Panduan Teknis EDS - goeroendeso · Web viewProses EDS harus menjadi suatu refleksi untuk...
Transcript of Panduan Teknis EDS - goeroendeso · Web viewProses EDS harus menjadi suatu refleksi untuk...
PANDUANEVALUASI DIRI SEKOLAH UNTUKPENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
BADANPENGEMBANGAN SDM PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1
2
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Kepanjangan
BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan
EDS Evaluasi Diri Sekolah
KD Kompetensi Dasar
KI Kompetensi Inti
Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KKM Ketuntasan Kriteria Minimal
KKS Kajian Kinerja Sekolah
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
LPMP Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
LPPKS Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran
MPMP Model Penjaminan Mutu Pendidikan
MI Madrasah Ibtidaiyah
MAK Madrasah Aliyah kejuruan
MSPD Monitoring Sekolah oleh Pemerintah Daerah
MTs Madrasah Tsanawiyah
PKB/CPD Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan /Continuing Professional Development
PKG Pusat Kegiatan Guru
PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
P4TK Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
POS UN Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional
RENSTRA Rencana Strategis
RKT Rencana KerjaTahunan
RKJM Rencana Kegiatan Jangka Menengah
RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPS/RKS Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kegiatan Sekolah
RAPBS/RKAS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
SKL Standar Kompetensi Lulusan
SKHUN Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional
3
Singkatan Kepanjangan
SMDP Sistem Manajemen Data Pendidikan
SNP Standar Nasional Pendidikan
SPM Standar Pelayanan Minimum
SPMP Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
TPS Tim Pengembang Sekolah
TPK Tim Pengembang Kabupaten
UKS Unit Kesehatan Sekolah
4
DAFTAR ISTILAH
Istilah Penjelasan
Analisis Data Suatu proses untuk membandingkan atau mempertanyakan data kuantitatif dan kualitatif terhadap standar dan indikator yang disepakati untuk melihat apa yang dimaksud oleh data tadi dan mengapa hal itu terjadi.
Agregasi Penggabungan, pengumpulan dan ringkasan data yang terkumpul menjadi kelompok yang berarti untuk membantu kita mengidentifikasi kecenderungan dan isu isu yang terjadi pada sekelompok responden.
Dampak Implikasi dari suatu kegiatan pengukuran dalam bidang pendidikan berdasarkan hasil dan manfaat untuk keberlanjutan program.
Data Kualitatif Data kualitatif bersifat terbuka dan objektif dipakai untuk menerangkan bahwa hubungan kontekstual, sifat dan cara yang dipakai ini semua membantu tercapainya atau tidak tercapainya hasil yang direncanakan dalam unit atau sistem. Penjaminan dan Peningkatan Mutu (PPM) memerlukan pengumpulan dan penggunaan data kualitatif dan kuantitatif untuk secara efektif mendeskripsikan dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar, pengelolaan dan kepemimpinan dalam dan antar sistem.
Data Kuantitatif Data yang subjektif dan dalam bentuk perangkaan yang mencatat frekuensi kejadian, sumber atau hasil. PPM memerlukan pengumpulan dan penggunaan data kualitatif dan kuantitatif utk mendeskripisikan secara efektif kemajuan belajar mengajar, pengelolaan dan kepemimpinan dalam dan antar sistem.
Efisiensi Tingkat ketercapaian program dibandingkan dengan sumber daya yang digunakan.
Evaluasi Menggunakan analisis data dalam hal relevansi, mutu, hasil dan dampak sebagai dasar pengambilan keputusan dan perencanaan untuk peningkatan mutu. Evaluasi ini adalah satu langkah setelah assesmen yang merupakan pengumpulan data tertentu – umpama dalam kegiatan pemetaan.
Hasil Pendidikan Pengetahuan, ketrampilan, proses, program dan SDM baru yang dihasilkan dari masukan yang dapat diukur dibandingkan dengan maksud dan tujuan pendidikan.
Indikator Tiap komponen dari Standar terdiri dari beberapa indikator kunci yang mengharuskan adanya data atau bukti apa yang perlu dikumpulkan dan dianalisis dari tiap komponen. Komponen tak dapat dicapai kecuali jika bukti atau data menunjukkan bahwa indikatornya juga telah tercapai.
Input Pendidikan Sumber daya dan dana yang digunakan dalam mendukung efektivitas suatu proses untuk mencapai tujuan yang diharapkan
Kehandalan Kehandalan atau reliability – data yang sama akan diperoleh tiap kali instrumen dipakai pada kelompok atau responden yang sama atau berbeda - Konsistensi data – kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, dapat mengeluarkan hasil data yang sama atau konsisten.
5
Istilah Penjelasan
Kesahihan Akurasi data atau instrumen pengumpulan data.
Komponen Standar
Bagian utama dalam Standar Pendidikan. Masing-masing Standar Pendidikan Nasional terdiri dari sejumlah Komponen. Pencapaian masing-masing Komponen Standar pada akhirnya mengarah pada pencapaian Standar Pendidikan Nasional.
Monitoring Memantau jejak proyek, program atau kegiatan guna memastikan bahwa:
input diberikan sesuai dengan perencanaan – tepat waktu, dengan kuantitas yang memadai, dalam plafon anggaran
proses dilaksanakan sesuai dengan rencana, dan
output yang dicapai sesuai dengan apa yang diajukan
MSPD Serangkaian strategi yang dilaksanakan oleh staf Dinas Pendidikan dan pengawas sekolah tingkat Pemerintah Daerah untuk memonitor dan mengevaluasi mutu dan keefektifan sekolah dan tenaga kependidikan berdasarkan 8 SNP. Data MSPD didasarkan atas hasil EDS, dilaporkan ke tingkat kab/kota sebagai masukan untuk mengevaluasi kinerjanya, akreditasi dan perencanaan.
Mutu Kualitas yang diukur berdasarkan relevansi, efisiensi, keefektifan dan dampak dari program, proses atau tindakan. Mutu mengukur sampai dimana unit atau sistem telah mencapai SPM dan SNP.
Output Pendidikan
Keluaran dalam bentuk kegiatan, produk atau jasa yang dihasilkan dari pemrosesan masukan. Keluaran biasanya lebih bersifat hasil yang nyata.
Peningkatan Mutu Proses yang berkelanjutan dalam membuat semua kegiatan lebih baik berdasarkan siklus penjaminan mutu yang berkelanjutan dan perencanaan peningkatan mutu di semua unit pada semua tingkatan dalam sistem.
Penjaminan Mutu Serangkaian proses dalam (i) Mengumpulkan data dan bukti sampai dimana indikator SPM dan SNP telah dicapai, (ii) Analisis data – mengidentifikasi apa arti dari data yang terkumpul, mana yang telah dicapai, belum tercapai dan mengapa, (iii) Melaporkan analisis data kepada semua yang terlibat, (iv) Memberikan rekomendasi pada unit terkait untuk tercapainya peningkatan mutu yang berkelanjutan.
Keefektifan Satu kegiatan, proses, program dsb dianggap efektif jika dapat mencapai hasil akhir yang direncanakan yang dapat terus berjalan (sustainable)
Proses Pendidikan
Proses adalah tindakan yang dilakukan atau prosedur yang dilaksanakan, misalnya, mengajar, menilai, sistem pengelolaan – untuk menggunakan dan mengelola input agar dapat menghasilkan output atau hasil.
Triangulasi Proses pengumpulan data tentang indikator yang sama dari dua sumber atau lebih atau dari sumber yang sama dengan memakai dua strategi atau lebih. Jika hasil kedua proses ini sama, maka data atau bukti itu dapat dianggap sebagai valid dan akurat.
6
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR ISI ................................................................ 1DAFTAR ISTILAH ................................................................ 3
A. Latar Belakang ................................................................. 6B. Dasar Hukum ................................................................. 12C. Alur Penjaminan Mutu Pendidikan .................................................................. 14D. Esensi Evaluasi Diri Sekolah ................................................................. 15E. Tujuan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) ................................................................. 15F. Pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah ................................................................. 17G. Instrumen EDS ................................................................. 18
G.1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ................................................................. 20G.2. Standar Isi ................................................................. 21G.3. Standar Proses Pendidikan ................................................................. 27G.4. Standar Penilaian Pendidikan ................................................................. 36G.5. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan................................................................. 44
G.6. Standar Sarana dan Prasarana ................................................................. 46G.7. Standar Pengelolaan Pendidikan ................................................................. 55G.8. Standar Pembiayaan ................................................................. 61
H. Sumber Pembuktian ................................................................. 62I. Analisis Data Evaluasi Diri Sekolah ................................................................. 63J. Perencanaan Pengembangan Sekolah ................................................................. 81K. Agregasi Kinerja Sekolah ................................................................. 84
LAMPIRAN ................................................................. 86
7
EVALUASI DIRI SEKOLAH UNTUK PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, memuat aturan tentang kewajiban setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing serta peran serta masyarakat. Pada tingkat Pemerintah Pusat dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP), Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri serta instansi terkait lainnya. Penjaminan mutu pada level Pemerintah Daerah Provinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, LPMP dan Kantor Wilayah Departemen Agama, sedangkan pada tingkat pemerintah daerah Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.
Implementasi penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan hingga saat ini masih menghadapi berbagai macam permasalahan antara lain: (1) sekolah belum memiliki persepsi yang sama terhadap berbagai aspek dan indikator penilaian Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan mutu pendidikan; (2) pelaksanaan penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan masih terbatas pada pemantauan komponen mutu di satuan pendidikan; (3) pemetaan mutu masih dalam bentuk pendataan pencapaian mutu pendidikan yang belum terpadu dari berbagai penyelenggara pendidikan; dan (4) tindak lanjut hasil pendataan mutu pendidikan yang belum dimanfaatkan untuk keperluan peningkatan mutu berkelanjutan, (5) pelaksanaan penilaian Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan instrumen penilaiannya belum dipahami secara utuh sebagai kebutuhan sekolah. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan aspek legal tentang penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan meliputi: (1) tujuan dan manfaat EDS; (2) landasan filosofi, konseptual, hukum, dan landasan praksis penjaminan dan peningkatan mutu, (3) tujuan dan manfaat pembagian tugas dan tanggungjawab yang proporsional dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan, (4) pencapaian Standar Nasional Pendidikan, dan (5) pengembangan sistem informasi mutu pendidikan yang efektif untuk pengelolaan, pengambilan keputusan dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.
Proses penjaminan mutu seharusnya bukan hanya menjadi tanggung jawab pimpinan melainkan menjadi tanggung jawab semua orang dalam organisasi. Semua komponen sekolah seharusnya melakukan tindakan yang benar sesuai standar yang ditentukan dapat menuju keberhasilan tindakan. Pemahaman tentang pembelajaran yang baik sesuai dan upaya pemenuhannya seharusnya dilakukan secara sadar oleh setiap pemangku kepentingan.Keberhasilan melaksanakan manajemen pada suatu proses sangat ditentukan oleh iklim organisasi, yakni komunikasi dan tim kerja yang
8
harmonis dan kompak. Cuttance (1995) menyarankan agar fokus penjaminan mutu dimunculkan dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:1) Bagaimana tugas memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan dijalankan
oleh sekolah dalam konteks menetapkan skala prioritas, yaitu tercapainya hasil belajar siswa?
2) Apa yang ingin dicapai oleh sekolah, seberapa relevan misi sekolah dengan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan, dan apa yang perlu dilakukan oleh sekolah selama kurun waktu 3-4 tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih baik?
3) Apa keberhasilan yang telah dicapai oleh sekolah, bagaimana sekolah mengetahui keberhasilan, bahwa keberhasilan yang telah dicapai adalah sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sekolah?
4) Bagaimana sekolah merespon apa yang diketahuinya tentang keberhasilan yang telah dicapai?.
Penerapan penjaminan mutu dalam bidang pendidikan, memerlukan komitmen yang tinggi dari seluruh unsur yang terlibat dalam proses pendidikan. Komitmen itu terutama dicerminkan dari kinerja yang semaksimal mungkin diarahkan untuk memberi jasa pendidikan kepada konsumen, terutama peserta didik, sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu kegiatan penting dalam kegiatan perbaikan mutu adalah penilaian kemajuan. Penilaian ini mencakup semua langkah yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan kemajuan yang telah dicapai dalam setiap langkah itu.
Secara umum kerangka kerja penjaminan mutu pendidikan di sekolah mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:
1) Penjaminan mutu didasarkan atas indikator–indikator kinerja yang bersifat umum, terbuka dan objektif, yang dirumuskan berdasarkan pernyataan–pernyataan tujuan, yang dijadikan sebagai alat penilaian kualitas pendidikan disekolah.
2) Penjaminan mutu dilakukan melalui proses yang transparan dan interaktif melalui penilaian diri dan inspeksi penjaminan mutu.
3) Penjaminan mutu dilaksanakan dengan memperhatikan kekuatan–kekuatan berbagai aktivitas dalam proses penjaminan mutu dan manajemen berbasis sekolah, serta nilai–nilai traditional dan kebutuhan–kebutuhan sekolah untuk sekolah.
4) Penjaminan mutu dilaksanakan dengan menjaga keseimbangan antara dukungan kepada sekolah melalui kemitraan dan tekanan kepada sekolah melalui monitoring.
5) Tujuan penjaminan mutu adalah untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah melalui pengembangan dan akuntabilitas.
Indikator–indikator kinerja yang dijadikan acuan dalam penilaian yang dilakukan dalam proses penjaminan mutu meliputi 4 domain (ranah), yaitu:
1). Manajemen dan organisasi, yang meliputi aspek–aspek kepemimpinan, perencanaan dan administrasi, pengelolaan staf, penglolaan biaya, sumber daya dan pemeliharaanya, serta evaluasi diri.
2). Pembelajaran, yang meliputi aspek–aspek kurikulum, pengajaran, proses belajar siswa, dan penilaian.
3). Dukungan kepada siswa dan etos sekolah yang meliputi aspek–aspek bimbingan, pengembangan pribadi dan sosial siswa, dukungan bagi siswa
9
yang memiliki kebutuhan khusus, hubungan dengan orangtua dan masyarakat, dan iklim sekolah.
4). Prestasi belajar, yang meliputi aspek–aspek kinerja akademis dan nonakademis.
Proses penjaminan mutu diawali dengan kegiatan mengidentifikasi ketercapaian program kegiatan, menetapkan prioritas, menyediakan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. SPMP mendefinisikan penjaminan mutu sebagai serangkaian proses dan sistem yang saling terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data mengenai kinerja dan mutu dari tenaga kependidikan, program dan lembaga. Proses penjaminan mutu mengindentifikasi bidang-bidang pencapaian dan prioritas untuk perbaikan, menyediakan data untuk pembuatan keputusan berbasis bukti dan membantu membangun budaya perbaikan yang berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan dikaji berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang berlaku saat ini merupakan tanggung jawab tiap pemangku kepentingan pendidikanuntuk menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan. Implementasi SPMP terdiri atas rangkaian proses/tahapan yang secara siklik dimulai dari: (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3) pelaporan/pemetaan, (4) penyusunan rekomendasi, dan (5) upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk program peningkatan mutu pendidikan. Pelaksanaan tahapan-tahapan di atas dilaksanakan secara kolaboratif antara satuan pendidikan dengan pihak-pihak lain yang terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan) yaitu penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi,dan pemerintah. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) berbasis pada data dan pemetaan yang valid, akurat, dan empirik.Data yang dikumpulkan oleh sekolah dapat diperoleh dari hasil akreditasi sekolah, sertifikasi guru, ujian nasional, dan profil sekolah. Selain itu Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan instrumen implementasi SPMP yang dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan sebagai salah satu program akseleratif dalam peningkatan kualitas pengelolaan dan layanan pendidikan (Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010; Prioritas Nomor 2. Pendidikan).
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan di Indonesia berkaitan dengan tiga bidang garapan utama yaitu: (1) pengkajian mutu pendidikan; (2) analisis dan pelaporan mutu Pendidikan;dan (3) peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Khususnya pada pengkajian mutu pendidikan, diperlukan adanya pemetaan dan penetapan langkah pencapaian mutu. Kegiatan pemetaan dilaksanakan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan instrumen lain yang dapat menambah informasi tentang profil sekolah. Sedangkan, penetapan langkah pencapaian mutu adalah rencana sistematis, rasional, dan terukur serta dirumuskan oleh satuan pendidikan untuk memenuhi pencapaian mutu pendidikan.
10
STANDARMUTU
INSTRUMEN,BORANG ,
FORMULIRdan SOP
PENGUKURAN/PENGGUNAAN
INSTRUMEN
ANALISISDAN
REKOMENDASI
PENILAIAN KESESUAIAN ANTARAREKOMENDASI DGN
PROGRAM BERJALAN
1 2 3
45
INSTRUMEN DAN ANALISIS KEMAJUAN
HASIL PERBAIKAN
6
Sebagai komponen penting dalam SPMP, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan dasar peningkatan mutu dan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) sekolah. EDS jugamenjadi sumber informasi kebijakan untuk penyusunan program pengembangan pendidikan kabupaten/kota. Karena itulah EDS menjadi bagian yang integral dalam penjaminan dan peningkatan mutu. EDS adalah suatu proses yang memberikan tanggung jawab kepada sekolah untuk mengevaluasi kemajuan mereka sendiri dan mendorong sekolah untuk menetapkan prioritas peningkatan mutu sekolah. Kegiatan EDSberbasis sekolah, tetapi proses ini juga mensyaratkan adanya keterlibatan dan dukungan dari orang-orang yang bekerja dalam berbagai tingkatan yang berbeda dalam sistem ini, dan hal ini tentu saja membantu terjaminnya transparansi dan validitasi proses.
Evaluasi diri sekolah (EDS) merupakan komponen penentu yang sangat penting dalam sistem pengembangan pendidikan nasional karena dengan EDS sekolah berperan dalam membangun informasi pendidikan nasional terutama dalam memotret kinerja sekolah dalam penerapan SPM dan SNP. Informasi yang terbangun menjadi dasar untuk dasar perencanaan peningkatan mutu berkelanjutan dan pengembangan kebijakan pendidikan pada tingkat kab/kota, propinsi, dan nasional.EDS dikembangkan sejalan dengan sistem penjaminan mutu, khususnya yang terkait dengan perencanaan pengembangan sekolah dan manajemen berbasis sekolah. EDS juga dikaitkan dengan praktek dan peran kelembagaan yang memang sudah berjalan, seperti:
Manajemen Berbasis Sekolah Perencanaan Pengembangan Sekolah Akreditasi Sekolah Implementasi SPM dan SNP Peran LPMP/BDK dan P4TK Peran Pengawas Manajemen pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah propinsi dan kabupaten Rencana Pembangunan Nasional Bidang Pendidikan, Renstra Kemendiknas,dan
Renstra Kemenag)
11
EDS bukanlah proses yang birokratis atau mekanis, melainkan suatu proses dinamis yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam sekolah. EDS perlu dikaitkan dengan proses perencanaan sekolah dan dipandang sebagai bagian yang penting dalam kinerja siklus pengembangan sekolah. Sebagai kerangka kerja untuk perubahan dan perbaikan, proses ini secara mendasar menjawab 3 (tiga) pertanyaan kunci dibawah ini:
a. Seberapa baikkah kinerja sekolah kita? Hal ini terkait dengan kriteria untuk perencanaan pengembangan sekolah dan indikator yang relevan dari SPM dan SNP.
b. Bagaimana kita dapat mengetahui kinerja? Hal ini terkait dengan bukti apa yang dimiliki sekolah untuk menunjukkan pencapaiannya.
c. Bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja? Dalam hal ini sekolah melaporkan dan menindaklanjuti apa yang telah ditemukan sesuai pertanyaan di atas (perencanaan pengembangan sekolah)
Sekolah menjawab ketiga masalah ini setiap tahunnya dengan menggunakan seperangkat indikator kinerja untuk melakukan pengkajian yang obyektif terhadap kinerja mereka berdasarkan SPM dan SNP yang ditetapkan Kab/Kota, dan mengumpulkan bukti mengenai kinerja peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan. Kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan 8 standar nasional dan standar pelayanan minimal yang paling relevan bagi sekolah: proses belajar mengajar termasuk isi,kompetensi lulusan, dan penilaian; pengelolaan sekolah, kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan. Informasi tambahan seperti tingkat ketercapaian kinerja sekolah dalam memenuhi kebutuhan semua peserta didiknya dan kapasitas sekolah untuk perbaikan serta dukungan yang dibutuhkan juga dimasukkan di sini. Data dapat juga dikaitkan dengan kebutuhan lokal dan informasi khusus terkait dengan kondidi sekolah. Informasi kuantitatif seperti tingkat penerimaan siswa baru, hasil ujian, tingkat pengulangan dan lain-lain, beserta informasi kualitatif seperti pendapat dan penilaian profesional dan para pemangku kepentingan di sekolah dikumpulkan guna mendapatkan gambaran secara menyeluruh. Semua informasi ini kemudian dipergunakan sebagai dasar untuk mempersiapkan suatu rencana pengembangan sekolah yang terpadu.
Beberapa isu pendidikan yang terjadi di sekolah selama ini terkait dengan kompetensi lulusan, aktifitas belajar, dan output belajar seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut.
12
KOMPETENSI LULUSAN
1. Berpikir logis (beragumentasi) Berkomunikasi (lisan dan tulisan)
2. Problem Solving3. Berani mengambil resiko
4. Bekerja mandiri dan Bekerjasama
5. Penguasaan Teknologi6. Kapasitas Pebelajar Mandiri
1 OUPUT BELAJAR
1. Critical Book Report, Jurnal Report,
Research Review
2. Mini Research Report
3. Project
4. Rekayasa Ide
45 PILAR BELAJAR
1. Learning Activities2. Learning Ouput3. Learning Outcomes4. Learning Resources5. Learning Assesment
2 AKTVITAS BELAJAR
1. Mengamati.2. Meneliti3. Menganalisis Data4. Melaporkan Hasil
3
Isu strategis : Bagaimana kesinambungan aktivitas tersebut antar jenjang pendidikan ?
1. Apakah kapasitas untuk melakukan aktivitas tersebut masih dikembangkan untuk semua jalur dan jenjang pendidikan
2. Bagaimana benang merah detail kegiatan tersebut mulai dari SD, SMP, SMA sampai PT ?
3. Apakah semua pendidik pada setiap jenjang memahami kapasitas siswa antar jenjang ?
4. Apakah kapasitas tersebut berkelanjutan antar jenjang ?
Isu strategis : Apakah produk belajar tersebut dielaborasi secara proporsional untuk semua jenjang pendidikan ?
1. Apakah produk tersebut menjadi fokus output belajar peserta didik ?
2. Bagaimana tingkat pemahaman dan kapasitas guru mempertahankan keberlanjutan produk tersebut antar jenjang pendidikan ?
3. Apakah produk tersebut digunakan sebagai alat evaluasi bagi siswa ?
Isu strategis : Apakah lima pilar ini menjadi acuan seluruh proses di sekolah?
1. Bagaimana tingkat pemahaman dan kemampuan guru mengaplikasikan berbagai pendekatan dan teori yang relevan
2. Apakah isi, proses, dan penilaian bersesuaian dengan kompetensi yang diharapkan
3. Bagaimana tingkat pemahaman siswa tentang lima pilar tersebut?
4. Apakah kapasitas siswa dilkembangkan untuk melakukannya secara mandiri ?
Isu strategis : Apakah masih diajarkan, dilatihkan dan dicontohkan kompetensi tersbut di sekolah ???
1. Orientasinya bukan materi, tetapi kompetensi (dari content based competence based)
2. Seluruh aktivitas belajar diarahkan pada kompetensi tersebut, sehingga yang diukur juga kompetensi dimaksud
3. Dielaborasi secara berjenjang dan proporsional ke masing jenjang pendidikan
4. Seluruh Mapel diarahkan untuk membangun kompetensi tesebut
Selama berjalannya proses EDS, diharapkan dapat dibangun adanya visi yang jelas mengenai apa yang diinginkan oleh para pemangku kepentingan terhadap sekolah mereka. Untuk dapat membangun visi bersama mengenai mutu ini yang harus dilakukan adalah semua pemangku kepentingan harus terlibat dalam proses untuk menyepakati nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang akan ditetapkan. Visi bersama akan membawa pada arah yang lebih jelas pengembangan sekolah ke depan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa bukti-bukti yang terpilih untuk menunjukkan tingkat pencapaian adalah bukti yang dapat dipergunakan untuk melakukan evaluasi. Pihak eksternal (dalam hal ini: LPMP) sebaiknya melakukan supervisi atau kunjungan ke sekolah untuk melihat bukti fisik dan memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber termasuk data, pendapat dan hasil observasi.
Triangulasi menjamin bahwa konsistensi akan terus diperiksa ulang dan bahwa indikator-indikator yang ada dipandang dari berbagai sudut untuk memberikan informasi mengenai apa yang sebenarnya sedang terjadi. Hal ini penting mengingat apa yang dituliskan dalam dokumen tidak selalu merupakan hal yang sebenarnya terjadi. Misalnya, sebuah rencana mengajar tidak selalu dapat merekam bagaimana suatu pelajaran diajarkan, dokumen kurikulum tidak selalu menjadi jaminan bahwa kurikulum disampaikan dengan utuh, dan bahan pelajaran dapat dihitung tetapi bukan berarti bahan tersebut dipergunakan sesuai kepentingannya secara efektif. Karena itulah kemudian sekolah akan mengukur dampak dari berbagai kegiatan pentingnya terkait dengan peserta didik dan kegiatan belajar, dan setiap tahun sekolah juga memeriksa hasil dan dampak dari kegiatan belajar mengajar dan bagaimana sekolah dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.. Hal penting yang harus dicatat adalah banyak bidang yang sangat terkait erat dan kelebihan serta kelemahan dalam satu bidang ternyata juga akan mempengaruhi bidang lainnya. Hal yang sangat penting dalam proses
13
ini adalah sekolah harus mempergunakan evaluasi ini untuk memprioritaskan bidang yang memerlukan peningkatan dan mempersiapkan rencana pengembangan/ peningkatan sekolah.
Evaluasi Mutu
Pendapat dan penilaian pemangku kepentingan
Opinions and judgments of stakeholders
Observasi situasi aktual
Data Kuantitatif dan kualitatif
Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di sekolah (kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua, komite sekolah, anggota masyarakat , dan pengawas sekolah) diharapkan bahwa tujuan dan nilai yang diinginkan dalam proses EDS menjadi bagian dari etos kerja sekolah. Yang penting diingat adalah bahwa informasi yang didapatkan harus dianggap penting dan tidak lagi dianggap sebagai beban atau hanya sekedar sebagai daftar data yang perlu dikumpulkan karena diminta oleh pihak luar. Proses EDS harus menjadi suatu refleksi untuk mengubah dan memperbaiki tata kerja dan karena itu hanya akan dianggap berhasil jika dapat membawa sekolah pada peningkatan pelayanan pendidikan dan hasilnya bagi para peserta didik. Kemudian sekolah akan menjadi pemain inti dalam peningkatan mutu dan memberikan penjaminan terhadap pelayanan pendidikan yang bermutu mutu yang berikan.
B. DASAR HUKUM1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional2) Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;3) Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan5) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Standar Pelayanan
Minimal Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
7) Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;8) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
14
9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
12) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
13) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
14) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
17) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
18) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
19) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
20) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
21) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
22) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar Laboratorium Sekolah/Madrasah;
23) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
24) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan/ Madrasyah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);
25) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan
26) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Sekolah/Madrasah.
27) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 201328) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 tahun 2013
15
C. ALUR PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANSistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) merupakan alur siklus yang terpadu
dan berkelanjutan. Siklus tersebut dapat menyatukan dan mengarahkan pelaksanaan penjaminan mutu secara internal dan eksternal. Adapun skema alur penjaminan mutu pendidikan adalah sebagai berikut:
16
INTER-VENSI
PEMDA
RENCANA INTER-VENSI
PEMDA
PETA MUTUMSPD
SNP
PEDOMAN EDS DAN
PMP
PMP DI
SEKOLAH
17
Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan
Gambar siklus di atas dapat diterangkan sebagai berikut:1) Lingkaran besar merupakan siklus Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) di
sekolah. Kegiatan yang esensialnya terdiri dari lima langkah yaitu pengembangan standar mutu, penetapan standar, perencanaan pemenuhan, pemenuhan standar, dan audit/evaluasi.
2) Pada langkah pemenuhan standar, pihak sekolah mengacu pada rekomendasi hasil evaluasi diri yang secara operasional dirumuskan dalam Rencana Kerja Sekolah. Dalam proses tersebut, sekolah perlu bersinergi dengan stake holder terutama dengan pihak masyarakat/orang tua, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat termasuk dunia usaha dan industri bagi sekolah kejuruan.
3) Rencana kerja sekolah sebagaimana diuraikan pada nomor (2) di atas selanjutnya menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam melakukan monitoring pelaksanaan penjaminan mutu sekolah melalui mekanisme MPSD Monitoring Sekolah oleh Pemerintah daerah (MSPD). Dengan demikian kerangka kegiatan MSPD juga didasarkan pada SNP dan hasil Audit/evaluasi internal pihak sekolah. Hasil MSPD dapat dijadikan peta mutu yang selanjutnya dapat dijadikan bahan untuk menyusun perencanaan pengembangan atau program-progam intervensi yang relevan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.
4) Intervensi pemerintah dan pemerintah daerah terutama diarahkan pada komponen program atau rencana kerja sekolah yang tidak dapat dilaksanakan secara mandiri oleh sekolah yang meliputi semua tahapan penjaminan mutu di sekolah sebagaimana terlihat dalam lingkaran besar pada gambar di atas.
5) Ketika sinergitas kegiatan penjaminan mutu telah dilakukan oleh sekolah di satu sisi dan intervensi pemerintah di pihak lain, maka pada dasarnya sekolah layak mendapat status terakreditasi.
D. ESENSI EVALUASI DIRI SEKOLAHEvaluasi secara umum merupakan suatu proses pengumpulan serta pemrosesan
data dan informasi yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengelolaan dan pengembangan sekolah.Evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau unit kerja yang dievaluasi, kemudian menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Evaluasi diri (self evaluation) menekankan pada proses untuk membangun budaya mutu di tingkat satuan pendidikan yang dilakukan bertahap dan terus-menerus atas seluruh komponen-komponen pendidikan.
Evaluasi diri merupakan upaya sekolah untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh sekolah sendiri berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman. Pengkajian dan analisis itu dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pakar sejawat dari luar sekolah, sehingga evaluasi-diri dapat dilaksanakan secara objektif.
18
E. TUJUAN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)
Tujuan utama EDS adalah agar sekolah mengevaluasi mutu pendidikan yang mereka berikan berdasarkan indikator utama untuk dapat mengetahui kelebihan mereka dan mengidentifikasi bidang yang membutuhkan perbaikan. Informasi tersebut kemudian dipergunakan untuk perencanaan dan memprioritaskan bidang untuk perbaikan dan pengembangan sekolah. Proses ini menyediakan informasi mengenai tingkatan standar dan mutu di sekolah yang dapat diberikan melalui sistem data yang akan mengarahkan data tersebut untuk perencanaan pada tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional. Proses peningkatan mutu berkelanjutan sangat diperlukan bagi akreditasi sekolah.
Evaluasi diri dimaksudkan untuk hal-hal berikut:1) Penyusunan profil sekolah yang komprehensif dengan data mutakhir.2) Perencanaan dan perbaikan-diri secara berkelanjutan.3) Penjaminan mutu internal sekolah.4) Pemberian informasi mengenai sekolah kepada masyarakat dan pihak tertentu
yang memerlukannya (stakeholders).5) Persiapan evaluasi eksternal (akreditasi).
Tujuan khusus pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan berbasis Evaluasi Diri Sekolah adalah :
a. Memberikan data yang akurat dalam pengkajian komitmen sekolah terhadap mutu pendidikan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan;
b. Mengukur seberapa besar tingkat pencapaian kinerja dan mutu sekolah dibandingkan dengan rencana program dan kebijakan mutu yang ditetapkan oleh sekolah berdasarkan SPM dan SNP;
c. Memetakan sekolah dalam pencapaian standar mutu layanan pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan PSDMPK dan PMP Kemendikbud;
d. Melakukan analisis kebutuhan program pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional dalam rangka penjaminan mutu pendidikan;
e. Menganalisis dan melaporkan mutu pendidikan kepada pemangku kepentingan untuk standarisasi kualitas pendidikan secara regional dan nasional;
f. Mendorong sekolah untuk melaksanakan evaluasi diri secara rutin sebagai persiapan menghadapi akreditasi atau sistem penjaminan mutu eksternal;
g. Mendorong sekolah untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu layanan pendidikan yang berkualitas;
h. Memberikan jaminan bahwa sekolah yang telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BSNP, mampu memberikan jaminan mutu layanan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas bagi masyarakat;
i. Menciptakan budaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah secara berkelanjutan
Manfaat Evaluasi-DiriEvaluasi Diri Sekolah adalah proses penilaian secara komprehensif atas
komitmen sekolah terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program pendidikan di sekolah, untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. EDS memberikan sumbangan penting bagi sekolah sendiri dan bagi pemerintah Kab/Kota yang memiliki kewenangan mengelola pendidikan. Manfaat Evaluasi Diri Sekolah adalah sebagai berikut.
19
1) Bagi sekolah Membantu untukmengidentifikasi masalah, penilaian program dan
pencapaian sasaran. Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangannya sendiri dan merencanakan pengembangan ke depan.
Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan (institusional evaluation) dan analisis-diri.
Mendorong sekolah untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang. Memberi informasi tentang status sekolah dibandingkan dengan sekolah lain. Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar untuk
pengembangan dan peningkatan di masa mendatang
Sekolah dapat mengidentifikasikan peluang dan tantangan untuk meningkatkan mutu pendidikan
Hasil EDS dapat dimanfaatkan untuk membuat program peningkatan mutu pendidikan melalui BOS dalam rangka penjaminan mutu pendidikan.
Hasil EDS dapat dimanfaatkan untuk mendorong sekolah guna meningkatkan mutu sebagai persiapan menghadapi akreditasi atau sistem penjaminan mutu eksternal;
Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan demi meningkatkan akuntabilitas sekolah. Hasil EDS dapat dimanfaatkan sebagai ukuran jaminan mutu layanan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas bagi masyarakat;
Hasil EDS dapat dimanfaatkan untuk menciptakan budaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah secara berkelanjutan.
2) Bagi tingkatan lain dalam sistem (pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat) Menyediakan data dan informasi yang penting untuk perencanaan,
pembuatan keputusan dan perencanaan anggaran pendidikan pada tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional
Mengidentifikasikan bidang prioritas untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
Mengidentifikasikan jenis dukungan yang dibutuhkan terhadap sekolah
Mengidentifikasikan pelatihan serta kebutuhan program pengembangan lainnya
Mengidentifikasikan keberhasilan sekolah berdasarkan berbagai indikator pencapaian sesuai dengan standar nasional pendidikan dan standar pelayanan minimal.
Hasil Evaluasi Diri Sekolah dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan perencanaan, analisis kebutuhan sekolah, analisis kebutuhan program pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional.
Hasil Evaluasi Diri Sekolah memberikan gambaran mutu sekolah yang merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan karakteristik masukan,
20
proses dan luaran atau layanan sekolah yang diukur berdasarkan standar nasional pendidikan yang ditetapkan oleh BSNP.
Hasil EDS tentang pemetaan sekolah dalam pencapaian standar mutu layanan pendidikan, khusus untuk pemenuhan standar PTK dapat digunakan untuk melakukan pemindahan guru antar sekolah oleh Dinas Pendidikan atau Kemendikbud;
Hasil EDS yang menyajikan data yang akurat terkait kondisi sarana dan prasarana sekolah dapat dimanfaatkan untuk program rehabilitasi sekolah rusak dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan;
Hasil EDS yang menyajikan angka partisipasi dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai data pemenuhan wajib belajar sehingga dapat diajukan solusi permasalahan yang dihadapi.
Hasil EDS dapat dimanfaatkan untuk menganalisis kinerja bidang pendidikan sehingga dapat diketahui apakah sekolah telah memenuhi pendidikan bagi siswa agar memiliki kompetensi abad 21 sehingga dapat bersaing secara regional dan nasional;
F. PELAKSANAAN EVALUASI DIRI SEKOLAH
Kepala sekolah dengan dukungan pengawas sekolah pembina melaksanakan EDS bersama Tim TPS/EDS yang terdiri dari perwakilan guru. Tim ini akan mempergunakan instrumen yang disediakan untuk menetapkan profil kinerja sekolah berdasarkan indikator pencapaian. Informasi yang didapatkan kemudian dianalisa dan dipergunakan oleh TPS/tim EDSuntuk mengidentifikasi kelebihan dan bidang perbaikan yang dibutuhkan, serta merencanakan program tahunan sekolah. Pengawas sekolah pembina harus dilibatkan secara penuh untuk mendukung sekolah dalam proses tersebut, serta dalam mengimpelementasikan rencana perbaikan yang dikembangkan berdasarkan hasil dari proses ini. Keterlibatan pengawas sekolah juga akan mendorong terciptanya transparansi dan keandalan data yang dikumpulkan, dan membantu sekolah untuk melangkah maju dalam program perbaikan berkelanjutan. Pengawas sekolah dan kepala sekolah akan menjadi pemain inti dalam pelibatan pemangku kepentingan untuk mendapatkan gambaran yang realistis mengenai sekolah dalam melakukan perbaikan, dan bukan hanya sekedar mengisi data yang menunjukkan pencapaian standar.
Pelaksanaan evaluasi diri seyogyanya mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Dilakukan dengan motivasi intrinsik. 2) Memperoleh dukungan pimpinan 3) Memperoleh dukungan semua pihak dalam lembaga.4) Disesuaikan dengan keperluan dan tujuan lembaga. 5) Proses evaluasi-diri dilaksanakan dan dipimpin dengan baik oleh semua unit
yang terlibat.6) Evaluasi-diri dilaksanakan secara terbuka/transparan, objektif, jujur,
bertanggung jawab dan akuntabel.7) Mendeskripsikan dan menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
sekolah, dan peluang serta ancaman yang ada di lingkungan sekolah.8) Berbagai permasalahan diteliti dan dicarikan alternatif pemecahannya.
21
9) Hasil evaluasi-diri dimanfaatkan untuk menyusun strategi dan rencana pengembangan dan perbaikan program secara berkelanjutan.
10)Hasilnya berupa perbaikan proses evaluasi kelembagaan dan analisis-diri, serta perbaikan dan pengembanan program secara berkelanjutan (continuous program improvement and development).
11)Laporan hasil analisis disusun dengan baik.
G. INSTRUMEN EDS
Instrumen EDS didasarkan pada standar nasional dan akan memberikan dua tujuan untuk menyediakan informasi bagi rencana pengembangan sekolah, seiring dengan pemutakhiran sistem manajemen informasi pendidikan nasional. Bidang dan pertanyaan inti yang disediakan dalam instrumen tersebut merefleksikan aspek-aspek yang penting bagi sekolah yang diperlukan untuk merencanakan perbaikan sekolah. Karena itulah maka perlu diantisipasi agar sekolah dapat melakukan proses ini dengan benar dan tidak memandangnya sekedar sebagai kegiatan pengisian formulir. Yang penting untuk ditekankan disini adalah sekolah harus melaporkan situasi nyata yang ada di sekolah mereka dan kemudian, saat proses ini diulang, mereka harus mampu menunjukkan adanya perbaikan seiring dengan waktu yang berjalan.
Evaluasi-diri merupakan salah satu aspek penting dalam keseluruhan daur akreditasi dengan berbagai peran dan kegunaannya, serta untuk keperluan penjaminan mutu (quality assurance). Dimensi penilaian yang digunakan dalam evaluasi sekolah yang secara garis besar terdiri atas komponen-komponen berikut.
Masukan, mencakup:1) Visi dan misi sekolah2) Tujuan dan sasaran.3) Peserta didik4) Sumberdaya manusia. 5) Kurikulum.6) Sarana dan prasarana.7) Pembiayaan.
Proses, mencakup:1) Tatapamong (governance).2) Pengelolaan program.3) Kepemimpinan.4) Proses pembelajaran.5) Suasana Akademik.
Keluaran/Hasil, mencakup:1) Lulusan.2) Keluaran lainnya
Delapan SNP memiliki keterkaitan satu sama lain dan sebagian standar menjadi prasyarat bagi pemenuhan standar yang lainnya. Dalam kerangka sistem, komponen input sistem pemenuhan SNP adalah Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana (Sarpras), dan Standar Pembiayaan. Bagian yang termasuk pada komponen proses adalah Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Evaluasi, sedangkan bagian yang termasuk pada komponen
22
output adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berikut ini disajikan kaitan antara SNP.
Gambar Kaitan antar Standar Nasional Pendidikan (SNP)
G.1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Lulusan sebagaimana diamanatkan dalam PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan diatur lebih lanjut dalam Permendikbud No 54 Tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah, dikembangkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kompetensi abad 21, persaingan yang semakin mengglobal, dan kebutuhan lokal serta nasional. Selain itu Kompetensi Lulusan juga dikembangkan bersesuaian dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana dimanatkan Perpres No 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Pengertian Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan Permendikbud No 54 Tahun 2013 adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan.
23
Untuk mengetahui kesesuaian dan ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Kesesuaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkala dan berkelanjutan terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global. Sedangkan ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkala terhadap lulusan dari masing-masing satuan pendidikan. Evaluasi dilakukan terhadap kesesuaian sumber daya dan proses pembelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu.
Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
24
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber-sumber lain secara mandiri.
G.2. Standar Isi Pendidikan
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, standar isi dikembangkan untuk menentukan ruang lingkup yang bersesuaian dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada standar kompetensi lulusan, yakni (1) sikap dan perilaku, (2) keterampilan dan (3) pengetahuan. Karakteristik, kesesuaian dan kecukupan materi, serta keluasan dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta lintasan perolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan yang berbeda. Sikap dan perilaku dibentuk melalui aktivitas-aktivitas:“Menerima, Menjalankan, Menghargai, Menghayati, Mengamalkan.” Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: “Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, Menyaji, Mencipta.” Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas:“Mengetahui, Memahami, Menerapkan, Menganalisis,Mengevaluasi, Mencipta.” Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar isi.
Berdasarkan PP 32 Tahun 2013, Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan, (1) muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, (2) konsep keilmuan, dan (3) karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria, (1) tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi Kompetensi Indonesia, dan (3) penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Komposisi isi kurikulum menurut tingkat pendidikan seharusnya mengikuti proporsi seperi pada gambar di bawah ini.
25
SD
SMP
SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
Standar isi pendidikan yang diatur dalam Permendiknas no 22 tahun 2006 dan disempurnakan dengan Permendikbud No 55 Tahun 2013. Cakupan kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
(1) Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
(4) Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat secara individual maupun kolektif.
Prinsip Pengembangan KurikulumKurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannyaKurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
26
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2) Beragam dan terpaduKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status social ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupanPengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5) Menyeluruh dan berkesinambunganSubstansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayatKurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerahKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prinsip Pelaksanaan KurikulumDalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut.1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar
27
untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Struktur Kurikulum Pendidikan UmumStruktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
28
Penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIKKurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
Cakupan struktur kurikulum dalam pemenuhan Standar Isi
KTSP
Pengembangan KTSP/Silabus memfasilitasi siswa agar mampu berpikir logis, dan analitis dalam menyelesaikan suatu permasalahan (student active learning)
1. KTSP,2. Silabus,3. RPP,4. dokumen hasil supervisi akademik
kepala sekolahSekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling bagi semua peserta didik
1. Buku Program BK: program tahunan program semester, programbulanan, program mingguan program harian
2. Data Pribadi Siswa3. Dokumen layanan BK:
InformasiKonseling Individu Konseling Kelompok Bimbingan Kelompok Album Konsultasi Album Mediasi
4. Catatan Kegiatan Pendukung Layanan BK : Aplikasi Instrumen Catatan Kunjungan rumah Buku Undangan Orangtua/ wali
peserta didik Kunjungan rumah Catatan Konferensi Kasus Catatan Anekdot, ditemui di
dalam kelas
5. Buku layanan Kemampuan Belajar dan Pengembangan Karir Need assessment/data awal
potensi peserta didik Data prestasi belajar dan hasil
tes psikologiberkaitan dengan kemampuan akademik
Buku Layanan Penguasaan Konten
Data Bimbingan karir alumni
29
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIKSekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling bagi semua peserta didik
1. dokumen tata tertib sekolah2. data peserta didik,3. dokumen asesmen autentik
peserta didik4. dokumen permasalahan belajar
peserta didikSekolah mengembangkan kurikulum berdasarkan acuan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam Standar Isi dan Panduan BSNP
1. KTSP2. Dokumen Permendiknas ttg
standar isi3. Dokumen Permendiknas ttg
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)4. Dokumen Permendiknasttg
Standar proses5. DokumenPermendiknas ttg
Standar penilaian6. Dokumen Panduan penyusunan
KTSP yang disusun BSNP7. Dokumen Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
Pengembangan kurikulum dilakukan oleh sekolah secara mandiri
1. Dokumen KTSP2. SK Tim Penyusun Kurikulum3. Dokumen pendukung penyusunan
kurikulum (daftar hadir peserta, notulensi rapat, laporan kegiatan)
4. Dokumen kurikulum acuan dari Negara maju
Kurikulum relevan dengan lingkungan dan kebutuhan
Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa, relevan, terpadu, tanggap terhadap perkembangan IPTEKS, menyeluruh dan berkesinambungan
5. Dokumen KTSP6. Panduan penyusunan KTSP dari
BSNP7. Permendiknas tentang Standar Isi8. Permendiknas Tentang Standar
Kompetensi LulusanRevisi kurikulum dilakukan secara berkala
Sekolah melakukan review terhadap kurikulum
1. Dokumen KTSP hasil review2. Rekomendasi perbaikan
kurikulum3. Laporan hasil review KTSP4. SK tim Review KTSP5. Notulensi rapat6. Daftar Hadir Kegiatan
Penggunaan instrumen penilaian sesuai standar
Instrumen penilaian bervariasi sesuai dengan standar yang ditetapkan
1. Kisi kisi penilaian tes tulisan dan tes lisan
2. Instrumen Penilaian3. Dokumen Supervisi akademik4. Daftar Nilai5. Portofolio karya siswa6. Lembar pengamatan7. Rubrik sikap/karya siswa
Pengembangan materi ajar sesuai standar
Materi ajar: sahih, signifikan, bermanfaat, layak, relevan, konsisten, dan edukatif
1. Silabus2. RPP3. Materi Ajar4. Bahan Ajar (diktat, Handout, Buku
teks)5. Panduan BSNP6. Dokumen pendukung lainnya
Materi pelajaran memuat aspek kognitif, afektif, dan
Proporsi materi pelajaran (afektif, kognitif, dan psikomotor) sesuai dengan jenjang pendidikan.
1. Silabus2. RPP3. Materi Ajar
30
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIKketrampilan secara proporsional
Untuk SD, dominan pada ranah afektif; Untuk SMP masih dominan pada ranah afektif, namun mulai diimbangi kognitif; untuk SMA/SMK ketiga ranah sudah berimbang
4. Bahan Ajar (diktat, Handout, Buku teks)
5. Instrumen penilaian6. Rubrik penilaian sikap
Materi ajar sesuai dengan SKL
Kurikulum sekolah dirancang untuk mengembangkan ketrampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan menumbuhkan budaya gemar membaca.
1. KTSP2. Silabus3. RPP4. Dokumen Hasil Supervisi
AkademikMateri ajar terkait dengan kebutuhan peserta didik
Ada keterkaitan materi ajar dengan kebutuhan peserta didik yang dicakup dalam RPP
1. RPP2. Panduan BSNP3. Dokumen Permendiknas ttg
standar isi4. Dokumen Permendiknas ttg
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)5. Dokumen penunjang lainnya
Cakupan struktur kurikulum memenuhi Standar
Rancangan alokasi jam pembelajaran sesuai dengan SNP
1. KTSP2. Dokumen Permendiknas ttg
standar isiRancangan minggu efektif pembelajaran dalam setahun sesuai dengan SNP
1. KTSP2. Kalender Pendidikan3. Dokumen Program Tahunan4. Dokumen ProgramSemester
G.3. Standar Proses Pendidikan
Standar Proses dikembangkan mengacu pada kompetensi lulusan dan isi yang telah ditetapkan. PP 32 Tahun 2013 mendeskripsikan bahwa Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Hal ini sejalan dengan Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan karakteristik Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar, maka paradigma pembelajaran yang digunakan adalah :
1) Dari anak diberi tahu menuju anak mencari tahu2) Dari guru sebagai satu-satunya sumber menuju berbasis aneka sumber3) Dari pendekatan tekstual menuju proses (penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah)
31
4) Dari pengajaran berbasis konten menuju berbasis kompetensi 5) Dari pembelajaran parsial menuju terpadu6) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju jawaban yang
kebenarannya multi dimensi7) Pembelajaran yang menghilangkan verbalisme (pembelajaran yang
menghilangkan hafalan menuju keterampilan aplikatif)8) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;9) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai Ing ngarso sung tulodo, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani10)Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat11)Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 12)Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran;13)Pengakuan atas perbedaan individu dan latar belakang budaya peserta didik;
Terkait dengan sejumlah prinsip di atas, dikembangkanlah standar proses yang mencakup: perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran di SMA secara keluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan. Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada tiga taksonomi, yakni (1) Kratwohl untuk proses perolehan sikap, (2) Dyers untuk proses pembelajaran keterampilan, dan (3) Bloom dan Anderson untuk proses pembelajaran pengetahuan. Ketiga kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan yang berbeda. Sikap dan perilaku diperoleh melalui aktivitas “Menerima, Menjalankan, Menghargai, Menghayati, dan Mengamalkan”. Keterampilan diperoleh melalui “Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, Menyaji, dan Mencipta”. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas “Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis, Mengevaluasi, Mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standard proses. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan discovery/inquiry learning (belajar berbasis penyingkapan/penelitian). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan project based learning (pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah).
Desain Perencanaan
Perencanaan pembelajaran merupakan catatan-catatan hasil pemikiran awal seorang guru sebelum mengelola proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan persiapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
32
Silabus Pembelajaran
Silabus pembelajaran merupakan kriteria dan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
1) Identitas mata pelajaran atau tema pembelajaran; 2) Identitas meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, kelompok peminatan atau
paket keahlian, mata pelajaran atau tema. 3) Tujuan mata pelajaran, dirumuskan berdasarkan kompetensi mata pelajaran;4) Kompetensi mata pelajaran,merupakan kriteria penguasaan kompetensi dasar
untuk setiap peserta didik pada setiap mata pelajaran;5) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;6) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
7) Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8) Penilaian, proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9) Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
10)Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, yang memuat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP adalah:1) identitas mata pelajaran atau subtema, meliputi nama satuan pendidikan,kelas,
semester, kelompok peminatan atau paket keahlian, mata pelajaran atau tema, dan jumlah pertemuan;
33
2) kompetensi dasar sebagaimana tercantum dalam silabus;3) indikator pencapaian kompetensi yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan ketrampilan;
4) tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar;
5) materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
6) alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
7) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
8) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
9) skenario kegiatan pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup;
10)penilaian hasil pembelajaran;11)Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran menggunakan
Standar Penilaian; dan12)sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan.
Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik3) Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4) Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6) Keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
34
7) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran: 1) Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
Alokasi waktu satu jam tatap muka pembelajaran adalah :
a) SD/MI : 35 menit
b) SMP/MTs : 40 menit
c) SMA/MA : 45 menit
d) SMK/MAK : 45 menit2) Beban mengajar minimal
Beban kerja guru minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Beban kerja guru dihitung berdasarkan kegiatan pokok yang meliputi: merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Kegiatan membimbing dan melatih meliputi kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler antara lain kegiatan pramuka, olahraga, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan Unit Kegiatan lainnya yang ditetapkan berdasarkan aturan yang berlaku. Pembelajaran remedial dan/atau pengayaan diperhitungkan sebagai kegiatan pembelajaran tatap muka. Selain kegiatan pokok, guru dapat melaksanakan tugas tambahan, antara lain sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru piket, instruktur laboratorium dan tugas tambahan lainnya sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dihargai sesuai jumlah jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Kegiatan merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik yang terkait dengan pelaksanaan 1 (satu) jam tatap muka dihargai setara dengan 1 jam tatap muka. Pembelajaran remedial dan/atau pengayaan 1 jam dihargai setara dengan 1 (satu) jam tatap muka. Tugas tambahan untuk setiap 2 (dua) jam kerja/minggu dihargai setara dengan 1 (satu) jam tatap muka.
3) Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
4) Pengelolaan Kelas: a) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan
tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.c) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti
oleh peserta didik.d) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik.e) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
35
f) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g) Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
h) Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.i) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus
mata pelajaran; danj) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
Pelaksanaan PembelajaranPelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;b) Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional.
c) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e) menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus.
2) Kegiatan IntiKegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan disvovery dan/atau project based learningdisesuaikan dengan karaktersitik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a) Sikap dan Perilaku. Sesuai dengan karakteristik sikap dan perilaku maka salah satu alternatif yang dipilih adalah pendekatan yang digunakan oleh Krathwohl, yakni mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
b) Keterampilan
36
Keterampilan diperoleh melalui dari aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, hingga mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan pengamatan hingga mencipta. Untuk memperkuat pendekatan tersebut dapat dipadukan dengan penerapan discovery/inquirylearning, dan project based learning.
c) PengetahuanPengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan discovery/inquiry learning (belajar berbasis penyingkapan/penelitian). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan project based learning (pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah).
3) Kegiatan Penutup (Refleksi)Kegiatan Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan tindak lanjut kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
d) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Penilaian Hasil Dan Proses Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan authentic assesment yang menilai kesiapan siswa, proses dan hasil belajar. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menyidik instructional dan nurturant effect dari pembelajaran yang diikuti siswa. Hasil penilaian yang authenctic tersebut juga dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program remedi, pengayaan, atau pelimpahan pelayanan konseling. Bahkan hasil yang otentik tersebut juga dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
37
Proses pembelajaran yang mendorong kreatifitas memiliki karakteristik seperti pada bagan berikut.
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembelajaran, kepala dan pengawas satuan pendidikan wajib melakukan pengawasan proses pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. Kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan juga dituntut untuk melaksanakan supervisi proses pembelajaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran dipusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
Penilaian Otentik penilaian berbasis
portofolio pertanyaan yang
tidak memiliki
Pendekatan saintifik dan Kemampuan kreativitas
diperoleh melalui: Observin
PROSES PENILAI
PROSES PEMBEL
38
a) Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses.
b) Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
INDIKATOR DESKRIPSI BUKTI FISIKRPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek kualitas
RPP disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP
RPP (tematik, per mata pelajaran utk SD), bahan ajar, buku sumber, Perencanaan penilaian.
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
Guru menggunakan berbagai tehnik, metode dan pendekatan pembelajaran dengan variatif sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pelaksanaan KBM
Guru melakukan perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi peserta didik
Siswa melakukan percobaan, membuat karya, resensi untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, penanaman sikap dan perilaku
RPP, Hasil wawancara dengan siswa, hasil Supervisi Kepala Sekolah, daftar nilai siswa, Nilai UN, Daftar nilai, portofolio
Jadwal penggunaan lab, laporan hasil percobaan, produk, nilai karya, daftar peminjam perpustakaan, RPP. Hasil resume, sumber belajar yang disebutkan
RPP, hasil observasi (PKG), hasil supervise kepala sekolah, dokumen terkait penugasan magang
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
Dalam proses pembelajaran, guru mengembangkan pendidikan karakter melalui berbagai macam kegiatan beserta bentuk pengamatan untuk mengetahui perkembangan penanaman nilai
RPP, hasil Observasi/ supervisi, wawancara dengan siswa, perencanaan penilaian, portofolio siswa
Tata tertib, program sekolah, daftar ekstrakurikuler,
Jadwal piketPBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun
Kemampuan siswa untuk berkomunikasi efektif dan santun dibentuk melalui aktifitas pembelajaran yang bervariasi
RPP,Hasil Observasi, PKG,Hasil Wawancara dengan siswa
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
Kreatifitas peserta didik dibentuk melalui kreatifitas kegiatan kelas yang bervariasi
RPP, Hasil observasi kelas, hasil wawancara siswa, Portofolio siswa, pajangan hasil karya siswa
Pengembangkan budaya dan kemandirian belajar
Pembelajaran yang Guru lakukan untuk mengembangkan keingintahuan dan budaya belajar peserta didik
RPP, Hasil observasi kelas, hasil wawancara siswa, Portofolio siswa
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
Guru membangun interaksi antara guru dan siswa yang mampu membangun efektifitas PBM
Catatan supervisi kepala sekolah, wawancara dengan siswa
Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Interaksi antar guru, guru dengan kepala sekolah menganut azas kekeluargaan
Kepala sekolah menjalankan fungsi
Catatan pengamatan dan pemantauan, hasil observasi PKG.
39
INDIKATOR DESKRIPSI BUKTI FISIKsupervisi untuk menunjang keberhasilan PBM
Catatan supervisi kepala sekolah, agenda kepala sekolah
G.4. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukurpencapaian hasil belajar peserta didik. Standar penilaian pendidikan disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar penilaian tersebut disusun untuk menjamin:
1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengankonteks sosial budaya; dan
3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Prinsip Penilaian
Penilaian peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif. Penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2) Terpadu. Penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3) Ekonomis. Penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporannya.
4) Transparan. Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5) Akuntabel. Penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya.
6) Edukatif. Mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Standar penilaian pendidikan ditetapkan melalui Permendiknas Nomor 20 tahun 2007, yang mencakup dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
40
5) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian 1) Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
2) Teknik dan Instrumen PenilaianTeknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. a) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian sikap melalui observasi, jurnal, serta hasil penilaian diri dan penilaian teman sejawat oleh peserta didik. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarteman adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati;
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja atau sikap dan perilaku;
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri; dan
Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar teman.
b) Penilaian kompetensi pengetahuanPendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen untuk tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan, dan uraian objektif dan uraian non-objektif. Instrumen uraian objektif dan uraian non-objektif dilengkapi pedoman penskoran;
Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan; dan
41
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c) Penilaian kompetensi keterampilanPendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu, dengan menggunakan portofolio, tes praktikdan projek. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) dilengkapi rubrik. Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
karya terbaik peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan kompetensi yang dituntut;
Projek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu;
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; b) konstruksi, memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Beberapa penilaian yang juga seharusnya dilakukan oleh guru adalah:a) Penilaian autentik, yakni penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari input, proses dan output pembelajaran. b) Penilaian diri, yakni penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c) Penilaian berbasis portofolio yang dilaksanakan untuk menilai keutuhan proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik termasuk penugasan persorangan dan atau kelompok di dalam dan atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
Mekanisme dan Prosedur Penilaian1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.2) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4) Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah
42
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5) Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6) Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.
7) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8) Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
9) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
10) Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.
11) Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/ madrasah.
12) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.
13) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.
14) Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
15) UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait.
16) Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17) Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
43
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
2) mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
3) mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.
4) melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
5) mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.
6) mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/ komentar yang mendidik.
7) memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.8) melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
9) melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). Artinya penilaian pencapaian kompetensi didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM adalah kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
2) mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
3) menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4) menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
5) menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
6) menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah.
44
7) menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
8) melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
9) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
10) menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran.b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c) lulus ujian sekolah/madrasah.d) lulus UN.e) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta
didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
f) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN DOKUMEN FISIK
Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
Penilaian yang dilakukan guru harus memenuhi prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel dan edukatif
Dokumen Penilaian: Rencana Penilaian di RPP Analisis hasil penilaian dan
tindak lanjutnya Pelaporan hasil penilaian Kriteria penilaian yang
digunakan (ada rumusan kriteraia yang jelas untuk semua bentuk penilaian: tes dan non tes)
Adanya catatan/feed back dari guru terhadap setiap hasil penilaian
Guru melakukan perancangan penilaian
Rancangan penilaian yang dilakukan guru meliputi penyusunan pedoman penilaian, kriterian ketuntasan hasil belajar, pedoman penskoran dan petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM
Dokumen Penilaian: Kesesuaian rancangan penilaian
dengan pedoman yang ada KKM mata pelajaran Petunjuk penskoran dan rubrik Formula yang digunakan dalam
pengolahan nilai, hasil akhir dan keputusan tentang hasil penilaiannya.
Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah yang baku
Langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian adalah mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrument, menyusun instrument
Agenda dan dokumen penyusunan instrumen penilaian: Jadwal Hasil analisis SK/KD, indikator Kisi-kisi Instrumen
Sekolah menetapkan
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dilakukan sekolah di awal
1. Agenda sekolah dan guru (triangulasi ke siswa)
45
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN DOKUMEN FISIK
Kriteria Ketuntasan Minimal
semester 2. Penyampaian informasi dalam bentuk tertulis (surat pemberitahuan kepada siswa/ orang tua)
Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian
Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian dalam bentuk cetak maupun dokumen yang mudah diakses di internet
Ketersediaan dokumenYang mudah di akses (triangulasi ke siswa)
Petunjuk pelaksanaan penilaian yang digunakan sekolah adalah pedoman penilaian, kriteria ketuntasan hasil belajar, pedoman penskoran dan petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM
Pedoman penilaian: Kesesuaian pelaksanaan
penilaian dengan rancangan yang ada
Mengacu secara konsisten KKM mata pelajaran
Penskoran dan rubrikasi sesuai dengan rancangan
Formula yang digunakan dalam pengolahan nilai, hasil akhir dan keputusan tentang hasil penilaiannya sesuai dengan rancangan yang sudah ditentukan
Satuan pendidikan melakukan rapat dewan pendidik
Sekolah secara periodik melakukan rapat dewan pendidikan. Untuk menentukan kriteria kenaikan kelas yang menggunakan sistem paket, menentukan nilai akhir mata pelajaran estetika, penjasorkes dan memetakan permasalahan yang dihadapi sekolah
Guru menyusun instrumen penilaian
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah menyusun kisi-kisi instrumen, menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi, melakukan uji validitas, dan menggunakan butir soal yang dianalisis untuk penilaian hasil belajar
Verifikasi dokumen: Kisi-kisi Kesesuaian soal dengan kisi-kisi Analisis validitas instrumen Bank soal
Guru melakukan penilaian pengetahuan peserta didik
Teknik penilaian untuk menilai pengetahuan peserta didik melalui tes tulis, tes lisan dan instrumen penugasan
Sampel instrumen dan hasil penilaiannya.
Guru melakukan penilaian karakter peserta didik
Penilaian karakter peserta didik dilakukan dengan menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian, melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia, menganalisis laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik, dan menilai sikap perilaku peserta didik ketika berada di sekolah
1. Hasil analisis jawaban siswa2. Lembar pengamatan dan hasil
pengamatan3. Catatan harian guru kelas/ wali
kelas dan guru mata pelajaran
Guru melakukan penilan perilaku peserta didik
Penilaian perilaku peserta didik dapat dilakukan dalam bentuk portofolio dengan lembar observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal
Sampel instrumen (lembara observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal) serta hasil penilaiannya.
Guru menilaiKompetensi peserta didik dalam berkomunikasi efektif dan santun
Penilaian peserta didik untuk berkomunikasi efektif dan santun dapat dilakukan dengan menganalisis tes uraian menggunakan rubrik, menilai laporan telaah buku dan/atau karya tulis yang
1. Rubrik analisis tes uraian2. Laporan hasil telaah buku atau
karya tulis3. Lembar penilaian unjuk kerja4. Instrumen, catatan dan hasil
46
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN DOKUMEN FISIK
dibuat oleh peserta didik, menilai penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan kelas, menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi
penilaian aspek sika dan kemampuan berkomunikasi
Guru melakukan penilaian kreatifitas peserta didik
Penilaian kreatifitas peserta didik dapat dilakukan melalui Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik, Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase portfolio), Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi, dan Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk
1. Sampel karya yang telah dinilai2. Sampel portfolio siswa3. Lembar dan hasil penilaian
termasuk rubrik penilaian: karya siswa, portfolio dan pemecahan masalah
Guru melakukan penilaian keterampilan peserta didik
Penilaian keterampilan peserta didik dilakukan melalui portofolio, tes praktek dan proyek
Sampel lembar penilaian (Portofolio, praktek, proyek) dan hasil penilaiannya.
Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester
Guru melaporkan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada setiap akhir semester
Sampel laporan hasil evaluasi mata pelajaran dan penilaian peserta didik
Sekolah melaporkan hasil penilian kepada orang tua dan dinas pendidikan Kab/Kota
Sekolah melaporkan hasil penilian meliputi UAS, UKK, dan ujian akhir kepada orang tua dan dinas pendidikan Kab/Kota setiap akhir semester
Sampel laporan hasil penilaian (UAS, UKK, DAN US/UN)
Guru melakukan analisis dan memanfaatkan hasil penilaian
Setelah melakukan penilaian guru melakukan analisis penilaian, program perbaikan/pengayaan dan revisi RPP untuk perbaikan proses pembelajaran
1. Hasil analisis penilaian hasil belajar
2. Program perbaikan (sasaran perbaikan, materi dan jadwal)
3. RPP hasil revisi
Guru memanfaatkan hasil penilaian
Pemanfaatan hasil penilaian oleh guru untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, kesulitan belajar siswa, dan cara melakukan perbaikan proses pembelajaran
1. Hasil analisis penilaian hasil belajar
2. Daftar identifikasi kesulitan belajar siswa
3. Rencana perbaikanSekolah melakukan tindak lanjut hasil Ujian Nasional
Tindak lanjut hasil UN dapat dilakukan melalui pelatihan guru, memperbaiki bahan ajar, melakukan remidial, memperbaiki RPP dan menyusun instrumen yang berkualitas
4. Program pelatihan guru5. Bahan ajar hasil revisi6. Program remidial7. RPP hasil revisi8. Instrumen penilaian dengan
berdasarkan hasil validasi parameter yang sudah ada
G.5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
47
Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 mengatur tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Guru pada SMP/MTs, guru pada SMAMA, guru pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pen-didikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan dalam Permendiknas no 16 tahun 2007 untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.
Sikap dan perilaku yang terutama harus dimiliki oleh seorang guru serta kaitannya terhadap kompetensi lulsuan, karya siswa, prestasi siswa, dan pengakuan atas kemampuan siswa dideskripsikan pada gambar berikut.
INDIKATOR DESKRIPSI BUKTI FISIKGuru mengajar sesuai bidang studinya
Seluruh guru mengampu mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program studi yang dimilikinya
Ijazah, Sertifikat Pendidik, SK Pembagian tugas mengajar
Jumlah guru dan tenaga kependidikan mencukupi kebutuhan
Rasio guru terhadap siswa adalah- untuk SD adalah 1 : 32- untuk SMP adalah 1 : 32- untuk SMA adalah 1 : 32- untuk SMK adalah 1 : 32
Dokumen jumlah siswa dan jumlah guru
Jumlah guru dan tenaga kependidikan mencukupi kebutuhan
Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap dengan rincian,- untuk SD : 6 Guru Kelas, 1 Guru
SK Pembagian tugas mengajar, SK Penempatan
48
INDIKATOR DESKRIPSI BUKTI FISIKAgama, 1 Guru Penjas
- untuk SMP : 10 guru tetapKel.A : Agama dan budi Pekerti, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bhs InggrisKel.B: Seni Budaya, PJOK, Prakarya
- untuk SMA : 22 guru tetapKel. A: Agama dan Budi Pekerti, PPKN, Bhs. Indonesia, Matematika, Sejarah, Bhs.InggrisKel B: Seni Budaya, PJOK, Prakarya dan KewirausahaanPeminatan Matematika dan Sains : Matematika, Biologi, Fisika, KimiaPeminatan Soasial : Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Antrupologi, EkonomiPeminatan Bahasa ; Bhs. Dan Sastra Indonesia, Bhs. Dan Sastra Inggris, Bhs. Dan Sastra Asing lainnya, AntropologiPilihan dan Pendalaman ; Lintas Minat dan/atau Pendalaman
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya
Guru melakukan aktivitas di sekolah di luar jam mengajar antara lain:Melakukan kegiatan administrasi, Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk peningkatan mutu proses pembelajaran, Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan RPP, Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik, Membaca untuk persiapan mengajar, Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan pembelajaran, Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar, Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
Dokumen administrasi pembelajaran, Daftar hadir kegiatan KKG/MGMP, Media atau alat peraga pembelajaran
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya
Seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4 dibuktikan dengan ijazah terakhir
Ijazah terakhir
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya
Seluruh guru telah memiliki serfikat pendidik dibutikan dengan kepemilikan sertifikat pendidik
Sertifikat Pendidik
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya
Kepala sekolah telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4 dibuktikan dengan ijazah terakhir
Ijazah terakhir
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya
Kepala sekolah telah memiliki serfikat pendidik dibutikan dengan kepemilikan sertifikat pendidik
Sertifikat Pendidik
Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswa
Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa dengan berprilaku seperti berikut ini :
Selalu hadir dalam mengajar, Menepati janji dan sportif dalam bertindak, Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran, Bertanggung jawab dalam mengasuh
Daftar Hadir Guru, Program Kegiatan Sekolah, dokumen penilaian, kotak saran, Majalah dinding, Buletin Sekolah, Dokumentasi Sekolah
49
INDIKATOR DESKRIPSI BUKTI FISIKkegiatan siswa, Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan belajar, Bersikap adil dalam memberikan penilaian, Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain, Menghargai peserta didik dan menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk memenuhi kebutuhan sekolah
Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan
Sertifikat/Surat Keterangan Diklat/workshop, Undangan Kegiatan KKG/MGMP, Daftar hadir dan notulen kegiatan KKG/MGMP, dokumentasi
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk memenuhi kebutuhan sekolah
Peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik
Sertifikat/Surat Keterangan Diklat/workshop, Undangan Kegiatan KKG/MGMP, Daftar hadir dan notulen kegiatan KKG/MGMP, dokumentasi
G.6. Standar Sarana dan Prasarana
Permendiknas no 24 tahun 2007 mengatur tentang standar sarana dan prasarana untuk SD, SMP, dan SMA. Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar. Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar. Sedangkan satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik untuk SD adalah sebagai berikut:
No Rombongan belajar Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik(m2/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 6 12,7 7,0 4,92 7-12 11,1 6,0 4,33 13-18 10,6 5,6 4,14 19-24 10,3 5,5 4,1
Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik untuk SMP adalah sebagai berikut:No Rombongan belajar Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik
(m2/peserta didik)Bangunan satu
lantaiBangunan dua
lantaiBangunan tiga
lantai1 3 22,9 - -2 4-6 16,0 8,5 -3 7-9 13,8 7,5 5,14 10-12 12,8 6,8 4,75 13-15 12,2 6,6 4,56 16-18 11,9 6,3 4,37 19-21 11,6 6,2 4,38 22-24 11,4 6,1 4,3
50
Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik untuk SMA adalah sebagai berikut:No Rombongan belajar Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik
(m2/peserta didik)Bangunan satu
lantaiBangunan dua
lantaiBangunan tiga
lantai1 3 36,5 - -2 4-6 22,8 12,2 -3 7-9 18,4 9,7 6,74 10-12 16,3 8,7 6,05 13-15 14,9 7,9 5,46 16-18 14,0 7,5 5,17 19-21 13,5 7,2 4,98 22-24 13,2 7,0 4,89 25-27 12,8 6,9 4,7
Luas minimum lahan untuk satuan pendidikan SD yang memiliki peserta didik kurang dari jumlah maksimum kelas adalah sebagai berikut:
No Rombongan belajar Luas lahan (m2)Bangunan satu
lantaiBangunan dua
lantaiBangunan tiga
lantai1 6 1340 790 7102 7-12 2270 1240 8603 13-18 3200 1720 11504 19-24 4100 2220 1480
Luas minimum lahan untuk satuan pendidikan SMP yang memiliki peserta didik kurang dari jumlah maksimum kelas adalah sebagai berikut:No Rombongan belajar Luas lahan (m2)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 3 1440 - -2 4-6 1840 1310 -3 7-9 2300 1380 12604 10-12 2770 1500 13105 13-15 3300 1780 13406 16-18 3870 2100 14507 19-21 4340 2320 16008 22-24 4870 2600 1780
Luas minimum lahan untuk satuan pendidikan SMA yang memiliki peserta didik kurang dari jumlah maksimum kelas adalah sebagai berikut:No Rombongan belajar Luas lahan (m2)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 3 2170 - -2 4-6 2570 1420 -3 7-9 3070 1650 13404 10-12 3600 1920 14005 13-15 4070 2190 15206 16-18 4500 2420 16707 19-21 5100 2720 18708 22-24 5670 3020 2100
51
9 25-27 2640 3340 2290
Lahan sekolah harus terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api. Lahan sekolah harus terhindar dari gangguan sebagai berikut: a). Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air; b). Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor 94/MENKLH/1992 tcntang Baku Mutu Kebisingan; c). Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 02/MEN KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat. Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.
Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SD/MI memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik sebagai berikut:
No Rombongan belajar Rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik(m2/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 6 3,8 4,2 4,42 7-12 3,3 3,6 3,83 13-18 3,2 3,4 3,54 19-24 3,1 3,3 3,4
Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMP / MTs memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik sebagai berikut:
No Rombongan belajar Rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik(m2/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 3 6,9 - -2 4-6 4,8 5,1 -3 7-9 4,1 4,5 4,64 10-12 3,8 4,1 4,25 13-15 3,7 3,9 4,16 16-18 3,6 3,8 3,97 19-21 3,5 3,7 3,88 22-24 3,4 3,6 3,7
Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMA / MA memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik sebagai berikut:No Rombongan belajar Rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik
(m2/peserta didik)Bangunan satu
lantaiBangunan dua
lantaiBangunan tiga
lantai1 3 10,9 - -
52
No Rombongan belajar Rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik(m2/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
2 4-6 6,8 7,3 -3 7-9 5,5 5,8 6,04 10-12 4,9 5,2 5,45 13-15 4,5 4,7 4,96 16-18 4,2 4,5 4,67 19-21 4,1 4,3 4,48 22-24 3,9 4,2 4,39 25-27 3,9 4,1 4,1
Untuk satuan pendidikan SD / MI yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga memenuhi ketentuan luas minimum sebagai berikut: No Rombongan belajar Luas minimum lantai bangunan (m2)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 6 400 470 5002 7-12 680 740 7703 13-18 960 1030 10504 19-24 1230 1330 1380
Untuk satuan pendidikan SMP / MTs yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga memenuhi ketentuan luas minimum sebagai berikut: No Rombongan belajar Luas minimum lantai bangunan (m2)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 3 430 - -2 4-6 550 610 -3 7-9 690 750 7804 10-12 830 900 9305 13-15 990 1060 10906 16-18 1160 1260 13007 19-21 1300 1390 14408 22-24 1460 1560 1600
Untuk satuan pendidikan SMA / MA yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga memenuhi ketentuan luas minimum sebagai berikut: No Rombongan belajar Luas minimum lantai bangunan (m2)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1 3 650 - -2 4-6 770 840 -3 7-9 920 990 10204 10-12 1080 1150 11805 13-15 1220 1310 13606 16-18 1350 1450 15007 19-21 1530 1630 16808 22-24 1700 1830 18909 25-27 1870 2000 2060
53
Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:1) koefisien dasar bangunan maksimum 30 %;2) koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang
ditetapkan dalam Peraturan Daerah;3) jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan bangunan gedung
dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antara bangunan gedung dengan batas-batas persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan berikut.1) Memiliki struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan
maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.
2) Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.
Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut.1) Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang
memadai.2) Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi
kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan tempat sampah, serta penyaluran air hujan.
3) Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.
1) Bangunan gedung mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan pembelajaran.
2) Setiap ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak melebihi kondisi di luar ruangan.
3) Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.
Bangunan gedung bertingkat maksimum terdiri dari tiga lantai dan dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan pengguna. Bangunan gedung harus dilengkapi sistem keamanan peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya, serta akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang jelas. Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara profesional. Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU. Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.
54
Pemeliharaan bangunan gedung sekolah adalah sebagai berikut:1) Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun
jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.
2) Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.
Bangunan gedung sekolah harus dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebuah SD minimal harus memiliki ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat bermain/berolahraga. Ketentuan mengenai prasarana ruang kelas harus memenuhi persyaratan berikut:
1) Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.
2) Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.3) Kapasitas maksimum ruang kelas 28 peserta didik.4) Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar
dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 30 m2. Lebar minimum ruang kelas 5 m.
5) Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
6) Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.
7) Ruang kelas dilengkapi sarana yang memadai yang diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
Ketentuan mengenai prasarana ruang perpustakaan adalah sebagai berikut:1) Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.
2) Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m.
3) Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.
4) Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.5) Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sesuai ketentuan Permendiknas No. 24
Tahun 2007.
Laboratorium IPA di SD dapat memanfaatkan ruang kelas. Sarana laboratorium IPA berfungsi sebagai alat bantu mendukung kegiatan dalam bentuk percobaan. Oleh sebab itu, setiap satuan pendidikan dilengkapi sarana laboratorium IPA sesuai ketentuan Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
55
Ketentuan mengenai ruang pimpinan adalah fungsi ruang pimpinan sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan baik. Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Ketentuan mengenai ruang guru yang berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya, adalah bahwa rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 32 m2. Ruang guru harus mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan. Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap satuan pendidikan, dengan luas minimum 12 m2. Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah. Ruang UKS dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling. Luas minimum ruang UKS 12 m2. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimana diatur dalam Permendiknas no 24 tahun 2007.
Sekolah harus memiliki jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit jamban untuk setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru. Banyak minimum jamban setiap sekolah 3 unit dengan luas minimum 1 unit jamban 2 m2. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan. Harus tersedia air bersih di setiap unit jamban. Jamban dilengkapi sarana sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
Sekolah harus memiliki gudang yang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang tidak/belum berfungsi di satuan pendidikan, dan tempat menyimpan arsip sekolah yang telah berusia lebih dari 5 tahun. Luas minimum gudang SD adalah 18 m2, gudang SMP 21 m2, dan gudang SMA 21 m2. Gudang harus dapat dikunci dan dilengkapi lemari dan rak untuk menyimpan barang.
Sekolah harus memiliki ruang sirkulasi horizontal yang berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam bangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan sekolah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai
56
tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25 m. Lebar minimum tangga 1,5 m, tinggi maksimum anak tangga 17 cm, lebar anak tangga 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga. Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan (sirkulasi udara) yang cukup.
Sekolah Dasar harus memiliki tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m2/peserta didik. Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta didik kurang dari 167, luas minimum tempat bermain/berolahraga 500 m2. Di dalam luasan tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x 15 m Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami pohon penghijauan. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga. Tempat bermain/berolahraga dilengkapi sarana sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
INDIKATOR KRITERIA/DESKRIPSI BUKTI FISIKJumlah dan kondisi prasarana cukup dan memadai
Memiliki minimum 6 ruang kelas untuk SD ukuran
minimum sama dengan jumlah siswa x 2m2, dengan
lebar minimum 5 m dan luas minimum 30 m2; dan kondisi baik. Kriteria lain dapat dilihat pada table di panduan ini
Memiliki satu ruang kepala sekolah dengan luas
minimum 12 m2 dan lebar minimum 3 m; dan dan kondisi baik
Memiliki ruang guru dengan rasio minimum 4
m2/guru dan luas minimum 48 m2; dan kondisi baik
Jumlah satu ruang perpustakaan dengan luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas
satu ruang kelas (30 m2). Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m; Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku; dan ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai. Kondisi ruang perpustakaan baik
Jumlah ruang laboratorium IPA satu buah dengan
rasio minimum 2,4 m2/siswa dan luas minimum 48
m2; dengan kondisi baik
Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m2/ peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang
Buku inventaris sekolah
57
INDIKATOR KRITERIA/DESKRIPSI BUKTI FISIKpenyimpanan dan persiapan 18m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum 5 m. Kondisi Baik
Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m. Kondisi Baik
Rasio minimum ruang laboratorium biologi 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang laboratorium biologi 5 m. Kondisi Baik
Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam kelompok @ 2 orang. Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m2. Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5 m. Kondisi Baik
Ruang laboratorium bahasa dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium bahasa 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium 30 m2. Lebar minimum ruang laboratorium bahasa 5 m. Kondisi baik
Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan rasio
minimum 3 m2/siswa dan luas minimum 1000 m2, memiliki permukaan datar dengan drainase yang baik; Luas minimum tempat berolahraga 30 m x 20 m;
Memiliki 1 ruang UKS dengan luas minimum 12 m2, dan kondisi baik
Memiliki jamban, minimum 3 unit, dengan luas
minimum tiap unit 2 m2, minimum satu jamban untuk setiap 40 siswa pria, 1 jamban untuk setiap 30 siswa wanita dan 1 jamban untuk guru/karyawan; dengan dinding, atap, mudah dibersihkan, dapat dikunci, selalu dalam keadaan bersih, dan tersedia air bersih yang cukup; dan dan kondisi baik.
Memiliki 1 ruang konseling dengan luas minimum 9
m2; dan kondisi baikPrasarana dan sarana digunakan secara efisien dan efektif
Sarana laboratorium digunakan secara efisien dan efektif untuk pelaksanaan PBM yang bermutu
Data penggunaan lab dan alat lab
58
INDIKATOR KRITERIA/DESKRIPSI BUKTI FISIKuntuk pelaksanaan PBM yang berkualitasKondisi prasarana nyaman dan memadai
Kondisi ruang kelas yang dimiliki di sekolah, pemeliharaan dan perawatan ruang kelas secara teratur, sirkulasi udara baik, Kebersihan terjaga, pencahayaan cukup
Pengamatan
Kondisi laboratorium dan perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah: Ukuran ruang standar, Penataan ruang baik, Kelengkapan perabot mencukupi, Tersedia sambungan internet, Daya listrik memadai
Pengamatan
Kondisi kenyamanan ruang kerja pimpinan / kepala sekolah: Sirkulasi udara baik, Kebersihan terjaga, Pencahayaan cukup, Penataan ruang baik, Ukuran ruang memadai, Prabot lengkap, Peralatan memadai, Tersedia sambungan internet, Daya listrik yang memadai
Pengamatan
Ruang kerja guru di sekolah cukup dan sesuai.Kondisi kerja di ruang kerja guru disekolah: Ukuran ruang memadai, Penataan ruang baik, Kelengkapan perabot mencukupi, Peralatan Memadai, Sambungan internet, Daya listrik yang memadai
Pengamatan
Prasarana dan sarana dirawat/dipelihara secara teratur
Pemeliharaan dan perawatan kamar kecil (toilet/jamban) sekolah secara teratur.Kondisi kamar kecil (toilet/jamban) yang dimiliki sekolah: Sirkulasi udara baik, Ruangan bersih, Ketersediaan air cukup, Pencahayaan cukup
PengamatanRKSLaporan sekolah
G.7. Standar Pengelolaan Pendidikan
Berdasarkan Permendiknas no 19 tahun 2007 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional. Setiap sekolah/madrasah harus merumuskan visi sekolah yang menjadi sebagai cita-cita bersama wargasekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan pihak-pihakyang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah; disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; serta ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Selanjutnya, sekolah/madrasah harus merumuskan misi sekolah yang memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah; menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan olehsekolah/madrasah; memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah/madrasah; memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
59
sekolah/madrasah yang terlibat; dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Sekolah/madrasah menyusun tujuan sekolah yang menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikannasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah; mengakomodasi masukan dari berbagai pihakyang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Sekolah/Madrasah diwajibkan membuat 1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; 2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah/madrasah harus disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah/madrasah; rencana kerja sekolah juga harus dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai: 1) kesiswaan; 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran; 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya; 4) sarana dan prasarana; 5) keuangan dan pembiayaan; 6) budaya dan lingkungan sekolah; 7) peran serta masyarakat dan kemitraan; 8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah pada peningkatan dan pengembangan mutu.
Untuk pelaksanaan rencana kerja, sekolah wajib membuat pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait. Perumusan pedoman sekolah/madrasah harus mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah/madrasah; serta ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pedoman pengelolaan sekolah/madrasah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional yang meliputi: 1) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP); 2) kalender pendidikan/ akademik; 3) struktur organisasi sekolah/madrasah; 4) pembagian tugas di antara guru; 5) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; 6) peraturan akademik; 7) tata tertib sekolah/madrasah; 8) kode etik sekolah/madrasah; 9) biaya operasional sekolah/madrasah.
60
Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 juga mengatur tentang struktur organisasi sekolah/madrasah yang mencakup tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah/madrasah. Pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah/madrasah harus memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal; dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah; diputuskan oleh kepala sekolah/ madrasah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah/ madrasah.
Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah. Kepala sekolah/madrasah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang non-akademik pada rapat komite sekolah/madrasah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.
Dalam bidang kesiswaan, penerimaan peserta didik sekolah/madrasah dilakukan secara obyektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah/madrasah; tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MI, SMP/MTs penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah; berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK, dan kriteria tambahan bagi SMK/MAK; dan sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah. Sekolah/Madrasah diharuskan memberikan layanan konseling kepada peserta didik; melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik; melakukan pembinaan prestasi unggulan; dan melakukan pelacakan terhadap alumni.
Pengelolaan KurikulumSekolah/Madrasah wajib menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. Kepala Sekolah/Madrasah bertanggung jawab atas tersusunnya KTSP dan Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP. Dalam penyusunan silabus, guru dapat bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi. Penyusunan KTSP tingkat SD dan SMP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sedangkan SDLB, SMPLB, SMALB, SMA dan SMK oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang bertanggungjawab di bidang pendidikan. Khusus untuk penyusunan KTSP Pendidikan Agama (PA) tingkat SD dan SMP dikoordinasi, disupervisi,dan difasilitasi oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, sedangkan untuk SDLB,SMPLB, SMALB, SMA dan SMK oleh Kantor Wilayah Departemen Agama. Penyusunan KTSP tingkat MI dan MTs dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, sedangkan MA dan MAK oleh Kantor Departemen Agama Provinsi.
61
Mutu pembelajaran di sekolah/madrasah dikembangkan dengan: a) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses; b) melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas, dan dialogis; c) tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi; d) pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.
Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik mampu: a) meningkat rasa ingin tahunya; b) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan; c) memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi; d) mengolah informasi menjadi pengetahuan; e) menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah; f) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan g) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar. Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah. Kepala SD/MI/SDLB/SMPLB/SMALB, wakil kepala SMP/MTs, dan wakil kepala SMA/SMK/ MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran. Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara: a) merujuk perkembangan metode pembelajaran mutakhir; b) menggunakan metoda pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran; c) menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien; d) memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik, dan pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi peserta didik dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat; e) memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya; f) mengarahkan kepada pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang mudah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis dalam menyelesaikan masalah.
Pengelolaan Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikSekolah/Madrasah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan,
bertanggung jawab dan berkesinambungan. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. Sekolah/Madrasah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi. Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru. Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik, berdasarkan data kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji eksternal dalam rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung jawab. Sekolah/Madrasah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi sistem evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan. Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai. Sekolah/Madrasah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan
62
peserta didik dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar. Penilaian meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan. Seperangkat metode penilaian perlu disiapkan dan digunakan secara terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan. Sekolah/Madrasah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala. Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian. Sekolah/Madrasah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah/madrasah, dan institusi di atasnya.
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga KependidikanSekolah/Madrasah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan: 1) disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 2) dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, termasuk pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil, dan terbuka. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah/madrasah. Sekolah/Madrasah perlu mendukung upaya: 1) promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme; 2) pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah/madrasah; 3) penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas; 4) mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah/madrasah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga kependidikan tambahan tidak ada mutasi.
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIK
Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
Visi, misi dan Tujuan sekolah mengacu pada SKL, Kebutuhan internal dan eksternal sekolah.
1. Laporan EDS2. Profil sekolah3. Hasil UN, US
Visi dan misi sekolah ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
Laporan kegiatan reviu renstra
Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh semua warga sekolah
Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah.
1. Notula rapat2. Renstra3. RKS4. Spanduk, leaflet,
brosurSekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolah
1. Renstra2. Notula rapat3. Daftar hadir
Rencana kerja sekolah sesuai EDS
Penyusunan RKS memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh Dinas Pendidikan kab./kota atau oleh penyelenggara sekolah bagi sekolah swasta
1. Hasil EDS2. Notula rapat3. Daftar hadir kegiatan
Penyusunan program peningkatan mutu sekolah mendasarkan pada: hasil evaluasi
1. Laporan EDS2. Hasil UN/US
63
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIK
diri, hasil akreditasi sekolah, dan kelulusan siswa
3. Hasil Akreditasi
Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
Rencana kerja sekolah mendukung pengembangan karir guru
1. SK Penugasan guru2. Daftar kegiatan
peningkatan mutu guruPerencanaan sekolah terkait peningkatan mutu PBM
Sekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsisten
1. RKT2. RKS
Suasana organisasi mendukung program sekolah
Semua guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam perencanaan
Laporan Kegiatan
Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk mendukung implementasi rencana kerja sekolah
1. Nota kesepahaman (MOU)
2. Laporan kegiatan kerjasama
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai standard
Program supervisi dan evaluasi meliputi: pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
1. Dokumen rencana dan laporan program kepengawasan
2. Rekap kehadiran guru3. Rekap kehadiran siswa4. Laporan supervisi
akademik5. Rencana tindaklanjut
supervisi akademikKepala Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan tenaga kependidikan pada setiap akhir semester
Laporan supervisi akademik
Pelaksanaan program sekolah berorientasi mutu
Sekolah melaksanakan program peningkatan mutu sekolah
1. RKT2. Program Tahunan
Sekolah memiliki prosedur operasional baku (POB)
Sekolah menyusun pedoman-pedoman pengelolaan sekolah
1. SK Kepala Sekolah2. SOTK3. SK Penugasan PTK4. Tatib sekolah
Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah/madrasah.
1. Hasil PKG2. SK Penugasan Guru3. Matrik kompetensi
Pelaksanaan kegiatan sekolah mengikuti tahapan yang tepat
Pelaksanaan kegiatan sekolah terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, monev dan pelaporan
1. RKAS2. Notula rapat3. Laporan kegiatan
Kegiatan sekolah terkait pencapaian visi
Sekolah merealisasikan visi dan misi ke dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan PTK, dan pelaksanaan kegiatan kesiswaan
1. Laporan kegiatan PPDB2. Daftar nama siswa
yang diterima
Suasana sekolah mendukung pembelajaran
Budaya dan lingkungan sekolah kondusif untuk pembelajaran
1. Tata tertib sekolah2. Rencana program
pendidikan karakterPengelolaan sekolah dilaksanakan secara efektif dan efisien
Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah
1. Laporan supervisi kelas
2. Laporan monevKepala sekolah menjadi teladan
Kepala sekolah dapat dijadikan teladan bagi semua warga sekolah
Wawancara dengan guru dan siswa
Pengelolaan keuangan transparan dan
Warga sekolah dapat mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah secara
1. Website sekolah2. Laporan keuangan
64
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIK
akuntabel transparan dan akuntabel
G.8. Standar Pembiayaan
Standar pengelolaan pembiayaan dapat dilihat dalam pedoman pembiayaan pada Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah/Madrasah mengatur: 1) sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola; 2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi dan operasional; 3) kewenangan dan tanggungjawab kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya; 4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.
Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah/madrasah diputuskan oleh komite sekolah/madrasah dan ditetapkan oleh kepala sekolah/ madrasah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah/madrasah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIK
Ada unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam rapat penetapan besaran pembiayaan yang harus ditanggung oleh orang tua murid (jika ada seperti untuk karya wisata, dll)
RKAS ditetapkan bersama dalam rapat dewan pendidik dengan persetujuan komite dan disyahkan oleh SKPD Pendidikan kabupaten/kota (untuk sekolah negeri) dan ketua yayasan (untuk sekolah swasta)
Daftar hadir dan Notula Rapat penyusunan dan penetapan RKAS
Sekolah menghitung besaran biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS)
Sekolah memiliki anggaran yang mencukupi untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan.
RKAS
Sekolah menghitung besaran biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan
Sekolah mengalokasikan biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah.
RKAS
Sekolah menghitung besaran biaya pembinaan kegiatan kesiswaan /ekstrakurikuler pada tahun berjalan
Sekolah memiliki anggaran yang mencukupi untuk kegiatan pembinaan kesiswaan
RKAS
Pembiayaan dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan mutu sekolah dan PBM yang berkualitas
Total biaya BAHP sesuai dengan persentase minimum BAHP di Permendiknas 69 Th 2009. Persentase alokasi BAHP seharusnya melebihi 10% dari biaya operasi non personalia
RKAS
Total biaya operasional non personalia RKAS
65
INDIKATOR DESKRIPSI PEMENUHAN BUKTI FISIK
sesuai dengan biaya operasional non personalia per sekolah/program keahlian per peserta didik di Permendiknas 69 Th 2009
Ada bantuan pembiayaan dari sekolah untuk peserta didik yang kurang mampu 1
Ada biaya yang dialokasikan untuk membantu peserta didik miskin
Bentuk bantuan yang diberikan bagi peserta didik miskin:□ pemberian beasiswa□ penyesuaian kemampuan iuran
sekolah□ pembebasan uang iuran dan biaya
lainnya□ Pemberian subsidi silang
Laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah
Sekolah memiliki dokumen nilai asetsecara menyeluruh
Seluruh aset yang dimiliki sekolah telah didokumentasikan nilainya.
Daftar inventaris yang memuat nilai aset sekolahDokumen penyusutan nilai aset
Penggunaan dan pelaporan pendanaan dilakukan secara akuntabel
Penyusunan laporan pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan dan akuntabel.Dokumen laporan pembiayaan yg dimiliki sekolah:□ catatan tahunan berupa dokumen
investasi sarana dan prasarana□ pembukuan biaya operasional□ laporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan
Laporan Keuangan
H. SUMBER PEMBUKTIAN
Saat melaksanakan evaluasi, sekolah perlu menunjukkan pencapaian mereka dibandingkan dengan indikator kinerja. Mereka perlu mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan berbagai jenis metode untuk memberikan pembuktian yang akan mendukung hasil evaluasi mereka. Hal ini mencakup observasi dan konsultasi dengan kelompok perwakilan pemangku kepentingan termasuk komite sekolah, orang tua, guru, peserta didik dan kelompok yang relevan lainnya. Pembuktian ini dapat diperoleh dari berbagai sumber.
1) Data kuantitatif seperti: Prestasi peserta didik dalam Ujian Nasional Kemajuan peserta didik dalam mencapai target yang telah ditetapkan Kemajuan sekolah secara keseluruhan terhadap target yang telah ditetapkan Jumlah peserta didik Jumlah peserta didik yang putus sekolah Tingkat kehadiran peserta didik Aktivitas peserta didik di luar sekolah Jumlah guru Kualifikasi guru
2) Informasi kualitatif dari opini berbagai individu dan kelompok seperti: Wawancara individual dengan guru dan pegawai lainnya Wawancara individual dengan orang tua peserta didik Wawancara/ diskusi dengan peserta didik
66
Diskusi kelompok Kuesioner dan survey untuk mengukur tingkat kepuasan dan mendapatkan
saran untuk meningkatkan keefektifan sekolah Respon tertulis dan komentar lisan
3) Informasi kualitatif dan kuantitatif sebagai hasil dari observasi langsung terhadap proses belajar mengajar seperti: Ikut dalam kelas selama satu hari penuh Mengamati pelajaran Merekam dengan video cara mengajar sendiri Pertukaran kelas antar guru Observasi antar sesama guru
4) Informasi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai dokumen seperti: Hasil kerja peserta didik Laporan pada orang tua Catatan atau buku harian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Laporan kemajuan pelaksanaan rencana pengembangan sebelumnya Bahan pelajaran untuk berbagai tingkatan kemampuan peserta didik Kebijakan dan panduan sekolah Notulen rapat
I. ANALISIS DATA EVALUASI DIRI SEKOLAH
Data evaluasi diri dianalisis berdasarkan data yang dikumpulkan dari data dasar dan angket yang diisi oleh kepala sekolah, guru, dan perwakilan siswa. Analisis data evaluasi diri dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah atas berbagai aspek standar nasional sesuai dengan pertanyaan mutu sebagai berikut :
1) Standar Kompetensi Lulusana) Apakah peserta didik dapat mencapai prestasi akademik yang diharapkan?b) Apakah peserta didik dapat mengembangkan potensi secara penuh sebagai
anggota masyarakatc) Apakah lulusan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
mencerminkan kemampuan yang relevan untuk tingkat pendidikannya ?
2) Standar Isia) Apakah kurikulum sudah sesuai dan relevan dengan kebutuhan peserta didik
dan tingkat pendidikan ?b) Apakah kurikulum disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum yang baku ?c) Apakah kurikulum telah mencakup aspek pengembangan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang sesuai dengan tingkat pendidikan ?d) Apakah kurikulum dibuat secara berkesinambungan antar kelas dan antar
tingkat pendidikan ?
3) Standar Prosesa) Apakah perencanaan proses telah dilakukan sesuai prinsip pembelajaran
yang mendidik ?
67
b) Apakah proses pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik?
c) Apakah RPP telah dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif ?d) Apakah peserta didik berpartisipasi aktif dan diberi kesempatan
mengembangkan kompetensinya secara optimal ?e) Apakah proses pembelajaran meningkatkan keingintahuan dan budaya
belajar peserta didik ?f) Apakah guru menerapkan prinsip-prinsip PAKEM dan pengelolaan kelas yang
tepat dalam pembelajaran ?
4) Standar Penilaiana) Apakah penilaian yang dilakukan telah mengikuti prinsip-prinsip penilaian
yang baku ?b) Apakah penilaian yang dilakukan telah dilakukan secara akurat dan
komprehensif ?c) Apakah sekolah memanfaatkan penilaian untuk perbaikan proses
pembelajaran ? d) Apakah penilaian yang dilakukan berdampak pada peningkatan kualitas
proses belajar (analisis lintas standar)?
5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikana) Apakah jumlah dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah
memenuhi criteria ?b) Bagaimana kinerja dan pembinaan PTK untuk peningkatan kualitas
pembelajaran ?c) Apakah guru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan dalam bersikap dan
berperilaku ?d) Apakah guru dan tenaga kependidikan menjalankan tugas di sekolah secara
optimal ?
6) Standar Sarana dan Prasaranaa) Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah cukup, sesuai, dan memadai ?b) Apakah sarana dan prasarana sekolah dipergunakan untuk pembelajaran
secara efektif dan efisien ?c) Apakah sekolah dalam kondisi terpelihara baik?
7) Standar Pembiayaana) Apakah sekolah memiliki pembiayaan yang memadai untuk pelaksanaan
pendidikan yang berkualitas ?b) Apakah sekolah memanfaatkan dana yang tersedia untuk peningkatan mutu
pembelajaran ?c) Apakah pembiayaan pendidikan dilaksanakan secara transparan dan
akuntabilitas ?
8) Standar Pengelolaana) Apakah rencana sekolah dibuat berdasarkan analisis evaluasi diri dan analisis
kebutuhan yang melibatkan semua para pihak yang relevan ?b) Apakah pengelolaan sekolah dilakukan berdasarkan kerja tim dan kemitraan
yang kuat dalam upaya mencapai visi sekolah ?
68
c) Apakah kepala sekolah melakukan supervisi pembelajaran yang ditindaklanjuti dengan aktifitas perbaikan pembelajaran ?
d) Apakah ada dampak dari pelaksanaan rencana pengembangan sekolah/ rencana kerja sekolah terhadap peningkatan hasil belajar?
e) Bagaimana interaksi antar kurikulum, proses, penilaian, PTK, sarpras, dan pembiayaan diatur di sekolah?
f) Bagaimana system dan manajemen sekolah yang efisien dan efektif serta relevan dengan lingkungan internal dan eksternal yang dapat diterapkan oleh sekolah ?
Pengolahan data tingkat kecamatan dilakukan oleh pengawas pendidikan yang diagregasi dari data masing-masing sekolah yang menjadi binaannya. Pengolahan data tingkat kabupaten/kota dilakukan dengan membandingkan kinerja pendidikan tingkat kecamatan. Sedangkan pengolahan data tingkat propinsi dilakukan dengan membandingkan kinerja pendidikan tingkat kabupaten/kota. Kinerja pendidikan untuk masing-masing sekolah dianalisis berdasarkan data EDS sekolah yang telah diisi secara lengkap.
Berikut ini diberikan komponen minimal yang harus dianalisis untuk masing-masing sekolah berdasarkan data evaluasi diri
1) Standar Kompetensi Lulusana) Prestasi akademik peserta didik
Jumlah penghargaan yang diterima sekolah pada satu tahun terakhiro Tingkat kabupaten/kota: o Tingkat propinsi: o Tingkat nasional: o Tingkat internasional:
Rata-rata nilai ujian nasional: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Matematika: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia:o Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris: o Rata-rata nilai Ujian Nasional IPA: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Fisika: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Kimia: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Biologi: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Sejarah: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Geografi: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Sosiologi: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Sastra Indonesia: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Sejarah: o Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Asing:
b) Lulusan dapat mengembangkan potensi secara penuh sebagai anggota masyarakat
Kompetensi peserta didik/lulusan berdasarkan evaluasi
YA TIDAK
Lulusan memiliki keingintahuan dan budaya belajar
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
69
c) Lulusan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mencerminkan kemampuan yang relevan untuk tingkat pendidikannya
Kompetensi peserta didik/lulusan berdasarkan evaluasi
YA TIDAK
Lulusan menunjukkan sikap dan perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lainLulusan memiliki kemampuan berpikir dan bertindak produktif serta kreatifLulusan memiliki pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif
Grafik yang perlu dibuat: Sikap dan perilaku peserta didik yang dapat dibanggakan Sikap dan perilaku yang diamati Pengetahuan peserta didik Keterampilan peserta didik Kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik (+ jumlah siswa
bermasalah)
2) Standar Isia) Kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan tingkat
pendidikanStruktur kurikulum Semua Sebagian TidakMateri ajar sesuai dengan kurikulum nasionalMateri ajar sesuai dengan SKLMateri ajar relevan dengan kebutuhan siswa
b) Kurikulum disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang baku
Pengembangan kurikulum Semua Sebagian TidakKurikulum disusun secara logis dan sistematisMenyeluruh dan berkesinambunganBeragam dan terpaduBerpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannyaTanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniBelajar sepanjang hayat
c) Kurikulum telah mencakup aspek pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan tingkat pendidikan
d) Kurikulum dibuat secara berkesinambungan antar kelas dan antar tingkat pendidikan.
Grafik yang perlu dibuat: Rancangan metode pembelajaran yang dikembangkan untuk mendukung
pembelajaran aktif Program layanan bimbingan yang dimuat dalam kurikulum sekolah Dokumen data layanan BK Proses pengembangan KTSP
70
Prinsip pengembangan KTSP Jenis penilaian yang diterapkan Syarat materi ajar yang dipertimbangkan Keterkaitan materi ajar dengan kebutuhan peserta didik Karakteristik materi ajar untuk pengembangan berpikir kritis, pemecahan
masalah, dan budaya membaca/menulis.
3) Standar Prosesa) Perencanaan proses sesuai prinsip pembelajaran yang mendidik
Perencanaan Proses Semua guru Sebagian guru
Tidak dilakukan
Pembelajaran memperhatikan karakteristik peserta didikMengembangkan budaya membaca dan menulisMendorong partisipasi aktif peserta didikPenggunaan sumber belajar yang relevan
b) Proses pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik
Proses pembelajaran Semua guru Sebagian guru
Tidak dilakukan
Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaranMengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran
c) RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektifRPP pembelajaran efektif Semua guru Sebagian
guruTidak dilakukan
Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarikKeterkaitan dan keterpaduan antara SKL-standar isi-materi-kegiatan belajar-penilaianUmpan balik dan tindak lanjut
d) Peserta didik berpartisipasi aktif dan diberi kesempatan mengembangkan kompetensinya secara optimal
Pembelajaran efektif Semua guru Sebagian guru
Tidak dilakukan
Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanyaMelibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajarMemperbanyak aktifitas siswa dalam membaca, menulis dan berbicara dalam belajarMembuat laporan kegiatan hasil projek, eksperimen atau penelitianMelibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif untuk mengekplorasi
71
fenomena alam dan social
e) Proses pembelajaran meningkatkan keingintahuan dan budaya belajar peserta didik
Pembelajaran untuk meningkatkan keingintahuan dan budaya belajar
Semua guru Sebagian guru
Tidak dilakukan
Memotivasi peserta didik untuk giat belajar pada kegiatan awal pembelajaranMeningkatkan keingintahuan melalui pengamatan fenomena alam dan socialMelakukan pembelajaran secara inkuiriMenumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang diperolehmengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
f) Guru menerapkan prinsip-prinsip PAKEM dan pengelolaan kelas yang tepat dalam pembelajaran
PAKEM dan pengelolaan kelas Semua guru Sebagian guru
Tidak dilakukan
Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankanSuara guru jelas didengarMemberikan balikanBerpenampilan rapiMemberikan inspirasi
Grafik yang perlu dibuat (grafik pie): Kegiatan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran Hal yang disampaikan guru pada awal semester Aktifitas yang dilakukan guru untuk perbaikan proses pembelajaran Kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal UN Kesulitan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran Jumlah percobaan/ekplorasi yang dilakukan peserta didik dalam satu
semester Jumlah karya yang dibuat peserta didik dalam satu semester Jumlah buku/referensi yang ditugaskan untuk dibaca oleh peserta didik
dalam satu semester Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran Kegiatan belajar yang dilakukan di sekolah Jenis kegiatan belajar yang dilakukan oleh masing-masing guru MAPEL
(yang di-UN-kan) Pelaksanaan pembelajaran untuk pembentukan karakter Pelaksanaan pembelajaran untuk pengembangan kemampuan
berkomunikasi (menurut guru) Pembelajaran yang dialami peserta didik untuk pengembangan
kemampuan berkomunikasi (menurut peserta didik) Kesulitan guru dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik Kesulitan guru dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk
mengembangkan kreatifitas
72
Pembelajaran untuk meningkatkan keingintahuan dan budaya belajar Aktifitas guru di kelas dalam proses belajar mengajar Tugas yang diberikan oleh guru Keteladanan guru Fasilitas yang digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran TIK yang dimanfaatkan dalam pembelajaran Supervisi yang dilakukan kepala sekolah (frekuensi, cara pemantauan, dan
tindak lanjut)
4) Standar Penilaiana) Penilaian dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip penilaian yang baku
Penerapan semua Prinsip penilaian oleh guru
Semua guru Sebagian guru
Tidak dilakukan
ObyektifTerpaduEkonomisTransparanAkuntabelEdukatif
b) Penilaian dilakukan secara akurat dan komprehensif Pelaksanaan penilaian Semua guru Sebagian
guruTidak dilakukan
Instrumen yang digunakan sahih (valid)Instrumen penilaian sikap menggunakan lembar observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar temanInstrumen penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, tes lisan, dan instrument penugasanInstrumen penilaian keterampilan menggunakan fortofolio, tes praktek, dan proyek
c) Sekolah memanfaatkan penilaian untuk perbaikan proses pembelajaranPemanfaatan penilaian Semua guru Sebagian
guruTidak dilakukan
Memantau kemajuan belajarMemantau kesulitan belajarPerbaikan proses pembelajaran
Grafik yang perlu dibuat (grafik pie) Penyampaian prosedur dan criteria penilaian kepada peserta didik Cara menilai karakter peserta didik Cara menilai kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi Cara menilai kreatifitas peserta didik Permasalahan guru dalam membuat penilaian sikap dan perilaku Pemanfaatan hasil UN
5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikana) Jumlah dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memenuhi
kriteria Persentase guru yang memiliki ijazah S1/D4: Persentase guru yang memiliki ijazah S2 atau S3:
73
Kesesuaian kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diampu (persentase guru yang mengajar sesuai ijazah):
Kecukupan dan kesesuaian tenaga kependidikan Tenaga administrasi: Teknisi: Pustakawan:
b) Kinerja dan pembinaan PTK untuk peningkatan kualitas pembelajaranPembinaan guru Semua guru Sebagian
guruTidak dilakukan
Peningkatan kemampuan dalam melakukan pembelajaranPeningkatan kemampuan dalam melakukan penilaian
c) Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan dalam bersikap dan berperilaku
Keteladanan guru dan kepala sekolah Guru Kepala Sekolah
Selalu hadir dalam mengajarMenepati janji dan sportif dalam bertindakBerani dan tegas dalam mempertahankan kebenaranBertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswaMemperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan belajarBersikap adil dalam memberikan penilaianMenerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lainMenghargai peserta didik dan menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang
d) Guru dan tenaga kependidikan menjalankan tugas di sekolah secara optimalKinerja guru di luar jam mengajar Semua guru Sebagian
guruTidak dilakukan
Melakukan kegiatan administrasiBerdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk peningkatan mutu proses pembelajaranMelakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan RPPMenelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didikMembaca untuk persiapan mengajarMerancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan pembelajaranMengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajarMembuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
Grafik yang perlu dibuat: Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam melakukan penilaian sikap,
perilaku, dan keterampilan dalam tiga tahun terakhir
74
Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam tiga tahun terakhir.
6) Standar Sarana dan Prasaranaa) Sarana dan prasarana sekolah sudah cukup, sesuai, dan memadai
Jumlah dan kondisi prasarana Memadai Kurang memadai
Tidak memadai
Ruang kelasRuang pimpinanRuang guruRuang perpustakaanRuang laboratoriumRuang UKSRuang konselingBengkel (untuk SMK)Lapangan olah ragaJamban/toilet
Jumlah dan kondisi sarana Memadai Kurang memadai
Tidak memadai
Sarana ruang kelas (meja, kursi, dan papan tulis)Sarana laboratoriumSarana olah ragaSarana perpustakaan
b) Sarana dan prasarana sekolah dipergunakan untuk pembelajaran secara efektif dan efisien
Penggunaan sarana dan prasarana untuk pembelajaran
Sering Jarang Tidak digunakan
Penggunaan sarana laboratorium
c) Sekolah dalam kondisi terpelihara baikKondisi sekolah Layak Rusak
ringanRusak berat
Ruang kelasLaboratorium
Grafik yang perlu dibuat Penyebab rusaknya peralatan lab Kondisi penggunaan sarana lab
7) Standar Pembiayaana) Sekolah memiliki pembiayaan yang memadai untuk pelaksanaan pendidikan
yang berkualitas:Alokasi pembiayaan Memadai Kurang
memadaiTidak ada
Operasional non-personal
75
Pembinaan peserta didikPemeliharaan sekolahPengadaan sarana/prasarana
b) Sekolah memanfaatkan dana yang tersedia untuk peningkatan mutu pembelajaran
Alokasi pembiayaan Memadai Kurang memadai
Tidak ada
Peningkatan mutu PTK
c) Pembiayaan pendidikan dilaksanakan secara transparan dan akuntabilitas Pengolaan pembiayaan Tersedia Tidak
tersediaCatatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasaranaPembukuan biaya operasionalLaporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
8) Standar PengelolaanAnalisis data EDS untuk komponen pengelolaan perlu dilakukan lebih teliti dengan menganalisis semua standar dan dikaitkan dengan beberapa hal sebagai berikut: a) Rencana sekolah dibuat berdasarkan analisis evaluasi diri dan analisis
kebutuhan yang melibatkan semua para pihak yang relevanb) Pengelolaan sekolah dilakukan berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang
kuat dalam upaya mencapai visi sekolahc) Kepala sekolah melakukan supervisi pembelajaran yang ditindaklanjuti
dengan aktifitas perbaikan pembelajarand) Pelaksanaan rencana pengembangan sekolah/rencana kerja sekolah memiliki
dampak terhadap peningkatan hasil belajare) Interaksi antar kurikulum, proses, penilaian, PTK, sarpras, dan pembiayaan
diatur di sekolahf) Bagaimana system dan manajemen sekolah yang efisien dan efektif serta
relevan dengan lingkungan internal dan eksternal yang dapat diterapkan oleh sekolah ?
Data evaluasi diri untuk masing-masing sekolah harus diolah untuk mengetahui pemenuhan kriteria yang ditetapkan secara nasional. Masing-masing sekolah harus membuat deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang mencakup: (1) kompetensi lulusan, (2) isi pembelajaran (materi), (3) proses pembelajaran, dan (4) penilaian yang dilakukan. Keterkaitan antar komponen standar nasional harus dilakukan, terutama mengacu pada bagan berikut ini.
76
• Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima +
Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
• Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
• Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
• Proses pembelajaran siswa aktif• Mengutamakan Discovery Learning
dan Project Based Learning• Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan, Keluasan dan Kedalaman
• Mengakomodasi konten Lokal, Nasional dan Internasional
• Kreatifitas • Kesesuaian kompetensi
dengan tingkat pendidikan
• Didukung oleh Semua Materi atau Mapel
• Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal
PROSESMATERI KOMPETENSIKOMPETENSILUUSANLUUSAN
77
Pengolahan data yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di sekolah terkait dengan empat standar tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis data yang saling terkait. Berikut ini diberikan contoh analisis menggunakan tabel keterkaitan antar komponen.
Contoh analisis kasus 1: dalam silabus ditetapkan materi praktek (standar isi), namun tidak dilakukan di sekolah
Proses Pembelajaran Penilaian yang dilakukan Kompetensi lulusan
Pembelajaran dominan ceramah Penilaian keterampilan menggunakan tes tertulis
Keterampilan peserta didik tidak memadai dalam praktek
Data:
1. Tidak ada kegiatan praktek dalam pembelajaran
2. Tidak ada produk yang dihasilkan
3. RPP hanya mencantumkan kegiatan teori dan penilaian berupa soal
Data:
1. Tidak ada fortofolio siswa
2. Penilaian hasil belajar yang tersedia hanya berupa tes
Data:
Nilai UN keterampilan (SMK)
Permasalahan: pembelajaran yang seharusnya melibatkan peserta didik dalam menggunakan peralatan tidak dilakukan, demikian pula dengan penilaian keterampilan yang tidak diterapkan sesuai standar.
Analisis selanjutnya harus dikaitkan dengan kompetensi guru dan sarana/prasarana yang tersedia.
Contoh analisis lanjutan dari kasus 1
Proses Pembelajaran Kompetensi guru Sarana/prasarana yang tersedia
Pembelajaran dominan ceramah Guru dapat mengoperasikan peralatan
Peralatan tidak dapat dipergunakan karena rusak ringan dan kurangnya bahan untuk praktek
Data:
Tidak ada kegiatan praktek dalam pembelajaran
Tidak ada produk yang dihasilkan
RPP hanya mencantumkan kegiatan teori dan penilaian berupa soal
Data:
Guru kurang menguasai metode pembelajaran inovatif (Isian EDS)
Tidak ada teknisi
data PKG
data UKG
Data:
Ruang lab dan bengkel tersedia
Peralatan dalam kondisi rusak ringan
Bahan praktek tidak mencukupi
Permasalahan: (1) sekolah tidak memperbaiki sarana dan tidak mengalokasikan pembiayaan yang memadai untuk kegiatan praktek, (2) guru kurang menguasai metode pembelajaran inovatif, (3) tidak ada teknisi yang
78
memperbaiki peralatan yang rusak.
Permasalahan ini terkait dengan pengelolaan dan pembiayaan yang dilakukan di sekolah, serta kompetensi guru;
Selanjutnya dilakukan analisis keterkaitan antara kinerja pengelolaan dan pembiayaan di sekolah tersebut
Contoh analisis lanjutan dari kasus 1, beserta rekomendasi
Proses Pembelajaran Pembiayaan Pengelolaan
Pembelajaran dominan ceramah Alokasi pembiayaan untuk pelaksanaan praktek tidak memadai
Kurangnya komitmen dan program untuk pelaksanaan pembelajaran bermutu
Data:
Tidak ada kegiatan praktek dalam pembelajaran
Tidak ada produk yang dihasilkan
RPP hanya mencantumkan kegiatan teori dan penilaian berupa soal
Data:
Tidak ada alokasi untuk perbaikan alat yang rusak
Biaya untuk bahan praktek tidak mencukupi
Data:
Renstra tidak memuat peningkatan kemampuan PTK dan perbaikan sarana praktek
Tidak dilakukan supervisi untuk mengetahui pelaksanaan praktek bagi peserta didik
Rekomendasi:
1) Perlu dilakukan peningkatan kemampuan PTK dalam proses belajar mengajar dan penilaian
2) Perlu komitmen pimpinan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran bermutu dalam upaya meningkatkan kompetensi lulusan, sekaligus upaya pencapaian visi sekolah; terutama dalam alokasi biaya untuk bahan praktek dan pemeliharaan sarana praktek
3) Perlu perbaikan system dan instrument penilaian praktek
4) Perlu dilakukan revisi RKAS dan RKT
Contoh analisis yang dideskripsikan di atas merupakan analisis akar masalah yang seharusnya dilakukan dalam upaya memperoleh rekomendasi untuk perbaikan.
Identifikasi proses pendidikan di sekolah dibandingkan dengan kriteria untuk masing-masing standar nasional pendidikan yang telah dijabarkan pada panduan ini. Analisis lintas tabel dengan bantuan penggunaan grafik yang sesuai dibutuhkan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dan akar permasalahan yang dihadapi sekolah terkait pemenuhan SPM dan SNP. Analisis permasalahan setiap standar untuk mengetahui fenomena yang terjadi di sekolah sebaiknya dilakukan dengan menggunakan tabel sebagai berikut.
Tabel Permasalahan Sekolah
Komponen Kriteria Ideal Kondisi sekolah (kinerja)
Permasalahan
Kompetensi lulusan
Materi ajar
Proses pembelajaran
Penilaian yang
79
dilakukan
Guru dan tenaga kependidikan
Sarana dan prasarana
Pembiayaan
Pengelolaan
Tabel seperti di atas dibuat beberapa buah sesuai kebutuhan, misalnya: satu table untuk SKL yang terkait pengetahuan, satu table untuk SKL terkait keterampilan, dan satu table untuk SKL terkait sikap dan perilaku. Isian standar yang lain sebaiknya dikaitkan dengan SKL yang diidentifikasi.
Beberapa komponen lain yang dapat dianalisis terkait dengan diagram berikut ini. Komponen yang dimaksud, misalnya: prestasi sekolah (SKL), kreatifitas peserta didik (SKL), kualitas kurikulum (standar isi), dan sebagainya.
KOMPETENSI LULUSANKreatifitas
Peserta DidikSikap, pengetahuan, dan
ketrampilan sesuai dengan jenjang
ISI PROSES PENILAIAN1. Ketersediaan kurikulum2. Kualitas kurikulum3. Proses pembelajaran fakt4. kesinambungan materi antar
jenjang5. Prosedur penyusunan Kurikulum
1. Kualitas RPP2. penghargaan atas prestasi siswa3. pembelajaran siswa aktif4. Pembelajaran untuk mendoorng
kreatifitas5. Pembelajaran efisien dan efektif
1. Prinsip dan proses penilaian2. Instrumen dan teknik Penilaian 3. Penilaian sikap, pengetahuan
dan ketrampilan4. Pemanfaatan penilaian untuk
perbaikan pembelajaran
PTK SARPRAS PEMBIAYAAN 1. Kompetensi Guru2. Kinerja Guru3. Kompetensi Kepsek
1. Ketersediaan dan kecukupan sarana dan prasarana
2. Pemerliharaan sarpras3. Penggunaan sarpras untuk
pembelajaran berkualitas
1. Biaya Pengembangan PTK2. biaya operasional per sekolah3. Transparansi dan akuntabilitas
PENGELOLAAN1. Program berbasis evaluasi diri untuk peningkatan
kualitas pembelajaran2. Iklim organisasi dan budaya sekolah3. Supervisi untuk perbaikan PBM
LAYA
NAN
PEND
UKU
NG LA
YAN
ANKE
LUAR
AN
Prestasi Sekolah
Setelah permasalahan dapat didentifikasi, maka dilakukan analisis akar masalah seperti yang telah dipaparkan dan diberikan beberapa alternatif solusi permasalahan menggunakan table sebagai berikut.
Permasalahan Akar masalah Alternatif solusi permasalahan
80
Upaya memilih solusi atau rekomendasi dapat dilakukan dengan menganalisis kelebihan dan kelemahan dari masing-masing alternatif berdasarkan sumberdaya yang tersedia di sekolah. Contoh table yang dapat digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan solusi adalah sebagai berikut.Alternatif solusi Kekuatan kelemahan Rekomendasi
(solusi yang dipilih)
1.
2.
3.
Analisis EDS tingkat nasional berbeda dengan analisis tingkat sekolah. Khusus untuk pemetaan kemampuan guru oleh BPSDMK dan PMP dapat dilakukan analisis menggunakan beberapa data, misalnya dalam mengidentifikasi permasalahan guru.
Analisis PTK dengan kombinasi hasil PKG dan UKG (khusus untuk BPSDMPK dan PMP)
STANDAR/ KOMPONEN UJI KOMPETENSI GURU(UKG)
PENILAIAN KINERJA GURU(PKG)
EVALUASI DIRI SEKOLAH(EDS)
REKOMENDASI
METODE: UJIAN (METODE: PENGAMATAN)
(PENGISIAN ANGKET)
STANDAR PROSESI. Perencanaan
Pembelajaran1. Guru
memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik.
1. RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek kualitas
1. Jika hasil PKG dan EDS Baik (sesuai) --> Diklat Pengembangan Guru
2. Jika hasil PKG dan EDS Rendah (sesuai) --> Pembinaan dan pendampingan Sekolah
3. Jika hasil PKG Rendah sementara hasil EDS Baik (sesuai) --> Diklat Guru
4. Jika hasil PKG Baik sementara hasil EDS Rendah (sesuai) --> Visitasi dan validasi proses EDS
2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir
3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif
2. Kegiatan yang dilaksanakan guru dalam perencanaan pembelajaran meliputi
4. Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran.
3. Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran
II. Pelaksanaan Pembelajaran
81
STANDAR/ KOMPONEN UJI KOMPETENSI GURU(UKG)
PENILAIAN KINERJA GURU(PKG)
EVALUASI DIRI SEKOLAH(EDS)
REKOMENDASI
METODE: UJIAN (METODE: PENGAMATAN)
(PENGISIAN ANGKET)
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memulai pembelajaran dengan efektif
1. Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada awal semester kepada peserta didik
1. Jika hasil UKG, PKG dan EDS Baik (sesuai) --> Diklat Pengembangan Guru
2. Jika hasil UKG, PKG dan EDS Rendah (sesuai) --> Pembinaan dan pendampingan Sekolah
3. Jika hasil UKG Rendah sementara hasil PKG dan EDS Baik (sesuai) --> Visitasi dan validasi hasil PKG dan EDS
4. Jika hasil UKG dan PKG Rendah sementara hasil EDS Baik (sesuai) --> Pembinaan dan pendampingan Sekolah
5. Jika hasil UKG Baik sementara hasil PKG dan EDS Rendah (sesuai) --> Diklat Guru
6. Jika hasil UKG Baik dan PKG sementara EDS Rendah (sesuai) --> Visitasi dan validasi proses EDS
7. ....
B. Kegiatan Inti Kompetensi Pedagogi Guru
2. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif
2. PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
3. PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
4. PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun
Kompetensi Profesional Guru
3. Guru menguasai materi pelajaran
Kompetensi Pedagogi Guru
4. Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
6. Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran
7. PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar
Kompetensi Pedagogi Guru
5. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
8. Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
6. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
C. Kegiatan Penutup 7. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif
STANDAR PENILAIAN Kompetensi Pedagogi Guru
1. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
1. Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PB
1. Jika hasil PKG dan EDS Baik (sesuai) --> Diklat Pengembangan Guru
2. Jika hasil PKG dan EDS Rendah (sesuai) --> Pembinaan dan
Kompetensi Pedagogi Guru
2. Guru menggunakan berbagai strategi
2. Penilaian dilakukan sesuai dengan
82
STANDAR/ KOMPONEN UJI KOMPETENSI GURU(UKG)
PENILAIAN KINERJA GURU(PKG)
EVALUASI DIRI SEKOLAH(EDS)
REKOMENDASI
METODE: UJIAN (METODE: PENGAMATAN)
(PENGISIAN ANGKET)
dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP.
kompetensi yang diukur
3. Penilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitas
pendampingan Sekolah
3. Jika hasil PKG Rendah sementara hasil EDS Baik (sesuai) --> Diklat Guru
4. Jika hasil PKG Baik sementara hasil EDS Rendah (sesuai) --> Visitasi dan validasi proses EDS
3. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya
4. Guru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM
Pemaparan data tingkat kabupaten/kota, tingkat propinsi, dan tingkat nasional dilakukan dengan membandingkan data beberapa sekolah. Misalnya untuk tingkat propinsi, LPMP dapat membuat grafik batang horizontal (horizontal bar chart) untuk memaparkan perbandingan tentang hal-hal sebagai berikut (grafik minimal yang harus dibuat, grafik lain dapat ditambahkan sesuai kebutuhan analisis):
1) Standard Kompetensi Lulusan (SKL)a) Perbandingan nilai UN antar kabupaten/kotab) Perbandingan jumlah penghargaan yang diperoleh c) Perbandingan persentase lulusan yang mampu berkomunikasi efektifd) Perbandingan persentase lulusan yang memiliki keingintahuan dan budaya
belajare) Perbandingan persentase lulusan yang mampu berpikir atau menghasilkan
karya kreatiff) Perbandingan persentase lulusan yang memiliki sikap dan perilaku yang baikg) Perbandingan persentase lulusan yang memiliki keterampilan yang memadai
sesuai dengan jenjang pendidikannya
2) Standar Isia) Perbandingan persentase materi ajar yang relevan dengan kebutuhan
peserta didikb) Perbandingan persentase materi ajar yang sesuai dengan SKLc) Perbandingan persentase kurikulum yang mempertimbangkan prinsip
belajar sepanjang hayatd) Perbandingan persentase kurikulum yang memuat pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilane) Perbandingan persentase kurikulum dibuat secara berkesinambungan antar
kelas
83
f) Perbandingan persentase kurikulum yang proporsi (afektif, pengetahuan, psikomotor) sesuai dengan yang seharusnya untuk masing-masing jenjang pendidikan
3) Standar Prosesa) Perbandingan persentase PBM yang mengembangkan budaya membaca dan
menulisb) Perbandingan persentase PBM yang mendorong partisipasi aktif peserta
didikc) Perbandingan persentase PBM yang menggunakan sumber belajar yang
relevan dan bervariasid) Perbandingan persentase guru yang menganalisis daya serap peserta didik
untuk perbaikan PBMe) Perbandingan persentase PBM yang mewajibkan peserta didik membuat
karya (proyek, laporan, penelitian, survey, dsb)f) Perbandingan persentase PBM yang mengaktifkan peserta didik dalam
mengeksplorasi fenomena alam dan socialg) Perbandingan persentase PBM yang mengembangkan kreatifitas peserta
didikh) Perbandingan persentase PBM yang mengembangkan keingintahuan
peserta didiki) Perbandingan persentase guru yang melakukan pengelolaan kelas secara
optimal
4) Standar Penilaiana) Perbandingan persentase guru yang menerapkan prinsip penilaian yang
sesuai standarb) Perbandingan persentase guru yang mengembangkan instrumen yang
sahihc) Perbandingan persentase guru yang melakukan penilaian sikap dan
perilaku sesuai standard) Perbandingan persentase guru yang melakukan penilaian keterampilan
sesuai standare) Perbandingan persentase guru yang menelaah kesulitan peserta didik
dalam belajarf) Perbandingan persentase guru yang memanfaatkan penilaian untuk
perbaikan PBM
5) Standar PTKa) Perbandingan persentase sekolah yang memiliki jumlah dan kompetensi guru
yang sesuai standarb) Perbandingan persentase sekolah yang memiliki jumlah dan kompetensi
tenaga kependidikan yang sesuai standarc) Perbandingan persentase guru pada tiap sekolah yang melakukan
pembelajaran secara efisien dan efektifd) Perbandingan persentase guru pada tiap sekolah yang dapat dijadikan
teladan dalam sikap dan perilakue) Perbandingan persentase kepala sekolah pada tiap sekolah yang mampu
mengelola sekolah secara optimalf) Perbandingan persentase guru yang bekerja optimal di sekolah
84
g) Perbandingan persentase guru yang mengikuti pembinaan baik secara mandiri maupun dengan bantuan sekolah
6) Standar Sarana dan Prasaranaa) Perbandingan persentase sekolah yang memiliki ruang kelas yang sesuai
standarb) Perbandingan persentase sekolah yang memiliki perpustakaanc) Perbandingan persentase sekolah yang memiliki laboratorium sesuai standard) Perbandingan persentase sekolah yang memiliki jamban/toilet sesuai standare) Perbandingan persentase sekolah yang melakukan pemeliharaan sarana dan
prasarana secara baikf) Perbandingan persentase sekolah yang menggunakan fasilitas yang tersedia
untuk pelaksanaan pembelajaran bermutu
7) Standar Pembiayaana) Perbandingan persentase sekolah yang mengalokasikan dana secara
memadai untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran bermutub) Perbandingan persentase sekolah yang melakukan pengelolaan biaya secara
transparan dan akuntabel
8) Standar Pengelolaana) Perbandingan persentase sekolah yang memiliki rencana pengembangan
sekolah berdasarkan kebutuhan nyata sekolah (berbasis EDS)b) Perbandingan persentase sekolah yang melakukan pengelolaan sekolah
dengan suasana organisasi yang sehat dan kemitraan yang kuatc) Perbandingan persentase sekolah yang melakukan pengelolaan yang
berdampak pada peningkatan hasil belajard) Perbandingan persentase kepala sekolah yang melakukan supervisi yang
optimal untuk perbaikan PBM
J. PERENCANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
Karakteristik mutu satuan pendidikan yang tergambar dari hasil evaluasi diri satuan pendidikan dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana peningkatan dan pengembangan kinerja satuan pendidikan dengan acuan SNP. Bentuk konkret dari rencana peningkatan dan pengembangan kinerja satuan pendidikan berupa rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun (Pasal 53 PP 19/2005).
Lebih detail dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa sekolah wajib membuat:
1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;
2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.
85
Rencana Kerja Sekolah (RKS) dalam kerangka empat tahun maupun tahunan merupakan hal yang sangat penting, karena RKS dapat digunakan sebagai:
1) pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah;2) dasar untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah;
serta3) bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan
yang diperlukan dalam pengembangan sekolah.
Tujuan utama penyusunan RKS adalah agar sekolah mengetahui secara rinci tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehingga tujuan, kewajiban, dan sasaran pengembangan sekolah dapat dicapai. RKS juga menjamin bahwa semua program dan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan Sekolah sudah memperhitungkan harapan-harapan pemangku kepentingan dan kondisi nyata sekolah/ madrasah.
Secara umum proses penyusunan RKS dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini :
1) Menentukan Kondisi Sekolah Saat iniKondisi sekolah saat ini dapat ditentukan dengan mengkaji profil satuan pendidikan yang telah disusun berdasarkan proses evaluasi diri yang mengedepankan kejujuran dan obyektifitas dalam pengumpulan data dan informasi tentang capaian kinerja sekolah atas 8 SNP. Sumber data dalam proses evaluasi diri seperti telah disebutkan sebelumnya berasal dari sumber internal sekolah maupun dari sumber eksternal. Dengan mengintegrasikan semua sumber data tersebut dalam profil mutu sekolah, diharapkan kajian dan tinjauan atas kondisi sekolah dapat lebih obyektif dan akuntabel.
Dengan mempertimbangkan hasil kajian dari profil sekolah yang ada, TPS hendaknya mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan tingkat kebutuhan program untuk memberikan layanan yang baik dan bermutu untuk seluruh siswa. Tingkat kebutuhan yang dimaksud idealnya lebih memprioritaskan pada capaian kinerja yang belum memenuhi SNP untuk ditingkatkan minimal sesuai dengan SNP dengan kerangka waktu yang jelas.
2) Menentukan kondisi sekolah yang diharapkanPP Nomor 19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang harus dicapai oleh setiap satuan pendidikan. Mengacu pada pencapaian SNP sekolah harus menentukan kondisi sekolah yang diharapkan dalam merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah sekaligus dalam menentukan indikator keberhasilan kinerjanya termasuk dengan menetapkan kerangka waktu yang jelas dalam pencapaiannya.
3) Menyusun program dan kegiatanProgram dan kegiatan yang disusun sekolah secara ideal bertujuan untuk memberikan layanan yang baik dan bermutu kepada para pemangku kepentingan dengan target memenuhi atau melampaui SNP dengan jadwal dan tahapan yang jelas. Program adalah upaya untuk mencapai sasaran. Untuk mencapai satu sasaran, bisa dengan melalui satu atau beberapa program. Oleh sebab itu, program yang dicanangkan oleh sekolah tergantung pada sasaran
86
yang telah ditetapkan oleh sekolah/ madrasah itu sendiri. Program bisa dilaksanakan oleh pihak Sekolah maupun melibatkan pihak lain, misalnya komite Sekolah atau warga masyarakat yang lebih luas. Agar pelaksanaan program lebih terkoordinasikan dengan baik, maka perlu ditentukan penanggung jawab program. Penanggung jawab program bisa berupa suatu unit kerja, misalnya komite sekolah/ madrasah, atau bisa juga perorangan, misalnya guru kelas atau kepala sekolah. Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam suatu program. Kegiatan dirumuskan sebagai tindakan dalam memenuhi atau menjawab tantangan yang telah ditetapkan. Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian tantangan yang telah dirumuskan dengan efektif dan efisien dari segi biaya, waktu dan penggunaan sumberdaya yang lainnya. Jadwal adalah alokasi waktu suatu program dan kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan. Tujuan penyusunan jadwal kegiatan ini adalah untuk mempermudah pelaksana dalam menentukan urutan kegiatan dan mengatur penggunaan sumberdaya dan dana yang dimiliki Sekolah sehingga alur kegiatan dan keuangan sekolah/ madrasah dapat dikontrol lebih efektif.
4) Perumusan Rencana Anggaran SekolahSetelah program, penanggungjawab program, kegiatan dan jadwal kegiatan dirumuskan, tahap selanjutnya adalah menyusun Rencana Anggaran Jangka Menengah Sekolah/ Madrasah untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut. Pada tahap ini ada 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan:a) Membuat rencana biaya Sekolah
Rencana biaya program dan kegiatan dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program/kegiatan tersebut, dan apakah sekolah/ madrasah cukup memiliki dana, dan dari mana dana tersebut diperoleh. Berikut ini adalah cara menyusun rencana biaya:
mendapatkan dan menghitung biaya satuan dari semua kegiatan yang telah ditetapkan;
menghitung rencana biaya.
b) Membuat Rencana Pendanaan SekolahRencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. Berikut adalah contoh tingkat kepastian perolehan dana Sekolah:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang sudah dianggarkan dan ditetapkan.
Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi Sekolah yang terpilih. APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berbeda-beda untuk setiap
daerah. Sumbangan masyarakat, belum dapat dipastikan. Donatur (perusahaan/industri, alumni, dsb.), belum dapat dipastikan.
c) Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber PendanaanSebelum menyesuaikan rencana biaya dan sumber pendanaan, maka Tim Pengembang Sekolah perlu mempelajari terlebih dahulu aturan penggunaan sumber pendanaan; karena biasanya masing-masing pemberi dana mempunyai aturan mainnya sendiri. Aturan penggunaan tertulis yang sudah tersedia adalah program BOS. Aturan tertuju pada pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh dan boleh dibiayai dengan dana BOS. Aturan
87
dari sumber dana lain diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pemberi dana. Langkah berikutnya adalah menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan. Dengan selesainya langkah ini, maka RKS telah selesai karena Sekolah sudah mempunyai rencana yang lengkap, yaitu: Sasaran, Program, Kegiatan, Rencana Biaya, dan Pendanaan.
TPS/Tim EDS menganalisis informasi yang dikumpulkan dan mempergunakannya untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan bidang yang membutuhkan perhatian, yang kemudian akan menjadi dasar bagi rencana pengembangan sekolah. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, dikembangkan rencana pengembangan sekolah yang berisikan prioritas perbaikan dalam jumlah kecil dan dapat dikelola oleh sekolah dengan hasil yang telah ditentukan dan berfokus pada peningkatan dan pencapaian hasil pembelajaran. Rencana pengembangan sekolah berisikan tanggung jawab untuk pengimplementasiannya, dilengkapi dengan kerangka waktu, tenggang waktu dan ukuran keberhasilan. Sekolah didorong untuk mencari solusi dan membuat perubahan dengan cara melakukan upaya yang bersumber dari kekuatan mereka, dan hal ini bergantung pada pengembangan kemampuan strategis kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Perencanaan dengan mengacu pada data dan informasi yang didapatkan dari evaluasi diri sekolah, hasilnya bukan hanya diperoleh perencanaan yang lebih tepat, tetapi evaluasi kemajuan di masa mendatang dapat ditingkatkan dikarenakan adanya data andal yang dapat dijadikan sebagai acuan. Hal ini akan membantu sekolah untuk dapat mengemukakan perbaikan yang telah mereka capai secara berkelanjutan.
K. AGREGASI KINERJA SEKOLAH
Data EDS merupakan rekapitulasi dari isian data dasar dan angket yang harus diisi secara online. Masing-masing guru wajib mengisi angket yang tersedia. Kepala sekolah mengisi beberapa data dasar dan angket yang terkait dengan kondisi pendidikan di sekolahnya. Kepala sekolah diwajibkan mengkoordinasikan beberapa siswa untuk mengisi angket yang ditujukan pada peserta didik. Setiap responden mendapatkan akun untuk mengisi angket sesuai dengan perannya masing-masing dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pada tingkat satuan pendidikan hasil evaluasi diri yang dituangkan dalam profil satuan pendidikan dengan menggunakan berbagai sumber data dan informasi yang didalamnya juga memuat hasil akreditasi dan sertifikasi dalam konteks sistem penjaminan mutu pendidikan harus dapat menjadi bagian integral bagi upaya penjaminan mutu pendidikan di tingkat wilayah berikutnya. Salah satu pemangku kepentingan pengguna profil satuan pendidikan adalah pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota yang dalam hal ini diwakili oleh dinas pendidikan kabupaten/kota di lingkungan pemerintah daerah.
Agregasi dari profil mutu satuan pendidikan di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang berupa peta mutu pendidikan di tingkat kabupaten/kota idealnya dikaji oleh Tim Pengembang Kabupaten/Kota yang dibentuk dalam upaya pengolahan data dan informasi dari profil satuan pendidikan yang ada di wilayahnya. Tim Pengembang Kabupaten/Kota dapat dibentuk dengan melibatkan Pengawas, Pegawai Dinas Pendidikan, para Ketua Kelompok Kerja kepala sekolah yang bertanggung jawab
88
kepada kepala dinas pendidikan untuk menyusun peta mutu pendidikan termasuk berbagai rangkuman rekomendasi untuk mendorong perbaikan maupun pengembangan kinerja satuan pendidikan untuk memenuhi ataupun melampaui standar sesuai dengan amanat Pasal 91 PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, program pengembangan tingkat kabupaten/kota dapat dirumuskan dengan menggunakan kerangka di bawah ini.
1) Agregasi dari profil satuan pendidikan per jenjang, jalur dan jenis pendidikan2) Penyusunan peta mutu pendidikan tingkat kabupaten dengan fokus pada capaian
SNP per jenjang, jalur dan jenis pendidikan.3) Berbasis peta mutu tersebut, disusun daftar program tindak lanjut.4) Berdasarkan daftar program tindak lanjut, disusun kebijakan pengembangan
program peningkatan mutu di tingkat kabupaten/kota.5) Penyusunan skala prioritas pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan,
baik dari segi jenis maupun jumlah sasaran yang akan direalisasikan setiap tahun.
Agregasi dari profil satuan pendidikan untuk wilayah kabupaten akan lebih mudah dan lebih cepat dilakukan dengan sentuhan teknologi informasi, sehingga penguatan kapasitas baik sarana dan prasarana maupun kapasitas sumber daya manusia menjadi tuntutan mutlak yang harus dijadikan fokus perhatian pemerintah daerah dalam mendukung berbagai upaya penjaminan mutu pendidikan untuk setiap satuan pendidikan di wilayahnya. Penguatan kapasitas yang dimaksud akan lebih efektif apabila dilakukan melalui pembentukan jaringan kerjasama antar sekolah, pemerintah daerah dan pemerintah dengan berbagi sumberdaya yang dimiliki baik dalam bentuk program, kegiatan, sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia agar terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang menghubungkan satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah (pasal 2 ayat 2 butir (e) Permendiknas 63/2009 tentang SPMP).
Pasal 59 PP 19/2005 menyebutkan bahwa pemerintah daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan salah satu prioritas programnya adalah penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Wujud nyata kegiatan penjaminan mutu sesuai pasal 20 Permendiknas 63/2009 di tingkat pemerintah daerah adalah melalui pemberian bantuan, arahan, fasilitasi, supervisi dan/atau pengawasan, saran dan/atau bimbingan kepada satuan pendidikan berdasarkan kegiatan evaluasi dan pemetaan mutu satuan dan program pendidikan. Peta mutu sebagai data dasar bagi penyusunan program yang diperoleh dari agregasi profil satuan pendidikan dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan para pemangku kepentingan di tingkat pemerintah daerah. Peta mutu yang dikembangkan harus memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dengan visualisasi yang sederhana dan menarik agar mudah dipahami dengan basis data yang berasal dari profil tingkat satuan pendidikan agar dapat menjadi data dasar bagi pengambilan kebijakan maupun bagi penyusunan program dan alokasi anggaran.
Kajian atas peta mutu mutlak menjadi bahan penyusunan daftar rekomendasi program. Daftar rekomendasi yang dikembangkan difokuskan pada upaya pemenuhan maupun pengembangan capaian acuan mutu baik ditingkat satuan pendidikan maupun
89
di tingkat pemerintah daerah dengan mengacu pada regulasi yang relevan. Daftar rekomendasi hendaknya mencantumkan target sasaran dan kerangka waktu yang jelas untuk pencapaiannya. Sebagai bahan bagi penyusunan kebijakan dan program, daftar rekomendasi sebaiknya menggunakan bahasa kegiatan yang sederhana dan mudah dipahami untuk memastikan rekomendasi yang disusun dapat dilaksanakan tepat arah dan tepat sasaran dalam kerangka waktu yang dituliskan.
Siklus tahunan EDS berjalan berdampingan dengan siklus lima tahun akreditasi sekolah yang memungkinkan validasi laporan sekolah. Validasi dapat dilaksanakan lebih sering bagi sekolah yang dianggap memang memerlukan perhatian khusus, baik dikarenakan keraguan keandalan data, atau dikarenakan kinerja sekolah itu sendiri.
90
LAMPIRAN 1
INDIKATOR MUTU SD
Standar Indikator Mutu SDSKL Prestasi siswa/lulusan
Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain)Lulusan mampu berpikir logis dan sistematisLulusan mampu berkomunikasi efektif dan santunLulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatifLulusan memiliki pengetahuan faktual dan konseptualLulusan memiliki keingintahuan dan budaya belajar
Standar Isi Kurikulum disusun secara logis dan sistematisMateri ajar sesuai dengan kurikulum nasionalMateri ajar sesuai dengan SKL (membentuk karakter, mengembangkan kreatifitas, mengembangkan kemampuan komunikatif, mengembangkan budaya dan kemampuan belajar)Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa
Standar Proses RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek kualitasPBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilakuPBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lainPBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santunPBM mengembangkan kreatifitas peserta didikPBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajarInteraksi guru-siswa mendukung efektifitas PBMSuasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Standar Penilaian Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBMEvaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutuPenilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukurPenilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitasGuru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM
Standar PTK Guru mengajar sesuai bidang studinyaJumlah guru dan tenaga kependidikan mencukupi kebutuhanGuru dan tenaga kependidikan bekerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutuGuru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnyaGuru disiplin dalam mengajarGuru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswaPeningkatan kompetensi PTK dilakukan utk memenuhi kebutuhan sekolah
Standar sarana dan prasarana
Lingkungan belajar mendukung PBMRasio ruangan memadaiSarana dan prasarana cukup dan sesuai
91
Standar Indikator Mutu SDPrasarana dan sarana digunakan secara efisien dan efektif untuk pelaksanaan PBM yang berkualitasPrasarana dan sarana dirawat/dipelihara secara teratur
Standar Pembiayaan Pembiayaan untuk PTK, sarpras, dan pengelolaan dilakukan secara proporsionalPerencanaan pembiayaan dilakukan sesuai aturanPembiayaan dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan mutu sekolah dan PBM yang berkualitasPenggunaan dan pelaporan pendanaan dilakukan secara akuntabel
Standar Pengelolaan Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolahSekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsistenSemua guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam perencanaanPelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indicatorKepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikanKepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolahKomite berkontribusi efektif terhadap peningkatan mutu sekolah
92
INDIKATOR MUTU SMPStandar Indikator Mutu SMP
SKL Prestasi siswa/lulusanLulusan menghargai dan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain)Lulusan mampu berpikir logis dan sistematisLulusan mampu berkomunikasi efektif dan santunLulusan memiliki kemampuan mencoba, mengolah, dan menyajikan pemikiran serta tindakan produktif dan kreatifLulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan proseduralLulusan memiliki keingintahuan dan budaya belajar
Standar Isi Kurikulum disusun secara logis dan sistematisMateriajar sesuai dengan kurikulum nasionalMateri ajar sesuai dengan SKL (membentuk karakter, mengembangkan kreatifitas, mengembangkan kemampuan komunikatif, mengembangkan budaya dan kemampuan belajar)Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa
Standar Proses RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek kualitasPBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilakuPBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lainPBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santunPBM mengembangkan kreatifitas peserta didikPBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajarInteraksi guru-siswa mendukung efektifitas PBMSuasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Standar Penilaian Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBMEvaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutuPenilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukurPenilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitasGuru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM
Standar PTK Guru mengajar sesuai bidang studinyaJumlah guru dan tenaga kependidikan mencukupi kebutuhanGuru dan tenaga kependidikan bekerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutuGuru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnyaGuru disiplin dalam mengajarGuru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswaPeningkatan kompetensi PTK dilakukan utk memenuhi kebutuhan sekolah
Standar sarana dan prasarana
Lingkungan belajar mendukung PBMRasio ruangan memadaiSarana dan prasarana cukup dan sesuaiPrasarana dan sarana digunakan secara efisien dan efektif untuk pelaksanaan PBM yang berkualitas
93
Standar Indikator Mutu SMPPrasarana dan sarana dirawat/dipelihara secara teratur
Standar Pembiayaan Pembiayaan untuk PTK, sarpras, dan pengelolaan dilakukan secara proporsionalPerencanaan pembiayaan dilakukan sesuai aturanPembiayaan dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan mutu sekolah dan PBM yang berkualitasPenggunaan dan pelaporan pendanaan dilakukan secara akuntabel
Standar Pengelolaan Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolahSekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsistenSemua guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam perencanaanPelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indicatorKepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikanKepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolahKomite berkontribusi efektif terhadap peningkatan mutu sekolah
94
INDIKATOR MUTU SMAStandar Indikator Mutu SMA
SKL Prestasi siswa/lulusanLulusan menghayati dan mengamalkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain)Lulusan mampu berpikir logis dan sistematisLulusan mampu berkomunikasi efektif dan santunLulusan memiliki kemampuan menalar dan mencipta pemikiran serta tindakan produktif dan kreatifLulusan memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitifLulusan memiliki keingintahuan dan budaya belajar
Standar Isi Kurikulum disusun secara logis dan sistematisMateriajar sesuai dengan kurikulum nasionalMateri ajar sesuai dengan SKL (membentuk karakter, mengembangkan kreatifitas, mengembangkan kemampuan komunikatif, mengembangkan budaya dan kemampuan belajar)Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa
Standar Proses RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek kualitasPBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilakuPBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lainPBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santunPBM mengembangkan kreatifitas peserta didikPBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajarInteraksi guru-siswa mendukung efektifitas PBMSuasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Standar Penilaian Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBMEvaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutuPenilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukurPenilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitasGuru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM
Standar PTK Guru mengajar sesuai bidang studinyaJumlah guru dan tenaga kependidikan mencukupi kebutuhanGuru dan tenaga kependidikan bekerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutuGuru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnyaGuru disiplin dalam mengajarGuru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswaPeningkatan kompetensi PTK dilakukan utk memenuhi kebutuhan sekolah
Standar sarana dan prasarana Lingkungan belajar mendukung PBM
Rasio ruangan memadaiSarana dan prasarana cukup dan sesuaiPrasarana dan sarana digunakan secara efisien dan efektif untuk pelaksanaan PBM yang berkualitas
95
Standar Indikator Mutu SMAPrasarana dan sarana dirawat/dipelihara secara teratur
Standar Pembiayaan Pembiayaan untuk PTK, sarpras, dan pengelolaan dilakukan secara proporsionalPerencanaan pembiayaan dilakukan sesuai aturanPembiayaan dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan mutu sekolah dan PBM yang berkualitasPenggunaan dan pelaporan pendanaan dilakukan secara akuntabel
Standar Pengelolaan Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolahSekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsistenSemua guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam perencanaanPelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indicatorKepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikanKepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolahKomite berkontribusi efektif terhadap peningkatan mutu sekolah
96
INDIKATOR MUTU SMKStandar Indikator Mutu SMK
SKL Prestasi siswa/lulusanLulusan menghayati dan mengamalkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain)Lulusan mampu berpikir logis dan sistematisLulusan mampu berkomunikasi efektif dan santunLulusan memiliki kemampuan menalar dan mencipta pemikiran serta tindakan produktif dan kreatifLulusan memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitifLulusan memiliki keingintahuan dan budaya belajar
Standar Isi Kurikulum disusun secara logis dan sistematisMateriajar sesuai dengan kurikulum nasionalMateri ajar sesuai dengan SKL (membentuk karakter, mengembangkan kreatifitas, mengembangkan kemampuan komunikatif, mengembangkan budaya dan kemampuan belajar)Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa
Standar Proses RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek kualitasPBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilakuPBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lainPBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santunPBM mengembangkan kreatifitas peserta didikPBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajarInteraksi guru-siswa mendukung efektifitas PBMSuasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Standar Penilaian Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBMEvaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutuPenilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukurPenilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitasGuru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM
Standar PTK Guru mengajar sesuai bidang studinyaJumlah guru dan tenaga kependidikan mencukupi kebutuhanGuru dan tenaga kependidikan bekerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutuGuru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnyaGuru disiplin dalam mengajarGuru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswaPeningkatan kompetensi PTK dilakukan utk memenuhi kebutuhan sekolah
Standar sarana dan prasarana
Lingkungan belajar mendukung PBM
Rasio ruangan memadaiSarana dan prasarana cukup dan sesuaiPrasarana dan sarana digunakan secara efisien dan efektif untuk pelaksanaan PBM yang berkualitas
97
Standar Indikator Mutu SMKPrasarana dan sarana dirawat/dipelihara secara teratur
Standar Pembiayaan Pembiayaan untuk PTK, sarpras, dan pengelolaan dilakukan secara proporsionalPerencanaan pembiayaan dilakukan sesuai aturanPembiayaan dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan mutu sekolah dan PBM yang berkualitasPenggunaan dan pelaporan pendanaan dilakukan secara akuntabel
Standar Pengelolaan Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolahSekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsistenSemua guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam perencanaanPelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indikatorKepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikanKepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolahKomite berkontribusi efektif terhadap peningkatan mutu sekolah
98
LAMPIRAN 2.1 INSTRUMEN EVALUASI DIRI SD
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
A STANDAR KOMPETENSI LULUSAN1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu
tahun terakhir adalah …KS Angket
2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat propinsi pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
3 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat nasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
4 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat internasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
5 Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah : G Angket5 □ mencontek saat ujian G Angket5 □ tidak mengerjakan tugas yang diberikan G Angket5 □ menyalin tugas dari pekerjaan temannya G Angket5 □ bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima G Angket5 □ malas belajar G Angket5 □ terlibat tawuran G Angket5 □ terlibat narkoba G Angket5 □ sering telat masuk sekolah G Angket5 □ tidak menghormati guru dan orang lain G Angket6 Sikap dan perilaku yang dapat dibanggakan dari mayoritas peserta didik di sekolah
bapak/ibu adalah:G Angket
6 □ giat belajar dan rajin membaca G Angket6 □ membantu teman/orang lain dan hormat pada guru G Angket6 □ disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah G Angket6 □ melaksanakan ajaran agama yang dianutnya G Angket6 □ sportif dalam bertindak G Angket6 □ berani mengakui kesalahan G Angket7 Sikap dan perilaku jujur, santun, perduli, disiplin, percaya diri, dan
bertanggungjawab yang dapat diamati dalam perilaku siswa serta dapat dibuktikan dengan dokumen penilaian sikap siswa adalah
G Angket
7 □ mentaati aturan sekolah mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 G Angket7 □ tertib dalam antrian G Angket7 □ santun terhadap semua guru di sekolah G Angket7 □ berinteraksi dengan orang lain dengan percaya diri G Angket8 Pengetahuan peserta didik di sekolah bapak/ibu pada umumnya, dan dapat
ditunjukkan buktinya dalam penilaian yang telah dilakukan adalah:G Angket
8 □ mampu menghapal cukup banyak informasi yang diajarkan G Angket8 □ mampu menjelaskan kembali sebuah informasi yang dipelajari dengan
kalimat sendiriG Angket
8 □ mampu menerapkan suatu konsep untuk menjelaskan sebuah fenomena alam atau sosial
G Angket
8 □ mampu mengidentifikasi variabel yang terkait dengan suatu permasalahan G Angket9 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi pada umumnya adalah sebagai
berikut :G Angket
9 □ mampu membaca cepat dan membuat rangkuman dari informasi tertulis G Angket9 □ mampu menyampaikan ide dan pendapat secara santun dan mudah
dipahamiG Angket
9 □ menyimak informasi secara tepat dan mampu menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri
G Angket
9 □ mampu melakukan telaah secara kritis kritis terhadap teks atau buku G Angket9 □ membuat karya tulis dengan deskripsi yang berkesinambungan dan mudah
dipahamiG Angket
10 Kemampuan peserta didik di sekolah pada umumnya dalam mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif adalah
G Angket
10 □ melakukan pengamatan dengan bimbingan dan petunjuk yang jelas dari guru
G Angket
10 □ mengajukan ide atau pertanyaan yang menunjukkan kreatifitas G Angket10 □ mengamati dan menanyakan tentang sebuah produk/karya seni atau
teknologiG Angket
11 Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya, pada umumnya dapat G Angket
99
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
dikelompokkan sebagai :11 a. hasil meniru karya orang lain G Angket11 b. hasil modifikasi karya orang lain G Angket11 c. hasil kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia G Angket12 Rata-rata nilai Ujian Nasional KS DATA13 Rata-rata nilai Ujian Nasional Matematika KS DATA14 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia KS DATA15 Rata-rata nilai Ujian Nasional IPA KS DATAB STANDAR ISI1 Struktur mata pelajaran dalam kurikulum sesuai dengan SNP KS DATA2 Rancangan metode pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum sekolah
Bapak/Ibu yang mendukung pembelajaran aktif (student active learning) adalahG Angket
2 □ ceramah G Angket2 □ diskusi dan tanya jawab G Angket2 □ demonstrasi G Angket2 □ penemuan terbimbing G Angket2 □ pemecahan masalah G Angket3 Program layanan bimbingan yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/Ibu
mencakupKS Angket
3 □ Pengembangan kepribadian peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan sosial peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan belajar peserta didik KS Angket3 □ Berkenaan masalah karier peserta didik KS Angket4 Dokumen data yang dikembangkan di sekolah sebagai pendukung program
pelayanan bimbingan dan konseling yang termuat dalam kurikulum sekolah adalah
KS Angket
4 □ dokumen tata tertib sekolah KS Angket4 □ data peserta didik, KS Angket4 □ dokumen asesmen autentik peserta didik KS Angket4 □ dokumen permasalahan belajar peserta didik KS Angket5 Dokumen yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan KTSP di sekolah
Bapak/Ibu adalahG Angket
5 □ Standar Isi G Angket5 □ Standar Kompetensi Lulusan (SKL) G Angket5 □ Standar proses G Angket5 □ Standar penilaian G Angket5 □ Panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP G Angket5 □ Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju G Angket6 Proses pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah G Angket6 □ Mengadopsi dan mengadaptasi model yang dikembangkan oleh BSNP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP melalui KKG/KKS/MGMP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu panduan yang disusun
BSNPG Angket
6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu kurikulum sekolah di negara maju
G Angket
7 KTSP yang bapak/ibu kembangkan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip G Angket7 □ Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannyaG Angket
7 □ Beragam dan terpadu G Angket7 □ Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni G Angket7 □ Relevan dengan kebutuhan kehidupan. G Angket7 □ Menyeluruh dan berkesinambungan G Angket7 □ Belajar sepanjang hayat G Angket7 □ Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah G Angket8 Penelaahan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dilengkapi dengan KS Angket8 a. Laporan tertulis berupa daftar rekomendasi perbaikan kurikulum. KS Angket8 b. Laporan tertulis berupa laporan hasil kegiatan riviu kurikulum (lengkap
dengan lampiran yang relevan)KS Angket
8 c. Tidak ada laporan, karena sekolah tidak melakukan riviu kurikulum KS Angket9 Jenis penilaian yang diterapkan dalam KTSP di sekolah bapak/ibu adalah G Angket9 □ tes tertulis G Angket9 □ tes lisan G Angket
100
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
9 □ pengamatan kinerja G Angket9 □ pengukuran sikap G Angket9 □ penilaian hasil karya berupa tugas G Angket9 □ penilaian proyek G Angket9 □ penilaian produk G Angket9 □ portofolio G Angket9 □ penilaian diri G Angket
10 Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/ibu, memenuhi syarat G Angket10 □ Sahih (teruji kebenarannya) G Angket10 □ Signifikan (bermanfaat dalam pencapaian kompetensi) G Angket10 □ Bermanfaat secara akademis dan non akademis G Angket10 □ Kelayakan (mempertimbangkan taraf berpikir peserta didik) G Angket10 □ Relevan, konsisten, dan edukatif G Angket11 Komposisi materi pelajaran yang dimuat dalam RPP bapak/ibu adalah : G Angket11 a. dominan pada aspek sikap dan perilaku G Angket11 b. dominan pada aspek pengetahuan G Angket11 c. dominan pada aspek keterampilan G Angket11 d. proporsi sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan dibuat merata G Angket12 Materi kurikulum di sekolah bapak/ibu, disesuaikan untuk: G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan berpikir kritis G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah G Angket12 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk menumbuhkan
budaya gemar membacaG Angket
13 Keterkaitan materi dengan kebutuhan peserta didik yang dicakup dalam RPP bapak/ibu dibuat dengan:
G Angket
13 □ Sesuai perkembangan usia peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan karakter mulia. G Angket13 □ Memperhatikan gender G Angket13 □ Memperhatikan karakeristik lingkungan sekitar peserta didik G Angket13 □ Memperhatikan kehidupan sosial peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan sikap nasionalisme dalam kehidupan bernegara. G Angket13 □ Memfasilitasi penggunaan teknologi G Angket14 Rancangan alokasi jam pembelajaran sesuai dengan SNP KS DATA15 Rancangan minggu efektif pembelajaran dalam setahun sesuai dengan SNP KS DATAC STANDAR PROSES1 Kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak/ibu di sekolah terkait dengan
perencanaan pembelajaran meliputiG Angket
1 □ Menganalisis kompetensi yang akan diperoleh siswa G Angket1 □ Menetapkan materi ajar G Angket1 □ Memilih model/metode belajar yang relevan G Angket1 □ Menentukan dan mengevaluasi buku sumber yang digunakan G Angket1 □ Menyusun bahan ajar sesuai karakteristik peserta didik G Angket1 □ Menyusun penilaian yang relevan G Angket2 Perancangan RPP yang disusun guru di sekolah bapak/ibu telah memperhatikan
prinsip-prinsip berikut:G Angket
2 □ Memperhatikan perbedaan individu G Angket2 □ Mendorong partisipasi aktif peserta didik G Angket2 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis G Angket2 □ Umpan balik dan tindak lanjut G Angket2 □ Keterkaitan dan keterpaduan antara SKL-standar isi-materi-kegiatan belajar-
penilaianG Angket
2 □ Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi G Angket2 □ Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik G Angket2 □ Pemilihan media yang sesuai G Angket2 □ Penggunaan sumber belajar yang relevan G Angket2 □ Penggunaan penilaian autentik G Angket3 Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada awal semester kepada peserta didik
adalah:G Angket
3 □ kompetensi yang akan dicapai G Angket3 □ cakupan materi ajar G Angket3 □ rancangan tugas selama satu semester G Angket3 □ tugas mandiri dan tugas kelompok yang harus dikerjakan G Angket3 □ penilaian yang akan dilakukan G Angket
101
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
4 Aktifitas yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi peserta didik adalah
G Angket
4 □ Melakukan remedial untuk peserta didik yang belum tuntas belajar G Angket4 □ Melakukan refleksi proses pembelajaran dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Mengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran G Angket4 □ Berkomunikasi dengan teman sejawat atau KKG/MGMP untuk
mempersiapkan PBM yang lebih baikG Angket
5 Kesulitan kamu dalam mengerjakan soal UN adalah S Angket5 □ materi soal UN tidak dipelajari di sekolah S Angket5 □ soal terlalu sulit S Angket5 □ tidak mengetahui kisi-kisi UN S Angket5 □ kurangnya buku sumber untuk belajar S Angket5 □ kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah S Angket5 □ kurangnya latihan penyelesaian soal setara UN S Angket6 Kesulitan kamu dalam menguasai pelajaran di sekolah adalah : S Angket6 □ materi pelajaran terlalu sulit untuk dipahami S Angket6 □ materi pelajaran terlalu banyak S Angket6 □ dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kurang mendukung S Angket6 □ guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci S Angket6 □ penjelasan guru sukar dipahami S Angket7 Jumlah percobaan/eksplorasi yang kamu lakukan di sekolah selama satu semester
adalahS Angket
7 a. tidak ada S Angket7 b. satu sampai tiga percobaan S Angket7 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket7 d. lebih dari tujuh percobaan S Angket8 Jumlah karya (selain karya tulis) yang kamu buat atas petunjuk guru selama satu
semester adalahS Angket
8 a. tidak ada S Angket8 b. satu sampai tiga percobaan S Angket8 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket8 d. lebih dari tujuh percobaan S Angket9 Jumlah buku yang kamu baca dan dibuat intisari atau penyajiannya atas petunjuk
guru selama satu semester adalahS Angket
9 a. tidak ada S Angket9 b. satu sampai tiga percobaan S Angket9 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket9 d. lebih dari tujuh percobaan S Angket
10 Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran adalah : G Angket10 □ Buku teks dan lembar kerja dari penerbit tertentu G Angket10 □ Buku teks yang dikembangkan sendiri atau oleh kelompok guru G Angket10 □ Buku panduan G Angket10 □ Ensiklopedia atau kamus G Angket10 □ Majalah dan/atau Koran G Angket10 □ Internet G Angket10 □ Diktat yang dikembangkan sendiri G Angket10 □ Modul belajar G Angket10 □ Nara sumber yang menguasai bidangnya G Angket10 □ Perpustakaan atau museum G Angket11 Kegiatan belajar yang kamu lakukan di sekolah pada umumnya mencakup hal-hal
sebagai berikut :S Angket
11 □ Penguasaan informasi (pesan) yang ada pada buku teks dan bahan ajar lainnya
S Angket
11 □ Pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber S Angket11 □ Pengolahan informasi dan penyampaiannya menggunakan tulisan, gambar,
dan grafik.S Angket
11 □ Bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan tertentu S Angket11 □ Magang atau terlibat aktif dalam kegiatan pada sebuah kantor atau tempat
kerjaS Angket
11 □ Mempelajari teknik dan taktik olah raga serta mempraktekkannya S Angket11 □ Praktek di bengkel atau laboratorium S Angket11 □ Mempelajari teori dan teknik, serta mempraktekkan kesenian tertentu S Angket
102
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
11 □ Mempelajari tatacara beribadah dan menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari
S Angket
12 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru di sekolah kamu adalah :
S Angket
12 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
12 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket12 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket12 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket12 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket12 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket12 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket12 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket12 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket13 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk membentuk karakter
(sikap dan perilaku) peserta didik adalahG Angket
13 □ Melaksanakan program sekolah dan tatatertib untuk pembentukan karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
G Angket
13 □ Melaksanakan pembelajaran yang memiliki dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab, dan menghargai orang lain
G Angket
13 □ Melaksanakan pembelajaran yang menyadarkan akan pentingnya memiliki karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
G Angket
13 □ Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
G Angket
14 Kebiasaan baik yang ada di sekolah dan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa adalah:
S Angket
14 □ Memberi salam ketika bertemu guru S Angket14 □ Berdoa sebelum mulai belajar S Angket14 □ Antrian dalam melakukan kegiatan tertentu S Angket14 □ Membersihkan ruang kelas secara bergantian (sesuai jadwal) S Angket14 □ Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah S Angket14 □ Berpartipasi dalam penanggulangan masalah yang terjadi di masyarakat S Angket14 □ Berpartisipasi dalam kehidupan bersosial (menjenguk teman/guru yang
sakit, melayat teman atau keluarga yang meninggal)S Angket
15 Pelaksanaan pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif dan santun:
G Angket
15 □ Memperbanyak aktifitas siswa dalam membaca, menulis dan berbicara dalam belajar
G Angket
15 □ Memberi tugas belajar berupa telaah buku dan membuat karya tulis G Angket15 □ Melakukan aktifitas belajar berkelompok G Angket15 □ Memberi tugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber G Angket15 □ Memberi tugas berkomunikasi dengan anggota masyarakat untuk
kepentingan belajarG Angket
15 □ Mempresentasikan hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas G Angket16 Proses belajar yang kamu alami di sekolah terkait dengan keterampilan
berkomunikasi (membaca, menyimak, menulis, dan berbicara) adalah :S Angket
16 □ Membuat karya tulis dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
S Angket
16 □ Melaporkan hasil telaah buku secara tulisan dan lisan S Angket16 □ Membuat laporan kegiatan hasil projek, eksperimen atau penelitian S Angket16 □ Membuat dokumen perencanaan dan pelaporan hasil kegiatan S Angket16 □ Berdiskusi dan mengajukan ide dalam belajar berkelompok S Angket16 □ Memaparkan hasil pemantauan, jajak pendapat, dan/atau wawancara
secara lisan dan tulisanS Angket
17 Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan dan tulisan adalah:
G Angket
17 □ Tidak cukup waktu G Angket17 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket17 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket
103
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
17 □ Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah G Angket17 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket18 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan bapak/ibu untuk meningkatkan
kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
18 □ Ceramah dan diskusi G Angket18 □ Belajar berkelompok G Angket18 □ Pembelajaran berbasis proyek G Angket18 □ Pembelajaran berbasis masalah G Angket18 □ Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery) G Angket18 □ Strategi/metode inovatif lainnya G Angket19 Kesulitan bapak/ibu dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk
meningkatkan kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
19 □ Tidak cukup waktu G Angket19 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket19 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket19 □ Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah G Angket19 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket20 Pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan keingintahuan dan
budaya belajar peserta didik :G Angket
20 □ Memotivasi peserta didik untuk giat belajar pada kegiatan awal pembelajaran
G Angket
20 □ Meningkatkan keingintahuan melalui pengamatan fenomena alam dan sosial
G Angket
20 □ Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif untuk mengekplorasi fenomena alam dan sosial
G Angket
20 □ Melakukan pembelajaran secara inkuiri G Angket20 □ Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang
diperolehG Angket
20 □ mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
G Angket
21 Kegiatan belajar di sekolah yang kamu ikuti pada umumnya mencakup aktivitas guru dalam :
S Angket
21 □ menyampaikan tujuan belajar S Angket21 □ menjelaskan manfaat pelajaran dan kaitannya dengan pelajaran yang lain S Angket21 □ mengecek pemahaman kamu terkait dengan pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnyaS Angket
21 □ memaparkan kemajuan belajar siswa secara umum berdasarkan hasil ulangan
S Angket
21 □ menarik perhatian kamu dengan memperlihatkan sesuatu, bercerita, atau hal lainnya
S Angket
21 □ memberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan jawaban yang sesuai
S Angket
21 □ menugaskan untuk melakukan penyelidikan (ekplorasi) tentang suatu permasalahan
S Angket
21 □ mengecek pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan S Angket21 □ menugaskan untuk melakukan latihan pemantapan materi S Angket21 □ memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerja S Angket21 □ melibatkan kamu dalam membuat rangkuman pelajaran S Angket21 □ memberikan tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya S Angket21 □ memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar S Angket22 Tugas yang diberikan oleh guru dalam belajar mencakup aktivitas : S Angket22 □ Mengerjakan soal-soal pada buku lembar kerja siswa S Angket22 □ Menyalin informasi dari buku teks atau catatan guru di papan tulis S Angket22 □ Membaca atau menelaah buku dan menyampaikan rangkumannya secara
tertulis atau lisanS Angket
22 □ Membuat karya tulis dengan sumber informasi dari buku, internet, dan/atau majalah/koran
S Angket
22 □ Melakukan pengamatan dan melaporkan hasil percobaan dalam pembelajaran IPA
S Angket
22 □ Melakukan pengamatan dan mengenali permasalahan sosial masyarakat sekitar
S Angket
22 □ Membuat karya secara mandiri atau berkelompok dan menyampaikan informasi tentang hasil karya di kelas
S Angket
104
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
22 □ Mengumpulkan data dari nara sumber melalui wawancara, angket, atau teknik lainnya dan hasilnya didiskusikan di kelas
S Angket
23 Nasehat dan aturan yang sering diberikan guru dalam belajar adalah: S Angket23 □ tekun belajar untuk menguasai ilmu yang berguna bagi kehidupan S Angket23 □ berlaku jujur dalam melaporkan hasil pengamatan S Angket23 □ mengerjakan tugas secara sungguh-sunggguh dan tidak menyalin hasil kerja
temanS Angket
23 □ bertanggungjawab dalam bertindak, terutama jika melakukan kesalahan S Angket23 □ menghormati orang tua, guru dan orang lain S Angket23 □ bersikap sportif dan mematuhi tatatertib sekolah S Angket24 Hal yang kamu sukai dari guru ketika mengajar adalah S Angket24 □ berbicara santun, lugas, dan mudah dimengerti S Angket24 □ suara dapat didengar dengan jelas ketika mengajar S Angket24 □ menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik S Angket24 □ memberikan balikan atas kelemahan kamu dalam belajar S Angket24 □ mendorong dan menghargai peserta didik dalam bertanya dan
mengeluarkan pendapatS Angket
24 □ berpenampilan rapi dan menyenangkan S Angket24 □ mampu memberikan inspirasi S Angket25 Fasilitas yang pernah kamu gunakan dalam belajar adalah : S Angket25 □ Lapangan dan perangkat olahraga di sekolah S Angket25 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang tersedia di sekolah S Angket25 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang ada di luar sekolah S Angket25 □ Peralatan seni yang tersedia di sekolah S Angket25 □ Fasilitas komputer dan/atau media belajar yang tersedia di sekolah S Angket25 □ Buku, CD/DVD, kaset, dan bahan lainnya yang tersedia di perpustakaan
sekolahS Angket
26 Teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber /media belajar :
S Angket
26 □ Internet S Angket26 □ Radio S Angket26 □ Televisi S Angket26 □ Komputer S Angket27 Frekuensi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu tahun terakhir G Angket27 a. Lebih dari 2 kali/tahun G Angket27 b. 2 kali/tahun G Angket27 c. 1 kali/tahun G Angket27 d. tidak pernah G Angket28 Cara bapak/ibu dalam melakukan pemantauan kegiatan pembelajaran oleh guru
adalah melaluiKS Angket
28 □ Diskusi kelompok terfokus KS Angket28 □ Pengamatan KS Angket28 □ Pencatatan KS Angket28 □ Perekaman KS Angket28 □ Wawancara KS Angket28 □ Dokumentasi KS Angket29 Kepala sekolah membantu/membimbing guru dalam memperbaiki G Angket29 □ Perencanaan G Angket29 □ Pelaksanaan pembelajaran G Angket29 □ Penilaian hasil belajar G AngketD STANDAR PENILAIAN1 Prinsip yang digunakan oleh bapak/ibu dalam penilaian adalah G Angket1 □ Obyektif, yakni berbasis pada standar dan tidak subyektif G Angket1 □ Terpadu, yakni terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambunganG Angket
1 □ Ekonomis, yakni efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
G Angket
1 □ Transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak
G Angket
1 □ Akuntabel, yakni dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya
G Angket
1 □ Edukatif, mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru G Angket2 Dalam merancang penilaian, guru di sekolah bapak/ibu menggunakan: KS Angket
105
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
2 □ pedoman penilaian KS Angket2 □ kriteria ketuntasan hasil belajar KS Angket2 □ pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian KS Angket2 □ petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM KS Angket3 Langkah-langkah yang dilakukan bapak/ibu dalam menyusun instrumen penilaian
adalah sebagai berikut:G Angket
3 □ menetapkan indicator, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen, mengkaji SK/KD, memilih jenis instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrument, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi
G Angket
3 □ melakukan pembahasan instrumen bersama teman sejawat, menyusun instrumen
G Angket
4 Sekolah menetapkan Kriteria ketuntasan minimal (KKM) KS DATA5 Penyampaian prosedur dan kriteria penilaian dari guru kepada siswa: S Angket5 a. Dilaksanakan pada awal semester S Angket5 b. Dilaksanakan pada tengah semester S Angket5 c. Dilaksanakan pada akhir semester S Angket5 d. Tidak disampaikan S Angket6 Ketersediaan prosedur dan kriteria penilaian dapat diakses dalam bentuk G Angket6 □ Dokumen cetak G Angket6 □ Dokumen yang mudah diakses di internet G Angket7 Petunjuk pelaksanaan penilaian yang tersedia dan digunakan di sekolah bapak/ibu
meliputi:G Angket
7 □ Pedoman penilaian G Angket7 □ Kriteria ketuntasan hasil belajar G Angket7 □ Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian G Angket7 □ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM G Angket8 Sekolah menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk: KS Angket8 □ menentukan kriteria kenaikan kelas bagi sekolah yang menggunakan sistem
paketKS Angket
8 □ menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
KS Angket
8 □ memetakan permasalahan yang dihadapi sekolah KS Angket9 Untuk menjamin kesahihan instrumen penilaian, guru di sekolah bapak/ibu
melakukan langkah-langkah berikut :KS Angket
9 □ menyusun kisi-kisi instrumen KS Angket9 □ menyusun soal berdasarkan kisi-kisi soal KS Angket9 □ melakukan analisis kesesuaian instrumen penilaian dengan kompetensi
yang diukur (uji validitas)KS Angket
9 □ menggunakan butir soal yang sudah dianalisis untuk penilaian hasil belajar KS Angket10 Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai pengetahuan peserta didik dan
dapat ditunjukkan bukti fisiknya meliputi:G Angket
10 □ Tes tertulis G Angket10 □ Tes lisan G Angket10 □ Instrumen penugasan G Angket11 Bagaimana bapak/ibu menilai karakter peserta didik (jujur, disiplin, menghargai
orang lain, dan bertanggungjawab)G Angket
11 □ Menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian G Angket11 □ Melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk kelompok
pelajaran agama dan akhlak muliaG Angket
11 □ Menganalisis laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik
G Angket
11 □ Menilai sikap perilaku peserta didik ketika berada di sekolah G Angket12 Jenis penilaian sikap dan perilaku yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat
ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalahG Angket
12 □ Lembar Observasi G Angket12 □ Penilaian diri G Angket12 □ Penilaian antar teman G Angket
106
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
12 □ Jurnal G Angket13 Bagaimana bapak/ibu menilai kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi
efektif dan santunG Angket
13 □ Menganalisis tes uraian menggunakan rubrik G Angket13 □ Menilai laporan telaah buku dan/atau karya tulis yang dibuat oleh peserta
didikG Angket
13 □ Menilai penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan kelas G Angket13 □ Menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi G Angket
14 Bapak/ibu menilai kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan atau menghasilkan karya, melalui :
G Angket
14 □ Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik G Angket14 □ Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase portfolio) G Angket14 □ Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan kemampuan
mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi
G Angket
14 □ Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk
G Angket
15 Jenis penilaian keterampilan yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
G Angket
15 □ Fortofolio G Angket15 □ Tes praktek G Angket15 □ Proyek G Angket16 Permasalahan bapak/ibu dalam membuat dan melaksanakan penilaian sikap dan
perilaku menggunakan instrumen non-tes adalahG Angket
16 □ kurang memahami cara membuat instrumen, menggunakan, dan mengolah hasilnya
G Angket
16 □ belum melakukan penilaian sikap dan perilaku karena tidak tercantum dalam RPP
G Angket
16 □ tidak cukup waktu untuk melaksanakan penilaian sikap dan perilaku G Angket16 □ penilaian sikap dan perilaku tidak dituntut oleh sekolah G Angket17 Penyampaian laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap
peserta didik disampaikan pada kepada Kepala Sekolah padaKS Angket
17 a. akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket17 b. akhir tahun dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket17 c. Tidak dilaporkan KS Angket18 Laporan yang disampaikan Kepala Sekolah/Madrasah kepada orang tua peserta
didik dan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag pada setiap akhir semester adalah
KS Angket
18 □ Ulangan Akhir Semester (UAS) KS Angket18 □ Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) KS Angket18 □ Ujian Akhir (US/UN) KS Angket19 Setelah melakukan penilaian hasil belajar, guru melakukan: KS Angket19 □ Analisis penilaian hasil belajar KS Angket19 □ Program pebaikan/pengayaan KS Angket19 □ Revisi RPP untuk perbaikan proses pembelajaran berdasarkan analisis
penilaian hasil belajarKS Angket
20 Bapak/Ibu guru memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui: G Angket20 □ Kemajuan belajar siswa, G Angket20 □ Kesulitan belajar siswa, G Angket20 □ Cara melakukan perbaikan proses pembelajaran G Angket21 Kegiatan yang dilakukan sekolah terkait dengan hasil ujian nasional (UN) dan ada
buktinya di sekolah adalahKS Angket
21 □ Pelatihan guru KS Angket21 □ Memperbaiki bahan ajar KS Angket21 □ Melakukan remedial KS Angket21 □ Memperbaiki RPP secara kolektif KS Angket21 □ Menyusun instrumen penilaian yang berkualitas KS AngketE STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN1 Persentase guru mengajar sesuai dengan bidang ilmunya KS DATA2 Rasio guru terhadap siswa (untuk SD) KS DATA3 Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap KS DATA
107
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
4 Aktifitas guru yang dilakukan di sekolah di luar jam mengajar antara lain KS Angket4 □ Melakukan kegiatan administrasi KS Angket4 □ Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk peningkatan mutu
proses pembelajaranKS Angket
4 □ Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan RPP KS Angket4 □ Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik KS Angket4 □ Membaca untuk persiapan mengajar KS Angket4 □ Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaranKS Angket
4 □ Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar
KS Angket
4 □ Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
KS Angket
5 Persentase guru dengan kualifikasi minimal S1/D4 KS DATA6 Persentase guru berserfikat pendidik KS DATA7 Kepala sekolah berkualifikasi minimal S1/D4 KS DATA8 Kepala sekolah berserfikat pendidik KS DATA9 Hal yang dapat kamu jadikan teladan dalam sikap dan perilaku guru pada
umumnya adalah:S Angket
9 □ Selalu hadir dalam mengajar S Angket9 □ Menepati janji dan sportif dalam bertindak S Angket9 □ Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran S Angket9 □ Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa S Angket9 □ Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan
belajarS Angket
9 □ Bersikap adil dalam memberikan penilaian S Angket9 □ Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain S Angket9 □ Menghargai peserta didik dan menjalin komunikasi yang baik dengan semua
orangS Angket
10 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam melakukan penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan dalam tiga tahun terakhir :
G Angket
10 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
G Angket
10 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum memahami penilaian secara utuh
G Angket
10 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG G Angket10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan
karena belum pahamG Angket
10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah menerapkan penilaian autentik
G Angket
11 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam tiga tahun terakhir:
G Angket
11 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
G Angket
11 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum paham G Angket11 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG G Angket11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan
karena belum pahamG Angket
11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
G Angket
F STANDAR PENGELOLAAN1 Hal yang dijadikan pertimbangan dalam penyusunan visi dan misi sekolah KS Angket1 □ Analisis kebutuhan internal stakeholder KS Angket1 □ Analisis kebutuhan eksternal stakeholder KS Angket1 □ Hasil analisis profil sekolah KS Angket1 □ Hasil evaluasi diri sekolah KS Angket1 □ Standar Kompetensi Lulusan KS Angket2 Ukuran kompetensi lulusan yang mencerminkan keterwujudan visi,
keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan sekolah adalah:KS Angket
2 □ Persentase pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar minimal kelulusan sekolah
KS Angket
108
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
2 □ Kompetensi lulusan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan KS Angket2 □ Persentase jumlah peserta didik yang mencapai SKL KS Angket3 Bapak/Ibu menerima sosialisasi visi/misi sekolah melalui G Angket3 □ Rapat G Angket3 □ Spanduk, leaflet, brosur G Angket3 □ Papan pajangan/banner G Angket3 □ Dokumen RKS G Angket3 □ Surat edaran kepala sekolah G Angket4 Penyusunan rencana kerja sekolah (baik RKS maupun RKA-S) dilakukan dengan
caraKS Angket
4 □ Mempertimbangkan masukan dari komite sekolah KS Angket4 □ Analisis kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah KS Angket4 □ Diketahui oleh dinas pendidikan kab/kota atau oleh penyelenggara sekolah
bagi sekolah swastaKS Angket
5 Upaya pengembangan karier guru yang telah dilakukan adalah KS Angket5 □ promosi guru berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan, dan
profesionalismeKS Angket
5 □ pengembangan guru yang diidentifikasi sesuai dengan aspirasi individu dan kebutuhan kurikulum
KS Angket
5 □ penempatan guru sesuai dengan kebutuhan baik jumlah dan kualifikasinya dengan menetapkan aspek prioritas
KS Angket
6 Aspek-aspek apa saja yang diuraikan dalam rencana kerja tahunan yang dimiliki sekolah Bapak/Ibu?
KS Angket
6 □ Kesiswaan KS Angket6 □ Kurikulum dan kegiatan pembelajaran KS Angket6 □ Pendidik dan tenaga kependidikan KS Angket6 □ Sarana dan prasarana KS Angket6 □ Keuangan dan pembiayaan KS Angket6 □ Budaya dan lingkungan sekolah KS Angket6 □ Peran serta masyarakat dan kemitraan KS Angket6 □ Rencana kerja untuk peningkatan mutu KS Angket7 Pedoman pengelolaan sekolah yang dimiliki: KS Angket7 □ Kurikulum KS Angket7 □ Kalender pendidikan KS Angket7 □ Struktur organisasi sekolah KS Angket7 □ Pembagian tugas guru KS Angket7 □ Pembagian tugas tendik KS Angket7 □ Peraturan akademik KS Angket7 □ Tata tertib sekolah KS Angket7 □ Kode etik sekolah KS Angket7 □ Biaya operasional sekolah KS Angket8 Pihak-pihak yg terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah adalah G & KS Angket8 □ Kepala sekolah G & KS Angket8 □ Guru G & KS Angket8 □ Orang Tua Peserta didik G & KS Angket8 □ Pemerintah daerah G & KS Angket8 □ Dunia usaha dan dunia industri G & KS Angket8 □ Alumni G & KS Angket8 □ Tokoh masyarakat G & KS Angket8 □ Ketua Yayasan (untuk sekolah swasta) G & KS Angket9 Pihak pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengembangan dan
penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah Bapak/IbuKS Angket
9 □ Komite sekolah KS Angket9 □ Dinas pendidikan KS Angket9 □ Pakar pendidikan KS Angket9 □ Dewan guru KS Angket
10 Dalam bentuk apa saja, kepala sekolah dan guru berinteraksi/bekerjasama dalam pelaksanaan program sekolah
G Angket
10 □ Penyusunan RKAS sekolah G Angket10 □ Membangun kerjasama kemitraan dengan lembaga lain G Angket10 □ Pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket10 □ Pengembangan kurikulum dan silabus G Angket11 Pengelolaan sekolah di tempat bapak/ibu bekerja memberlakukan hal-hal sebagai G Angket
109
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
berikut:11 □ Melibatkan orang tua peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu
sekolahG Angket
11 □ Melibatkan guru dan komite sekolah dalam menetapkan sebuah kebijakan G Angket11 □ Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusanG Angket
11 □ Menerapkan sistem manajemen yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri
G Angket
11 □ Menerapkan standar pelayanan prima G Angket11 □ Menerapkan manajemen mutu terpadu G Angket12 Kapan sekolah bapak/ibu mereviu visi/misi sekolah : KS Angket12 a. Tidak pernah KS Angket12 b. Kurang dari 4 tahun sekali KS Angket12 c. 4 tahun sekali KS Angket12 d. Sesuai kebutuhan KS Angket13 Penyusunan program peningkatan mutu sekolah berdasarkan pada: KS Angket13 □ Evaluasi diri sekolah KS Angket13 □ Kelulusan peserta didik KS Angket13 □ Akreditasi sekolah KS Angket14 Program pengawasan dan evaluasi yang disusun dan dilakukan di sekolah
bapak/Ibu meliputiKS Angket
14 □ pemantauan KS Angket14 □ supervisi KS Angket14 □ evaluasi KS Angket14 □ pelaporan KS Angket14 □ tindak lanjut KS Angket15 Program pengawasan pelaksanaan akademik internal sekolah yang bapak/ibu
lakukan meliputi evaluasi:KS Angket
15 □ Kehadiran guru dan peserta didik KS Angket15 □ Ketersediaan dokumen perencanaan pembelajaran yang dikembangkan
guruKS Angket
15 □ Sumber belajar yang digunakan guru KS Angket15 □ Efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan guru KS Angket16 Upaya tindak lanjut kepala sekolah terhadap hasil temuan supervisi dilakukan
melalui:KS Angket
16 □ Mengontrol kesesuaian mekanisme pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Melakukan penyamaan persepsi ketua dan pelaksana kegiatan KS Angket16 □ Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Mengevaluasi RKAS terkait kesesuaian indikator mutu kegiatan KS Angket17 Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Bapak/Ibu KS Angket17 a. Dilakukan setiap akhir tahun pelajaran KS Angket17 b. Dilakukan setiap akhir semester KS Angket17 c. Dilakukan setiap 4 tahun sekali sesuai masa jabatan kepala sekolah KS Angket17 d. Tidak pernah dilakukan KS Angket18 Program peningkatan mutu sekolah pada tahun ini, meliputi KS Angket18 □ Peningkatan sarana dan prasarana sekolah KS Angket18 □ Peningkatan kualitas pembelajaran KS Angket18 □ Peningkatan mutu pengelolaan/manajemen sekolah KS Angket18 □ Peningkatan pencapaian kelulusan KS Angket18 □ Peningkatan suasana kondusif KS Angket18 □ Pendidikan karakter/akhlak/budi pekerti KS Angket19 Penetapan struktur organisasi sekolah dilakukan melalui mekanisme KS Angket19 □ Keputusan Kepala Sekolah KS Angket19 □ Mempertimbangkan pendapat Komite Sekolah KS Angket19 □ Evaluasi secara berkala KS Angket19 □ Rapat dewan pendidik KS Angket20 Hal yang dijadikan pertimbangan oleh bapak/ibu dalam memberikan tugas pada
PTK adalahKS Angket
20 □ Keahlian staf/guru KS Angket20 □ Komitmen staf/guru KS Angket20 □ Beban kerja staf/guru KS Angket21 Mekanisme yang dilalui dalam setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah bapak/ibu
adalahKS Angket
110
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
21 □ Menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah KS Angket21 □ Penentuan penanggungjawab dan pelaksana kegiatan KS Angket21 □ Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan dan penentuan mekanisme kegiatan KS Angket21 □ Pelaksanaan Kegiatan KS Angket21 □ Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan KS Angket21 □ Pengukuran hasil dan dampak serta Penyusunan Laporan Pelaksanaan
kegiatanKS Angket
22 Prinsip-prinsip yang telah diterapkan oleh sekolah dalam seleksi penerimaan peserta didik baru
KS Angket
22 □ Objektif, transparan dan akuntabel KS Angket22 □ Tanpa diskriminasi KS Angket22 □ Berdasar kriteria hasil Ujian Nasional KS Angket22 □ Sesuai daya tampung sekolah KS Angket
23 Kebijakan dan program apa saja yang telah dikembangkan dan diterapkan oleh sekolah dalam upaya pembinaan karakter dan disiplin siswa, antara lain:
KS Angket
23 □ Tersedianya tata tertib sekolah KS Angket23 □ Implementasi program pengembangan karakter peserta didik KS Angket23 □ Implementasi kedisiplinan dan keteladanan guru dalam keseharian aktivitas
sekolahKS Angket
24 Kebijakan pimpinan sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah adalah
KS Angket
24 □ Melakukan review kurikulum (peninjauan kembali kompetensi, materi akademik, strategi/metode, penilaian)
KS Angket
24 □ Penetapan penilaian berbasis kelas KS Angket24 □ Monitoring pelaksanaan kegiatan pembelajaran KS Angket24 □ Implementasi model pembelajaran yang inovatif KS Angket25 Nilai-nilai budaya yang tampak dalam keseharian di sekolah yang mendorong
prestasi peserta didik dan kinerja guru adalahG Angket
25 □ Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan sekolah G Angket25 □ Bertukar pendapat dalam pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket25 □ Disiplin dalam menjalankan tugas G Angket25 □ Sikap ilmiah yang dimiliki warga sekolah G Angket25 □ Suasana kondusif di sekolah G Angket25 □ Tolong-menolong melalui kegiatan sosial sekolah G Angket26 Dalam hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu dapat dijadikan teladan bagi warga
sekolahG Angket
26 □ Kejujuran G Angket26 □ Memperhatikan bawahan, dan terbuka G Angket26 □ Kerja keras dan disiplin G Angket26 □ komunikatif dan perhatian G Angket26 □ Bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan pengembangan sekolah G Angket27 Ketauladanan pimpinan sekolah yang ditemukan dalam keseharian kegiatan
sekolahG Angket
27 □ Kepedulian pimpinan terhadap program kerja sekolah G Angket27 □ Tanggungjawab kepala sekolah G Angket27 □ Keikhlasan dalam melaksanakan tugas G Angket27 □ Kemampuan mengorganisir staf/guru G Angket28 Bagaimana bapak/ibu mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah G Angket28 □ Dapat diakses via internet G Angket28 □ dapat diakses melalui komputer di ruangan khusus G Angket28 □ Disediakan dalam bentuk laporan cetak G Angket28 □ hanya dapat diakses oleh pihak tertentu G Angket28 □ Tidak tersedia G AngketG STANDAR SARANA DAN PRASARANA1 Jumlah dan kondisi ruang kelas sesuai SNP KS DATA2 Jumlah dan kondisi ruang kelas ruang pimpinan sesuai SNP KS DATA3 Jumlah dan kondisi ruang guru sesuai SNP KS DATA4 Jumlah dan kondisi perpustakaan sesuai SNP KS DATA5 Jumlah dan kondisi laboratorium IPA sesuai SNP (untuk SD, SMP, SMK) KS DATA6 Jumlah dan kondisi laboratorium Fisika sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA7 Jumlah dan kondisi laboratorium Kimia sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA
111
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
8 Jumlah dan kondisi laboratorium Biologi sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA9 Jumlah dan kondisi laboratorium Komputer sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA
10 Jumlah dan kondisi laboratorium Bahasa sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA11 Jumlah dan kondisi tempat bermain sesuai SNP KS DATA12 Jumlah dan kondisi UKS sesuai SNP KS DATA13 Jumlah dan kondisi jamban sesuai SNP KS DATA14 Jumlah dan kondisi ruang konseling sesuai SNP KS DATA15 Kondisi penggunaan sarana laboratorium yang ada di sekolah bapak/ibu G Angket15 □ Digunakan secara rutin G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan tidak lengkap G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan utama rusak G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak ada bahan yang dibutuhkan G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak terkait dengan tujuan pembelajaran G Angket15 □ Tidak digunakan karena belum memahami cara menggunakannya G Angket16 Peralatan yang rusak di laboratorium terutama disebabkan karena G Angket16 □ Sering digunakan G Angket16 □ Penyimpanan yang tidak tepat G Angket16 □ Tidak dirawat secara rutin karena tidak ada dana G Angket16 □ Tidak digunakan karena tidak sesuai dengan kebutuhan G Angket16 □ Memang sudah rusak sejak diterima G Angket17 Kondisi ruang kelas yang dimiliki disekolah : G Angket17 □ Sirkulasi udara baik G Angket17 □ Kebersihan terjaga G Angket17 □ Pencahayaan cukup G Angket18 Kondisi laboratorium dan perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah : G Angket18 □ Ukuran ruang standar G Angket18 □ Penataan ruang baik G Angket18 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket18 □ Tersedia sambungan internet G Angket18 □ Daya listrik memadai G Angket19 Kondisi kenyamanan ruang kerja pimpinan / kepala sekolah : KS Angket19 □ Sirkulasi udara baik KS Angket19 □ Kebersihan terjaga KS Angket19 □ Pencahayaan cukup KS Angket19 □ Penataan ruang baik KS Angket19 □ Ukuran ruang memadai KS Angket19 □ Prabot lengkap KS Angket19 □ Peralatan memadai KS Angket19 □ Tersedia sambungan internet KS Angket19 □ Daya listrik yang memadai KS Angket20 Kondisi kerja di ruang kerja guru disekolah: G Angket20 □ Ukuran ruang memadai G Angket20 □ Penataan ruang baik G Angket20 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket20 □ Peralatan Memadai G Angket20 □ Sambungan internet G Angket20 □ Daya listrik yang memadai G Angket21 Kondisi kamar kecil (toilet/jamban) yang dimiliki sekolah: S Angket21 □ Sirkulasi udara baik S Angket21 □ Ruangan bersih S Angket21 □ Ketersediaan air cukup S Angket21 □ Pencahayaan cukup S AngketH STANDAR PEMBIAYAAN1 Persentase biaya pengembangan PTK KS DATA2 Persentase biaya pemeliharaan sekolah KS DATA3 Persentase biaya Pembinaan siswa/ekstra kurikuler KS DATA4 Persentase biaya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan KS DATA5 Bagaimana keterlibatan orang tua peserta didik (wakil) dalam penyusunan RKAS: KS Angket5 □ terlibat dalam penyusunan program dan kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam pengusulan besaran dana kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam penetapan anggaran KS Angket6 Besar biaya operasional non personil per siswa sesuai SNP KS DATA
112
NO PERTANYAAN RESPONDEN INSTRUMEN
7 Bentuk bantuan yang diberikan bagi peserta didik miskin adalah: KS Angket7 □ pemberian beasiswa KS Angket7 □ penyesuaian kemampuan iuran sekolah KS Angket7 □ pembebasan uang iuran dan biaya lainnya KS Angket7 □ Pemberian subsidi silang KS Angket8 Sarana prasarana milik sekolah yang telah dihitung nilai asetnya pada tahun
terakhir:KS Angket
8 □ Gedung KS Angket8 □ Tanah/Lahan KS Angket8 □ Meubelair KS Angket8 □ Kendaraan bermotor KS Angket8 □ Peralatan multimedia KS Angket8 □ Perabot KS Angket9 Dokumen laporan pembiayaan yg dimiliki sekolah: KS Angket9 □ catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana KS Angket9 □ pembukuan biaya operasionalonal KS Angket9 □ laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan KS Angket
LAMPIRAN 2.2 INSTRUMEN EVALUASI DIRI SMP
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
A STANDAR KOMPETENSI LULUSAN1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada
satu tahun terakhir adalah …KS Angket
2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat propinsi pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
3 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat nasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
4 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat internasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
5 Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah : G Angket5 □ mencontek saat ujian G Angket5 □ tidak mengerjakan tugas yang diberikan G Angket5 □ menyalin tugas dari pekerjaan temannya G Angket5 □ bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima G Angket5 □ malas belajar G Angket5 □ terlibat tawuran G Angket5 □ terlibat narkoba G Angket5 □ sering telat masuk sekolah G Angket5 □ tidak menghormati guru dan orang lain G Angket6 Sikap dan perilaku yang dapat dibanggakan dari mayoritas peserta didik di
sekolah bapak/ibu adalah:G Angket
6 □ giat belajar dan rajin membaca G Angket6 □ membantu teman/orang lain dan hormat pada guru G Angket6 □ disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah G Angket6 □ melaksanakan ajaran agama yang dianutnya G Angket6 □ sportif dalam bertindak G Angket6 □ berani mengakui kesalahan G Angket7 Sikap dan perilaku jujur, santun, perduli, disiplin, percaya diri, dan
bertanggungjawab yang dapat diamati dalam perilaku siswa serta dapat dibuktikan dengan dokumen penilaian sikap siswa adalah
G Angket
7 □ mengamalkan perilaku tersebut secara konsisten ketika berada di sekolah G Angket7 □ mengamalkan perilaku tersebut di rumah sesuai dengan kondisi yang
dilaporkan oleh orang tua siswaG Angket
7 □ menghayati dan mengamalkan perilaku tersebut ketika siswa berinteraksi dengan semua orang
G Angket
7 □ berinteraksi dengan orang lain dengan percaya diri G Angket8 Pengetahuan peserta didik di sekolah bapak/ibu pada umumnya, dan dapat
ditunjukkan buktinya dalam penilaian yang telah dilakukan adalah:G Angket
113
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
8 □ mampu menjelaskan kembali sebuah informasi yang dipelajari dengan kalimat sendiri
G Angket
8 □ mampu menyelesaikan permasalahan yang mirip dengan masalah yang telah dipelajari
G Angket
8 □ mampu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan secara kreatif
G Angket
8 □ mampu mengidentifikasi variabel yang terkait dengan suatu permasalahan
G Angket
8 □ mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dan mengajukan penyelesaian yang tepat
G Angket
8 □ mampu mengusulkan beberapa alternatif yang mungkin diterapkan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan
G Angket
9 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi pada umumnya adalah sebagai berikut :
G Angket
9 □ mampu membaca cepat dan membuat rangkuman dari informasi tertulis G Angket9 □ mampu menyampaikan ide dan pendapat secara santun dan mudah
dipahamiG Angket
9 □ menyimak informasi secara tepat dan mampu menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri
G Angket
9 □ mampu melakukan telaah secara kritis kritis terhadap teks atau buku G Angket
9 □ membuat karya tulis dengan deskripsi yang berkesinambungan dan mudah dipahami
G Angket
10 Kemampuan peserta didik di sekolah pada umumnya dalam mengamati, mencoba, mengolah, dan menyajikan, menalar, mencipta pemikiran dan tindakan produktif serta kreatif, serta dapat dibuktikan bukti penilaiannya adalah
G Angket
10 □ melakukan pengamatan berdasarkan rancangan yang jelas G Angket10 □ melakukan percobaan/ekplorasi dan mencatat data secara teliti G Angket10 □ menganalisis hasil percobaan/ekplorasi G Angket10 □ menyajikan hasil percobaan/ekplorasi secara memuaskan G Angket10 □ membuat dan menyajikan hasil karya yang kreatif G Angket10 □ melakukan percobaan atau ekplorasi dengan prosedur yang lebih efektif
dan efisienG Angket
10 □ menerapkan prosedur yang telah dikuasai untuk menyelesaikan permasalahan lain
G Angket
11 Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya, pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai :
G Angket
11 a. hasil meniru karya orang lain G Angket11 b. hasil modifikasi karya orang lain G Angket11 c. hasil kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia G Angket12 Rata-rata nilai Ujian Nasional KS DATA13 Rata-rata nilai Ujian Nasional Matematika KS DATA14 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia KS DATA15 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris KS DATA16 Rata-rata nilai Ujian Nasional Kompetensi Keahlian KS DATA17 Kemampuan peserta didik di sekolah dalam menalar dan mencipta pemikiran
dan tindakan produktif serta kreatif, yang dapat dibuktikan dengan penilaian bapak/ibu adalah:
G Angket
17 □ menyampaikan ide kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah kontekstual (SMA)
G Angket
17 □ menganalisis dan menggabungkan beberapa pemikiran/ide untuk menghasilkan gagasan baru (SMA)
G Angket
17 □ mengevaluasi ide orang lain dan menghasilkan pemikiran/ide baru yang kreatif (SMA)
G Angket
17 □ menghasilkan karya kreatif yang memiliki nilai seni atau manfaat (SMA) G AngketB STANDAR ISI1 Struktur mata pelajaran dalam kurikulum sesuai dengan SNP KS DATA2 Rancangan metode pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum
sekolah Bapak/Ibu yang mendukung pembelajaran aktif (student active learning) adalah
G Angket
114
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
2 □ ceramah G Angket2 □ diskusi dan tanya jawab G Angket2 □ demonstrasi G Angket2 □ penemuan terbimbing G Angket2 □ pemecahan masalah G Angket3 Program layanan bimbingan yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/Ibu
mencakupKS Angket
3 □ Pengembangan kepribadian peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan sosial peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan belajar peserta didik KS Angket3 □ Berkenaan masalah karier peserta didik KS Angket4 Dokumen data yang dikembangkan di sekolah sebagai pendukung program
pelayanan bimbingan dan konseling yang termuat dalam kurikulum sekolah adalah
KS Angket
4 □ dokumen tata tertib sekolah KS Angket4 □ data peserta didik, KS Angket4 □ dokumen asesmen autentik peserta didik KS Angket4 □ dokumen permasalahan belajar peserta didik KS Angket5 Dokumen yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan KTSP di
sekolah Bapak/Ibu adalahG Angket
5 □ Standar Isi G Angket5 □ Standar Kompetensi Lulusan (SKL) G Angket5 □ Standar proses G Angket5 □ Standar penilaian G Angket5 □ Panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP G Angket5 □ Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju G Angket6 Proses pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah G Angket6 □ Mengadopsi dan mengadaptasi model yang dikembangkan oleh BSNP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP melalui KKG/KKS/MGMP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu panduan yang disusun
BSNPG Angket
6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu kurikulum sekolah di negara maju
G Angket
7 KTSP yang bapak/ibu kembangkan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip G Angket7 □ Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannyaG Angket
7 □ Beragam dan terpadu G Angket7 □ Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni G Angket7 □ Relevan dengan kebutuhan kehidupan. G Angket7 □ Menyeluruh dan berkesinambungan G Angket7 □ Belajar sepanjang hayat G Angket7 □ Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah G Angket8 Penelaahan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dilengkapi dengan KS Angket8 a. Laporan tertulis berupa daftar rekomendasi perbaikan kurikulum. KS Angket8 b. Laporan tertulis berupa laporan hasil kegiatan riviu kurikulum (lengkap
dengan lampiran yang relevan)KS Angket
8 c. Tidak ada laporan, karena sekolah tidak melakukan riviu kurikulum KS Angket9 Jenis penilaian yang diterapkan dalam KTSP di sekolah bapak/ibu adalah G Angket9 □ tes tertulis G Angket9 □ tes lisan G Angket9 □ pengamatan kinerja G Angket9 □ pengukuran sikap G Angket9 □ penilaian hasil karya berupa tugas G Angket9 □ penilaian proyek G Angket9 □ penilaian produk G Angket9 □ portofolio G Angket9 □ penilaian diri G Angket
10 Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/ibu, memenuhi syarat G Angket
115
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
10 □ Sahih (teruji kebenarannya) G Angket10 □ Signifikan (bermanfaat dalam pencapaian kompetensi) G Angket10 □ Bermanfaat secara akademis dan non akademis G Angket10 □ Kelayakan (mempertimbangkan taraf berpikir peserta didik) G Angket10 □ Relevan, konsisten, dan edukatif G Angket11 Komposisi materi pelajaran yang dimuat dalam RPP bapak/ibu adalah : G Angket11 a. dominan pada aspek sikap dan perilaku G Angket11 b. dominan pada aspek pengetahuan G Angket11 c. dominan pada aspek keterampilan G Angket11 d. proporsi sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan dibuat merata G Angket12 Materi kurikulum di sekolah bapak/ibu, disesuaikan untuk: G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan berpikir kritis G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah G Angket12 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk menumbuhkan
budaya gemar membacaG Angket
13 Keterkaitan materi dengan kebutuhan peserta didik yang dicakup dalam RPP bapak/ibu dibuat dengan:
G Angket
13 □ Sesuai perkembangan usia peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan karakter mulia. G Angket13 □ Memperhatikan gender G Angket13 □ Memperhatikan karakeristik lingkungan sekitar peserta didik G Angket13 □ Memperhatikan kehidupan sosial peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan sikap nasionalisme dalam kehidupan bernegara. G Angket13 □ Memfasilitasi penggunaan teknologi G Angket14 Rancangan alokasi jam pembelajaran sesuai dengan SNP KS DATA15 Rancangan minggu efektif pembelajaran dalam setahun sesuai dengan SNP KS DATAC STANDAR PROSES1 Kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak/ibu di sekolah terkait dengan
perencanaan pembelajaran meliputiG Angket
1 □ Menganalisis kompetensi yang akan diperoleh siswa G Angket1 □ Menetapkan materi ajar G Angket1 □ Memilih model/metode belajar yang relevan G Angket1 □ Menentukan dan mengevaluasi buku sumber yang digunakan G Angket1 □ Menyusun bahan ajar sesuai karakteristik peserta didik G Angket1 □ Menyusun penilaian yang relevan G Angket2 Perancangan RPP yang disusun guru di sekolah bapak/ibu telah
memperhatikan prinsip-prinsip berikut:G Angket
2 □ Memperhatikan perbedaan individu G Angket2 □ Mendorong partisipasi aktif peserta didik G Angket2 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis G Angket2 □ Umpan balik dan tindak lanjut G Angket2 □ Keterkaitan dan keterpaduan antara SKL-standar isi-materi-kegiatan
belajar-penilaianG Angket
2 □ Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi G Angket2 □ Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik G Angket2 □ Pemilihan media yang sesuai G Angket2 □ Penggunaan sumber belajar yang relevan G Angket2 □ Penggunaan penilaian autentik G Angket3 Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada awal semester kepada peserta didik
adalah:G Angket
3 □ kompetensi yang akan dicapai G Angket3 □ cakupan materi ajar G Angket3 □ rancangan tugas selama satu semester G Angket3 □ tugas mandiri dan tugas kelompok yang harus dikerjakan G Angket3 □ penilaian yang akan dilakukan G Angket4 Aktifitas yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk memperbaiki proses
pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi peserta didik adalahG Angket
4 □ Melakukan remedial untuk peserta didik yang belum tuntas belajar G Angket
116
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
4 □ Melakukan refleksi proses pembelajaran dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Mengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran G Angket4 □ Berkomunikasi dengan teman sejawat atau KKG/MGMP untuk
mempersiapkan PBM yang lebih baikG Angket
5 Kesulitan kamu dalam mengerjakan soal UN adalah S Angket5 □ materi soal UN tidak dipelajari di sekolah S Angket5 □ soal terlalu sulit S Angket5 □ tidak mengetahui kisi-kisi UN S Angket5 □ kurangnya buku sumber untuk belajar S Angket5 □ kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah S Angket5 □ kurangnya latihan penyelesaian soal setara UN S Angket6 Kesulitan kamu dalam menguasai pelajaran di sekolah adalah : S Angket6 □ materi pelajaran terlalu sulit untuk dipahami S Angket6 □ materi pelajaran terlalu banyak S Angket6 □ dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kurang mendukung S Angket6 □ guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci S Angket6 □ penjelasan guru sukar dipahami S Angket7 Jumlah percobaan/eksplorasi yang kamu lakukan di sekolah selama satu
semester adalahS Angket
7 a. tidak ada S Angket7 b. satu sampai tiga percobaan S Angket7 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket7 d. lebih dari tujuh percobaan S Angket8 Jumlah karya (selain karya tulis) yang kamu buat atas petunjuk guru selama
satu semester adalahS Angket
8 a. tidak ada S Angket8 b. satu sampai tiga percobaan S Angket8 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket8 d. lebih dari tujuh percobaan S Angket9 Jumlah buku yang kamu baca dan dibuat intisari atau penyajiannya atas
petunjuk guru selama satu semester adalahS Angket
9 a. tidak ada S Angket9 b. satu sampai tiga percobaan S Angket9 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket9 d. lebih dari tujuh percobaan S Angket
10 Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran adalah : G Angket10 □ Buku teks dan lembar kerja dari penerbit tertentu G Angket10 □ Buku teks yang dikembangkan sendiri atau oleh kelompok guru G Angket10 □ Buku panduan G Angket10 □ Ensiklopedia atau kamus G Angket10 □ Majalah dan/atau Koran G Angket10 □ Internet G Angket10 □ Diktat yang dikembangkan sendiri G Angket10 □ Modul belajar G Angket10 □ Nara sumber yang menguasai bidangnya G Angket10 □ Perpustakaan atau museum G Angket11 Kegiatan belajar yang kamu lakukan di sekolah pada umumnya mencakup hal-
hal sebagai berikut :S Angket
11 □ Penguasaan informasi (pesan) yang ada pada buku teks dan bahan ajar lainnya
S Angket
11 □ Pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber S Angket11 □ Pengolahan informasi dan penyampaiannya menggunakan tulisan,
gambar, dan grafik.S Angket
11 □ Bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan tertentu S Angket11 □ Magang atau terlibat aktif dalam kegiatan pada sebuah kantor atau
tempat kerjaS Angket
11 □ Mempelajari teknik dan taktik olah raga serta mempraktekkannya S Angket
117
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
11 □ Praktek di bengkel atau laboratorium S Angket11 □ Mempelajari teori dan teknik, serta mempraktekkan kesenian tertentu S Angket11 □ Mempelajari tatacara beribadah dan menerapkannya dalam kegiatan
sehari-hariS Angket
12 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di sekolah kamu adalah :
S Angket
12 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
12 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket12 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket12 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket12 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket12 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket12 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket12 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket12 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket13 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Bahasa Inggris di
sekolah kamu adalah :S Angket
13 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
13 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket13 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket13 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket13 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket13 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket13 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket13 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket13 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket14 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Matematika di
sekolah kamu adalah :S Angket
14 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
14 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket14 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket14 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket14 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket14 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket14 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket14 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket14 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket15 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Mata Pelajaran IPA
di sekolah kamu adalah :S Angket
15 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
15 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket15 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket15 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket15 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket15 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket15 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket15 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket15 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket16 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk membentuk
karakter (sikap dan perilaku) peserta didik adalahG Angket
16 □ Melaksanakan program sekolah dan tatatertib untuk pembentukan karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
G Angket
16 □ Melaksanakan pembelajaran yang memiliki dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab, dan menghargai
G Angket
118
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
orang lain16 □ Melaksanakan pembelajaran yang menyadarkan akan pentingnya
memiliki karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawabG Angket
16 □ Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
G Angket
17 Kebiasaan baik yang ada di sekolah dan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa adalah:
S Angket
17 □ Memberi salam ketika bertemu guru S Angket17 □ Berdoa sebelum mulai belajar S Angket17 □ Antrian dalam melakukan kegiatan tertentu S Angket17 □ Membersihkan ruang kelas secara bergantian (sesuai jadwal) S Angket17 □ Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah S Angket17 □ Berpartipasi dalam penanggulangan masalah yang terjadi di masyarakat S Angket17 □ Berpartisipasi dalam kehidupan bersosial (menjenguk teman/guru yang
sakit, melayat teman atau keluarga yang meninggal)S Angket
18 Pelaksanaan pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif dan santun:
G Angket
18 □ Memperbanyak aktifitas siswa dalam membaca, menulis dan berbicara dalam belajar
G Angket
18 □ Memberi tugas belajar berupa telaah buku dan membuat karya tulis G Angket18 □ Melakukan aktifitas belajar berkelompok G Angket18 □ Memberi tugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber G Angket18 □ Memberi tugas berkomunikasi dengan anggota masyarakat untuk
kepentingan belajarG Angket
18 □ Mempresentasikan hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas G Angket
19 Proses belajar yang kamu alami di sekolah terkait dengan keterampilan berkomunikasi (membaca, menyimak, menulis, dan berbicara) adalah :
S Angket
19 □ Membuat karya tulis dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
S Angket
19 □ Melaporkan hasil telaah buku secara tulisan dan lisan S Angket19 □ Membuat laporan kegiatan hasil projek, eksperimen atau penelitian S Angket19 □ Membuat dokumen perencanaan dan pelaporan hasil kegiatan S Angket19 □ Berdiskusi dan mengajukan ide dalam belajar berkelompok S Angket19 □ Memaparkan hasil pemantauan, jajak pendapat, dan/atau wawancara
secara lisan dan tulisanS Angket
20 Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan dan tulisan adalah:
G Angket
20 □ Tidak cukup waktu G Angket20 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket20 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket20 □ Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah G Angket20 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket21 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan bapak/ibu untuk meningkatkan
kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
21 □ Ceramah dan diskusi G Angket21 □ Belajar berkelompok G Angket21 □ Pembelajaran berbasis proyek G Angket21 □ Pembelajaran berbasis masalah G Angket21 □ Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery) G Angket21 □ Strategi/metode inovatif lainnya G Angket22 Kesulitan bapak/ibu dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk
meningkatkan kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
22 □ Tidak cukup waktu G Angket22 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket22 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket22 □ Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah G Angket22 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket
119
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
23 Pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan keingintahuan dan budaya belajar peserta didik :
G Angket
23 □ Memotivasi peserta didik untuk giat belajar pada kegiatan awal pembelajaran
G Angket
23 □ Meningkatkan keingintahuan melalui pengamatan fenomena alam dan sosial
G Angket
23 □ Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif untuk mengekplorasi fenomena alam dan sosial
G Angket
23 □ Melakukan pembelajaran secara inkuiri G Angket23 □ Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang
diperolehG Angket
23 □ mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
G Angket
24 Kegiatan belajar di sekolah yang kamu ikuti pada umumnya mencakup aktivitas guru dalam :
S Angket
24 □ menyampaikan tujuan belajar S Angket24 □ menjelaskan manfaat pelajaran dan kaitannya dengan pelajaran yang lain S Angket24 □ mengecek pemahaman kamu terkait dengan pelajaran yang telah
dipelajari sebelumnyaS Angket
24 □ memaparkan kemajuan belajar siswa secara umum berdasarkan hasil ulangan
S Angket
24 □ menarik perhatian kamu dengan memperlihatkan sesuatu, bercerita, atau hal lainnya
S Angket
24 □ memberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan jawaban yang sesuai
S Angket
24 □ menugaskan untuk melakukan penyelidikan (ekplorasi) tentang suatu permasalahan
S Angket
24 □ mengecek pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan S Angket24 □ menugaskan untuk melakukan latihan pemantapan materi S Angket24 □ memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerja S Angket24 □ melibatkan kamu dalam membuat rangkuman pelajaran S Angket24 □ memberikan tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan
selanjutnyaS Angket
24 □ memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar S Angket25 Tugas yang diberikan oleh guru dalam belajar mencakup aktivitas : S Angket25 □ Mengerjakan soal-soal pada buku lembar kerja siswa S Angket25 □ Menyalin informasi dari buku teks atau catatan guru di papan tulis S Angket25 □ Membaca atau menelaah buku dan menyampaikan rangkumannya secara
tertulis atau lisanS Angket
25 □ Membuat karya tulis dengan sumber informasi dari buku, internet, dan/atau majalah/koran
S Angket
25 □ Melakukan pengamatan dan melaporkan hasil percobaan dalam pembelajaran IPA
S Angket
25 □ Melakukan pengamatan dan mengenali permasalahan sosial masyarakat sekitar
S Angket
25 □ Membuat karya secara mandiri atau berkelompok dan menyampaikan informasi tentang hasil karya di kelas
S Angket
25 □ Mengumpulkan data dari nara sumber melalui wawancara, angket, atau teknik lainnya dan hasilnya didiskusikan di kelas
S Angket
26 Nasehat dan aturan yang sering diberikan guru dalam belajar adalah: S Angket26 □ tekun belajar untuk menguasai ilmu yang berguna bagi kehidupan S Angket26 □ berlaku jujur dalam melaporkan hasil pengamatan S Angket26 □ mengerjakan tugas secara sungguh-sunggguh dan tidak menyalin hasil
kerja temanS Angket
26 □ bertanggungjawab dalam bertindak, terutama jika melakukan kesalahan S Angket26 □ menghormati orang tua, guru dan orang lain S Angket26 □ bersikap sportif dan mematuhi tatatertib sekolah S Angket27 Hal yang kamu sukai dari guru ketika mengajar adalah S Angket27 □ berbicara santun, lugas, dan mudah dimengerti S Angket27 □ suara dapat didengar dengan jelas ketika mengajar S Angket
120
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
27 □ menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik S Angket27 □ memberikan balikan atas kelemahan kamu dalam belajar S Angket27 □ mendorong dan menghargai peserta didik dalam bertanya dan
mengeluarkan pendapatS Angket
27 □ berpenampilan rapi dan menyenangkan S Angket27 □ mampu memberikan inspirasi S Angket28 Fasilitas yang pernah kamu gunakan dalam belajar adalah : S Angket28 □ Lapangan dan perangkat olahraga di sekolah S Angket28 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang tersedia di sekolah S Angket28 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang ada di luar sekolah S Angket28 □ Peralatan seni yang tersedia di sekolah S Angket28 □ Fasilitas komputer dan/atau media belajar yang tersedia di sekolah S Angket28 □ Buku, CD/DVD, kaset, dan bahan lainnya yang tersedia di perpustakaan
sekolahS Angket
29 Teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber /media belajar :
S Angket
29 □ Internet S Angket29 □ Radio S Angket29 □ Televisi S Angket29 □ Komputer S Angket30 Frekuensi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu tahun
terakhirG Angket
30 a. Lebih dari 2 kali/tahun G Angket30 b. 2 kali/tahun G Angket30 c. 1 kali/tahun G Angket30 d. tidak pernah G Angket31 Cara bapak/ibu dalam melakukan pemantauan kegiatan pembelajaran oleh
guru adalah melaluiKS Angket
31 □ Diskusi kelompok terfokus KS Angket31 □ Pengamatan KS Angket31 □ Pencatatan KS Angket31 □ Perekaman KS Angket31 □ Wawancara KS Angket31 □ Dokumentasi KS Angket32 Kepala sekolah membantu/membimbing guru dalam memperbaiki G Angket32 □ Perencanaan G Angket32 □ Pelaksanaan pembelajaran G Angket32 □ Penilaian hasil belajar G AngketD STANDAR PENILAIAN1 Prinsip yang digunakan oleh bapak/ibu dalam penilaian adalah G Angket1 □ Obyektif, yakni berbasis pada standar dan tidak subyektif G Angket1 □ Terpadu, yakni terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambunganG Angket
1 □ Ekonomis, yakni efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
G Angket
1 □ Transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak
G Angket
1 □ Akuntabel, yakni dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya
G Angket
1 □ Edukatif, mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru G Angket2 Dalam merancang penilaian, guru di sekolah bapak/ibu menggunakan: KS Angket2 □ pedoman penilaian KS Angket2 □ kriteria ketuntasan hasil belajar KS Angket2 □ pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian KS Angket2 □ petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM KS Angket3 Langkah-langkah yang dilakukan bapak/ibu dalam menyusun instrumen
penilaian adalah sebagai berikut:G Angket
121
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
3 □ menetapkan indicator, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen, mengkaji SK/KD, memilih jenis instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrument, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi
G Angket
3 □ melakukan pembahasan instrumen bersama teman sejawat, menyusun instrumen
G Angket
4 Sekolah menetapkan Kriteria ketuntasan minimal (KKM) KS DATA5 Penyampaian prosedur dan kriteria penilaian dari guru kepada siswa: S Angket5 a. Dilaksanakan pada awal semester S Angket5 b. Dilaksanakan pada tengah semester S Angket5 c. Dilaksanakan pada akhir semester S Angket5 d. Tidak disampaikan S Angket6 Ketersediaan prosedur dan kriteria penilaian dapat diakses dalam bentuk G Angket6 □ Dokumen cetak G Angket6 □ Dokumen yang mudah diakses di internet G Angket7 Petunjuk pelaksanaan penilaian yang tersedia dan digunakan di sekolah
bapak/ibu meliputi:G Angket
7 □ Pedoman penilaian G Angket7 □ Kriteria ketuntasan hasil belajar G Angket7 □ Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian G Angket7 □ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM G Angket8 Sekolah menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk: KS Angket8 □ menentukan kriteria kenaikan kelas bagi sekolah yang menggunakan
sistem paketKS Angket
8 □ menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
KS Angket
8 □ memetakan permasalahan yang dihadapi sekolah KS Angket
9 Untuk menjamin kesahihan instrumen penilaian, guru di sekolah bapak/ibu melakukan langkah-langkah berikut :
KS Angket
9 □ menyusun kisi-kisi instrumen KS Angket9 □ menyusun soal berdasarkan kisi-kisi soal KS Angket9 □ melakukan analisis kesesuaian instrumen penilaian dengan kompetensi
yang diukur (uji validitas)KS Angket
9 □ menggunakan butir soal yang sudah dianalisis untuk penilaian hasil belajar
KS Angket
10 Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai pengetahuan peserta didik dan dapat ditunjukkan bukti fisiknya meliputi:
G Angket
10 □ Tes tertulis G Angket10 □ Tes lisan G Angket10 □ Instrumen penugasan G Angket11 Bagaimana bapak/ibu menilai karakter peserta didik (jujur, disiplin,
menghargai orang lain, dan bertanggungjawab)G Angket
11 □ Menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian G Angket11 □ Melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk kelompok
pelajaran agama dan akhlak muliaG Angket
11 □ Menganalisis laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik
G Angket
11 □ Menilai sikap perilaku peserta didik ketika berada di sekolah G Angket12 Jenis penilaian sikap dan perilaku yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat
ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalahG Angket
12 □ Lembar Observasi G Angket12 □ Penilaian diri G Angket12 □ Penilaian antar teman G Angket12 □ Jurnal G Angket
122
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
13 Bagaimana bapak/ibu menilai kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi efektif dan santun
G Angket
13 □ Menganalisis tes uraian menggunakan rubrik G Angket13 □ Menilai laporan telaah buku dan/atau karya tulis yang dibuat oleh
peserta didikG Angket
13 □ Menilai penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan kelas
G Angket
13 □ Menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi G Angket14 Bapak/ibu menilai kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan atau menghasilkan karya, melalui :G Angket
14 □ Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik G Angket14 □ Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase portfolio) G Angket14 □ Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan kemampuan
mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi
G Angket
14 □ Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk
G Angket
15 Jenis penilaian keterampilan yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
G Angket
15 □ Fortofolio G Angket15 □ Tes praktek G Angket15 □ Proyek G Angket16 Permasalahan bapak/ibu dalam membuat dan melaksanakan penilaian sikap
dan perilaku menggunakan instrumen non-tes adalahG Angket
16 □ kurang memahami cara membuat instrumen, menggunakan, dan mengolah hasilnya
G Angket
16 □ belum melakukan penilaian sikap dan perilaku karena tidak tercantum dalam RPP
G Angket
16 □ tidak cukup waktu untuk melaksanakan penilaian sikap dan perilaku G Angket16 □ penilaian sikap dan perilaku tidak dituntut oleh sekolah G Angket17 Penyampaian laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap
peserta didik disampaikan pada kepada Kepala Sekolah padaKS Angket
17 a. akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket17 b. akhir tahun dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket17 c. Tidak dilaporkan KS Angket
18 Laporan yang disampaikan Kepala Sekolah/Madrasah kepada orang tua peserta didik dan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag pada setiap akhir semester adalah
KS Angket
18 □ Ulangan Akhir Semester (UAS) KS Angket18 □ Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) KS Angket18 □ Ujian Akhir (US/UN) KS Angket19 Setelah melakukan penilaian hasil belajar, guru melakukan: KS Angket19 □ Analisis penilaian hasil belajar KS Angket19 □ Program pebaikan/pengayaan KS Angket19 □ Revisi RPP untuk perbaikan proses pembelajaran berdasarkan analisis
penilaian hasil belajarKS Angket
20 Bapak/Ibu guru memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui: G Angket20 □ Kemajuan belajar siswa, G Angket20 □ Kesulitan belajar siswa, G Angket20 □ Cara melakukan perbaikan proses pembelajaran G Angket21 Kegiatan yang dilakukan sekolah terkait dengan hasil ujian nasional (UN) dan
ada buktinya di sekolah adalahKS Angket
21 □ Pelatihan guru KS Angket21 □ Memperbaiki bahan ajar KS Angket21 □ Melakukan remedial KS Angket21 □ Memperbaiki RPP secara kolektif KS Angket21 □ Menyusun instrumen penilaian yang berkualitas KS AngketE STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
123
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
1 Persentase guru mengajar sesuai dengan bidang ilmunya KS DATA2 Rasio guru terhadap siswa (untuk SD) KS DATA3 Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap KS DATA4 Aktifitas guru yang dilakukan di sekolah di luar jam mengajar antara lain KS Angket4 □ Melakukan kegiatan administrasi KS Angket4 □ Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk peningkatan
mutu proses pembelajaranKS Angket
4 □ Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan RPP KS Angket4 □ Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik KS Angket4 □ Membaca untuk persiapan mengajar KS Angket4 □ Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaranKS Angket
4 □ Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar
KS Angket
4 □ Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
KS Angket
5 Persentase guru dengan kualifikasi minimal S1/D4 KS DATA6 Persentase guru berserfikat pendidik KS DATA7 Kepala sekolah berkualifikasi minimal S1/D4 KS DATA8 Kepala sekolah berserfikat pendidik KS DATA9 Hal yang dapat kamu jadikan teladan dalam sikap dan perilaku guru pada
umumnya adalah:S Angket
9 □ Selalu hadir dalam mengajar S Angket9 □ Menepati janji dan sportif dalam bertindak S Angket9 □ Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran S Angket9 □ Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa S Angket9 □ Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan
belajarS Angket
9 □ Bersikap adil dalam memberikan penilaian S Angket9 □ Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain S Angket9 □ Menghargai peserta didik dan menjalin komunikasi yang baik dengan
semua orangS Angket
10 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam melakukan penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan dalam tiga tahun terakhir :
G Angket
10 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
G Angket
10 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum memahami penilaian secara utuh
G Angket
10 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG
G Angket
10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham
G Angket
10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah menerapkan penilaian autentik
G Angket
11 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam tiga tahun terakhir:
G Angket
11 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
G Angket
11 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum paham G Angket11 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan
MGMP/KKGG Angket
11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham
G Angket
11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
G Angket
F STANDAR PENGELOLAAN1 Hal yang dijadikan pertimbangan dalam penyusunan visi dan misi sekolah KS Angket1 □ Analisis kebutuhan internal stakeholder KS Angket
124
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
1 □ Analisis kebutuhan eksternal stakeholder KS Angket1 □ Hasil analisis profil sekolah KS Angket1 □ Hasil evaluasi diri sekolah KS Angket1 □ Standar Kompetensi Lulusan KS Angket2 Ukuran kompetensi lulusan yang mencerminkan keterwujudan visi,
keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan sekolah adalah:KS Angket
2 □ Persentase pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar minimal kelulusan sekolah
KS Angket
2 □ Kompetensi lulusan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan KS Angket2 □ Persentase jumlah peserta didik yang mencapai SKL KS Angket3 Bapak/Ibu menerima sosialisasi visi/misi sekolah melalui G Angket3 □ Rapat G Angket3 □ Spanduk, leaflet, brosur G Angket3 □ Papan pajangan/banner G Angket3 □ Dokumen RKS G Angket3 □ Surat edaran kepala sekolah G Angket4 Penyusunan rencana kerja sekolah (baik RKS maupun RKA-S) dilakukan dengan
caraKS Angket
4 □ Mempertimbangkan masukan dari komite sekolah KS Angket4 □ Analisis kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah KS Angket4 □ Diketahui oleh dinas pendidikan kab/kota atau oleh penyelenggara
sekolah bagi sekolah swastaKS Angket
5 Upaya pengembangan karier guru yang telah dilakukan adalah KS Angket5 □ promosi guru berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan, dan
profesionalismeKS Angket
5 □ pengembangan guru yang diidentifikasi sesuai dengan aspirasi individu dan kebutuhan kurikulum
KS Angket
5 □ penempatan guru sesuai dengan kebutuhan baik jumlah dan kualifikasinya dengan menetapkan aspek prioritas
KS Angket
6 Aspek-aspek apa saja yang diuraikan dalam rencana kerja tahunan yang dimiliki sekolah Bapak/Ibu?
KS Angket
6 □ Kesiswaan KS Angket6 □ Kurikulum dan kegiatan pembelajaran KS Angket6 □ Pendidik dan tenaga kependidikan KS Angket6 □ Sarana dan prasarana KS Angket6 □ Keuangan dan pembiayaan KS Angket6 □ Budaya dan lingkungan sekolah KS Angket6 □ Peran serta masyarakat dan kemitraan KS Angket6 □ Rencana kerja untuk peningkatan mutu KS Angket7 Pedoman pengelolaan sekolah yang dimiliki: KS Angket7 □ Kurikulum KS Angket7 □ Kalender pendidikan KS Angket7 □ Struktur organisasi sekolah KS Angket7 □ Pembagian tugas guru KS Angket7 □ Pembagian tugas tendik KS Angket7 □ Peraturan akademik KS Angket7 □ Tata tertib sekolah KS Angket7 □ Kode etik sekolah KS Angket7 □ Biaya operasional sekolah KS Angket8 Pihak-pihak yg terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah adalah G & KS Angket8 □ Kepala sekolah G & KS Angket8 □ Guru G & KS Angket8 □ Orang Tua Peserta didik G & KS Angket8 □ Pemerintah daerah G & KS Angket8 □ Dunia usaha dan dunia industri G & KS Angket8 □ Alumni G & KS Angket8 □ Tokoh masyarakat G & KS Angket8 □ Ketua Yayasan (untuk sekolah swasta) G & KS Angket
125
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
9 Pihak pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengembangan dan penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah Bapak/Ibu
KS Angket
9 □ Komite sekolah KS Angket9 □ Dinas pendidikan KS Angket9 □ Pakar pendidikan KS Angket9 □ Dewan guru KS Angket
10 Dalam bentuk apa saja, kepala sekolah dan guru berinteraksi/bekerjasama dalam pelaksanaan program sekolah
G Angket
10 □ Penyusunan RKAS sekolah G Angket10 □ Membangun kerjasama kemitraan dengan lembaga lain G Angket10 □ Pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket10 □ Pengembangan kurikulum dan silabus G Angket11 Pengelolaan sekolah di tempat bapak/ibu bekerja memberlakukan hal-hal
sebagai berikut:G Angket
11 □ Melibatkan orang tua peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu sekolah
G Angket
11 □ Melibatkan guru dan komite sekolah dalam menetapkan sebuah kebijakan
G Angket
11 □ Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan
G Angket
11 □ Menerapkan sistem manajemen yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri
G Angket
11 □ Menerapkan standar pelayanan prima G Angket11 □ Menerapkan manajemen mutu terpadu G Angket12 Kapan sekolah bapak/ibu mereviu visi/misi sekolah : KS Angket12 a. Tidak pernah KS Angket12 b. Kurang dari 4 tahun sekali KS Angket12 c. 4 tahun sekali KS Angket12 d. Sesuai kebutuhan KS Angket13 Penyusunan program peningkatan mutu sekolah berdasarkan pada: KS Angket13 □ Evaluasi diri sekolah KS Angket13 □ Kelulusan peserta didik KS Angket13 □ Akreditasi sekolah KS Angket14 Program pengawasan dan evaluasi yang disusun dan dilakukan di sekolah
bapak/Ibu meliputiKS Angket
14 □ pemantauan KS Angket14 □ supervisi KS Angket14 □ evaluasi KS Angket14 □ pelaporan KS Angket14 □ tindak lanjut KS Angket
15 Program pengawasan pelaksanaan akademik internal sekolah yang bapak/ibu lakukan meliputi evaluasi:
KS Angket
15 □ Kehadiran guru dan peserta didik KS Angket15 □ Ketersediaan dokumen perencanaan pembelajaran yang dikembangkan
guruKS Angket
15 □ Sumber belajar yang digunakan guru KS Angket15 □ Efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan guru KS Angket16 Upaya tindak lanjut kepala sekolah terhadap hasil temuan supervisi dilakukan
melalui:KS Angket
16 □ Mengontrol kesesuaian mekanisme pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Melakukan penyamaan persepsi ketua dan pelaksana kegiatan KS Angket16 □ Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Mengevaluasi RKAS terkait kesesuaian indikator mutu kegiatan KS Angket17 Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
Bapak/IbuKS Angket
17 a. Dilakukan setiap akhir tahun pelajaran KS Angket17 b. Dilakukan setiap akhir semester KS Angket17 c. Dilakukan setiap 4 tahun sekali sesuai masa jabatan kepala sekolah KS Angket
126
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
17 d. Tidak pernah dilakukan KS Angket18 Program peningkatan mutu sekolah pada tahun ini, meliputi KS Angket18 □ Peningkatan sarana dan prasarana sekolah KS Angket18 □ Peningkatan kualitas pembelajaran KS Angket18 □ Peningkatan mutu pengelolaan/manajemen sekolah KS Angket18 □ Peningkatan pencapaian kelulusan KS Angket18 □ Peningkatan suasana kondusif KS Angket18 □ Pendidikan karakter/akhlak/budi pekerti KS Angket19 Penetapan struktur organisasi sekolah dilakukan melalui mekanisme KS Angket19 □ Keputusan Kepala Sekolah KS Angket19 □ Mempertimbangkan pendapat Komite Sekolah KS Angket19 □ Evaluasi secara berkala KS Angket19 □ Rapat dewan pendidik KS Angket20 Hal yang dijadikan pertimbangan oleh bapak/ibu dalam memberikan tugas
pada PTK adalahKS Angket
20 □ Keahlian staf/guru KS Angket20 □ Komitmen staf/guru KS Angket20 □ Beban kerja staf/guru KS Angket21 Mekanisme yang dilalui dalam setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah
bapak/ibu adalahKS Angket
21 □ Menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah KS Angket21 □ Penentuan penanggungjawab dan pelaksana kegiatan KS Angket21 □ Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan dan penentuan mekanisme
kegiatanKS Angket
21 □ Pelaksanaan Kegiatan KS Angket21 □ Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan KS Angket21 □ Pengukuran hasil dan dampak serta Penyusunan Laporan Pelaksanaan
kegiatanKS Angket
22 Prinsip-prinsip yang telah diterapkan oleh sekolah dalam seleksi penerimaan peserta didik baru
KS Angket
22 □ Objektif, transparan dan akuntabel KS Angket22 □ Tanpa diskriminasi KS Angket22 □ Berdasar kriteria hasil Ujian Nasional KS Angket22 □ Sesuai daya tampung sekolah KS Angket23 Kebijakan dan program apa saja yang telah dikembangkan dan diterapkan
oleh sekolah dalam upaya pembinaan karakter dan disiplin siswa, antara lain:KS Angket
23 □ Tersedianya tata tertib sekolah KS Angket23 □ Implementasi program pengembangan karakter peserta didik KS Angket23 □ Implementasi kedisiplinan dan keteladanan guru dalam keseharian
aktivitas sekolahKS Angket
24 Kebijakan pimpinan sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah adalah
KS Angket
24 □ Melakukan review kurikulum (peninjauan kembali kompetensi, materi akademik, strategi/metode, penilaian)
KS Angket
24 □ Penetapan penilaian berbasis kelas KS Angket24 □ Monitoring pelaksanaan kegiatan pembelajaran KS Angket24 □ Implementasi model pembelajaran yang inovatif KS Angket25 Nilai-nilai budaya yang tampak dalam keseharian di sekolah yang mendorong
prestasi peserta didik dan kinerja guru adalahG Angket
25 □ Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan sekolah G Angket25 □ Bertukar pendapat dalam pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket25 □ Disiplin dalam menjalankan tugas G Angket25 □ Sikap ilmiah yang dimiliki warga sekolah G Angket25 □ Suasana kondusif di sekolah G Angket25 □ Tolong-menolong melalui kegiatan sosial sekolah G Angket26 Dalam hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu dapat dijadikan teladan bagi warga G Angket
127
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
sekolah26 □ Kejujuran G Angket26 □ Memperhatikan bawahan, dan terbuka G Angket26 □ Kerja keras dan disiplin G Angket26 □ komunikatif dan perhatian G Angket26 □ Bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan pengembangan
sekolahG Angket
27 Ketauladanan pimpinan sekolah yang ditemukan dalam keseharian kegiatan sekolah
G Angket
27 □ Kepedulian pimpinan terhadap program kerja sekolah G Angket27 □ Tanggungjawab kepala sekolah G Angket27 □ Keikhlasan dalam melaksanakan tugas G Angket27 □ Kemampuan mengorganisir staf/guru G Angket28 Bagaimana bapak/ibu mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah G Angket28 □ Dapat diakses via internet G Angket28 □ dapat diakses melalui komputer di ruangan khusus G Angket28 □ Disediakan dalam bentuk laporan cetak G Angket28 □ hanya dapat diakses oleh pihak tertentu G Angket28 □ Tidak tersedia G AngketG STANDAR SARANA DAN PRASARANA1 Jumlah dan kondisi ruang kelas sesuai SNP KS DATA2 Jumlah dan kondisi ruang kelas ruang pimpinan sesuai SNP KS DATA3 Jumlah dan kondisi ruang guru sesuai SNP KS DATA4 Jumlah dan kondisi perpustakaan sesuai SNP KS DATA5 Jumlah dan kondisi laboratorium IPA sesuai SNP (untuk SD, SMP, SMK) KS DATA6 Jumlah dan kondisi laboratorium Fisika sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA7 Jumlah dan kondisi laboratorium Kimia sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA8 Jumlah dan kondisi laboratorium Biologi sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA9 Jumlah dan kondisi laboratorium Komputer sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA
10 Jumlah dan kondisi laboratorium Bahasa sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA11 Jumlah dan kondisi tempat bermain sesuai SNP KS DATA12 Jumlah dan kondisi UKS sesuai SNP KS DATA13 Jumlah dan kondisi jamban sesuai SNP KS DATA14 Jumlah dan kondisi ruang konseling sesuai SNP KS DATA15 Kondisi penggunaan sarana laboratorium yang ada di sekolah bapak/ibu G Angket15 □ Digunakan secara rutin G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan tidak lengkap G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan utama rusak G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak ada bahan yang dibutuhkan G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak terkait dengan tujuan pembelajaran G Angket15 □ Tidak digunakan karena belum memahami cara menggunakannya G Angket16 Peralatan yang rusak di laboratorium terutama disebabkan karena G Angket16 □ Sering digunakan G Angket16 □ Penyimpanan yang tidak tepat G Angket16 □ Tidak dirawat secara rutin karena tidak ada dana G Angket16 □ Tidak digunakan karena tidak sesuai dengan kebutuhan G Angket16 □ Memang sudah rusak sejak diterima G Angket17 Kondisi ruang kelas yang dimiliki disekolah : G Angket17 □ Sirkulasi udara baik G Angket17 □ Kebersihan terjaga G Angket17 □ Pencahayaan cukup G Angket18 Kondisi laboratorium dan perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah : G Angket18 □ Ukuran ruang standar G Angket18 □ Penataan ruang baik G Angket18 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket18 □ Tersedia sambungan internet G Angket18 □ Daya listrik memadai G Angket19 Kondisi kenyamanan ruang kerja pimpinan / kepala sekolah : KS Angket
128
NO PERTANYAAN RESP INSTRUMEN
19 □ Sirkulasi udara baik KS Angket19 □ Kebersihan terjaga KS Angket19 □ Pencahayaan cukup KS Angket19 □ Penataan ruang baik KS Angket19 □ Ukuran ruang memadai KS Angket19 □ Prabot lengkap KS Angket19 □ Peralatan memadai KS Angket19 □ Tersedia sambungan internet KS Angket19 □ Daya listrik yang memadai KS Angket20 Kondisi kerja di ruang kerja guru disekolah: G Angket20 □ Ukuran ruang memadai G Angket20 □ Penataan ruang baik G Angket20 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket20 □ Peralatan Memadai G Angket20 □ Sambungan internet G Angket20 □ Daya listrik yang memadai G Angket21 Kondisi kamar kecil (toilet/jamban) yang dimiliki sekolah: S Angket21 □ Sirkulasi udara baik S Angket21 □ Ruangan bersih S Angket21 □ Ketersediaan air cukup S Angket21 □ Pencahayaan cukup S AngketH STANDAR PEMBIAYAAN1 Persentase biaya pengembangan PTK KS DATA2 Persentase biaya pemeliharaan sekolah KS DATA3 Persentase biaya Pembinaan siswa/ekstra kurikuler KS DATA4 Persentase biaya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan KS DATA5 Bagaimana keterlibatan orang tua peserta didik (wakil) dalam penyusunan
RKAS:KS Angket
5 □ terlibat dalam penyusunan program dan kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam pengusulan besaran dana kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam penetapan anggaran KS Angket6 Besar biaya operasional non personil per siswa sesuai SNP KS DATA7 Bentuk bantuan yang diberikan bagi peserta didik miskin adalah: KS Angket7 □ pemberian beasiswa KS Angket7 □ penyesuaian kemampuan iuran sekolah KS Angket7 □ pembebasan uang iuran dan biaya lainnya KS Angket7 □ Pemberian subsidi silang KS Angket8 Sarana prasarana milik sekolah yang telah dihitung nilai asetnya pada tahun
terakhir:KS Angket
8 □ Gedung KS Angket8 □ Tanah/Lahan KS Angket8 □ Meubelair KS Angket8 □ Kendaraan bermotor KS Angket8 □ Alat praktik KS Angket8 □ Peralatan multimedia KS Angket8 □ Perabot KS Angket9 Dokumen laporan pembiayaan yg dimiliki sekolah: KS Angket9 □ catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana KS Angket9 □ pembukuan biaya operasionalonal KS Angket9 □ laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan KS Angket
129
LAMPIRAN 2.3 INSTRUMEN EVALUASI DIRI SMA
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
A STANDAR KOMPETENSI LULUSAN1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu
tahun terakhir adalah …KS Angket
2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat propinsi pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
3 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat nasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
4 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat internasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
5 Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah : G Angket5 □ mencontek saat ujian G Angket5 □ tidak mengerjakan tugas yang diberikan G Angket5 □ menyalin tugas dari pekerjaan temannya G Angket5 □ bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima G Angket5 □ malas belajar G Angket5 □ terlibat tawuran G Angket5 □ terlibat narkoba G Angket5 □ sering telat masuk sekolah G Angket5 □ tidak menghormati guru dan orang lain G Angket6 Sikap dan perilaku yang dapat dibanggakan dari mayoritas peserta didik di sekolah
bapak/ibu adalah:G Angket
6 □ giat belajar dan rajin membaca G Angket6 □ membantu teman/orang lain dan hormat pada guru G Angket6 □ disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah G Angket6 □ melaksanakan ajaran agama yang dianutnya G Angket6 □ sportif dalam bertindak G Angket6 □ berani mengakui kesalahan G Angket7 Sikap dan perilaku jujur, santun, perduli, disiplin, percaya diri, dan
bertanggungjawab yang dapat diamati dalam perilaku siswa serta dapat dibuktikan dengan dokumen penilaian sikap siswa adalah
G Angket
7 □ mengamalkan perilaku tersebut secara konsisten ketika berada di sekolah G Angket7 □ mengamalkan perilaku tersebut di rumah sesuai dengan kondisi yang
dilaporkan oleh orang tua siswaG Angket
7 □ menghayati dan mengamalkan perilaku tersebut ketika siswa berinteraksi dengan semua orang
G Angket
8 Pengetahuan peserta didik di sekolah bapak/ibu pada umumnya, dan dapat ditunjukkan buktinya dalam penilaian yang telah dilakukan adalah:
G Angket
8 □ mampu menjelaskan kembali sebuah informasi yang dipelajari dengan kalimat sendiri
G Angket
8 □ mampu menyelesaikan permasalahan yang mirip dengan masalah yang telah dipelajari
G Angket
8 □ mampu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan secara kreatif
G Angket
8 □ mampu mengidentifikasi variabel yang terkait dengan suatu permasalahan G Angket8 □ mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dan
mengajukan penyelesaian yang tepatG Angket
8 □ mampu mengusulkan beberapa alternatif yang mungkin diterapkan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan
G Angket
9 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi pada umumnya adalah sebagai berikut :
G Angket
9 □ mampu membaca cepat dan membuat rangkuman dari informasi tertulis G Angket9 □ mampu menyampaikan ide dan pendapat secara santun dan mudah dipahami G Angket9 □ menyimak informasi secara tepat dan mampu menyampaikan kembali dengan
kalimat sendiriG Angket
9 □ mampu melakukan telaah secara kritis kritis terhadap teks atau buku G Angket9 □ membuat karya tulis dengan deskripsi yang berkesinambungan dan mudah
dipahamiG Angket
10 Kemampuan peserta didik di sekolah pada umumnya dalam mengamati, mencoba, mengolah, dan menyajikan, menalar, mencipta pemikiran dan tindakan produktif serta kreatif, serta dapat dibuktikan bukti penilaiannya adalah
G Angket
130
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
10 □ melakukan pengamatan berdasarkan rancangan yang jelas G Angket10 □ melakukan percobaan/ekplorasi dan mencatat data secara teliti G Angket10 □ menganalisis hasil percobaan/ekplorasi G Angket10 □ menyajikan hasil percobaan/ekplorasi secara memuaskan G Angket10 □ membuat dan menyajikan hasil karya yang kreatif G Angket10 □ melakukan percobaan atau ekplorasi dengan prosedur yang lebih efektif dan
efisienG Angket
10 □ menerapkan prosedur yang telah dikuasai untuk menyelesaikan permasalahan lain
G Angket
11 Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya, pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai :
G Angket
11 a. hasil meniru karya orang lain G Angket11 b
.hasil modifikasi karya orang lain G Angket
11 c. hasil kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia G Angket12 Rata-rata nilai Ujian Nasional KS DATA13 Rata-rata nilai Ujian Nasional Matematika KS DATA14 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia KS DATA15 Rata-rata nilai Ujian Nasional IPA KS DATA16 Rata-rata nilai Ujian Nasional Fisika KS DATA17 Rata-rata nilai Ujian Nasional Kimia KS DATA18 Rata-rata nilai Ujian Nasional Biologi KS DATA19 Rata-rata nilai Ujian Nasional Sejarah KS DATA20 Rata-rata nilai Ujian Nasional Geografi KS DATA21 Rata-rata nilai Ujian Nasional Sosiologi KS DATA22 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Asing KS DATA23 Rata-rata nilai Ujian Nasional Sastra Indonesia KS DATA24 Rata-rata nilai Ujian Nasional Sejarah KS DATA25 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris KS DATA26 Kemampuan peserta didik di sekolah dalam menalar dan mencipta pemikiran dan
tindakan produktif serta kreatif, yang dapat dibuktikan dengan penilaian bapak/ibu adalah:
G Angket
26 □ menyampaikan ide kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah kontekstual G Angket26 □ menganalisis dan menggabungkan beberapa pemikiran/ide untuk
menghasilkan gagasan baruG Angket
26 □ mengevaluasi ide orang lain dan menghasilkan pemikiran/ide baru yang kreatif G Angket26 □ menghasilkan karya kreatif yang memiliki nilai seni atau manfaat G AngketB STANDAR ISI1 Struktur mata pelajaran dalam kurikulum sesuai dengan SNP KS DATA2 Rancangan metode pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum sekolah
Bapak/Ibu yang mendukung pembelajaran aktif (student active learning) adalahG Angket
2 □ ceramah G Angket2 □ diskusi dan tanya jawab G Angket2 □ demonstrasi G Angket2 □ penemuan terbimbing G Angket2 □ pemecahan masalah G Angket3 Program layanan bimbingan yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/Ibu
mencakupKS Angket
3 □ Pengembangan kepribadian peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan sosial peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan belajar peserta didik KS Angket3 □ Berkenaan masalah karier peserta didik KS Angket4 Dokumen data yang dikembangkan di sekolah sebagai pendukung program
pelayanan bimbingan dan konseling yang termuat dalam kurikulum sekolah adalahKS Angket
4 □ dokumen tata tertib sekolah KS Angket4 □ data peserta didik, KS Angket4 □ dokumen asesmen autentik peserta didik KS Angket4 □ dokumen permasalahan belajar peserta didik KS Angket5 Dokumen yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan KTSP di sekolah
Bapak/Ibu adalahG Angket
5 □ Standar Isi G Angket5 □ Standar Kompetensi Lulusan (SKL) G Angket
131
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
5 □ Standar proses G Angket5 □ Standar penilaian G Angket5 □ Panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP G Angket5 □ Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju G Angket6 Proses pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah G Angket6 □ Mengadopsi dan mengadaptasi model yang dikembangkan oleh BSNP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP melalui KKG/KKS/MGMP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu panduan yang disusun BSNP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu kurikulum sekolah di negara
majuG Angket
7 KTSP yang bapak/ibu kembangkan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip G Angket7 □ Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannyaG Angket
7 □ Beragam dan terpadu G Angket7 □ Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni G Angket7 □ Relevan dengan kebutuhan kehidupan. G Angket7 □ Menyeluruh dan berkesinambungan G Angket7 □ Belajar sepanjang hayat G Angket7 □ Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah G Angket8 Penelaahan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dilengkapi dengan KS Angket8 a. Laporan tertulis berupa daftar rekomendasi perbaikan kurikulum. KS Angket8 b
.Laporan tertulis berupa laporan hasil kegiatan riviu kurikulum (lengkap dengan lampiran yang relevan)
KS Angket
8 c. Tidak ada laporan, karena sekolah tidak melakukan riviu kurikulum KS Angket9 Jenis penilaian yang diterapkan dalam KTSP di sekolah bapak/ibu adalah G Angket9 □ tes tertulis G Angket9 □ tes lisan G Angket9 □ pengamatan kinerja G Angket9 □ pengukuran sikap G Angket9 □ penilaian hasil karya berupa tugas G Angket9 □ penilaian proyek G Angket9 □ penilaian produk G Angket9 □ portofolio G Angket9 □ penilaian diri G Angket
10 Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/ibu, memenuhi syarat G Angket10 □ Sahih (teruji kebenarannya) G Angket10 □ Signifikan (bermanfaat dalam pencapaian kompetensi) G Angket10 □ Bermanfaat secara akademis dan non akademis G Angket10 □ Kelayakan (mempertimbangkan taraf berpikir peserta didik) G Angket10 □ Relevan, konsisten, dan edukatif G Angket11 Komposisi materi pelajaran yang dimuat dalam RPP bapak/ibu adalah : G Angket11 a. dominan pada aspek sikap dan perilaku G Angket11 b
.dominan pada aspek pengetahuan G Angket
11 c. dominan pada aspek keterampilan G Angket11 d
.proporsi sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan dibuat merata G Angket
12 Materi kurikulum di sekolah bapak/ibu, disesuaikan untuk: G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan berpikir kritis G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah G Angket12 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk menumbuhkan budaya
gemar membacaG Angket
13 Keterkaitan materi dengan kebutuhan peserta didik yang dicakup dalam RPP bapak/ibu dibuat dengan:
G Angket
13 □ Sesuai perkembangan usia peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan karakter mulia. G Angket13 □ Memperhatikan gender G Angket13 □ Memperhatikan karakeristik lingkungan sekitar peserta didik G Angket13 □ Memperhatikan kehidupan sosial peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan sikap nasionalisme dalam kehidupan bernegara. G Angket13 □ Memfasilitasi penggunaan teknologi G Angket14 Rancangan alokasi jam pembelajaran sesuai dengan SNP KS DATA
132
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
15 Rancangan minggu efektif pembelajaran dalam setahun sesuai dengan SNP KS DATAC STANDAR PROSES1 Kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak/ibu di sekolah terkait dengan perencanaan
pembelajaran meliputiG Angket
1 □ Menganalisis kompetensi yang akan diperoleh siswa G Angket1 □ Menetapkan materi ajar G Angket1 □ Memilih model/metode belajar yang relevan G Angket1 □ Menentukan dan mengevaluasi buku sumber yang digunakan G Angket1 □ Menyusun bahan ajar sesuai karakteristik peserta didik G Angket1 □ Menyusun penilaian yang relevan G Angket2 Perancangan RPP yang disusun guru di sekolah bapak/ibu telah memperhatikan
prinsip-prinsip berikut:G Angket
2 □ Memperhatikan perbedaan individu G Angket2 □ Mendorong partisipasi aktif peserta didik G Angket2 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis G Angket2 □ Umpan balik dan tindak lanjut G Angket2 □ Keterkaitan dan keterpaduan antara SKL-standar isi-materi-kegiatan belajar-
penilaianG Angket
2 □ Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi G Angket2 □ Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik G Angket2 □ Pemilihan media yang sesuai G Angket2 □ Penggunaan sumber belajar yang relevan G Angket2 □ Penggunaan penilaian autentik G Angket3 Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada awal semester kepada peserta didik
adalah:G Angket
3 □ kompetensi yang akan dicapai G Angket3 □ cakupan materi ajar G Angket3 □ rancangan tugas selama satu semester G Angket3 □ tugas mandiri dan tugas kelompok yang harus dikerjakan G Angket3 □ penilaian yang akan dilakukan G Angket4 Aktifitas yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk memperbaiki proses pembelajaran
untuk meningkatkan kompetensi peserta didik adalahG Angket
4 □ Melakukan remedial untuk peserta didik yang belum tuntas belajar G Angket4 □ Melakukan refleksi proses pembelajaran dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Mengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran G Angket4 □ Berkomunikasi dengan teman sejawat atau KKG/MGMP untuk
mempersiapkan PBM yang lebih baikG Angket
5 Kesulitan kamu dalam mengerjakan soal UN adalah S Angket5 □ materi soal UN tidak dipelajari di sekolah S Angket5 □ soal terlalu sulit S Angket5 □ tidak mengetahui kisi-kisi UN S Angket5 □ kurangnya buku sumber untuk belajar S Angket5 □ kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah S Angket5 □ kurangnya latihan penyelesaian soal setara UN S Angket6 Kesulitan kamu dalam menguasai pelajaran di sekolah adalah : S Angket6 □ materi pelajaran terlalu sulit untuk dipahami S Angket6 □ materi pelajaran terlalu banyak S Angket6 □ dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kurang mendukung S Angket6 □ guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci S Angket6 □ penjelasan guru sukar dipahami S Angket7 Jumlah percobaan/eksplorasi yang kamu lakukan di sekolah selama satu semester
adalahS Angket
7 a. tidak ada S Angket7 b
.satu sampai tiga percobaan S Angket
7 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket7 d
.lebih dari tujuh percobaan S Angket
8 Jumlah karya (selain karya tulis) yang kamu buat atas petunjuk guru selama satu semester adalah
S Angket
8 a. tidak ada S Angket
133
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
8 b.
satu sampai tiga percobaan S Angket
8 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket8 d
.lebih dari tujuh percobaan S Angket
9 Jumlah buku yang kamu baca dan dibuat intisari atau penyajiannya atas petunjuk guru selama satu semester adalah
S Angket
9 a. tidak ada S Angket9 b
.satu sampai tiga percobaan S Angket
9 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket9 d
.lebih dari tujuh percobaan S Angket
10 Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran adalah : G Angket10 □ Buku teks dan lembar kerja dari penerbit tertentu G Angket10 □ Buku teks yang dikembangkan sendiri atau oleh kelompok guru G Angket10 □ Buku panduan G Angket10 □ Ensiklopedia atau kamus G Angket10 □ Majalah dan/atau Koran G Angket10 □ Internet G Angket10 □ Diktat yang dikembangkan sendiri G Angket10 □ Modul belajar G Angket10 □ Nara sumber yang menguasai bidangnya G Angket10 □ Perpustakaan atau museum G Angket11 Kegiatan belajar yang kamu lakukan di sekolah pada umumnya mencakup hal-hal
sebagai berikut :S Angket
11 □ Penguasaan informasi (pesan) yang ada pada buku teks dan bahan ajar lainnya S Angket11 □ Pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber S Angket11 □ Pengolahan informasi dan penyampaiannya menggunakan tulisan, gambar,
dan grafik.S Angket
11 □ Bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan tertentu S Angket11 □ Magang atau terlibat aktif dalam kegiatan pada sebuah kantor atau tempat
kerjaS Angket
11 □ Mempelajari teknik dan taktik olah raga serta mempraktekkannya S Angket11 □ Praktek di bengkel atau laboratorium S Angket11 □ Mempelajari teori dan teknik, serta mempraktekkan kesenian tertentu S Angket11 □ Mempelajari tatacara beribadah dan menerapkannya dalam kegiatan sehari-
hariS Angket
12 Siswa IPA: Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Fisika di sekolah kamu adalah :
S Angket
12 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
12 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket12 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket12 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket12 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket12 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket12 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket12 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket12 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket13 Siswa IPA: Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Kimia di
sekolah kamu adalah :S Angket
13 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
13 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket13 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket13 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket13 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket13 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket13 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket13 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket13 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket
134
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
14 Siswa IPA: Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Biologi di sekolah kamu adalah :
S Angket
14 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
14 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket14 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket14 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket14 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket14 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket14 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket14 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket14 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket
15 Siswa IPS: Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Geografi di sekolah kamu adalah :
S Angket
15 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
15 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket15 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket15 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket15 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket15 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket15 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket15 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket15 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket16 Siswa IPS: Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Sejarah di
sekolah kamu adalah :S Angket
16 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
16 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket16 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket16 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket16 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket16 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket16 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket16 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket16 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket17 Siswa IPS: Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Sosiologi di
sekolah kamu adalah :S Angket
17 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
17 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket17 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket17 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket17 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket17 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket17 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket17 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket17 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket18 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di
sekolah kamu adalah :S Angket
18 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
18 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket18 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket18 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket18 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket18 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket18 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket18 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket18 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket
135
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
19 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Bahasa Inggris di sekolah kamu adalah :
S Angket
19 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
19 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket19 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket19 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket19 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket19 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket19 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket19 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket19 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket
20 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Matematika di sekolah kamu adalah :
S Angket
20 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
20 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket20 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket20 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket20 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket20 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket20 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket20 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket20 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket21 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk membentuk karakter
(sikap dan perilaku) peserta didik adalahG Angket
21 □ Melaksanakan program sekolah dan tatatertib untuk pembentukan karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
G Angket
21 □ Melaksanakan pembelajaran yang memiliki dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab, dan menghargai orang lain
G Angket
21 □ Melaksanakan pembelajaran yang menyadarkan akan pentingnya memiliki karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
G Angket
21 □ Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
G Angket
22 Kebiasaan baik yang ada di sekolah dan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa adalah:
S Angket
22 □ Memberi salam ketika bertemu guru S Angket22 □ Berdoa sebelum mulai belajar S Angket22 □ Antrian dalam melakukan kegiatan tertentu S Angket22 □ Membersihkan ruang kelas secara bergantian (sesuai jadwal) S Angket22 □ Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah S Angket22 □ Berpartipasi dalam penanggulangan masalah yang terjadi di masyarakat S Angket22 □ Berpartisipasi dalam kehidupan bersosial (menjenguk teman/guru yang sakit,
melayat teman atau keluarga yang meninggal)S Angket
23 Pelaksanaan pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif dan santun:
G Angket
23 □ Memperbanyak aktifitas siswa dalam membaca, menulis dan berbicara dalam belajar
G Angket
23 □ Memberi tugas belajar berupa telaah buku dan membuat karya tulis G Angket23 □ Melakukan aktifitas belajar berkelompok G Angket23 □ Memberi tugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber G Angket23 □ Memberi tugas berkomunikasi dengan anggota masyarakat untuk kepentingan
belajarG Angket
23 □ Mempresentasikan hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas G Angket24 Proses belajar yang kamu alami di sekolah terkait dengan keterampilan
berkomunikasi (membaca, menyimak, menulis, dan berbicara) adalah :S Angket
24 □ Membuat karya tulis dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber S Angket
136
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
24 □ Melaporkan hasil telaah buku secara tulisan dan lisan S Angket24 □ Membuat laporan kegiatan hasil projek, eksperimen atau penelitian S Angket24 □ Membuat dokumen perencanaan dan pelaporan hasil kegiatan S Angket24 □ Berdiskusi dan mengajukan ide dalam belajar berkelompok S Angket24 □ Memaparkan hasil pemantauan, jajak pendapat, dan/atau wawancara secara
lisan dan tulisanS Angket
25 Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan dan tulisan adalah:
G Angket
25 □ Tidak cukup waktu G Angket25 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket25 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket25 □ Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah G Angket25 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket26 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan bapak/ibu untuk meningkatkan
kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
26 □ Ceramah dan diskusi G Angket26 □ Belajar berkelompok G Angket26 □ Pembelajaran berbasis proyek G Angket26 □ Pembelajaran berbasis masalah G Angket26 □ Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery) G Angket26 □ Strategi/metode inovatif lainnya G Angket27 Kesulitan bapak/ibu dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
27 □ Tidak cukup waktu G Angket27 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket27 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket27 □ Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah G Angket27 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket28 Pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan keingintahuan dan
budaya belajar peserta didik :G Angket
28 □ Memotivasi peserta didik untuk giat belajar pada kegiatan awal pembelajaran G Angket28 □ Meningkatkan keingintahuan melalui pengamatan fenomena alam dan sosial G Angket28 □ Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif untuk mengekplorasi
fenomena alam dan sosialG Angket
28 □ Melakukan pembelajaran secara inkuiri G Angket28 □ Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang
diperolehG Angket
28 □ mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
G Angket
29 Kegiatan belajar di sekolah yang kamu ikuti pada umumnya mencakup aktivitas guru dalam :
S Angket
29 □ menyampaikan tujuan belajar S Angket29 □ menjelaskan manfaat pelajaran dan kaitannya dengan pelajaran yang lain S Angket29 □ mengecek pemahaman kamu terkait dengan pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnyaS Angket
29 □ memaparkan kemajuan belajar siswa secara umum berdasarkan hasil ulangan S Angket29 □ menarik perhatian kamu dengan memperlihatkan sesuatu, bercerita, atau hal
lainnyaS Angket
29 □ memberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan jawaban yang sesuai
S Angket
29 □ menugaskan untuk melakukan penyelidikan (ekplorasi) tentang suatu permasalahan
S Angket
29 □ mengecek pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan S Angket29 □ menugaskan untuk melakukan latihan pemantapan materi S Angket29 □ memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerja S Angket29 □ melibatkan kamu dalam membuat rangkuman pelajaran S Angket29 □ memberikan tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya S Angket29 □ memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar S Angket30 Tugas yang diberikan oleh guru dalam belajar mencakup aktivitas : S Angket30 □ Mengerjakan soal-soal pada buku lembar kerja siswa S Angket30 □ Menyalin informasi dari buku teks atau catatan guru di papan tulis S Angket30 □ Membaca atau menelaah buku dan menyampaikan rangkumannya secara S Angket
137
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
tertulis atau lisan30 □ Membuat karya tulis dengan sumber informasi dari buku, internet, dan/atau
majalah/koranS Angket
30 □ Melakukan pengamatan dan melaporkan hasil percobaan dalam pembelajaran IPA
S Angket
30 □ Melakukan pengamatan dan mengenali permasalahan sosial masyarakat sekitar
S Angket
30 □ Membuat karya secara mandiri atau berkelompok dan menyampaikan informasi tentang hasil karya di kelas
S Angket
30 □ Mengumpulkan data dari nara sumber melalui wawancara, angket, atau teknik lainnya dan hasilnya didiskusikan di kelas
S Angket
31 Nasehat dan aturan yang sering diberikan guru dalam belajar adalah: S Angket31 □ tekun belajar untuk menguasai ilmu yang berguna bagi kehidupan S Angket31 □ berlaku jujur dalam melaporkan hasil pengamatan S Angket31 □ mengerjakan tugas secara sungguh-sunggguh dan tidak menyalin hasil kerja
temanS Angket
31 □ bertanggungjawab dalam bertindak, terutama jika melakukan kesalahan S Angket31 □ menghormati orang tua, guru dan orang lain S Angket31 □ bersikap sportif dan mematuhi tatatertib sekolah S Angket32 Hal yang kamu sukai dari guru ketika mengajar adalah S Angket32 □ berbicara santun, lugas, dan mudah dimengerti S Angket32 □ suara dapat didengar dengan jelas ketika mengajar S Angket32 □ menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik S Angket32 □ memberikan balikan atas kelemahan kamu dalam belajar S Angket32 □ mendorong dan menghargai peserta didik dalam bertanya dan mengeluarkan
pendapatS Angket
32 □ berpenampilan rapi dan menyenangkan S Angket32 □ mampu memberikan inspirasi S Angket33 Fasilitas yang pernah kamu gunakan dalam belajar adalah : S Angket33 □ Lapangan dan perangkat olahraga di sekolah S Angket33 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang tersedia di sekolah S Angket33 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang ada di luar sekolah S Angket33 □ Peralatan seni yang tersedia di sekolah S Angket33 □ Fasilitas komputer dan/atau media belajar yang tersedia di sekolah S Angket33 □ Buku, CD/DVD, kaset, dan bahan lainnya yang tersedia di perpustakaan
sekolahS Angket
34 Teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber /media belajar :
S Angket
34 □ Internet S Angket34 □ Radio S Angket34 □ Televisi S Angket34 □ Komputer S Angket35 Frekuensi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu tahun terakhir G Angket35 a. Lebih dari 2 kali/tahun G Angket35 b
.2 kali/tahun G Angket
35 c. 1 kali/tahun G Angket35 d
.tidak pernah G Angket
36 Cara bapak/ibu dalam melakukan pemantauan kegiatan pembelajaran oleh guru adalah melalui
KS Angket
36 □ Diskusi kelompok terfokus KS Angket36 □ Pengamatan KS Angket36 □ Pencatatan KS Angket36 □ Perekaman KS Angket36 □ Wawancara KS Angket36 □ Dokumentasi KS Angket37 Kepala sekolah membantu/membimbing guru dalam memperbaiki G Angket37 □ Perencanaan G Angket37 □ Pelaksanaan pembelajaran G Angket37 □ Penilaian hasil belajar G AngketD STANDAR PENILAIAN
138
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
1 Prinsip yang digunakan oleh bapak/ibu dalam penilaian adalah G Angket1 □ Obyektif, yakni berbasis pada standar dan tidak subyektif G Angket1 □ Terpadu, yakni terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambunganG Angket
1 □ Ekonomis, yakni efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
G Angket
1 □ Transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak
G Angket
1 □ Akuntabel, yakni dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya
G Angket
1 □ Edukatif, mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru G Angket2 Dalam merancang penilaian, guru di sekolah bapak/ibu menggunakan: KS Angket2 □ pedoman penilaian KS Angket2 □ kriteria ketuntasan hasil belajar KS Angket2 □ pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian KS Angket2 □ petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM KS Angket3 Langkah-langkah yang dilakukan bapak/ibu dalam menyusun instrumen penilaian
adalah sebagai berikut:G Angket
3 □ menetapkan indicator, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen, mengkaji SK/KD, memilih jenis instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrument, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi
G Angket
3 □ melakukan pembahasan instrumen bersama teman sejawat, menyusun instrumen
G Angket
4 Sekolah menetapkan Kriteria ketuntasan minimal (KKM) KS DATA5 Penyampaian prosedur dan kriteria penilaian dari guru kepada siswa: S Angket5 a. Dilaksanakan pada awal semester S Angket5 b
.Dilaksanakan pada tengah semester S Angket
5 c. Dilaksanakan pada akhir semester S Angket5 d
.Tidak disampaikan S Angket
6 Ketersediaan prosedur dan kriteria penilaian dapat diakses dalam bentuk G Angket6 □ Dokumen cetak G Angket6 □ Dokumen yang mudah diakses di internet G Angket7 Petunjuk pelaksanaan penilaian yang tersedia dan digunakan di sekolah bapak/ibu
meliputi:G Angket
7 □ Pedoman penilaian G Angket7 □ Kriteria ketuntasan hasil belajar G Angket7 □ Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian G Angket7 □ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM G Angket8 Sekolah menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk: KS Angket8 □ menentukan kriteria kenaikan kelas bagi sekolah yang menggunakan sistem
paketKS Angket
8 □ menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
KS Angket
8 □ memetakan permasalahan yang dihadapi sekolah KS Angket9 Untuk menjamin kesahihan instrumen penilaian, guru di sekolah bapak/ibu
melakukan langkah-langkah berikut :KS Angket
9 □ menyusun kisi-kisi instrumen KS Angket9 □ menyusun soal berdasarkan kisi-kisi soal KS Angket9 □ melakukan analisis kesesuaian instrumen penilaian dengan kompetensi yang
diukur (uji validitas)KS Angket
9 □ menggunakan butir soal yang sudah dianalisis untuk penilaian hasil belajar KS Angket10 Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai pengetahuan peserta didik dan
dapat ditunjukkan bukti fisiknya meliputi:G Angket
10 □ Tes tertulis G Angket
139
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
10 □ Tes lisan G Angket10 □ Instrumen penugasan G Angket11 Bagaimana bapak/ibu menilai karakter peserta didik (jujur, disiplin, menghargai
orang lain, dan bertanggungjawab)G Angket
11 □ Menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian G Angket11 □ Melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk kelompok
pelajaran agama dan akhlak muliaG Angket
11 □ Menganalisis laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik
G Angket
11 □ Menilai sikap perilaku peserta didik ketika berada di sekolah G Angket12 Jenis penilaian sikap dan perilaku yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat
ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalahG Angket
12 □ Lembar Observasi G Angket12 □ Penilaian diri G Angket12 □ Penilaian antar teman G Angket12 □ Jurnal G Angket13 Bagaimana bapak/ibu menilai kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi
efektif dan santunG Angket
13 □ Menganalisis tes uraian menggunakan rubrik G Angket13 □ Menilai laporan telaah buku dan/atau karya tulis yang dibuat oleh peserta
didikG Angket
13 □ Menilai penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan kelas G Angket13 □ Menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi G Angket
14 Bapak/ibu menilai kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan atau menghasilkan karya, melalui :
G Angket
14 □ Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik G Angket14 □ Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase portfolio) G Angket14 □ Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan kemampuan
mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi
G Angket
14 □ Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk
G Angket
15 Jenis penilaian keterampilan yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
G Angket
15 □ Fortofolio G Angket15 □ Tes praktek G Angket15 □ Proyek G Angket16 Permasalahan bapak/ibu dalam membuat dan melaksanakan penilaian sikap dan
perilaku menggunakan instrumen non-tes adalahG Angket
16 □ kurang memahami cara membuat instrumen, menggunakan, dan mengolah hasilnya
G Angket
16 □ belum melakukan penilaian sikap dan perilaku karena tidak tercantum dalam RPP
G Angket
16 □ tidak cukup waktu untuk melaksanakan penilaian sikap dan perilaku G Angket16 □ penilaian sikap dan perilaku tidak dituntut oleh sekolah G Angket17 Penyampaian laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap
peserta didik disampaikan pada kepada Kepala Sekolah padaKS Angket
17 a. akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket17 b
.akhir tahun dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket
17 c. Tidak dilaporkan KS Angket18 Laporan yang disampaikan Kepala Sekolah/Madrasah kepada orang tua peserta
didik dan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag pada setiap akhir semester adalah
KS Angket
18 □ Ulangan Akhir Semester (UAS) KS Angket18 □ Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) KS Angket18 □ Ujian Akhir (US/UN) KS Angket19 Setelah melakukan penilaian hasil belajar, guru melakukan: KS Angket19 □ Analisis penilaian hasil belajar KS Angket19 □ Program pebaikan/pengayaan KS Angket
140
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
19 □ Revisi RPP untuk perbaikan proses pembelajaran berdasarkan analisis penilaian hasil belajar
KS Angket
20 Bapak/Ibu guru memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui: G Angket20 □ Kemajuan belajar siswa, G Angket20 □ Kesulitan belajar siswa, G Angket20 □ Cara melakukan perbaikan proses pembelajaran G Angket21 Kegiatan yang dilakukan sekolah terkait dengan hasil ujian nasional (UN) dan ada
buktinya di sekolah adalahKS Angket
21 □ Pelatihan guru KS Angket21 □ Memperbaiki bahan ajar KS Angket21 □ Melakukan remedial KS Angket21 □ Memperbaiki RPP secara kolektif KS Angket21 □ Menyusun instrumen penilaian yang berkualitas KS AngketE STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN1 Persentase guru mengajar sesuai dengan bidang ilmunya KS DATA2 Rasio guru terhadap siswa (untuk SD) KS DATA3 Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap KS DATA4 Aktifitas guru yang dilakukan di sekolah di luar jam mengajar antara lain KS Angket4 □ Melakukan kegiatan administrasi KS Angket4 □ Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk peningkatan mutu
proses pembelajaranKS Angket
4 □ Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan RPP KS Angket4 □ Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik KS Angket4 □ Membaca untuk persiapan mengajar KS Angket4 □ Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaranKS Angket
4 □ Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar
KS Angket
4 □ Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
KS Angket
5 Persentase guru dengan kualifikasi minimal S1/D4 KS DATA6 Persentase guru berserfikat pendidik KS DATA7 Kepala sekolah berkualifikasi minimal S1/D4 KS DATA8 Kepala sekolah berserfikat pendidik KS DATA9 Hal yang dapat kamu jadikan teladan dalam sikap dan perilaku guru pada umumnya
adalah:S Angket
9 □ Selalu hadir dalam mengajar S Angket9 □ Menepati janji dan sportif dalam bertindak S Angket9 □ Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran S Angket9 □ Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa S Angket9 □ Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan belajar S Angket9 □ Bersikap adil dalam memberikan penilaian S Angket9 □ Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain S Angket9 □ Menghargai peserta didik dan menjalin komunikasi yang baik dengan semua
orangS Angket
10 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam melakukan penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan dalam tiga tahun terakhir :
G Angket
10 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran G Angket10 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum memahami
penilaian secara utuhG Angket
10 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG G Angket10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan
karena belum pahamG Angket
10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah menerapkan penilaian autentik
G Angket
11 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam tiga tahun terakhir:
G Angket
11 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran G Angket11 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum paham G Angket11 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG G Angket11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan G Angket
141
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
karena belum paham11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam
pembelajaranG Angket
F STANDAR PENGELOLAAN1 Hal yang dijadikan pertimbangan dalam penyusunan visi dan misi sekolah KS Angket1 □ Analisis kebutuhan internal stakeholder KS Angket1 □ Analisis kebutuhan eksternal stakeholder KS Angket1 □ Hasil analisis profil sekolah KS Angket1 □ Hasil evaluasi diri sekolah KS Angket1 □ Standar Kompetensi Lulusan KS Angket2 Ukuran kompetensi lulusan yang mencerminkan keterwujudan visi, keterlaksanaan
misi dan ketercapaian tujuan sekolah adalah:KS Angket
2 □ Persentase pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar minimal kelulusan sekolah
KS Angket
2 □ Kompetensi lulusan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan KS Angket2 □ Persentase jumlah peserta didik yang mencapai SKL KS Angket3 Bapak/Ibu menerima sosialisasi visi/misi sekolah melalui G Angket3 □ Rapat G Angket3 □ Spanduk, leaflet, brosur G Angket3 □ Papan pajangan/banner G Angket3 □ Dokumen RKS G Angket3 □ Surat edaran kepala sekolah G Angket4 Penyusunan rencana kerja sekolah (baik RKS maupun RKA-S) dilakukan dengan cara KS Angket4 □ Mempertimbangkan masukan dari komite sekolah KS Angket4 □ Analisis kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah KS Angket4 □ Diketahui oleh dinas pendidikan kab/kota atau oleh penyelenggara sekolah
bagi sekolah swastaKS Angket
5 Upaya pengembangan karier guru yang telah dilakukan adalah KS Angket5 □ promosi guru berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme KS Angket5 □ pengembangan guru yang diidentifikasi sesuai dengan aspirasi individu dan
kebutuhan kurikulumKS Angket
5 □ penempatan guru sesuai dengan kebutuhan baik jumlah dan kualifikasinya dengan menetapkan aspek prioritas
KS Angket
6 Aspek-aspek apa saja yang diuraikan dalam rencana kerja tahunan yang dimiliki sekolah Bapak/Ibu?
KS Angket
6 □ Kesiswaan KS Angket6 □ Kurikulum dan kegiatan pembelajaran KS Angket6 □ Pendidik dan tenaga kependidikan KS Angket6 □ Sarana dan prasarana KS Angket6 □ Keuangan dan pembiayaan KS Angket6 □ Budaya dan lingkungan sekolah KS Angket6 □ Peran serta masyarakat dan kemitraan KS Angket6 □ Rencana kerja untuk peningkatan mutu KS Angket7 Pedoman pengelolaan sekolah yang dimiliki: KS Angket7 □ Kurikulum KS Angket7 □ Kalender pendidikan KS Angket7 □ Struktur organisasi sekolah KS Angket7 □ Pembagian tugas guru KS Angket7 □ Pembagian tugas tendik KS Angket7 □ Peraturan akademik KS Angket7 □ Tata tertib sekolah KS Angket7 □ Kode etik sekolah KS Angket7 □ Biaya operasional sekolah KS Angket8 Pihak-pihak yg terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah adalah G & KS Angket8 □ Kepala sekolah G & KS Angket8 □ Guru G & KS Angket8 □ Orang Tua Peserta didik G & KS Angket8 □ Pemerintah daerah G & KS Angket8 □ Dunia usaha dan dunia industri G & KS Angket8 □ Alumni G & KS Angket8 □ Tokoh masyarakat G & KS Angket8 □ Ketua Yayasan (untuk sekolah swasta) G & KS Angket
142
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
9 Pihak pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengembangan dan penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah Bapak/Ibu
KS Angket
9 □ Komite sekolah KS Angket9 □ Dinas pendidikan KS Angket9 □ Pakar pendidikan KS Angket9 □ Dewan guru KS Angket
10 Dalam bentuk apa saja, kepala sekolah dan guru berinteraksi/bekerjasama dalam pelaksanaan program sekolah
G Angket
10 □ Penyusunan RKAS sekolah G Angket10 □ Membangun kerjasama kemitraan dengan lembaga lain G Angket10 □ Pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket10 □ Pengembangan kurikulum dan silabus G Angket11 Pengelolaan sekolah di tempat bapak/ibu bekerja memberlakukan hal-hal sebagai
berikut:G Angket
11 □ Melibatkan orang tua peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu sekolah G Angket11 □ Melibatkan guru dan komite sekolah dalam menetapkan sebuah kebijakan G Angket11 □ Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusanG Angket
11 □ Menerapkan sistem manajemen yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri
G Angket
11 □ Menerapkan standar pelayanan prima G Angket11 □ Menerapkan manajemen mutu terpadu G Angket12 Kapan sekolah bapak/ibu mereviu visi/misi sekolah : KS Angket12 a. Tidak pernah KS Angket12 b
.Kurang dari 4 tahun sekali KS Angket
12 c. 4 tahun sekali KS Angket12 d
.Sesuai kebutuhan KS Angket
13 Penyusunan program peningkatan mutu sekolah berdasarkan pada: KS Angket13 □ Evaluasi diri sekolah KS Angket13 □ Kelulusan peserta didik KS Angket13 □ Akreditasi sekolah KS Angket14 Program pengawasan dan evaluasi yang disusun dan dilakukan di sekolah
bapak/Ibu meliputiKS Angket
14 □ pemantauan KS Angket14 □ supervisi KS Angket14 □ evaluasi KS Angket14 □ pelaporan KS Angket14 □ tindak lanjut KS Angket15 Program pengawasan pelaksanaan akademik internal sekolah yang bapak/ibu
lakukan meliputi evaluasi:KS Angket
15 □ Kehadiran guru dan peserta didik KS Angket15 □ Ketersediaan dokumen perencanaan pembelajaran yang dikembangkan guru KS Angket15 □ Sumber belajar yang digunakan guru KS Angket15 □ Efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan guru KS Angket16 Upaya tindak lanjut kepala sekolah terhadap hasil temuan supervisi dilakukan
melalui:KS Angket
16 □ Mengontrol kesesuaian mekanisme pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Melakukan penyamaan persepsi ketua dan pelaksana kegiatan KS Angket16 □ Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Mengevaluasi RKAS terkait kesesuaian indikator mutu kegiatan KS Angket17 Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Bapak/Ibu KS Angket17 a. Dilakukan setiap akhir tahun pelajaran KS Angket17 b
.Dilakukan setiap akhir semester KS Angket
17 c. Dilakukan setiap 4 tahun sekali sesuai masa jabatan kepala sekolah KS Angket17 d
.Tidak pernah dilakukan KS Angket
18 Program peningkatan mutu sekolah pada tahun ini, meliputi KS Angket18 □ Peningkatan sarana dan prasarana sekolah KS Angket18 □ Peningkatan kualitas pembelajaran KS Angket
143
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
18 □ Peningkatan mutu pengelolaan/manajemen sekolah KS Angket18 □ Peningkatan pencapaian kelulusan KS Angket18 □ Peningkatan suasana kondusif KS Angket18 □ Pendidikan karakter/akhlak/budi pekerti KS Angket19 Penetapan struktur organisasi sekolah dilakukan melalui mekanisme KS Angket19 □ Keputusan Kepala Sekolah KS Angket19 □ Mempertimbangkan pendapat Komite Sekolah KS Angket19 □ Evaluasi secara berkala KS Angket19 □ Rapat dewan pendidik KS Angket20 Hal yang dijadikan pertimbangan oleh bapak/ibu dalam memberikan tugas pada
PTK adalahKS Angket
20 □ Keahlian staf/guru KS Angket20 □ Komitmen staf/guru KS Angket20 □ Beban kerja staf/guru KS Angket21 Mekanisme yang dilalui dalam setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah bapak/ibu
adalahKS Angket
21 □ Menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah KS Angket21 □ Penentuan penanggungjawab dan pelaksana kegiatan KS Angket21 □ Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan dan penentuan mekanisme kegiatan KS Angket21 □ Pelaksanaan Kegiatan KS Angket21 □ Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan KS Angket21 □ Pengukuran hasil dan dampak serta Penyusunan Laporan Pelaksanaan
kegiatanKS Angket
22 Prinsip-prinsip yang telah diterapkan oleh sekolah dalam seleksi penerimaan peserta didik baru
KS Angket
22 □ Objektif, transparan dan akuntabel KS Angket22 □ Tanpa diskriminasi KS Angket22 □ Berdasar kriteria hasil Ujian Nasional KS Angket22 □ Sesuai daya tampung sekolah KS Angket23 Kebijakan dan program apa saja yang telah dikembangkan dan diterapkan oleh
sekolah dalam upaya pembinaan karakter dan disiplin siswa, antara lain:KS Angket
23 □ Tersedianya tata tertib sekolah KS Angket23 □ Implementasi program pengembangan karakter peserta didik KS Angket23 □ Implementasi kedisiplinan dan keteladanan guru dalam keseharian aktivitas
sekolahKS Angket
24 Kebijakan pimpinan sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah adalah
KS Angket
24 □ Melakukan review kurikulum (peninjauan kembali kompetensi, materi akademik, strategi/metode, penilaian)
KS Angket
24 □ Penetapan penilaian berbasis kelas KS Angket24 □ Monitoring pelaksanaan kegiatan pembelajaran KS Angket24 □ Implementasi model pembelajaran yang inovatif KS Angket25 Nilai-nilai budaya yang tampak dalam keseharian di sekolah yang mendorong
prestasi peserta didik dan kinerja guru adalahG Angket
25 □ Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan sekolah G Angket25 □ Bertukar pendapat dalam pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket25 □ Disiplin dalam menjalankan tugas G Angket25 □ Sikap ilmiah yang dimiliki warga sekolah G Angket25 □ Suasana kondusif di sekolah G Angket25 □ Tolong-menolong melalui kegiatan sosial sekolah G Angket26 Dalam hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu dapat dijadikan teladan bagi warga
sekolahG Angket
26 □ Kejujuran G Angket26 □ Memperhatikan bawahan, dan terbuka G Angket26 □ Kerja keras dan disiplin G Angket26 □ komunikatif dan perhatian G Angket26 □ Bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan pengembangan sekolah G Angket27 Ketauladanan pimpinan sekolah yang ditemukan dalam keseharian kegiatan
sekolahG Angket
27 □ Kepedulian pimpinan terhadap program kerja sekolah G Angket27 □ Tanggungjawab kepala sekolah G Angket
144
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
27 □ Keikhlasan dalam melaksanakan tugas G Angket27 □ Kemampuan mengorganisir staf/guru G Angket28 Bagaimana bapak/ibu mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah G Angket28 □ Dapat diakses via internet G Angket28 □ dapat diakses melalui komputer di ruangan khusus G Angket28 □ Disediakan dalam bentuk laporan cetak G Angket28 □ hanya dapat diakses oleh pihak tertentu G Angket28 □ Tidak tersedia G AngketG STANDAR SARANA DAN PRASARANA1 Jumlah dan kondisi ruang kelas sesuai SNP KS DATA2 Jumlah dan kondisi ruang kelas ruang pimpinan sesuai SNP KS DATA3 Jumlah dan kondisi ruang guru sesuai SNP KS DATA4 Jumlah dan kondisi perpustakaan sesuai SNP KS DATA5 Jumlah dan kondisi laboratorium IPA sesuai SNP (untuk SD, SMP, SMK) KS DATA6 Jumlah dan kondisi laboratorium Fisika sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA7 Jumlah dan kondisi laboratorium Kimia sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA8 Jumlah dan kondisi laboratorium Biologi sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA9 Jumlah dan kondisi laboratorium Komputer sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA
10 Jumlah dan kondisi laboratorium Bahasa sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA11 Jumlah dan kondisi tempat bermain sesuai SNP KS DATA12 Jumlah dan kondisi UKS sesuai SNP KS DATA13 Jumlah dan kondisi jamban sesuai SNP KS DATA14 Jumlah dan kondisi ruang konseling sesuai SNP KS DATA15 Kondisi penggunaan sarana laboratorium yang ada di sekolah bapak/ibu G Angket15 □ Digunakan secara rutin G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan tidak lengkap G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan utama rusak G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak ada bahan yang dibutuhkan G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak terkait dengan tujuan pembelajaran G Angket15 □ Tidak digunakan karena belum memahami cara menggunakannya G Angket16 Peralatan yang rusak di laboratorium terutama disebabkan karena G Angket16 □ Sering digunakan G Angket16 □ Penyimpanan yang tidak tepat G Angket16 □ Tidak dirawat secara rutin karena tidak ada dana G Angket16 □ Tidak digunakan karena tidak sesuai dengan kebutuhan G Angket16 □ Memang sudah rusak sejak diterima G Angket17 Kondisi ruang kelas yang dimiliki disekolah : G Angket17 □ Sirkulasi udara baik G Angket17 □ Kebersihan terjaga G Angket17 □ Pencahayaan cukup G Angket18 Kondisi laboratorium dan perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah : G Angket18 □ Ukuran ruang standar G Angket18 □ Penataan ruang baik G Angket18 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket18 □ Tersedia sambungan internet G Angket18 □ Daya listrik memadai G Angket19 Kondisi kenyamanan ruang kerja pimpinan / kepala sekolah : KS Angket19 □ Sirkulasi udara baik KS Angket19 □ Kebersihan terjaga KS Angket19 □ Pencahayaan cukup KS Angket19 □ Penataan ruang baik KS Angket19 □ Ukuran ruang memadai KS Angket19 □ Prabot lengkap KS Angket19 □ Peralatan memadai KS Angket19 □ Tersedia sambungan internet KS Angket19 □ Daya listrik yang memadai KS Angket20 Kondisi kerja di ruang kerja guru disekolah: G Angket20 □ Ukuran ruang memadai G Angket20 □ Penataan ruang baik G Angket20 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket20 □ Peralatan Memadai G Angket20 □ Sambungan internet G Angket
145
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
20 □ Daya listrik yang memadai G Angket21 Kondisi kamar kecil (toilet/jamban) yang dimiliki sekolah: S Angket21 □ Sirkulasi udara baik S Angket21 □ Ruangan bersih S Angket21 □ Ketersediaan air cukup S Angket21 □ Pencahayaan cukup S AngketH STANDAR PEMBIAYAAN1 Persentase biaya pengembangan PTK KS DATA2 Persentase biaya pemeliharaan sekolah KS DATA3 Persentase biaya Pembinaan siswa/ekstra kurikuler KS DATA4 Persentase biaya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan KS DATA5 Bagaimana keterlibatan orang tua peserta didik (wakil) dalam penyusunan RKAS: KS Angket5 □ terlibat dalam penyusunan program dan kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam pengusulan besaran dana kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam penetapan anggaran KS Angket6 Besar biaya operasional non personil per siswa sesuai SNP KS DATA7 Bentuk bantuan yang diberikan bagi peserta didik miskin adalah: KS Angket7 □ pemberian beasiswa KS Angket7 □ penyesuaian kemampuan iuran sekolah KS Angket7 □ pembebasan uang iuran dan biaya lainnya KS Angket7 □ Pemberian subsidi silang KS Angket8 Sarana prasarana milik sekolah yang telah dihitung nilai asetnya pada tahun
terakhir:KS Angket
8 □ Gedung KS Angket8 □ Tanah/Lahan KS Angket8 □ Meubelair KS Angket8 □ Kendaraan bermotor KS Angket8 □ Peralatan multimedia KS Angket8 □ Perabot KS Angket9 Dokumen laporan pembiayaan yg dimiliki sekolah: KS Angket9 □ catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana KS Angket9 □ pembukuan biaya operasionalonal KS Angket9 □ laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan KS Angket
146
LAMPIRAN 2.4 INSTRUMEN EVALUASI DIRI SMK
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
A STANDAR KOMPETENSI LULUSAN1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu
tahun terakhir adalah …KS Angket
2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat propinsi pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
3 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat nasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
4 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat internasional pada satu tahun terakhir adalah …
KS Angket
5 Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah : G Angket5 □ mencontek saat ujian G Angket5 □ tidak mengerjakan tugas yang diberikan G Angket5 □ menyalin tugas dari pekerjaan temannya G Angket5 □ bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima G Angket5 □ malas belajar G Angket5 □ terlibat tawuran G Angket5 □ terlibat narkoba G Angket5 □ sering telat masuk sekolah G Angket5 □ tidak menghormati guru dan orang lain G Angket6 Sikap dan perilaku yang dapat dibanggakan dari mayoritas peserta didik di sekolah
bapak/ibu adalah:G Angket
6 □ giat belajar dan rajin membaca G Angket6 □ membantu teman/orang lain dan hormat pada guru G Angket6 □ disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah G Angket6 □ melaksanakan ajaran agama yang dianutnya G Angket6 □ sportif dalam bertindak G Angket6 □ berani mengakui kesalahan G Angket7 Sikap dan perilaku jujur, santun, perduli, disiplin, percaya diri, dan
bertanggungjawab yang dapat diamati dalam perilaku siswa serta dapat dibuktikan dengan dokumen penilaian sikap siswa adalah
G Angket
7 □ mengamalkan perilaku tersebut secara konsisten ketika berada di sekolah G Angket7 □ mengamalkan perilaku tersebut di rumah sesuai dengan kondisi yang
dilaporkan oleh orang tua siswaG Angket
7 □ menghayati dan mengamalkan perilaku tersebut ketika siswa berinteraksi dengan semua orang
G Angket
7 □ berinteraksi dengan orang lain dengan percaya diri G Angket8 Pengetahuan peserta didik di sekolah bapak/ibu pada umumnya, dan dapat
ditunjukkan buktinya dalam penilaian yang telah dilakukan adalah:G Angket
8 □ mampu menjelaskan kembali sebuah informasi yang dipelajari dengan kalimat sendiri
G Angket
8 □ mampu menyelesaikan permasalahan yang mirip dengan masalah yang telah dipelajari
G Angket
8 □ mampu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan secara kreatif
G Angket
8 □ mampu mengidentifikasi variabel yang terkait dengan suatu permasalahan G Angket8 □ mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dan
mengajukan penyelesaian yang tepatG Angket
8 □ mampu mengusulkan beberapa alternatif yang mungkin diterapkan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan
G Angket
9 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi pada umumnya adalah sebagai berikut :
G Angket
9 □ mampu membaca cepat dan membuat rangkuman dari informasi tertulis G Angket9 □ mampu menyampaikan ide dan pendapat secara santun dan mudah dipahami G Angket9 □ menyimak informasi secara tepat dan mampu menyampaikan kembali dengan
kalimat sendiriG Angket
9 □ mampu melakukan telaah secara kritis kritis terhadap teks atau buku G Angket9 □ membuat karya tulis dengan deskripsi yang berkesinambungan dan mudah
dipahamiG Angket
147
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
10 Kemampuan peserta didik di sekolah pada umumnya dalam mengamati, mencoba, mengolah, dan menyajikan, menalar, mencipta pemikiran dan tindakan produktif serta kreatif, serta dapat dibuktikan bukti penilaiannya adalah
G Angket
10 □ melakukan pengamatan berdasarkan rancangan yang jelas G Angket10 □ melakukan percobaan/ekplorasi dan mencatat data secara teliti G Angket10 □ menganalisis hasil percobaan/ekplorasi G Angket10 □ menyajikan hasil percobaan/ekplorasi secara memuaskan G Angket10 □ membuat dan menyajikan hasil karya yang kreatif G Angket10 □ melakukan percobaan atau ekplorasi dengan prosedur yang lebih efektif dan
efisienG Angket
10 □ menerapkan prosedur yang telah dikuasai untuk menyelesaikan permasalahan lain
G Angket
11 Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya, pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai :
G Angket
11 a. hasil meniru karya orang lain G Angket11 b
.hasil modifikasi karya orang lain G Angket
11 c. hasil kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia G Angket12 Rata-rata nilai Ujian Nasional KS DATA13 Rata-rata nilai Ujian Nasional Matematika KS DATA14 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia KS DATA15 Rata-rata nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris KS DATA16 Rata-rata nilai Ujian Nasional Kompetensi Keahlian KS DATA17 Kemampuan peserta didik di sekolah dalam menalar dan mencipta pemikiran dan
tindakan produktif serta kreatif, yang dapat dibuktikan dengan penilaian bapak/ibu adalah:
G Angket
17 □ menyampaikan ide kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah kontekstual (SMA)
G Angket
17 □ menganalisis dan menggabungkan beberapa pemikiran/ide untuk menghasilkan gagasan baru (SMA)
G Angket
17 □ mengevaluasi ide orang lain dan menghasilkan pemikiran/ide baru yang kreatif (SMA)
G Angket
17 □ menghasilkan karya kreatif yang memiliki nilai seni atau manfaat (SMA) G AngketB STANDAR ISI1 Struktur mata pelajaran dalam kurikulum sesuai dengan SNP KS DATA2 Rancangan metode pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum sekolah
Bapak/Ibu yang mendukung pembelajaran aktif (student active learning) adalahG Angket
2 □ ceramah G Angket2 □ diskusi dan tanya jawab G Angket2 □ demonstrasi G Angket2 □ penemuan terbimbing G Angket2 □ pemecahan masalah G Angket3 Program layanan bimbingan yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/Ibu
mencakupKS Angket
3 □ Pengembangan kepribadian peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan sosial peserta didik KS Angket3 □ Pengembangan belajar peserta didik KS Angket3 □ Berkenaan masalah karier peserta didik KS Angket4 Dokumen data yang dikembangkan di sekolah sebagai pendukung program
pelayanan bimbingan dan konseling yang termuat dalam kurikulum sekolah adalahKS Angket
4 □ dokumen tata tertib sekolah KS Angket4 □ data peserta didik, KS Angket4 □ dokumen asesmen autentik peserta didik KS Angket4 □ dokumen permasalahan belajar peserta didik KS Angket5 Dokumen yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan KTSP di sekolah
Bapak/Ibu adalahG Angket
5 □ Standar Isi G Angket5 □ Standar Kompetensi Lulusan (SKL) G Angket5 □ Standar proses G Angket5 □ Standar penilaian G Angket5 □ Panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP G Angket
148
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
5 □ Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju G Angket6 Proses pengembangan KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah G Angket6 □ Mengadopsi dan mengadaptasi model yang dikembangkan oleh BSNP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP melalui KKG/KKS/MGMP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu panduan yang disusun BSNP G Angket6 □ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu kurikulum sekolah di negara
majuG Angket
7 KTSP yang bapak/ibu kembangkan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip G Angket7 □ Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannyaG Angket
7 □ Beragam dan terpadu G Angket7 □ Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni G Angket7 □ Relevan dengan kebutuhan kehidupan. G Angket7 □ Menyeluruh dan berkesinambungan G Angket7 □ Belajar sepanjang hayat G Angket7 □ Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah G Angket8 Penelaahan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dilengkapi dengan KS Angket8 a. Laporan tertulis berupa daftar rekomendasi perbaikan kurikulum. KS Angket8 b
.Laporan tertulis berupa laporan hasil kegiatan riviu kurikulum (lengkap dengan lampiran yang relevan)
KS Angket
8 c. Tidak ada laporan, karena sekolah tidak melakukan riviu kurikulum KS Angket9 Jenis penilaian yang diterapkan dalam KTSP di sekolah bapak/ibu adalah G Angket9 □ tes tertulis G Angket9 □ tes lisan G Angket9 □ pengamatan kinerja G Angket9 □ pengukuran sikap G Angket9 □ penilaian hasil karya berupa tugas G Angket9 □ penilaian proyek G Angket9 □ penilaian produk G Angket9 □ portofolio G Angket9 □ penilaian diri G Angket
10 Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/ibu, memenuhi syarat G Angket10 □ Sahih (teruji kebenarannya) G Angket10 □ Signifikan (bermanfaat dalam pencapaian kompetensi) G Angket10 □ Bermanfaat secara akademis dan non akademis G Angket10 □ Kelayakan (mempertimbangkan taraf berpikir peserta didik) G Angket10 □ Relevan, konsisten, dan edukatif G Angket11 Komposisi materi pelajaran yang dimuat dalam RPP bapak/ibu adalah : G Angket11 a. dominan pada aspek sikap dan perilaku G Angket11 b
.dominan pada aspek pengetahuan G Angket
11 c. dominan pada aspek keterampilan G Angket11 d
.proporsi sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan dibuat merata G Angket
12 Materi kurikulum di sekolah bapak/ibu, disesuaikan untuk: G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan berpikir kritis G Angket12 □ Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah G Angket12 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk menumbuhkan budaya
gemar membacaG Angket
13 Keterkaitan materi dengan kebutuhan peserta didik yang dicakup dalam RPP bapak/ibu dibuat dengan:
G Angket
13 □ Sesuai perkembangan usia peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan karakter mulia. G Angket13 □ Memperhatikan gender G Angket13 □ Memperhatikan karakeristik lingkungan sekitar peserta didik G Angket13 □ Memperhatikan kehidupan sosial peserta didik G Angket13 □ Mengembangkan sikap nasionalisme dalam kehidupan bernegara. G Angket13 □ Memfasilitasi penggunaan teknologi G Angket14 Rancangan alokasi jam pembelajaran sesuai dengan SNP KS DATA15 Rancangan minggu efektif pembelajaran dalam setahun sesuai dengan SNP KS DATAC STANDAR PROSES1 Kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak/ibu di sekolah terkait dengan perencanaan G Angket
149
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
pembelajaran meliputi1 □ Menganalisis kompetensi yang akan diperoleh siswa G Angket1 □ Menetapkan materi ajar G Angket1 □ Memilih model/metode belajar yang relevan G Angket1 □ Menentukan dan mengevaluasi buku sumber yang digunakan G Angket1 □ Menyusun bahan ajar sesuai karakteristik peserta didik G Angket1 □ Menyusun penilaian yang relevan G Angket2 Perancangan RPP yang disusun guru di sekolah bapak/ibu telah memperhatikan
prinsip-prinsip berikut:G Angket
2 □ Memperhatikan perbedaan individu G Angket2 □ Mendorong partisipasi aktif peserta didik G Angket2 □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis G Angket2 □ Umpan balik dan tindak lanjut G Angket2 □ Keterkaitan dan keterpaduan antara SKL-standar isi-materi-kegiatan belajar-
penilaianG Angket
2 □ Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi G Angket2 □ Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik G Angket2 □ Pemilihan media yang sesuai G Angket2 □ Penggunaan sumber belajar yang relevan G Angket2 □ Penggunaan penilaian autentik G Angket3 Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada awal semester kepada peserta didik
adalah:G Angket
3 □ kompetensi yang akan dicapai G Angket3 □ cakupan materi ajar G Angket3 □ rancangan tugas selama satu semester G Angket3 □ tugas mandiri dan tugas kelompok yang harus dikerjakan G Angket3 □ penilaian yang akan dilakukan G Angket4 Aktifitas yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk memperbaiki proses pembelajaran
untuk meningkatkan kompetensi peserta didik adalahG Angket
4 □ Melakukan remedial untuk peserta didik yang belum tuntas belajar G Angket4 □ Melakukan refleksi proses pembelajaran dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaran G Angket4 □ Mengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran G Angket4 □ Berkomunikasi dengan teman sejawat atau KKG/MGMP untuk mempersiapkan
PBM yang lebih baikG Angket
5 Kesulitan kamu dalam mengerjakan soal UN adalah S Angket5 □ materi soal UN tidak dipelajari di sekolah S Angket5 □ soal terlalu sulit S Angket5 □ tidak mengetahui kisi-kisi UN S Angket5 □ kurangnya buku sumber untuk belajar S Angket5 □ kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah S Angket5 □ kurangnya latihan penyelesaian soal setara UN S Angket6 Kesulitan kamu dalam menguasai pelajaran di sekolah adalah : S Angket6 □ materi pelajaran terlalu sulit untuk dipahami S Angket6 □ materi pelajaran terlalu banyak S Angket6 □ dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kurang mendukung S Angket6 □ guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci S Angket6 □ penjelasan guru sukar dipahami S Angket7 Jumlah percobaan/eksplorasi yang kamu lakukan di sekolah selama satu semester
adalahS Angket
7 a. tidak ada S Angket7 b
.satu sampai tiga percobaan S Angket
7 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket7 d
.lebih dari tujuh percobaan S Angket
8 Jumlah karya (selain karya tulis) yang kamu buat atas petunjuk guru selama satu semester adalah
S Angket
8 a. tidak ada S Angket8 b
.satu sampai tiga percobaan S Angket
8 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket
150
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
8 d.
lebih dari tujuh percobaan S Angket
9 Jumlah buku yang kamu baca dan dibuat intisari atau penyajiannya atas petunjuk guru selama satu semester adalah
S Angket
9 a. tidak ada S Angket9 b
.satu sampai tiga percobaan S Angket
9 c. empat sampai tujuh percobaan S Angket9 d
.lebih dari tujuh percobaan S Angket
10 Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran adalah : G Angket10 □ Buku teks dan lembar kerja dari penerbit tertentu G Angket10 □ Buku teks yang dikembangkan sendiri atau oleh kelompok guru G Angket10 □ Buku panduan G Angket10 □ Ensiklopedia atau kamus G Angket10 □ Majalah dan/atau Koran G Angket10 □ Internet G Angket10 □ Diktat yang dikembangkan sendiri G Angket10 □ Modul belajar G Angket10 □ Nara sumber yang menguasai bidangnya G Angket10 □ Perpustakaan atau museum G Angket11 Kegiatan belajar yang kamu lakukan di sekolah pada umumnya mencakup hal-hal
sebagai berikut :S Angket
11 □ Penguasaan informasi (pesan) yang ada pada buku teks dan bahan ajar lainnya S Angket11 □ Pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber S Angket11 □ Pengolahan informasi dan penyampaiannya menggunakan tulisan, gambar,
dan grafik.S Angket
11 □ Bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan tertentu S Angket11 □ Magang atau terlibat aktif dalam kegiatan pada sebuah kantor atau tempat
kerjaS Angket
11 □ Mempelajari teknik dan taktik olah raga serta mempraktekkannya S Angket11 □ Praktek di bengkel atau laboratorium S Angket11 □ Mempelajari teori dan teknik, serta mempraktekkan kesenian tertentu S Angket11 □ Mempelajari tatacara beribadah dan menerapkannya dalam kegiatan sehari-
hariS Angket
12 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di sekolah kamu adalah :
S Angket
12 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
12 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket12 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket12 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket12 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket12 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket12 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket12 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket12 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket13 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Bahasa Inggris di sekolah
kamu adalah :S Angket
13 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
13 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket13 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket13 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket13 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket13 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket13 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket13 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket13 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket14 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Matematika di sekolah
kamu adalah :S Angket
14 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain S Angket
151
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
yang tidak membosankan14 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket14 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket14 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket14 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket14 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket14 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket14 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket14 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket15 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru Mata Pelajaran
Kompetensi di sekolah kamu adalah :S Angket
15 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan
S Angket
15 □ membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas S Angket15 □ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya S Angket15 □ penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami S Angket15 □ memperhatikan siswa ketika mengajar S Angket15 □ melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar S Angket15 □ teori diikuti dengan pelaksanaan praktek S Angket15 □ bersikap adil dalam melakukan penilaian S Angket15 □ melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan S Angket16 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk membentuk karakter
(sikap dan perilaku) peserta didik adalahG Angket
16 □ Melaksanakan program sekolah dan tatatertib untuk pembentukan karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
G Angket
16 □ Melaksanakan pembelajaran yang memiliki dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab, dan menghargai orang lain
G Angket
16 □ Melaksanakan pembelajaran yang menyadarkan akan pentingnya memiliki karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
G Angket
16 □ Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
G Angket
17 Kebiasaan baik yang ada di sekolah dan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa adalah:
S Angket
17 □ Memberi salam ketika bertemu guru S Angket17 □ Berdoa sebelum mulai belajar S Angket17 □ Antrian dalam melakukan kegiatan tertentu S Angket17 □ Membersihkan ruang kelas secara bergantian (sesuai jadwal) S Angket17 □ Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah S Angket17 □ Berpartipasi dalam penanggulangan masalah yang terjadi di masyarakat S Angket17 □ Berpartisipasi dalam kehidupan bersosial (menjenguk teman/guru yang sakit,
melayat teman atau keluarga yang meninggal)S Angket
18 Pelaksanaan pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif dan santun:
G Angket
18 □ Memperbanyak aktifitas siswa dalam membaca, menulis dan berbicara dalam belajar
G Angket
18 □ Memberi tugas belajar berupa telaah buku dan membuat karya tulis G Angket18 □ Melakukan aktifitas belajar berkelompok G Angket18 □ Memberi tugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber G Angket18 □ Memberi tugas berkomunikasi dengan anggota masyarakat untuk kepentingan
belajarG Angket
18 □ Mempresentasikan hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas G Angket19 Proses belajar yang kamu alami di sekolah terkait dengan keterampilan
berkomunikasi (membaca, menyimak, menulis, dan berbicara) adalah :S Angket
19 □ Membuat karya tulis dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber S Angket19 □ Melaporkan hasil telaah buku secara tulisan dan lisan S Angket19 □ Membuat laporan kegiatan hasil projek, eksperimen atau penelitian S Angket19 □ Membuat dokumen perencanaan dan pelaporan hasil kegiatan S Angket19 □ Berdiskusi dan mengajukan ide dalam belajar berkelompok S Angket19 □ Memaparkan hasil pemantauan, jajak pendapat, dan/atau wawancara secara
lisan dan tulisanS Angket
152
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
20 Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan dan tulisan adalah:
G Angket
20 □ Tidak cukup waktu G Angket20 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket20 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket20 □ Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah G Angket20 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket21 Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan bapak/ibu untuk meningkatkan
kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
21 □ Ceramah dan diskusi G Angket21 □ Belajar berkelompok G Angket21 □ Pembelajaran berbasis proyek G Angket21 □ Pembelajaran berbasis masalah G Angket21 □ Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery) G Angket21 □ Strategi/metode inovatif lainnya G Angket22 Kesulitan bapak/ibu dalam menerapkan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kreatifitas peserta didik adalah :G Angket
22 □ Tidak cukup waktu G Angket22 □ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien G Angket22 □ Tidak didukung Kepala Sekolah G Angket22 □ Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah G Angket22 □ Kemampuan peserta didik tidak memadai G Angket23 Pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan keingintahuan dan
budaya belajar peserta didik :G Angket
23 □ Memotivasi peserta didik untuk giat belajar pada kegiatan awal pembelajaran G Angket23 □ Meningkatkan keingintahuan melalui pengamatan fenomena alam dan sosial G Angket23 □ Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif untuk mengekplorasi
fenomena alam dan sosialG Angket
23 □ Melakukan pembelajaran secara inkuiri G Angket23 □ Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang
diperolehG Angket
23 □ mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
G Angket
24 Kegiatan belajar di sekolah yang kamu ikuti pada umumnya mencakup aktivitas guru dalam :
S Angket
24 □ menyampaikan tujuan belajar S Angket24 □ menjelaskan manfaat pelajaran dan kaitannya dengan pelajaran yang lain S Angket24 □ mengecek pemahaman kamu terkait dengan pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnyaS Angket
24 □ memaparkan kemajuan belajar siswa secara umum berdasarkan hasil ulangan S Angket24 □ menarik perhatian kamu dengan memperlihatkan sesuatu, bercerita, atau hal
lainnyaS Angket
24 □ memberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan jawaban yang sesuai
S Angket
24 □ menugaskan untuk melakukan penyelidikan (ekplorasi) tentang suatu permasalahan
S Angket
24 □ mengecek pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan S Angket24 □ menugaskan untuk melakukan latihan pemantapan materi S Angket24 □ memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerja S Angket24 □ melibatkan kamu dalam membuat rangkuman pelajaran S Angket24 □ memberikan tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya S Angket24 □ memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar S Angket25 Tugas yang diberikan oleh guru dalam belajar mencakup aktivitas : S Angket25 □ Mengerjakan soal-soal pada buku lembar kerja siswa S Angket25 □ Menyalin informasi dari buku teks atau catatan guru di papan tulis S Angket25 □ Membaca atau menelaah buku dan menyampaikan rangkumannya secara
tertulis atau lisanS Angket
25 □ Membuat karya tulis dengan sumber informasi dari buku, internet, dan/atau majalah/koran
S Angket
25 □ Melakukan pengamatan dan melaporkan hasil percobaan dalam pembelajaran IPA
S Angket
25 □ Melakukan pengamatan dan mengenali permasalahan sosial masyarakat S Angket
153
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
sekitar25 □ Membuat karya secara mandiri atau berkelompok dan menyampaikan
informasi tentang hasil karya di kelasS Angket
25 □ Mengumpulkan data dari nara sumber melalui wawancara, angket, atau teknik lainnya dan hasilnya didiskusikan di kelas
S Angket
26 Nasehat dan aturan yang sering diberikan guru dalam belajar adalah: S Angket26 □ tekun belajar untuk menguasai ilmu yang berguna bagi kehidupan S Angket26 □ berlaku jujur dalam melaporkan hasil pengamatan S Angket26 □ mengerjakan tugas secara sungguh-sunggguh dan tidak menyalin hasil kerja
temanS Angket
26 □ bertanggungjawab dalam bertindak, terutama jika melakukan kesalahan S Angket26 □ menghormati orang tua, guru dan orang lain S Angket26 □ bersikap sportif dan mematuhi tatatertib sekolah S Angket27 Hal yang kamu sukai dari guru ketika mengajar adalah S Angket27 □ berbicara santun, lugas, dan mudah dimengerti S Angket27 □ suara dapat didengar dengan jelas ketika mengajar S Angket27 □ menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik S Angket27 □ memberikan balikan atas kelemahan kamu dalam belajar S Angket27 □ mendorong dan menghargai peserta didik dalam bertanya dan mengeluarkan
pendapatS Angket
27 □ berpenampilan rapi dan menyenangkan S Angket27 □ mampu memberikan inspirasi S Angket28 Fasilitas yang pernah kamu gunakan dalam belajar adalah : S Angket28 □ Lapangan dan perangkat olahraga di sekolah S Angket28 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang tersedia di sekolah S Angket28 □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang ada di luar sekolah S Angket28 □ Peralatan seni yang tersedia di sekolah S Angket28 □ Fasilitas komputer dan/atau media belajar yang tersedia di sekolah S Angket28 □ Buku, CD/DVD, kaset, dan bahan lainnya yang tersedia di perpustakaan
sekolahS Angket
29 Teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber /media belajar :
S Angket
29 □ Internet S Angket29 □ Radio S Angket29 □ Televisi S Angket29 □ Komputer S Angket30 Frekuensi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu tahun terakhir G Angket30 a. Lebih dari 2 kali/tahun G Angket30 b
.2 kali/tahun G Angket
30 c. 1 kali/tahun G Angket30 d
.tidak pernah G Angket
31 Cara bapak/ibu dalam melakukan pemantauan kegiatan pembelajaran oleh guru adalah melalui
KS Angket
31 □ Diskusi kelompok terfokus KS Angket31 □ Pengamatan KS Angket31 □ Pencatatan KS Angket31 □ Perekaman KS Angket31 □ Wawancara KS Angket31 □ Dokumentasi KS Angket32 Kepala sekolah membantu/membimbing guru dalam memperbaiki G Angket32 □ Perencanaan G Angket32 □ Pelaksanaan pembelajaran G Angket32 □ Penilaian hasil belajar G AngketD STANDAR PENILAIAN1 Prinsif yang digunakan oleh bapak/ibu dalam penilaian adalah G Angket1 □ Obyektif, yakni berbasis pada standar dan tidak subyektif G Angket1 □ Terpadu, yakni terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambunganG Angket
1 □ Ekonomis, yakni efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
G Angket
154
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
1 □ Transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak
G Angket
1 □ Akuntabel, yakni dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya
G Angket
1 □ Edukatif, mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru G Angket2 Dalam merancang penilaian, guru di sekolah bapak/ibu menggunakan: KS Angket2 □ pedoman penilaian KS Angket2 □ kriteria ketuntasan hasil belajar KS Angket2 □ pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian KS Angket2 □ petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM KS Angket3 Langkah-langkah yang dilakukan bapak/ibu dalam menyusun instrumen penilaian
adalah sebagai berikut:G Angket
3 □ menetapkan indicator, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen, mengkaji SK/KD, memilih jenis instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrument, menyusun instrumen
G Angket
3 □ mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi
G Angket
3 □ melakukan pembahasan instrumen bersama teman sejawat, menyusun instrumen
G Angket
4 Sekolah menetapkan Kriteria ketuntasan minimal (KKM) KS DATA5 Penyampaian prosedur dan kriteria penilaian dari guru kepada siswa: S Angket5 a. Dilaksanakan pada awal semester S Angket5 b
.Dilaksanakan pada tengah semester S Angket
5 c. Dilaksanakan pada akhir semester S Angket5 d
.Tidak disampaikan S Angket
6 Ketersediaan prosedur dan kriteria penilaian dapat diakses dalam bentuk G Angket6 □ Dokumen cetak G Angket6 □ Dokumen yang mudah diakses di internet G Angket7 Petunjuk pelaksanaan penilaian yang tersedia dan digunakan di sekolah bapak/ibu
meliputi:G Angket
7 □ Pedoman penilaian G Angket7 □ Kriteria ketuntasan hasil belajar G Angket7 □ Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian G Angket7 □ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM G Angket8 Sekolah menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk: KS Angket8 □ menentukan kriteria kenaikan kelas bagi sekolah yang menggunakan sistem
paketKS Angket
8 □ menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
KS Angket
8 □ memetakan permasalahan yang dihadapi sekolah KS Angket9 Untuk menjamin kesahihan instrumen penilaian, guru di sekolah bapak/ibu
melakukan langkah-langkah berikut :KS Angket
9 □ menyusun kisi-kisi instrumen KS Angket9 □ menyusun soal berdasarkan kisi-kisi soal KS Angket9 □ melakukan analisis kesesuaian instrumen penilaian dengan kompetensi yang
diukur (uji validitas)KS Angket
9 □ menggunakan butir soal yang sudah dianalisis untuk penilaian hasil belajar KS Angket10 Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai pengetahuan peserta didik dan
dapat ditunjukkan bukti fisiknya meliputi:G Angket
10 □ Tes tertulis G Angket10 □ Tes lisan G Angket10 □ Instrumen penugasan G Angket11 Bagaimana bapak/ibu menilai karakter peserta didik (jujur, disiplin, menghargai
orang lain, dan bertanggungjawab)G Angket
11 □ Menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian G Angket11 □ Melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk kelompok
pelajaran agama dan akhlak muliaG Angket
155
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
11 □ Menganalisis laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik
G Angket
11 □ Menilai sikap perilaku peserta didik ketika berada di sekolah G Angket12 Jenis penilaian sikap dan perilaku yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat
ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalahG Angket
12 □ Lembar Observasi G Angket12 □ Penilaian diri G Angket12 □ Penilaian antar teman G Angket12 □ Jurnal G Angket13 Bagaimana bapak/ibu menilai kompetensi peserta didik dalam berkomunikasi
efektif dan santunG Angket
13 □ Menganalisis tes uraian menggunakan rubrik G Angket13 □ Menilai laporan telaah buku dan/atau karya tulis yang dibuat oleh peserta
didikG Angket
13 □ Menilai penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan kelas G Angket13 □ Menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi G Angket14 Bapak/ibu menilai kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan
atau menghasilkan karya, melalui :G Angket
14 □ Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik G Angket14 □ Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase portfolio) G Angket14 □ Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan kemampuan
mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi
G Angket
14 □ Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk
G Angket
15 Jenis penilaian keterampilan yang telah bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam bentuk fortofolio peserta didik dalam satu semester adalah
G Angket
15 □ Fortofolio G Angket15 □ Tes praktek G Angket15 □ Proyek G Angket16 Permasalahan bapak/ibu dalam membuat dan melaksanakan penilaian sikap dan
perilaku menggunakan instrumen non-tes adalahG Angket
16 □ kurang memahami cara membuat instrumen, menggunakan, dan mengolah hasilnya
G Angket
16 □ belum melakukan penilaian sikap dan perilaku karena tidak tercantum dalam RPP
G Angket
16 □ tidak cukup waktu untuk melaksanakan penilaian sikap dan perilaku G Angket16 □ penilaian sikap dan perilaku tidak dituntut oleh sekolah G Angket17 Penyampaian laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap
peserta didik disampaikan pada kepada Kepala Sekolah padaKS Angket
17 a. akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket17 b
.akhir tahun dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik KS Angket
17 c. Tidak dilaporkan KS Angket18 Laporan yang disampaikan Kepala Sekolah/Madrasah kepada orang tua peserta
didik dan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag pada setiap akhir semester adalah
KS Angket
18 □ Ulangan Akhir Semester (UAS) KS Angket18 □ Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) KS Angket18 □ Ujian Akhir (US/UN) KS Angket19 Setelah melakukan penilaian hasil belajar, guru melakukan: KS Angket19 □ Analisis penilaian hasil belajar KS Angket19 □ Program pebaikan/pengayaan KS Angket19 □ Revisi RPP untuk perbaikan proses pembelajaran berdasarkan analisis
penilaian hasil belajarKS Angket
20 Bapak/Ibu guru memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui: G Angket20 □ Kemajuan belajar siswa, G Angket20 □ Kesulitan belajar siswa, G Angket20 □ Cara melakukan perbaikan proses pembelajaran G Angket21 Kegiatan yang dilakukan sekolah terkait dengan hasil ujian nasional (UN) dan ada
buktinya di sekolah adalahKS Angket
21 □ Pelatihan guru KS Angket
156
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
21 □ Memperbaiki bahan ajar KS Angket21 □ Melakukan remedial KS Angket21 □ Memperbaiki RPP secara kolektif KS Angket21 □ Menyusun instrumen penilaian yang berkualitas KS AngketE STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN1 Persentase guru mengajar sesuai dengan bidang ilmunya KS DATA2 Rasio guru terhadap siswa (untuk SD) KS DATA3 Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap KS DATA4 Aktifitas guru yang dilakukan di sekolah di luar jam mengajar antara lain KS Angket4 □ Melakukan kegiatan administrasi KS Angket4 □ Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk peningkatan mutu
proses pembelajaranKS Angket
4 □ Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan RPP KS Angket4 □ Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik KS Angket4 □ Membaca untuk persiapan mengajar KS Angket4 □ Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaranKS Angket
4 □ Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar
KS Angket
4 □ Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
KS Angket
5 Persentase guru dengan kualifikasi minimal S1/D4 KS DATA6 Persentase guru berserfikat pendidik KS DATA7 Kepala sekolah berkualifikasi minimal S1/D4 KS DATA8 Kepala sekolah berserfikat pendidik KS DATA9 Hal yang dapat kamu jadikan teladan dalam sikap dan perilaku guru pada umumnya
adalah:S Angket
9 □ Selalu hadir dalam mengajar S Angket9 □ Menepati janji dan sportif dalam bertindak S Angket9 □ Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran S Angket9 □ Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa S Angket9 □ Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan belajar S Angket9 □ Bersikap adil dalam memberikan penilaian S Angket
9 □ Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain S Angket9 □ Menghargai peserta didik dan menjalin komunikasi yang baik dengan semua
orangS Angket
10 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam melakukan penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan dalam tiga tahun terakhir :
G Angket
10 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran G Angket10 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum memahami
penilaian secara utuhG Angket
10 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG G Angket10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan
karena belum pahamG Angket
10 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah menerapkan penilaian autentik
G Angket
11 Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam tiga tahun terakhir:
G Angket
11 □ dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran G Angket11 □ dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum paham G Angket11 □ diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG G Angket11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan
karena belum pahamG Angket
11 □ diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
G Angket
F STANDAR PENGELOLAAN1 Hal yang dijadikan pertimbangan dalam penyusunan visi dan misi sekolah KS Angket1 □ Analisis kebutuhan internal stakeholder KS Angket1 □ Analisis kebutuhan eksternal stakeholder KS Angket1 □ Hasil analisis profil sekolah KS Angket
157
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
1 □ Hasil evaluasi diri sekolah KS Angket1 □ Standar Kompetensi Lulusan KS Angket2 Ukuran kompetensi lulusan yang mencerminkan keterwujudan visi, keterlaksanaan
misi dan ketercapaian tujuan sekolah adalah:KS Angket
2 □ Persentase pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar minimal kelulusan sekolah
KS Angket
2 □ Kompetensi lulusan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan KS Angket2 □ Persentase jumlah peserta didik yang mencapai SKL KS Angket3 Bapak/Ibu menerima sosialisasi visi/misi sekolah melalui G Angket3 □ Rapat G Angket3 □ Spanduk, leaflet, brosur G Angket3 □ Papan pajangan/banner G Angket3 □ Dokumen RKS G Angket3 □ Surat edaran kepala sekolah G Angket4 Penyusunan rencana kerja sekolah (baik RKS maupun RKA-S) dilakukan dengan cara KS Angket4 □ Mempertimbangkan masukan dari komite sekolah KS Angket4 □ Analisis kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah KS Angket4 □ Diketahui oleh dinas pendidikan kab/kota atau oleh penyelenggara sekolah
bagi sekolah swastaKS Angket
5 Upaya pengembangan karier guru yang telah dilakukan adalah KS Angket5 □ promosi guru berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme KS Angket5 □ pengembangan guru yang diidentifikasi sesuai dengan aspirasi individu dan
kebutuhan kurikulumKS Angket
5 □ penempatan guru sesuai dengan kebutuhan baik jumlah dan kualifikasinya dengan menetapkan aspek prioritas
KS Angket
6 Aspek-aspek apa saja yang diuraikan dalam rencana kerja tahunan yang dimiliki sekolah Bapak/Ibu?
KS Angket
6 □ Kesiswaan KS Angket6 □ Kurikulum dan kegiatan pembelajaran KS Angket6 □ Pendidik dan tenaga kependidikan KS Angket6 □ Sarana dan prasarana KS Angket6 □ Keuangan dan pembiayaan KS Angket6 □ Budaya dan lingkungan sekolah KS Angket6 □ Peran serta masyarakat dan kemitraan KS Angket6 □ Rencana kerja untuk peningkatan mutu KS Angket7 Pedoman pengelolaan sekolah yang dimiliki: KS Angket7 □ Kurikulum KS Angket7 □ Kalender pendidikan KS Angket7 □ Struktur organisasi sekolah KS Angket7 □ Pembagian tugas guru KS Angket7 □ Pembagian tugas tendik KS Angket7 □ Peraturan akademik KS Angket7 □ Tata tertib sekolah KS Angket7 □ Kode etik sekolah KS Angket7 □ Biaya operasional sekolah KS Angket8 Pihak-pihak yg terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah adalah G & KS Angket8 □ Kepala sekolah G & KS Angket8 □ Guru G & KS Angket8 □ Orang Tua Peserta didik G & KS Angket8 □ Pemerintah daerah G & KS Angket8 □ Dunia usaha dan dunia industri G & KS Angket8 □ Alumni G & KS Angket8 □ Tokoh masyarakat G & KS Angket8 □ Ketua Yayasan (untuk sekolah swasta) G & KS Angket9 Pihak pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengembangan dan
penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah Bapak/IbuKS Angket
9 □ Komite sekolah KS Angket9 □ Dinas pendidikan KS Angket9 □ Pakar pendidikan KS Angket9 □ Dewan guru KS Angket
10 Dalam bentuk apa saja, kepala sekolah dan guru berinteraksi/bekerjasama dalam pelaksanaan program sekolah
G Angket
158
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
10 □ Penyusunan RKAS sekolah G Angket10 □ Membangun kerjasama kemitraan dengan lembaga lain G Angket10 □ Pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket10 □ Pengembangan kurikulum dan silabus G Angket11 Pengelolaan sekolah di tempat bapak/ibu bekerja memberlakukan hal-hal sebagai
berikut:G Angket
11 □ Melibatkan orang tua peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu sekolah G Angket11 □ Melibatkan guru dan komite sekolah dalam menetapkan sebuah kebijakan G Angket11 □ Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusanG Angket
11 □ Menerapkan sistem manajemen yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri
G Angket
11 □ Menerapkan standar pelayanan prima G Angket11 □ Menerapkan manajemen mutu terpadu G Angket12 Kapan sekolah bapak/ibu mereviu visi/misi sekolah : KS Angket12 a. Tidak pernah KS Angket12 b
.Kurang dari 4 tahun sekali KS Angket
12 c. 4 tahun sekali KS Angket12 d
.Sesuai kebutuhan KS Angket
13 Penyusunan program peningkatan mutu sekolah berdasarkan pada: KS Angket13 □ Evaluasi diri sekolah KS Angket13 □ Kelulusan peserta didik KS Angket13 □ Akreditasi sekolah KS Angket14 Program pengawasan dan evaluasi yang disusun dan dilakukan di sekolah
bapak/Ibu meliputiKS Angket
14 □ pemantauan KS Angket14 □ supervisi KS Angket14 □ evaluasi KS Angket14 □ pelaporan KS Angket14 □ tindak lanjut KS Angket15 Program pengawasan pelaksanaan akademik internal sekolah yang bapak/ibu
lakukan meliputi evaluasi:KS Angket
15 □ Kehadiran guru dan peserta didik KS Angket15 □ Ketersediaan dokumen perencanaan pembelajaran yang dikembangkan guru KS Angket15 □ Sumber belajar yang digunakan guru KS Angket15 □ Efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan guru KS Angket16 Upaya tindak lanjut kepala sekolah terhadap hasil temuan supervisi dilakukan
melalui:KS Angket
16 □ Mengontrol kesesuaian mekanisme pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Melakukan penyamaan persepsi ketua dan pelaksana kegiatan KS Angket16 □ Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan program/kegiatan KS Angket16 □ Mengevaluasi RKAS terkait kesesuaian indikator mutu kegiatan KS Angket17 Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Bapak/Ibu KS Angket17 a. Dilakukan setiap akhir tahun pelajaran KS Angket17 b
.Dilakukan setiap akhir semester KS Angket
17 c. Dilakukan setiap 4 tahun sekali sesuai masa jabatan kepala sekolah KS Angket17 d
.Tidak pernah dilakukan KS Angket
18 Program peningkatan mutu sekolah pada tahun ini, meliputi KS Angket18 □ Peningkatan sarana dan prasarana sekolah KS Angket18 □ Peningkatan kualitas pembelajaran KS Angket18 □ Peningkatan mutu pengelolaan/manajemen sekolah KS Angket18 □ Peningkatan pencapaian kelulusan KS Angket18 □ Peningkatan suasana kondusif KS Angket18 □ Pendidikan karakter/akhlak/budi pekerti KS Angket19 Penetapan struktur organisasi sekolah dilakukan melalui mekanisme KS Angket19 □ Keputusan Kepala Sekolah KS Angket19 □ Mempertimbangkan pendapat Komite Sekolah KS Angket19 □ Evaluasi secara berkala KS Angket
159
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
19 □ Rapat dewan pendidik KS Angket20 Hal yang dijadikan pertimbangan oleh bapak/ibu dalam memberikan tugas pada
PTK adalahKS Angket
20 □ Keahlian staf/guru KS Angket20 □ Komitmen staf/guru KS Angket20 □ Beban kerja staf/guru KS Angket21 Mekanisme yang dilalui dalam setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah bapak/ibu
adalahKS Angket
21 □ Menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah KS Angket21 □ Penentuan penanggungjawab dan pelaksana kegiatan KS Angket21 □ Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan dan penentuan mekanisme kegiatan KS Angket21 □ Pelaksanaan Kegiatan KS Angket21 □ Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan KS Angket21 □ Pengukuran hasil dan dampak serta Penyusunan Laporan Pelaksanaan
kegiatanKS Angket
22 Prinsip-prinsip yang telah diterapkan oleh sekolah dalam seleksi penerimaan peserta didik baru
KS Angket
22 □ Objektif, transparan dan akuntabel KS Angket22 □ Tanpa diskriminasi KS Angket22 □ Berdasar kriteria hasil Ujian Nasional KS Angket22 □ Sesuai daya tampung sekolah KS Angket23 Kebijakan dan program apa saja yang telah dikembangkan dan diterapkan oleh
sekolah dalam upaya pembinaan karakter dan disiplin siswa, antara lain:KS Angket
23 □ Tersedianya tata tertib sekolah KS Angket23 □ Implementasi program pengembangan karakter peserta didik KS Angket23 □ Implementasi kedisiplinan dan keteladanan guru dalam keseharian aktivitas
sekolahKS Angket
24 Kebijakan pimpinan sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah adalah
KS Angket
24 □ Melakukan review kurikulum (peninjauan kembali kompetensi, materi akademik, strategi/metode, penilaian)
KS Angket
24 □ Penetapan penilaian berbasis kelas KS Angket24 □ Monitoring pelaksanaan kegiatan pembelajaran KS Angket24 □ Implementasi model pembelajaran yang inovatif KS Angket25 Nilai-nilai budaya yang tampak dalam keseharian di sekolah yang mendorong
prestasi peserta didik dan kinerja guru adalahG Angket
25 □ Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan sekolah G Angket25 □ Bertukar pendapat dalam pemecahan masalah belajar peserta didik G Angket25 □ Disiplin dalam menjalankan tugas G Angket25 □ Sikap ilmiah yang dimiliki warga sekolah G Angket25 □ Suasana kondusif di sekolah G Angket25 □ Tolong-menolong melalui kegiatan sosial sekolah G Angket26 Dalam hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu dapat dijadikan teladan bagi warga
sekolahG Angket
26 □ Kejujuran G Angket26 □ Memperhatikan bawahan, dan terbuka G Angket26 □ Kerja keras dan disiplin G Angket26 □ komunikatif dan perhatian G Angket26 □ Bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan pengembangan sekolah G Angket27 Ketauladanan pimpinan sekolah yang ditemukan dalam keseharian kegiatan
sekolahG Angket
27 □ Kepedulian pimpinan terhadap program kerja sekolah G Angket27 □ Tanggungjawab kepala sekolah G Angket27 □ Keikhlasan dalam melaksanakan tugas G Angket27 □ Kemampuan mengorganisir staf/guru G Angket28 Bagaimana bapak/ibu mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah G Angket28 □ Dapat diakses via internet G Angket28 □ dapat diakses melalui komputer di ruangan khusus G Angket28 □ Disediakan dalam bentuk laporan cetak G Angket28 □ hanya dapat diakses oleh pihak tertentu G Angket28 □ Tidak tersedia G AngketG STANDAR SARANA DAN PRASARANA
160
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
1 Jumlah dan kondisi ruang kelas sesuai SNP KS DATA2 Jumlah dan kondisi ruang kelas ruang pimpinan sesuai SNP KS DATA3 Jumlah dan kondisi ruang guru sesuai SNP KS DATA4 Jumlah dan kondisi perpustakaan sesuai SNP KS DATA5 Jumlah dan kondisi laboratorium IPA sesuai SNP (untuk SD, SMP, SMK) KS DATA6 Jumlah dan kondisi laboratorium Fisika sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA7 Jumlah dan kondisi laboratorium Kimia sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA8 Jumlah dan kondisi laboratorium Biologi sesuai SNP (untuk SMA) KS DATA9 Jumlah dan kondisi laboratorium Komputer sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA
10 Jumlah dan kondisi laboratorium Bahasa sesuai SNP (untuk SMA, SMK) KS DATA11 Jumlah dan kondisi tempat bermain sesuai SNP KS DATA12 Jumlah dan kondisi UKS sesuai SNP KS DATA13 Jumlah dan kondisi jamban sesuai SNP KS DATA14 Jumlah dan kondisi ruang konseling sesuai SNP KS DATA15 Kondisi penggunaan sarana laboratorium yang ada di sekolah bapak/ibu G Angket15 □ Digunakan secara rutin G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan tidak lengkap G Angket15 □ Tidak dapat digunakan karena peralatan utama rusak G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak ada bahan yang dibutuhkan G Angket15 □ Tidak digunakan karena tidak terkait dengan tujuan pembelajaran G Angket15 □ Tidak digunakan karena belum memahami cara menggunakannya G Angket16 Peralatan yang rusak di laboratorium terutama disebabkan karena G Angket16 □ Sering digunakan G Angket16 □ Penyimpanan yang tidak tepat G Angket16 □ Tidak dirawat secara rutin karena tidak ada dana G Angket16 □ Tidak digunakan karena tidak sesuai dengan kebutuhan G Angket16 □ Memang sudah rusak sejak diterima G Angket17 Kondisi ruang kelas yang dimiliki disekolah : G Angket17 □ Sirkulasi udara baik G Angket17 □ Kebersihan terjaga G Angket17 □ Pencahayaan cukup G Angket18 Kondisi laboratorium dan perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah : G Angket18 □ Ukuran ruang standar G Angket18 □ Penataan ruang baik G Angket18 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket18 □ Tersedia sambungan internet G Angket18 □ Daya listrik memadai G Angket19 Kondisi kenyamanan ruang kerja pimpinan / kepala sekolah : KS Angket19 □ Sirkulasi udara baik KS Angket19 □ Kebersihan terjaga KS Angket19 □ Pencahayaan cukup KS Angket19 □ Penataan ruang baik KS Angket19 □ Ukuran ruang memadai KS Angket19 □ Prabot lengkap KS Angket19 □ Peralatan memadai KS Angket19 □ Tersedia sambungan internet KS Angket19 □ Daya listrik yang memadai KS Angket20 Kondisi kerja di ruang kerja guru disekolah: G Angket20 □ Ukuran ruang memadai G Angket20 □ Penataan ruang baik G Angket20 □ Kelengkapan perabot mencukupi G Angket20 □ Peralatan Memadai G Angket20 □ Sambungan internet G Angket20 □ Daya listrik yang memadai G Angket21 Kondisi kamar kecil (toilet/jamban) yang dimiliki sekolah: S Angket21 □ Sirkulasi udara baik S Angket21 □ Ruangan bersih S Angket21 □ Ketersediaan air cukup S Angket21 □ Pencahayaan cukup S AngketH STANDAR PEMBIAYAAN1 Persentase biaya pengembangan PTK KS DATA2 Persentase biaya pemeliharaan sekolah KS DATA
161
NO PERTANYAAN RESPONDEN
INSTRUMEN
3 Persentase biaya Pembinaan siswa/ekstra kurikuler KS DATA4 Persentase biaya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan KS DATA5 Bagaimana keterlibatan orang tua peserta didik (wakil) dalam penyusunan RKAS: KS Angket5 □ terlibat dalam penyusunan program dan kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam pengusulan besaran dana kegiatan KS Angket5 □ terlibat dalam penetapan anggaran KS Angket6 Besar biaya operasional non personil per siswa sesuai SNP KS DATA7 Bentuk bantuan yang diberikan bagi peserta didik miskin adalah: KS Angket7 □ pemberian beasiswa KS Angket7 □ penyesuaian kemampuan iuran sekolah KS Angket7 □ pembebasan uang iuran dan biaya lainnya KS Angket7 □ Pemberian subsidi silang KS Angket8 Sarana prasarana milik sekolah yang telah dihitung nilai asetnya pada tahun
terakhir:KS Angket
8 □ Gedung KS Angket8 □ Tanah/Lahan KS Angket8 □ Meubelair KS Angket8 □ Kendaraan bermotor KS Angket8 □ Alat praktik KS Angket8 □ Peralatan multimedia KS Angket8 □ Perabot KS Angket9 Dokumen laporan pembiayaan yg dimiliki sekolah: KS Angket9 □ catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana KS Angket9 □ pembukuan biaya operasionalonal KS Angket9 □ laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan KS Angket