DM Ulee Kareng
-
Upload
kimiwahime -
Category
Documents
-
view
20 -
download
1
description
Transcript of DM Ulee Kareng
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI DIABETES MELITUS (DM)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG – BANDA ACEH
1.1 LATAR BELAKANG
Selama kami menjalani kepaniteraan klinik senior bagian Family Medicine di
Puskesmas Ulee Kareng cukup banyak pasien yang berobat DM. hal ini menunjukkan
cukup tingginya angka DM di masyarakat yang membuat kami merasa perlu
mensosialisasikan lebih banyak tentang DM kepada masyarakat.
1.2 TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
a. Tempat : Puskesmas Ulee Kareng
b. Waktu Kegiatan : Selasa, 18 Maret 2015, Pukul 08.30
c. Peserta : Masyarakat yang berobat ke Puskesmas
d. Pelaksana :
1.3 METODE PENYULUHAN
Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan dan membagikan leaflet yang
berisi tentang informasi singkat mengenai DM
Kegiatan Penyuluhan :
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media1. Pembukaan
(3 menit) Memberi salam Memperkenalkan
diri Menyampaikan
tujuan penyuluhan
Masyarakat menjawab salam
Masyarakat memahami maksud dan tujuan
2. Pelaksanaan(10 menit)
Menilai tingkat pengetahuan masyarakat tentang DM
Menyampaikan
Masyarakat cukup tahu tentang DM secara umum
Mendengarkan materi penyuluhan yang di
Leaflet
materi Sesi tanya jawab
sampaikan Bertanya tentang DM
mengenai keluarga atau kenalan yang terkena DM
3. Penutup Memotivasi pendengar untuk membagi informasi yang sudah didapat kepada keluarga dan kenalan
Menutup dengan ucapan terima kasih dan salam
Masyarakat memberi respon cukup baik
Menjawab salam.
1.4 MATERI PENYULUHAN DM
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula
sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara adekuat. Kadar gula darah bervariasi sepanjang hari.
Gula darah akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif
setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif.
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah
yang tinggi. Ginjal akan membuang air lebih banyak untuk mengencerkan sejumlah
besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang
berlebihan, maka penderita menjadi lebih sering berkemih dengan air kemih yang
lebih banyak (poliuri). Akibat poliuri penderita akan merasa haus yang berlebihan
sehingga akan lebih banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori akan hilang di
dalam air kemih, sehingga penderita akan mengalami penurunan berat badan. Untuk
mengkompensasi hal ini penderita seringkali akan merasa sangat lapar sehingga
menjadi lebih banyak makan (polifagi). Gejala lain diabetes mellitus adalah
pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah
raga. Penderita diabetes dengan gula darah yang kurang terkontrol akan lebih peka
terhadap infeksi. Dalam jangka panjang, kadar gula darah yang tinggi bisa merusak
pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya
pembentukan suatu zat kompleks yang terdiri dari gula pada dinding pembuluh darah,
sehingga pembuluh darah menebal. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan
berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf. Selain itu, kadar gula darah yang
tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar lemak dalam darah meningkat,
sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak di dalam
pembuluh darah). Aterosklerosis terjadi 2-6 kali lebih sering pada penderita diabetes.
Sirkulasi pembuluh darah besar dan kecil yang tidak baik bisa melukai jantung, otak,
tungkai, mata, ginjal, saraf dan kulit, serta memperlambat penyembuhan luka.
Karena hal tersebut diatas, maka penderita diabetes bisa mengalami berbagai
komplikasi jangka panjang yang serius. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah
serangan jantung dan stroke. Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa
menyebabkan gangguan penglihatan (retinopati diabetikum). Kelainan fungsi ginjal
menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani dialisa. Gangguan
pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami
gangguan fungsi (mononeuropati), maka satu lengan atau tungkai bisa secara tiba-tiba
menjadi lemah. Jika saraf yang menuju ke lengan, tangan, tungkai, dan kaki
mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka lengan dan tungkai bisa
terasa kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.
Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena
penderita tidak dapat merasakan adanya perubahan tekanan maupun
suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan timbulnya ulkus
(borok) dan lambatnya penyembuhan luka. Ulkus pada kaki bisa sangat dalam,
mengalami infeksi, dan sukar sembuh sehingga sebagian kaki terkadang harus
diamputasi.
Komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda atau diperlambat dengan
mengontrol kadar gula darah. Pengaturan diet sangat penting. Biasanya penderita
tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus makan dalam jadwal
yang teratur. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi,
karena itu dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya.
Tetapi cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula
darah dan berat badan.
Semua penderita diabetes hendaknya memahami bagaimana menjalani diet
dan olah raga untuk mengontrol penyakitnya. Mereka juga harus memahami
bagaimana cara menghindari terjadinya komplikasi. Penderita harus memberikan
perhatian khusus terhadap kesehatan kaki. Kuku penderita harus dipotong secara
teratur. Penting juga untuk memeriksa kesehatan mata supaya bisa diketahui
perubahan yang terjadi pada pembuluh darah di mata.
(leaflet dapat dilihat di lampiran selanjutnya)
PENUTUP
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan tinjauan tugas penyuluhan ini. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat beliau, amin.
Penyuluhan kesehatan mengenai DM di lakukan di wilayah kerja Puskesmas
Ulee Kareng, Banda Aceh pada tanggal 18 Maret 2015, peserta masyarakat sekitar
yang datang berobat. Kami yang memberi penyuluhan ingin mengucapkan terima
kasih kepada dokter yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada kami
sehingga penyuluhan kesehatan ini dapat terlaksana, demikian juga terima kasih
kepada staf Puskesmas dan masyarakat sekitar. Tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan dokter muda yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Banda Aceh, Maret 2015
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Ulee Kareng Dokter Pembimbing I
dr. dr. NIP. NIP.
Dokumentasi