dilakukan dalam suasana rileks, mengembirakan, dan

    menyenangkan sehingga menyenangkan dan menunjang proses perkembangan

     peserta didik.

    4) Fungsi persiapan karir, mengembangakan kesiapan karir peserta didik melalui

     pengembangan kapasitas.

    Tujuan

    1) Meningkatakan kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor peserta didik

    2) Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan probadi

    menuju pembinaan manusia seutuhnya.

    2.  Prinsip Pelaksanaan

    Prinsip Kegiatan1) Bersifat individual

    2) Bersifat pilihan

    3) Keterlibatan aktif

    4) Menyenangkan

    5) Membangun etos kerja

    6) Kemanfaatan sosial

    3.  Jenis Kegiatan Wajib dan Pilihan

    Kegiata Ekstra Kurikuler yang dilaksanakan di SMA Semen Padang adalah:- Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas X dan XI

    - Olah Raga, diantaranya : Pencak Silat, Volley Ball, Basket, Sepak Bola, Futsal

    dan Bowling

    - Kesenian: Teater, Tari, Musik, Vokal dan Marching Band

    - Karya Tulis Ilmiah dan Jurnalistik

    - Pendalaman Agama Islam (Rois)

    4.  Teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

    1)  Ektrakurikuler Pramuka dilaksanakan setiap hari Kamis setelah proses KBM.

    2) 

    Ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan setiap hari Sabtu setelah proses KBM.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    28/47

    28

    3)  Instruktur ekstrakurikuler Pramuka berasal dari guru-guru SMA Semen Padang

    dan Yayasan Igasar Semen Padang serta bekerjasama dengan Kwarcab Kota

    Padang dan Kwarda Sumatera Barat.

    4)  Instruktur ekstrakurikuler pilihan dibimbing guru dan pihak luar yang ahli pada

     bidangnya.

    5) 

    Masing-masing cabang membuat program yang akan dilaksanakan.

    5.  Tatacara penilaian dan pelaporan kegiatan 

    1)  Tatacara Penilaian

    Setiap cabang melakukan penilaian peserta didik di akhir semester meliputi:

    a.  Kemampuan penguasaan teknik masing-masing cabang.

     b.  Sikap

    c.  Kehadiran

    2)  Pelaporan Kegiatan

    Setiap akhir semester masing-masing cabang melaporkan kegiatan yang

    telah dilaksanakan dan mengevaluasi program beserta nilai peserta didik ke

    Koordinator Ekstrakurikuler. Koordinator ektrakurikuler merekap nilai dan

    mendistribusaikan ke masing-masing wali kelas.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    29/47

    29

    BAB III

    PENGATURAN BEBAN BELAJAR

    A.  Sistem PaketTerkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan

     pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah.Begitu pula halnya dengan

    kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan

    diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

    Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

    2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa

    kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan

    relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite

    sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor

    departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

     pendidikan menengah.

    Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa: Kurikulum dikembangkan

    secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada

    di daerah serta peserta didik; dan Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di

    tingkat satuan pendidikan.

    Berdasarkan hal diatas maka pada tahun pelajaran 2015 / 2016 SMA Semen Padang

    menggunakan Sistem Paket , beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur

    dalam struktur kurikulum merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata

     pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.

    Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan

    terstruktur, dan kegiatan mandiri.

    Beban Belajar TM, PT, KMa.  Berdasarkan lampiran Permendikbud nomor 61 tentang KTSP , pedoman

     penyusunan dan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan . Beban

     belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan

    yang menggunakan Sistem Paket yaitu untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu

    kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi

    waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam

    mencapai kompetensi. Berdasarkan hal di atas maka untuk tahun pelajaran 2015

    / 2016 di tetapkan:

    i. 

    Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran adalah 45 menit.ii.  Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:

    1) Kelas X : 42 jam pelajaran;

    2) Kelas XI : 44 Jam pelajaran,

    3) Kelas XII : 44 jam pelajaran,

    iii.  Jumlah minggu efektif pada tahun pelajaran 2015 / 2016 sebanyak 37

    minggu yang terdiri dari 18 minggu pada semester gasal dan 19 minggu

     pada semester genap.

    Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada satuan

     pendidikan, KTSP memuat komponen-komponen yang berkaitan dengan

     pembelajaran. Salah satu komponen tersebut adalah beban belajar. MenurutPermendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, beban belajar

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    30/47

    30

    dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk

    mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka (TM), penugasan

    terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). Kegiatan belajar

    dengan sistem tatap muka dilaksanakan sesuai dengan jam belajar efektif yang

    terjadwal yang disusun oleh satuan pendidikan. Sistem pembelajaran dengan

     penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur merupakan kegiatan

     pembelajaran yang berupa pendalaman materi yang dirancang oleh guru sesuaikompetensi yang diharapkan. Kemampuan guru dalam merencanakan dan

    melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui ketiga sistem tersebut secara

    terintegrasi dan dengan pendekatan yang bervariasi sangat berpengaruh terhadap

     pencapaian kompetensi peserta didik di satuan pendidikan tersebut

    Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman

    materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk

    menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada

    kegiatan TM. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh

     pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan

     percepatan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,

    Glosarium butir 16);

    Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

     pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh

     pendidikuntuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau

    lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya

    diatur sendiri oleh peserta didik (Peraturan Menteri Pendidikan Nasiona Nomor

    22 Tahun 2006, Glosarium butir 17);

    Kegiatan PT dan KMTT merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan

     pembelajaran TM yang pelaksanaannya dilakukan di luar jam pelajaran;

    Beban belajar terdiri atas kegiatan TM, PT, dan KMTT. Bagi sekolah yangmenerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran yang

    ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA terdiri atas 45 menit kegiatan

    TM, sedangkan untuk PT dan KMTT memanfaatkan 0% - 60% dari waktu

    kegiatan TM dengan rincian sebagai berikut :

    1.  Untuk 2 jam pelajaran

    - TM ;

     x 90 menit = 36 menit

    - PT dan KMTT ;

     x 90 menit = 54 menit

    2.  Untuk 3 jam pelajaran

    - TM ;

     x 135 menit = 54 menit

    - PT dan KMTT ;

     x 135 menit = 81 menit

    3.  Untuk 4 jam pelajaran

    - TM ;

     x 180 menit = 72 menit

    - PT dan KMTT ;

     x 180 menit = 108 menit

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    31/47

    31

    Pemetaan strategi, metode dalam kegiatan TM, PT, dan KMTT pada sekolah

    yang menggunakan sistem paket:

    No  Kegiatan  Strategi  Metode  Keterangan 

    1 Tatap Muka variasi strategi

    ekspositori

    maupun

    diskoveri inkuiri

    interaktif, presentasi, diskusi

    kelas, diskusi kelompok,

     pembelajaran kolaboratif dan

    kooperatif, demonstrasi,

    eksperimen, observasi,

    ekplorasi, kajian pustaka,

    tanya jawab, dan simulasi.

    Terjadwal

    2 Penugasan

    terstruktur

    diskoveri inkuiri penugasan, observasi

    lingkungan, atau proyek

    Tidak

    terjadwal

    namun

    dirancang ke

    dalam silabus

    dan RPP3 Kegiatan

    mandiri tidak

    terstruktur

    diskoveri inkuiri penugasan, observasi

    lingkungan, atau proyek

    Tidak

    terjadwal

    B.  Beban Belajar TambahanSMA Semen Padang sebagai salah satu sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tidak

    ada beban belajar tambahan.

    C.  Pengaturan Peminatan, KKM, Kenaikan kelas, uji Kompetensi dan Kelulusan

    1.  Ketuntasan Belajar

    a.  Penetapan KKMKKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah batas minimal yang harus

    dicapai seorang siswa dalam setiap mata pelajaran dalam belajar sehingga dapat

    dikategorikan menuntaskan belajarnya Ketuntasan belajar yang dikenal dengan

    KKM disusun sebelum kegiatan diawal tahun ajaran dan berlaku selama 1

    tahun ajaran tersebut. KKM ditentukan oleh guru matapelajaran melalui

    Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan ditetapkan oleh sekolah dengan

    mempertimbangkan perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai

     berikut:

    1) 

    Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapatdilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif

    dapat dilakukan melalui  professional judgement   oleh pendidik dengan

    mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik

    mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif

    dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan

    kriteria yang ditentukan;

    2)  Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis

    ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan

    kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai

    ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    32/47

    32

    3)  Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-

    rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta

    didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu

    apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang

    telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut;

    4) 

    Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakanrata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;

    5)  Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua

    KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran,

    dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;

    6)  Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidikuntuk membuat soal-soal

    ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS)

    maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulanganataupun tugas-tugas

    harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang

    diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotanseluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara;

    7)  Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya

     perbedaan nilai ketuntasan minimal.

    Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.

    Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

    1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan

    mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,

    dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

    Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata

     pelajaran;

    2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran

    disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokanguru dalam

    melakukanpenilaian;

    3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang

     berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;

    4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada

    orang tua/wali peserta didik.

    KKM

    Indikator

    KKM

    KD

    KKM

    KI

    KKM

    MP

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    33/47

    33

    Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah:

    1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar,

    dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

    Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam

     pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi

    sebagai berikut:

    a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada

     peserta didik;

     b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;

    c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang

    diajarkan;

    d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;

    e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;

    f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaiantugas/pekerjaan;

    g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki

    tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses

     pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;

    h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik

    dapat mencapai ketuntasan belajar.

    2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran

    pada masing-masing sekolah.

    a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensiyang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan

    alat/bahan untuk proses pembelajaran;

     b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders 

    sekolah.

    3. Tingkat kemampuan (intake ) rata-rata peserta didik di sekolah yang

    bersangkutan

    Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat

     penerimaan peserta didikbaru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes

    seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. 

    Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang

    disepakati oleh guru mata pelajaran.

    Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%)

    Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial yang

    dilaksankan di luar jam KBM. Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar

    tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah

    diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat

    meningkat dari tahun ke tahun. Adapun KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk

    setiap mata pelajarannya adalah sebagai berikut:

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    34/47

    34

    NILAI KKM KELAS X

    Mata Pelajaran

    Capain Kompetensi Minimal

    Pengetahu

    an dan

    Keterampil

    an

    Predikat

    Sikap

    (SB/B/C/

    K)

    Kelompok A (Wajib)

    1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3.20 B+ B

    2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3.20 B+ B

    3. Bahasa Indonesia 3.20 B+ B

    4. Matematika 3.20 B+ B

    5. Sejarah Indonesia 3.20 B+ B

    6. Bahasa Inggris 3.20 B+ B

    Kelompok B (Wajib)

    7. Seni Budaya 3.20 B+ B

    8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3.20 B+ B

    9. Prakarya dan Kewirausahaan 3.20 B+ B

    Kelompok C (Peminatan) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

    10. Matematika 3.20 B+ B

    11. Biologi 3.20 B+ B

    12. Fisika 3.20 B+ B

    13. Kimia 3.20 B+ B

    Lintas Minat

    14. Ekonomi 3.20 B+ B

    15. Sosiologi 3.20 B+ B

    Kelompok C (Peminatan) Ilmu-ilmu Sosial

    10. Geografi 3.20 B+ B

    11. Sejarah 3.20 B+ B

    12. Sosiologi 3.20 B+ B

    13. Ekonomi 3.20 B+ B

    Lintas Minat

    14. Bahasa dan Sastra Inggris 3.20 B+ B

    15. Bahasa Jepang 3.20 B+ B

    NILAI KKM KELAS XI

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    35/47

    35

    Mata Pelajaran

    Capain Kompetensi Minimal

    Pengetahu

    an dan

    Keterampil

    an

    Predikat

    Sikap

    (SB/B/C/

    K)

    Kelompok A (Wajib)

    1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3.20 B+ B

    2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3.20 B+ B

    3. Bahasa Indonesia 3.20 B+ B

    4. Matematika 3.20 B+ B

    5. Sejarah Indonesia 3.20 B+ B

    6. Bahasa Inggris 3.20 B+ B

    Kelompok B (Wajib)

    7. Seni Budaya 3.20 B+ B

    8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3.20 B+ B

    9. Prakarya dan Kewirausahaan 3.20 B+ B

    Kelompok C (Peminatan) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

    10. Matematika 3.20 B+ B

    11. Biologi 3.20 B+ B

    12. Fisika 3.20 B+ B

    13. Kimia 3.20 B+ B

    Lintas Minat

    14. Ekonomi 3.20 B+ B

    Kelompok C (Peminatan) Ilmu-ilmu Sosial

    10. Geografi 3.20 B+ B

    11. Sejarah 3.20 B+ B

    12. Sosiologi 3.20 B+ B

    13. Ekonomi 3.20 B+ B

    Lintas Minat

    14. Bahasa Jepang 3.20 B+ B

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    36/47

    36

    NILAI KKM KELAS XII

    Mata Pelajaran

    Capain Kompetensi Minimal

    Pengetahu

    an dan

    Keterampil

    an

    Predikat

    Sikap

    (SB/B/C/

    K)

    Kelompok A (Wajib)

    1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3.20 B+ B

    2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3.20 B+ B

    3. Bahasa Indonesia 3.20 B+ B

    4. Matematika 3.20 B+ B

    5. Sejarah Indonesia 3.20 B+ B

    6. Bahasa Inggris 3.20 B+ B

    Kelompok B (Wajib)

    7. Seni Budaya 3.20 B+ B

    8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3.20 B+ B

    9. Prakarya dan Kewirausahaan 3.20 B+ B

    Kelompok C (Peminatan) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

    10. Matematika 3.20 B+ B

    11. Biologi 3.20 B+ B

    12. Fisika 3.20 B+ B

    13. Kimia 3.20 B+ B

    Lintas Minat

    14. Geografi 3.20 B+ B

    Kelompok C (Peminatan) Ilmu-ilmu Sosial

    10. Geografi 3.20 B+ B

    11. Sejarah 3.20 B+ B

    12. Sosiologi 3.20 B+ B

    13. Ekonomi 3.20 B+ B

    Lintas Minat

    14. Bahasa dan Sastra Inggris 3.20 B+ B

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    37/47

    37

    2.  Program Penulusuran Bakat, Minat dan Peserta

    Pelayanan penelusuran bakat siswa dalam Kurikulum 2013 merupakan bagian dari upaya

    advokasi dan fasilitasi bimbingan dan konseling, agar siswa secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

     pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

    diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara sehingga mencapai perkembangan

    optimal (arahan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Perkembangan optimal dalam arahan di atas, dimaksudkan bukan sebatas

    tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki,

    melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan siswa mampu

    mengambil pilihan dan keputus an secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya

    adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Dengan kondisi tersebut

    diharapkan siswa mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung

     jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.

    Pelayanan penelusuran bakat siswa merupakan kegiatan bimbingan dan konseling yang

    amat penting dan menentukan kesuksesan dalam belajar, perkembangan, dan masa depan

    setiap siswa. Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling membantu siswa memahamidiri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, dan merealisasikan

    keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling membantu siswa

    mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta

    menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Di samping itu, bimbingan dan

    konseling membantu individu dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk

    mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga

    masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan. Dilihat dari konteks ini

    maka bimbingan dan konseling adalah ”wilayah layanan yang bertujuan memandirikan

    individu yang normal dan sehat dalam menavigasi perjalanan hidupnya melalui

     pengambilan keputusan termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih

    serta mempertahankan karier guna mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera,

    serta menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum (the common good)

    melalui (upaya) pendidikan.

    SMA Semen Padang melaksanakan program penulusuran bakat, minat dan prestasi peserta

    didik dikoordinir Kepala Urusan Bimbingan Konseling melalui:

    A. Analisis

    1.  Penyusunan angket Prestasi peserta didik yang berisi prestasi akademik dan

    non akademik ( bakat dan minat )

    2. 

    Pengeshan angket oleh Kepala Sekolah3.  Penyebaran anket

    4.  Pengolahan data angket

    B. Sintesis

    Kesimpulan dari pengolahan data angket

    C. Pelaksanan melalui program Ekstrakurikuler

    D. Evaluasi

    E.  Tindak lanjut

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    38/47

    38

    3.  Peminatan

    a.  Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X :

    1)  Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada

    saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat,

    dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN,

    Placement test dan Test IQ. Jumlah Peserta Didik untuk setiap

    rombongan belajar minimal 20 orang dan maksimal 32 orang;

    2)  Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.

     b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-

     prasarana yang tersedia di SMA Semen Padang, ditentukan peminatan yang

    dilaksanakan hanya Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), dan

    Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan jumlah masing-masing

    rombongan belajar yaitu Kelas X, 3 (tiga) rombel untuk Matematika Sains

    dan 3 (tiga) rombel untuk Ilmu-ilmu Sosial, kelas XI 4 (empat) rombel

    untuk Matematika Sains dan 3 (tiga) rombel untuk Ilmu-ilmu Sosial. Kelas

    XII 3 (tiga) rombel untuk Matematika Sains dan 4 (empat) rombel untuk

    Ilmu-ilmu Sosial

    c.  Penentuan Peminatan Kelas X

    Peminatan kelas X ditentukan melalui;

    1)  Pengolahan nilai raport, dan SKHUN: Untuk peminatan Matematika

    Sains yang diutamakan adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA,

    dan Bahasa Indonesia, dan untuk peminatan Ilmu-ilmu Sosial

    diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.

    2) 

    Placement Test mata pelajaran Matematika dan IPA3)  Psikotest

    4)  Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh

    orang tua. Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik

     peminatan ataupun lintas minat, maka dilakukan wawancara dengan guru

    Bimbingan Konseling dan hasilnya disetujui oleh orang tua.

    2.  Kenaikan Kelas

    a.  Kenaikan kelas

    1)  Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.

    2)  Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90%

    diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran

    karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    3)  Untuk Kelas X dan XI, peserta didik harus mencapai KKM untuk

    Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan sesuai ketentuan

     penilaian yang berlaku.

    4)  Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :

    3.  Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga

     pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    39/47

    39

    4.  Tidak terlibat tindak kriminal

    5.  Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak

    mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan

    memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    6.  Peserta didikdinyatakan tidak naik, apabila:

    1. 

    memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran peminatan.2.  memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan

    mata pelajaran di peminatan.

    7.  Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang tidak

    tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi

    8.  Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada

    mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.

    9.  Peserta didik dinyatakan naik kelas tetapi mempunyai nilai tidak tuntas, maka

    Rapor yang bersangkutan ditahan dan diberi kesempatan menuntaskan pada

    minggu pertama sekolah.

    Penilaian

    Kelas X, XI dan XII

    Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013 Penilaian hasil belajar

    dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek,

    ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

    kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.

    1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.

    2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan

    harian.3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema

     pelajaran.

    4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses

     pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.

    5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh

     pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

    6) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas

    XI, dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Sekolah/MGMP.

    Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas kelas XII dilakukan melalui UN.

    7) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh

    Pemerintah pada akhir kelas X dan kelas XI.

    8) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan

     perundang-undangan

    9) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan

     perundang-undangan.

    Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,

     pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

    1)  Penilaian kompetensi sikap

    Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:

    a)  observasi,

  • 8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016

    40/47

    40

     b)   penilaian diri ( self assessment ),

    c)   penilaian “teman sejawat” ( peer assessment ) oleh peserta didik

    d)  Jurnal.

    Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian

    antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist ) atau

    skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,