Distosia

60
DISTOSIA DISTOSIA Oleh : Oleh : Darini Sahara Darini Sahara 110.2006.06 110.2006.06 6 6 Pembimbing : Pembimbing : dr. H. Ammar Siradjuddin, Sp.OG dr. H. Ammar Siradjuddin, Sp.OG

description

Distosia

Transcript of Distosia

Page 1: Distosia

DISTOSIADISTOSIAOleh :Oleh :Darini SaharaDarini Sahara110.2006.06110.2006.0666

Pembimbing :Pembimbing :dr. H. Ammar Siradjuddin, Sp.OGdr. H. Ammar Siradjuddin, Sp.OG

Page 2: Distosia

• Distosia ialah persalinan yang sulit.

Sebab-sebabnya dapat dibagi dalam 3 golongan, yakni:

• Kelainan tenaga (kelainan his)• Kelainan janin• Kelainan jalan lahir

Page 3: Distosia

DISTOSIA KARENA DISTOSIA KARENA KELAINAN TENAGAKELAINAN TENAGA

Jenis-jenis Kelainan His• Inersia Uteri- Inersia uteri primer atau hypotonic uterine

contraction.- His bersifat biasa, fundus berkontraksi

lebih kuat dan lebih dahulu daripada bagian-bagian lain, peranan fundus tetap menonjol.

- Kontraksi uterus lebih aman, singkat dan jarang daripada biasa.

Page 4: Distosia

- Inersia uteri sekunder: timbul setelah berlangsungnya his kuat untuk waktu yang lama.

• His terlampau kuat- Hypertonic uterine contraction - Partus presipitatus perlukaan luas pada

jalan lahir dan perdarahan dalam tengkorak

- Lingkaran retraksi patologik atau lingkaran Bandl ruptura uteri.

Page 5: Distosia

• Incoordinate uterine action- Tonus otot uterus meningkat, juga di

luar his.- Tidak ada sinkronisasi antara kontraksi

bagian-bagiannya. - His tidak efisien dalam mengadakan

pembukaan.

Page 6: Distosia

- Distosia servikalis primer: serviks tidak membuka karena tidak mengadakan relaksasi berhubung dengan incoordinate uterine action.

- Distosia servikalis sekunder: kelainan organik pada serviks, misal karena jaringan parut atau karsinoma.

Page 7: Distosia

• Etiologi- Herediter- Emosi- Kelainan letak janin atau pada disproporsi

sefalopelvik - Peregangan rahim yang berlebihan pada

kehamilan ganda maupun hidramnion - Gangguan dalam pembentukan uterus

pada masa embrional

Page 8: Distosia

• PenangananInersia uteri - Ketuban boleh dipecahkan, karena

dapat merangsang his sehingga mempercepat jalannya persalinan.

- Pemberian oksitosin bisa dilakukan untuk memperbaiki his sehingga serviks dapat membuka.

Page 9: Distosia

His terlalu kuat - Episiotomi dilakukan pada waktu yang

tepat untuk menghindarkan terjadinya ruptura perinei tingkat ketiga.

- Janin harus segera dilahirkan dengan cara yang memberikan trauma sedikit- sedikitnya bagi ibu dan anak.

Page 10: Distosia

• Incoordinate uterine action - Pemberian analgetika seperti

pethidin dapat mengurangi tonus otot dan ketakutan penderita.

- Sectio cesaria

Page 11: Distosia

DISTOSIA KARENA DISTOSIA KARENA KELAINAN LETAK DAN KELAINAN LETAK DAN

BENTUK JANINBENTUK JANINA. KELAINAN LETAK, PRESENTASI ATAU

POSISI• POSISI OKSIPITALIS POSTERIOR

PERSISTENS- Definisi: letak ubun-ubun kecil tidak berputar ke depan sehingga tetap di belakang.- Etiologi: panggul antropoid dan android, otot- otot dasar panggul yang sudah lembek pada multipara atau kepala janin yang kecil.

Page 12: Distosia

- Mekanisme Persalinan: Kepala mencapai dasar panggul dan

ubun-ubun besar berada di bawah simfisis dan sebagai hipomoklion, oksiput akan lahir melalui perineum diikuti bagian kepala yang lain.

Regangan yang besar pada vagina dan perineum

Page 13: Distosia

- Prognosis: kematian perinatal lebih tinggi

dibandingkan dengan keadaan ubun-ubun kecil di depan.

- Penanganan: Persalinan spontan. Tindakan percepat

jalan persalinan dilakukan apabila Kala II terlalu lama atau ada tanda-tanda bahaya terhadap janin.

Ekstraksi vakum atau cunam pada posisi lintang tetap rendah.

Page 14: Distosia

• PRESENTASI PUNCAK KEPALA

- Derajat defleksi ringan, sehingga ubun- ubun besar merupakan bagian

terendah. - Tidak terjadi fleksi kepala maksimal

sehingga lingkaran kepala yang melalui jalan lahir adalah sirkumferensia fronto- oksipitalis dengan titik perputaran yang berada di bawah simfisis adalah glabella.

Page 15: Distosia

• PRESENTASI MUKA

- Diagnosis:

Pemeriksaan luar, dada akan teraba seperti punggung. Bagian kepala terdapat di sebelah yang berlawanan dengan letak dada. Pada pemeriksaan dalam, dapat teraba dagu, mulut, hidung dan pinggir orbita.

Page 16: Distosia

- Etiologi:

Keadaan-keadaan yang memaksa terjadinya defleksi kepala atau yang menghalangi terjadinya fleksi kepala. Panggul sempit dan janin besar, anensefalus dan tumor di leher bagian depan.

Page 17: Distosia

- Mekanisme Persalinan

Page 18: Distosia

Presentasi muka dengan dagu di belakang

Page 19: Distosia

Persalinan tidak akan maju pada posisi mento posterior. Kepala dalam defleksi maksimal sehingga kepala dan bahu terjepit dalam panggul.

- PrognosisBerlangsung tanpa kesulitan. Kurang baik jika adanya kesempitan panggul, janin yang besar dan dagu berada di belakang.

Page 20: Distosia

- PenangananPersalinan spontan, jika tidak ada

disproporsi sefalopelvik dan dagu berada di depan. Jika dagu berada di belakang, diberi

kesempatan pada dagu untuk memutar ke depan. Putaran bagian dalam terjadi setelah muka mencapai dasar panggul. Dilakukan pemutaran dagu ke depan dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina.

Perasat Thorn

Page 21: Distosia

Syarat mengubah presentasi muka menjadi presentasi belakang kepala:o Dagu harus berada di belakang.o Kepala belum turun ke dalam rongga panggul

dan masih mudah didorong ke atas.

Ekstraksi cunamSeksio secarea

Page 22: Distosia

• PRESENTASI DAHI

- DiagnosisPemeriksaan luar: seperti pada presentasi muka tetapi bagian belakang kepala tidak seberapa menonjol. Pemeriksaan dalam: teraba sutura frontalis, yang diikuti, teraba ubun-ubun besar pada ujung yang satu dan pangkal hidung dan lingkaran orbita pada ujung lain.

Page 23: Distosia

- EtiologiSama dengan sebab terjadinya presentasi muka. Semua presentasi muka biasanya melewati fase presentasi dahi lebih dahulu.

Page 24: Distosia

- Prognosis Janin dengan berat dan besar normal tidak dapat lahir spontan pervaginam.

- PenangananDilakukan seksio sesarea, kecuali bila janin kecil dan panggul luas, persalinan menunjukkan kemajuan, dan ada harapan presentasi dahi dapat berubah menjadi presentasi belakang kepala atau muka.

Page 25: Distosia

• LETAK SUNGSANG

- Definisi: Janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

Jenis letak sungsang :•presentasi bokong, •presentasi bokong kaki sempurna, •presentasi bokong kaki tidak sempurna •presentasi kaki.

Page 26: Distosia

- DiagnosisAnamnesis : kehamilan terasa penuh di

bagian atas dan gerakan terasa lebih banyak di bagian bawah.

Pemeriksaan luar: di bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat, dan kepala teraba di fundus uteri. Denyut jantung janin setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.

Page 27: Distosia

Pemeriksaan dalam: teraba adanya bokong yang ditandai dengan adanya sakrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat teraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan.

- EtiologiMultiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, panggul sempit, kelainan uterus dan kelainan bentuk uterus, implantasi plasenta di kornu fundus uteri.

Page 28: Distosia

- Mekanisme Persalinan

Page 29: Distosia

- PrognosisAngka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi dibandingkan dengan letak kepala, menurut Eastman sebesar 12-14%.

Page 30: Distosia

- Penanganan• Dalam Kehamilan

Hendaknya diusahakan melakukan versi luar menjadi presentasi kepala, sebaiknya pada kehamilan antara 34 - 38 minggu.

Page 31: Distosia

• Dalam PersalinanPerasat Bracht: bokong dan pangkal

paha janin yang telah lahir dipegang dengan 2 tangan, kemudian dilakukan hiperlordosis tubuh janin ke arah perut hidup, sehingga lambat laun badan bagian atas, bahu, lengan dan kepala janin dapat dilahirkan.

Page 32: Distosia

Perasat BrachtPerasat Bracht

Page 33: Distosia

Bila kepala dan bahu tidak dapat dilahirkan dengan perasat Bracht, lakukan manual aid secara klasik, Mueller, atau Loevset. Dan kepala janin dapat dilahirkan dengan cara Mauriceau (Veit Smellie) atau cunam Piper.

Page 34: Distosia

• LETAK LINTANG

- Definisi: Keadaan di mana janin melintang di

dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.

Bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu bahu berada pada pintu atas panggul.

Page 35: Distosia

- EtiologiMultiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek, kehamilan prematur, hidramnion, dan kehamilan kembar, panggul sempit, tumor di daerah panggul, plasenta previa, dan kelainan bentuk rahim (uterus akuartus, uterus subseptus).

Page 36: Distosia

- Diagnosis• Pemeriksaan luar: lebih melebar fundus uteri lebih rendah

dan kosong. kepala janin di samping&

di atas simfisis juga kosong,kecuali bila bahu sudah turun ke dalam panggul.

DJJ ditemukan di sekitar umbilikus.

Page 37: Distosia

• Pemeriksaan dalam: teraba bahu dan tulang-tulang iga/ketiak/punggung (teraba skapula dan ruas tulang belakang)/dada (teraba klavikula). Kadang teraba tali pusat yang menumbung.

Page 38: Distosia

- Mekanisme PersalinanTidak dapat terjadi persalinan spontan. Adanya letak lintang kasep.Dapat berlangsung spontan bila janin

kecil, sudah meninggal dan menjadi lembek. Lahir dalam kondukplikasio korpore atau evolusio spontanea menurut cara Denman atau Douglas.

Page 39: Distosia
Page 40: Distosia

- Prognosis Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian janin kemungkinan terjadinya letak lintang kasep dan ruptura uteri, akibat adanya tali pusat menumbung serta trauma akibat versi ekstraksi untuk melahirkan janin.

Page 41: Distosia

- Penanganan• Pada antenatal sebaiknya diusahakan

mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi luar.

• Pada permulaan persalinan masih dapat diusahakan mengubah letak lintang janin menjadi presentasi kepala.

• Sectio sesarea pada primigravida.• Pada multipara dapat dilakukan versi

ekstraksi.

Page 42: Distosia

• PRESENTASI GANDA Keadaan di mana di samping kepala janin

di dalam rongga panggul dijumpai tangan, lengan atau kaki, atau keadaan di mana di samping bokong janin dijumpai tangan.

Page 43: Distosia

Pintu atas panggul tidak tertutup sempurna oleh kepala atau bokong.

Pemeriksaan luar saja sulit ditentukan. Pemeriksaan dalam, di samping kepala

atau bokong dapat diraba tangan, lengan atau kaki. Dapat teraba juga tali pusat menumbung.

Persalinan dapat spontan per vaginam dan sectio sesarea.

Page 44: Distosia

B. KELAINAN DALAM BENTUK JANIN• PERTUMBUHAN JANIN YANG BERLEBIHAN

Berat badannya >4000 gram.Diabetes mellitus, postmaturitas, grande

multipara. Diagnosis:- Adanya disproporsi sefalopelvik perlu

dilakukan. - Alat ultrasonik.

Page 45: Distosia

PrognosisKesukaran terjadi karena kepala yang besar atau lebih keras (pada post

maturitas) atau karena bahu yang lebar sulit melalui rongga panggul. Penanganan

Seksio sesarea. Episiotomi mediolateral yang cukup

luas, kepala ditarik curam ke bawah secara hati-hati dengan kekuatan yang terukur.

Page 46: Distosia

• HIDROSEFALUS

Penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.

Diagnosis Pada palpasi (presentasi kepala)

ditemukan kepala yang jauh lebih besar daripada biasa serta menonjol di atas simfisis.

Page 47: Distosia

Denyut jantung terdengar paling jelas pada tempat yang paling tinggi.

Pada pemeriksaan dalam teraba sutura-sutura dan ubun-ubun yang melebar dan tegang, sedangkan tulang kepala sangat tipis dan mudah ditekan.

Page 48: Distosia

PrognosisRuptura uteri pada hidrosefalus

dapat terjadi.Penanganan

Pada pembukaan 3 cm cairan cerebrospinalis di pungsi pada kepala.

Pada letak sungsang, dilakukan pungsi atau perforasi melalui foramen oksipitalis magnum atau sutura temporalis.

Page 49: Distosia

• KELAINAN BENTUK JANIN YANG LAINJanin kembar-melekat (double

monster)Janin dengan perut besarTumor-tumor lain pada janin

Page 50: Distosia

• PROLAPSUS FUNIKULIKeadaan di mana tali pusat berada di

samping atau melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah.

Etiologi:letak lintang dan sungsang,

disproporsi sefalopelvik, kehamilan prematur.

Page 51: Distosia

Diagnosis Teraba dengan dua jari, tali pusat

berdenyut menandakan janin masih hidup.

Pada pemeriksaan dalam dilakukan pada saat ketuban pecah bila bagian terendah janin belum masuk ke dalam rongga panggul.

Penanganan Reposisi tali pusat Seksio sesarea.

Page 52: Distosia

DISTOSIA KARENA DISTOSIA KARENA KELAINAN PANGGULKELAINAN PANGGUL

• Jenis kelainan panggul Menurut Caldwell dan MoloyPanggul Ginekoid Panggul antropoid Panggul android Panggul platipelloid

Page 53: Distosia

• Diagnosis panggul sempit dan disproporsi sefalopelvik– Adanya kifosis, ankilosis pada artikulatio koksa

di sebelah kanan atau kiri. – Wanita yang lebih pendek daripada ukuran

normal bagi bangsanya.– Anamnesis tentang persalinan terdahulu– Pengukuran panggul (pelvimetri) dan besarnya

kepala janin.– Metoda Osborn atau metoda Muller Munro Kerr

Page 54: Distosia

• Mekanisme Persalinan Kesempitan pada pintu atas panggul

Konjugata vera kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm.

Kesempitan panggul tengahDistansia interpinarum kurang dari 9,5 cm dan diameter sagitalis posterior pendek.

Kesempitan panggul bawahUkuran distansia tuberum lebih kecil dari biasa, bersama dengan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm.

Page 55: Distosia

• PrognosisBahaya pada ibu: Dehidrasi serta asidosis dan infeksi

intrapartum Ruptura uteri. Fistula vesikoservikalis, vesikovaginalis

atau rektovaginalis.

Page 56: Distosia

Bahaya pada janin: Kematian perinatal dan infeksi

intrapartum. Prolapsus funikuli Moulage, terjadi sobekan pada tentorium

serebeli dan perdarahan intrakranial. Perlukaan pada jaringan di atas tulang

kepala janin, fraktur os parietalis.

Page 57: Distosia

• PenangananSeksio sesarea

Dapat dilakukan elektif atau primer dan sekunder.

Persalinan percobaan

Merupakan suatu tes terhadap kekuatan his dan daya akomodasi, termasuk moulage kepala janin.

Page 58: Distosia

• SimfisiotomiTindakan untuk memisahkan tulang panggul kiri dari tulang panggul kanan pada simfisis supaya rongga panggul menjadi lebih luas.

• KraniotomiPada persalinan yang dibiarkan berlarut-larut dan dengan janin sudah meninggal, sebaiknya dengan kraniotomi dan kranioklasi.

Page 59: Distosia

DISTOSIA KARENA DISTOSIA KARENA KELAINAN TRAKTUS KELAINAN TRAKTUS

GENITALIS GENITALIS• VULVA: edema, stenosis dan tumor.• VAGINA: stenosis vagina kongenital,t

umor vagina.• SERVIKS UTERI: distosia servikalis,

konglutinasio orifisii eksternii, karsinoma servisis uteri.

• UTERUS: mioma uteri. • VARIUM: tumor ovarium

Page 60: Distosia

TERIMA KASIHTERIMA KASIH